PAULUS BAHAN UTS 2010.docx

1

__________________________________________________Ringkasan Eksegese Paulus_________________________________________________

I. SIAPA PAULUS
Tokoh paling besar & berpengaruh sesudah Yesus. Ia berjasa dalam menyebarkan dan merumuskan ajaran agama Kristen. Orang non-Kristen
menganggap agama orang Kristen adalah agama Paulus (saking besar pengaruhnya) bukan agama Yesus, dianggap sering menyelewengkan
ajaran asli Kristus. Asal-usulnya menopang kemampuannya.
Cara hidupnya sesuai dengan keyakinannya bahwa jalan menuju Allah bukan taat pada hukum Taurat. Meskipun ia pengikut Kristus yang
bersemangat, ia tidak meninggalkan agama Yahudinya. Karena Paulus menguasai bahasa Yunani, maka semua harta pustaka Yunani terbuka
baginya. Namun dalam semua tulisannya hanya 2x mengutip penulis Yunani. Ia senantiasa mengutip dari PL. Kebanyakan dia mengutip dari
Septuaginta (=Yunani) ketimbang dari Kitab Suci Ibrani.
Paulus mengidentifikasikan dirinya dengan Israel. Dalam tulisannya kepada orang bukan Yahudi ia menyebut Abraham "bapa leluhur jasmani
kita" dan Ishak "bapa leluhur kita”. Bagi dia Kristus berarti segala-galanya (Flp 3:8), namun ia rela dikutuk dan dipisahkan dari Kristus
seandainya hal itu menguntungkan sesama bangsanya Israel (Rm 9:3). Biarpun ia Yahudi tulen dan ia pun kebanyakan bekerja di antara orangorang bukan Yahudi. Paulus juga menghargai warisan yang ia miliki, Yunani & Romawi. Ia menyebut diri "orang yang dipenjarakan karena
Kristus Yesus untuk ... orang-orang yang tidak mengenal Allah.”
Ia pun tokoh kontroversial, karena:
 Sering tulisannya sulit sehingga mudah disalahartikan/disalahtafsirkan orang (2 Ptr 3:15-16).
 Berani menentang siapa pun, termasuk menegur Petrus sebagai orang munafik-penakut & Barnabas.
Karena tulisannya sulit ada banyak tuduhan dilancarkan para ahli Kitab Suci padanya: pembenci perempuan, homoseks dll.


Riwayat hidup Paulus, [sumber penyusunan: surat-suratnya sendiri, kisah para rasul & catatan sejarah. Macam-macam sikap
para ahli.] Ia lahir di Tarsus (10 M), ibukota Kilikia, anak kota metropolitan yang indah (internasional). "AKU ADALAH ORANG YAHUDI, DARI
TARSUS, WARGA DARI KOTA YANG TERKENAL DI KILIKIA” (KIS 21:39). Punya latar belakang kompleks. Nama Yahudi: Saul, Latin: Paulus;
mungkin karena perawakannya kecil, pendek. Warga negara Romawi sejak lahir – menguntungkan karya misinya. Pendidikan Yahudi; tahu bhs
Ibrani/Aram (Kis 21:40), juga Yunani. Belajar Taurat pada Rabi Gamaliel di Yerusalem (Kis 23:3). Pekerjaan pembuat tenda. Penganut aliran Farisi,
mazhab Agama yahudi paling keras. Penganut Rabi Hillel (mungkin Rabi Shamai yang keras itu). Karena lahir di Tarsus, tentu bisa bhs Yunani dan
mengenal filsafat Yunani. Tahu teknik “DIATRIBE”, yaitu teknik berdebat dengan mengajukan pertanyaan sekaligus memberikan jawaban singkat
(kadang mengutip pendapat orang – lalu dibantah). Sebagai seorang ahli Taurat, tahu dengan baik PL, sehingga pandai mengutipnya.
Penganiaya pengikut Kristus: Saulus hadir pada waktu Stefanus dirajam, sambil menjaga pakaian para algojo – menyetujuinya, sampai minta surat
ke mahkamah agama untuk penganiayaan itu.
Beberapa alasan membenci Kristen:
 Yesus dianggap sesat & pembangkang Hukum Taurat
 Yesus sering mengecam orang Farisi
 Pengikut-Nya mewartakan Yesus sebagai Mesias, padahal Ia mati secara hina di salib – dikutuk Allah
 Sepak terjang para pengikut Yesus bisa mengundang intervensi dari penjajah Romawi
Pertobatan Paulus: sekitar 34 M dalam perjalanan ke Damsyik. Cahaya dari surga turun ke atasnya. Ia pun rebah. Karena dialog.
Makna pertobatannya:

Bukan pertobatan dari seorang penjahat menjadi saleh, tapi dari orang saleh Yahudi & pembenci Kristus karena ketidaktahuannya menjadi
pengikut Kristus yang saleh & rasul Yesus yang amat bersemangat.


Pertobatannya adalah metanoia (perubahan cara berpikir)

Bahkan kelak Paulus memiliki pikiran Kristus (1 Kor 2:16)
Ia pernah menyendiri ke tanah Arab (Gal 1:7); bertemu Petrus di Yerusalem (39 M). Th 49 M, ke Yerusalem ikut Konsili pertama. Dalam perjalanan, ia
menulis surat-suratnya. Dipenjara di Kaisarea. Paulus dipenggal 67 M.
Kesimpulan: setelah mengenal Kristus, ia berubah 180°, menjadi rasul paling hebat. Sisa hidupnya menjadi pelayan Yesus dg melewati perjalanan
yang sulit.

