PERDA KABUPATEN OKU NOMOR 11 TAHUN 2008 TENTANG OTK DINAS DINAS KABUPATEN OKU
PERATURAN DAERAH
KABUPATEN OGAN KOMERING ULU NOMOR 11 TAHUN 2008
TENTANG
PEMBENTUKAN ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS – DINAS KABUPATEN OGAN KOMERING ULU
Bagian Hukum
Sekretariat Daerah Kabupaten Ogan Komering Ulu
(2)
LEMBARAN DAERAH KABUPATEN OGAN KOMERING ULU
Tahun 2008 Nomor : 11
PERATURAN DAERAH
KABUPATEN OGAN KOMERING ULU NOMOR 11 TAHUN 2008
TENTANG
PEMBENTUKAN ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS - DINAS KABUPATEN OGAN KOMERING ULU
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI OGAN KOMERING ULU,
Menimbang : a. bahwa dengan telah ditetapkannya Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah Jo Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 57 Tahun 2007 tentang Petunjuk Teknis Penataan Organisasi Perangkat Daerah, dipandang perlu meninjau kembali dan menyempurnakan Organisasi dan Tata Kerja Dinas-dinas di lingkungan Pemerintah Kabupaten Ogan Komering Ulu;
(3)
b. bahwa untuk melaksanakan sebagaimana dimaksud huruf a di atas, perlu ditetapkan dengan Peraturan Daerah Kabupaten Ogan Komering Ulu.
Mengingat : 1. Pasal 18 ayat (6) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945;
2. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 28 Tahun 1959 tentang Pembentukan Daerah Tingkat II dan Kota Praja di Sumatera Selatan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1959 Nomor 73, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 1821);
3. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 10 Tahun 2004 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 53, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 4389);
4. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437) sebagaimana telah diubah dengan Undang-undang Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 2005 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 108, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4548);
5. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 38 Tahun 2007 Pembagian Urusan Pemerintahan Antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi
(4)
dan Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4737);
6. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 89, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4741);
7. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 15 Tahun 2006 tentang Jenis dan Bentuk Produk Hukum Daerah;
8. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 16 Tahun 2006 tentang Prosedur Penyusunan Produk Hukum Daerah;
9. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 17 Tahun 2006 tentang Lembaran Daerah dan Berita Daerah; 10. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 57 Tahun
2007 tentang Petunjuk Teknis Penataan Organisasi Perangkat Daerah.
(5)
Dengan Persetujuan Bersama
DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN OGAN KOMERING ULU
dan
BUPATI OGAN KOMERING ULU MEMUTUSKAN :
Menetapkan : PERATURAN DAERAH TENTANG PEMBENTUKAN ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS-DINAS KABUPATEN OGAN KOMERING ULU.
BAB I
KETENTUAN UMUM Pasal 1
Dalam Peraturan Daerah ini yang dimaksud dengan : 1. Kabupaten adalah Kabupaten Ogan Komering Ulu.
2. Pemerintah Kabupaten adalah Pemerintah Kabupaten Ogan Komering Ulu.
3. Bupati adalah Bupati Ogan Komering Ulu.
4. Sekretaris Daerah Kabupaten Ogan Komering Ulu selanjutnya disebut Sekretaris Daerah Kabupaten adalah Sekretaris Daerah Kabupaten Ogan Komering Ulu.
5. Dinas-dinas Kabupaten adalah Unsur Pelaksana Otonomi Daerah yang mempunyai tugas melaksanakan urusan Pemerintahan Kabupaten berdasarkan asas otonomi dan tugas pembantuan.
(6)
6. Kepala Dinas adalah Kepala Dinas Kabupaten Ogan Komering Ulu. 7. Unit Pelaksana Teknis Dinas selanjutnya disingkat UPTD adalah Unit
Pelaksana Teknis Dinas Kabupaten Ogan Komering Ulu. BAB II
PEMBENTUKAN Pasal 2
Dengan Peraturan Daerah ini dibentuk Dinas-dinas Kabupaten Ogan Komering Ulu sebagai berikut :
a. Dinas Pendidikan;
b. Dinas Pemuda, Olah Raga, Kebudayaan dan Pariwisata; c. Dinas Kesehatan;
d. Dinas Sosial dan Tenaga Kerja; e. Dinas Perhubungan;
f. Dinas Komunikasi dan Informatika;
g. Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil; h. Dinas PU Bina Marga;
i. Dinas PU Cipta Karya, Pengairan dan Tata Ruang; j. Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan UKM; k. Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura; l. Dinas Peternakan dan Perikanan;
m. Dinas Perkebunan dan Kehutanan; n. Dinas Pertambangan dan Energi; o. Dinas Pendapatan Daerah; dan
(7)
BAB III
DINAS PENDIDIKAN Bagian Kesatu
Kedudukan, Tugas dan Fungsi
Pasal 3
Dinas Pendidikan merupakan unsur pelaksana Otonomi Daerah, yang dipimpin oleh Kepala Dinas, yang berada di bawah dan bertanggungjawab kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah Kabupaten.
Pasal 4
Dinas Pendidikan mempunyai tugas melaksanakan urusan
Pemerintahan Daerah berdasarkan azas otonomi dan tugas pembantuan dibidang pendidikan.
Pasal 5 Dinas Pendidikan menyelenggarakan fungsi :
a. perumusan kebijakan teknis dibidang pendidikan;
b. penyelenggaraan urusan pemerintahan dan pelayanan umum dibidang pendidikan;
c. pembinaan dan pelaksanaan tugas di bidang pendidikan; dan
d. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan tugas dan fungsi Dinas Pendidikan.
(8)
Bagian Kedua Susunan Organisasi
Pasal 6
(1) Susunan Organisasi Dinas Pendidikan terdiri dari : a. Kepala Dinas;
b. Sekretariat; c. Bidang Program;
d. Bidang Sarana dan Prasarana;
e. Bidang Pendidikan Dasar dan Menengah; f. Bidang Pendidikan dan Pengajaran; g. Unit Pelaksana Teknis Dinas; dan h. Kelompok Jabatan Fungsional.
(2) Bagan Susunan Organisasi Dinas Pendidikan dimaksud ayat (1) adalah sebagaimana pada lampiran I dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Peraturan Daerah ini.
Pasal 7
(1) Sekretariat sebagaimana dimaksud Pasal 6 ayat (1) huruf b, terdiri dari :
a. Sub Bagian Kepegawaian ; b. Sub Bagian Keuangan; dan c. Sub Bagian Umum.
(9)
(2) Bidang Program sebagaimana dimaksud Pasal 6 ayat (1) huruf c, terdiri dari :
a. Seksi Pengumpulan dan Pengolahan Data; b. Seksi Penyusunan Program; dan
c. Seksi Monitoring, Evaluasi dan Pelaporan.
(3) Bidang Sarana dan Prasarana sebagaimana dimaksud Pasal 6 ayat (1) huruf d, terdiri dari :
a. Seksi Sarana Pendidikan;
b. Seksi Sarana Media Pembelajaran; dan c. Seksi Pemeliharaan.
(4) Bidang Pendidikan Dasar dan Menengah sebagaimana dimaksud Pasal 6 ayat (1) huruf e, terdiri dari :
a. Seksi Pendidikan TK, SD dan SLB;
b. Seksi Pendidikan SMP, SMA dan SMK; dan c. Seksi Pendidikan Luar Sekolah.
(5) Bidang Pendidikan dan Pengajaran sebagaimana dimaksud Pasal 6 ayat (1) huruf f, terdiri dari :
a. Seksi Kurikulum; b. Seksi Kesiswaan; dan
(10)
BAB IV
DINAS PEMUDA, OLAHRAGA, KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA Bagian Kesatu
Kedudukan, Tugas dan Fungsi
Pasal 8
Dinas Pemuda, Olahraga, Kebudayaan dan Pariwisata merupakan Unsur pelaksana Otonomi Daerah, yang dipimpin oleh Kepala Dinas, yang berada di bawah dan bertanggungjawab kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah Kabupaten.
