Pergub Nomor 57.B Tahun 2013

GUBERNUR KEPULAUAN BANGKA BELITUNG
PERATURAN GUBERNUR KEPULAUAN BANGKA BELITUNG
NOMOR 57.B TAHUN 2013
TENTANG
ORGANISASI DAN TATA KERJA UNIT PELAKSANA 
TEKNIS DINAS DAERAH PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA 
GUBERNUR KEPULAUAN BANGKA BELITUNG,
Menimbang : a. bahwa   dengan   adanya   perkembangan   Peraturan
Perundang­Undangan yang secara khusus mengatur
struktur   organisasi,   tugas   pokok   dan   fungsi   Unit
Pelaksana   Teknis   (UPT)   serta   untuk   menyesuaikan
kebutuhan   Organisasi   Perangkat   Daerah,   maka
perlu menata kembali Unit Pelaksana Teknis Dinas
(UPTD) Daerah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung;
b. bahwa   berdasarkan   pertimbangan   sebagaimana
dimaksud   dalam   huruf   a,   maka   perlu  membentuk
Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) Daerah Provinsi
Kepulauan Bangka Belitung yang ditetapkan dengan
Peraturan Gubernur;
Mengingat


: 1. Undang­Undang   Nomor   8   Tahun   1974     tentang
Pokok­Pokok   Kepegawaian     (Lembaran   Negara
Republik   Indonesia   Tahun   1974   Nomor   55,
Tambahan   Lembaran  Negara   Republik   Indonesia
Nomor   3041)   sebagaimana   telah   diubah   dengan
Undang­Undang Nomor  43  Tahun 1999  (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 169,
Tambahan   Lembaran   Negara   Republik     Indonesia
Nomor 3890);

1

2. Undang­Undang   Nomor   27   Tahun   2000   Tentang
Pembentukan   Provinsi   Kepulauan   Bangka   Belitung
(Lembaran   Negara   Republik   Indonesia   Tahun   200
Nomor   217,   Tambahan   Lembaran   Negara   Republik
Indonesia Nomor 4033);
3. Undang­Undang   Nomor   32   Tahun   2004     tentang
Pemerintahan   Daerah   (Lembaran   Negara   Republik

Indonesia   Tahun   2004   Nomor   125,   Tambahan
Lembaran  Negara   Republik  Indonesia   Nomor  4437)
sebagaimana telah diubah terakhir dengan Undang­
Undang   Nomor   12   Tahun   2008   (Lembaran   Negara
Republik   Indonesia   Tahun   2008   Nomor   59,
Tambahan   Lembaran   Negara     Republik   Indonesia
Nomor 4844);
4. Undang­Undang   Nomor   33   Tahun   2004   Tentang
Perimbangan   Keuangan   antara   Pemerintah   Pusat
dan   Pemerintahan  Daerah  (Lembaran  Negara
Republik  Indonesia Tahun 2004 Nomor 1 Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438);
5. Peraturan   Pemerintah   Nomor   99   Tahun   2000
Tentang   Kenaikan   Pangkat   Pegawai   Negeri   Sipil
(Lembaran   Negara   Republik   Indonesia   Tahun   2000
Nomor   196,   Tambahan   Lembaran   Negara   Republik
Indonesia   Nomor   4017)   sebagaimana   telah   diubah
dengan   Peraturan   Pemerintah   Nomor   12   Tahun
2002  (Lembaran   Negara   Republik   Indonesia   Tahun
2002   Nomor   32,   Tambahan   Lembaran   Negara

Republik Indonesia Nomor 4193);
6. Peraturan   Pemerintah   Nomor     38   Tahun   2007
Tentang  Urusan   Pemerintahan antara Pemerintah,
Pemerintahan   Daerah  Provinsi  dan  Pemerintahan
Daerah   Kabupaten/Kota     (Lembaran   Negara
Republik   Indonesia   Tahun   2007   Nomor   82,
Tambahan   Lembaran   Negara   Republik  Indonesia
Nomor 4737);
  
7. Peraturan   Pemerintah   Nomor   41   Tahun   2007
Tentang    Organisasi  Perangkat     Daerah   (Lembaran
Negara Republik  Indonesia Tahun  2007 Nomor  89,
Tambahan   Lembaran   Negara   RepublikIndonesia
Nomor 4741);
8. Peraturan   Daerah  Provinsi   Kepulauan   Bangka
Belitung   Nomor   4   Tahun   2008   tentang   Urusan
Pemerintah   Daerah  Provinsi   Kepulauan   Bangka

2


Belitung   (Lembaran   Daerah  Provinsi   Kepulauan
Bangka Belitung Tahun 2008 Nomor 1 Seri D);
9. Peraturan   Daerah  Provinsi   Kepulauan   Bangka
Belitung   Nomor   6   Tahun   2008   tentang   Organisasi
dan   Tata   Kerja   Dinas   Daerah   Provinsi   Kepulauan
Bangka   Belitung   (Lembaran   Daerah  Provinsi
Kepulauan   Bangka   Belitung   Tahun   2008   Nomor   2
Seri D);
MEMUTUSKAN :
Menetapkan : PERATURAN   GUBERNUR   KEPULAUAN   BANGKA
BELITUNG   TENTANG  ORGANISASI   DAN   TATA   KERJA
UNIT PERLAKSANA TEKNIS DINAS  DAERAH PROVINSI
KEPULAUAN BANGKA BELITUNG
BAB I
KETENTUAN UMUM
 Pasal 1
Dalam Peraturan ini yang dimaksud dengan :
1. Gubernur   adalah     Gubernur   Kepulauan   Bangka
Belitung.
2. Unit   Pelaksana   Teknis   Daerah   yang   selanjutnya

disebut UPTD adalah Unit Pelaksana Teknis Daerah
Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.
2. Jabatan   Fungsional   adalah   jabatan   yang   diberikan
kepada Pegai Negeri Sipil yang mempunyai keahlian
tertentu, diberi tugas dan wewenang serta tanggung
jawab sesuai dengan fungsi dan keahliannya.
BAB II
PEMBENTUKAN
Pasal 2
Dengan Peraturan Gubernur ini dibentuk :
(1) Unit Pelaksana Teknis pada Dinas Perindustrian dan
Perdagangan   Provinsi   Kepulauan   Bangka   Belitung
adalah :
a. UPTD Balai Sertifikasi dan Pengendalian Mutu;
b. UPTD Balai Metrologi.

