Fishing target behavior against traps design
Fishing ta rget beha v ior a ga inst tra ps design
By. Ledhyane I ka Harlyan Dept. of Fisheries and Marine Resources Management
Tujuan Instruksional Khusus
Mahasiswa dapat mengetahui tingkah laku target tangkapan terhadap alat tangkap yang berbeda digunakan untuk memahami:
2. Bagaimana mengkondisikan/ memodifikasi metode
penangkapan ikan untuk meloloskan ikan (undersized & underwanted ) TRAP alat yang dapat membuat mangsa masuk ke dalam bilik tangkapan yang sehingga menyulitkan atau tidak memungkinkan mangsa tersebut untuk keluar lagi kepiting, udang, skala kecil keong, dan ikan demersal di perairan dangkal kepiting dan skala besar udang demersal
Tingkah laku Tar get Tangkapan thd alat
tangkap dipengar uhi oleh: Desain & konstruksi alat tangkap fishing ground
metode penangkapan
alat/ bahan pembantu yang mempermudah proses tertangkapnya target tangkapan.
Bu b u
- Memiliki kar akter istik yg sama dengan per angkap
- Metode Penangkapan : Bubu disetting di FG yg tepat dir angkai atau satuan dir endam (waktu+ soaking time) hauling Penelitian:
- jarang meneliti lama waktu perendaman bagaimana target tangkapan terperangkap waktu yang dibutuhkan target tangkapan untuk ter per angkap tingkah laku umpan disain bukaan bubu yang tepat
Alasan menggunakan Bubu Adanya larangan mengoperasikan alat tangkap Topografi FG yang tidak mendukung Kedalaman FG yang tidak memungkinkan alat tangkap lain untuk dioperasikan
Biaya pembuatan alat tangkap tergolong murah
Pembuatan dan pengoperasian alat tangkap tergolong murah
H asil tangkapan dalam keadaan hidup Kualitas hasil tangkapan bagus H asil tangkapan biasanya bernilai ekonomis tinggi Tersedianya stok ikan atau biota air lainnya yang dapat ditangkap dengan bubu. Sumber : Martasuganda (2004)
Konstru ksi B u bu
Secara umum... Rangka besi, bambu, kayu
Badan jar ing, anyaman bambu, kawat
Pintu masuk/ bukaan mulut
Pintu u/ mengambil hasil tangkapan
Kantung umpan kawat kasa Cangkang ker ang, ker amik, potongan bambu, par alon
Fase TLI yang diident ifikasi (Fer no, 19 9 4)
1.Arousal 2. Location 3. Food uptake 4. Food ingestion 5. The nearfield behavior 6. Ingress 7. Activity inside the pot 8. Escape Tidak digunakan di pot fis hing Notes for : AROUSAL & LOCATION
Ikan menggunakan olfactory untuk mendeteksi jarak mangsanya
Jarak antar pot (harus) ditentukan not overlap
(2/lebih pot bersaing untuk mendapatkan sebuah mangsa) Jarak antar pot umumnya 40 – 80 m.
Selama waktu rendaman, arah dan kecepatan akan
mengurangi aktivasi umpan
Tipe umpan jumlah & komposisi hasil tangkapan
AROUSAL & LOCATION Notes for : Ikan tertarik pada pot karena: 1. Kemampuan umpan 2. Pergerakan acak 3. Anggapan pot sebagai tempat berlindung 4. Keingintahuan 5. Tingkah laku intraspesifik 6. Tingkah laku pemangsaan 7. Sex pheromone dan rangsangan kimia THE NEARFIELD & INGRESS BEHAVIOR Notes for:
Setelah menyadari lokasi umpan ikan butuh satu hingga beberapa menit untuk mendekati pot
Semakin banyak entrance/pintu masuk (semakin kompleks) ikan semakin aktif meningkatkan hasil
tangkapan
Saturation/kejenuhan intraspesifik behavior thd individu di luar pot
Pot yang memililki ukuran mata jaring lebih besar lebih efektif visualitasnya lemah
BEHAVIOR INSIDE THE POT & ESCAPE
Notes for:
Mencoba Mendekati/ lolos/menga Masuk ke
Kehilangan menggigit dalam pot selera cuhkan umpan umpan
- Ikan dapat hidup beberapa hari di pot
- Mati pemangsaan mencoba untuk lolos
- Design entrance menentukan jumlah escapees
Umpan: Fisiologi Penciuman & TLI Fungsi reseptor kimia (H ara, 1993):
Mencari makan
Pengenalan jenis kelamin
Membedakan antarindividu pd satu kelompok spesies yg sama (schooling) atau kelompok yg berbeda (shoaling)
Mendeteksi penempatan & kehadiran makanan
Mencari pasangan
Pemangsaan Peka thd asam amino!!
