05 85 102 PROCEDING BLEDUK KUWU

(1)

PENELITIAN PEMBORAN

ENDAPAN LUMPUR DI BLEDUK KUWU,

KABUPATEN GROBOGAN, PROVINSI JAWA TENGAH

Rudy Gunradi

Kelompok Program Penelitian Konservasi, Pusat Sumber Daya Geologi

SARI

Bledug Kuwu dan Sendangrejo adalah sebuah mud volcano yang terletak Kabupaten Grobogan. Secara geologi, luapan lumpur Bleduk Kuwu merupakan aktivitas pelepasan gas dari dalam teras bumi. Pada saat gas keluar mendorong lumpur sehingga menimbulkan bunyi.

Endapan lumpur Bledug Kuwu dan Sendangrejo dengan kandungan bahan padat utama berupa lempung merupakan bahan galian industri yang dapat digunakan untuk banyak keperluan. Selain pemanfaatan fisik lempung, unsur atau senyawa yang terkandung di dalamnya perlu untuk diteliti kemungkinan adanya kandungan bahan galian bernilai ekonomi tinggi, disamping pemanfaatan air formasi yang keluar bersama lumpur berupa air asin yang sejak jaman Belanda telah dimanfaatkan oleh pemerintah kolonial untuk dibuat garam dan terus berlangsung secara terbatas oleh masyarakat di sekitarnya.

Pekerjaaan pemboran cukup efektif dengan menggunakan peralatan bor lumpur yang ada dengan kedalaman pemboran yang bisa dicapai 10 m. Pemboran di Bleduk Kuwu sebanyak 31 titik bor dengan total kedalaman bor 242,2 m dan pemboran di Sendangrejo sebanyak 5 titik bor dengan total kedalaman bor 20,6 m.

Sumberdaya tereka endapan lumpur di Beduk Kuwu sebesar 456.150 m3 dan di Sendang Rejo sebesar 8.558,30 m3 dengan kandungan unsur logam relatif kecil apabila dibandingkan dengan kandungan rata-rata unsur logam pada batulempung secara umum dan tidak ada peninggian nilai unsur yang cukup berarti.

Analisis major element dan trace element conto endapan lumpur hasil pemboran menunjukan relatif tidak adanya peningkatan konsentrasi unsur-unsur tersebut terhadap kedalaman lumpur, hal ini menunjukan kandungan unsur-unsur tersebut sifatnya merata pada endapan lumpur dan tidak terjadi proses konsentrasi unsur-unsur tersebut di bagian bawah endapan lumpur dan hasil analisis XRD menunjukan lumpur di Bleduk Kuwu mengandung mineral kalsit, kuarsa, monmorilonit dan kaolinit dan lumpur di daerah Sendangrejo terdiri dari mineral kuarsa, kaolinit dan sedikit muskovit.


(2)

Uji bakar lumpur dengan pembakaran suhu sampai 1400 oC, menunjukkan warna bakaran coklat muda, homogenitas leburan dan warna cukup merata dan tidak terdapat gelembung pada hasil bakaran.

Analisis conto air baku untuk pembuatan garam di Bleduk Kuwu menunjukkan kandungan unsur Pb yang cukup tinggi dibandingkan dengan baku mutu air. Unsur Pb dapat mengendap bersama endapan garam yang dibuat dan dapat mengganggu kesehatan apabila dikonsumsi.


(3)

PENDAHULUAN

Di Indonesia, fenomena mud volcano terbentang dari Purwodadi di Jawa Tengah ke Jawa Timur dan Madura hingga ke sebelah selatan Pulau Timor. Keberadaan gunung lumpur tersebut sebenarnya sudah diketahui sejak tahun 1930-an, hal tersebut bisa dilihat pada peta Jawa Timur yang dibuat Pemerintah Belanda pada tahun 1938 yang mengidentifikasi gunung lumpur di daerah Pulungan dan Gunung Anyar. Aktifitas mud volcano terbaru terjadi di Porong, Kabupaten Sidoarjo dan Bajul Tasek di Kabupaten Bangkalan, Madura.

Di daerah Purwodadi aktifitas alam yang menunjukkan potensi migas di perut bumi dapat dilihat dari adanya mud volcano Bleduk Kuwu. Sampai sekarang, Bleduk Kuwu masih aktif menyemburkan lumpur. Letupan-letupan lumpur yang terjadi biasanya membawa pula larutan kaya mineral dari bagian bawah lumpur ke atas.

