Analisis Faktor yang Mempengaruhi Upah d (1)
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Penelitian
Pembangunan ekonomi merupakan hal yang sangat penting terutama untuk Negara Sedang
Berkembang (NSB) seperti Indonesia. Pembangunan ekonomi tujuan utama nya adalah untuk
meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Namun, terdapat banyak permasalahan yang terjadi di
Indonesia seperti kemiskinan dan keterbelakangan. Maka dari itu dengan adanya pembangunan
ekonomi diharapkan dapat mengatasi masalah-masalah tersebut sehingga dapat meningkatkan
pertumbuhan ekonomi.
Kemiskinan yang masih melanda di Indonesia merupakan aliran yang sulit diputus. Hal ini
terjadi karena pendapatan yang rendah. Pendapatan yang rendah mengakibatkan tabungan rendah.
Keadaan tabungan rendah maka pembentukan modal rendah. Pembentukan modal rendah, tingkat
investasi pun menjadi rendah. Akibat investasi yang rendah, produktivitas menjadi rendah.
Produktivitas yang rendah mengakibatkan pendapatan rendah, dan seterusnya (Irawan dan
Suparmoko dalam Pertiwi : 2015).
Salah satu cara untuk memutus aliran tersebut dapat dilakukan dengan peningkatkan
kualitas sumber daya manusia. Peningkatkan kualitas sumber daya manusia dapat dilakukan
dengan investasi di bidang sumber daya manusia (human capital). Penerapan human capital
menurut Sonny Sumarsono (2009: 91-92), dapat dilakukan melalui pendidikan/latihan, migrasi,
perbaikan gizi, dan kesehatan. Pendidikan merupakan salah satu faktor penting dalam upaya
peningkatan kualitas sumber daya manusia.
Menurut Becker (dalam Pertiwi : 2015), daya produksi buruh mempunyai hubungan yang
positif dengan taraf pendidikan. Semakin tinggi taraf pendidikan dan latihan yang dimiliki oleh
seseorang maka semakin produktif individu tersebut. Selanjutnya keadaan ini mewujudkan
hubungan yang positif antara taraf pendidikan dengan pendapatan. Semakin tinggi pencapaian
taraf pendidikan maka peningkatan daya pengeluaran, kemahiran, cara berfikir, dan kecakapan
akan meningkatkan upah atau pendapatan seseorang. Investasi modal manusia yang dilakukan
dengan pendidikan tidak dapat dirasakan langsung tetapi terasa di masa depan.
1
Selain dari faktor modal manusia yaitu tingkat pendidikan, besarnya penghasilan juga
dipengaruhi beberapa faktor. Menurut Sadono Sukirno (2008: 364-366) yaitu perbedaan corak
permintaan dan penawaran dalam berbagai jenis pekerjaan, perbedaan jenis pekerjaan,
kemampuan, keahlian, pendidikan, pertimbangan bukan uang, mobilitas tenaga kerja, dan
beberapa faktor geografis dan institusional.
Persentase Penduduk Miskin Provinsi Jawa
Barat tahun 2002-2014
16
14.49
13.4
14
12
13.06
12.9
13.55
12.74
12.1
11.58 11.27
10
10.57
9.89
9.61 9.18
8
6
4
2
0
2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014
Sumber : BPS Jawa Barat, 2016 Diolah
Dapat dilihat pada Grafik diatas, menunjukkan bahwa setelah tahun 2006 tingkat
kemiskinan di Provinsi Jawa Barat mengalami tren yang menurun. Tingkat penduduk miskin
Provinsi Jawa Barat tertinggi yaitu pada tahun 2006 sebesar 14,49 persen dan terendah yaitu pada
tahun 2014 sebesar 9,18 persen. Hal tersebut menunjukkan bahwa tingkat penduduk miskin di
Jawa barat masih tinggi yang mana merupakan disebabkan salah satu nya yaitu tingkat upah/gaji
penduduk.
Maka dari penjabaran di atas peneliti tertarik untuk meneliti pengaruh Tingkat Pendidikan,
Pengalaman kerja, Masa Kerja, Tingkat Pekerjaan dan Daerah Tempat Tinggal terhadap Upah/gaji
Tenaga Kerja di Provinsi Jawa Barat.
2
1.2 Rumusan Masalah
Dari latar belakang tersebut, dapat ditarik rumusan masalah, yaitu :
1. Apakah tingkat pendidikan berpengaruh terhadap upah/gaji tenaga kerja di Provinsi Jawa
Barat?
2. Apakah pengalaman kerja berpengaruh terhadap upah/gaji tenaga kerja di Provinsi Jawa
Barat?
3. Apakah masa kerja di satu tempat berpengaruh terhadap upah/gaji tenaga kerja di Provinsi
Jawa Barat?
4. Apakah tingkat pekerjaan berpengaruh terhadap upah/gaji tenaga kerja di Provinsi Jawa
Barat?
5. Apakah daerah tempat tinggal berpengaruh terhadap upah/gaji tenaga kerja di Provinsi
Jawa Barat?
1.3 Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini
adalah untuk mengetahui:
1. Pengaruh tingkat pendidikan terhadap upah/gaji tenaga kerja di Provinsi Jawa Barat
2. Pengaruh pengalaman kerja terhadap upah/gaji tenaga kerja di Provinsi Jawa Barat
3. Pengaruh masa kerja di satu tempat terhadap upah/gaji tenaga kerja di Provinsi Jawa Barat
4. Pengaruh tingkat pekerjaan terhadap upah/gaji tenaga kerja di Provinsi Jawa Barat
5. Pengaruh daerah tempat tinggal terhadap upah/gaji tenaga kerja di Provinsi Jawa Barat
3
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 Pengertian Human Capital Invesment
Investasi dapat dilakukan bukan saja dalam bidang usaha namun juga dalam bidang sumber
daya manusia. Prinsip investasi di bidang usaha adalah mengorbankan konsumsi saat investasi
dilakukan untuk memperoleh tingkat konsumsi yang lebih tinggi beberapa waktu kemudian. Sama
halnya dengan investasi di bidang usaha, maka investasi yang dikorbankan adalah sejumlah dana
yang dikeluarkan dan kesempatan memperoleh penghasilan selama proses investasi. Investasi
yang diperoleh sebagai imbalannya adalah tingkat penghasilan yang lebih tinggi untuk mampu
mencapai tingkat konsumsi yang lebih tinggi pula. Investasi yang demikian dinamakan human
capital (Hafid : 2014).
2.1.1 Asumsi Dasar Human Capital Invesment
Asumsi dasar teori human capital invesment adalah bahwa seseorang dapat
meningkatkan penghasilannya melalui peningkatan pendidikan. Setiap tambahan satu tahun
sekolah berarti akan meningkatkan kemampuan kerja dan tingkat penghasilan seseorang tetapi,
tambahan satu tahun sekolah akan menunda penerimaan penghasilan selama satu tahun dalam
mengikuti sekolah tersebut. Di samping penundaan menerima penghasilan tersebut, orang
yang melanjutkan sekolah harus membayar biaya secara langsung seperti uang sekolah,
pembelian buku-buku dan peralatan, tambahan uang transportasi dan lain-lain. Jadi, jumlah
penghasilan yang diterimanya seumur hidupnya, dihitung dalam nilai sekarang atau Net
Present Value. Present Value ini apabila pendidikannya hanya sampai SMA atau melanjutkan
kuliah di perguruan tinggi sebelum bekerja. Seorang tamatan SMA akan memperoleh
pendapatan dengan segera pada usia 18 tahun sedangkan bagi tamatan perguruan tinggi akan
memilih kuliah terlebih dahulu baik D3 atau S1 dengan harapan pada masa yang akan datang
memperoleh penghasilan yang lebih tinggi (Hafid : 2014).
4
2.2 Pengertian upah/gaji
Upah/gaji merupakan imbalan yang diberikan dalam proses memproduksi barang/jasa pada
suatu instansi atau perusahaan.
Menurut Sumarsono (dalam Pertiwi : 2015) mengemukakan bahwa upah merupakan
sumber utama penghasilan seorang pekerja, sehingga upah harus cukup memenuhi kebutuhan
pekerja dan keluarganya dengan wajar. Batas kewajaran tersebut dalam Kebijakan Upah Minimum
di Indonesia dapat dinilai dan diukur dengan kebutuhan hidup minimum (KHM) atau seringkali
saat ini disebut dengan Kebutuhan Hidup Layak (KHL).
2.2.1 Perbedaan Upah Nominal dan Upah Riil
Menurut Sukirno, Upah nominal adalah jumlah uang yang diterima oleh para pekerja
dari para pengusaha sebagai pembayaran ke atas tenaga mental dan fisik para pekerja yang
digunakan dalam suatu proses produksi. Sedangkan upah riil adalah tingkat upah pekerja yang
diukur dari sudut kemampuan upah tersebut membeli barang-barang dan jasa-jasa yang
diperlukan untuk memenuhi kebutuhan pekerja.
2.3 Faktor – faktor yang Mempengaruhi tingkat Upah / Gaji
Terdapat beberapa faktor yang dapat mempengaruhi Upah / Gaji, antara lain :
1. Tingkat Pendidikan
Menurut UU Nomor 20 Tahun 2003, pendidikan adalah usaha sadar dan terencana
untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif
mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian
diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta ketrampilan yang diperlukan dirinya,
masyarakat, bangsa dan Negara.
Pada saat ini pendidikan merupakan kebutuhan wajib bagi tiap individu agar dapat
menaikan derajat kesejateraan dan sosialnya. Perusahaan menetapkan tingkat upah pada
pekerjanya pun berlandaskan tingkat pendidikan terakhir yang telah dienyam oleh pekerja
karena semakin tingginya tingkat pendidikan berarti semakin luasnya pengetahuan pekerja
sehingga diharapkan dapat memajukan perusahaan.
5
2. Pengalaman Kerja
Pengalaman kerja adalah pengetahuan atau keterampilan yang telah diketahui dan
dikuasai seseorang yang akibat dari perbuatan atau pekerjaan yang telah dilakukan selama
beberapa waktu tertentu.
3. Masa Kerja
Masa kerja (lama bekerja) merupakan pengalaman individu yang akan menentukan
pertumbuhan dalam pekerjaan dan jabatan.
Siagian (dalam Hafid : 2014) menyatakan bahwa, .Masa kerja menunjukkan berapa
lama seseorang bekerja pada masing-masing pekerjaan atau jabatan. Kreitner dan Kinicki
(dalam Hafid : 2014) menyatakan bahwa, masa kerja yang lama akan cenderung membuat
seorang pegawai lebih merasa betah dalam suatu organisasi, hal ini disebabkan diantaranya
karena telah beradaptasi dengan lingkungannya yang cukup lama sehingga seorang pegawai
akan merasa nyaman dengan pekerjaannya. Penyebab lain juga dikarenakan adanya kebijakan
dari instansi atau perusahaan mengenai jaminan hidup di hari tua. Karyawan merasa bahwa
semakin lama mereka bekerja di suatu perusahaan, akan menjamin kehidupan mereka menjadi
lebih baik dari segi upah dan jaminan masa depan
4. Tingkat pekerjaan
Dalam hal ini, tingkat pekerjaan merupakan suatu stratifikasi jenis pekerjaan yang
mana dapat juga disebut dengan jabatan. Misalnya manajer dengan staff, direktur dengan
manajer dll.
5. Daerah Tempat Tinggal
Perbedaan upah lain mungkin disebabkan karena letak geografis pekerjaan. Kota besar
cenderung memberikan upah yang lebih tinggi dari pada pedesaan. Oleh karena itu, terjadilah
urbanisasi oleh masyarakat desa untuk mencoba peruntungan bekerja di perkotaan agar dapat
meningkatkan penghasilan.
