135706 AKJ 2006 03 08 Diskusi Transportasi Massal
NASKAH APA KABAR JOGJA
Judul
: Diskusi Transportasi Massal
Lokasi
: Yogyakarta
Reporter & Camerawan : Intro
Tanggal Liputan
: 7 Maret 2006
Mencermati propinsi DIY/ tidak akan terlepas dari kawasan Aglomerasi Perkotaan Yogyakarta/ yakni
pengembangan wilayah perkotaan di daerah Istimewa Yogyakarta yang berpusat pada kota Yogyakarta dan
dikelilingi oleh kawasan pendukung yang menyatu dalam satu cakupan wilayah yang meliputi seluruh kota
Yogya// Dari segi aksebilitas pergerakan/ hubungan antara kawasan dalam Aglomerasi perkotaan yogya masih
sangat berorientasi ke Yogyakarta/ terutama karena kuatnya daya tarik pusat kota sebagai pusat kegiatan// Dari
hal tersebut/ sistem transportasi menjadi hal yang sangat urgen dalam menunjang aksebilitas pergerakan
transportasi/ yang melahirkan pertumbuhan permintaan transportasi (Transport demand)//
Pada saat ini / jumlah angkutan perkotaan yang ada sebanyak 591 armada/ Angkutan Kota Dalam
Propinsi (AKDP) sebanyak 953 armada/ dan angkutan taksi sebanyak 800 armada/ dan tidak pernah bertambah
sejak tahun 2000// Hal ini merupakan bukti dari upaya pemerintah untuk tetap berpihak kepada angkutan massal
yang notabene adalah angkutan yang paling efektif/ karena dapat mengangkut penumpang dalam jumlah besar
dan efisien dalam hal beban energi BBM// Namun permasalahan muncul ketika penumpang semakin
meninggalkan angkutan umum dan beralih ke kendaraan pribadi//
Hal ini mengakibatkan operator angkutan berlomba – lomba mencari penumpang sebanyak –
banyaknya/ karena sistem manajemen angkutan umum / berbasis pada setoran// Sistem inilah yang kemudian
melahirkan perilaku negatif angkutan umum/ sepertikebut – kebutan/ ngetem/ berhenti disembarang tempat/
tidak terjadwal/ hingga menerjang lampu dan rambu lalu lintas//
Pemerintah Propinsi DIY saat ini/ berupaya untuk kembali menata sistem transportasi dengan
memberian prioritas pada pengembangan sistem transportasi dengan memberikan prioritas pada pengembangan
sistem transportasi massal// Secara teknis/ yakni mengganti sistem lama yang berbasis setoran menjadi sistem
baru berbasis pembelian pelayanan/ atau yang lebih dikenal dengan sistem Buy The Service//
Hal tersebut di kemukakan dalam diskusi transportasi massal Yogyakarta/ hari Selasa 7 Maret 2006 lalu/
di Wisma Anggaran// Yang disampaikan oleh Kabid Angkutan/ Dinas Perhubungan Propinsi DIY/ Ir. Bambang
Rianto Msi//
Intro melaporkan untuk apa kabar jogja RBTV//
ACC
Redaktur
Narator
Editor
1
Judul
: Diskusi Transportasi Massal
Lokasi
: Yogyakarta
Reporter & Camerawan : Intro
Tanggal Liputan
: 7 Maret 2006
Mencermati propinsi DIY/ tidak akan terlepas dari kawasan Aglomerasi Perkotaan Yogyakarta/ yakni
pengembangan wilayah perkotaan di daerah Istimewa Yogyakarta yang berpusat pada kota Yogyakarta dan
dikelilingi oleh kawasan pendukung yang menyatu dalam satu cakupan wilayah yang meliputi seluruh kota
Yogya// Dari segi aksebilitas pergerakan/ hubungan antara kawasan dalam Aglomerasi perkotaan yogya masih
sangat berorientasi ke Yogyakarta/ terutama karena kuatnya daya tarik pusat kota sebagai pusat kegiatan// Dari
hal tersebut/ sistem transportasi menjadi hal yang sangat urgen dalam menunjang aksebilitas pergerakan
transportasi/ yang melahirkan pertumbuhan permintaan transportasi (Transport demand)//
Pada saat ini / jumlah angkutan perkotaan yang ada sebanyak 591 armada/ Angkutan Kota Dalam
Propinsi (AKDP) sebanyak 953 armada/ dan angkutan taksi sebanyak 800 armada/ dan tidak pernah bertambah
sejak tahun 2000// Hal ini merupakan bukti dari upaya pemerintah untuk tetap berpihak kepada angkutan massal
yang notabene adalah angkutan yang paling efektif/ karena dapat mengangkut penumpang dalam jumlah besar
dan efisien dalam hal beban energi BBM// Namun permasalahan muncul ketika penumpang semakin
meninggalkan angkutan umum dan beralih ke kendaraan pribadi//
Hal ini mengakibatkan operator angkutan berlomba – lomba mencari penumpang sebanyak –
banyaknya/ karena sistem manajemen angkutan umum / berbasis pada setoran// Sistem inilah yang kemudian
melahirkan perilaku negatif angkutan umum/ sepertikebut – kebutan/ ngetem/ berhenti disembarang tempat/
tidak terjadwal/ hingga menerjang lampu dan rambu lalu lintas//
Pemerintah Propinsi DIY saat ini/ berupaya untuk kembali menata sistem transportasi dengan
memberian prioritas pada pengembangan sistem transportasi dengan memberikan prioritas pada pengembangan
sistem transportasi massal// Secara teknis/ yakni mengganti sistem lama yang berbasis setoran menjadi sistem
baru berbasis pembelian pelayanan/ atau yang lebih dikenal dengan sistem Buy The Service//
Hal tersebut di kemukakan dalam diskusi transportasi massal Yogyakarta/ hari Selasa 7 Maret 2006 lalu/
di Wisma Anggaran// Yang disampaikan oleh Kabid Angkutan/ Dinas Perhubungan Propinsi DIY/ Ir. Bambang
Rianto Msi//
Intro melaporkan untuk apa kabar jogja RBTV//
ACC
Redaktur
Narator
Editor
1