PENGEMBANGAN BAHAN AJAR ESSAY WRITING BERBASIS CHALLENGE BASED LEARNING

  

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR ESSAY WRITING

BERBASIS CHALLENGE BASED LEARNING

Arimuliani Ahmad

Universitas Islam Riau, Pekanbaru, Indonesia

arimulianiahmad@edu.uir.ac.id

  ABSTRACT

  To help and motivate students to compose English Essay writing is a big challenge for lecturer in Indonesia especially for English studi program. This condition expectedly can attack lecturers’ attention in higher education to develop instructional design for Essay course. This research used qualitative approach to describe the result. This result

  Writing

  describes instructional learning for Essay Writing course during one semester which consists of 18 meetings includes Pre-Writing: Getting Ready to Write, Writing the First Draft, Editing, The Structure of Essay, Unity and Coherence, Narrative Essay, Descriptive Essay, Comparison Essay, Causal and Effect Essay, Argumentative Essay, and Classification Essay. Besides, teaching syntax and lecturer’s/students’ role Challenge Based-Learning can be explained clearly.

  Keywords: bahan ajar, essay writing, challenge based-learning.

  ABSTRAK

  Membantu dan memotivasi mahasiswa untuk menghasilkan esai berbahasa Inggris merupakan tantangan bagi dosen-dosen di Indonesia khususnya program studi bahasa Inggris.Hal ini hendaknya menjadi perhatian bagi para pendidik di sekolah tinggi untuk mengembangkan pembelajaran Essay Writing. Metode yang digunakan untuk mendeskripsikan hasil penelitian ini menggunakann pendekatan qualitatif. Hasil penelitian ini mendeskripsikan materi pembelajaran selama satu semester yang terdiri dari 18 kali pertemuan meliputi Pre-Writing: Getting Ready to Write, Writing the First Draft, Editing,

  

The Structure of Essay, Unity and Coherence, Narrative Essay, Descriptive Essay,

Comparison Essay, Causal and Effect Essay, Argumentative Essay, and Classification

Essay . Selain itu, syntax pengajaran dan peranan dosen serta mahasiswa dalam proses

  belajar mengajar dengan menggunakan metode Challenge Based-Learning dijelaskan secara lugas.

  Keywords: bahan ajar, essay writing, challenge based-learning.

  PENDAHULUAN

  struktur (organize), mekanisme penulisan, Menulis merupakan suatu dan konten.Keterampilan itu tidak bisa keterampilan yang perlu dikembangkan didapat dengan instan melainkan oleh mahamahasiswa, khususnya bahasa membutuhkan latihan-latihan yang Inggris karena di akhir perkuliahan, berkesinambungan agar mendapatkan hasil mereka akan diminta untuk menulis karya tulisan yang bagus pada ilmiah berupa skripsi. Menulis merupakan akhirnya.Keterampilan ini berfungsi untuk keterampilan kompleks yang mengekspresikan ide-ide, pendapat dan membutuhkan kemampuan pendukung perasaan mahasiswa secara tertulis. Di lainnya seperti kosakata, tatabahasa, dalam menulis, mahasiswa memulai untuk merangkai kata menjadi kalimat dan kemudian kalimat dirangkai menjadi paragraph selanjutnya paragraph dirangkai menjadi esai. Hasil penelitian menunjukkan bahwa menulis ini merupakan sebuah keterampilan yang sulit dikuasai sehingga sering menimbulkan errors ataukesalahan-kesalahan dalam penulisan sehingga menghasilkan paragraf yang kohesif dan koheren (Chamimah, 2007, Zawahreh, 2012; Arimuliani,2014; Arimuliani,2017).

  Essay Writing merupakan salah

  satu matakuliah level menengah di FKIP- Pendidikan Bahasa Inggris. Matakuliah ini disajikan kepada mahasiswa semester 5 (dua).Essay Writing adalah mata kuliah yang bertujuan untuk meningkatkan pemahaman mahamahasiswa dalam menulis esai. Khususnya, membahas tentang cara menulis sesuai dengan intisari dari esai dan struktur esai tersebut, kemudian mendorong mahamahasiswa agar mampu menulis esai yang sesuai dengan kaedah/pola serta padu dan berkesinambungan. Untuk mencapai tujuan matakuliah ini, peneliti sebagai dosen pengampu matakuliah ini telah mengintegrasikan proses pembelajaran dengan menggunakan ICT atau disebut juga dengan TIK seperti penggunaan

