SKEMA SERTIFIKASI KOMPETENSI OPERATOR KRAN MOBIL (MOBILE CRANE) > 50 TON (KM C)

  2016 O LSP-PPT MIGAS SKEMA SERTIFIKASI KOMPETENSI OPERATOR KRAN MOBIL (MOBILE

CRANE) > 50 TON (KM C)

  Skema Sertifikasi Kompetensi Operator Kran Mobil (MOBILE CRANE) > 50 TON (KM.C) merupakan skema sertifikasi Okupasi Nasional yang dikembangkan oleh komite Skema Sertifikasi LSP PPT Migas. Kemasan kompetensi yang digunakan mengacu pada SKKNI yang ditetapkan berdasarkan keputusan Menteri Tenaga Kerja dan transmigrasi Republik Indonesia Nomor KEP. 245/MEN/V/2007 Tentang penetapan Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia Sektor Minyak dan Gas Bumi serta Panas Bumi Sub Sektor Industri Minyak Bumi dan Gas Bumi Hulu Hilir (Supporting) Bidang Operasi Pesawat Angkat, Angkut dan Ikat Beban. Skema sertifikasi ini digunakan untuk memastikan kompetensi Tenaga kerja pada Jabatan Skema Sertifikasi Kompetensi Operator Kran Mobil (MOBILE CRANE) >50 TON (KM.C) dan sebagai acuan dalam asesmen oleh LSP PPT Migas dan asesor kompetensi.

  

Ditetapkan tanggal: Disyahkan tanggal

Oleh: oleh _________________ Ketua Komite Skema Ketua LSP Nomor Dokumen : SS-KM.C-OPA-056-2016 Kode KBJI : Nomor Salinan : 01-SS-KM.C-OPA-056-2016 Status Distribusi : Terkendali

  Tak terkendali

  4.8. Peraturan Badan Nasional Sertifikasi Profesi Nomor :2/BNSP/III/2014 tentang Pedoman Pembentukan Lembaga Sertifikasi Profesi;

  3.5. Memastikan dan memelihara kompetensi para Operasi Kran mobil (Mobile Crane) > 50 Ton (KM C)secara mandiri.

  4.7. Peraturan Badan Nasional Sertifikasi Profesi Nomor :1/BNSP/III/2014 tentang Pedoman Penilaian Kesesuaian

  4.6. Keputusan Menteri Ketenagakerjaan Nomor 135 Tahun 2016 tentang Penetapan Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia Kategori Pertambangan dan Penggalian Golongan Pokok Pertambangan Minyak Bumi dan Gas Alam dan Panas Bumi Bidang Operasi Pesawat Angkat, Angkut dan Ikat Beban;

  4.5. Peraturan Menteri Tenaga KerjadanTransmigrasi Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 2012 tentang Tata Cara Penetapan Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia;

  4.4. Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 2012 tentang Sistem Standardisasi Kompetensi Kerja Nasional;

  4.3. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 2012 tentang Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia;

  4.2. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2004 tentang Badan Nasional Sertifikasi Profesi ;

  4.1. Undang-undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan;

  4. Acuan Normatif

  3.4. Memastikan dan memelihara kompetensi para Operasi Kran mobil (Mobile Crane) > 50 Ton (KM C)pada lembaga penilaian kesesuaian.

  TINGKAT REVISI-3 LSP-

  3.3. Memastikan dan memelihara kompetensi para Operasi Kran mobil (Mobile Crane) > 50 Ton (KM C)di dalam bisnis operasi Operator Pesawat Angkat, Angkut dan Ikat Beban

  3.2. Memastikan dan memelihara kompetensi paraOperasi Kran mobil (Mobile Crane) > 50 Ton (KM C)lingkup sektor Industri Migas.

  3.1. Memastikan dan memelihara kompetensi para Operasi Kran mobil (Mobile Crane) > 50 Ton (KM C)lingkup Operator Pesawat Angkat, Angkut dan Ikat Beban pada industri migas.

