S MRL 1000938 Chapter (1)

(1)

1 BAB I

PENDAHULUAN 1.1Latar Belakang Penelitian

Pariwisata merupakan salah satu sektor pendapatan devisa suatu negara. Selain dari pendapatan ekspor, pendapatan tenaga kerja di luar negeri dan lain-lain. Sebagai sektor bisnis yang menjanjikan dan dapat bertahan lama kedepan, berbagai negara pun telah banyak membenahi dan memperindah kawasannya masing-masing untuk mengundang para wisatawan masuk dan berwisata didalamnya. Hal itu sesuai dengan pengertian pariwisata yang di ungkapkan oleh Norval dalam Muljadi (2010:08), bahwa pariwisata adalah keseluruhan kegiatan yang berhubungan dengan masuk, tinggal dan pergerakan penduduk asing di dalam atau di luar suatu negara, kota atau wilayah tertentu.

Keberadaan pariwisata telah menyebabkan pendapatan dan perekonomian negara menjadi bertambah, hal tersebut menjadi tantangan dan persaingan bagi setiap negara untuk dapat memanfaatkan setiap potensi wisata yang dimilikinya. Berdasarkan data United Nation World Tourism Organization (UNWTO) dalam KOMPAS.COM (2014), dilaporkan ditahun 2013 terjadi pertumbuhan kunjungan wisatawan internasional sebesar 52 juta wisatawan dibanding tahun sebelumnya. Hal ini berarti di tahun 2013, kunjungan wisatawan internasional mencapai 1,087 miliar wisatawan. Dari jumlah pertumbuhan wisatawan dunia tersebut adalah Indonesia yang termasuk didalamnya.

Indonesia adalah dalah salah satu negara di Asia Tenggara yang memiliki kekayaan alam dan pariwisatanya baik yang sudah dikembangkan menjadi destinasi wisata maupun yang masih berpotensi untuk dikembangkan. Kekayaan pariwisata Indonesia tersebut tersebar di 33 propinsi dari Sabang sampai Merauke. Sebagai negara yang besar dan kaya akan pariwisatanya, Indonesia tak mau kalah oleh negara-negara lain di Asia bahkan dunia sekalipun. Hal itu dibuktikan dengan semakin meningkatnya jumlah kunjungan wisatawan mancanegara ke Indonesia dari tahun ke tahun. Data jumlah kunjungan wisatawan mancanegara ke Indonesia dapat dilihat pada gambar 1.1.


(2)

Sumber: Badan Pusat Statistik dan Pusdatin Kemenparekraf 2013 Gambar 1.1

Jumlah Kunjungan Wisatawan Mancanegara ke Indonesia Tahun 2009-2013

Berdasarkan gambar 1.1 jumlah wisatawan mancanegara yang datang ke Indonesia terus mengalami peningkatan tiap tahunnya. Dimulai dari tahun 2009 sebanyak 6.323.730, tahun 2010 sebanyak 7.002.944, tahun 2011 sebanyak 7.649.731, pada tahun 2012 sebanyak 8.044.462 selanjutnya tahun 2013 sebanyak 8.802.129 wisatawan. Hanya saja peningkatan jumlah kunjungan tersebut tidak meningkat secara signifikan. Namun inti dari peningkatan jumlah wisatawan mancanegara ke Indonesia ini, menunjukan bukti bahwa Indonesia memiliki banyak daya tarik wisata yang tersebar diseluruh Indonesia dan membuat ketertarikan wisatawan macanegara sehingga ingin berkunjung dan berwisata di Indonesia.

Tidak hanya wisatawan mancanegara yang terus mengalami peningkatan kunjungan ke Indonesia, wisatawan nusantara pun yang melakukan perjalanan di Indonesia juga terus mengalami peningkatan setiap tahunnya. Hal ini menunjukan semakin banyaknya wisatawan dalam negeri yang memilih melakukan berwisata atau perjalanan di negaranya sendiri tanpa harus pergi ke luar negeri. Data


(3)

mengenai jumlah kujungan wisatawan nusantara dan rata-rata frekuensi perjalanan yang dilakukan disajikan pada tabel 1.1.

