MODEL PEMBLJRN INOVTF BEKASI 8 MEI 2010( bu ayu)
MODEL-MODEL
PEMBELAJARAN INOVATIF
Dr. Hj. Rahayu
Disampaikan pada Seminar Sehari
Bekasi, 8 Mei 2010
Era globalisasi
mengharuskan manusia
siap berkompetisi, mampu
bertahan (survive) hidup,
dan memberikan warna
dalam kehidupan ini (life
skills)PENDIDIKAN
Pendidikan merupakan bagian dari usaha untuk meningkatkan taraf kesejahteraan kehidupan manusia
Tiga indikator utama dari hasil pendidikan
yang bermutu dan tercermin dari kemampuan pribadi lulusannya, yaitu :a. Kemampuan untuk bertahan dalam kehidupan
KEMAMPUAN-KEMAMPUAN LAIN YANG SANGAT DIPERLUKAN DI GLOBALISASI SAAT INI ADALAH : Kemampuan untuk mengembangkan jaringan-jaringan kerjasama (network).
Networking sangat diperlukan karena manusia tidak hidup terpisah-pisah tetapi berhubungan satu dengan lainnya.
Kemampuan kerjasama (teamwork), bila
kemampuan spesifk dari setiap SDM secara
keseluruhan dikembangkan pada gilirannya
Dunia pendidikan perlu
melakukan perubahan guna
mempersiapkan peserta didik
siap menghadapi masa
depannya dengan memiliki
kemampuan bekerjasama
(teamwork) dan jaringan- jaringan kerjasama (network )
KOMPETENSI LULUSAN Teknologi Ilmu Pengetahuan Bekerja dalam Tim Berfikir Logis Berkomunikasi tertulis Berfikir Analitis
1 Kemampuan Komunikasi
4.69
2 Kejujuran/Integritas
4.59
Kualitas Lulusan3 Kemampuan Bekerja Sama
4.54
4 Kemampuan Interpersonal
4.50
Perguruan Tinggi5 Beretika
4.46
yang Diharapkan6 Motivasi/Inisiatif
4.42
7 Kemampuan Beradaptasi
4.41
Dunia Kerja8 Daya Analitik
4.36
(Skala 1 – 5)9 Kemampuan Komputer
4.21
10 Kemampuan Berorganisasi
4.05
11 Berorientasi pada Detail 4,00 dari 457 pimpinan Diterbitkan
12 Kepemimpinan
3.97
oleh National Association of13 Kepercayaan Diri
3.95
Colleges and Employers, USA, 2002 (disurvei )14 Ramah
3.85
15 Sopan
3.82
16 Bijaksana
3.75
17 Indeks Prestasi (>=3.0)
3.68
Kesimpulan :18 Kreatif
3.59
Soft skills (kemampuan
Perubahan tersebut dapat
dilakukan dengan
menerapkan berbagai
model pembelajaran yang
inovatif dengan
memposisikan peserta
didik sebagai pusat
BUKAN LAGI BAGAIMANA GURU MENGAJAR DENGAN BAIK
( TEACHER CENTER), TAPI…….
TEACHING TRANSFER OF KNOWLEDGE LEARNING METHOD OF
BAGAIMANA SISWA BISA BELAJAR DENGAN BAIK DAN ERKELANJUTAN
Seiring dengan kemajuan
di era globalisasi,
guru /dosen harus senantiasa
melakukan perubahan-perubahan,
misalnya dalam
strategi , pendekatan dan
As Gerstner et al(Supradi, 2002)
that teacher’s role in the 21st
century is “ teachers as learners – whoalways improve and renew their
knowledge”
Beragam model pembelajaran inovatif
dengan pendekatan SCL, di antaranya :
Computer Based Learning
(CBL)- Small Group Discussion
- Role-Play & Simulation
- Case Study
- Discovery Learning (DL)
- Self-Directed Learning (SDL)
Cooperative Learning (CL)
- Collaborative Learning (CbL)
Computer Based Learning (CBL)
Perkembangan teknologi
informasi dan komunikasi
(information and
communicatin technology-
ICT) telah memberikan
pengaruh terhadap dunia
ICT dalam pembelajaran,
memfokuskan pada proses bagaimana
teknologi perangkat lunak (software)
dan perangkat keras (hardware)
digunakan untuk mengkomunikasikan
pengetahuan . Salah satu bentuk aplikasi ICT yang dapat digunakan dalam pembelajaran adalah
MULTIMEDIA
MULTIMEDIA MULTIMEDIA Konsep dalam bidang komputer.
