Siaran Pers Menteri LHK Resmikan Klinik Lingkungan dan Mitigasi Bencana Kelas Dunia
KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN
SEKRETARIAT JENDERAL
Gedung Manggala Wanabakti, Blok 1 Lantai 1 Jalan Gatot Subroto, Jakarta 10270
Telepon : 021-5705099, 5730118-9 Faximile 5710484
SIARAN PERS
Nomor: SP.269/HUMAS/PP/HMS.3/09/2017
Menteri LHK Resmikan Klinik Lingkungan dan Mitigasi Bencana Kelas Dunia
Jakarta, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Selasa, 26 September 2017.
Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Siti Nurbaya, meresmikan Klinik Lingkungan dan
Mitigasi Bencana (KLMB) di Universitas Gadjah Mada (UGM), Selasa 26 September 2017. KLMB
merupakan program riset bersama antara Kementerian LHK dan Fakultas Geografi, UGM. KLMB
dibangun sebagai pusat inovasi dalam pengelolaan lingkungan dan mitigasi bencana berkelas
dunia.
Menteri Siti mengungkapkan bahwa kehadiran pusat studi semacam KLMB sangat penting bagi
Indonesia. Pertama, karena Indonesia adalah negara besar, memiliki wilayah luas, jumlah
penduduk yang banyak, memiliki variasi landskap dan keanekaragaman hayati yang luar biasa
sehingga diperlukan pusat-pusat studi dalam subyek lingkungan dan alam. Kedua, letak geografis
Indonesia yang berada di dalam ring of fire, menjadikannya sebagai negara yang rawan akan
bencana, namun sisi positifnya adalah Indonesia dianugerahi lahan yang subur, dan sumber daya
alam yang melimpah. KLMB hadir untuk mengantisipasi berbagai bencana yang sewaktu-waktu
melanda Indonesia. Ketiga, pada aspek pengendalian perubahan iklim, dunia internasional sangat
memperhitungkan Indonesia. mendukung hal itu, kehadiran KLMB sebagai salah satu instrumen
pendukung menjadi sangat penting.
"Dalam waktu dekat melalui laboratorium (KLMB) ini kita bangun laboratorium ketahanan terhadap
perubahan iklim.", harap Menteri Siti.
Menteri Siti memuji KLMB ini dengan menyebutnya sebagai pusat studi pengembangan keilmuan
yang dikembangkan atas persoalan yang serius dengan dasar ilmu geografi/kebumian di tengah
masyarakat. KLMB ini akan menjadi pusat kajian, studi dan informasi dengan ciri memberikan
edukasi kepada masyarakat. "Banyak hal yang bisa dikeluarkan dari KLMB ini, dan betul-betul akan
memberi kontribusi kepada kebijakan nasional.", Menteri Siti menambahkan.
Pada kesempatan ini, Menteri Siti juga menjadi pembicara kunci kegiatan Seminar Nasional
Pengelolaan Pesisir dan Daerah Aliran Sungai (DAS). Seminar Nasional ini bertujuan untuk
pengembangan ilmu pengetahuan melalui diskusi ilmiah serta penyebarluasan hasil penelitian
terkait pengelolaan pesisir dan DAS.
Dalam paparannya, Menteri Siti menyampaikan beberapa kunci sukses dalam pengelolaan Daerah
Aliran Sungai (DAS) di Indonesia. Kerusakan DAS berdampak pada bencana lingkungan seperti
banjir, tanah longsor dan kekeringan. Mencegah berbagai bencana tersebut, sangat penting DAS
untuk dikelola dengan baik. Pengelolaan DAS harus didekati melalui pengembangan wilayah.
Selanjutnya harus ada konfigurasi bisnis baru, seperti pengelolaan wilayah hutan di DAS bersamasama masyarakat melalui Perhutanan Sosial. Pengelolaan DAS juga harus dilakukan dengan
langkah-langkah yang dapat diukur. Lebih mendasar lagi, adalah sinergi kelembagaan dengan
komitmen dalam perencanaan dan pelaksanaan dalam pengelolaan DAS.