6
2.4 Penelitian Terdahulu
Penelitian ini mengacu pada penelitian sebelumnya untuk mempermudah pengumpulan
data, analisis data, dan pengolahan data. Adapun penelitian terdahulu yang relevan dengan
penelitian penulis yaitu:
1. Menurut Pertiwi (2015) yang meneliti pendapatan tenaga kerja di Daerah Istimewa
Yogyakarta (DIY) pada tahun 2013 menyatakan bahwa Level pendidikan mempunyai
pengaruh positif dan signifikan terhadap tingkat pendapatan tenaga kerja di DIY tahun 2013.
Tingkat pengambalian pendidikan dari yang paling rendah ke tinggi yaitu SD, SMP,
SMA&SMK , Diploma, dan perguruan tinggi.
2. Menurut Penelitian yang dilakukan Nur Cahyo (2013) menunjukkan bahwa potensi
pengalaman kerja mempengaruhi secara positif dan signifikan terhadap tingkat pendapatan.
Dalam penelitian tersebut setiap kenaikan potensi pengalaman kerja 1 tahun akan menaikkan
pendapatan sebesar 2,6%. Selain itu penelitian yang dilakukan oleh Purnastuti, Miller dan
Salim (2013) yang meneliti tingkat prndapatan di Indonesia juga menunjukkan bahwa potensi
pengalaman kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap pendapatan.
3. Menurut Prasetia, Sonny Sumarsono dan M. Adenan (2015), dari hasil analisis diketahui
bahwa lama kerja memiliki pengaruh yang positif terhadap pendapatan tenaga kerja wanita
pada industri manik-manik di Desa Tutul Kecamatan Balung Kabupaten Jember. Pengaruh
positif ini menunjukkan semakin tinggi lama bekerja, maka pendapatan tenaga kerja akan
semakin tinggi dan sebaliknya, semakin rendah lama bekerja maka pendapatan tenaga kerja
akan menurun atau semakin rendah. Semakin lama seseorang bekerja maka semakin tinggi
pendapatan orang tersebut, sehungg a memperoleh hasil yang memuaskan dan dapat
meningkatkan pendapatan.
4. Al Ghazali, Wahyuddin, dan Rina Trisnawati (2012), menjelaskan bahwa tingkat pekerjaan
/ jabatan memiliki pengaruh positif signifikan terhadap upah auditor. Jabatan memiliki
koefisien 0,287, artinya upah auditor yang mempunyai jabatan ketua/kepala seksi/coordinator
tim lebih tinggi dari staf/anggota tim sebesar 0,287.
5. Purnastuti, Miller dan Salim (2013) membuktikan bahwa daerah tempat tinggal
berpengaruh positif signifikan terhadap tingkat pendapatan. Dalam penelitian ini yang meneliti
Indonesia tahun 2007 daerah tempat tinggal di perkotaan memiliki tingkat pendapatan yang
lebih tinggi dibandingkan dengan di pedesaan sebesar 11,51%.
7
2.5 Kerangka Berpikir
Tingkat
Pendidikan
Pengalaman
Tingkat Upah
Penduduk Jawa
Barat
Kerja
Masa Kerja/Lama
Kerja
Tingkat Pekerjaan
(Jabatan)
Daerah Tempat
Tinggal
Keterangan :
= Pengaruh secara parsial, artinya antar variabel independen berpengaruh terhadap variabel
dependen.
= Pengaruh secara simultan, artinya semua variabel independen secara bersama-sama berpengaruh
terhadap variabel dependen.
8
2.6 Hipotesis
Berdasarkan landasan teori yang ada, berikut hipotesis yang akan diuji kebenarannya:
1. Variabel tingkat pendidikan diduga berpengaruh positif terhadap tingkat upah tenaga kerja
di Provinsi Jawa Barat
2. Variabel pengalaman kerja diduga berpengaruh Positif terhadap tingkat upah tenaga kerja
di Provinsi Jawa Barat
3. Variabel masa kerja/lama kerja diduga berpengaruh berpengaruh positif terhadap tingkat
upah tenaga kerja di Provinsi Jawa Barat
4. Variabel tingkat pekerjaan (jabatan) diduga berpengaruh berpengaruh positif terhadap
positif terhadap tingkat upah tenaga kerja di Provinsi Jawa Barat
5. Variabel daerah tempat tinggal diduga berpengaruh berpengaruh positif terhadap positif
terhadap tingkat upah tenaga kerja di Provinsi Jawa Barat
6. Variabel tingkat pendidikan, pengalaman kerja, masa kerja/lama kerja, tingkat pekerjaan
(jabatan), dan daerah tempat tinggal secara simultan diduga berpengaruh terhadap tingkat
upah tenaga kerja di Provinsi Jawa Barat.
9
BAB III
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Data
Penelitian ini dimaksudkan untuk mengetahui pengaruh pendidikan, pengalaman kerja,
masa kerja, tingkat pekerjaan, dan daerah tempat tinggal terhadap upah tenaga kerja di Provinsi
Jawa Barat dari data Survei Angkatan Kerja Nasional (Sakernas) 2011. Pembahasan akan disajikan
melalui analisis deskriptif antara variabel terikat dan variabel bebas. Variabel terikat dalam
penelitian ini adalah upah, sedangkan variabel bebas yang dimaksud adalah pendidikan,
pengalaman kerja, masa kerja, tingkat pekerjaan, dan daerah tempat tinggal.
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder. Data yang digunakan
dalam penelitian ini adalah data Survei Angkatan Kerja Nasional (Sakernas) Provinsi Jawa Barat
pada tahun 2011. Hasil statistik data dari variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian ini
setelah dilakukan pengolahan data adalah sebagai berikut:
Tabel 1. Hasil Analisis Statistik Deskriptif
Variabel
LnUpah
Upah
Tingkat Pendidikan
Pengalaman Kerja
Masa Kerja
Tingkat Pekerjaan
Daerah Tempat Tinggal
N
Minimum
200 11.60823564
200
110000
200
0
200
0
200
1
200
0
200
0
Maximum
15.4189304
4970000
1
1
35
1
1
Mean
Std.
Deviation
13.63222925
1095070
0.57
0.4
7.835
0.225
0.635
0.744260924
887868.1288
0.496318102
0.491127305
7.387193523
0.418630214
0.482638269
Dari tabel Statistik Deskriptif di atas dapat dijelaskan sebagai berikut:
1. Upah
Upah pada 200 sampel memiliki rata-rata sebesar Rp1.095.070. Upah terendah sebesar
Rp110.000, upah tertinggi Rp4.970.000 menunjukan perbedaan penerimaan upah yang sangat
jauh.
10
2. Tingkat Pendidikan
Tingkat Pendidikan dalam penelitian ini dibagi menjadi 2, yaitu tingkat pendidikan rendah
tidak pernah sekolah sampai dengan SLTP (dummy = 0), dan pendidikan tinggi SMA/SMK
sampai dengan Universitas (S1,S2,S3) (dummy = 1). Persentase tingkat pendidikan tenaga
kerja mengindikasikan kualitas tenaga kerja terdidik. Untuk frekuensi dan presentase tingkat
pendidikan dapat dilihat dari tabel 2.
Tabel 2. Frekuensi tingkat pendidikan
Tingkat Pendidikan
Frekuensi
Persentase
Pendidikan Rendah (Tidak sekolah sampai SLTP)
88
44
Pendidikan Tinggi (SMA sampai S2/S3)
112
56
Dari Tabel 2. Dapat dilihat bahwa tingkat pendidikan SMA ke atas lebih dominan
dibandingkan SMA ke bawah. Hal ini menunjukkan bahwa tingkat kesadaran akan pentingnya
pendidikan di Provinsi Jawa Barat cukup tinggi.
3. Pengalaman Kerja
Pengalaman kerrja dalam penelitian ini dibagi menjadi 2, yaitu yang sudah pernah
bekerja (dummy = 1) dan yang baru pertama kali bekerja (dummy = 0). Untuk frekuensi dan
persentase pengalaman kerja dapat dilihat dari tabel 3.
Tabel 3. Frekuensi Pengalaman Kerja
Frekuensi
80
120
Pengalaman Kerja
Sudah pernah bekerja
Baru pertama kali kerja
Persentase
40
60
Dapat dilihat dari tabel 3 menunjukkan bahwa dalam sampel penelitian orang yang baru
pertama kali kerja lebih banyak daripada yang sudah pernah bekerja. Hal tersebut
mengindikasikan bahwa dalam sampel penelitian banyak dari tenaga kerja usia muda di
Provinsi Jawa Barat.
11
4. Masa Kerja / Lama kerja
Masa kerja dalam penelitian ini diukur dalam tahun. Untuk frekuensi dan persentase
dapat dilihat pada tabel 4 berikut ini.
Tabel 4. Frekuensi Masa Kerja
Masa Kerja
(tahun)
1-7
8-14
15-21
22-28
29-35
Frekuensi
Persentase
125
33
31
8
3
200
62.5
16.5
15.5
4
1.5
100
Dapat dilihat dari tabel diatas menunjukkan bahwa lama bekerja didominasi antara 1-7 tahun
yang melebihi 50 % dari jumlah sampel. Maka dapat disimpulkan pada sampel penelitian ini
banyak tenaga kerja yang baru awal bekerja di tempat kerja masing-masing.
5. Tingkat Pekerjaan
Tingkat pekerjaan dalam penelitian ini dibagi menjadi 2, yaitu tingkat pekerjaan rendah
(dummy = 0) antara lain Tenaga usaha penjualan, tenaga usaha jasa, tenaga usaha tani dan
tenaga usaha produksi dan pekerja kasar dan tingkat pekerjaan tinggi (dummy = 1) antara lain
Tenaga professional, tenaga kepemimpinan dan pejabat pelaksana. Untuk frekuensi dan
persentase dapat dilihat pada tabel 5 berikut ini.
Tabel 5. Frekuensi Tingkat Pekerjaan
Tingkat Pekerjaan
Tingkat Pekerjaan Rendah (Tenaga usaha penjualan-tenaga produksi)
Tingkat Pekerjaan Tinggi (Tenaga profesional-pejabat pelaksana)
Frekuensi
155
45
Persentase
77.5
22.5
Dapat dilihat dari tabel 5 diatas menunjukkan bahwa dalam penelitian ini tingkat pekerjaan di
Provinsi Jawa Barat didominasi oleh tingkat pekerjaan rendah yaitu sebesar 77,5 % daripada
tingkat pekerjaan tinggi yang hanya sebesar 22,5 %.
12
6. Daerah Tempat Tinggal
Dalam penelitian ini, daerah tempat tinggal dibagi menjadi 2, yaitu Perkotaan
(dummy = 1) dan Pedesaan (dummy = 0). Untuk frekuensi dan persentase dapat dilihat pada
tabel 6 berikut ini.
Tabel 6. Frekuensi daerah tempat tinggal
Daerah
Pedesaan
Perkotaan
Frekuensi
73
127
Persentase
36.5
63.5
Dapat dilihat pada tabel 6. Diatas menunjukkan bahwa pada penelitian ini lebih banyak yang
tinggal di perkotaan yaitu sebesar 63,5% daripada di pedesaaan sebesar 36,5%. Hal tersebut
mengindikasikan banyak nya mobilitas berupa urbanisasi.
B. Analisis Regresi Linier Berganda
Analisis regresi berganda digunakan untuk mengetahui pengaruh pengaruh pendidikan,
pengalaman kerja, masa kerja, tingkat pekerjaan, dan daerah tempat tinggal terhadap upah tenaga
kerja di Provinsi Jawa Barat. Hasil analisis dapat dilihat pada tabel dibawah ini.