3

(2) Unit   Pelaksana   Teknis   pada   Dinas   Kelautan   dan
Perikanan   Provinsi   Kepulauan   Bangka   Belitung

adalah:
a. UPTD Balai Benih Ikan Sentral Pemali;
b. UPTD Balai Benih Ikan Laut Tanjung Rusa; 
c. UPTD   Balai   Benih  Ikan  Air   Payau   Tanjung
Krasak;
d. UPTD Laboratorium Pengujian dan Pengendalian
Mutu Hasil Perikanan.
(3) Unit   Pelaksana   Teknis   pada   Dinas   Pertanian,
Perkebunan   dan   Peternakan   Provinsi   Kepulauan
Bangka Belitung adalah :  
a. UPTD Balai Benih Pertanian;
b. UPTD Balai Proteksi Tanaman;
c. UPTD Pengawas dan Sertifikasi Mutu Benih.
(4) Unit Pelaksana Teknis pada Dinas Tenaga Kerja dan
Transmigrasi   Provinsi   Kepulauan   Bangka   Belitung
adalah :    
a. UPTD Balai Pengembangan Produktivitas Daerah
(BPPD);
        
b. UPTD Balai Latihan Kerja Industri (BLKI);

c. UPTD Balai Hygiene Perusahaan Kesehatan dan
Keselamatan Kerja (Hyperkes).
(5) Unit   Pelaksana   Teknis   pada   Dinas   Perhubungan
Provinsi Kepulauan Bangka Belitung adalah:        
a. UPTD   Jembatan   Timbang   Simpang   Tempilang
Kelapa;                                              
b. UPTD   Jembatan   Timbang   Air   Raya   Tanjung
Pandan.
(6) Unit   Pelaksana   Teknis   pada   Dinas   Kesejahteraan
Sosial Provinsi Kepulauan Bangka Belitung adalah : 
UPTD Panti Sosial Bina Serumpun.
(7) Unit   Pelaksana   Teknis   pada   Dinas   Kesehatan
Provinsi Kepulauan Bangka Belitung adalah : 
UPTD Balai Laboratorium Kesehatan (Balai Labkes).
(8) Unit Pelaksana Teknis pada Dinas Koperasi, Usaha
Mikro, Kecil, dan Menengah adalah :
UPTD   Balai   Latihan   Perkoperasian,Usaha   Mikro,
Kecil dan Menengah.
(9) Unit Pelaksana Teknis pada Dinas Pekerjaan Umum
adalalah:                    

UPTD Wilayah Kabupaten Belitung.

4

(10) Unit   Pelaksana   Teknis   pada   Dinas   Pendapatan,
Pengelolaan   Keuangan   dan   Aset   Daerah   Provinsi
Kepulauan Bangka Belitung adalah : 
a. UPTD Wilayah Kota Pangkalpinang;
b. UPTD Wilayah Kabupaten Bangka;
c. UPTD Wilayah Kabupaten Belitung;
d. UPTD Wilayah Kabupaten Bangka Selatan;
e. UPTD Wilayah Kabupaten Bangka Tengah;
f. UPTD Wilayah Kabupaten Bangka Barat;
g. UPTD Wilayah Kabupaten Belitung Timur.
BAB III
URAIAN TUGAS
Bagian Pertama
Unit Pelaksana Teknis pada Dinas Perindustrian Dan
Perdagangan
Paragraf Pertama

Balai Sertifikasi dan Pengendalian Mutu 
Pasal 3

(1) UPTD  Balai   Sertifikasi   dan   Pengendalian   Mutu

mempunyai   tugas   melaksanakan   sebagian   tugas
teknis   Dinas   Perindustrian   dan   Perdagangan   di
bidang   pengembangan   standarisasi,   pengujian   dan
pengendalian   mutu,   memimpin   UPTD   Balai
Sertifikasi   dan   Pengendalian   Mutu   sesuai   dengan
ketentuan yang berlaku.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud
pada   ayat   (1)   UPTD   Balai   Sertifikasi   dan
Pengendalian Mutu mempunyai fungsi :
a. pelaksanaan   penyusunan   program   kerja
tahunan,   mengkoordinasikan   penyusunan   dan
kegiatan   sertifikasi   dan   pengendalian   mutu
sesuai dengan bidang tugasnya;       
b. penetapan kebijakan teknis dan administrasi di
bidang   pelayanan   jasa   sertifikasi   dan

pengendalian;
c. peningkatan   kemampuan   laboratorium   penguji
secara   berkesinambungan   sejalan   dengan
perkembangan ilmu pengetahuan dan kemajuan;
d. pertanggungjawaban   terhadap   kebijakan
sertifikasi dan pengendalian mutu;          

5

e. pelaksanaan pembinaan staf;
f. pelaksanaan   tugas­tugas   lain   yang   di   berikan
oleh kepala dinas.
(3) UPTD   Balai   Sertifikasi   dan   Pengendalian   Mutu
dipimpin oleh seorang kepala yang berada dibawah
dan   bertanggungjawab   kepada   Kepala   Dinas
Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Kepulauan
Bangka Belitung.
Pasal 4
(1) UPTD   Balai   Sertifikasi   dan   Pengendalian   Mutu,
terdiri dari:

a. Kepala UPTD;
b. Sub Bagian Tata Usaha;
c. Seksi Pengujian, Sertifikasi dan Kalibrasi;
d. Seksi Pengendalian Mutu.
(2) Masing­masing sub bagian dan seksi dipimpin oleh
seseorang   kepala   yang   berada   dibawah   dan
bertanggungjawab   kepada   kepala   UPTD   Balai
Sertifikasi dan Pengendalian Mutu.
(3) Bagan   susunan   organisasi   UPTD   Balai   Sertifikasi
dan   Pengendalian   Mutu   sebagaimana   tercantum
pada Lampiran Ia dan merupakan bagian yang tidak
terpisahkan dari Peraturan Gubernur ini.
Pasal 5
(1) Kepala  UPTD   Balai   Sertifikasi   dan   Pengendalian
Mutu  mempunyai   tugas   memimpin   pelaksanaan
seluruh kegiatan dalam lingkungan UPTD.
(2) Uraian   tugas  Kepala UPTD sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) adalah :
a. merumuskan dan menetapkan kebijakan umum
di lingkungan UPTD;
b. menetapkan rencana kerja strategis, usulan pro­
gram kegiatan, anggaran dan kebutuhan tenaga,
sarana dan prasarana, pendidikan dan pelatihan,
serta penelitian dan pengembangan;
c. menetapkan  standar,  norma,   pedoman,   kriteria
dan prosedur pelayanan di UPTD;
d. melaksanakan koordinasi kegiatan UPTD secara

6

lintas program dan sektor terkait;

e. melaksanakan pembinaan staf;
f.

melaksanakan   tugas   lain   yang   diberikan   oleh
atasan.
Pasal 6

(1) Sub   Bagian   Tata   Usaha   mempunyai   tugas
melaksanakan   koordinasi   penyusunan   program,
urusan   surat   menyurat,   urusan   kepegawaian,
keuangan,   umum   dan   perlengkapan,   sebagai
penatausahaan   dan   rumah   tangga   di   UPTD   Balai
Sertifikasi dan Pengendalian Mutu.
(2) uraian   tugas  sub   bagian  sebagaimana   yang
dimaksud pada ayat (1) adalah sebagai berikut :
a. mengkoordinasikan penyusun program kerja dan
kebijakan di bidang adminitrasi dan teknis;
b. melaksanakan urusan ketatausahaan;
c. melaksanakan   urusan   kepegawaian,   keuangan,
umum dan perlengkapan;
d. melaksanakan pembinaan staf;
e. melaksanakan evaluasi dan pelaporan ;
f. melaksanakan   tugas   lain   yang   diberikan   oleh
atasan.
Pasal 7
(1) Seksi   Pengujian,   Sertifikasi     dan   Kalibrasi
mempunyai   tugas   melaksanakan   penyusunan
program   pengujian,   sertifikasi   dan   kalibrasi,
mengkoordinasikan   pelaksanaan   teknis   dan
administrasi   di   bidang   pengujian,   sertifikasi   dan
kalibrasi.
(2) Uraian   tugas  seksi  sebagaimana   yang   dimaksud
pada ayat (1) adalah sebagai berikut:
a. melaksanakan   penyusunan   program   kebijakan
sistem       penerapan   Standarisasi   Nasional
Indonesia (SNI);
b. melaksanakan penyusun program pengujian dan
melaksanakan urusan pengujian;
c. melaksanakan   penyusunan   dokumen   sistem
mutu   dan   melaksanakan   sistem   jaminan   mutu

