Dinas Pendidikan | Warta Pendidikan

(1)

(2)

Dapur Redaksi

Penanggungjawab :

Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Sumatera Selatan

Pemimpin Umum

Sekretaris Dinas Pendidikan Provinsi Sumatera Selatan

Pemimpin Redaksi :

Drs. Widodo M.Pd

Anggota Dewan Redaksi:

Syahrial Effendi, SH, M.Pd H. Bonny Safrian SE, MM Awaludin, S.Pd, M.Pd Drs. H. Aridi Akuan, MM Dr. Arwan, S.Ag, M.Pdi Novi Cahyadi M.Pd

Koordinator Liputan :

Ka. UPTD Balai Tekkom

Tim Liputan :

Rusdi wahyudi M. Nur Insan Pratama

Umum :

Kasubag UKP

Sekretariat:

Jln. Kapten A. Rivai No. 47 Telp (0711) 354137 -311089 PALEMBANG

e-mail:

warta_pendidikan47@yahoo.co.id

E D I T O R I A L

ΞΝΚΚ

DARI KAMI

Pembaca Yth,

Selama ini masih ada beberapa Guru, Kepala Sekolah, Pamong Belajar, Pengawas dan Penilik yang mengirimkan karya tulis ilmiahnya untuk dapat diter-bitkan di Wardik Dinas Pendidi-kan Prov. Sumsel.

Kami sangat menghargai semua itu. Namun sehubungan dengan hal tersebut, kembali kami sampaikan bahwa Warta Pendidikan (Wardik) Dinas Pendidikan Prov. Sumsel khusus memuat berita tentang kegiatan-kegiatan yang diselenggarakan oleh Dinas Pendidikan Prov.

Sumsel, sedangkan karya tulis ilmiah perorangan akan dimuat dalam Buletin Tabularasa yang diterbitkan oleh Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) Balai Teknologi Komunikasi (Tekkom) Dinas Pendidikan Prov. Sumsel.

Namun demikian, saudara tetap dapat mengirimkan doku-men karya tulis ilmiahnya kepada kami melaui email

warta_pendidikan47@yahoo.co.id untuk selanjutnya kami salurkan ke pengelola Buletin Tabularasa UPTD Balai Tekkom Dinas Pendidikan PRov. Sumsel –

Terima Kasih.

νίνέιψοιψ Μωόνέ Γ

Νέή σμωμω μ (ιμσήμσυ έωό χήνφ) Λιλυοέωψμ Γ έσμ  Β ιφνχκιψο Ννήσοψ Γ σχ νυένίιέσιί

D

alam rangka mendukung proses pembelajaran yang sesuai dengan tujuan pendidikan nasional, diperlukan pengenalan lingkungan sekolah bagi siswa baru yang bersifat edukatif, kreatif dan menyenangkan. Pengenalan lingkungan sekolah adalah kegiatan pertama masuk Sekolah untuk pengenalan program, sarana dan prasarana sekolah, cara belajar, penanaman konsep pengenalan diri, dan pembinaan awal kultur Sekolah. Pada Tahun Pelajaran 2016/2017, Pengenalan lingkungan sekolah bagi siswa baru diatur dalam Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 18 tahun 2016. Tujuan penyelenggaraan pengenalan lingkungan sekolah, diatur dalam pasal 2 ayat 2 Peraturan tersebut, yaitu sebagai berikut:

a. Mengenali potensi diri siswa baru;

b. Membantu siswa baru beradaptasi dengan lingkungan sekolah dan sekitarnya, antara lain terhadap aspek keamanan, fasilitas umum, dan sarana prasarana sekolah;

c. Menumbuhkan motivasi, semangat, dan cara belajar efektif sebagai siswa baru;

d. Mengembangkan interaksi positif antarsiswa dan warga sekolah lainnya;

e. Menumbuhkan perilaku positif antara lain kejujuran, kemandirian, sikap saling menghargai, menghormati keanekaragaman dan persatuan, kedisplinan, hidup bersih dan sehat untuk mewujudkan siswa yang memiliki nilai integritas, etos kerja, dan semangat gotong royong.

Berdasarkan tujuan

sebagaimana tersebut diatas serta bunyi pasal 5 ayat 1 hurup a (perencanaan dan penyelenggaraan kegiatan hanya menjadi hak guru) dan hurup b (dilarang melibatkan siswa senior (kakak kelas) dan/atau alumni sebagai penyelenggara), apa yang sering terjadi pada masa lalu (penyelenggaraan Masa Orientasi Sekolak/MOS) yang banyak melahirkan aksi-aksi kekerasan atau perplocoan kakak kelas (senior) terhadap adik kelas (yunior) dapat ditiadakan.

Selain itu, Kemendikbud juga mendorong adanya interaksi antara orangtua dengan guru di sekolah untuk meningkatkan kepedulian dan keterlibatan publik dalam

penyelenggaraan pendidikan di sekolah.

Interaksi tersebut dapat dilakukan, diantaranya dengan mengantar anak pada hari pertama masuk sekolah. Dorongan/himbauan peningkatan interaksi orangtua dengan guru tersebut, sebagaimana tertuang dalam Surat Edaran Mendikbut Nomor 4 Tahun 2016 tentang hari pertama masuk sekolah.

Melalui skema baru dalam penyelenggaraan pengenalan lingkungan sekolah serta dorongan/ himbauan dari Kemdikbud untuk meningkatkan interaksi antara orangtua/wali murid dengan guru di sekolah, pada tahun ini Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) berjalan dengan baik, dan aksi-aksi kekerasan/perploncoan dapat diminimalisir/ditiadakan.


(3)

Indeks

Prestasi

...

Hal 16

Riset

...

Hal 20

Kompetensi

Hal 28

Seni Budaya

...

Hal 22

Prestasi

. ..

Hal 34

Prestasi

....

Hal 46

 έιψο ιυσφ χήνφ μσ Κτιψο

νχσφσιψ  Λνέpνένήίιήσ ιήσωψιφ

Dinas Pendidikan Prov. Sumsel melepas keberangkatan 32 orang Pendidik dan Tenaga Kependidikan (PTK) untuk ikut dalam pemilihan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Berprestasi dan Berdedikasi Tingkat Nasional tahun 2016.

φσί σψουωψο ιψίιέ σι

υν ΚΜ  μσ ισφιψμ

Gia Rahmanisa, siswa SMAN Sumsel, tak pernah menyangka impiannya ke luar negeri bisa menjadi kenyataan berkat penelitiannya mengenai kulit singkong.

ιέψιόιφ νψσ Λμιι

νφιτιέ έωό χήνφ 

Dinas Pendidikan Provinsi Sumatera selatan tahun ini kembali

menyelenggarakan Karnaval Seni Budaya Pelajar. Kegiatan yang diikuti oleh ratusan pelajar se-Sumatera Selatan dipusatkan di atrium Palembang Indah Mall.

Ikatan Bujang Gadis Kampus (IGBK) Sumsel menggelar kegiatan pemilihan Bujang Gadis Kampus Sumatera Selatan Tahun 2016.

 ιήσωψιφ 

χήνφ ισ  νμιφσ

Sebagai

bagian dari proses

pengembangan sumber daya manusia (SDM), Sekolah Menengah kejuruan (SMK) diharapkan

dapat menghasilkan lulusan yang mampu berkiprah untuk peningkatan perekonomian bangsa serta mampu bersaing di dunia global.

Κ  & ψήέσ ιυσφσ

χήνφ μσ ΜΚ ιήσωψιφ

Setelah melalui persaingan yang ketat, SMA Negeri 17 Palembang akhirnya dapat memenangkan Lomba Diskusi Parade Cinta Tanah Air (PCTA) Tingkat Prov. Sumsel yang diselenggarakan oleh Kementerian Pertahanan (Kemenhan)

bekerjasama dengan Dinas Pendidikan Prov. Sumsel

Seni Budaya

....

Hal 24

ιφιψ ιψτιψο νψτιμσ

σήύι Κ χήνφ


(4)

Rehat

R

abu, 27 Juli 2016, Presiden Jokowi melakukan peromba-kan kabinet (reshuffle) untuk yang kedua kalinya. Salah satu yang terkena reshuffell adalah Menteri Pendidikan dan Kebu-dayaan, Anies Baswedan, yang digantikan oleh Muhadjir Effendy.

Anies, dalam kesempatan terakhirnya bersama jajaran Kemdikbud menyampaikan rasa terima kasih kepada semua pihak yang telah membantunya, khususnya kepada guru, tenaga pendidi-kan dan kepala sekolah di seluruh Indonesia.

“Saya pamit kepada

guru, kepada tenaga pendidikan, kepada kepala sekolah karena selama ini pun saya sering berkomu-nikasi langsung dengan mereka, jadi saya pamit,” ucap Anies usai menyelenggarakan acara perpisahan bersama jajaran Kemendikbud (Rabu, 27/7/2016) pagi.

Anies juga menulis surat yang ditujukan kepada guru, kepala sekolah dan tenaga kependidikan.

Berikut isi surat tersebut :

Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Selama 20 bulan ini saya mendapatkan kehorma-tan menjalankan sebuah amanah konstitusi dan amanah dari Allah SWT untuk turut mencerdas-kan kehidupan bangsa lewat jalur pemerintahan. Hari ini saya mengakhiri masa tugas di Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. 

Tugas ini telah dicukupkan. Saya ucapkan terima kasih dan apresiasi pada Presiden Jokowi yang telah memberikan kehormatan ini. Tugas besar ini mendasar karena pendidikan dan Kebudayaan menyangkut masa depan kita, masa depan bangsa tercinta.

Sejak bertugas di Kemendikbud, saya menerus-kan kebiasaan berkeliling ke penjuru Indonesia, ke sudut - sudut Nusantara, berbincang langsung dengan ribuan guru dan tenaga kependidikan. Saya menemukan mutiara-mutiara berkilau di sudut-sudut tersulit Republik ini.

Dinding kelas bisa reyot dan rapuh, tapi seman-gat guru, siswa dan orang tua tegak kokoh. Dalam berbagai kesederhanaan fasilitas, sebuah PR besar Pemerintah, saya melihat gelora keceriaan belajar yang luar biasa.

νήιψ ιυ νψίνέσ μσ Κυσέ ικιίιψ

Ibu dan Bapak yang amat saya hormati, kami sebangsa menitipkan persiapan masa depan Republik ini. Di sekolah tampak hadir bukan saja wajah anak-anak, tapi juga wajah masa depan Indonesia.

Teruslah songsong anak-anak itu dengan hati dan sepenuh hati, izinkan mereka menyambut dengan hati pula. Jadikan pagi belajar pagi yang cerah. Sesungguhnya bukan matahari yang menjadikan cerah, tapi mata-hati tiap anak, tiap guru yang menjadikannya cerah.

Di hari terakhir saya bertugas di Kementrian Pendidikan dan Kebu-dayaan, izinkan saya menyampaikan harapan kepada Ibu dan Bapak semua. Harapan agar perubahan dalam pendidikan terus menuju ke arah yang lebih baik.

Mari kita teguhkan komitmen untuk menjadikan sekolah sebagai taman yang penuh tantangan dan menyenangkan bagi semua warga sekolah. Mari kita pastikan bahwa sekolah menjadi tempat di mana anak-anak kita tumbuh dan berkembang sesuai kodratnya, memenuhi potensi unik dirinya.

Mari kita jadikan sekolah sebagai sumur amal yang darinya akan mengalir pahala tanpa henti bagi Ibu dan Bapak semua. Ibu dan Bapak, teruslah bergandengan erat dengan orangtua, bersama-sama menuntun anak - anak meraih masa depannya, menjawab tantangan jamannya, melalui cita-citanya.

Saya titipkan kepada Ibu dan Bapak guru berb-agai perubahan yang telah kita mulai bersama, baik dalam bentuk peraturan-peraturan baru yang mendorong ekosistem sekolah menyenangkan dan bebas dari kekerasan, maupun melalui pembiasaan dan praktik baik di sekolah.

Ibu dan Bapak yang saya banggakan, Menteri boleh berganti, tapi ikhtiar kita semua dalam men-didik anak-anak bangsa tak boleh terhenti. Masih banyak pekerjaan rumah. Pemerintah yang harus ditunaikan bagi guru dan tenaga pendidikan, saya percaya itu semua akan dituntaskan.

Mari kita lanjutkan perjuangan, beri dukungan pada komitmen pemerintah dalam membangun sekolah menyenangkan, serta jaga stamina raga, rasa dan cipta Ibu dan Bapak semua.

Izinkan saya pamit sebagai Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, teriring rasa terima kasih, juga permohonan maaf tak terhingga atas segala khilaf yang ada. Salam hormat saya untuk Ibu dan Bapak semua. Mari kita teruskan ikhtiar mencerdaskan kehidupan bangsa ini.(*)


(5)

Rehat

S

alah satu tantangan terbesar dari pembangunan pendidi kan di Indonesia saat ini ad-alah bagaimana layanan pendidikan dapat diakses oleh seluruh masyarakat Indonesia terutama oleh lapisan masyarakat yang me-miliki kendala ekonomi.

Hingga saat ini, disparitas par-tisipasi sekolah antar kelompok masyarakat masih cukup tinggi. Angka Partisipasi Kasar (APK) ke-luarga yang mampu secara ekonomi secara umum lebih tinggi diband-ingkan dengan APK keluarga tidak mampu.

