PERDA NO 18 TAHUN 2007 TENTANG URUSAN PEMERINTAHAN KABUPATEN PACITAN

: . • ' -

LE M B ARAN D AE RAH
KAB U PATE N PAC ITAN
.

/
N O M O R 25

TA H U N 2007

PERATU RAN" D A E J U H KAB U PATE N PAC ITAN
N O M O R 18 TA H U N 2007
TE N TAN G
U RU SAN PE M E RIN TAH AN KAB U PATE N PAC ITAN
D E N G AN R A H M A T TU H A N YAN G M A H A ESA
B U PATI PAC ITAN

Menimbang

:


/

bahwa untuk melaksanakan ketentuan

pasal 12 ayat ( I)

Pemerintah

tentang

Nomor

38

Tahun

2007

Pembagian


Peraturan
Urusan

Pemerintahan Antaia Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi, Dan
Pemerintahan

Daerah

Kabupaten/Kota,

perlu

menetapkan

Peraturan

Daerah tentang Urusan Pemerintahan Kabupaten Pacitan.

Mengingat


:

1. Undang-undang Nomor 12 Tahun 1950 tentang Pembentukan, Daerahdaerah Kabupaten Dalam Lingkungan Propinsi Jawa Timur (Lembaran
Negara Tahun 1950 Nomor 19, Tambahan Lembaran Negara Nomor 9);
2. Undang-xmdang

Nomor

8

Tahun

1974

tentang

pokok-pokok

Kepegawaian (Lembaran Negara tahun 1974 Nomor 55, Tambahan

Lembaran Negara Nomor 3041) sebagaimana telah diubah dengan
Undang-Undang Nomor 43 tahun 1999 (Lembaran Negara tahun 1999
^

Nomor 169, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3 890);
3. • Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah
(Lembaran Negara Tahun 2004 Nomor
Negara Nomor 4437) sebagaimana
^-

125, Tambahan Lembaran

telah diubah dengan Undang-

Undang Nomor 8 Tahun 2005 lentang Penelapan Peraturan Pemerintah
Pengganti Undang-Undang Nomor 3 Taliun 2005 tentang Perubahan
Atas Undang-Undang Nomor 32 tahun 2004 tentang Pemerintahan
.Daerah

Menjadi


Undang-Undang

Indonesia Tahun 2005 Nomor
Republik Indonesia Nomor 4548);

(Lembaran
i

Negara

Republik

108, Tambahan Lembaran Negara

zyxwvutsrponm

3-

d. Otonomi daerah adaJah hak, wewenang, dan kewajiban daerah

otonom untuk mengatur dan mengurus sendiri urusan pemerintahan
dan kepentingan masyarakat setempat sesuai dengan peraturan
perundang-undangan;
e. Daerah otonom, selanjutnya discbut daerah, adalah kesatuan
masyarakat hukum yang mempimyai batas-batas wilayah yang
berwenang mengatur dan mengurus urusan pemerintahan dan
kepentingan

masyarakat

setempat

menurut

prakarsa

sendiri

berdasarkan aspirasi masyarakat dalam sistem Negara Kesatuan
Republik Indonesia;

f.

Perangkat Daerah adalah lembaga yang membantu Kepala Daerah
dalam penyelenggaraan Pemerintahan Daerah;

g. Perangkat Daerah terdiri atas Sekretariat Daerah, Sekretariat Dewan
^

PerwaJdIan Rakyat Daerah, Dinas Daerah dan Lembaga Teknis
Daerah, Kecamatan dan Kelurahan;
h. Sekretaris Daerah adalah Sekretaris Daerah Kabupaten Pacitan;
i.

Dinas Daerah adalah Dinas Daerah Kabupaten Pacitan;

j.

Lembaga Teknis Daerah adalah Lembaga Teknis Daerah Kabupaten
Pacitan;


k. Urusan pemerintahan adalah fungsi-fungsi pemerintahan yang
menjadi hak dan kewajiban setiap tingkatan dan/atau susunan
pemerintahan imtuk mengatur dan mengurus fungsi-fungsi tersebut
yang menjadi kewenangannya dalam rangka melindungi, melayani,

memberdayakan, dan menyejahtera-kan masyarakat zyxwvutsrponmlkjihgfedcbaYXWVUTS

1*'
B AB I I
U RU SAN PE M E RIN TAH AN D A E RA H
Pasal 2
( I) Urusan Pemerintahan DaeraH Kabupaten Pacitan terdiri dari 31 (tiga
puluh satu) bidang urusan, melipu ti:
a. pendidikan;
b. kesehatan;
c. pekerjaan umum;
d. perumahan;
e. penataan ruang;
f.


perencanaan pembangunan;

g. pcrhubungan;
h. lingkungan hidup;
^

(p
j.

pertanahan;
kependudukan dan catatan sipil;

k. pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak;
•0

keluarga berencana dan keluarga sejahtera;

m. sosial;
a


ketenagakeijaan dan ketransmigrasian;

o. koperasi dan usaha kecil dan menengah;
p. penanaman modal;
q. kebudayaan dan pariwisata;
Jf^n) kepemudaan dan olah raga;
s. kesatuan bangsa dan politik dalam negeri;
t.

otonomi daerah, pemerintahan lunum, administrasi keuangan
daerah, perangkat daerah, kepegawaian, dan persandian;

a

pemberdayaan masyarakat dan desa;

V. statistik;

y. komunikasi dan informatika;
z. pertanian dan ketahanan pangan;

aa. kehutanan;
bb. energi dan sumber daya mineral;
CC. kelautan dan perikanan;
*.dd. perdagangan; dan
^'ee. perindustrian.

(2) Setiap bidang urusan sebagaimana dimaksud pada ayat (I) terdiri
dari Sub Bidang, dan setiap Sub Bidang terdiri dari Sub-sub Bidang;
(3) Rincian ketiga puluh satu bidang luusan sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) tercantum dalam lampiran yang tidak terplsahkan dari
Peraturan Daerah ini;
(4) Urusan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas urusan
wajib dan urusan pilihan.

Pasal 3
(1) Urusan wajib sebagaimana dimaksud dalam pasal 2 ayat (4) adalah
urusan pemerintahan yang wajib diselenggarakan oleh Pemerintah
Daerah Kabupaten Pacitan berkaitan dengan pelayanan dasar,
(2) U rusanwajibsebagaimanadimaksudpadaayat(l),meliputi:
a. pendidikan;
b . kesehatan; • zyxwvutsrponmlkjihgfedcbaYXWVUTSRQPONMLKJIHGFEDCBA

c. lingkungan hidup;
d. pekerjaan umum;
e. penataan ruang;
f.

perencanaan pembangunan;

g. perumahan;
h. kepemudaan dan olahraga;
i.

penanaman modal;

j.

koperasi dan usaha kecil dan menengah;

, k. kependudukan dan catatan sipil;
I.

ketcnagakerjaan;

m. ketahanan pangan;
n. pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak;
0. keluarga berencana dan keluarga sejahtera; ,
p. perhubungan;
q. komunikasi dan informatika; ,
r. pertanahan;
S. kesatuan bangsa dan politik dalam negeri;
t.

otonomi daerah, pemerintahan umum, administrasi keuangan
daerah, perangkat daerah, kepegawaian, dan persandian;

U. pemberdayaan masyarakat dan desa;zyxwvutsrponmlkjihgfedcbaZXWVUTSPONMLKJI
s/
V. sosial;
w . kebudayaan;
X. statistik;
y. kearsipan; dan
z. perpustakaan.

