PERDA KABUPATEN OKU NOMOR 12 TAHUN 2008 TENTANG OTK LEMBAGA TEKNIS KABUPATEN OKU

PERATURAN DAERAH
KABUPATEN OGAN KOMERING ULU
NOMOR 12 TAHUN 2008
TENTANG
PEMBENTUKAN ORGANISASI DAN TATA KERJA LEMBAGA TEKNIS
KABUPATEN OGAN KOMERING ULU

Bagian Hukum
Sekretariat Daerah Kabupaten
Ogan Komering Ulu

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN
OGAN KOMERING ULU

Tahun 2008

Nomor : 12
PERATURAN DAERAH
KABUPATEN OGAN KOMERING ULU
NOMOR 12 TAHUN 2008
TENTANG

PEMBENTUKAN ORGANISASI DAN TATA
KERJA LEMBAGA TEKNIS
KABUPATEN OGAN KOMERING ULU
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI OGAN KOMERING ULU,
Menimbang : a. bahwa dengan telah ditetapkannya Peraturan
Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang
Organisasi Perangkat Daerah Jo Peraturan Menteri
Dalam Negeri Nomor 57 Tahun 2007 tentang
Petunjuk Teknis Penataan Organisasi Perangkat
Daerah, dipandang perlu meninjau kembali dan
menyempurnakan Organisasi dan Tata Kerja
100

Lembaga
Teknis
di
lingkungan
Pemerintah

Kabupaten Ogan Komering Ulu;
b. bahwa untuk melaksanakan sebagaimana dimaksud
huruf a di atas, perlu ditetapkan dengan Peraturan
Daerah Kabupaten Ogan Komering Ulu.

Mengingat

: 1. Pasal 18 ayat (6) Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia Tahun 1945;
2. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 28 Tahun
1959 tentang Pembentukan Daerah Tingkat II dan
Kota Praja di Sumatera Selatan (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 1959 Nomor 73,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 1821);
3. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 10 Tahun
2004 tentang Pembentukan Peraturan Perundangundangan (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2004 Nomor 53, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4389);
4. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 32 Tahun

2004 tentang Pemerintah Daerah (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 4437) sebagaimana telah diubah dengan
Undang-undang Republik Indonesia Nomor 8 Tahun
2005 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2005 Nomor 108, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4548);

101

5. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 38
Tahun 2007 Pembagian Urusan Pemerintahan antara
Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi, dan
Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 82,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 4737);
6. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 41
Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah

(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007
Nomor 89, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4741);
7. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 15 Tahun
2006 tentang Jenis dan Bentuk Produk Hukum
Daerah;
8. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 16 Tahun
2006 tentang Prosedur Penyusunan Produk Hukum
Daerah;
9. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 17 Tahun
2006 tentang Lembaran Daerah dan Berita Daerah;
10. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 57 Tahun
2007 tentang Petunjuk Teknis Penataan Organisasi
Perangkat Daerah.

102

Dengan Persetujuan Bersama
DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH
KABUPATEN OGAN KOMERING ULU

dan
BUPATI OGAN KOMERING ULU
MEMUTUSKAN :
Menetapkan :

PERATURAN DAERAH TENTANG ORGANISASI
DAN
TATA
KERJA
LEMBAGA
TEKNIS
KABUPATEN OGAN KOMERING ULU.

BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
Dalam Peraturan Daerah ini yang dimaksud dengan :
1.

Kabupaten adalah Kabupaten Ogan Komering Ulu.


2.

Pemerintah Kabupaten adalah Pemerintah Kabupaten Ogan
Komering Ulu.

3.

Bupati adalah Bupati Ogan Komering Ulu.

4.

Lembaga Teknis Kabupaten adalah Unsur Pendukung Tugas
Bupati yang berbentuk Badan, Inspektorat, Kantor dan Rumah
Sakit.

103

5.


Badan / Inspektorat / Kantor adalah Badan / Inspektorat / Kantor
Kabupaten Ogan Komering Ulu.

6.

Rumah Sakit Umum Daerah selanjutnya disebut RSUD Dr. Ibnu
Soetowo Baturaja adalah Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Ibnu
Soetowo Baturaja Kabupaten Ogan Komering Ulu.

7.

Kepala Badan adalah Kepala Badan Kabupaten Ogan Komering
Ulu.

8.

Inspektur adalah Inspektur Kabupaten Ogan Komering Ulu.

9.


Kepala Kantor adalah Kepala Kantor Kabupaten Ogan Komering
Ulu.

10. Direktur adalah Direktur Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Ibnu
Soetowo Baturaja Kabupaten Ogan Komering Ulu.
11. Unit Pelaksana Teknis Badan (UPTB) adalah Unit Pelaksana
Teknis Badan Perangkat Daerah Kabupaten Ogan Komering Ulu.

BAB II
PEMBENTUKAN
Pasal 2
Dengan Peraturan Daerah ini dibentuk Lembaga Teknis Kabupaten
Ogan Komering Ulu sebagai berikut :
a.

Badan Perencanaan Pembangunan Daerah;

b.

Badan Kepegawaian Daerah;


c.

Badan Pendidikan dan Pelatihan;

d.

Badan Lingkungan Hidup;
104

e.

Badan Kesatuan Bangsa, Politik, dan Perlindungan Masyarakat;

f.

Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa;

g.


Badan Keluarga Berencana dan Pemberdayaan Perempuan;

h.

Badan Penanaman Modal;

i.

Badan Penelitian, Pengembangan dan Statistik;

j.

Kantor Ketahanan Pangan;

k.

Kantor Perpustakaan, Kearsipan dan Dokumentasi;

l.


Inspektorat; dan

m.

Rumah Sakit Umum Daerah.

BAB III
BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH
Bagian Kesatu
Kedudukan, Tugas dan Fungsi
Pasal 3
Badan Perencanaan Pembangunan Daerah merupakan unsur
perencana penyelenggaraan Pemerintahan Kabupaten, yang dipimpin
oleh Kepala Badan yang berada di bawah dan bertanggung jawab
kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah Kabupaten.

105

Pasal 4
Badan Perencanaan Pembangunan Daerah mempunyai tugas
melaksanakan penyusunan dan pelaksanaan kebijakan daerah dibidang
perencanaan pembangunan Kabupaten.

Pasal 5
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada Pasal 4,
Badan Perencanaan Pembangunan Daerah menyelenggarakan fungsi :
a.

perumusan kebijakan teknis perencanaan;

b.

pengkoordinasian penyusunan perencanaan pembangunan;

c.

pembinaan dan pelaksanaan tugas di bidang perencanaan
pembangunan Kabupaten; dan

d.

pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan
tugas dan fungsi Badan Perencanaan Pembangunan Daerah.