Latar Belakang

Terjadinya semburan lumpur Bleduk Kuwu di Kabupaten Purwodadi hingga saat ini merupakan manifestasi alam yang belum banyak penelitian terutama terhadap kandungan bahan galian yang dapat dimanfaatkan, disamping pemanfaatan air formasi yang keluar bersama lumpur berupa air asin yang sejak jaman Belanda telah dimanfaatkan oleh pemerintah kolonial untuk dibuat garam dan terus berlangsung secara terbatas oleh masyarakat di sekitarnya.

Untuk menunjang hal tersebut di atas maka pada Tahun Anggaran 2009, salah satu tim Pusat Sumber Daya Geologi (PMG), melakukan kegiatan penelitian pemboran endapan lumpur di Bleduk Kuwu, Kabupaten Grobogan, Provinsi Jawa Tengah dengan metoda pemboran geologi yang dibiayai oleh Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) Tahun 2009.

Dalam kegiatan penelitian ini, untuk lebih mengetahui pola sebaran vertikal dan lateral dari unsur secara lebih detil, maka dilakukan kegiatan pemboran endapan lumpur.

Maksud dan Tujuan

Kegiatan ini dimaksudkan untuk mendata dan menginventarisasi bahan galian yang terbentuk akibat adanya aktifitas semburan lumpur di daerah Bleduk Kuwu dengan cara pemboran.

Tujuan kegiatan ini adalah meneliti kemungkinan pemanfaatan endapan lumpur tersebut disamping potensi endapan garam yang telah dimanfaatkan oleh penduduk.

Lokasi Penelitian dan Kesampaian Daerah

Lokasi penelitian secara administratif termasuk ke dalam Desa Kuwu, Kecamatan Kradenan, Kabupaten Grobogan, Provinsi Jawa Tengah. Lokasi penelitian dapat ditempuh kurang lebih 28 km ke arah timur dari Kota Purwodadi. Secara geografis daerah penelitian terletak pada koordinat 111° 07 17,61 BT dan 7° 07 03,90 LS.


(4)

Untuk mencapai daerah penelitian dapat ditempuh dari Bandung menuju Kota Purwodadi, kemudian dilanjutkan dengan kendaraan roda empat ke lokasi penelitian. Peta lokasi dapat dilihat pada Gambar 1.

GEOLOGI

Geologi Daerah Bleduk Kuwu

Secara fisiografis daerah kegiatan termasuk ke dalam Zona Randublatung (Bemmelen, 1949) yang merupakan zona sempit memanjang sekitar 250 km dan lebar 10 km dari Semarang sampai Surabaya.

Secara struktur subsurface, Zona Randublatung diindikasikan sebagai triangle zone, sebuah zona segitiga yang diapit zona-zona sesar yang saling berlawanan kemiringan dan arahnya. Di Jawa Tengah dan Jawa Timur, Zona Randublatung merupakan wilayah pertemuan dua buah zone besar yakni Zona Rembang dan Zona Kendeng.

Zona Rembang sendiri merupakan daerah paparan dan slope yang dicirikan dengan dominasi sesar naik yang mengarah (vergency) ke selatan dan Zona Kendeng merupakan slope dan bathyal dengan dominasi sesar naik ke arah utara, sehingga di daerah pertemuan tersebut terbentuk sebuah zona sangat sempit, memanjang dan sangat dalam yang disebut Zona Randublatung. Pada Oligo-Miosen zona ini secara isostatik tenggelam untuk mengkompensasi pengangkatan di kedua zona pengapitnya dan menjadi dapur yang

baik untuk terakumulasinya hidrokarbon selama ada suplai sedimen yang kaya organik dan diendapkan didalamnya.

Subsided triangle zone memberikan

implikasi terhadap pematangan batuan induk dan adanya sub-thrust structure di bawah zona sesar naik menjadi perangkap yang baik, sedangkan reservoir akan tergantung kepada suplai sedimen berkualitas reservoir dari daerah yang lebih dangkal. Batupasir kuarsa Formasi Kerek dan Merawu yang berumur Middle Miosen dan sedimen debris kuarsaan dari Formasi Ngrayong yang berumur Middle Miosen yang diendapkan ke Zona Randublatung dan Kendeng, source-nya banyak mengandung serpih napalan dan sedimen calcareous lainnya.

Dengan tatanan geologi yang demikian menjadikan Zona Randublatung menjadi daerah prospek minyak dan gas dan telah dibuktikan dengan temuan Pertamina di batuan karbonat Formasi Kujung pada zona ini.