Tabel 7. Hasil Regresi Linier Berganda
Variabel
KONSTANTA
PENDIDIKAN
PENGALAMAN
MASAKERJA
TINGKATPEKERJAAN
DAERAH
R-Square
Adjusted R-Square
F-hitung
Prob(F-hitung)
Koefisien
12.78034
0.510832
0.25116
0.031114
0.393489
0.201957
0.56541
0.55421
50.47962
0.0000
t-Statistic
173.0253
6.028685
3.397566
6.039606
4.037281
2.507793
13
Prob.
0.0000
0.0000
0.0008
0.0000
0.0001
0.0130
Hasil analisis regresi linier berganda tersebut dapat dimasukkan ke dalam model
persamaan menjadi sebagai berikut:
LNUPAH = 12.7793871184 + 0.511445521617PENDIDIKAN +
0.25155994713PENGALAMAN + 0.0311421721252MASAKERJA +
0.393379557149TINGKATPEKERJAAN + 0.201865965361DAERAH
C. Uji Statistik
1. Uji Signifikansi Simultan (Uji F)
Berdasarkan hasil analisis menggunakan software Eviews 9, hasil regresi diperoleh nilai
F-hitung sebesar 50,47962 dan probabilitas F sebesar 0,000000. Maka dapat disimpulkan
bahwa variabel bebas dalam model regresi tersebur secara bersama-sama (simultan)
berpengaruh signifikan terhadap variabel terikat.
2. Uji Signifikansi Parsial (Uji t)
Hasil analisis uji parsial menunjukkan semua variabel bebas secara individu signifikan
mempengaruhi variabel terikat pada level of significance 5%.
a) Pengaruh Tingkat Pendidikan terhadap Upah
Hasil analisis menunjukkan bahwa variabel tingkat pendidikan memiliki thitung
sebesar 6,028685 dan probabilitas sebesar 0,0000. Dalam taraf signifikansi 5% maka
variabel tingkat pendidikan positif dan signifikan mempengaruhi upah tenaga kerja di
Provinsi Jawa Barat.
b) Pengaruh Pengalaman kerja terhadap Upah
Hasil analisis menunjukkan bahwa variabel pengalaman kerja memiliki thitung
sebesar 3,397566 dan probabilitas sebesar 0,0008. Dalam taraf signifikansi 5% maka
variabel pengalaman kerja positif dan signifikan mempengaruhi upah tenaga kerja di
Provinsi Jawa Barat.
c) Pengaruh Masa Kerja/Lama Bekerja terhadap Upah
Hasil analisis menunjukkan bahwa variabel masa kerja/lama bekerja memiliki thitung
sebesar 6,039606 dan probabilitas sebesar 0,0000. Dalam taraf signifikansi 5% maka
variabel masa kerja positif dan signifikan mempengaruhi upah tenaga kerja di Provinsi
Jawa Barat.
14
d) Pengaruh Tingkat Pekerjaan terhadap Upah
Hasil analisis menunjukkan bahwa variabel tingkat pekerjaan memiliki thitung
sebesar 4,037281 dan probabilitas sebesar 0,0001. Dalam taraf signifikansi 5% maka
variabel tingkat pekerjaan positif dan signifikan mempengaruhi upah tenaga kerja di
Provinsi Jawa Barat.
e) Pengaruh Daerah Tempat Tinggal terhadap Upah
Hasil analisis menunjukkan bahwa variabel daerah tempat tinggal memiliki thitung
sebesar 2, 507793 dan probabilitas sebesar 0,0130. Dalam taraf signifikansi 5% maka
variabel daerah tempat tinggal positif dan signifikan mempengaruhi upah tenaga kerja di
Provinsi Jawa Barat.
3. Koefisien Determinasi
Besarnya nilai determinasi adalah untuk mengetahui seberapa besar pengaruh perubahan
variasi variabel dependen dapat dijelaskan oleh variasi variabel independen. Koefisien
determinasi atau goodness of fit diperoleh angka sebesar 0,56541. Hal ini berarti variasi
perubahan variabel upah dapat dijelaskan oleh variabel pendidikan, pengalaman kerja, masa
kerja, tingkat pekerjaan, dan daerah tempat tinggal sebesar 56,54% Sisanya sebesar 43,46%
dijelaskan oleh variabel lain diluar model.
D. Pembahasan Hasil Penelitian
Berdasarkan persamaan regresi diatas, dapat diketahui bahwa koefisien konstanta sebesar
12,78034. Hal tersebut menunjukkan bahwa jika variabel bebas tetap maka upah akan naik sebesar
12,78%. Maka Koefisien dari variabel-variabel tersebut secara akumulasi bernilai positif.
Berikut penjelasan variabel bebas yang mempengaruhi upah Tenaga Kerja di Provinsi Jawa
Barat :
1. Tingkat Pendidikan
Dalam penelitian ini, peneliti memasukan variabel tingkat pendidikan dengan cara
membuat dummy tingkat pendidikan. Hasil analisis menunjukkan bahwa secara parsial
maupun simultan, tingkat pendidikan berpengaruh positif signifikan terhadap upah tenaga
kerja di Provinsi Jawa Barat. Koefisien tingkat pendidikan sebesar 0,510832. Hal ini berarti
15
upah tenaga kerja yang memiliki tingkat pendidikan tinggi lebih besar daripada upah
tenaga kerja yang memiliki tingkat pendidikan rendah sebesar 0,51%.
2. Pengalaman Kerja
Dalam penelitian ini, peneliti memasukan variabel pengalaman kerja dengan cara
membuat dummy pengalaman kerja. Hasil analisis menunjukkan bahwa secara parsial
maupun simultan, pengalaman kerja berpengaruh positif signifikan terhadap upah tenaga
kerja di Provinsi Jawa Barat. Koefisien pengalaman kerja sebesar 0,25116. Hal ini berarti
upah tenaga kerja yang sudah pernah bekerja lebih besar daripada upah tenaga kerja yang
baru pertama kali bekerja sebesar 0,25%.
3. Masa Kerja
Hasil analisis menunjukkan bahwa secara parsial maupun simultan, masa
kerja/lama bekerja berpengaruh positif signifikan terhadap upah tenaga kerja di Provinsi
Jawa Barat. Koefisien masa kerja sebesar 0,031114. Hal ini berarti masa kerja/lama bekerja
bertambah 1 tahun maka akan meningkatkan upah tenaga kerja sebesar 0,03%.
4. Tingkat Pekerjaan
Dalam penelitian ini, peneliti memasukan variabel tingkat pekerjaan dengan cara
membuat dummy tingkat pekerjaan. Hasil analisis menunjukkan bahwa secara parsial
maupun simultan, tingkat pekerjaan berpengaruh positif signifikan terhadap upah tenaga
kerja di Provinsi Jawa Barat. Koefisien tingkat pekerjaan sebesar 0,393489. Hal ini berarti
upah tenaga kerja yang memiliki tingkat pekerjaan tinggi lebih besar daripada upah tenaga
kerja yang memiliki tingkat pekerjaan rendah sebesar 0,39%.
5. Daerah Tempat Tinggal
Dalam penelitian ini, peneliti memasukan variabel daerah tempat tinggal dengan
cara membuat dummy daerah tempat tinggal. Hasil analisis menunjukkan bahwa secara
parsial maupun simultan, daerah tempat tinggal berpengaruh positif signifikan terhadap
upah tenaga kerja di Provinsi Jawa Barat. Koefisien daerah tempat tinggal sebesar
0,201957. Hal ini berarti upah tenaga kerja yang tinggal di perkotaan lebih besar daripada
upah tenaga kerja yang tinggal di pedesaan sebesar 0,20%.
16
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
1. Kesimpulan
Dilihat dari analisis regresi menunjukkan bahwa semua variabel bebas berpengaruh
positif signifikan baik secara parsial maupun simultan terhadap upah tenaga kerja di Provinsi
Jawa Barat. Variabel tingkat pendidikan memiliki koefisien sebesar 0,510832 artinya upah
tenaga kerja yang memiliki tingkat pendidikan tinggi lebih besar dari upah tenaga kerja yang
memiliki tingkat pendidikan rendah. Variabel pengalaman kerja memiliki koefisien sebesar
0,25116 artinya upah tenaga kerja yang memiliki pengalaman kerja lebih besar daripada upah
tenaga kerja yang tidak memiliki pengalaman kerja. Variabel masa kerja/lama bekerja
memiliki koefisien sebesar 0,031114 artinya setiap bertambahnya masa kerja 1 tahun maka
akan meningkatkan upah sebesar 0,03%. Variabel tingkat pekerjaan memiliki koefisien sebesar
0,393489 artinya upah tenaga kerja yang memiliki tingkat pekerjaan tinggi lebih besar daripada
upah tenaga kerja yang memiliki tingkat pekerjaan rendah. Variabel daerah tempat tinggal
memiliki koefisien sebesar 0,201957 artinya upah tenaga kerja yang tempat tinggal nya di
perkotaan lebih besar daripada upah tenaga kerja yang tempat tinggalnya di pedesaan.
2. Saran
Saran saya bagi pemerintah dalam hal daerah tempat tinggal yaitu sebaiknya
pemerintah Provinsi Jawa Barat lebih fokus pembangunan desa yaitu dengan cara
meningkatkan lapangan kerja. Hal tersebut dilakukan agar dapat menurunkan tingkat
urbanisasi yang dikarenakan minimnya lapangan pekerjaan di pedesaan dan kecilnya upah
tenaga kerja di pedesaan. Karena dampak negatif urbanisasi tersebut yaitu semakin padatnya
perkotaan sehingga muncul masalah seperti kemacetan, kriminalitas dll.
17
DAFTAR PUSTAKA
Al Ghazali, Wahyuddin, dan Rina Trisnawati. 2012. Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi
Tingkat Upah pada Auditor Sektor Publik (Pemerintah). DAYA SAING Jurnal Ekonomi
Manajemen Sumber Daya Vol. 13, No. 2.
Anonim. 2011. Pengertian Pengalaman Kerja. Diakses dari http://skripsimanajemen.blogspot.co.id/2011/02/pengertian-pengalaman-kerja.html. Diakses pada 9
Desember 2016.
Badan Pusat Statistik. 2011. Survey Angkatan Kerja Nasional (SAKERNAS). Jakarta
Badan Pusat Statistik Jawa Barat. 2016. Persentase Penduduk Miskin Menurut Kabupaten/Kota
di Jawa Barat (Persen) 2002-2014. Diakses dari
https://jabar.bps.go.id/linkTabelStatis/view/id/122. Diakses pada 9 Desember 2016.
Becker, Gary S dalam Pertiwi (2015). 1975. Human Capital, A Theoretical and Empirical
Analysis with Special Reference to Education, 2nd Edition. Diakses dari
http://www.nber.org/chapters/c3733. Diakses pada tanggal 28 Desember 2014.
Damodar Gujarati dan Dawn Porter .2007. Dasar-dasar Ekonometrika jilid 1. Jakarta: Erlangga.
Hafid, Muhammad. 2014. Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Tingkat Upah Tenaga
Kerja Industri Tekstil di Kecamatan Pedurungan Kota Semarang [SKRIPSI]. Yogyakarta :
Universitas Diponegoro.
Irawan dan Suparmoko dalam Pertiwi (2015). 2008. Ekonomika Pembangunan.Yogyakarta: BPFE
Nur Cahyo Dian Pamungkas. (2013). Tingkat Pengembalian Investasi Pendidikan (Rate Of Return
To Education) Tenaga Kerja di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta Tahun 2011 [Skripsi].
Yogyakarta : Universitas Negeri Yogyakarta.