II. POKOK-POKOK TEOLOGI PAULUS
A. Allah Bapa
Allah Pusat segalanya:
Paulus menaruh perhatian besar pada kata Allah. Sudah diandaikan bhw penulis PB banyak memakai kata Allah. Paulus menulis kata
Allah (153 x) khusus dlm Rm. 40% diborong Paulus, tanda kata Allah begitu penting. Semakin penting sesuatu semakin sering disebut.
Ia tergila-gila/terobsesi oleh Allah – maka slalu bicara ttg Allah. 1 Kor 5:48, Allah menjadi segala-galanya di dalam segala sesuatu.
Bahkan Yesus Kristus pun bersandar pada Allah (Teosentris).
Paulus seorang yang tergila-gila pada Allah dan ia selalu berbicara tentang Dia yang menjadi pusat pem lrannya. Apa saja yang dia
uraikan, dia huUb'ungkan dengan Allah. Ia mengajarkan bahwa Allah berdaulat atas kehidupan kita dalam semua aspeknya, sehingga
tidak ada satu bagian pun dari pengalaman kita yang dapat kita anggap tidak ada hubungannya dengan Allah. Bagi Paulus, Allah itu
penting di mana-mana pada masa sekarang, dan ia menantikan dengan penuh harapan kedatangan zaman itu ketika Allah akan menjadi

"semua di dalam semua" (I Kor 15:28).

Allah Yang Esa & Mulia:
Ini sulit, tidak selalu mencerminkan isi. Paulus itu penganut monotheisme yang teguh. Allah Yang Esa dipandang sebagai
Bapanya. Karena Allah itu satu maka Paulus dalam surat-suratnya jelas menentang penyembahan berhala. Paulus juga tertarik
pada kemuliaan Allah (47% dalam PB). Ini ide penting. Ia pernah mengeluh bahwa orang-orang berdosa kehilangan kemuliaan
Allah. Sebaliknya manusia yang selamat adalah yang menerima kemuliaan Allah. Namun lebih sering Paulus menikmati/melihat
kemuliaan Allah sebagai motivasi perbuatan moral; hidup untuk memuliakan Allah.
Allah tidak acuh tak acuh terhadap perbuatan kita, perbuatan kita slalu ada kaitan dengan Allah. Manusia harus bertanggung
jawab atas sgala perbuatannya. Allah akan menghukum kalau orang tidak menjalankan hukum Tuhan. Hukuman yang ditrima
orang Kristen itu bersifat mendidik. Penghakiman yang sejati (final) ialah pada akhir zaman.
Allah sangat memperhatikan orang berdosa. Ia menuntut tanggung jawab manusia. Setiap perbuatan jahat pasti melukai perasaan
Tuhan. Dosa tentu berkaitan dengan Allah dalam bentuk apa pun. Dosa bersifat teologis. Allah menghukum secara aktif, arti:
kalau Allah menghukum itu karena Allah mau menghukum – Dia bukan Allah yang tidak berdaya. Orang Kristen harus melihat
penderitaan itu sebagai sesuatu yang mendidik.

2

__________________________________________________Ringkasan Eksegese Paulus_________________________________________________


*Ia menikmati kemuliaan Allah (II Kor 4:6, 15; Flp 2:11) atau melihatnya sebagai pendorong untuk tingkah laku: seperti
Abraham, kita harus "memuliakan Allah". Allah yang menjadi pusat segala-galanya bagi Paulus adalah Allah yang mulia.
Kadang-kadang Paulus berbicara tentang sifat-sifat ilahi. Dia melihat Allah sebagai yang "hidup", yang "setia", sebagai yang
“benar", "tidak berdusta", "sumber ketekunan dan penghiburan", "sumber pengharapan" dan Allah "sumber segala penghiburan"
& "sumber kasih dan damai sejahtera". Bagi Paulus Allah "akan menghancurkan Iblis di bawah kaki [kita]" (Rm 16:20);
pernyataan ini menunjukkan keaktifan Allah dan memberi dimensi baru kepada pengertian kita tentang damai sejahtera. Damai
sejahtera tentu bukanlah suatu keadaan tenang, melainkan seiring sejalan dengan peperangan melawan kejahatan. Namun ciri
khas tulisan-tulisannya adalah apa yang sedang dikerjakan Allah daripada tentang kodrat dan keadaan-Nya.*

B. Kasih Allah
Bukankah Allah itu kejam/menghukum? Ini kesimpulan salah! Ini sebagai bukti bahwa Allah punya kepedulian terhadap umatNya. Allah justru amat mencinta manusia, meski manusia itu berdosa. Gambarannya seimbang: Allah yang punya kuasa besar,
diimbangi kasih/kepedulian besar pd umat-Nya. Kasih oleh krn Kristus telah mati utk kita, ketika kita masih berdosa. Kasih tanpa
batas.
Rm 5:8 = Paulus menunjukkan Allah punya sifat jauh beda dengan sifat manusia. Manusia cenderung berbuat baik pada yang ia
cintai, tidak pernah pada musuhnya. Tak ada kasih yang lebih besar dari pada seorang yang serahkan diri untuk sahabatnya.
Rm 5:5 = bukti cinta Tuhan – sampai mencurahkan Roh-Nya dalam hati kita. Tak ada yang dapat memisahkan kita dari kasih
Allah, kecuali kalau kita sendiri. Orang Kristen=anak kekasih Allah. Mengasihi kita meski penuh dosa. Kasih bekerja dlm diri
kita, krn Ia kaya rahmat. Kaum beriman sbg yg dikasih Allah & dipanggil pd kekudusan. Bagi Paulus, karunia & panggilan Allah
itu tak dapat ditarik kembali; tak mungkin Allah mengingkarinya. Hikmat dunia tak dpt mengantar pd Allah. Walau Allah
memanggil orang yg tdk beri banyak harapan, namun Allah tdk biarkan mereka seperti apa adanya.

