HAPID – Macam Acara Pemeriksaan Sidang 2015
Pemeriksaan Sidang Pemeriksaan Sidang Pengadilan Pengadilan
(Pasal 145-216 KUHAP)
(Pasal 145-216 KUHAP)
PEMERIKSAAN PERKARA PIDANA
REVISI KUHAP
Ruang sidang Ruang sidang 1. 1. Majelis Hakim Majelis Hakim 2. 2. JPU JPU 3. 3. Terdakwa+ PH Terdakwa+ PH 4. 4. Terperiksa Terperiksa
(Saksi/ahli/Terdak
(Saksi/ahli/Terdak
wa) wa) 5. 5. Pengunjung PengunjungCourtroom Courtroom
- - JUDGES
JUDGES
- - PLAINTIFF
PLAINTIFF
- - DEFENDANT
DEFENDANT
- - WITNESS
WITNESS
- - JURY JURY - PUBLIC
PUBLIC BENCH BENCH
Macam Acara Pemeriksaan Macam Acara Pemeriksaan
Acara Pemeriksaan Biasa Acara Pemeriksaan Biasa
Acara Pemeriksaan Singkat Acara Pemeriksaan Singkat
Acara Pemeriksaan Cepat : Acara Pemeriksaan Cepat :
1. R oll ( Pelanggaran LL)
1. R oll ( Pelanggaran LL)
2. Tipiring /Penghinaan Ringan
2. Tipiring /Penghinaan Ringan
Dasar Dasar
Acara Pemeriksaan Acara Pemeriksaan
Pemeriksaan Dibedakan Pemeriksaan Dibedakan berdasarkan: berdasarkan:
Macam Tindak Pidana (Ps. 205)
Macam Tindak Pidana (Ps. 205)
Berat/Jenis Hukuman Berat/Jenis Hukuman
Pembuktiannya (Sederhana/Sulit?)
Pembuktiannya (Sederhana/Sulit?)
Alat buktinya Alat buktinya
Dll.
Dll.
Prinsip Pemeriksaan Persidangan Prinsip Pemeriksaan Persidangan
Terbuka untuk Umum Terbuka untuk Umum
Hadirnya Terdakwa Hadirnya Terdakwa
Ketua Sidang Memimpin Pemeriksaan Ketua Sidang Memimpin Pemeriksaan
Langsung dan Lisan Langsung dan Lisan
Pemeriksaan Secara Pemeriksaan Secara
Bebas Bebas
Lebih dulu Mendengar Lebih dulu Mendengar
Keterangan Saksi Keterangan Saksi
Proses Ajudikasi Perkara Pidana
Proses Ajudikasi Perkara Pidana
Revisi KUHAP
Revisi KUHAP Acara Pemeriksaan Biasa Acara Pemeriksaan Biasa
Semua Siap di R. Sidang kec. MH Semua Siap di R. Sidang kec. MH
MH Masuk dan membuka sidang MH Masuk dan membuka sidang
PU memanggil Terdakwa masuk PU memanggil Terdakwa masuk
Identitas Terdakwa Identitas Terdakwa
Pembacaan SD Pembacaan SD
Menanyakan Tdw sudah mengerti/tidak isi SD Menanyakan Tdw sudah mengerti/tidak isi SD
Hak mengajukan Eksepsi (jika ada) Hak mengajukan Eksepsi (jika ada)
EKSEPSI
EKSEPSI
Pasal 156 KUHAP (KEBERATAN) Pasal 156 KUHAP (KEBERATAN) Kewenangan : absolut atau relatif
- - Kewenangan : absolut atau relatif
Dakwaan tidak dapat diterima (Pasal 143 ayat 2a KUHAP) - Dakwaan tidak dapat diterima (Pasal 143 ayat 2a KUHAP) Dakwaan batal demi hukum/harus dibatalkan (Pasal 143 2b KUHAP)
- - Dakwaan batal demi hukum/harus dibatalkan (Pasal 143 2b KUHAP)
Sistematika Surat Keberatan: Sistematika Surat Keberatan:
Pendahuluan - Pendahuluan Opening Statement
- - Opening Statement
Posita - Posita Petitum
- - Petitum
- Pendahuluan
- Opening Statement
- Fakta Persidangan
- Analisa Fakta
- Analisa Yuridis
- Kesimpulan
- Permohonan
Macam2 Eksepsi Macam2 Eksepsi
E. Premateur
E. Penerapan perUU tidak tepat
E. Penerapan perUU tidak tepat
E. Bukan TP
E. Bukan TP
E. Terkait Delik Aduan
E. Terkait Delik Aduan
E. Litispendentia: Kompetensi
E. Litispendentia: Kompetensi
E. Premptoir: Gugurnya hak menuntut
