Mekanika Teknik TPE 121 3 sks
Mekanika Teknik TPE 121 / 3 sks Dr. Andasuryani, STP,MSi.
Ashadi Hasan, S.TP, M.Tech Mekanika Teknik TPE 121 / 3 sks RPS Mata Kuliah PENDAHULUAN Dr. Andasuryani, STP,MSi.
Ashadi Hasan, S.TP, M.Tech Kuliah ke : 1
Pendahuluan-Andasuryani
2
Identitas Mata Kuliah: Nama Mata Kuliah : Mekanika Teknik Kode Mata Kuliah/ SKS : TPE 121/3 (3+0) Pelaksanaan : Semester II (Genap) Prasyarat : Tidak ada Status Mata Kuliah : Wajib Ipteks Pendukung
No. Pokok Bahasan
1 Pendahuluan
2 Vektor-vektor Gaya
3 Kesetimbangan partikel
4 Resultan sistem gaya
5 Kesetimbangan Benda Tegar
6 Analisis struktur
7 Gaya –gaya dalam
8 Kinematika Partikel
9 Kinetika Partikel: Gaya dan Percepatan
10 Kinetika Partikel: Usaha
11 Kinetika Partikel: Energi
12 Kinetika Partikel: Daya
13 Kinetika Partikel: Impuls 1. Pendahuluan- Andasuryani enginering dengan menerapkan dasar-dasar mekanika teknik yaitu statika dan dinamika.
Tujuan/ Outcomes Pembelajaran
- Setelah mengikuti kuliah ini diharapkan mahasiswa mampu menganalisis, mengevaluasi dan menghitung berbagai masalah yang berkaitan dengan
1. Pendahuluan- Andasuryani
Evaluasi
30
25 )
20 % ( lai Ni e
15 tas esen
10 Pr
5 Keaktifan di Ujian MID Ujian UAS Kuis Tugas & PR Kehadiran Etika kelas Presentase (%) 1. Pendahuluan- Andasuryani
25
25
15
10
10
7.5
7.5 Norma Akademik selama perkuliahan yakni : • Akan mengikuti perkuliahan dengan sungguh-sungguh.
- Kehadiran perkuliahan mahasiswa minimal 80%.
- Baik dosen maupun mahasiswa bersedia untuk menghadiri kelas tepat pada waktunya.
- Jika keterlambatan terjadi 15 menit setelah waktu yang ditentukan (tanpa ada konfirmasi sebelumnya kepada penanggung jawab kelas/dosen) maka mahasiswa tersebut tidak diizinkan mengikuti perkuliahan dan bagi dosen bersedia untuk mencari jadwal pengganti.
- Jika tidak bisa menghadiri kelas karena izin / sakit maka disertai dengan Surat Pengantar/Surat Dokter.
- Akan menjujung tinggi aspek kejujuran dan tidak akan membuat kecurangan, mengganggu proses belajar mengejar, dan plagiatisme.
- Tidak menggunakan fasilitas telekomunikasi selama berlangsungnya perkuliahan.
- Berpakaian sopan dan bersepatu dalam perkuliahan 1. Pendahuluan- Andasuryani • Norma akademik lainnya
Engineering Mechanics Statics • Hibbeler,R.C. 2004.
: . Pearson Education International.
Engineering Mechanics Dynamics • Hibbeler,R.C. 2004.
- Meriem, J.L. & Kraige, L.G. 2000. Mekanika Teknik: Statika. Erlangga. Jakarta. (Alih Bahasa oleh
Mulia Tony, Univ. Indonesia)
- Meriem, J.L. & Kraige, L.G. 1993. Mekanika Teknik: Dinamika. Erlangga. Jakarta. (Alih Bahasa oleh
Mulia Tony, Univ. Indonesia)
1. Pendahuluan- Andasuryani
Dosen Pengampu:
- Dr. Andasuryani, S.TP, M.Si • Ashadi Hasan, STP, M. Tech.
1. Pendahuluan- Andasuryani
Beberapa Ilustrasi Besar dan arah resultan gaya pada titik-titik penghubung
1. Pendahuluan- Andasuryani
1. Pendahuluan- Andasuryani
- Besar dan arah gaya resultan yang bekerja pada titik bongkah batu akibat kerja dua orang tersebut.
1. Pendahuluan- Andasuryani
- Model struktur kantilever
1. Pendahuluan- Andasuryani
- Torsi Terhadap Sumbu Z.
1. Pendahuluan- Andasuryani
1. Pendahuluan- Andasuryani
1. Pendahuluan- Andasuryani
1. Pendahuluan- Andasuryani
OUTLINE
- BESARAN DASAR DAN SATUAN PENGUKUAN
- BEBERAPA PENGERTIAN
- KONSEP- KONSEP DASAR
- SATUAN-SATUAN PENGUKURAN
1. Pendahuluan- Andasuryani
TUJUAN • Mempelajari besaran-besaran dasar mekanika.
- Mempelajari hukum Newton tentang gerak dan gravitasi.
- Mempelajari prinsip –prinsip untuk aplikasi sistem satuan SI
1. Pendahuluan- Andasuryani
MEKANIKA MEKANIKA MEKANIKA MEKANIKA BENDA FLUIDA BENDA TEGAR DEFORMABLE STATIKA DINAMIKA
1. Pendahuluan- Andasuryani
- MEKANIKA: Cabang ilmu fisika yang membahas keadaan benda diam atau bergerak yang dipengaruhi oleh aksi gaya-gaya.