Menggabungkan beberapa komponen penyampai
informasi, seperti teks, gambar, grafik, suara,
warna, visualisasi, animasi, video, dalam suatu
perangkat lunak (software) dan disampaikan secara
interaktif. Konsep dalam bidang komputer.
Menggabungkan beberapa komponen penyampai
informasi, seperti teks, gambar, grafik, suara,
warna, visualisasi, animasi, video, dalam suatu
perangkat lunak (software) dan disampaikan secara
interaktif.Konsep Multimedia Konsep Multimedia xy
r
xy
2
2 90 x y
80 ANIMASI 70 TEKS GRAFIK 20 30 40 50 60 10 North West East Qtr Qtr Qtr Qtr 1st 2nd 3rd 4th
MULTIMEDIA Multimedia menyediakan proses interaktif dan memberikan kemudahan umpan balik; Multimedia memberikan kebebasan kepada siswa dalam menentukan sendiri topik yang akan dipelajari terlebih dahulu; Multimedia memberikan kemudahan kontrol yang
Multimedia menyediakan proses interaktif dan memberikan kemudahan umpan balik; Multimedia memberikan kebebasan kepada siswa dalam menentukan sendiri topik yang akan dipelajari terlebih dahulu; Multimedia memberikan kemudahan kontrol yang sistematis dalam proses belajar.
Keistimewaan multimedia sebagai media dalam pembelajaran diantaranya : Keistimewaan multimedia sebagai media dalam pembelajaran diantaranya :
Slow learner
Membantu siswa dengan cara
mengulang-ulang materi sampai
beberapa kali hingga ia
menguasai materi pelajaran
Fast learner Sebagai pengayaan, sehingga mereka lebih tertantang untuk melakukan eksplorasi konsep
materi secara mendalam.
Penggunaan Multimedia pada Pembelajaran Matematika
Setting Pembelajaran
Berbasis MultimediaModel Selektif
Model Laboratorium
Cooperative Learning
- (CL)
Pembelajaran kooperatif didasari oleh
falsafah homo homini socius
Falsafah ini menekankan bahwa manusia
adalah makhluk social, kerja sama
merupakan kebutuhan yang sangat
Pembelajaran kooperatif adalah suatu model pembelajaran : Yang mendorong siswa untuk aktif bertukar pikiran dalam memahami suatu materi pelajaran
Dimana Siswa belajar dan bekerja dalam kelompok-kelompok kecil yang anggotanya terdiri dari 4-6 orang dengan struktur heterogen (kemampuan tinggi, sedang, dan rendah), bila memungkinkan berbeda ras, budaya, suku dan jenis kelamin
Terdapat beberapa tipe dalam pembelajaran
kooperatif (Slavin, 1995:76) diantaranya :
Student Teams-Achievement Division
(STAD), Teams Games Tournament (TGT),
Jigsaw, dan Group Investigation (GI).
Pada dasarnya tipe-tipe tersebut adalah
sama, yaitu lebih mengutamakan kerja
kelompok, namun dalam pengelompokkan
tugas yang berbeda.
UNSUR-UNSUR DALAM PEMBELAJARAN KOOPERATIF
Unsur-unsur dasar dalam pembelajaran kooperatif menurut
Lundgren (1994:5) adalah sebagai berikut :1. Para siswa harus memiliki persepsi bahwa mereka “tenggelam atau berenang bersama”
2. Para siswa memiliki tanggungjawab terhadap tiap siswa lain
dalam kelompoknya, disamping tanggungjawab terhadap diri
mereka sendiri dalam mempelajari materi yang dihadapi3. Para siswa harus berpandangan bahwa mereka semuanya memilki tujuan yang sama
4. Para siswa harus membagi tugas dan berbagi tanggungjawab sama besarnya antara anggota kelompok
5. Para siswa akan diberikan satu evaluasi atau penghargaan yang
akan ikut berpengaruh terhadap evaluasi seluruh anggota kelompok6. Para siswa berbagi kepemimpinan sementara mereka memperoleh keterampilan bekerja sama selama belajar
PERANAN KELOMPOK DALAM PEMBELAJARAN KOOPERATIF PERANAN KELOMPOK DALAM PEMBELAJARAN KELOMPOK BIASA (TRADISIONAL)
7. Ditunjang Oleh Guru
6. Hanya Menekankan Pada Tugas
5. Tanggung Jawab Terhadap Hasil Belajar Sendiri
4. Asumsi Adanya Keterampilan- keterampilan Yang Efektif
3. Keanggotaan Yang Homogen
2. Tidak Ada Saling Ketergantungan
1. Satu Pemimpin
6. Menekankan Pada Tugas dan Hubungan Kooperatif
UNSUR-UNSUR DASAR DALAM PEMBELAJARAN KOOPERATIF TERSEBUT YANG
MEMBEDAKAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN PEMBELAJARAN
KELOMPOK BIASA
Perbedaan Antara Peranan Kelompok Dalam Pembelajaran Kooperatif Dengan
5. Tanggung Jawab Terhadap Hasil Belajar Seluruh Anggota Kelompok
4. Mempelajari Keterampilan- keterampilan Kooperatif
3. Keanggotaan Heterogen
2. Saling Bergantungan Yang Positif
1. Kepemimpinan Bersama
Peranan Kelompok Dalam Pembelajaran Biasa/Tradisional (Nur, 1996:2)
7. Diarahkan Oleh Guru
PERAN GURU DALAM PEMBELAJARAN
KOOPERATIF
Sebagai fasilitator, motivator, dan manajer belajar.Pemberian bantuan secara scaffolding sangat diperlukan.