  Power Point Presentation untuk

  mempresentasikan materi dan meminta mahasiswa untuk membuat tugas dengan menggunakan laptop sehingga merea mendapat bantuan dari Grammar Checker bawaan Ms. Word untuk mengetahui dan memperbaiki local errors serta mengirimkan tugas-tugas mereka melalui

  e-mail. Dosen biasanya menyajikan mater-

  materi ajar dari awal semester hingga mid semester, setelahnya mahasiswa melaksanakan latihan-latihan secara berkesinambungan mulai dari menulis draf, menulis paragraf, merevisi tulisan dan mengumpulkan produk akhirnya. Akan tetapi, apa yang telah dilakukan ini kurang memberikan pengaruh langsung terhadap hasil tulisan mahasiswa yang dapat dilihat dari kualitas tulisan-tulisan mereka yang masih terdapat kesalahan- kesalahan yang tidak sesuai dengan harapan dan target capaian matakuliah ini. Mayoritas dari mahamahasiswa masih belum mampu menghasilkan esai yang kohesi dan koheren serta masih memiliki permasalah pada tatabahasa.Mereka masih memiliki masalah dalam mengekspresikan ide-ide dan bagaimana menyusun struktur kalimat dalam paragraph dan masih kurang sekali menggunakan kata-kata transisi.

  Belakangan ini, tuntutan dunia pendidikan dan dunia kerja sudah berubah. Seorang mahasiswa ataupun tamatan suatu universitas yang siap terjun ke dunia kerja tidak lagi hanya berfokus kepada kemampuan akademis saja akan tetapi mereka dituntut untuk memiliki kemampuan abad ke

  21 seperti keterampilan kepemimpinan, kreatifitas, media literasi, penyelesaian masalah, berfikir kritis, fleksible dan mampu beradaptasi. Bersadarkan fenomena yang dikemukakan sebelumnya, peneliti ingin menyelesaikan permasalahan yang terjadi pada matakuliah Essay Writingini dengan mengembangkan bahan ajar sesuai dengan kebutuhan mahasiswa dan menggunakan metode Project-based Learning jenis Challenge-Based Learning . Pengembangan bahan ajar berbasis

  Challenge-Based Learning ini kan dijelaskan dalam tulisan ini.

  Menulis merupakan sebuah keterampilan kompleks yang membutuhkan latihan-latihan dan pengulangan-pengulangan untuk mendapatkan kualitas yang bagus sesuai dengan standar yang ada. Hal ini sejalan dengan pernyataan Nunan (1999) dan Brown (2001) yang sepakat bahwa menulis itu butuh proses pembiasaan dengan lakukan latihan-latihan, bukan kemampuan yang bisa didapat dengan instan. Proses menulis ini memiliki unsur- unsur penting yang harus diperhatikan karena merupakan elemen-elemen pokok yang mempengaruhi bagus tidaknya sebuah tulisan dan sesuai atau tidaknya dengan standar yang telah ditetapkan. Brown (2001) menyatakan elemen-elemen penting dalam menulis meliputi kosakata, tata bahasa, konten, mekanik dan organisasi (penyusunan kalimat).

  Zemach, D.E. & Rumisek, L.A. (2005) menjelaskan proses menulis yang meliputi tiga tahapan yaitu pre-wring,

  drafting, reviewing dan revising dan rewriting . Pada tahap pre-writing,

  mahasiswa memilih topik apa yang akan dikembangkan, kemudian mengumpulkan ide-ide yang akan dituliskan dalam paragraph bisa dengan melakukan

  brainstorming seperti listing, free writing,

  dan clustering. Selanjutnya, mahasiswa harus mengatur urutan ide-ide yang akan dikembangkan. Tahap yang kedua adalah

  drafting .Pada tahapan ini mahasiswa sudah

  mulai menuliskan ide-ide yang tadi telah dipersiapkan pada tahapan pre-writing ke dalam sebuah paragraph dengan urutan masing-masing.

  Tahapan yang ke tiga adalah

  reviewing dan revising.Pada tahapan ini

  mahasiswa melakukan pengamatan terhadap struktur dan konten yang telah dituliskan pada tahapan sebelumnya.Untuk mereview mahasiswa dapat membaca tulisannya dari awal hingga akhir kemudian menambahkan informasi- informasi yang kosong atau mengurangi informasi-informasi yang tidak relevan.Selain membaca sendiri, mahasiswa juga dapat bertukar tulisan dengan teman sekelasnya. Karena pada umumnya, mahasiswa kurang bisa mendeteksi kesalahannya sendiri akan tetapi dengan membaca tulisan teman yang lain mahasiswa dapat menyadari kesalahan dan kekurangan yang ada pada tulisannya. Setelah tahapan ini selesai dilakukan, tahapan terakhir yang harus dilaksanakan oleh mahasiswa adalah rewriting atau