- STATIKA: Bidang yang mempelajari benda diam atau bergerak dengan kecepatan tetap
- DINAMIKA: 1. Pendahuluan- Andasuryani Bidang yang mempelajari benda diam atau bergerak dengan gerakan percepatan benda
KONSEP-KONSEP DASAR
Beberapa besaran dasar yang harus dipahami sebelum mempelajari mekanika teknik:
• Panjang dibutuhkan untuk posisi sebuah titik di dalam ruangan dan melukiskan ukuran dari sistem fisik
(mendefenisikan jarak dan sifat geometri dari benda).- Waktu merupakan peristiwa yang berurutan dan merupakan besaran yang berperan penting dalam dinamika.
- Massa merupakan sifat bahan yang dapat dibandingkan aksi dari sebuah benda dengan benda lain yang nilainya tetap dimanapun berada.
- Gaya merupakan aksi sebuah benda terhadap benda lain yang secara umum mempertimbangkan ditekan atau 1. Pendahuluan- Andasuryani ditarik.
partikel, benda tegar, dan gaya terpusat.
Model atau Idealizations
- Disamping besaran dasar di atas, terdapat juga konsep dasar dan prinsip-prinsip tertentu yang digunakan dalam mekanika teknik dengan tujuan untuk menyederhanakan aplikasi dari teori .
- Konsep dasar ini diistilahkan dengan model atau pengidealan .
- Terdapat tiga model yang digunakan dalam mekanika teknik, yaitu
1. Pendahuluan- Andasuryani
merupakan sebuah massa tetapi ukurannya dapat diabaikan .
- Partikel merupakan kombinasi dari partikel dalam jumlah besar .
- Benda tegar
menunjukkan pengaruh sebuah beban yang diasumsikan bekerja
- Gaya terpusat
pada sebuah titik pada benda. Contohnya adalah kontak antara sebuah roda
dengan tanah.1. Pendahuluan- Andasuryani
Hukum Newton
1. ∑F =0 2. F = ma 3. F aksi = F reaksi )
- Hukum Newton tentang gerak (
Hukum Newton pertama : ∑F = 0
F 2 F 3 F 1 v Hukum Newton kedua : F = ma F= m. a F 1 a
Hukum Newton ketiga : F aksi = F reaksi F A F B 1. Pendahuluan- Andasuryani
Hukum Newton
- Hukum Newton tentang gravitasi
F = gaya gravitasi antara dua partikel (N) G = konstanta gravitasi (66,73 (10
- 12
) m
3 /(kg. s
2 ) m1, m2 = masa masing-masing partikel (kg) r = jarak antara dua partikel (m)
1. Pendahuluan- Andasuryani
Hukum Newton
- Hukum Newton tentang berat Pada kasus partikel yang terletak di atau dekat permukaan bumi dan satu- satunya gaya gravitasi yang terbesar antara bumi dan partikel maka gaya ini disebut dengan berat, dan gaya gravitasi akan menjadi satu-satunya yang dipertimbangkan dalam studi mekanika.
= berat
- W
- 12
3
2 = konstanta gravitasi (66,73 (10 ) m /(kg. s )
- G = massa
- m1 = Me 1. Pendahuluan- Andasuryani • m2
SATUAN-SATUAN PENGUKURAN
- Ada 3 satuan dasar 1) Panjang 2) Waktu 3) Massa Gaya - Sistem satuan :
1)
SI Units ( The International System Units) 1. Pendahuluan- Andasuryani 2) U.S. Customary (FPS)
2 . s m kg
ft s lb
2 .
Nama Panjang Waktu Massa Gaya SI meter
(m) detik (s) kilogram
(kg) newton (N)
U.S. Customary (FPS) foot (ft) detik (s) slug pound
(lb)
1. Pendahuluan- Andasuryani
Faktor Konversi
FPS SI
- Besaran Gaya lb 4.448 2 N
Massa slug 14.593 8 kg
Panjang ft 0.304 8 m
1 ft = 12 in (inches) 5280 ft = mi (mile) 1000 lb = I kip (kilo-pound) 1. Pendahuluan- Andasuryani 2000 lb = 1 ton
SI units
- Prefiks Jika besaran numerik bernilai sangat besar atau sangat kecil, maka besaran numerik tersebut dapat dimodifikasi dengan menggunakan prefiks.
1. Pendahuluan- Andasuryani
Bentuk Eksponen Prefiks Simbol SI Multiple
9 1 000 000 000 10 giga G
6 1 000 000 10 mega M
3 1 000 10 kilo k Submultiple
- 3
0.001 10 mili m
- 6
0.000 001 10 mikro µ
- 9 1. Pendahuluan- Andasuryani 0.000 000 001 10 nano n
1)Sebuah simbol tidak pernah ditulis dengan jamak “s”, karena akan membingungkan dengan satuan waktu detik (s).
2)Simbol selalu ditulis dalam huruf kecil, kecuali simbol untuk prefiks giga dan mega, dan simbol nama individu seperti N (newton), Pa (pascal), W (watt), dll.