V zyxwvutsrqponmlkjihgfedcbaZYXWVUTSRQPONMLKJIHGFEDCBA
-6-

(3) Urusan pilihan sebagaimana dimaksud dalam pasal 2 ayat (4) adalah
unisan pemerintahan yang secara nyata ada dan berpotensi untuk
mcningkatkan kesejahteraan masyarakat sesuai dengan kondisi,
kekhasan dan potensi imggulan daerah Kabupaten Pacitan;
(4) Urusan pilihan sebagaimana dimaksud pada ayat (3), melipu ti:
a. kelautan dan perikanan;
b. pertanian; zyxwvutsrponmlkjihgfedcbaYXWVUTSRQPONMLKJIHGFEDCBA

c. kehutanan;
d. energi dan sumber daya mineral;
e. pariwisata;
f.

mdustri;

g. perdagangan; dan
h. ketransmigrasian.
Pasal 4
Urusan wajib dan urusan pilihan sebagmmana dimaksud pada pasal 3
ayat (2) dan ayat (4) menjadi dasar penyusunan Struktur Orgamsasi dan
Tata Kerja Perangkat Daerah Kabupaten Pacitan.

B AB I I I
KE TE N TU AN PENU TU P
Pasal 5
Peraturan Daerah ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.
Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan
Peraturan Daerah ini dengan penempatannya dalam Lembaran Daerah
Kabupaten Pacitan.

Ditetapkan di
Pada Tanggal

Pacitan
10Desember2007

B U PATI PAC ITAN
Cap, Ttd
H.SU JONO
Diundangkan di Pacitan
Pada tanggal lODesember 2007
S E KRE TARIS D A E RA H
KAB U PATE N PAC ITAN

w ir . M U L Y O N O. M M .
Pembina U tama M u da
NIP. 080 062 150

'

LE M B A RA N D AE RAH KAB U PATE N PAC ITAN TA H U N 2007 N O M O R 25

-6-

(3) Urusan pilihan sebagaimana dimaksud dalam pasal 2 ayat (4) adalah
urusan pemerintahan yang secara nyata ada dan berpotensi untuk
meningkatkan kesejahteraan masyarakat sesuai dengan kondisi,
kekhasan dan potensi unggulan daerah Kabupaten Pacitan;
(4) Urusan pilihan sebagaimana dimaksud pada ayat (3), melipu ti:
a. kelautan dan perikanan;
b. pertanian; zyxwvutsrponmlkjihgfedcbaYXWVUTSRQPONMLKJIHGFEDCBA

c. kehutanan;
d. energi dan sumber daya mineral;
e. pariwisata;
f.

industri;

zyxwvutsrponmlkjihgfedcbaXWVUTSPMLKJIFECBA

g. perdagangan; dan

h. ketransmigrasian.
Pasal 4
Urusan wajib dan urusan pilihan sebagaimana dimaksud pada pasal 3
ayat (2) dan ayat (4) menjadi dasar penyusunan Struktur Organisasi dan
Tata Kerja Perangkat Daerah Kabupaten Pacitan.

B AB I I I
KE TE N TU AN PENU TU P
Pasal 5
Peraturan Daerah ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.
Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan
Peraturan Daerah ini dengan penempatannya dalam Lembaran Daerah
Kabupaten Pacitan.

Ditetapkan di
Pada Tanggal

Pacitan
10 Desember 2007

B U PATI PAC ITAN
Cap. Ttd
H.SU JONO
Diundangkan di Pacitan
Pada tanggal 10 Desember 2007
S E KRE TARIS D AE RAH
KAB U PATE N PAC ITAN

Ir . M U L YO N O . MM.
Pembina U tama M u da
NIP. 080 062 150
LE M B ARAN D AE RAH KAB U PATE N PAC ITAN TA H U N 2007 N O M O R 25

J zyxwvutsrqponmlkjihgfedcbaZYXWVUTSRQPONMLKJIHGFEDCBA
-7-

PENJELASAN
ATAS
PE RATU RAN D AE RAH KAB U PATE N P A C ITA N
N O M O R 18 TAH U N 2007
TE N TAN G
U RU SAN PE M E RIN TAH AN KAB U PATE N P A C ITA N

I.

UMUM
Sesuai dengan amanat Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan
Daerah, pemerintahan daerah menyelenggarakan

urusan pemerintahan yang menjadi

kewenangannya, kecuali urusan pemerintahan yang menjadi urusan Pemerintah. Dalam
menyelenggarakan

urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan daerah tersebut,

pemerintahan daerah menjalankan otonomi seluas-luasnya untuk mengatur dan mengurus
sendiri urusan pemerintahan berdasarkan asas otonomi dan tugas pembantuan.
Penyelenggaraan desentralisasi mensyaratkan pembagian urusan pemerintahan antara
Pemerintah dengan pemerintahan daerah. Urusan pemerintahan terdiri dari urusan
pemerintahan yang sepenuhnya menjadi kewenangan Pemerintah dan urusan pemerintahan
yang dikelola secara bersama antar tingkatan dan susiman pemerintahan atau konkuren.
Urusan pemerintahan yang sepenuhnya menjadi kewenangan pemerintah adalah urusan
dalam bidang politik luar negeri, pertahanan, keamanan, moneter dan fiskal nasional,
yustisi, dan agama. Unisan pemerintahan yang dapat dikelola secara bersama antar
tingkatan dan susunan pemerintahan atau konkuren adalah urusan-urusan pemerintahan
selain urusan pemerintahan yang sepenuhnya menjadi urusan Pemerintah.
Dengan demikian dalam setiap bidang urusan pemerintahan yang bersifat konkuren
senantiasa terdapat bagian urusan yang menjadi kewenangan Pemerintah, pemerintahan
daerah provmsi, dan pemerintahan daerah kabupaten/kota.
Untuk mewujudkan pembagian urusan pemerintahan yang bersifat konkuren tersebut
secara proporsional antara Pemerintah, pemerintahaiv daerah provinsi dan pemerihtahah
daerah kabupaten/kota maka ditetapkan kriteria pembagian urusan pemerintahan yang
meliputi ekstemalitas, akuntabilitas dan efisiensi. Penggunaan ketiga kriteria tersebut
diterapkan secara kumulatif sebagai satu kesatuan dengan mempertimbangkan keserasian
dan keadilan hubungan antar tingkatan dan susunan pemerintahan.