2 Kor 13:13 = berkat yang slalu dipakai Paulus.
Rm 8:28 = Allah mengasihi kita, maka Ia mendatangkan kebaikan/keuntungan.
Allahlah yg menyatakan pd manusia apa yg dpt diketahui ttg-Nya. Mengacu pd petunjuk Allah dlm firman-Nya. Meski
keberadaan fisik Paulus dibatasi, namun firman Allah tak terbelenggu. Firman Aktif – pasti melakukan rencana Allah [peran Roh
Allah]. Allah menjangkau mc dg sgala sesuatu melebih pengetahuan, yi dg Injil Allah, sbg Injil dr kemuliaan Allah yg
membahagiakan. Kita=anak-anak-Nya; ahli waris, so tahu apa arti masuk ke dlm kemuliaan kebebasan.

Keselamatan Dari Allah:
Pengalaman Paulus bertemu dengan Yesus – kasih; takkan biarkan orang berdosa binasa. Ia melihat Allah dalam diri Yesus
sebagai tujuan keselamatan; menyerahkan Anak-Nya. Allah slalu berada di balik Yesus. Pendamaian=khusus. Misteri
YX=inkarnasi, wafat & kebangkitan. Apa yang dilakukan YX brasal dr Bapa-Nya.
Pertobatan: Itu anugrah Allah (2 Tim 2:25); gitu juga “hidup kekal”. T=awal baik bagi anugrah rahmat, menjadi awal & akhir
anugrah Tuhan. Keselamatan berasal dari Kebenaran Allah.
Kebenaran Allah: (Rm 1:17; 3:5). Kalau dikaitkan dengan Allah= keselamatan yang dikerjakan Allah, karena Allah setia pd
umat-Nya. Kata benar [dikayos] banyak artinya» setia pada janji. Kalo Allah menylamatkan umat-Nya artinya Ia memenuhi janji
yang pernah diucapkan.
Idenya: Kebenaran {} keselamatan
Dikayosinai {} Soterion
..... sejajar model tulisan Yahudi.
Kebenaran manusia: kebenaran ini dikaitkan dengan manusia, dibedakan dalam 2 arti:

1) Kebenaran Yuridis/Forensik: kriterianya pada status hukum; bisa dirampas hakim yg tak adil [merampas kebenaran
orang benar], bisa diberikan – bisa dijatuhkan. Banyak dipakai Paulus.
2) Kebenaran Moral: suatu anugerah Cuma-Cuma. Kebaikan, tak berdosa dr perbuatan ++ dalam diri orang kebenaran ini
tak bisa dirampas.
Paulus juga menyebutkan keselamatan Allah, ditetapkan melalui Kristus sbg “Jalan Pendamaian” - ilasterion? terj. or Jalan
pendamaian? or Tutup pendamaian? (Rm 3:24-25).
Paulus menerangkan keselamatan manusia dengan 3 cara:
 Ilasterion [tutup pendamaian] Kel 25:7; Im 16:2. Gambaran penting dalam tulisan Paulus. Dari dunia ritual. Kata
“keselamatan” dalam surat Paulus sangat penting. Dikaitkan dengan ide: jalan/tutup pendamaian & pembenaran.
 Kita ini berdosa [dosa berakibat mengerikan] – perlu didamaikan, krn murka & geram tertimbun bg yg berdosa; so jauh
dari murka Allah. Oleh krn Yesus Kristus kita beroleh keselamatan-jauh dir murka Allah. Allah=aktif.
 Dosa mencemarkan kemuliaan Allah.
Keselamatan adalah oleh “kasih karunia Allah” gagasan PB.

Kehidupan Orang Kristen:
Allah aktif berkarya dlm berbagai aspek hidup bersama org yg sudah dislamatkn-Nya. Israel=milik Allah; t4 kediaman-Nya; anggota keluarga
(kata Paulus). Jemaat tak hanya milik Allah, tapi = klp yg di dlmnya Allah aktif. Peranan Allah dalam hidup orang Kristen, baik individu
maupun bersama. Allah itu Allah bersama! Namun di mata Paulus, Allah juga menaruh perhatian pada pribadi-pribadi/tiap-tiap orang dari
jemaat-Nya. Masing-masing dapat “karisma.” Allah ciptakan kita utk tuj khusus & beri kita Roh. Peneguhan-panggilan-petunjuk Allah-dg
perlengkapan dari-Nya. Paulus menekankan pelayanan Allah; Allah yg seharusnya kita (org beriman) layani. Keselamatan bukan hanya hak

istimewa, tpi juga tanggung jawab. Pelayan-Nya hrs kerja baik – Allah beri pertumbuhan; Allah bekerja sama dg mereka - mjd “kawan sekerja
Allah”. Orang (jemaat Roma) dinasihati mempersembahkan diri pd Allah; hamba Allah. Bukan berarti mereka rendah; mrk tulus iklas miliki
Allah; menyembah-Nya; tahu jalan yg benar.

