DINAS KESEHATAN KOTA CILEGON 2018

CAPAIAN PROGRAM 2017

P

DINAS KESEHATAN KOTA CILEGON 2018

DINAS KESEHATAN

Kota Cilegon

PROGRAM INFORMASI DAN HUMAS TAHUN ANGGARAN 2018
1. 102. 1. 10. 20. 01. 48. 5. 2

KATA PENGANTAR
Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas selesainya penyusunan Pro il
Kesehatan Kota Cilegon Tahun 2018. Pro il Kesehatan ini merupakan sarana
penyaji data dan informasi kesehatan yang dapat digunakan untuk
melaporkan hasil pemantauan dan evaluasi terhadap pencapaian hasil
pembangunan kesehatan, termasuk kinerja dari penyelenggaraan standar
pelayanan minimal di bidang kesehatan, dengan tersedianya data kesehatan
diharapkan dapat mengidenti ikasi ada dan tidaknya serta besaran

kesenjangan mengenai kondisi , kebutuhan,dan persoalan yang dihadapi
terkait dengan akses, partisipasi, kontrol, dan manfaat dalam pembangunan
bidang kesehatan.
Dalam Pro il Kesehatan Kota Cilegon Tahun 2018 ini, pembaca dapat memperoleh data dan informasi
mengenai Demogra i, Sarana Kesehatan, Tenaga Kesehatan, Pembiayaan Kesehatan, Kesehatan Ibu dan
Kesehatan Anak, serta Pengendalian Penyakit dan Kesehatan Lingkungan. Data dan informasi yang
ditampilkan pada Pro il Kesehatan ini dapat membantu dalam membandingkan capaian
pembangunan kesehatan antara satu provinsi dengan provinsi lainnya, mengukur capaian
pembangunan kesehatan di Kota Cilegon Tahun 2017, serta sebagai dasar untuk perencanaan program
pembangunan kesehatan selanjutnya Selain itu Pro il Kesehatan Kota Cilegon tahun 2018 merupakan
lanjutan dari Pro il-pro il-pro il sebelumnya yang merupakan penyajian yang relative komprehensif
terdiri dari data derajat kesehatan, upaya kesehatan, sumber daya kesehatan, dan data umum serta
lingkungan yang berhubungan dengan kesehatan.

Pro il kesehatan ini juga menyajikan data dan informasi kesehatan yang relative lengkap, meliputi
derajat kesehatan, upaya kesehatan, sumber daya kesehatan dan data umum serta lingkungan yang
terkait dengan kesehatan yang menggambarkan “potret” status kesehatan masyarakat dan faktor faktor yang mempengaruhi, dari suatu wilayah, dalam satu kurun waktu tertentu. Data pro il kesehatan
dibuat dengan berbagai bentuk: tercetak dan digital.

Penyusunan Data Pro il Kesehatan Kota Cilegon Tahun 2018 ini, berasal dari Pro il Puskesmas di Kota

Cilegon, dan pemegang program di Dinas kesehatan Kota Cilegon, Badan Pusat Statistik (BPS) Kota
Cilegon, Rumah Sakit yang ada di Kota Cilegon, dan instansi terkait lainnya, juga data yang berasal dari
program evaluasi dan perencanaan program sebagai koordinator penyusunan Pro il Kesehatan Kota
Cilegon bersama-sama dengan seluruh program terkait di Dinas Kesehatan berupaya menyusun
bersama-sama, baik narasi maupun lampiran.

Pro il kesehatan Tahun 2018 ini diupayakan disusun dengan tampilan yang lebih menarik, dan “eyecatching” yang bertujuan memudahkan para pembaca dalam menggunakannya. Dalam Pro il Kesehatan
Kota Cilegon ini diupayakan diselesaikan dalam waktu yang relative cepat dan data sudah tersaji dengan
responsive gender yang sudah diedarkan pada akhir 2010, namun mengingat ketersediaan data belum
terkompilasi dengan baik, maka belum seluruh data yang tersaji berupa lampiran data berbasis gender,
dengan tersedianya data yang responsive gender, diharapkan dapat mengidenti ikasi ada
tidaknya,serta besaran kesenjangan mengenai kondisi, kebutuhan, dan persoalan yang dihadapi
laki – lakidanperempuanterkaitdengan akses, partisipasi,controldanmanfaatdalampembangunan
bidang kesehatan.