Pasal 9
Dinas Pemuda, Olahraga, Kebudayaan dan Pariwisata mempunyai tugas melaksanakan urusan Pemerintahan Daerah berdasarkan azas Otonomi dan tugas pembantuan dibidang Pemuda dan Olahraga.
Pasal 10
Dinas Pemuda, Olahraga, Kebudayaan dan Pariwisata menyelenggarakan fungsi :
a. perumusan kebijakan teknis dibidang kepemudaan, olahraga, kebudayaan dan pariwisata;
b. penyelenggaraan urusan Pemerintahan dan Pelayanan Umum dibidang kepemudaan, olahraga, kebudayaan dan pariwisata;
c. pembinaan dan pelaksanaan tugas di bidang kepemudaan, olahraga, kebudayaan dan pariwisata; dan
(11)
d. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan tugas dan fungsi Dinas Pemuda, Olahraga, Kebudayaan dan Pariwisata.
Bagian Kedua Susunan Organisasi
Pasal 11
(1) Susunan Organisasi Dinas Pemuda, Olahraga, Kebudayaan dan Pariwisata terdiri dari :
a. Kepala Dinas; b. Sekretariat;
c. Bidang Kepemudaan; d. Bidang Keolahragaan; e. Bidang Kebudayaan; f. Bidang Pariwisata;
g. Bidang Sarana dan Prasarana; h. Unit Pelaksana Teknis Dinas; dan i. Kelompok Jabatan Fungsional.
(2) Bagan Susunan Organisasi Dinas Pemuda, Olahraga, Kebudayaan dan Pariwisata dimaksud ayat (1) adalah sebagaimana pada lampiran II dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Peraturan Daerah ini.
(12)
Pasal 12
(1) Sekretariat sebagaimana dimaksud Pasal 11 ayat (1) huruf b, terdiri dari :
a. Sub Bagian Kepegawaian dan Umum; b. Sub Bagian Keuangan; dan
c. Sub Bagian Program.
(2) Bidang Kepemudaan sebagaimana dimaksud Pasal 11 ayat (1) huruf c, terdiri dari :
a. Seksi Pembinaan Kepemudaan;
b. Seksi Pemberdayaan Pemuda; dan
c. Seksi Lembaga Kepemudaan.
(3) Bidang Keolahragaan sebagaimana dimaksud Pasal 11 ayat (1) huruf d, terdiri dari :
a. Seksi Pembinaan Pelatih dan Wasit; b. Seksi Keolahragaan; dan
c. Seksi Pembinaan Prestasi.
(4) Bidang Kebudayaan sebagaimana dimaksud Pasal 11 ayat (1) huruf e, terdiri dari :
a. Seksi Pembinaan Kebudayaan Daerah;
b. Seksi Peninggalan Sejarah dan Kepurbakalaan; dan c. Seksi Promosi Kebudayaan.
(13)
(5) Bidang Pariwisata sebagaimana dimaksud Pasal 11 ayat (1) huruf f, terdiri dari :
a. Seksi Pengembangan Potensi Pariwisata; b. Seksi Pembinaan Kepariwisataan; dan c. Seksi Promosi Pariwisata.
(6) Bidang Sarana dan Prasarana sebagaimana dimaksud Pasal 11 ayat (1) huruf g, terdiri dari :
a. Seksi Sarana dan Prasarana; b. Seksi Pemanfaatan; dan c. Seksi Pemeliharaan.
BAB V
DINAS KESEHATAN Bagian Kesatu
Kedudukan, Tugas dan Fungsi
Pasal 13
Dinas Kesehatan merupakan unsur pelaksana Otonomi Daerah, yang
dipimpin oleh Kepala Dinas, yang berada di bawah dan
bertanggungjawab kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah Kabupaten.
Pasal 14
Dinas Kesehatan mempunyai tugas melaksanakan urusan Pemerintahan Daerah berdasarkan azas otonomi dan tugas pembantuan dibidang kesehatan.
(14)
Pasal 15 Dinas Kesehatan menyelenggarakan fungsi :
a. perumusan kebijakan teknis dibidang kesehatan;
b. penyelenggaraan urusan Pemerintahan dan Pelayanan Umum dibidang kesehatan;
c. pembinaan dan pelaksanaan tugas dibidang kesehatan; dan
d. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan
tugas dan fungsi Dinas Kesehatan.
Bagian Kedua Susunan Organisasi
Pasal 16
(1) Susunan Organisasi Dinas Kesehatan terdiri dari : a. Kepala Dinas;
b. Sekretariat; c. Bidang Program;
d. Bidang Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan; e. Bidang Sumber Daya Kesehatan;
f. Bidang Upaya Kesehatan dan Kefarmasian; g. Unit Pelaksana Teknis Dinas; dan
(15)
(2) Bagan Susunan Organisasi Dinas Kesehatan dimaksud ayat (1) adalah sebagaimana pada lampiran III dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Peraturan Daerah ini.
Pasal 17
(1) Sekretariat sebagaimana dimaksud Pasal 16 ayat (1) huruf b, terdiri dari :
a. Sub Bagian Kepegawaian; b. Sub Bagian Keuangan; dan c. Sub Bagian Umum.
(2) Bidang Program sebagaimana dimaksud Pasal 16 ayat (1) huruf c, terdiri dari :
a. Seksi Penyusunan Program dan Pendataan; b. Seksi Pemantuan dan Pengendalian; dan c. Seksi Evaluasi dan Pelaporan.
(3) Bidang Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan sebagaimana dimaksud Pasal 16 ayat (1) huruf d, terdiri dari : a. Seksi Pengamatan dan Pencegahan Penyakit;
b. Seksi Pemberantasan Penyakit; dan c. Seksi Penyehatan Lingkungan.
(4) Bidang Sumber Daya Kesehatan sebagaimana dimaksud Pasal 16 ayat (1) huruf e, terdiri dari :
a. Seksi Upaya Kesehatan Berbasis Masyarakat; b. Seksi Penyuluhan Kesehatan; dan
(16)
(5) Bidang Upaya Kesehatan dan Kefarmasian sebagaimana dimaksud Pasal 16 ayat (1) huruf f, terdiri dari :
a. Seksi Kesehatan Keluarga;
b. Seksi Pelayanan Kesehatan Dasar dan Rujukan; dan c. Seksi Kefarmasian dan Alat Kesehatan.
BAB VI
DINAS SOSIAL DAN TENAGA KERJA Bagian Kesatu
Kedudukan, Tugas dan Fungsi Pasal 18
Dinas Sosial dan Tenaga Kerja merupakan unsur pelaksana Otonomi Daerah, yang dipimpin oleh Kepala Dinas, yang berada di bawah dan bertanggungjawab kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah Kabupaten.
Pasal 19
Dinas Sosial dan Tenaga Kerja mempunyai tugas melaksanakan urusan Pemerintahan Daerah berdasarkan azas Otonomi dan tugas pembantuan dibidang sosial dan tenaga kerja.
(17)
Pasal 20
Dinas Sosial dan Tenaga Kerja menyelenggarakan fungsi : a. perumusan kebijakan teknis dibidang sosial dan tenaga kerja;
b. penyelenggaraan urusan Pemerintahan dan Pelayanan Umum dibidang sosial dan tenaga kerja;
c. pembinaan dan pelaksanaan tugas di bidang sosial dan tenaga kerja; dan
d. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan tugas dan fungsi Dinas Sosial dan Tenaga Kerja.
Bagian Kedua Susunan Organisasi
Pasal 21
(1) Susunan Organisasi Dinas Sosial dan Tenaga Kerja terdiri dari :
a. Kepala Dinas;
b. Sekretariat;
c. Bidang Pelayanan dan Pemberdayaan Sosial;
d. Bidang Rehabilitasi Sosial;
e. Bidang Pelatihan dan Penempatan Tenaga Kerja;
f. Bidang Hubungan Industrial dan Pengawasan;
g. Unit Pelaksana Teknis Dinas; dan
(18)
(2) Bagan Susunan Organisasi Dinas Sosial dan Tenaga Kerja dimaksud ayat (1), adalah sebagaimana pada lampiran IV dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Peraturan Daerah ini.