Bagian Kedua
Susunan Organisasi
Pasal 6
(1)

Susunan Organisasi Badan Perencanaan Pembangunan Daerah
terdiri dari :
a. Kepala Badan;
b. Sekretariat ;
c. Bidang Ekonomi dan Infrastruktur;
106

d. Bidang Pendidikan dan Sosial;
e. Bidang Budaya, Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup;
f. Bidang Pengelolaan Data; dan
g. Kelompok Jabatan Fungsional.
(2)

Bagan Susunan Organisasi Badan Perencanaan Pembangunan
Daerah dimaksud ayat (1), adalah sebagaimana pada Lampiran
I dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Peraturan
Daerah ini.

Pasal 7
(1)

Sekretariat sebagaimana dimaksud Pasal 6 ayat (1) huruf b terdiri
dari :
a. Sub Bagian Kepegawaian;
b. Sub Bagian Keuangan; dan
c. Sub Bagian Umum.

(2)

Bidang Ekonomi dan Infrastruktur sebagaimana dimaksud Pasal 6
ayat (1) huruf c terdiri dari :
a. Sub Bidang Ekonomi;
b. Sub Bidang Infrastruktur.

(3)

Bidang Pendidikan dan Sosial sebagaimana dimaksud Pasal 6 ayat
(1) huruf d terdiri dari :
a. Sub Bidang Pendidikan; dan
b. Sub Bidang Sosial.
107

(4)

Bidang Budaya, Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup
sebagaimana dimaksud Pasal 6 ayat (1) huruf e terdiri dari :
a. Sub Bidang Budaya; dan
b. Sub Bidang Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup.

(5)

Bidang Pengelolaan Data sebagaimana dimaksud Pasal 6 ayat (1)
huruf f terdiri dari :
a. Sub Bidang Pengumpulan Data dan Pengolahan Data; dan
b. Sub Bidang Monitoring, Evaluasi dan Pelaporan.

BAB IV
BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH
Bagian Kesatu
Kedudukan, Tugas dan Fungsi
Pasal 8
Badan Kepegawaian Daerah merupakan unsur pendukung tugas Bupati
dibidang manajemen kepegawaian Kabupaten, yang dipimpin oleh
Kepala Badan yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada
Bupati melalui Sekretaris Daerah Kabupaten.

Pasal 9
Badan Kepegawaian Daerah mempunyai tugas pokok membantu Bupati
dalam penyelenggaraan Pemerintahan Kabupaten dibidang manajemen
kepegawaian Kabupaten.
108

Pasal 10
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada Pasal 9
Badan Kepegawaian Daerah menyelenggarakan fungsi :
a.

perumusan kebijakan teknis dibidang Kepegawaian;

b.

pemberian dukungan atas penyelenggaraan
Kabupaten dibidang Kepegawaian;

c.

pembinaan dan pelaksanaan tugas dibidang Kepegawaian; dan

d.

pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai tugas
dan fungsi Badan Kepegawaian Daerah.

Pemerintahan

Bagian Kedua
Susunan Organisasi
Pasal 11
(1)

Susunan Organisasi Badan Kepegawaian Daerah terdiri dari :
a. Kepala Badan;
b. Sekretariat;
c. Bidang Pengadaan, Mutasi dan Pemberhentian;
d. Bidang Kepangkatan dan Kesejahteraan;
e. Bidang Pembinaan dan Perundang-undangan;
f. Bidang Informasi Kepegawaian; dan
g. Kelompok Jabatan Fungsional.

109

(2)

Bagan Susunan Organisasi Badan Kepegawaian Daerah dimaksud
ayat (1), adalah sebagaimana pada Lampiran II dan merupakan
bagian yang tidak terpisahkan dari Peraturan Daerah ini.

Pasal 12
a.

Sekretariat sebagaimana dimaksud Pasal 11 ayat (1) huruf b terdiri
dari :
a. Sub Bagian Kepegawaian dan Umum;
b. Sub Bagian Keuangan; dan
c. Sub Bagian Program.

b.

Bidang Pengadaan, Mutasi dan Pemberhentian sebagaimana
dimaksud Pasal 11 ayat (1) huruf c terdiri dari :
a. Sub Bidang
Pensiun; dan

Pengadaan, Pemberhentian dan Penetapan

b. Sub Bidang Mutasi.
c.

Bidang Kepangkatan dan Kesejahteraan sebagaimana dimaksud
Pasal 11 ayat (1) huruf d terdiri dari :
a. Sub Bidang Kepangkatan; dan
b. Sub Bidang Penetapan Gaji dan Kesejahteraan.

d.

Bidang Pembinaan dan Perundang-undangan
dimaksud Pasal 11 ayat (1) huruf e terdiri dari :
a. Sub Bidang Pembinaan Kepegawaian; dan
b. Sub Bidang Perundang-undangan.
110

sebagaimana

e.

Bidang Informasi Kepegawaian sebagaimana dimaksud Pasal 11
ayat (1) huruf f terdiri dari :
a. Sub Bidang Data Kepegawaian; dan
b. Sub Bidang Informasi Kepegawaian.

BAB V
BADAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN
Bagian Kesatu
Kedudukan, Tugas dan Fungsi
Pasal 13
Badan Pendidikan dan Pelatihan merupakan unsur pendukung tugas
Bupati dibidang Pendidikan dan Pelatihan, yang dipimpin oleh Kepala
Badan yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Bupati
melalui Sekretaris Daerah Kabupaten.
Pasal 14
Badan Pendidikan dan Pelatihan mempunyai tugas pokok membantu
Bupati dalam penyelenggaraan Pemerintahan Kabupaten dibidang
pendidikan dan pelatihan.

Pasal 15
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada Pasal 14
Badan Pendidikan dan Pelatihan menyelenggarakan fungsi :
111

a.

perumusan kebijakan teknis dibidang pendidikan dan pelatihan;

b.

pemberian dukungan atas penyelenggaraan
Kabupaten dibidang pendidikan dan pelatihan;

c.

pembinaan dan pelaksanaan tugas dibidang pendidikan dan
pelatihan; dan

d.

pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan
tugas dan fungsi Badan Pendidikan dan Pelatihan.

pemerintahan

Pasal 16
(1)

Susunan Organisasi Badan Pendidikan dan Pelatihan terdiri dari :
a. Kepala Badan;
b. Sekretariat;
c. Bidang Diklat Kepemimpinan dan Prajabatan;
d. Bidang Diklat Teknis;
e. Bidang Diklat Fungsional; dan
f. Kelompok Jabatan Fungsional.

