02. BAB I LP3A TMJ OK 22 6 16

KANTOR OPERASIONAL TRANS MARGA JATENG, SEMARANG

TA - 134

BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Saat ini, negara-negara di dunia termasuk Indonesia mengalami perkembangan yang
sangat pesat. Perkembangan tersebut disebabkan oleh jumlah penduduk Indonesia yang
meningkat dan aktivitas yang dilakukan penduduk tersebut. Perkembangan penduduk
tersebut juga didukung oleh perkembangan teknologi dan infrastruktur kota. Seiring dengan
pertumbuhan penduduk yang pesat tersebut maka kebutuhan mereka pun bertambah, baik
kebutuhan primer, sekunder, maupun tersier. Dari kebutuhan tersebut muncul kebutuhan
terhadap transportasi yang merupakan turunan akibat aktivitas ekonomi, sosial, dan dan
aktivitas lainnya.
Sektor transportasi merupakan salah satu hal yang sangat penting dan strategis dalam
mendukung pembangunan nasional serta mempunyai kontribusi terbesar dalam melayani
mobilitas manusia. Transportasi telah memegang peranan yang besar sebagai urat nadi
perekonomian. Pembangunan sektor ini dimaksudkan untuk menggerakkan berbagai potensi
daerah, pembangunan sarana dan prasarana yang lebih baik. Dalam melakukan kegiatan
transportasi dibutuhkan kendaraan untuk memindahkan barang dan manusia dari tempat

asal ke tempat tujuan.
Di Indonesia, pertambahan jumlah kendaraan berkisar antara 8-12% per tahun,
sedangkan pertambahan panjang jalan berkisar antara 2-5% per tahun dengan rata-rata
jaringan jalan kota-kota di Indonesia, kurang dari 4% dari total luas wilayah kota
(www.hubdat.web.id). Apabila hal ini terjadi terus menerus, maka kota-kota besar di
Indonesia akan mengalami kemacetan yang semakin parah.
Salah satu kota besar dengan kemacetan parah yaitu kota Semarang. Kota Semarang
merupakan ibukota Provinsi Jawa Tengah dengan luas wilayah 373,30 km2 serta dapat
digolongkan sebagai kota metropolitan. Sebagai ibukota Provinsi, Kota Semarang menjadi
parameter kemajuan kota-kota lain di Provinsi Jawa Tengah. Semarang merupakan salah satu
kota besar yang ada di Pulau Jawa. Kota ini memiliki pertumbuhan kendaraan rata-rata per
tahun sebesar 5,94%, sedangkan kendaraan pribadi sebesar 2,00% (BPS Kota Semarang).
Salah satu alternatif untuk mengatasi kemacetan dan kepadatan jumlah kendaraan di kota
Semarang, Pemerintah menyelenggarakan pembangunan infrastruktur jalan tol berdasarkan
Peraturan Nomor 15 Tahun 2005 tentang jalan tol.
Jalan tol adalah jalan umum yang merupakan bagian dari sistem jaringan jalan nasional
yang penggunaannya diwajibkan membayar tol dan memiliki peran yang sangat signifikan
bagi perkembangan suatu daerah. Disamping itu, jalan tol merupakan jalan bebas hambatan
dan jalan nasional yang dapat menunjang peningkatan pertumbuhan perekonomian.
Pengadaan Jalan Tol sendiri dimaksudkan untuk mewujudkan pemerataan pembangunan

serta keseimbangan dalam pengembangan wilayah.
Saat ini kota Semarang sudah mengandalkan jalan tol sebagai jalur transportasi antar
daerah. Salah satunya yaitu jalan tol Semarang-Solo. Jalan tol Semarang-Solo menjadi salah
satu skala prioritas pembangunan jalan tol oleh Pemerintah saat ini, telah sesuai dengan tata
ruang terpadu yang disusun oleh Pemerintah Provinsi Jawa Tengah yang diharapkan dapat
mempercepat pengembangan wilayah tersebut. Jalan tol Semarang-Solo dikelola oleh PT.
Trans Marga Jateng (TMJ).
BAWAZIER RAHMAT | 21020111130045

