Perbaikan Supply Chain di Sektor Logistik PT. Central Proteinaprima
BAB II
GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
2.1
Sejarah Perusahaan
PT. Central Proteinaprima adalah perusahaan yang memproduksi pakan
udang.
PT. Central Proteinaprima merupakan anak perusahaan dari Charoen
Pokphand Overseas Investment Co, Ltd. Hongkong, yang mulai berdiri pada
tahun 1953 yang di prakarsai oleh dua orang bersaudara yaitu Chia ek chow dan
Chia Seow Whooy. Awalnya perusahaan ini bernama PT. Charoen Pokphand
Indonesia,
kemudian
pada tahun 2008 perusahaan ini berganti nama menjadi
PT. Central Proteinaprima. PT. Charoen Pokphand Indonesia berfasilitas PMA
(Penanaman Modal Asing) dan pertama sekali didirikan di Jakarta atas izin
Pemerintah Republik Indonesia dengan Surat Keputusan Menteri Perindustrian
Republik Indonesia No. 616/M/XI/1971 tanggal 29 november 1971. Perusahaan
ini mulai beroperasi secara komersil pada tahun 1972.
Seiring meningkatnya pasaran udang termasuk tingginya permintaan yang
berdatangan dari luar wilayah indonesia, maka PT. Charoen Pokphand Indonesia
pada tahun 1988 menambah produk berupa pakan udang kedalam rangkaian
produksi pakan ternaknya yang sudah demikian berkembang. Oleh sebab itu
kemudian PT. Charoen Pokphand Indonesia mendirikan sebuah pabrik baru di
Medan yang berlokasi di Jalan Medan – Tanjung Morawa Km 8,5 RT 04 / RW
02, kelurahan Tumbang Deli, Kecamatan Medan Amplas. Pabrik dibangun di atas
Universitas Sumatera Utara
tanah seluas 17.595 m2. Pabrik ini mulai beroperasi pada tahun 1990, dan pada
tahun 2008 berganti nama menjadi PT. Central Proteinaprima.
Samapai sekarang ini PT. Central Proteinaprima telah menjadi produsen
pakan udang terkemuka di Indonesia dengan jaringan pabrik produksi, fasilitas
penelitian serta pusat-pusat pembibitan unggas yang tersebar di Jakarta, Surabaya
dan Medan.
2.2
Ruang Lingkup Bidang Usaha
Kegiatan operasional pada PT. Central Proteinaprima dibagi menjadi dua
devisi yaitu :
1. Farming Division
Divisi ini mengelola kegiatan perkembangbiakan ternak, pengelolaan pakan
ternak serta pemasarannya. Divisi ini berlokasi di Kawasan Industri Medan
(KIM) Mabar, Medan.
2. Aqua Culture Division
Divisi ini bergerak di bidang usaha pertambakan udang, pembuatan pakan
udang dan ikan termasuk pemasarannya. Divisi ini ditangani oleh PT. Central
Proteinaprima cabang Medan-Tanjung Morawa.
Pada saat ini perusahaan mengeluarkan 5 jenis produk yang dibedakan
berdasarkna ukuran produk pakan udangnya. Jenis kelima produk pakan udang
tersebut adalah pakan udang tipe 682, tipe 683, tipe 683-SP, tipe 684-SP, dan tipe
684.
Universitas Sumatera Utara
2.3.
Lokasi Perusahaan
Pabrik PT. Central Proteinaprima Cabang Medan-Tanjung Morawa
beralamat di Jalan Medan – Tanjung Morawa Km 8,5 RT 04/RW 02, Kelurahan
Tumbang Deli, Kecamatan Medan Amplas.
Lokasi ini berada di tepi jalan Tol Antar Lintas Sumatera dan tepat di
sebelah kanan pintu Tol Medan – Tanjung Morawa. Lokasi pabrik ini sangat
membantu untuk memudahkan pengiriman produk jadi kesemua konsumen dan
juga mempermudah transpostasi bahan baku.
2.4.
Daerah Pemasaran
PT. Central Proteinaprima telah mendistribusikan produknya didalam
negeri sampai keluar negeri. Daerah pemasaran untuk daerah dalam negeri seperti
Sumatera Utara, Aceh, dan Riau dengan kapasitas pemasaran 60%. Sementara
40% untuk untuk pemasaran keluar negeri dipasarkan ke Negara Jepang,
Malaysia, India dan Amerika Serikat. Untuk daerah pemasaran dalam negeri,
dibagi atas 4 daerah, yaitu:
1. Daerah I, mencakup:
a. Daerah Langkat I, meliputi daerah Karang Gading, Selotong, Secanggang,
dan Tanjung Ibus.
b. Daerah Langkat II, meliputi daerah Kuala Serapu, Berandan, Pangkalan
Susu, Besitang, dan Gebang.
Universitas Sumatera Utara
2. Daerah II, mencakup:
a. Daerah Deli Serdang I, meliputi daerah Batang Pera, Belawan, Percut, dan
Hamparan Perak.
b. Daerah Deli Serdang II, meliputi Pantai Cermin, Sialang Buah, Perbaungan,
dan Pantai Labu
3. Daerah III, mencakup:
a. Daerah Asahan I, meliputi Batu Bara, Bedagai, dan Sei Buah
b. Daerah Asahan II, meliputi daerah bengkalis (Riau), Sibolga, Tanjung
Balai, Tanjung Leidong, dan Kuala Tanjung.
4. Daerah IV, mencakup: Daerah Propinsi Aceh, yaitu Pidie, Bireun, Langsa,
Aceh Timur, Aceh Selatan, Aceh Utara, Aceh Barat, Aceh Barat Daya, dan
Aceh Besar.
2.5
Aspek Sosial dan Lingkungan
Didirikannya PT. Central Proteinaprima memberikan dampak positif
terhadap lingkungan sekitar, dengan adanya PT. Central Proteinaprima, pasti akan
membuka lapangan pekerjaan baru bagi masyarakat sekitar karena pabrik akan
menyerap tenaga kerja dari lingkungan sekitar. Pengaruh berdirinya perusahaan
ini juga memberikan dampak negatif meskipun tidak terlalu signifikan, namun
adanya limbah berupa pembuangan asap ke udara dapat mengakibatkan polusi
udara dan juga aktivitas pabrik yang menghasilkan bau yang kurang sedap akan
sedikit mengganggu terhadap lingkungan sekitar.
Universitas Sumatera Utara
2.6.
Organisasi dan Manajemen
Struktur organisasi merupakan suatu kerangka hubungan kerja antara satu
individu dengan individu lainnya dalam rangka mencapai satu tujuan dengan
menggunakan aturan-aturan yang telah disepakati secara bersama. Struktur
organisasi ini mempunyai peranan yang sangat penting dalam menentukan dan
memperlancar jalannya roda perusahaan. Pendistribusian tugas-tugas, wewenang
dan tanggung jawab serta hubungan satu sama lain dapat digambarkan pada
struktur organisasi perusahaan, sehingga para pegawai dan karyawan akan
mengetahui dengan jelas apa tugasnya dari mana ia mendapatkan perintah dan
kepada siapa ia harus bertanggung jawab.
Sebuah perusahaan akan berjalan dengan lancar apabila adanya sistem
organisasi dan manajemen yang baik dan terpadu semua kegiatan dalam
perusahaan itu akan dikonsep hubungannya dalam sebuah organisasi dan
pelaksanaan kegiatan tersebut diatur dalam manajemennya. Dengan adanya
struktur organisasi dan uraian tugas yang telah ditetapkan akan menciptakan
suasana kerja yang baik dan tidak terjadi kekacauan akibat kesalahan dalam
pemberian perintah dan tanggung jawab. Bentuk struktur organisasi yang
digunakan pada PT. Central Proteinaprima adalah berbentuk lini fungsional
artinya wewenang dari pimpinan tertinggi diberikan secara langsung dari elemen
perusahaan tertinggi ke terendah, kemudian kepala bagian yang memiliki jabatan
fungsional mengerjakan wewenang yang diterima dan bertanggung jawab
terhadap tugas dan tanggung jawab departemen masing-masing.
Universitas Sumatera Utara
Struktur
organisasi
PT.
Central
Proteinaprima
ditunjukkan
pada
Gambar 2.1.
Universitas Sumatera Utara
GENERAL MANAGER
INTERNAL CONTROL
GENERAL
MANAGER
PRODUCTION
MARKETING
MANAGER
MARKETING
SECTION
HEAD
PRODUCTION
MANAGER
MANITENAN
CE
MANAGER
PPIC
MANAGER
EXP - IMPORT
MANAGER
QCP
MANAGER
SAFETY
OFFICER
PURCHASING
MANAGER
FINANCE
MANAGER
ACCOUNTING
MANAGER
PERSONNEL
& G. AFFAIR
FEED
PROCESSING
FACTORY
ADM
WARE HOUSE
ELECTRIC
ELECTRIC
MECHANIC
QCP
SUPERVISOR
PERS & GA
SECT. HEAD
FP SECTION
HEAD
FA SECTION
HEAD
WH SECTION
HEAD
STORE ROOM
ELECTRIC
SECT. HEAD
MECHANIC
SECT. HEAD
QCP
STAFF
SECT. HEAD
LEVEL STAFF
FP
SUPERVISOR
FA
SUPERVISOR
WH
SUPERVISOR
SR SECTION
HEAD
TRUCK
SCALE
OPERATOR
-Un Loading
Staff
-Forklift
Operator
-ELECTRIC SPV
- ELECTRIC
STAFF
-MAINT STAFF
-BOILLER OPRT
-MECHANIC
SPV
-MECHANIC
SPV
-MAINT STAFF
-FORKLIFT
-MECHANIC
STAFF
Ket:
-Sales Adm.
- Sales Area
OPERATOR
STORE ROOM
STAFF
KARYAWAN
KARYAWAN
KARYAWAN
KARYAWAN
KARYAWAN
: Manager Perusahaan
: Karyawan Perusahaan
Gambar 2.1. Struktur Organisasi PT. Central Proteinaprima
Universitas Sumatera Utara
Uraian tugas, wewenang dan tanggung jawab dari masing–masing jabatan
yang ada di PT. Central Proteinaprima adalah sebagai berikut :
1. General Manager
General Manager merupakan pucuk pimpinan tertinggi di dalam perusahaan
yang bertanggung jawab atas semua aktivitas yang ada di perusahaan dan
memegang wewenang dalam memutuskan setiap kebijaksanaan perusahaan.
Maju mundurnya perusahaan tergantung pada sistem kepemimpinan yang
dibawakannya. General Manager bertanggungjawab kepada vice president
yang berkedudukan di pusat (Jakarta).
a. Menetapkan langkah–langkah pokok dalam melaksanakan kebijaksanaan
perusahaan dan sasaran–sasaran perusahaan.
b. Mengambil
keputusan–keputusan
dan
tindakan
yang
tepat
demi
kepentingan dan kelangsungan jalannya perusahaan sehingga segala
aktivitas organisasi menuju tujuan perusahaan.
c. Mengadakan hubungan kerja dengan pihak luar perusahaan, baik pihak
swasta maupun pemerintah.
d. Memimpin dan mengawasi kegiatan perusahaan setiap harinya
e. Menkoordinir tugas–tugas yang didelegasikan kepada tiap–tiap bagian dan
menjalin hubungan kerja yang baik dengan para karyawan perusahaan
agar terbentuk kerjasama yang harmonis.
2. Internal Control
Internal control bertugas memeriksa dan mengawasi kegiatan perusahaan
ataupun setiap tindakan yang dilakukan oleh direktur utama maupun para
V-1
Universitas Sumatera Utara
manajer. Dalam operasional perusahaan, internal control berfungsi sebagai
staff ahli yang berwenang untuk memberikan saran–saran bagi perkembangan
kemajuan perusahaan. Internal Control ini berkedudukan di pusat (Jakarta)
dan biasanya diterjunkan langsung ke perusahaan berdasarkan instruksi vice
president dari Jakarta, yang biasanya 4 kali dalam setahun.