(2)

Bagan Susunan Organisasi Badan Pendidikan dan Pelatihan
dimaksud ayat (1), adalah sebagaimana pada Lampiran III dan
merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Peraturan Daerah
ini.

112

Pasal 17
(1)

Sekretariat sebagaimana dimaksud Pasal 16 ayat (1) huruf b terdiri
dari :
a. Sub Bagian Kepegawaian dan Umum;
b. Sub Bagian Keuangan; dan
c. Sub Bagian Program.

(2)

Bidang Diklat Kepemimpinan dan Prajabatan
dimaksud Pasal 16 ayat (1) huruf c terdiri dari :

sebagaimana

a. Sub Bidang Diklat Kepemimpinan; dan
b. Sub Bidang Diklat Prajabatan.
(3)

Bidang Diklat Teknis sebagaimana dimaksud Pasal 16 ayat (1)
huruf d terdiri
dari :
a. Sub Bidang Diklat Teknis Pemerintahan; dan
b. Sub Bidang Diklat Teknis Pembangunan.

(4)

Bidang Diklat Fungsional sebagaimana dimaksud Pasal 16 ayat (1)
huruf e terdiri dari :
a. Sub Bidang Diklat Administrasi; dan
b. Sub Bidang Diklat Tenaga Pengajar.

113

BAB VI
BADAN LINGKUNGAN HIDUP
Bagian Kesatu
Kedudukan, Tugas dan Fungsi
Pasal 18
Badan Lingkungan Hidup merupakan unsur pendukung tugas Bupati
dibidang lingkungan hidup, yang dipimpin oleh Kepala Badan yang
berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Bupati melalui
Sekretaris Daerah Kabupaten.

Pasal 19
Badan Lingkungan Hidup mempunyai tugas membantu Bupati dalam
penyelenggaraan Pemerintahan Kabupaten dibidang pengendalian,
pengawasan, dan pemulihan lingkungan hidup.
Pasal 20
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada Pasal 19
Badan Lingkungan Hidup mempunyai fungsi :
a.

perumusan kebijakan teknis dibidang lingkungan hidup;

b.

pemberian dukungan atas penyelenggaraan
Kabupaten dibidang lingkungan hidup;

c.

pembinaan dan pelaksanaan tugas dibidang lingkungan hidup; dan

d.

pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai tugas
dan fungsi Badan Lingkungan Hidup.

114

Pemerintahan

Bagian Kedua
Susunan Organisasi
Pasal 21
(1)

Susunan Organisasi Badan Lingkungan Hidup terdiri dari :
a. Kepala Badan;
b. Sekretariat;
c. Bidang Program;
d. Bidang Pengendalian dan Analisis Dampak Lingkungan;
e. Bidang Pemantauan dan Pemulihan;
f. Bidang Monitoring, Evaluasi dan Pelaporan;
g. Unit Pelaksana Teknis Badan; dan

(2)

h. Kelompok Jabatan Fungsional.
Bagan Susunan Organisasi Badan Lingkungan Hidup dimaksud
ayat (1), adalah sebagaimana pada Lampiran IV dan merupakan
bagian yang tidak terpisahkan dari Peraturan Daerah ini.
Pasal 22

(1)

Sekretariat sebagaimana dimaksud Pasal 21 ayat (1) huruf b terdiri
dari :
a. Sub Bagian Kepegawaian;
b. Sub Bagian Keuangan; dan
c. Sub Bagian Umum.

115

(2)

Bidang Program sebagaimana dimaksud Pasal 21 ayat (1) huruf c
terdiri dari :
a. Sub Bidang Data ; dan
b. Sub Bidang Penyusunan Program.

(3)

Bidang Pengendalian dan Analisis Dampak Lingkungan
sebagaimana dimaksud Pasal 21 ayat (1) huruf d terdiri dari :
a. Sub Bidang Pengendalian ; dan
b. Sub Bidang Teknis AMDAL.

(4)

Bidang Pemantauan dan Pemulihan sebagaimana dimaksud Pasal
21 ayat (1) huruf e terdiri dari :
a. Sub Bidang Pemantauan Kualitas Lingkungan; dan
b. Sub Bidang Pemulihan Kualitas Lingkungan.

(5)

Bidang Monitoring, Evaluasi dan Pelaporan
dimaksud Pasal 21 ayat (1) huruf f terdiri dari :
a. Sub Bidang Monitoring; dan
b. Sub Bidang Evaluasi dan Pelaporan.

116

sebagaimana

BAB VII
BADAN KESATUAN BANGSA, POLITIK
DAN PERLINDUNGAN MASYARAKAT
Bagian Kesatu
Kedudukan, Tugas dan Fungsi
Pasal 23
Badan Kesatuan Bangsa, Politik dan Perlindungan Masyarakat
merupakan unsur pendukung tugas Bupati dibidang Kesatuan Bangsa,
Politik dan Perlindungan Masyarakat, yang dipimpin oleh Kepala Badan
yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Bupati melalui
Sekretaris Daerah Kabupaten.
Pasal 24
Badan Kesatuan Bangsa, Politik dan Perlindungan Masyarakat
mempunyai tugas membantu Bupati dalam penyelenggaraan
Pemerintahan Kabupaten dibidang kesatuan bangsa, politik dan
perlindungan masyarakat.

Pasal 25
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada Pasal 24
Badan Kesatuan Bangsa, Politik dan Perlindungan Masyarakat
menyelenggarakan fungsi :
a.

perumusan kebijakan teknis dibidang kesatuan bangsa, politik dan
perlindungan masyarakat;

117

b.

pemberian dukungan atas penyelenggaraan Pemerintahan
Kabupaten dibidang kesatuan bangsa, politik dan perlindungan
masyarakat;

c.

pembinaan dan pelaksanaan tugas dibidang kesatuan bangsa,
politik dan perlindungan masyarakat; dan

d.

pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan
tugas dan fungsi Badan Kesatuan Bangsa, Politik dan
Perlindungan Masyarakat.
Bagian Kedua
Susunan Organisasi
Pasal 26

(1)

Susunan Organisasi Badan Kesatuan
Perlindungan Masyarakat terdiri dari :
a. Kepala Badan;
b. Sekretariat;
c. Bidang Kesatuan Bangsa;
d. Bidang Organisasi Kemasyarakatan;
e. Bidang Politik;
f. Bidang Perlindungan Masyarakat; dan
g. Kelompok Jabatan Fungsional.