1

KANTOR OPERASIONAL TRANS MARGA JATENG, SEMARANG

TA - 134

Berdasarkan uraian di atas, dibutuhkan perencanaan Gedung Kantor Operasional Jalan Tol
Semarang-Solo sebagai fasilitas sarana atau wadah pihak PT. TMJ dalam mengelola,
merencanakan, membangun, mengoperasikan dan memelihara jalan tol serta sarana
kelengkapannya agar jalan tol dapat berfungsi sebagai jalan bebas hambatan yang
memberikan manfaat lebih tinggi dari pada jalan umum bukan tol.

1.2. Tujuan dan Sasaran
1.2.1. Tujuan
Tujuan pembahasan adalah menggali dan mengidentifikasikan permasalahan
dalam koridor aspek-aspek perencanaan dan perancangan arsitektur serta
merumuskan pemecahan yang terkait dengan perencanaan dan perancangan sebuah
Kantor Operasional Trans Marga Jateng, Semarang.
1.2.2. Sasaran
Sasaran yang hendak dicapai adalah program dasar perencanaan dan konsep
dasar perancangan dalam Landasan Program Perencanaan dan Perancangan Arsitektur
yang bertitik tolak dari judul pembahasan, yaitu Kantor Operasional Trans Marga
Jateng, Semarang yang disesuaikan dengan tuntutan kebutuhan dan kriteria desain
berdasarkan aspek-aspek panduan perancangan.
1.3. Manfaat
1.3.1. Subyektif
1. Sebagai tambahan wawasan dan perkembangan ilmu pengetahuan bagi
mahasiswa arsitektur.
2. Usulan tentang Kantor Operasional Trans Marga Jateng, Semarang diharapkan
dapat menjadi salah satu masukan yang berarti bagi PT. Trans Marga Jateng (TMJ).
1.3.2. Obyektif
1. Sebagai suatu persyaratan mata kuliah Tugas Akhir yang harus dipenuhi untuk

kelulusan Sarjana Strata 1 (S1) Jurusan Arsitek Fakultas Teknik Universitas
Diponegoro.
2. Sebagai Landasan Program Perencanaan dan Perancangan arsitektur yang akan
dilanjutkan dalam bentuk grafis.
3. Sebagai masukan dan pengalaman dalam mengenali dan mempelajari masalah
yang nantinya dapat mengolah alternatif-alternatif pemecahan secara kontekstual
dan arsitektural dalam merencanakan dan merancang suatu objek arsitektural.
1.4. Ruang Lingkup
1.4.1. Ruang Lingkup Substantial
Lingkup pembahasan dititikberatkan pada hal-hal yang berkaitan dengan disiplin
ilmu arsitektur tentang perencanaan dan perancangan Kantor Operasional Trans
Marga Jateng, Semarang sebagai bangunan bermassa tunggal dengan penataan
landscape menggunakan penekanan desain arsitektur konsep bangunan Arsitektur HiTech.
1.4.2. Ruang Lingkup Spatial
Lingkup pembahasan dititikberatkan pada area perencanaan di wilayah
Kabupaten Semarang.
BAWAZIER RAHMAT | 21020111130045

2


KANTOR OPERASIONAL TRANS MARGA JATENG, SEMARANG

TA - 134

1.5. Metode Pembahasan
Penyusunan Landasan Program Perencanaan dan Perancangan Arsitektur ini
menggunakan metode deskriptif yang menguraikan semua permasalahan dan keadaan
sebagaimana mestinya dan kemudian dianalisis serta dinilai secara sistematis dari sudut
pandang ilmu yang relevan untuk mendapatkan suatu kriteria desain.
Data-data yang diperlukan untuk penyusunan laporan ini diperoleh melalui studi,
kepustakaan, maupun lapangan. Langkah-langkah yang ditempuh dalam pengumpulan data,
dilakukan dengan cara wawancara dengan pihak-pihak yang terkait dengan topik
permasalahan, studi literatur, serta pengamatan langsung terhadap objek studi banding.
1.6. Sistematika Pembahasan
Sistematika pembahasan dalam Landasan Program Perencanaan dan Perancangan Kantor
Operasional Trans Marga Jateng, Semarang sebagai berikut :
BAB I

PENDAHULUAN
Menguraikan tentang latar belakang, tujuan dan sasaran, manfaat, lingkup

pembahasan, metode pembahasan, sistematika pembahasan, serta alur pikir.