Mencari lokasi bertelur
- akan tersampaikan pd organ pembau (olfactory) dan pengecap (gustatory) a. Ikan memiliki sinyal kimia: b.
allomon: perantara utk spesies yg tidak sama Feromon: perantara utk spesies yg sama Umpan: Fisiologi Penciuman & TLI Fungsi feromon:
a. sbg alarm pengenal spesies
b. Utk pengenalan seks dan perubahan tingkah laku seksual
c. Pengenalan wilayah
d. Pendeteksian, pemilihan dan pengenalan makanan Metode tingkah laku ikan:
a. Arousal menerima rangsangan
b. Searching mencari makanan dgn menggunakan olfactory c. Finding menemukan + uptake
Berdasarkan disain & konstruksi:
Pot Bekerja secara... bilik harus mudahdilihat, melibatkan nelayan untuk mengoperasikan/menutup bukaan.
2. Mekanis saat satu mangsa terperangkap, maka mulut perangkap akan tertutup...rugi sekali hanya satu mangsa
Bekerja secara...
menjadi non return devices, yang membiarkan target tangkapan masuk namun membuatnya kesulitan untuk meninggalkan bilik masukan lagi Bekerja secara manual Adalah mekanisme penangkapan yang melibatkan kerja nelayan untuk mengoperasikan bilik masukan (bukaan)
Kerugian : - harus yang mudah dilihat oleh nelayan
- - keterlibatan nelayan besar
Keuntungan : - jumlah mangsa disesuaikan dengan keinginan nelayan dan kapasitas alat tangkap
Tanpa non return devices
Bekerja secara manual
T U BU LAR T RAPS - Berbentuk funnel -
- - Panjang melebihi lebarnya - D i
setting di arus deras Target Behavior towards Tubular Traps
Bagaimana ikan masuk?????
Bentuk funnel menjauhkan ikan dari bukaan mulut
D ilengkapi giringan
D ilengkapi umpan
fish attractant
Tempat setting di arus deras, seperti:
a. Berlawanan dengan letak kincir air (t4 air terkonsentrasi) ikan terbawa
b. D ibawah air terjun buatan ikan ikut jatuh Prinsipnya ikan scr sukarela msk ke API
Target Behavior towards Tubular
Traps Bagaimana agar ikan tidak lolos????? Luasan bubu semakin panjang, semakin sempit terhalang arah sirip dorsal Arus yg kuat > kemampuan renang ikan
Permukaan badan bubu dilengkapi duri
Bekerja secara manual N on return devices bilik penangkapan yang - rumit Modifikasi dilakukan pada - desain bukaan mulut D idasarkan dari tingkah laku ikan saat terperangkap
Target Behavior towards Non-return Devices Cara yang dilakukan untuk mengurangi kemungkinan lolosnya ikan yaitu:
Membuat penutup yang diletakkan di mulut bukaan
Menambahkan duri pada badan bubu yang didesain bengkok
sehingga menyulitkan ikan untuk keluar Membuat bukaan mulut bubu berlapis
Bekerja secara mekanis
adalah mekanisme khusus yang dapat menutup mulut bubu
secara mekanis ketika mangsa telah berada di dalam bubu
keterlibatan nelayan kecilKeuntungan: hanya mampu digunakan Kerugian :
single untuk menangkap mangsa dalam satuan ( ) Bekerja secara mekanis
Gravity traps
menggunakan gantungan beban yang dengan mudah akan menimpa target tangkapan.
D ibantu dengan umpan
Bekerja secara mekanis
Box traps
Tetap menggunakan prinsip gravitasi
Umpan merupakan alat utama sebagai penutup bukaan mulut
Bekerja secara mekanis
Spring traps
menggunakan kekuatan elastis dari batang yang dibengkokkan
Batang dibengkokkan akan kembali ke posisi semula (lurus) jika ada suatu mekanisme pelepasan Traps selectivity : Ghost traps approach Traps merupakan API yg relatif selektif controlled mesh size and bait tapi tetap terjadi….
Ghost traps adalah kemampuan sebuah alat tangkap untuk terus menangkap tanpa kontrol dari nelayan yang mengoperasikannya
Terjadinya karena…
1. Cuaca yg buruk
2. Konstruksi bubu low stability
Ghost traps mechanism
the Ghost How to Prevent 1.
Pemakaian degradable netting yarn 2. Penggunaan escape vents undersized target 3. Penggunaan submerging buoy underwater
The recommended traps material
PLAST IK!! wH y??? 1. Collapsible/dapat dilipat 2. Light/ringan 3. Perawatan minim 4. Perbaikan jarang 5. H igh resistance/tahan thd crustace Plastic potJenis –jenis penelitian di bidang TLI
Terimakasih….
Be ready for the quiz Metode pengoperasian bubu
1. Bubu tambun d=0.5-1.5 m diletakkan di karang, di bag atas ditutupi karang
Umpan yg digunakan bulu babi, bintang laut
Setting=1.5 jam; hauling=45 menit; total=3-4 jam
karang
2. Bubu lempar d=4-6 m
Umpan: ikan hasil tangkapan sebelumnya
Setting=30 menit; hauling=45 menit: total =2 jam; soaking=3 hari 3 malam
berpasir
3. Bubu tali berlumpur