1. Pendahuluan- Andasuryani
3)Besaran yang terdiri dari beberapa unit dipisahkan dengan tanda titik untuk mencegah
kebingungan dengan notasi prefiks.2 -2 Contoh N = kg . m/s = kg . m .s . m . s ( meter-second) ms (mili-second)
4)Pangkat eksponen untuk satuan yang mempunyai prefiks sebaiknya diberi tanda kurung
2
2 Contoh: µN = (µN) = µN x µN
2
2 1. Pendahuluan- Andasuryani mm = (mm) = mm x mm
5) Gunakan jarak untuk 3 digit dan selalu gunakan desimal, cegah penggunaan pembagian
Contoh: 8537 sebaiknya 8 537 15 ¼ sebaiknya 15.25 6) Ketika melakukan perhitungan, nyatakan angka-angka tersebut dalam satuan dasar atau turunan dengan mengkonversi semua prefiks ke dalam pangkat 10. Setelah perhitungan, sebaiknya nilai angka berkisar antara 0.1 sampai 1000 atau pilih prefiks yang sesuai.
3 -9
Contoh: (50 kN)(60 nm) = [50 (10 ) N][60 (10 )m]
- 6
= 3000 (10 ) N . m
- 3
= 3(10 )N . m 1. Pendahuluan- Andasuryani = 3 mN . m
7)Prefiks majemuk sebaiknya tidak digunakan Contoh: kµs (kilo-micro-second) sebaiknya
3 -6
1kµs = 1(10 )(10 )s
- 3
= 1(10 )s = 1 ms 8)Sebaiknya jangan menggunakan prefiks sebagai angka pembagi dari satuan kecuali kg.
Contoh : N /mm sebaiknya kN/m m/mg sebaiknya Mm/kg 9) Sudut diukur dalam satuan radian ( 180 = 1. Pendahuluan- Andasuryani
π rad ) Contoh soal
- 1. Konversikan 2 km/jam menjadi m/s dan ft/s !
- 2. Konversikan 300 lb.s dan 52 slug/ft
3 ke dalam SI !
- 3. Evaluasi penggunaan prefix
- (50 mN) (6 GN)
- (400 mm) (0.6 MN)
2
3 /900 Gg
- 45 (MN)
1. Pendahuluan- Andasuryani
- 4. Nyatakan masing-masing besaran berikut dalam SI unit yang benar dengan menggunakan pendekatan pre
- 0.000431 kg
3 ) N
- 35.3 (10
- 0.0053>5. Nyatakanlah masing-masing kombinasi satuan dalam bentuk SI yang benar dengan menggunakan pendekatan pre
- m/ms
- μkm
- ks/mg
- km. μn
1. Pendahuluan- Andasuryani
- 6. Evaluasilah angka-angka berikut dan nyatakan dalam pendekatan prefix:
- (430 kg)
- (0.002 mg)
- Vektor-Vektor Gaya
- SKALAR DAN VEKTOR
- OPERASI-OPERASI PADA VEKTOR
- PENAMBAHAN VEKTOR DARI GAYA-GAYA
- PENAMBAHAN GAYA PADA BIDANG
- RESULTAN GAYA PADA BIDANG
- Mempelajari penambahan gaya-gaya dan penyelesaiannya menggunakan hukum jajaran genjang
- Mempelajari gaya dan posisi dalam bentuk vektor kartesius dan menentukan besar dan arah dari vektor
- Mempelajari penentuan sudut antara 2 vektor atau proyeksi suatu vektor terhadap yang lain dengan
- Sebagian besar besaran dalam mekanika dinyatakan dalam skalar dan vektor
- SK
- Skalar : sebuah besaran yang dicirikan oleh sebuah angka positif atau negatif
- Contoh: massa, panjang, volume
- Cara penulisan : miring (Italic), cont>Ve
- Vektor :besaran yang mempunyai besar dan arah
- Contoh: posisi, gaya, momen
- Cara penulisan: Besar : atau A A Arah :
- Perkalian dan Pembagian vektor dengan skalar
- 2 A
- Penambahan vektor
- Hukum jajaran genjang - Konstruksi segitiga
- Pengurangan vektor
- B
- B
- Penguraian vektor
- Persoalan yang melibatkan penambahan dua gaya dapat diselesaikan dengan:
- Hukum Jajaran Genjang • Triginometri
- Aturan Sinus arah
- - Aturan Cosinus besar
- Notasi Skalar
- Notasi Vektor Kartesius
- Bermanfaat dalam penyelesaian persoalan 3 dimensi
- i dan j digunakan untuk rancangan arah sumbu x dan y
- Langkah:
- Uraikan masing-masing gaya ke dalam komponen x dan y
• Masing-masing komponen dijumlahkan menggunakan skalar
aljabar- Resultan gaya kemudian dibentuk dengan penambahan resultan-resultan dari komponen x dan y menggunakan hukum jajaran genjang
- Persamaan yang berlaku:
- Besar resultan gaya
- Arah
- Tentukan besar dan arah dari resultan gaya pada gambar berikut:
• Uraikan gaya 200 lb yang bekerja pada pipa ke dalam komponen (a) x dan y (b) x’ dan y
- (1). Tentukan besar dan arah dari resultan gaya berikut: FR = F1 + F2 dan FR’ = F1-F2
- (2). Tentukan besar gaya FR = F1 + F2 dan arahnya yang diukur searah jarum jam dari sumbu x positif.