Kerajaan Allah

3

__________________________________________________Ringkasan Eksegese Paulus_________________________________________________

Arti Allah itu meraja. Meski bukan ide favorit, tapi juga dipakainya. K ini bukan soal makan & minum, tapi soal kebenaran. KA
menyangkut kualitas kita = sifat yang disenangi Allah. KA=kuasa dari Allah yg utama(bukan dr mc=bukan yg paling penting).
Bukan berarti mengesampingkan usaha manusia  karena juga cukup diperhatikan.
KA (mengandung aspek masa kini, juga eskatologis) itu sudah dan belum diwujudkan di tengah manusia. Pada akhir zaman
(Allah akan aktif) menjadi sempurna keselamatan manusia. Bukan org jahat yg warisi KS. Tubuh tak mendapat tempat dalam KA
– karena perlu dimurnikan/dimuliakan. Akhir zaman:semua kuasa duniawi berakhir; so Allah mjd “SEMUA DI DLM SEMUA.”
Kebangkitan:milik Allah. –akhir Z. Maut kalah.
Paulus sering meminta Allah jd saksi atas kebenaran kata yg diungkapkannya. Sgala gerak-geriknya terjadi di hadapan Allah.
Kpd yg bertobat (org di Tesalonika), ia mengharapkan Allah mencurahkan kekudusan; sbg penantian akan parousia – kekudusan
eskatologis. Ia pun mengingatkan org Kolose: mati thd cara hidup lama, krn skrang hidup tersembunyi dg Kristus dlm Allah.

Allah=Dia yg menaruh perhatian + peduli.
Allah suka beri berkat. Panggil umat-Nya dlm “damai sejahtera”.
Kesimpulan: keselamatan dari Allah tampak dlm kebenaran-Nya. Kata kebenaran erat kaitan dg keselamatan.

C. PREDESTINASI
Paulus terus berulang kali menandaskan bahwa kehendak Allah sedang terlaksana. Inti kebenaran agama Kristen bahwa Kristus
"telah menyerahkan diri-Nya karena dosa-dosa kita," dan Dia melakukannya "menurut kehendak Allah dan Bapa kita" (Gal 1:4).
Hikmat Allah tersembunyi dan Allah telah menyediakannya bagi kemuliaan kita sebelum segala abad. Hikmat tersebut
dinyatakan kepada orang-orang kudus. Alasan kuat menerima ajaran predestinasi dalam awal Ef 1. Orang-orang beriman telah
dipilih di dalam Kristus sebelum dunia dijadikan dan sudah ditentukan dari semula untuk dijadikan anak melalui Yesus Kristus.
"Kerelaan" Allah telah ditetapkan dalam Kristus dan orang beriman sudah ditetapkan dari semula menurut rencana Allah yang
"mengerjakan segala-galanya menurut rencana kehendakNya".
Predestinasi memberikan jaminan: "Mereka yang Dia kenal dari semula, ditetapkan-Nya juga untuk menjadi serupa dengan
gambaran Anak-Nya dan merereka yang ditetapkan-Nya dari semula, mereka itu juga dipanggil-Nya; dan mereka yang dipanggilNya, mereka itu juga dibenarkan-Nya; dan mereka yang dibenarkan-Nya, mereka itu juga dimuliakan-Nya" (Rm 8:29-30). Allah
tidak pernah mengingkari kasih-karunia dan panggilan-Nya. Kita tidak sendirian melakukan apa yang perlu untuk keselamatan
kita: Allah telah menentukan dari semula dan telah memanggil orang-orang milik-Nya. Dengan kata lain, seluruh keselamatan
kita, mulai dari awal sampai akhir, berasal dari Allah. Kita mendapat jaminan bahwa Allah telah memilih kita sebelum dunia
dijadikan dan Dia tidak akan mengingkari panggilan-Nya. Tak ada sesuatu pun yang dapat memberi kita jaminan seperti itu.
Allah sudah menetapkan orang sejak semula untuk berbuat baik. Paulus tidak memandang ajaran ini sebagai pendorong untuk
bermalas-malasan, melainkan untuk melakukan pekerjaan baik yang dipersiapkan Allah sebelumnya, supaya kita hidup di

dalamnya (Ef 2:10). Karena kita adalah orang pilihan Allah, maka harus "mengenakan hati yang penuh belas kasihan, kebaikan,
kerendahan hati, kelemahlembutan & kesabaran" (Kol 3:12). Predestinasi tidak untuk dijadikan hak istimewa, tetapi untuk
melayani. Predestinasi mengingatkan umat beriman bahwa berbuat baik bukanlah pilihan, melainkan sudah ditetapkan dari
semula.

