PERDA NO 20 TAHUN 2007 TENTANG ORGANISASI DINAS DAERAH KABUPATEN PACITAN

(1)

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN PACITAN

NOMOR 27 TAHUN 2007

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PACITAN NOMOR 20 TAHUN 2007

TENTANG

ORGANISASI DINAS DAERAH KABUPATEN PACITAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI PACITAN

Menimbang : a. bahwa untuk melaksanakan ketentuan pasal 128 ayat (1) Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah dan Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan Antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi dan Pemerintahan Daerah Kabupaten / Kota serta ketentuan pasal 2 ayat (1) Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah perlu meninjau kembali Peraturan Daerah Kabupaten Pacitan Nomor 3 Tahun 2003;

b. bahwa guna melaksanakan ketentuan tersebut pada huruf a diatas, maka perlu menetapkan kembali Organisasi Dinas Daerah dengan menuangkan dalam peraturan Daerah.

Mengingat : 1. Undang-undang Nomor 12 Tahun 1950 tentang Pembentukan Daerah-daerah Kabupaten Dalam Lingkungan Propinsi Jawa Timur (Lembaran Negara Tahun 1950 Nomor 19, Tambahan Lembaran Negara Nomor 9);

2. Undang-undang Nomor 10 Tahun 2004 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan;

3. Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4437);

4. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan Antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Propinsi dan Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota;

5. Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah(Lembaran Negara Tahun 2007 Nomor 89, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4741); 6. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 57 Tahun 2007 tentang

Petunjuk Teknis Penataan Organisasi Perangkat Daerah;

7. Peraturan Daerah Kabupaten Pacitan Nomor 18 Tahun 2007 tentang Urusan Pemerintahan Kabupaten Pacitan (Lembaran Daerah Kabupaten Pacitan Tahun 2007 Nomor).


(2)

Dengan Persetujuan Bersama

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN PACITAN

DAN

BUPATI PACITAN MEMUTUSKAN

Menetapkan : PERATURAN DAERAH KABUPATEN PACITAN TENTANG ORGANISASI DINAS DAERAH KABUPATEN PACITAN

BAB I

KETENTUAN UMUM Pasal 1

Dalam Peraturan Daerah ini yang dimaksud dengan:

a. Pemerintah Daerah adalah Pemerintah Kabupaten Pacitan yang terdiri dari Bupati dan Perangkat Daerah sebagai Unsur Penyelenggara Pemerintahan Daerah;

b. Kepala Daerah adalah Bupati Pacitan;

c. Sekretariat Daerah adalah Sekretariat Daerah Kabupaten Pacitan; d. Sekretaris Daerah adalah Sekretaris Daerah Kabupaten Pacitan; e. Perangkat Daerah adalah lembaga yang membantu Kepala Daerah

dalam penyelenggaraan Pemerintahan Daerah;

f. Perangkat Daerah terdiri atas Sekretariat Daerah, Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah, Dinas Daerah dan Lembaga Teknis Daerah, Kecamatan dan Kelurahan;

g. Dinas Daerah adalah Dinas Daerah Kabupaten Pacitan;

h. Jabatan Struktural adalah kedudukan yang menunjukkan tugas, tanggung jawab, wewenang dan hak seorang Pegawai Negeri Sipil dalam rangka memimpin suatu organisasi Pemerintahan;

i. Jabatan Fungsional adalah kedudukan yang menunjukkan tugas, tanggung jawab, wewenang dan hak seorang Pegawai Negeri Sipil dalam suatu kesatuan organisasi yang dalam pelaksanaan tugasnya didasarkan pada keahlian dan ketrampilan serta bersifat mandiri.

BAB II PEMBENTUKAN

Pasal 2

Dengan Peraturan Daerah ini dibentuk Dinas Daerah Kabupaten Pacitan, terdiri dari:

a. Dinas Pendidikan; b. Dinas Kesehatan;

c. Dinas Kebudayaan, Pariwisata, Pemuda dan Olah Raga; d. Dinas Bina Marga dan Pengairan;

e. Dinas Cipta Karya, Tata Ruang dan Kebersihan; f. Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan; g. Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi; h. Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil; i. Dinas Tanaman Pangan dan Peternakan; j. Dinas Kehutanan dan Perkebunan; k. Dinas Kelautan dan Perikanan;


(3)

m. Dinas Pertambangan dan Energi;

n. Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset.

BAB III

SUSUNAN, KEDUDUKAN, TUGAS POKOK DAN FUNGSI ORGANISASI

Bagian Pertama Dinas Pendidikan

Paragraf 1 Susunan Organisasi

Pasal 3

(1) Susunan Organisasi Dinas Pendidikan, terdiri dari: a. Kepala Dinas;

b. Sekretariat, membawahi:

1) Sub Bagian Umum dan Kepegawaian;

2) Sub Bagian Program, Evaluasi dan Pelaporan; 3) Sub Bagian Keuangan.

c. Bidang Pendidikan TK dan SD, membawahi: 1) Seksi Pengajaran TK dan SD;

2) Seksi Pengelolaan Pendidikan TK dan SD; 3) Seksi Sarana dan Prasarana TK dan SD. d. Bidang Pendidikan SMP dan SM, membawahi:

1) Seksi Pengajaran SMP dan SM;

2) Seksi Pengelolaan Pendidikan SMP dan SM; 3) Seksi Sarana dan Prasarana SMP dan SM. e. Bidang Tenaga Pendidikan, membawahi:

1) Seksi Tenaga Pendidikan TK dan SD; 2) Seksi Tenaga Pendidikan SMP dan SM; 3) Seksi Peningkatan Mutu Tenaga Pendidikan. f. Bidang Pendidikan Luar Sekolah, membawahi:

1) Seksi Pendidikan Masyarakat; 2) Seksi Pendidikan Anak Usia Dini; 3) Seksi Perpustakaan Sekolah.

g. Unit Pelaksana Teknis Sanggar Kegiatan Belajar; h. Unit Pelaksana Teknis Rumah Pintar;

i. Unit Pelaksana Teknis TK dan Pendidikan Dasar; j. Unit Pelaksana Teknis Sekolah Menengah Pertama; k. Unit Pelaksana Teknis Sekolah Menengah Atas; l. Unit Pelaksana Teknis Sekolah Menengah Kejuruan; m. Kelompok Jabatan Fungsional.

(2) Nama-nama UPT sebagaimana dimaksud ayat (1) huruf i, huruf j, huruf k, huruf l diatur lebih lanjut dengan Peraturan Bupati.

(3) Struktur Organisasi Dinas Pendidikan sebagaimana tercantum dalam Lampiran I Peraturan Daerah ini;


(4)

Paragraf 2

Kedudukan, Tugas Pokok Dan Fungsi

Pasal 4

(1) Dinas Pendidikan merupakan unsur pelaksana bidang pendidikan dipimpin oleh kepala Dinas yang berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah; (2) Dinas Pendidikan mempunyai tugas melaksanakan urusan

pendidikan berdasarkan asas otonomi dan tugas pembantuan; (3) Dinas Pendidikan dalam melaksanakan tugas sebagaimana

dimaksud pada ayat (2), menyelenggarakan fungsi: a. Perumusan kebijakan teknis dibidang Pendidikan;

b. Penyelenggaraan urusan Pendidikan serta pelayanan umum sesuai dengan lingkup tugasnya;

c. Pembinaan dan pelaksanaan tugas dibidang Pendidikan;

d. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan tugas dan fungsinya.

(4) Uraian tugas dan fungsi Dinas Pendidikan sebagaimana ayat (2) dan ayat (3) diatur lebih lanjut dengan Peraturan Bupati.