- (3).Tentukan besar dan arah dari resultan. Arah diukur berlawanan arah jarum jam mulai sumbu x positif.
- (4). Sebuah gaya yang besarnya 500 N bekerja pada sebuah kerangka. Gaya tersebut diuraikan ke dalam 2 komponen AB dan AC. Tentukan berapa sudut
- (5).Tentukan komponen x dan y dari gaya 800 lb berikut:
- Penyelesaian persoalan 3 dimensi akan sangat sederhana bila vektor- vektor tersebut dibentuk ke dalam vektor kartesius.
- Pada 3 dimensi, vektor-vektor unit kartesius, i j, k digunakan untuk mendesain arah sumbu x, y dan z.
• Sebuah vektor A dapat diuraikan dalam bentuk komponen segiempat sepanjang
sumbu koordinat x, y, dan z.- Vektor A dalam bentuk vektor kartesius
- Besar Vektor Kartesius • Arah
- Penjumlahan
- Pengurangan
- Nyatakan gaya sebagai vektor kartesius
- Tentukan besar dan dan tentukan sudut σ, β, dan γ dari “
- a)
- Vektor posisi merupakan suatu vektor yang lokasinya pada suatu titik di dalam
- y +z
- r=x
• Jika vektor ṝ diperpanjang dari sumbu asal O ke titik P (x,y,z) maka vektor ṝ dapat
dinyatakan dalam bentuk vektor kartesiusr= xi+yj+zk
- Vektor posisi dapat juga diarahkan dari titik A ke titik B
- Vektor posisi dalam bentuk vektor kartesius:
- Besar vektor kartesius:
- Arah:
• Tentukan panjang dan arah vektor ṝ yang diukur dari titik A ke B seperti
pada gambar.• Tentukan besar dan arah dari resultan gaya pada gambar berikut
dengan menggunakan vektor kartesius- Seseorang sedang menarik tali di B dengan gaya yang bekerja 70 lb. Nyatakan gaya ini dalam vektor kartesius dan tentukan arahnya.
- Memperkenalkan konsep diagram benda bebas untuk partikel
- Memperlihatkan penyelesaian persoalan kesetimbangan dengan menggunakan persamaan kesetimbangan
- Kesetimbangan : an KESETIMBANG
- Ketika sebuah partikel diam atau bergerak dengan kecepatan konstan disebut deng
- Dalam keadaan seimbang, semua gaya-gaya yang bekerja pada partikel membentuk resultan gaya = 0
- Pada kondisi keseimbangan, berlaku hukum Newton
- Untuk menghitung semua gaya yang diperlukan baik yang diketahui atau tidak, maka perlu dibuat
- Diagram Benda Bebas: • Bentuk secara garis besar yang memperlihatkan semua gaya-gaya yang bekerja baik diketahui atau tidak.
- Ada dua tipe yang sering berhubungan dengan kesetimban
- Pegas • Kabel dan puli
- Pegas
- Pegas elastis linear: bila panjang pegas akan berubah sebesar gaya yang bekerja padanya
- F= gaya pada pegas (N)
- k = konstanta pegas /
- Δ x = jarak (m)
- Sebuah pegas mempunyai nilai
- Jika Δ x = +, maka F ditarik
- Jika Δ x = -, maka F ditekan
- Kabel dan >Berat kabel diabaikan dan tidak dapat diregangkan
- Kabel hanya dapat menahan sebuah tegangan atau gaya tarik dan gaya ini selalu bekerja dalam arah kabel
- Prosedur menggambarkan diagram benda bebas
- Menggambar secara garis besar, dengan memotong/isolasi partikel yang bebas dari lingkungan
- Memperlihatkan semua gaya-gaya
- Mengidentifikasi setiap gaya
- Untuk sistem 2 dimensi
- Untuk sistem 3 dimensi
- Sebuah benda dengan massa 6 kg ditahan oleh tali seperti pada gambar. Gambarkan diagram benda bebas dari benda, tali CE dan simpul di C
- Tentukan tegangan kabel AB dan AD untuk kesetimbangan beban 250 kg
• Benda A mempunyai berat 20 lb. Tentukan berat benda B dan gaya-gaya pada tali yang
dibutuhkan sehingga sistem pada keadaan setimbang.- Tentukan besar F1 dan F2 sehingga partikel P seimbang
- Tentukan panjang tali AC sehingga benda bermassa 8 kg berada dalam kesetimbangan. Diketahui panjang AB sebelum deformasi adalah 0.4 m dan nilai = 300 N/m.
- Tentukan gaya pada kabel dan regangan pada pegas sehingga setimbang. Kabel AD pada bidang x-y, AC pada bidang x-z.
- Tentukan besar dan arah F1 supaya sistem setimbang
- Mempelajari konsep momen gaya pada bidang 2 dimensi dan 3 dimensi
- Mempelajari momen kopel
- Mempelajari metode untuk menentukan resultan dari sistem gaya yang
- Mempelajari beban terdistribusi sederhana terhadap resultan gaya yang mempunyai lokasi khusus
- Ketika sebuah gaya diberikan kepada sebuah benda sehingga menyebabkan sebuah benda tersebut berputar pada satu titik perputaran atau sumbu. Kecenderungan berputar disebut TORSI atau momen gaya atau Momen .
