BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - Pengaruh saving motives, pengalaman positif terhadap keputusan membeli asuransi dengan kecenderungan membeli sebagai variabel mediasi - Perbanas Institutional Repository

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

  Realisasi pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun 2018 diperkirakan meleset dari target. Menurut menteri keuangan Sri Mulyani, pertumbuhan ekonomi hanya tumbuh 5,05 % dari target yang sudah ditetapkan yaitu 5,2 % (CNBC Indonesia). Melesetnya target tersebut akan berimbas pada industri asuransi. Seperti yang diketahui industri asuransi juga memiliki peran yang signifikan dalam pembangunan dan pertumbuhan ekonomi suatu negara. Dengan melalui pemupukan jangka panjang dalam jumlah yang besar industri asuransi akan mendukung proses pertumbuhan ekonomi negara. Pertumbuhan ekonomi ini juga termasuk pertumbuhan pendapatan masyarakat yang merupakan faktor yang dapat mempengaruhi prospek dari industri asuransi. Masyarakat yang memiliki pendapatan yang rendah akan lebih minim kesadarannya dalam membeli produk asuransi karena mereka masih menganggap asuransi seperti kebutuhan sekunder, kebutuhan tersier ataupun barang mewah. Padahal dengan memiliki asuransi masyarakat dapat memproteksi diri dan kekayaan dari ketidakpastian yang akan terjadi, seperti kondisi keuangan selalu dapat mencukupi atau tidak dalam memenuhi kebutuhan yang tidak terduga maupun dari faktor eksternal seperti bencana alam. Ketidakpastian ini sering menimbulkan kerugian, yang sering disebut sebagai risiko. Agar risiko tersebut tidak menimbulkan banyak kerugian terhadap diri individu, maka risiko harus dialihkan dan dikelola dengan benar.

  Jika membahas tentang proteksi atau pengelolaan risiko maka hal tersebut merujuk pada wealth management atau manajemen kekayaan yang bisa dilakukan individu maupun keluarga. Wealth management sendiri memiliki 3 pilar utama, diantaranya wealth protection and preservation, wealth growth and accumulation, dan wealth distribution and transition. Dimana asuransi termasuk dalam pilar pertama yaitu wealth protection and preservation. Hal ini asuransi sebagai sarana proteksi kekayaan individu maupun keluarga. Perlindungan risiko dengan benar dan pada pihak yang tepat akan memproteksi diri dan kekayaan di masa sekarang maupun masa yang akan datang. Dengan menyadari bahwa memiliki asuransi merupakan hal yang sangat penting sehingga individu dapat memanajemen harta benda yang kita miliki dengan baik dan tentunya harus mempertimbangkan peluang dan risiko.

  Perkembangan perusahaan asuransi sendiri semakin menguat sejak pemerintah mengeluarkan UU no 2 tahun 1992 tentang usaha perasuransian yang berisi Asuransi atau Pertanggungan adalah perjaniian antara dua pihak atau lebih, dengan mana pihak penanggung mengikatkan diri kepada tertanggung, dengan menerima premi asuransi, untuk memberikan penggantian kepada tertanggung karena kerugian, kerusakan atau kehilangan keuntungan yang diharapkan, atau tanggung jawab hukum kepada pihak ketiga yang mungkin akan diderita tertanggung, yang timbul dari suatu peristiwa yang tidak pasti, atau untuk memberikan suatu pembayaran yang didasarkan atas meninggal atau hidupnya seseorang yang dipertanggungkan (Pasal 1). Dengan adanya peraturan tersebut, pemerintah memberikan kemudahan dalam perijinan sehingga mendorong perusahaan-perusahaan baru untuk tumbuh dan berkembang.

  Menurut Asosiasi Asuransi Umum Indonesia, pendapatan premi asuransi umum hingga September 2017 mencapai Rp 44,2 Triliun. Jumlah tersebut naik 2,8 persen dari periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 43 Triliun (AAUI, 2017). Dari data tersebut dapat disimpulkan bahwa semakin meningkatnya premi industri asuransi maka semakin meningkat pula kesadaran masyarakat untuk mengelola risiko dengan membeli asuransi. Karena pada dasarnya asuransi merupakan sarana untuk pengelolaan risiko dan bukan untuk menghilangkan risiko di masa depan.

  Namun sebelum membeli asuransi ada baiknya untuk mengidentifikasi asuransi apa yang dibutuhkan, apakah itu asuransi properti, kendaraan, pendidikan, maupun asuransi jiwa. Karena memahami produk-produk asuransi sangatlah penting untuk menunjang kebutuhan individu tersebut. Dalam membeli asuransi terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi keputusan individu, seperti saving motives , pengalaman positif konsumen, dan niat membeli asuransi.