Hasil pemetaan geologi regional oleh Pusat Penelitian dan Pengembangan Geologi (P3G) (Gambar 2.), menunjukan tatanan stratigrafi di daerah Bleduk Kuwu dan sekitarnya dari tua ke muda adalah :

Formasi Kalibeng (Tmpk1) terdiri dari napal, pejal dan setempat sisipan batupasir (20-50 cm), tufan-gampingan. Di beberapa tempat, di bagian bawah dan tengah terdapat breksi yang merupakan Anggota Banyak, dan di bagian atas Batugamping


(5)

Anggota Klitik, diendapkan pada lingkungan neritik dalam-batial atas.

Anggota Klitik, Fomasi Kalibeng (Tpkk) terdiri dari batugamping, putih kekuningan-kecoklatan, berlapis (20-60 cm), di beberapa tempat mengandung kepingan koral, dan napal, putih kekuningan, sebagai sisipan dalam batugamping, tebal 10-30 cm, berumur Awal Pilosen, diendapkan pada lingkungan neritik dangkal. Satuan ini menjemari dengan bagian atas Formasi Kalibeng.

Formasi Mundu (Tpm1) terdiri dari napal, kelabu-kuning kecoklatan, tidak begitu keras, tidak berlapis, di beberapa tempat pasiran. Berumur Pliosen Awal dan diendapkan pada lingkungan neritik dalam - batial atas.

Formasi Selorejo (Tps) terdiri dari batugamping putih kecoklatan, berlapis (25-60 cm) dan batulempung kelabu terang, pasiran, gampingan diendapkan pada lingkungan neritik dangkal. Satuan menindih selaras Formasi Mundu.

Formasi Tambak Kromo (QTpt) terdiri dari batulempung, napal dan batugamping. Batulempung, kelabu gelap, lunak, tidak berlapis, di beberapa tempat pasiran. Napal kelabu muda, sebagai sisipan tipis (2-8 cm). Batugamping kelabu terang, sebagai sisipan tipis (2-8 cm). Berumur Pliosen Akhir bagian Atas – Plistosen dan diendapkan pada lingkungan neritik. Satuan ini menindih selaras Formasi Selorejo.

Pada bagian paling atas diendapkan endapan Aluvial (Qa) terdiri dari lempung, lanau, pasir dan kerikil yang proses pengendapannya masih berlangsung sampai sekarang. Dari hasil pemetaan beberapa peneliti terdahulu kawasan Bleduk Kuwu terletak pada lingkungan endapan aluvial.

Mud Volcano di Jawa Bagian Timur

Dari beberapa penelitian terdahulu memperlihatkan distribusi mud volcano pada umumnya terletak pada Zona Randublatung (Gambar 3). Zona Randublatung telah lama dikenal oleh para peneliti bidang migas sebagai tempat kedudukan reservoar minyak dan gas. Hasil penelitian menunjukkan reservoar minyak dan gas berada pada Formasi Kujung yang terletak di bawah Formasi Kalibeng, kemungkinan sumber gas dan lumpur di daerah penelitian berasal dari Formasi Kujung tersebut.

Secara geologi, kawah lumpur Bleduk Kuwu sebagaimana kawah lumpur lainnya merupakan aktivitas pelepasan gas dari dalam teras bumi. Letupan-letupan lumpur yang terjadi biasanya membawa pula larutan kaya mineral dari bagian bawah lumpur ke atas.

PENELITIAN ENDAPAN LUMPUR

Fenomena mud volcano di daerah penelitian terdapat di 2 lokasi yaitu di Bleduk Kuwu yang terletak di Desa Kuwu, Kecamatan Kradenan dan di Desa Sendangrejo Kecamatan Ngaringan. Peta


(6)

kedua lokasi tersebut dapat dilihat pada Gambar 4.

Bleduk Kuwu

Bledug Kuwu adalah sebuah mud volcano yang terletak di Desa Kuwu, Kecamatan Kradenan, Kabupaten Grobogan. Lokasi ini dapat ditempuh kurang lebih 28 km ke arah timur dari kota Purwodadi. Saat ini Bledug Kuwu merupakan salah satu obyek wisata andalan di daerah ini dan telah dikembangkan menjadi areal wisata yang dikelola oleh Pemda setempat. Obyek yang menarik dari Bledug Kuwu ini adalah letupan-letupan lumpur yang mengandung garam dan berlangsung terus-menerus secara berkala, antara 2 dan 3 menit. Lumpur yang disemburkan Bledug Kuwu disertai asap putih yang membubung itu rata-rata mencapai ketinggian 3 meter. Namun pada saat-saat tertentu terjadi letupan keras yang mampu menyeburkan lumpur setinggi 10 m hingga nampak demikian menarik. Letupan keras ini biasanya terjadi pagi hari ketika udara dingin atau saat cuaca mendung.