– Persamaan Skalar
- Persamaan:
- O
- Tentukan momen dari gaya 800 N yang bekerja pada rangka di titik A,B,C dan D
- M
- M
- M
- M
- Tentukan momen pada titik O
- Tentukan momen pada titik O
- Tentukan momen pada titik A. Diketahui nilai θ = 20
- Sebuah tiang diberi gaya sebesar 60 N yang diarahkan dari C ke B. Tentukan besar momen yang dihasilkan dititik A.
- Tentukan momen di titik O
- Kopel :
- dua gaya paralel yang sama besar • berlawanan arah dan dipisahkan oleh jarak d.
- Momen yang dihasilkan oleh kopel disebut momen kopel
- F d F
- F
- Kopel ekivalen
- Resultan Momen Kopel
- Persamaan Resultan Gaya:
- Persamaan Momen kopel
- F
- F
- F
- Suatu batang AE diberi beban seperti pada gambar. Tentukan besar, arah dan lokasi dari resultan gaya yang ekivalen. Pengukuran gaya dilakukan di titik E.
- Suatu benda mendapat beban terdistribusi, bisa karena
- : adanya fluida
- : adanya berat bahan/ material yang membebani benda
- Tentukan besar dan lokasi dari resultan gaya
- Tentukan besar dan lokasi dari resultan gaya yang diukur dari titik O
- Tentukan besar dan lokasi dari resultan gaya
- Tentukan besar dan lokasi dari resultan gaya
- Mengembangkan persamaan kesetimbangan untuk benda tegar
- Memperkenalkan konsep diagram benda bebas untuk benda tegar
- Pemecahan persoalan kesetimbangan benda tegar dengan persamaan kesetimbangan
- Benda te>Kombinasi dari sejumlah besar partikel dimana partikel-partikel tersebut mempunyai jarak yang tetap satu sama lain baik sebelum atau setelah diberi beban.
- Syarat kesetimban>Kesetimbangan gaya-gaya
- Mencegah benda tegar bertrans
- Kesetimbangan momen-momen
- Mencegah benda tegar berotasi
- Untuk memperhitungkan gaya-gaya yang bekerja pada benda, baik yang diketahui atau tidak maka pe>Menggambarkan diangram benda bebas • Menggambarkan sketsa bentuk garis-garis pada benda yang sedang terisolasi dari sekeliling
- Sebelum menggambarkan diagram benda bebas, maka perlu diketahui gaya-gaya yang bekerja pada benda tegar:
- Jika sebuah penopang/ penahan berfungsi untuk mencegah sebuah benda tegar bertranslasi dalam satu arah tertentu, maka sebuah gaya akan timbul pada benda tegar dalam arah tersebut.
- Contoh:
• Gambarkan diagram benda bebas yang bekerja pada alat pengangkut barang seperti terlihat
pada gambar berikut. Massanya 200 kg:- Tentukan reaksi komponen horizontal dan vertikal pada batang yang diberi beban.
- Tentukan reaksi komponen horizontal dan vertikal. Abaikan ketebalan bahan
- Tentukan reaksi komponen horizontal dan vertikal. Abaikan ketebalan bahan
- Tentukan reaksi komponen horizontal dan vertikal. Abaikan ketebalan bahan
- Memperlihatkan bagaimana menentukan gaya-gaya di dalam batang menggunakan metode joint dan metode pemotongan
- Menganalisa gaya-gaya yang bekerja pada kerangka dan mesin yang terhubung secara pin
- Konstruksi bisa dari kayu atau besi • Penyambungan biasanya dengan pengelasan, baut, paku.
- Contoh: kerangka atap, jembatan, kerangka pada alat/mesin.
- Analisis struktur adalah proses untuk menentukan respon suatu struktur akibat pembebanan.
- Tujuannya untuk :
- memenuhi persyaratan keamanan (
• Respon struktur ini biasanya diukur dengan penghitungan reaksi gaya-gaya dalam batang
( dan perpindahan posisi struktur.- Gaya-gaya yang bekerja pada batang dapat berupa
- Gaya eksternal
- Gaya penahan
- Gaya pada ba>Syarat:
- Diketahui minimal 1 gaya
- Bila lebih dari dua gaya diketahui, pilih pada pendukung roller dan pin
- Tidak diketahui maksimal 2 gaya
- Analisis gaya
- Pada sendi/sambungan ba>Jika gaya cenderung memperpanjang batang : TENSILE (T)
- Jika gaya cenderung memperpendek batang : COMPRESS>Penentuan tanda
- Terserah saja bila dianggap T dan bertanda negatif (-) maka berarti C dan sebaliknya
- Tentukan gaya pada masing-masing batan dan tunjukkan apakah batang tersebut
• Memperlihatkan bagaimana menggunakan metode pemotongan untuk menentukan
beban-beban internal- Menyeragamkan prosedur dengan persamaan sehingga dapat menjelaskan dan momen
- Menganalis gaya-gaya dan mempelajari geometri kabel-kabel pendukung beban
- Untuk menganalisis aksi beban terhadap struktur, maka perlu diketahui gaya- gaya internal yang bekerja sehingga dapat diketahui ketahanan material terhadap beban.