Bagian Kedua Dinas Kesehatan

Paragraf 1 Susunan Organisasi

Pasal 5

(1) Susunan Organisasi Dinas Kesehatan terdiri dari: a. Kepala Dinas;

b. Sekretariat, membawahi:

1) Sub Bagian Umum dan Kepegawaian;

2) Sub Bagian Program, Evaluasi dan Pelaporan; 3) Sub Bagian Keuangan.

c. Bidang Pelayanan Kesehatan, membawahi: 1) Seksi Pelayanan Kesehatan Dasar; 2) Seksi Regulasi Kesehatan dan Sarana; 3) Seksi Obat dan Perbekalan Kesehatan. d. Bidang Kesehatan Keluarga, membawahi:

1) Seksi Kesehatan Anak, Remaja dan Usia Lanjut; 2) Seksi Kesehatan Ibu, Bayi dan Reproduksi; 3) Seksi Gizi.

e. Bidang Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan, membawahi:

1) Seksi Pencegahan dan Pengamatan Penyakit; 2) Seksi Pemberantasan Penyakit;

3) Seksi Penyehatan Lingkungan.

f. Bidang Pemberdayaan Sumberdaya, membawahi: 1) Seksi Data dan Informasi Kesehatan;

2) Seksi Upaya Kesehatan Bersumberdaya Masyarakat; 3) Seksi Sumberdaya Manusia Kesehatan.

g. Unit Pelaksana Teknis Pusat Kesehatan Masyarakat; h. Unit Pelaksana Teknis Laboratorium Kesehatan; i. Unit Pelaksana Teknis Gudang Farmasi;


(5)

(2) Nama-nama UPT sebagaimana dimaksud ayat (1) huruf g diatur lebih lanjut dengan Peraturan Bupati.

(3) Struktur Organisasi Dinas Kesehatan sebagaimana tercantum dalam Lampiran II Peraturan Daerah ini.

Paragraf 2

Kedudukan, Tugas Pokok Dan Fungsi

Pasal 6

(1) Dinas Kesehatan merupakan unsur pelaksana bidang Kesehatan dipimpin oleh Kepala Dinas yang berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah; (2) Dinas Kesehatan mempunyai tugas melaksanakan urusan

kesehatan berdasarkan azas otonomi dan tugas pembantuan ; (3) Dinas Kesehatan dalam melaksanakan tugas sebagaimana

dimaksud pada ayat (2), menyelenggarakan fungsi: a. Perumusan kebijakan teknis dibidang Kesehatan;

b. Penyelenggaraan urusan kesehatan serta pelayanan umum sesuai dengan lingkup tugasnya;

c. Pembinaan dan pelaksanaan tugas dibidang kesehatan;

d. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan tugas dan fungsinya.

(4) Uraian tugas dan fungsi Dinas Kesehatan sebagaimana ayat (2) dan ayat (3) diatur lebih lanjut dengan Peraturan Bupati.

Bagian Ketiga

Dinas Kebudayaan, Pariwisata, Pemuda Dan Olah Raga

Paragraf 1 Susunan Organisasi

Pasal 7

(1) Susunan Organisasi Dinas Kebudayaan, Pariwisata, Pemuda dan Olah Raga, terdiri dari:

a. Kepala Dinas;

b. Sekretariat, membawahi:

1) Sub Bagian Umum dan Kepegawaian;

2) Sub Bagian Program, Evaluasi dan Pelaporan; 3) Sub Bagian Keuangan.

c. Bidang Kebudayaan, membawahi:

1) Seksi Kesenian, Sejarah dan Nilai Tradisional; 2) Seksi Museum dan Kepurbakalaan.

d. Bidang Pengembangan Pariwisata, membawahi: 1) Seksi Obyek dan Daya Tarik Wisata;

2) Seksi Jasa dan Sarana;

3) Seksi Peningkatan Peran Serta Masyarakat. e. Bidang Promosi, membawahi:

1) Seksi Pemasaran;

2) Seksi Informasi dan Analisa Pasar. f. Bidang Pemuda, membawahi:

1) Seksi Produktifitas Kepemudaan; 2) Seksi Lembaga Kepemudaaan. g. Bidang Olah Raga, membawahi:

1) Seksi Olah Raga Masyarakat;


(6)

h. Unit Pelaksana Teknis Pengelola Obyek Wisata Goa dan Pemandian Air Hangat;

i. Unit Pelaksana Teknis Pengelola Obyek Wisata Pantai; j. Kelompok Jabatan Fungsional.

(2) Struktur Organisasi Dinas Kebudayaan, Pariwisata, Pemuda dan Olah Raga sebagaimana tercantum dalam Lampiran III dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Peraturan Daerah ini.

Paragraf 2

Kedudukan, Tugas Pokok Dan Fungsi

Pasal 8

(1) Dinas Kebudayaan, Pariwisata, Pemuda dan Olah Raga merupakan unsur pelaksana bidang kebudayaan, Pariwisata, Pemuda dan Olah Raga dipimpin oleh Kepala Dinas yang berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah;

(2) Dinas Kebudayaan, Pariwisata, Pemuda dan Olah Raga mempunyai tugas melaksanakan urusan kebudayaan, pariwisata, pemuda dan olah raga berdasarkan azas otonomi dan tugas pembantuan;

(3) Dinas Kebudayaan, Pariwisata, Pemuda dan Olah Raga dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (2), menyelenggarakan fungsi:

a. Perumusan kebijakan teknis dibidang kebudayaan, pariwisata, pemuda dan olah raga;

b. Penyelenggaraan urusan kebudayaan, pariwisata, pemuda dan olah raga serta pelayanan umum sesuai dengan lingkup tugasnya;

c. Pembinaan dan pelaksanaan tugas dibidang kebudayaan, pariwisata, pemuda dan olah raga;

d. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan tugas dan fungsinya.

(4) Uraian tugas dan fungsi Dinas, Pariwisata, Pemuda dan Olah Raga sebagaimana ayat (2) dan ayat (3) diatur lebih lanjut dengan Peraturan Bupati.

Bagian Keempat

Dinas Bina Marga Dan Pengairan Paragraf 1

Susunan Organisasi

Pasal 9

(1) Susunan Organisasi Dinas Bina Marga dan Pengairan terdiri dari: a. Kepala Dinas;

b.Sekretariat, membawahi:

1) Sub Bagian Umum dan Kepegawaian;

2) Sub Bagian Program, Evaluasi dan Pelaporan; 3) Sub Bagian Keuangan.

c. Bidang Bina Marga, membawahi:


(7)

2) Seksi Pemeliharaan Jalan dan Jembatan;

3) Seksi Pengendalian Operasional Jalan dan Jembatan. d.Bidang Pengairan, membawahi:

1) Seksi Pembangunan Jaringan Pengairan; 2) Seksi Operasi dan Pemeliharaan;

3) Seksi Sumber Daya Air. e. Bidang Peralatan, membawahi:

1) Seksi Peralatan dan Perbekalan; 2) Seksi Operasional.

f. Unit Pelaksana Teknis Laboraturium Pekerjaan Umum; g.Kelompok Jabatan Fungsional.

(2) Struktur Organisasi Dinas Bina Marga dan Pengairan sebagaimana tercantum dalam Lampiran IV Peraturan Daerah ini.

Paragraf 2

Kedudukan, Tugas Pokok Dan Fungsi

Pasal 10

(1) Dinas Bina Marga dan Pengairan merupakan unsur pelaksana bidang bina marga dan pengairan dipimpin oleh Kepala Dinas yang berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah;

(2) Dinas Bina Marga dan Pengairan mempunyai tugas melaksanakan urusan kebinamargaan dan pengairan berdasarkan azas otonomi dan tugas pembantuan ;

(3) Dinas Bina Marga dan Pengairan dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (2), menyelenggarakan fungsi: a. Perumusan kebijakan teknis dibidang bina marga dan

pengairan;

b. Penyelenggaraan urusan bina marga dan pengairan serta pelayanan umum sesuai dengan lingkup tugasnya;

c. Pembinaan dan pelaksanaan tugas dibidang bina marga dan pengairan;

d. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan tugas dan fungsinya.

