T BP 1201341 Chapter5

BAB V
SIMPULAN DAN REKOMENDASI

5.1 Simpulan
Hasil studi pendahuluan menunjukkan sebagian besar self awareness
peserta didik berada pada kategori rendah. Berdasarkan dimensi dari self
awareness, aspek tolerance of ambiguity memiliki persentase yang cukup tinggi,

kemudian diikuti oleh core self evaluation dan cognitive style. Hal tersebut
menunjukkan meskipun secara kognitif peserta didik mampu memahami diri
sendiri namun secara moral dan dalam hal melakukan introspeksi kedalam diri
peserta didik masih memerlukan bimbingan untuk dapat meningkatkan self
awareness. Setelah mengikuti bimbingan kelompok pada akhirnya peserta didik

menyadari, bahwa selama ini mereka tidak fokus dengan dengan diri mereka dan
tujuan atas kehidupan mereka untuk masa depannya.
Tingkat self awareness peserta didik yang terendah berada dikelas XII IPS
2, sehingga kelas tersebut yang mendapatkan perlakuan untuk peningkatan self
awareness. Setelah mengikuti bimbingan kelompok melalui teknik role playing

terjadi peningkatan self awareness terhadap 16 peserta didik yang berada dalam

kelompok eksperimen dengan hasil 14 peserta didik meningkat kesadaran diri
berdasarkan hasil post test yang dilakukan.
Hasil penelitian mendapatkan simpulan bahwa bimbingan kelompok
melalui teknik role playing efektif untuk peningkatan self awareness peserta
didik. Namun mengingat self awareness memiliki dimensi yang memiliki nilai
nominal dan ordinal dari instrumen emotional inteligence, personal value (DIT),
cognitive style, tolerance of ambiguity, locus of control, core self evaluation.

Pengolahan data dilakukan melalui validitas dan reliabilitas terhadap semua
dimensi sehingga didapatkan korelasi senilai 0,42. Hal ini bermakna bahwa
penggunaan instrumen terhadap penelitian, harus menggunakan angket yang
merupakan dimensi dari self awarenes assesment, supaya hasil yang didapat lebih
akurat.

Susilowati, 2015
EFEKTIVITAS BIMBINGAN KELOMPOK MELALUI TEKNIK ROLE PLAYING UNTUK PENINGKATAN
SELF AWARENESS PESERTA DIDIK
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

102


5.2.Rekomendasi
Berdasarkan hasil penelitian mengenai pengujian efektivitas bimbingan
kelompok melalui teknik role playing untuk peningkatan self awareness peserta
didik, maka peneliti merekomendasikan kepada pihak-pihak terkait agar menjadi
masukan bagi pelaksanaan bimbingan dan konseling untuk meningkatkan aspek
bidang pribadi dan sosial.
1. Bagi Guru Bimbingan dan Konseling/Konselor
a. Dapat mengimplementasikan layanan bimbingan kelompok sesuai dengan
program intervensi (lampiran 5) yang dilakukan melalui teknik role
playing sebagai salah satu layanan dasar bidang pribadi dan sosial,

khususnya dalam peningkatan self awareness.
b. Layanan bimbingan kelompok melalui teknik role playing harus
memperhatikan usia peserta didik yang diberi intervensi, karena usia
berpengaruh terhadap kemampuan peserta didik dalam memahami,
melihat dari sudut pandang seseorang, kesadaran terhadap kemampuan,
karakteristik, ekspektasi, perasaan serta reaksi yang akan dilakukan
seseorang.
c. Peningkatan self awareness memerlukan strategi kombinasi antara

bimbingan kelompok dan bimbingan secara individual terhadap peserta
didik. Hal ini harus dilakukan karena setelah mengikuti program
bimbingan kelompok, peserta didik melakukan konseling individual untuk
menyakinkan apa yang sudah mereka lakukan dalam bimbingan
kelompok sudah tepat.

2. Bagi Guru Kelas/Guru Bidang Studi
Guru kelas/guru bidang studi mampu mengidentifikasi peserta didik yang
membutuhkan pelayanan bimbingan dan konseling khususnya mengenai
peningkatan self awareness dan memberi informasi kepada guru BK
sehingga dapat melakukan bimbingan dan konseling terhadap peserta
didik yang membutuhkan.

Susilowati, 2015
EFEKTIVITAS BIMBINGAN KELOMPOK MELALUI TEKNIK ROLE PLAYING UNTUK PENINGKATAN
SELF AWARENESS PESERTA DIDIK
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

103


3. Bagi Peneliti Selanjutnya.
a.

Dapat mengembangkan tema penelitian yang dianggap relevan dengan
penelitian self awareness dan memperdalam penelitian terhadap 5
dimensi

yang sangat berpengaruh terhadap peningkatan

self

awareness yaitu aspek emotional inteligence personal value, cognitive
style, tolerance of ambiguity, locus of control dan core self evaluation.

b.

Penggunaan alat pengumpulan data berupa kuesioner harus dilengkapi
dengan data kualitatif berupa observasi dan wawancara secara detail
sehingga dapat menjadi bagian untuk melakukan bimbingan. Peneliti
selanjutnya diharapkan melakukan observasi, wawancara dengan

orang tua dan guru untuk mendapatkan data yang lebih akurat, melalui
model portofolio perubahan dinamika self awareness peserta didik.

c.

Desain penelitian dilakukan melalui single subject karena profil dan
dimensi yang merupakan bagian dari self awareness sangat personal
dan rumit.

Susilowati, 2015
EFEKTIVITAS BIMBINGAN KELOMPOK MELALUI TEKNIK ROLE PLAYING UNTUK PENINGKATAN
SELF AWARENESS PESERTA DIDIK
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu