faktor faktor penyebab petugas kesehatan tidak melakukan pemeriksaan pap smear di puskesmas kti kebidanan
Solusi mencari KTI Kebidanan tercepat di internet hanya di
http://kti-skripsi.com/
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Diantara tumor ganas ginekologi, kanker servik uteri merupakan penyakit
keganasan yang menimbulkan masalah dalam kesehatan kaum wanita terutama di
negara yang sedang berkembang termasuk Indonesia (Wiknjosastro, 1999)
Hingga saat ini kanker servik uteri masih menempati urutan pertama
penyakit yang paling banyak menyerang wanita di Indonesia. Sementara di dunia,
penderita kanker servik uteri terbanyak kedua setelah kanker payudara
(Mardiana, 2006)
Dalam usaha menyelamatkan wanita agar tidak menjadi korban kanker
servik
uteri,
usaha
pencegahan
dan
diaknosa
dini
karena penanggulangan pada kasus yang sudah invasif
perlu
dilakukan,
tidak memuaskan
(Harahap, 1984)
Untuk menghindari kanker servik uteri sebaiknya melakukan pemeriksaan,
pemeriksaan yang dimaksut adalah pap smear. Pap smear merupakan metode
pemeriksaan sel cairan dinding leher rahim dengan menggunakan mikroskop.
Pada saat pemeriksaan, yang bersangkutan tidak akan merasa sakit dan prosesnya
cukup cepat. Dan sangat dianjurkan bagi wanita yang memiliki faktor resiko
(pemicu) terkena kanker servik uteri lebih banyak melakukan pemeriksaan ini
(Mardiana, 2006)
1
2
Penyakit kanker dapat menyerang semua lapisan masyarakat tanpa
mengenal status sosial, umur dan jenis kelamin. Dari status sosial, penyakit
kanker dapat menyerang orang kaya, miskin, berpendidikan tinggi, maupun
orang-orang yang sama sekali tidak berpendidikan. Anak-anak, remaja, dan orang
dewasa juga tidak luput dari serangan kanker. Namun berdasarkan data yang ada
diperkirakan 60% penderita kanker di Indonesia adalah wanita (Mardiana, 2006)
Diagnosis kanker servik uteri masih sering terlambat dibuat dan
penanganannyapun ternyata tidak memberi hasil yang baik. Keterlambatan
diagnosis terjadi karena penderita sering datang terlambat ke dokter,
mengusahakan sendiri mengatasinya dengan minum jamu atau pergi ke dukun.
Hal tersebut karena sebenarnya disebabkan kurangnya pengertian akan bahaya
kanker, karena pendidikan yang kurang atau kurangnya penerangan mengenai
kanker umumnya, kanker servik uteri khususnya. Tidak jarang pula penderita
tidak dapat pergi ke dokter karena persoalan biaya, ataupun takut ditemukan
kanker pada dirinya. Ketakutan yang tidak beralasan tersebut disebabkan pendapat
umum bahwa kanker tidak dapat diobati dan selalu dihubungkan dengan kematian
(Harahap, 1984)
Berdasarkan pra survei, petugas kesehatan Puskesmas Raman Utara ada 32
pegawai, terdiri dari 9 orang pegawai pria dan 23 orang pegawai wanita. Dari 23
pegawai wanita 3 orang sudah melakukan pemeriksaan pap smear, 19 orang
belum melakukan pemeriksaan pap smear dan 1 orang masih gadis. Para petugas
diharapkan dalam tugasnya dapat menyadarkan wanita betapa pentingnya
memeriksa diri secara teratur dan berkala. Bila deteksi dini dapat diupayakan,
sebenarnya tidak perlu wanita mati karena kanker servik uteri (Harahap, 1984)
3
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian dari latar belakang masalah penulis membuat rumusan
masalah penelitian sebagai berikut : ”Apakah Faktor-faktor Penyebab Petugas
Kesehatan Tidak Melakukan Pemeriksaan Pap Smear Di Puskesmas Raman Utara
tahun 2007”
C. Ruang Lingkup Penelitian
1. Jenis Penelitian
: Deskritif
2. Subjek Penelitian
: Ibu-ibu petugas kesehatan puskesmas raman utara
Lampung timur.