3. Marketing Manager
Marketing manager perusahaan bertanggung jawab atas kelancaran penjualan
dan tercapainya target penjualan. Selain itu juga marketing manager
bertanggung jawab kepada pemimpin perusahaan untuk melaporkan mengenai
hasil penjualan baik secara lisan maupun tulisan. Adapun tugas-tugas dari
marketing manager adalah sebagai berikut :
a. Merencanakan strategi pemasaran yang baik yaitu mencakup jenis produk,
harga, pendistribusian, dan promosi produk yang telah dipasarkan serta
produk yang akan dipasarkan
b. Mengadakan penelitian pasar untuk mengetahui tingkat kebutuhan
konsumen, marketing share, dan tingkat persaingan sehingga dapat
ditentukan kebijaksanaan atau rencana jumlah penjualan.
c. Meneliti kondisi produk yang berada di pasar.
4. Production Manager bertanggung jawab atas seluruh pelaksanaan kegiatan
produksi.
Tugas-tugas dari Production Manager ini adalah :
a. Mengawasi dan merencanakan produksi agar sesuai dengan spesifikasi dan
standar mutu yang telah ditentukan.
Universitas Sumatera Utara
b. Mengawasi dan mengevaluasi kegiatan produksi untuk mendeteksi
kekurangan dan penyimpangan sehingga dapat dilakukan perbaikan.
5. Export Import Manager
Export import manager bertugas dan bertanggung jawab atas segala aktivitas
pengiriman dan penerimaan barang–barang dari dan keluar negeri dengan
terlebih dahulu memeriksa barang–barang tersebut apakah ada yang rusak atau
hilang.
6. Purchasing Manager
Tugas–tugas dari Purchasing manager adalah :
a. Mengkordinir seluruh aktivitas yang berhubungan dengan pembelian,
penyimpanan, dan pendistribusian bahan–bahan yang dipergunakan oleh
perusahaan.
b. Merencanakan sistem pengadaan dan persediaan bahan.
c. Mempersiapkan permintaan kebutuhan bahan, dan menetapkan harga
standar bahan.
7. Finance Manager
Finance Manager bertugas untuk :
a. Merencanakan dan mengawasi pelaksanaan keuangan perusahaan.
b. Memeriksa dan menganalisa semua transaksi keuangan baik pemasukan
maupun pengeluaran.
c. Memeriksa dan menganalisa semua transaksi keuangan baik pemasukan
maupun pengeluaran.
d. Menerima order dari bagian marketing.
Universitas Sumatera Utara
e. Mengkoordinir pemberian diskon penjualan kepada langganan melalui
kerjasama dengan sales head.
8. Accounting Manager
Tugas – tugas yang dibebankan kepada Accounting Manager adalah :
a. Mengkoordinir seluruh kegiatan pencatatan mengenai pembukuan dan
kekayaan perusahaan, baik keluar maupun kedalam perusahaan.
b. Menyusun dan memeriksa laporan realisasi anggaran bulanan, tri wulan,
tahunan maupun insidentil.
9. Sales Head
Sales Head bertugas untuk :
a. Melakukan riset dan penelitian terhadap kebutuhan konsumen akan jenis
produk yang diminati.
b. Melakukan riset dan penelitian kemungkinan adanya peluang pasar baru di
beberapa lokasi daerah pemasaran.
c. Bertanggung jawab atas distribusi produk ke beberapa daerah pemasaran.
d. Menyusun laporan penjualan produk dari beberapa daerah pemasaran.
10. Quality Control Head
Tugas–tugas yang dibebankan kepada Quality Control Head adalah :
a. Melakukan pengawasan terhadap mutu bahan baku hingga menjadi produk
jadi.
b. Mengendalikan standar penggunaan bahan yang telah ditetapkan.
Universitas Sumatera Utara
c. Melakukan analisa dan perbandingan mutu terhadap produk sejenis dari
perusahaan saingan.
d. Mengadakan riset terhadap proyek–proyek pengembangan mutu produk
dan jenis produk.
11. Production Head
Adapun tugas – tugas dari Production Head adalah sebagai berikut :
a. Mengkordinir dan mengawasi seluruh bagian pengolahan yang ada di
lantai pabrik, agar pelaksanaan kegiatan sesuai dengan rencana.
b. Melakukan perencanaan pekerjaan dan waktu produksi.
c. Mengkordinir pembagian tugas bawahannya.
d. Merencanakan pemakaian bahan baku, bahan tambahan dan bahan
penolong.
e. Memberikan laporan kegiatan produksi secara rutin kepada Production
Manager.
12. Personnel And General Affair (Ga) Head
Personnel And General Affair (Ga) Head adalah kepala administrasi bagian
umum yang mengurus pelaksanaan kerja bagian umum dan personalia.
Adapun tugas–tugasnya adalah sebagai berikut :
a. Mengawasi rencana dan pelaksanaan program pelayanan umum dan
pemeliharaan lokasi pabrik, meliputi perencanaan dan pembangunan
bangunan baru, rehabilitasi dan sarana lain, perawatan taman, lingkungan
serta kebersihan kantor dan pelayanan.
Universitas Sumatera Utara
b. Mengawasi tugas–tugas penyelesaian izin dan rekomendasi dari instansi
pemerintah yang berwenang yang wajib dimiliki perusahaan
c. Mengawasi aktivitas sehari-hari yang berhubungan dengan fungsi
administrasi personalia, hubungan dengan tamu.
d. Menangani dan menyelesaikan masalah yang berhubungan dengan
kepersonaliaan baik intern maupun ekstern serta mempersiapkan data–data
dan formulir-formulir yang dibutuhkan untuk memproses hal–hal yang
berkaitan dengan kepersonaliaan baik informatif maupun administratif.
e. Menyusun, menyimpan, dan menjaga data–data karyawan dari semua
departemen agar kerahasiaannya dapat terjamin.
f. Menyiapkan surat–surat dan dokumen yang diperlukan sehubungan
dengan
tugas–tugas
personalia
dan
membuat
agendanya
serta
mengirimkannya ke alamat yang dituju.
g. Menyelesaian
administrasi
dalam
hubungannya
dengan
prosedurpenerimaan karyawan, promosi, pengalihan tugas, penilaian
prestasi kerja, memberhentian karyawan, serta kontrak kerja karyawan.
h. Melaksanakan
program
kerja
Jamsostek
serta
membuat
laporan
administrasi lainnya yang berkaitan dengan semua masalah Astek
termasuk Claim kepada Perum Astek.
i. Menjalankan kebijaksanaan dan prosedur serta mengerjakan dan
merapikan data Personal Information system yang telah ditetapkan oleh
Human Resources Departemen Kantor Pusat Jakarta.
j. Membuat laporan perhitungan gaji, upah lembur, tunjangan karyawan dan
Universitas Sumatera Utara
semua yang berhubungan dengan pendapat karyawan dan hak karyawan.
k. Memelihara dan menjaga hubungan baik dengan semua departemen serta
instansi dan serikat kerja.
13. Material and Analysis Section Head
Tugas–tugasnya adalah:
a. Melakukan pengujian laboratorium terhadap bahan baku, bahan setengah
jadi, dan produk jadi.
b. Melakukan analisa dan kontrol terhadapa bahan baku, bahan setengah jadi
dan produk jadi.
c. Menyusun laporan hasil analisa bahan baku, bahan setengah jadi, dan
produk Quality Control Head.
14. Production Supervisor
Production Supervisor bertugas :
a. Mengendalikan persediaan bahan baku, bahan tambahan, bahan penolong.
b. Mengendalikan persediaan barang jadi.
c. Menentukan jenis produk yang akan diproduksi setiap hari.
15. Maintenance Supervisor
Maintenance Supervisor bertugas:
a. Menjamin kelancaran operasi mesin secara keseluruhan.
b. Melakukan pemeriksaan dan perawatan mesin–mesin produksi.
c. Memperbaiki dan bertanggung jawab atas kerusakan mesin–mesin
produksi.
Universitas Sumatera Utara
16. Factory Administration Supervisor
Tugas–tugas yang dibebankan kepadanya adalah sebagai berikut:
a. Mengawasi dan mencatat kegiatan pemasukan dan pengeluaran barang
dari dan ke gudang. Barang–barang ini termasuk bahan baku, bahan
tambahan, bahan penolong serta produk jadi.
b. Mengontrol keadaan bahan baku, bahan tambahan, bahan penolong serta
produk jadi.
c. Bertanggung jawab atas kerusakan bahan baku, bahan tambahan, bahan
penolong serta produk jadi.
d. Membuat laporan persediaan bahan baku, bahan tambahan, bahan
penolong serta produk jadi.
17. Section Hed Level Staff
Section Hed Level Staff (SHLS) membantu tugas–tugas yang dibebankan
kepada Personel and GA Head antara lain adalah:
a. Melakukan pengaturan dan pengawasan terhadap sistem kerja supir, baik
untuk kerja rutin mengantar dan menjemput karyawan maupun tugas–
tugas untuk GA serta Departemen lainnya.
b. Melaksanakan tugas bagian umum yang berkaitan dengan pelayanan
kepada semua departemen seperti perbaikan lampu, air, AC, meja, kursi,
kebersihan ruangan dan lain–lain.
c. Memeriksa dan meneliti jam kerja lembur supir serta mengoreksi melalui
catatan absensi setiap bulannya.
Universitas Sumatera Utara
d. Melakukan pengaturan serta pengawasan terhadap kerja office boy dalam
tugasnya sehari–hari.
e. Mengumpulkan kartu absensi dan membagikannya kepada semua
departemen setiap awal bulannya.
f. Pengurusan kenderaan, misalnya reparasi.
g. Membuat laporan telepon untuk setiap bulannya.
18. Sales Administration
Sales Administration bertugas untuk:
a. Mencatat data–data penjualan produk dari setiap daerah pemasaran
dan menyusun laporan hasil penjualan produk setiap bulannya.
b. Mencatat jumlah produk yang didistribusikan ke setiap daerahpemasaran,
serta menyusun laporan mengenai total jumlah produk yang telah
didistribusikan ke setiap daerah pemasaran setiap bulannya.`
19. Sales Area I
Tugas dari Sales Area I adalah melakukan kegiatan daerah pemasaran (riset
pasar, melakuakn promosi, dan lain–lain) untuk pemasaran Area I.
20. Sales Area II
Tugas dari Sales Area II adalah melakukan kegiatan pemasaran untuk
pemasaran Area II.
21. Sales Area III
Tugas dari Sales Area III adalah melakukan kegiatan pemasaran untuk
pemasaran Area III.
Universitas Sumatera Utara
22. Sales Area IV
Tugas dari Sales Area IV adalah melakukan kegiatan pemasaran untuk
pemasaran Area IV.
23. Karyawan
Karyawan merupakan pelaksana harian kegiatan–kegiatan perusahaan sesuai
dengan pengarahan atasannya dan sesuai dengan bidangnya masing–masing.
2.7.
Tenaga Kerja, Jam Kerja dan Sistem Pengupahan.
2.7.1. Tenaga Kerja
Jumlah tenaga kerja yang terdapat pada PT. Central Proteinaprima tadalah
sebanyak 191 orang tenaga kerja tetap, ditambah dengan tenaga kerja borongan
sebanyak 32 orang, dan tenaga kerja harian sebanyak 57 orang. Perincian
jumlah tenaga kerja ini adalah sebagai berikut:
Tabel 2.1 Perincian Jumlah Tenaga Kerja PT. Central Proteinaprima
No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
JABATAN JUMLAH (ORANG)
General Manager
Internal Control
Marketing Manager
Production Manager
Export Import Manager
Purchasing Manager
Finance Manager
Accounting Manager
Sales Head
Quality Control Head
Production Head
Personel & GA Head
Material & Production Analysis Section Head
Production Supervisor
Maintenance Supervisor
JUMLAH (ORANG)
1
3
1
1
1
1
1
1
2
1
1
1
2
2
2
Universitas Sumatera Utara
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
Factory Administration Supervisor
Section Head Level Staff
Karyawan Administration Penjualan
Sales Area I
Sales Area II
Sales Area III
Sales Area IV
Karyawan Quality Control
Karyawan Production
Karyawan Maintenance
Karyawan Factory Administration
Karyawan Personalis
Karyawan Export Import
Karyawan Purchasing
Karyawan Finance
Karyawan Accounting
TOTAL 191
2
1
4
5
5
5
5
20
54
20
3
21
3
7
7
7
191
Sumber : PT.Central Proteinaprima
2.7.2.