Salah satu alasannya adalah tingginya biaya pendidikan baik bi-aya langsung maupun tidak lang-sung peserta didik. Biaya langlang-sung peserta didik meliputi antara lain iuran sekolah, buku, seragam, dan alat tulis, sementara biaya tidak langsung peserta didik meliputi ant-ara lain biaya transportasi, kursus, uang saku dan biaya lain-lain.

Tingginya biaya pendidikan tersebut menyebabkan tingginya angka tidak melanjutkan sekolah dan tingginya angka putus sekolah (drop out), sehingga berpengaruh terhadap APK. Untuk menjawab tantangan itu, berbagai kebijakan dan program terus diupayakan oleh Pemerintah diantaranya Program Indonesia Pintar (PIP).

Melalui Instruksi Presiden No-mor 7 Tahun 2014, untuk memban-gun Keluarga Produktif, Kemente-rian Pendidikan dan Kebudayaan melaksanakan PIP. Program ini dimaksudkan untuk menjamin ak-ses layanan pendidikan dapat dirasa-kan oleh lapisan masyarakat yang memiliki kendala ekonomi, melalui pemberian bantuan biaya pendidi-kan kepada anak usia sekolah (6-21 tahun) dari keluarga miskin/rent-an miskin.

PIP menjangkau siswa dari jalur pendidikan formal (SD/MI, SMP/ MTs, SMA/SMK/MA) dan non for-mal (SKB/PKBM, Lembaga Kursus dan Pelatihan). Implementasi PIP merupakan kelanjutan dan

perlua-έωοέιχ ψμωψνήσι σψίιέ ()

san sasaran dari program Bantuan Siswa Miskin (BSM) sekaligus un-tuk mendorong implementasi Pen-didikan Menengah Universal/ rin-tisan wajib belajar 12 tahun.

Dengan besarnya sasaran PIP 2015 yang mencapai 20,3 juta anak/ siswa usia sekolah baik di sekolah/ lembaga pendidikan di bawah Ke-menterian Pendidikan dan Kebu-dayaan (17,9 juta anak/siswa) mau-pun Kementerian Agama (2,4 juta anak/siswa), diharapkan akan dap-at mengdap-atasi rendahnya APK sekaligus sebagai salah satu upaya pemerintah dalam rangka men-ingkatkan taraf hidup masyarakat dengan bekal pendidikan yang leb-ih baik.

Sasaran PIP adalah anak beru-sia 6 sampai dengan 21 tahun yang merupakan:

1. Penerima BSM 2014 Pemega-ng KPS;

2. Siswa/anak dari keluarga pe-megang KPS/KKS/KIP yang belum menerima BSM 2014;

3. Siswa/anak dari keluarga

pe-serta Program Keluarga Harapan (PKH) non KPS;

4. Siswa/anak yang berstatus yatim piatu/yatim/piatu dari Panti Sosial/Panti Asuhan;

5. Siswa/anak yang terkena dam-pak bencana alam;

6. Anak usia 6 sampai dengan 21 tahun yang tidak bersekolah (drop-out) yang diharapkan kemba-li bersekolah;

7. Siswa/anak dari keluarga mis-kin/rentan miskin yang terancam putus sekolah atau siswa/anak den-gan pertimbanden-gan khusus lainnya seperti: a. kelainan fisik, korban musibah, dari orang tua PHK, di daerah konflik, dari keluarga terpi-dana, berada di LAPAS, memiliki lebih dari 3 saudara yang tinggal serumah; b. SMK yang menempuh studi keahlian kelompok bidang: Pertanian (bidang Agrobisnis, Agroteknologi), Perikanan, Peterna-kan, Kehutanan dan Pelayaran/Ke-maritiman.

Peserta pada lembaga kursus atau satuan pendidikan nonformal lainnya. (*)


(6)

Κύιφ Κτιέιψ Λιέ  μσ χήνφ

νυωφι νκσ Οιχσφσνέ

νέίσκ & σψσχ ψοφσ

Proses Penerimaan siswa

baru di semua tingkatan

sekolah di Sumsel, tahun

ini dinilai jauh lebih baik

dari tahun-tahun

sebelumnya. Tidak ada

persoalan krusial, seperti

praktek 'jual-beli' bangku

sekolah antara wali murid

dan guru, tidak ada

perpeloncoan, bahkan

minim pungutan liar.

J

arum jam mendekati pukul 07:00 Wib pagi. Namun hari itu, Senin (18/7), Kepala Di nas Pendidikan Provinsi Sumatera Selatan, Drs Widodo MPd, didampingi sejumlah staf sudah be-rada di kantor di SDN 23 di ka-wasan Jl. POM IX Kampus Palem-bang.

Berbeda dengan hari-hari biasa, suasana hiruk pikuk di lingkungan sekolah ini terlihat begitu kentara. Di beberapa ruangan kelas, sejum-lah murid terlihat sibuk saling be-rebut tempat duduk di kelas baru.

Tak terkecuali puluhan ibu-ibu dan orangtua, juga terlihat berada di ruangan kelas sambil menamani anaknya. Terutama orangtua, yang anaknya menjadi murid baru, yak-ni kelas I di sekolah tersebut.

Hari itu, memang hari pertama seluruh sekolah baik SD, SMP dan SMA di Sumsel memasuki tahun ajaran baru. Sejumlah guru pun terlihat sibuk memberikan penga-rahan dan informasi, agar aktivitas di hari pertama sekolah itu berjalan lancar dan tertib. Apalagi saat itu aktivitas tersebut dimonitor


(7)

lang-sung oleh Kepala Dinas Pendidikan Sumsel dan rombongan.

Di sela kesibukan para guru mengatur murid baru, Kadisdik Sumsel, Drs Widodo, sempat melakukan dialog dengan kepala sekolah, guru dan para wali murid yang mengantarkan anaknya sekolah pagi itu.

Widodo menjelaskan pada hari pertama masuk sekolah, orangtua memang diwajibkan untuk men-dampingi anaknya masuk kelas ter-utama bagi anak yang baru masuk sekolah di bangku kelas I SD. Hal itu sesuai dengan surat edaran Men-teri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) untuk memperboleh-kan orangtua buat mengantar dan mendampingi anak di hari pertama sekolah.

“Orang tua harus mendampingi anaknya sampai masuk kelas. Sebab, suasana lingkungan kelas yang baru, tentu butuh penyesua-ian. Buat guru tidak boleh mengu-sir orang tua siswa yang mendamp-ingi anaknya, biarkan saja untuk penyesuaian,” jelasnya.

Apalagi bagi anak kelas I SD, kondisi ini merupakan moment per-tama kali ia merasakan suasana baru yang teratur harus disiplin. Bagi orangtuanya ini moment ber-harga untuk menjalin silaturahmu, baik sesama wali murid maupun

dengan para guru di sekolah. Setelah berdialog singkat den-gan pihak sekolah dan wali murid, Kadisdik Sumsel melanjutkan agen-da kunjungannya ke SMP 19, tak jauh dari Museum Balaputradewa, km 5 Palembang. Di sekolah ini Kadisdik Sumsel dan rombongan juga melakukan monitoring dan di-alog singkat dengan kepala sekolah, guru dan beberapa wali murid.

“Aktivitas hari ini, sudah sesuai himbauan dari Mendikbud sendiri, alangkah baiknya par orang tua melihat aktivitas anak-anaknya di hari pertama sekolah,” jelasnya

ke-pada seorang ibu yang menemani anaknya yang baru duduk di kelas I SMP.

Dalam kesempatan tersebut, Widodo menyampaikan, jika hari pertama masuk sekolah hendakn-ya menjadi hal penting bagi orang-tua untuk memberikan semangat bagi anak-anaknya dalam menjalan-kan pendidimenjalan-kan.

Tidak hanya memberikan se-mangat dengan pakaian dan peral-atan sekolah serba baru, dalam menjalankan pendidikan orang tua diwajibkan memperhatikan semua hal terkait semangat anak dalam menjalankan pendidikan di hari pertama sekolah, seperti memper-hatikan sarapan sebelum pergi sekolah.

"Disini kita memberikan seman-gat bagi anak-anak kita saat men-jalankan hari pertama sekolah. Disi-ni bagaimana kita memberikan keg-embiraan bagi anak saat awal sekolah," terangnya.

Stop Kekerasan

Widodo juga menghimbau, agar tidak ada lagi kekerasan dalam mendidik anak sekolah. Namun, orang tua juga jangan langsung menyalahkan guru jika ada anakn-ya anakn-yang duhukum dan dicubit.

"Kekerasan memang tidak disa-rankan untuk mendidik. Tapi,

bu-"Kekerasan

me-mang tidak

disaran-kan dalam mendidik

anak di sekolah.

Tapi, bukan berarti

juga, guru dapat

dilaporkan ke polisi

jika menghukum

anak murid yang

nakal dengan cara

dicubit."


(8)

kan berarti juga, guru dapat dilapor-kan ke polisi jika menghukum anak murid yang nakal dengan cara dicu-bit," imbuhnya.

Moment mengantarkan anak di hari pertama masuk sekolah ini, hendaknya dijadikan ajang silatur-ahmi dan menciptakan komunika-si antara orang tua murid dan guru. Karena kemanan dan mendidik siswa adalah tanggung jawab ber-sama.

"Perlu ada ikatan moral antara orang tua dan guru. Sehingga tidak ada kesalahpahaman antara kedu-anya yang diakibatkan minimnya komunikasi," tuturnya.

Pantauan media ini, kesibukan di hari pertama sekolah juga terli-hat di sejumlah di kawasan Se-berang Ulu II Palembang. Sebut saja Eka Agustia, warga Banten 6 Plaju, sejak pagi terlihat sibuk ke sana ke mari melihat papan pengu-muman setiap ruang kelas 3 di SD 97 Jakabaring, hal itu untuk me-mastikan di mana kelas anaknya dan siapa guru yang akan menga-jarkan nanti.

Menurutnya ini sudah menjadi rutunitas setiap tahun ajaran baru, selain memastikan guru dan kelas, sekaligus juga ajang perkenalan antar sesama wali murid, sehingga nantinya kalau ada apa-apa bisa saling menginformasikan.

“Saya sengaja antarkan dan menunggu hingga anak saya bela-jar, maklum tahun ajaran baru, ditahun ajaran baru otomatis semua baru termasuk teman sekolah, jadi harus dipastikan semua aman, ter-masuk siapa saja taman anak saya nantinya,” urainya.

Lebih lanjut ia juga menyampai-kan pada tahun ajaran baru ini, sebagai orang tua harus tahu juga bahwa nanti dikelas baru anaknya bisa menyesuaikan diri dengan guru, pelajaran, serta teman-teman-nya.

“Ya khawatir saja kalau tidak diantar anak saya kebingungan nyari kelasnya, kemudian untuk menimbulkan semangat juga bagi anak, kalau diantar mereka mera-sa bangga dan efeknya meramera-sa diper-hatikan,” tegasnya

Minim Pungli

Hal lain yang juga patut dipare-siasi, pada tahun ini suasana pen-erimaan siswa baru di sekolah jauh lebih tertib, nyaman dan terkoordi-nasi. Sehingga kasus jual beli kursi yang acap kali dilakukan oknum tak bertanggungjawab di sekolah dapat diantisipasi.

Gubernur Sumatera Selatan Alex Noerdin jauh-jauh hari juga sudah mengingatkan jangan sam-pai ada pungutan liar yang dilaku-kan oleh oknum sekolah sehingg memberatkan calon siswa serta para orang tua yang akan menyekolahkan anaknya pada tahun ajaran baru 2016 ini.

Gubernur bahkan menginstruk-sikan pejabat terkait untuk mela-cak sekolah yang melakukan pun-gutan liar, apalagi kalau sampai berlebihan hingga memberatkan para wali murid yang tidak mam-pu untuk menyekolahkan anaknya. Kalau terbukti ada sanksi tegas hingga penutupan sekolah.

“Kalau sekolah gratis semua akan digratiskan, kecuali untuk beli

buku dan seragam sekolah bagi para siswa yang bersekolah di sekolah tersebut, nah kalau di luar itu di-bolehkan ada pungutan tapi dengan ketentuan yang ada” ungkapnya.

Disinggung mengenai banyak sekolah yang menjual alasan sekolah unggulan untuk men-dulang untung besar dari para siswa pada musim tahun ajaran baru, ia menyampaikam akan mempela-jarinya dam akan memanggil pihak terkait untuk mendapatkan masu-kan.

“Intinya tidak boleh sekolah min-ta bayaran tinggi berlindung dibel-akang komite sekolah, harus ada batasan nominalnya,” tegasnya.

Respon Mendikbud

Tak cuma Gubernur, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud), Anies Baswedan, juga mempersilakan orang tua aktif me-lapor jika menemukan hal menyim-pang di sekolah anaknya seperti pungli, termsuk perploncoan. Kare-na itu, ia menyatakan pentingnya mengantar anak sekolah pada hari pertama masuk kelas.

“Kami tidak mewajibkan, tapi menganjurkan. Bukan dalam arti mengantar sampai gerbang saja, tapi sampai bertemu dengan wali kelas,” katanya.

Menurut Anies, selain untuk menjalin komunikasi dengan guru, kegiatan mengantar tersebut bisa dimanfaatkan orang tua memantau kegiatan orientasi di sekolah. “Or-ang tua dan anak kalau lihat per-ploncoan harus lapor, jangan diam,” pintanya.