Pasal 22
(1) Sekretariat sebagaimana dimaksud Pasal 21 ayat (1) huruf b, terdiri dari :
a. Sub Bagian Kepegawaian dan Umum; b. Sub Bagian Keuangan;
c. Sub Bagian Program.
(2) Bidang Pelayanan dan Pemberdayaan Sosial sebagaimana dimaksud Pasal 21 ayat (1) huruf c, terdiri dari :
a. Seksi Kesejahteraan Anak, Keluarga dan Lanjut Usia; b. Seksi Pemberdayaan Keluarga Miskin; dan
c. Seksi Pengawasan Panti Asuhan.
(3) Bidang Rehabilitasi Sosial sebagaimana dimaksud Pasal 21 ayat (1) huruf d, terdiri dari :
a. Seksi Rehabilitasi Penyandang Cacat, Tuna Susila dan Korban Kekerasan;
b. Seksi Rehabilitasi Anak Nakal, Korban Narkoba dan eks NAPI; dan
(19)
(4) Bidang Pelatihan dan Penempatan Tenaga Kerja sebagaimana dimaksud Pasal 21 ayat (1) huruf e, terdiri dari :
a. Seksi Pelatihan dan Produktivitas; b. Seksi Penempatan Tenaga Kerja; dan c. Seksi Perluasan Kesempatan Kerja.
(5) Bidang Hubungan Industrial dan Pengawasan sebagaimana dimaksud Pasal 21 ayat (1) huruf f, terdiri dari :
a. Seksi Hubungan Industrial;
b. Seksi Pengawasan Ketenagakerjaan; dan c. Seksi Kesejahteraan Ketenagakerjaan.
BAB VII
DINAS PERHUBUNGAN Bagian Kesatu
Kedudukan, Tugas dan Fungsi Pasal 23
Dinas Perhubungan merupakan Unsur pelaksana Otonomi Daerah, yang dipimpin oleh Kepala Dinas, yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah Kabupaten.
(20)
Pasal 24
Dinas Perhubungan mempunyai tugas melaksanakan urusan
Pemerintahan Daerah berdasarkan asas Otonomi dan tugas pembantuan dibidang perhubungan.
Pasal 25 Dinas Perhubungan menyelenggarakan fungsi :
a. perumusan kebijakan teknis dibidang perhubungan;
b. penyelenggaraan urusan Pemerintahan dan pelayanan umum dibidang perhubungan;
c. pembinaan dan pelaksanaan tugas dibidang perhubungan; dan d. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan
tugas dan fungsi Dinas Perhubungan.
Bagian Kedua Susunan Organisasi
Pasal 26
(1) Susunan organisasi Dinas Perhubungan terdiri dari : a. Kepala Dinas;
b. Sekretariat;
c. Bidang Program dan Pengendalian; d. Bidang Perhubungan Darat;
(21)
f. Unit Pelaksana Teknis Dinas; dan g. Kelompok Jabatan Fungsional.
(2) Bagan Susunan Organisasi Dinas Perhubungan dimaksud ayat (1) adalah sebagaimana pada lampiran V dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Peraturan Daerah ini.
Pasal 27
(1) Sekretariat sebagaimana dimaksud Pasal 26 ayat (1) huruf b terdiri dari :
a. Sub Bagian Kepegawaian ; b. Sub Bagian Keuangan; dan c. Sub Bagian Umum.
(2) Bidang Program dan Pengendalian sebagaimana dimaksud Pasal 26 ayat (1) huruf c terdiri dari :
a. Seksi Penyusunan Program ;
b. Seksi Monitoring dan Pelaporan; dan c. Seksi Pengendalian dan Penyuluhan.
(3) Bidang Perhubungan Darat sebagaimana dimaksud Pasal 26 ayat (1) huruf d terdiri dari :
a. Seksi Lalu Lintas; b. Seksi Prasarana; dan c. Seksi Keselamatan.
(22)
(4) Bidang Angkutan sebagaimana dimaksud Pasal 26 ayat (1) huruf e terdiri dari :
a. Seksi Angkutan Penumpang Umum;
b. Seksi Angkutan Barang dan Angkutan Khusus; dan c. Seksi Perparkiran.
BAB VIII
DINAS KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA Bagian Kesatu
Kedudukan, Tugas dan Fungsi Pasal 28
Dinas Komunikasi dan Informatika merupakan unsur pelaksana Otonomi Daerah, yang dipimpin oleh Kepala Dinas, yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah Kabupaten.
Pasal 29
Dinas Komunikasi dan Informatika mempunyai tugas melaksanakan urusan Pemerintahan Daerah berdasarkan asas Otonomi dan tugas pembantuan dibidang Komunikasi dan Informatika.
(23)
Pasal 30
Dinas Komunikasi dan Informatika menyelenggarakan fungsi : a. perumusan kebijakan teknis dibidang komunikasi dan informasi; b. penyelenggaraan urusan pemerintahan dan pelayanan umum
dibidang komunikasi dan informasi;
c. pembinaan dan pelaksanaan tugas dibidang komunikasi dan informatika; dan
d. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan tugas dan fungsi Dinas Komunikasi dan Informatika.
Bagian Kedua Susunan Organisasi
Pasal 31
(1) Susunan Organisasi Dinas Komunikasi dan Informatika terdiri dari : a. Kepala Dinas;
b. Sekretariat;
c. Bidang Pengelolaan Data Elektronik;
d. Bidang Pelayanan Informasi dan Komunikasi; e. Bidang Sarana dan Prasarana;
f. Unit Pelaksana Teknis Dinas; dan g. Kelompok Jabatan Fungsional.
(24)
(2) Bagan Susunan Organisasi Dinas Komunikasi dan Informatika dimaksud ayat (1) adalah sebagaimana pada lampiran VI dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Peraturan Daerah ini.
Pasal 32
(1) Sekretariat sebagaimana dimaksud Pasal 31 ayat (1) huruf b, terdiri dari :
a. Sub Bagian Kepegawaian dan Umum; b. Sub Bagian Keuangan; dan
c. Sub Bagian Program.
(2) Bidang Pengelolaan Data Elektronik sebagaimana dimaksud Pasal 31 ayat (1) huruf c, terdiri dari :
a. Seksi Pengumpulan dan Pengolahan Data; b. Seksi Penyajian Data Elektronik; dan
c. Seksi Data Base.
(3) Bidang Pelayanan Informasi dan Komunikasi sebagaimana dimaksud Pasal 31 ayat (1) huruf d, terdiri dari :
a. Seksi Pelayanan Media Cetak;
b. Seksi Pelayanan Media Elektronik; dan c. Seksi Media Tradisional dan Pameran.
(4) Bidang Sarana dan Prasarana sebagaimana dimaksud Pasal 31 ayat (1) huruf e, terdiri dari :
(25)
BAB IX
DINAS KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL Bagian Kesatu
Kedudukan, Tugas dan Fungsi Pasal 33
Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil merupakan unsur pelaksana Otonomi Daerah, yang dipimpin oleh Kepala Dinas, yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah Kabupaten.
Pasal 34
Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil mempunyai tugas melaksanakan urusan Pemerintahan Daerah berdasarkan asas Otonomi dan tugas pembantuan dibidang kependudukan dan catatan sipil.
Pasal 35
Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil menyelenggarakan fungsi : a. perumusan kebijakan teknis dibidang kependudukan dan pencatatan
sipil;
b. penyelenggaraan urusan pemerintahan dan pelayanan umum dibidang kependudukan dan pencatatan sipil;
c. pembinaan dan pelaksanaan tugas dibidang kependudukan dan pencatatan sipil; dan
d. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan tugas dan fungsi Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil .
(26)
Bagian Kedua Susunan Organisasi
Pasal 36
(1) Susunan Organisasi Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil terdiri dari :
a. Kepala Dinas; b. Sekretariat;
c. Bidang Kependudukan; d. Bidang Pencatatan Sipil;
e. Bidang Pengelolaan Informasi Kependudukan; f. Unit Pelaksana Teknis Dinas; dan
g. Kelompok Jabatan Fungsional.