-8-

Kriteria ekstemalitas didasarkan atas pemikiran bahwa tmgkat pemerintahan yang
berwenang atas suatu urusan pemerintahan ditentukan oleh jangkauan dampak yang
diakibatkan dalam penyelenggaraan urusan pemerintahan tersebut. Untuk mencegah
terjadinya tumpang tindih pengakuan atau klaim atas dampak tersebut, maka ditentukan
kriteria akuntabilitas yaitu tingkat pemerintahan yang paling dekat dengan dampak yang
timbul adalah yang paling berwenang untuk menyelenggarakan urusan pemerintahan
tersebut.
Hal ini adalah sesuai dengan prinsip demokrasi yaitu mendorong akuntabilitas Pemerintah
kepada rakyat. Kriteria efisiensi didasarkan pada pemikiran bahwa penyelenggaraan
urusan pemerintahan sedapat mungkin mencapai skala ekonomis. Hal ini dimaksudkan
agar seluruh tingkat pemerintahan wajib mengedepankan pencapaian efisiensi dalam
penyelenggaraan urusan pemerintahan yang menjadi kewenangannya

yang sangat

diperlukan dalam menghadapi persaingan di era global. Dengan penerapan ketiga kriteria
tersebut, semangat demokrasi yang diterapkan melalui kriteria

ekstemalitas dan

akuntabilitas, serta semangat ekonomis yang diwujudkan melalui kriteria efisiensi dapat
disinergikan dalam rangka mewujudkan kesejahteraan masyarakat dan demokratisasi
sebagai esensi dasar dari kebijakan desentralisasi.
Urusan yang menjadi kewenangan daerah terdiri dari urusan wajib dan urusan pilihan.
Urusan pemerintahan wajib adalah urusan pemerintahan yang wajib diselenggarakan oleh

pemerintahan daerah yang terkait dengan pelayanan dasarzyxwvutsrponmlkjihgfedcbaXWVUTSPMLK
(basic services) bagi
masyarakat, seperti pendidikan dasar, kesehatan, lingkungan hidup, perhubungan,
kependudukan dan sebagainya. Urusan pemerintahan yang bersifat pilihan adalah urusan
pemerintahan yang diprioritaskan oleh pemerintahan daerah untuk diselenggarakan yang
terkait dengan upaya mengembangkan potensi unggulan (core competence) yang menjadi
kekhasan daerah. Urusan pemerintahan di luar urusan wajib dan urusan pilihan yang
diselenggarakan oleh pemerintahan daerah, sepanjang menjadi kewenangan daerah yang
bersangkutan tetap hams diselenggarakan oleh pemerintahan daerah yang bersangkutan.
Namun mengingat terbatasnya sumber daya dan sumber dana yang dimiliki oleh daerah,
maka prioritas penyelenggaraan urusan pemerintahan difokuskan pada urusan wajib dan
umsan pilihan yang benar-benar mengarah pada penciptaan kesejahteraan masyarakat
disesuaikan dengan kondisi, potensi, dan kekhasan daerah yang bersangkutan.
D i luar urusan pemerintahan yang bersifat wajib dan pilihan sebagaimana tercantum dalam
lampiran Peraturan Pemerintah ini, setiap tingkat pemerintahan juga melaksanakan umsanurusan pemerintahan yang berdasarkan kriteria pembagian umsan pemerintahan menjadi
kewenangan yang bersangkutan atas dasar prinsip penyelenggaraan umsan sisa.

Untuk itu pembcrdayaan dari Pemerintah kepada pemerintahan daerah menjadi sangat
penting imtuk meningkatkan kapasitas daerah agar mampu memenuhi norma, standar,
prosedur, dan kriteria sebagai prasyarat menyelenggarakan
menjadi kewenangannya.

II. PASAL D E M I PASAL
Pasal 1
Cukupjelas.
Pasal 2
Cukupjelas.
Pasal 3
Cukupjelas.
Pasal 4
Cukupjelas.
Pasal 5
Cukupjelas.

urusan Pemerintahan yang

LAM PIRAN :

PE RATU RAN D A E RA H KAB U PATE N PAC ITAN
NOMOR

:

18

TAN G G AL

:

10

A. UR USAN P EMER I NT A HA N BI DANG P ENDI DI K A N zyxwvutsrqponmlkjihgfedcbaZYXWVUTSRQPONMLKJIHGFEDCBA

1. K e bi jakan

1. Keb ijakan da n Standar

1. £L Penetapan
Kab u paten
provinsi.

T a h u n
D es em b er

2 0 0 7
2007

i

keb ijakan
operasional
pendidikan ' d i
sesuai dengan keb ijakan nasional d a n

b. Perencanaan operasional progra m pendidika n anak u s ia
d in i, pendidika n dasar, pendidika n menengah da n
pendidika n nonformal sesu ai dengan
perencanaan
strategis tingka t provmsi d a n nasional.
2. Sosialisasi d a n pelaksanaan standar nasional pendidika n
d i tingka t Kab u paten.
3. Pengelolaan d a n penyelenggareian pendidikan anak u s ia
d in i, pendidika n dasar, pendidika n menengah da n
pendidika n nonforma l.
4. a. Pemb erian izin pendina n serta pencab u tan izin s a tu a n
pendidika n dasar, sa tu a n pendidika n menengah da n
satuan/penyelenggara pendidika n nonformal.
b . Penyelenggaraan
dan/atau
pengelolaan
pendidika n sekclah dasar b ertaraf intema s iona l.

s a tu a n

c. Pemberian izin pendina n serta pencab u tan izin s a tu a n
pendidika n dasar da n menengah berbasis keu nggu lan
loka l.
d. Penyelenggaraan
dan/atau
pengelolaan
pendidika n
b erb asis keu nggu la n loka l pa da pendidika n dasar d a n
menengah. zyxwvutsrponmlkjihgfedcbaZXWVUTSPONMLKJIHGFDCA

1

m

2.

Pe m bi ay aan

zyxwvutsrqponmlkjihgfedcbaZYXWVUTSRQPONMLKJIHGFEDCBA

5.

Pemberian du ku nga n su mb er daya terhadap
penyelenggaraan pergu ru a n tinggi.

6.

Pemantau an dan evalu asi s a tu a n pendidikan
dasar b ertaraf intema s iona l.

7.

Peremajaan data da la m sistem infomasi manajemen
pendidika n nasional u n tu k tin gka t Kab u paten.

sekolah

1. Penyediaan b a n tu a n b iaya penyelenggaraan pendidikan
a na k u s ia d in i, pendidika n dasar, pendidikan menengah
d a n pendidika n nonformal sesuai kewenangannya.
2. Pembiayaan penjaminan m u tu s a tu a n pendidikan sesuai
kewenangannya.

3 . K ur i l m l m a zyxwvutsrponmlkjihgfedcbaXWVUTSPMLKJIFECBA

1. a. Koordinasi da n su pervisi pengembangan k u r ik u l u m
tingka t satu an pendidika n pada pendidika n dasar.
b. Sosialisasi kerangka dasar d a n s tm k tu r k u r ik u l u m
pendidika n anak u s ia d in i, pendidikan dasar, da n
pendidika n menengah.
c. Sosialisasi da n implementa si standair is i d a n standar
kompetensi lu lu s a n pendidika n dasar.
2.

k u r ik u l u m
Sosialisasi da n fasilitasi
implementasi
tingka t satu an pendidika n pada pendidika n a na k u s ia
d in i d a n pendidikan dasar.

3.

Pengawasan pelaksanaan k u r ik u l u m
pendidika n pada pendidika n dasar.

tin gka t

satu an

2

4 . Sarana dan P rasarana

1. a. Pengawasan terhadap pemenu ha n standar nasional
sarana da n prasarana pendidika n anak u s ia d in i,
pendidikan dasar, pendidika n menengah, da n pendidikan
nonformal.
b. Pengawasan pendayagunaan
prasarana pendidikan.
2.

5 . Pe ndi di k dan T e nag a
K e pe ndi di kan zyxwvutsrqponmlkjihgfedcbaZYXWVUTSRQPONMLKJIHGFEDCBA

b a n tu a n

sarana

dan

Pengawasan penggunaan b u k u pelajaran pendidikan
anak u s ia d in i, pendidikan dasar, pendidikan menengah,
da n pendidikan nonformal.