Tabel 1.1

Jumlah Wisatawan Nusantara dan Rata-Rata Melakukan Perjalanan di Indonesia Tahun 2008-2012

Tahun Perjalanan(Ribuan) Rata-RataPerjalanan(Kali)

2008 225.041 1.92

2009 229.731 1.92

2010 234.377 1.92

2011 236.752 1.94

2012 245.290 1.98

Sumber: Badan Pusat Statistik dan Kemenparekraf. 2012

Berdasarkan tabel 1.1, dapat dilihat bahwa dari tahun 2008 sampai tahun 2012 wisatawan nusantara yang melakukan perjalanan di Indonesia selalu mengalami peningkatan tidak pernah mengalami penurunan dan rata-rata perjalanan yang dilakukan cukup konsisten. Tahun 2008 jumlah perjalanan wisatawan nusantara di Indonesia sebanyak 225.041.000, tahun 2009 sebanyak 229.731.000, tahun 2010 sebanyak 234.377.000, kemudian bertambah lagi tahun 2011 menjadi 236.752.000 dan selanjutnya tahun 2012 kembali bertambah menjadi 245.290.000 wisatawan dengan rata-rata perjalanan yang dilakukan antara 1-2 kali tiap tahunnya.

Hal ini dapat menjadikan peluang bagi Indonesia untuk dapat mengoptimalkan potensi wisatawan nusantara agar dapat mengekspolarasi negaranya sendiri daripada pergi ke luar negeri, dengan begitu akan berpengaruh juga pada peningkatan perekonomian Indonesia sendiri. Dari data jumlah wisatawan tersebut, dapat diketahui pula berarti para wisatawan yang berkunjung ke suatu destinasi yang ada di seluruh Indonesia juga masuk ke Jawa Barat. Jawa Barat merupakan salah satu propinsi yang ada di Indonesia yang tidak mau kalah oleh propinsi-propinsi lain dalam mengeksplorasikan kekayaan pariwisatanya. Dengan kekayaan pariwisatanya, Jawa Barat tidak heran banyak


(4)

dikunjungi oleh para wisatawan. Data kunjungan wisatawan yang berkunjung ke Jawa Barat disajikan pada gambar 1.2.

Sumber: Disbudpar Jawa Barat dalam Kusnandar 2013 Gambar 1.2

Jumlah Wisatawan yang Berkunjung ke Jawa Barat Tahun 2006-2010 Berdasarkan gambar 1.2 di atas, dapat diperoleh informasi dari tahun 2006 sampai tahun 2008 jumlah wisatawan yang berkunjung ke Jawa Barat terus mengalami peningkatan. Peningkatan kunjungan yang signifikan terjadi pada tahun 2008 sebesar 26.617.400, dibandingkan tahun sebelumnya tahun 2007 hanya sebanyak 24.121.261, namun terjadi penurunan kunjungan yang cukup besar di tahun 2009 menjadi 24.880.178 yang disebabkan oleh krisis ekonomi global yang terjadi pada waktu itu. Sehingga berpengaruh terhadap menurunnya jumlah wisatawan yang berkunjung ke Jawa Barat. Namun mengalami kenaikan kembali pada tahun 2010 menjadi 25.787.370 wisatawan. Banyaknya jumlah wisatawan baik wisatawan manacanegara maupun wisatawan lokal ke Jawa Barat, menandakan bahwa Jawa Barat memiliki kemenarikan untuk dikunjungi wisatawan. Peningkatan kunjungan tersebut karena Propinsi Jawa Barat terdapat banyak daya tarik wisata dan berbagai jenis wisata seperti: wisata sejarah, wisata belanja, wisata kesenian, wisata kuliner dan lainnya termasuk wisata outbond.


(5)

Salah satu kabupaten di Jawa Barat yang banyak menyediakan jenis wisata outbond adalah Kabupaten Bandung Barat. Kabupaten Bandung Barat merupakan kabupaten di Jawa Barat yang banyak menyediakan jenis wisata outbond misalnya Grafika Cikole, Dusun Bambu dan wana wisata Ciwangun Indah Camp. Ketiga daya tarik wisata tersebut umumnya menyediakan fasilitas dan aktifitas wisata yang hampir sama.