(2) Bagan Susunan Organisasi Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil dimaksud ayat (1) adalah sebagaimana pada lampiran VII dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Peraturan Daerah ini.
Pasal 37
(1) Sekretariat sebagaimana dimaksud Pasal 36 ayat (1) huruf b terdiri dari :
a. Sub Bagian Kepegawaian dan Umum; b. Sub Bagian Keuangan; dan
(27)
(2) Bidang Kependudukan sebagaimana dimaksud Pasal 36 ayat (1) huruf c terdiri dari :
a. Seksi Nomor Induk dan Kartu Keluarga; b. Seksi Kartu Tanda Penduduk ; dan c. Seksi Mutasi Kependudukan.
(3) Bidang Pencatatan Sipil sebagaimana dimaksud Pasal 36 ayat (1) huruf d terdiri dari :
a. Seksi Kelahiran dan Kematian;
b. Seksi Perkawinan, Perceraian dan Pengakuan Pengesahan Anak; dan
c. Seksi Mutasi Catatan Sipil.
(4) Bidang Pengelolaan Informasi Kependudukan sebagaimana dimaksud Pasal 36 ayat (1) huruf e terdiri dari :
a. Seksi Pengumpulan dan Pengolahan Data; b. Seksi Penyuluhan dan Informasi; dan c. Kasi Monitoring, Evaluasi dan Pelaporan.
BAB X
DINAS PU BINA MARGA Bagian Kesatu
Kedudukan, Tugas dan Fungsi Pasal 38
Dinas PU Bina Marga merupakan unsur pelaksana Otonomi Daerah, yang dipimpin oleh Kepala Dinas, yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah Kabupaten.
(28)
Pasal 39
Dinas PU Bina Marga mempunyai tugas melaksanakan urusan Pemerintahan Daerah berdasarkan asas Otonomi dan tugas pembantuan dibidang pekerjaan umum bina marga.
Pasal 40
Dinas PU Bina Marga menyelenggarakan fungsi :
a. perumusan kebijakan teknis dibidang pekerjaan umum bina marga; b. penyelenggaraan urusan pemerintahan dan pelayanan umum
dibidang pekerjaan; umum bina marga;
c. pembinaan dan pelaksanaan tugas dibidang pekerjaan umum bina marga; dan
d. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan tugas dan fungsi Dinas PU Bina Marga.
Bagian Kedua Susunan Organisasi
Pasal 41
(1) Susunan Organisasi Dinas PU Bina Marga dan Pengairan terdiri dari :
a. Kepala Dinas; b. Sekretariat; c. Bidang Program;
(29)
e. Bidang Peningkatan Jalan dan Jembatan; f. Bidang Pemeliharaan Jalan dan Jembatan; g. Unit Pelaksana Teknis Dinas; dan
h. Kelompok Jabatan Fungsional.
(2) Bagan Susunan Organisasi Dinas PU Bina Marga dan Pengairan dimaksud ayat (1) adalah sebagaimana pada Lampiran VIII dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Peraturan Daerah ini.
Pasal 42
(1) Sekretariat sebagaimana dimaksud Pasal 41 ayat (1) huruf b, terdiri dari :
a. Sub Bagian Kepegawaian; b. Sub Bagian Keuangan; dan c. Sub Bagian Umum.
(2) Bidang Program sebagaimana dimaksud Pasal 41 ayat (1) huruf c, terdiri dari :
a. Seksi Perencanaan Teknis;
b. Seksi Program dan Anggaran; dan
c. Seksi Monitoring, Evaluasi dan Pelaporan.
(3) Bidang Pembangunan Jalan dan Jembatan sebagaimana dimaksud Pasal 41 ayat (1) huruf d, terdiri dari :
a. Seksi Pembangunan Jalan;
b. Seksi Pembangunan Jembatan; dan c. Seksi Pengendalian Teknis.
(30)
(4) Bidang Peningkatan Jalan dan Jembatan sebagaimana dimaksud Pasal 41 ayat (1) huruf e, terdiri dari :
a. Seksi Peningkatan Jalan;
b. Seksi Peningkatan Jembatan; dan c. Seksi Pengendalian Teknis.
(5) Bidang Pemeliharaan Jalan dan Jembatan sebagaimana dimaksud Pasal 41 ayat (1) huruf f, terdiri dari :
a. Seksi Pemeliharaan Jalan;
b. Seksi Pemeliharaan Jembatan; dan c. Seksi Peralatan dan Inventarisasi.
BABXI
DINAS PU CIPTA KARYA, PENGAIRAN DAN TATA RUANG Bagian Kesatu
Kedudukan, Tugas dan Fungsi Pasal 43
Dinas PU Cipta Karya, Pengairan dan Tata Ruang merupakan unsur pelaksana Otonomi Daerah, yang dipimpin oleh Kepala Dinas, yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah.
(31)
Pasal 44
Dinas PU Cipta Karya, Pengairan dan Tata Ruang mempunyai tugas melaksanakan urusan Pemerintahan Daerah berdasarkan asas Otonomi dan tugas pembantuan dibidang pekerjaan umum cipta karya, pengairan dan tata ruang.
Pasal 45
Dinas PU Cipta Karya, Pengairan dan Tata Ruang menyelenggarakan fungsi :
a. perumusan kebijakan teknis dibidang pekerjaan umum cipta karya, pengairan dan tata ruang;
b. penyelenggaraan urusan pemerintahan dan pelayanan umum dibidang pekerjaan umum cipta karya, pengairan dan tata ruang; c. pembinaan dan pelaksanaan tugas di bidang pekerjaan umum cipta
karya, pengairan dan tata ruang; dan
d. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan tugas dan fungsi Dinas PU Cipta Karya, Pengairan dan Tata Ruang.
Bagian Kedua Susunan Organisasi
Pasal 46
(1) Susunan Organisasi Dinas PU Cipta Karya, Pengairan dan Tata Ruang terdiri dari :
a. Kepala Dinas; b. Sekretariat;
(32)
d. Bidang Pengairan; e. Bidang Tata Ruang;
f. Bidang Program dan Pengendalian Teknis; dan g. Unit Pelaksana Teknis Dinas; dan
h. Kelompok Jabatan Fungsional.
(2) Bagan Susunan Organisasi Dinas PU Cipta Karya, Pengairan dan Tata Ruang dimaksud ayat (1) adalah sebagaimana pada lampiran IX dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Peraturan Daerah ini.
Pasal 47
(1) Sekretariat sebagaimana dimaksud Pasal 46 ayat (1) huruf b terdiri dari :
a. Sub Bagian Kepegawaian; b. Sub Bagian Keuangan; dan c. Sub Bagian Umum.
(2) Bidang Keciptakaryaan sebagaimana dimaksud Pasal 46 ayat (1) huruf c terdiri dari :
a. Seksi Perumahan dan Prasarana; b. Seksi Penyehatan Lingkungan; dan c. Seksi Perkantoran, Gedung dan Tower.
(3) Bidang Pengairan sebagaimana dimaksud Pasal 46 ayat (1) huruf d terdiri dari :
a. Seksi Pembangunan dan Peningkatan; b. Seksi Bina Manfaat; dan
(33)
(4) Bidang Tata Ruang sebagaimana dimaksud Pasal 46 ayat (1) huruf e terdiri dari :
a. Seksi Pemanfaatan Lahan dan Ruang; b. Seksi Penataan Ruang; dan
c. Seksi Tata Kota.
(5) Bidang Program dan Pengendalian Teknis sebagaimana dimaksud Pasal 46 ayat (1) huruf f terdiri dari :
a. Seksi Penyusunan Program; b. Seksi Pengendalian Teknis; dan
c. Seksi Monitoring, Evaluasi dan Pelaporan.
BAB XII
DINAS PERINDUSTRIAN, PERDAGANGAN, KOPERASI DAN UKM Bagian Kesatu
Kedudukan, Tugas dan Fungsi Pasal 48
Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan UKM merupakan unsur pelaksana Otonomi Daerah, yang dipimpin oleh Kepala Dinas, yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah Kabupaten.