Analisis diupayakan semaksimal mungkin, tidak hanya deskriptif, tetapi juga analisiskomparatif,
analisis kecenderungan, analisis hubungan. Pro ilmenarik, narasi dikombinasi denganbentuk-bentuk
penyajian lain, seperti tabel, gra ik histogram/barchart, frekuensi poligon, line diagram, bardiagram,
piediagram, scaterdiagram,pictogram, dan peta.


Buku Pro il Kesehatan Kota Cilegon Tahun 2018 ini disajikan dalam bentuk cetakan dan soft copy
yang dapat diunduh melalui website Semoga publikasi ini dapat berguna bagisemua pihak, baik
pemerintah, organisasi profesi, akademisi, sektor swasta, dan masyarakat serta berkontribusi secara
positif bagi pembangunan kesehatan di Kota Cilegon Kritik dan saran kami harapkan sebagai
penyempurnaan pro il yang akan datang.

Team Penyusun
Ketua
dr. H. Hana Johan, S. MARS
NIP. 19620402 198903 1 016

KATA SAMBUTAN

Kepala Dinas Kesehatan Kota Cilegon

Salah satu tujuan nasional adalah memajukan kesejahteraan bangssa, yang
berarti memenuhi kebutuhan dasar manusia, yaitu pangan, sandang, pangan,
pendidikan, kesehatan, lapangan kerja dan ketenteraman hidup. Tujuan
pembangunan kesehatan adalah tercapainya kemampuan untuk hidup sehat
bagi setiap penduduk, jadi tanggung jawab untuk terwujudnya derajat

kesehatan yang optimal berada di tangan seluruh masyarakat Indonesia,
pemerintah dan swasta bersama-sama. Pembangunan kesehatan itu sendiri
diselenggarakan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan
hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan masyarakat

yang setinggi-tingginya. Tingginya disparitas dan perlunya percepatan peningkatan aksesibilitas
pelayanan kesehatan menuntut adanya dukungan sumber daya yang cukup serta arah kebijakan dan
strategi pembangunan kesehatan yang tepat. Dukungan data dan informasi kesehatan yang akurat,
tepat, dan cepat dalam pengelolaan pembangunan kesehatan menjadi penting.
Terbitnya Pro il Kesehatan Kota Cilegon 2018, diharapkan dapat memenuhi kebutuhan terhadap data
dan informasi kesehatan di semua lini, baik instansi pemerintah/ swasta, organisasi profesi,
mahasiswa, dan kelompok masyarakat lainnya. Pro il Kesehatan ini juga diharapkan dapat
bermanfaat sebagai bahan dalam mengukur kinerja program pembangunan kesehatan baik di Tingkat
Kota maupun Kecamatan yang berguna bagi perencanaan program pembangunan kesehatan
berikutnya.
Ada beberapa program yang sudah mencapai target, adapula yang belum tercapai, dimana tahun
anggaran berikutnya akan menjadi target prioritas agar tujuan pembangunan kesehatan yaitu untuk
meningkatkan derajat kesehatan yang setinggi – tingginya dapat terwujud.

Tidak lupa saya mengucapkan terima kasih dan apresiasi kepada semua pihak yang berkontribusi,

khususnya pengelola data di pusat, daerah, dan lintas sektor dalam penyusunan Pro il Kesehatan
2016. Pada kesempatan ini pula saya mengajak kepada semua pihak untuk saling bersinergi dalam
menyelenggarakan pembangunan kesehatan guna tercapainya sasaran pembangunan kesehatan yang
berbasis data.
Kepala Dinas Kesehatan
Kota Cilegon
dr. Arriadna
NIP. 19600524 198802 2 001