Ditambahkan Anis, pada hari pertama sekolah, biasanya terjadi pungutan-pungutan liar. Meski sudah dilarang, kegiatan itu tetap saja masih ada. Ia pun mencontoh-kan, saat ambil rapor, orang tua haru membayar Rp 10 ribu. “Mau lapor rasanya kok hanya Rp 10 ribu, terlihat kecil. Tapi, kalau satu sekolah ada 600 anak, jadi besar juga angkanya,” ujarnya.

Terkait persoalan tersebut, Ke-mendikbud mempersilakan masyarakat yang menemukan ke-janggalan di sekolah anaknya lewat SMS ke nomor 0811976929 atau website: Laporpungli.kemen-dikbud.go.id. (*)

Laporan Utama


(9)

U

ntuk menciptkan kondisi yang kondusif dilingkungan sekolah pada saat mema-suki tahun ajaran baru, Pemerin-tah mengeluarkan Peraturan Men-teri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 18 Tahun 2016 (Permendik-bud Nomor 18 Tahun 2016).

Peraturan ini mengubah sistem Masa Orientasi Sekolah (MOS) yang rentan menjadi tem-pat tindak kek-erasan (sarat berisi perploncoan senior terhadap yunior) menjadi sistem Pen-genalan Lingkun-gan Sekolah (PLS).

PLS Dalam Per-mendikbud Nomor 18 Tahun 2016 ini (Lampiran III) men-gatur secara tegas bahwa sekolah Dilarang Mewajib-kan siswa baru un-tuk memakai atribut sebagai berikut :

1. Tas karung, tas belanja plastik, dan sejenisnya.

2. Kaos kaki ber-warna-warni tidak simetris dan sejenis-nya

3. Aksesoris di kepala yang tidak wajar

 Νσιpή

ιψίσ 

Tidak boleh ada lagi

kegiatan perpeloncoan

maupun kegiatan yang tidak

ada kaitannya dengan

pembelajaran bagi siswa

baru di sekolah. Apalagi

kegiatan itu berindikasi

kekerasan.

4. Alas kaki yang tidak wajar 5. Papan nama yang berbentuk rumit dan menyulitkan dalam pem-buatannya dan/atau berisi konten yang tidak bermanfaat

6. Atribut lainnya yang tidak relevan dengan aktivitas pembela-jaran

Selanjutnya, sekolah juga Dila-rang melakukan aktivitas sebagai berikut :

1. Memberikan tugas kepada siswa baru yang wajib membawa produk dengan merk tertentu.

2. Menghitung sesuatu yang tidak bermanfaat (menghitung gula, nasi, gula, semut dll)

3. Memakan dan meminum makanan dan minuman sisa yang

bukan milik masing-masing siswa baru.

4. Memberikan hukuman kepa-da siswa baru yang tikepa-dak mendidik seperti menyiramkan air serta hu-kuman yang bersifat fisik dan/atau mengarah pada tindak kekerasan.

5. Memberikan tugas yang tidak masuk akal seperti berbicara den-gan hewan atau tumbuhan serta membawa barang yang sudah tidak diproduksi kembali

6. Aktivitas lainnya yang tidak relevan dengan aktivitas pembela-jaran

Sehubungan dengan terbitnya Permendikbud Nomor 18 Tahun 2016 ini, Mendikbud Anies Baswedan menjelaskan bahwa ter-obosan di awal tahun ajaran baru terkait dengan kekerasan yang sudah menjadi fenomena kebiasaan di awal tahun ajaran.

Menurut Mendikbud, anak bagi seorang ibu adalah segalanya dan tidak bisa diterima setiap kekerasan yang dilakukan terhadap anaknya. Sehingga, kekerasan itu harus di-hentikan. Maka MOS tahun ini berubah, tidak boleh lagi ada pep-loncoan apalagi kekerasan.

Tujuan kegia-tan pengenalan l i n g k u n g a n sekolah tersebut adalah untuk men-genali potensi diri siswa baru, mem-bantu siswa ber-adaptasi dengan lingkungan sekolah dan sekitarnya, me numbuhkan  motivasi, seman-gat,  dan cara bela-jar  efektif sebagai siswa  baru, untuk mengembangkan interaksi positif antar siswa dan warga sekolah lain-nya serta menum-buhkan perilaku positif untuk mem-bantu para siswa memiliki nilai in-tegritas, etos kerja  dan semangat go-tong royong pada diri siswa. (*)

Kegiatan perpeloncoan (atas) kini sudah tak boleh lagi dan diganti dengan Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah, berupa kegiatan bela negara (bawah)


(10)

H

al inilah yang menyebabkan kualitas pendidikan secara kelembagaan antara kota dengan daerah, masih senjang. Untuk itu pihaknya (pemprov-red) pun akan segera merekrut guru-guru berkualitas yang bersedia men-gajar di daerah pinggiran, agar pen-didikan di daerah bisa sama lebih baik kwalitasnya dengan di pusat kota,'' ujar Wagub.

Pernyataan ini dikemukakan Wagub pada acara penyerahan Ijazah serta Sertifikat Hasil Ujian Nasional (SHUN) ke seluruh SMA/ SMK/MA Negeri dan Swasta se-Sumatera Selatan untuk Tahun Ajaran 2015/2016 secara serentak, kepada Kepala Sekolah SMA/SMK, di Graha Bina Praja, belum lama ini.

Penyerahan tersebut dilakukan secara simbolis, dan diterima oleh perwakilan Diknas seluruh Kabu-paten/Kota se-Sumsel, .

Selanjutnya ijazah dan SHUN

ιοκΓ ιφσίιή νυωφι μσ ωίι

μιψ Νινέι

νέφ νψνίιέιιψ

Wakil Gubernur

Sumsel,Ishak Mekki,

menegaskan hingga kini

kaalitas pendidikan antara

di kota dengan di daerah,

masih belum sama. Hal ini

terjadi karena menyebaran

tenaga guru ke daerah

--apalagi di desa terpencil

dan pinggiran -- masih

menjadi masalah serius.

itu bisa dibagikan ke masing-mas-ing sekolah. Sebanyak 126.140 lem-bar Ijazah dibagikan, dengan total jumlah Sekolah Menengah Atas (SMA) sebanyak 56.995 lembar, Sekolah Menengah Kejuruaan (SMK) sebanyak 25.544 lembar dan Madrasah Aliyah serta Paket C ber-jumlaah 43,601 lembar ijazah.

“Ini bagi Pemprov adalah beban tugas yang besar. Kami berkomit-men supaya pendidikaan ini bisa terus maju. Apalagi Sumsel menda-patkan peringkat satu sebagai kat-egori pelaksana Ujian sekolah yang berintergritas secara nasional.

Pada kesempatan tersebut Wagub mengharapkan siswa siswi yang akan menerima ijazah, keti-ka melihat hasil nilai yang diper-oleh, supaya terus mengembangkan prestasi. Bila nilainya baik, harus dipertahankan bahkan ditingkat-kan lagi. Kedepan, harus menjadi perhatian bagi sekolah untuk terus memberikan bimbingan pengajaran

Wakil Gubernur Sumsel H. Ishak Mekki (Tengah) foto bersama Kadisdik Sumsel Drs. Widodo M.Pd dan beberapa pejabat Perwakilan Dinas Pendidikan se- Sumsel.


(11)

yang lebih maksimal.

Dikatakan, pihak Pemprov Sum-sel akan terus berusaha memberikan kontribusi untuk peningkatan pen-didikan dengan program sekolah gratis seperti yang sudah dicanang-kan dan dilaksanadicanang-kan Gubernur Alex Noerdin selama ini dari tingkat sekolah menengah sampai perguru-an tinggi. Program ini bisa dimperguru-an- diman-faatkan oleh siswa-siswi yang ber-prestasi untuk bisa melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebi tinggi. Dalam kesempatan terpisah Ke-pala Dinas Pendidikan Prov Sum-sel, Widodo Mpd mengungkapkan, selang beberapa hari setelah peny-erahan simbolis, seluruh berkas Ijazah dan SHUN untuk seluruh sekolah SMA/SMK/MA Negeri dan Swasta se-Sumatera Selatan, sudah dibagikan. Bahkan Sumsel salah satu provinsi cepat tanggap dan ter-maasuk sepuluh besar dalam hal penyerahan ijazah ini.

Menurut Widodo, Untuk diket-ahui, Provinsi Jawa Tengah, dima-na ijazah itu dicetak terhitung hari ini belum dibagikan. Kita bukan

pertama, tapi bukan yang terlam-bat,” ujarnya membandingkan.

Teknis pendistribusian dilaksan-akan secara Reguler ke sekolah ber-sangkutan dari kabupaten/kota. Masing-masing sekolah bersangku-tan melalui kepala sekolah dari sekolah menengah pertama (SMP) akan mengambil secara langsung ke Dinas Pendidikan Sumsel sejak Ju-mat (15/7) pagi. “Lalu untuk SMA/ SMK melalui kepala sekolah mas-ing-masing mengambil secara ser-entak hari Rabu 20/07 mendatang,” jelasnya.

Untuk pengaman katanya, han-ya dilakukan secara internal dan tidak melibatkan pihak Kepolisian karena meskipun ijazah merupakan dokumen negara tapi bukan doku-men rahasia yang jumlah dan no-mor serinya sudah terdata dan terk-endali.

“Ini memang dokumen negara tapi bukan dokumen rahasia jum-lah dan nomer serinya sudah terda-ta dan terkendali tidak mungkin diduplikasi. Sedangkan waktu sam-pai di tangan siswa paling lambat

diperkirakan akhir minggu depan,” urainya.

Wajar Ada Pungutan

Mengenai adanya pungutan uang Ijazah, Kepala Dinas Pendid-ikan Sumatera Selatan, Drs Wido-do menilai masih wajar karena jum-lahnya tidak memberatkan siswa. Dana itu untuk petugas yang menu-lis nama pada ijazah masing-mas-ing siswa. Mereka yang bertugas itu orang luar sekolah yang memang tulisan tangannya bagus dan bisa bekerja cepat.

''Bila ada pungutan tambahan biaya dari sekolah, itu wajar kare-na tidak seluruh guru bagus menu-lis. Itu pun nilainya kecil dan tidak memberatkan orang tua murid,'' ujarnya.

Dijelaskan hanya dalam kurun waktu satu minggu seluruh siswa tamatan sekolah SMA/SMK/MA di Sumsel sudah mendapatkan ijazah-nya. Selanjutnya, segera bisa diper-gunakan sebaik-baiknya sebagai salah satu syarat melanjutkan pen-didikan ke perguruan tinggi. (*)

S

ejalan dengan program "Indonesia Mengajar" yang diusung pemerintah pusat sejak 2009 lalu, untuk anak-anak di daerah terpencil, terjauh, dan terluar (3T), propinsi Sumatera Selatan pun masih butuh banyak tenaga Volunteer (sukarelawan) pendidikan.

Untuk itu, Dinas Pendidikan Provinsi Sumsel mendorong pemerintah kob/kota untuk ikut melaksanakan program tersebut agar semua masyarakat Sumsel bisa terlayani dengan baik dalam hal pendidikan.

Kepala Dinas Pendidikan Sumsel, Drs. Widodo, M.Pd mengatakan bahwa program ini memang merupakan program pemerintah pusat, sebagai bentuk sinergi, ada baiknya pemerintah

χήνφ Λί Λιψιυ

ωφψίννέ νψμσμσυιψ

kab/kota untuk ikut melaksanakan program ini. "Terlebih di Sumsel ada program sekolah gratis. Sayang sekali, kita punya sekolah gratis tapi tidak ada yang melayani," ujarnya.

Menurut Widodo, pemerintah daerah bisa menggerakkan anak-anak muda untuk menjadi seorang sukarelawan (volunteer) untuk melayani anak-anak di Sumsel dengan baik. Pemerintah kab/kota tidak harus menyiapkan dana yang besar untuk program ini, cukup untuk mereka agar bisa survive saja

Dikatakan saat ini di Sumsel sudah ada 12 orang volunter yang mengabdi di daerah Muara Enim dan Banyuasin. Dalam kegiatannya, mereka tidak hanya mengajar siswa secara langsung tetapi juga

membantu guru meningkatkan skill,

berupa inovasi dalam

pembelajaran dan sebagainya. ''Karena saat ini kita hidup di era digital, jadi para sukarelawan ini membantu meng-upgrade kemampuan guru di daerah. Kami mengharapkan program ini diteruskan oleh pemerintah kota dan daerah, faktanya masihnya banyak daerah yang

pendidikannya belum terlayani dengan baik," ujarnya.

Sementara itu, salah satu tenaga volunteer Indonesia Mengajar, Muhammad Izzuddin, mengatakan, ada 12 orang volun-teer yang didistribusikan ke dua daerah di Sumsel. "Kami mengabdi di sini sejak April lalu hingga 10 bulan ke depan. Sebagai volunteer di bidang pendidikan, kami membantu pemerintah untuk mencerdaskan anak-anak di daerah-daerah 3T ini," ujarnya.

Izzuddin mengatakan, dalam menjalankan tugasnya di Sumsel, pihaknya mendapat dukungan penuh dari Dinas Pendidikan Sumsel dan juga dan pemerintah


(12)

Sumsel Gemilang

U

niversitas dan perguruan tinggi tersebut adalah Unsri , Polsri , UIN Raden Fatah, Sekolah Tinggi Parawisata (STP) Sahid Jakarta, UNY, STEM Kaamigas Cepu dan sisanya di Cina dan Jepang.