Dilihat dari ketersediaan fasilitas, Ciwangun Indah Camp memiliki saung pertemuan sebagai tempat pertemuan atau (metting), saung istirahat (penginapan), aula, gazebo, camping ground, cafe strauberi sebagai tempat tersedianya makanan dan minuman wisatawan, CIC entertainment sebagai tempat hiburan karaoke atau aksi panggung lainnya, lapangan parkir yang luas, permainan anak, villa dan sebagainya. Aktivitas wisatawan yang dapat dilakukan antara lain: flying fox mulai dari yang panjangnya 70 meter sampai 250 meter, paint ball, climbing, hiking wisata berkuda, mini motorcros perahu dayung dan yang lainnya. Selain itu di Grafika Cikole juga menyediakan fasilitas dan aktivitas yang tersedia di Ciwangun Indah Camp. Dari segi fasilitas yang ada di Grafika Cikole antara lain: penginapan, lapangan parkir (untuk motor, mobil dan bus besar), restoran, area makan dan saung lesehan, toilet umum,camping ground, green open area, terminal wisata outbound Grafika Cikole. Sedangkan aktivitas wisata yang dapat dilakukan seperti: wahana outbound Bandung tree top adventure park' cikole jayagiri, paintball, offroad landrover, jungle trekking

Adanya kesamaan fasilitas dan aktivitas wisatawan yang ditawarkan antara Ciwangun Indah Camp dengan Grafika Cikole, memunculkan suatu persaingan pada kedua daya tarik wisata ini dalam menarik wisatawan berwisata didalamnya. Karena Ciwangun Indah Camp dan Grafika Cikole merupakan kawasan hutan wisata yang menyediakan aktivitas wisata dengan karateristik daya tarik wisata yang hampir sama. Dimana aktivitas wisata yang tersedia sama-sama berkonsep wahana outbond yang berada dikawasan hutan wisata. Sebagai pesaing Ciwangun Indah Camp, Grafika Cikole dan Dusun Bambu perlu diperhitungkan mengingat konsep dan jenis wisata yang tersedia hampir sama. Diperlukan suatu upaya yang dapat dilakukan oleh Ciwangun Indah Camp dalam menarik wisatawan agar


(6)

dipandang memiliki keunggulan dibanding daya tarik wisata lain terutama Grafika Cikole berdasarkan persepsinya. Selain itu pesaing penganti yang dapat

mengancam seperti De’Ranch, Kampung Gajah, The Peak dan yang lainnya. Upaya yang dapat dilakukan adalah memahami pengetahuan dan nilai Pelanggan (wisatawan), ini sangat penting bagi Ciwangun Indah Camp agar para wisatawan menganggap Ciwangun Indah Camp satu-satunya daya tarik wisata yang menyediakan aktivitas wisata outbond di Kabupaten Bandung Barat. Dengan memahami pengetahuan dan nilai pelanggan atau wisatawan, pelayanan yang diberikan akan senantiasa memenuhi kebutuhan-kebutuhan yang dibutuhkan oleh para wisatawan sehingga terciptalah customer value yang selanjutnya akan berpengaruh pada keputusan berkunjung ke Ciwangun Indah Camp. Berkaitan dengan kunjungan wisatawan yang berkunjung ke Ciwangun Indah Camp, dapat dihat pada pada tabel 1.2 berikut:

Tabel 1.2

Jumlah Kunjungan Wisatawan Domestik ke Ciwangun Indah Camp Tahun 2008-2012

Tahun Jumlah Wisatawan

2008 93.618

2009 104.139

2010 86.556

2011 71.222

2012 77.461

Jumlah 432.996

Sumber: Marketing Ciwangun Indah Camp, 2014

Berdasarkan tabel 1.2, dapat diperoleh informasi jumlah kunjungan wisatawan Ciwangun Indah Camp pada tahun 2008 sebanyak 93.618, kemudian mengalami peningkatan kunjungan di tahun 2009 menjadi 104.139. Namun pada tahun 2010 menurun menjadi 86.556, tahun 2011 kembali mengalami penurunan sehingga menjadi 71.222, kemudian di tahun 2012 kunjungan meningkat kembali menjadi 77.461 wisatawan. Ini menunjukan jumlah kunjungan wisatawan yang


(7)

datang ke Ciwangun Indah Camp masih fluktuatif diduga kenaikan dan penurunan jumlah kunjungan wisatawan tersebut dipengaruhi oleh pengetahuan dan nilai pelanggan (wisatawan) yang berkunjung ke Ciwangun Indah Camp belum tahu betul seperti apa Ciwangun Indah Camp itu.