1

Bab I
PENDAHULUAN
Profil Kesehatan merupakan salah satu media publikasi data dan
informasi

yang

berisi


situasi

dan

kondisi

kesehatan

yang

cukup

komprehensif. Profil Kesehatan Kota Cilegon disusun sebagai potret kondisi
kesehatan

masyarakat

Kota

Cilegon,


berdasarkan

ketersediaan

data,

informasi, dan indikator kesehatan yang bersumber dari unit teknis di
lingkungan Dinas KesehatanKota Cilegon serta institusi lain terkait seperti
Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil, Rumah Sakit dan Badan Pusat
Statistik (BPS).
Visi Dinas Kesehatan Kota Cilegon sebagai leading sektor dalam
Pembangunan Kesehatan di Kota Cilegon yaitu Masyarakat Cilegon Sehat,
Peduli, Mandiri dan Berkeadilan. Dalam mencapai misi tersebut Dinas
Kesehatan Kota Cilegon mempunyai Misi sebagai berikut :
1. Meningkatkan derajat kesehatan masyarakat melalui peningkatan peran
serta keluarga dan masyarakat.
2. Meningkatkan Upaya Pencegahan Dan Pengendalian PenyakitMelalui Peran
Serta Keluarga Dan Masyarakat.
3. Menjamin Ketersediaan Dan Pemerataan Pelayanan DanSumber Daya

Kesehatan Serta Pembiayaan Kesehatan.
4. Menciptakan Tata Kelola Pemerintahan Yang Baik
Dalam rangka mewujudkan visi tersebut, seluruh upaya kesehatan yang
dilakukan oleh Dinas Kesehatan, sektor kesehatan swasta, maupun non
kesehatan dan peran serta masyarakat dalam penyelenggaraan pelayanan

Profil Kesehatan Kota Cilegon Tahun 2018

2

kesehatan dan upayamengatasi masalah kesehatan perlu pencatatan dan
pengelolaan data dengan baik dalam suatu Sistem Informasi Kesehatan (SIK).
Sistem Informasi Kesehatan (SIK) yang evidence base diarahkan untuk
penyediaan data dan informasi yang akurat, lengkap, dan tepat waktu guna
pengambilan keputusan disemua tingkat administrasi pelayanan kesehatan.
Salah satu produk dari Sistem Informasi Kesehatan (SIK) adalah dokumen
Profil Kesehatan Kota Cilegon yang merupakan gambaran situasi kesehatan di
wilayah Kota Cilegon yang diterbitkan setiap tahun.Profil
antara


lain

pendukung

memuatdata
lain

yang

dan

informasi

berhubungan

tentang

dengan

Kesehatan ini


kesehatan

kesehatan

dan

data

seperti

data

kependudukan, pendidikan, fasilitas kesehatan, pencapaian program-program
kesehatan dan keluarga berencana.
Profil Kesehatan Kota Cilegon Tahun 2018 ini menggambarkan situasi
Derajat Kesehatan Masyarakat meliputi angka kematian, angka kesakitan dan
status gizi. Upaya Kesehatan meliputi pelayanan kesehatan, akses dan mutu
pelayanan kesehatan, perilaku hidup masyarakat, keadaan lingkungan.
Sumber Daya Kesehatan meliputi sarana kesehatan, tenaga kesehatan,

pembiayaan kesehatan di Kota Cilegon 2017.
Semua informasi yang terangkum dalam dokumen Profil Kesehatan
dipergunakan dalam rangka proses perencanaan, pemantauan dan evaluasi
pencapaian pembangunan kesehatan di Kota Cilegon termasuk kinerja pada
penyelenggaraan Standar Pelayanan Minimal (SPM) di bidang kesehatan, dan
pencapaian target indikator Sustainable Development Goals (SDGs) bidang
kesehatan,

serta

berbagai

upaya

pengolahan

data

terkait

dengan

pembangunan kesehatan yang diselenggarakan lintas sektor seperti Badan
Pusat Statistik (BPS).
Sistematika Profil Kesehatan Kota Cilegon Tahun 2018 adalah sebagai
berikut :
1. Bab I Pendahuluan
Bab ini berisi penjelasan tentang maksud dan tujuan Profil Kesehatan Kota
Cilegon serta sistematika penyajiannya.