  3. Tujuan

  2.2. Lingkup penggunaan: Persyaratan dasar bagi tenaga teknik khusus pada OperasiKran mobil (Mobile Crane) > 50 Ton (KM C)di bidang Operasi Pesawat Angkat, Angkut dan Ikat Beban.

  2. Ruang lingkup 2.1. Bidang Operasi Pesawat Angkat, Angkut dan Ikat Beban.

  Dengan telah diterbitkannya Peraturan Badan Nasional Sertifikasi Profesi Nomor : 1/BNSP/III/2014 tentang Pedoman Penilaian Kesesuaian – Persyaratan Umum Lembaga Sertifikasi Profesi dan 2/BNSP/III/2014 tentang Pedoman Pembentukan Lembaga Sertifikasi Profesi, maka LSP PPT Migas perlu segera melakukan penyesuaian tentang Skema Sertifikasi. Dengan demikian skema sertifikasi yang disusun oleh Komite Skema LSP PPT Migas setelah mendapatkan Lisensi dari BNSP dapat diterapkan oleh LSP yang memiliki ruang lingkup yang sama. Diharapkan proses sertifikasi dapat menghasilkan sumber daya manusia yang kompeten.

  1. Latar Belakang

  • – Persyaratan Umum Lembaga Sertifikasi Profesi;

  4.9. SNI ISO/IEC 17024:2012 tentang Penilaian kesesuaian

  • – Persyaratan umum untuk lembaga sertifikasi person.

  4.10. Permen 05 Tahun 2015 Tentang Pemberlakuan Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia Di Bidang Kegiatan Usaha Minyak Dan Gas Bumi Secara Wajib

  5. Kemasan / Paket Kompetensi

  a. Jenis kemasan : Okupasi Nasional Operasi Kran mobil (Mobile Crane) > 50 Ton

  b. Level :

  c. Rincian Unit Kompetensi :

  Daftar Unit Kompetensi

  NO. KODE UNIT JUDUL UNIT KOMPETENSI

  1. B.0600018.001.02 Menerapkan Keselamatan Kerja di Tempat Kerja

  2. B.0600018.002.02 Mempersiapkan Operasi Crane Mobile

  3. B.0600018.003.02 Mengoperasikan Crane Mobile

  4. B.0600018.004.02 Mengendalikan Beban

  5. B.0600018.005.02 Membuat Laporan Operasi Crane Mobile

  6. Pekerjaan Dan Uraian Tugas :

  6.1. Menerapkan prosedur keselamatan kerja di tempat kerja

  6.2. Mengidentifikasi dan merespon peralatan berbahaya ,beresiko dan rawan kecelakaan

  6.3. Melaksanakan prosedur darurat

  6.4. Melakukan pengoperasian awal

  6.5. Memposisikan kran mobil di tempat kerja

  6.6. Melaksanakan operasi kran mobil

  6.7. Menghentikan operasi kran mobil

  6.8. Mengidentifikasi beban

  6.9. Mengendalikan pemindahan beban

  6.10. Mencatat hasil kegiatan operasi

  6.11. Membuat laporan kondisi operasi

  7. Persyaratan dasar

  7.1. a. Surat Keterangan Sehat (kemampuan fisik penglihatan (buta warna), pende- ngaran, mobilitas/tidak cacat fisik).

  b. Ijasah setingkat SD, pengalaman kerja minimal 10 tahun 7.2. a. Surat Keterangan Sehat (kemampuan fisik penglihatan (buta warna), pende- ngaran, mobilitas/tidak cacat fisik).

  b. Ijasah setingkat SLTP, pengalaman kerja minimal 4 tahun 7.3. a. Ijasah setingkat SLTA, pengalaman kerja minimal 2 tahun

  b. Surat Keterangan Sehat (kemampuan fisik penglihatan (buta warna), pende- ngaran, mobilitas), c. Jika tidak memiliki pengalaman kerja, maka diganti dengan sertifikat pelatihan berbasis kompetensi (PBK) pada Lembaga Diklat Profesi (LDP) dengan waktu 80 Jam Pelatihan (JP).