7

secara berkesinambungan;
d. melaksanakan penelitian keabsahan hasil uji; 
e. melaksanakan urusan sertifikasi ;
f. menginventarisasikan   data   hasil   pengujian   dan
peralatan laboratorium;
g. melaksanakan   penyusunan   pedoman   dan
prosedur penggunaan alat­alat laboratorium;
h. melaksanakan   penyusunan   dan   melaksanakan
program   kalibrasi   peralatan   laboratorium   agar
tetap layak pakai;
i. melaksanakan verifikasi laboratorium penguji;
j. melaksanakan   sosialisasi   pengambil   contoh,
pengujian, sertifikasi dan kalibrasi bagi eksportir
dan dunia usaha;
k. melaksanakan pembinaan staf;
l. melaksanakan   monitoring,   evaluasi   dan
pelaporan;
m. melaksanakan   tugas   lain   yang   diberikan   oleh
atasan.
Pasal 8
(1)

Seksi  Pengendalian  Mutu   mempunyai   tugas
melaksanakan   penyusunan   program   pengendalian
sistem   sertifikasi   dan     pengendalian   mutu,
mengkoordinasikan   pelaksanaan   teknis   dan
administrasi   sistem   Pengendalian   dan   sertifikasi
mutu.
(2)
Uraian Tugas Seksi sebagaimana yang dimaksud
pada ayat (1) adalah sebagai berikut :
a. melaksanakan   penyusunan   dan   melaksanakan
program sistem pengendalian mutu;     
b. membuat program dan   melaksanakan verifikasi
dan  audit sistem mutu;
c. membuat program penelitan dan pengembangan
standar;
d. melaksanakan   dokumentasi   sistem   menajemen
mutu;
e. melaksanakan   pengkajian   ulang   sistem
menajemen mutu;
f. menerapkan sistem sertifikasi mutu;
g. mengembangkan ruang lingkup akreditasi;
h. melaksanakan   pembinaan,   mengendalikan,

8

mengawasi   mutu   wajib   produk   ekspor   tertentu
maupun barang­barang yang beredar di pasaran;
i. melaksanakan   bimbingan   teknis   dan   sosialisasi
Sistem Standarisasi Mutu (SSM) dan penerapan
Standarisasi Nasional Indonesia (SNI);
j. melaksanakan pembinaan staf;
k. melaksanakan   monitoring,   evaluasi   dan
pelaporan;
l. melaksanakan   tugas   lain   yang   diberikan   oleh
atasan.
Paragraf Kedua
Balai Metrologi
Pasal 9
(1) UPTD  Balai Metrologi mempunyai tugas pokok me­
laksanakan sebagian tugas Teknis Dinas Perindus­
trian dan Perdagangan di bidang Kemetrologian, me­
mimpin UPTD Balai Metrologi sesuai dengan keten­
tuan yang berlaku.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) UPTD Balai Metrologi mempunyai fung­
si :
a. perencanaan,   penyusunan   program   dan
pelaksanaan kegiatan di bidang kemetrologian;
b. pelaksanaan pembinaan dan pengembangan pro­
fesionalisme Sumber Daya Manusia kemetrologi­
an.
c. pelaksanaan pembinaan dan pengembangan pro­
fesionalisme produsen alat Ukur Takar Timbang
dan Perlengkapannya (UTTP) dan Barang Dalam
Kemasan Terbungkus (BDKT) serta Reparatir alat
Ukur   Takar   Timbang   dan   Perlengkapannya
(UTTP);
d. pelaksanaan   koordinasi   dan   kerjasama   dengan
instansi terkait dalam bidang kemetrologian;
e. penyiapan   pedoman   pelaksanaan   tugas   dalam
bidang pelayanan kemetrologian;
f. pelaksanaan pembinaan staf;
g. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh ke­
pala dinas.
(3) UPTD Balai Metrologi dipimpin oleh seorang kepala

9

yang berada dibawah dan bertanggung jawab kepada
kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provin­
si Kepulauan Bangka Belitung.
Pasal 10
(1) UPTD Balai Metrologi, terdiri dari:
a. Kepala UPTD;
b. Sub Bagian Tata Usaha;
c. Seksi Teknis Kemetrologian;
d. Seksi Pelayanan Kemetrologian.
(2) Masing­masing Sub Bagian dan Seksi dipimpin oleh
seorang   kepala   yang   berada   dibawah   dan
bertanggung   jawab   kepada   kepala   UPTD   Balai
Metrologi.
(3) Bagan   susunan   organisasi   UPTD   Balai   Metrologi
sebagaimana   tercantum   pada   Lampiran  Ib  dan
merupakan   bagian   yang   tidak   terpisahkan   dari
Peraturan Gubernur ini.
Pasal 11
(1) Kepala  UPTD   Balai   Metrologi  mempunyai   tugas
memimpin   pelaksanaan   seluruh   kegiatan   dalam
lingkungan UPTD.
(2) Uraian   tugas  Kepala UPTD sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) adalah sebagai berikut :
a. merumuskan dan menetapkan kebijakan umum
di lingkungan UPTD;
b. menetapkan rencana kerja strategis, usulan pro­
gram kegiatan, anggaran dan kebutuhan tenaga,
sarana dan prasarana, pendidikan dan pelatihan,
serta penelitian dan pengembangan;
c. menetapkan  standar,  norma,   pedoman,   kriteria
dan prosedur pelayanan di UPTD;
d. melaksanakan koordinasi kegiatan UPTD secara
lintas program dan sektor terkait;
e. melaksanakan pembinaan staf.
Pasal 12
(1) Sub  Bagian   Tata   Usaha   mempunyai   tugas   pokok