Jam Kerja
Jumlah hari kerja pada PT. Central Proteinaprima adalah lima hari kerja
dalam seminggu (Senin sampai Jumat) untuk bagian produksi dan non produksi,
sedangkan bagian keamanan bekerja setiap hari (Senin sampai Minggu).
Pembagian jam kerja untuk setiap bagian adalah sebagai berikut:
a.
Satu shift untuk bagian non–produksi (8 jam sehari) dengan perincian sebagai
berikut:
1) Jam 08.00 – 12.00 WIB : Kerja Aktif
2) Jam 12.00 – 13.00 WIB : Istirahat
3) Jam 13.00 – 17.00 WIB : Kerja Aktif
b.
Dua shift untuk bagian produksi (14 jam sehari), dimana shift sama dengan
bagian non produksi, sedangkan shift II adalah sebagai berikut:
Universitas Sumatera Utara
1) Jam 17.00 – 20.00 WIB : Kerja Aktif
2) Jam 20.00 – 21.00 WIB : Istirahat
3) Jam 21.00 – 24.00 WIB : Kerja Aktif
c.
Bagian keamanan (Satpam) dibagi menjadi tiga kelompok dengan anggota
tiap kelompok berjumlah 3 orang,
jam. Selain
itu,
dan dilakukan pergantian
ketentuan jam
kerja
setiap 7
lembur pada PT. Central
Proteinaprima adalah sebagai berikut:
a. Kerja pagi dan sore:
1) Melebihi 8 jam sehari atau 40 jam seminggu untuk 5 hari kerja dalam
semingu.
2) Melebihi 7 jam sehari atau 40 jam seminggu dan hari Sabtu adalah 6
jam sehari untuk 6 hari kerja dalam semingu.
b. Kerja pada malam hari :
1) Melebihi 7 jam sehari untuk 5 hari kerja seminggu atau 6 hari kerja
dalam seminggu.
2.7.3.
Sistem Pengupahan
Penetapan upah pada PT. Central Proteinaprima disesuai dengan ketentuan
yang dikeluarkan pemerintah melalui Departemen Tenaga Kerja mengenai UMR
(Upah Minimum Regional) yang berlaku yaitu Rp.8000 per hari. Pemberian upah
ditetapkan setelah melihat jam kerja, hari kerja, lembur dan golongan.
Adapun sistem pengupahan karyawan perusahaan dibagi atas:
a.
Karyawan tetap untuk karyawan bulanan
Universitas Sumatera Utara
Karyawan tetap adalah karyawan yang bekerja tetap pada perusahaan yang
setiap bulannya menerima gaji pada akhir bulan.
b.
Gaji harian untuk karyawan harian
Karyawan harian adalah karyawan yang bekerja dan mendapat upah
menurut jam kerja dalam sehari dan dibayarkan setiap akhir minggu.
c.
Gaji borongan untuk karyawan borongan
Karyawan borongan adalah karyawan yang bekerja dan mendapat upah atas
suatu beban pekerjaan yang diborongkan kepadanya dan upah dibayarkan
menurut satuan pekerjaan selama seminggu.
Disamping gaji pokok, diberikan juga uang makan, uang pengobatan serta
lembur dan asuransi tenaga kerja. Perincian tentang tunjangan–tunjangan yang
diberikan adalah sebagai berikut:
a.
Tunjangan Hari Raya dan Natal
Tunjangan Hari Raya dan Natal untuk pekerja yang mempunyai masa kerja
atau tahun penuh secara terus menerus biasanya adalah satu bulan gaji.
Sedangkan untuk pekerja yang mempunyai masa kerja belum mencapai satu
tahun, maka
tunjangan ditetapkan menurut perhitungan banyaknya bulan
selama yang bersangkutan bekerja dibagi atas 12 bulan dan dikalikan upah
per bulan
b.
Tunjangan makan, diberikan kepada pekerja perbulan besarnya Rp.45.000 dan
dibayarkan bersama–sama dengan pembayaran upah pekerja.
Universitas Sumatera Utara
c.
Bonus tahunan akan diberikan berdasarkan kemampuan perusahaan dan
sepenuhnya ditetapkan oleh perusahaan dengan memperhatikan prestasi kerja
masing–masing karyawan.
d.
Tunjangan kematian, tunjangan melahirkan, uang pengobatan.
e.
Kepada pekerja yang mencapai masa kerja yang berturut–turut 10 tahun, maka
perusahaan akan memberikan tanda penghargaan dalam bentuk tanda mata
yang akan ditentukan perusahaan. Selain gaji pokok dan upah tambahan,
kepada karyawan dilakukan juga pemotongan–pemotongan berupa:
a. Pajak PPh sebesar 15%.
b. Hutang karyawan kepada koperasi perusahaan.
Dalam
meningkatkan
kesejahteraan
karyawannya,
perusahaan
memberikan Jamsostek (Jaminan Sosial Tenaga Kerja) serta setiap pekerja
dimasukan ke Astek (Asuransi Tenaga Kerja).
2.8.
Proses Produksi
Proses produksi adalah serangkaian kegiatan berupa cara, metode dan
teknik untuk menciptakan atau meningkatkan nilai tambah suatu barang atau jasa
dengan menggunakan sumber-sumber daya berupa tenaga kerja, mesin, bahan
baku dan modal yang ada.
Jenis proses produksi PT. Central Proteinaprima adalah make to order,
karena proses produksi dilakukan berdasarkan keinginan dan kebutuhan
konsumen dimana volume dan laju produksinya tinggi.
Universitas Sumatera Utara
2.8.1.
Bahan–bahan yang Digunakan
2.8.1.1. Bahan Baku
Bahan baku adalah bahan yang digunakan sebagai bahan utama dalam
proses produksi, dimana sifat dan bentuknya akan mengalami perubahan dan
langsung ikut di dalam proses produksi sampai dihasilkannya produk jadi jadi.
Bahan baku yang digunakan adalah dalam pembuatan pakan udang pada
PT. Central Proteinaprima adalah sebagai berikut:
1. Jagung
Jagung merupakan bahan baku utma dalam pakan ternak, karena memberikan
energi metabolisme terbesar, dan kandungan air diatas 15%.
2. Bangkil kacang kedelai (Bkk)
Bangkil kacang kedelai mengandung sumber protein bagi udang.
3. Tepung Ikan
Tepung ikan mengandung protein, lemak, kalsium serta memberikan energi
metabolisme tambahan bagi udang
4. Tepung Kepala Udang
Tepung kepala udang digunakan sebagai sumber protein dan mengandung
unsur fosfor, kalsium dan lemak
5. Tepung cumi-cumi
Tepung cumi–cumi merupakan sumber protein, lemak dan pembangkit selera
udang
6. Tepung terigu
Tepung terigu digunakan sebagai sumber karbohidrat bagi udang.
Universitas Sumatera Utara
2.8.1.2. Bahan Tambahan
Bahan tambahan adalah bahan yang digunakan untuk mempermudah
proses dan meningkatkan kualitas dari produk yang dihasilkan.
Adapun tambahan yang digunakan dalam proses produksi pembuatan
pakan udang pada PT. Central Proteinaprima adalah sebagai berikut:
1. Minyak ikan
2. Ikan segar (ikan giling)
3. Vitamin, mineral dan obat – obatan
2.8.1.3. Bahan Penolong
Bahan
penolong
adalah
bahan
yang
secara
tidak
langsung
mempengaruhi kualitas dan fungsi produk, baik itu dikenakan langsung maupun
tidak langsung terhadap bahan baku dalam suatu proses produksi.
Adapun bahan penolong dalam pembuatan makanan udang ini antar lain:
1. Karung Plastik
Karung plastik digunakan sebagai wadah kemasan makanan udang yang
dihasilkan dengan muatan 25 Kg.
2. Benang Jahit
Benang jahit digunakan untuk pengikat / penutup karung plastik setelah diisi
dengan makanan udang..
3. Bahan bakar
4. Minyak pelumas
5. Air
Universitas Sumatera Utara
2.9.
Uraian Proses Produksi
Proses pembuatan makanan udang PT. Central Proteinaprima dilakukan
dengan dua line produksi yang biasanya dapat menghasilkan 700 ton pakan udang
setiap bulannya. Tahapan–tahapan proses dalam memproduksi makanan udang
adalah sebagai berikut:
1. Penuangan
Penuangan bahan dilakukan secara manual melalui intake yaitu intake I dan
intake II. Bahan baku yang halus seperti terigu dan remix (dust) yang merupakan
sisa hasil pengayakan pellet yang undersize dituang pada intake I, sedangkan
bahan baku yang kasar seperti tepung ikan, bungkil kacang kedelai, tepung kepala
udang, dan tepung cumi–cumi dituang pada intake II. Bahan baku yang dituang
pada intake II dibawa ke bucket elevator setinggi 28,8 meter dengan chain
conveyor. Dari bucket elevator dengan menggunakan pipa gravitasi, bahan baku
ini masuk ke drum sieve untuk dibersihkan dari kotoran–kotoran, kemudian
masuk ke spout magnet yang berguna untuk menangkap besi dan logam lain yang
bercampur dengan bahan. Bahan baku ini kemudian dibawa ke rotary distributor
dengan screw conveyor, dan selanjutnya diisikan pada bin penampungan bahan
baku. Bahan baku yang dituangkan pada intake I langsung dibawa ke bucket
elevator setinggi 17,5 meter dengan chain conveyor, dan kemudian masuk ke
spout magnet dengan menggunakan pipa gravitasi. Bahan baku ini kemudian
dibawa ke rotary distributor dengan screw conveyor, lalu diisikan pada bin
penampungan. Bin penampungan bahan baku ada 12 buah dengan kapasitas
masing – masing 4 ton. Masing masing bahan balu yang ada di bin penampungan
Universitas Sumatera Utara
ditimbang secara otomatis sampai timbangan menunjukkan berat 2 ton. Kemudian
campuran bahan baku yang telah ditimbang dibawa screw conveyor ke bin
vertikal mixer untuk selanjutnya dilakukan proses pengadukan.
2. Pengadukan
Campuran bahan baku seberat 2 ton diaduk pada vertikal mixer, yang berguna
untuk mengaduk bahan dari kedua intake agar tercampur rata. Waktu pengadukan
dilakukan selama 10 menit. Setelah 10 menit slide bin mixer dibuka dan hasil
pengadukan dibawa dengan screw conveyor, bucket elevator, pipa gravitasi ke
hammer mill untuk selanjutnya dilakukan proses penggilingan.
3. Penggilingan
Proses penggilingan dilakukan dengan hammer mill. Hasil penggilingan
dibawa ke bucket elevator setinggi 17,5 meter dengan pipa gravitasi dimasukkan
ke otomixer untuk dilakukan proses penghalusan lebih lanjut.
4. Penghalusan
Hasil gilingan kemudian dihaluskan dengan otomixer, yang merguna untuk
membuat hasil gilingan lebih homogen dan lebih halus lagi sehingga bisa
melewati ayakan 60 mesh. Dari pengamatan yang dilakukan oleh supervisor, 95 %
dari proses ini menghasilkan campuran bahan bisa melewati ayakan 60 mesh
tersebut. Hasil pengadukan dan penggilingan ini selanjutnya dibawa ke
pengayakan dengan bucket elevator.
Universitas Sumatera Utara
5. Pengayakan
Pada prose pengayakan, adonan campuran bahan baku diayak dengan
menggunakan ayakan 60 mesh. Hasil ayakan dimasukkan ke bin mixer horizontal,
sedangkan sisa ayakan (oversize) dibawa ke hammer mill untuk dilakukan proses
penggilingan kembali (Regrinding) sampai melewati ayakan 60 mesh. Hasil
ayakan dibawa ke bin mixer horizontal dengan screw conveyor untuk diaduk.