D. YESUS KRISTUS TUHAN KITA
72% kata Kristus berasal dari Paulus dalam Perjanjian Baru. Kata YX = Yg Terurapi. Nama Mesias [orang tertentu yang diurapi].
YX sendiri sering hindari kata Mesias, karena konotasinya bersifat politis duniawi. Ia cenderung menyebut Anak Manusia.
Kristus=suatu gelar; bukan nama. Namun bagi Paulus, kata YX seolah sebagai nama. Pauluslah yang sering pakai sebutan XY.
Menarik ia tetap pakai nama Yesus, padahal tak pernah ketemu Dia yang masih hidup. Kata XY (dibalik) sebagai variasi. Apa
artinya? [itu tak penting]. Paulus sering mengombinasikan kata Yesus dengan Kristus.
* Banyak orang Kristen biasa menyebut Juruselamat kita dengan "Kristus," tetapi sebenarnya kebiasaan ini kita warisi dari
Paulus. Berbeda dengan para penulis PB lainnya, Paulus sering menggunakan nama "Kristushampir 72%. Jumlah tertinggi dalam
PB.
Kata "Kristus" adalah transliterasi kata Yunani yang berarti "diurapi," sama seperti "Mesias" adalah transliterasi kata Ibrani
dengan arti yang sama. Dalam PL ada sejumlah orang yang diurapi, raja-raja "yang diurapi Tuhan", imam-imam yang diurapi dan
para nabi. Pengurapan menandakan orang bersangkutan resmi dikhususkan bagi pelayanan Allah.
Kemudian muncul gagasan bahwa suatu hari akan tampil orang tertentu yang diurapi, yang akan melaksanakan kehendak Allah
secara istimewa. Dalam sejarah Israel, lebih-lebih pada jaman PB, meluaslah pengharapan orang akan kedatangan Mesias.
Sebutan Mesias tak banyak dipakai untuk Yesus selama hidup-Nya di dunia ini. Orang-orang Kristen yakin Yesus dipilih Allah.

Apakah Paulus memandang kata itu sebagai suatu gelar ("Sang Mesias") atau sebagai suatu nama diri? Seringnya Paulus
memakai urutan kata "Kristus Yesus" menunjukkan suatu gelar. Namun dalam dunia non-Yahudi gelar "Kristus" tidak
mempunyai arti sama sekali (sedangkan kata "Tuhan" sangat berarti). Faktanya kadang Paulus memakai kata itu dalam arti
"Mesias". Paulus menyadari betul makna kata tersebut.
Menarik bahwa Paulus sering memakai nama manusiawi "Yesus", lebih sering dari siapa pun kecuali Yohanes. Meskipun Paulus
sedikit berbicara mengenai peristiwa kehidupan Yesus di dunia, ia begitu kerap memakai nama yang mengingatkan orang pada
kehidupan Yesus di dunia. Mungkin mau mengungkapkan kebenaran bahwa kemanusiaan Yesus itu nyata dan penting. Paulus
lebih suka kombinasi nama dengan urutan "Kristus Yesus" daripada "Yesus Kristus". Kalau ada kata "Tuhan," urutannya yang
normal adalah "Tuhan kita Yesus Kristus".
Paulus memakai gelar "Tuhan" 38% dari seluruh PB. Seperti kata Inggris "Sir" dipakai sebagai sebutan yang biasa dalam
kalangan yang halus budi bahasanya atau sebutan untuk seorang yang terhormat, seorang bangsawan. Pengertian pertama dalam
perumpamaan tentang anak yang berkata kepada ayahnya, "Saya tuan". Sebagian besar surat Paulus ditujukan kepada jemaat
berkebudayaan Yunani, di mana sebutan "Tuan" sering dipakai untuk pribadi yang lebih tinggi, yakni dewa. Memberitakan Yesus

4

__________________________________________________Ringkasan Eksegese Paulus_________________________________________________

sebagai Tuhan sangat cocok dalam dunia Yunani waktu itu. Dalam budaya Yahudi, PL bahasa Yunani, kata itu untuk terjemahkan
nama "Yahweh." Mereka yang tahu terjemahan tersebut, maka kata LORD (huruf besar) menerjemahkan kata "Yahweh".

Paulus menyebut Yesus "Anak Allah","Anak-Nya","Anak-Nya sendiri" gelar ini dapat berarti untuk menyebut orang beriman
pada umumnya, juga menyebut Yesus. Demikian dikatakan, kebangkitan Yesus "Anak Allah Yang berkuasa". Allah menyatakan
Anak-Nya dan mengutus-Nya. Allah tidak menyayangkan Anak-Nya, mengacu pada “kematian Anak-Nya”. Paulus menjalani
hidupnya oleh iman dalam Anak Allah. Anak itu diberitakan dan yang menanggapi dipanggil ke dalam persekutuan dengan AnakNya. Dalam pikiran Paulus, Yesus sebagai Anak Allah, arti Yesus menduduki tempat paling tinggi.
Paulus memakai istilah-istilah lain juga. Kadang-kadang Yesus sebagai Juruselamat. Gelar ini amat tinggi, sebab kita juga
membaca ungkapan "Allah Juruselamat kita". Satu sebutan menarik untuk Kristus (I Kor 15:45): "Adam yang akhir".