(2)

Bagan Susunan Organisasi Badan Kesatuan Bangsa, Politik dan
Perlindungan Masyarakat dimaksud ayat (1), adalah sebagaimana
pada Lampiran V dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan
dari Peraturan Daerah ini.

118

Bangsa,

Politik

dan

Pasal 27
(1)

Sekretariat sebagaimana dimaksud Pasal 26 ayat (1) huruf b terdiri
dari :
a. Sub Bagian Kepegawaian dan Umum;
b. Sub Bagian Keuangan; dan
c. Sub Bagian Program.

(2)

Bidang Kesatuan Bangsa sebagaimana dimaksud Pasal 26 ayat (1)
huruf c terdiri dari :
a. Sub Bidang Ketahanan Nasional dan Pembauran Bangsa; dan
b. Sub Bidang Wawasan Kebangsaan.

(3)

Bidang Organisasi Kemasyarakatan sebagaimana dimaksud Pasal
26 ayat (1) huruf d terdiri dari :
a. Sub Bidang Pembinaan dan Fasilitasi; dan

(4)

b. Sub Bidang Pengawasan.
Bidang Politik sebagaimana dimaksud Pasal 26 ayat (1) huruf e
terdiri dari :
a. Sub Bidang Pembinaan dan Pengawasan; dan
b. Sub Bidang Fasilitasi PEMILU dan PILKADA.

(5)

Bidang Perlindungan Masyarakat sebagaimana dimaksud Pasal 26
ayat (1) huruf f terdiri dari :
a. Sub Bidang Integrasi dan Pengerahan; dan
b. Sub Bidang Pengendalian Bencana, Rehabilitasi dan Relokasi.
119

BAB VIII
BADAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT
DAN PEMERINTAHAN DESA
Bagian Kesatu
Kedudukan, Tugas dan Fungsi
Pasal 28
Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa merupakan
unsur pendukung tugas Bupati dibidang pemberdayaan masyarakat dan
pemerintahan desa, yang dipimpin oleh Kepala Badan yang berada di
bawah dan bertanggung jawab kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah
Kabupaten.
Pasal 29
Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa mempunyai
tugas membantu Bupati dalam penyelenggaraan Pemerintahan
Kabupaten dibidang pemberdayaan masyarakat dan pemerintahan
desa.
Pasal 30
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada Pasal 29
Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa
menyelenggarakan fungsi :
a.

perumusan kebijakan dalam lingkup pemberdayaan masyarakat
dan pemerintahan desa;

120

b.

pemberian dukungan atas penyelenggaraan pemerintahan
Kabupaten dibidang pemberdayaan masyarakat dan pemerintahan
desa;

c.

pembinaan dan pelaksanaan tugas dibidang pemberdayaan
masyarakat dan pemerintahan desa; dan

d.

pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan
tugas dan fungsi Badan Pemberdayaan Masyarakat dan
Pemerintahan Desa.

Bagian Kedua
Susunan Organisasi
Pasal 31
(1)

Susunan Organisasi Badan Pemberdayaan Masyarakat dan
Pemerintahan Desa terdiri dari :
a. Kepala Badan;
b. Sekretariat;
c. Bidang Ketahanan Masyarakat;
d. Bidang Usaha Ekonomi Masyarakat;
e. Bidang Pemanfaatan Sumber Daya Alam dan Teknologi Tepat
Guna;
f. Bidang Pemerintahan Desa; dan
g. Kelompok Jabatan Fungsional.

(2)

Bagan Susunan Organisasi Badan Pemberdayaan Masyarakat dan
Pemerintahan Desa dimaksud ayat (1), adalah sebagaimana pada
121

Lampiran VI dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari
Peraturan Daerah ini.

Pasal 32
(1)

Sekretariat sebagaimana dimaksud Pasal 31 ayat (1) huruf b terdiri
dari :
a. Sub Bagian Kepegawaian dan Umum;
b. Sub Bagian Keuangan; dan
c. Sub Bagian Program.

(2)

Bidang Ketahanan Masyarakat sebagaimana dimaksud Pasal 31
ayat (1) huruf c terdiri dari :
a. Sub Bidang Kelembagaan Masyarakat; dan
b. Sub Bidang Pengembangan SDM.

(3)

Bidang Usaha Ekonomi Masyarakat sebagaimana dimaksud Pasal
31ayat (1) huruf d terdiri dari :
a. Sub Bidang Bantuan Pembangunan dan Perkreditan; dan
b. Sub Bidang Produksi dan Pemasaran.

(4)

Bidang Pemanfaatan Sumber Daya Alam dan Teknologi Tepat
Guna sebagaimana dimaksud Pasal 31 ayat (1) huruf e terdiri
dari :
a. Sub Bidang Pemberdayaan Sumber Daya Alam; dan
b. Sub Bidang Pendayagunaan Teknologi Tepat Guna.

122

(5)

Bidang Pemerintahan Desa sebagaimana dimaksud Pasal 31 ayat
(1) huruf f terdiri dari :
a. Sub Bidang Pengembangan, Aparatur dan Lembaga Adat; dan
b. Sub Bidang Pendapatan dan Kekayaan Desa.

BAB IX
BADAN KELUARGA BERENCANA
DAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN
Bagian Kesatu
Kedudukan, Tugas dan Fungsi
Pasal 33
Badan Keluarga Berencana dan Pemberdayaan Perempuan merupakan
unsur pendukung tugas Bupati dibidang keluarga berencana dan
pemberdayaan perempuan, yang dipimpin oleh Kepala Badan yang
berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Bupati melalui
Sekretaris Daerah Kabupaten.

Pasal 34
Badan Keluarga Berencana dan Pemberdayaan Perempuan mempunyai
tugas membantu Bupati dalam penyelenggaraan Pemerintahan
Kabupaten dibidang keluarga berencana dan pemberdayaan
perempuan.

Pasal 35
123

Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada Pasal 34
Badan Keluarga Berencana dan Pemberdayaan Perempuan
menyelenggarakan fungsi :
a.

perumusan kebijakan teknis dibidang keluarga berencana dan
pemberdayaan perempuan ;

b.

pemberian dukungan atas penyelenggaraan pemerintahan
Kabupaten dibidang keluarga berencana dan pemberdayaan
perempuan;

c.

pembinaan dan pelaksanaan tugas dibidang keluarga berencana
dan pemberdayaan perempuan ; dan

d.

pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan
tugas dan fungsi Badan Keluarga Berencana dan Pemberdayaan
Perempuan.