10

merencanakan, membagi tugas, memberi petunjuk,
membina,   melaksanakan   tugas   administrasi   alat
ukur takar timbang dan perlengkapannya, dan me­
laporkan hasil kegiatan sebagai pertanggungjawaban
sesuai dengan prosedur dan ketentuan yang berla­
ku.
(2) Uraian   tugas  Sub   Bagian  sebagaimana   dimaksud
pada ayat (1) adalah sebagai berikut:
a. merencanakan dan menyusun program kegiatan
kemetrologian;
b. melaksanakan urusan ketatausahaan;
c. melaksanakan tugas administrasi;
d. melaksanakan   pembinaan,   pengembangan   dan
profesionalisme Sumber Daya Manusia kemetro­
logian; 
e. melaksanakan pengelolaan retribusi biaya tera;
f. melaksanakan pengelolaan cap tanda tera (stem­
pel tera);
g. melaksanakan   persiapan   sarana   dan   prasarana
teknis dan administrasi laboratorium dan insta­
lasi uji alat Ukur Takar Timbang dan Perlengkap­
annya; 
h. melaksanakan pembinaan staf;
i. melaksanakan   tugas   lain   yang   diberikan   oleh
atasan.
Pasal 13
(1) Seksi Teknis Kemetrologian mempunyai tugas pokok
membantu   Kepala   UPTD   dalam   merencanakan,
memberi   petunjuk,   membina,   melaksanakan   tugas
teknis   dan   administrasi   alat   Ukur   Takar   Timbang
dan Perlengkapan (UTTP) dan melaporkan hasil kegi­
atan   sebagai   pertanggungjawaban   sesuai   dengan
prosedur dan ketentuan yang berlaku.
(2) Uraian Tugas  Seksi  sebagaimana dimaksud ayat (1)
adalah sebagai berikut: 
a. merencanakan   dan   menyusun   kegiatan
pengelolaan  laboratorium metrologi dan standar
kerja;
b. membantu   membina   pengembangan   dan
profesionalisme Sumber Daya Manusia di UPTD
Balai Metrologi; 

11

c. melaksanakan   pengelolaan   laboratorium
metrologi dan standar kerja ;
d. melaksanakan   penyiapan   dan   pengelolaan
sarana   dan   prasarana   laboratorium  metrologi
dan   instalasi   uji   Ukur   Takar   Timbang   dan
Perlengkapan (UTTP); 
e. melakukan   dokumentasi   pengelolaan   peralatan
laboratorium metrologi dan standar kerja;           
f. melakukan   iterkomparasi   antar   standar   satuan
tertinggi   milik   Balai   Metrologi   dengan   standar
satuan ukuran nasional dan internasional ;
g. melakukan   verifikasi   internal   standar   satuan
ukuran Balai Metrologi;
h. melaksanakan pembinaan staf;
i. melaksanakan tugas lain yang diberikan atasan.
Pasal 14
(1) Seksi   Pelayanan   Kemetrologian   mempunyai   tugas
pokok   membantu   Kepala   UPTD   dalam   merencana­
kan,   memberi   petunjuk,   membina,   melaksanakan
tugas pelayanan kemetrologian dan administrasi ke­
giatan   pelayanan   serta   melaporkan   hasil   kegiatan
sebagai   pertanggungjawaban   sesuai   dengan   prose­
dur dan ketentuan yang berlaku.
(2) Uraian tugas  seksi  sebagaimana dimaksud ayat (1)
adalah sebagai berikut: 
a. merencanakan dan menyusun kegiatan pelayan­
an tera dan tera ulang alat Ukur Takar Timbang
dan Perlengkapan (UTTP);
b. membantu membina pengembangan dan profesi­
onalisme sumber daya manusia metrologi;
c. membantu   pembinaan   Wajib   Tera   Ulang   Ukur
Takar Timbang dan Perlengkapan (UTTP), Barang
Dalam Keadaan Terbungkus (BDKT), dan repara­
si   alat   Ukur   Takar   Timbang   dan   Perlengkapan
(UTTP);
d. melaksanakan   persiapan   sarana   dan   prasarana
kegiatan pelayanan tera dan tera ulang;
e. melaksanakan kegiatan pelayanan tera dan tera
ulang alat Ukur Takar Timbang dan Perlengkap­
an (UTTP) dan pengujian Barang Dalam Keadaan
Terbungkus (BDKT);
f. melaksanakan   penelitian   alat   Ukur   Takar   Tim­

12

bang dan Perlengkapan (UTTP) baru untuk pro­
ses perizinan alat Ukur Takar Timbang dan Per­
lengkapan (UTTP);
g. membuat sertifikat hasil pengujian dan peneraan
alat   Ukur   Takar   Timbang   dan   Perlengkapan
(UTTP) dan  Barang Dalam Keadaan Terbungkus
(BDKT);
h. melaksanakan pembinaan staf;
i. melaksanakan tugas lain yang diberikan atasan.
Bagian Kedua
Unit Pelaksanaan Teknis Pada Dinas Kelautan Dan
Perikanan
Paragraf Pertama
Balai Benih Ikan Sentral Pemali
Pasal 15
(1)

UPTD  Balai   Benih   Ikan   Sentral   Pemali
mempunyai   tugas   melaksanakan   penyusunan
rencana kegiatan, melaksanakan evaluasi, pelatihan
dan produktivitas serta pembinaan staf.
(2)
Untuk   melaksanakan   tugas   sebagaimana
dimaksud   ayat   (1)   UPTD   Balai   Benih   Ikan   Sentral
Pemali mempunyai fungsi :
a. penyusunan   rencana   teknis   operasional
perbenihan dan budidaya ikan air tawar;
b. pelaksanaan   pelestarian   sumberdaya   ikan   dan
lingkungan;                             
c. pelaksanaan   fasilitas   analisa   teknis   operasional
perbenihan   dan   pengembangan   budidaya   ikan
air tawar;
d. pengkajian   dan   analisa   teknis   operasional
perbenihan   dan   pengembangan   budidaya   ikan
air tawar;
e. pelaksanaan   Pengawasan   dan   Pengendalian
Mutu Benih Ikan;
f. peningkatan   kemampuan,   keterampilan   dan
pengetahuan   produktivitas   Balai   Benih   Ikan
Sentral Pemali;
g. pengolaan ketatausahaan.
(3)
UPTD Balai Benih Ikan Sentral Pemali dipimpin
oleh   seorang   kepala   yang   berada   dibawah   dan

13

bertanggung   jawab   kepada   kepala   Dinas   Kelautan
dan Perikanan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.
Pasal 16
(1) UPTD Balai Benih Ikan Sentral Pemali, terdiri dari: 
a. Kepala UPTD;
b. Sub Bagian Tata Usaha;
c. Seksi Produksi dan Budidaya;
d. Seksi Hama dan Penyakit.
(2) Masing­masing Sub Bagian dan Seksi di pimpin oleh
seorang   kepala   yang   berada   dibawah   dan
bertanggungjawab kepada kepala UPTD  Balai Benih
Ikan Sentral Pemali.
(3) Bagan   susunan   organisasi   UPTD   Balai   Benih   Ikan
Sentral   Pemali   sebagaimana   tercantum   pada
Lampiran   IIa   dan   merupakan   bagian   yang   tidak
terpisahkan dari Peraturan Gubernur ini.
Pasal 17
(1) Kepala  UPTD   Balai   Benih   Ikan   Sentral   Pemali
mempunyai   tugas   memimpin   pelaksanaan   seluruh
kegiatan dalam lingkungan UPTD.
(2) Uraian   tugas kepala UPTD sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) adalah sebagai berikut :
a. merumuskan dan menetapkan kebijakan umum
di lingkungan UPTD;
b. menetapkan rencana kerja strategis, usulan pro­
gram kegiatan, anggaran dan kebutuhan tenaga,
sarana dan prasarana, pendidikan dan pelatihan,
serta penelitian dan pengembangan;
c. menetapkan  standar,  norma,   pedoman,   kriteria
dan prosedur pelayanan di UPTD;
d. melaksanakan koordinasi kegiatan UPTD secara
lintas program dan sektor terkait;
e. melaksanakan pembinaan staf;
f. melaksanakan   tugas   lain   yang   diberikan   oleh
atasan.
Pasal 18
(1) Tugas Sub Bagian sebagaimana dimaksud pada Sub