Pertiwi, Pitma. 2015. Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pendapatan Tenaga Kerja di
Daerah Istimewa Yogyakarta [SKRIPSI]. Yogyakarta : Universitas Negeri Yogyakarta
18
Prasetia, Dimas , Sonny Sumarsono dan M. Adenan. 2015. Analisis Faktor Yang Mempengaruhi
Pendapatan Tenaga Kerja Wanita Pada Industri Manik-Manik Di Desa Tutul Kecamatan
Balung Kabupaten Jember ( Analysis of Factors Affecting Income Labor Women In Industry
Handycraft In Tutul Village Subdistrict Jember Balung). Artikel Ilmiah Mahasiswa. Jember
: Universitas Jember.
Purnastuti, L., Miller, P., dan Salim, R. (2013). Decilining Rates of Return to evidence for
Indonesia. Bulletin of Indonesia Economic Studies.49:2, 213-236.
Republik Indonesia. 2003. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan
Nasional. Jakarta
Sukirno, Sadono. 2008. Mikroekonomi Teori Pengantar. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
Sumarsono, Sonny dalam Pertiwi (2015) . 2009. Teori Kebijakan Publik Ekonomi Sumber Daya
Manusia. Yogyakarta: Graha Ilmu.
19
LAMPIRAN
1. Data Penelitian
No
Upah
LnUpah
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
1100000
475000
910000
575000
935000
1180000
1125000
490000
830000
2075000
800000
950000
550000
850000
1070000
700000
470000
220000
270000
2190000
720000
260000
1170000
1120000
1070000
1360000
530000
770000
570000
270000
670000
470000
2270000
170000
270000
13.91082074
13.07107008
13.72119988
13.26212532
13.74830181
13.981025
13.93329359
13.10216067
13.62918098
14.54547171
13.59236701
13.76421726
13.21767356
13.65299163
13.88316921
13.45883561
13.06048797
12.30138283
12.50617724
14.5994121
13.48700649
12.46843691
13.97251431
13.92883924
13.88316921
14.12299526
13.18063229
13.55414579
13.25339164
12.50617724
13.41503299
13.06048797
14.63529039
12.04355372
12.50617724
Tingkat
Pendidikan
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
1
0
1
0
0
0
0
1
1
0
0
0
0
0
0
1
0
0
Pengalaman
1
0
0
0
0
1
1
0
0
1
1
1
1
0
1
0
0
0
0
1
1
1
1
1
1
1
0
0
0
0
1
0
1
0
0
20
Masa
Kerja
7
7
9
4
25
4
16
19
1
24
5
15
2
4
4
3
10
1
6
9
4
1
2
5
1
15
1
3
1
1
1
1
10
1
2
Tingkat
Pekerjaan
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
1
0
1
0
0
0
0
1
1
0
0
0
0
0
0
1
0
0
Daerah
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
36
37
38
39
40
41
42
43
44
45
46
47
48
49
50
51
52
53
54
55
56
57
58
59
60
61
62
63
64
65
66
67
68
69
70
71
72
73
74
75
76
2570000
230000
250000
450000
120000
620000
520000
2070000
1770000
1320000
1170000
970000
870000
970000
720000
1770000
1520000
970000
2470000
500000
620000
820000
720000
720000
670000
820000
750000
620000
620000
580000
690000
770000
790000
650000
1770000
890000
870000
2670000
2670000
2220000
1870000
14.75941646
12.34583459
12.4292162
13.01700286
11.69524702
13.33747476
13.16158409
14.54305917
14.3864901
14.09314229
13.97251431
13.78505135
13.67624849
13.78505135
13.48700649
14.3864901
14.23422089
13.78505135
14.71972871
13.12236338
13.33747476
13.61705962
13.48700649
13.48700649
13.41503299
13.61705962
13.52782849
13.33747476
13.33747476
13.27078338
13.44444688
13.55414579
13.57978822
13.38472764
14.3864901
13.69897674
13.67624849
14.79758903
14.79758903
14.61301775
14.44144899
1
0
0
0
0
0
0
1
0
0
1
0
0
0
0
1
1
0
1
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
1
0
0
0
0
1
1
1
1
0
0
0
0
0
0
1
1
1
0
0
0
1
1
1
0
0
1
0
0
1
0
0
1
0
1
0
0
0
0
0
0
0
0
1
0
1
1
1
1
21
20
4
1
1
1
5
4
18
10
5
11
5
4
1
12
16
13
10
8
1
2
1
1
1
1
5
3
4
8
3
15
3
11
3
16
13
9
22
21
15
13
1
0
0
0
0
0
0
1
0
0
1
0
0
0
0
1
1
0
1
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
1
0
0
0
0
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
77
78
79
80
81
82
83
84
85
86
87
88
89
90
91
92
93
94
95
96
97
98
99
100
101
102
103
104
105
106
107
108
109
110
111
112
113
114
115
116
117
920000
1170000
2670000
2170000
1170000
3170000
670000
1770000
2070000
2370000
2770000
3220000
1020000
4970000
1360000
2420000
1470000
2770000
2420000
2420000
2120000
3470000
2220000
2720000
1470000
2470000
4970000
4520000
550000
450000
300000
850000
300000
550000
1030000
346000
420000
670000
370000
570000
600000
13.73212895
13.97251431
14.79758903
14.59023773
13.97251431
14.96924215
13.41503299
14.3864901
14.54305917
14.67840051
14.83435788
14.98489192
13.83531319
15.4189304
14.12299526
14.6992781
14.20077296
14.83435788
14.6992781
14.6992781
14.56692665
15.05966515
14.61301775
14.81614244
14.20077296
14.71972871
15.4189304
15.32402255
13.21767356
13.01700286
12.61153775
13.65299163
12.61153775
13.21767356
13.84506936
12.75419405
12.94800999
13.41503299
12.82125828
13.25339164
13.30468493
1
1
1
1
1
1
0
1
1
0
1
1
0
0
1
1
1
0
0
1
1
1
0
1
0
1
1
1
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
1
1
1
0
0
0
0
1
0
0
1
1
1
0
0
0
0
1
0
1
1
0
0
0
1
1
0
1
0
1
0
0
0
0
1
1
1
1
1
22
15
1
22
16
17
15
8
18
15
27
28
29
2
17
5
20
10
10
5
20
20
15
4
15
10
10
5
4
4
20
9
5
2
4
8
4
2
10
5
2
2
1
1
1
1
1
1
0
1
1
0
1
1
0
0
1
1
1
0
0
1
1
1
0
1
0
1
1
1
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
118
119
120
121
122
123
124
125
126
127
128
129
130
131
132
133
134
135
136
137
138
139
140
141
142
143
144
145
146
147
148
149
150
151
152
153
154
155
156
157
158
440000
480000
2030000
950000
280000
750000
300000
950000
200000
400000
630000
700000
550000
1150000
475000
1300000
1250000
700000
650000
600000
700000
450000
400000
550000
250000
550000
450000
250000
300000
650000
2450000
4450000
200000
550000
400000
450000
350000
650000
110000
430000
350000
12.99453001
13.08154138
14.52354635
13.76421726
12.54254488
13.52782849
12.61153775
13.76421726
12.20607265
12.89921983
13.3534751
13.45883561
13.21767356
13.9552725
13.07107008
14.07787482
14.03865411
13.45883561
13.38472764
13.30468493
13.45883561
13.01700286
12.89921983
13.21767356
12.4292162
13.21767356
13.01700286
12.4292162
12.61153775
13.38472764
14.71159858
15.30841465
12.20607265
13.21767356
12.89921983
13.01700286
12.76568843
13.38472764
11.60823564
12.97154049
12.76568843
0
0
1
0
0
0
0
0
1
0
0
0
0
0
0
1
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
1
1
1
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
1
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
1
0
0
1
0
0
1
1
1
1
0
0
0
0
0
0
1
0
1
1
1
0
0
0
0
1
1
1
23
3
1
20
2
3
6
2
27
2
2
1
2
1
2
3
6
4
3
2
13
2
6
15
1
15
2
8
1
2
4
15
5
2
2
1
16
2
10
3
2
3
0
0
1
0
0
0
0
0
1
0
0
0
0
0
0
1
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
1
1
1
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
159
160
161
162
163
164
165
166
167
168
169
170
171
172
173
174
175
176
177
178
179
180
181
182
183
184
185
186
187
188
189
190
191
192
193
194
195
196
197
198
199
350000
250000
1070000
970000
570000
570000
1670000
1770000
1770000
2370000
1270000
870000
1770000
1470000
1470000
920000
2170000
886000
170000
720000
520000
570000
690000
870000
1010000
300000
370000
570000
970000
870000
770000
890000
756000
970000
770000
1470000
1770000
896000
770000
770000
860000
12.76568843
12.4292162
13.88316921
13.78505135
13.25339164
13.25339164
14.32833418
14.3864901
14.3864901
14.67840051
14.05452746
13.67624849
14.3864901
14.20077296
14.20077296
13.73212895
14.59023773
13.69447223
12.04355372
13.48700649
13.16158409
13.25339164
13.44444688
13.67624849
13.82546089
12.61153775
12.82125828
13.25339164
13.78505135
13.67624849
13.55414579
13.69897674
13.53579666
13.78505135
13.55414579
14.20077296
14.3864901
13.70569569
13.55414579
13.55414579
13.66468767
0
0
0
1
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
1
0
1
0
0
0
0
0
0
1
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
1
1
1
0
0
0
0
1
1
0
0
1
0
0
0
1
1
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
1
0
0
1
1
1
1
24
1
2
2
5
1
1
12
4
4
12
9
2
8
17
6
3
16
7
7
15
2
34
3
20
7
3
1
12
3
7
25
15
2
3
4
35
19
4
2
2
3
0
0
0
1
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
1
0
1
0
0
0
0
0
0
1
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
200
720000
13.48700649
0
1
1
0
Keterangan :
LnUpah = LogUpah
Upah = Dalam Rupiah
Tingkat Pendidikan = 0 : Tingkat Pendidikan Rendah (Tidak sekolah – SLTP)
1 : Tingkat Pendidikan Tinggi (SMA-Universitas)
Pengalaman Kerja = 0 : Baru pertama kali kerja
1 : Sudah pernah bekerja
Masa Kerja = Dalam tahun
Tingkat Pekerjaan = 0 : Tenaga usaha penjualan, tenaga usaha jasa, tenaga usaha tani dan tenaga usaha
produksi dan pekerja kasar (Tingkat Pekerjaan rendah)
1 = Tenaga professional, tenaga kepemimpinan dan pejabat pelaksana (Tingkat
Pekerjaan tinggi)
Daerah Tempat Tinggal = 0 : Pedesaan
1 : Perkotaan
2. Hasil Estimasi Regresi Linier Berganda di Eviews
Dependent Variable: LNUPAH
Method: Least Squares
Date: 12/12/16 Time: 20:38
Sample: 1 200
Included observations: 200
Variable
Coefficient
Std. Error
t-Statistic
Prob.
C
PENDIDIKAN
PENGALAMAN
MASAKERJA
TINGKATPEKERJAA
N
DAERAH
12.78034
0.510832
0.251160
0.031114
0.073864
0.084733
0.073923
0.005152
173.0253
6.028685
3.397566
6.039606
0.0000
0.0000
0.0008
0.0000
0.393489
0.201957
0.097464
0.080532
4.037281
2.507793
0.0001
0.0130
R-squared
Adjusted R-squared
S.E. of regression
Sum squared resid
Log likelihood
F-statistic
Prob(F-statistic)
0.565410
0.554210
0.496925
47.90523
-140.8784
50.47962
0.000000
Mean dependent var
S.D. dependent var
Akaike info criterion
Schwarz criterion
Hannan-Quinn criter.
