00000000 Presentasi Pemidanaan anak RKUHP Purnianti

(1)

Konsep Pemidanaan Anak

Dalam RKUHP

Purnianti Departemen Kriminologi FISIP Universitas Indonesia


(2)

FALSAFAH PENANGANAN ANAK YANG MELAKUKAN

TINDAK PIDANA MENYANGKUT TIGA HAL :

1. Sifat yang terkandung dalam peraturan mengenai

pemidanaan terhadap anak.

2. Bentuk “pembinaan” yang diberikan

3. Pemahaman para petugas yang langsung

berhadapan dengan anak-anak tersebut mengenai

tujuan peradilan pidana anak umumnya dan


(3)

PRINSIP-PRINSIP PENENTUAN DALAM

PEMUTUSAN VONIS (BEIJING RULES)

1. Vonis yang diambil senantiasa sebanding tidak

hanya pada keadaan dan beratnya pelanggaran

hukum, tetapi juga pada kepentingan anak serta

kepentingan masyarakat.

2. Pembatasan atas kebebasan pribadi anak sebagai

pilihan terakhir

3. Kesejahteraan anak menjadi pertimbangan perkara

4. Hukuman mati tidak dapat dikenakan

5. Anak-anak tidak dapat menjadi subyek hukuman

badan


(4)

PRINSIP – PRINSIP PENUNTUN DALAM

PEMUTUSAN VONIS (Beijing Rules)

1.

Vonis yang diambil senantiasa sebanding tidak hanya pada

keadaan dan beratnya pelanggaran hukum, tetapi juga

pada kepentingan anak serta kepentingan masyarakat.

2.

Pembatasan atas kebebasan pribadi anak sebagai pilihan

terakhir

3.

Kesejahteraan anak menjadi pertimbangan perkara

4.

Hukuman mati tidak dapat dilaksanakan


(5)

PROSES PERADILAN YANG KONDUSIF BAGI

KEPENTINGAN ANAK

Sebuah pengadilan yang “Jujur” dan adil meliputi

langkah – langkah perlindungan terhadap anak

seperti praduga tak bersalah, hak diberitakan akan

tuntutan terhadapnya, hak untuk tetap diam, hak

akan pengacara, hak akan kehadiran orang tua /

wali, hak untuk mengajukan atau memeriksa silang

saksi – saksi dan hak untuk naik banding ke pihak

yang berwenang yang lebih tinggi.


(6)

CON TOH - CON TOH PUTUSAN H AKI M UN TUK

M EN JAUH KAN AN AK D ARI PEM EN JARAAN ,

M EN CAKUP :

1. Perintah perawatan, bimbingan dan pengawasan

2. Masa percobaan

3. Perintah Pelayanan Masyarakat

4. Denda denda keuangan ganti rugi dan pemulihan

5. Perintah mengenai perawatan orang tua asuh, tinggal di

tempat pendidikan.


(7)

I N STRUM EN I N TERN ASI ON AL

M e m pe r k e n a lk a n da n m e n ga n gk a t k on se p :

D iv e r si

Re st or a t iv e Ju st ice

Ya n g m e m be da k a n di I n don e sia :

Tr e a t m e n t / pe m bin a a n

D u e pr oce ss of la w

Be lu m dipe n u h in ya :

I n t e gr a t e d Ju v e n ille Ju st ice Sy st e m da n


(8)

D I V ERSI AD ALAH

Pengalihan

penanganan

kasus –

kasus anak

yang

diduga t elah m elakukan t indak pidana t ert ent u dan

proses form al dengan at au t anpa syarat

Ke a dila n Re st or a t if

Tindak

pidana

adalah

suat u

pelanggaran

t erhadap

m anusia

dan

relasi

ant ar

m anusia.

Tindak

pidana

m encipt akan suat u kewaj iban unt uk m em buat segala

sesuat unya

m enj adi

lebih

baik

dengan

m elibat kan

korban, pelaku dan m asyarakat dalam m encari solusi

unt uk m em perbaiki, rekonsiliasi dan m enent ram kan

hat i.