14

Bagian   Tata   Usaha   mempunyai   tugas   membantu
kepala UPTD di bidang ketatausahaan, kepegawaian,
keuangan,   perlengkapan   umum   serta   perencanaan
dan pelaporan.
(2) Uraian ayat (1) adalah sebagai berikut :
a. mengelola administrasi kepegawaian;
b. mengelola administrasi keuangan;
c. menyiapkan   bahan   dan   penyusunan   rencana
anggaran rutin dan pembangunan;                     
d. melaksanakan   pembukuan   administrasi
keuangan   anggaran   pendapatan   dan   belanja
rutin/pembangunan;
e. mengelola rumah tangga dan perlengkapan Unit
pelaksanaan Teknis Dinas;
f. mengelola naskah Dinas dan kearsipan;
g. menyiapkan   bahan   dan   penyusunan   laporan
Unit pelaksana Teknis Dinas;
h. melaksanakan pembinaan staf;
i. melaksanakan   tugas   lain   yang   diberikan   oleh
atasan.
Pasal 19
(1) Seksi   Produksi   dan   Budidaya   mempunyai   tugas
membantu  kepala  UPTD  di bidang  teknik  produksi
dan teknis budidaya.
(2) Uraian   Tugas   seksi   sebagaimana   dimaksud   pada
ayat (1) adalah sebagai berikut:
a. melaksanakan pelestarian sumber daya ikan dan
lingkungan air tawar;                       
b. melaksanakan   penerapan   teknik   pembenihan
dan distribusi benih ikan air tawar;
c. melaksanakan perbanyakan induk ikan air tawar
dan pengandaan telur/benih ikan air tawar;
d. melaksanakan pembinaan staf;
e. melaksanakan   tugas   lain   yang   diberikan   oleh
atasan.
Pasal 20
(1)

Seksi   Hama   dan   Penyakit   mempunyai
tugas membantu Kepala UPTD di bidang hama dan
penyakit ikan.

15

(2)

Uraian   Tugas
 Seksi
 sebagaimana
dimaksud pada ayat (1)  adalah sebagai berikut :
a. melaksanakan   pengendalian   terhadap   hama
penyakit ikan air tawar;                        
b. melaksanakan   sertifikasi   sistem   mutu   atau
sertifikasi benih ikan air tawar;                      
c. melaksanakan pengawasan terhadap mutu benih
ikan air tawar;                                     
d. melaksanakan   bimbingan   teknis,   penyuluhan
serta   evaluasi   kepada   pembudidaya   ikan   air
tawar;
e. melaksanakan pembinaan staf;
f. melaksanakan   tugas   lain   yang   diberikan   oleh
atasan.
Paragraf Kedua
Balai Benih Ikan Laut Tanjung Rusa
Pasal 21

(1)

UPTD  Balai   Benih   Ikan  Laut  Tanjung
Rusa mempunyai tugas melaksanakan penyusunan
rencana   kegiatan,  melaksanaan   evaluasi,  pelatihan
dan produktivitas serta pembinaan staf.
(2)
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) UPTD Balai Benih Ikan Laut
Tanjung Rusa mempunyai fungsi :
a. penyusunan   rencana   teknis   operasional
perbenihan   dan   budidaya   ikan   air   laut   milik
rakyat;
b. pelaksanaan   pelestarian   sumberdaya   ikan   dan
lingkungan;                                                  
c. pelaksanaan   fasilitasi   teknis   unit   perbenihan
dan budidaya ikan air laut milik rakyat;
d. pengkajian   dan   analisis   teknis   operasional
perbenihan   dan   pengembangan   budidaya   ikan
air laut;
e. pelaksanaan   Pengawasan   dan   Pengendalian
Mutu Benih Ikan;
f. peningkatan   Kemampuan,   keterampilan   dan
pengetahuan   produktuvitas   Balai   Benih   Ikan
Laut Tanjung Rusa.            
(3) UPTD Balai Benih Ikan Laut Tanjung Rusa dipimpin

16

oleh   seseorang   kepala   yang   berada   dibawah   dan
bertanggungjawab   kepada   kepala   Dinas   Kelautan
dan Perikanan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.
Pasal 22
(1) UPTD   Balai   Benih   Ikan  Laut  Tanjung   Rusa,   terdiri
dari :
a. Kepala UPTD;
b. Sub Bagian Tata Usaha;
c. Seksi Produksi dan Budidaya;    
d. Seksi  Hama dan Penyakit.
(2) Masing­masing Sub Bagian dan Seksi di pimpin oleh
seorang   kepala   yang   berada   di         bawah   dan
bertanggung jawab kepada kepala UPTD Balai Benih
Ikan Laut Tanjung Rusa.
(3) Bagan   susunan   organisasi   UPTD   Balai   Benih   Ikan
Laut  Tanjung   Rusa   sebagaimana   tercantum   pada
Lampiran   IIb   dan   merupakan   bagian   yang   tidak
terpisah dari Peraturan Gubernur ini.
Pasal 23
(1) Kepala  UPTD  Balai Benih  Ikan Laut  Tanjung Rusa
mempunyai   tugas   memimpin   pelaksanaan   seluruh
kegiatan dalam lingkungan UPTD.
(2) Uraian  tugas kepala UPTD  sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) adalah sebagai berikut :
a. merumuskan dan menetapkan kebijakan umum
di lingkungan UPTD;
b. menetapkan  rencana   kerja   strategis,  usulan
program  kegiatan,  anggaran   dan   kebutuhan
tenaga,   sarana   dan   prasarana,  pendidikan   dan
pelatihan, serta penelitian dan pengembangan;
c. menetapkan  standar,  norma,   pedoman,   kriteria
dan prosedur pelayanan di UPTD;
d. melaksanakan koordinasi kegiatan UPTD secara
lintas program dan sektor terkait;
e. melaksanakan pembinaan staf;
f. melaksanakan   tugas   lain   yang   diberikan   oleh
atasan.

17

Pasal 24
(1) Sub   Bagian   Tata   Usaha   mempunyai   tugas
membantu   Kepala   UPTD   di   bidang   ketatausahaan,
kepegawaian, keuangan, perlengkapan umum serta
perencanaan dan pelapor.
(2) Uraian   Tugas   Sub   Bagian   sebagaimana   dimaksud
pada ayat (1) adalah sebagai berikut :
a. mengelola administrasi kepegawaian;
b. mengelola administrasi keuangan;
c. menyiapkan   bahan   dan   penyusunan   rencana
anggaran rutin  dan pembangunan;                
d. melaksanakan   pembukaan   administrasi
keuangan   anggaran   pendapatan   dan   belanja
rutin/pembangunan;
e. mengelola   rumah   tangga   dan   perlengkapan
UPTD;                                       
f. mengelola naskah dinas dan kearsipan;
g. menyiapkan   bahan   dan   penyusunan   laporan
UPTD;
h. melaksanakan pembinaan staf;
i. melaksanakan   tugas   lain   yang   diberikan   oleh
atasan.
Pasal 25
(1) Seksi   Produksi   dan   Budidaya   mempunyai   tugas
membantu Kepala UPTD di bidang teknik produksi
dan teknis budidaya .
(2) Uraian   Tugas  seksi  sebagaimana   dimaksud   pada
ayat (1) adalah sebagai berikut :
a. melaksanakan   pelayanan   dan   publikasi   teknis
kegiatan penerapan teknik pembenihan ikan air
laut;
b. melaksanakan pelestarian sumber daya ikan dan
lingkungan air laut ;                                           
c. melaksanakan   penerapan   teknik   pembenihan
dan distribusi benih ikan air laut;
d. melaksanakan perbanyakan induk ikan air laut
dan pengadaan telur/benih ikan air laut.
Pasal 26