E. Premptoir: Gugurnya hak menuntut
E. Error in Persona: Syarat Formil
E. Error in Persona: Syarat Formil
E. Obscuur Libelli: syarat Materiil
E. Obscuur Libelli: syarat Materiil
E. Premateur
TANGGAPAN JPU ATAS KEBERATAN
TANGGAPAN JPU ATAS KEBERATAN
Pengadilan Berwenang memeriksa, mengadili dan Pengadilan Berwenang memeriksa, mengadili dan memutus perkara memutus perkara
Dakwaan telah dibuat sesuai dengan syarat formill Dakwaan telah dibuat sesuai dengan syarat formill dan materiil sebagaimana dimaksud pasal 143 dan materiil sebagaimana dimaksud pasal 143
KUHAP KUHAP
Isi Putusan Sela
Isi Putusan Sela
Eksepsi diterima: tidak ada tahap
Eksepsi diterima: tidak ada tahap pembuktian pembuktian
Eksepsi tidak diterima: lanjut pembuktian
Eksepsi tidak diterima: lanjut pembuktian
Eksepsi ditolak: lanjut pembuktian Eksepsi ditolak: lanjut pembuktian
PUTUSAN SELA PUTUSAN SELA
Diputus setelah JPU memberikan tanggapan Diputus setelah JPU memberikan tanggapan
Diputus bersama-sama dengan putusan akhir Diputus bersama-sama dengan putusan akhir
Pengadilan berwenang/tidak berwenang, dakwaan Pengadilan berwenang/tidak berwenang, dakwaan sesuai dengan ketentuan pasal 143 atau tidak dapat sesuai dengan ketentuan pasal 143 atau tidak dapat diterima atau dibatalkan atau batal demi hukum diterima atau dibatalkan atau batal demi hukum
Pemeriksaan dilanjutkan Pemeriksaan dilanjutkan
Dilakukan di Pengadilan/Peradilan lain Dilakukan di Pengadilan/Peradilan lain
Berkas dikembalikan untuk memperbaiki dakwaan Berkas dikembalikan untuk memperbaiki dakwaan
PERLAWANAN/VERZET
Ke Pengadilan Tinggi Ke Pengadilan Tinggi
JPU memperbaiki dakwaan atau dakwaan JPU memperbaiki dakwaan atau dakwaan sudah tepat sudah tepat
PH tidak sependapat PH tidak sependapat
, , persidangan dilanjutkan persidangan dilanjutkan
SIDANG PEMBUKTIAN
TUNTUTAN/REQUISITOIR
CLOSING STATEMENT CLOSING STATEMENT
SISTEMATIKA SISTEMATIKA
Pendahuluan
Opening Statement
Fakta Persidangan
Analisa Fakta
Analisa Yuridis
Kesimpulan
Permohonan
PEMBELAAN/PLEDOOI
Dasar pembenar dan dasar
Dasar pembenar dan dasar pemaaf
pemaaf Error in persona
Error in persona Ne bis in idem
Ne bis in idem Asas legalitas/ Retroaktivitas
Asas legalitas/ Retroaktivitas Asas oportunitas
Asas oportunitas Verjaring
Verjaring Kualifikasi delik dan inti delik
Kualifikasi delik dan inti delik Samenloop dan deelneming
Samenloop dan deelneming Concursus realis dan idealis
Concursus realis dan idealis SISTEMATIKA PEMBELAAN SISTEMATIKA PEMBELAAN - Pendahuluan
Pendahuluan - Fakta persidangan
Fakta persidangan - Analisa fakta
Analisa fakta - Analisa Yuridis Analisa Yuridis - Permohonan: bebas atau lepas dari
Permohonan: bebas atau lepas dari segala tuntutan, clemency segala tuntutan, clemency PUTUSAN PUTUSAN
ANALISA FAKTA ANALISA FAKTA
ANALISA YURIDIS ANALISA YURIDIS
PERTIMBANGAN PERTIMBANGAN
PUTUSAN: PIDANA, BEBAS ATAU
LEPAS LEPAS
Acara Pemeriksaan Singkat
Acara Pemeriksaan Singkat
1.4. Putusan dicatat dalam berita acara sidang (Pasal 203
) dan huruf (f) ) dan huruf (f) KUHAP).