Mengakhiri pidatonya, Menteri Siti berpesan kepada seluruh peserta Seminar Nasional, untuk terus
menanam pohon di lingkungan sekitarnya. setidaknya menanam minimal 25 pohon selama seumur
hidup. "Mari kita bawa hutan ke halaman rumah kita.", ajak Menteri Siti.(*)
Penanggung jawab berita:
Kepala Biro Humas Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan,
Djati Witjaksono Hadi – 081375633330
SEKRETARIAT JENDERAL
Gedung Manggala Wanabakti, Blok 1 Lantai 1 Jalan Gatot Subroto, Jakarta 10270
Telepon : 021-5705099, 5730118-9 Faximile 5710484
SIARAN PERS
Nomor: SP.269/HUMAS/PP/HMS.3/09/2017
Menteri LHK Resmikan Klinik Lingkungan dan Mitigasi Bencana Kelas Dunia
Jakarta, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Selasa, 26 September 2017.
Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Siti Nurbaya, meresmikan Klinik Lingkungan dan
Mitigasi Bencana (KLMB) di Universitas Gadjah Mada (UGM), Selasa 26 September 2017. KLMB
merupakan program riset bersama antara Kementerian LHK dan Fakultas Geografi, UGM. KLMB
dibangun sebagai pusat inovasi dalam pengelolaan lingkungan dan mitigasi bencana berkelas
dunia.
Menteri Siti mengungkapkan bahwa kehadiran pusat studi semacam KLMB sangat penting bagi
Indonesia. Pertama, karena Indonesia adalah negara besar, memiliki wilayah luas, jumlah
penduduk yang banyak, memiliki variasi landskap dan keanekaragaman hayati yang luar biasa
sehingga diperlukan pusat-pusat studi dalam subyek lingkungan dan alam. Kedua, letak geografis
Indonesia yang berada di dalam ring of fire, menjadikannya sebagai negara yang rawan akan
bencana, namun sisi positifnya adalah Indonesia dianugerahi lahan yang subur, dan sumber daya
alam yang melimpah. KLMB hadir untuk mengantisipasi berbagai bencana yang sewaktu-waktu
melanda Indonesia. Ketiga, pada aspek pengendalian perubahan iklim, dunia internasional sangat
memperhitungkan Indonesia. mendukung hal itu, kehadiran KLMB sebagai salah satu instrumen
pendukung menjadi sangat penting.
"Dalam waktu dekat melalui laboratorium (KLMB) ini kita bangun laboratorium ketahanan terhadap
perubahan iklim.", harap Menteri Siti.
Menteri Siti memuji KLMB ini dengan menyebutnya sebagai pusat studi pengembangan keilmuan
yang dikembangkan atas persoalan yang serius dengan dasar ilmu geografi/kebumian di tengah
masyarakat. KLMB ini akan menjadi pusat kajian, studi dan informasi dengan ciri memberikan
edukasi kepada masyarakat. "Banyak hal yang bisa dikeluarkan dari KLMB ini, dan betul-betul akan
memberi kontribusi kepada kebijakan nasional.", Menteri Siti menambahkan.
Pada kesempatan ini, Menteri Siti juga menjadi pembicara kunci kegiatan Seminar Nasional
Pengelolaan Pesisir dan Daerah Aliran Sungai (DAS). Seminar Nasional ini bertujuan untuk
pengembangan ilmu pengetahuan melalui diskusi ilmiah serta penyebarluasan hasil penelitian
terkait pengelolaan pesisir dan DAS.
Dalam paparannya, Menteri Siti menyampaikan beberapa kunci sukses dalam pengelolaan Daerah
Aliran Sungai (DAS) di Indonesia. Kerusakan DAS berdampak pada bencana lingkungan seperti
banjir, tanah longsor dan kekeringan. Mencegah berbagai bencana tersebut, sangat penting DAS
untuk dikelola dengan baik. Pengelolaan DAS harus didekati melalui pengembangan wilayah.
Selanjutnya harus ada konfigurasi bisnis baru, seperti pengelolaan wilayah hutan di DAS bersamasama masyarakat melalui Perhutanan Sosial. Pengelolaan DAS juga harus dilakukan dengan
langkah-langkah yang dapat diukur. Lebih mendasar lagi, adalah sinergi kelembagaan dengan
komitmen dalam perencanaan dan pelaksanaan dalam pengelolaan DAS.
Mengakhiri pidatonya, Menteri Siti berpesan kepada seluruh peserta Seminar Nasional, untuk terus
menanam pohon di lingkungan sekitarnya. setidaknya menanam minimal 25 pohon selama seumur
hidup. "Mari kita bawa hutan ke halaman rumah kita.", ajak Menteri Siti.(*)
Penanggung jawab berita:
Kepala Biro Humas Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan,
Djati Witjaksono Hadi – 081375633330