Siaran Pers IFAC 2017

International Foundation for Arts and Culture (IFAC) 18th 2017
“Prestasi Siswa Indonesia dalam Ajang International High Schools Arts Festival”

Jakarta, 11 Agustus 2017, Perhelatan International High Schools Arts Festival dilaksanakan
dari tanggal 8 s.d. 11 Agustus 2017 di Tokyo, Jepang. Penyelenggara dari kegiatan ini adalah
International Foundation for Arts and Culture (IFAC). Kegiatan ini bertujuan untuk
meningkatkan kreatifitas di bidang seni khususnya poster dan lukisan, serta menambah
pengalaman seni dan budaya untuk para siswa pendidikan menengah lintas negara. Tahun ini
merupakan tahun ke-18 penyelenggaraan kompetisi ini.
Kompetisi yang diselenggarakan oleh pihak IFAC ini diikuti oleh 18 negara untuk kategori
poster dan lukisan. Selain kategori tersebut, juga ada kategori untuk seni dan budaya Jepang.
Pada kategori poster dan lukisan, setiap negara maksimal mengirim 6 nominasi karya terbaik
untuk dikirim langsung ke pihak IFAC, kemudian diputuskan satu pemenang dari setiap
negara untuk hadir pada acara penganugerahan pemenang. 6 nominasi karya terbaik yang
dikirim adalah merupakan pemenang dari kegiatan Festival dan Lomba Seni Siswa Nasional
(FLS2N) tahun 2016 yang diselenggarakan di Kota Manado, Sulawaesi Utara pada bidang
poster kategori putera dan puteri.
Upacara penganugerahan pemenang diadakan pada tanggal 9 Agustus 2017 di ballroom hotel
Ritz Carlton Tokyo. Upacara dibuka oleh Chairman IFAC 2017, Mr. Haruhisa Handa.
“Sebuah kehormatan dan kebanggaan, para duta seni dan budaya dari berbagai negara bisa
hadir di tempat ini, semoga melalui kegiatan ini dapat menambah pengalaman dan bisa saling

bertukar informasi baik seni dan budaya maupun bidang lainnya.” tutur Handa. Acara ini juga
dihadiri oleh perwakilan kedutaan besar masing-masing negara. Bapak Eko Junor sebagai
Minister Counsellor turut hadir mewakili KBRI di Jepang. Delegasi Indonesia terdiri dari
Muhammad Naufal Giffari dari SMAN 1 Mataram sebagai peserta dan Robin Kristian dari
Direktorat Pembinaan SMA sebagai pendamping/observer.
Acara puncak yang dinantikan adalah pengumuman medali untuk para pemenang. Masingmasing pemenang dari berbagai negara diundang naik ke atas panggung untuk menerima
medali dan memberikan speech selama 1 menit untuk menjelaskan makna dari karya tersebut.
Muhammad Naufal Giffari dari Indonesia dipanggil ke atas panggung untuk menerima
medali emas. Naufal merupakan siswa asal SMAN 1 Mataram, Nusa Tenggara Barat yang
juga merupakan peraih medali emas FLS2N tahun 2016 pada bidang poster kategori putera.
“Saya masih belum percaya bisa mewakili Indonesia dalam kompetisi ini, apalagi ajang ini
diikuti oleh berbagai negara dari beberapa benua. Saya sangat senang bisa memperoleh
kesempatan yang berharga ini dan bisa mempersembahkan medali emas untuk Indonesia.”
ungkap Naufal.

Purwadi Sutanto, Direktur Pembinaan Sekolah Menengah Atas, Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan menyampaikan bahwa Indonesia merasa terhormat dapat mengikuti ajang
seperti ini, karena selain di bidang sains, kita harus mengembangkan bidang lainnya seperti
seni budaya dan juga olahraga sesuai dengan prinsip olah pikir, olah rasa, olah hati dan olah
raga. Selanjutnya Direktur Pembinaan SMA menyampaikan bahwa kegiatan IFAC harus

dipandang bukan hanya sebagai kesempatan berharga untuk memperkuat hubungan
persahabatan, memperluas jaringan, serta untuk memajukan kerjasama global untuk
pembangunan pendidikan, seni dan budaya dunia yang berkualitas dan berkelanjutan.
Selain kegiatan tersebut, para siswa diajak untuk mengenal sejarah, seni dan kebudayaan
Jepang dengan mengunjungi tempat kerajinan tradisional Jepang, beberapa kuil bersejarah
dan museum. Para siswa sangat antusias mengikuti rangkaian kegiatan yang diadakan oleh
pihak IFAC, mereka ingin kembali lagi ke Jepang untuk merasakan perpaduan antara seni
dan budaya yang dikemas dengan teknologi yang canggih. (RKR)

Robin Kristian
Subdit Peserta Didik
Direktorat Pembinaan SMA
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
0853 1122 6073 – robin.kristian@kemdikbud.go.id