Durbin-Watson stat
25
13.63223
0.744261
1.468784
1.567734
1.508828
1.708458
1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Penelitian
Pembangunan ekonomi merupakan hal yang sangat penting terutama untuk Negara Sedang
Berkembang (NSB) seperti Indonesia. Pembangunan ekonomi tujuan utama nya adalah untuk
meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Namun, terdapat banyak permasalahan yang terjadi di
Indonesia seperti kemiskinan dan keterbelakangan. Maka dari itu dengan adanya pembangunan
ekonomi diharapkan dapat mengatasi masalah-masalah tersebut sehingga dapat meningkatkan
pertumbuhan ekonomi.
Kemiskinan yang masih melanda di Indonesia merupakan aliran yang sulit diputus. Hal ini
terjadi karena pendapatan yang rendah. Pendapatan yang rendah mengakibatkan tabungan rendah.
Keadaan tabungan rendah maka pembentukan modal rendah. Pembentukan modal rendah, tingkat
investasi pun menjadi rendah. Akibat investasi yang rendah, produktivitas menjadi rendah.
Produktivitas yang rendah mengakibatkan pendapatan rendah, dan seterusnya (Irawan dan
Suparmoko dalam Pertiwi : 2015).
Salah satu cara untuk memutus aliran tersebut dapat dilakukan dengan peningkatkan
kualitas sumber daya manusia. Peningkatkan kualitas sumber daya manusia dapat dilakukan
dengan investasi di bidang sumber daya manusia (human capital). Penerapan human capital
menurut Sonny Sumarsono (2009: 91-92), dapat dilakukan melalui pendidikan/latihan, migrasi,
perbaikan gizi, dan kesehatan. Pendidikan merupakan salah satu faktor penting dalam upaya
peningkatan kualitas sumber daya manusia.
Menurut Becker (dalam Pertiwi : 2015), daya produksi buruh mempunyai hubungan yang
positif dengan taraf pendidikan. Semakin tinggi taraf pendidikan dan latihan yang dimiliki oleh
seseorang maka semakin produktif individu tersebut. Selanjutnya keadaan ini mewujudkan
hubungan yang positif antara taraf pendidikan dengan pendapatan. Semakin tinggi pencapaian
taraf pendidikan maka peningkatan daya pengeluaran, kemahiran, cara berfikir, dan kecakapan
akan meningkatkan upah atau pendapatan seseorang. Investasi modal manusia yang dilakukan
dengan pendidikan tidak dapat dirasakan langsung tetapi terasa di masa depan.
1
Selain dari faktor modal manusia yaitu tingkat pendidikan, besarnya penghasilan juga
dipengaruhi beberapa faktor. Menurut Sadono Sukirno (2008: 364-366) yaitu perbedaan corak
permintaan dan penawaran dalam berbagai jenis pekerjaan, perbedaan jenis pekerjaan,
kemampuan, keahlian, pendidikan, pertimbangan bukan uang, mobilitas tenaga kerja, dan
beberapa faktor geografis dan institusional.
Persentase Penduduk Miskin Provinsi Jawa
Barat tahun 2002-2014
16
14.49
13.4
14
12
13.06
12.9
13.55
12.74
12.1
11.58 11.27
10
10.57
9.89
9.61 9.18
8
6
4
2
0
2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014
Sumber : BPS Jawa Barat, 2016 Diolah
Dapat dilihat pada Grafik diatas, menunjukkan bahwa setelah tahun 2006 tingkat
kemiskinan di Provinsi Jawa Barat mengalami tren yang menurun. Tingkat penduduk miskin
Provinsi Jawa Barat tertinggi yaitu pada tahun 2006 sebesar 14,49 persen dan terendah yaitu pada
tahun 2014 sebesar 9,18 persen. Hal tersebut menunjukkan bahwa tingkat penduduk miskin di
Jawa barat masih tinggi yang mana merupakan disebabkan salah satu nya yaitu tingkat upah/gaji
penduduk.
Maka dari penjabaran di atas peneliti tertarik untuk meneliti pengaruh Tingkat Pendidikan,
Pengalaman kerja, Masa Kerja, Tingkat Pekerjaan dan Daerah Tempat Tinggal terhadap Upah/gaji
Tenaga Kerja di Provinsi Jawa Barat.
2
1.2 Rumusan Masalah
Dari latar belakang tersebut, dapat ditarik rumusan masalah, yaitu :
1. Apakah tingkat pendidikan berpengaruh terhadap upah/gaji tenaga kerja di Provinsi Jawa
Barat?
2. Apakah pengalaman kerja berpengaruh terhadap upah/gaji tenaga kerja di Provinsi Jawa
Barat?
3. Apakah masa kerja di satu tempat berpengaruh terhadap upah/gaji tenaga kerja di Provinsi
Jawa Barat?
4. Apakah tingkat pekerjaan berpengaruh terhadap upah/gaji tenaga kerja di Provinsi Jawa
Barat?
5. Apakah daerah tempat tinggal berpengaruh terhadap upah/gaji tenaga kerja di Provinsi
Jawa Barat?
1.3 Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini
adalah untuk mengetahui:
1. Pengaruh tingkat pendidikan terhadap upah/gaji tenaga kerja di Provinsi Jawa Barat
2. Pengaruh pengalaman kerja terhadap upah/gaji tenaga kerja di Provinsi Jawa Barat
3. Pengaruh masa kerja di satu tempat terhadap upah/gaji tenaga kerja di Provinsi Jawa Barat
4. Pengaruh tingkat pekerjaan terhadap upah/gaji tenaga kerja di Provinsi Jawa Barat
5. Pengaruh daerah tempat tinggal terhadap upah/gaji tenaga kerja di Provinsi Jawa Barat
3
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 Pengertian Human Capital Invesment
Investasi dapat dilakukan bukan saja dalam bidang usaha namun juga dalam bidang sumber
daya manusia. Prinsip investasi di bidang usaha adalah mengorbankan konsumsi saat investasi
dilakukan untuk memperoleh tingkat konsumsi yang lebih tinggi beberapa waktu kemudian. Sama
halnya dengan investasi di bidang usaha, maka investasi yang dikorbankan adalah sejumlah dana
yang dikeluarkan dan kesempatan memperoleh penghasilan selama proses investasi. Investasi
yang diperoleh sebagai imbalannya adalah tingkat penghasilan yang lebih tinggi untuk mampu
mencapai tingkat konsumsi yang lebih tinggi pula. Investasi yang demikian dinamakan human
capital (Hafid : 2014).
2.1.1 Asumsi Dasar Human Capital Invesment
Asumsi dasar teori human capital invesment adalah bahwa seseorang dapat
meningkatkan penghasilannya melalui peningkatan pendidikan. Setiap tambahan satu tahun
sekolah berarti akan meningkatkan kemampuan kerja dan tingkat penghasilan seseorang tetapi,
tambahan satu tahun sekolah akan menunda penerimaan penghasilan selama satu tahun dalam
mengikuti sekolah tersebut. Di samping penundaan menerima penghasilan tersebut, orang
yang melanjutkan sekolah harus membayar biaya secara langsung seperti uang sekolah,
pembelian buku-buku dan peralatan, tambahan uang transportasi dan lain-lain. Jadi, jumlah
penghasilan yang diterimanya seumur hidupnya, dihitung dalam nilai sekarang atau Net
Present Value. Present Value ini apabila pendidikannya hanya sampai SMA atau melanjutkan
kuliah di perguruan tinggi sebelum bekerja. Seorang tamatan SMA akan memperoleh
pendapatan dengan segera pada usia 18 tahun sedangkan bagi tamatan perguruan tinggi akan
memilih kuliah terlebih dahulu baik D3 atau S1 dengan harapan pada masa yang akan datang
memperoleh penghasilan yang lebih tinggi (Hafid : 2014).
4
2.2 Pengertian upah/gaji
Upah/gaji merupakan imbalan yang diberikan dalam proses memproduksi barang/jasa pada
suatu instansi atau perusahaan.
Menurut Sumarsono (dalam Pertiwi : 2015) mengemukakan bahwa upah merupakan
sumber utama penghasilan seorang pekerja, sehingga upah harus cukup memenuhi kebutuhan
pekerja dan keluarganya dengan wajar. Batas kewajaran tersebut dalam Kebijakan Upah Minimum
di Indonesia dapat dinilai dan diukur dengan kebutuhan hidup minimum (KHM) atau seringkali
saat ini disebut dengan Kebutuhan Hidup Layak (KHL).
2.2.1 Perbedaan Upah Nominal dan Upah Riil
Menurut Sukirno, Upah nominal adalah jumlah uang yang diterima oleh para pekerja
dari para pengusaha sebagai pembayaran ke atas tenaga mental dan fisik para pekerja yang
digunakan dalam suatu proses produksi. Sedangkan upah riil adalah tingkat upah pekerja yang
diukur dari sudut kemampuan upah tersebut membeli barang-barang dan jasa-jasa yang
diperlukan untuk memenuhi kebutuhan pekerja.
2.3 Faktor – faktor yang Mempengaruhi tingkat Upah / Gaji
Terdapat beberapa faktor yang dapat mempengaruhi Upah / Gaji, antara lain :
1. Tingkat Pendidikan
Menurut UU Nomor 20 Tahun 2003, pendidikan adalah usaha sadar dan terencana
untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif
mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian
diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta ketrampilan yang diperlukan dirinya,
masyarakat, bangsa dan Negara.
Pada saat ini pendidikan merupakan kebutuhan wajib bagi tiap individu agar dapat
menaikan derajat kesejateraan dan sosialnya. Perusahaan menetapkan tingkat upah pada
pekerjanya pun berlandaskan tingkat pendidikan terakhir yang telah dienyam oleh pekerja
karena semakin tingginya tingkat pendidikan berarti semakin luasnya pengetahuan pekerja
sehingga diharapkan dapat memajukan perusahaan.
5
2. Pengalaman Kerja
Pengalaman kerja adalah pengetahuan atau keterampilan yang telah diketahui dan
dikuasai seseorang yang akibat dari perbuatan atau pekerjaan yang telah dilakukan selama
beberapa waktu tertentu.
3. Masa Kerja
Masa kerja (lama bekerja) merupakan pengalaman individu yang akan menentukan
pertumbuhan dalam pekerjaan dan jabatan.
Siagian (dalam Hafid : 2014) menyatakan bahwa, .Masa kerja menunjukkan berapa
lama seseorang bekerja pada masing-masing pekerjaan atau jabatan. Kreitner dan Kinicki
(dalam Hafid : 2014) menyatakan bahwa, masa kerja yang lama akan cenderung membuat
seorang pegawai lebih merasa betah dalam suatu organisasi, hal ini disebabkan diantaranya
karena telah beradaptasi dengan lingkungannya yang cukup lama sehingga seorang pegawai
akan merasa nyaman dengan pekerjaannya. Penyebab lain juga dikarenakan adanya kebijakan
dari instansi atau perusahaan mengenai jaminan hidup di hari tua. Karyawan merasa bahwa
semakin lama mereka bekerja di suatu perusahaan, akan menjamin kehidupan mereka menjadi
lebih baik dari segi upah dan jaminan masa depan
4. Tingkat pekerjaan
Dalam hal ini, tingkat pekerjaan merupakan suatu stratifikasi jenis pekerjaan yang
mana dapat juga disebut dengan jabatan. Misalnya manajer dengan staff, direktur dengan
manajer dll.
5. Daerah Tempat Tinggal
Perbedaan upah lain mungkin disebabkan karena letak geografis pekerjaan. Kota besar
cenderung memberikan upah yang lebih tinggi dari pada pedesaan. Oleh karena itu, terjadilah
urbanisasi oleh masyarakat desa untuk mencoba peruntungan bekerja di perkotaan agar dapat
meningkatkan penghasilan.
