Pergub Nomor 57 Tahun 2013
GUBERNUR KEPULAUAN BANGKA BELITUNG
PERATURAN GUBERNUR KEPULAUAN BANGKA BELITUNG
NOMOR 57 TAHUN 2013
TENTANG
PEDOMAN UMUM DAN ALOKASI DANA TRANSFER
PROGRAM SATU MILYAR UNTUK TIAP KECAMATAN MENUJU
PEMBANGUNAN EFEKTIF, MERATA, ADIL DAN SELARAS (SATAM
EMAS) PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG
TAHUN ANGGARAN 2013
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
GUBERNUR KEPULAUAN BANGKA BELITUNG,
Menimbang : a. bahwa dalam rangka pelaksanaan Program Satu
Milyar Untuk Tiap Kecamatan Menuju
Pembangunan Efektif, Merata, Adil dan Selaras
(SATAM EMAS), dapat berjalan sesuai dengan
tujuannya, perlu menetapkan Pedoman Umum Dan
Alokasi Dana Transfer Program Satu Milyar Untuk
Tiap Kecamatan Menuju Pembangunan Efektif,
Merata, Adil Dan Selaras (SATAM EMAS) Provinsi
Kepulauan Bangka Belitung Tahun Anggaran 2013;
b. bahwa Pedoman Umum Dan Alokasi Dana Transfer
Program Satu Milyar Untuk Tiap Kecamatan Menuju
Pembangunan Efektif, Merata, Adil Dan Selaras
(SATAM EMAS) Provinsi Kepulauan Bangka Belitung
Tahun Anggaran 2013 sebagaimana dimaksud huruf
a di atas ditetapkan dengan Peraturan Gubernur
Kepulauan Bangka Belitung;
Mengingat
: 1. UndangUndang Nomor 27 Tahun 2000 tentang
Pembentukan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung
1
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2000
Nomor 217, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4355);
UndangUndang Nomor 17 Tahun 2003 tentang
Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286);
UndangUndang Nomor 1 Tahun 2004 tentang
Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4355);
UndangUndang Nomor 32 Tahun 2004 tentang
Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437)
sebagaimana telah diubah, terakhir dengan Undang
Undang Nomor 12 Tahun 2008 (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 59
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 4844);
UndangUndang Nomor 12 Tahun 2011 tentang
Pembentukan Peraturan Perundangundangan
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011
Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 5234;
Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005
tentang Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 140);
Peraturan Pemerintah Nomor 39 Tahun 2006
tentang Tata Cara Pengendalian dan Evaluasi
Pelaksanaan Rencana Pembangunan (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor 82,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 4663);
Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007
tentang Pembagian Urusan Pemerintahan Antara
Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi, dan
Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 82,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 4737);
Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2008 tentang
Pedoman Evaluasi Penyelenggaraan Pemerintah
2
Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2008 Nomor 19, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4815);
10. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 70
Tahun 2012 tentang Perubahan Kedua Atas
Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2010 tentang
Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5334;
11. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun
2006 sebagaimana telah diubah dua kali dengan
Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun
2011 tentang Perubahan atas Peraturan Menteri
Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang
Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah (Berita
Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 310);
12. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 37 Tahun
2012 tentang Pedoman Penyusunan Anggaran
Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun Anggaran
2013 (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2012
Nomor 508);
13. Peraturan Daerah Nomor 13 Tahun 2007 tentang
Rencana Pembangunan Jangka Panjang Provinsi
Kepulauan Bangka Belitung Tahun 20052025
(Lembaran Daerah Provinsi Kepulauan Bangka
Belitung Tahun 2007 Nomor 6 Sen E);
14. Peraturan Daerah Nomor 6 Tahun 2012 tentang
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah
Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Tahun 2012
2017 (Lembaran Daerah Provinsi Kepulauan Bangka
Belitung Tahun 2012 Nomor 3 Sen E);
15. Peraturan Daerah Provinsi Kepulauan Bangka
Belitung Nomor 8 Tahun 2012 tentang Anggaran
Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun Anggaran
2013 (Lembaran Daerah Provinsi Kepulauan Bangka
Belitung Tahun 2012 Nomor 3 Seri A).
MEMUTUSKAN :
Menetapkan : PERATURAN GUBERNUR KEPULAUAN BANGKA
BELITUNG TENTANG PEDOMAN UMUM DAN ALOKASI
DANA TRANSFER PROGRAM SATU MILYAR UNTUK
TIAP KECAMATAN MENUJU PEMBANGUNAN EFEKTIF,
3
MERATA, ADIL DAN SELARAS (SATAM EMAS) PROVINSI
KEPULAUAN BANGKA BELITUNG TAHUN ANGGARAN
2013.
BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
1. Pemerintahan daerah adalah penyelenggaraan
urusan pemerintahan oleh pemerintah daerah dan
DPRD menurut asas otonomi dan tugas pembantuan
dengan prinsip otonomi seluasluasnya dalam
sistem dan prinsip Negara Kesatuan Republik
Indonesia sebagaimana dimaksud dalam Undang
Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun
1945.
2. Pemerintah daerah adalah Gubernur, Bupati, atau
Walikota, dan perangkat daerah sebagai unsur
penyelenggara pemerintahan daerah.
3. Dewan Perwakilan Rakyat Daerah yang selanjutnya
disebut DPRD adalah lembaga perwakilan rakyat
daerah sebagai unsur penyelenggara pemerintahan
daerah.
4. Otonomi daerah adalah hak, wewenang, dan
kewajiban daerah otonom untuk mengatur dan
mengurus sendiri urusan pemerintahan dan
kepentingan masyarakat setempat sesuai dengan
peraturan perundangundangan.
5. Daerah otonom, selanjutnya disebut daerah, adalah
kesatuan masyarakat hukum yang mempunyai
batasbatas wilayah yang berwenang mengatur dan
mengurus urusan pemerintahan dan kepentingan
masyarakat setempat menurut prakarsa sendiri
berdasarkan aspirasi masyarakat dalam sistem
Negara Kesatuan Republik Indonesia.
6. Peraturan kepala daerah adalah peraturan
Gubernur dan/atau peraturan Bupati/Walikota.
7. Desa atau yang disebut dengan nama lain,
selanjutnya disebut desa, adalah kesatuan
masyarakat hukum yang memiliki batas batas
wilayah yang berwenang untuk mengatur dan
mengurus kepentingan masyarakat setempat,
4
berdasarkan asalasul dan adat istiadat setempat
yang diakui dan dihormati dalam sistem
Pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
8. Anggaran Pendapatan Belanja Daerah yang
selanjutnya disingkat APBD adalah rencana
keuangan tahunan pemerintah daerah yang dibahas
dan disetujui bersama oleh Pemerintah Daerah dan
Dewan Perwakilan Rakyat Daerah dan ditetapkan
dengan Peraturan Daerah.