Secara geologi, luapan lumpur Bleduk Kuwu, sebagaimana luapan lumpur lainnya merupakan aktivitas pelepasan gas dari dalam teras bumi. Pada saat gas keluar mendorong lumpur sehingga menimbulkan bunyi. Letupan-letupan lumpur yang terjadi biasanya membawa pula larutan kaya mineral dari bagian bawah lumpur ke atas. Kasus luapan lumpur di Sidoarjo juga merupakan bentuk mud volcano, meskipun untuk yang terakhir ini tingkat aktivitasnya lebih tinggi.

Di samping mengeluarkan lumpur dan gas, Bleduk Kuwu mengeluarkan air formasi berupa air asin. Air asin ini sejak jaman Belanda telah dimanfaatkan oleh pemerintah kolonial untuk dibuat garam. Saat ini pembuatan garam terus berlangsung secara terbatas oleh masyarakat di sekitarnya.

Pembuatan garam dengan menampung air yang keluar dari Bleduk Kuwu ke dalam glagah (bambu yang dibelah menjadi dua, lalu dikeringkan). Semakin hari semakin sedikit masyarakat mengolah garam di lokasi ini, sekarang hanya tersisa sekitar 4 keluarga yang mengolah garam dan umumnya para orang tua. Menurut informasi, secara keekonomian pengolahan garam di daerah ini kurang menguntungkan, disamping air baku garam yang keluar dari Bleduk Kuwu makin sedikit juga terdesak oleh produksi garam di sepanjang Pantura.

Sesuai dengan tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui sebaran unsur baik secara vertikal dan lateral dengan melakukan pemboran endapan lumpur penelitian di lokasi Bleduk Kuwu dengan cara pemboran. Pemboran endapan lumpur diusahakan mewakili masing-masing luas endapan lumpur. Untuk menunjang hal itu maka pemboran di Bleduk Kuwu dilakukan dengan metoda pemboran dengan cara grid untuk mengetahui sebaran unsur secara lebih sistematis. Grid dibuat dengan cara pengukuran menggunakan alat To dengan ukuran 100 x 100 m. Penyontohan inti bor


(7)

lumpur dilakukan dengan interval kedalaman 1 m dengan maksimal kedalaman pemboran 10 m sesuai dengan kemampuan alat bor lumpur yang digunakan.

Selama kegiatan penelitian berlangsung di Bleduk Kuwu telah dilakukan pemboran sebanyak 31 bor dengan kedalaman masing-masing titik bor antara 1,5 m sampai 10 m dengan total kedalaman bor 242,2 m dan jumlah conto lumpur sebanyak 243 conto dan jumlah conto air sebanyak 2 conto. Koordinat seluruh titik lokasi pemboran diikat dengan GPS dan To. Peta lokasi titik bor dan lokasi conto air dapat dilihat pada Gambar 5.

Secara megaskopis lumpur yang keluar dari Bleduk Kuwu berwarna abu-abu tua, plastis, kadang kadang ditemukan cangkang kerang, tidak ditemukan perbedaan yang cukup menyolok antara di permukaan dan di kedalaman. Kondisi endapan lumpur agak keras di bagian permukaan tanah akibat terik panas matahari. Di arah kedalaman terutama di dekat semburan endapan lumpur masih relatif cair.

Sendangrejo

Di lokasi Sendangrejo yang terletak di bagian timur laut dari Bleduk Kuwu teridentifikasi sebanyak 4 titik semburan lumpur, berukuran sedang sampai kecil. Bentuk mud volcano di daerah ini relatif sempurna menyerupai kerucut gunung dengan lubang kepundan di bagian atasnya.

Di lokasi ini disamping adanya mud volcano teridentifikasi juga adanya bualan gas dan air. Hasil pengamatan suhu dari bualan gas dan air ini tidak ada peningkatan dari suhu air tersebut.