  TINGKAT REVISI-3 LSP-

  TINGKAT REVISI-3 LSP-

  10. Kewajiban Pemegang Sertifikat Kompetensi Kran mobil (Mobile Crane)

  12. Proses Sertifikasi

  11.4. Asesmen dapat dilaksanakan apabila jumlah peserta minimal 6 orang. Apabila peserta kurang dari 6 orang maka biaya ditanggung oleh jumlah peserta yang ada.

  11.3. Biaya pelaksanaan ujian sertifikasi di luar TUK Cepu biaya Rp. 900.000,- belum termasuk biaya akomodasi, konsumsi dan transportasi tim asesor.

  11.2. Biaya sertifikasiKran mobil (Mobile Crane) > 50 Ton (KM C): Rp. 900.000,-

  11.1. Biaya ujian sertifikasi berdasarkan Peraturan Pemerintah yang berlaku tentang Tarif Atas Jenis Penerimaan Bukan Pajak yang berlaku pada Departemen ESDM.

  11. Biaya

  10.3. Melakukan re-sertifikasi setiap 4 tahun sekali.

  10.2. Bersedia dilakukan survailen sebagai pemegang sertifikat kompetensi yang ditetapkan LSP minimal pada saat re-sertifikasi.

  10.1. Melaksanakan keprofesian sebagai sebagaiKran mobil (Mobile Crane) > 50 Ton (KM C)dengan tetap menjaga kode etik profesi.

  9.2 Asesi dapat menggunakan sertifikat kompetensi untuk promosi diri sebagai profesi asesi.

  7.4. Untuk menjamin persyaratan telah dipenuhi Pemohon diwajibkan mengumpulkan foto copy ijazah terakhir yang dimiliki, surat keterangan dokter pemerintah/ puskesmas, dan surat keterangan pengalaman kerja dari perusahaan

  9.1 Asesi yang lulus dalam asesmen kompetensi akan diberikan sertifikat dan kartu tanda asesi.

  9. Hak Pemohon Sertifikasi

  8.2.1 Sertifikat pelatihan berbasis kompetensi (PBK) pada Lembaga Diklat Profesi (LDP) dengan waktu 80 Jam Pelatihan (JP).

  8.2 Belum memiliki pengalaman kerja:

  8.1.2 Memiliki Sertifikat kompetensi Operator Kran Mobil (mobile crane) level B

  8.1.1 Pengalaman kerja di bidang Operasional Pesawat Angkat, Angkut dan Ikat Beban

  8.1 Yang memiliki pengalaman kerja:

  8. Persyaratan kompetensi

  7.5. Pemohon yang memiliki sertifikat kompetensi sebelumnya diluar LSP PPT Migas maka: a Tidak direkomendasikan untuk naik level. b Untuk sertifikasi ulang harus mengikuti uji kompetensi pada level awal.

  12.1 Persyaratan Pendaftaran Secara umum proses sertifikasi mencakup : peserta yang telah memastikan diri kompetensinya sesuai dengan standar kompetensi untuk paket/okupasi Operator Kran Mobil ( MobileCrane ) > 50 dapat segera mengajukan permohonan kepada LSP dengan memilih TUK/Assessment centre yang diinginkan, dan mengisi Form Persyaratan Peserta Uji Kompetensi (Form No. F.9.01.A) , Form Unjuk Kerja Pemegang Sertifikat (Form No. F.9.05.A) dan untuk yang sertifikasi ulang ditambah dengan Form Pemutakhiran Pemegang Sertifikat (Form No. F.9.05.B) beserta lampirannya. Dari data calon tersebut dilakukan Evaluasi/pra uji Kompetensi Calon dan ditetapkan dalam Sidang Pleno Sertifikasi dengan standar SKKNI.