9. Satuan Kerja Perangkat Daerah yang selanjutnya
disingkat SKPD adalah perangkat daerah pada
pemerintah daerah selaku pengguna
anggaran/pengguna barang.
10. Satuan Kerja Pengelola Keuangan Daerah yang
selanjutnya disingkat SKPKD adalah perangkat
daerah pada pemerintah daerah selaku pengguna
anggaran/pengguna barang, yang juga
melaksanakan pengelolaan keuangan daerah.
11. Pendapatan daerah adalah semua hak daerah yang
diakui sebagai penambah nilai kekayaan bersih
dalam periode tahun anggaran yang bersangkutan.
12. Hibah adalah pemberian uang/barang atau jasa dari
pemerintah daerah kepada pemerintah atau
pemerintah daerah lainnya, perusahaan daerah,
masyarakat dan organisasi kemasyarakatan, yang
secara spesifik telah ditetapkan peruntukannya,
bersifat tidak wajib dan tidak mengikat, serta tidak
secara terus menerus yang bertujuan untuk
menunjang penyelenggaraan urusan pemerintah
daerah.
13. Bantuan sosial adalah pemberian bantuan berupa
uang/barang dari pemerintah daerah kepada
individu, keluarga, kelompok dan/atau masyarakat
yang sifatnya tidak secara terus menerus dan
selektif yang bertujuan untuk melindungi dari
kemungkinan terjadinya resiko sosial.
14. Resiko sosial adalah kejadian atau peristiwa yang
dapat menimbulkan potensi terjadinya kerentanan
sosial yang ditanggung oleh individu, keluarga,
kelompok dan/atau masyarakat sebagai dampak
krisis sosial, krisis ekonomi, krisis politik, fenomena
alam dan bencana alam yang jika tidak diberikan
belanja bantuan sosial akan semakin terpuruk dan
5
tidak dapat hidup dalam kondisi wajar.
15. Organisasi kemasyarakatan adalah organisasi yang
dibentuk oleh anggota masyarakat warga negara
Republik Indonesia secara sukarela atas dasar
kesamaan kegiatan, profesi, fungsi, agama, dan
kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa, untuk
berperan serta dalam pembangunan dalam rangka
mencapai tujuan nasional dalam wadah Negara
Kesatuan Republik Indonesia yang berdasarkan
Pancasila termasuk organisasi non pemerintahan
yang bersifat nasional dibentuk berdasarkan
ketentuan perundangundangan.
16. Kabupaten/Kota adalah Kabupaten/Kota yang ada
di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.
17. Kecamatan adalah Kecamatan yang ada di
Kabupaten/Kota yang ada di Provinsi Kepulauan
Bangka Belitung.
18. Desa/Kelurahan adalah Desa/Kelurahan yang ada
di Kabupaten/Kota yang ada di Provinsi Kepulauan
Bangka Belitung.
19. Dana Transfer adalah dana bantuan keuangan
kepada Kabupaten/Kota yang dilakukan oleh
Pemerintah Provinsi.
20. Program Satu Milyar untuk Satu Kecamatan Menuju
Pembangunan Efektif,Merata, Adil dan Setara atau
yang disebut dengan Progam SATAM EMAS,
merupakan Bantuan Keuangan Pemerintah Provinsi
kepada masingmasing Kecamatan yang ada di
masingmasing Kabupaten/Kota.
21. Database PPLS merupakan basis data terpadu
rumah tangga miskin yang menjadi target
perlindungan sosial melalui Pendataan Program
Perlindungan Sosial yang dilakukan oleh BPS pada
tahun 2011.
22. Tim Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan Daerah
(TKPKD) adalah Tim yang dibentuk di daerah dalam
rangka melakukan koordinasi penanggulangan
kemiskinan dan mengendalikan pelaksanaan
penanggulangan kemiskinan di daerah.
23. Kelompok
sasaran
adalah
Kepala
Keluarga/Masyarakat/Kelompok
Masyarakat
penerima bantuan yang sesuai dengan database
PPLS 2011 dan database PPLS 2011 hasil verifikasi
6
Tim Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan Daerah
(TKPKD) Kabupaten/Kota.
24. UMKM adalah usaha skala mikro, kecil dan
menengah yang dimiliki dan dikelola oleh seseorang
atau sekelompok kecil orang dengan jumlah
kekayaan dan pendapatan tertentu
BAB II
RUANG LINGKUP
Pasal 2
(1) Ruang lingkup pedoman umum ini meliputi,
perencanaan, penganggaran, pelaksanaan dan
penatausahaan, pelaporan dan pertanggungjawaban
serta monitoring dan evaluasi Program SATAM
EMAS yang bersumber dari APBD Provinsi
Kepulauan Bangka Belitung dan APBD
Kabupaten/Kota.
(2) Dana transfer untuk Program SATAM EMAS
dimaksudkan untuk membantu mendukung
percepatan pembangunan daerah yaitu pemerataan
pembangunan Kabupaten/Kota dalam Provinsi
Kepulauan Bangka Belitung, membantu
meningkatkan kemampuan keuangan daerah guna
mengatasi kesenjangan fiskal Kabupaten/Kota
dalam melaksanakan pembangunan, membantu
Kabupaten/Kota dalam mengurangi angka
kemiskinan dan pengangguran, serta membantu
pelaksanaan urusan pemerintahan daerah
Kabupaten/Kota yang tidak tersedia dan atau
kurang alokasi dananya.
(3) Kegunaan dana transfer ke Kabupaten/Kota untuk
Program SATAM EMAS adalah bagian dari Belanja
Bantuan Keuangan kepada Kabupaten/Kota dalam
APBD Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Tahun
2013.
Pasal 3
(1) Kelompok Sasaran Penerima Program Satam Emas
adalah Kepala Keluarga (KK) beserta anggota
keluarganya sesuai dengan database PPLS 2011 dan
7
database PPLS 2011 hasil verifikasi Tim Koordinasi
Penanggulangan Kemiskinan Daerah (TKPKD)
Kabupaten/Kota.
(2) Penerima dana bantuan transfer Program SATAM
EMAS ditetapkan dengan Keputusan
Bupati/Walikota.
BAB III
PERENCANAAN
Pasal 4
(1) Penyusunan rencana kegiatan SATAM EMAS pada
tingkat Kecamatan berdasarkan pada Pedoman
Umum Program SATAMEMAS.