Oleh karena itu, studi mengenai pemahaman terhadap pengetahuan dan nilai pelanggan sangat penting untuk memberikan pelayanan dan informasi yang baik pada para wisatawan. Tanpa adanya suatu pemahaman dan pengertian tentang konsumen sasaran, suatu perusahaan tidak dapat dikatakan telah menjadikan konsep pemasaran sebagai pedoman walaupun perusahaan tersebut telah menjalankan fungsi pelayanannya dengan baik. Jika hal ini tidak diperhatikan dengan serius, penulis khawatir jumlah wisatawan yang datang ke Ciwangun Indah Camp akan terus menurun karena tidak adanya tindak lanjut yang memperhatikan pengetahuan dan nilai wisatawan. Jika wisatawan ke Ciwangun Indah Camp menurun maka akan berdampak terhadap pendapatan atau keuntungan Ciwangun Itu Sendiri dan terhadap berbagai sektor, salah satunya adalah ekonomi masyarakat sekitar. Para pedagang yang mengandalkan wisatawan akan kehilangan pelanggannya serta pendapatan asli daerah akan berkurang.

Seperti yang diungkapkan oleh Sumarwan (2004: 119) bahwa pengetahuan konsumen akan mempengaruhi dalam keputusan pembelian, menurutnya apa yang dibeli, berapa banyak yang dibeli, dimana membeli dan kapan membeli akan tergantung kepada pengetahuan konsumen mengenai hal-hal tersebut. Dan pembeli akan membeli dari perusahaan yang memberikan nilai pelanggan tertinggi, yang didefinisikan sebagai selisih antara total nilai pelanggan dan total biaya pelanggan (Kotler dalam Hurriyati 2010:104).

Berdasarkan penjelasan dari teori-teori tersebut menunjukan bahwa pengetahuan dan nilai pelanggan atau wisatawan mempengaruhi terhadap keputusan untuk membeli produk atau jasa tertentu. Mengacu pada teori dari Sumarwan dan Kotler diatas dan fenomena kunjungan wisatawan ke Ciwangun Indah Camp masih fluktuatif, penulis merasa tertaik untuk mengangkat judul

“PENGARUH PENGETAHUAN DAN NILAI PELANGGAN TERHADAP


(8)

1.2Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang penelitian yang telah dijelaskan, maka dapat dirumuskan permasalahan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Bagaimana pengetahuan pelanggan (wisatawan) tentang Ciwangun Indah Camp?

2. Bagaimana nilai pelanggan (wisatawan) Ciwangun Indah Camp?

3. Bagaimana keputusan berkunjung wisatawan ke Ciwangun Indah Camp? 4. Bagaimana pengaruh pengetahuan pelanggan (wisatawan) terhadap

keputusan berkunjung ke Ciwangun Indah Camp?

5. Bagaimana pengaruh nilai pelanggan (wisatawan) terhadap keputusan berkunjung ke Ciwangun Indah Camp?

6. Bagaimana pengaruh pengetahuan dan nilai pelanggan (wisatawan) terhadap keputusan berkunjung ke Ciwangun Indah Camp?

1.3Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka tujuan dari penelitian ini dimaksudkan untuk:

1. Menganalisis pengetahuan pelanggan (wisatawan) tentang Ciwangun Indah Camp.

2. Menganalisis nilai pelanggan (wisatawan) Ciwangun Indah Camp.

3. Menganalisis keputusan berkunjung wisatawan ke Ciwangun Indah Camp. 4. Menganalisis pengaruh pengetahuan pelanggan (wisatawan) terhadap

keputusan berkunjung ke Ciwangun Indah Camp.

5. Menganalisis pengaruh nilai pelanggan (wisatawan) terhadap keputusan berkunjung ke Ciwangun Indah Camp.

6. Menganalisis pengaruh pengetahuan dan nilai pelanggan (wisatawan) terhadap keputusan berkunjung ke Ciwangun Indah Camp.


(9)

1.4 Manfaat Penelitian

Adapun manfaat dari penelitian ini dapat memberikan sumbangan baik secara teoritis maupun praktis sebagai berikut:

1. Bagi penulis, sebagai pengetahuan mengenai pengaruh pengetahuan dan nilai pelanggan yang mempengaruhi keputusan berkunjung

2. Bagi pemerintah, sebagai bahan rujukan dan masukan agar dapat meningkatkan variabel dari pengetahuan dan nilai pelanggan yang mempengaruhi keputusan berkunjung wisatwan ke Ciwangun Indah Camp.

3. Bagi masyarakat, sebagai wacana dan pengetahuan mengenai pengetahuan dan nilai pelanggan yang mempengaruhi keputusan berkunjung.