6. Pengadukan
Pada bin mixer selanjutnya dituangkan bahan–bahan tambahan seperti minyak
ikan, ikan segar (ikan giling), obat–obatan, serta vitamin dan mineral yang
sudah ditimbang terlebih dahulu di laboratorium dengan ketentuan menurut
komposisi yang telah ditetapkan. Selanjutnya campuran ini diaduk sampai rata
dengan horizontal mixer selama 15 menit. Kemudian pintu slide dibuka dan hasil
adonan ditampung pada hooper (penampungan sementara), kemudian adonan
dibawa ke bucket elevator dengan screw conveyor. Dari bucket elevator setinggi
27,5 meter adonan masuk ke bin pellet untuk dilakukan proses pembutiran melalui
pipa gravitasi.
7. Pembutiran
Adonan campuran yang berada pada bin pellet dibawa ke conditioner dengan
screw feeder untuk dipanaskan dengan steam dari boiler, yang mana pemanasan
ini bertujuan untuk memudahkan proses pembutiran. Steam yang dimasukkan ke
dalam conditioner suhunya berkisar 70-80 C. Tekanan steam diatur dengan
Universitas Sumatera Utara
regulator steam, dengan tekanan berkisar 4-5,2 kg/m. Adonan kemudian
dimasukkan ke pellet mill melalui screw feeder untuk menghasilkan pellet.
8. Pematangan
Pellet yang dihasilkan dari mesin pellet selanjutnya dibawa ke holding bin
dengan screw conveyor untuk dilakukan proses pematangan lebih lanjut. Proses
ini dilakukan dengan suhu suhu 80 C selama 45 menit. Tujuan dari proses
pematangan ini adalah agar butiran pellet yang dihasilkan matang sampai ke
dalam (bukan sekedar matang di pinggirnya saja) serta agar kadar aiar pellet yang
dihasilkan berkisar 15 %. Selanjutnya pellet ini akan dimasukkan ke driyer
dengan conveyor untuk dilakukan proses pengeringan.
9. Pengeringan
Pellet yang keluar dengan kadar air 15% masuk ke pengeringan melalui rotary
yang diputar oleh elektromotor. Proses pengeringan dilakukan dengan 2 tingkat
yaitu driyer A dan B. Steam dialirkan dari boiler dengan tekanan berkisar 5 kg/m,
suhu maksimum drier 125 C. Udara panas dalam driyer dihisap dengan
menggunakan blower. Setelah melewati driyer A, pellet dimasukkan ke driyer B
dengan rotary feeder, yang mana proses dalam driyer B sama dengan driyer A.
Jumlah kadar air yang berkurang 6-8 % setiap kali pengeringan dengan lama
waktu pengeringan berkisar 20-25 menit. Selanjutnya pellet yang telah
dikeringkan dibawa ke mesin pendingan (cooler) dengan menggunakan screw
conveyor.
Universitas Sumatera Utara
10. Pendinginan
Proses pendinginan dilakukan dengan menghembuskan udara panas dan
dihisap oleh blower melalui double cyclone dan air losk. Di dalam cooler
ditempatkan blower pada setiap tingkat untuk menyemprotkan udara dingin. Pellet
yang keluar dari cooler diangkat ke pengayakan melalui bucket elevator setinggi
25 meter, dengan pipa gravitasi dimasukkan ke pengayakan.
11. Pengayakan Pellet
Proses pengayakan ini gunanya untuk memisahkan pellet yang oversize
dengan undersize (terlalu kecil). Sesuai dengan nomor pellet yang diinginkan.
Ukuran mesh antara 4-9 mesh, tergantung dari nomor pakan yang dibuat. Pellet
yang oversize dibawa ke penghancuran (crumbler) sedangkan yang undersize
ditampung dalam goni untuk remix (digunakan sebagai bahan baku lagi). Pellet
hasil ayakan dibawa ke bin packing melalui pipa gravitasi. Apabila bin packing
telah penuh slide terbuka secara otomatis, lalu pellet masuk ke dust separator
untuk dibersihkan dari abu. Udara dihembuskan dari blower mengakibatkan pellet
turun ke bawah (ke bin timbangan) sedangkan abu naik dihisap dengan blower
melalui double cyclone.
12. Penghancuran (Crumbling)
Sisa ayakan yang oversize dibawa ke bin crumber dengan bucket elevator
setinggi 24 meter. Proses penghancuran ini hanya dilakukan pada line 2. Dari bin
Universitas Sumatera Utara
crumber, dengan menggunakan rotary distributor sisa ayakan dibawa ke mesin
crumber. Pellet hasil ayakan yang oversize dihancurkan dengan mesin penghancur
(crumber machine) yang berguna untuk makanan udang yang kecil. Setelah bahan
dihancurkan kemudian dimasukkan.
13. Pengarungan
Produk jadi berupa crumble dan pellet yang berada dalam bin timbangan
dicurahkan kedalam karung plastik sambil ditimbang secara otomatis,dengan
berat netto sesuai dengan nomor pakan yang dibuat. Setelah pengarungan, produk
jadi dibawa ke penjahitan karung melalui belt konveyor.
14. Penjahitan Karung
Penjahitan karung dilakuakan dengan mesin jahit karung (sewing machine).
selanjutnya produk jadi yang selesai dijahit diangkut kegudang bahan jadi dengan
menggunakan forklift.
2.10.
Mesin dan Peralatan
2.10.1.
Mesin Produksi.
Mesin produksi yang digunakan di PT. Central Proteinaprima adalah:
1. Intake
Tipe
: TECO AWV-BEV
Kapasitas
: 14 ton/jam
Jumlah
: 2 unit
Universitas Sumatera Utara
Daya
: 7,5 Hp
Tegangan
: 380 Volt
Kuat Arus
: 12 A
Kecepatan Putaran
: 1460 rpm
Fungsi
: Sebagai tempat penuangan bahan baku.
2. Dryer Machine
Tipe
: Berico/1570 Ceo
Kapasitas
: 73 ton/jam
Jumlah
: 1 unit
Daya
: 25 Hp
Tegangan
: 380 Volt
Kuat Arus
: 16,2 A
Kecepatan Putaran
: 1445 rpm
Fungsi
: Menurunkan kadar air jagung.
3. Hammer Mill Machine
Tipe
: Van Aarsen 1400-2D
Kapasitas
: 15 ton/jam
Jumlah
: 5 unit
Daya
: 270 Hp
Tegangan
: 380 Volt
Kuat Arus
: 209,8 A
Universitas Sumatera Utara
Kecepatan Putaran
: 3000 rpm
Fungsi
: Mencampur bahan menjadi homogen
4. Pellet Mill Machine
Tipe
: Van Aarsen Compact 900
Kapasitas
: 18-20 ton/jam
Jumlah
: 3 unit
Daya
: 340 Hp
Tegangan
: 380 Volt
Kuat Arus
: 168,6 A
Kecepatan Putaran
: 1450 rpm
Fungsi
: Membentuk pellet dari adonan campuran bahan.
5. Cooler Mill Machine
Tipe
: Van Aarsen
Kapasitas
: 20 ton/jam
Jumlah
: 3 unit
Daya
: 75 Hp
Tegangan
: 380 Volt
Kuat Arus
: 168,6 A
Kecepatan Putaran
: 1450 rpm
Fungsi
: Mendinginkan bahan hasil mesin pellet.
Universitas Sumatera Utara
6. Crumber Machine
Tipe
: Van Aarsen KR 16.2
Kapasitas
: 15 ton/jam
Jumlah
: 3 unit
Daya
: 75 Hp
Tegangan
: 380 Volt
Kuat Arus
: 168,6 A
Kecepatan Putaran
: 1450 rpm
Fungsi
: Memecahkan bahan baku menjadi bentuk butiran.
7. Sieve
Tipe
: Mogensen Invica /E 1534
Kapasitas
: 20 ton/jam
Jumlah
: 12 unit
Daya
: 5 Hp
Tegangan
: 380 Volt
Kuat Arus
: 2,9 A
Kecepatan Putaran
: 1490 rpm
Fungsi
: Memisahkan kotoran yang terdapat di bahan baku.
8. Bagging scale
Tipe
: Chronos Richardson/UK 38668/95
Kapasitas
: 50 Kg/Bags
Universitas Sumatera Utara
Jumlah
: 5 unit
Daya
: 3 Hp
Tegangan
: 380 Volt
Kuat Arus
: 0,6 A
Kecepatan Putaran
: 1400 rpm
Fungsi
: Sebagai penimbangan produk pellet.
9. Fill Bags Clossing Machine
Tipe
: New long D – 52, super line SF - E
Kapasitas
: 50 Kg/Bags
Jumlah
: 5 unit
Daya
: 5 Hp
Tegangan
: 220 Volt
Kuat Arus
:1A
Kecepatan Putaran
: 1400 rpm
Fungsi
: Menjahit bags (pengepakan).
10. Extruder Matador
Tipe
: Berico/1565 Ceo
Kapasitas
: 20 ton/jam
Jumlah
: 2 unit
Daya
: 7,5 Hp
Tegangan
: 380 Volt
Universitas Sumatera Utara
Kuat Arus
: 12 A
Kecepatan Putaran
: 1450 rpm
Fungsi
: Mencetak pakan ikan berbentuk pellet.
11. Chain Conveyer
Tipe
: Van Aarsen 280.330.70
Kapasitas
: 80 m 3 /jam
Daya
: 5,5 Hp
Kecepatan Putaran
: 27 rpm
Fungsi
: Membawa bahan baku ke elevator.
12. Bucket Elevator
Tipe
: Van Aarsen 260
Kapasitas
: 70 m 3 /jam
Daya
: 5,5 Hp
Kecepatan Putaran
: 92 rpm
Fungsi
: Membawa material yang diangkut oleh chain.
13. Screw Conveyer
Tipe
: Van Aarsen
Kapasitas
: 50 m 3 /jam
Daya
: 4,5 Hp
Kecepatan Putaran
: 25 rpm
Universitas Sumatera Utara
Fungsi
: Membawa bahan baku ke hammer mill.
14. Automatic Dusting Cleaner
Tipe
: CAE 215
Kapasitas
: 30 m 3 /jam
Daya
: 5,5 Hp
Kecepatan Putaran
: 27 rpm
Fungsi
: Menyaring debu bahan baku.
15. Blower
Tipe
: IDF
Kapasitas
: 90 m 3 /jam
Daya
: 20 Hp
Kecepatan Putaran
: 960 rpm
Fungsi
: Membersihkan partikel logam pada bahan baku.
16. Spout Magnet
Tipe
: IDF
Kapasitas
: 90 m 3 /jam
Daya
: 20 Hp
Kecepatan Putaran
: 960 rpm
Fungsi
: Memisahkan partikel logam dpada bahan baku.
Universitas Sumatera Utara
17. Drum Sieve
Tipe
: E.6534
Kapasitas
: 60-70 ton
Daya
: 20 Hp
Kecepatan Putaran
: 960 rpm
2.10.2.
Peralatan
Adapun peralatan yang digunakan untuk mendukung kegiatan proses
produksi ialah :
1. Wet Corn Silo
Kapasitas
: 250-350 ton
Jumlah
: 3 Unit
Fungsi
: Tempat penyimpanan jagung basah sementara.
2. Dry Corn Silo
Kapasitas
: 2400 ton
Jumlah
: 8 Unit
Fungsi
: Tempat penyimpanan jagung kering sementara.
3. Forklift
Kapasitas
: 2500 Kg
Jumlah
: 3 Unit
Fungsi
: Membawa produk jadi ke gudang produk jadi.
Universitas Sumatera Utara
2.8.3.
Utilitas
Untuk kelancaran kegiatan proses produksi, diperlukan unit pendukung
seperti :
1. Genset
Fungsi
: Membantu pembangkit listrik bagi mesin produksi.
Tegangan
: 1155 KVA
Kuat Arus
: 920 KWA
Kecepatan Putaran
: 1500 rpm
2. Boiler
Fungsi
: Penghasil uap untuk didistribusikan ke pellet mill.
3. Trafo
Fungsi
: Alat pendistribusian listrik dari PLN ke pabrik.