(34)
Pasal 49
Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan Usaha Kecil Menegah mempunyai tugas melaksanakan urusan Pemerintahan Daerah
berdasarkan asas Otonomi dan tugas pembantuan dibidang
perindustrian, perdagangan, koperasi dan usaha kecil menengah.
Pasal 50
Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan UKM
menyelenggarakan fungsi :
a. perumusan kebijakan teknis dibidang perindustrian, perdagangan, koperasi dan UKM;
b. penyelenggaraan urusan pemerintahan dan pelayanan umum dibidang perindustrian, perdagangan, koperasi dan UKM;
c. pembinaan dan pelaksanaan tugas dibidang perindustrian,
perdagangan, koperasi dan UKM; dan
d. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan tugas dan fungsi Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan UKM.
Bagian Kedua Susunan Organisasi
Pasal 51
(1) Susunan Organisasi Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan UKM, terdiri dari :
a. Kepala Dinas; b. Sekretariat;
(35)
c. Bidang Perindustrian; d. Bidang Perdagangan; e. Bidang Bina Koperasi;
f. Bidang Usaha Kecil dan Menengah; g. Unit Pelaksana Teknis Dinas; dan h. Kelompok Jabatan Fungsional.
(2) Bagan Susunan Organisasi Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan UKM dimaksud ayat (1) adalah sebagaimana pada lampiran X dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Peraturan Daerah ini.
Pasal 52
(1) Sekretariat sebagaimana dimaksud Pasal 51 ayat (1) huruf b, terdiri dari :
a. Sub Bagian Kepegawaian dan Umum; b. Sub Bagian Keuangan; dan
c. Sub Bagian Program.
(2) Bidang Perindustrian sebagaimana dimaksud Pasal 51 ayat (1) huruf c, terdiri dari :
a. Seksi Industri Logam, Mesin dan Aneka Jasa; b. Seksi Agro Industri dan Hasil Hutan; dan c. Seksi Industri Kimia.
(3) Bidang Perdagangan sebagaimana dimaksud Pasal 51 ayat (1) huruf d, terdiri dari :
(36)
b. Seksi Bina Usaha dan Sarana Perdagangan; dan c. Seksi Perlindungan Konsumen dan Metrologi.
(4) Bidang Bina Koperasi sebagaimana dimaksud Pasal 51 ayat (1)
huruf e, terdiri dari :
a. Seksi Bina Lembaga Koperasi; b. Seksi Bina Permodalan; dan c. Seksi Bina Usaha Koperasi
(5) Bidang Usaha Kecil dan Menengah sebagaimana dimaksud Pasal 51 ayat (1) huruf f, terdiri dari :
a. Seksi Usaha Industri Pertanian;
b. Seksi Usaha Industri Non Pertanian; dan c. Seksi Perdagangan dan Aneka Jasa.
BAB XIII
DINAS PERTANIAN TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURA Bagian Kesatu
Kedudukan, Tugas dan Fungsi Pasal 53
Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura merupakan unsur pelaksana Otonomi Daerah, yang dipimpin oleh Kepala Dinas, yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah Kabupaten.
(37)
Pasal 54
Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura mempunyai tugas melaksanakan urusan Pemerintahan Kabupaten berdasarkan asas Otonomi dan tugas pembantuan dibidang pertanian tanaman pangan dan hortikultura .
Pasal 55
Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura menyelenggarakan fungsi :
a. perumusan kebijakan teknis dibidang pertanian tanaman pangan dan hortikultura;
b. penyelenggaraan urusan pemerintahan dan pelayanan umum dibidang pertanian tanaman pangan dan hortikultura;
c. pembinaan dan pelaksanaan tugas dibidang pertanian tanaman pangan dan hortikultura; dan
d. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan tugas dan fungsi Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura.
Bagian Kedua Susunan Organisasi
Pasal 56
(1) Susunan Organisasi Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura terdiri dari :
a. Kepala Dinas; b. Sekretariat;
(38)
c. Bidang Program dan Kelembagaan Tani; d. Bidang Produksi Padi dan Palawija; e. Bidang Produksi Hortikultura;
f. Bidang Sarana dan Prasarana; g. Unit Pelaksana Teknis Dinas; dan h. Kelompok Jabatan Fungsional.
(2) Bagan Susunan Organisasi Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura dimaksud ayat (1) adalah sebagaimana pada lampiran XI dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Peraturan Daerah ini.
Pasal 57
(1) Sekretariat sebagaimana dimaksud Pasal 56 ayat (1) huruf b, terdiri dari :
a. Sub Bagian Kepegawaian; b. Sub Bagian Keuangan; dan c. Sub Bagian Umum.
(2) Bidang Program dan Kelembagaan Tani sebagaimana dimaksud Pasal 56 ayat (1) huruf c, terdiri dari :
a. Seksi Penyusunan Program; b. Seksi Kelembagaan Tani; dan c. Seksi Monitoring.
(39)
(3) Bidang Produksi Padi dan Palawija sebagaimana dimaksud Pasal 56 ayat (1) huruf d, terdiri dari :
a. Seksi Padi;
b. Seksi Palawija; dan
c. Seksi Perbenihan, Perlintan Padi dan Palawija.
(4) Bidang Produksi Hortikultura sebagaimana dimaksud Pasal 56 ayat (1) huruf e, terdiri dari :
a. Seksi Tanaman Buah-buahan dan Bio Farmaka; b. Seksi Tanaman Sayuran dan Tanaman Hias; dan c. Seksi Perbenihan, Perlintan Hortikultura.
(5) Bidang Sarana dan Prasarana sebagaimana dimaksud Pasal 56 ayat (1) huruf f, terdiri dari :
a. Seksi Pembinaan Penggunaan Pupuk dan Pestisida; b. Seksi Pengembangan Alsintan; dan
c. Seksi Pengelolaan Air dan Tanah.
BAB XIV
DINAS PETERNAKAN DAN PERIKANAN Bagian Kesatu
Kedudukan, Tugas dan Fungsi Pasal 58
Dinas Peternakan dan Perikanan merupakan unsur pelaksana Otonomi Daerah, yang dipimpin oleh Kepala Dinas, yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah Kabupaten.
(40)
Pasal 59
Dinas Peternakan dan Perikanan mempunyai tugas melaksanakan urusan Pemerintahan Kabupaten berdasarkan asas Otonomi dan tugas
pembantuan dibidang peternakan dan perikanan .
Pasal 60
Dinas Peternakan dan Perikanan menyelenggarakan fungsi :
a. perumusan kebijakan teknis dibidang peternakan dan perikanan; b. penyelenggaraan urusan pemerintahan dan pelayanan umum
dibidang peternakan dan perikanan;
c. pembinaan dan pelaksanaan tugas dibidang peternakan dan perikanan; dan
d. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan tugas dan fungsi Dinas Peternakan dan Perikanan.
Bagian Kedua Susunan Organisasi
Pasal 61
(1) Susunan Organisasi Dinas Peternakan dan Perikanan terdiri dari : a. Kepala Dinas;
b. Sekretariat; c. Bidang Program; d. Bidang Peternakan; e. Bidang Perikanan;
(41)
f. Bidang Kesehatan Hewan;
g. Unit Pelaksana Teknis Dinas; dan h. Kelompok Jabatan Fungsional.
(2) Bagan Susunan Organisasi Dinas Peternakan dan Perikanan dimaksud ayat (1) adalah sebagaimana pada lampiran XII dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Peraturan Daerah ini.
Pasal 62
(1) Sekretariat sebagaimana dimaksud Pasal 61 ayat (1) huruf b, terdiri dari :
a. Sub Bagian Kepegawaian; b. Sub Bagian Keuangan; dan c. Sub Bagian Umum.
(2) Bidang Program sebagaimana dimaksud Pasal 61 ayat (1) huruf c, terdiri dari :
a. Seksi Perencanaan;
b. Seksi Data dan Informasi; dan
c. Seksi Monitoring, Evaluasi dan Pelaporan.