Bagian Kedua
Susunan Organisasi
Pasal 36
(1)

Susunan
Organisasi
Badan
Keluarga
Pemberdayaan Perempuan terdiri dari :

Berencana

dan

a. Kepala Badan;
b. Sekretariat;
c. Bidang Pengendalian Keluarga Berencana dan Kesehatan
Reproduksi;
d. Bidang Pengendalian Keluarga Sejahtera dan Pemberdayaan
Keluarga;
124

e. Bidang Informasi Keluarga dan Analisis Program;
f. Bidang Pemberdayaan Perempuan;
g. Unit Pelaksana Teknis Badan; dan
h. Kelompok Jabatan Fungsional.
(2)

Bagan Susunan Organisasi Badan Keluarga Berencana dan
Pemberdayaan Perempuan
dimaksud ayat (1), adalah
sebagaimana pada Lampiran VII dan merupakan bagian yang
tidak terpisahkan dari Peraturan Daerah ini.

Pasal 37
(1)

Sekretariat sebagaimana dimaksud Pasal 36 ayat (1) huruf b terdiri
dari :
a. Sub Bagian Kepegawaian dan Umum;
b. Sub Bagian Keuangan; dan
c. Sub Bagian Program.

(2)

Bidang Pengendalian Keluarga Berencana dan Kesehatan
Reproduksi sebagaimana dimaksud Pasal 36 ayat (1) huruf c terdiri
dari :
a. Sub Bidang Peningkatan Partisipasi
Perlindungan Hak-hak Reproduksi; dan

Pria,

Remaja

dan

b. Sub Bidang Jaminan, Pelayanan KB, Penanggulangan Masalah
Kesehatan Reproduksi dan Kelangsungan Hidup Ibu, Bayi dan
Anak.

125

(3)

Bidang Pengendalian Keluarga Sejahtera dan Pemberdayaan
Keluarga sebagaimana dimaksud Pasal 36 ayat (1) huruf d terdiri
dari :
a. Sub Bidang Advokasi, Komunikasi, Informasi dan Edukasi; dan
b. Sub
Bidang
Institusi,
Peranserta
Pemberdayaan Ekonomi Keluarga.

(4)

Masyarakat

dan

Bidang Informasi Keluarga dan Analisis Program sebagaimana
dimaksud Pasal 36 ayat (1) huruf e terdiri dari :
a. Sub Bidang Informasi dan Dokumentasi; dan
b. Sub Bidang Evaluasi dan Analisis Program.

(5)

Bidang Pemberdayaan Perempuan sebagaimana dimaksud Pasal
36 ayat (1) huruf f terdiri dari :
a. Sub Bidang Pengarusutamaan Gender dan Peningkatan
Kualitas
Perempuan; dan
b. Sub Bidang Perlindungan Perempuan dan Anak.

BAB X
BADAN PENANAMAN MODAL
Bagian Kesatu
Kedudukan, Tugas dan Fungsi
Pasal 38
Badan Penanaman Modal merupakan unsur pendukung tugas Bupati
dibidang Penanaman Modal, yang dipimpin oleh Kepala Badan yang
berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Bupati melalui
Sekretaris Daerah Kabupaten.
126

Pasal 39
Badan Penanaman Modal mempunyai tugas membantu Bupati dalam
penyelenggaraan Pemerintahan Kabupaten dibidang penanaman
modal.
Pasal 40
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada Pasal 39
Badan Penanaman Modal menyelenggarakan fungsi :
a.

perumusan kebijakan teknis dibidang penanaman modal;

b.

pemberian dukungan atas penyelenggaraan
Kabupaten dibidang penanaman modal;

c.

pembinaan dan pelaksanaan tugas dibidang penanaman modal;
dan

d.

pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan
tugas dan fungsi Badan Penanaman Modal.

pemerintahan

Bagian Kedua
Susunan Organisasi
Pasal 41
(1)

Susunan Organisasi Badan Penanaman Modal terdiri dari :
a. Kepala Badan;
b. Sekretariat;
c. Bidang Perizinan Penanaman Modal;
d. Bidang Pengawasan dan Pengendalian;
e. Bidang Promosi dan Kerja Sama; dan
f.

Kelompok Jabatan Fungsional.
127

(2)

Bagan Susunan Organisasi Badan Penanaman Modal dimaksud
ayat (1), adalah sebagaimana pada Lampiran VIII dan merupakan
bagian yang tidak terpisahkan dari Peraturan Daerah ini.

Pasal 42
(1)

Sekretariat sebagaimana dimaksud Pasal 41 ayat (1) huruf b terdiri
dari :
a. Sub Bagian Kepegawaian dan Umum;
b. Sub Bagian Keuangan; dan
c. Sub Bagian Program.

(2)

Bidang Perizinan Penanaman Modal sebagaimana dimaksud Pasal
41 ayat (1) huruf c terdiri dari :
a. Sub Bidang Persetujuan Penanaman Modal, Penetapan Lokasi
dan Hak Tanah; dan
b. Sub Bidang Bangunan, Undang-undang Gangguan dan Tenaga
Kerja Asing.

(3)

Bidang Pengawasan dan Pengendalian sebagaimana dimaksud
Pasal 41 ayat (1) huruf d terdiri dari :
a. Sub Bidang Pengawasan; dan
b. Sub Bidang Pengendalian.

(4)

Bidang Promosi dan Kerja Sama sebagaimana dimaksud Pasal 41
ayat (1) huruf e terdiri dari :
a. Sub Bidang Promosi; dan
b. Sub Bidang Kerja Sama.
128

BAB XI
BADAN PENELITIAN, PENGEMBANGAN DAN STATISTIK
Bagian Kesatu
Kedudukan, Tugas dan Fungsi
Pasal 43
Badan Penelitian, Pengembangan dan Statistik merupakan unsur
pendukung tugas Bupati yang dipimpin oleh Kepala Badan yang berada
di bawah dan bertanggung jawab kepada Bupati melalui Sekretaris
Daerah Kabupaten.
Pasal 44
Badan Penelitian, Pengembangan dan Statistik mempunyai tugas
membantu Bupati dalam penyelenggaraan Pemerintahan Kabupaten
dibidang Penelitian, Pengembangan dan Statistik.