  12.2 Proses Asesmen

  12.2.1 Peserta berhak mendapatkan informasi yang diperlukan terkait dengan unit-unit kompetensi yang diujikan.

  12.2.2 Peserta mengisi form penilaian mandiri yang dapat di download di website LSP PPT MIGAS dan dikirim ke LSP PPT MIGAS selambat- lambatnya 5 (lima) hari kerja sebelum pelaksanaan uji kompetensi.

  12.2.3 Form (FR-APL-01) dan (FR-APL-02) yang telah diisi oleh calon asesi, dikaji dan diverifikasi dalam sidang pleno (Pra uji kompetensi);

  12.2.4 Hasil pra uji kompetensi pada sidang pleno digunakan sebagai dasar perencanaan Asesmen yang dituangkan pada FR-POA-01 Perencanaan Asesmen dan setelah itu dilakukan uji pengumpulan bukti FR-DAT-01;

  12.2.5 Pelaksanaan Asesmen (FR-ASC-01)yang disusun berdasarkan Prosedur dan Instruksi Kerja untuk menjamin bahwa semua persyaratan skema diverifikasi secara objektif dan sistematis dengan bukti terdokumentasi sehingga memadai untuk menegaskan kompetensi calon dengan metode uji kompetensi unit kompetensi sesuai dengan level jabatan pada SKKNI,tertulis,lisan /wawancara,praktek.

  12.3 Proses Uji Kompetensi

  12.3.1 LSP menugaskan tim asesor untuk mengases kompetensi pada asesi berdasarkan persyaratan skema sertifikasi;

  12.3.2 Metode dan mekanisme asesmen kompetensi tertulis, lisan/wawancara dan praktek/Simulasi ditetapkan dalam standar operating prosedur

  (SOP);

  12.3.3 Hasil Pelaksanaan Asesmen dituangkan pada Rekomendasi Keputusan Asesmen(FR-ASC-01);

  12.3.4 LSP harus dapat menerima Umpan Balik (FR-ASC-02) dari peserta uji kompetensi/asesi;

  12.3.5 LSP mengakomodasi kemungkinan adanya kekhususan kondisi pemohon seperti bahasa;

  12.3.6 Apabila Umpan Balik (FR-ASC-02) tersebut terbukti, maka tim asesor dapat merekomendasikan dilaksanakan kaji ulang penilaian (FR-ASC- 03) dan jika tidak dapat dibuktikan maka asesi mgikuti proses ulang uji kompetensi dari awal.

  12.4 Keputusan Sertifikasi

  12.4.1 Keputusan sertifikasi yang ditetapkan untuk asesi oleh LSP harus berdasarkan skema sertifikasi terdiri dari metode uji tertulisyang diperiksa dengan sistem komputer (LJK), hasil ujian Lisan dan praktek dan diketahui oleh asesor yang melakukan asesmen, personel LSP dan Tim Asesor dalam sidang yudisium.

  12.4.2 Kriteria keberhasilan peserta yang dinyatakan kompeten/lulus jika nilai hasil evaluasi yang diperoleh rata-rata minimal 65 untuk setiap materi yang diujikan.

  12.4.3 Hasil keputusan sertifikasi diumumkan melalui web site.

  12.4.4 LSP memberikan sertifikat kompetensi kepada peserta yang kompeten.

  TINGKAT REVISI-3 LSP-

  Sertifikat yang telah diperoleh dapat di cabut atau dibekukan dengan mempertimbangkan hal berikut:

  A. Kesehatan dari pemegang sertifikat tidak memenuhi syarat untuk melakukan

  pekerjaan dalam ruang lingkup sertifikat kompetensinya; Mendapat pernyataan tidak puas dari pemakai jasa paling sedikit 3 kali dan dapat B. dibuktikan bahwa pernyataan tidak puas tersebut, timbul karena ketidak sesuaian pemegang sertifikat dalam melakukan pekerjaannya dalam lingkup sertifikat kompetensinya.