  editing. Pada tahapan ini, mahasiswa

  membutuhkan bantuan orang lain yang lebih kompeten dari dirinya sendiri. Mahasiswa membutuhkan proofreader untuk membantu memperbaiki kesalahan- kesalahan didalam tulisannya tersebut baik itu kesalahan tatabahasa atau pun konten di dalam tulisannya tersebut.pada tahapan terakhir ini, mahasiswa meneliti kembali kesalahan dan kekurangan tulisannya agar tulisannya menjadi lebih logis dan jelas.

  Problem Based Learning merupakan sebuah metode pembelajaran aktif yang berfokus kepada keaktifan mahasiswa dalam pembelajaran. Metode ini berorientasi pada hasil akhirnya.Dalam metode ini mahasiswa diharuskan dapat menyelesaikan permasalahan yang dihadapinya dalam konteks nyata dengan segala usaha yang dia lakukan sendiri dengan bimbingan dan pengarahan dari dosennya. Dalam penggunaannya PjBL ini memungkinkan mahasiswa melakukan usaha dan gaya belajarnya masing-masing untuk menyelasaikan masalah yang dihadapinya baik itu dengan analisa, melakukan reset, investigasi dan upaya- upaya. Salah satu jenis PjBL yang fokus kepada keterampilan yang diperlukan pada abad 21 (21

  st Century Skill) adalah Challenge Based Learning .

  Challenge Based Learning adalah

  sebuah pendekatan yang mengkolaborasikan metode pengajaran dan kecanggihan teknologi untuk memberikan tantangan kepada mahasiswa untuk menyelesaikan isu-isu yang ada di dunia (Jhonson dan Adam:2011). CBL ini memfasilitasi mahasiswa untuk memberikan sumbangsih mereka, menyampaikan ide dan saran yang merupakan mereka terhadap suatu permasalahan tertentu dari sudut pandang, konteks dan kultur mereka masing-masing setelah melalui proses analisis, riset, diskusi dan usaha lainnya. Hal ini sejalan dengan hasil penelitian Jhonson dan Adam (2011) yang mengaplikasikan CBL ini di Amerika.Hasil penelitiannya menyatakan bahwa pengaplikasian CBL efektif membantu mahasiswa dalam menguasa materi pembelajaran.

  Konsep dari CBL ini awalnya dikemukakan oleh Apple, Inc.

  Challenge based learning is a collaborative learning experience in which teachers and students work together to learn about compelling issues, propose solutions to real problems, and take action. The approach asks students to reflect on their learning and the impact of their actions, and publish their solutions to a worldwide audience.

  Berdasarkan pernyataan di atas, peneliti menyimpulkan bahwa CBL ini merupakan sebuah metode inovatif yang memanfaatkan kecanggihan teknologi dalam dunia pendidikan yang dapat membantu memotivasi mahasiswa untuk terus belajar dan paham akan maanfaat dari apa yang dipelajarinya di kehidupan sehari-hari serta mampu menyelesaikan masalah yang ada. Metode ini digunakan oleh dosen dan mahasiswa dalam proses pembelajaran dengan memberikan tantangan-tantangan yang lebih nyata dan dalam menyelesaikan tantangan tersebut mahasiswa diperkenankan memanfaatkan kecanggihan teknologi berbasis network dan nonnetwork seperti web, wiki, padlet, computer, video dan lain-lain, bantuan dari dosen serta lingkungannya untuk menyelesaikan tantangan yang ada. Hal ini dimaksudkan agar mahasiswa merasakan partisipasi mereka di lingkungannya dengan mempublikasikan solusi yang mereka temukan.

  Apple, inc (2010) menyatakan bahwa sebelum menerapkan CBL ini ada beberapa hal yang harus dipersiapkan dan direncanakan seperti; 1) pemahaman proses, 2) akses teknologi dan kolaborasi tempat kerja, 2) penentuan produk mahasiswa, 3) penentuan proses penilaian, 4) institusi dan partner komunitas (lingkungan), 5) pengetahuan tentang peran dosen. Tahapan selanjutnya adalah penerapan CLB di dalam kelas. Ada 5 tahapan pengaplikasian CBL di dalam kelas seperti figure di bawah ini:

  Framework CBL oleh Johnson dan Adams (2011)