Universitas Sumatera Utara
GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
2.1
Sejarah Perusahaan
PT. Central Proteinaprima adalah perusahaan yang memproduksi pakan
udang.
PT. Central Proteinaprima merupakan anak perusahaan dari Charoen
Pokphand Overseas Investment Co, Ltd. Hongkong, yang mulai berdiri pada
tahun 1953 yang di prakarsai oleh dua orang bersaudara yaitu Chia ek chow dan
Chia Seow Whooy. Awalnya perusahaan ini bernama PT. Charoen Pokphand
Indonesia,
kemudian
pada tahun 2008 perusahaan ini berganti nama menjadi
PT. Central Proteinaprima. PT. Charoen Pokphand Indonesia berfasilitas PMA
(Penanaman Modal Asing) dan pertama sekali didirikan di Jakarta atas izin
Pemerintah Republik Indonesia dengan Surat Keputusan Menteri Perindustrian
Republik Indonesia No. 616/M/XI/1971 tanggal 29 november 1971. Perusahaan
ini mulai beroperasi secara komersil pada tahun 1972.
Seiring meningkatnya pasaran udang termasuk tingginya permintaan yang
berdatangan dari luar wilayah indonesia, maka PT. Charoen Pokphand Indonesia
pada tahun 1988 menambah produk berupa pakan udang kedalam rangkaian
produksi pakan ternaknya yang sudah demikian berkembang. Oleh sebab itu
kemudian PT. Charoen Pokphand Indonesia mendirikan sebuah pabrik baru di
Medan yang berlokasi di Jalan Medan – Tanjung Morawa Km 8,5 RT 04 / RW
02, kelurahan Tumbang Deli, Kecamatan Medan Amplas. Pabrik dibangun di atas
Universitas Sumatera Utara
tanah seluas 17.595 m2. Pabrik ini mulai beroperasi pada tahun 1990, dan pada
tahun 2008 berganti nama menjadi PT. Central Proteinaprima.
Samapai sekarang ini PT. Central Proteinaprima telah menjadi produsen
pakan udang terkemuka di Indonesia dengan jaringan pabrik produksi, fasilitas
penelitian serta pusat-pusat pembibitan unggas yang tersebar di Jakarta, Surabaya
dan Medan.
2.2
Ruang Lingkup Bidang Usaha
Kegiatan operasional pada PT. Central Proteinaprima dibagi menjadi dua
devisi yaitu :
1. Farming Division
Divisi ini mengelola kegiatan perkembangbiakan ternak, pengelolaan pakan
ternak serta pemasarannya. Divisi ini berlokasi di Kawasan Industri Medan
(KIM) Mabar, Medan.
2. Aqua Culture Division
Divisi ini bergerak di bidang usaha pertambakan udang, pembuatan pakan
udang dan ikan termasuk pemasarannya. Divisi ini ditangani oleh PT. Central
Proteinaprima cabang Medan-Tanjung Morawa.
Pada saat ini perusahaan mengeluarkan 5 jenis produk yang dibedakan
berdasarkna ukuran produk pakan udangnya. Jenis kelima produk pakan udang
tersebut adalah pakan udang tipe 682, tipe 683, tipe 683-SP, tipe 684-SP, dan tipe
684.
Universitas Sumatera Utara
2.3.
Lokasi Perusahaan
Pabrik PT. Central Proteinaprima Cabang Medan-Tanjung Morawa
beralamat di Jalan Medan – Tanjung Morawa Km 8,5 RT 04/RW 02, Kelurahan
Tumbang Deli, Kecamatan Medan Amplas.
Lokasi ini berada di tepi jalan Tol Antar Lintas Sumatera dan tepat di
sebelah kanan pintu Tol Medan – Tanjung Morawa. Lokasi pabrik ini sangat
membantu untuk memudahkan pengiriman produk jadi kesemua konsumen dan
juga mempermudah transpostasi bahan baku.
2.4.
Daerah Pemasaran
PT. Central Proteinaprima telah mendistribusikan produknya didalam
negeri sampai keluar negeri. Daerah pemasaran untuk daerah dalam negeri seperti
Sumatera Utara, Aceh, dan Riau dengan kapasitas pemasaran 60%. Sementara
40% untuk untuk pemasaran keluar negeri dipasarkan ke Negara Jepang,
Malaysia, India dan Amerika Serikat. Untuk daerah pemasaran dalam negeri,
dibagi atas 4 daerah, yaitu:
1. Daerah I, mencakup:
a. Daerah Langkat I, meliputi daerah Karang Gading, Selotong, Secanggang,
dan Tanjung Ibus.
b. Daerah Langkat II, meliputi daerah Kuala Serapu, Berandan, Pangkalan
Susu, Besitang, dan Gebang.
Universitas Sumatera Utara
2. Daerah II, mencakup:
a. Daerah Deli Serdang I, meliputi daerah Batang Pera, Belawan, Percut, dan
Hamparan Perak.
b. Daerah Deli Serdang II, meliputi Pantai Cermin, Sialang Buah, Perbaungan,
dan Pantai Labu
3. Daerah III, mencakup:
a. Daerah Asahan I, meliputi Batu Bara, Bedagai, dan Sei Buah
b. Daerah Asahan II, meliputi daerah bengkalis (Riau), Sibolga, Tanjung
Balai, Tanjung Leidong, dan Kuala Tanjung.
4. Daerah IV, mencakup: Daerah Propinsi Aceh, yaitu Pidie, Bireun, Langsa,
Aceh Timur, Aceh Selatan, Aceh Utara, Aceh Barat, Aceh Barat Daya, dan
Aceh Besar.
2.5
Aspek Sosial dan Lingkungan
Didirikannya PT. Central Proteinaprima memberikan dampak positif
terhadap lingkungan sekitar, dengan adanya PT. Central Proteinaprima, pasti akan
membuka lapangan pekerjaan baru bagi masyarakat sekitar karena pabrik akan
menyerap tenaga kerja dari lingkungan sekitar. Pengaruh berdirinya perusahaan
ini juga memberikan dampak negatif meskipun tidak terlalu signifikan, namun
adanya limbah berupa pembuangan asap ke udara dapat mengakibatkan polusi
udara dan juga aktivitas pabrik yang menghasilkan bau yang kurang sedap akan
sedikit mengganggu terhadap lingkungan sekitar.
Universitas Sumatera Utara
2.6.
Organisasi dan Manajemen
Struktur organisasi merupakan suatu kerangka hubungan kerja antara satu
individu dengan individu lainnya dalam rangka mencapai satu tujuan dengan
menggunakan aturan-aturan yang telah disepakati secara bersama. Struktur
organisasi ini mempunyai peranan yang sangat penting dalam menentukan dan
memperlancar jalannya roda perusahaan. Pendistribusian tugas-tugas, wewenang
dan tanggung jawab serta hubungan satu sama lain dapat digambarkan pada
struktur organisasi perusahaan, sehingga para pegawai dan karyawan akan
mengetahui dengan jelas apa tugasnya dari mana ia mendapatkan perintah dan
kepada siapa ia harus bertanggung jawab.
Sebuah perusahaan akan berjalan dengan lancar apabila adanya sistem
organisasi dan manajemen yang baik dan terpadu semua kegiatan dalam
perusahaan itu akan dikonsep hubungannya dalam sebuah organisasi dan
pelaksanaan kegiatan tersebut diatur dalam manajemennya. Dengan adanya
struktur organisasi dan uraian tugas yang telah ditetapkan akan menciptakan
suasana kerja yang baik dan tidak terjadi kekacauan akibat kesalahan dalam
pemberian perintah dan tanggung jawab. Bentuk struktur organisasi yang
digunakan pada PT. Central Proteinaprima adalah berbentuk lini fungsional
artinya wewenang dari pimpinan tertinggi diberikan secara langsung dari elemen
perusahaan tertinggi ke terendah, kemudian kepala bagian yang memiliki jabatan
fungsional mengerjakan wewenang yang diterima dan bertanggung jawab
terhadap tugas dan tanggung jawab departemen masing-masing.
Universitas Sumatera Utara
Struktur
organisasi
PT.
Central
Proteinaprima
ditunjukkan
pada
Gambar 2.1.
Universitas Sumatera Utara
GENERAL MANAGER
INTERNAL CONTROL
GENERAL
MANAGER
PRODUCTION
MARKETING
MANAGER
MARKETING
SECTION
HEAD
PRODUCTION
MANAGER
MANITENAN
CE
MANAGER
PPIC
MANAGER
EXP - IMPORT
MANAGER
QCP
MANAGER
SAFETY
OFFICER
PURCHASING
MANAGER
FINANCE
MANAGER
ACCOUNTING
MANAGER
PERSONNEL
& G. AFFAIR
FEED
PROCESSING
FACTORY
ADM
WARE HOUSE
ELECTRIC
ELECTRIC
MECHANIC
QCP
SUPERVISOR
PERS & GA
SECT. HEAD
FP SECTION
HEAD
FA SECTION
HEAD
WH SECTION
HEAD
STORE ROOM
ELECTRIC
SECT. HEAD
MECHANIC
SECT. HEAD
QCP
STAFF
SECT. HEAD
LEVEL STAFF
FP
SUPERVISOR
FA
SUPERVISOR
WH
SUPERVISOR
SR SECTION
HEAD
TRUCK
SCALE
OPERATOR
-Un Loading
Staff
-Forklift
Operator
-ELECTRIC SPV
- ELECTRIC
STAFF
-MAINT STAFF
-BOILLER OPRT
-MECHANIC
SPV
-MECHANIC
SPV
-MAINT STAFF
-FORKLIFT
-MECHANIC
STAFF
Ket:
-Sales Adm.
- Sales Area
OPERATOR
STORE ROOM
STAFF
KARYAWAN
KARYAWAN
KARYAWAN
KARYAWAN
KARYAWAN
: Manager Perusahaan
: Karyawan Perusahaan
Gambar 2.1. Struktur Organisasi PT. Central Proteinaprima
Universitas Sumatera Utara
Uraian tugas, wewenang dan tanggung jawab dari masing–masing jabatan
yang ada di PT. Central Proteinaprima adalah sebagai berikut :
1. General Manager
General Manager merupakan pucuk pimpinan tertinggi di dalam perusahaan
yang bertanggung jawab atas semua aktivitas yang ada di perusahaan dan
memegang wewenang dalam memutuskan setiap kebijaksanaan perusahaan.
Maju mundurnya perusahaan tergantung pada sistem kepemimpinan yang
dibawakannya. General Manager bertanggungjawab kepada vice president
yang berkedudukan di pusat (Jakarta).
a. Menetapkan langkah–langkah pokok dalam melaksanakan kebijaksanaan
perusahaan dan sasaran–sasaran perusahaan.
b. Mengambil
keputusan–keputusan
dan
tindakan
yang
tepat
demi
kepentingan dan kelangsungan jalannya perusahaan sehingga segala
aktivitas organisasi menuju tujuan perusahaan.
c. Mengadakan hubungan kerja dengan pihak luar perusahaan, baik pihak
swasta maupun pemerintah.
d. Memimpin dan mengawasi kegiatan perusahaan setiap harinya
e. Menkoordinir tugas–tugas yang didelegasikan kepada tiap–tiap bagian dan
menjalin hubungan kerja yang baik dengan para karyawan perusahaan
agar terbentuk kerjasama yang harmonis.
2. Internal Control
Internal control bertugas memeriksa dan mengawasi kegiatan perusahaan
ataupun setiap tindakan yang dilakukan oleh direktur utama maupun para
V-1
Universitas Sumatera Utara
manajer. Dalam operasional perusahaan, internal control berfungsi sebagai
staff ahli yang berwenang untuk memberikan saran–saran bagi perkembangan
kemajuan perusahaan. Internal Control ini berkedudukan di pusat (Jakarta)
dan biasanya diterjunkan langsung ke perusahaan berdasarkan instruksi vice
president dari Jakarta, yang biasanya 4 kali dalam setahun.