(3) (3) huruf ( huruf ( e e
(Pasal 203 ayat (Pasal 203 ayat
Hakim membuat surat yang memuat amar putusan tersebut tersebut dan memiliki kekuatan hukum yang sama dan memiliki kekuatan hukum yang sama dengan putusan pengadilan acara biasa dengan putusan pengadilan acara biasa
5. Hakim membuat surat yang memuat amar putusan
Putusan dicatat dalam berita acara sidang (Pasal 203 ayat ayat (3) KUHAP) ayat ayat (3) KUHAP) 5.
4.
1. Pasal 203 (1): di luar 205, pembuktian
Hakim dapat meminta penuntut umum membuat pemeriksaan tambahan (Pasal 203 ayat (3) b KUHAP). pemeriksaan tambahan (Pasal 203 ayat (3) b KUHAP).
3. Hakim dapat meminta penuntut umum membuat
3.
Penuntut umum tidak membuat surat dakwaan (Pasal 203 ayat (3)a KUHAP). 203 ayat (3)a KUHAP).
2. Penuntut umum tidak membuat surat dakwaan (Pasal
, , dan dan sifatnya sifatnya sederhana sederhana 2.
Pasal 203 (1): di luar 205, pembuktian dan penerapan dan penerapan hukumnya hukumnya mudah mudah
KUHAP).
Acara Pemeriksaan Cepat/Roll
Acara Pemeriksaan Cepat/Roll
Pasal 205: Tipiring maks pidana 3 bulan dan Pasal 205: Tipiring maks pidana 3 bulan dan atau denda maks Rp.7.500,- dan penghinaan atau denda maks Rp.7.500,- dan penghinaan ringan ringan
Dibagi 2: Dibagi 2: 1.
1. Acr Pemeriksaan Tipiring
Acr Pemeriksaan Tipiring 2.
2. Acr Pemeriksaan Pelanggaran LL
Acr Pemeriksaan Pelanggaran LL
Acara Pemeriksaan Tipiring Acara Pemeriksaan Tipiring
Penyidik a/ Kuasa PU langsung menghadapkan Penyidik a/ Kuasa PU langsung menghadapkan semuanya ke Pengadilan (Pasal 205 ayat (2) KUHAP). semuanya ke Pengadilan (Pasal 205 ayat (2) KUHAP).
hakim tunggal pada tingkat pertama dan terakhir.
hakim tunggal pada tingkat pertama dan terakhir.
Kecuali dalam hal dijatuhkan pidana perampasan Kecuali dalam hal dijatuhkan pidana perampasan kemerdekaan, terdakwa dapat meminta upaya hukum kemerdekaan, terdakwa dapat meminta upaya hukum banding (Pasal 205 ayat (3) KUHAP). banding (Pasal 205 ayat (3) KUHAP).
Pasal 208 KUHAP, saksi tidak mengucapkan sumpah Pasal 208 KUHAP, saksi tidak mengucapkan sumpah atau janji kecuali hakim menganggap perlu. atau janji kecuali hakim menganggap perlu.
Putusan dicatat dalam daftar catatan perkara, Putusan dicatat dalam daftar catatan perkara, danselanjutnya dicatat dalam register perkara. danselanjutnya dicatat dalam register perkara.
Berita Berita acara pemeriksaan sidang tidak dibuat (Pasal 209 acara pemeriksaan sidang tidak dibuat (Pasal 209 KUHAP).
KUHAP).