(4) Uraian tugas dan fungsi Dinas Bina Marga dan Pengairan sebagaimana ayat (2) dan ayat (3) diatur lebih lanjut dengan Peraturan Bupati.

Bagian Kelima

Dinas Cipta Karya, Tata Ruang Dan Kebersihan Paragraf 1

Susunan Organisasi

Pasal 11

(1) Susunan Organisasi Dinas Cipta Karya, Tata Ruang dan Kebersihan terdiri dari:

a. Kepala Dinas;

b.Sekretariat, membawahi:

1) Sub Bagian Umum dan Kepegawaian;

2) Sub Bagian Program, Evaluasi dan Pelaporan; 3) Sub Bagian Keuangan.

c. Bidang Cipta Karya, membawahi: 1) Seksi Tata Bangunan;


(8)

2) Seksi Tata Perumahan;

3) Seksi Penyehatan Lingkungan dan Air Bersih. d.Bidang Tata Ruang, membawahi:

1) Seksi Tata Ruang Kawasan Khusus dan Perdesaan; 2) Seksi Tata Ruang Perkotaan.

e. Bidang Kebersihan dan Pertamanan, membawahi: 1) Seksi Kebersihan;

2) Seksi Pertamanan;

3) Seksi Penerangan Jalan Umum. f. Kelompok Jabatan Fungsional.

(2) Struktur Organisasi Dinas Cipta Karya, Tata Ruang dan Kebersihan sebagaimana tercantum dalam Lampiran V Peraturan Daerah ini.

Paragraf 2

Kedudukan, Tugas Pokok Dan Fungsi

Pasal 12

(1) Dinas Cipta Karya, Tata Ruang dan Kebersihan merupakan unsur pelaksana bidang cipta karya, tata ruang dan kebersihan dipimpin oleh Kepala Dinas yang berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah;

(2) Dinas Cipta Karya, Tata Ruang dan Kebersihan mempunyai tugas melaksanakan urusan cipta karya, tata ruang dan kebersihan berdasarkan azas otonomi dan tugas pembantuan;

(3) Dinas Cipta Karya, Tata Ruang dan Kebersihan dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (2), menyelenggarakan fungsi:

a. Perumusan kebijakan teknis dibidang cipta karya, tata ruang dan kebersihan;

b. Penyelenggaraan urusan cipta karya, tata ruang dan kebersihan serta pelayanan umum sesuai dengan lingkup tugasnya;

c. Pembinaan dan pelaksanaan tugas dibidang cipta karya, tata ruang dan kebersihan;

d. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan tugas dan fungsinya.

(4) Uraian tugas dan fungsi Dinas Cipta Karya, Tata Ruang dan Kebersihan sebagaimana ayat (2) dan ayat (3) diatur lebih lanjut dengan Peraturan Bupati.

Bagian Keenam

Dinas Koperasi , Perindustrian Dan Perdagangan Paragraf 1

Susunan Organisasi

Pasal 13

(1) Susunan Organisasi Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan, terdiri dari:

a. Kepala Dinas;

b.Sekretariat, membawahi:

1) Sub Bagian Umum dan Kepegawaian;

2) Sub Bagian Program, Evaluasi dan Pelaporan; 3) Sub Bagian Keuangan.


(9)

c. Bidang Kelembagaan, membawahi:

1) Seksi Organisasi, Tata Laksana, Advokasi dan Badan Hukum;

2) Seksi Penyuluhan dan Pelatihan. d.Bidang Koperasi, membawahi:

1) Seksi Bina Usaha;

2) Seksi Usaha Mikro, Kecil dan Menengah; 3) Seksi Fasilitasi Pembiayaan dan Simpan Pinjam. e. Bidang Perindustrian, membawahi:

1) Seksi Bina Sarana;

2) Seksi Bina Produksi dan Lingkungan. f. Bidang Perdagangan, membawahi:

1) Seksi Sarana, Usaha dan Pemasaran; 2) Seksi Kerjasama dan Promosi; 3) Seksi Perlindungan Konsumen. g.Unit Pelaksana Teknis Batu Mulia; h.Kelompok Jabatan Fungsional.

(2) Struktur Organisasi Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan sebagaimana tercantum dalam Lampiran VI Peraturan Daerah ini.

Paragraf 2

Kedudukan, Tugas Pokok Dan Fungsi

Pasal 14

(1) Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan merupakan unsur pelaksana bidang koperasi, perindustrian dan perdagangan dipimpin oleh Kepala Dinas yang berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah; (2) Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan mempunyai tugas

melaksanakan urusan koperasi, perindustrian dan perdagangan berdasarkan azas otonomi dan tugas pembantuan;

(3) Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (2), menyelenggarakan fungsi:

a. Perumusan kebijakan teknis dibidang koperasi, perindustrian dan perdagangan;

b. Penyelenggaraan urusan koperasi, perindustrian dan perdagangan serta pelayanan umum sesuai dengan lingkup tugasnya;

c. Pembinaan dan pelaksanaan tugas dibidang koperasi , perindustrian dan perdagangan ;

d. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan tugas dan fungsinya.

(4) Uraian tugas dan fungsi Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan sebagaimana ayat (2) dan ayat (3) diatur lebih lanjut dengan Peraturan Bupati.


(10)

Bagian Ketujuh

Dinas Sosial, Tenaga Kerja Dan Transmigrasi Paragraf 1

Susunan Organisasi

Pasal 15

(1) Susunan Organisasi Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi terdiri dari:

a. Kepala Dinas;

b. Sekretariat, membawahi:

1 Sub Bagian Umum dan Kepegawaian;

2 Sub Bagian Program, Evaluasi dan Pelaporan; 3 Sub Bagian Keuangan.

c. Bidang Pemberdayaan Sosial, membawahi: 1 Seksi Bimbingan Sosial dan Pengembangan

Kesejahteraan Sosial;

2 Seksi Pemberdayaan Lanjut Usia, Kepahlawanan dan Keperintisan;

3 Seksi Bantuan, Advokasi dan Perlindungan Sosial. d. Bidang Rehabilitasi dan Pelayanan Sosial, membawahi:

1 Seksi Rehabilitasi Sosial Penyandang Cacat; 2 Seksi Rehabilitasi Tuna Sosial;

3 Seksi Pelayanan Sosial dan Rehabilitasi Korban Napza. e. Bidang Penempatan Tenaga Kerja dan Transmigrasi,

membawahi:

1 Seksi Pelatihan dan Produktivitas Tenaga Kerja; 2 Seksi Penempatan dan Perluasan Kerja;

3 Seksi Transmigrasi.

f. Bidang Pembinaan dan Perlindungan Tenaga Kerja, membawahi:

1 Seksi Perselisihan Hubungan Industrial dan Syarat Kerja; 2 Seksi Pengawasan Ketenagakerjaan.

g. Unit Pelaksana Teknis Panti Wreda;

h. Unit Pelaksana Teknis Balai Latihan Kerja; i. Kelompok Jabatan Fungsional.

(2) Struktur Organisasi Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi sebagaimana tercantum dalam Lampiran VII Peraturan Daerah ini.