Sebagaian diketahui, pertama diluncurkan Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan hanya

memberi- χήνφ

ιψμνψο

 νέοέιψ σψοοσ

Pelaksanaan Program Kuliah Gratis (PKG) di Provinsi Sumsel,

kini terus bergulir. Dari hanya tiga Universitas yang menjadi

percontohan di tahap awal, kini program yang diluncurkan

(launching) sejak 22 Agustus 2015 lalu ini, mendapat respon

positif secara nasional dan telah bisa dilaksanakan oleh 11

Universitas di Indonesia, termasuk dua dia antara universtias

dari Cina dan Jepang.

kan kewenangan kepada tiga Per-guruan Tinggi Negeri (PTN) untuk melaksanakan program sekolah gratis. Ketiga universitas negeri ini adalah Universitas Sriwijaya, UIN Raden Fatah, dan Politeknik Negeri Sriwijaya.

Namun, selang beberapa bulan berikutnya ternyata ada sejumlah perguruan tinggi lain yang juga mengajukan permohonan untuk

'ikut' menampung mahasiswa pro-gram ini. Tidak saja perguruan ting-gi di Sumsel tapi juga dari beberapa daerah luar lainnya, bahkan ada be-berapa universitas di luar negeri yang berniat berperan serta.

Tingginya minat ini lantaran Gubernur Sumsel H. Alex Noerdin, juga berjanji akan memberikan kesempatan seluas mungkin bagi perguruan tinggi swasta (PTS) yang


(13)

ada di Sumsel, maupun di luar Sum-sel untuk ambil bagian.

Menurutnya, perluasan PKG hingga ke PTS ini diharapkan mam-pu memberi kesempatan bagi ma-hasiswa yang kurang mampu na-mun berprestasi untuk melanjut-kan pendidimelanjut-kan ke perguruan ting-gi, seusai bakat dan kemampuan ilmunya.

Hanya saja gubernur berharap kualitas dan kuantitas PTS yang mengajukan, harus ditingkatkan, baik kualitas dosen hingga perek-rutan calon mahasiswanya. Ia juga berjanji apabila ada mahasiswa ter-baik pihaknya akan memberikan beasiswa sampai ke jenjang strata 3 (S3) ke universitas terbaik, di dalam ataupun di luar negeri.

"Kami akan carikan dana bila perlu pakai APBD kita. Siapa yang terbaik bisa mengecam S3 keluar negeri. Hanya saja saya mau lihat dulu perguruan tinggi yang layak dinilai dari kualitas dan kuantitas-nya," jelasnya.

Selain itu, syarat bagi PTS yang bisa mendapatkan PKG ini hendak-lah memenuhi semua kriteria yang ditetatapkan. Seperti kelengkapan fasilitas, tenaga pendidik yang berkompeten, serta tersedianya 60 prodi yang dibutuhkan untuk pem-bangunan di Sumsel. "Jika syar-at-syarat tersebut terpenuhi, maka tidak menutup kemungkinan PKG akan kita perluaskan di lingkun-gan PTS," ungkapnya.

Sementara itu Kepala Dinas Pendidikan Sumsel, Drs Widodo MPd juga menegaskan hal yang sama. menurutnya, Dinas Pendid-ikan Sumsel, tetap mengakomodir perguruan tinggi yang mengaju-kan untuk menjadi pelaksana pro-gram kuliah gratis ini. Baik per-guruan tinggi negeri maupun swasta. Tentu saja pemilihan tersebut dilakukan sangat efektif, terutama

ju-rusan yang ada di perguruan tinggi tersebut harus me-menuhi kriteria kebutuhan SDM di Sumsel.

" M e m a n g ada beberapa p e r g u r u a n tinggi yang men-gajukan untuk

menjadi pelaksana program ini. Ke-banyakan perguruan tinggi swasta. Saat ini masih kita kaji terlebih dahulu. Ya, minimal perguruan yang mengajukan diri itu harus pu-nya kualitas seperti perguruan ting-gi negeri," ujarnya.

Selain itu, perguruan tinggi terse-but memiliki jurusan yang diterse-butu- dibutu-hkan masyarakat Sumsel dan bisa mengarahkan lulusan nantinya un-tuk bekerja dengan cepat. "Kuali-tas perguruan tinggi sangat dibutu-hkan, oleh sebab itu kami sangat selektif menunjuk perguruan untuk menjadi pelaksana program kuliah gratis," ujarnya.

Sebagaimana diketahui, pro-gram kuliah gratis yang digagas Gu-bernur Sumsel. H. Alex Noerdin ini, memiliki 60 program studi. Kouta beasiswa yang disiapkan seki-tar 2.000 orang. Beasiswa tersebut diberikan kepada siswa/i berprestasi dari keluarga kurang mam-pu. Proses pengajuan berasal dari kampus masing-masing yang telah bekerjasama, kemudian diver-fikasi oleh pihak Dinas Pendidikan Provinsi Sumsel.

Prioritas pro-gram studi (prodi) penerima PKG ad-alah program studi yang akan men-dukung pri-oritas

Sumsel Gemilang

pembangunan Sumatera Selatan, yaitu sebagai berikut ;

1. Kawasan Ekonomi Khusus 2. Kawasan Tambang 3. Lumbung energy 4. Monorel

5. Hilirsasi

6. Pembangunan Pusat Ikan Air tawar

7. Pembangunan Kebun Raya Provinsi

9. Rumah Sakit Provinsi 10. Pengelolaan Lingkungan 11. Semanga Mahasiswa Widodo menambahkan maha-siswa dari keluarga tidak mampu yang mengikuti program ini harus dibuktikan dengan surat keteran-gan dari lurah dan diketahui oleh camat. Demikian halnya dengan prestasi yang dimiliki, harus dibuktikan adanya piagam penghargaan dan bagi laki-laki dilarang

merokok.

Kepala Dinas Pendidikan Sumsel, Drs Widodo MPd


(14)

"Setelah mereka sele-sai melaksanakan beber-apa tahbeber-apannya tersebut dan dinyatakan lulus nanti maka semuanya akan dibiayai oleh pihak pemerintah selama pros-es pendidikannya," ujarn-ya.

Mengenai jumlah kuo-ta bagi masing-masing universitas hingga kini masih diperhitungkan. Sebab dari 58 jurusan yang diperlukan tersebut akan berbeda kuotanya.

Fokus Belajar

Sri Devi (salah seor-ang mahasiswa penerima PKG) yang saat ini se-dang melanjutkan pen-didikan di jurusan Jur-nalistik Universitas Is-lam Negeri (UIN) Raden Fatah Palembang begi-tu menikmati masa-masa kuliahnya.

Kini Sri sudah memasuki semes-ter dua di jurusan yang sangat di-cintainya. Sri termasuk satu dari ribuan mahasiswa penerima bea-siswa PKG Prov. Sumsel tahun 2015. Sri tidak perlu pusing memikirkan biaya kuliah karena telah tercover dari beasiswa PKG yang diterimanya. Orang tuanya juga tidak perlu repot lagi cari bi-aya, sedangkan saya juga tinggal focus belajar.

Tidak hanya dari segi

pembi-ayaan yang tidak lagi dipusingkan, pengalaman menjadi penerima bea-siswa PKG membuat Sri menjadi lebih aktif di kampus. Banyak pro-gram dan seminar yang diikutinya. Prestasi belajarnya pun (Indeks Prestasi) juga selalu tinggi.

Selain peningkatan kualitas be-lajar, program PKG juga memiliki manfaat lain, diantaranya menda-patkan banyak teman baru karena seringnya pertemuan antara maha-siswa-mashasiswa penerima PKG dalam kegiatan seminar.

Sri juga menceritakan pengala-man sehingga menerima beasiswa PKG, awalnya mengenal adanya beasiswa PKG dari pemerintah Provinsi Sumatera Selatan dari ma-jalah dinding (Mading) kampus.

Setelah mendapat informasi tersebut, langsung mengikutinya. Meski pada tahapannya itu sangat sulit, dengan beragam persyaratan yang ketat tak membuat dirinya putus asa. “Syukur walaupun harus menunggu lama, akhirnya dapat kabar juga bisa diterima sebagai mahasiswa penerima beasiswa PKG dari Pemprov. Sumsel.

Sri berharap, dari beasiswa PKG yang didapatkanya dapat mendor-ong dia menjadi sosok yang bergu-na bagi pembangubergu-nan daerah. Hal ini sesuai dengan kewajiban sebagai penerima beasiswa pemerintah yang harus ikut memberikan warna baru bagi provinsi Sumatera Selatan ke depannya.

Sebagai penerima beasiswa PKG, Sri memiliki target bisa lulus lebih cepat dengan predikat cum-laude, dan mampu memberikan manfaat besar bagi daerah yang saya cintai ini, ujar Sri yang men-erima beasiswa Rp. 6 Juta / Per Se-mester.

Hal yang sama dirasakan oleh Miftahaul Jannah, Mahasiswa UIN Jurusan Psikologi yang juga peneri-ma beasiswa PKG dari Pemprov. Sumsel. Menurut Miftahaul, pro-gram beasiswa ini merupakan jalan keluar bagi kalangan kurang mam-pu yang ingin melihat anaknya dap-at mencapai pendidikan yang tinggi. ''Kalau tidak ada beasiswa seper-ti ini, mungkin saya belum bisa melanjutkan pendidikan. Peluang buat kami untuk meraih mimpi juga mungkin sangat kecil,'' katanya.

Program beasiswa ini juga mem-buat Miftahul semakin bersemangat untuk meraih prestasi di kampusn-ya. Hal itu sebagai wujud tanggung-jawabnya sebagai penerima beasiswa PKG dari Pemprov. Sumsel.

Pada tahun ini, ada 46 orang siswa SMK asal Sumatera Selatan yang juga mengikuti seleksi pro-gram kuliah gratis yang dipropro-gram- diprogram-kan Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan. Seleksi ini merupakan sele-ksi pertama yang dilakukan dan sekaligus launching program kuli-ah gratis. (*)

1. Tamatan SMK/SMA/MA di Sumatera Selatan lulusan tahun 2016, 2015 dan 2014 dibuktikan

Ijazah dan SKHUN; 2. Foto copy rapor lengkap; 3. Warga/penduduk Sumatera Selatan sesuai

dengan Kartu Keluarga dan KTP; 4. Surat Rekomendasi dari Kepala Sekolah sebagai siswa berprestasi dan dibuktikan dengan

sertifikat/surat keterangan;

5. Surat izin dari orang tua +fotokopi Paspor yang berlaku bagi yang akan kuliah ke luar negeri; 6. Tidak memiliki cacad fisik yang mengganggu

aktivitas perkuliahan bagi yang akan ke luar negeri.

7. Surat keterangan tidak mampu dari Kecamatan minimal Kelurahan domisili;

8. Surat keterangan sehat dan tidak buta warna; 9. Tidak merokok dan bebas dari narkoba; 10. Mampu berbahasa inggris atau bahasa asing

lainnya.

11. Saat pendaftaran semua persyaratan sudah lengkap panitia tidak menerima berkas susulan. 12. Surat pernyataan sanggup mengikuti kuliahan sampai tamat, dan bersedia mengembalikan semua

biaya yang dikeluarkan pemerintah ke kas negara apabila mengundurkan diri, melakukan tindakan

melanggar hukum.

ιέιί νψμιξίιέιψ φσι έιίσή Γ

Sumsel Gemilang


(15)

M

ereka adalah Kgs. Said, mahasiswa program studi Pendid ikan Teknik Informa-tika (alumni SMK Negeri 2 Palembang) dan Indriani Eka Pratiwi, mahasiswi program studi Pendidikan Teknik Boga (alumni SMK Negeri 6 Palem-bang).

Melalui Kantor Urusan Internasional dan Kemitraan (KUIK) UNY mereka berdua akan di tempatkan mengajar di Kolej Vocasional (KV) (Sejenis

Νι ιιήσήύι  χήνφ

ισμ & ψμέσιψσ

 μσ ιφιήσι

ist

Dua mahasiswa asal provinsi

Sumatera Selatan yang saat

ini sedang kuliah di

Univer-sitas Negeri Yogyakarta

(UNY), lewat jalur Program

Kuliah Gratis (PKG) Sumsel,

mendapat kesempatan

melaksanakan Praktik

Pengalaman Lapangan (PPL)

di Negeri Jiran, Malaysia.

SMK di Indonesia-red) melalui Universiti Tun Hussein Onn Malaysia (UTHM) dan Universiti Pendidikan Sultan Idris Malaysia (UPSI).

Kgs Said dan Indriani berhasil lolos setelah melalui serangkaian tes yang dilakukan KUIK dan Fakultas Teknik. Di antaranya tes wawancara dengan bahasa Inggris serta microteaching menggunakan bahasa Indonesia dan juga Bahasa Inggris. Selain dua putra putri daerah Sumsel, mereka bersama 15 mahasiswa lainnya akan bersama mengajar di KV masing-masing selama satu bulan penuh.

Wakil Rektor I yang menanga-ni bidang Akademik UNY, Drs. Wardan Suyanto, M.A., Ed.D. pada acara pelepasan para maha-siswa PPL Internasional 2016 sempat memberikan wejangan kepada para mahasiswa yang akan berangkat ke luar negeri ini.

Menurutnya, kesempatan yang diproleh oleh para mahasiswa ini, tidak datang dengan sendirinya. Melainkan melalui perjuangan baik mahasiswa sendisi maupun par apengurus di KUIK.