18

(1) Seksi   Hama   dan   Penyakit   mempunyai   tugas
membantu   Kepala  UPTD  di   bidang   hama   dan
penyakit ikan.
(2) Uraian   Tugas  Seksi  sebagaimana   dimaksud   pada
ayat (1) adalah sebagai berikut :
a. melaksanakan   pengendalian   terhadap   hama
penyakit ikan air laut;                                          
b. melaksanakan   sertifikasi   sistem   mutu   atau
sertifikasi benih ikan air laut;
c. melaksanakan pengawasan terhadap mutu ikan
air laut;                                                       
d. melaksanakan   bimbingan   teknis,   penyuluhan
serta evaluasi kepada pembudidaya ikan air laut;
e. melaksanakan pembinaan staf;
f. melaksanakan   tugas   lain   yang   diberikan   oleh
atasan.
Paragraf Ketiga
Balai Benih Ikan Air Payau Tanjung Krasak
Pasal 27
(1) UPTD  Balai   Benih  Ikan   Air   Payau  Tanjung   Krasak
mempunyai   tugas   melaksanakan   penyusunan
rencana kegiatan, melaksanakan evaluasi, pelatihan
dan produktivitas serta pembinaan staf.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud
pada   ayat   (1)   UPTD   Balai   Benih   Ikan   Air  Payau
Tanjung Krasak  mempunyai fungsi :
a. penyusunan   rencana   teknis   operasional
perbenihan dan budidaya ikan air payau;
b. pelaksanaan   pelestarian   sumber   daya   ikan  air
payau dan lingkungan;                             
c. pelaksanaan fasilitas teknis unit perbenihan dan
budidaya ikan air payau milik rakyat;
d. pengkajian   dan   analisa   teknis   operasional
perbenihan   dan   pengembangan   budidaya  ikan
air payau;      
e. pelaksanaan   pengawasan   dan   pengendalian
mutu benih ikan air payau;
f. meningkatkan   kemampuan,   keterampilan   dan
pengetahuan produktivitas  balai benih payau;
g. pengelolaan  ketatausahaan.

19

(3) UPTD   Balai   Benih  Ikan   Air   Payau  Tanjung   Krasak
dipimpin oleh seorang kepala  yang berada  dibawah
dan   bertanggungjawab   kepada   Kepala   Dinas
Kelautan dan Perikanan Provinsi Kepulauan Bangka
Belitung.
Pasal 28
(1) UPTD Balai Benih Ikan Air  Payau  Tanjung Krasak,
terdiri dari :
a. Kepala UPTD;
b. Sub Bagian Tata Usaha; 
c. Seksi Produksi dan Budidaya;
d. Seksi Hama dan Penyakit.      
(2) Masing­masing Sub Bagian dan Seksi di pimpin oleh
seorang   kepala   yang   berada   di   bawah   dan
bertanggungjawab kepada kepala UPTD Balai Benih
Ikan Air Payau Tanjung Krasak.
(3) Bagan   susunan   organisasi   UPTD   Balai   Benih   Ikan
Air  Payau  Tanjung Krasak,  sebagaimana tercantum
pada Lampiran IIc dan merupakan bagian yang tidak
terpisahkan dari Peraturan Gubernur ini.
Pasal 29
(1) Kepala  UPTD   Balai   Benih   Ikan   Air   Payau   Tanjung
Krasak,  mempunyai   tugas   memimpin   pelaksanaan
seluruh kegiatan dalam lingkungan UPTD.
(2) Uraian  tugas kepala UPTD  sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) adalah sebagai berikut :
a. merumuskan dan menetapkan kebijakan umum
di lingkungan UPTD;
b. menetapkan  rencana   kerja   strategis,  usulan
program  kegiatan,  anggaran   dan   kebutuhan
tenaga,   sarana   dan   prasarana,  pendidikan   dan
pelatihan, serta penelitian dan pengembangan;
c. menetapkan  standar,  norma,   pedoman,   kriteria
dan prosedur pelayanan di UPTD;
d. melaksanakan koordinasi kegiatan UPTD secara
lintas program dan sektor terkait;
e. melaksanakan pembinaan staf;
f. melaksanakan   tugas   lain   yang   diberikan   oleh

20

atasan.
Pasal 30
(1) Sub   Bagian   Tata   Usaha   mempunyai   tugas
membantu   kepala   UPTD   di   bidang   ketatausahaan,
kepegawaian, keuangan, perlengkapan umum serta
perencanaan dan pelaporan.
(2) Uraian   Tugas   Sub   Bagian   sebagaimana   dimaksud
pada ayat (1) adalah sebagai berikut :
a. mengelola administrasi kepegawaian;
b. mengelola administrasi keuangan;
c. bahan dan penyusunan rencana anggaran rutin
dan pembangunan;                                        
d. melaksanakan   pembukuan   administrasi
keuangan   anggaran   pendapatan   dan   belanja
rutin/pembangunan;
e. mengelola   rumah   tangga   dan   perlengkapan
UPTD;                             
f. mengelola naskah dinas dan kearsipan;
g. menyiapkan   bahan   dan   penyusunan   laporan
UPTD;
h. melaksanakan pembinaan staf;
i. melaksanakan   tugas   lain   yang   diberikan   oleh
atasan.
Pasal 31
(1) Seksi   Produksi   dan   Budidaya   mempunyai   tugas
membantu Kepala  UPTD  di bidang teknik produksi
dan teknis budidaya .
(2) Uraian   Tugas  seksi  sebagaimana   dimaksud   pada
ayat (1) adalah sebagai berikut :
a. melaksanakan   pelayanan   dan   publikasi   teknis
kegiatan penerapan teknik pembenihan ikan air
laut;
b. melaksanakan pelestarian sumber daya ikan dan
lingkungan air laut ;                                           
c. melaksanakan   penerapan   teknik   pembenihan
dan distribusi benih ikan air laut;
d. melaksanakan perbanyakan induk ikan air laut
dan pengadaan telur/benih ikan air laut;
e. melaksanakan pembinaan staf;

21

f.