Paragraf 2

Kedudukan, Tugas Pokok Dan Fungsi

Pasal 16

(1) Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi merupakan unsur pelaksana bidang sosial, tenaga kerja dan transmigrasi dipimpin oleh Kepala Dinas yang berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah;

(2) Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi mempunyai tugas melaksanakan urusan sosial, tenaga kerja dan transmigrasi berdasarkan azas otonomi dan tugas pembantuan ;

(3) Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (2), menyelenggarakan fungsi:


(11)

a. Perumusan kebijakan teknis dibidang sosial, tenaga kerja dan transmigrasi;

b. Penyelenggaraan urusan sosial, tenaga kerja dan transmigrasi serta pelayanan umum sesuai dengan lingkup tugasnya; c. Pembinaan dan pelaksanaan tugas dibidang sosial, tenaga

kerja dan transmigrasi;

d. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan tugas dan fungsinya.

(4) Uraian tugas dan fungsi Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi sebagaimana ayat (2) dan ayat (3) diatur lebih lanjut dengan Peraturan Bupati.

Bagian Kedelapan

Dinas Kependudukan Dan Catatan Sipil Paragraf 1

Susunan Organisasi

Pasal 17

(1) Susunan Organisasi Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil terdiri dari:

a. Kepala Dinas;

b. Sekretariat, membawahi:

1 Sub Bagian Umum dan Kepegawaian;

2 Sub Bagian Program, Evaluasi dan Pelaporan; 3 Sub Bagian Keuangan.

c. Bidang Administrasi Kependudukan, membawahi: 1. Seksi Identitas Penduduk;

2. Seksi Perpindahan Penduduk.

d. Bidang Perkembangan Kependudukan, membawahi: 1. Seksi Perkembangan dan Perencanaan Penduduk; 2. Seksi Informasi Penduduk.

e. Bidang Pencatatan Sipil, membawahi: 1. Seksi Pelayanan Akta;

2. Seksi Pencatatan Akta.

f. Unit Pelaksana Teknis Pelayanan Kependudukan; g. Kelompok Jabatan Fungsional.

(2) Nama-nama UPT sebagaimana dimaksud ayat (1) huruf f diatur lebih lanjut dengan Peraturan Bupati.

(3) Struktur Organisasi Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil sebagaimana tercantum dalam Lampiran VIII dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Peraturan Daerah ini.

Paragraf 2

Kedudukan, Tugas Pokok Dan Fungsi

Pasal 18

(1) Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil merupakan unsur pelaksana bidang kependudukan dan catatan sipil dipimpin oleh Kepala Dinas yang berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah;

(2) Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil mempunyai tugas melaksanakan urusan kependudukan dan catatan sipil berdasarkan azas otonomi dan tugas pembantuan;


(12)

(3) Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (2), menyelenggarakan fungsi:

a. Perumusan kebijakan teknis dibidang kependudukan dan catatan sipil;

b. Penyelenggaraan urusan kependudukan dan catatan sipil serta pelayanan umum sesuai dengan lingkup tugasnya;

c. Pembinaan dan pelaksanaan tugas dibidang kependudukan dan catatan sipil;

d. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan tugas dan fungsinya.

(4) Uraian tugas dan fungsi Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil sebagaimana ayat (2) dan ayat (3) diatur lebih lanjut dengan Peraturan Bupati.

Bagian Kesembilan

Dinas Tanaman Pangan Dan Peternakan Paragraf 1

Susunan Organisasi

Pasal 19

(1) Susunan Organisasi Dinas Tanaman Pangan dan Peternakan terdiri dari:

a. Kepala Dinas;

b. Sekretariat, membawahi:

1. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian;

2. Sub Bagian Program, Evaluasi dan Pelaporan; 3. Sub Bagian Keuangan.

c. Bidang Tanaman Pangan dan Hortikultura, membawahi: 1. Seksi Pengembangan Tanaman Pangan;

2. Seksi Pengembangan Hortikultura;

3. Seksi Bimbingan Usaha dan Pengolahan Hasil. d. Bidang Penyuluhan dan Sarana Prasarana, membawahi:

1. Seksi Pengembangan Lahan dan Air;

2. Seksi Alih Teknologi Dan Pengembangan Sumber Daya Pertanian;

3. Seksi Alat Mesin Pertanian dan Perlindungan Tanaman. e. Bidang Peternakan, membawahi:

1. Seksi Pengembangan dan Penyebaran Ternak; 2. Seksi Pembibitan;

3. Seksi Pakan Ternak.

f. Bidang Kesehatan Hewan, membawahi:

1. Seksi Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit Hewan; 2. Seksi Pengawasan dan Peredaran Obat Hewan;

3. Seksi Kesehatan Masyarakat Veteriner. g. Unit Pelaksana Teknis Pelayanan Pengembangan; h. Unit Pelaksana Teknis Pusat Kesehatan Hewan; i. Unit Pelaksana Teknis Rumah Potong Hewan; j. Kelompok Jabatan Fungsional.

(2) Nama-nama UPT sebagaimana dimaksud ayat (1) huruf g diatur lebih lanjut dengan Peraturan Bupati.

(3) Struktur Organisasi Dinas Tanaman Pangan dan Peternakan sebagaimana tercantum dalam Lampiran IX Peraturan Daerah ini.


(13)

Paragraf 2

Kedudukan, Tugas Pokok Dan Fungsi

Pasal 20

(1) Dinas Tanaman Pangan dan Peternakan merupakan unsur pelaksana bidang tanaman pangan dan peternakan dipimpin oleh Kepala Dinas yang berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah;

(2) Dinas Tanaman Pangan dan Peternakan mempunyai tugas melaksanakan urusan tanaman pangan dan peternakan berdasarkan azas otonomi dan tugas pembantuan ;

(3) Dinas Tanaman Pangan dan Peternakan dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (2), menyelenggarakan fungsi:

a. Perumusan kebijakan teknis dibidang tanaman pangan dan peternakan;

b. Penyelenggaraan urusan tanaman pangan dan peternakan serta pelayanan umum sesuai dengan lingkup tugasnya;

c. Pembinaan dan pelaksanaan tugas dibidang tanaman pangan dan peternakan;

d. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan tugas dan fungsinya.

(4) Uraian tugas dan fungsi Dinas Tanaman Pangan dan Peternakan sebagaimana ayat (2) dan ayat (3) diatur lebih lanjut dengan Peraturan Bupati.

Bagian Kesepuluh

Dinas Kehutanan Dan Perkebunan Paragraf 1

Susunan Organisasi

Pasal 21

(1) Susunan Organisasi Dinas Kehutanan dan Perkebunan terdiri dari:

a. Kepala Dinas;

b. Sekretariat, membawahi:

1. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian;

2. Sub Bagian Program, Evaluasi dan Pelaporan; 3. Sub Bagian Keuangan.

c. Bidang Kehutanan, membawahi:

1. Seksi Rehabilitasi Lahan dan Pengembangan Hutan Rakyat;

2. Seksi Pelestarian Hutan dan Konservasi Alam; 3. Seksi Pengusahaan Hasil Hutan.

d. Bidang Perkebunan, membawahi:

1. Seksi Pengelolaan Lahan dan Infrastruktur Perkebunan; 2. Seksi Produksi dan Perbenihan;

3. Seksi Usaha Tani dan Sarana Prasarana Perkebunan. e. Bidang Perlindungan Tanaman, membawahi:

1. Seksi Pengendalian, Identifikasi dan Pengamatan Serangan Organisme Pengganggu Tanaman;

2. Seksi Sarana dan Prasarana Perlindungan Tanaman; 3. Seksi Perlindungan Hutan.


(14)

f. Bidang Penyuluhan, membawahi:

1. Seksi Alih Teknologi dan Pengembangan Sumber Daya Manusia;

2. Seksi Kelembagaan;

3. Seksi Sarana dan Prasarana Penyuluhan. g. Unit Pelaksana Teknis Pelayanan Pengembangan; h. Kelompok Jabatan Fungsional.