Untuk itu kesempatan ini jangan sampai tersia-siakan. Perbanyak pengetahuan dan melakukan pendekatan dengan para guru yang ada di sana. Karena bukan tidak mungkin sistem memgajar yang berlaku di negeri jiran ini berbeda dengan di Indonesia.

Selain itu, menurut Wardan, penting bagi mahaswa untuk selalu menjaga nama baik UNY dan Indonesia, karena nantinya hal tersebut akan menjadi catatan bagi universitas mitra Indonesia tersebut.

Wardan juga memotivasi mahasiswa untuk terus berinovasi dan berkreasi dalam mengajar, tidak terpaku pada rancangan pembelajaran yang telah disusun.

“Jika Anda menunjukkan sikap yang baik, bukan tidak mungkin, Anda akan dipromosi-kan untuk studi lanjut di sana, kemudian direkrut untuk bekerja di Malaysia”, ujarnya sembari memberikan motivasi kepada para mahasiswa ini. (*)


(16)

S

ebanyak 32 PTK ini adalah hasil pemilihan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Tingkat Provinsi Sumatera Selatan yang diselenggarakan pada tanggal 1 - 5 Juni 2016 lalu.

Pemenang peringkat I pada mas-ing-masing bidang pada pemilihan pendidik dan tenaga kependidikan tingkat Prov. Sumsel, selain menda-pat apresiasi berupa piagam dan 1 unit komputer, juga berhak mewak-ili Sumatera Selatan dalam pemmewak-ili-

pemili- έιψο ιυσφ χήνφ μσ Κτιψο

νχσφσιψ

 Λνέpνένήίιήσ ιήσωψιφ

Dinas Pendidikan Prov. Sumsel melepas keberangkatan 32 orang Pendidik dan

Tenaga Kependidikan (PTK) untuk ikut dalam pemilihan Pendidik dan Tenaga

Kependidikan Berprestasi dan Berdedikasi Tingkat Nasional tahun 2016.

han Pendidik dan Tenaga Kependid-ikan Tingkat Nasional tahun ini.

Sebagaimana diktetahui, dalam kegiatan Pemilihan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Berprestasi dan berdedikasi tingkat Provinsi Sumatera Selatan tahun 2016 ini, peserta yang diikutkan tercatat se-banyak orang . Mereka terdiri dari 75 guru, 52 kepala sekolah, 9 pen-gawas sekolah, 4 tenaga laboran, 4 tenaga perpustakaan dan 7 tenaga adminsitrasi SMA/SMK.

Kegiatan ini melibatkan seluruh jenjang pendidikan mulai dari PAUD-TK, SD, SMP, SMA dan SMK serta Pendidikan Khusus. Proses pemilihannya dilaksanakan secara berjenjang mulai dari tingkat sekolah, Kecamatan, Kabupaten/ Kota, Provinsi dan Nasional.

Peserta pemilihan pada tingkat provinsi adalah Pendidik dan Tena-ga Kependidikan Berprestasi dan Berdedikasi di tingkat Kabupaten/ Kota. Mereka adalah orang terpilih


(17)

Eka DH | Suparyo

yang telah memenuhi persyaratan akademik dan persyaratan admin-istratif. Mereka juga telah tersele-ksi melalui penilaian dokumen portofolio, penilaian kerja guru, pre-sentasi karya ilmiah, wawancara

serta tes tertulis.

Pemilihan di tingkat provinsi juga dilaksanakan secara objektif dan transparan. Tim juri adalah tenaga professional dan berpengala-man yang berasal dari Perguruan Tinggi (Universitas Sriwijaya dan Universitas PGRI Palembang) ser-ta Lembaga Penjamin Mutu Pen-didikan (LPMP) Sumatera Selatan dan para Juara Pendidik dan Tena-ga Kependidikan Berprestasi dan Berdedikasi Tingkat Provinsi Sumatera Selatan Tahun-Tahun Sebelumnya.

Harapan Juara

Pada tahun-tahun sebelumnya, PTK utusanSumsel selalu ada yang terpilih menjadi juara. Pada tahun ini, prestasi tersebut diharapkan dapat diraih lagi oleh utusan - utu-san Sumsel, dan bahkan kalau bisa

prestasinya melebihi PTK yang ter-lebih dahulu pernah mengikuti ajang serupa, demikian harapan Kepala Dinas Pendidikan Prov. Sumsel, Drs. Widodo, M.Pd, pada saat melepas keberangkan mereka. Untuk itu para PTK utusan Sumsel, telah mempersiapkan diri sebaik mungkin. Seperti yang di-lakukan salah seorang peserta yang dkirim, Ibu Emilia, S.Sos, seorang Pustakawan SMA Negeri 17 Pale-mbang. Ia mengaku telah menam-bah khasanah keilmuannya tentang perpustakaan sekolah baik melalui buku-buku tentang perpustakaan maupun melalui internet.

Ibu Emilia juga banyak belajar dari teman-temannya yang telah lebih dahulu pernah ikut pemili-han PTK Tingkat Nasional.

Sementara itu Ibu Maulina, Ke-pala SD Negeri 179 Palembang, mengatakan sejak dirinya terpilih menjadi juara I pada pemilihan PTK Tingkat Provinsi Sumatera Selatan Tahun 2016, ia telah mempersiap-kan diri untuk mengikuti pemilihan di tingkat nasional.

''Tentu saja saya banyak-bany-ak berdoa, memohon rahmat kese-hatan kepada Allah SWT. Selanjut-nya mempersiapkan semua berkas yang diperlukan sesuai juknis yang ada,'' ujarnya sembari mengatakan tetap tekun memperdalam penge-tahuannya tentang manajemen pen-gelolaan sekolah yang baik.

Dengan keyakinan dan seman-gat yang tinggi, ibu Maulina juga berharap dapat berprestasi pada pemilihan PTK Tingkat Nasional 2016 yang akan mengharumkan nama Sumatera Selatan dan nama Sekolah.

Untuk meningkatkan kompeten-si para peserta, Dinas Pendidikan Prov. Sumsel juga melakukan keg-iatan pembekalan. Dalam kegkeg-iatan ini, selain menyampaikan materi-materi tentang kegiatan pemilihan PTK berprestasi dan berdedikasi, pihak Dinas Pendidikan Prov. Sum-sel juga memberikan motivasi ke-pada para peserta agar dapat ber-prestasi yang tinggi dan meng-harumkan nama Sumsel. Untuk itu para peserta diharapkan memper-siapkan segala sesuatunya sebaik mungkin. (*)

’ț ίψίψ

ήννφχψ  ίήψ

χήνφ ήνφφ ț ψο

ίνέpσφσ χνψτțσ τέ

ένήίήσ ίνέήνί țσέp

υψ țpί țσέσ φοσ ωφν

ίήψ χήνφ ίψ σψσ

Λυψ υφ σή χνφνσσ

pέ τέ  ίνέ țφ’’

Drs. Widodo, M.Pd


(18)

Kegiatan yang berlangsung di di Aula Handayani ini dibuka oleh Gubernur Sumatera Selatan yang diwakili Asisten IV, Drs. Joko Imam Santoso. Dalam kesempatan terse-but, Imam Santoso menyampaikan bahwa seluruh masyarakat Sumat-era Selatan harus diselamatkan dan terhindar dari bahaya narkoba. Oleh karenanya, Imam Santoso menyam-but baik dan sangat mendukung kegiatan yang diselenggarakan oleh pihak BNN Prov. Sumsel ini.

Dalam kesempatan yang lain, Kepala Dinas Pendidikan Prov. Sumsel, Drs. Widodo, M.Pd,  juga

σμωμωΓ ιψοιψ Κμι νοιύισ

Νσήμσυ νέφσκιί ιέυωκι

ωήσιφήσιήσυιψ Λιιι ιέυωκι

μσ Νσψιή νψμσμσυιψ έωόσψήσ χήνφ

Badan Narkotika Nasional

(BNN) Provinsi Sumatera

Selatan, Senin (6/6)

menggelar sosialisasi bahaya

Narkoba kepada para

pegawai di lingkungan  Dinas

Pendidikan Provinsi

Sumatera Selatan.

menyambut  baik kegiatan yang diselenggarakan oleh BNN Sumsel yang mensosialisasikan bahaya narkoba kepada pegawai dilingkun-gan Dinas Pendidikan Sumsel.

Menurut Widodo kegiatan ini akan menambah wawasan pegawai di lingkungan Dinas Pendidikan Sumsel tentang bahaya narkoba. Melalui kegiatan ini diharapkan tidak ada pegawai yang terlibat apala-gi smapai kemngkonsumsi narkoba. Bahkan tidak ada pegawai di lingkungan Dinas Pendidikan Sus-mel yang merokok di ruang kerja.

Nara sumber dalam kegiatan ini


(19)

Sosialisasi

Kepala Badan Narkoba nasional (BNN) Provinsi Sumatera Selatan, Brigjen Pol Muhammad Iswandy Hadi. Dalam pemaparannya ia men-yampaikan tentang bahaya narko-ba dan kondisi umum penyala-gunaannya di Indonesia.

Narkoba adalah singkatan dari Narkotika dan Obat/bahan Berba-haya. Selain “Narkoba”, istilah lain yang diperkenalkan khususnya oleh Kementerian Kesehatan RI adalah NAPZA yang merupakan singkatan dari Narkotika, Psikotropoka dan Zat Adiktif.

Sekarang ini ada beberapa jenis Narkoba atau Napza yang beredar, diantaranya : Kokain, Morfin, Gan-ja, Heroin, LSD (Lysergic Acid)m, Alkohol dan lainnya.

Narkoba sebagaimana tersebut diatas, jika digunaka secara terus menerus atau melebihi takaran yang telah ditentukan dapat men-gakibatkan gangguan fisik dan psikologis, karena terjadinya keru-sakan pada system syaraf pusat (SSP) dan organ-organ tubuh sep-erti jantung, paru-paru, hati dan ginjal.

Dampak yang ditimbulkan oleh penyalgunaan narkoba juga tergan-tung pada jenis narkoba yang dipa-kai, kepribadian pemakai dan situ-asi/kondisi pemakai. Secara umum dampak kecanduan narkoba dapat terlihat pada fisik, psikis maupun social seseorang.

Karena besarnya bahaya narko-ba, seluruh pihak diharapakan da-pat melakukan usaha pencegahan penyalagunaan narkoba. Langka pencegahan harus dilakukan oleh diri sendiri, orang tua, lingkungan, pemerintah, LSM dan lainnya.

Dari pihak BNN, mereka akan terus memberantas peredaran narkoba serta menanggulangi pen-yalagunaannya. Ada 3 kebijakan prevalensi penyalagunaan narkoba; Mengintensifkan upaya sosialisasi bahaya narkoba (demand side), Men-ingkatkan upaya terapi dan reha-bilitasi korba penyalagunaan narko-ba (demand side) serta Meningkat-kan efektifitas pemberantasan pen-yalagunaan dan peredaran gelap narkoba (supply side)

Untuk merealisasikan hal terse-but, BNN memiliki strategi ; Opti-malisasi pelaksanaan P4GN,

Pelibatan lembaga pemerintah

dan seluruh komponen masyarakat dalam P4GN, Penyebarluasan infor-masi tentang bahaya narkoba mela-lui berbagai media, Penguatan lem-baga rehabilitasi pecandu dan kor-ban penyalagunaan narkoba serta Penegakan hukum kejahatan narkoba.

Selain itu, BNN juga telah men-etapkan prevalensi penyalagunaan narkoba sebagai berikut :

1. Pelaksanaan P4GN (pelaksan-aan Pencegahan dan Pemberan-tasan Penyalahgunaan dan Pereda-ran Gelap Narkoba).

2. Pembinaan lingkungan bersih narkoba di lembaga pemerintah dan masyarakat.

3. Peningkatan kesadaran dan kewaspadaan masyarakat terhadap bahaya narkoba.

4. Penguatan lembaga rehabili- Rusdy Waryudi

tasi instansi pemerintah.

5. Peningkatan layanan rehabil-itasi instansi pecandu dan korba penyalagunaan narkoba.

6. Pengungkapan jaringan sindikat tindak pidana narkoba.

7. Laju peningkatan prevalensi penyalagunaan narkoba sebesar 0,05% per tahun.

Brigjenpol Muhammad Iswandy Hadi, menyampaikan materi sosial-isasi dengan arif dan bijaksana melalui pendekatan agama. Menu-rutnya dengan agama kehidupan seseorang akan terarah sehingga tidak mudak terjebak kepada hal-hal yang negatif seperti narkoba dan barang - barang sejenisnya.

Beliau juga menyampaikan ma-teri sosialisasi secara interaktif ke-pada para peserta.(*)


(20)

Riset

Gia Rahmanisa (Tengah) Siswa SMAN Sumatera Selatan Mewakili Sumsel dalam Asean Student Project Competition (ASPC) Tahun 2016 di Thailand

φσί σψουωψο

ιψίιέ σι

υν ΚΜ  μσ ισφιψμ

Penelitiannya pada saat LKIR ke 47 yang diselenggarakan oleh LIPI tahun 2015, membahas mengenai pemanfaatan kulit singkong dengan membuat membran selelusa asetat (polimer yang banyak digunakan industri) untuk proses desalinasi (proses menghilangkan kadar ga-ram).