1. a. Perencanaan
keb u tu h a n
pendidik
dan
tenaga
kependidikan pendidika n anak u s ia d in i, pendidikan
dasar, pendidikan menengah da n pendidika n nonformal
sesuai kewenangannya.
b . Pengangkatan dan penempatan pendidik d a n tenaga
kependidikan PNS u n tu k pendidika n anak u s ia d in i,
pendidikan
dasar,
pendidika n
menengah,
dan
pendidikan nonformal sesuai kewenangannya
2. Pemindahan pendidik da n tenaga kependidtkan PNS d i
ka b u pa ten.
3. Peningkatan
kesejahteraan,
penghargaan,
da n
perlindu ngan
pendidik
dan
tenaga
kependidikan
pendidika n anak u s ia d in i, pendidika n dasar, pendidikan
menengah da n pendidikan nonformal.
4. a. Pembinaan da n pengemb angan pendidik da n tenaga
kependidikan pendidikan a na k u s ia d in i, pendidikan
dasar, pendidikan menengah da n pendidika n nonformal.
b . Pemberhentian pendidik d a n tenaga kependidikan PNS
pada pendidikan anak u s ia d in i, pendidikan dasar,
pendidikan menengah, d a n pendidika n nonformal selain
ka rena
alasan
pelanggaran
pera tu ra n
peru ndangU ndangan.
_____

3

cV:i; y_iJ>;V(c
I . Penilaian Hasil Belajar
6 . Pe nge ndali an Mut u
P e ndi di k an zyxwvutsrqponmlkjihgfedcbaZYXWVUTSRQPONMLKJIHGFEDCBA

2. E valu asi

1.

M emb a ntu pelaksanaan u jia n na s iona l pendidikan dasar,
pendidikan menengah da n pendidika n nonformal.

2.

Koordinasi,
fasilitasi,
mon itorin g,
da n
pelaksanaan u jia n sekolah skala Kab u paten.

3.

Penyediaan b iaya penyelenggaraan u jia n sekolah
Kab u paten.

1.

Pelaksanaan evaluasi pengelola, s a tu a n, ja lu r , jenjang,
a a n jenis penoiaiKan pa na penoiciiKan anajc u s ia a im ,
pendidika n dasar, pendidika n menengah da n pendidika n
nonformal skala Kab u paten.

2.

Pelaksanaan
evaluasi pencapaian
standar nasional
pendidikan pada pendidika n a na k u s ia d in i, pendidika n
dasar, pendidika n menengah d a n pendidikan nonformal
skala Kab u paten.

evaluasi
skala

3. Akredita si

M emb a ntu pemerintah da la m akreditasi pendidikan
nonformal.

4. Penjaminan M u tu

1. Su pervisi da n fasilitasi s a tu a n pendidika n a na k u s ia d in i,
pendidikan dasar, pendidika n menengah d a n pendidika n
nonformal dalam penjaminan m u t u u n tu k memenu hi
standar nasional pendidika n.
2. Su pervisi da n fasilitasi s a tu a n pendidikan b ertaraf
intema s iona l dalam penja mina n m u tu u n tu k memenu hi
standar intema siona l.
3. Su pervisi dan Fasilitasi s a tu a n pendidika n
keu nggu la n loka l da la m penja mina n m u tu .

berbasis

4. Evalu asi pelaksanaan d a n da mpa k penjaminan m u tu
satu an pendidikan skala Kab u paten. zyxwvutsrponmlkjihgfedcbaZXWVUTSPONMLKJ

4

B. UR USA N P EMER I NT A HA N BI DANG K E S E H A T A N
ctti: : zyxwvutsrponmlkjihgfedcbaXWVUTSPMLKJIFECBA
1. Upay a K e se h at an

E zyxwvutsrponmlkjihgfedcbaZXWVUTSPONMLKJIHGFDCA
' t } ^yi-:_-ti!/.^rtc'

1. Pencegahan da n
remociAiiuiodii r^criyaiQi

"ll : zyxwvutsrqponmlkjihgfedcbaZYXWVUTSRQPONMLKJIHGFEDCBA
J [fCi;'.".1
1.

Penyelenggaraan
n A T I

^


3. Perb aikan G izi Masyarakat

#

11 f f1

^

T1

su rvailans

I f ^ l Q f f1 0 VI

111 Q l "

t\i

Q

<

I f Q 1^

epidemiologi,
w(Sk

f\l t

n ^ t^ H

pCuYvixlllluUi ItCJo-CllcLIl iUoX UlcLoa oiuUa luiLfUpaLCllfa
Penyelenggaraan pencegahan da n penanggulangan
penyakit men u la r skala Kab u paten.
Vi d fi UoJi
/Ian pCiicUlggUioJlgaii
iT^nc^tl
CCITY
P^*Ti At ^CTfParaan pCUiAC^aiiall
rCiljrCiCil^^gJctail
penyaldt tid a k men u la r terten tu skala Kab u paten.

2.

2. lin g k u n g a n Sehat

V

V P I

t>

r'f*

ero

CTOTI

I ^ 1 T 1

4.

Penyelenggaraan
operasional
penanggulangan
masalah kesehatan a ldb a t b enra na d a n wab ah
skala Ka b u pa ten. lkjhfaXWVMKJHBA

1.

Penyelenggaraan pencegahan da n penanggulangan
pencemaran lin gku n ga n ska la Kab u paten.

2.

Penyehatan lin gku n ga n .

1.

Penyelenggaraan
ka b u pa ten.

su rva ila ns

gizi

b u ru k

skala

2. a.Penyelenggaraan penanggu langan gizi b u r u k skala
Kab u paten.

*

b . Perb aikan ©zi kelu arga d a n masyarakat.
4.

Pelayanan Kesehatan
Perorangan da n Masyarakat

1.

Penyelenggaraan pelayanan
skala Ka b u pa ten.

kesehatan haji

2.

Pengelolaan
pelayanan kesehatan
r u ju ka n seku nder skala Kab u paten.

3.

Penyelenggaraan u p a ya kesehatan pa da daerah
perb atasan, terpencil d a n rawan skala Kab u paten.

dasar

dan

yxvutsronm

4.

Registrasi, akreditasi, sertifikasi sarana kesehatan
sesu ai pera tu ra n peru ndang- u ndangan.

a, Pemberian rekomendasi izin sarana kesehatan
5.zyxwvutsrponmlkjihgfedcbaYXWVUTSRQPONMLKJIHGFEDCBA
tertentu ya ng diberiVan oleh pemerintah dan
provinsi.
b . Pemberian izin sarana kesehatan melipu ti ru ma h
saldt pemerintah Kelas C, Kelas D , ru ma h sakit
swasta ya ng setara, p r a ktik b erkelompok, klin ik
u mu m/spesialis, r u ma h b ers a lin, klin ik dokter
kelu arga/dokter
gigi
kelu arga,
kedokteran
komplementer, d a n pengob atan tradisional, serta
sarana penu njang ya ng setara.
2 . Pe m bi ay aan K e se hat an

Pembiayaan Kesehatan
Masyarakat

1. Pengelolaan/pcnyelenggaraan, ja m in a n pemeliharaan
kesehatan sesu ai kondis i lolml.
2. Penyelenga ra a n ja m in a n pemcliharaan kesehatan
nasional (Tugas Pemb antu an).

3. S u mb er D aya M a nu s ia Kes eha ta n
fa

Peningkatan J u m l a h , M u tu d a n
Penyebaran Tenaga Kesehatan

1.