Di lokasi Sendangrejo telah dilakukan pemboran sebanyak 5 titik bor dengan kedalaman masing-masing titik bor antara 1,9 m sampai 6,4 m dengan total kedalaman bor 20,6 m dan jumlah conto lumpur sebanyak 21 conto. Seperti halnya di lokasi Bleduk Kuwu, penyontohan inti bor lumpur dilakukan dengan interval kedalaman 1 m. Koordinat seluruh titik lokasi pemboran diikat dengan GPS dan To. Disamping penyontohan lumpur dilakukan juga penyontohan air yang keluar bersama semburan lumpur dan di lokasi ini telah diconto sebanyak 4 conto air. Peta lokasi titik bor dan lokasi conto air dapat dilihat pada Gambar 6. Jenis dan material pembentuk endapan lumpur di Sendangrejo secara megaskopis hampir sama dengan yang terdapat di Bleduk Kuwu.

Analisis Conto

Seperti yang telah disebutkan di atas, di lokasi Bleduk Kuwu telah dilakukan pemboran sebanyak 31 bor dengan interval penyontohan 1 m dan di lokasi Sendangrejo sebanyak 5 bor dengan interval penyontohan 1 dan dilakukan penyontohan air di Bleduk Kuwu sebanyak 2 conto dan di Sendangrejo sebanyak 4 conto. Perlakukan dari masing-masing conto dan jumlahnya dapat dilihat pada Tabel 1.


(8)

ANALISIS DAN EVALUASI

Analisis Major Element Lumpur

Analisis major element endapan lumpur Bleduk Kuwu dan Sendangrejo dilakukan di Laboratorium Pengujian Kimia Mineral dan Batubara, Pusat Sumber Daya Geologi. Kandungan yang dianalisis yaitu : SiO2,

Al2O3, Fe2O3, CaO, MgO, TiO2, P2O5, SO3,

MnO, H2O, NaO, K2O dan HD. Dari hasil

analisis tersebut terlihat kadar SiO2 ± 40%,

kadar Al2O3 ± 13% dan kadar CaO yang

cukup tinggi sebesar ± 12 %. Komposisi

major element tersebut menunjukan

endapan lumpur tersebut berasal dari formasi batuan volkanik yang bersifat gampingan. Hasil analisis major element selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 1.

Hasil analisis major element conto endapan lumpur hasil pemboran, menunjukan, kandungan major element sifatnya merata pada endapan lumpur baik secara lateral maupun vertikal.

Analisis Trace Element Lumpur

Analisis trace element endapan lumpur Bleduk Kuwu dan Sendangrejo dilakukan di Laboratorium Pengujian Kimia Mineral dan Batubara, Pusat Sumber Daya Geologi. Unsur-unsur trace element yang dianalisis yaitu : Au, Ag, Cu, Pb, Zn, Mn, Fe, As, Sb dan Cd.

Tabel 3 memperlihatkan harga kisaran unsur logam pada conto lumpur dan dibandingkan dengan harga rata-rata unsur logam pada batulempung secara umum.

Dari tabel tersebut terlihat kandungan logam pada lumpur Bleduk Kuwu dan Sendangrejo relatif kecil dan apabila dibandingkan dengan kandungan rata-rata logam pada batulempung secara umum dan tidak ada peninggian nilai yang cukup berarti.

Dari hasil analisis unsur logam pada masing-masing kedalaman lubang bor, terlihat nilai masing-masing unsur relatif tidak menunjukan adanya peningkatan konsentrasi yang signifikan terhadap kedalaman lumpur. Dari hasil tersebut dapat disimpulkan, kandungan unsur-unsur logam tersebut sifatnya merata baik secara lateral maupun vertikal. Hal ini disebabkan oleh sangat sedikitnya kandungan air dalam endapan lumpur, sehingga proses konsentrasi dimana salah satunya memerlukan media air tidak terjadi.

Analisis XRD Lumpur

Analisis XRD endapan lumpur Bleduk Kuwu dan Sendangrejo dilakukan di Laboratorium Geologi, Pusat Survey Geologi, Bandung, sebanyak 8 conto lumpur. Hasil analisis XRD menunjukan lumpur di Bleduk Kuwu mengandung mineral kalsit, kuarsa, monmorinolit dan kaolinit dan lumpur di daerah Sendangrejo terdiri dari mineral kuarsa, kaolonit dan sedikit muskovit (No. Conto SR 02)..