Diajang ASPC, Gia yang beras-al dari Kabupaten Lahat ini akan kembali membawa judul penelitian yang hampir sama saat mengikuti perlombaan LKIR ke 47 tahun 2015 yang diselenggara kan oleh LIPI yaitu tentang “Desalinasi De-ngan Menggunakan Material Membran Selulosa Asetat Ber-bahan Baku Kulit Singkong (Manihot Utilisima) Sebagai Produk Petrokimia Derivatif”

Penelitian mengenai desalinasi

Gia Rahmanisa, siswa

SMAN Sumsel, tak pernah

menyangka impiannya ke

luar negeri bisa menjadi

kenyataan berkat

penelitiannya mengenai

kulit singkong.

tersebut dilakukan oleh Gia selama 3 bulan. Gia dibimbing langsung oleh mentor-mentor senior dari LIPI saat melakukan penelitian yang ten-tunya menjadi kesempatan yang amat berharga bagi Gia.

Banyak ilmu dan wawasan yang yang didapatnya tentang bagaima-na melakukan penelitian yang baik dan dengan prosedur yang benar. Hal tersebut, akan menjadi bekal sangat berharga dalam ajang ASPC yang akan diikutinya.

Asean Student Project Competi-tion (ASPC) adalah ajang kompetisi ilmiah tahunan yang diselenggara kan oleh National Science Museum Thailand bagi peneliti muda di nega-ra ASEAN. Kegiatan ASPC pada tahun ini diselenggarakan selama 5 hari (25 s.d. 29 Juli 2016)di Klong 5 Pathum Thani dan diikuti oleh 7

B

erawal dari keberhasilannya menjadi juara harapan 1 di ajang Lomba karya Ilmia Remaja (LKIR) ke 47 Lembaga Penelitian Indonesia (LIPI) tahun 2015 di Jakarta. Gia bergabung den-gan 4 (empat) orang rekannya dalam Tim Peneliti Muda dibawah binaan LIPI yang akan berkompetisi di ajang Sains Internasional (ASEAN Student Project Competition / ASPC) Thailand 2016.


(21)

Riset

negara ASEAN (Indonesia, Laos, Malaysia, Filifina, Singapura, Viet-nam dan Thailand).

Gia dan rekannya berharap bisa menunjukkan kemampuan terbaik, sehingga mampu meraih gelar jua-ra sekaligus mengharumkan nama Indonesia di ASEAN.

Sementara itu, Plt Kepala Sekolah SMAN Sumsel, Nanang Adi Prayitno, mengatakan dirinya sangat bangga dengan prestasi yang berhasil diraih anak didiknya den-gan maju di ajang sains internasion-al.

Tentunya, ini menambah mangat dari pihak sekolah dan se-luruh siswa lainnya untuk terus berusaha dalam meningkatkan ke-mampuan belajar kedepannya.

“Kita akan terus berusaha men-dukung dan memfasilitasi peserta didik yang ingin berkarya dalam du-nia penelitan,” terangnya.

Ditambahkannya, SMA Negeri Sumsel sendiri telah menyediakan sebuah wadah kelompok karya Il-miah Remaja (science club), sebagai kegiatan eskul yang menaungi ke-ingingan siswa yang tertarik pada dunia Sains dan penelitian.

Bimbingan belajar akan lang-sung dibantu oleh para guru untuk membuat sebuah karya ilmiah yang akan diikutsertakan dalam perlombaan. “Semoga keberangka-tan Gia kali ini dapat mengharum-kan nama Indonesia dan pulang ke tanah air dengan membawa ke-menangan” pungkasnya.

Sementara itu, Kepala LIPI

(Is-kandar Zulkarnaen) berharap para pelajar yang dikirim ke kompetisi ilmiah tingkat ASEAN ini mampu menunjukan kemampuan maksi-mal dengan karyanya, sehingga membawa nama harum Indonesia sebagai pemenang.

Namun yang terpenting menu-rut Kepala LIPI, mengikuti ko-mpetisi ini merupakan pengala-man berharga, menumbuhkan rasa percaya diri dan sekaligus membangun jejaring para pela-jar ditingkat global. Delegasi In-donesia yang berangkat ke ASPC Thailand kali ini se-banyak 11 orang, selain para pelajar yang berko-mpetisi, juga ikut sejum-lah guru, staf dan peneliti LIPI.

4 peneliti muda lain yang menjadi delegasi Indonesia dalam ASPC ini adalah :

Lailatul Fat-khiyah dan Noor Laila Safitri dari MAN 2 Kudus (Jawa Tengah) den-gan karya ilmiah ber-judul The Effect of Classi-cal Music Sound Waves to Promote The Grouthh Of Broccoli (Brassica Oleracea Var Italica)

Fa’iq Amanullah Utumo dan Zufar Maulana Ihsan dari SMA Negeri 2 Sema-rang dengan karya ilmiah

Design of Bioadsorbent from Rice Husk Ash Residue for Waste Water Treatment Applicationi.

Gia yang berasal dari Kabupat-en Lahat ini lahir di Manna, Bengkulu Selatan pada 16 April 1999. Setelah lulus dari SMPN 1 Lahat, ia berhasil melewati serang-kaian test untuk menjadi siswa SMAN Sumatera Selatan pada tahun 2013.

Saat ini Gia tercatat sebagai mahasiswa baru tahun 2016 di In-stitut Teknologi Bandung (ITB). Na-mun demikian, keberangkatannya ke Thailand ini merupakan kelan-jutan penelitian yang dilakukannya saat masih menjadi siswa SMAN Sumatera Selatan.

Semoga apa yang telah dicapai oleh Gia dapat menjadi inspirasi bagi siswa lainnya, khususnya di Sumat- era Selatan. (*) Amy


(22)

νέυνψιφυιψ Λμιι

νύιί ένιήσ ωήίχ

ιέψιόιφ νψσ Λμιι νφιτιέ

έωόσψήσ χήνφ 

K

epala Dinas Pendidikan Prov. Sumsel (Widodo) mengatakan karnaval Seni budaya pelajar ini bertujuan memberi kan wadah berkompetisi bagi pelajar dan guru agar meningkatkan kreatifitas dan inovasinya dalam menggali seni budaya di Sumsel dan sekaligus mendorong masyarakat dan pemerintah kab/Kota agar turut berpartisi-pasi menghidupkan seni dan budaya.

Selain itu Widodo menambahkan pada ajang ini ia mengharapkan akan menjadi agenda internasional. ''Ini merupakan gerakan untuk

Dinas Pendidikan Provinsi

Sumatera selatan tahun ini

kembali menyelenggarakan

Karnaval Seni Budaya Pelajar.

Kegiatan yang diikuti oleh ratusan

pelajar se-Sumatera Selatan

dipusatkan di atrium Palembang

Indah Mall.


(23)

Seni Budaya

mengarahkan siswa ke arah kreativitasnya yang kontemporer sehingga kegiatan ini nantinya dijadikan sebagai agenda interna-sional,” ujarnya pada acara pembukaan Selasa (2/8) lalu.

Karena terbatasnya anggaran, karnaval seni budaya pelajar tahun dilaksanakan dilaksanakan dengan konsep indoor. Kegiatan ini, tidak hanya karnaval namun ada lomba tari kreasi daerah dan modifikasi pakaian adat yang dilaksanakan di Asrama Haji Palembang.

Semua peserta karnaval sudah memadati pelataran PIM sejak pukul 14.00 WIB, dengan busana warna-warni yang menjadi ciri khas kabupaten atau kota masing-masing, mulai dari busana suku anak dalam hingga busana karnaval yang beratnya mencapai 40 kilogram.

Meskipun busana yang dita-mpilkan berhasil memanjakan mata penonton, bukan berarti pakaian ini dibuat dari

bahan-bahan mahal. Seperti baju suku anak dalam yang dibawakan oleh siswa SMK Negeri Muratara, Widia Ulandari, baju unik dan


(24)

mewah ini dibuat dari kulit kayu dan dikombinasikan dengan perlengkapan khas suku anak dalam, batu akik khas Muratara, tali hordeng dan bahan-bahan daur ulang lainnya.

Desainer Kostum  Karnaval  Muratara, Duki Abadianto ST, mengatakan, konsep yang disaji-kan adalah konsep naturalistik "suku anak dalam metamorfosa". Konsep ini diilhami dari suku anak dalam yang ada di Sungai Jernih Muratara. ''Dalam satu kostum kami bisa menggambar-kan kehidupan suku anak dalam dan hasil alam Muratara," ujarn-ya.

Penggambaran suku anak dalam terlihat dari ornamen yang disematkan pada pakaian kar-navalnya, ada bubu (untuk menangkap ikan) piring dari lidi,

tampa, serindak. Semua pe-lengkap ini mencerminkan kehidupan sehari-hari yang ada di sukuanak dalam.

Sedangkan ornamen lainnya, seperti batu akik mencerminkan hasil alam Muratara. Selain pakaian adat yang warna-warni, hal unik lainnya yang ditampil-kan dalam kegiatan ini adalah perform "nge-DJ" dari para peserra karnaval. Beratnya baju yang melekat dibadab tidak menyurutkan nian untuk lompat-lompat mengiri DJ yanh memain-kan musik.

Karena semaraknya, mem-buat penonton dan Kepala Dinas Pendidikan Sumsel ikut membaur bersama peserta karnaval.

Presiden Direktur Salatiga Carnival Center, Theodurus Gary Natanael, mengatakan, "tahun ini

kami sengaja membuat tema yang berbeda dari tahun sebelumnya. Bahwa busana karnaval juga bisa untuk nge-dance dan seru-seruan bareng," ujarnya.

Suasana ini juga membuat pengunjung mall antusias dan sesekali mengabadikan momen pelajar yang mengenakan pakaian adat modifikasi.

Widodo juga mengatakan dalam agenda tahunan ini, bertujuan untuk menanamkan jiwa pelestarian budaya bagi para pelajar yang ada di Sumsel. “Buat kegiatan nanti akan ada ratusan pelajar dari 17 kabupaten/kota di Sumsel yang akan terlibat dalam kegiatan tersebut,” sambungnya lagi.

Pegelaran seni dan karnaval budaya ini sebagai bentuk dukun-gan untuk menyemarakkan even yang akan berlangsung di Sumat-era Selatan, yakni Asian Games pada 2018 mendatang.

Sementara itu, Presiden Direktur Salatiga Carnival Center (SCC), Theodurus Gary Natanael mengatakan sebagai tamu yang ikut mengisi dan memeriahkan Karnaval Budaya Pelajar di Palembang, SCC bakal mengusung Grand Carni-val dan Artware Carnival dengan tema The Unique Sriwijaya  yang akan memeriahkan pergelaran karnaval nantinya.

“Kami ingin mengambil keunikan budaya khas Sriwijaya menjadi insipasi kita untuk tampilkan kostum-kostum yang selaras dengan tema yang ada,” pungkasnya. (*)


(25)

Dalam rangka mempersiapkan Duta Pendidikan dan Budaya Provinsi Sumatera

Selatan Tahun 2016, Ikatan Bujang Gadis Kampus Provinsi Sumatera Selatan

(IBGKSS) dan Dinas Pendidikan Provinsi Sumatera Selatan menyelenggarakan

Pemilihan Bujang dan Gadis Kampus Sumatera Selatan (PBGKSS) tahun 2016.

ιήσέ  νσίι Νίι νψμσμσυιψ

μιψ νκμιιιψ χήνφ


(26)

Sumsel Gemilang

T

ema yang diusung pada penye lenggaraan PBGKSS tahun ini adalah “Honouring The Past, Treasuring the Present, Shap-ing the Future” yang memiliki arti menghormati masa lalu, menghar-gai masa kini, dan membentuk masa depan. Diharapkan, para finalis ter-pilih pada PBGKSS tahun ini ad-alah pemuda yang mampu meng-hormati dan menghargai jasa para pahlawan di masa lalu dan mampu meneruskan perjuangan para pahl-awan dengan menebar inspirasi di lingkungan sekitarnya.

Untuk dapat terpilih menjadi Bujang Gadis Kampus, beberapa tahap kegiatan harus dilewati oleh para peserta. Tahapan kegiatan tersebut antara lain babak penyisi-han, babak pra semifinal, babak semifinal, masa karantina, dan grand final. Babak penyisihan dilak-sanakan pada tanggal 20 Juli 2016 bertempat di Aula BLPT dengan diikuti oleh 257 orang peserta.

Kepala Dinas Pendidikan

Provinsi Sumatera Selatan diwak-ili oleh Kepala Bidang Pendidikan Non Formal dan Informal, Drs. Sigit Budiyanto, menyampaikan bahwa selain harus memiliki prestasi aka-demik yang tinggi, generasi muda juga harus memiliki jiwa kepedulian terhadap masyarakat dan lingkun-gannya. “Peran pemuda sebagai agen perubahan (agent of change)

harus berani dan mampu meneruskan perjuangan para BGK pendahulunya yang memiliki kemam-puan berpikir kreatif, in-ovatif, dan antisipatif.” terangnya.

Sigit juga berharap agar para peserta pemili-han BGK dapat menjadi bagian dalam pemban-gunan Sumatera Selatan yang makmur dan se-jahtera. “Finalis BGK nantinya akan menjadi duta pendidikan dan ke-budayaan Sumatera Sela-tan, tugas mulia tersebut harus kalian perankan sebaik mungkin. Saya yakin, sebagai mahasiswa ber-prestasi, kalian mampu memberi-kan kontribusi positif bagi kema-juan dan kejayaan Sumatera Sela-tan,” demikian disampaikan Drs. Sigit Budiyanto.