(2) Penyusunan rencana kegiatan SATAM EMAS
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatas
dilaksanakan oleh SKPD Kecamatan dan dibahas
secara teknis oleh Tim Koordinasi SKPD
Kabupaten/Kota untuk disampaikan kepada
Gubernur Kepulauan Bangka Belitung c.q. Bappeda
Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.
BAB IV
PENGANGGARAN
Pasal 5
(1) Program SATAM EMAS Tahun 2013 dialokasikan
sebesar Rp 47.000.000.000,00 (empat puluh tujuh
milyar rupiah) melalui dana transfer Bantuan
Keuangan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung
kepada Kabupaten/Kota yang akan diberikan
kepada 47 (empat puluh tujuh) Kecamatan dalam
wilayah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.
(2) Kabupaten/Kota yang menerima Dana Transfer
untuk Program SATAM EMAS beserta besaran
alokasinya ditetapkan dalam rapat Tim Anggaran
Pemerintah Daerah Provinsi Kepulauan Bangka
Belitung dengan Badan Anggaran Dewan Perwakilan
Rakyat Daerah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.
(3) Dana transfer dialokasikan melalui Belanja Bantuan
Keuangan kepada Kabupaten/Kota dalam APBD
8
Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Tahun 2013.
(4) Rincian daerah penerima dan besaran alokasi Dana
Transfer untuk masingmasing Kabupaten/Kota
sebagaimana tersebut dalam Lampiran I yang
merupakan bagian tidak terpisahkan dari Pedoman
Umum ini.
(5) Daerah yang menerima alokasi Dana Transfer tidak
diperkenankan melakukan pergeseran alokasi
antarwilayah kecamatan.
(6) Penganggaran dan Pelaksanaan Kegiatan Program
SATAM EMAS tahun 2013 mengacu kepada
peraturan perundangundangan yang berlaku
tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah.
(7) Khusus untuk kegiatan pemberian penguatan modal
bagi Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM),
serta untuk kegiatan strategis kecamatan yang
berbentuk uang, tetap dianggarkan pada
SKPKD/PPKD.
Pasal 6
(1) Dana Transfer merupakan bagian dari pendapatan
daerah dan dianggarkan dalam Anggaran
Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD)
Kabupaten/Kota Tahun 2013 pada kelompok Lain
lain Pendapatan yang Sah.
(2) Dalam hal penetapan APBD Kabupaten/Kota
mendahului dari penetapan APBD Provinsi
Kepulauan Bangka Belitung, maka penganggaran
bantuan keuangan pada APBD Kabupaten/Kota
dilakukan dengan cara melakukan perubahan
peraturan Kepala Daerah tentang penjabaran APBD
Kabupaten/Kota dengan pemberitahuan kepada
Pimpinan DPRD, selanjutnya ditampung dalam
Peraturan Daerah tentang Perubahan APBD
Kabupaten/Kota.
Pasal 7
(1) Kabupaten/Kota penerima dana transfer untuk
Program SATAM EMAS agar menganggarkan dana
pendukung diluar alokasi sebagaimana tercantum
pada Lampiran I yang merupakan bagian yang tidak
9
terpisahkan dari Pedoman Umum ini.
(2) Dana pendukung dianggarkan sebesar maksimal
10% (sepuluh persen) yang diperuntukkan dalam
rangka kelancaran pelaksanaan program dimaksud
pada kecamatan dan instansi terkait.
(3) Dana pendukung dianggarkan dalam APBD
Kabupaten/Kota.
(4) Dana pendukung dipergunakan untuk pelaksanaan
monitoring, evaluasi, pelaporan, pembinaan, rapat
koordinasi serta administrasi kegiatan.
(5) Alokasi anggaran dana transfer tidak dapat
dipergunakan untuk penyediaan anggaran:
a. Sewa (contoh: gedung kantor, kendaraan
operasional);
b. Administrasi kegiatan (contoh: honorarium,
lembur, alat tulis kantor);
c. Pelatihan; dan
d. Perjalanan dinas pegawai daerah.
BABV
PELAKSANAAN DAN PENATAUSAHAAN
Pasal 8
(1) Dana transfer sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5
digunakan untuk kegiatan antara lain:
a. Bedah rumah;
b. Penguatan UMKM;
c. Pengadaan sarana dan prasarana pertanian;
d. Optimalisasi perikanan tangkap dan perikanan
budi daya;
e. Revitalisasi lada;
f. Program strategis kecamatan yang memerlukan
penanganan cepat; serta
g. Kegiatan prioritas lainnya yang tercantum dalam
Rencana Pembangunan Jangka Menengah
Daerah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung
Tahun 20122017.
(2) Kabupaten/Kota dapat memilih kegiatan di atas
sesuai dengan kebutuhan pembangunan daerah
masingmasing.
(3) Alokasi dana transfer sebagaimana ayat (1) di atas
dialokasikan untuk kegiatan:
10
a. Bedah rumah maksimal sebesar
Rp30.000.000,00 (tiga puluh juta rupiah) per
unit rumah yang dibedah untuk membiayai
pembelian bahan/material bangunan, upah
tenaga kerja dan pajak;
b. Penguatan modal bagi UMKM maksimal sebesar
Rp10.000.000,00 (sepuluh juta rupiah) per
Kelompok Usaha dengan jenis bantuan dapat
berupa uang dan/atau sarana/peralatan usaha;
c. Bantuan sarana dan prasarana pertanian dengan
nilai maksimal Rp30.000.000,00 (tiga puluh juta
rupiah) per Kelompok Masyarakat;
d. Optimalisasi perikanan tangkap dan budi daya
sebesar Rp50.000.000,00 (lima puluh juta
rupiah) per Kelompok Masyarakat dengan jenis
bantuan berupa uang dan/atau
sarana/prasarana perikanan tangkap dan
budidaya;
e. Revitalisasi lada sebesar maksimal
Rp20.000.000,00 (dua puluh juta rupiah) per
Kelompok Masyarakat yang dapat digunakan
antara lain untuk pengadaan bibit, pupuk, tiang
panjat (junjung) dan bahan pengendalian
organisme pengganggu tanaman.
Pasal 9
Besaran alokasi dana transfer Program SATAM EMAS
tahun 2013 untuk masingmasing Kabupaten/Kota
ditentukan dengan jumlah kecamatan yang terdapat
pada Kabupaten/Kota yang bersangkutan.