Analisis Uji Bakar Lumpur

Sebanyak 4 conto lumpur hasil pemboran telah dilakukan uji bakar di Laboratorium Balai Besar Keramik, Bandung untuk mengetahui kegunaan lumpur tersebut


(9)

dengan cara pembakaran. Conto dipilih dari beberapa lubang dan dari beberapa kedalaman. Hasil uji bakar lumpur dengan pembakaran suhu sampai 1400 oC, menunjukkan warna bakaran coklat muda, homogenitas leburan dan warna cukup merata dan tidak terdapat gelembung pada hasil bakaran. Hal ini menunjukkan lempung tersebut baik untuk dimanfaatkan menjadi bahan yang pada proses pembuatannya memerlukan pembakaran seperti bata, genteng dan keramik

Pembuatan Benda Coba Sekala Industri Rakyat

Dalam penelitian uji manfaat lumpur, disamping dilakukan uju bakar sekala laboratorium di Balai Besar Keramik juga dilakukan uji pembuatan benda coba di industri tembikar dan keramik sekala rakyat. Uji coba dilakukan di salah satu industri tembikar di Plered, Jawa Barat. Industri keramik Plered sudah sangat lama beroperasi dan para pengerajin sudah memiliki pengetahuan yang cukup luas akan bahan dasar lempung yang baik untuk dijadikan tembikar dan keramik.

Hasil uji coba lumpur Bleduk Kuwu dan Sendang Rejo, menunjukkan benda coba (pot bunga) yang dibuat dari lumpur tersebut rusak/pecah pada saat dibakar sedangkan apabila dicampur tanah liat yang biasa digunakan di industri keramik Plered dengan campuran 50 : 50 maka didapat hasil benda coba yang cukup baik. Hasil evaluasi dari percobaan tersebut menyimpulkan lumpur Bleduk Kuwu dan Sendangrejo perlu dicampur tanah liat

pasiran sebelum dijadikan tembikar atau benda lain seperti bata dan genting.

Analisis Air

Seperti diterangkan diatas disamping lumpur yang keluar di Bleduk Kuwu dan Sendangrejo juga keluar air dengan jumlah relatif sedikit. Air di Bleduk Kuwu dimanfaatkan untuk pembuatan garam. Penyontohan air ini dilakukan sebagai penelitian tambahan untuk mengetahui kandungan unsur terutama kandungan logam beratnya yang terdapat dalam air tersebut, mengingat air tersebut digunakan sebagai bahan baku pebuatan garam. Seperti diketahui logam berat merupakan unsur racun yang berbahaya apabila masuk kedalam tubuh manusia. Analisis conto air dilakukan di Pusat Lingkungan Geologi. Tabel 4, memperlihatkan hasil analisis air dari semburan Bleduk Kuwu dan Sendangrejo.

Dari hasil analisis terlihat kandungan unsur Ca di daerah Bleduk Kuwu cukup tinggi, hal ini berkaitan dengan formasi batuan di sekitarnya bersifat gampingan. Kandungan unsur Cl yang cukup tinggi menunjukan air formasi tersebut mengandung garam yang cukup tinggi.

Analisis unsur I dilakukan untuk mengetahui kandungan unsur I dalam air Bleduk Kuwu. Seperti diketahui air yang keluar merupakan air formasi, dimana di daerah Jawa Timur air formasi ini mengandung unsur I yang cukup ekonomis dan saat ini sedang ditambang oleh PT, Kimia Farma. Hasil analisis unsur I dalam


(10)

air formasi Bleduk Kuwu relatif kecil dan tidak ekonomis untuk ditambang.

Yang perlu diperhatikan adanya kandungan unsur Pb yang cukup tinggi dibandingkan dengan baku mutu air, mengingat unsur Pb mungkin saja mengendap bersama endapan garam dan dapat masuk kedalam tubuh manusia dan menyebabkan keracunan atau penyakit. Untuk itu perlu dilakukan penelitian lebih lanjut berapa besar kandungan unsur Pb dan logam berat berbahaya lainnya yang terdapat dalam garam yang dihasilkan di Bleduk Kuwu.

KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan dari penelitian endapan lumpur di daerah Bleduk Kuwu dengan cara pemboran yaitu :

1. Luas endapan lumpur hasil pengukuran topografi di daerah Bleduk Kuwu seluas 30,410 Ha dan di Sendangrejo seluas 0,034 Ha.

2. Pekerjaaan pemboran cukup efektif dengan menggunakan peralatan bor lumpur yang ada dengan kedalaman pemboran yang bisa dicapai 10 m.