Perma No.2 th 2012 Perma No.2 th 2012
Pada tanggal 28 Februari 2012 Mahkamah Pada tanggal 28 Februari 2012 Mahkamah
Agung mengeluarkan Peraturan Mahkamah Agung mengeluarkan Peraturan Mahkamah
Agung ( PERMA ) Nomor 2 Tahun 2012 Agung ( PERMA ) Nomor 2 Tahun 2012 tentang penyesuaian batasan tindak pidana tentang penyesuaian batasan tindak pidana ringan dan jumlah denda dalam KUHP. Pasal ringan dan jumlah denda dalam KUHP. Pasal
1, “Rp. 250” dibaca menjadi Rp 2.500.000,00 1, “Rp. 250” dibaca menjadi Rp 2.500.000,00
Perma No.2 th 2012
Perma No.2 th 2012
Pasal 2 ayat (2) dan ayat (3) dijelaskan, Pasal 2 ayat (2) dan ayat (3) dijelaskan, apabila nilai barang atau uang tersebut bernilai apabila nilai barang atau uang tersebut bernilai tidak lebih dari Rp 2,5 Juta, Ketua Pengadilan tidak lebih dari Rp 2,5 Juta, Ketua Pengadilan segera menetapkan Hakim Tunggal untuk segera menetapkan Hakim Tunggal untuk memeriksa, mengadili dan memutus perkara memeriksa, mengadili dan memutus perkara tersebut dengan Acara Pemeriksaan Cepat tersebut dengan Acara Pemeriksaan Cepat yang diatur dalam Pasal 205-210 KUHAP dan yang diatur dalam Pasal 205-210 KUHAP dan
Ketua Pengadilan tidak menetapkan Ketua Pengadilan tidak menetapkan penahanan ataupun perpanjangan penahanan penahanan ataupun perpanjangan penahanan .
. Acara Pemeriksaan Pelanggaran
Acara Pemeriksaan Pelanggaran
Lalu Lintas
Lalu Lintas
hakim tunggal; hakim tunggal; tidak diper lukan berita acara pemeriksaan (Pasal 212 tidak diper lukan berita acara pemeriksaan (Pasal 212 KUHAP). KUHAP). Terdakwa dapat diwakili (Pasal 211 KUHAP). Terdakwa dapat diwakili (Pasal 211 KUHAP).
Pemeriksaan dapat dilakukan tanpa hadirnya terdakwa atau Pemeriksaan dapat dilakukan tanpa hadirnya terdakwa atau wakilnya ( wakilnya ( verstek verstek atau putusan atau putusan in absentia in absentia
). Pasal 214 ayat ). Pasal 214 ayat (1) KUHAP.
(1) KUHAP. Dalam hal putusan berupa pidana perampasan
Dalam hal putusan berupa pidana perampasan
kemerdekaan, terdakwa dapat mengajukan perlawanan
kemerdekaan, terdakwa dapat mengajukan perlawanan
(Pasal 214 ayat (4) KUHAP). (Pasal 214 ayat (4) KUHAP). Perlawanan dalam waktu 7 hari sesudah putusan Perlawanan dalam waktu 7 hari sesudah putusan diberitahukan secara sah kepada terdakwa, kepada diberitahukan secara sah kepada terdakwa, kepada pengadilan yang menjatuhkan putusan itu (Pasal 214 ayat pengadilan yang menjatuhkan putusan itu (Pasal 214 ayat (5) KUHAP).
(5) KUHAP). Putusan setelah perlawanan tetap berupa pidana
Putusan setelah perlawanan tetap berupa pidana
(perampasan kemerdekaan terdakwa), terdakwa dapat
(perampasan kemerdekaan terdakwa), terdakwa dapat
banding. (Pasal 214 ayat 8). banding. (Pasal 214 ayat 8).
Perbandingan
Perbandingan
Pemeriksaan Singkat Pemeriksaan Singkat 1.
1. Pasal 203 (1): di luar
205, pembuktian mudah 205, pembuktian mudah dan sederhana dan sederhana 2.
Penuntut umum tidak membuat surat dakwaan membuat surat dakwaan
(Pasal 203 ayat (3)a (Pasal 203 ayat (3)a KUHAP).
KUHAP).
Pemeriksaan Cepat Pemeriksaan Cepat
Pasal 203 (1): di luar
Pasal 205: Tipiring maks pidana Pasal 205: Tipiring maks pidana 3 bulan dan atau denda 3 bulan dan atau denda maks Rp.7.500,- dan maks Rp.7.500,- dan penghinaan ringan penghinaan ringan
2. Penuntut umum tidak
Dibagi 2: Dibagi 2: 1. 1. Acr Pemeriksaan Tipiring Acr Pemeriksaan Tipiring 2. 2. Acr Pem Pelanggaran LL Acr Pem Pelanggaran LL
Tipiring: Tipiring:
Penyidik a/ Kuasa Penyidik a/ Kuasa
PU langsung menghadapkan PU langsung menghadapkan semuanya ke Pengadilan semuanya ke Pengadilan (Pasal 205 ayat (2) KUHAP).
