apec 2013 mengulang sukses 19 tahun silam id1 1387266611

Bogor Goals merupakan cita­cita untuk
mencapai perdagangan dan investasi bebas
dan terbuka di kawasan APEC paling lambat
pada 2020. Dirjen Kerja Sama Perdagangan
Internasional, Iman Pambagyo mengatakan,
ada tiga kerangka yang lebih besar dari cita­cita
Deklarasi Bogor. Ketiga kerangka pencapaian
tersebut yakni: strengthening the open
multilateral trading system, enhancing trade
and investment liberalization in Asia-Pacific,
dan intensifying Asia-Pacific development
cooperation.
Strengthening the Open Multilateral

Mesin Pertumbuhan Global
Indonesia sebagai ketua dan tuan
rumah tahun 2013 mengusung tema “Resilient
Asia Paciic, Engine of Global Growth” Direktur
Kerja Sama APEC dan Organisasi Internasional
lainnya Deny W. Kurnia mengatakan, tema
tersebut ditopang oleh tiga prioritas, yaitu

attaining the Bogor Goals (pencapaian Bogor
goals), achieving sustainable growth with equity
(mencapai pertumbuhan berkelanjutan yang
berkeadilan), dan promoting connectivity
(mendorong konektivitas).
Dari ketiga prioritas tersebut kata
Deny, Kementerian Perdagangan menjadi
penanggung jawab substansi atas prioritas
pertama. Namun, isu perdagangan tetap
menjiwai penanganan kedua isu prioritas
lainnya, karena kerjasama APEC pada dasarnya
bertumpu pada dimensi perdagangan dan
investasi dari seluruh aspek ekonomi. Di bawah
prioritas Bogor Goals, agenda utama dan target
capaian Indonesia pada APEC antara lain:
Pertama, kesepakatan APEC untuk
memberikan dorongan politis dalam
menyukseskan dan menyepakati Bali Package
pada KTM WTO ke­9 di Bali pada Desember
2013, kedua membangun pemahaman

bersama bahwa agri-based products seperti
CPO, karet alam, dan produk pertanian
maupun kehutanan lainnya yg “eligible” juga
dapat berkontribusi pada masalah lingkungan
(termasuk pengembangan energi terbarukan)

Gita WIrjawan, Menteri Perdagangan
adv

Pencapaian Bogor Goals

APEC melalui skema APEC Business Travel Card
(ABTC).

GATRA/ DHARMA WIJAYANTO

ekonomi yang seimbang” kata Gita.
APEC merupakan forum untuk 21 Paciic
Rim ekonomi yang berupaya untuk mem­
promosikan perdagangan bebas dan kerja

sama ekonomi di seluruh wilayah Asia­Pasiik.
APEC pertama didirikan pada tahun 1989
sebagai tanggapan terhadap bertumbuhnya
saling ketergantungan antara ekonomi Asia­
Pasiik dan munculnya blok­blok perdagangan
regional di bagian lain dunia.

Trading System menjadi salah satu inti Deklarasi
Bogor dengan harapan dapat mendorong
dan memastikan terbentuknya organisasi
perdagangan dunia WTO (1995). Dimensi inilah
yang membedakan APEC dengan semua kerja
sama ekonomi regional lainnya di dunia, yaitu
bahwa sesuai dengan semangat WTO, APEC
selalu memberlakukan manfaat liberalisasi
yang dilakukannya secara MFN (most favoured
nation).
“Enhancing trade and investment
liberalization in Asia­Pacific, sebagai pilar
kedua Deklarasi Bogor, merupakan metode

bagi pencapaian Bogor Goals, yakni tercapainya
perdagangan dan investasi yang bebas dan
terbuka pada tahun 2010 di ekonomi maju
(Australia, Canada, Japan, New Zealand, and
the United States) serta tahun 2020 di ekonomi
berkembang,” kata Iman menjelaskan.
Intensifying Asia-Pacific development
cooperation, sebagai pilar ketiga dari Deklarasi
Bogor, diarahkan untuk mengurangi tingkat
kesenjangan pembangunan antar sesama
anggota APEC, meningkatkan kualitas sumber
daya manusia (SDM) serta memanfaatkan
sumber daya alam (SDA) secara lebih efektif
dan berkelanjutan.
Peningkatan SDM kata Iman, akan
dicapai melalui peningkatan pendidikan,
pelatihan, manajemen dan kemampuan teknis,
pembangunan APEC Study Centre, kerja sama
iptek, dan memberdayakan UKM. Upaya untuk
mengurangi kesenjangan ekonomi di antara

anggota­anggota APEC serta peningkatan
kemampuan ekonomi dan kesejahteraan
sosial yang merata, dianggap sangat penting
dalam mendukung cita­cita pertumbuhan
perdagangan dan investasi di kawasan.
Kerja sama yang dapat menunjang pe­
manfaatan SDA yang lebih efektif di kawasan,
di antaranya akan dicapai melalui kerja sama
pembangunan infrastruktur pada beberapa
bidang utama seperti energi, transportasi,
informasi, dan telekomunikasi. Melalui
kerja sama APEC diharapkan dapat dicapai
pertumbuhan pembangunan yang adil dan
seimbang, selaras, dan berkesinambungan.
Sejak tercetusnya Bogor Goals, APEC
telah menghasilkan sejumlah capaian dan
kesepakatan. APEC yang mewakili 40% jumlah
penduduk dunia (2,7 miliar penduduk), kini
mewakili 44% perdagangan dunia (USD 17
triliun) dan 55% PDB dunia. Kinerja APEC dapat

dilihat juga dari keberhasilan penurunan tarif
yang signiikan dari rata­rata tarif 17% tahun
1989 menjadi 5,8% tahun 2010; penurunan
kemiskinan sebesar 35% dalam kurun 1999­
2009; perbaikan tingkat employment sebesar
10,8% antara 1999 sampai 2009; peningkatan
efektivitas dan eisiensi prosedur, waktu dan
biaya ekspor­impor melalui penyederhanaan
prosedur bea dan cukai; dan mengurangi
biaya dan menghemat waktu bagi pebisnis di

2 OKTOBER 2013 GATRA

perdagangan 1947 .indd 3

9/22/13 12:16:49 AM