  Salah satu faktor yang mempengaruhi keputusan membeli asuransi adalah

  

saving motives. Dalam penelitian (Mahdzan & Victorian, 2013) terdapat empat

  aspek utama dari saving motives antara lain precautionary motive, life cycle

  

motive, bequest motive, dan wealth accumulation motive . Motif yang pertama,

precautionary motive merupakan motif kehati-hatian yang mengacu pada upaya

  yang dilakukan individu untuk mengurangi ketidakpastian dalam hidup. Karena motif ini, asuransi jiwa sangat bermanfaat untuk meminimalisir ketidakpastian lebih panjang. Motif yang kedua ialah life cycle motive. Motif ini mengacu pada keinginan individu dalam melakukan antisipasi untuk menghadapi peristiwa besar yang dihadapi di masa depan dalam siklus kehidupan, seperti untuk biaya pendidikan, kelahiran, pensiun dan biaya pernikahan. Motif yang selanjutnya adalah bequest motive yang mana mengacu pada niat individu untuk meninggalkan warisan kepada keluarganya. Motif yang terakhir adalah wealth

  

accumulation motive, individu akan mengakumulasikan dan menyimpan

  kekayaannya untuk menghindari risiko yang terjadi di masa depan. Hasil dari penelitian tersebut menemukan bahwa semua saving motives berpengaruh positif terhadap permintaan asuransi jiwa.

  Pengalaman individu merupakan salah satu faktor yang berperan sebagai pertimbangan untuk melakukan keputusan pembelian asuransi. Pengalaman tersebut bisa merupakan pengalaman positif atau negatif, dan juga bisa berasal dari pengalaman pribadi atau pengalaman orang lain. Dalam hal ini individu cenderung mencari dan berbagi informasi yang berhubungan dengan layanan asuransi ketika merasakan manfaat atau kerugian yang didapatkan setelah menggunakan layanan tersebut (Ulbinaite, et al (2013)). Jika individu memiliki atau mendengar pengalaman yang baik terhadap asuransi maka mereka akan tertarik untuk menggunakan layanan asuransi tersebut. Namun sebaliknya, apabila pengalaman yang dilihatnya kurang baik maka individu tidak akan tertarik untuk membeli asuransi (Inti Dian Lisnawati, 2016). Mencari berbagai pendapat terkait asuransi merupakan hal yang penting karena sebelum membuat keputusan akhir pengalaman mereka sendiri dan pengalaman orang lain untuk mengetahui apakah ada tanggapan positif atau tanggapan negatif dari orang-orang sekitar mengenai tentang layanan asuransi agar dapat memaksimalkan manfaat yang didapatkan dari pembelian layanan asuransi.

  Kecenderungan membeli mencerminkan minat individu tersebut terhadap pembelian asuransi. Individu akan cenderung membeli layanan asuransi jika memiliki dorongan yang kuat dari dalam dirinya. Dorongan tersebut dapat berupa minat untuk membeli suatu produk. Minat beli sendiri merupakan tahap kecenderungan konsumen untuk bertindak sebelum memutuskan membeli produk asuransi. Individu juga akan terdorong untuk membeli suatu produk jika manfaat yang didapatkan lebih besar dari pengorbanan yang dilakukan untuk membeli produk tersebut. Menurut Ulbinaite, et al (2013) Kecenderungan membeli memiliki beberapa indikator, diantaranya rasa aman dalam finansial dan psikologis, regulasi pemerintah, dan stabilitas keuangan di masa depan.

  Kecenderungan membeli asuransi juga akan muncul dalam diri individu jika memiliki pengalaman positif terhadap asuransi. Individu cenderung akan merasa lebih nyaman jika mereka sudah mengetahui asuransi tersebut memang benar aman untuk dimiliki. Tentunya sebelumnya mereka juga mengidentifikasi terlebih dahulu asuransi apa yang benar-benar sesuai dengan kebutuhannya. Sebelum membeli produk asuransi individu cenderung menanyakan pengalaman orang lain yang mungkin memiliki produk yang sama dengan yang diinginkannya.

  Jika pengalaman orang lain terhadap asuransi baik, maka individu tersebut akan

  Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan sebelumnya dan peneliti menyadari pentingnya memiliki asuransi, maka peneliti tertarik mengambil judul “PENGARUH SAVING MOTIVES, PENGALAMAN POSITIF

  TERHADAP KEPUTUSAN MEMBELI ASURANSI DENGAN KECENDERUNGAN MEMBELI SEBAGAI VARIABEL MEDIASI”.

  1.2 Rumusan Masalah

  Berdasarkan latar belakang yang telah dijelaskan diatas, berikut merupakan rumusan masalahnya :

  1. Apakah saving motives berpengaruh positif terhadap keputusan membeli asuransi ?,

  2. apakah pengalaman positif berpengaruh positif terhadap keputusan membeli asuransi ?,

  3. apakah kecenderungan membeli asuransi dapat memediasi pengaruh pengalaman positif terhadap keputusan membeli asuransi ?,

  4. apakah kecenderungan membeli asuransi dapat berpengaruh positif terhadap keputusan membeli asuransi ?.