(Pasal 205 ayat (2) KUHAP). PERBANDINGAN PERBANDINGAN Pemeriksaan Singkat Pemeriksaan Tipiring
1. Majelis Hakim
2. Upaya Hukum Biasa
3. Hakim dapat meminta penuntut umum membuat pemeriksaan tambahan (Pasal 203 ayat (3) b KUHAP).
4. Saksi Mengucap Sumpah
5. Putusan dicatat dalam berita acara sidang (Pasal 203 ayat ayat (3) KUHAP)
6. Hakim membuat surat yang memuat amar putusan tersebut (Pasal 203 ayat (3) e KUHAP).
1. Hakim tunggal
2. Kec dijatuhkan pidana perampasan kemerdekaan, tdw Br dpt banding (Pasal 205 ayat (3) KUHAP).
3. Pasal 208 KUHAP, saksi tidak mengucapkan sumpah /janji kec hakim menganggap perlu.
4. Putusan dicatat dalam daftar Perkara
5. Berita acara pemeriksaan sidang tidak dibuat (Pasal 209 KUHAP). Sistem Pemeriksaan Perkara Sistem Pemeriksaan Perkara
Khusus
Khusus
A. Sistem Pemeriksaan Perkara Tindak Pidana
A. Sistem Pemeriksaan Perkara Tindak Pidana Korupsi (UU No. 46 Tahun 2009 tentang
Korupsi (UU No. 46 Tahun 2009 tentang Pengadilan Tindak Pidana Korupsi)
Pengadilan Tindak Pidana Korupsi)
1. Pengadilan dibentuk di setiap ibukota provinsi
1. Pengadilan dibentuk di setiap ibukota provinsi dan kota/kabupaten. dan kota/kabupaten.
2. Pengadilan berwenang memeriksa Tindak
2. Pengadilan berwenang memeriksa Tindak pidana korupsi, Tindak pidana pencucian uang pidana korupsi, Tindak pidana pencucian uang yang tindak pidana asalnya adalah tipikor, dan yang tindak pidana asalnya adalah tipikor, dan tindak pidana yang dinyatakan sbg tipikor oleh tindak pidana yang dinyatakan sbg tipikor oleh uu lainnya uu lainnya
4. Majelis hakim terdiri dari hakim karier dan
4. Majelis hakim terdiri dari hakim karier dan hakim hakim ad hoc. ad hoc.
a. majelis hakim terdiri dari 3 orang, 1
a. majelis hakim terdiri dari 3 orang, 1 hakim karier dan 2 hakim ad hoc hakim karier dan 2 hakim ad hoc
b. majelis hakim terdiri dari 5 orang, 2
b. majelis hakim terdiri dari 5 orang, 2 hakim karier dan 3 hakim ad hoc. hakim karier dan 3 hakim ad hoc.
5. Semua bukti dan alat bukti harus diperoleh
5. Semua bukti dan alat bukti harus diperoleh
secara sah berdasarkan undang-undang.
secara sah berdasarkan undang-undang.
6. Adanya jangka waktu pemeriksaan. PN 120
6. Adanya jangka waktu pemeriksaan. PN 120
hari kerja, PT 60 hari kerja, kasasi 120 hari hari kerja, PT 60 hari kerja, kasasi 120 hari kerja, dan PK 60 hari kerja kerja, dan PK 60 hari kerja ..
Sidang Pemeriksaan Perkara Korupsi Sidang Pemeriksaan Perkara Korupsi Sistem Pemeriksaan Perkara Sistem Pemeriksaan Perkara
Khusus
Khusus
B. Sistem Peradilan Pidana Anak (tahap
B. Sistem Peradilan Pidana Anak (tahap persidangan)(UU No. 11 Tahun 2012 ttg SPPA) persidangan)(UU No. 11 Tahun 2012 ttg SPPA) 1.
1. Kewajiban menerapkan diversi.
Kewajiban menerapkan diversi.
2.
2. Proses peradilan pidana dijalankan bila diversi Proses peradilan pidana dijalankan bila diversi tidak berhasil dilaksanakan. tidak berhasil dilaksanakan.
3.
3. Adanya perlindungan khusus bila TP dilakukan Adanya perlindungan khusus bila TP dilakukan dalam situasi darurat. dalam situasi darurat.
4.
4. Proses persidangan harus memperhatikan Proses persidangan harus memperhatikan kepentingan terbaik bagi anak. kepentingan terbaik bagi anak.
5.