BAB VI
PELAKSANA KEGIATAN PROGRAM SATAM EMAS
Pasal 10
(1) Pelaksana Kegiatan Program SATAM EMAS yang
berasal dari dana transfer untuk Kabupaten/Kota
adalah Kecamatan, dengan ketentuan:
a. Camat menyusun perencanaan, melaksanakan,
monitoring dan evaluasi kegiatan SATAM EMAS
tingkat Kecamatan;
11
b. Camat bertanggung jawab atas pelaksanaan
kegiatan Program SATAM EMAS di masing
masing Kecamatan;
c. Camat menyampaikan laporan setiap triwulan
serta laporan akhir tahun kepada Bupati/
Walikota, c.q. Kepala Bappeda Kabupaten/Kota
dengan tembusan SKPD terkait di Kabupaten/
Kota.
(2) Teknis pelaksanaan kegiatan Program SATAM EMAS
diatas diatur lebih lanjut dengan Petunjuk Teknis
yang disusun oleh SKPD terkait di Provinsi,
selanjutnya ditetapkan dengan Keputusan
Gubernur.
BAB VII
PENYALURAN DANA
Pasal 11
(1) Penyaluran Dana Transfer untuk Program SATAM
EMAS Tahun 2013 dilakukan dengan cara
Bupati/Walikota mengajukan permintaan pencairan
dana kepada Gubernur sesuai dengan tahapan yang
ditetapkan.
(2) Penyaluran Dana Transfer sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) dilakukan secara bertahap sebagai
berikut:
a. Tahap I (pertama) sebesar 70% (tujuh puluh
persen) dari total dana yang akan ditransfer;
b. Tahap II (kedua) sebesar 30% (tiga puluh persen)
dari total dana yang akan ditransfer.
(3) Penyaluran tahap I dilaksanakan setelah peraturan
daerah tentang APBD ditetapkan dan melampirkan
DPA Penerimaan dan Belanja Program SATAM EMAS
dan diajukan kepada Gubernur melalui Kepala
Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset
Daerah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung setelah
mendapat rekomendasi BAPPEDA Provinsi
Kepulauan Bangka Belitung, serta melampirkan
Surat Pernyataan kesanggupan melaksanakan
Program SATAM EMAS sesuai dengan format
sebagaimana ditetapkan dalam Lampiran II
Peraturan Gubernur Kepulauan Bangka Belitung ini.
12
(4) Penyaluran tahap II dilaksanakan setelah
administrasi kegiatan tahap I dalam hal ini adanya
dokumen pengadaan barang dan jasa serta
Keputusan Bupati/Walikota tentang penetapan
sasaran penerima.
(5) Dalam hal Kabupaten/Kota belum mencantumkan
penerimaan Dana Transfer untuk Kegiatan SATAM
EMAS dalam APBD maka Program TAM EMAS tidak
dapat dilaksanakan pada tahun anggaran tersebut.
(6) Apabila Kabupaten/Kota belum melaksanakan
kegiatan SATAM EMAS yang telah dianggarkan di
dalam APBD Tahun Anggaran 2013 dapat
menganggarkan kembali pada tahun anggaran
berikutnya.
PELAPORAN DAN
PERTANGGUNGJAWABAN
Pasal 12
(1) Laporan penyerapan dan penggunaan Dana Transfer
Program SATAM EMAS disampaikan setiap triwulan
kepada Gubernur Kepulauan Bangka Belitung, c.q.
Kepala Bappeda Provinsi Kepulauan Bangka
Belitung.
(2) Laporan Pelaksanaan Program SATAM EMAS
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) disusun oleh
Camat disampaikan kepada Bupati/Walikota c.q.
Bappeda Kabupaten/Kota untuk selanjutnya
disampaikan kepada Gubernur Kepulauan Bangka
Belitung c.q. Bappeda Provinsi Kepulauan Bangka
Belitung.
Pasal 13
(1) Laporan sebagaimana dimaksud pada Pasal 12
diterima paling lambat tanggal 10 oleh Bappeda
Kabupaten/Kota dan tanggal 15 oleh Bappeda
Provinsi Kepulauan Bangka Belitung setiap
berakhirnya triwulan yang bersangkutan.
(2) Laporan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
disusun dengan format sebagaimana tercantum
dalam Lampiran III dan Lampiran IV yang
13
merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari
Pedoman Umum ini.
BAB IX
MONITORING DAN EVALUASI
Pasal 14
(1) Untuk menunjang pencapaian sasaran dan tujuan
serta keberhasilan program SATAM EMAS perlu
dibentuk Tim Koordinasi.
(2) Tim Koordinasi terdiri dari:
a. Tim Koordinasi Provinsi ditetapkan dengan
Keputusan Gubernur Kepulauan Bangka
Belitung.
b. Tim Koordinasi Kabupaten/Kota ditetapkan
dengan Keputusan Bupati/Walikota.
(3) Tugas Tim Koordinasi adalah melakukan koordinasi
perencanaan, pengendalian, monitoring dan evaluasi
pelaksanaan Program SATAM EMAS.
(4) Monitoring dan Evaluasi dilaksanakan oleh Tim
Provinsi, Tim Kabupaten/Kota atau dilaksanakan
secara bersamasama antara Tim Provinsi dan Tim
Kabupaten/Kota secara berkala setiap semester atau
disesuaikan dengan kebutuhan.
BABX
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 15
Halhal yang belum diatur dalam Peraturan Gubernur
ini, sepanjang mengenai pelaksanaannya akan diatur
lebih lanjut dengan Keputusan Gubernur.
Pasal 16
Pada saat Peraturan Gubernur ini mulai berlaku, maka
Peraturan Gubernur Kepulauan Bangka Belitung Nomor
21.A Tahun 2013 tentang Tentang Pedoman Umum dan
Alokasi Dana Transfer Program Satu Milyar Untuk Tiap
Kecamatan Menuju Pembangunan Efektif, Merata, Adil
dan Selaras (SATAM EMAS) Provinsi Kepulauan Bangka
14
Belitung Tahun Anggaran 2013 (Berita Daerah Provinsi
Kepulauan Bangka Belitung Tahun 2013 Nomor 26 Seri
E), dicabut dan dinyatakan tidak berlaku.
Pasal 17
Peraturan Gubernur ini berlaku pada tanggal
diundangkan.
Agar setiap orang dapat mengetahuinya, memerintahkan
pengundangan Peraturan Gubernur ini dengan
penempatannya dalam Berita Daerah Provinsi
Kepulauan Bangka Belitung.