(9)

RKUHP PASAL 54

TUJUAN PEMIDANAAN

1.

Pemidanaan bertujuan

a)

Mencegah

dilakukannya

tindak

pidana

dengan

menegakkan norma

hukum demi pengayoman

masyarakat

b)

Memasyarakatkan

terpidana

dengan

mengadakan

pembinaan sehingga menjadi orang yang baik dan

berguna

c)

Menyelesaikan konflik yang ditimbulkan oleh tindak

pidana memulihkan

kesinambungan

dan

mendatangkan rasa damai dalam masyarakat

d)

Membebaskan rasa bersalah pada terpidana

e)

Memaafkan terpidana

2.

Pemidanaan tidak dimaksudkan untuk menderitakan

dan meremehkan martabat manusia.


(10)

PASAL 55

PEDOMAN PEMIDANAAN

1. Dalam Pemidanaan wajib di pertimbangkan :

a.

Kesalahan pembuat tindak pidana

b.

Motif dan tujuan melakukan tindak pidana

c.

Sikap batin pembuat tindak pidana

d.

Apakah tindak pidana dilakukan dengan berencana

e.

Cara melakukan tindak pidana

f.

Sikap dan tindakan pembuat sesudah melakukan

tindak pidana


(11)

g. Riwayat dan keadaan sosial dan ekonomi pembuat tindak

pidana

h. Pengaruh pidana terhadap masa depan pembuat tindak

pidana

i.

Pengaruh tindak pidana terhadap korban atau keluarga

korban

j.

Pemaafan dari korban dan / atau keluarganya, dan/atau

k. Pandangan masyarakat terhadap tindakan pidana yang

dilakukan


(12)

Lanjutan,…

2.Ringannya

perbuatan,

keadaan

pribadi

pembuat,

atau

keadaan

pada

waktu

dilakukan perbuatan atau yang terjadi

kemudian,

dapat

dijadikan

dasar

pertimbangan

untuk

tidak

menjauhkan

pidana atau mengenakan tindakan dengan

mempertimbangkan segi keadialan dan

kemanusiaan.


(13)

PI D AN A D AN TI N D AKAN BAGI AN AK

D ALAM RKUH P

1 . Pida n a Pok ok Ba gi An a k t e r dir i a t a s :

a . Pida n a V e r ba l

1 . Pida n a Pe r in ga t a n

2 . Pida n a t e gu r a n k e r a s

b. Pida n a de n ga n sy a r a t

1 . Pida n a Pe m bin a a n di lu a r Le m ba ga 2 . Pida n a k e r j a sosia l


(14)

c. Pidana Denda

d. Pidana pembatasan kebebasan

1. Pidana Pembinaan di dalam Lembaga

2. Pidana Penjara

3. Pidana Tutupan

2. Pidana Tambahan terdiri atas :

a.

Perampasan barang-barang tertentu

b.

Pembayaran ganti rugi


(15)

PERLU PEM I KI RAN KEM BALI TEN TAN G :

Sia pa da n Le m ba ga m a n a y a n g da pa t m e nga w a si pe m bin a a n di lu a r Le m ba ga .

Tida k sm e u a pe la n gga r a n a n a k ya ng m e n j a la n k a n pida na / k e r j a sosia l a da la h k e sa la h a n m e r e k a . Ba ga im a n a pe r a n pe m bin a ?

Apa y a n g m e n j a di u k u r a n pida n a de nda y a ng dij a t u h k a n pa da a na k se t e n ga h da r i m a k sim um or a n g de w a sa . M e n ga pa t ida k se pe r t iga m e ngin ga t u sia m e r e k a r e la t if m u da u n t u k be k e r j a m e n ca r i u a n g.

Pe m ba t a sa n k e be ba sa n t e r ha da p a n a k pa lin g la m a se t e n ga h da r i or a n g de w a sa .