9.
11. Sebelum vonis, adanya kesempatan
Pemeriksaan anak korban dan atau anak saksi dapat dilakukan secara khusus dapat dilakukan secara khusus 11.
10. Pemeriksaan anak korban dan atau anak saksi
10.
Pembimbing kemasyarakatan membacakan laporan hasil penelitian kemasyarakatan setelah pembacaan hasil penelitian kemasyarakatan setelah pembacaan surat dakwaan. surat dakwaan.
9. Pembimbing kemasyarakatan membacakan laporan
Proses pemeriksaan dilakukan secara tertutup.
5. Menjaga kerahasiaan identitas anak (pelaku,
8. Proses pemeriksaan dilakukan secara tertutup.
Diperiksa di ruang sidang khusus anak 8.
7. Diperiksa di ruang sidang khusus anak
7.
Peradilan anak ditujukan bagi anak yang belm berumur 18 thn atau pada saat diajukan ke berumur 18 thn atau pada saat diajukan ke persidangan belum berusia 21 thn. persidangan belum berusia 21 thn.
6. Peradilan anak ditujukan bagi anak yang belm
Menjaga kerahasiaan identitas anak (pelaku, korban, dan saksi) korban, dan saksi) 6.
Sebelum vonis, adanya kesempatan mengemukakan hal yg bermanfaat bagi anak. mengemukakan hal yg bermanfaat bagi anak.
PERADILAN PIDANA ANAK
C. Pemeriksaan perkara Kehutanan (UU No.
C. Pemeriksaan perkara Kehutanan (UU No.
18 Tahun 2013 tentang Pencegahan dan
18 Tahun 2013 tentang Pencegahan dan Pemberantasan Kerusakan Hutan)
Pemberantasan Kerusakan Hutan) 1.
Hukum acara berdasarkan KUHAP, kecuali dinyatakan lain. dinyatakan lain.
1. Hukum acara berdasarkan KUHAP, kecuali
2.
Diperiksa oleh majelis hakim yang terdiri dari 1 orang hakim karier dan 2 orang dari 1 orang hakim karier dan 2 orang hakim adhoc hakim adhoc 3.
2. Diperiksa oleh majelis hakim yang terdiri
Pemeriksaan dapat dilakukan secara in
absentia
1.
Jangka waktu pemeriksaan: 1.
1. Jangka waktu pemeriksaan:
1. Perkara perusakan hutan diperiksa PN dlm
Perkara perusakan hutan diperiksa PN dlm jangka waktu 45 hari kerja. jangka waktu 45 hari kerja.
2.
2. Banding perkara perusakan hutan diperiksa
Banding perkara perusakan hutan diperiksa PT dlm wkt 30 hari kerja. PT dlm wkt 30 hari kerja.
3.
3. Kasasi perkara pembalakan liar diperiksa MA
Kasasi perkara pembalakan liar diperiksa MA dlm wkt 50 hari kerja. dlm wkt 50 hari kerja.
Sistem Pemeriksaan
Sistem Pemeriksaan
Persidangan
Persidangandi Perancis
di Perancis Tribunal de Police= Pemeriksaan
Tribunal de Police= Pemeriksaan Cepat
Cepat
Tribunal de Correctionnel Tribunal de Correctionnel
=Pemeriksaan Singkat =Pemeriksaan Singkat
La cour d’Assis =
La cour d’Assis = Pemeriksaan Biasa
Pemeriksaan Biasa Category: Category:
Type of Type of ofense ofense
: :
Contravention = Cepat.
Contravention = Cepat. u/Tilang, Pelanggaran u/Tilang, Pelanggaran
Delits = Singkat Delits = Singkat u/Tipiring u/Tipiring
Crimes = TP Pidana berat Crimes = TP Pidana berat
(Pembunuhan, Korupsi, (Pembunuhan, Korupsi, Teroris, dll).
Teroris, dll). COUR D’ASSIS PROCEDURE
COUR D’ASSIS PROCEDURE
This courtroom This courtroom drawing shows Judge drawing shows Judge
Michael Sonberg Michael Sonberg presiding during presiding during procedures calling for procedures calling for the delay in the the delay in the arraignment of IMF arraignment of IMF chief Dominique chief Dominique
Strauss-Kahn: Strauss-Kahn:
Dominique Strauss- Dominique Strauss-
Kahn: medical Kahn: medical examination delays examination delays court appearance... court appearance...