6
2.4 Penelitian Terdahulu
Penelitian ini mengacu pada penelitian sebelumnya untuk mempermudah pengumpulan
data, analisis data, dan pengolahan data. Adapun penelitian terdahulu yang relevan dengan
penelitian penulis yaitu:
1. Menurut Pertiwi (2015) yang meneliti pendapatan tenaga kerja di Daerah Istimewa
Yogyakarta (DIY) pada tahun 2013 menyatakan bahwa Level pendidikan mempunyai
pengaruh positif dan signifikan terhadap tingkat pendapatan tenaga kerja di DIY tahun 2013.
Tingkat pengambalian pendidikan dari yang paling rendah ke tinggi yaitu SD, SMP,
SMA&SMK , Diploma, dan perguruan tinggi.
2. Menurut Penelitian yang dilakukan Nur Cahyo (2013) menunjukkan bahwa potensi
pengalaman kerja mempengaruhi secara positif dan signifikan terhadap tingkat pendapatan.
Dalam penelitian tersebut setiap kenaikan potensi pengalaman kerja 1 tahun akan menaikkan
pendapatan sebesar 2,6%. Selain itu penelitian yang dilakukan oleh Purnastuti, Miller dan
Salim (2013) yang meneliti tingkat prndapatan di Indonesia juga menunjukkan bahwa potensi
pengalaman kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap pendapatan.
3. Menurut Prasetia, Sonny Sumarsono dan M. Adenan (2015), dari hasil analisis diketahui
bahwa lama kerja memiliki pengaruh yang positif terhadap pendapatan tenaga kerja wanita
pada industri manik-manik di Desa Tutul Kecamatan Balung Kabupaten Jember. Pengaruh
positif ini menunjukkan semakin tinggi lama bekerja, maka pendapatan tenaga kerja akan
semakin tinggi dan sebaliknya, semakin rendah lama bekerja maka pendapatan tenaga kerja
akan menurun atau semakin rendah. Semakin lama seseorang bekerja maka semakin tinggi
pendapatan orang tersebut, sehungg a memperoleh hasil yang memuaskan dan dapat
meningkatkan pendapatan.
4. Al Ghazali, Wahyuddin, dan Rina Trisnawati (2012), menjelaskan bahwa tingkat pekerjaan
/ jabatan memiliki pengaruh positif signifikan terhadap upah auditor. Jabatan memiliki
koefisien 0,287, artinya upah auditor yang mempunyai jabatan ketua/kepala seksi/coordinator
tim lebih tinggi dari staf/anggota tim sebesar 0,287.
5. Purnastuti, Miller dan Salim (2013) membuktikan bahwa daerah tempat tinggal
berpengaruh positif signifikan terhadap tingkat pendapatan. Dalam penelitian ini yang meneliti
Indonesia tahun 2007 daerah tempat tinggal di perkotaan memiliki tingkat pendapatan yang
lebih tinggi dibandingkan dengan di pedesaan sebesar 11,51%.
7
2.5 Kerangka Berpikir
Tingkat
Pendidikan
Pengalaman
Tingkat Upah
Penduduk Jawa
Barat
Kerja
Masa Kerja/Lama
Kerja
Tingkat Pekerjaan
(Jabatan)
Daerah Tempat
Tinggal
Keterangan :
= Pengaruh secara parsial, artinya antar variabel independen berpengaruh terhadap variabel
dependen.
= Pengaruh secara simultan, artinya semua variabel independen secara bersama-sama berpengaruh
terhadap variabel dependen.
8
2.6 Hipotesis
Berdasarkan landasan teori yang ada, berikut hipotesis yang akan diuji kebenarannya:
1. Variabel tingkat pendidikan diduga berpengaruh positif terhadap tingkat upah tenaga kerja
di Provinsi Jawa Barat
2. Variabel pengalaman kerja diduga berpengaruh Positif terhadap tingkat upah tenaga kerja
di Provinsi Jawa Barat
3. Variabel masa kerja/lama kerja diduga berpengaruh berpengaruh positif terhadap tingkat
upah tenaga kerja di Provinsi Jawa Barat
4. Variabel tingkat pekerjaan (jabatan) diduga berpengaruh berpengaruh positif terhadap
positif terhadap tingkat upah tenaga kerja di Provinsi Jawa Barat
5. Variabel daerah tempat tinggal diduga berpengaruh berpengaruh positif terhadap positif
terhadap tingkat upah tenaga kerja di Provinsi Jawa Barat
6. Variabel tingkat pendidikan, pengalaman kerja, masa kerja/lama kerja, tingkat pekerjaan
(jabatan), dan daerah tempat tinggal secara simultan diduga berpengaruh terhadap tingkat
upah tenaga kerja di Provinsi Jawa Barat.
9
BAB III
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Data
Penelitian ini dimaksudkan untuk mengetahui pengaruh pendidikan, pengalaman kerja,
masa kerja, tingkat pekerjaan, dan daerah tempat tinggal terhadap upah tenaga kerja di Provinsi
Jawa Barat dari data Survei Angkatan Kerja Nasional (Sakernas) 2011. Pembahasan akan disajikan
melalui analisis deskriptif antara variabel terikat dan variabel bebas. Variabel terikat dalam
penelitian ini adalah upah, sedangkan variabel bebas yang dimaksud adalah pendidikan,
pengalaman kerja, masa kerja, tingkat pekerjaan, dan daerah tempat tinggal.
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder. Data yang digunakan
dalam penelitian ini adalah data Survei Angkatan Kerja Nasional (Sakernas) Provinsi Jawa Barat
pada tahun 2011. Hasil statistik data dari variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian ini
setelah dilakukan pengolahan data adalah sebagai berikut:
Tabel 1. Hasil Analisis Statistik Deskriptif
Variabel
LnUpah
Upah
Tingkat Pendidikan
Pengalaman Kerja
Masa Kerja
Tingkat Pekerjaan
Daerah Tempat Tinggal
N
Minimum
200 11.60823564
200
110000
200
0
200
0
200
1
200
0
200
0
Maximum
15.4189304
4970000
1
1
35
1
1
Mean
Std.
Deviation
13.63222925
1095070
0.57
0.4
7.835
0.225
0.635
0.744260924
887868.1288
0.496318102
0.491127305
7.387193523
0.418630214
0.482638269
Dari tabel Statistik Deskriptif di atas dapat dijelaskan sebagai berikut:
1. Upah
Upah pada 200 sampel memiliki rata-rata sebesar Rp1.095.070. Upah terendah sebesar
Rp110.000, upah tertinggi Rp4.970.000 menunjukan perbedaan penerimaan upah yang sangat
jauh.
10
2. Tingkat Pendidikan
Tingkat Pendidikan dalam penelitian ini dibagi menjadi 2, yaitu tingkat pendidikan rendah
tidak pernah sekolah sampai dengan SLTP (dummy = 0), dan pendidikan tinggi SMA/SMK
sampai dengan Universitas (S1,S2,S3) (dummy = 1). Persentase tingkat pendidikan tenaga
kerja mengindikasikan kualitas tenaga kerja terdidik. Untuk frekuensi dan presentase tingkat
pendidikan dapat dilihat dari tabel 2.
Tabel 2. Frekuensi tingkat pendidikan
Tingkat Pendidikan
Frekuensi
Persentase
Pendidikan Rendah (Tidak sekolah sampai SLTP)
88
44
Pendidikan Tinggi (SMA sampai S2/S3)
112
56
Dari Tabel 2. Dapat dilihat bahwa tingkat pendidikan SMA ke atas lebih dominan
dibandingkan SMA ke bawah. Hal ini menunjukkan bahwa tingkat kesadaran akan pentingnya
pendidikan di Provinsi Jawa Barat cukup tinggi.
3. Pengalaman Kerja
Pengalaman kerrja dalam penelitian ini dibagi menjadi 2, yaitu yang sudah pernah
bekerja (dummy = 1) dan yang baru pertama kali bekerja (dummy = 0). Untuk frekuensi dan
persentase pengalaman kerja dapat dilihat dari tabel 3.
Tabel 3. Frekuensi Pengalaman Kerja
Frekuensi
80
120
Pengalaman Kerja
Sudah pernah bekerja
Baru pertama kali kerja
Persentase
40
60
Dapat dilihat dari tabel 3 menunjukkan bahwa dalam sampel penelitian orang yang baru
pertama kali kerja lebih banyak daripada yang sudah pernah bekerja. Hal tersebut
mengindikasikan bahwa dalam sampel penelitian banyak dari tenaga kerja usia muda di
Provinsi Jawa Barat.
11
4. Masa Kerja / Lama kerja
Masa kerja dalam penelitian ini diukur dalam tahun. Untuk frekuensi dan persentase
dapat dilihat pada tabel 4 berikut ini.
Tabel 4. Frekuensi Masa Kerja
Masa Kerja
(tahun)
1-7
8-14
15-21
22-28
29-35
Frekuensi
Persentase
125
33
31
8
3
200
62.5
16.5
15.5
4
1.5
100
Dapat dilihat dari tabel diatas menunjukkan bahwa lama bekerja didominasi antara 1-7 tahun
yang melebihi 50 % dari jumlah sampel. Maka dapat disimpulkan pada sampel penelitian ini
banyak tenaga kerja yang baru awal bekerja di tempat kerja masing-masing.
5. Tingkat Pekerjaan
Tingkat pekerjaan dalam penelitian ini dibagi menjadi 2, yaitu tingkat pekerjaan rendah
(dummy = 0) antara lain Tenaga usaha penjualan, tenaga usaha jasa, tenaga usaha tani dan
tenaga usaha produksi dan pekerja kasar dan tingkat pekerjaan tinggi (dummy = 1) antara lain
Tenaga professional, tenaga kepemimpinan dan pejabat pelaksana. Untuk frekuensi dan
persentase dapat dilihat pada tabel 5 berikut ini.
Tabel 5. Frekuensi Tingkat Pekerjaan
Tingkat Pekerjaan
Tingkat Pekerjaan Rendah (Tenaga usaha penjualan-tenaga produksi)
Tingkat Pekerjaan Tinggi (Tenaga profesional-pejabat pelaksana)
Frekuensi
155
45
Persentase
77.5
22.5
Dapat dilihat dari tabel 5 diatas menunjukkan bahwa dalam penelitian ini tingkat pekerjaan di
Provinsi Jawa Barat didominasi oleh tingkat pekerjaan rendah yaitu sebesar 77,5 % daripada
tingkat pekerjaan tinggi yang hanya sebesar 22,5 %.
12
6. Daerah Tempat Tinggal
Dalam penelitian ini, daerah tempat tinggal dibagi menjadi 2, yaitu Perkotaan
(dummy = 1) dan Pedesaan (dummy = 0). Untuk frekuensi dan persentase dapat dilihat pada
tabel 6 berikut ini.
Tabel 6. Frekuensi daerah tempat tinggal
Daerah
Pedesaan
Perkotaan
Frekuensi
73
127
Persentase
36.5
63.5
Dapat dilihat pada tabel 6. Diatas menunjukkan bahwa pada penelitian ini lebih banyak yang
tinggal di perkotaan yaitu sebesar 63,5% daripada di pedesaaan sebesar 36,5%. Hal tersebut
mengindikasikan banyak nya mobilitas berupa urbanisasi.
B. Analisis Regresi Linier Berganda
Analisis regresi berganda digunakan untuk mengetahui pengaruh pengaruh pendidikan,
pengalaman kerja, masa kerja, tingkat pekerjaan, dan daerah tempat tinggal terhadap upah tenaga
kerja di Provinsi Jawa Barat. Hasil analisis dapat dilihat pada tabel dibawah ini.