M e n ga pa ? M e n gin ga t sifa t da n m a k na pe r bua t a n ny a be r be da de n ga n or a n g de w a sa .


(16)

KESI M PULAN :

M a sa la h pe r lin du n ga n a na k be lum dipa h a m i, a pa la gi dih a y a t i ole h se ba gia n be sa r m a sya r a k a t da n pa r a pe n e ga k h u k u m se n dir i.

Be lu m a da n ya Unda n g- Un da n g y a n g m e n ga t u r t e n t a n g pe r a dila n a n a k . M e ny e ba bk a n t im bu lny a e k se s- e k se s da la m m e n a n ga n i m a sa la h a n a k - a n a k .


(17)

-HUKUMAN :

Cenderung menggunakan kekuasaan

Seringkali tidak logis dan dikaitkan dengan

perilaku anak

Menuntut Kepatuhan

Menyalahkan anak


(1)

Lanjutan,…

2.Ringannya

perbuatan,

keadaan

pribadi

pembuat,

atau

keadaan

pada

waktu

dilakukan perbuatan atau yang terjadi

kemudian,

dapat

dijadikan

dasar

pertimbangan

untuk

tidak

menjauhkan

pidana atau mengenakan tindakan dengan

mempertimbangkan segi keadialan dan

kemanusiaan.


(2)

PI D AN A D AN TI N D AKAN BAGI AN AK

D ALAM RKUH P

1 . Pida n a Pok ok Ba gi An a k t e r dir i a t a s :

a . Pida n a V e r ba l

1 . Pida n a Pe r in ga t a n

2 . Pida n a t e gu r a n k e r a s

b. Pida n a de n ga n sy a r a t

1 . Pida n a Pe m bin a a n di lu a r Le m ba ga 2 . Pida n a k e r j a sosia l


(3)

c. Pidana Denda

d. Pidana pembatasan kebebasan

1. Pidana Pembinaan di dalam Lembaga

2. Pidana Penjara

3. Pidana Tutupan

2. Pidana Tambahan terdiri atas :

a.

Perampasan barang-barang tertentu

b.

Pembayaran ganti rugi


(4)

PERLU PEM I KI RAN KEM BALI TEN TAN G :

Sia pa da n Le m ba ga m a n a y a n g da pa t m e nga w a si pe m bin a a n di lu a r Le m ba ga .

Tida k sm e u a pe la n gga r a n a n a k ya ng m e n j a la n k a n pida na / k e r j a sosia l a da la h k e sa la h a n m e r e k a . Ba ga im a n a pe r a n pe m bin a ?

Apa y a n g m e n j a di u k u r a n pida n a de nda y a ng dij a t u h k a n pa da a na k se t e n ga h da r i m a k sim um or a n g de w a sa . M e n ga pa t ida k se pe r t iga m e ngin ga t u sia m e r e k a r e la t if m u da u n t u k be k e r j a m e n ca r i u a n g.

Pe m ba t a sa n k e be ba sa n t e r ha da p a n a k pa lin g la m a se t e n ga h da r i or a n g de w a sa .

M e n ga pa ? M e n gin ga t sifa t da n m a k na pe r bua t a n ny a be r be da de n ga n or a n g de w a sa .


(5)

KESI M PULAN :

M a sa la h pe r lin du n ga n a na k be lum dipa h a m i, a pa la gi dih a y a t i ole h se ba gia n be sa r m a sya r a k a t da n pa r a pe n e ga k h u k u m se n dir i.

Be lu m a da n ya Unda n g- Un da n g y a n g m e n ga t u r t e n t a n g pe r a dila n a n a k . M e ny e ba bk a n t im bu lny a e k se s- e k se s da la m m e n a n ga n i m a sa la h a n a k - a n a k .


(6)

-HUKUMAN :

Cenderung menggunakan kekuasaan

Seringkali tidak logis dan dikaitkan dengan

perilaku anak

Menuntut Kepatuhan

Menyalahkan anak