(2) Nama-nama UPT sebagaimana dimaksud ayat (1) huruf g diatur lebih lanjut dengan Peraturan Bupati.

(3) Struktur Organisasi Dinas Kehutanan dan Perkebunan sebagaimana tercantum dalam Lampiran X Peraturan Daerah ini.

Paragraf 2

Kedudukan, Tugas Pokok Dan Fungsi

Pasal 22

(1) Dinas Kehutanan dan Perkebunan merupakan unsur pelaksana bidang kehutanan dan perkebunan dipimpin oleh Kepala Dinas yang berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah;

(2) Dinas Kehutanan dan Perkebunan mempunyai tugas melaksanakan urusan kehutanan dan perkebunan berdasarkan azas otonomi dan tugas pembantuan ;

(3) Dinas Kehutanan dan Perkebunan dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (2), menyelenggarakan fungsi: a. Perumusan kebijakan teknis dibidang kehutanan dan

perkebunan;

b. Penyelenggaraan urusan kehutanan dan perkebunan serta pelayanan umum sesuai dengan lingkup tugasnya;

c. Pembinaan dan pelaksanaan tugas dibidang kehutanan dan perkebunan;

d. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan tugas dan fungsinya.

(4) Uraian tugas dan fungsi Dinas Kehutanan dan Perkebunan sebagaimana ayat (2) dan ayat (3) diatur lebih lanjut dengan Peraturan Bupati.

Bagian Kesebelas

Dinas Kelautan Dan Perikanan Paragraf 1

Susunan Organisasi

Pasal 23

(1) Susunan Organisasi Dinas Kelautan dan Perikanan terdiri dari: a. Kepala Dinas;

b. Sekretariat, membawahi:

1. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian;

2. Sub Bagian Program, Evaluasi dan Pelaporan; 3. Sub Bagian Keuangan.

c. Bidang Pengelolaan Sumber Daya Kelautan, membawahi: 1. Seksi Eksplorasi;

2. Seksi Eksploitasi, Konservasi dan Pengelolaan Pesisir; 3. Seksi Sarana dan Prasarana Perikanan Tangkap.


(15)

d. Bidang Budidaya Perikanan, membawahi: 1. Seksi Pengembangan Budidaya;

2. Seksi Pengendalian Lingkungan dan Penyakit; 3. Seksi Sarana dan Prasarana Produksi.

e. Bidang Bina Usaha dan Penyuluhan, membawahi: 1. Seksi Pengembangan Usaha;

2. Seksi Pengolahan dan Pengawasan Mutu; 3. Seksi Pengembangan Sumber Daya Manusia. f. Unit Pelaksana Teknis Pelayanan Pengembangan; g. Kelompok Jabatan Fungsional.

(2) Struktur Organisasi Dinas Kelautan dan Perikanan sebagaimana tercantum dalam Lampiran XI Peraturan Daerah ini.

Paragraf 2

Kedudukan, Tugas Pokok Dan Fungsi

Pasal 24

(1) Dinas Kelautan dan Perikanan merupakan unsur pelaksana bidang kelautan dan perikanan dipimpin oleh Kepala Dinas yang berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah;

(2) Dinas Kelautan dan Perikanan mempunyai tugas melaksanakan urusan kelautan dan perikanan berdasarkan azas otonomi dan tugas pembantuan;

(3) Dinas Kelautan dan Perikanan dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (2), menyelenggarakan fungsi: a. Perumusan kebijakan teknis dibidang kelautan dan perikanan; b. Penyelenggaraan urusan kelautan dan perikanan serta

pelayanan umum sesuai dengan lingkup tugasnya;

c. Pembinaan dan pelaksanaan tugas dibidang kelauatan dan perikanan;

d. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan tugas dan fungsinya.

(4) Uraian tugas dan fungsi Dinas Kelautan dan Perikanan sebagaimana ayat (2) dan ayat (3) diatur lebih lanjut dengan Peraturan Bupati.

Bagian Keduabelas

Dinas Perhubungan, Komunikasi Dan Informatika Paragraf 1

Susunan Organisasi

Pasal 25

(1) Susunan Organisasi Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika terdiri dari:

a. Kepala Dinas;

b. Sekretariat, membawahi:

1. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian;

2. Sub Bagian Program, Evaluasi dan Pelaporan; 3. Sub Bagian Keuangan.

c. Bidang Manajemen Lalu Lintas dan Angkutan, membawahi: 1. Seksi Manajemen dan Rekayasa Lalu Lintas;

2. Seksi Angkutan Orang dan Barang; 3. Seksi Pengendalian dan Operasi.


(16)

d. Bidang Sarana dan Prasarana Transportasi, membawahi: 1. Seksi Pelabuhan, Terminal dan Parkir;

2. Seksi Pengujian Kendaraan dan Perbengkelan; 3. Seksi Pembinaan Keselamatan Transportasi.

e. Bidang Pos, Telekomunikasi dan Informatika, membawahi: 1. Seksi Pengembangan Pos dan Telekomunikasi;

2. Seksi Pemberdayaan Teknologi Informatika; 3. Seksi Kelembagaan Komunikasi dan Informasi. f. Kelompok Jabatan Fungsional.

(2) Struktur Organisasi Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika sebagaimana tercantum dalam Lampiran XII Peraturan Daerah ini.

Paragraf 2

Kedudukan, Tugas Pokok Dan Fungsi

Pasal 26

(1) Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika merupakan unsur pelaksana bidang perhubungan, komunikasi dan informatika dipimpin oleh Kepala Dinas yang berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah;

(2) Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika mempunyai tugas melaksanakan urusan perhubungan, komunikasi dan informatika berdasarkan azas otonomi dan tugas pembantuan; (3) Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika dalam

melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (2), menyelenggarakan fungsi:

a. Perumusan kebijakan teknis dibidang perhubungan, komunikasi dan informatika;

b. Penyelenggaraan urusan perhubungan, komunikasi dan informatika serta pelayanan umum sesuai dengan lingkup tugasnya;

c. Pembinaan dan pelaksanaan tugas dibidang perhubungan, komunikasi dan informatika;

d. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan tugas dan fungsinya.

(4) Uraian tugas dan fungsi Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika sebagaimana ayat (2) dan ayat (3) diatur lebih lanjut dengan Peraturan Bupati.

Bagian Ketigabelas

Dinas Pertambangan Dan Energi Paragraf 1

Susunan Organisasi

Pasal 27

(1) Susunan Organisasi Dinas Pertambangan dan Energi terdiri dari: a. Kepala Dinas;

b.Sekretariat, membawahi:

1. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian;

2. Sub Bagian Program, Evaluasi dan Pelaporan; 3. Sub Bagian Keuangan.


(17)

1. Seksi Inventarisasi dan Informasi; 2. Seksi Pemetaan.

d.Bidang Pertambangan, membawahi: 1. Seksi Bina Usaha;

2. Seksi Konservasi dan Pengawasan. e. Bidang Energi dan Air Tanah, membawahi:

1. Seksi Energi dan Kelistrikan; 2. Seksi Air Tanah.

f. Kelompok Jabatan Fungsional.

(2) Struktur Organisasi Dinas Pertambangan dan Energi sebagaimana tercantum dalam Lampiran XIII Peraturan Daerah ini.