- Untuk mengetahui gaya-gaya internal yang bekerja pada bahan, maka digunakan metode PEMOTONGAN
- Gaya-gaya dalam dapat ditentukan dengan metode perpotongan
- Reaksi pendukung
- Diagram benda bebas
- Persamaan kesetimbangan
- Tentukan gaya normal internal pada titik A, B, C pada poros
- Suatu batang didukung oleh beban seperti pada gambar. Tentukan gaya normal, gaya geser dan momen bengkok yang bekerja pada titik B dan C. Titik B dan C hampir berdekatan.
• Statika : Berhubungan dengan kesetimbangan benda dalam keadaan diam
atau bergerak dengan kecepatan konstan.• Dinamika : Berhubungan dengan benda-benda yang bergerak dipercepat.
- Kinematika : Membahas aspek geometris gerakan • Kinetika : Membahas gaya-gaya yang menyebabakan gerakan itu.
- Jarak Jarak partikel dapat didefinisikan sebagai perubahan posisi partikel
- Jika partikel bergerak melalui suatu jarak Δr dari P menuju P’ selama interval
2
2
1. Pendahuluan- Andasuryani
Pendahuluan-Andasuryani
39 Mekanika Teknik TPE 121 / 3 sks
VEKTOR – VEKTOR GAYA Dr. Andasuryani, STP,MSi.
Ashadi Hasan, S.TP, M.Tech Kuliah ke : 2 OUTLINE
COPLANAR
COPLANAR
Tujuan:
dot
product Vektor-vektor Gaya-Andasuryani 41
a) SKALAR DAN VEKTOR
A
A Vektor-vektor Gaya-Andasuryani 42 Sebuah vektor dinyatakan secara grafik oleh sebuah panah yang mendefenisikan :
Besar : panjang panah - Arah : sudut antara sumbu x dengan garis panah - Indra/sense : kepala panah -
Vektor-vektor Gaya-Andasuryani 43
Contoh vektor Garis aksi
1 Kepala
20 Ekor Besar : 4 unit Arah : 20 diukur searah jarum jam/ ke sumbu horizontal Sense : arah atas sebelah kanan Vektor-vektor Gaya-Andasuryani 44
b) Operasi-operasi Vektor
A
Perkalian dengan negatif
1.5 A
A
0.5 perkalian pembagian
Vektor-vektor Gaya-Andasuryani 45
Vektor-vektor Gaya-Andasuryani 46
A B A B B A R
A B B A R
A B
Vektor-vektor Gaya-Andasuryani 47
Perbedaan resultan antara 2 vektor A + B dari tipe yang sama dapat dinyatakan sebagai R’ = A - B = A + (-B)
A B A
) (-B A R' A
) (-B A R'
A B
Jika R diketahui maka dapat dilakukan penguraian gaya yang memenuhi hukum jajaran genjang.
Vektor-vektor Gaya-Andasuryani 48
c) Penambahan Vektor dari Gaya-Gaya
Vektor-vektor Gaya-Andasuryani 49
F3 R1 R
F1 F3 F2
F2 F1 R1
Vektor-vektor Gaya-Andasuryani 50
Sin c C Sin b B
Sin a A
A B C a b c
C Cos
2AB B A C 2 2 F1 F2 F
d) Penambahan Gaya pada Bidang CoPlanar
Vektor-vektor Gaya-Andasuryani 51
Penentuan arah kepala panah, ada dua cara:
x F
Komponen dapat dinyatakan oleh skalar negatif dan karena arah kepala panahnya diarahkan sepanjang sumbu x dan y negatif
y F R
x F
y
F
Y X R R R F F F
R
Vektor-vektor Gaya-Andasuryani 52
x F
y F j i
R
Fx Fy F F x Fy i j
) j (F )i (F F Y X R R R
e). Resultan Gaya pada bidang Coplanar
Vektor-vektor Gaya-Andasuryani 53
Vektor-vektor Gaya-Andasuryani 54 Y
X F3 F2 F1 Y
X F3 F2 F1 F1 y
F1 x
F3 x
F3 y
F2 x
F2 y
Gunakan notasi vektor kartesius Resultan vektor: Gunakan notasi skalar
Resultan notasi skalar:
y
R F x R
F R F
F F
F F
Ry y Rx x
2
2 F F F
R Rx Ry F
Ry
1
tan
F Rx
Vektor-vektor Gaya-Andasuryani 55
Contoh soal (1)
F2 = 150 N
10 F1 = 100 N
15 Vektor-vektor Gaya-Andasuryani 56
Vektor-vektor Gaya-Andasuryani 57
40
30 x 200 lb x’ y
Contoh soal (2)
58
Soal Latihan
60 F1= 100 N
45 F2= 80 N
F2 = 800 N
60 F1=600 N
45 X F3=450 N
75 Y Vektor-vektor Gaya-Andasuryani 59
Vektor-vektor Gaya-Andasuryani 60 Y
X
30 F1=850 N F3 = 750 N F2=625 N
45
3
4
5
θ , sehingga komponen diarahkan dari A ke C dan mempunyai besar 400 N
B
30 400 lb A C
θ Vektor-vektor Gaya-Andasuryani 500 N 61
Vektor-vektor Gaya-Andasuryani 62
40
60 y
x 800 lb Pendahuluan-Andasuryani
63 Mekanika Teknik TPE 121 / 3 sks
VEKTOR – VEKTOR GAYA (LANJUTAN) Dr. Andasuryani, STP,MSi.