Ditetapkan di Pangkalpinang
pada tanggal 21 Oktober 2013
GUBERNUR
KEPULAUAN BANGKA BELITUNG,
dto
RUSTAM EFFENDI
Diundangkan di Pangkalpinang
pada tanggal 21 Oktober 2013
SEKRETARIS DAERAH PROVINSI
KEPULAUAN BANGKA BELITUNG,
dto
IMAM MARDI NUGROHO
BERITA DAERAH PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG TAHUN
2013 NOMOR 40 SERI E
15
PERATURAN GUBERNUR KEPULAUAN BANGKA BELITUNG
NOMOR 57 TAHUN 2013
TENTANG
PEDOMAN UMUM DAN ALOKASI DANA TRANSFER
PROGRAM SATU MILYAR UNTUK TIAP KECAMATAN MENUJU
PEMBANGUNAN EFEKTIF, MERATA, ADIL DAN SELARAS (SATAM
EMAS) PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG
TAHUN ANGGARAN 2013
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
GUBERNUR KEPULAUAN BANGKA BELITUNG,
Menimbang : a. bahwa dalam rangka pelaksanaan Program Satu
Milyar Untuk Tiap Kecamatan Menuju
Pembangunan Efektif, Merata, Adil dan Selaras
(SATAM EMAS), dapat berjalan sesuai dengan
tujuannya, perlu menetapkan Pedoman Umum Dan
Alokasi Dana Transfer Program Satu Milyar Untuk
Tiap Kecamatan Menuju Pembangunan Efektif,
Merata, Adil Dan Selaras (SATAM EMAS) Provinsi
Kepulauan Bangka Belitung Tahun Anggaran 2013;
b. bahwa Pedoman Umum Dan Alokasi Dana Transfer
Program Satu Milyar Untuk Tiap Kecamatan Menuju
Pembangunan Efektif, Merata, Adil Dan Selaras
(SATAM EMAS) Provinsi Kepulauan Bangka Belitung
Tahun Anggaran 2013 sebagaimana dimaksud huruf
a di atas ditetapkan dengan Peraturan Gubernur
Kepulauan Bangka Belitung;
Mengingat
: 1. UndangUndang Nomor 27 Tahun 2000 tentang
Pembentukan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung
1
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2000
Nomor 217, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4355);
UndangUndang Nomor 17 Tahun 2003 tentang
Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286);
UndangUndang Nomor 1 Tahun 2004 tentang
Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4355);
UndangUndang Nomor 32 Tahun 2004 tentang
Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437)
sebagaimana telah diubah, terakhir dengan Undang
Undang Nomor 12 Tahun 2008 (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 59
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 4844);
UndangUndang Nomor 12 Tahun 2011 tentang
Pembentukan Peraturan Perundangundangan
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011
Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 5234;
Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005
tentang Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 140);
Peraturan Pemerintah Nomor 39 Tahun 2006
tentang Tata Cara Pengendalian dan Evaluasi
Pelaksanaan Rencana Pembangunan (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor 82,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 4663);
Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007
tentang Pembagian Urusan Pemerintahan Antara
Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi, dan
Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 82,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 4737);
Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2008 tentang
Pedoman Evaluasi Penyelenggaraan Pemerintah
2
Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2008 Nomor 19, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4815);
10. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 70
Tahun 2012 tentang Perubahan Kedua Atas
Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2010 tentang
Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5334;
11. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun
2006 sebagaimana telah diubah dua kali dengan
Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun
2011 tentang Perubahan atas Peraturan Menteri
Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang
Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah (Berita
Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 310);
12. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 37 Tahun
2012 tentang Pedoman Penyusunan Anggaran
Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun Anggaran
2013 (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2012
Nomor 508);
13. Peraturan Daerah Nomor 13 Tahun 2007 tentang
Rencana Pembangunan Jangka Panjang Provinsi
Kepulauan Bangka Belitung Tahun 20052025
(Lembaran Daerah Provinsi Kepulauan Bangka
Belitung Tahun 2007 Nomor 6 Sen E);
14. Peraturan Daerah Nomor 6 Tahun 2012 tentang
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah
Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Tahun 2012
2017 (Lembaran Daerah Provinsi Kepulauan Bangka
Belitung Tahun 2012 Nomor 3 Sen E);
15. Peraturan Daerah Provinsi Kepulauan Bangka
Belitung Nomor 8 Tahun 2012 tentang Anggaran
Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun Anggaran
2013 (Lembaran Daerah Provinsi Kepulauan Bangka
Belitung Tahun 2012 Nomor 3 Seri A).
MEMUTUSKAN :
Menetapkan : PERATURAN GUBERNUR KEPULAUAN BANGKA
BELITUNG TENTANG PEDOMAN UMUM DAN ALOKASI
DANA TRANSFER PROGRAM SATU MILYAR UNTUK
TIAP KECAMATAN MENUJU PEMBANGUNAN EFEKTIF,
3
MERATA, ADIL DAN SELARAS (SATAM EMAS) PROVINSI
KEPULAUAN BANGKA BELITUNG TAHUN ANGGARAN
2013.
BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
1. Pemerintahan daerah adalah penyelenggaraan
urusan pemerintahan oleh pemerintah daerah dan
DPRD menurut asas otonomi dan tugas pembantuan
dengan prinsip otonomi seluasluasnya dalam
sistem dan prinsip Negara Kesatuan Republik
Indonesia sebagaimana dimaksud dalam Undang
Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun
1945.
2. Pemerintah daerah adalah Gubernur, Bupati, atau
Walikota, dan perangkat daerah sebagai unsur
penyelenggara pemerintahan daerah.
3. Dewan Perwakilan Rakyat Daerah yang selanjutnya
disebut DPRD adalah lembaga perwakilan rakyat
daerah sebagai unsur penyelenggara pemerintahan
daerah.
4. Otonomi daerah adalah hak, wewenang, dan
kewajiban daerah otonom untuk mengatur dan
mengurus sendiri urusan pemerintahan dan
kepentingan masyarakat setempat sesuai dengan
peraturan perundangundangan.
5. Daerah otonom, selanjutnya disebut daerah, adalah
kesatuan masyarakat hukum yang mempunyai
batasbatas wilayah yang berwenang mengatur dan
mengurus urusan pemerintahan dan kepentingan
masyarakat setempat menurut prakarsa sendiri
berdasarkan aspirasi masyarakat dalam sistem
Negara Kesatuan Republik Indonesia.
6. Peraturan kepala daerah adalah peraturan
Gubernur dan/atau peraturan Bupati/Walikota.
7. Desa atau yang disebut dengan nama lain,
selanjutnya disebut desa, adalah kesatuan
masyarakat hukum yang memiliki batas batas
wilayah yang berwenang untuk mengatur dan
mengurus kepentingan masyarakat setempat,
4
berdasarkan asalasul dan adat istiadat setempat
yang diakui dan dihormati dalam sistem
Pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
8. Anggaran Pendapatan Belanja Daerah yang
selanjutnya disingkat APBD adalah rencana
keuangan tahunan pemerintah daerah yang dibahas
dan disetujui bersama oleh Pemerintah Daerah dan
Dewan Perwakilan Rakyat Daerah dan ditetapkan
dengan Peraturan Daerah.