melaksanakan   tugas   lain   yang   diberikan   oleh
atasan.
Pasal 32

(1) Seksi   Hama   dan   Penyakit   mempunyai   tugas
membantu   Kepala  UPTD  di   bidang   hama   dan
penyakit ikan.
(2) Uraian   Tugas  seksi  sebagaimana   dimaksud   pada
ayat (1) adalah sebagai berikut :
a. pengendalian   terhadap   hama   penyakit   ikan   air
payau; 
b. melaksanakan   sertifikasi   sistem   mutu   atau
sertifikasi benih ikan air payau;
c. melaksanakan pengawasan terhadap mutu ikan
air payau;                                                       
d. melaksanakan   bimbingan   teknis,   penyuluhan
serta   evaluasi   kepada   pembudidaya   ikan   air
payau;
e. melaksanakan pembinaan staf;
f. melaksanakan   tugas   lain   yang   diberikan   oleh
atasan.
Paragraf Keempat
Laboratorium Pengujian dan Pengendalian Mutu Hasil
Perikanan
Pasal 33
(1) UPTD  Laboratorium   Pengujian   dan  Pengendalian
Mutu   Hasil   Perikanan   mempunyai   tugas
melaksanakan sebagian kegiatan teknis operasional
dan/atau kegiatan teknis penunjang Dinas Kelautan
dan Perikanan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung
di   bidang   pengujian   dan   pengendalian   mutu   hasil
perikanan.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud
pada   ayat   (1)   UPTD   Laboratorium   Pengujian   dan
Pengendalian  Mutu   Hasil   Perikanan   mempunyai
fungsi :
a. penyusunan   rencana   teknis   operasional
pengujian   dan   pengendalian  mutu   hasil
perikanan; 

22

b. pelaksanaan   kebijakan   teknis   operasional
pengujian   dan   pengendalian  mutu   hasil
perikanan;
c. penerapan   sistem   manajemen   mutu   yang
mengacu   kepada   ISO   17025   dalam   rangka
pengendalian mutu hasil perikanan;
d. pelayanan   jasa   penerbitan   Sertifikat   Kesehatan
(Health   Certificate/HC)   terhadap   produk
perikanan   yang   memenuhi   persyaratan   SNI
(Standar   Nasional   Indonesia)   dalam   rangka
menjamin mutu dan keamanan pangan;
e. pelaksanaan surveilan ke Unit Pengolahan Ikan;
f. penerapan   pelayanan   jaminan   mutu   melalui
sertifikasi   berbasis  In  Process   Inspection  (IPI)
untuk   layanan   satu   hari   dalam   penerbitan
Sertifikat Kesehatan (HC 1 hari);
g. pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan
terhadap   mutu   hasil   perikanan   yang
didistribusikan/dipasarkan;
h. pengelolaan ketatausahaan; 
i. pelaksanaan   tugas   lain   yang   diberikan   oleh
kepala   dinas     sesuai   dengan   tugas   dan
fungsinya.
(3) UPTD   Laboratorium   Pengujian   dan  Pengendalian
Mutu Hasil Perikanan dipimpin oleh 
seorang
kepala yang berada dibawah dan bertanggungjawab
kepada   Kepala   Dinas   Kelautan   dan   Perikanan
Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.
Pasal 34
(1) UPTD   Laboratorium   Pengujian   dan  Pengendalian
Mutu Hasil Perikanan, terdiri dari :
a. Kepala UPTD;
b. Sub Bagian Tata Usaha ;
c. Seksi Pengujian;
d. Seksi Pengendalian Mutu.
(2) Masing­masing Sub Bagian dan Seksi dipimpin oleh
seorang   kepala   yang   berada   di   bawah   dan
bertanggungjawab   kepada   kepala   UPTD
Laboratorium   Pengujian   dan   Pengendalian   Mutu
Hasil Perikanan.      
(3) Bagan   susunan   organisasi   UPTD   Laboratorium

23

Pengujian   dan  Pengendalian  Mutu   Hasil  Perikanan
sebagaimana   tercantum   pada  Lampiran   IId   dan
merupakan   bagian   yang   tidak   terpisahkan   dari
Peraturan Gubernur ini.
Pasal 35
(1) Kepala  UPTD   Laboratorium   Pengujian   dan  Pengen­
dalian  Mutu   Hasil   Perikanan  mempunyai   tugas
memimpin   pelaksanaan   seluruh   kegiatan   dalam
lingkungan UPTD.
(2) Uraian   tugas  Kepala UPTD sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) adalah sebagai berikut: 
a. merumuskan dan menetapkan kebijakan umum
di lingkungan UPTD;
b. menetapkan rencana kerja strategis, usulan pro­
gram kegiatan, anggaran dan kebutuhan tenaga,
sarana dan prasarana, pendidikan dan pelatihan,
serta penelitian dan pengembangan;
c. menetapkan  standar,  norma,   pedoman,   kriteria
dan prosedur pelayanan di UPTD;
d. melaksanakan koordinasi kegiatan UPTD secara
lintas program dan sektor terkait;
e. melaksanakan pembinaan staf; 
f. melaksanakan   tugas   lain   yang   diberikan   oleh
atasan.
Pasal 36
(1) Sub   Bagian   Tata   Usaha   mempunyai   tugas
membantu   Kepala  UPTD  di   bidang   ketatausahaan,
kepegawaian, keuangan, perlengkapan umum serta
perencanaan dan pelaporan. 
(2) Uraian   tugas  Sub   Bagian   sebagaimana   dimaksud
ayat (1) adalah sebagai berikut :
a. melaksanakan   penyusunan   program   bidang
administrasi dan teknis;
b. mengelola  administrasi  kepegawaian,  keuangan,
kearsipan,   surat   menyurat,   umum   dan
perlengkapan serta inventaris kantor;
c. melaksanakan urusan kerumahtanggaan;
d. melakukan penerimaan contoh;
e. pengetikan   Sertfikat   Kesehatan   serta

24

menyampaikan kepada Pengguna Jasa;
menerima
 
pengaduan/keluhan
 
serta
berkoordinasi dengan seksi terkait terkait dalam
penyelesaiannya;
g. merencanakan   dan   melaksanakan   kebutuhan
logistik laboratorium;
h. memverifikasi   secara   administrasi   barang   atau
peralatan yang dibeli  sebelum digunakan;
i. berkoordinasi   dengan   seksi   terkait   dalam
penyusunan program pelatihan bagi staf;
j. melaksanakan pembinaan staf;
k. melaksanakan   tugas   lain   yang   diberikan   oleh
atasan.
f.

Pasal 37
(1)

Seksi   Pengujian   mempunyai   tugas
membantu Kepala UPTD di bidang pengujian mutu
hasil perikanan.
(2)
Uraian   Tugas   Seksi  sebagaimana
dimaksud ayat (1) adalah sebagai berikut:
a. melaksanakan   penyusunan   program   teknis
operasional pengujian;
b. merencanakan, mengkoordinir dan mengevaluasi
kegiatan pengujian dan pengambilan contoh;
c. melaksanakan   pengujian   secara   organoleptik,
kimia dan mikrobiologi, dan/atau fisika terhadap
bahan   baku,   bahan   penolong   dan   tambahan
makanan, serta produk akhir hasil perikanan;
d. mengoordinasikan penerapan jaminan mutu dan
pengedalian mutu untuk semua jenis pengujian;
e. melakukan verifikasi terhadap hasil pengujian;
f. merencanakan,   mengorganisasikan   dan
mengevaluasi   program   uji   profisiensi   dan/atau
uji banding;
g. memilih   dan   menentukan   subkontraktor
laboratorium yang kompeten;
h. melakukan investigasi terhadap pengaduan atau
keluhan   pengguna   jasa   terhadap   mutu   hasil
pengujian;
i. melaksanakan pembinaan staf; 
j. melaksanakan   tugas   lain   yang   diberikan   oleh
atasan.