Ashadi Hasan, S.TP, M.Tech Kuliah ke : 3 Vektor Kartesius
Vektor-vektor unit Kartesius
Z k
j
Y iX Komponen Segiempat dari sebuah vektor
Z
Az AA= A z + A ’ A’ = A x + A y A = A x + A y+ A z
Ay Y
Ax A'
X
A k j i z y x
A A A
2
2
2 z y x
A A A A
A A Cos A
A Cos A A
Cos z y x
α= sudut antara sumbu x dengan A β= sudut antara sumbu y dengan A γ= sudut antara sumbu z dengan A Penjumlahan dan Pengurangan Vektor Kartesius
R A B
R ( A B ) i ( A B ) j ( A B ) k x x y y z z
R A B
R A B i A B j A B k ( ) ( ) ( ) x x y y z z Contoh 1
1 F
Y
X Z F lb 100
1
60
45 Contoh 2
F 60 i 50 j 40 k N
1
b)
F 40 i 85 j 30 k N
2
Vektor Posisi
Z ruangan, relatif terhadap titik yang lain.
i j k C
2 m O B Y
4m 4 m 2 m
A=(4,2,-6) 6 m
X B=(0,2,0) A
Z z k
P ( x , y , z ) j y
O
Y x iX
Z B ( x , y , z )
B B B r
A r r r
B A x y z
( , , ) A A A r B r x i y j z k x i y j z k
B B B A A A r A
Y atau
X r x x i y y j z z k
B A B A B A
r r Cos r r Cos r r
Cos z y x
α= sudut antara sumbu x dengan r β= sudut antara sumbu y dengan r γ= sudut antara sumbu z dengan r
2
2
2 z y x r r r r
k r j r i r r z y x
r r F F
: adalah kartesius vektor Jika bentuk dalam tersebut gaya koordinat maka diketahui, gaya sebuah dari posisi vektor Contoh
Z B ( 2 , 2 , 3 ) r
Y
X A ( 1 , , 3 ) Soal 1 Vektor Kartesius
Z i j k lb
F 50 100 100
F 60 j 80 k lb
2 1 Y
X Soal vektor posisi
79 Mekanika Teknik TPE 121 / 3 sks (Kesetimbangan Partikel) Dr. Andasuryani, STP,MSi.
Ashadi Hasan, S.TP, M.Tech Kuliah ke : 4 Tujuan
Kondisi kesetimbangan
:
I . F . .
II F m a DIAGRAM
BENDA BEBAS
Diagram Benda Bebas
Tipe yang berhubungan dengan kesetimbangan
Δ x • F= k.
stiffness (N/m)
Contoh
stiffness,
k = 500 N/m dan panjang awal 0.4 m. Pegas tersebut ditarik sehingga panjangnya menjadi 0.6 m. Berapakah gaya yang dibutuhkan? Ketika pegas tersebut ditekan, ukurannya menjadi 0.2 m, maka berapakah gaya yang dibutuhkan? A) F = k.
Δ x = k (l-lo) F = (500 N/m) x (0.6-0.4) m F = 100 N B) F = k.
Δ x = k (l-lo) F = (500 N/m) x (0.2-0.4) m F = -100 N
Persamaan yang berlaku
F Fx
Fxi Fyj
Fy
Fx
F
Fy
Fxi Fyj Fzk
Fz
Contoh 1
88 Penyelesaian F EC : gaya tarik EC yang bekerja pada benda
2 6 kg x 9.81 m/det = 58. 9 N : gaya gravitasi yang bekerja pada benda Penyelesaian F EC : gaya simpul yang bekerja pada tali EC F CE : gaya benda yang bekerja pada tali CE
Berlaku Hk. Newton 3 Penyelesaian F CBA : gaya CBA yang bekerja pada simpul
60 F CD : gaya pegas yang bekerja pada simpul C F CE : gaya tali CE yang bekerja pada simpul Contoh 2
B
30 A D C Contoh 3
Soal 1
y
30
60 P F 2
3
4
5 400 lb F 1 F 2 x Soal 2
stiffness Soal 3 ( 3 dimensi)
Pendahuluan-Andasuryani
98 Mekanika Teknik TPE 121 / 3 sks Resultan Sistem Gaya Dr. Andasuryani, STP,MSi.
Ashadi Hasan, S.TP, M.Tech Kuliah ke : 5 Tujuan
nonconruent
Aplikasi
1) Momen Gaya
Besar dan Arah Momen
Besar momen pada titik O (2 Dimensi) Mo = F.d d = lengan momen atau jarak tegak lurus dari sumbu pada titik O terhadap garis aksi gaya (m atau ft)
F = gaya aksi (N atau lb) Mo = momen (N.m atau lb.ft)
Arah Searah jarum jam : - Berlawanan jarum jam: +
Garis aksi Resultan momen dari sistem gaya pada bidang coplanar
M F d .
R
0.5 m F=800N D C B A
Contoh 1
1.25 m 1 m 1.5 m
= F . d = 800 x (1.5 + 1)=2000 N.m = 2 kN.m
Penyelesaian
A
B
= F . d = 800 x (1.5)=1200 N.m = 1.2 kN.m
= F . d = 800 x (0)=0 N.m
C
D
= F . d = 800 x (0.5)=400 N.m
Contoh 2
Contoh 3
Contoh 4 .
Contoh 5 • Tentukan resultan momen dari empat gaya yang bekerja dititik O.