Pemanfaatan tenaga kesehatan strategis.

^.

Penaayagunaan tenaga Kesenatan sKaia icaoupaten.

3.

Pelatihan teknis skala Kab u paten.

4.

Reg^strasi, akreditasi, sertifikasi tenaga kesehatan
tertentu skala
Kab u paten sesuai pera tu ra n
peru ndang- u ndangan.

5.

Pemb erian izin p r a ktik tenaga kesehatan tertentu .

6

da n pengelolaan
obat
pelayanan
Ketersediaan, Pemerataan, M u tu 1. Penyediaan
4 . Obat dan Pe rbe kalan K e se hat an zyxwvutsrqponmlkjihgfedcbaZYXWVUTSRQPONMLKJIHGFEDCBA
kesehatan dasar, alat kesehatan, reagensia da n
Ob at d a n Keterjangkauan Harga
O b a t Serta Perbekalan Kesehatan
va ks in skala Kab u paten
2. a. Pengambilan
lapangan.

sampling/contoh sediaan

b . Pemeriksaan
setempat
sarana
dis trib u s i sediaan farmasi.
c. Pengawasan d a n registrasi
p r od u ks i r u m a h tangga.

farmasi d i

produ ks i

ma ka n a n

da n

min u ma n

d. Sertifikasi alat kesehatan d a n PKRT Kelas I .
3. a. Pemb erian rekomendasi izin PBF Cabang, PEAK d a n
In d u s tr i KecU Ob at Tradisional (IKOT).
b .Pemb erian izin apotik, toko ob at.

5. Pe m be rday aan

7 . Manaje m e n

Masy arakat

K e se hat an

kesehatan

skala

Pemberdayaan Individu , Kelu mga
dan
Masyarakat
B erperilaku
H id u p Sehat da n Pengembangan
U paya Kesehatan B ersu mb crdaya
M a s ya ra ka t (U KBM)

Penyelenggaraan
Ka b u pa ten.

1, Keb ijakan

Penyelenggaraan,
b imb inga n
dan
operasionalisasi b idang kesehatan.

2. Penelitian da n Pengembangan
Kesehatan

1. Penyelenggaraan
penelitian
dan
pengembangan
kesehatan ya ng men d u ku n g peru mu s a n keb ijakan
Ka b u pa ten.

promos i

pengendaliEin

2. Pengelolaan su rkesda skala Ka b u pa ten.
3. Implementasi penapisan Iptek d i b ida ng pelayanan
kesehatan ska la Kab u paten.

7

ii:c!Ki.

3. Kerjasama Lu a r Neger

Penyelenggaraan keriasama lu a r negeri skala Kab u paten. zyxwvutsrponmlkji

4 . Peningkatan Pengawasan d a n
Aku nta b ilita s

Pemb inaan, monitoring, evaluasi da n pengawasan skala
Ka b u pa ten.

5. Pengembangan
Sistem
Informa si
Kesehatan (SIK)

Pengelolaan SIK skala Kab u paten. ljiaVI

8

i zyxwvutsrponmlkjihgfedcbaZXWVUTSPONMLKJIHGFDCA

C . U R U S A N P E M E R I N T A H A N B I D A N G P E K E R J A A N UM UM zyxwvutsrqponmlkjihgfedcbaZYXWVUTSRQPONMLKJIHGFEDCBA
iitj . ij

1. Sum be r Day a A i r

1. Pengatu ran

1. Penetapan keb ijakan pengelolaan
Kab u paten.

su mb er daya air

2. Penetapan pola pengelolaan su mb er daya a ir pada
wila ya h su ngai dalam sa tu Kab u paten.
3. Penetapan rencana pengelolaan su mb er daya a ir pa da
wila ya h su ngai dalam sa tu Kab u paten.
4. Penetapan da n pengelolaan kawasan lin d u n g su mb er
a ir pada wilayah su ngai dalam s a tu Kab u paten.

5. Pemb entu kan wadah koordinasi su mb er daya a ir d i
tingka t Kab u paten dan/ atau pada wilayah su ngai
da la m s a tu Kab u paten.
6. Pemb entu kan komis i irigasi Kab u paten
2. Pemb inaan

1. Penetapan da n pemb erian izin atas penyediaan,
p eru n tu ka n , penggu naan, d a n pengu sahaan su mb er
daya air pada wilayah su ngai dalam satu Ka b u pa ten.
2. Penetapan
dan
pemb erian
izin
penyediaan,
p en mtu k a n , penggu naan, da n pengu sahaan a ir ta n a h .
3. Menjaga efektivitas, efisiensi, ku a lita s , d a n ketertib a n
pelaksanaan pengelolaan su mb er daya a ir pa da
wila ya h su ngai dalam sa tu Kab u paten.
4. Pemberian • izin
pemb angu nan,
pemanfaatan,
pengu b ahan, dan/atau pemb ongkaran b a ngu na n
da n/ a ta u sa lu ra n irigasi pada ja ringa n iriga s i primer
d a n seku nder dalam daerah irigasi yang b erada dalam
s a tu Kab u paten.

9

5. Pemberdayaan
pa ra pemilik kepentinga n
dalam
pengelolaan su mber daya a ir tin gka t Kab u paten.
5. Pemberdayaan kelembagaan su mb er daya a ir tingka t
Kab u paten.
3. Pemb angu nan /
Pengelolaan

1. Konservasi su mb er daya
da la m s a tu Kab u paten.

a ir pa da

wila ya h

sungai

2. Pendayagunaan su mber daya air pa da wila ya h su ngai
da la m s a tu Kab u paten.
3. Pengendalian daya ru s a k a ir ya n g b erda mpa k skala
Kab u paten.
4. Penyelenggaraan sistem informa s i su mb er daya air
tingka t Kab u paten.

5. Pemb angu nan da n peningkatan sistem iriga si primer
d a n seku nder pada daerah irigasi dalam satu
Kab u paten.
,
6. Operasi, pemeliharaan d a n reha b ilita si sistem irigasi
primer d a n sekunder pada daerah irigasi da la m satu
Kab u paten ya ng tu asnya k u r a n g d a r i 1.000 h a .
7. Operasi, pemeliharaan d a n reha b ilita si pa da simgai,
da na u , w a d u k d a n pa nta i pa da wila ya h su nga i dalam
s a tu Kab u paten.
4. Pengawasan da n Pengendalian zyxwvutsrponmlkjihgfedcbaYXWVUTSRQPONMLKJIHGFEDCBA
I . Pengawasan pengelolaan s u mb er daya
wila ya h su nga i dalam Kab u paten.

a ir

pada

10

/ i

' : , M ; i

2 . B in a Marga

/ • zyxwvutsrqponmlkjihgfedcbaZYXWVUTSRQPONMLKJIHGFEDCBA
" " 5 V zyxwvutsrponmlkjihgfedcbaYXWVUTSRQPONMLKJIHGFEDCBA
B ) 5 ziil^ ii)'ii/.W}'(e\

1. Pengatu ran

'T

•'^^•i)!'