  Ada enam tahapan pengaplikasian CBL di kelas menurut Jhonson dan Adams (2011) yaitu: Tahap 1: Dari Ide hebat hingga Tantangan

  Pada tahap ini, mahasiswa diarahkan untuk menentukan ide apa yang mereka ingin angkat sebagai fokusnya, permaslahan apa yang akan mereka carikan solusinya. Dalam hal ini, mereka perlu mencari tahu info-info dan isu-isu terbaru yang sedang terjadi di dunia secara global.Tempat yang tepat untuk menemukannya adalah situs berita dan televisi.Setelah menemuka idenya, mahasiswa bekerjasama dengan mahasiswa untuk merumuskan pertanyaan penting yang meghubungkan kehidupan sehari-hari dengan ide awal tadi.Jawaban dari pertanyaan ini harus ditemukan melalui riset.Dosen membatu memfokuskan usaha mahasiswa, dan menyediakan kerangka kerja sebagai

  challenge atau tantangannya. Dalam

  menentukan tantangannya, dosen harus hati-hati, tidak boleh terlalu asing bagi mereka, terlalu berat dan terlalu mudah karena itu akan berpengaruh kepada pembelajaran yang akan mereka dapat melalui tantangan itu. Dosen harus membuat tantangan ini nyata dan bermakna. Tahap 2: Pengaturan penemuan sebagai solusi

  Pada tahap ini, mahasiswa mengidentifikasi pertanyaan panduan. Melalui pertanyaan panduan ini mahasiswa akan lebih terarah untuk menentukan apa saja yang mereka perlu tahu dan aktifitas apa saja yang harus dilakukan dan sumber- sumber apa saja yang diperlukan untuk menemukan solusi dari permasalahan tadi. Pada tahap ini, dosen dapat membantu mahasiswa dengan memberikan pengarahan dan informasi tentang referensi dan sumber apa saja yang bisa mereka akses baik itu internet, perpustakaan ataupun narasumber lokal ataupun interlokal yang sesuai baik interview langsung ataupun via virtual. Tahap 3: Identifikasi Solusi

  Pada tahap ini, mahasiswa sudah mulai mengidentifikasi kemungkinan jenis-jenis solusi yang didapatkan dari eksplorasi tahap sebelumnya.Keberagaman solusi ini perlu diarahkan oleh dosen untuk membagi fokus solusi yang ditemukan untuk masing-masing kelompok.Satu kelompok fokus dan lanjut mengembangkan satu solusi. Masing- masing kelompok dapat membuat rencana kerja mencakup lis tindakan, materi yang dibutuhkan dan dimana mereka melakukannya, waktu pengerjaannya dan apa standar keberhasilannya. Masing- masing anggota kelompok wajib berkontribusi dan diberikan tanggung jawab. Pada tahap ini mahasiswa merencanakan bagaimana mereka akan menerapkannya dan mendokumentasikan dan menentukan penonton yang tepat solusi mereka. Tahap 4: Penerapan dan Evaluasi

  Pada tahap ini mahasiswa menerapkan dan mengevaluasi solusi mereka dan mengidentifikasi apa saja yang berhasil dan yang tidak dan kemudian mereka mengukur luaran dan menentukan apakah mereka telah memberikan peningkatan pada fokus mereka atau tidak. Jika penerapannya telah selesai, maka mereka akan membagikan solusi tersebut ke seluruh dunia. Tahap 5: Publikasi Hasil dan Refleksi

  Melalui projek ini mahamahasiswa mendokementasikan pengalamannya dengan menggunakan video, audio dan juga foto.Pada tahap ini mahamahasiswa membuat video solusi dan refleksi dari permasalahan yang menjadi ide di awal tadi. Sebagai puncak dari kegiatan ini, mahasiwa bisa menyediakan seperangkat bukti sebagai refleksi akhir tentang apa yang telah mereka pelajari baik itu yang berhubungan dengan pelajarannya ataupun prosesnya.