  C. Masa berlaku sertifikat telah habis;

  D. Melakukan pemalsuan sertifikasi kompetensi kerja LSP ”PPT MIGAS”

  E. Bila terjadi acuan sertifikasi tidak sesuai atau penyalahgunaan Sertifikat dalam

  publikasi, katalog, dan seterusnya harus ditangani oleh LS P “PPT MIGAS” untuk dilakukan penanganan tindakan perbaikan penundaan dan pencabutan setifikat yang dituangkan dalam format Pencabutan dan Pembatalan Sertifikat (Form No.: F. 9. 05. C);

  14. Survailen

  Untuk memelihara kompetensi pemegang sertifikat kompetensi, LSP melakukan survailen yang mencakup:

  14.1 Evaluasi rekaman kegiatan ujian

  14.2 Evaluasi peserta (sampling)

  14.3 Monitoring, pelaporan dan sanksi

  14.4 Witness (bila diperlukan)

  14.5 Survailen dilaksanakan pada saat perpanjangan atau kenaikan tingkat

  15. Sertifikasi Ulang

  15.1. Persyaratan sertifikasi ulang sama dengan persyaratan awal untuk menjamin bahwa pemegang sertifikat kompetensi selalu memenuhi sertifikasi yang mutakhir;

  15.2. Sertifikasi ulang ditetapkan 4 tahun sekali dan dilakukan uji kompetensi lisan/ wawancara dan praktek.

  15.3. Bagi peserta yang memiliki sertifikat kompetensi yang masa berlakunya telah berakhir diberi masa tenggang 2 bulan untuk sertifikasi ulang ( resertifikasi)

  15.4. Bagi peserta yang masa berlaku sertifikat kompetensinya telah melampaui masa tenggang yang diijinkan maka harus mengikuti tahapan proses sertifikasi sebagaimana pemohon baru, pada level / kelas yang dimiliki

  15.5. Setelah memiliki sertifikasi kompetensi dalam masa 1 tahun peserta dapat naik tingkat pada level / kelas setingkat lebih tinggi dengan mengikuti proses uji kompetensi dari awal

  15.6. Berkas persyaratan dikirim ke LSP PPT Migas satu minggu sebelum pelaksanaan sertifikasi

  16. Penggunaan Sertifikat

  Pemegang sertifikat kompetensi harus menandatangani pernyataan penggunaan sertifikat (Formulir Unjuk Kerja Pemegang Sertifikat (F.9.05.A)).

  17. Banding

  Asesi/pemohon dapat mengajukan banding dan/atau keluhan, apabila terbukti adanya keputusn LSP yang merugikan dan/atau ketidak sesuaian dengan skema sertifikasi atau keinginan pemohon, di atur dalam prosedur. TINGKAT REVISI-3 LSP-

  Diagram Alir

DIAGRAM ALIR

PROSES SERTIFIKASI

  Permohonan : (Mengisi Form Pemohon F.9.01.A/F.9.05.A/F.9.05.B/ FR -

  (Calon Asesi) APL-01 dan FR - APL- 02 ) dilengkapi dokumen Portofolio terdiri dari :

  • Copy ijasah Pengalaman Kerja - Sertifikasi Ulang
  • Copy sertifikat pelatihan Pas photo 3x3 & 3x4, 2 lbr

  Keterangan Sehat (dokter)

  • Copy sertifikat kompetensi
  • yang terakreditasi Membayar biaya sertifikasi
  • Survailen Penerbitan Sertifikat Kompetensi

  Pra Uji Kompetensi Kajian dan Verifikasi (FR - APL-01 dan

  Tidak Kompeten FR - APL- 02)

  Belum Kompeten Keputusan

Umpan Balik

Sertifikasi

  

(FR-ASC-02)

Rencana Asesmen

  FR-POA-01 Ya

Kaji Ulang Asesmen

  

(FR-ASC-03)

Pelaksanaan Uji Kompetensi (FR-DAT.01 Perangkat Asesemen) :

  • Asesmen &Rekomendasi Uji Tulis

  (FR-ASC-01 Pelaksanaan - Uji Lisan/Wawancara

  • Asesmen & Rekomendasi) Uji Praktek/Simulasi

  TINGKAT REVISI-3 LSP-