Pasal 45
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada Pasal 44
Badan Penelitian, Pengembangan dan Statistik menyelenggarakan
fungsi :
a.

perumusan kebijakan teknis dibidang penelitian, pengembangan
dan statistik ;

b.

pemberian dukungan atas penyelenggaraan pemerintahan
Kabupaten dibidang penelitian, pengembangan dan statistik ;

c.

pembinaan dan pelaksanaan
pengembangan dan statistik ; dan
129

tugas

dibidang

penelitian,

d.

pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan
tugas dan fungsi Badan Penelitian, Pengembangan dan Statistik.

Bagian Kedua
Susunan Organisasi
Pasal 46
(1)

Susunan Organisasi Badan Penelitian,
Statistik terdiri dari :

Pengembangan dan

a. Kepala Badan;
b. Sekretariat;
c. Bidang Penelitian dan Pengembangan;
d. Bidang Statistik; dan
e. Kelompok Jabatan Fungsional.

(2)

Bagan Susunan Organisasi Badan Penelitian, Pengembangan dan
Statistik dimaksud ayat (1), adalah sebagaimana pada Lampiran
IX dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Peraturan
Daerah ini.

Pasal 47
(1)

Sekretariat sebagaimana dimaksud Pasal 46 ayat (1) huruf b terdiri
dari :
a. Sub Bagian Kepegawaian dan Umum;

130

b. Sub Bagian Keuangan; dan
c. Sub Bagian Program.
(2)

Bidang Penelitian dan Pengembangan sebagaimana dimaksud
Pasal 46 ayat (1) huruf c terdiri dari :
a. Sub Bidang Pemerintahan, Pembangunan dan Pemberdayaan
Masyarakat; dan
b. Sub Bidang Ekonomi, Infra Struktur dan Pendidikan.

(3)

Bidang Statistik sebagaimana dimaksud Pasal 46 ayat (1) huruf d
terdiri dari :
a. Sub Bidang Pengumpulan dan Pengolahan Data; dan
b. Sub Bidang Monitoring, Evaluasi dan Pelaporan.

BAB XII
KANTOR KETAHANAN PANGAN
Bagian Kesatu
Kedudukan, Tugas dan Fungsi
Pasal 48
Kantor Ketahanan Pangan merupakan unsur pendukung tugas Bupati
dibidang ketahanan pangan yang dipimpin oleh Kepala Kantor yang
berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Bupati melalui
Sekretaris Daerah Kabupaten.

131

Pasal 49
Kantor Ketahanan Pangan mempunyai tugas membantu Bupati dalam
penyelenggaraan Pemerintahan Kabupaten dibidang ketahanan
pangan.

Pasal 50
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada Pasal 49
Kantor Ketahanan Pangan menyelenggarakan fungsi :
a.

perumusan kebijakan teknis dibidang ketahanan pangan;

b.

pemberian dukungan atas penyelenggaraan
Kabupaten dibidang ketahanan pangan;

c.

pembinaan dan pelaksanaan tugas dibidang ketahanan pangan;
dan

d.

pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan
tugas dan fungsi Kantor Ketahanan Pangan.

pemerintahan

Bagian Kedua
Susunan Organisasi
Pasal 51
(1)

Susunan Organisasi Kantor Ketahanan Pangan terdiri dari :
a. Kepala Kantor;
b. Sub Bagian Tata Usaha;
c. Seksi Ketersediaan dan Distribusi Pangan;
d. Seksi Kewaspadaan dan Konsumsi Pangan;
132

e. Seksi Kelembagaan Tani dan Pangan; dan
f. Kelompok Jabatan Fungsional.
(2)

Bagan Susunan Organisasi Kantor Ketahanan Pangan dimaksud
ayat (1), adalah sebagaimana pada Lampiran X dan merupakan
bagian yang tidak terpisahkan dari Peraturan Daerah ini.

BAB XIII
KANTOR PERPUSTAKAAN, KEARSIPAN DAN DOKUMENTASI
Bagian Kesatu
Kedudukan, Tugas dan Fungsi
Pasal 52
Kantor Perpustakaan, Kearsipan dan Dokumentasi merupakan unsur
pendukung tugas Bupati dibidang perpustakaan, kearsipan dan
dokumentasi, yang dipimpin oleh Kepala Kantor yang berada di bawah
dan bertanggung jawab kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah
Kabupaten.

Pasal 53
Kantor Perpustakaan, Kearsipan dan Dokumentasi mempunyai tugas
membantu Bupati dalam penyelenggaraan Pemerintahan Kabupaten
dibidang Perpustakaan, Kearsipan dan Dokumentasi.

133

Pasal 54
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada Pasal 53
Kantor Perpustakaan, Kearsipan dan Dokumentasi menyelenggarakan
fungsi :
a.

perumusan kebijakan teknis dibidang perpustakaan, kearsipan dan
dokumentasi;

b.

pemberian dukungan atas penyelenggaraan pemerintahan
Kabupaten dibidang perpustakaan, kearsipan dan dokumentasi;

c.

pembinaan dan pelaksanan tugas
kearsipan dan dokumentasi; dan

d.

pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan
tugas dan fungsi Kantor Perpustakaan, Kearsipan dan
Dokumentasi.

dibidang

perpustakaan,

Bagian Kedua
Susunan Organisasi
Pasal 55
(1)

Susunan Organisasi
Dokumentasi terdiri

Kantor
dari :

Perpustakaan,

a. Kepala Kantor;
b. Sub Bagian Tata Usaha;
c. Seksi Program dan Pengembangan;
d. Seksi Kearsipan dan Dokumentasi;
e. Seksi Pelayanan Perpustakaan; dan
134

Kearsipan

dan

(2)

f. Kelompok Jabatan fungsional.
Bagan Susunan Organisasi Kantor Perpustakaan, Kearsipan dan
Dokumentasi dimaksud ayat (1), adalah sebagaimana pada
Lampiran XI dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari
Peraturan Daerah ini.

BAB XIV
INSPEKTORAT
Bagian Kesatu
Kedudukan, Tugas dan Fungsi
Pasal 56
Inspektorat
merupakan
unsur
pengawas
penyelenggaraan
Pemerintahan Kabupaten, yang dipimpin oleh Inspektur yang berada di
bawah dan bertanggung jawab langsung kepada Bupati dan secara
teknis administratif
mendapat pembinaan dari Sekretaris Daerah
Kabupaten.