Setelah melewati tahap demi ta-hap kegiatan hingga dikarantina

Para finalis saat mendengarkan pengumuman pemenang


(27)

Sumsel Gemilang

Nama

Yasser Shabri Saktinegara Indah Meita Said

Bayu Pratama Rahima Syafa’a Ridho Mulawarman Vidya Qori’ah Putri Angga Novranata Priliska Rahmi Yastie F Sabda Dwi Qurbani Ni Luh Ayu APR M. Iman Feriatna Rahmadina Naripati M. Kevin Meidiandra Maharani Nindya Ayu Dirga Razzak

Maya Nadira

Ketegori

BGK

Favorit BGK Persahabatan BGK

Universitas

Universitas Sriwijaya Universitas Sriwijaya Politeknik Unsri Universitas Sriwijaya Universitas Sriwijaya Universitas Sriwijaya Universitas Sriwijaya Universitas Sriwijaya Universitas Sriwijaya Poltekes Kemenkes Universitas Sriwijaya Universitas Sriwijaya Unversitas Sriwijaa Politeknik Sriwijaya Universitas Bina Darma Universitas Sriwijaya

Keterangan

Bujang Kampus Gadis Kampus Wakil I BK Wakil I GK Wakil II BK Wakil II GK Harapan I BK Harapan I GK Harapan II BK Harapan II GK Harapan III BK Harapan III GK Favaorit BK Favorit GK Persahabatan BK Persahabatan GK

Daftar Pemenang Pemilihan Bujang Gadis Kampus (BGK) 2016

selama 5 hari di Asrama Haji Pale-mbang, 15 pasang finalis akan berkompetisi di acara puncak yak-ni Grand Final Pemilihan Bujang Gadis Kampus Sumatera Selatan 2016. Grand Final dilangsungkan di

Hotel Aryaduta Palembang pada tanggal 29 Juli 2016.

Grand Final PBGKSS 2016 yang diselenggarakan di Grand Ballroom Hotel Aryaduta Palembang, dihadi-ri oleh Asisten III Bidang Kese-jahteraan Rakyat, H. Ahmad Na-jib, S. H., M. Hum. mewakili Gu-bernur Sumatera Selatan; Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Sumat-era Selatan, Drs. Widodo, M. Pd.; Sultan Palembang Darussalam, Sultan Iskandar Mahmud Badarud-din, serta tamu undangan lainnya. Dalam sambutannya, Ahmad Najib mengatakan, “Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan men-dukung penuh agenda tahunan yang dilaksanakan oleh Dinas Pen-didikan Provinsi Sumatera Selatan karena kegiatan positif seperti ini dapat membentuk pemuda-pemudi yang berprestasi serta memiliki

pengetahuan serta kebudayaan khas Sumatera Selatan. Mereka nantinya diharapkan dapat menja-di duta penmenja-dimenja-dikan dan kebudayaan Provinsi Sumatera Selatan serta dapat berperan aktif mendukung suksesnya penyelenggaraan event olahraga Asian Games 2018 yang akan datang.”

Di Grand Final, para finalis di-haruskan memberi opini atas pert-anyaan yang diberikan dalam ba-hasa Inggris dan langsung dinilai oleh para dewan juri, terdiri dari juri bidang psikologi, bahasa inggris, kademik, kebudayaan, dan kepe-mudaan.

Setelah melalui persaingan yang cukup ketat, akhirnya dewan juri menetapkan para pemenang untuk berbagai kategori. Daftar pemenang PBGKSS 2016 dapat dilihat sebagai berikut :


(28)

Kompetensi

S

MK tidak hanya membeka li peserta didik dengan sep erangkat pengetahuan dan kompetensi teknis yang ter-kait dengan struktur kurikulum se-mata, tetapi juga diarahkan agar memiliki kemampuan generik yang harus dikuasai oleh setiap lulusan satuan pendidikan. Hal itu, sesuai dengan hakikatnya pendidikan yang harus dipandang lebih luas dari sekedar pengajaran.

Pengembangan ekonomi kreatif oleh pemerintah, yang berfokus pada penciptaan barang dan jasa dengan mengandalkan keahlian, bakat dan kreatifitas sebagai kekayaan intele-ktual, adalah harapan bagi ekonomi indonesia untuk bangkit, bersaing dan meraih keunggulan dalam ekonomi global.

Peran SMK dengan tamatan yang memiliki potensi seperti di atas diharapkan memiliki kemampuan menggerakkan perekonomian nega-ra, pengembangan ekonomi kreatif di SMK, menjadikan peserta didik subyek pembelajar sepanjang hayat dan membentuk tamatan yang me-miliki karakter, kompetensi, mandiri, bertanggung jawab, krea-tif, inovakrea-tif, dan berkewirausahaan. Banyak ahli pendidikan berke-yakinan, bahwa disamping materi pembelajaran yang dikemas menja-di mata pelajaran dalam kuriku-lum, ada sejumlah kemampuan

 σψουιί ιήσωψιφ ιψ 

χήνφ ισ  νμιφσ

Sebagai bagian dari

proses pengembangan

sumber daya manusia

(SDM), Sekolah Menengah

kejuruan (SMK)

diharapkan dapat

menghasilkan lulusan yang

mampu berkiprah untuk

peningkatan

perekonomian bangsa

serta mampu bersaing di

dunia global.

yang secara umum sangat penting untuk dikuasai oleh lulusan pendid-ikan dan sekaligus harus menjadi karakter manusia terdidik.

Siswa SMK harus menghargai interkoneksi dari masyarakat global dan lokal, serta memahami berbagai format hidup dan lingkungan. Ke-mampuan memanfaatkan

teknolo-gi informasi, dengan kemampuan teknologi informasi para siswa akan memahami bagaimana cara meng-gunakan dan membuat aneka pili-han mengenai teknologi informasi dan informasi yang ada dan baru.

Seorang siswa yang terampil dalam penggunaan teknologi infor-masi akan mampu memilih


(29)

gi yang sesuai dengan kebutuhan-nya, belajar teknologi baru dengan penuh percaya diri, serta menem-patkan, mengevaluasi dan meng-gunakan informasi dengan efektif.

Dalam situasi “kompetisi” seperti pada lomba kompetensi siswa SMK (LKS-SMK) ini, para peserta tidak cukup hanya menguasai kemam-puan teknis bagaimana mengerja-kan sesuatu sesuai dengan bidang keahliannya, tetapi perlu dibekali oleh kemampuan-kemampuan gen-erik sebagaimana telah disebutkan diatas.

Sangat dipahami, kalau dalam tatanan global dikenal adanya World Skills Competition (WSC) Asean Skill Competition (ASC) dan hampir tiap negara memiliki keg-iatan-kegiatan sejenis.

Karena ternyata melalui kegiatan kompetisi tersebut mampu mendor-ong lembaga-lembaga yang berkiprah dalam bidang pendidikan dan pelati-han tenaga kerja untuk mempersiap-kan lulusan berkualitas sesuai den-gan tuntutan dunia kerja.

Dalam rangka itulah, Lomba Kompetensi Siswa (LKS) SMK Tingkat Nasional XXIV tahun 2016 dan pameran unggulan siswa SMK ini diselenggarakan, yaitu untuk memacu SMK meningkatkan kual-itas proses dan hasil pembelajaran-nya, agar para siswa dan

lulusan-nya mampu menembus dan berkiprah pada skala nasional bah-kan global. Baik dalam rangka ko-mpetisi maupun real sebagai calon tenaga kerja yang siap memasuki dunia kerja.

Artinya kegiatan LKS SMK dalam perspektif nasional sangat terkait dan merupakan bagian in-tegral dari program strategis “Pen-ingkatan dan pemerataan mutu pen-didikan bagi SMK serta sebagai penggerak ekonomi kreatif bangsa”. Dalam LKS-SMK tahun 2016 yang diselenggarakan di Kota Ma-lang (Jawa Timur) pada tanggal 22 s.d 28 Mei 2016, melombakan 51 bidang yang lomba. Tema yang di-ambil dalam LKS—SMK tahun 2016 ini adalah “ Pengembangan Kompetensi Siswa Beserta Eko-sistem SMK dalam Pembentukan Akhlak, Sikap dan Karakter”.

Tujuan dari pelaksanaan kegia-tan ini adalah :

1. Mempromosikan perkemban-gan kualitas performa kerja siswa SMK dan meningkatkan citra SMK. 2. Memacu setiap SMK menignkatkan kualitas proses dan hasil pembelajarannya sesuai dengan tuntutan kebutuhan dunia kerja

3. Meningkatkan kerjasama yang lebih erat (link & macth), ant-ara lembaga pendidikan SMK,

dun-ia usaha/dundun-ia in-dustri, dan asosia-si profeasosia-si

4. Memupuk persahabatan dan kerjasama secara nasinal dalam membangun pen-didikan menengah kejuruan

5. Menyedia-kan wahana pengembangan dan pengakuan ke-unggulan kerja bagisiswa SMK yang memiliki ko-mpetensi sesuai dengan tuntutan dunia kerja

6. Melibatkan publik dan eko-sistem pendidikan dan kebudayaan untuk berpartisi-pasi dalam setiap kegiatan yang diselenggarakan dil-ingkup pendidikan menengah keju-ruan

7. Menghidupkan semangat go-tong royong dan kebersamaan ser-ta adanya proses akulturasi kebu-dayaan.

Sumatera Selatan mengirimkan 40 orang peserta yang bertanding dalam 38 bidang lomba. 17 orang diantaranya memperoleh berhasil menjadi pemenang, baik peringkat I, II, III maupun Harapan I, II dan III. Dengan 17 Medali tersebut, Sumsel berhasil menempati urutan ke-12 dari 34 provinsi se-Indonesia. LKS-SMK Tingkat Nasional XXIV dan Pameran Unggulan SMK Tahun 2016, pada dasarnya dapat menciptakan dan menumbuh-kembangkan budaya yang bermen-tal “Juara”. Mereka harus memili-ki keunggulan kemampuan, keung-gulan mental, keungkeung-gulan motiva-si serta kejujuran untuk selalu men-jadi yang terbaik.

LKS-SMK ini juga diharapkan dapat menambah pengetahuan, wa-wasan dan keterampilan siswa SMK di Sumsel khususnya. Pada penyelenggaraan LKS-SMK kede-pan, Sumsel akan mempersiapkan Tim yang yang lebih baik lagi. Tar-get pada tahun 2017, utusan Sum-sel dapat meraih prestasi minimal 5 besar.(*)

Kompetensi

Seksi SMK

No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 Nama Malinda Wawan Saputra Ikhsan Kurnia Bobby Aland Pratama Yuni Indah Lestari Dandi Apriansyah Nur Arifin Ridho Imanullah Fadila Septa Pangki Arya Andika Diah Febrihaq Satrio Renggano dan Aziz Abdillah Meiliana Agustin Ayu Laddy Kusuma Maula Ihsan Yopi Meilani

Delvia Ma’atus Soleha

Asal Sekolah

SMKN 7 Palembang SMKN 2 Lahat SMKN 2 Palembang SMKN 7 Palembang SMK Muh. 3 Palembang SMKN 1 Gelombang SMKN 1 Tjg Lago-Banyuasin SMKN 6 Palembang SMKN 2 Palembang SMK Kimia YTK Palembang SMK Farmasi Palembang SMKN 2 Palembang SMKN 1 Lubuk Linggau SMKN 3 Palembang SMKN 1 Gelumbang SMKN 7 Palembang SMK Muh. 3 Palembang

Bidang Lomba

Textile

Ladies Dressmaking CADD (Auto CAD) Graphic Design Tecnology

Hotel Akomodation Lifestock/Animal Husbandry Fishery Cooking

Automobile Technology Chemestry

Farmasi Mobile Robotics Secretary

Tourist Industry (UJP) Agronomy

Wood Craf

Restaurant Service

Ket

Juara I Juara II Juara III Juara III Juara III Harapan I Harapan I Harapan I Harapan II Harapan II Harapan II Harapan II Harapan II Harapan II Harapan II Harapan II Harapan II


(1)

200 Siswa Lulus Seleksi

No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 Kabupaten/Kota Ogan Komering Ulu Ogan Komering Ilir Muara Enim Lahat Musi Rawas Musi Banyuasin Banyuasin OKU Selatan OKU Timur Ogan Ilir Empat Lawang PALI

Muaratara Palembang Prabumulih Pagaralam Lubuk Linggau Total Jml 13 20 15 7 8 11 13 2 7 10 10 1 0 70 7 3 3 200 % 7 10 8 4 4 6 7 1 4 5 5 1 0 35 4 2 2 100

Tes mata pelajaran IPA, Matematika dan Bahasa Inggris, Tes wawancara dan FGD (Focused Group Discussion).

Pada proses tes tahap II ini SMAN Sumatera Selatan melibatkan be-berapa tokoh dari berb-agai elemen masyarakat, seperti: Dosen, Tim pengawas dari dinas pendidikan setempat, School Board (komite sekolah), serta Profesional.

Hal ini dilakukan se-bagai bagian dari proses pelaksanaan tes yang transparan dan terbuka. Dalam proses peneri-maan siswa baru, SMAN Sumatera

Sela-tan juga melakukan proses kunjun-gan rumah (home visit) dalam up-aya memastikan kebenaran data yang diberikan oleh calon siswa/i SMAN Sumatera Selatan.