9. Satuan Kerja Perangkat Daerah yang selanjutnya
disingkat SKPD adalah perangkat daerah pada
pemerintah daerah selaku pengguna
anggaran/pengguna barang.
10. Satuan Kerja Pengelola Keuangan Daerah yang
selanjutnya disingkat SKPKD adalah perangkat
daerah pada pemerintah daerah selaku pengguna
anggaran/pengguna barang, yang juga
melaksanakan pengelolaan keuangan daerah.
11. Pendapatan daerah adalah semua hak daerah yang
diakui sebagai penambah nilai kekayaan bersih
dalam periode tahun anggaran yang bersangkutan.
12. Hibah adalah pemberian uang/barang atau jasa dari
pemerintah daerah kepada pemerintah atau
pemerintah daerah lainnya, perusahaan daerah,
masyarakat dan organisasi kemasyarakatan, yang
secara spesifik telah ditetapkan peruntukannya,
bersifat tidak wajib dan tidak mengikat, serta tidak
secara terus menerus yang bertujuan untuk
menunjang penyelenggaraan urusan pemerintah
daerah.
13. Bantuan sosial adalah pemberian bantuan berupa
uang/barang dari pemerintah daerah kepada
individu, keluarga, kelompok dan/atau masyarakat
yang sifatnya tidak secara terus menerus dan
selektif yang bertujuan untuk melindungi dari
kemungkinan terjadinya resiko sosial.
14. Resiko sosial adalah kejadian atau peristiwa yang
dapat menimbulkan potensi terjadinya kerentanan
sosial yang ditanggung oleh individu, keluarga,
kelompok dan/atau masyarakat sebagai dampak
krisis sosial, krisis ekonomi, krisis politik, fenomena
alam dan bencana alam yang jika tidak diberikan
belanja bantuan sosial akan semakin terpuruk dan
5
tidak dapat hidup dalam kondisi wajar.
15. Organisasi kemasyarakatan adalah organisasi yang
dibentuk oleh anggota masyarakat warga negara
Republik Indonesia secara sukarela atas dasar
kesamaan kegiatan, profesi, fungsi, agama, dan
kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa, untuk
berperan serta dalam pembangunan dalam rangka
mencapai tujuan nasional dalam wadah Negara
Kesatuan Republik Indonesia yang berdasarkan
Pancasila termasuk organisasi non pemerintahan
yang bersifat nasional dibentuk berdasarkan
ketentuan perundangundangan.
16. Kabupaten/Kota adalah Kabupaten/Kota yang ada
di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.
17. Kecamatan adalah Kecamatan yang ada di
Kabupaten/Kota yang ada di Provinsi Kepulauan
Bangka Belitung.
18. Desa/Kelurahan adalah Desa/Kelurahan yang ada
di Kabupaten/Kota yang ada di Provinsi Kepulauan
Bangka Belitung.
19. Dana Transfer adalah dana bantuan keuangan
kepada Kabupaten/Kota yang dilakukan oleh
Pemerintah Provinsi.
20. Program Satu Milyar untuk Satu Kecamatan Menuju
Pembangunan Efektif,Merata, Adil dan Setara atau
yang disebut dengan Progam SATAM EMAS,
merupakan Bantuan Keuangan Pemerintah Provinsi
kepada masingmasing Kecamatan yang ada di
masingmasing Kabupaten/Kota.
21. Database PPLS merupakan basis data terpadu
rumah tangga miskin yang menjadi target
perlindungan sosial melalui Pendataan Program
Perlindungan Sosial yang dilakukan oleh BPS pada
tahun 2011.
22. Tim Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan Daerah
(TKPKD) adalah Tim yang dibentuk di daerah dalam
rangka melakukan koordinasi penanggulangan
kemiskinan dan mengendalikan pelaksanaan
penanggulangan kemiskinan di daerah.
23. Kelompok
sasaran
adalah
Kepala
Keluarga/Masyarakat/Kelompok
Masyarakat
penerima bantuan yang sesuai dengan database
PPLS 2011 dan database PPLS 2011 hasil verifikasi
6
Tim Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan Daerah
(TKPKD) Kabupaten/Kota.
24. UMKM adalah usaha skala mikro, kecil dan
menengah yang dimiliki dan dikelola oleh seseorang
atau sekelompok kecil orang dengan jumlah
kekayaan dan pendapatan tertentu
BAB II
RUANG LINGKUP
Pasal 2
(1) Ruang lingkup pedoman umum ini meliputi,
perencanaan, penganggaran, pelaksanaan dan
penatausahaan, pelaporan dan pertanggungjawaban
serta monitoring dan evaluasi Program SATAM
EMAS yang bersumber dari APBD Provinsi
Kepulauan Bangka Belitung dan APBD
Kabupaten/Kota.
(2) Dana transfer untuk Program SATAM EMAS
dimaksudkan untuk membantu mendukung
percepatan pembangunan daerah yaitu pemerataan
pembangunan Kabupaten/Kota dalam Provinsi
Kepulauan Bangka Belitung, membantu
meningkatkan kemampuan keuangan daerah guna
mengatasi kesenjangan fiskal Kabupaten/Kota
dalam melaksanakan pembangunan, membantu
Kabupaten/Kota dalam mengurangi angka
kemiskinan dan pengangguran, serta membantu
pelaksanaan urusan pemerintahan daerah
Kabupaten/Kota yang tidak tersedia dan atau
kurang alokasi dananya.
(3) Kegunaan dana transfer ke Kabupaten/Kota untuk
Program SATAM EMAS adalah bagian dari Belanja
Bantuan Keuangan kepada Kabupaten/Kota dalam
APBD Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Tahun
2013.
Pasal 3
(1) Kelompok Sasaran Penerima Program Satam Emas
adalah Kepala Keluarga (KK) beserta anggota
keluarganya sesuai dengan database PPLS 2011 dan
7
database PPLS 2011 hasil verifikasi Tim Koordinasi
Penanggulangan Kemiskinan Daerah (TKPKD)
Kabupaten/Kota.
(2) Penerima dana bantuan transfer Program SATAM
EMAS ditetapkan dengan Keputusan
Bupati/Walikota.
BAB III
PERENCANAAN
Pasal 4
(1) Penyusunan rencana kegiatan SATAM EMAS pada
tingkat Kecamatan berdasarkan pada Pedoman
Umum Program SATAMEMAS.