BAGAIMANA PAULUS MENYEBUT KEALLAHAN YESUS?
1. Paulus berani pakai gelar Kyrios pada Yesus. Tuhan [Kyrios] punyai 3 arti:
 Biasa disebut di kalangan orang yang berbudi bhs halus (bangsawan). Spt. Sir (Eng).
 Bisa juga sebagai kata yang dipakai anak untuk sebut bapanya (Mt 21:29) [bhs Yun].
 Bagi orang Yunani, itu sebutan untuk ‘dewa’.
Paulus memakai kata ini, punya kaitan dengan makna ‘Dewa’; cocok untuk pewartaan di tengah orang Yunani. Di
kalangan Yahudi, tulisan Yahwe [baca: adonai – arti: tuanku]. Kemudian diterjemahkan dr kata Ibrani ke Yunani menjadi
Kyrios. Gelar Kyrios memang penting bagi Paulus. Istilah Inggris: LORD [huruf besar].
2. Paulus menyebut Yesus sebagai Anak Allah/Anak-Nya. Sebutan anak Allah itu untuk orang Israel, orang saleh, raja
Israel. Artinya macam-macam menurut orang Yahudi. Namun arti dalam maksud Paulus “Allah Putra” dalam arti
sepenuhnya.
3. Paulus menggambarkian keAllahan Yesus dengan sering sebut nama Allah secara bergantian dengan Kristus. Mis,
“Keselamatan dari Allah/Kristus, Kerajaan Allah/Kristus; Hari Tuhan/Kristus. Jelas Kristus itu Ilahi dengan fungsifungsinya. Jadi, Paulus selalu menyebut/menukar nama Yesus sebagai Kristus maupun sebagai Allah.
4. Ide Paulus dalam Flp 2:6-11 (ada problem). Maksud: menegur hidup jemaat supaya bersatu & merendahkan diri dengan
mencontoh YX. Beberapa problem sbb:
a. Dalam Rupa Allah: kata Yunani “morve” arti bukan hanya bentuk (form), juga menunjuk hakekat-Nya, yang tak
bisab berubah/tetap begitu. Sedangkan schema juga = form, tapi bisa berubah.
b. Tidak menganggap – sebagai milik yang harus dipertahankan; aslinya: harpacnos: sebagai suatu yang harus
dirampas. Berbagai tej tiru bhs asli, tapi versi Indonesia agak memperlembut dengan pakai terj Inggris.
c. Kesetaraan: isa (Yun) – to be equality with – maksudnya: [sebelum jadi manusia, Ia sudah Allah; tapi tak
mempertahankan kemuliaan-Nya (dilepas); pada hari kebangkitan dipulihkan.]
 “Mengosongkan diri” tak berarti Dia menukar hakekat keAllahan-Nya dengan hakekat kemanusiaan.
keAllahan-Nya tetap, tapi kemuliaan-Nya dihilangkan dengan menjadi manusia. Allah tak mungkin
berhenti sebagai Allah. Mengosongkan diri bukan dari kodrat-Nya, tapi dr kemuliaan-Nya.
 Karena YX taat – ikut kehendak Bapa/Allah.
Paulus dalam suratnya sering menyetarakan Yesus dengan Allah Bapa, yaitu dalam ‘Salam Pembuka’ &
‘doanya’.
5. Apakah Kristus itu Allah? Rm 9:5, teks ini sulit. Jelas YX=Allah. Problem ada beda terj NAB-RSV (NO)? NIV(OK):
“Kristus, yang adalah Allah atas sgala sesuatu, terpujilah untuk slama-lamanya”  NAB-RSV: “Allah, yang di atas sgala
sesuatu, terpujilah slama-lamanya”. Mana yang lebih baik? Yesus sebagai keturunan manusia – berasal dr keturunan
Yahudi, Ia orang Yahudi. Soalnya, “Apakah Mesias hanya orang Yahudi?” Kata ho (Yun) bisa 2 arti: who is & the.
a. Lebih masuk akal kalau sudah ada kata sebelumnya, tentu menerangkan kata sebelumnya itu.
b. Kalau tidak demikian, bentuk ke-2 [the] itu aneh, tidak sesuai dengan kebiasaan Paulus.
c. Acuan tentang X ‘secara manusia’ (dalam keadaan sebagai manusia) menantikan pernyataan kontras. Kalau ikut
NAB, terasa terkatung-katung.
d. Suasana teks ini sedih. Aneh kalau Paulus puji Allah Bapa tidak pada tempatnya.
e. Tentu akan ada perubahan subyek secara tiba-tiba, jika pujian dihubungkan dengan Allah.
Alasan paling penting: karena Paulus di tempat lain tak pernah secara tegas menyebut Kristus itu Allah. Dalam bhs
Yunani, ayat ini hanya mengacu pada satu oknum, tidak dipisahkan/diputuskan antara Kristus dan Allah.
6. Kol 1:15-20; hal pertama, Yesus itu eikon Allah; dapat berarti copy; image. Kata ini menunjukkan tak ada bedanya
Yesus dengan Allah. Hal kedua, Anak sulung dari ciptaan? Jika dikenakan pada Kristus, itu bermaksud menekankan
kedudukan YX dengan adik-adik-Nya. YX lebih tinggi dr ciptaan lain. Jadi, tak boleh diterj: ‘Yesus dilahirkan pertama,
baru yang lain’. “Yang sulung” dimengerti sebagai dominasi. Kata arche = awal.

KASIH KRISTUS
Kristus & Allah tak terpisahkan. Kalau ada kasih Allah tentu ada kasih Kristus. Paulus sangat pribadi merasa bahwa Kristus
mengasihinya. Salib X itu penting, tempat ia mati demi kasih pada manusia berdosa. Kasih Allah Putra terkait kasih Allah Bapa. Himbauan
Paulus agar jemaat berjalan dalam kasih sebagaimana Kristus mengasihi kita & menyerahkan diri untuk kita. Kasih & pengorbanan itu dekat.
Pergorbanan itu bukti cinta. Ef 3:17-19 – betapa lebar, panjang & tingginya kasih X yang melampaui segala pengetahuan.
Kasih Allah di dalam Kristus. Kadang sifat/sikap Paulus dipandang mengabaikan kasih ini; karena agak suka bertengkar. Tetapi harus tahu juga
bahwa perhatian Paulus tentang Kasih Allah yang besar pada kita, juga sangat berarti.