1

Pengatu ran ja la n Kab u paten:
a. Peru mu san
keb ijakan
penyelenggaraan
ja la n
kab u paten / desa d a n j alan kota b erdasarkan
keb ijakan
nasional d i b ida ng ja la n
dengan
memperha tika n keserasian a nta r daerah dan antar
kawasan.
b . Penyu su nan pedoman operasional penyelenggaraan
ja la n kab u paten/desa d a n ja la n kota.
c. Penetapan s ta tu s ja la n kab u paten/desa dan ja la n
kota .
d . Penyu su nan perencanaan u m u m da n pembiayaan
ja rin ga n ja la n kab u paten/desa da n ja la n kota. lkjhfaXWVMKJHBA

2. Pemb inaan

1. Pembinaan ja la n Kab u paten:
a, Pemberian b imb mga n pen yu lu h a n serta pendidika n
da n pelatihan para a pa ra tu r penyelenggara ja la n
kab u paten/desa d a n ja la n kota .
b . Pemberian izin, rekomendasi, dispensasi d a n
pertimb angan pemanfaatan ru a n g manfaat ja la n ,
r u a n g milik ja la n , da n r u a n g pengawasan ja la n .

*

2. Pengembangan teknologi terapan d i b idang ja la n
u n tu k ja la n kab u paten/desa da n ja la n kota .
3. Pemb angu nan d a n Pengu sahaan

Pemb angu nan ja la n Kab u paten:
a. femoia ya a n pemoa ngu na n ja ia n Kaoupaien/aesa
d a n ja la n kota ,
b . Perencanaan
teknis ,
pemrograman
dan
penganggaran,
pengadaan
la h a n ,
serta
pelaksanaan kon s tru ks i ja la n kabu paten/desa d a n
ja la n kota .

1

1

c. Pengoperasian da n pemeliharaan ja la n
kab u paten/desa d a n ja la n kota .
d. Pengembangan da n pengelolaan manajemen ja la n
kab u paten desa da n ja la n kota .
4. Pengawasan

Pengawasan ja la n Kab u paten:
a. Evalu asi kinerja penyelenggaraan ja la n
kab u paten/desa d a n ja la n kota .

b . Pengendalian fu ngsi dan manfaat h a s il
pemb angu nan ja la n kab u paten/desa d a n ja la n kota . zyxwvutsrponmlkjih

3 . P e rk o t aan dan Pe rde saan

1. Pengatu ran

1. Penetapan keb ijakan da n strategi
pemb angu nan
perkotaan
da n
perdesaan
wila ya h
Kab u paten
(mengacu keb ijakan nasional d a n provinsi).
2. Penetapan pera tu ra n daerah Kab u paten mengenai
pengembangan perkotaan da n perdesaan b erdasarkan
NSPK.

2. Pemb inaan
fa

1. Fasilitasi peningkatan kapasitas manajemen
pemb angu nan d a n pengelolaan PS perkotaan da n
pedesaan tingka t Kab u paten.
2. Pemberdayaan masyarakat d a n d u n ia u s a ha dalam
pemb angu nan perkotaan da n perdesaan d i wilayah
Kab u paten.

3. Pemb angu nan

1. Penyiapan
program
pemb angu nan
sarana
da n
prasarana perkotaan d a n perdesaan ja n gka panjang
da n ja ngka menengah Kab u paten dengan mengacu
pada RPJP da n RPJM nasional d a n provins i.

2. Penyelenggaraan
kerjasama/
kemitra a n
a nta ra
pemerintah daerah/du nia u s a ha / masyarakat dalam
pengelolaan d a n pemb angu nan sarana d a n prasarana
perkotaan d a n perdesaan d i lin gku n ga n Kab u paten. zyxwvutsrponmlkjihgfe

12

1

i
L

"••clii:.iTinV;'.7('F

1

.

3. Penyelenggaraan pemb a ngu na n PS perkotaan da n
perdesaan d i wila ya h Kab u paten
4. Pemb entu kan lemb aga/b adan pengelola
pemb angu nan perkotaan d a n perdesaan d i
Kab u paten.

1. Pengawasan da n pengendalian terhadap pelaksanaan
4. Pengawasan zyxwvutsrponmlkjihgfedcbaYXWVUTSRQPONMLKJIHGFEDCBA
pemb angu nan d a n pengelolaan kawasan perkotaan
d a n perdesaan d i Ka b u pa ten.
2. Pengawasan
^ NSPK.

4 . A i r Mi num

1. Pengatu ran

dan

pengendalian

atas

pelaksanaan

1 JPenetapan pera tu ra n daerah Kab u paten mengenai
keb ija ka n da n s tra tegi pengemb angan a ir m i n u m d i
da era h Ka b u p a ten . .
3. Penetapan B U M D sebagai penyelenggara SPAM d i
Ka b u p a ten .
4. Penetapan pera tu ra n daerah NSPK pelayanan PS a ir
m in u m b erdasarkan SPM ya ng dis u s u n pemerintah
d a n provmsi.

*

5. Memb erikan izin penyelenggaraan
SPAM d i wila ya hnya .

pengembangan

1. Penyelesaian ma s a la h d a n penna s a la ha nnya d i
d a la m w ila ya h Ka b u p a ten .

2. Pemb inaan

2. Peningkatan kapasitas teknis d a n manajemen
pelayanan air m in u m d i wila ya h Kab u paten terma s u k
kepada B adan Pengusahaan Pelayanan (operator)
B U M D . zyxwvutsrponmlkjihgfedcbaZXWVUTSPONMLKJIHGFDCA

13
I

I

.iV (j;

c. Pengawasan

1. Melaksanaan pengawasan da n pengendalian xwvtrpolkjifcaXWVUTPMLJIHFEB
zyxwvutsrponmlkjihgfedcbaYXWVUTSRQPONMLKJIHGFEDCBA
p ermu in ma n Ku mu n oi wiia ya n xvanupaten.
2. Evalu asi pelaksanaan progrRm penanganan
p er mu kima n k u m u h d i Kab u paten.
«4

.4^—^

fa

4 T

J

44 4*4

1 Pfa fa W
4
faf af aV4

^4 4

44

pj T 444

T44

fa4

La ffa

4 ,~L 44

fa

^4V4

3. Pengawasan da n pengendalian atas pelaksanaan
NSPK d i Kab u oaten.
3. Pemb angu nan Kawasan
a. Pengatu ran

1. Penetapan pera tu ra n daerah keb ijakan da n strategi
pemb a ngu na n kawasan d i wilayah Kab u paten.
2. Penetapan pera tu ra n daerah NSPK pemb angu nan
kawasan d i wila ya h Kab u paten.

b . Pemb angu nan

Penyelenggaraan pemb angu nan kawasan strategis
nasional.

c. Pengawasan

1. Melaksanaan pengawasan d a n pengendalian
pemb a ngu na n kawasan d i wila ya h Kab u paten.
2. Evalu asi pelaksanaan program pemb angu nan
kawasan d i Kab u paten.
3. Pengawasan da n pengendalian atas pelaksanaan
NSPK d i Kab u paten.

9 . Bang unan Ge dung dan L i ng k ung an

1. Pengatu ran

1. Penetapan pera tu ra n daerah Kab u paten, mengenai
b a ngu na n gedung d a n lingku nga n mengacu pada
n orma standar. nrosedu r d a n kriteria nasional.
f af a44 faAfaAfa4 M

44 fa fa 4 1fafafafafafaf at^fa

4^ .1
4444.4 44

fa

4A4.fafaf afafaAf aV4^ f afafaHfaf af a4 4" ^fa
4—fa
fa
—^fa —

2. Penetapan keb ijakan da n s tr a te^ Kab u paten mengenai
b a ngu na n gedu ng d a n lingku nga n.
3. Penetapan kelembagaan b a ngu na n gedung d i
Kab u paten.
4. Penyelenggaraan 1MB gedung.

i9
I

!