  Metode Penelitian

  Tujuan dari penelitian ini adalah mengembangkan bahan ajar Essay Writing berbasing Challenge Based Learning. Oleh karna itu, dalam penelitian ini model yang menjadi acuana dalah model penelitian pengembangan Borg & Gall (1983), model pengembangan desain pembelajaran Dick, Carey & Carey (2005), dan pengembangan produk model Luther, 1994 (Ariesto Hadi Sutopo, 2003: 32). Ketiga model pengembangan tersebut diadaptasi sehingga menghasilkan sebuah model pengembangan yang lebih sederhana, yang dijadikan sebagai landasan dalam penelitian. Secara garis besar model pengembangan ini dapat dilihat pada Gambar 1 berikut. Tahap 1: Analyze (Menganalisa Kebutuhan)

  Untuk mengembangkan bahan ajar, hal pertama yang harus dilakukan peneliti adalah mengetahui kebutuhan mahasiswa.kebutuhan mahasiswa ini bisa dilakukan dengan melakukan investigasi, interview, kuesioner dan juga tes. Pada penelitian ini, peneliti menggunakan tes tertulis untuk melihat kemampuan awal mahasiswa meliputi kelebihan dan kekurangan mahasiswa sehingga dapat dijadikan bahan pertimbangan untuk mengembangkan materi ajar untuk matakuliah Essay Writing. Tahap 2: Design (Merancang)

  Setelah mengetahui kebutuhan mahasiswa, peneliti mulai mendisan tujuan pembelajaran, format pengajaran, aktifitas dan latihan-latihan yang sesuai dengan prinsip-prinsip dan prosedur CBL (Challenge Based Learning).

  Tahap 3: Develop (Mengembangkan) Pada tahap ini, peneliti mengembangkan prototype bahan ajar

  Essay Writing berbasis CBL meliputi

  pengembangan materi satu semester, tujuan pembelajaran, bahan ajar, project, peran dosen dan mahamahasiswa, syntax pembelajaran kemudian peneliti mereview dan melakukan pilot session. Untuk membantu peneliti dalam mengembangkan bahan ajar ini, peneliti perlu meminta masukan dari validator yang kompeten dibidang ini. Tahap 4: Implement (Menerapkan)

  Setelah mengembangkan prototype, peneliti melakukan uji coba bahan ajar Essay Writing berbasis CBL di kelas. Dalam penerapannya, dosen dan mahamahasiswa akan mengikuti semua prosedur yang telah dikembangkan sebelumnya. Tahap 5: Evaluation

  Setelah mengujicobakan bahan ajar ini, tahap terakhir yang harus dilakukan adalah evaluasi.Evaluasi ini bertujuan untuk melihat tingkat efektifitas bahan ajar yang telah dikembangkan pada mahamahasiswa.Untuk mengetahui hasilnya, peneliti memberikan post-test.

  Peneliti telah melakukan analisis kebutuhan dengan memberikan tes menulis kepada mahamahasiswa.Hasil yang ditemukan fokus kepada unsur tatabahasa mahasiswa dalam menulis. Peneliti menemukan bahwa mahasiswa melakukan 7 jenis kesalahan tatabahasa dalam menulis seperti berikut:

  No Grammatical Items Frequency Percentage

  1. Verb Tense and Form 64 46.04%

  2. Subject-Verb Agreement 15 10.79%

  3. Plurality 17 12.23%

  4. Word Order 9 6.48%

  5. Articles 22 15.84% 4.

  The Structure of Essay 5. Unity and Coherence

  6. Auxiliaries 4 2.87% 6.

  Narrative Essay 7.

  7. Preposition 8 5.75%

  Descriptive Essay 8. Comparison Essay

  Total 139 100% 9.

  Causal and Effect Essay 10.

  Argumentative Essay 11. Classification Essay

  Berdasarkan tabel di atas dapat disimpulkan bahwa mahasiswa masih memiliki kelemahan pada unsur

  Berikut ini adalah diagram tatabahasa, sehingga hal ini juga harus penerapan CBL dalam mengajar mendapatkan perhatian dalam matakuliah Essay Writing: mengembangkan bahan ajar untuk matakuliah Essay Writing.

HASIL DAN PEMBAHASAN 1.

  Essay Writing

  Essay Writing merupakan mata

  kuliah lanjutan dari Essay Writing. Pada level ini mahasiswa dituntut mampu menulis esai sesuai dengan konteks dan struktur esai yang berterima dan berkesinambungan. Untuk mahir menulis terlebih esai, dibutuhkan usaha, latihan dan waktu yang lebih dibandingkan dengan hanya menulis paragraph saja.Di dalam menulis esai mahasiswa diharuskan Selanjutnya, rencana Pembelajaran mampu memahami dan mengidentifikasi

  Semester dikembangkan sebagai berikut struktur esai dan mempertimbangkan ini: keterampilan pendukung lainnya seperti tatabahasa, mekanisme penulisan, konten Kerangka Umum Draf Bahan dan kosakata.