3. Objek Penelitian
: Faktor-faktor
Puskesmas
penyebab
Raman
Utara
petugas
kesehatan
tidak
melakukan
pemeriksaan pap smear.
4. Lokasi Peneliti
: Puskesmas Raman Utara Lampung Timur.
5. Waktu Penelitian
: Mei-juni 2007
D. Tujuan Penelitian
1.
Tujuan Umum
Mendapatkan faktor-faktor penyebab petugas kesehatan Puskesmas Raman
Utara Lampung Timur tidak melakukan pap smear.
2.
Tujuan Khusus
a.
Diketahuinya alasan ibu petugas kesehatan Puskesmas Raman
Utara Lampung Timur tidak melakukan pemeriksaan pap smear dilihat
dari faktor pendidikan.
4
b.
Diketahuinya alasan ibu petugas kesehatan Puskesmas Raman
Utara Lampung Timur tidak melakukan pemeriksaan pap smear dilihat
dari faktor ekonomi.
c.
Diketahuinya alasan ibu petugas kesehatan Puskesmas Raman
Utara Lampung Timur tidak melakukan pemeriksaan pap smear dilihat
dari faktor psikologis.
E. Manfaat Penelitian
1. Bagi Peneliti
: Untuk
meningkatkan
dan
menambah
pengetahuan serta pengalaman agar lebih
memahami
dan
mengerti
hal-hal
yang
berhubungan dengan alasan petugas kesehatan
puskesmas raman utara lampung timur tidak
melakukan periksaan pap smear.
2. Bagi ibu petugas kesehatan
: Untuk meningkatkan kesadaran ibu petugas
kesehatan betapa pentingnya pemeriksaan diri
secara dini, teratur dan berkala.
3. Bagi institusi pendidikan
: Untuk dapat dijadikan acuan (referensi) bagi
peneliti lebih lanjut, sekaligus sebagai bahan
atau sumber bacaan di perpustakaan institusi
pendidikan.
http://kti-skripsi.com/
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Diantara tumor ganas ginekologi, kanker servik uteri merupakan penyakit
keganasan yang menimbulkan masalah dalam kesehatan kaum wanita terutama di
negara yang sedang berkembang termasuk Indonesia (Wiknjosastro, 1999)
Hingga saat ini kanker servik uteri masih menempati urutan pertama
penyakit yang paling banyak menyerang wanita di Indonesia. Sementara di dunia,
penderita kanker servik uteri terbanyak kedua setelah kanker payudara
(Mardiana, 2006)
Dalam usaha menyelamatkan wanita agar tidak menjadi korban kanker
servik
uteri,
usaha
pencegahan
dan
diaknosa
dini
karena penanggulangan pada kasus yang sudah invasif
perlu
dilakukan,
tidak memuaskan
(Harahap, 1984)
Untuk menghindari kanker servik uteri sebaiknya melakukan pemeriksaan,
pemeriksaan yang dimaksut adalah pap smear. Pap smear merupakan metode
pemeriksaan sel cairan dinding leher rahim dengan menggunakan mikroskop.
Pada saat pemeriksaan, yang bersangkutan tidak akan merasa sakit dan prosesnya
cukup cepat. Dan sangat dianjurkan bagi wanita yang memiliki faktor resiko
(pemicu) terkena kanker servik uteri lebih banyak melakukan pemeriksaan ini
(Mardiana, 2006)
1
2
Penyakit kanker dapat menyerang semua lapisan masyarakat tanpa
mengenal status sosial, umur dan jenis kelamin. Dari status sosial, penyakit
kanker dapat menyerang orang kaya, miskin, berpendidikan tinggi, maupun
orang-orang yang sama sekali tidak berpendidikan. Anak-anak, remaja, dan orang
dewasa juga tidak luput dari serangan kanker. Namun berdasarkan data yang ada
diperkirakan 60% penderita kanker di Indonesia adalah wanita (Mardiana, 2006)
Diagnosis kanker servik uteri masih sering terlambat dibuat dan
penanganannyapun ternyata tidak memberi hasil yang baik. Keterlambatan
diagnosis terjadi karena penderita sering datang terlambat ke dokter,
mengusahakan sendiri mengatasinya dengan minum jamu atau pergi ke dukun.