''v3.'''3./ < zyxwvutsrqponmlkjihgfedcbaZYXWVUTSRQPO

5. Pendataan b angu nan gedung.
6. Penetapan persyaratan a dminis tra s i dan teknis u n tu k
b a ngu na n gedung adat, semi permanen, d a ru ra t, dan
b a ngu na n gedung ya ng dib a ngu n d i loka si bencana.
7. Penjmsu nan da n penetapan Rencana Ta ta B a ngu na n
da n Lingku ngan (RTBL).
2. Pemb inaan

1. Pemberdayaan kepada masyarakat dalam
penyelenggaraan b a ngu na n gedu ng da n
lingku ngannya.
2. Pemberdayaan masyarakat da la m penyelenggaraan
b a ngu na n gedung d a n lingku nga n.

3. Pemb angu nan

1. Penyelenggaraan b angu nan gedu ng da n lingku nga n
dengan berbasis pemberdayaan masyarakat.
2. Pembangu nan d a n pengelolaan b a ngu na n gedu ng da n
r u ma h negara yang menjadi aset pemerinta h
Kab u paten.
3. Penetapan statu s b a ngu na n gedu ng dan lingku nga n
ya ng dilindu ngi da n dilestarikan ya ng b erskala loka l.

4, Pengawasan

1. Pengawasan terhadap pelaksanaan pera tu ra n
peru ndang- u ndangan, pedoman d a n standar teknis
dalam penyelenggaraan b a ngu na n gedung d a n
lingku ngannya.
2. Pengawasan da n penertib an pemb a ngu na n,
pemanfaatan, dan pemb ongkaran b a ngu na n gedung.

3. Pengawasan da n penertib an pelestarian b a ngu na n
gedung da n lingku nga n ya ng dilindu ngi d a n
dilestarikan ya ng b erskala loka l. zyxwvutsrponmlkjihgfedcbaZXWVUTSPONMLKJIH

20

Ei..

- .
..
.-.
hiii^^'
•""""
zyxwvutsrponmlkjihgfedcbaYXWVU
zyxwvutsrponmlkjihgfedcbaZXWVUTSPONMLKJIHGFDCA 3'\3m}•3^^yy!^3^'
10. J a s a K o n st r uk si
1.zyxwvutsrqponmlkjihgfedcbaZYXWVUTSRQPONMLKJIHGFEDCBA
Pengaturan
Pelaksanaan keb ijakan pemb in a a n ja s a kon s tru ks i yang
I"

tela h ditetapkan.
2. Pemberdayaan

1. Pengembangan sistem in forma s i ja s a kon s tru ks i
dalam wilayah Kab u paten ya n g b ersa ngku ta n.
2. Penelitian dan pengembangan ja s a kon s tru ks i dalam
wila ya h Kab u paten ya ng b ers a ngku ta n.
3. Pengembangan su mb er daya ma n u s ia b ida ng ja s a
iVUJX&LXuiU>l U i m i j j K r aL X u L U U ^ a L C J l .

4. Penmgkatan kema mpu a n tek n ol o^ ja s a kon s tru ks i
da la m wilayah Kab u paten ya n g b ersa ngku ta n
5. Melaksanakan pela tiha n, b imb mga n teknis da n
penyu lu ha n dalam w ila ya h Ka b u pa ten.
6. Penerbitan perizinan u s a h a ja s a kon s tru ks i.
3. Pengawasan

>

1. Pengawasan ta ta lin gku n ga n da la m wila ya h
Kab u paten yang b ers a ngku ta n,
2. Pengawasan sesuai kewenangannya u n tu k
terpenu hinya tertib penyelenggaraan pekerjaan
kon s tru ks i.

21

D. UR US A N P E M E R I N T A H A N BI DA NG

P E R UM A H A N

1. Pe m bi ay aan zyxwvutsrqponmlkjihgfedcbaZYXWVUTSRQPONMLKJIHGFEDCBA
1. Pemb angu nan B a r u

2. Perb aikan

1.

Penetapan keb ijakan, strategi, d a n progra m Kab u paten d i
b idang [lemb iayaan peru ma ha n.

2.

Penyu su nan
peru ma ha n.

3.

Pelaksanaan, penerapan d a n penyesu aian pengatu ran
in s tr u men pemb iayaan da la m ra n gka penerapan sistem
pemb iayaan.

4.

Fasilitasi b a n tu a n teknis b ida ng pemb iayaan peru ma ha n
kepada pa ra pela ku d i tmgka t Kab u paten.

5.

Pemberdayaan j>elaku pasar d a n pasar peru ma ha n d i
tingka t Kab u paten.

6.

Fasilitasi b a n tu a n pemb iayaan
pemb angu nan dan
pemilika n r u m a h serta penyelenggaraan r u m a h sewa.

7.

Pengendalian
penyelenggaraan
peru ma ha n d i tingka t Kab u paten.

8.

M ela ku ka n evalu asi penyelenggaraan b idang pembiayaan
peru ma ha n d i tin gka t Kab u paten.

NSPM

Kab u paten

b idang

b ida ng

pembiayaan

pembiayaan

1. Penetapan keb ija ka n, strategi, da n progra m Kab u paten d i
b ida ng pemb iayaan peru ma ha n.
2. Penyu su nan
p eru ma h a n .

NSPM

Kab u paten

b ida ng

pembiayaan

3. Pelaksanaan, penerapan da n penyesu aian pengatu ran
in s tr u men pemb iayaan da la m ra n gka penerapan sistem
pemb iayaan.
4. Fasilitasi b a n tu a n b ida ng pemb iayaan peru ma ha n kepada
p a ra pela ku d i tingka t Ka b u pa ten.

22

cfi)":- zyxwvutsrponmlkjihgfedcbaXWVUTSPMLKJIFECBA
/ 'iiyi/ tt:. zyxwvutsrponmlkjihgfedcbaYXWVUTSRQPONMLKJIHGFEDCBA
-c i i | :.onj:,i:jiu / ,'i ,'(c
5. Pemberdayaan pelaku pasar d a n pasar peru mahan d i
tingka t Kab u paten.
6. Fasilitasi b a n tu a n pemb iayaan
r u m a h swadaya milik.

perb aikan/pemb angu nan

7 . Pengendalian
penyelenggaraan
peru ma ha n d i tingka t Kab u paten.

b idang

pembiayaan

8. M cla ku ka n evaluasi penyelenggaraan b idang pemb iayaan
peru ma ha n d i tingka t Kab u paten.

2 . P e m bi naan P e rum ahan F o r m al

I,

Pemb angu nan B a r u

1. a. Memb erikan ma s u ka n penyu s u na n da n penyempu maan
pera tu ra n peru ndang- u ndangan b ida ng peru mahan.
b .Peninjau an kemb a li kcsesu aian
peratu ran peru nda ngu nda nga n b idang peru ma ha n d i Kab u paten dengan
pera tu ra n peru ndang- u ndangan d i atasnya,

2.

Pelaksanaan
pemb angu nan
Kab u paten.

3.

Pelaksanaan
u pa ya
efisiensi
peru ma ha n skala Kab u paten.

4.

Pelaksanaan pera tu ra n
pemnda ng- u nda nga n, p r od u k
NSPM, serta keb ijakan d a n strategi nasional p emma h a n .

5.

Pelaksanaan teknis penyelenggaraan pemma ha n.