3. Pemboran di Bleduk Kuwu sebanyak 31 titik bor dengan total kedalaman bor 242,2 m dan pemboran di Sendangrejo sebanyak 5 titik bor dengan total kedalaman bor 20,6 m.

4. Sumberdaya tereka endapan lumpur di Beduk Kuwu sebesar 456.150 m3 dan di Sendangrejo sebesar 8.558,30 m3.

5. Kandungan logam pada lumpur Bleduk Kuwu dan Sendangrejo relatif kecil dan apabila dibandingkan dengan kandungan rata-rata logam pada batulempung secara umum dan tidak ada peninggian nilai yang cukup berarti.

6. Hasil analisis major element dan trace

element conto endapan lumpur,

menunjukan relatif tidak adanya peningkatan konsentrasi unsur-unsur tersebut terhadap kedalaman lumpur.

7. Hasil analisis XRD menunjukan lumpur di Bleduk Kuwu dan Sendangrejo mengandung mineral kalsit, kuarsa, monmorinolit dan kaolinit dan lumpur di daerah Sendangrejo terdiri dari mineral kuarsa, kaolonit dan sedikit muskovit.

8. Uji bakar lumpur dengan pembakaran suhu sampai 1400 oC, menunjukkan warna bakaran coklat muda, homogenitas leburan dan warna cukup merata dan tidak terdapat gelembung pada hasil bakaran.

9. Hasil evaluasi dari pembuatan benda coba di industri keramik rakyat di Plered menunjukkan lumpur Bleduk Kuwu dan Sendangrejo perlu dicampur tanah liat pasiran sebelum dijadikan tembikar atau benda lain seperti bata dan genting.

10. Hasil analisis conto air baku pembuatan garam di Bleduk Kuwu menunjukkan


(11)

kandungan unsur Pb yang cukup tinggi dibandingkan dengan baku mutu air. Unsur Pb dapat mengendap bersama endapan garam dan dapat mengganggu kesehatan apabila dikonsumsi.

SARAN

1. Untuk pemanfaatan lumpur Bleduk Kuwu dan Sendangrejo perlu dilakukan uji pembuatan benda coba pembuatan garabah/kemarik dengan tanah liat pencampur yang ada di sekitar Bleduk Kuwu dan Sendangrejo.

2. Perlu dilakukan analisis dan kajian unsur logam berat berbahaya terutama unsur Pb pada garam yang dihasilkan oleh rakyat di Bleduk Kuwu terhadap kesehatan.

DAFTAR PUSTAKA

Athur, W.Rose, 1979, Geochemistry in Mineral Exploration, Second Ed.

Bemmelen, RW, van, 1949, The Geologi of Indonesia, Vol. II, Martinus Nijhoff the Hague.

Boggs Jr, S., 2006, Principles of Sedimentology and Stratigraphy. Upper Saddle River.

Datun M, dkk, 1996, Peta Geologi Lembar Ngawi, Jawa, Pusat Penelitian dan Pengembangan Geologi, Bandung

Davis Jr, R., 1983, Depositional System ; A Genetic Approach to Sedimentary Geology, Prientice Hall Inc.

Gunradi, R, 2007, Penelitian Tindak Lanjut Endapan Lumpur di Daerah Porong, Kabupaten Sidoarjo, Provinsi Jawa Timur, Pusat Sumber Daya Geologi Istadi, P, Sawolo, N, 2009, Materi Presentasi Analysis & Study Results on East Jawa Mud Volcano, Energi Mega Persada.

Pettijohn, 1975, Sedimentary Rocks, Harper and Row Publisher.

Sabtanto, J.S., Gunradi, R., Ramli, Y.R., 2007, Geokimia Sebaran Unsur Logam Pada Endapan Lumpur Sidoarjo, Pusat Sumber Daya Geologi.

http://id.wikipedia.org/wiki/Bledug_Kuwu http://www.grobogan.go.id

http://www.hotmudflow.wordpress.com http://www.rovicky.wordpress.com


(12)

Tabel 1. Jenis dan Analisis Conto yang Dilakukan

Jenis Conto Jumlah Metoda

Analisis Analisis Unsur

Lumpur 126 AAS

Trace Element :

Au, Ag, Cu, Pb, Zn, Mn, Fe, Cd, As dan Sb

Lumpur 59 Analisis Basah

Major Element :