"DALAM KRISTUS" DAN "BERSAMA KRISTUS"

5

__________________________________________________Ringkasan Eksegese Paulus_________________________________________________

Salah satu ungkapan paling disukai Paulus adalah "dalam Kristus" variasi: "dalam Tuhan/Kristus Yesus/Dia." dalam semua suratnya, kecuali
‘Titus’. Menarik: Paulus tidak pernah katakan "di dalam Yesus" – untuk menghindari kemanusiaan-Nya yang belum bangkit; Tuhan telah
bangkit. Siapa pun yang beriman/percaya berada di "dalam Kristus." Paulus: “bukan aku sendiri yang hidup, X lah yang hidup”. Kata-kata
“dalam X” berkaitan dengan masing-masing pribadi/individu dan juga jemaat-jemaat.
Kadang-kadang ungkapan itu hanya berarti "orang Kristen." Misalnya, ketika Paulus berbicara tentang Andronikus dan Yunias sebagai orangorang yang di "dalam Kristus" sebelum dia sendiri (Roma 16:7), arti mereka menjadi Kristen sebelum dia sendiri bertobat. "Orang-orang
percaya dalam Kristus Yesus" jelas Kristen, begitu juga "saudara-saudara dalam Tuhan". Juga sebagai "orang pilihan dalam Tuhan" dan hamba
yang "dipanggil oleh Tuhan". Bisa mengacu pada realisasi keselamatan orang Kristen, sebab jika ada dalam Kristus, maka ia ciptaan baru, &
yang dulu jauh, di dalam Kristus telah menjadi dekat, karena darah Kristus. Dalam Kristus Yesus, Paulus = bapa orang Kristen.
“Rencana kekal di dalam Kristus Yesus Tuhan kita": dimiliki Allah untuk kita sebagai rencana keselamatan-Nya. Ini maksud Paulus berkata,
"Tidak ada penghukuman bagi mereka yang ada di dalam Kristus Yesus”. "di dalam Dia berkat Abraham sampai kepada bangsa-bangsa lain"
dan "janji Allah dalam Kristus Yesus".
Ini sikap harus = ciri orang Kristen. Mereka harus "sehati sepikir dalam Tuhan" pertengkaran tidak layak bagi orang yang berada "dalam
Kristus." Harus "berdiri dengan teguh dalam Tuhan", membuka jalan untuk perselisihan juga tidak layak bagi orang yang ada dalam Kristus. Ia
kutip Kitab Suci untuk menunjukkan bahwa orang beriman yang mau bermegah harus bermegah di dalarn Tuhan; itulah suatu perasaan bangga
yang berpusat pada karya Kristus di dalam diri orang-orang yang bertobat. Orang Kristen adalah orang merdeka dengan suatu kebebasan dalam
Kristus Yesus; Kristus memerdekakan mereka "demi kemerdekaan" – kebebasan. Orang yang beriman mempunyai "penghiburan", bersukacita,
kasih kepada jemaat "dalam Tuhan/Kristus Yesus".
Pekerjaan orang Kristen sejati adalah pekerjaan yang dilakukan "dalam Kristus." pelayanan dalam Tuhan = "teman-teman sekerja dalam
Kristus Yesus". Memimpin "tiap-tiap orang kepada kesempumaan dalam Kristus"-"buah pekerjaan"-"meterai" dari kerasulannya di dalam
Tuhan. Ada banyak "pendidik dalam Kristus". Ketika Paulus menjadi "orang yang dipenjarakan dalam Tuhan", tidak memandang pemenjaraannya sebagai malapetaka besar, melainkan sebagai kesempatan memberikan pelayanan Kristen.
Rm 16:22 Tertius hanya menulis suatu salam di dalam Tuhan, tetapi (di dalam bahasa Yunaninya) "di dalam Tuhan" ditempatkan pada akhir
kalimat, sebaliknya "salam" pada awal kalimat. Jika yang dia maksudkan adalah menulis surat di dalam Tuhan, apa persisnya arti "menulis di
dalam Tuhan." Rupanya berarti bahwa Tertius melihat tulisannya sebagai bagian dari pelayanan Kristen. 113
Bagi Paulus segala sesuatu dalam hidup ini dijalani dalam Kristus. Pernikahan itu bagian penting dari kehidupan: karenanya Paulus
mengimbau para janda untuk menikah "di dalam Tuhan". Orang Kristen itu "bait Allah yang kudus di dalam Tuhan"; mereka "dikuduskan
dalam Kristus Yesus". Anak harus untuk menaati orang tua "di dalam Tuhan". Orang beriman yang meninggal "tidur di dalam Kristus. Ini
berarti semua orang beriman adalah "satu di dalam Kristus Yesus" & ada tali persatuan yang kuat. Kita satu bukan dalam Gereja ini atau itu,
melainkan "dalam Kristus" persatuan sejati.
Kadang-kadang Paulus menerangkan hal ini dengan cara terbalik. Sebagaimana orang beriman tinggal "dalam” Kristus, begitu juga Kris tus
memang tinggal "dalam" orang beriman. "Kristus hidup di dalam aku". Ini keyakinan Paulus mengenai ikatan yang menyatukan Kristus
dengan umat-Nya. Mereka ada di dalam Dia; Dia di dalam mereka.
Paulus juga berbicara tentang tinggal "bersama dengan" Kristus. Dia menunjukkan pentingnya salib bagi keselamatan kita dengan mengatakan
bahwa orang percaya "telah mati bersama dengan Kristus" - dan bahwa "manusia larna kita telah turut disalibkan bersama-Nya". Bagi Paulus
penting, kita menyamakan diri dengan kematian Kristus. Kita dikuburkan bersama Dia dalam baptisan – Simbolisme sakramen. Namun
kemundian kita pun dibangkitkan bersama dengan Kristus; Artinya: kita telah dihidupkan bersama dengan Dia.
Kematian membawa orang kepada kebangkitan.
Penderitaan = bagian tak terelakkan dari nasib orang beriman, tetapi jika menderita bersama dengan Kristus, kita akan dimuliakan bersama Dia
di dunia yang akan datang. Salib itu tanda yang amat jelas tentang kasih Allah dan kepedulian-Nya terhadap umat-Nya. Allah yang
mengerjakan sedemikian banyak hal akan juga mengusahakan supaya karya keselamatan-Nya mencapai kepenuhannya. Orang beriman
dipanggil ke dalam persekutuan Anak Allah. Gereja-gereja di mana mereka menjadi anggota adalah gereja-gereja Kristus. Segala sesuatu
dalam kehidupan ini milik Kristus dan kesudahan segala sesuatu adalah "hari Tuhan kita Yesus Kristus". Kristus adalah yang tertinggi; Tuhan
dari segala sesuatu dan Tuhan semua orang. Kekuasaan-Nya melampaui dunia ini dan melampaui kehidupan ini, yakni sampai kekal abadi.
BEBERAPA TEMA BESAR DALAM SURAT PAULUS