3. Marketing Manager
Marketing manager perusahaan bertanggung jawab atas kelancaran penjualan
dan tercapainya target penjualan. Selain itu juga marketing manager
bertanggung jawab kepada pemimpin perusahaan untuk melaporkan mengenai
hasil penjualan baik secara lisan maupun tulisan. Adapun tugas-tugas dari
marketing manager adalah sebagai berikut :
a. Merencanakan strategi pemasaran yang baik yaitu mencakup jenis produk,
harga, pendistribusian, dan promosi produk yang telah dipasarkan serta
produk yang akan dipasarkan
b. Mengadakan penelitian pasar untuk mengetahui tingkat kebutuhan
konsumen, marketing share, dan tingkat persaingan sehingga dapat
ditentukan kebijaksanaan atau rencana jumlah penjualan.
c. Meneliti kondisi produk yang berada di pasar.
4. Production Manager bertanggung jawab atas seluruh pelaksanaan kegiatan
produksi.
Tugas-tugas dari Production Manager ini adalah :
a. Mengawasi dan merencanakan produksi agar sesuai dengan spesifikasi dan
standar mutu yang telah ditentukan.
Universitas Sumatera Utara
b. Mengawasi dan mengevaluasi kegiatan produksi untuk mendeteksi
kekurangan dan penyimpangan sehingga dapat dilakukan perbaikan.
5. Export Import Manager
Export import manager bertugas dan bertanggung jawab atas segala aktivitas
pengiriman dan penerimaan barang–barang dari dan keluar negeri dengan
terlebih dahulu memeriksa barang–barang tersebut apakah ada yang rusak atau
hilang.
6. Purchasing Manager
Tugas–tugas dari Purchasing manager adalah :
a. Mengkordinir seluruh aktivitas yang berhubungan dengan pembelian,
penyimpanan, dan pendistribusian bahan–bahan yang dipergunakan oleh
perusahaan.
b. Merencanakan sistem pengadaan dan persediaan bahan.
c. Mempersiapkan permintaan kebutuhan bahan, dan menetapkan harga
standar bahan.
7. Finance Manager
Finance Manager bertugas untuk :
a. Merencanakan dan mengawasi pelaksanaan keuangan perusahaan.
b. Memeriksa dan menganalisa semua transaksi keuangan baik pemasukan
maupun pengeluaran.
c. Memeriksa dan menganalisa semua transaksi keuangan baik pemasukan
maupun pengeluaran.
d. Menerima order dari bagian marketing.
Universitas Sumatera Utara
e. Mengkoordinir pemberian diskon penjualan kepada langganan melalui
kerjasama dengan sales head.
8. Accounting Manager
Tugas – tugas yang dibebankan kepada Accounting Manager adalah :
a. Mengkoordinir seluruh kegiatan pencatatan mengenai pembukuan dan
kekayaan perusahaan, baik keluar maupun kedalam perusahaan.
b. Menyusun dan memeriksa laporan realisasi anggaran bulanan, tri wulan,
tahunan maupun insidentil.
9. Sales Head
Sales Head bertugas untuk :
a. Melakukan riset dan penelitian terhadap kebutuhan konsumen akan jenis
produk yang diminati.
b. Melakukan riset dan penelitian kemungkinan adanya peluang pasar baru di
beberapa lokasi daerah pemasaran.
c. Bertanggung jawab atas distribusi produk ke beberapa daerah pemasaran.
d. Menyusun laporan penjualan produk dari beberapa daerah pemasaran.
10. Quality Control Head
Tugas–tugas yang dibebankan kepada Quality Control Head adalah :
a. Melakukan pengawasan terhadap mutu bahan baku hingga menjadi produk
jadi.
b. Mengendalikan standar penggunaan bahan yang telah ditetapkan.
Universitas Sumatera Utara
c. Melakukan analisa dan perbandingan mutu terhadap produk sejenis dari
perusahaan saingan.
d. Mengadakan riset terhadap proyek–proyek pengembangan mutu produk
dan jenis produk.
11. Production Head
Adapun tugas – tugas dari Production Head adalah sebagai berikut :
a. Mengkordinir dan mengawasi seluruh bagian pengolahan yang ada di
lantai pabrik, agar pelaksanaan kegiatan sesuai dengan rencana.
b. Melakukan perencanaan pekerjaan dan waktu produksi.
c. Mengkordinir pembagian tugas bawahannya.
d. Merencanakan pemakaian bahan baku, bahan tambahan dan bahan
penolong.
e. Memberikan laporan kegiatan produksi secara rutin kepada Production
Manager.
12. Personnel And General Affair (Ga) Head
Personnel And General Affair (Ga) Head adalah kepala administrasi bagian
umum yang mengurus pelaksanaan kerja bagian umum dan personalia.
Adapun tugas–tugasnya adalah sebagai berikut :
a. Mengawasi rencana dan pelaksanaan program pelayanan umum dan
pemeliharaan lokasi pabrik, meliputi perencanaan dan pembangunan
bangunan baru, rehabilitasi dan sarana lain, perawatan taman, lingkungan
serta kebersihan kantor dan pelayanan.
Universitas Sumatera Utara
b. Mengawasi tugas–tugas penyelesaian izin dan rekomendasi dari instansi
pemerintah yang berwenang yang wajib dimiliki perusahaan
c. Mengawasi aktivitas sehari-hari yang berhubungan dengan fungsi
administrasi personalia, hubungan dengan tamu.
d. Menangani dan menyelesaikan masalah yang berhubungan dengan
kepersonaliaan baik intern maupun ekstern serta mempersiapkan data–data
dan formulir-formulir yang dibutuhkan untuk memproses hal–hal yang
berkaitan dengan kepersonaliaan baik informatif maupun administratif.
e. Menyusun, menyimpan, dan menjaga data–data karyawan dari semua
departemen agar kerahasiaannya dapat terjamin.
f. Menyiapkan surat–surat dan dokumen yang diperlukan sehubungan
dengan
tugas–tugas
personalia
dan
membuat
agendanya
serta
mengirimkannya ke alamat yang dituju.
g. Menyelesaian
administrasi
dalam
hubungannya
dengan
prosedurpenerimaan karyawan, promosi, pengalihan tugas, penilaian
prestasi kerja, memberhentian karyawan, serta kontrak kerja karyawan.
h. Melaksanakan
program
kerja
Jamsostek
serta
membuat
laporan
administrasi lainnya yang berkaitan dengan semua masalah Astek
termasuk Claim kepada Perum Astek.
i. Menjalankan kebijaksanaan dan prosedur serta mengerjakan dan
merapikan data Personal Information system yang telah ditetapkan oleh
Human Resources Departemen Kantor Pusat Jakarta.
j. Membuat laporan perhitungan gaji, upah lembur, tunjangan karyawan dan
Universitas Sumatera Utara
semua yang berhubungan dengan pendapat karyawan dan hak karyawan.
k. Memelihara dan menjaga hubungan baik dengan semua departemen serta
instansi dan serikat kerja.
13. Material and Analysis Section Head
Tugas–tugasnya adalah:
a. Melakukan pengujian laboratorium terhadap bahan baku, bahan setengah
jadi, dan produk jadi.
b. Melakukan analisa dan kontrol terhadapa bahan baku, bahan setengah jadi
dan produk jadi.
c. Menyusun laporan hasil analisa bahan baku, bahan setengah jadi, dan
produk Quality Control Head.
14. Production Supervisor
Production Supervisor bertugas :
a. Mengendalikan persediaan bahan baku, bahan tambahan, bahan penolong.
b. Mengendalikan persediaan barang jadi.
c. Menentukan jenis produk yang akan diproduksi setiap hari.
15. Maintenance Supervisor
Maintenance Supervisor bertugas:
a. Menjamin kelancaran operasi mesin secara keseluruhan.
b. Melakukan pemeriksaan dan perawatan mesin–mesin produksi.
c. Memperbaiki dan bertanggung jawab atas kerusakan mesin–mesin
produksi.
Universitas Sumatera Utara
16. Factory Administration Supervisor
Tugas–tugas yang dibebankan kepadanya adalah sebagai berikut:
a. Mengawasi dan mencatat kegiatan pemasukan dan pengeluaran barang
dari dan ke gudang. Barang–barang ini termasuk bahan baku, bahan
tambahan, bahan penolong serta produk jadi.
b. Mengontrol keadaan bahan baku, bahan tambahan, bahan penolong serta
produk jadi.
c. Bertanggung jawab atas kerusakan bahan baku, bahan tambahan, bahan
penolong serta produk jadi.
d. Membuat laporan persediaan bahan baku, bahan tambahan, bahan
penolong serta produk jadi.
17. Section Hed Level Staff
Section Hed Level Staff (SHLS) membantu tugas–tugas yang dibebankan
kepada Personel and GA Head antara lain adalah:
a. Melakukan pengaturan dan pengawasan terhadap sistem kerja supir, baik
untuk kerja rutin mengantar dan menjemput karyawan maupun tugas–
tugas untuk GA serta Departemen lainnya.
b. Melaksanakan tugas bagian umum yang berkaitan dengan pelayanan
kepada semua departemen seperti perbaikan lampu, air, AC, meja, kursi,
kebersihan ruangan dan lain–lain.
c. Memeriksa dan meneliti jam kerja lembur supir serta mengoreksi melalui
catatan absensi setiap bulannya.
Universitas Sumatera Utara
d. Melakukan pengaturan serta pengawasan terhadap kerja office boy dalam
tugasnya sehari–hari.
e. Mengumpulkan kartu absensi dan membagikannya kepada semua
departemen setiap awal bulannya.
f. Pengurusan kenderaan, misalnya reparasi.
g. Membuat laporan telepon untuk setiap bulannya.
18. Sales Administration
Sales Administration bertugas untuk:
a. Mencatat data–data penjualan produk dari setiap daerah pemasaran
dan menyusun laporan hasil penjualan produk setiap bulannya.
b. Mencatat jumlah produk yang didistribusikan ke setiap daerahpemasaran,
serta menyusun laporan mengenai total jumlah produk yang telah
didistribusikan ke setiap daerah pemasaran setiap bulannya.`
19. Sales Area I
Tugas dari Sales Area I adalah melakukan kegiatan daerah pemasaran (riset
pasar, melakuakn promosi, dan lain–lain) untuk pemasaran Area I.
20. Sales Area II
Tugas dari Sales Area II adalah melakukan kegiatan pemasaran untuk
pemasaran Area II.
21. Sales Area III
Tugas dari Sales Area III adalah melakukan kegiatan pemasaran untuk
pemasaran Area III.
Universitas Sumatera Utara
22. Sales Area IV
Tugas dari Sales Area IV adalah melakukan kegiatan pemasaran untuk
pemasaran Area IV.
23. Karyawan
Karyawan merupakan pelaksana harian kegiatan–kegiatan perusahaan sesuai
dengan pengarahan atasannya dan sesuai dengan bidangnya masing–masing.
2.7.
Tenaga Kerja, Jam Kerja dan Sistem Pengupahan.
2.7.1. Tenaga Kerja
Jumlah tenaga kerja yang terdapat pada PT. Central Proteinaprima tadalah
sebanyak 191 orang tenaga kerja tetap, ditambah dengan tenaga kerja borongan
sebanyak 32 orang, dan tenaga kerja harian sebanyak 57 orang. Perincian
jumlah tenaga kerja ini adalah sebagai berikut:
Tabel 2.1 Perincian Jumlah Tenaga Kerja PT. Central Proteinaprima
No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
JABATAN JUMLAH (ORANG)
General Manager
Internal Control
Marketing Manager
Production Manager
Export Import Manager
Purchasing Manager
Finance Manager
Accounting Manager
Sales Head
Quality Control Head
Production Head
Personel & GA Head
Material & Production Analysis Section Head
Production Supervisor
Maintenance Supervisor
JUMLAH (ORANG)
1
3
1
1
1
1
1
1
2
1
1
1
2
2
2
Universitas Sumatera Utara
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
Factory Administration Supervisor
Section Head Level Staff
Karyawan Administration Penjualan
Sales Area I
Sales Area II
Sales Area III
Sales Area IV
Karyawan Quality Control
Karyawan Production
Karyawan Maintenance
Karyawan Factory Administration
Karyawan Personalis
Karyawan Export Import
Karyawan Purchasing
Karyawan Finance
Karyawan Accounting
TOTAL 191
2
1
4
5
5
5
5
20
54
20
3
21
3
7
7
7
191
Sumber : PT.Central Proteinaprima
2.7.2.