Hal tersebut karena sebenarnya disebabkan kurangnya pengertian akan bahaya
kanker, karena pendidikan yang kurang atau kurangnya penerangan mengenai
kanker umumnya, kanker servik uteri khususnya. Tidak jarang pula penderita
tidak dapat pergi ke dokter karena persoalan biaya, ataupun takut ditemukan
kanker pada dirinya. Ketakutan yang tidak beralasan tersebut disebabkan pendapat
umum bahwa kanker tidak dapat diobati dan selalu dihubungkan dengan kematian
(Harahap, 1984)
Berdasarkan pra survei, petugas kesehatan Puskesmas Raman Utara ada 32
pegawai, terdiri dari 9 orang pegawai pria dan 23 orang pegawai wanita. Dari 23
pegawai wanita 3 orang sudah melakukan pemeriksaan pap smear, 19 orang
belum melakukan pemeriksaan pap smear dan 1 orang masih gadis. Para petugas
diharapkan dalam tugasnya dapat menyadarkan wanita betapa pentingnya
memeriksa diri secara teratur dan berkala. Bila deteksi dini dapat diupayakan,
sebenarnya tidak perlu wanita mati karena kanker servik uteri (Harahap, 1984)
3
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian dari latar belakang masalah penulis membuat rumusan
masalah penelitian sebagai berikut : ”Apakah Faktor-faktor Penyebab Petugas
Kesehatan Tidak Melakukan Pemeriksaan Pap Smear Di Puskesmas Raman Utara
tahun 2007”
C. Ruang Lingkup Penelitian
1. Jenis Penelitian
: Deskritif
2. Subjek Penelitian
: Ibu-ibu petugas kesehatan puskesmas raman utara
Lampung timur.
3. Objek Penelitian
: Faktor-faktor
Puskesmas
penyebab
Raman
Utara
petugas
kesehatan
tidak
melakukan
pemeriksaan pap smear.
4. Lokasi Peneliti
: Puskesmas Raman Utara Lampung Timur.
5. Waktu Penelitian
: Mei-juni 2007
D. Tujuan Penelitian
1.
Tujuan Umum
Mendapatkan faktor-faktor penyebab petugas kesehatan Puskesmas Raman
Utara Lampung Timur tidak melakukan pap smear.
2.
Tujuan Khusus
a.
Diketahuinya alasan ibu petugas kesehatan Puskesmas Raman
Utara Lampung Timur tidak melakukan pemeriksaan pap smear dilihat
dari faktor pendidikan.
4
b.
Diketahuinya alasan ibu petugas kesehatan Puskesmas Raman
Utara Lampung Timur tidak melakukan pemeriksaan pap smear dilihat
dari faktor ekonomi.
c.
Diketahuinya alasan ibu petugas kesehatan Puskesmas Raman
Utara Lampung Timur tidak melakukan pemeriksaan pap smear dilihat
dari faktor psikologis.
E. Manfaat Penelitian
1. Bagi Peneliti
: Untuk
meningkatkan
dan
menambah
pengetahuan serta pengalaman agar lebih
memahami
dan
mengerti
hal-hal
yang
berhubungan dengan alasan petugas kesehatan
puskesmas raman utara lampung timur tidak
melakukan periksaan pap smear.
2. Bagi ibu petugas kesehatan
: Untuk meningkatkan kesadaran ibu petugas
kesehatan betapa pentingnya pemeriksaan diri
secara dini, teratur dan berkala.
3. Bagi institusi pendidikan
: Untuk dapat dijadikan acuan (referensi) bagi
peneliti lebih lanjut, sekaligus sebagai bahan
atau sumber bacaan di perpustakaan institusi
pendidikan.