Paragraf 2

Kedudukan, Tugas Pokok Dan Fungsi

Pasal 28

(1) Dinas Pertambangan dan Energi merupakan unsur pelaksana bidang pertambangan dan energi dipimpin oleh Kepala Dinas yang berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah;

(2) Dinas Pertambangan dan Eneri mempunyai tugas melaksanakan urusan pertambangan dan energi berdasarkan azas otonomi dan tugas pembantuan;

(3) Dinas Pertambangan dan Energi dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (2), menyelenggarakan fungsi: a. Perumusan kebijakan teknis dibidang pertambangan dan

energi;

b. Penyelenggaraan urusan pertambangan dan energi serta pelayanan umum sesuai dengan lingkup tugasnya;

c. Pembinaan dan pelaksanaan tugas dibidang pertambangan dan energi;

d. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan tugas dan fungsinya.

(4) uraian tugas dan fungsi Dinas Pertambangan dan Energi sebagaimana ayat (2) dan ayat (3) diatur lebih lanjut dengan Peraturan Bupati.

Bagian Keempatbelas

Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan Dan Aset Paragraf 1

Susunan Organisasi

Pasal 29

(1) Susunan Organisasi Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset terdiri dari:

a. Kepala Dinas;

b. Sekretariat, membawahi:

1. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian;

2. Sub Bagian Program, Evaluasi dan Pelaporan; 3. Sub Bagian Keuangan.

c. Bidang Pendataan dan Penetapan, membawahi: 1. Seksi Pendataan, Pendaftaran dan Penetapan; 2. Seksi Penagihan;


(18)

d. Bidang Pendapatan, membawahi: 1. Seksi Pendapatan Asli Daerah;

2. Seksi Dana Perimbangan dan Pendapatan Lainnya; 3. Seksi Pembukuan Pendapatan.

e. Bidang Keuangan, membawahi: 1. Seksi Anggaran;

2. Seksi Pembukuan Pembiayaan; 3. Seksi Verifikasi.

f. Bidang Aset, membawahi:

1. Seksi Perencanaan Kebutuhan dan Pengadaan; 2. Seksi Pemeliharaan;

3. Seksi Inventarisasi dan Penghapusan.

g. Bidang Akuntansi dan Penatausahaan Keuangan, membawahi:

1. Seksi Akuntansi; 2. Seksi Perbendaharaan; 3. Seksi Kas Daerah.

h. Unit Pelaksana Teknis Pengelola Pasar i. Kelompok Jabatan Fungsional.

(2) Nama-nama UPT sebagaimana dimaksud ayat (1) huruf h diatur lebih lanjut dengan Peraturan Bupati.

(3) Struktur Organisasi Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset sebagaimana tercantum dalam Lampiran XIV Peraturan Daerah ini;

Paragraf 2

Kedudukan, Tugas Pokok Dan Fungsi

Pasal 30

(1) Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset merupakan unsur pelaksana bidang pendapatan, keuangan dan aset dipimpin oleh Kepala Dinas yang berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah;

(2) Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset mempunyai tugas melaksanakan urusan keuangan dan aset berdasarkan azas otonomi dan tugas pembantuan ;

(3) Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (2), menyelenggarakan fungsi:

a. Perumusan kebijakan teknis dibidang pendapatan, pengelolaan keuangan dan aset;

b. Penyelenggaraan urusan pendapatan, pengelolaan keuangan dan aset serta pelayanan umum sesuai dengan lingkup tugasnya;

c. Pembinaan dan pelaksanaan tugas dibidang pendapatan, pengelolaan keuangan dan aset;

d. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan tugas dan fungsinya.

(4) Uraian tugas dan fungsi Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset sebagaimana ayat (2) dan ayat (3) diatur lebih lanjut dengan Peraturan Bupati.


(19)

BAB IV

UNIT PELAKSANA TEKNIS DINAS Pasal 31

(1) Unit Pelaksana Teknis Dinas adalah unsur pelaksana teknis operasional Dinas;

(2) Unit Pelaksana Teknis Dinas dipimpin oleh seorang Kepala yang berada dibawah dan bertanggungjawab kepada Kepala Dinas.

Pasal 32

Unit Pelaksana Teknis Dinas mempunyai tugas melaksanakan kegiatan teknis operasional dan/atau kegiatan teknis penunjang dinas yang mempunyai wilayah 1 (satu) atau beberapa Kecamatan.

Pasal 33

Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam pasal 32, Unit Pelaksana Teknis Dinas mempunyai fungsi:

a) pelaksanaan tugas dinas sesuai bidang operasional; b) pelaksanaan urusan administrasi teknis operasional.

BAB V

KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL Pasal 34

(1) Kelompok Jabatan Fungsional mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas Dinas Daerah sesuai dengan keahlian dan kebutuhan;

(2) Kelompok Jabatan Fungsional sebagaimana tersebut pada ayat (1) dipimpin oleh seorang tenaga fungsional senior yang ditunjuk; (3) Jumlah Tenaga Fungsional sebagaimana tersebut pada ayat (1)

ditentukan berdasarkan kebutuhan beban kerja;

(4) Jenis dan jenjang Jabatan Fungsional sebagaimana tersebut pada ayat (1) di atas, diatur berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku;

(5) Kelompok Jabatan Fungsional mempunyai tugas sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

BAB VI TATA KERJA

Pasal 35

(1) Dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya, Kepala Dinas, Sekretaris, Kepala Bidang, Kepala Seksi, Kepala Sub Bagian, Kepala Unit Pelaksana Teknis dan Kelompok Jabatan Fungsional wajib menerapkan prinsip koordinasi, integrasi dan sinkronisasi baik dalam lingkungan masing-masing maupun antar satuan organisasi dilingkungan Pemerintah Daerah serta Instansi lain diluar Pemerintah Daerah sesuai dengan tugas pokoknya masing-masing;

(2) Setiap pimpinan satuan organisasi wajib mengawasi bawahan masing-masing dan bila terjadi penyimpangan agar mengambil


(20)

langkah-langkah yang diperlukan sesuai dengan Peraturan Perundang-Undangan;

(3) Setiap pimpinan satuan organisasi bertanggung jawab memimpin, mengkoordinasikan bawahannya masing-masing dan memberikan bimbingan serta petunjuk bagi pelaksanaan tugas bawahan; (4) Setiap pimpinan satuan organisasi wajib mengikuti dan mematuhi

petunjuk dan bertanggung jawab kepada atasan masing-masing serta menyampaikan laporan berkala tepat waktu.

BAB VII

KETENTUAN PERALIHAN Pasal 36

Hal-hal yang belum cukup diatur dalam Peraturan Daerah ini sepanjang mengenai pelaksanaannya akan diatur dan ditetapkan lebih lanjut dengan Peraturan Bupati.

Pasal 37

Dengan ditetapkan Peraturan Daerah ini, Peraturan Daerah Kabupaten Pacitan Nomor 3 Tahun 2003 beserta peraturan pelaksanaannya dinyatakan dicabut dan tidak berlaku lagi.

BAB VIII

KETENTUAN PENUTUP Pasal 38

Peraturan Daerah ini mulai berlaku sejak tanggal diundangkan.

Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Daerah ini dengan penempatannya dalam Lembaran Daerah Kabupaten Pacitan.

Ditetapkan di : Pacitan

Pada Tanggal : 10 Desember 2007

BUPATI PACITAN Cap. Ttd H. S U J O N O Diundangkan di Pacitan

Pada tanggal 10 Desember 2007 SEKRETARIS DAERAH KABUPATEN PACITAN

Ir. M U L Y O N O, MM. Pembina Utama Muda

NIP. 080 062 150


(21)

PENJELASAN ATAS

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PACITAN NOMOR 20 TAHUN 2007

TENTANG

ORGANISASI DINAS DAERAH KABUPATEN PACITAN I. UMUM

Dalam penyelenggaraan pemerintahan daerah, kepala daerah dibantu oleh perangkat daerah yang terdiri dari unsur staf yang membantu penyusunan kebijakan dan koordinasi, diwadahi dalam sekretariat, unsur pengawas yang diwadahi dalam bentuk inspektorat, unsur perencana yang diwadahi dalam bentuk badan, unsur pendukung tugas kepala daerah dalam penyusunan dan pelaksanaan kebijakan daerah yang bersifat spesifik, diwadahi dalam lembaga teknis daerah, serta unsur pelaksana urusan daerah yang diwadahi dalam dinas daerah.