  AjarEssay Writing

  Untuk membantu mahasiswa Deskripsi Mata Kuliah melatih kemampuan Essay Writing

  Essay Writing adalah mata kuliah

  mereka, peneliti mengembangkan bahan yang bertujuan untuk meningkatkan ajar yang dapat mendukung kemampuan pemahaman dan keterampilan menulis mereka sesuai dengan kebutuhan, mahamahasiswa dalam menulis esai. level dan keterampilan abad ke 21. Peneliti

  Khususnya, membahas tentang cara mempersiapkan materi ajar 1 semester menulis sesuai dengan intisari, sebanyak 18 kali pertemuan termasuk retorika dan struktur esai tersebut, ujian mid dan akhir semester. Outline kemudian mendorong materi ajarEssay Writing meliputi: mahamahasiswa agar mampu menulis esai sesuai dengan

  1. Pre-Writing: Getting Ready to kaedah/pola dan jenis esai secara Write terpadu dan berkesinambungan

  2. Writing the First Draft dengan tatabahasa yang benar.

  3. Editing Capaian Pembelajaran Matakuliah j) Menguasai konsep teoritis Menulis

  Setelah menyelesaikan mata kuliah ini esai narrasi, deskripsi, sebab akibat, dalam satu semester, mahamahasiswa argumentasi atau persuasi dan diharapkan: klasifikasi menggunakan struktur

  a) esai karya ilmiah dengan retorika

  Bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan mampu menunjukkan sikap dan bahasa Inggris yang baik dan religious. (CP Sikap) benar (CP Pengetahuan) b)

  Menginternalisasi nilai, norma, dan  Mengidentifikasi karakter etika akademik. (CP Sikap) masing-masing jenis esai

  c) keanekaragaman Menghargai

   Menggunakan struktur esai budaya, pandangan, agama,dan dengan tepat kepercayaan, serta pendapat atau  Mengembangkan esai sesuai temuan orisinal orang lain.(CP standar CBL

  Sikap)

  esai dengan  Menulis

  d) Mampu menerapkan pemikiran tatabahasa, kosakata, logis, kritis, sistematis, dan inovatif mekanisme, konten dan dalam konteks pengembangan atau struktur yang tepat implementasi ilmu pengetahuan dan

   Mempresentasikan esai teknologi yang memperhatikan dan secara tertulis, video dan menerapkan nilai bahasa. (CP presentasi

  Ketrampilan umum)

  e) Mengkaji implikasi pengembangan 2.

  Bahan Kajian atau implementasi ilmu pengetahuan, teknologi sesuai dengan keahliannya berdasarkan kaidah, tata cara dan etika untuk menghasilkan solusi, gagasan, desain, atau kritik seni serta menyusun deskripsi saintifik hasil kajiannya dalam bentuk tugas akhir.

  (CP Ketrampilan umum)

  f) Mengelola pembelajaran secara mandiri. (CP Ketrampilan umum) g)

  Mahir berbahasa Inggris tulisan dalam konteks keseharian/umum, akademis, dan pekerjaan setara tingkat post-intermediate. (CP

  Ketrampilan khusus)

  h) Mampu menggunakan teknologi informasi dan komunikasi yang relevan untuk pengembangan mutu pendidikan.

  (CP Ketrampilan khusus)

  i) integritas dalam Memiliki mengaplikasikan nilai-nilai keislaman dalam ilmu Bahasa dan komitmen yang tinggi terhadap kecendikiaan dan profesinya. (CP

  Ketrampilan khusus)

  • Media non-web (Laptop; Ms.Power Point & Ms. Office, dll)

  7 7-8 Narrati ve Essay

  4

  4 The Struct ure of Essay

  Review essay Mahasiswa memahami struktur esai langsung contoh tertulis dari esai-esai yang telah direview

  5

  5 Unity and Coher ence

  Mini Resear ch Mahasiswa mengetahui kriteria sebuah essay dikatakan unity dan koheren

  6

  Mini research Melatih

mahasiswa

menulis esai narrative

  3 Editing Investi gate how to do editing (report)

  8 9-10 Descri ptive Essay

  Mini research Melatih

mahasiswa

menulis esai

deskriptive

  9 11-12 Comp arison Essay

  Mini research Melatih

mahasiswa

menulis esai

komparasi

  10 13-14 Cause and Effect Essay Mini research Melatih

mahasiswa

menulis

esai sebab

akibat

  11 15-16 Argu menta tive Essay Mini research Melatih

mahasiswa

menulis esai

argumentif

  12 17-18 Classif ication Essay

  Mini research Melatih

mahasiswa

menulis esai

klasifikasi

  Mahasiswa memahami bagaimana melakukan editing dan apa saja jenis eding yang dapat dilakukan menurut para ahli