(3) Bidang Peternakan sebagaimana dimaksud Pasal 61 ayat (1) huruf d, terdiri dari :
a. Seksi Ternak Besar; b. Seksi Ternak Kecil; dan c. Seksi Ternak Unggas.
(42)
(4) Bidang Perikanan sebagaimana dimaksud Pasal 61 ayat (1) huruf e, terdiri dari :
a. Seksi Sumber Daya Hayati; b. Seksi Budidaya Perikanan; dan c. Seksi Perikanan Tangkap.
(5) Bidang Kesehatan Hewan sebagaimana dimaksud Pasal 61 ayat
(1) huruf f, terdiri dari :
a. Seksi Pengamatan Penyakit Hewan dan Ikan;
b. Seksi Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit Hewan dan Ikan; dan
c. Seksi Kesehatan Masyarakat Verteriner.
BAB XV
DINAS PERKEBUNAN DAN KEHUTANAN Bagian Kesatu
Kedudukan, Tugas dan Fungsi Pasal 63
Dinas Perkebunan dan Kehutanan merupakan unsur pelaksana Otonomi Daerah, yang dipimpin oleh Kepala Dinas, yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah Kabupaten.
(43)
Pasal 64
Dinas Perkebunan dan Kehutanan mempunyai tugas melaksanakan urusan Pemerintahan Kabupaten berdasarkan asas Otonomi dan tugas pembantuan dibidang perkebunan dan kehutanan.
Pasal 65
Dinas Perkebunan dan Kehutanan menyelenggarakan fungsi :
a. perumusan kebijakan teknis dibidang perkebunan dan kehutanan; b. penyelenggaraan urusan pemerintahan dan pelayanan umum
dibidang perkebunan dan kehutanan;
c. pembinaan dan pelaksanaan tugas di bidang perkebunan dan kehutanan; dan
d. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan tugas dan fungsi Dinas Perkebunan dan Kehutanan.
Bagian Kedua Susunan Organisasi
Pasal 66
(1) Susunan Organisasi Dinas Perkebunan dan Kehutanan terdiri dari : a. Kepala Dinas;
b. Sekretariat; c. Bidang Program; d. Bidang Perkebunan; e. Bidang Kehutanan;
(44)
f. Bidang Kelembagaan dan Usaha; g. Unit Pelaksana Teknis Dinas; dan h. Kelompok Jabatan Fungsional.
(2) Bagan Susunan Organisasi Dinas Perkebunan dan Kehutanan dimaksud ayat (1) adalah sebagaimana pada lampiran XIII dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Peraturan Daerah ini.
Pasal 67
(1) Sekretariat sebagaimana dimaksud Pasal 66 ayat (1) huruf b, terdiri dari :
a. Sub Bagian Kepegawaian; b. Sub Bagian Keuangan; dan c. Sub Bagian Umum.
(2) Bidang Program sebagaimana dimaksud Pasal 66 ayat (1) huruf c, terdiri dari :
a. Seksi Pengumpulan dan Pengolahan Data; b. Seksi Penyusunan Rencana dan Program; dan c. Seksi Monitoring, Evaluasi dan Pelaporan.
(3) Bidang Perkebunan sebagaimana dimaksud Pasal 66 ayat (1) huruf d, terdiri dari :
a. Seksi Produksi Perkebunan;
b. Seksi Proteksi, Sarana dan Prasarana; dan c. Seksi Pasca Panen dan Pemasaran.
(45)
(4) Bidang Kehutanan sebagaimana dimaksud Pasal 66 ayat (1) huruf e, terdiri dari :
a. Seksi Rehabilitasi Hutan dan Lahan; b. Seksi Pengembangan Kehutanan; dan c. Seksi Perlindungan Kehutanan.
(5) Bidang Kelembagaan dan Usaha sebagaimana dimaksud Pasal 66 ayat (1) huruf f, terdiri dari :
a. Seksi Kelembagaan;
b. Seksi Usaha Perkebunan; dan c. Seksi Usaha Kehutanan.
BAB XVI
DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGI Bagian Kesatu
Kedudukan, Tugas dan Fungsi Pasal 68
Dinas Pertambangan dan Energi merupakan unsur pelaksana Otonomi Daerah, yang dipimpin oleh Kepala Dinas, yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah Kabupaten.
(46)
Pasal 69
Dinas Pertambangan dan Energi mempunyai tugas melaksanakan urusan Pemerintahan Kabupaten berdasarkan asas Otonomi dan tugas pembantuan dibidang pertambangan dan energi.
Pasal 70
Dinas Pertambangan dan Energi menyelenggarakan fungsi :
a. perumusan kebijakan teknis dibidang pertambangan dan energi; b. penyelenggaraan urusan Pemerintahan dan Pelayanan Umum
dibidang pertambangan dan energi;
c. pembinaan dan pelaksanaan tugas di bidang pertambangan dan energi; dan
d. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan tugas dan fungsi Dinas Pertambangan dan Energi.
Bagian Kedua Susunan Organisasi
Pasal 71
(1) Susunan Organisasi Dinas Pertambangan dan Energi terdiri dari : a. Kepala Dinas;
b. Sekretariat; c. Bidang Program;
(47)
f. Bidang Migas, Listrik dan Energi; g. Unit Pelaksana Teknis Dinas; dan h. Kelompok Jabatan Fungsional.
(2) Bagan Susunan Organisasi Dinas Pertambangan dan Energi dimaksud ayat (1) adalah sebagaimana pada lampiran XIV dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Peraturan Daerah ini.
Pasal 72
(1) Sekretariat sebagaimana dimaksud Pasal 71 ayat (1) huruf b, terdiri dari :
a. Sub Bagian Kepegawaian; b. Sub Bagian Keuangan; dan c. Sub Bagian Umum.
(2) Bidang Program sebagaimana dimaksud Pasal 71 ayat (1) huruf c, terdiri dari :
a. Seksi Data dan Informasi;
b. Seksi Program dan Pelaporan; dan c. Seksi Hukum dan Perundang-undangan.
(3) Bidang Geologi dan Sumber Daya Mineral sebagaimana dimaksud Pasal 71 ayat (1) huruf d, terdiri dari :
a. Seksi Inventarisasi Geologi; b. Seksi Geologi dan Mitigasi; dan c. Seksi Panas Bumi dan Air Tanah.
(48)
(4) Bidang Pertambangan Umum sebagaimana dimaksud Pasal 71 ayat (1) huruf e, terdiri dari :
a. Seksi Perizinan Pertambangan Umum;
b. Seksi Pengawasan Pertambangan Umum; dan c. Seksi Konservasi Pertambangan Umum.
(5) Bidang Migas, Listrik dan Energi sebagaimana dimaksud Pasal 71 ayat (1) huruf f, terdiri dari :
a. Seksi Minyak dan Gas Bumi; b. Seksi Ketenagalistrikan; dan c. Seksi Pengelolaan Energi.
BAB XVII
DINAS PENDAPATAN DAERAH Bagian Kesatu
Kedudukan, Tugas dan Fungsi Pasal 73
Dinas Pendapatan Daerah merupakan unsur pelaksana Otonomi Daerah, yang dipimpin oleh Kepala Dinas, yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah Kabupaten.
Pasal 74
Dinas Pendapatan Daerah mempunyai tugas melaksanakan urusan Pemerintahan Kabupaten berdasarkan asas Otonomi dan tugas pembantuan dibidang pendapatan daerah.
(49)
Pasal 75
Dinas Pendapatan menyelenggarakan fungsi :
a. perumusan kebijakan teknis dibidang pendapatan daerah;
b. penyelenggaraan urusan Pemerintahan dan pelayanan umum dibidang pendapatan daerah;
c. pembinaan dan pelaksanaan tugas dibidang pendapatan daerah ; dan
d. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan tugas dan fungsi Dinas Pendapatan Daerah.
Bagian Kedua Susunan Organisasi
Pasal 76
(1) Susunan Organisasi Dinas Pendapatan Daerah terdiri dari : a. Kepala Dinas;
b. Sekretariat;
c. Bidang Program dan Peningkatan;
d. Bidang Pendaftaran, Penetapan dan Pembukuan; e. Bidang Pendapatan Asli Daerah;
f. Bidang Dana Perimbangan; g. Unit Pelaksana Teknis Dinas; dan h. Kelompok Jabatan Fungsional.