6.

Memanfaatkan b adan u s a h a pemb angu nan p emma h a n ,
b a ik B U MN ,B U MD ,
koperasi, perorangan m a u p u n
swasta, ya ng bergerak d i b ida ng u sa ha in d u s tri b a h a n
b a n gu n a n , in d u s tr i komponen b angu an, kon s u lta n ,
kon tra ktor da n pengembang.

7.

Penyu su nan
pedoman
dan
ma n u a l
perencanaan,
pemb a ngu na n da n pengelolaan PSU skala Kab u paten. zyxwvutsrponmlkjihgfed

keb ijakan
dan
strategi
nasional
da n
pengembangan
pada
skala
pasar

da n

md u s tr i

23

C ) 1 K

• £ i ! S > - . C ' E

zyxwvutsrqponmlkjihgfedcbaZYXWVUTSRQPONMLKJIHGFEDCBA

8.

Melaksanakan h a s il sosialisasi.

9.

Pelaksanaan
peru ma ha n.

kegiatan

10. Penyelenggaraan
pemb angu nan.

mela lu i pela ku

peru ma ha n

pemb angu nan

sesuai

teknik

11. Pemb maan
da n kerjasama
dengan b a da n u saha
pemb angu nan peru ma ha n, b a ik B U MN ,B U MD , koperasi,
perorangan m a u p u n swasta, ya ng beigerak d i b idang
u s a h a in d u s tr i b a h a n b a ngu na n, md u s tr i komponen
b a n gu n a n , kon s u lta n , kon tr a ktor da n pengembang d i
Ka b u pa ten.
12. Fasilitasi pelaksanaan tin d a ka n tu r u n tangan dalam
penyelenggaraan pemb angu nan peru ma h a n da n PSU
ya ng b erdampak loka l.
13. Peru mu san RPJP d a n RPJM Ka b u pa ten.
14. Fasilitasi percepatan
Ka b u pa ten.

pemb a ngu na n

peru ma ha n skala

15. Pemb angu nan Ru su na wa d a n Ru s u n a mi lengkap dengan
penyediaan ta n a h , PSU da n mela ku ka n pengelolaan da n
pemeliharaan
diperkotaan,
pu sat
kegjatan,
perdagangan/produ ksi.
16. Pemb angu nan prasarana, sarana dan u tilita s u m u m
sebagai s timu la n d i RSH, Ru s u n da n Ru su s dengan
melaksanakan pengelolaan da n pemeliharaan.
17. Pemb angu nan r u m a h contoh (RSH) sebagai s timu la n
pada daerah terpencil da n u j i cob a serta
fasilitasi
pengelolaan,
pemeliharaan
kepada
Kab u paten,
penyediaan ta n a h , PSU u m u m .

24

51'iJ zyxwvutsrponmlkjihgfedcbaXWVUTSPMLKJIFECBA
33i- cl^'iJcf!
18. Pelaksanaan
pemb angu nan
r u ma h u n tu k
korb a n
b encana da n kh u s u s la innya serta pengelolaan depo da n
pendis tnb u s ia n logistik penyediaan la ha n, pengatu ran,
pemanfaatan selu ru h b a n tu a n .
2. Perb aikan

3. Pemanfaatan ljiaVI

1.

Peru mu s a n keb ijakan d a n strategi pemb angu nan da n
pengemb angan peru mahan ska la Kab u paten.

2.

Pelaksanaan
SPO b a ku penanganan pengungst aldb at
b encana skala Kab u paten.

3.

Pelaksanaan
SPM peru ma h a n da n PSU
p a n ta i d i Kab u paten.

4.

Pelaksanaan dan a ta u penerima b a ntu a n peru ma ha n.

5.

Penetapan harga sewa r u m a h .

6.

Pelaksanaan
pemb angu nan
peru mahan
u n tu k
pena mpu nga n pengu ngsi lin ta s kawasan se- Kabupaten.

1.

Pelaksanaan b a n tu a n pemb a ngu na n dan kelembagaan
serta penyelenggaraan peru ma ha n dengan da na tu gas
p emb a n tu a n .

2.

Pelaksanaan pemb angu nan r u m a h s u s u n u n tu k MB R
d a n r u m a h kh u s u s d a n r u m a h nelayan.

3.

Pengelolaan PSU b a n tu a n pu s a t,

4.

Pemb entu kan kelembagaan peru ma ha n Kab u paten.

5.

Pengawasan da n pengendalian pelaksanaan keb ijakan
pemb a ngu na n da n pengelolaan pemma ha n.

6.

Penyu s u na n pedoman d a n ma n u a l penghu nia n, d a n
pengelolaan peru mahan setempat dengan a cu a n u m u m
SPM na s iona l. zyxwvutsrponmlkjihgfedcbaYXWVUTSRQPONMLKJIHGFEDCBA

pesisir da n

25

i

-cri'j:: ciii::..;j!s7:V£(» zyxwvutsrponmlkjihgfedcbaYXWVUTSRQPONMLKJIHGFEDCBA

3 . Pe m bi naan P e rum ahan Swaday a

1. Pemb angu nan B a ru

7.

Pengawasan da n pengendalian pengelolaan r u s u n da n
ru s u s .

1.

Peru mu san keb ijakan da n strategi Kab u paten tentang
lemb aga
p en d u ku n g
pemb angu nan
peru ma ha n,
pendataan peru ma ha n da n peningkatan kapasitas pela ku
pemb angu nan peru ma ha n swadaya,

2.

Penyu su nan RPJP da n
peru ma ha n swadaya.

3.

Penyu su nan NSPM pemb angu nan peru ma ha n swadaya d l
Kab u paten.

4.

Koordinasi
pelaksanaan
keb ijakan
dan
strategi
Kab u paten tenta ng lembaga pendu ku ng pemb angu nan
peru ma ha n, pendataan peru ma ha n dan peningkatan
kapasitas pelaku pemb angu nan peru ma ha n swadaya.

5.

Fasilitasi pelaksanaan keb ijakan d a n s tr a te^ Kab u paten
tentang lemb f^ a p en d u ku n g pemb angu nan peru ma ha n,
pendataan peru ma ha n da n peningkatan kapasitas pela ku
pemb angu nan peru ma h a n swadaya.

6.

Pengawasan da n pengendalian pelaksanaan keb ijakan
da n strategi Kab u paten tentang lembaga p en d u ku n g
pemb angu nan peru ma ha n, pendataan peru ma ha n d a n
pemngkatan kapasitas pelaku pemb angu nan peru ma ha n
swadaya.

7.

Sosialisasi keb ija ka n strategi, program d a n NSPM
pemb angu nan peru ma h a n swadaya d i Kab u paten.

8.

Pengkajian keb ijakan d a n pera tu ra n daerah Kab u paten
ya ng terka it dengan pemb angu nan peru ma ha n swadaya. zyxwvutsrponmlkjih

RPJM

Kab u paten

tentang

26

2. Pemugaran

3. Perb aikan

1.

Peru mu san keb ijakan d a n strategj Kab u paten tenta ng
lemb aga
pen du ku n g
pemb angu nan
peru ma ha n,
pendataan peru ma ha n d a n peningka ta n kapasitas pela ku
pemb a ngu na n p en u n a h a n swadaya.

2.

Penyu su nan
swadaya,

3.

Penyu su nan NSPM pemb a ngu na n peru ma ha n swadaya d i
Ka b u pa ten. zyxwvutsrponm