25

Pasal 38
(1) Seksi   Pengendalian   Mutu   mempunyai   tugas
membantu Kepala UPTD di bidang pembinaan dan
pengendalian mutu hasil perikanan.
(2) Uraian   Tugas  seksi  sebagaimana   dimaksud   ayat
pada (1) adalah sebagai berikut :
a. melaksanakan   penyusunan   program   teknis
operasional pengendalian mutu;
b. merencanakan,   mengoordinir   dan   mengevaluasi
penyusunan   serta   melakukan   kaji   ulang
dokumen sistem manajemen mutu;
c. merencanakan, mengorganisasikan mengevaluasi
pelaksanaan   program   audit   internal   semua
elemen   sistem   manajemen   mutu   termasuk
kegiatan pengujian;
d. menyiapkan   dokumen   yang   berhubungan
dengan   pelaksanaan   audit   internal,   surveilan
dan kaji ulang manajemen mutu;
e. mengevaluasi   dokumen   monitoring   Titik
Pengendalian   Kritis   (Critical   Control   Point)   yang
diajukan   oleh   Unit   Pengolahan   Ikan   dalam
rangka   penerbitan   Sertifikat   Kesehatan   sebagai
komitmen   Program   Manajemen   Mutu   Terpadu
(PMMT);
f. melaksanakan   kaji   ulang   terhadap   temuan
ketidaksesuaian   dan   rekomendasi   tindakan
perbaikan yang dilakukan oleh tim audit internal
dan   tim   surveilan   dalam   pelaksanaan   program
audit internal dan surveilan;
g. melaksanakan   audit   tindak   lanjut   untuk
memverifikasi   penerapan   dan   efektivitas
tindakan perbaikan yang dilakukan auditi;
h. melaksanakan pembinaan staf;
i. melaksanakan   tugas   lain   yang   diberikan   oleh
atasan.
Bagian Ketiga
Unit Pelaksanaan Teknis Pada Dinas Pertanian,
Perkebunan dan Peternakan
Paragraf Pertama
Balai Benih Pertanian

26

Pasal 39
(1) UPTD   Balai   Benih   Pertanian   mempunyai   tugas
melaksanakan   sebagian   tugas   Dinas   Pertanian,
Perkebunan   dan   Peternakan   dalam   memproduksi,
menyebarluaskan   dan   pengembangan   teknologi
benih   dan   bibit   bermutu   varietas   unggul   Benih
Dasar   (BD)   dan   Benih   Pokok   (BP)   sesuai   dengan
Peraturan
 
Perundang­undangan
 
serta
menyelenggarakan   administrasi   umum   di
lingkungan UPTD.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud
pada   ayat   (1)   UPTD       Balai   Benih   Pertanian
mempunyai fungsi:
a. penyusunan   rencana   Program   Balai   Benih
Pertanian;
b. pelaksanaan produksi benih dasar, benih pokok,
pengujian   benih,     tanaman   pangan   dan
hortikultura;
c. pelaksanaan produksi benih dasar, benih pokok,
pengujian bibit unggul perkebunan;
d. pelaksanaan produksi bibit unggul peternakan;
e. penyebarluasan dan penyaluran benih dasar dan
benih   pokok   kepada   produsen   benih   tanaman
pangan dan hortikultura, benih bina dan benih
sebar perkebunan;
f. pelaksanaan   observasi,   identifikasi   dan
penerapan teknologi perbenihan dan pembibitan
ternak   baik   teknologi   produksi   maupun   pasca
panen;                              
g. pelaksanaan promosi dan pameran benih pangan
dan   hortikultura   serta   bibit   perkebunan   dan
peternakan;
h. pelaksanaan kegiatan ketatausahaan.
(3) UPTD   Balai Benih Pertanian dipimpin oleh seorang
kepala yang berada dibawah dan bertanggungjawab
kepada   Kepala   Dinas   Pertanian,   Perkebunan   dan
Peternakan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.
Pasal 40
(1) UPTD Balai Benih Pertanian, terdiri dari :

27

a. Kepala UPTD;
b. Sub Bagian Tata Usaha;
c. Seksi Produksi;
d. Seksi Sarana dan Prasarana.
(2) Masing­masing Sub Bagian dan seksi dipimpin oleh
seorang   kepala   yang   berada   dibawah   dan
bertanggungjawab   kepada   Kepala   Balai   Benih
Pertanian.
(3) Bagan   susunan   organisasi   UPTD   Balai   Benih
Pertanian   sebagaimana   dimaksud   tercantum   pada
Lampiran   IIIa   dan   merupakan   bagian   yang   tidak
terpisahkan dari Peraturan Gubernur ini.
Pasal 41
(1) Kepala  UPTD   Balai   Benih   Pertanian  mempunyai
tugas   memimpin   pelaksanaan   seluruh   kegiatan
dalam lingkungan UPTD.
(2) Uraian  tugas  Kepala  UPTD   sebagaimana  dimaksud
pada ayat (1) adalah sebagai berikut :
a. merumuskan dan menetapkan kebijakan umum
di lingkungan UPTD;
b. menetapkan rencana kerja strategis, usulan pro­
gram kegiatan, anggaran dan kebutuhan tenaga,
sarana dan prasarana, pendidikan dan pelatihan,
serta penelitian dan pengembangan;
c. menetapkan  standar,  norma,   pedoman,   kriteria
dan   prosedur   pelayanan  perlindungan   tanaman
di UPTD;
d. melaksanakan koordinasi kegiatan UPTD secara
lintas program dan sektor terkait;
e. melaksanakan pembinaan staf;
f. melaksanakan   tugas   lain   yang   diberikan   oleh
atasan.
Pasal 42
(1) Sub   Bagian   Tata   Usaha   mempunyai   tugas
menyiapkan   pelayanan   administrasi   umum,
perlengkapan   dan   rumah   tangga,   administrasi
keuangan   dan   pembinaan   kepegawaian   kepada
seluruh satuan kerja di lingkungan UPTD.
(2) Uraian   tugas   Sub   Bagian   sebagaimana   dimaksud

28

pada ayat (1) adalah sebagai berikut  :
a. melaksanakan penyusunan rencana sub bagian
tata usaha;                        
b. menyiapkan   program   kerja   tahunan   dan
mengoordinasikan
 
penyusunan
 
dan
pengendalian program kerja bagian tata usaha;
c. melaksanakan urusan umum dan kepegawaian;
d. melaksanakan   urusan   anggaran,   pembukuan
dan pembendaharawan;
e. melaksanakan urusan perlengkapan;
f. melaksanakan urusan pemeliharaan;
g. melaksanakan urusan hubungan masyarakat;
h. memberikan   saran   dan   atau   pertimbangan
kepada kepala UPTD mengenai hal­hal yang ada
hubungannya dalam bidang  tugasnya;
i. melaksanakan
 
penyusunan
 
dan
pengkoordinasian   laporan   pelaksanaan   tugas
Sub Bagian Tata Usaha setiap akhi