4. Bagi pengelola Ciwangun Indah Camp, sebagai bahan acuan untuk memahami niai dan pengetahuan dari setiap wisatawan yang berkujung ke Ciwangun Indah Camp agar dapat melakukan pelayanan yang lebih baik. 1.5 Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan merupakan susunan penulisan yang bertujuan mempermudah pembaca ketika membaca suatu karya tulis ilmiah dalam hal ini adalah skripsi.

BAB I PENDAHULUAN

Dalam bab ini, berisikan latar belakang, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian dan sistematika penulisan.

BAB II KAJIAN PUSTAKA

Pada bab ini menjelaskan pendapat para ahli mengenai teori-teori yang berkaitan dengan penelitian ini, sebagai landasan teori yang digunakan untuk melaksanakan penelitian. Selain itu terdapat juga resume hasil penelitian terdahulu, orisnalitas penelitian, kerangka penelitian, paradigma penelitian dan hipotesis penelitian.

BAB III METODE PENELITIAN

Dalam bab ini menjelaskan tentang lokasi penelitian, metode penelitian, oprasionalisasi variabel, jenis dan sumber data, populasi, sampel, teknik sampling,


(10)

teknik pengumpulan data, instrumen penelitian, teknik pengujian validitas dan reliabilitas, rancangan analisis data dan uji hipotesis.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

Bab ini menjelaskan hasil yang telah diperoleh peneliti selama melaksanakan penelitian di lapangan kedalam bentuk analisis secara deskriptif

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

Bab ini menjelaskan kesimpulan dari hasil penelitian atau pembahasan dan berisi saran-saran yang ditujukan kepada pihak-pihak yang terkait dengan penelitian.


(1)

Salah satu kabupaten di Jawa Barat yang banyak menyediakan jenis wisata outbond adalah Kabupaten Bandung Barat. Kabupaten Bandung Barat merupakan kabupaten di Jawa Barat yang banyak menyediakan jenis wisata outbond misalnya Grafika Cikole, Dusun Bambu dan wana wisata Ciwangun Indah Camp. Ketiga daya tarik wisata tersebut umumnya menyediakan fasilitas dan aktifitas wisata yang hampir sama.

Dilihat dari ketersediaan fasilitas, Ciwangun Indah Camp memiliki saung pertemuan sebagai tempat pertemuan atau (metting), saung istirahat (penginapan), aula, gazebo, camping ground, cafe strauberi sebagai tempat tersedianya makanan dan minuman wisatawan, CIC entertainment sebagai tempat hiburan karaoke atau aksi panggung lainnya, lapangan parkir yang luas, permainan anak, villa dan sebagainya. Aktivitas wisatawan yang dapat dilakukan antara lain: flying fox mulai dari yang panjangnya 70 meter sampai 250 meter, paint ball, climbing, hiking wisata berkuda, mini motorcros perahu dayung dan yang lainnya. Selain itu di Grafika Cikole juga menyediakan fasilitas dan aktivitas yang tersedia di Ciwangun Indah Camp. Dari segi fasilitas yang ada di Grafika Cikole antara lain: penginapan, lapangan parkir (untuk motor, mobil dan bus besar), restoran, area makan dan saung lesehan, toilet umum,camping ground, green open area, terminal wisata outbound Grafika Cikole. Sedangkan aktivitas wisata yang dapat dilakukan seperti: wahana outbound Bandung tree top adventure park' cikole jayagiri, paintball, offroad landrover, jungle trekking

Adanya kesamaan fasilitas dan aktivitas wisatawan yang ditawarkan antara Ciwangun Indah Camp dengan Grafika Cikole, memunculkan suatu persaingan pada kedua daya tarik wisata ini dalam menarik wisatawan berwisata didalamnya. Karena Ciwangun Indah Camp dan Grafika Cikole merupakan kawasan hutan wisata yang menyediakan aktivitas wisata dengan karateristik daya tarik wisata yang hampir sama. Dimana aktivitas wisata yang tersedia sama-sama berkonsep wahana outbond yang berada dikawasan hutan wisata. Sebagai pesaing Ciwangun Indah Camp, Grafika Cikole dan Dusun Bambu perlu diperhitungkan mengingat konsep dan jenis wisata yang tersedia hampir sama. Diperlukan suatu upaya yang dapat dilakukan oleh Ciwangun Indah Camp dalam menarik wisatawan agar


(2)

dipandang memiliki keunggulan dibanding daya tarik wisata lain terutama Grafika Cikole berdasarkan persepsinya. Selain itu pesaing penganti yang dapat mengancam seperti De’Ranch, Kampung Gajah, The Peak dan yang lainnya.