- Scaffolding adalah pemberian sejumlah bantuan kepada
- anak pada tahap-tahap awal pembelajaran, kemudian menguranginya dan memberi kesempatan kepada anak
untuk mengambil alih tanggungjawab saat mereka mampu.
Bantuan tersebut berupa petunjuk, peringatan, dorongan, - menguraikan masalah pada langkah-langkah pemecahan masalah, memberi contoh, atau hal-hal yang memungkinkan siswa tumbuh mandiri.
PERBANDINGAN PERANAN GURU YANG
MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN PEMBELAJARAN TRADISIONAL Pembelajaran Kooperatif Pembelajaran Tradisional
1. Menunjang
2. Mengarahkan kembali pertanyaan
3. Keterampilan social guru
4. Mengelola konflik
5. Menumbuhkan nuansa saling membutuhkan
6. Membantu siswa mengevaluasi kerja kelompok
7. Mengembangkan perbedaan pendapat
1. Mengarahkan
2. Menjawab pertanyaan
3. Membuat aturan
4. Disiplin
5. Menganjurkan kebebasan atau berdiri sendiri
6. Mengevaluasi individu
7. Mengarahkan diskusi
DALAM PEMBELAJARAN KOOPERATIF TERDAPAT 6 LANGKAH (FASE)
YANG PERLU DILAKUKAN OLEH GURU (ARENDS, 1997:113)
LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN KOOPERATIF
1. Menyajikan rencana dan tujuan pembelajaran
2. Menyajikan materi
3. Mengorganisasai siswa dalam kelompok
4. Membantu kerja kelompok dalam belajar
1. Membuat rencana pembelajaran dan menginformasikan tujuan pembelajaran
2. Menyajikan materi kepada siswa dengan demonstrasi
3. Mengatur kelompok berdasarkan kemampuan yang bervariasi
4. Berkeliling membantu kelompok-kelompok belajar saat mengerjakan pekerjaan
5. Memberikan quiz kepada kelompok-kelompok
PEMBENTUKKAN KELOMPOK DALAM PEMBELAJARAN KOOPERATIF Pengelompokkan Heterogenitas Berdasarkan Kemampuan Akademis
25
19
23
12
16
20
24
29
11
26
30
27
31
28
32 A B C D E F H
15
22
Kemampuan Akademis Peringkat Nama Kelompok
6
Kemampuan Tinggi Kemampuan Sedang Kemampuan Rendah
1
2
3
4
5
7
18
8
9
13
17
21
10
14
I H D A E G C B F F B C G E A D H H G F E
PEMBERIAN SKOR PERKEMBANGAN INDIVIDU
Nilai Perkembangan
Skor Tes (Quiz)
Lebih dari 10 poin dibawah skor awal
5
- 10 poin hingga 1 poin dibawah skor awal
10
- Skor awal sampai 10 poin diatasnya
20
- Lebih dari 10 poin di atas skor awal
30
Perhitungan skor kelompok dihitung dengan cara menjumlahkan tiap
perkembangan skor individu dibagi jumlah anggota kelompok.
Berdasarkan rata-rata nilai perkembangan tersebut, ditetapkan tiga
tingkat penghargaan kelompok, yaitu :- Kelompok dengan rata-rata skor 15, sebagai kelompok Good Team
PERHITUNGAN SKOR KELOMPOK
78
……….. …………. ………… …. …. ….. ….. …. ….. ….. …. ………….. ………… ………… …………… ………… …………. ……….. ……… ………… ………… ……….. ………….
C ………..