(50)
(2) Bagan Susunan Organisasi Dinas Pendapatan dimaksud ayat (1) adalah sebagaimana pada lampiran XV dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Peraturan Daerah ini.
Pasal 77
(1) Sekretariat sebagaimana dimaksud Pasal 76 ayat (1) huruf b, terdiri dari :
a. Sub Bagian Kepegawaian; b. Sub Bagian Keuangan; dan c. Sub Bagian Umum.
(2) Bidang Program dan Peningkatan sebagaimana dimaksud Pasal 76 ayat (1) huruf c terdiri dari :
a. Seksi Program ;
b. Seksi Penggalian dan Peningkatan; dan d. Seksi Evaluasi dan Keberatan.
(3) Bidang Pendaftaran, Penetapan dan Pembukuan sebagaimana dimaksud Pasal 76 ayat (1) huruf d, terdiri dari :
a. Seksi Pendaftaran; b. Seksi Penetapan; dan e. Seksi Pembukuan.
(4) Bidang Pendapatan Asli Daerah dan Peningkatan sebagaimana dimaksud Pasal 76 ayat (1) huruf e, terdiri dari :
a. Seksi Pajak Daerah;
(51)
(5) Bidang Dana Perimbangan sebagaimana dimaksud Pasal 76 ayat (1) huruf f, terdiri dari :
a. Seksi Bagi Hasil Pajak;
b. Seksi Bagi Hasil Bukan Pajak; dan c. Seksi Pendapatan Lain-lain.
BAB XVIII
DINAS KEBERSIHAN, KEINDAHAN DAN PENANGGULANGAN KEBAKARAN
Bagian Kesatu
Kedudukan, Tugas dan Fungsi Pasal 78
Dinas Kebersihan, Keindahan dan Penanggulangan Kebakaran merupakan unsur pelaksana Otonomi daerah, yang dipimpin oleh Kepala Dinas, yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah Kabupaten.
Pasal 79
Dinas Kebersihan, Keindahan dan Penanggulangan Kebakaran mempunyai tugas melaksanakan urusan Pemerintahan Kabupaten berdasarkan asas Otonomi dan tugas pembantuan dibidang kebersihan, keindahan dan penanggulangan kebakaran.
(52)
Pasal 80
Dinas Kebersihan, Keindahan dan Penanggulangan Kebakaran menyelenggarakan fungsi :
a. perumusan kebijakan teknis dibidang kebersihan, keindahan dan penanggulangan kebakaran;
b. penyelenggaraan urusan pemerintahan dan pelayanan umum dibidang kebersihan, keindahan dan penanggulangan kebakaran; c. pembinaan dan pelaksanaan tugas di bidang kebersihan, keindahan
dan penanggulangan kebakaran; dan
d. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan tugas dan fungsi Dinas Kebersihan, Keindahan dan Penanggulangan Kebakaran.
Bagian Kedua Susunan Organisasi
Pasal 81
(1) Susunan Organisasi Dinas Kebersihan, Keindahan dan
Penanggulangan Kebakaran terdiri dari : a. Kepala Dinas;
b. Sekretariat;
c. Bidang Kebersihan; d. Bidang Keindahan;
e. Bidang Penanggulangan Kebakaran; f. Bidang Pengelolaan Sampah;
(53)
(2) Bagan Susunan Organisasi Dinas Kebersihan, Keindahan dan
Penanggulangan Kebakaran dimaksud ayat (1) adalah
sebagaimana pada lampiran XVI dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Peraturan Daerah ini.
Pasal 82
(1) Sekretariat sebagaimana dimaksud Pasal 81 ayat (1) huruf b, terdiri dari :
a. Sub Bagian Kepegawaian dan Umum; b. Sub Bagian Keuangan; dan
c. Sub Bagian Program.
(2) Bidang Kebersihan sebagaimana dimaksud Pasal 81 ayat (1) huruf c, terdiri dari :
a. Seksi Kebersihan dan Persampahan;
b. Seksi Sarana dan Prasarana Kebersihan; dan c. Seksi Retribusi.
(3) Bidang Keindahan sebagaimana dimaksud Pasal 81 ayat (1) huruf d, terdiri dari :
a. Seksi Keindahan dan Keasrian Lingkungan; b. Seksi Pertamanan; dan
(54)
(4) Bidang Penanggulangan Kebakaran sebagaimana dimaksud Pasal 81 ayat (1) huruf e, terdiri dari :
a. Seksi Operasional Penanggulangan Kebakaran; b. Seksi Sarana Prasarana Pemadam Kebakaran; dan c. Seksi Pencegahan Kebakaran.
(5) Bidang Pengelolaan Sampah sebagaimana dimaksud Pasal 81 ayat (1) huruf f, terdiri dari :
a. Seksi Pengolahan Sampah;
b. Seksi Pemanfaatan dan pemusnahan sampah; dan c. Seksi Sarana dan Prasarana.
BAB XIX
UNIT PELAKSANA TEKNIS DINAS DAN KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL
Bagian Kesatu
Kedudukan, Tugas dan Fungsi Pasal 83
(1) Pada Dinas Kabupaten dapat dibentuk Unit Pelaksana Teknis Dinas.
(2) Pembentukan Unit Pelaksana Teknis Dinas dimaksud ayat (1), didasarkan pada kebutuhan sesuai dengan beban kerja dengan memperhatikan faktor antara lain jumlah penduduk, luas wilayah dan potensi daerah sesuai bidang tugas Dinas.
(55)
Pasal 84
(1) Unit Pelaksana Teknis Dinas berfungsi melaksanakan kegiatan teknis operasional dan / atau kegiatan teknis penunjang yang mempunyai wilayah kerja satu atau beberapa Kecamatan.
(2) Unit Pelaksana Teknis Dinas dipimpin oleh seorang Kepala yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Dinas dan secara operasional dikoordinasikan oleh Camat.
Pasal 85
(1) Pada Dinas Kabupaten dapat ditetapkan Pegawai Negeri Sipil dalam jabatan fungsional sesuai Peraturan Perundang-undangan yang berlaku.
(2) Kelompok Jabatan Fungsional melaksanakan sebagian tugas Dinas sesuai dengan bidang keahlian dan kebutuhan.
Pasal 86
(1) Kelompok Jabatan Fungsional terdiri dari sejumlah tenaga fungsional yang ditetapkan sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku.
(2) Jumlah tenaga fungsional ditentukan berdasarkan kebutuhan dan beban kerja.
(3) Kelompok jabatan fungsional dipimpin oleh seorang tenaga fungsional senior yang ditunjuk.
(4) Pembinaan terhadap tenaga fungsional dilakukan sesuai Peraturan Perundang-undangan yang berlaku.
(56)
BAB XX
KEPANGKATAN, PENGANGKATAN DAN PEMBERHENTIAN
Pasal 87
Kepangkatan, Pengangkatan dan Pemberhentian Pejabat-pejabat di lingkungan Dinas Kabupaten dilaksanakan sesuai dengan Peraturan Perundang-undangan yang berlaku.
BAB XXI TATA KERJA
Pasal 88
Dalam melaksanakan tugasnya Kepala Dinas, Sekretaris, Kepala Bidang, Kepala Sub Bagian, Kepala Seksi dan Kepala UPTD menerapkan prinsip koordinasi, integrasi, sinkronisasi dan simplikasi baik dalam lingkungan masing-masing Dinas maupun antar satuan organisasi sesuai dengan tugas masing-masing.
Pasal 89
(1) Setiap pimpinan Dinas bertanggung jawab memimpin dan mengkoordinasikan bawahan masing-masing dan memberikan bimbingan serta petunjuk pelaksanaan tugas bawahannya.