(2) Penyusunan rencana kegiatan SATAM EMAS
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatas
dilaksanakan oleh SKPD Kecamatan dan dibahas
secara teknis oleh Tim Koordinasi SKPD
Kabupaten/Kota untuk disampaikan kepada
Gubernur Kepulauan Bangka Belitung c.q. Bappeda
Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.
BAB IV
PENGANGGARAN
Pasal 5
(1) Program SATAM EMAS Tahun 2013 dialokasikan
sebesar Rp 47.000.000.000,00 (empat puluh tujuh
milyar rupiah) melalui dana transfer Bantuan
Keuangan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung
kepada Kabupaten/Kota yang akan diberikan
kepada 47 (empat puluh tujuh) Kecamatan dalam
wilayah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.
(2) Kabupaten/Kota yang menerima Dana Transfer
untuk Program SATAM EMAS beserta besaran
alokasinya ditetapkan dalam rapat Tim Anggaran
Pemerintah Daerah Provinsi Kepulauan Bangka
Belitung dengan Badan Anggaran Dewan Perwakilan
Rakyat Daerah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.
(3) Dana transfer dialokasikan melalui Belanja Bantuan
Keuangan kepada Kabupaten/Kota dalam APBD
8
Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Tahun 2013.
(4) Rincian daerah penerima dan besaran alokasi Dana
Transfer untuk masingmasing Kabupaten/Kota
sebagaimana tersebut dalam Lampiran I yang
merupakan bagian tidak terpisahkan dari Pedoman
Umum ini.
(5) Daerah yang menerima alokasi Dana Transfer tidak
diperkenankan melakukan pergeseran alokasi
antarwilayah kecamatan.
(6) Penganggaran dan Pelaksanaan Kegiatan Program
SATAM EMAS tahun 2013 mengacu kepada
peraturan perundangundangan yang berlaku
tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah.
(7) Khusus untuk kegiatan pemberian penguatan modal
bagi Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM),
serta untuk kegiatan strategis kecamatan yang
berbentuk uang, tetap dianggarkan pada
SKPKD/PPKD.
Pasal 6
(1) Dana Transfer merupakan bagian dari pendapatan
daerah dan dianggarkan dalam Anggaran
Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD)
Kabupaten/Kota Tahun 2013 pada kelompok Lain
lain Pendapatan yang Sah.
(2) Dalam hal penetapan APBD Kabupaten/Kota
mendahului dari penetapan APBD Provinsi
Kepulauan Bangka Belitung, maka penganggaran
bantuan keuangan pada APBD Kabupaten/Kota
dilakukan dengan cara melakukan perubahan
peraturan Kepala Daerah tentang penjabaran APBD
Kabupaten/Kota dengan pemberitahuan kepada
Pimpinan DPRD, selanjutnya ditampung dalam
Peraturan Daerah tentang Perubahan APBD
Kabupaten/Kota.
Pasal 7
(1) Kabupaten/Kota penerima dana transfer untuk
Program SATAM EMAS agar menganggarkan dana
pendukung diluar alokasi sebagaimana tercantum
pada Lampiran I yang merupakan bagian yang tidak
9
terpisahkan dari Pedoman Umum ini.
(2) Dana pendukung dianggarkan sebesar maksimal
10% (sepuluh persen) yang diperuntukkan dalam
rangka kelancaran pelaksanaan program dimaksud
pada kecamatan dan instansi terkait.
(3) Dana pendukung dianggarkan dalam APBD
Kabupaten/Kota.
(4) Dana pendukung dipergunakan untuk pelaksanaan
monitoring, evaluasi, pelaporan, pembinaan, rapat
koordinasi serta administrasi kegiatan.
(5) Alokasi anggaran dana transfer tidak dapat
dipergunakan untuk penyediaan anggaran:
a. Sewa (contoh: gedung kantor, kendaraan
operasional);
b. Administrasi kegiatan (contoh: honorarium,
lembur, alat tulis kantor);
c. Pelatihan; dan
d. Perjalanan dinas pegawai daerah.
BABV
PELAKSANAAN DAN PENATAUSAHAAN
Pasal 8
(1) Dana transfer sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5
digunakan untuk kegiatan antara lain:
a. Bedah rumah;
b. Penguatan UMKM;
c. Pengadaan sarana dan prasarana pertanian;
d. Optimalisasi perikanan tangkap dan perikanan
budi daya;
e. Revitalisasi lada;
f. Program strategis kecamatan yang memerlukan
penanganan cepat; serta
g. Kegiatan prioritas lainnya yang tercantum dalam
Rencana Pembangunan Jangka Menengah
Daerah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung
Tahun 20122017.
(2) Kabupaten/Kota dapat memilih kegiatan di atas
sesuai dengan kebutuhan pembangunan daerah
masingmasing.
(3) Alokasi dana transfer sebagaimana ayat (1) di atas
dialokasikan untuk kegiatan:
10
a. Bedah rumah maksimal sebesar
Rp30.000.000,00 (tiga puluh juta rupiah) per
unit rumah yang dibedah untuk membiayai
pembelian bahan/material bangunan, upah
tenaga kerja dan pajak;
b. Penguatan modal bagi UMKM maksimal sebesar
Rp10.000.000,00 (sepuluh juta rupiah) per
Kelompok Usaha dengan jenis bantuan dapat
berupa uang dan/atau sarana/peralatan usaha;
c. Bantuan sarana dan prasarana pertanian dengan
nilai maksimal Rp30.000.000,00 (tiga puluh juta
rupiah) per Kelompok Masyarakat;
d. Optimalisasi perikanan tangkap dan budi daya
sebesar Rp50.000.000,00 (lima puluh juta
rupiah) per Kelompok Masyarakat dengan jenis
bantuan berupa uang dan/atau
sarana/prasarana perikanan tangkap dan
budidaya;
e. Revitalisasi lada sebesar maksimal
Rp20.000.000,00 (dua puluh juta rupiah) per
Kelompok Masyarakat yang dapat digunakan
antara lain untuk pengadaan bibit, pupuk, tiang
panjat (junjung) dan bahan pengendalian
organisme pengganggu tanaman.
Pasal 9
Besaran alokasi dana transfer Program SATAM EMAS
tahun 2013 untuk masingmasing Kabupaten/Kota
ditentukan dengan jumlah kecamatan yang terdapat
pada Kabupaten/Kota yang bersangkutan.
BAB VI
PELAKSANA KEGIATAN PROGRAM SATAM EMAS
Pasal 10
(1) Pelaksana Kegiatan Program SATAM EMAS yang
berasal dari dana transfer untuk Kabupaten/Kota
adalah Kecamatan, dengan ketentuan:
a. Camat menyusun perencanaan, melaksanakan,
monitoring dan evaluasi kegiatan SATAM EMAS
tingkat Kecamatan;
11
b. Camat bertanggung jawab atas pelaksanaan
kegiatan Program SATAM EMAS di masing
masing Kecamatan;
c. Camat menyampaikan laporan setiap triwulan
serta laporan akhir tahun kepada Bupati/
Walikota, c.q. Kepala Bappeda Kabupaten/Kota
dengan tembusan SKPD terkait di Kabupaten/
Kota.