30 90/4 = 22,5 Great Team
20
20
20
73
69
76
81
60
63
74
Nama Kelompok Nama Siswa/Peringkat siswa Skor Awal Skor Quiz Nilai Perkembangan Individu Skor Kelompok Penghargaan Kelompok
A
B
10 60/4 = 15 Good Team
20
10
20
54
60
70
73
59
65
75
80
1 (tinggi) 16 (sedang) 17 (sedang) 32 (rendah)
2 (tinggi) 15 (sedang) 18 (sedang) 31 (rendah)
JIGSAW (MODEL TIM AHLI )
(ARONSON, BLANEY, STEPHEN, SIKES, AND SNAPP, 1978)
Langkah-langkah :
1.Siswa dikelompokkan ke dalam = 4 anggota tim
2.Tiap orang dalam tim diberi bagian materi yang berbeda
3.Tiap orang dalam tim diberi bagian materi yang ditugaskan
4. Anggota dari tim yang berbeda yang telah mempelajari bagian/sub bab yang sama bertemu dalam kelompok baru (kelompok ahli) untuk mendiskusikan sub bab mereka
5. Setelah selesai diskusi sebagai tim ahli tiap anggota kembali ke kelompok asal dan bergantian mengajar teman satu tim mereka tentang sub bab yang mereka kuasai dan tiap anggota lainnya mendengarkan dengan sungguh-sungguh
6. Tiap tim ahli mempresentasikan hasil diskusi
Contoh Penerapan Tipe Jigsaw Mata pelajaran : PAI Topik : Iman Kepada Hari Akhir .
1 Organisasi pengaturan kelas :
Bangku-bangku diatur untuk pembelajaran
kelompok Siswa duduk dalam kelompok.
Jumlah siswa dalam kelompok tergantung
pada jumlah siswa di kelas, tetapi besar kelompok yang ideal antara 4 – 6 orang (dengan kemampuan heterogen)Topik : Iman Kepada Hari Akhir
Sub Topik :
1. Pengertian beriman kepada hari akhir
2. Ayat Al-Qur’an yang berkaitan dengan
hari akhir3. Proses kejadian kiamat sughra
Tahap Pembagian Tugas Tiap siswa dalam kelompok diberi bagian
- materi yang berbeda
Tiap siswa dalam kelompok mempelajari
- materi yang ditugaskan
Kelompok Asal Kelompok A Kelompok B A1, A2, A3
B1, B2, B3
Tahap Kegiatan Kelompok Anggota dari kelompok yang berbeda yang telah mempelajari bagian materi /sub bab yang sama bertemu dalam kelompok baru (kelompok ahli) untuk mendiskusikan bagian materi/ sub bab mereka Kelompok Ahli A1,B1,C1,D1
A2, B2, C2,D2
Kelompok Asal
Setelah selesai diskusi sebagai kelompok ahli tiap
anggota kembali ke kelompok asal dan bergantian
mengajar teman satu kelompok mereka tentang
bagian materi/sub bab yang mereka kuasai dan
tiap anggota lainnya mendengarkan dengan
sungguh-sungguh
Kembali ke kelompok asal (Kegiatan “tutor sebaya”) Kelompok A Kelompok B A1, A2, A3 B1, B2, B3 Kelompok C Kelompok D
Tahap Pelaksanaan Tes Individu
Tahap Perhitungan Skor Perkembangan Individu PEMBERIAN SKOR PERKEMBANGAN INDIVIDU
Nilai Perkembangan
Skor Tes (Quiz)
Lebih dari 10 poin dibawah skor awal
5
- 10 poin hingga 1 poin dibawah skor awal
10
- Skor awal sampai 10 poin diatasnya
- Lebih dari 10 poin di atas skor awal
20
30
- Perhitungan skor kelompok dihitung dengan cara menjumlahkan tiap perkembangan skor individu dibagi jumlah anggota kelompok. Berdasarkan rata-rata nilai perkembangan tersebut, ditetapkan tiga tingkat penghargaan kelompok, yaitu :
PERHITUNGAN SKOR KELOMPOK
55
20
20
20
30 90/4 = 22,5 Great Team C Mirna Rudi Firman Nunung
79
70
71
81
69
82
79
77
20
30
20
30 100 / 4 = 25 Super Team
75
Nama Kelompok Nama Siswa / Peringkat siswa Skor Awal Skor Quiz Nilai Perkembangan Individu Skor Kelompok Penghargaan Kelompok A Nani Budi Euis Tina
80
20
75
65
59
85
70
60
54
10
81
20
10 60/4 = 15 Good Team B Tuti Susi Mira
Tono
78
74
63
60
76
Tahap Penghargaan Kelompok Guru memberikan penghargaan GOOD TEAM berdasarkan perolehan SUPER TEAM rata-rata skor tiap kelompok GREAT TEAM
Selamat Mencoba ! Wass . Wr. Wb