Tabel 7. Hasil Regresi Linier Berganda
Variabel
KONSTANTA
PENDIDIKAN
PENGALAMAN
MASAKERJA
TINGKATPEKERJAAN
DAERAH
R-Square
Adjusted R-Square
F-hitung
Prob(F-hitung)
Koefisien
12.78034
0.510832
0.25116
0.031114
0.393489
0.201957
0.56541
0.55421
50.47962
0.0000
t-Statistic
173.0253
6.028685
3.397566
6.039606
4.037281
2.507793
13
Prob.
0.0000
0.0000
0.0008
0.0000
0.0001
0.0130
Hasil analisis regresi linier berganda tersebut dapat dimasukkan ke dalam model
persamaan menjadi sebagai berikut:
LNUPAH = 12.7793871184 + 0.511445521617PENDIDIKAN +
0.25155994713PENGALAMAN + 0.0311421721252MASAKERJA +
0.393379557149TINGKATPEKERJAAN + 0.201865965361DAERAH
C. Uji Statistik
1. Uji Signifikansi Simultan (Uji F)
Berdasarkan hasil analisis menggunakan software Eviews 9, hasil regresi diperoleh nilai
F-hitung sebesar 50,47962 dan probabilitas F sebesar 0,000000. Maka dapat disimpulkan
bahwa variabel bebas dalam model regresi tersebur secara bersama-sama (simultan)
berpengaruh signifikan terhadap variabel terikat.
2. Uji Signifikansi Parsial (Uji t)
Hasil analisis uji parsial menunjukkan semua variabel bebas secara individu signifikan
mempengaruhi variabel terikat pada level of significance 5%.
a) Pengaruh Tingkat Pendidikan terhadap Upah
Hasil analisis menunjukkan bahwa variabel tingkat pendidikan memiliki thitung
sebesar 6,028685 dan probabilitas sebesar 0,0000. Dalam taraf signifikansi 5% maka
variabel tingkat pendidikan positif dan signifikan mempengaruhi upah tenaga kerja di
Provinsi Jawa Barat.
b) Pengaruh Pengalaman kerja terhadap Upah
Hasil analisis menunjukkan bahwa variabel pengalaman kerja memiliki thitung
sebesar 3,397566 dan probabilitas sebesar 0,0008. Dalam taraf signifikansi 5% maka
variabel pengalaman kerja positif dan signifikan mempengaruhi upah tenaga kerja di
Provinsi Jawa Barat.
c) Pengaruh Masa Kerja/Lama Bekerja terhadap Upah
Hasil analisis menunjukkan bahwa variabel masa kerja/lama bekerja memiliki thitung
sebesar 6,039606 dan probabilitas sebesar 0,0000. Dalam taraf signifikansi 5% maka
variabel masa kerja positif dan signifikan mempengaruhi upah tenaga kerja di Provinsi
Jawa Barat.
14
d) Pengaruh Tingkat Pekerjaan terhadap Upah
Hasil analisis menunjukkan bahwa variabel tingkat pekerjaan memiliki thitung
sebesar 4,037281 dan probabilitas sebesar 0,0001. Dalam taraf signifikansi 5% maka
variabel tingkat pekerjaan positif dan signifikan mempengaruhi upah tenaga kerja di
Provinsi Jawa Barat.
e) Pengaruh Daerah Tempat Tinggal terhadap Upah
Hasil analisis menunjukkan bahwa variabel daerah tempat tinggal memiliki thitung
sebesar 2, 507793 dan probabilitas sebesar 0,0130. Dalam taraf signifikansi 5% maka
variabel daerah tempat tinggal positif dan signifikan mempengaruhi upah tenaga kerja di
Provinsi Jawa Barat.
3. Koefisien Determinasi
Besarnya nilai determinasi adalah untuk mengetahui seberapa besar pengaruh perubahan
variasi variabel dependen dapat dijelaskan oleh variasi variabel independen. Koefisien
determinasi atau goodness of fit diperoleh angka sebesar 0,56541. Hal ini berarti variasi
perubahan variabel upah dapat dijelaskan oleh variabel pendidikan, pengalaman kerja, masa
kerja, tingkat pekerjaan, dan daerah tempat tinggal sebesar 56,54% Sisanya sebesar 43,46%
dijelaskan oleh variabel lain diluar model.
D. Pembahasan Hasil Penelitian
Berdasarkan persamaan regresi diatas, dapat diketahui bahwa koefisien konstanta sebesar
12,78034. Hal tersebut menunjukkan bahwa jika variabel bebas tetap maka upah akan naik sebesar
12,78%. Maka Koefisien dari variabel-variabel tersebut secara akumulasi bernilai positif.
Berikut penjelasan variabel bebas yang mempengaruhi upah Tenaga Kerja di Provinsi Jawa
Barat :
1. Tingkat Pendidikan
Dalam penelitian ini, peneliti memasukan variabel tingkat pendidikan dengan cara
membuat dummy tingkat pendidikan. Hasil analisis menunjukkan bahwa secara parsial
maupun simultan, tingkat pendidikan berpengaruh positif signifikan terhadap upah tenaga
kerja di Provinsi Jawa Barat. Koefisien tingkat pendidikan sebesar 0,510832. Hal ini berarti
15
upah tenaga kerja yang memiliki tingkat pendidikan tinggi lebih besar daripada upah
tenaga kerja yang memiliki tingkat pendidikan rendah sebesar 0,51%.
2. Pengalaman Kerja
Dalam penelitian ini, peneliti memasukan variabel pengalaman kerja dengan cara
membuat dummy pengalaman kerja. Hasil analisis menunjukkan bahwa secara parsial
maupun simultan, pengalaman kerja berpengaruh positif signifikan terhadap upah tenaga
kerja di Provinsi Jawa Barat. Koefisien pengalaman kerja sebesar 0,25116. Hal ini berarti
upah tenaga kerja yang sudah pernah bekerja lebih besar daripada upah tenaga kerja yang
baru pertama kali bekerja sebesar 0,25%.
3. Masa Kerja
Hasil analisis menunjukkan bahwa secara parsial maupun simultan, masa
kerja/lama bekerja berpengaruh positif signifikan terhadap upah tenaga kerja di Provinsi
Jawa Barat. Koefisien masa kerja sebesar 0,031114. Hal ini berarti masa kerja/lama bekerja
bertambah 1 tahun maka akan meningkatkan upah tenaga kerja sebesar 0,03%.
4. Tingkat Pekerjaan
Dalam penelitian ini, peneliti memasukan variabel tingkat pekerjaan dengan cara
membuat dummy tingkat pekerjaan. Hasil analisis menunjukkan bahwa secara parsial
maupun simultan, tingkat pekerjaan berpengaruh positif signifikan terhadap upah tenaga
kerja di Provinsi Jawa Barat. Koefisien tingkat pekerjaan sebesar 0,393489. Hal ini berarti
upah tenaga kerja yang memiliki tingkat pekerjaan tinggi lebih besar daripada upah tenaga
kerja yang memiliki tingkat pekerjaan rendah sebesar 0,39%.
5. Daerah Tempat Tinggal
Dalam penelitian ini, peneliti memasukan variabel daerah tempat tinggal dengan
cara membuat dummy daerah tempat tinggal. Hasil analisis menunjukkan bahwa secara
parsial maupun simultan, daerah tempat tinggal berpengaruh positif signifikan terhadap
upah tenaga kerja di Provinsi Jawa Barat. Koefisien daerah tempat tinggal sebesar
0,201957. Hal ini berarti upah tenaga kerja yang tinggal di perkotaan lebih besar daripada
upah tenaga kerja yang tinggal di pedesaan sebesar 0,20%.
16
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
1. Kesimpulan
Dilihat dari analisis regresi menunjukkan bahwa semua variabel bebas berpengaruh
positif signifikan baik secara parsial maupun simultan terhadap upah tenaga kerja di Provinsi
Jawa Barat. Variabel tingkat pendidikan memiliki koefisien sebesar 0,510832 artinya upah
tenaga kerja yang memiliki tingkat pendidikan tinggi lebih besar dari upah tenaga kerja yang
memiliki tingkat pendidikan rendah. Variabel pengalaman kerja memiliki koefisien sebesar
0,25116 artinya upah tenaga kerja yang memiliki pengalaman kerja lebih besar daripada upah
tenaga kerja yang tidak memiliki pengalaman kerja. Variabel masa kerja/lama bekerja
memiliki koefisien sebesar 0,031114 artinya setiap bertambahnya masa kerja 1 tahun maka
akan meningkatkan upah sebesar 0,03%. Variabel tingkat pekerjaan memiliki koefisien sebesar
0,393489 artinya upah tenaga kerja yang memiliki tingkat pekerjaan tinggi lebih besar daripada
upah tenaga kerja yang memiliki tingkat pekerjaan rendah. Variabel daerah tempat tinggal
memiliki koefisien sebesar 0,201957 artinya upah tenaga kerja yang tempat tinggal nya di
perkotaan lebih besar daripada upah tenaga kerja yang tempat tinggalnya di pedesaan.
2. Saran
Saran saya bagi pemerintah dalam hal daerah tempat tinggal yaitu sebaiknya
pemerintah Provinsi Jawa Barat lebih fokus pembangunan desa yaitu dengan cara
meningkatkan lapangan kerja. Hal tersebut dilakukan agar dapat menurunkan tingkat
urbanisasi yang dikarenakan minimnya lapangan pekerjaan di pedesaan dan kecilnya upah
tenaga kerja di pedesaan. Karena dampak negatif urbanisasi tersebut yaitu semakin padatnya
perkotaan sehingga muncul masalah seperti kemacetan, kriminalitas dll.
17
DAFTAR PUSTAKA
Al Ghazali, Wahyuddin, dan Rina Trisnawati. 2012. Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi
Tingkat Upah pada Auditor Sektor Publik (Pemerintah). DAYA SAING Jurnal Ekonomi
Manajemen Sumber Daya Vol. 13, No. 2.
Anonim. 2011. Pengertian Pengalaman Kerja. Diakses dari http://skripsimanajemen.blogspot.co.id/2011/02/pengertian-pengalaman-kerja.html. Diakses pada 9
Desember 2016.
Badan Pusat Statistik. 2011. Survey Angkatan Kerja Nasional (SAKERNAS). Jakarta
Badan Pusat Statistik Jawa Barat. 2016. Persentase Penduduk Miskin Menurut Kabupaten/Kota
di Jawa Barat (Persen) 2002-2014. Diakses dari
https://jabar.bps.go.id/linkTabelStatis/view/id/122. Diakses pada 9 Desember 2016.
Becker, Gary S dalam Pertiwi (2015). 1975. Human Capital, A Theoretical and Empirical
Analysis with Special Reference to Education, 2nd Edition. Diakses dari
http://www.nber.org/chapters/c3733. Diakses pada tanggal 28 Desember 2014.
Damodar Gujarati dan Dawn Porter .2007. Dasar-dasar Ekonometrika jilid 1. Jakarta: Erlangga.
Hafid, Muhammad. 2014. Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Tingkat Upah Tenaga
Kerja Industri Tekstil di Kecamatan Pedurungan Kota Semarang [SKRIPSI]. Yogyakarta :
Universitas Diponegoro.
Irawan dan Suparmoko dalam Pertiwi (2015). 2008. Ekonomika Pembangunan.Yogyakarta: BPFE
Nur Cahyo Dian Pamungkas. (2013). Tingkat Pengembalian Investasi Pendidikan (Rate Of Return
To Education) Tenaga Kerja di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta Tahun 2011 [Skripsi].
Yogyakarta : Universitas Negeri Yogyakarta.