Upaya yang dapat dilakukan adalah memahami pengetahuan dan nilai Pelanggan (wisatawan), ini sangat penting bagi Ciwangun Indah Camp agar para wisatawan menganggap Ciwangun Indah Camp satu-satunya daya tarik wisata yang menyediakan aktivitas wisata outbond di Kabupaten Bandung Barat. Dengan memahami pengetahuan dan nilai pelanggan atau wisatawan, pelayanan yang diberikan akan senantiasa memenuhi kebutuhan-kebutuhan yang dibutuhkan oleh para wisatawan sehingga terciptalah customer value yang selanjutnya akan berpengaruh pada keputusan berkunjung ke Ciwangun Indah Camp. Berkaitan dengan kunjungan wisatawan yang berkunjung ke Ciwangun Indah Camp, dapat dihat pada pada tabel 1.2 berikut:

Tabel 1.2

Jumlah Kunjungan Wisatawan Domestik ke Ciwangun Indah Camp Tahun 2008-2012

Tahun Jumlah Wisatawan

2008 93.618

2009 104.139

2010 86.556

2011 71.222

2012 77.461

Jumlah 432.996

Sumber: Marketing Ciwangun Indah Camp, 2014

Berdasarkan tabel 1.2, dapat diperoleh informasi jumlah kunjungan wisatawan Ciwangun Indah Camp pada tahun 2008 sebanyak 93.618, kemudian mengalami peningkatan kunjungan di tahun 2009 menjadi 104.139. Namun pada tahun 2010 menurun menjadi 86.556, tahun 2011 kembali mengalami penurunan sehingga menjadi 71.222, kemudian di tahun 2012 kunjungan meningkat kembali menjadi 77.461 wisatawan. Ini menunjukan jumlah kunjungan wisatawan yang


(3)

datang ke Ciwangun Indah Camp masih fluktuatif diduga kenaikan dan penurunan jumlah kunjungan wisatawan tersebut dipengaruhi oleh pengetahuan dan nilai pelanggan (wisatawan) yang berkunjung ke Ciwangun Indah Camp belum tahu betul seperti apa Ciwangun Indah Camp itu.

Oleh karena itu, studi mengenai pemahaman terhadap pengetahuan dan nilai pelanggan sangat penting untuk memberikan pelayanan dan informasi yang baik pada para wisatawan. Tanpa adanya suatu pemahaman dan pengertian tentang konsumen sasaran, suatu perusahaan tidak dapat dikatakan telah menjadikan konsep pemasaran sebagai pedoman walaupun perusahaan tersebut telah menjalankan fungsi pelayanannya dengan baik. Jika hal ini tidak diperhatikan dengan serius, penulis khawatir jumlah wisatawan yang datang ke Ciwangun Indah Camp akan terus menurun karena tidak adanya tindak lanjut yang memperhatikan pengetahuan dan nilai wisatawan. Jika wisatawan ke Ciwangun Indah Camp menurun maka akan berdampak terhadap pendapatan atau keuntungan Ciwangun Itu Sendiri dan terhadap berbagai sektor, salah satunya adalah ekonomi masyarakat sekitar. Para pedagang yang mengandalkan wisatawan akan kehilangan pelanggannya serta pendapatan asli daerah akan berkurang.

Seperti yang diungkapkan oleh Sumarwan (2004: 119) bahwa pengetahuan konsumen akan mempengaruhi dalam keputusan pembelian, menurutnya apa yang dibeli, berapa banyak yang dibeli, dimana membeli dan kapan membeli akan tergantung kepada pengetahuan konsumen mengenai hal-hal tersebut. Dan pembeli akan membeli dari perusahaan yang memberikan nilai pelanggan tertinggi, yang didefinisikan sebagai selisih antara total nilai pelanggan dan total biaya pelanggan (Kotler dalam Hurriyati 2010:104).

Berdasarkan penjelasan dari teori-teori tersebut menunjukan bahwa pengetahuan dan nilai pelanggan atau wisatawan mempengaruhi terhadap keputusan untuk membeli produk atau jasa tertentu. Mengacu pada teori dari Sumarwan dan Kotler diatas dan fenomena kunjungan wisatawan ke Ciwangun Indah Camp masih fluktuatif, penulis merasa tertaik untuk mengangkat judul “PENGARUH PENGETAHUAN DAN NILAI PELANGGAN TERHADAP KEPUTUSAN BERKUNJUNG KE CIWANGUN INDAH CAMP ”.