SiO2, Al2O3, Fe2O3, CaO, MgO,

MnO, K2O, Na2O dan H2O

Lumpur 8 XRD Jenis mineral lempung

Lumpur 4 Uji Bakar Uji kegunaan dengan cara pembakaran

Air 6 AAS Analisis unsur : Cu, Pb, Zn, Mn, Fe, Ca, Na, Cl dan I

Lumpur 4 Benda coba Benda coba pada industri rakyat

Tabel 3. Harga Kisaran Kandungan Unsur Logam pada Lumpur Bleduk Kuwu dan Sendangrejo Dibandingkan Dengan

Kandungan Rata-Rata Unsur pada Batulempung

Unsur Harga Kisaran Unsur Logam pada Conto Lumpur

Rata-Rata Unsur dalam Batulempung *)

Au <1 – 10 ppb 4 ppb Ag <1 – 3 ppm 0,19 ppm

Cu 15 – 43 ppm 42 ppm

Pb 21 – 65 ppm 25 ppm

Zn 41 – 96 ppm 100 ppm

Mn 210 – 950 ppm 850 ppm

Fe 0,66 – 9,85 % 4,7 %

As <2 – 190 ppm 12 ppm Sb <2 – 30 ppm 1 – 2 ppm

Cd 1 – 7 ppm 0,3 ppm


(13)

Tabel 4. Hasil Analisis Air Bleduk Kuwu dan Sendang Rejo Kode

Conto

DHL μg/L

Ca mg/L

Fe mg/L

Mn mg/L

Cl mg/L

Cu mg/L

Pb mg/L

Zn mg/L

I mg/L BK 1 38800 1105,9 1,09 0,20 49128,3 0,195 1,98 0,1548 0,255 BK 2 49000 4432,3 21,60 1,90 132610,9 0,427 5,75 0,3148 0,055 SRA 1 1700 154,9 719,90 0,06 482,7 0,879 0,44 2,0150 1,585 SRA 2 2510 164,7 57,39 0,23 750,4 0,095 0,00 0,2330 0,160 SRA 3 25700 79,3 1176,80 0,21 14875,4 2,231 2,30 5,7830 0,770 SRA 4 28200 35,6 5,94 0,23 18657,6 0,093 0,57 0,1193 0,365 Baku

Mutu Air Minum *)

1000 0,3 0,1 250 2 0,01 3


(14)

(15)

Gambar 2. Peta Geologi Daerah Bleduk Kuwu dan Sekitarnya (Sumber : Datun M, dkk, 1996, Peta Geologi Lembar Ngawi, Jawa)


(16)

Gambar 3. Peta Distribusi Mud Volcano di Jawa Bagian Timur (Sumber : Energi Mega Persada,2009)


(17)

Gambar 4. Peta Lokasi Bleduk Kuwu dan Sendangrejo

Gambar 5. Peta Lokasi Titik Bor dan Lokasi Conto Air di Bleduk Kuwu BLEDUK

KUWU

SENDANG REJO


(18)

(1)

Buku 2 : Bidang Mineral

Tabel 4. Hasil Analisis Air Bleduk Kuwu dan Sendang Rejo Kode Conto DHL μg/L Ca mg/L Fe mg/L Mn mg/L Cl mg/L Cu mg/L Pb mg/L Zn mg/L I mg/L BK 1 38800 1105,9 1,09 0,20 49128,3 0,195 1,98 0,1548 0,255 BK 2 49000 4432,3 21,60 1,90 132610,9 0,427 5,75 0,3148 0,055 SRA 1 1700 154,9 719,90 0,06 482,7 0,879 0,44 2,0150 1,585 SRA 2 2510 164,7 57,39 0,23 750,4 0,095 0,00 0,2330 0,160 SRA 3 25700 79,3 1176,80 0,21 14875,4 2,231 2,30 5,7830 0,770 SRA 4 28200 35,6 5,94 0,23 18657,6 0,093 0,57 0,1193 0,365 Baku

Mutu Air Minum *)

1000 0,3 0,1 250 2 0,01 3


(2)

(3)

Buku 2 : Bidang Mineral

Gambar 2. Peta Geologi Daerah Bleduk Kuwu dan Sekitarnya


(4)

Gambar 3. Peta Distribusi Mud Volcano di Jawa Bagian Timur


(5)

Buku 2 : Bidang Mineral

Gambar 4. Peta Lokasi Bleduk Kuwu dan Sendangrejo

Gambar 5. Peta Lokasi Titik Bor dan Lokasi Conto Air di Bleduk Kuwu

BLEDUK KUWU

SENDANG REJO


(6)