  1.3 Tujuan Penelitian

  Berdasarkan perumusan masalah diatas maka yang menjadi tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut :

  1. untuk menguji bahwa saving motives berpengaruh positif terhadap keputusan membeli asuransi,

  2. untuk menguji bahwa pengalaman positif berpengaruh positif terhadap

  3. untuk menguji bahwa kecenderungan membeli asuransi memediasi pengaruh pengalaman positif terhadap keputusan membeli asuransi,

  4. untuk menguji bahwa kecenderungan membeli asuransi berpengaruh positif terhadap keputusan membeli asuransi.

1.4 Manfaat Penelitian

  Adapun manfaat yang diharapkan dari penelitian ini : 1.

  Bagi Penulis Dengan adanya penelitian ini diharapkan penulis bisa mendapatkan pengetahuan bahwa saving motives dan pengalaman positif mempunyai pengaruh terhadap keputusan membeli asuransi.

  2. Bagi Masyarakat Penelitian ini dapat dijadikan dasar untuk meningkatkan pengetahuan di bidang keuangan terutama untuk mengambil keputusan membeli asuransi.

  3. Bagi STIE Perbanas Surabaya Penelitian ini bisa memberikan pengetahuan dan informasi kepada mahasiswa. Selain itu, dapat juga dijadikan acuan mahasiswa untuk melakukan penelitian selanjutnya.

1.5 Sistematika Penulisan

  Pada bab ini, dijelaskan isi dari masing-masing bab yang disusun secara sistematis dengan uraian sebagai berikut :

  BAB I : PENDAHULUAN Dalam bab ini menjelaskan mengenai latar belakang, perumusan

  masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan sistematika penulisan proposal.

  BAB II : TINJAUAN PUSTAKA Dalam bab ini menjelaskan mengenai penelitian terdahulu, landasan teori yang akan diteliti, serta kerangka penelitian. BAB III : METODE PENELITIAN : Dalam bab ini menjelaskan tentang rancangan penelitian, batasan

  penelitian, identifikasi variabel, definisi operasional dan pengukuran variabel, instrumen penelitian, populasi, sampel, teknik pengambilan sampel, data dan metode pengumpulan data, uji validitas dan reliabilitas instrumen penelitian, serta teknik analisis data.

  

BAB IV : GAMBARAN SUBYEK PENELITIAN DAN ANALISIS

DATA Pada bab ini dijelaskan mengenai garis besar data tanggapan

  responden berdasarkan beberapa karakteristik seperti faktor demografi yang meliputi jenis kelamin, umur, pendapatan, pendidikan terakhir, jenis pekerjaan. Selain itu, pada bab ini akan dijelaskan mengenai hasil analisis data dari variabel penelitian yang telah diuji serta dibahas mengenai hipotesis penelitian.

BAB V : PENUTUP Pada bab ini dijelaskan mengenai kesimpulan dari hasil penelitian

  yang telah dibahas. Adapun isi dari bab lima yaitu meliputi kesimpulan, keterbatasan penelitian serta saran yang diperlukan bagi peneliti.

Dokumen yang terkait

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah - Pengaruh karakteristik teknologi terhadap kepuasan dengan pemediasi kesesuaian teknologi-tugas pada nasabah bank mandiri - Perbanas Institutional Repository

0 0 11

1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - Pengaruh sikap keuangan, pengetahuan keuangan dan pengalaman keuangan terhadap perilaku pengelolaan keuangan keluarga di sidoarjo - Perbanas Institutional Repository

0 0 7

Pengaruh pengetahuan keuangan dan materialisme terhadap perilaku perencanaan dana pensiun dengan impulsive buying sebagai variabel mediasi - Perbanas Institutional Repository

0 1 17

Pengaruh pengetahuan keuangan dan materialisme terhadap perilaku perencanaan dana pensiun dengan impulsive buying sebagai variabel mediasi - Perbanas Institutional Repository

0 0 17

Pengaruh pengetahuan keuangan dan materialisme terhadap perilaku perencanaan dana pensiun dengan impulsive buying sebagai variabel mediasi - Perbanas Institutional Repository

0 0 8

Pengaruh pengetahuan keuangan dan materialisme terhadap perilaku perencanaan dana pensiun dengan impulsive buying sebagai variabel mediasi - Perbanas Institutional Repository

0 0 23

Pengaruh pengetahuan keuangan dan materialisme terhadap perilaku perencanaan dana pensiun dengan impulsive buying sebagai variabel mediasi - Perbanas Institutional Repository

0 0 8

Pengaruh pengetahuan keuangan dan pendapatan terhadap perilaku perencanaan dana pensiun dengan locus of control sebagai variabel mediasi - Perbanas Institutional Repository

0 0 10

Pengaruh saving motives, pengalaman positif terhadap keputusan membeli asuransi dengan kecenderungan membeli sebagai variabel mediasi - Perbanas Institutional Repository

0 0 18

Pengaruh saving motives, pengalaman positif terhadap keputusan membeli asuransi dengan kecenderungan membeli sebagai variabel mediasi - Perbanas Institutional Repository

0 0 16