Pasal 57
Inspektorat mempunyai tugas melakukan pengawasan terhadap
pelaksanaan urusan Pemerintahan di Kabupaten, pelaksanaan
pembinaan atas penyelenggaraan pemerintahan desa dan pelaksanaan
urusan pemerintahan desa.

135

Pasal 58
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada Pasal 57
Inspektorat menyelenggarakan fungsi :
a.

perencanaan program pengawasan;

b.

perumusan kebijakan dan fasilitasi pengawasan; dan

c.

pemeriksaan,
pengawasan.

pengusutan,

pengujian

dan

penilaian

tugas

Bagian Kedua
Susunan Organisasi
Pasal 59
(1)

Susunan Organisasi Inspektorat terdiri dari :
a. Inspektur;
b. Sekretariat;
c. Inspektur Pembantu Bidang Aparatur dan Pemerintahan ;
d. Inspektur Pembantu Bidang Keuangan dan Asset ;
e. Inspektur Pembantu Bidang Pembangunan dan Pertanahan ;
f.

Inspektur Pembantu Bidang Kesra dan Ekonomi; dan

g. Kelompok Jabatan Fungsional.
(2)

Bagan Susunan Organisasi Inspektorat dimaksud ayat (1), adalah
sebagaimana pada Lampiran XII dan merupakan bagian yang
tidak terpisahkan dari Peraturan Daerah ini.
136

Pasal 60
Sekretariat sebagaimana dimaksud Pasal 59 ayat (1) huruf b terdiri
dari :
a.

Sub Bagian Administrasi dan Umum;

b.

Sub Bagian Evaluasi dan Pelaporan; dan

c.

Sub Bagian Program.

BAB XV
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH
Bagian Kesatu
Kedudukan, Tugas dan Fungsi
Pasal 61
RSUD Dr. Ibnu Soetowo Baturaja merupakan unsur pendukung tugas
Bupati dibidang pelayanan kesehatan, yang dipimpin oleh Direktur yang
berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Bupati melalui
Sekretaris Daerah Kabupaten.

Pasal 62
RSUD Dr. Ibnu Soetowo Baturaja mempunyai tugas melaksanakan
upaya kesehatan secara berdaya guna dan berhasil guna dengan
mengutamakan upaya penyembuhan, pemulihan yang dilaksanakan
secara serasi, terpadu dengan upaya peningkatan serta pencegahan
dan melaksanakan upaya rujukan, sesuai dengan peraturan perundangundangan yang berlaku.
137

Pasal 63
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada Pasal 62
RSUD Dr. Ibnu Soetowo Baturaja menyelenggarakan fungsi :
a.

pelayanan medis;

b.

pelayanan penunjang medis dan non medis;

c.

pelayanan asuhan keperawatan;

d.

pelayanan rujukan;

e.

pelaksanaan pendidikan dan pelatihan;

f.

pelaksanaan penelitian dan pengembangan; dan

g.

pengelolaan administrasi dan keuangan.

Bagian Kedua
Susunan Organisasi
Pasal 64
(1)

Susunan Organisasi Rumah Sakit Umum Daerah terdiri dari :
a. Direktur;
b. Bagian Tata Usaha;
c. Bidang Bina Pelayanan Medik;
d. Bidang Bina Pelayanan Keperawatan;
e. Bidang Bina Pelayanan Penunjang; dan
f.

Kelompok Jabatan Fungsional.
138

(2)

Bagan Susunan Organisasi Rumah Sakit Umum Daerah dimaksud
ayat (1), adalah sebagaimana pada Lampiran XIII dan merupakan
bagian yang tidak terpisahkan dari Peraturan Daerah ini.

Pasal 65
(1)

Bagian Tata Usaha sebagaimana dimaksud Pasal 64 ayat (1) huruf
b terdiri dari :
a. Sub Bagian Kepegawaian dan Umum;
b. Sub Bagian Keuangan; dan
c. Sub Bagian Program.

(2)

Bidang Bina Pelayanan Medik sebagaimana dimaksud Pasal 64
ayat (1) huruf c terdiri dari :
a. Seksi Bina Pelayanan Asuhan Medik dan Profesi; dan
b. Seksi Bina Pelayanan Logistik Medik.

(3)

Bidang Bina Pelayanan Keperawatan sebagaimana dimaksud
Pasal 64 ayat (1) huruf d terdiri dari :
a. Seksi Bina Pelayanan Asuhan Keperawatan dan Profesi; dan
b. Seksi Bina Pelayanan Logistik Keperawatan.

(4)

Bidang Bina Pelayanan Penunjang sebagaimana dimaksud Pasal
64 ayat (1) huruf e terdiri dari :
a. Seksi Bina Pelayanan Asuhan Penunjang dan Profesi; dan
b. Seksi Bina Pelayanan Logistik Penunjang.
139

BAB XVI
UNIT PELAKSANA TEKNIS BADAN
DAN KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL
Bagian Kesatu
Kedudukan, Tugas dan Fungsi
Pasal 66
(1)

Pada Lembaga Teknis Kabupaten yang berbentuk Badan dapat
dibentuk Unit Pelaksana Teknis Badan.

(2)

Pembentukan Unit Pelaksana Teknis Badan dimaksud ayat (1),
didasarkan pada kebutuhan sesuai dengan beban kerja dengan
memperhatikan faktor antara lain jumlah penduduk, luas wilayah
dan potensi daerah sesuai bidang tugas Badan.
Pasal 67

(1)

Unit Pelaksana Teknis Badan berfungsi melaksanakan kegiatan
teknis operasional dan / atau kegiatan teknis penunjang yang
mempunyai wilayah kerja satu atau beberapa Kecamatan.

(2)

Unit Pelaksana Teknis Badan dipimpin oleh seorang Kepala yang
berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Badan
dan secara operasional dikoordinasikan oleh Camat.
Pasal 68

(1)

Pada Lembaga Teknis Kabupaten dapat ditetapkan Pegawai
Negeri Sipil dalam jabatan fungsional sesuai Peraturan Perundangundangan yang berlaku.
140

(2)

Kelompok Jabatan Fungsional melaksanakan sebagian tugas
Lembaga Teknis sesuai dengan bidang keahlian dan kebutuhan.
Pasal 69

(1)

Kelompok Jabatan Fungsional terdiri dari sejumlah tenaga
fungsional yang ditetapkan sesuai peraturan perundang-undangan
yang berlaku.

(2)

Jumlah tenaga fungsional ditentukan berdasarkan kebutuhan dan
beban kerja.

(3)

Kelompok jabatan fungsional dipimpin oleh seorang tenaga
fungsional senior yang ditunjuk.