Pertiwi, Pitma. 2015. Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pendapatan Tenaga Kerja di
Daerah Istimewa Yogyakarta [SKRIPSI]. Yogyakarta : Universitas Negeri Yogyakarta
18
Prasetia, Dimas , Sonny Sumarsono dan M. Adenan. 2015. Analisis Faktor Yang Mempengaruhi
Pendapatan Tenaga Kerja Wanita Pada Industri Manik-Manik Di Desa Tutul Kecamatan
Balung Kabupaten Jember ( Analysis of Factors Affecting Income Labor Women In Industry
Handycraft In Tutul Village Subdistrict Jember Balung). Artikel Ilmiah Mahasiswa. Jember
: Universitas Jember.
Purnastuti, L., Miller, P., dan Salim, R. (2013). Decilining Rates of Return to evidence for
Indonesia. Bulletin of Indonesia Economic Studies.49:2, 213-236.
Republik Indonesia. 2003. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan
Nasional. Jakarta
Sukirno, Sadono. 2008. Mikroekonomi Teori Pengantar. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
Sumarsono, Sonny dalam Pertiwi (2015) . 2009. Teori Kebijakan Publik Ekonomi Sumber Daya
Manusia. Yogyakarta: Graha Ilmu.
19
LAMPIRAN
1. Data Penelitian
No
Upah
LnUpah
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
1100000
475000
910000
575000
935000
1180000
1125000
490000
830000
2075000
800000
950000
550000
850000
1070000
700000
470000
220000
270000
2190000
720000
260000
1170000
1120000
1070000
1360000
530000
770000
570000
270000
670000
470000
2270000
170000
270000
13.91082074
13.07107008
13.72119988
13.26212532
13.74830181
13.981025
13.93329359
13.10216067
13.62918098
14.54547171
13.59236701
13.76421726
13.21767356
13.65299163
13.88316921
13.45883561
13.06048797
12.30138283
12.50617724
14.5994121
13.48700649
12.46843691
13.97251431
13.92883924
13.88316921
14.12299526
13.18063229
13.55414579
13.25339164
12.50617724
13.41503299
13.06048797
14.63529039
12.04355372
12.50617724
Tingkat
Pendidikan
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
1
0
1
0
0
0
0
1
1
0
0
0
0
0
0
1
0
0
Pengalaman
1
0
0
0
0
1
1
0
0
1
1
1
1
0
1
0
0
0
0
1
1
1
1
1
1
1
0
0
0
0
1
0
1
0
0
20
Masa
Kerja
7
7
9
4
25
4
16
19
1
24
5
15
2
4
4
3
10
1
6
9
4
1
2
5
1
15
1
3
1
1
1
1
10
1
2
Tingkat
Pekerjaan
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
1
0
1
0
0
0
0
1
1
0
0
0
0
0
0
1
0
0
Daerah
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
36
37
38
39
40
41
42
43
44
45
46
47
48
49
50
51
52
53
54
55
56
57
58
59
60
61
62
63
64
65
66
67
68
69
70
71
72
73
74
75
76
2570000
230000
250000
450000
120000
620000
520000
2070000
1770000
1320000
1170000
970000
870000
970000
720000
1770000
1520000
970000
2470000
500000
620000
820000
720000
720000
670000
820000
750000
620000
620000
580000
690000
770000
790000
650000
1770000
890000
870000
2670000
2670000
2220000
1870000
14.75941646
12.34583459
12.4292162
13.01700286
11.69524702
13.33747476
13.16158409
14.54305917
14.3864901
14.09314229
13.97251431
13.78505135
13.67624849
13.78505135
13.48700649
14.3864901
14.23422089
13.78505135
14.71972871
13.12236338
13.33747476
13.61705962
13.48700649
13.48700649
13.41503299
13.61705962
13.52782849
13.33747476
13.33747476
13.27078338
13.44444688
13.55414579
13.57978822
13.38472764
14.3864901
13.69897674
13.67624849
14.79758903
14.79758903
14.61301775
14.44144899
1
0
0
0
0
0
0
1
0
0
1
0
0
0
0
1
1
0
1
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
1
0
0
0
0
1
1
1
1
0
0
0
0
0
0
1
1
1
0
0
0
1
1
1
0
0
1
0
0
1
0
0
1
0
1
0
0
0
0
0
0
0
0
1
0
1
1
1
1
21
20
4
1
1
1
5
4
18
10
5
11
5
4
1
12
16
13
10
8
1
2
1
1
1
1
5
3
4
8
3
15
3
11
3
16
13
9
22
21
15
13
1
0
0
0
0
0
0
1
0
0
1
0
0
0
0
1
1
0
1
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
1
0
0
0
0
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
77
78
79
80
81
82
83
84
85
86
87
88
89
90
91
92
93
94
95
96
97
98
99
100
101
102
103
104
105
106
107
108
109
110
111
112
113
114
115
116
117
920000
1170000
2670000
2170000
1170000
3170000
670000
1770000
2070000
2370000
2770000
3220000
1020000
4970000
1360000
2420000
1470000
2770000
2420000
2420000
2120000
3470000
2220000
2720000
1470000
2470000
4970000
4520000
550000
450000
300000
850000
300000
550000
1030000
346000
420000
670000
370000
570000
600000
13.73212895
13.97251431
14.79758903
14.59023773
13.97251431
14.96924215
13.41503299
14.3864901
14.54305917
14.67840051
14.83435788
14.98489192
13.83531319
15.4189304
14.12299526
14.6992781
14.20077296
14.83435788
14.6992781
14.6992781
14.56692665
15.05966515
14.61301775
14.81614244
14.20077296
14.71972871
15.4189304
15.32402255
13.21767356
13.01700286
12.61153775
13.65299163
12.61153775
13.21767356
13.84506936
12.75419405
12.94800999
13.41503299
12.82125828
13.25339164
13.30468493
1
1
1
1
1
1
0
1
1
0
1
1
0
0
1
1
1
0
0
1
1
1
0
1
0
1
1
1
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
1
1
1
0
0
0
0
1
0
0
1
1
1
0
0
0
0
1
0
1
1
0
0
0
1
1
0
1
0
1
0
0
0
0
1
1
1
1
1
22
15
1
22
16
17
15
8
18
15
27
28
29
2
17
5
20
10
10
5
20
20
15
4
15
10
10
5
4
4
20
9
5
2
4
8
4
2
10
5
2
2
1
1
1
1
1
1
0
1
1
0
1
1
0
0
1
1
1
0
0
1
1
1
0
1
0
1
1
1
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
118
119
120
121
122
123
124
125
126
127
128
129
130
131
132
133
134
135
136
137
138
139
140
141
142
143
144
145
146
147
148
149
150
151
152
153
154
155
156
157
158
440000
480000
2030000
950000
280000
750000
300000
950000
200000
400000
630000
700000
550000
1150000
475000
1300000
1250000
700000
650000
600000
700000
450000
400000
550000
250000
550000
450000
250000
300000
650000
2450000
4450000
200000
550000
400000
450000
350000
650000
110000
430000
350000
12.99453001
13.08154138
14.52354635
13.76421726
12.54254488
13.52782849
12.61153775
13.76421726
12.20607265
12.89921983
13.3534751
13.45883561
13.21767356
13.9552725
13.07107008
14.07787482
14.03865411
13.45883561
13.38472764
13.30468493
13.45883561
13.01700286
12.89921983
13.21767356
12.4292162
13.21767356
13.01700286
12.4292162
12.61153775
13.38472764
14.71159858
15.30841465
12.20607265
13.21767356
12.89921983
13.01700286
12.76568843
13.38472764
11.60823564
12.97154049
12.76568843
0
0
1
0
0
0
0
0
1
0
0
0
0
0
0
1
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
1
1
1
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
1
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
1
0
0
1
0
0
1
1
1
1
0
0
0
0
0
0
1
0
1
1
1
0
0
0
0
1
1
1
23
3
1
20
2
3
6
2
27
2
2
1
2
1
2
3
6
4
3
2
13
2
6
15
1
15
2
8
1
2
4
15
5
2
2
1
16
2
10
3
2
3
0
0
1
0
0
0
0
0
1
0
0
0
0
0
0
1
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
1
1
1
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
159
160
161
162
163
164
165
166
167
168
169
170
171
172
173
174
175
176
177
178
179
180
181
182
183
184
185
186
187
188
189
190
191
192
193
194
195
196
197
198
199
350000
250000
1070000
970000
570000
570000
1670000
1770000
1770000
2370000
1270000
870000
1770000
1470000
1470000
920000
2170000
886000
170000
720000
520000
570000
690000
870000
1010000
300000
370000
570000
970000
870000
770000
890000
756000
970000
770000
1470000
1770000
896000
770000
770000
860000
12.76568843
12.4292162
13.88316921
13.78505135
13.25339164
13.25339164
14.32833418
14.3864901
14.3864901
14.67840051
14.05452746
13.67624849
14.3864901
14.20077296
14.20077296
13.73212895
14.59023773
13.69447223
12.04355372
13.48700649
13.16158409
13.25339164
13.44444688
13.67624849
13.82546089
12.61153775
12.82125828
13.25339164
13.78505135
13.67624849
13.55414579
13.69897674
13.53579666
13.78505135
13.55414579
14.20077296
14.3864901
13.70569569
13.55414579
13.55414579
13.66468767
0
0
0
1
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
1
0
1
0
0
0
0
0
0
1
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
1
1
1
0
0
0
0
1
1
0
0
1
0
0
0
1
1
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
1
0
0
1
1
1
1
24
1
2
2
5
1
1
12
4
4
12
9
2
8
17
6
3
16
7
7
15
2
34
3
20
7
3
1
12
3
7
25
15
2
3
4
35
19
4
2
2
3
0
0
0
1
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
1
0
1
0
0
0
0
0
0
1
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
200
720000
13.48700649
0
1
1
0
Keterangan :
LnUpah = LogUpah
Upah = Dalam Rupiah
Tingkat Pendidikan = 0 : Tingkat Pendidikan Rendah (Tidak sekolah – SLTP)
1 : Tingkat Pendidikan Tinggi (SMA-Universitas)
Pengalaman Kerja = 0 : Baru pertama kali kerja
1 : Sudah pernah bekerja
Masa Kerja = Dalam tahun
Tingkat Pekerjaan = 0 : Tenaga usaha penjualan, tenaga usaha jasa, tenaga usaha tani dan tenaga usaha
produksi dan pekerja kasar (Tingkat Pekerjaan rendah)
1 = Tenaga professional, tenaga kepemimpinan dan pejabat pelaksana (Tingkat
Pekerjaan tinggi)
Daerah Tempat Tinggal = 0 : Pedesaan
1 : Perkotaan
2. Hasil Estimasi Regresi Linier Berganda di Eviews
Dependent Variable: LNUPAH
Method: Least Squares
Date: 12/12/16 Time: 20:38
Sample: 1 200
Included observations: 200
Variable
Coefficient
Std. Error
t-Statistic
Prob.
C
PENDIDIKAN
PENGALAMAN
MASAKERJA
TINGKATPEKERJAA
N
DAERAH
12.78034
0.510832
0.251160
0.031114
0.073864
0.084733
0.073923
0.005152
173.0253
6.028685
3.397566
6.039606
0.0000
0.0000
0.0008
0.0000
0.393489
0.201957
0.097464
0.080532
4.037281
2.507793
0.0001
0.0130
R-squared
Adjusted R-squared
S.E. of regression
Sum squared resid
Log likelihood
F-statistic
Prob(F-statistic)
0.565410
0.554210
0.496925
47.90523
-140.8784
50.47962
0.000000
Mean dependent var
S.D. dependent var
Akaike info criterion
Schwarz criterion
Hannan-Quinn criter.
Durbin-Watson stat
25
13.63223
0.744261
1.468784
1.567734
1.508828
1.708458
1