  3

  Metode/Teknik Pengajaran: CBL (Challenge Based Learning) Media: - Media berbasis web (wiki, youtube, pechakucha, padlet, canva, dll),

  Mahasiswa memahami tentangraspek retorika dan linguistik, struktur esai, dan argument, paragraf, koheren, penggunaan sumber-sumber bacaan, dan academic style

  Kelompok (TK) : 20%

  3) Bobot Nilai Ujian Tengah Semester (UTS) : 20%

  4) Bobot Nilai Project : 50%

  Scoring Rubric

   Penilaian proses: rubric penilaian CBL yang dikembangkan oleh Apple, inc (2010)

   Penilaian produk yang dihasilkan mahasiswa (essay writing): rubric penilaian yang diadopsi dari IRA/NCTE (2013).

  Penilaian Penilaian matakuliah ini dibagi beberapa bagian sebagai berikut:

  1) Bobot Nilai Kehadiran :

  N O Wee k Topics Projec t Target

  1

  1 Pre- Writin g: Getting Ready to Write Make summa ry about “How to start essay writing ”

  Mahasiswa memahami tentang strategi untuk memulai menulis dan apa saja yang harus diperpersiapkan sebelum menulis.

  2

  2 Writin g the First Draft

  Make summa ry about “How to move from idea to draft writing ”

  10% 2) Bobot Nilai Tugas

6 Mid Test

  Untuk mencapai suatu tujuan pembelajaran, khususnya Essay Writing dengan menggunakan CBL, dosen dan mahasiswa masing-masing harus melaksanakan peranannya dengan baik. Sesuai dengan karakter CBL yang khas akan keaktifan mahasiswa, oleh karenanya mahasiswa yang lebih berperan aktif dalam proses pembelajaran dan dosen berperan sebagai fasilitator. Sebagai fasilitator, dosen berperan mengarahkan dan memfasilitasi kebutuhan

  3. PERAN DOSEN DAN MAHASISWA mahasiswa.Untuk lebih jelasnya, peneliti menjelaskan masing-masing peranan dosen dan mahasiswa sebagai berikut:

  No Peran Dosen Peran Mahasiswa

SYNTAX PEMBELAJARAN

  1 Dosen merencanakan dan mempersiapkan pembelajaran

  Mendengarkan penjelasan dari dosen

  2 Membagi mahasiswa kedalam beberapa kelompok yang memiliki level kemampuan yang bervariasi Mahasiswa duduk bersama teman-teman sekelompok

  3 Menentukan jenis project yang harus diselesaikan mahasiswa dengan mempertimbangkan capaian kompetensi abad ke 21, pembelajaran dan innovasi dan dunia karir.

  Mendengarkan instruksi yang diberikan

  th

  th

  Subject : Essay Writing Time Allocation : 2 meetings Material : Argumentative Essay Meeting : week 15

  Berikut ini adalah salah satu contoh draf penerapan materi ajar dengan menggunakan CBL yang dikembangkan dengan menggunakan model ADDIE.

  • 16

  7 Menginformasikan kepada mahasiswa workspace atau media yang dapat digunakan untuk mendukung project mereka.

  6 Menyediakan dan mengarahkan mahasiswa untuk menguasai materi yang mereka perlukan dalam menulis esai Mempelajari materi bersama kelompok

  8 Menentukan alokasi waktu pengumpulan project

  Mengatur durasi masing-masing proses kerangka kerja untuk mengejar deadline

  9 Menjadi editor dan proofreader Merevisi sesuai arahan

  10 Memfasilitasi presentasi mahasiswa di hadapan partner universitas, komunitas tertentu atau Membuat video dan mempresentasikan solusi yang ditawarkan pemerintah 4.

  Ikut serta memberikan masukan untuk strategi penilaian

  5 Merencanakan dan menentukan strategi penilaian

  Mendengarkan dan mengikuti pengarahan dari dosen

  4 Memotivasi dan membantu mahasiswa dalam merencanakan, melaksanakan dan mempublikasi project

  Learning Objective : students are expected to be able to: 1.

  Write Argumentative Essay with well- construction 2. Make proposal video

  3. Present their solution Learning Activities:

  Mengikuti saran dari dosen

  No Kegiatan Pembelajaran CBL Proses Menulis Tahap 1: Dari ide hebat hingga tantangan

  Pre- writing (Pra- menulis)

  1. Mahasiswa dan dosen

  (membuat draf)

  Tahap 3: Identifikasi Solusi Drafting

  tentang kegiatan- kegiatan yang harus dilakukan untuk mengumpulkan informasi dengan menyediakan format pertanyaan panduan, kegiatan panduan dan sumber panduan.