Dasar utama penyusunan dinas daerah dalam bentuk suatu organisasi adalah adanya urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan daerah, yang terdiri dari urusan wajib dan urusan pilihan.

Dalam pembentukan dinas daerah ini terdiri dari urusan pemerintahan yang bersifat wajib dan urusan pemerintahan yang bersifat pilihan. Urusan pemerintahan yang bersifat pilihan disesuaikan dengan potensi unggulan dan kekhasan, yang dapat dikembangkan dalam rangka pengembangan otonomi daerah. Hal ini dimaksudkan untuk efisiensi dan memunculkan sektor unggulan sebagai upaya optimalisasi pemanfaatan sumber daya daerah, dalam rangka mempercepat proses peningkatan kesejahteraan rakyat.

Pembentukan dinas daerah ini yang mendasarkan pada Peraturan Pemerintah nomor 38 tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi, dan Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota dan Peraturan Pemerintah nomor 41 tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah dilaksanakan dengan prinsip efisien, efektif, dan rasional sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan daerah serta adanya koordinasi, integrasi, sinkronisasi dan simplifikasi serta komunikasi kelembagaan antara pusat dan daerah.

Perubahan nomenklatur Bagian Tata Usaha pada Dinas menjadi Sekretariat dimaksudkan untuk lebih memfungsikannya sebagai unsur staf dalam rangka koordinasi penyusunan program dan penyelenggaraan tugas-tugas Bidang secara terpadu dan tugas pelayanan administratif.

Selain itu, eselon kepala bidang pada dinas diturunkan yang semula eselon III.a menjadi eselon III.b, dimaksudkan dalam rangka penerapan pola pembinaan karir, efisiensi, dan penerapan koordinasi sesuai peraturan perundang-undangan di bidang kepegawaian, namun demikian bagi pejabat yang sudah atau sebelumnya memangku jabatan eselon III.a, sebelum Peraturan Pemerintah ini ditetapkan kepada yang bersangkutan tetap diberikan hak-hak kepegawaian dan hak administrasi lainnya dalam jabatan struktural eselon III.a, walaupun organisasinya menjadi eselon III.b, dan jabatan eselon III.b tersebut efektif diberlakukan bagi pejabat yang baru dipromosikan memangku jabatan.

Pengertian pertanggungjawaban kepala dinas melalui sekretaris daerah adalah pertanggungjawaban administratif yang meliputi penyusunan kebijakan, perencanaan, pelaksanaan, monitoring, evaluasi, dan pelaporan pelaksanaan tugas dinas daerah.


(22)

II. PASAL DEMI PASAL Pasal 1

Cukup jelas. Pasal 2

Cukup jelas. Pasal 3

Cukup jelas. Pasal 4

Cukup jelas. Pasal 5

Cukup jelas. Pasal 6

Cukup jelas. Pasal 7

Cukup jelas. Pasal 8

Cukup jelas. Pasal 9

Cukup jelas. Pasal 10

Cukup jelas. Pasal 11

Cukup jelas. Pasal 12

Cukup jelas. Pasal 13

Cukup jelas. Pasal 14

Cukup jelas. Pasal 15

Cukup jelas. Pasal 16

Cukup jelas. Pasal 17

Cukup jelas. Pasal 18

Cukup jelas. Pasal 19

Cukup jelas. Pasal 20

Cukup jelas. Pasal 21

Cukup jelas. Pasal 22

Cukup jelas. Pasal 23

Cukup jelas. Pasal 24

Cukup jelas. Pasal 25

Cukup jelas. Pasal 26

Cukup jelas. Pasal 27


(23)

Pasal 28

Cukup jelas. Pasal 29

Cukup jelas. Pasal 30

Cukup jelas. Pasal 31

Cukup jelas. Pasal 32

Cukup jelas. Pasal 33

Cukup jelas. Pasal 34

Cukup jelas. Pasal 35

Cukup jelas. Pasal 36

Cukup jelas. Pasal 37

Cukup jelas. Pasal 38

Cukup jelas.


(1)

d. Bidang Pendapatan, membawahi: 1. Seksi Pendapatan Asli Daerah;

2. Seksi Dana Perimbangan dan Pendapatan Lainnya; 3. Seksi Pembukuan Pendapatan.

e. Bidang Keuangan, membawahi: 1. Seksi Anggaran;

2. Seksi Pembukuan Pembiayaan; 3. Seksi Verifikasi.

f. Bidang Aset, membawahi:

1. Seksi Perencanaan Kebutuhan dan Pengadaan; 2. Seksi Pemeliharaan;

3. Seksi Inventarisasi dan Penghapusan.

g. Bidang Akuntansi dan Penatausahaan Keuangan, membawahi:

1. Seksi Akuntansi; 2. Seksi Perbendaharaan; 3. Seksi Kas Daerah.

h. Unit Pelaksana Teknis Pengelola Pasar i. Kelompok Jabatan Fungsional.

(2) Nama-nama UPT sebagaimana dimaksud ayat (1) huruf h diatur lebih lanjut dengan Peraturan Bupati.

(3) Struktur Organisasi Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset sebagaimana tercantum dalam Lampiran XIV Peraturan Daerah ini;

Paragraf 2

Kedudukan, Tugas Pokok Dan Fungsi Pasal 30

(1) Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset merupakan unsur pelaksana bidang pendapatan, keuangan dan aset dipimpin oleh Kepala Dinas yang berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah;

(2) Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset mempunyai tugas melaksanakan urusan keuangan dan aset berdasarkan azas otonomi dan tugas pembantuan ;

(3) Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (2), menyelenggarakan fungsi:

a. Perumusan kebijakan teknis dibidang pendapatan, pengelolaan keuangan dan aset;

b. Penyelenggaraan urusan pendapatan, pengelolaan keuangan dan aset serta pelayanan umum sesuai dengan lingkup tugasnya;

c. Pembinaan dan pelaksanaan tugas dibidang pendapatan, pengelolaan keuangan dan aset;

d. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan tugas dan fungsinya.

(4) Uraian tugas dan fungsi Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset sebagaimana ayat (2) dan ayat (3) diatur lebih lanjut dengan Peraturan Bupati.


(2)

BAB IV

UNIT PELAKSANA TEKNIS DINAS Pasal 31

(1) Unit Pelaksana Teknis Dinas adalah unsur pelaksana teknis operasional Dinas;

(2) Unit Pelaksana Teknis Dinas dipimpin oleh seorang Kepala yang berada dibawah dan bertanggungjawab kepada Kepala Dinas.

Pasal 32

Unit Pelaksana Teknis Dinas mempunyai tugas melaksanakan kegiatan teknis operasional dan/atau kegiatan teknis penunjang dinas yang mempunyai wilayah 1 (satu) atau beberapa Kecamatan.

Pasal 33

Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam pasal 32, Unit Pelaksana Teknis Dinas mempunyai fungsi:

a) pelaksanaan tugas dinas sesuai bidang operasional; b) pelaksanaan urusan administrasi teknis operasional.