Survei ini dilakukan dalam rent-ang waktu yrent-ang cukup (April-Mei 2016) untuk membantu memberi-kan gambaran keadaan ekonomi keluarga yang utuh dan dapat diper-tanggungjawabkan.

Setelah melalui proses tes tahap II dan home visit, panitia menyar-ing 100 siswa berdasarkan nilai ter-tinggi pada tes tahap II dan hasil home visit yang telah tervalidasi.

Pengumuman 100 siswa yang lolos seleksi dilakukan pada tang-gal 16 Juni 2016 melalui website dan media sosial SMAN Sumatera Sela-tan. Selain itu, panitia juga meng-hubungi para siswa yang lolos sele-ksi untuk mengantisipasi terjadin-ya keterlambatan sampainterjadin-ya infor-masi kepada siswa.

Pada 17 Juli 2016 seluruh siswa baru SMAN Sumatera Selatan tiba di asrama diantar oleh orang tua dan disambut dengan hangat oleh keluarga SMAN Sumatera Selatan yang dipimpin oleh Plt. Kepala SMAN Sumatera Selatan, Nanang Adi Prayitno, S.Pd.

Seluruh siswa baru wajib mengikuti Student Orientation atau Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah yang diadakan pada 18 – 23 Juli 2016. Selama Student Ori-entation tersebut siswa dibimbing

oleh staf pengajar SMAN Sumat-era Selatan yang dibantu oleh OSIS SMAN Sumatera Selatan. Selain itu, SMAN Sumatera Selatan juga bekerja sama dengan TNI AU un-tuk melatih kedisiplinan (Latdis) dan membangun jiwa kepemimpi-nan.

Setelah mengikuti Student Ori-entation, calon siswa selanjutnya dikukuhkan / ditetapkan (Students Inauguration) menjadi siswa SMAN Sumatera Selatan.

Pengukuhan dilaksana kan di gedung amphi theater SMAN Su-matera Selatan. Pengukuhan ini di-hadiri oleh orang tua siswa, Komite Sekolah (school board) dan tamu un-dangan dari Dinas Pendidikan ser-ta school partner lainnya. (*)

Amy

Suasana perkenalan seluruh siswa baru


(2)

Olympiade Siswa

Νιέσ   μσ ιφνχκιψο

χήνφ ικνί Α νμιφσ

ιίνψο ιέι χχ

Tanggal 16 s/d 21 Mei 2016

lalu, Kota Palembang

diramaikan oleh peserta

Olimpade Siswa Nasional

(OSN) 2016. Pada tahun ini,

Sumatera Selatan dipercaya

untuk menjadi tuan rumah

penyelenggaraannya. Pada

tanggal 16 Mei, Menteri

Pendidikan dan Kebudayaan

(Mendikbud) Republik

Indo-nesia, Anies Baswedan,

membuka langsung kegiatan

ini di Palembang Sport and

Convention Centre (PSCC).

K

egiatan ini dihadiri oleh 1.680 siswa yang berasal dari 34 Provinsi se- Indonesia. Ada 408 siswa Jenjang SD, 396 siswa jenjang SMP dan 775 siswa SMA. Dalam OSN tahun ini, jenjang SD melom-bakan 2 mata pelajaran yaitu matematika dan IPA, jenjang SMP 3 mata pelajaran yaitu Matemati-ka, IPA dan IPS, sedangkan jenjang SMA melombakan 9 mata pelajaran, yaitu Matematika, Fisika, Kimia, informatika / komputer, biologi, as-tronomi, ekonomi, kebumian dan geografi.

Mendikbud dalam sambuatan dan pengarahannya, menyampai-kan bahwa ada 4 hal yang perlu

di-tumbuh kembangkan oleh dunia pendidikan, yaitu : (1) Menjaga rasa ingin tahu (curiosity) tetap hidup dan memastikan rasa ingin tahu tetap tumbuh. (2) Meningkatkan kebiasan bereksprimen. (3) Menja-ga dan menumbuhkan sikap skep-tis (kurang percaya/ragu-ragu) yang positif. (4) Meningkatkan kebiasaan menjaga integritas.

Lebih lanjut, Mendikbud menga-takan bahwa OSN kali ini diseleng-garakan dengan konsep “Keluarga Sebangsa”. Siswa dan guru yang berpartisipasi dalam kegiatan ini da-pat menjadikan ajang ini untuk memperluas perkenalan dan jejar-ing.

Lomba-lomba dapat dijalankan


(3)

secara daring (Dalam Jaringan/in-ternet) saja, namun pengalaman bertatap muka dengan saudara se-bangsa dari seluruh penjuru nusan-tara tak akan sama dengan berte-mu melalui kanal-kanal digital.

Lebih lanjut Mendikbud men-yampaikan bahwa dunia saat ini berubah begitu pesat akibat kema-juan sains dan teknologi. Revolusi teknologi telah mentransformasi cara hidup, cara bekerja, cara bela-jar dan cara terkoneksi dengan or-ang lain. Saat ini dunia telah me-masuki revolusi industri keempat;

1. Revolusi industri pertama menggunakan tenaga air dan uap untuk mekanisasi industri

2. Revolusi industri kedua meng-gunakan tenaga listrik untuk men-dorong industri missal

3. Revolusi industri ketiga meng-gunakan teknologi informasi dan elektronika untuk otomasi produk-si

4. Revolusi industri keempat dibangun diatas revolusi ketiga yang memadukan teknologi yang meng-aburkan batas fisik, digital dan bi-ologi.

Di lain kesempatan, Direktur Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah(Dirjen Dikdasmen),

Ha-mid Muhammad, mengatakan bah-wa OSN bertujuan membina kar-akter siswa yang jujur, pekerja keras, menghargai prestasi, tang-guh dan cinta tanah air. OSN juga merupakan salah satu sarana yang bersifat implementatif dan efektif untuk membina dan membangun karakter siswa. Kompetisi ini, men-gajak siswa berpikir kritis, sistem-atis, kreatif, inovatif, dan berlatih sehat.

Dalam OSN 2016 ini, Jawa Ten-gah kembali menjadi Juara Umum dengan 18 medali emas, 21 medali perak dan 26 medali perunggu.

Sedangkan Sumsel, hanya mem-peroleh 8 medali. Jenjang SMA, 2 medali perak atas nama Siti Can-disa Azzahra (SMAN 17 Palembang) dalam bidang geografi. Sedangkan Muhammad Ikhsan (SMA Xaveri-us I Palembang) dalam bidang com-puter/informatika). Kemudian 1 mendali perunggu diraih Arif Bin-tang Abdilah (SMAN Sumsel) dalam bidang astronomi.

Jenjang SD juga 2 perak atas nama Jasmine Lianna Athirah (SDN 1 Prabumulih) Bidang IPA dan Nicholas Eric Syuhendra (SD Ignatius School Palembang) dalam

Suasana pembukaan OSN 2016 di PSCC Palembang


(4)

Bidang Matematika. Kemudian 1 perunggu atas nama Vincent Ali Su-priadi (SD Tunas Cendikia) dalam Bidang Matematika. Lalu 2 medali pada jenjang SMP atas nama Micha-el GitonobMicha-el dan Timotius Jason.

Awal Kebangkitan

Setelah berlangsung selama sepekan, Olimpiade Sains Nasional (OSN) ke-15 di Palembang resmi ditutup. Seperti pada upacara pem-bukaan, acara penutupan berlang-sung di Palembang Sport Conven-tion Centre (PSCC), Jum’at, 20 Mei 2016. Acara yang rencananya akan ditutup langsung oleh Menteri Pen-didikan dan Kebudayaan, Anies Baswedan menjadi istimewa kare-na bersamaan dengan Hari Ke-bangkitan Nasional.

Refleksi dari semangat Kebang-kitan Nasional diharapkan menam-bah motivasi seluruh siswa yang menjadi bagian perhelatan nasion-al ini. Bagi para peraih mednasion-ali,

pen-capaian di OSN 2016 ini bukan akhir dari tujuan. Justru ini meru-pakan awal untuk pencapaian-pen-capaian berikutnya. Awal dari ke-bangkitan menuju kebesaran bersa-ma. Bagi yang belum berkesempa-tan memperoleh medali, ajang ini merupakan pengalaman yang akan sangat berharga untuk bekal

selu-ruh peserta untuk menempuh masa Eka DH | Lenny W depan yang gemilang.

Setelah OSN ini, untuk tingkat SMA, 30 peraih medali terbaik di setiap bidang akan dipanggil untuk masuk dalam pelatnas. Mereka akan dipersiapkan, dibina, dan dis-eleksi lagi untuk mewaikili Indone-sia dalam kompetisi-kompetisi bidang sains internasional tahun 2017. Diharapkan, seperti tahun-tahun sebelumnya, mereka yang terseleksi lewat OSN ini pun bakal mampu mempersembahkan presta-si bagi Indonepresta-sia.

Untuk jenjang SMA, secara ke-seluruhan, pelaksanaan OSN 2016 di Palembang berlangsung lancar. Meskipun sempat ada sejumlah pe-serta yang jatuh sakit pada hari ke-2 dan ke-3 lomba, namun den-gan semangat pantang menyerah dan bekerja keras, alhamdulillah, dari 775 siswa yang hadir, semuan-ya 100% dapat mengikuti jalannsemuan-ya tes dengan baik - tidak terkecuali peserta yang sakit - yang segera pulih dan mengikuti lomba dengan dispensasi khusus disesuaikan den-gan kondisi mereka.

Total, ada sebanyak 270 medali - dari seluruh bidang - yang diberi-kan kepada para siswa terbaik OSN 2016 ini. Jumlah tersebut terdiri dari 45 emas, 90 perak, dan 135 pe-runggu. Sekaligus, dalam upacara penutupan ini juga dilakukan peny-erahan Piala Bergilir OSN, sebagai juara umum OSN 2016, juga peny-erahan pataka kepada Pekanbaru, Riau, sebagai tuan rumah pelaksan-aan OSN 2017. Pada kesempatan ini juga dilakukan peluncuran logo baru OSN yang akan menggantikan logo lama OSN yang sudah di-gunakan sejak tahun 2002. (*)

Olympiade Siswa


(5)

P

ada kesempatan tersebut, Mendikbud melakukan kunjungan ke SD Negeri 30 Palembang yang menerapkan sistem inklusi. Mendikbud sangat mengapresiasi sistem inklusi yang telah diterapkan oleh SD Negeri 30 Palembang.

Menurutnya, SD Negeri 30 Palembang patut menjadi contoh bagi sekolah-sekolah lain yang telah menyamakan anak berkebu-tuhan khusus ini dengan anak-anak lain yang memiliki fisik sempurna. Menurut Mendikbud,

νψμσυκμ Κpένήσιήσ σήίνχ

ψυφήσ Ν  ιφνχκιψο

Kedatangan Menteri

Pendidikan dan Kebudayaan

RI, Anies Baswedan, pada

hari senin tanggal 16 Mei

2016 di Palembang untuk

membuka kegiatan

Olimpiade Siswa Nasional

(OSN) tahun 2016, juga

dimanfaatkannya untuk

meninjau pelaksanaan Ujian

Akhir Semester (UAS)

Sekolah Dasar (SD).

kalau anak-anak berkebutuhan khusus ini saja terdidik, artinya semua anak yang sempurna fisiknya juga akan terdidik.

Menurut Kepala SD Negeri 30 Palembang, Nuraini, Sp.Pd., M.Si), SD Negeri 30 Palembang sudah membuka dan menerima siswa baru yang berkebutuhan khusus sejak tahun 2013.

Nuraini juga menjelaskan bahwa di SD Negeri 30 ini terdap-at 75 orang siswa berkebutuhan khusus yang ikut aktif belajar. Mereka terdiri dari anak yang sulit bicara, pendengaran kurang, autis dan cacat lainnya. Selama mengikuti pendidikan dan pelak-sanaan ujian, mereka diperlaku-kan sama seperti siswa lainnya.

Lebih lanjut Mendikbud menjelaskan bahwa pelaksanaan Ujian Akhir Tingkat SD berbeda dengan Ujian Nasional (UN) pada tingkat SMP dan SMA. UN SMP/ MTs sederajat dan SMA/MA sederajat diselenggarakan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI.

Sedangkan Ujian Akhir Sekolah (UAS) SD/MI sederajat

diselenggarakan oleh pemerintah daerah masing-masing dan soalnya dibuat Dinas Pendidikan Provinsi. Namun demikian, walaupun soal dibuat oleh Dinas Pendidikan masing-masing Provinsi tetap ada keterlibatan dari Pusat Penilaian Pendidikan (Puspendik) Kemdikbud sebesar 20-25 persen.

Dalam kesempatan yang lain, Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Sumatera Selatan, Drs. Widodo, M.Pd, menjelaskan bahwa pada bulan April yang lalu guru-guru SD terpilih dari Kabupaten/Kota dan Dinas Pendidikan Provinsi telah membuat soal untuk digunakan dalam UAS SD yang dilaksanakan pada tanggal 16 s.d. 18 Mei 2016.

Menurut Widodo, soal yang dibuat untuk 17 Kabupaten/Kota se-Sumatera Selatan adalah sebanyak 20 paket, dan masing-masing Kabupaten/Kota akan menerima paket soal yang berbe-da. Hal ini dilakukan untuk meminimalisir terjadinya keboco-ran soal dari guru atau pihak lain yang tidak bertanggungjawab. (*)


(6)