Jam Kerja
Jumlah hari kerja pada PT. Central Proteinaprima adalah lima hari kerja
dalam seminggu (Senin sampai Jumat) untuk bagian produksi dan non produksi,
sedangkan bagian keamanan bekerja setiap hari (Senin sampai Minggu).
Pembagian jam kerja untuk setiap bagian adalah sebagai berikut:
a.
Satu shift untuk bagian non–produksi (8 jam sehari) dengan perincian sebagai
berikut:
1) Jam 08.00 – 12.00 WIB : Kerja Aktif
2) Jam 12.00 – 13.00 WIB : Istirahat
3) Jam 13.00 – 17.00 WIB : Kerja Aktif
b.
Dua shift untuk bagian produksi (14 jam sehari), dimana shift sama dengan
bagian non produksi, sedangkan shift II adalah sebagai berikut:
Universitas Sumatera Utara
1) Jam 17.00 – 20.00 WIB : Kerja Aktif
2) Jam 20.00 – 21.00 WIB : Istirahat
3) Jam 21.00 – 24.00 WIB : Kerja Aktif
c.
Bagian keamanan (Satpam) dibagi menjadi tiga kelompok dengan anggota
tiap kelompok berjumlah 3 orang,
jam. Selain
itu,
dan dilakukan pergantian
ketentuan jam
kerja
setiap 7
lembur pada PT. Central
Proteinaprima adalah sebagai berikut:
a. Kerja pagi dan sore:
1) Melebihi 8 jam sehari atau 40 jam seminggu untuk 5 hari kerja dalam
semingu.
2) Melebihi 7 jam sehari atau 40 jam seminggu dan hari Sabtu adalah 6
jam sehari untuk 6 hari kerja dalam semingu.
b. Kerja pada malam hari :
1) Melebihi 7 jam sehari untuk 5 hari kerja seminggu atau 6 hari kerja
dalam seminggu.
2.7.3.
Sistem Pengupahan
Penetapan upah pada PT. Central Proteinaprima disesuai dengan ketentuan
yang dikeluarkan pemerintah melalui Departemen Tenaga Kerja mengenai UMR
(Upah Minimum Regional) yang berlaku yaitu Rp.8000 per hari. Pemberian upah
ditetapkan setelah melihat jam kerja, hari kerja, lembur dan golongan.
Adapun sistem pengupahan karyawan perusahaan dibagi atas:
a.
Karyawan tetap untuk karyawan bulanan
Universitas Sumatera Utara
Karyawan tetap adalah karyawan yang bekerja tetap pada perusahaan yang
setiap bulannya menerima gaji pada akhir bulan.
b.
Gaji harian untuk karyawan harian
Karyawan harian adalah karyawan yang bekerja dan mendapat upah
menurut jam kerja dalam sehari dan dibayarkan setiap akhir minggu.
c.
Gaji borongan untuk karyawan borongan
Karyawan borongan adalah karyawan yang bekerja dan mendapat upah atas
suatu beban pekerjaan yang diborongkan kepadanya dan upah dibayarkan
menurut satuan pekerjaan selama seminggu.
Disamping gaji pokok, diberikan juga uang makan, uang pengobatan serta
lembur dan asuransi tenaga kerja. Perincian tentang tunjangan–tunjangan yang
diberikan adalah sebagai berikut:
a.
Tunjangan Hari Raya dan Natal
Tunjangan Hari Raya dan Natal untuk pekerja yang mempunyai masa kerja
atau tahun penuh secara terus menerus biasanya adalah satu bulan gaji.
Sedangkan untuk pekerja yang mempunyai masa kerja belum mencapai satu
tahun, maka
tunjangan ditetapkan menurut perhitungan banyaknya bulan
selama yang bersangkutan bekerja dibagi atas 12 bulan dan dikalikan upah
per bulan
b.
Tunjangan makan, diberikan kepada pekerja perbulan besarnya Rp.45.000 dan
dibayarkan bersama–sama dengan pembayaran upah pekerja.
Universitas Sumatera Utara
c.
Bonus tahunan akan diberikan berdasarkan kemampuan perusahaan dan
sepenuhnya ditetapkan oleh perusahaan dengan memperhatikan prestasi kerja
masing–masing karyawan.
d.
Tunjangan kematian, tunjangan melahirkan, uang pengobatan.
e.
Kepada pekerja yang mencapai masa kerja yang berturut–turut 10 tahun, maka
perusahaan akan memberikan tanda penghargaan dalam bentuk tanda mata
yang akan ditentukan perusahaan. Selain gaji pokok dan upah tambahan,
kepada karyawan dilakukan juga pemotongan–pemotongan berupa:
a. Pajak PPh sebesar 15%.
b. Hutang karyawan kepada koperasi perusahaan.
Dalam
meningkatkan
kesejahteraan
karyawannya,
perusahaan
memberikan Jamsostek (Jaminan Sosial Tenaga Kerja) serta setiap pekerja
dimasukan ke Astek (Asuransi Tenaga Kerja).
2.8.
Proses Produksi
Proses produksi adalah serangkaian kegiatan berupa cara, metode dan
teknik untuk menciptakan atau meningkatkan nilai tambah suatu barang atau jasa
dengan menggunakan sumber-sumber daya berupa tenaga kerja, mesin, bahan
baku dan modal yang ada.
Jenis proses produksi PT. Central Proteinaprima adalah make to order,
karena proses produksi dilakukan berdasarkan keinginan dan kebutuhan
konsumen dimana volume dan laju produksinya tinggi.
Universitas Sumatera Utara
2.8.1.
Bahan–bahan yang Digunakan
2.8.1.1. Bahan Baku
Bahan baku adalah bahan yang digunakan sebagai bahan utama dalam
proses produksi, dimana sifat dan bentuknya akan mengalami perubahan dan
langsung ikut di dalam proses produksi sampai dihasilkannya produk jadi jadi.
Bahan baku yang digunakan adalah dalam pembuatan pakan udang pada
PT. Central Proteinaprima adalah sebagai berikut:
1. Jagung
Jagung merupakan bahan baku utma dalam pakan ternak, karena memberikan
energi metabolisme terbesar, dan kandungan air diatas 15%.
2. Bangkil kacang kedelai (Bkk)
Bangkil kacang kedelai mengandung sumber protein bagi udang.
3. Tepung Ikan
Tepung ikan mengandung protein, lemak, kalsium serta memberikan energi
metabolisme tambahan bagi udang
4. Tepung Kepala Udang
Tepung kepala udang digunakan sebagai sumber protein dan mengandung
unsur fosfor, kalsium dan lemak
5. Tepung cumi-cumi
Tepung cumi–cumi merupakan sumber protein, lemak dan pembangkit selera
udang
6. Tepung terigu
Tepung terigu digunakan sebagai sumber karbohidrat bagi udang.
Universitas Sumatera Utara
2.8.1.2. Bahan Tambahan
Bahan tambahan adalah bahan yang digunakan untuk mempermudah
proses dan meningkatkan kualitas dari produk yang dihasilkan.
Adapun tambahan yang digunakan dalam proses produksi pembuatan
pakan udang pada PT. Central Proteinaprima adalah sebagai berikut:
1. Minyak ikan
2. Ikan segar (ikan giling)
3. Vitamin, mineral dan obat – obatan
2.8.1.3. Bahan Penolong
Bahan
penolong
adalah
bahan
yang
secara
tidak
langsung
mempengaruhi kualitas dan fungsi produk, baik itu dikenakan langsung maupun
tidak langsung terhadap bahan baku dalam suatu proses produksi.
Adapun bahan penolong dalam pembuatan makanan udang ini antar lain:
1. Karung Plastik
Karung plastik digunakan sebagai wadah kemasan makanan udang yang
dihasilkan dengan muatan 25 Kg.
2. Benang Jahit
Benang jahit digunakan untuk pengikat / penutup karung plastik setelah diisi
dengan makanan udang..
3. Bahan bakar
4. Minyak pelumas
5. Air
Universitas Sumatera Utara
2.9.
Uraian Proses Produksi
Proses pembuatan makanan udang PT. Central Proteinaprima dilakukan
dengan dua line produksi yang biasanya dapat menghasilkan 700 ton pakan udang
setiap bulannya. Tahapan–tahapan proses dalam memproduksi makanan udang
adalah sebagai berikut:
1. Penuangan
Penuangan bahan dilakukan secara manual melalui intake yaitu intake I dan
intake II. Bahan baku yang halus seperti terigu dan remix (dust) yang merupakan
sisa hasil pengayakan pellet yang undersize dituang pada intake I, sedangkan
bahan baku yang kasar seperti tepung ikan, bungkil kacang kedelai, tepung kepala
udang, dan tepung cumi–cumi dituang pada intake II. Bahan baku yang dituang
pada intake II dibawa ke bucket elevator setinggi 28,8 meter dengan chain
conveyor. Dari bucket elevator dengan menggunakan pipa gravitasi, bahan baku
ini masuk ke drum sieve untuk dibersihkan dari kotoran–kotoran, kemudian
masuk ke spout magnet yang berguna untuk menangkap besi dan logam lain yang
bercampur dengan bahan. Bahan baku ini kemudian dibawa ke rotary distributor
dengan screw conveyor, dan selanjutnya diisikan pada bin penampungan bahan
baku. Bahan baku yang dituangkan pada intake I langsung dibawa ke bucket
elevator setinggi 17,5 meter dengan chain conveyor, dan kemudian masuk ke
spout magnet dengan menggunakan pipa gravitasi. Bahan baku ini kemudian
dibawa ke rotary distributor dengan screw conveyor, lalu diisikan pada bin
penampungan. Bin penampungan bahan baku ada 12 buah dengan kapasitas
masing – masing 4 ton. Masing masing bahan balu yang ada di bin penampungan
Universitas Sumatera Utara
ditimbang secara otomatis sampai timbangan menunjukkan berat 2 ton. Kemudian
campuran bahan baku yang telah ditimbang dibawa screw conveyor ke bin
vertikal mixer untuk selanjutnya dilakukan proses pengadukan.
2. Pengadukan
Campuran bahan baku seberat 2 ton diaduk pada vertikal mixer, yang berguna
untuk mengaduk bahan dari kedua intake agar tercampur rata. Waktu pengadukan
dilakukan selama 10 menit. Setelah 10 menit slide bin mixer dibuka dan hasil
pengadukan dibawa dengan screw conveyor, bucket elevator, pipa gravitasi ke
hammer mill untuk selanjutnya dilakukan proses penggilingan.
3. Penggilingan
Proses penggilingan dilakukan dengan hammer mill. Hasil penggilingan
dibawa ke bucket elevator setinggi 17,5 meter dengan pipa gravitasi dimasukkan
ke otomixer untuk dilakukan proses penghalusan lebih lanjut.
4. Penghalusan
Hasil gilingan kemudian dihaluskan dengan otomixer, yang merguna untuk
membuat hasil gilingan lebih homogen dan lebih halus lagi sehingga bisa
melewati ayakan 60 mesh. Dari pengamatan yang dilakukan oleh supervisor, 95 %
dari proses ini menghasilkan campuran bahan bisa melewati ayakan 60 mesh
tersebut. Hasil pengadukan dan penggilingan ini selanjutnya dibawa ke
pengayakan dengan bucket elevator.
Universitas Sumatera Utara
5. Pengayakan
Pada prose pengayakan, adonan campuran bahan baku diayak dengan
menggunakan ayakan 60 mesh. Hasil ayakan dimasukkan ke bin mixer horizontal,
sedangkan sisa ayakan (oversize) dibawa ke hammer mill untuk dilakukan proses
penggilingan kembali (Regrinding) sampai melewati ayakan 60 mesh. Hasil
ayakan dibawa ke bin mixer horizontal dengan screw conveyor untuk diaduk.