BAB II

BAB III

BAB IV

TINJAUAN PUSTAKA
Berisi studi pustaka untuk mengkaji aspek-aspek perencanaan dan perancangan
arsitektur Kantor Operasional Trans Marga, Semarang mencakup pengertian,
fungsi dan tujuan, kegiatan, pengguna bangunan, fasilitas, persyaratan ruang,
penekanan desain, dan kebijakan tata ruang Kabupaten Semarang sebagai
lokasi perencanaan dan lokasi tapak.
PENDEKATAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR
KANTOR OPERASIONAL TRANS MARGA JATENG, SEMARANG
Menguraikan tentang dasar-dasar pendekatan konsep melalui pendekatan
aspek-aspek perencanaan dan perancangan, serta pendekatan program ruang.
LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN
Menjelaskan tentang tujuan, program perencanaan, konsep perancangan, serta

penekanan desain arsitektur yang digunakan sebagai pegangan lebih lanjut
dalam proses perancangan. Perencanaan yang meliputi lokasi dan tapak
terpilih, program ruang, dan juga utilitas bangunan.

BAB V

KESIMPULAN, BATASAN DAN ANGGAPAN
Menguraikan kesimpulan-kesimpulan, batasan-batasan, dan anggapananggapan yang relevan dengan perencanaan dan perancangan Kantor
Operasional Trans Marga Jateng, Semarang

DAFTAR PUSTAKA
Berisi tentang literatur yang mendukung disusunnya buku LP3A ini.
LAMPIRAN
Berisi tentang lampiran yang mendukung seperti data-data, peta, dan studi
ruang.

BAWAZIER RAHMAT | 21020111130045

3


KANTOR OPERASIONAL TRANS MARGA JATENG, SEMARANG

TA - 134

1.7. Alur Pikir (Berupa Diagram)
Latar Belakang
Aktualita
- Kota Semarang merupakan ibukota Provinsi Jawa Tengah.
- Sedang berlangsungnya pembangunan jalan tol Semarang- Solo.
Urgensi
Dengan adanya jalan tol Semarang-Solo, untuk itu dibutuhkannya sebuah
kantor operasional untuk mewadahi keagiata PT. Trans Marga Jateng
selaku perusahaan yang memegang kendali jalan tol Semarang-Solo.
Orisinalitas
Perancangan Kantor Operasional Trans Marga Jateng, Semarang dengan
penekanan desain Arsitektur Hi-Tech.

Studi Pustaka :
- Data Arsitek
- Tinjauan Kantor

- Tinjauan
Arsitektur
HiTech Desain

Studi Banding :
- Kantor
Operasional
Trans Marga
Jateng, Semarang
(Kantor
Sementara)

F
e
e
d

Studi Lapangan
Tinjauan Tapak
Tinjauan Kawasan

Kantor Operasional
Trans Marga Jateng,
Semarang
- Kondisi geografis
kota Kantor
Operasional
Trans Marga
Jateng, Semarang

b
a
c
k

Analisis
Analisis antara tinjauan pustaka dan data untuk memperoleh pendekatan
aspek fungsional, kontekstual, teknis, dan kinerja program perencenaan
dan citra (konsep) perancangan Kantor Operasional Trans Marga Jateng,
Semarang


Konsep Dasar dan Program Perencanaan dan Perancangan
Kantor Operasional Trans Marga Jateng, Semarang
Gambar 1.1. Bagan Alur Pikir (Berupa Diagram)

BAWAZIER RAHMAT | 21020111130045

4