(2) Teknis pelaksanaan kegiatan Program SATAM EMAS
diatas diatur lebih lanjut dengan Petunjuk Teknis
yang disusun oleh SKPD terkait di Provinsi,
selanjutnya ditetapkan dengan Keputusan
Gubernur.
BAB VII
PENYALURAN DANA
Pasal 11
(1) Penyaluran Dana Transfer untuk Program SATAM
EMAS Tahun 2013 dilakukan dengan cara
Bupati/Walikota mengajukan permintaan pencairan
dana kepada Gubernur sesuai dengan tahapan yang
ditetapkan.
(2) Penyaluran Dana Transfer sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) dilakukan secara bertahap sebagai
berikut:
a. Tahap I (pertama) sebesar 70% (tujuh puluh
persen) dari total dana yang akan ditransfer;
b. Tahap II (kedua) sebesar 30% (tiga puluh persen)
dari total dana yang akan ditransfer.
(3) Penyaluran tahap I dilaksanakan setelah peraturan
daerah tentang APBD ditetapkan dan melampirkan
DPA Penerimaan dan Belanja Program SATAM EMAS
dan diajukan kepada Gubernur melalui Kepala
Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset
Daerah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung setelah
mendapat rekomendasi BAPPEDA Provinsi
Kepulauan Bangka Belitung, serta melampirkan
Surat Pernyataan kesanggupan melaksanakan
Program SATAM EMAS sesuai dengan format
sebagaimana ditetapkan dalam Lampiran II
Peraturan Gubernur Kepulauan Bangka Belitung ini.
12
(4) Penyaluran tahap II dilaksanakan setelah
administrasi kegiatan tahap I dalam hal ini adanya
dokumen pengadaan barang dan jasa serta
Keputusan Bupati/Walikota tentang penetapan
sasaran penerima.
(5) Dalam hal Kabupaten/Kota belum mencantumkan
penerimaan Dana Transfer untuk Kegiatan SATAM
EMAS dalam APBD maka Program TAM EMAS tidak
dapat dilaksanakan pada tahun anggaran tersebut.
(6) Apabila Kabupaten/Kota belum melaksanakan
kegiatan SATAM EMAS yang telah dianggarkan di
dalam APBD Tahun Anggaran 2013 dapat
menganggarkan kembali pada tahun anggaran
berikutnya.
PELAPORAN DAN
PERTANGGUNGJAWABAN
Pasal 12
(1) Laporan penyerapan dan penggunaan Dana Transfer
Program SATAM EMAS disampaikan setiap triwulan
kepada Gubernur Kepulauan Bangka Belitung, c.q.
Kepala Bappeda Provinsi Kepulauan Bangka
Belitung.
(2) Laporan Pelaksanaan Program SATAM EMAS
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) disusun oleh
Camat disampaikan kepada Bupati/Walikota c.q.
Bappeda Kabupaten/Kota untuk selanjutnya
disampaikan kepada Gubernur Kepulauan Bangka
Belitung c.q. Bappeda Provinsi Kepulauan Bangka
Belitung.
Pasal 13
(1) Laporan sebagaimana dimaksud pada Pasal 12
diterima paling lambat tanggal 10 oleh Bappeda
Kabupaten/Kota dan tanggal 15 oleh Bappeda
Provinsi Kepulauan Bangka Belitung setiap
berakhirnya triwulan yang bersangkutan.
(2) Laporan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
disusun dengan format sebagaimana tercantum
dalam Lampiran III dan Lampiran IV yang
13
merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari
Pedoman Umum ini.
BAB IX
MONITORING DAN EVALUASI
Pasal 14
(1) Untuk menunjang pencapaian sasaran dan tujuan
serta keberhasilan program SATAM EMAS perlu
dibentuk Tim Koordinasi.
(2) Tim Koordinasi terdiri dari:
a. Tim Koordinasi Provinsi ditetapkan dengan
Keputusan Gubernur Kepulauan Bangka
Belitung.
b. Tim Koordinasi Kabupaten/Kota ditetapkan
dengan Keputusan Bupati/Walikota.
(3) Tugas Tim Koordinasi adalah melakukan koordinasi
perencanaan, pengendalian, monitoring dan evaluasi
pelaksanaan Program SATAM EMAS.
(4) Monitoring dan Evaluasi dilaksanakan oleh Tim
Provinsi, Tim Kabupaten/Kota atau dilaksanakan
secara bersamasama antara Tim Provinsi dan Tim
Kabupaten/Kota secara berkala setiap semester atau
disesuaikan dengan kebutuhan.
BABX
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 15
Halhal yang belum diatur dalam Peraturan Gubernur
ini, sepanjang mengenai pelaksanaannya akan diatur
lebih lanjut dengan Keputusan Gubernur.
Pasal 16
Pada saat Peraturan Gubernur ini mulai berlaku, maka
Peraturan Gubernur Kepulauan Bangka Belitung Nomor
21.A Tahun 2013 tentang Tentang Pedoman Umum dan
Alokasi Dana Transfer Program Satu Milyar Untuk Tiap
Kecamatan Menuju Pembangunan Efektif, Merata, Adil
dan Selaras (SATAM EMAS) Provinsi Kepulauan Bangka
14
Belitung Tahun Anggaran 2013 (Berita Daerah Provinsi
Kepulauan Bangka Belitung Tahun 2013 Nomor 26 Seri
E), dicabut dan dinyatakan tidak berlaku.
Pasal 17
Peraturan Gubernur ini berlaku pada tanggal
diundangkan.
Agar setiap orang dapat mengetahuinya, memerintahkan
pengundangan Peraturan Gubernur ini dengan
penempatannya dalam Berita Daerah Provinsi
Kepulauan Bangka Belitung.
Ditetapkan di Pangkalpinang
pada tanggal 21 Oktober 2013
GUBERNUR
KEPULAUAN BANGKA BELITUNG,
dto
RUSTAM EFFENDI
Diundangkan di Pangkalpinang
pada tanggal 21 Oktober 2013
SEKRETARIS DAERAH PROVINSI
KEPULAUAN BANGKA BELITUNG,
dto
IMAM MARDI NUGROHO
BERITA DAERAH PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG TAHUN
2013 NOMOR 40 SERI E
15