(2) Setiap pimpinan satuan organisasi dalam Dinas wajib mengawasi bawahannya masing-masing dan bila terjadi penyimpangan agar mengambil langkah-langkah yang diperlukan sesuai peraturan
(57)
(3) Setiap pimpinan satuan organisasi dalam Dinas wajib mengikuti dan mematuhi petunjuk dan bertanggung jawab kepada atasan masing-masing dan menyiapkan laporan berkala tepat pada waktunya.
Pasal 90
Uraian tugas dan fungsi masing-masing Dinas Kabupaten ditetapkan dengan Peraturan Bupati.
BAB XXII
KETENTUAN PENUTUP Pasal 91
Dengan berlakunya Peraturan Daerah ini, maka Peraturan Daerah Kabupaten Ogan Komering Ulu Nomor 2 Tahun 2001 tentang Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Dinas-Dinas Kabupaten Ogan Komering Ulu (Lembaran Daerah Kabupaten Ogan Komering Ulu Tahun 2001 Nomor 2 Seri D) dan Peraturan Pelaksanaannya dicabut dan dinyatakan tidak berlaku lagi.
Pasal 92
Hal-hal yang belum diatur dalam Peraturan Daerah ini sepanjang mengenai teknis pelaksanaanya ditetapkan lebih lanjut oleh Bupati.
(58)
Pasal 93
Peraturan Daerah ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.
Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Daerah ini dengan penempatannya dalam Lembaran Daerah Kabupaten Ogan Komering Ulu.
Ditetapkan di Baturaja pada tanggal, 15 April 2008 BUPATI OGAN KOMERING ULU,
Cap/ dto EDDY YUSUF Diundangkan di Baturaja
pada tanggal, 15 April 2008
SEKRETARIS DAERAH KABUPATEN OGAN KOMERING ULU,
Cap / dto SYAMSIR DJALIB
LEMBARAN DAERAH KABUPATEN OGAN KOMERING ULU TAHUN 2008 NOMOR 11
(1)
(2) Bagan Susunan Organisasi Dinas Kebersihan, Keindahan dan Penanggulangan Kebakaran dimaksud ayat (1) adalah sebagaimana pada lampiran XVI dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Peraturan Daerah ini.
Pasal 82
(1) Sekretariat sebagaimana dimaksud Pasal 81 ayat (1) huruf b, terdiri dari :
a. Sub Bagian Kepegawaian dan Umum; b. Sub Bagian Keuangan; dan
c. Sub Bagian Program.
(2) Bidang Kebersihan sebagaimana dimaksud Pasal 81 ayat (1) huruf c, terdiri dari :
a. Seksi Kebersihan dan Persampahan;
b. Seksi Sarana dan Prasarana Kebersihan; dan c. Seksi Retribusi.
(3) Bidang Keindahan sebagaimana dimaksud Pasal 81 ayat (1) huruf d, terdiri dari :
a. Seksi Keindahan dan Keasrian Lingkungan; b. Seksi Pertamanan; dan
(2)
(4) Bidang Penanggulangan Kebakaran sebagaimana dimaksud Pasal 81 ayat (1) huruf e, terdiri dari :
a. Seksi Operasional Penanggulangan Kebakaran; b. Seksi Sarana Prasarana Pemadam Kebakaran; dan c. Seksi Pencegahan Kebakaran.
(5) Bidang Pengelolaan Sampah sebagaimana dimaksud Pasal 81 ayat (1) huruf f, terdiri dari :
a. Seksi Pengolahan Sampah;
b. Seksi Pemanfaatan dan pemusnahan sampah; dan c. Seksi Sarana dan Prasarana.
BAB XIX
UNIT PELAKSANA TEKNIS DINAS DAN KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL
Bagian Kesatu
Kedudukan, Tugas dan Fungsi Pasal 83
(1) Pada Dinas Kabupaten dapat dibentuk Unit Pelaksana Teknis Dinas.
(2) Pembentukan Unit Pelaksana Teknis Dinas dimaksud ayat (1), didasarkan pada kebutuhan sesuai dengan beban kerja dengan memperhatikan faktor antara lain jumlah penduduk, luas wilayah dan potensi daerah sesuai bidang tugas Dinas.
(3)
Pasal 84
(1) Unit Pelaksana Teknis Dinas berfungsi melaksanakan kegiatan teknis operasional dan / atau kegiatan teknis penunjang yang mempunyai wilayah kerja satu atau beberapa Kecamatan.
(2) Unit Pelaksana Teknis Dinas dipimpin oleh seorang Kepala yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Dinas dan secara operasional dikoordinasikan oleh Camat.
Pasal 85
(1) Pada Dinas Kabupaten dapat ditetapkan Pegawai Negeri Sipil dalam jabatan fungsional sesuai Peraturan Perundang-undangan yang berlaku.
(2) Kelompok Jabatan Fungsional melaksanakan sebagian tugas Dinas sesuai dengan bidang keahlian dan kebutuhan.
Pasal 86
(1) Kelompok Jabatan Fungsional terdiri dari sejumlah tenaga fungsional yang ditetapkan sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku.
(2) Jumlah tenaga fungsional ditentukan berdasarkan kebutuhan dan beban kerja.
(3) Kelompok jabatan fungsional dipimpin oleh seorang tenaga fungsional senior yang ditunjuk.
(4) Pembinaan terhadap tenaga fungsional dilakukan sesuai Peraturan Perundang-undangan yang berlaku.
(4)
BAB XX
KEPANGKATAN, PENGANGKATAN DAN PEMBERHENTIAN
Pasal 87
Kepangkatan, Pengangkatan dan Pemberhentian Pejabat-pejabat di lingkungan Dinas Kabupaten dilaksanakan sesuai dengan Peraturan Perundang-undangan yang berlaku.
BAB XXI TATA KERJA
Pasal 88
Dalam melaksanakan tugasnya Kepala Dinas, Sekretaris, Kepala Bidang, Kepala Sub Bagian, Kepala Seksi dan Kepala UPTD menerapkan prinsip koordinasi, integrasi, sinkronisasi dan simplikasi baik dalam lingkungan masing-masing Dinas maupun antar satuan organisasi sesuai dengan tugas masing-masing.
Pasal 89
(1) Setiap pimpinan Dinas bertanggung jawab memimpin dan mengkoordinasikan bawahan masing-masing dan memberikan bimbingan serta petunjuk pelaksanaan tugas bawahannya.
(2) Setiap pimpinan satuan organisasi dalam Dinas wajib mengawasi bawahannya masing-masing dan bila terjadi penyimpangan agar
(5)
(3) Setiap pimpinan satuan organisasi dalam Dinas wajib mengikuti dan mematuhi petunjuk dan bertanggung jawab kepada atasan masing-masing dan menyiapkan laporan berkala tepat pada waktunya.
Pasal 90
Uraian tugas dan fungsi masing-masing Dinas Kabupaten ditetapkan dengan Peraturan Bupati.
BAB XXII
KETENTUAN PENUTUP Pasal 91
Dengan berlakunya Peraturan Daerah ini, maka Peraturan Daerah Kabupaten Ogan Komering Ulu Nomor 2 Tahun 2001 tentang Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Dinas-Dinas Kabupaten Ogan Komering Ulu (Lembaran Daerah Kabupaten Ogan Komering Ulu Tahun 2001 Nomor 2 Seri D) dan Peraturan Pelaksanaannya dicabut dan dinyatakan tidak berlaku lagi.
Pasal 92
Hal-hal yang belum diatur dalam Peraturan Daerah ini sepanjang mengenai teknis pelaksanaanya ditetapkan lebih lanjut oleh Bupati.
(6)
Pasal 93
Peraturan Daerah ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.
Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Daerah ini dengan penempatannya dalam Lembaran Daerah Kabupaten Ogan Komering Ulu.
Ditetapkan di Baturaja pada tanggal, 15 April 2008 BUPATI OGAN KOMERING ULU,
Cap/ dto EDDY YUSUF Diundangkan di Baturaja
pada tanggal, 15 April 2008
SEKRETARIS DAERAH KABUPATEN OGAN KOMERING ULU,
Cap / dto SYAMSIR DJALIB
LEMBARAN DAERAH KABUPATEN OGAN KOMERING ULU TAHUN 2008 NOMOR 11