2) Momen dengan persamaan vektor kartesius
Resultan momen dari sistem gaya
Contoh 1 (Momen-vektor kartesius) • Tentukan resultan momen yang dihasilkan di titik O. Nyatakan dalam bentuk vektor kartesius.
F lb k j i }
20
40
60 {
1
F lb k j i
}
30
40 80 {
2
Penyelesaian O B F1 z x y rA rB F2
A Contoh 2 (Momen-vektor kartesius)
z
B
A2 m y 1 m 2 m
3 m C x 4 m Soal
2) Momen Kopel
) ( ) ( F x r F x r Mo
B A
Momen kopel dalam persamaan skalar
Momen kopel dalam persamaan vektor
F x r M F d M . B
A A B r r r F
: 2 kopel dikatakan ekivalen jika menghasilkan momen yang sama
F x r M M M M
R R
2
1 Contoh 1 Tentukan besar momen kopel dititik O dan arahnya.
Contoh 2
Tentukan kopel ekivalen dari sepasang gaya yang melewati titik A dan B
0.1 m A B 0.3 m
40 N
40 N 0.1 m A B
0.3 m
40 N F ? F ?
40 N
Contoh 3 Tentukan besar P dan F.
3) Resultan gaya dan sistem kopel
123
F F R
Mo Mc M
O R A B d1 d2 d1’ d2’ F1
F2 A F R =F
1
2 M RA =F
1 d
1
2 d’
1 B F R =F
1
2 M =F d + F d ’ Contoh 1 • Tentukan resultan gaya dan resultan momen dititik A .
A 100 N 400 N
0.3 m 45 0.4 m 0.4 m
600 N Contoh 2 • Tentukan besar resultan gaya, resultan momen dan letaknya dari titik O.
Contoh 3
500 N 200 N 100 N
60 0.5 m A
E 2 m 1.5 m 1 m 1.5 m Gaya terdistribusi • Mempelajari tentang distribusi gaya-gaya pada permukaan yang datar.
Contoh
Contoh
PR
PR
Latihan
135 Mekanika Teknik TPE 121 / 3 sks KESETIMBANGAN BENDA TEGAR Dr. Andasuryani, STP,MSi.
Ashadi Hasan, S.TP, M.Tech Kuliah ke : 6 Tujuan:
Kondisi untuk Kesetimbangan Benda Tegar
M F F y x
Kesetimbangan dalam dua dimensi
Gaya penahan/ penopang Gaya eksternal Gaya berat Reaksi-reaksi penahan/penopang
Contoh PinRocker Kabel 140
Aturan umum
Roller F
Roller akan mencegah benda tegar bertranslasi dalam arah vertikal maka muncul gaya penahan/penopang dalam arah vertikal tersebut
Diagram benda bebas
Prosedur untuk menggambar diagram benda bebas
1. Gambar bentuk outline/ garis-garisnya
2. Perlihatkan semua gaya dan momen yang bekerja
3. Identifikasi masing-masing beban dan beri satuan
Contoh soal (1)
Gaya eksternal
Ingat:
Gaya-gaya yang bekerja pada benda tegar Gaya penahan
Gaya penahan/ penopang Gaya eksternal Gaya berat
Gaya berat Rocker A
Contoh soal (2) Pin
Penyelesaian Cos F x x
45 600
B
F y
A Sin B
600 45 100 200 y y
A Sin B 600 45 100 y y
M A
( 600 Sin 45 )( 2 ) ( 600 Cos 45 )( . 2 ) ( 100 )( 5 ) ( 200 )( 7 ) ( B )( 7 ) y
B 405 N y
F y
A Sin B
600 45 100 200 y y
A Sin B 600 45 100 y y
A 600 Sin 45 100 405 y
A N 319 y
Soal Latihan (1)
Soal Latihan (2)
Soal Latihan (3)
153 Mekanika Teknik TPE 121 / 3 sks ANALISIS STRUKTUR DAN GAYA INTERNAL Dr. Andasuryani, STP,MSi.
Ashadi Hasan, S.TP, M.Tech Kuliah ke : 7 Tujuan
Batang sederhana • Batang adalah sebuah struktur yang digabung pada bagian ujungnya.
Contoh
Analisis Struktur
biaya dan estetika ( safety), (economy), aesthetics).
internal forces) (displacement)
Contoh atau
Tensile
Compress B 500 N
2 m
45 A C 2 m
Analisis Struktur dan Gaya-Gaya Dalam -Andasuryani 162
Gaya internal
Tujuan
internal shear
Gaya-gaya internal yang dikembangkan di dalam bagian struktur
F2 A B F1 F1 F2 Ax Ay
By F1 Vc
F2 Vc Mc
Mc Ax Nc Nc
Ay By Vc = Gaya geser ( shear force)
Nc = Gaya normal ( normal force) Prosedur
Contoh 1
Contoh 2
170 Mekanika Teknik TPE 121 / 3 sks Kinematika Garis Lurus : Gerakan Kontiniu Dr. Andasuryani, STP,MSi.
Ashadi Hasan, S.TP, M.Tech Kuliah ke : 8-9 Kinematika Garis Lurus : Gerakan Kontiniu
Kinematika Garis Lurus
Δr = r’ – r atau Δs = s’ – s
kecepatan rata-rata
waktu Δt, maka