(4)

Pembinaan terhadap tenaga fungsional dilakukan
Peraturan Perundang-undangan yang berlaku.

sesuai

BAB XVII
KEPANGKATAN, PENGANGKATAN
DAN PEMBERHENTIAN
Pasal 70
Kepangkatan, Pengangkatan dan Pemberhentian Pejabat-pejabat
dilingkungan Lembaga Teknis Kabupaten dilaksanakan sesuai dengan
Peraturan Perundang-undangan yang berlaku.

141

BAB XVII
TATA KERJA
Pasal 71
Dalam melaksanakan tugasnya Kepala Badan, Inspektur, Kepala
Kantor, Direktur, Inspektur Pembantu, Sekretaris, Kepala Bagian Tata
Usaha, Kepala Bidang, Kepala Sub Bagian, Kepala Sub Bidang dan
Kepala Seksi menerapkan prinsip koordinasi, integrasi, sinkronisasi dan
simplifikasi baik dalam lingkungan masing-masing Badan, Inspektorat,
Kantor dan RSUD maupun antar satuan organisasi sesuai dengan tugas
masing-masing.
Pasal 72
(1)

Setiap pimpinan Lembaga Teknis bertanggung jawab memimpin
dan mengkoordinasikan bawahan masing-masing dan memberikan
bimbingan serta petunjuk pelaksanaan tugas bawahannya.

(2)

Setiap pimpinan satuan organisasi dalam Lembaga Teknis wajib
mengawasi bawahannya masing-masing dan bila terjadi
penyimpangan agar mengambil langkah-langkah yang diperlukan
sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku.

(3)

Setiap pimpinan satuan organisasi dalam Lembaga Teknis wajib
mengikuti dan mematuhi petunjuk dan bertanggung jawab kepada
atasan masing-masing dan menyiapkan laporan berkala tepat pada
waktunya.

Pasal 73
Uraian tugas dan fungsi masing-masing Lembaga Teknis Kabupaten
ditetapkan dengan Peraturan Bupati.
142

BAB XIX
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 74
Dengan berlakunya Peraturan Daerah ini, maka :
a.

Peraturan Daerah Kabupaten Ogan Komering Ulu Nomor 3 Tahun
2001 tentang Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Lembaga
Teknis Kabupaten Ogan Komering Ulu ( Lembaran Daerah
Kabupaten OKU Tahun 2001 Nomor 3 Seri D );

b.

Peraturan Daerah Kabupaten Ogan Komering Ulu Nomor 26 Tahun
2001 tentang Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Badan
Kepegawaian Daerah Kabupaten Ogan Komering Ulu ( Lembaran
Daerah Kabupaten OKU Tahun 2001 Nomor 26 Seri D );

c.

Peraturan Daerah Kabupaten Ogan Komering Ulu Nomor 27 Tahun
2001 tentang Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Badan
Pendidikan dan Pelatihan Kabupaten Ogan Komering Ulu
( Lembaran Daerah Kabupaten OKU Tahun 2001 Nomor 27
Seri D);

d.

Peraturan Daerah Kabupaten Ogan Komering Ulu Nomor 28 Tahun
2001 tentang Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Badan
Koordinasi Penanaman Modal Daerah Kabupaten Ogan Komering
Ulu ( Lembaran Daerah Kabupaten OKU Tahun 2001 Nomor 28
Seri D );

e.

Peraturan Daerah Kabupaten Ogan Komering Ulu Nomor 22 Tahun
2002 tentang Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Kantor

143

Pariwisata, Seni dan Budaya Kabupaten Ogan Komering Ulu
(Lembaran Daerah Kabupaten OKU Tahun 2002 Nomor 22 Seri D);
f.

Peraturan Daerah Kabupaten Ogan Komering Ulu Nomor 26 Tahun
2002 tentang Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Kantor
Pemuda dan Olahraga Kabupaten Ogan Komering Ulu ( Lembaran
Daerah Kabupaten OKU Tahun 2002 Nomor 26 Seri D);

g.

Peraturan Daerah Kabupaten Ogan Komering Ulu Nomor 9 Tahun
2003 Perubahan Atas Peraturan Daerah Kabupaten Ogan
Komering Ulu Nomor 3 Tahun 2001 tentang Pembentukan
Organisasi dan Tata Kerja Lembaga Teknis Kabupaten Ogan
Komering Ulu ( Lembaran Daerah Kabupaten OKU Tahun 2003
Nomor 10 Seri D);

h.

Peraturan Daerah Kabupaten Ogan Komering Ulu Nomor 12 Tahun
2003 tentang Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Badan
Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera Kabupaten Ogan
Komering Ulu ( Lembaran Daerah Kabupaten OKU Tahun 2003
Nomor 13 Seri D);

i.

Peraturan Daerah Kabupaten Ogan Komering Ulu Nomor 16 Tahun
2005 tentang Perubahan Kedua Peraturan Daerah Kabupaten
Ogan Komering Ulu Nomor 3 Tahun 2001 tentang Pembentukan
Organisasi dan Tata Kerja Lembaga Teknis Kabupaten Ogan
Komering Ulu ( Lembaran Daerah Kabupaten OKU Tahun 2005
Nomor 16 Seri D); dan

j.

Peraturan Daerah Kabupaten Ogan Komering Ulu Nomor 14 Tahun
2007 tentang Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Rumah
Sakit Umum Daerah Dr. Ibnu Soetowo Baturaja ( Lembaran Daerah
Kabupaten OKU Tahun 2007 Nomor 14 ).

dan Peraturan Pelaksanaannya dicabut dan dinyatakan tidak berlaku
lagi.
144

Pasal 75
Hal-hal yang belum diatur dalam Peraturan Daerah ini, sepanjang
mengenai teknis pelaksanaanya ditetapkan lebih lanjut oleh Bupati.
Pasal 76
Peraturan Daerah ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.
Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan
Peraturan Daerah ini dengan penempatannya dalam Lembaran Daerah
Kabupaten Ogan Komering Ulu.
Ditetapkan di Baturaja
pada tanggal, 15 April 2008
BUPATI OGAN KOMERING ULU,
Cap/ dto
EDDY YUSUF
Diundangkan di Baturaja
pada tanggal, 15 April 2008
SEKRETARIS DAERAH KABUPATEN
OGAN KOMERING ULU,
Cap/ dto
SYAMSIR DJALIB
LEMBARAN DAERAH KABUPATEN OGAN KOMERING ULU
TAHUN 2008 NOMOR 12
145