6. Pengadukan
Pada bin mixer selanjutnya dituangkan bahan–bahan tambahan seperti minyak
ikan, ikan segar (ikan giling), obat–obatan, serta vitamin dan mineral yang
sudah ditimbang terlebih dahulu di laboratorium dengan ketentuan menurut
komposisi yang telah ditetapkan. Selanjutnya campuran ini diaduk sampai rata
dengan horizontal mixer selama 15 menit. Kemudian pintu slide dibuka dan hasil
adonan ditampung pada hooper (penampungan sementara), kemudian adonan
dibawa ke bucket elevator dengan screw conveyor. Dari bucket elevator setinggi
27,5 meter adonan masuk ke bin pellet untuk dilakukan proses pembutiran melalui
pipa gravitasi.
7. Pembutiran
Adonan campuran yang berada pada bin pellet dibawa ke conditioner dengan
screw feeder untuk dipanaskan dengan steam dari boiler, yang mana pemanasan
ini bertujuan untuk memudahkan proses pembutiran. Steam yang dimasukkan ke
dalam conditioner suhunya berkisar 70-80 C. Tekanan steam diatur dengan
Universitas Sumatera Utara
regulator steam, dengan tekanan berkisar 4-5,2 kg/m. Adonan kemudian
dimasukkan ke pellet mill melalui screw feeder untuk menghasilkan pellet.
8. Pematangan
Pellet yang dihasilkan dari mesin pellet selanjutnya dibawa ke holding bin
dengan screw conveyor untuk dilakukan proses pematangan lebih lanjut. Proses
ini dilakukan dengan suhu suhu 80 C selama 45 menit. Tujuan dari proses
pematangan ini adalah agar butiran pellet yang dihasilkan matang sampai ke
dalam (bukan sekedar matang di pinggirnya saja) serta agar kadar aiar pellet yang
dihasilkan berkisar 15 %. Selanjutnya pellet ini akan dimasukkan ke driyer
dengan conveyor untuk dilakukan proses pengeringan.
9. Pengeringan
Pellet yang keluar dengan kadar air 15% masuk ke pengeringan melalui rotary
yang diputar oleh elektromotor. Proses pengeringan dilakukan dengan 2 tingkat
yaitu driyer A dan B. Steam dialirkan dari boiler dengan tekanan berkisar 5 kg/m,
suhu maksimum drier 125 C. Udara panas dalam driyer dihisap dengan
menggunakan blower. Setelah melewati driyer A, pellet dimasukkan ke driyer B
dengan rotary feeder, yang mana proses dalam driyer B sama dengan driyer A.
Jumlah kadar air yang berkurang 6-8 % setiap kali pengeringan dengan lama
waktu pengeringan berkisar 20-25 menit. Selanjutnya pellet yang telah
dikeringkan dibawa ke mesin pendingan (cooler) dengan menggunakan screw
conveyor.
Universitas Sumatera Utara
10. Pendinginan
Proses pendinginan dilakukan dengan menghembuskan udara panas dan
dihisap oleh blower melalui double cyclone dan air losk. Di dalam cooler
ditempatkan blower pada setiap tingkat untuk menyemprotkan udara dingin. Pellet
yang keluar dari cooler diangkat ke pengayakan melalui bucket elevator setinggi
25 meter, dengan pipa gravitasi dimasukkan ke pengayakan.
11. Pengayakan Pellet
Proses pengayakan ini gunanya untuk memisahkan pellet yang oversize
dengan undersize (terlalu kecil). Sesuai dengan nomor pellet yang diinginkan.
Ukuran mesh antara 4-9 mesh, tergantung dari nomor pakan yang dibuat. Pellet
yang oversize dibawa ke penghancuran (crumbler) sedangkan yang undersize
ditampung dalam goni untuk remix (digunakan sebagai bahan baku lagi). Pellet
hasil ayakan dibawa ke bin packing melalui pipa gravitasi. Apabila bin packing
telah penuh slide terbuka secara otomatis, lalu pellet masuk ke dust separator
untuk dibersihkan dari abu. Udara dihembuskan dari blower mengakibatkan pellet
turun ke bawah (ke bin timbangan) sedangkan abu naik dihisap dengan blower
melalui double cyclone.
12. Penghancuran (Crumbling)
Sisa ayakan yang oversize dibawa ke bin crumber dengan bucket elevator
setinggi 24 meter. Proses penghancuran ini hanya dilakukan pada line 2. Dari bin
Universitas Sumatera Utara
crumber, dengan menggunakan rotary distributor sisa ayakan dibawa ke mesin
crumber. Pellet hasil ayakan yang oversize dihancurkan dengan mesin penghancur
(crumber machine) yang berguna untuk makanan udang yang kecil. Setelah bahan
dihancurkan kemudian dimasukkan.
13. Pengarungan
Produk jadi berupa crumble dan pellet yang berada dalam bin timbangan
dicurahkan kedalam karung plastik sambil ditimbang secara otomatis,dengan
berat netto sesuai dengan nomor pakan yang dibuat. Setelah pengarungan, produk
jadi dibawa ke penjahitan karung melalui belt konveyor.
14. Penjahitan Karung
Penjahitan karung dilakuakan dengan mesin jahit karung (sewing machine).
selanjutnya produk jadi yang selesai dijahit diangkut kegudang bahan jadi dengan
menggunakan forklift.
2.10.
Mesin dan Peralatan
2.10.1.
Mesin Produksi.
Mesin produksi yang digunakan di PT. Central Proteinaprima adalah:
1. Intake
Tipe
: TECO AWV-BEV
Kapasitas
: 14 ton/jam
Jumlah
: 2 unit
Universitas Sumatera Utara
Daya
: 7,5 Hp
Tegangan
: 380 Volt
Kuat Arus
: 12 A
Kecepatan Putaran
: 1460 rpm
Fungsi
: Sebagai tempat penuangan bahan baku.
2. Dryer Machine
Tipe
: Berico/1570 Ceo
Kapasitas
: 73 ton/jam
Jumlah
: 1 unit
Daya
: 25 Hp
Tegangan
: 380 Volt
Kuat Arus
: 16,2 A
Kecepatan Putaran
: 1445 rpm
Fungsi
: Menurunkan kadar air jagung.
3. Hammer Mill Machine
Tipe
: Van Aarsen 1400-2D
Kapasitas
: 15 ton/jam
Jumlah
: 5 unit
Daya
: 270 Hp
Tegangan
: 380 Volt
Kuat Arus
: 209,8 A
Universitas Sumatera Utara
Kecepatan Putaran
: 3000 rpm
Fungsi
: Mencampur bahan menjadi homogen
4. Pellet Mill Machine
Tipe
: Van Aarsen Compact 900
Kapasitas
: 18-20 ton/jam
Jumlah
: 3 unit
Daya
: 340 Hp
Tegangan
: 380 Volt
Kuat Arus
: 168,6 A
Kecepatan Putaran
: 1450 rpm
Fungsi
: Membentuk pellet dari adonan campuran bahan.
5. Cooler Mill Machine
Tipe
: Van Aarsen
Kapasitas
: 20 ton/jam
Jumlah
: 3 unit
Daya
: 75 Hp
Tegangan
: 380 Volt
Kuat Arus
: 168,6 A
Kecepatan Putaran
: 1450 rpm
Fungsi
: Mendinginkan bahan hasil mesin pellet.
Universitas Sumatera Utara
6. Crumber Machine
Tipe
: Van Aarsen KR 16.2
Kapasitas
: 15 ton/jam
Jumlah
: 3 unit
Daya
: 75 Hp
Tegangan
: 380 Volt
Kuat Arus
: 168,6 A
Kecepatan Putaran
: 1450 rpm
Fungsi
: Memecahkan bahan baku menjadi bentuk butiran.
7. Sieve
Tipe
: Mogensen Invica /E 1534
Kapasitas
: 20 ton/jam
Jumlah
: 12 unit
Daya
: 5 Hp
Tegangan
: 380 Volt
Kuat Arus
: 2,9 A
Kecepatan Putaran
: 1490 rpm
Fungsi
: Memisahkan kotoran yang terdapat di bahan baku.
8. Bagging scale
Tipe
: Chronos Richardson/UK 38668/95
Kapasitas
: 50 Kg/Bags
Universitas Sumatera Utara
Jumlah
: 5 unit
Daya
: 3 Hp
Tegangan
: 380 Volt
Kuat Arus
: 0,6 A
Kecepatan Putaran
: 1400 rpm
Fungsi
: Sebagai penimbangan produk pellet.
9. Fill Bags Clossing Machine
Tipe
: New long D – 52, super line SF - E
Kapasitas
: 50 Kg/Bags
Jumlah
: 5 unit
Daya
: 5 Hp
Tegangan
: 220 Volt
Kuat Arus
:1A
Kecepatan Putaran
: 1400 rpm
Fungsi
: Menjahit bags (pengepakan).
10. Extruder Matador
Tipe
: Berico/1565 Ceo
Kapasitas
: 20 ton/jam
Jumlah
: 2 unit
Daya
: 7,5 Hp
Tegangan
: 380 Volt
Universitas Sumatera Utara
Kuat Arus
: 12 A
Kecepatan Putaran
: 1450 rpm
Fungsi
: Mencetak pakan ikan berbentuk pellet.
11. Chain Conveyer
Tipe
: Van Aarsen 280.330.70
Kapasitas
: 80 m 3 /jam
Daya
: 5,5 Hp
Kecepatan Putaran
: 27 rpm
Fungsi
: Membawa bahan baku ke elevator.
12. Bucket Elevator
Tipe
: Van Aarsen 260
Kapasitas
: 70 m 3 /jam
Daya
: 5,5 Hp
Kecepatan Putaran
: 92 rpm
Fungsi
: Membawa material yang diangkut oleh chain.
13. Screw Conveyer
Tipe
: Van Aarsen
Kapasitas
: 50 m 3 /jam
Daya
: 4,5 Hp
Kecepatan Putaran
: 25 rpm
Universitas Sumatera Utara
Fungsi
: Membawa bahan baku ke hammer mill.
14. Automatic Dusting Cleaner
Tipe
: CAE 215
Kapasitas
: 30 m 3 /jam
Daya
: 5,5 Hp
Kecepatan Putaran
: 27 rpm
Fungsi
: Menyaring debu bahan baku.
15. Blower
Tipe
: IDF
Kapasitas
: 90 m 3 /jam
Daya
: 20 Hp
Kecepatan Putaran
: 960 rpm
Fungsi
: Membersihkan partikel logam pada bahan baku.
16. Spout Magnet
Tipe
: IDF
Kapasitas
: 90 m 3 /jam
Daya
: 20 Hp
Kecepatan Putaran
: 960 rpm
Fungsi
: Memisahkan partikel logam dpada bahan baku.
Universitas Sumatera Utara
17. Drum Sieve
Tipe
: E.6534
Kapasitas
: 60-70 ton
Daya
: 20 Hp
Kecepatan Putaran
: 960 rpm
2.10.2.
Peralatan
Adapun peralatan yang digunakan untuk mendukung kegiatan proses
produksi ialah :
1. Wet Corn Silo
Kapasitas
: 250-350 ton
Jumlah
: 3 Unit
Fungsi
: Tempat penyimpanan jagung basah sementara.
2. Dry Corn Silo
Kapasitas
: 2400 ton
Jumlah
: 8 Unit
Fungsi
: Tempat penyimpanan jagung kering sementara.
3. Forklift
Kapasitas
: 2500 Kg
Jumlah
: 3 Unit
Fungsi
: Membawa produk jadi ke gudang produk jadi.
Universitas Sumatera Utara
2.8.3.
Utilitas
Untuk kelancaran kegiatan proses produksi, diperlukan unit pendukung
seperti :
1. Genset
Fungsi
: Membantu pembangkit listrik bagi mesin produksi.
Tegangan
: 1155 KVA
Kuat Arus
: 920 KWA
Kecepatan Putaran
: 1500 rpm
2. Boiler
Fungsi
: Penghasil uap untuk didistribusikan ke pellet mill.
3. Trafo
Fungsi
: Alat pendistribusian listrik dari PLN ke pabrik.
Universitas Sumatera Utara