  3. Memberikan saran

  mahasiswa untuk menemukan solusi dari tantangan yang tadi dipilih sesuai dengan minat mereka dan mengingatkan mereka untuk memikirkan tentang fakta apa yang harus mereka temukan sebelum dan sesudah penilaian melalui penelitian.

  2. Dosen mengarahkan

  mahasiswa untuk membuat pertanyaan panduan (apa yang perlu diketahui), mendisain kegiatan panduan (bagaimana kita mempelajarinya) dan menemukan sumber panduan (apa yang telah dipelajari).

  1. Dosen mengarahkan

  Tahap 2: Pengaturan penemuan sebagai solusi

  Pre- writing (Pra- menulis)

  Dosen memberikan form kerangka kerja CBL.

  mengarahkan mahasiswa membuat kerangka kerja dan manajemen waktu.

  4 Dosen membantu dan

  tantangan dengan hati- hati yang disesuaikan dengan level dan minat mahasiswa senyata mungkin dan sebermakna mungkin bagi mahasiswa agar mereka lebih memaknai tantangan yang diberikan. Contohnya: Tingkatkan toleransi di universitas.

  3 Dosen memilih

  dosen bekerjasama merumuskan pertanyaan penting yang menjadi pengarah dalam membuat project karena pertanyaan ini harus dijawab melalui riset. Contohnya: ide (toleransi) = Bagaimana ras, etnik, agama dan kenegaraan mengakibatkan konflik?

  2 Mahasiswa bersama

  dosen bekerjasama mengidentifikasi ide penting yang menjadi isu lokal atau global seperti ketahanan pangan dan sumber daya alam, penurunan, pemulihan dan pertumbuhan ekonomi, ancaman kesehatan publik (wabah penyakit difteri), konflik dan kemanusiaan dan lain- lain.

  1 Mahasiswa bersama

  mendiskusikan solusi- solusi yang telah ditemukan dan memutuskan 1 solusi saja yang menjadi fokus masing-masing kelompok.

  2. Masing-masing

  mahasiswa belajar mendokumentasikan pengalamannya seperti video, audio, foto dan catatan.

  SIMPULAN

  video tentang tantangan, proses dan solusi yang ditawarkan kepada lingkungan, pihak universitas atau pemerintah terkait.

  3 Mahasiswa membuat

  Bahasa Inggris yang standar dengan mengikuti strategi penulisan esai yang telah dijelaskan pada pertemuan 1-5.

  laporan dari kegiatan riset yang dilakukan melalui tahapan CBL sesuai dengan struktur esai dan tatabahasa

  Argumentative sebagai

  menyelesaikan Essay

  2. Mahasiswa

  1. Melalui project ini

  kelompok mendiskusikan peranan dan tanggung jawab masing-masing anggota kelompok.

  Rewrite (Menulis ulang sebagai produk akhir)

  Tahap 5: Publikasi Hasil dan Refleksi

  hal-hal yang berhasil dan yang tidak berhasil menyelesaikan permasalahan yang menjadi tantangannya.

  3. Mahasiswa mereview

  dampak dari solusi yang diterapkan.

  2. Mahasiswa menilai

  Revewing & Editing 1. Mahasiswa menerapkan dan menguji coba solusi-solusi yang mereka temukan dari kajian pustakanya dan pengumpulan data berupa informasi- informasi terkait tantangannya yang dapat dilakukan dengan observasi, interview atau pun ujicoba.

  Tahap 4: Penerapan dan Evaluasi

  Essay Writing merupakan matakuliah yang kompleks yang menjadi awal pelatihan mahasiswa sebelum menulis tugas akhir karya ilmiah berupa skripsi. Dengan penerapan CBL ini, diharapkan mahasiswa mampu dan terbiasa menulis esai yang kohiren dan relevan dengan tatabahasa yang sesuai standar sesuai dengan penelitian yang telah mereka lakukan. Tahapan-tahapan CBL ini diharapkan mampu membuat mahasiswa belajar mandiri dan mampu bekerjasama di dalam tim, mampu memanfaatkan kecanggihan teknologi di dalam pendidikan dan mampu mempresentasikan hasil dan solusi yang mereka temukan di publik. Secara keseluruhan, CBL ini diharapkan mampu memperbaiki proses pembelajaran Essay Writing, dan mampu meningkatkan kemampuan mahasiswa sesuai dengan kompetensi abad ke 21.