BAB V

KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL Pasal 34

(1) Kelompok Jabatan Fungsional mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas Dinas Daerah sesuai dengan keahlian dan kebutuhan;

(2) Kelompok Jabatan Fungsional sebagaimana tersebut pada ayat (1) dipimpin oleh seorang tenaga fungsional senior yang ditunjuk; (3) Jumlah Tenaga Fungsional sebagaimana tersebut pada ayat (1)

ditentukan berdasarkan kebutuhan beban kerja;

(4) Jenis dan jenjang Jabatan Fungsional sebagaimana tersebut pada ayat (1) di atas, diatur berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku;

(5) Kelompok Jabatan Fungsional mempunyai tugas sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

BAB VI TATA KERJA

Pasal 35

(1) Dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya, Kepala Dinas, Sekretaris, Kepala Bidang, Kepala Seksi, Kepala Sub Bagian, Kepala Unit Pelaksana Teknis dan Kelompok Jabatan Fungsional wajib menerapkan prinsip koordinasi, integrasi dan sinkronisasi baik dalam lingkungan masing-masing maupun antar satuan organisasi dilingkungan Pemerintah Daerah serta Instansi lain diluar Pemerintah Daerah sesuai dengan tugas pokoknya masing-masing;

(2) Setiap pimpinan satuan organisasi wajib mengawasi bawahan masing-masing dan bila terjadi penyimpangan agar mengambil


(3)

langkah-langkah yang diperlukan sesuai dengan Peraturan Perundang-Undangan;

(3) Setiap pimpinan satuan organisasi bertanggung jawab memimpin, mengkoordinasikan bawahannya masing-masing dan memberikan bimbingan serta petunjuk bagi pelaksanaan tugas bawahan; (4) Setiap pimpinan satuan organisasi wajib mengikuti dan mematuhi

petunjuk dan bertanggung jawab kepada atasan masing-masing serta menyampaikan laporan berkala tepat waktu.

BAB VII

KETENTUAN PERALIHAN Pasal 36

Hal-hal yang belum cukup diatur dalam Peraturan Daerah ini sepanjang mengenai pelaksanaannya akan diatur dan ditetapkan lebih lanjut dengan Peraturan Bupati.

Pasal 37

Dengan ditetapkan Peraturan Daerah ini, Peraturan Daerah Kabupaten Pacitan Nomor 3 Tahun 2003 beserta peraturan pelaksanaannya dinyatakan dicabut dan tidak berlaku lagi.

BAB VIII

KETENTUAN PENUTUP Pasal 38

Peraturan Daerah ini mulai berlaku sejak tanggal diundangkan. Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Daerah ini dengan penempatannya dalam Lembaran Daerah Kabupaten Pacitan.

Ditetapkan di : Pacitan

Pada Tanggal : 10 Desember 2007 BUPATI PACITAN

Cap. Ttd H. S U J O N O Diundangkan di Pacitan

Pada tanggal 10 Desember 2007 SEKRETARIS DAERAH KABUPATEN PACITAN

Ir. M U L Y O N O, MM. Pembina Utama Muda

NIP. 080 062 150


(4)

PENJELASAN ATAS

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PACITAN NOMOR 20 TAHUN 2007

TENTANG

ORGANISASI DINAS DAERAH KABUPATEN PACITAN I. UMUM

Dalam penyelenggaraan pemerintahan daerah, kepala daerah dibantu oleh perangkat daerah yang terdiri dari unsur staf yang membantu penyusunan kebijakan dan koordinasi, diwadahi dalam sekretariat, unsur pengawas yang diwadahi dalam bentuk inspektorat, unsur perencana yang diwadahi dalam bentuk badan, unsur pendukung tugas kepala daerah dalam penyusunan dan pelaksanaan kebijakan daerah yang bersifat spesifik, diwadahi dalam lembaga teknis daerah, serta unsur pelaksana urusan daerah yang diwadahi dalam dinas daerah.

Dasar utama penyusunan dinas daerah dalam bentuk suatu organisasi adalah adanya urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan daerah, yang terdiri dari urusan wajib dan urusan pilihan.

Dalam pembentukan dinas daerah ini terdiri dari urusan pemerintahan yang bersifat wajib dan urusan pemerintahan yang bersifat pilihan. Urusan pemerintahan yang bersifat pilihan disesuaikan dengan potensi unggulan dan kekhasan, yang dapat dikembangkan dalam rangka pengembangan otonomi daerah. Hal ini dimaksudkan untuk efisiensi dan memunculkan sektor unggulan sebagai upaya optimalisasi pemanfaatan sumber daya daerah, dalam rangka mempercepat proses peningkatan kesejahteraan rakyat.

Pembentukan dinas daerah ini yang mendasarkan pada Peraturan Pemerintah nomor 38 tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi, dan Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota dan Peraturan Pemerintah nomor 41 tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah dilaksanakan dengan prinsip efisien, efektif, dan rasional sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan daerah serta adanya koordinasi, integrasi, sinkronisasi dan simplifikasi serta komunikasi kelembagaan antara pusat dan daerah.

Perubahan nomenklatur Bagian Tata Usaha pada Dinas menjadi Sekretariat dimaksudkan untuk lebih memfungsikannya sebagai unsur staf dalam rangka koordinasi penyusunan program dan penyelenggaraan tugas-tugas Bidang secara terpadu dan tugas pelayanan administratif.

Selain itu, eselon kepala bidang pada dinas diturunkan yang semula eselon III.a menjadi eselon III.b, dimaksudkan dalam rangka penerapan pola pembinaan karir, efisiensi, dan penerapan koordinasi sesuai peraturan perundang-undangan di bidang kepegawaian, namun demikian bagi pejabat yang sudah atau sebelumnya memangku jabatan eselon III.a, sebelum Peraturan Pemerintah ini ditetapkan kepada yang bersangkutan tetap diberikan hak-hak kepegawaian dan hak administrasi lainnya dalam jabatan struktural eselon III.a, walaupun organisasinya menjadi eselon III.b, dan jabatan eselon III.b tersebut efektif diberlakukan bagi pejabat yang baru dipromosikan memangku jabatan.

Pengertian pertanggungjawaban kepala dinas melalui sekretaris daerah adalah pertanggungjawaban administratif yang meliputi penyusunan kebijakan, perencanaan, pelaksanaan, monitoring, evaluasi, dan pelaporan pelaksanaan tugas dinas daerah.


(5)

II. PASAL DEMI PASAL Pasal 1

Cukup jelas. Pasal 2

Cukup jelas. Pasal 3

Cukup jelas. Pasal 4

Cukup jelas. Pasal 5

Cukup jelas. Pasal 6

Cukup jelas. Pasal 7

Cukup jelas. Pasal 8

Cukup jelas. Pasal 9

Cukup jelas. Pasal 10

Cukup jelas. Pasal 11

Cukup jelas. Pasal 12

Cukup jelas. Pasal 13

Cukup jelas. Pasal 14

Cukup jelas. Pasal 15

Cukup jelas. Pasal 16

Cukup jelas. Pasal 17

Cukup jelas. Pasal 18

Cukup jelas. Pasal 19

Cukup jelas. Pasal 20

Cukup jelas. Pasal 21

Cukup jelas. Pasal 22

Cukup jelas. Pasal 23

Cukup jelas. Pasal 24

Cukup jelas. Pasal 25

Cukup jelas. Pasal 26

Cukup jelas. Pasal 27


(6)

Pasal 28

Cukup jelas. Pasal 29

Cukup jelas. Pasal 30

Cukup jelas. Pasal 31

Cukup jelas. Pasal 32

Cukup jelas. Pasal 33

Cukup jelas. Pasal 34

Cukup jelas. Pasal 35

Cukup jelas. Pasal 36

Cukup jelas. Pasal 37

Cukup jelas. Pasal 38

Cukup jelas.