(4)

1.2Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang penelitian yang telah dijelaskan, maka dapat dirumuskan permasalahan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Bagaimana pengetahuan pelanggan (wisatawan) tentang Ciwangun Indah Camp?

2. Bagaimana nilai pelanggan (wisatawan) Ciwangun Indah Camp?

3. Bagaimana keputusan berkunjung wisatawan ke Ciwangun Indah Camp? 4. Bagaimana pengaruh pengetahuan pelanggan (wisatawan) terhadap

keputusan berkunjung ke Ciwangun Indah Camp?

5. Bagaimana pengaruh nilai pelanggan (wisatawan) terhadap keputusan berkunjung ke Ciwangun Indah Camp?

6. Bagaimana pengaruh pengetahuan dan nilai pelanggan (wisatawan) terhadap keputusan berkunjung ke Ciwangun Indah Camp?

1.3Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka tujuan dari penelitian ini dimaksudkan untuk:

1. Menganalisis pengetahuan pelanggan (wisatawan) tentang Ciwangun Indah Camp.

2. Menganalisis nilai pelanggan (wisatawan) Ciwangun Indah Camp.

3. Menganalisis keputusan berkunjung wisatawan ke Ciwangun Indah Camp. 4. Menganalisis pengaruh pengetahuan pelanggan (wisatawan) terhadap

keputusan berkunjung ke Ciwangun Indah Camp.

5. Menganalisis pengaruh nilai pelanggan (wisatawan) terhadap keputusan berkunjung ke Ciwangun Indah Camp.

6. Menganalisis pengaruh pengetahuan dan nilai pelanggan (wisatawan) terhadap keputusan berkunjung ke Ciwangun Indah Camp.


(5)

1.4 Manfaat Penelitian

Adapun manfaat dari penelitian ini dapat memberikan sumbangan baik secara teoritis maupun praktis sebagai berikut:

1. Bagi penulis, sebagai pengetahuan mengenai pengaruh pengetahuan dan nilai pelanggan yang mempengaruhi keputusan berkunjung

2. Bagi pemerintah, sebagai bahan rujukan dan masukan agar dapat meningkatkan variabel dari pengetahuan dan nilai pelanggan yang mempengaruhi keputusan berkunjung wisatwan ke Ciwangun Indah Camp.

3. Bagi masyarakat, sebagai wacana dan pengetahuan mengenai pengetahuan dan nilai pelanggan yang mempengaruhi keputusan berkunjung.

4. Bagi pengelola Ciwangun Indah Camp, sebagai bahan acuan untuk memahami niai dan pengetahuan dari setiap wisatawan yang berkujung ke Ciwangun Indah Camp agar dapat melakukan pelayanan yang lebih baik.

1.5 Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan merupakan susunan penulisan yang bertujuan mempermudah pembaca ketika membaca suatu karya tulis ilmiah dalam hal ini adalah skripsi.

BAB I PENDAHULUAN

Dalam bab ini, berisikan latar belakang, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian dan sistematika penulisan.

BAB II KAJIAN PUSTAKA

Pada bab ini menjelaskan pendapat para ahli mengenai teori-teori yang berkaitan dengan penelitian ini, sebagai landasan teori yang digunakan untuk melaksanakan penelitian. Selain itu terdapat juga resume hasil penelitian terdahulu, orisnalitas penelitian, kerangka penelitian, paradigma penelitian dan hipotesis penelitian.

BAB III METODE PENELITIAN

Dalam bab ini menjelaskan tentang lokasi penelitian, metode penelitian, oprasionalisasi variabel, jenis dan sumber data, populasi, sampel, teknik sampling,


(6)

teknik pengumpulan data, instrumen penelitian, teknik pengujian validitas dan reliabilitas, rancangan analisis data dan uji hipotesis.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

Bab ini menjelaskan hasil yang telah diperoleh peneliti selama melaksanakan penelitian di lapangan kedalam bentuk analisis secara deskriptif

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

Bab ini menjelaskan kesimpulan dari hasil penelitian atau pembahasan dan berisi saran-saran yang ditujukan kepada pihak-pihak yang terkait dengan penelitian.