1. Budak Dosa
Dosa (hamartia) punya banyak segi. 64x, 48 dlm Rm, di sini Paulus bicara panjang lebar soal dosa. Paulus pakai dlm arti TUNGGAL: dosa
bukan sekedar dosa kejahatan, melainkan sbg kekuatan yg membelenggu kita. Gambarannya: terjual di bawah kuasa dosa. Ibarat budak dijual
Kpd majikan, perlu dibayar/ditebus kembali. Bahkan Paulus sendiri menyebut dirinya “tawanan hukum dosa”.
Dosa=ejekan mengerikan, sebab:

Dosa tak berhak menguasai diri kita (yg dicipta menurut citra Allah)

Biarpun demikian, dosa telah menguasai kita. Kita yg seharusnya melayani hukum Allah dg akal budi, malah dlm daging kita
melayani hukum dosa.
Mc tunduk pd dosa, & dosa sifatnya universal, dg alasan:

Orang bukan Yahudi: meski mengenal Allah, tak memuliakan-Nya sbg Allah. Mereka tak punya HUKUM TAURAT, shg tak dpt
dituduh melanggarnya, tetapi mereka sendiri mjd hukum Taurat bg mereka, krn tingkah laku mereka dpt membedakan yg benar dg yg
salah. Jadi kalau telah berdosa, mrk tak dpt berdalih.

Orang Yahudi: punya hukum Taurat, tapi yg penting hrs melaksanakannya, bukan sekedar mendengar. Orang Yahudi=anggota umatNya; artinya merangkum yg lahiriah & batiniah. Hukum Taurat memberi pengenalan akan dosa; shg yg punya mengerti apa itu dosa.

Jadi semua orang berdosa & kehilangan kemuliaan Allah. Dosa mjd bagian dari kita/dlm anggota tubuh kita; kita hrs kena murka. Itu
kodrat kita, yg membuat kita cenderung buat salah. Solidaritas umat mc: sesam anggota. Kita tak mampu bebaskan diri, krn kita
terjerat dlm kuasa dosa & dlm akibat dr kejahatan kita. Kita diperbudak.

6

__________________________________________________Ringkasan Eksegese Paulus_________________________________________________

2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.

Daging
Hukum
Kematian
Murka Allah
Penghakiman
Dunia Jahat yang sekarang ini
Salib
Pembebasan
Pembenaran
Pendamaian yang kompleks
Kasih Bekerja

7

__________________________________________________Ringkasan Eksegese Paulus_________________________________________________

ALLAH ITU MENGASIHI







MANUSIA ADALAH PENDOSA
SEMUA MANUSIA BUDAK DOSA DAN ADA DALAM SITUASI YANG AMAT SULIT: SCHIZZOFRENIA ROHANI
SEMUA MANUSIA PATUT DIHUKUM
SYUKURLAH, ALLAH MENGASIHI MANUSIA
RM 8:15=ROH KUDUS MENJADIKAN KITA ANAK-ANAK ALLAH
HIDUP DALAM KEKUATAN ROH



PAULUS TIDAK MENOLAK KASIH ALLAH:




SEBAGAI BALASANNYA PAULUS INGIN MENGASIHI ALLAH DENGAN SEGENAP HATI
1 KOR 15:10 – Ia bekerja keras utk Tuhan & mengalami macam penderitaan & salib demi Kristus. Ia pantang mundur (di Listra,
Paulus baru dirajam, kembali ke kota.

Sebab aku telah mati oleh hukum Taurat untuk hukum Tuhan, supaya aku
hidup untuk Allah. Aku telah disalibkan dengan Kristus; namun aku hidup, tetapi bukan lagi aku sendiri yang
hidup, melainkan Kristus yang hidup di dalam aku - Gal 2:19-20. Dan hidupku yang kuhidupi sekarang di
dalam daging, adalah hidup oleh iman dalam Anak Allah yang telah mengasihi aku dan menyerahkan diri-Nya
untuk aku.”

 Dalam kepemimpinannya: punya visi-misi jelas; bisa menggerakkan bawahan untuk mengejar tuj sama;
mengasihi jemaat; semangat pelayanan; solider; layak jd panutan. Bisa keras, ironis, juga lembut. Tahu kapan
memakai otoritas.