Profil Kesehatan Kota Cilegon Tahun 2018

3

2. Bab II Gambaran Umum
Bab ini menyajikantentang gambaran umum, yang meliputi: kondisi
geografis, kependudukan,keadaan sosial ekonomi,, pendidikan dan agama,
serta Indeks Pembangunan manusia serta Angka Harapan Hidup.
3. Bab III Kesehatan Keluarga
Bab ini berisi uraian tentang Kesehatan Keluarga yang mencakup tentang
Kesehatan Ibu, Kesehatan anak, Kesehatan pada lanjut usia, status gizi
masyarakat dan perilaku hidup bersih dan sehat.
4. Bab IVPengendalian Penyakit dan Kesehatan Lingkungan
Bab ini menguraikan tentang Pengendalian Penyakitmenular dan penyakit
tidak menular,Penyakit Tular Vektor Dan Zoonosis, Penyakit yang Dapat
Dicegah Dengan Imunisasi (PD3I), pencapaian upaya pencegahan dan
pemberantasan penyakit, serta kesehatan lingkungan.
5. Bab VSituasi Sumber Daya Kesehatan
Bab ini menguraikan tentang sarana kesehatan, tenaga kesehatan,
pembiayaan kesehatan dan sumber daya kesehatan lainnya.
6. BAB VIPenutup : Kesimpulan dan Saran
Bab ini berisi tentang hal-hal penting yang perlu disimak dan ditelaah
lebih lanjut dari Profil Kesehatan Kota Cilegon di tahun 2016. Selain
keberhasilan-keberhasilan yang perlu dicatat, bab ini juga mengemukakan
hal-hal yang dianggap masih kurang dalam rangka penyelenggaraan
pembangunan kesehatan di Kota Cilegon.
7. Lampiran - lampiran
Pada lampiran ini berisi tabel resume/angka pencapaian kabupaten/kota
dan 81 tabel data kesehatan dan yang terkait kesehatan.

Profil Kesehatan Kota Cilegon Tahun 2018

4

Bab II
GAMBARAN UMUM
A. KONDISI GEOGRAFIS
Kota Cilegon merupakan salah satu kota di wilayah Provinsi Banten
dengan luas wilayah administrasi 175,51 Km2. Kota Cilegon terbentuk pada
tanggal 27 April 1999 berdasarkan Undang-Undang Nomor 15 Tahun 1999
tentang Pembentukan Kotamadya Daerah Tingkat II Depok dan Kotamadya
Daerah Tingkat II Cilegon. Sebagai kota yang secara geografis berada pada
ujung barat Pulau Jawa serta merupakan pintu gerbang utama yang
menghubungkan sistem pulau jawa dan pulau sumatera, kedudukan kota
cilegon memiliki nilai geostrategis yang sangat penting baik dalam konstelasi
lokal, regional maupun nasional.
Secara administratif, Kota Cilegon berada pada koordinat 5052’24” –
6004’07” Lintang Selatan dan 105054’05” – 106005’11” Lintang Utara, yang
batas-batasnya sebagai berikut:
(1) Sebelah barat

: Selat Sunda (Provinsi Lampung);

(2) Sebelah utara

: Kabupaten Serang;

(3) Sebelah timur

: Kabupaten Serang;

(4) Sebelah selatan

: Kabupaten Serang.

Dengan luas 175,5 km2, Kota Cilegon dibagi ke dalam 8 (delapan)
kecamatan dan 43 kelurahan. Kota Cilegon memiliki iklim tropis dengan

Profil Kesehatan Kota Cilegon Tahun 2018

5

temperatur berkisar antara 21,1 oC – 33,1 oC, dan curah hujan rata-rata 95
mm per bulan.
Jarak Kota Cilegon terhadap Ibu Kota Provinsi Banten (Kota Serang)
sekitar 15 km dan jarak ke Ibu Kota Negara Republik Indonesia sekitar 105
km. Kota Cilegon dilalui oleh beberapa sungai, yaitu Kali Kahal, Tompos,
Sehang, Gayam, Medek, Sangkanila, Cikuasa, Sumur Wuluh, Grogol,
Cipangurungan, dan Cijalumpang. Di antara sebelas sungai tersebut Kali
Grogol merupakan yang terbesar dan hampir semua sungai bermuara di
Selat Sunda. Selain sungai, di Kota Cilegon juga terdapat sebuah waduk yang
cukup luas, yakni Waduk Krenceng yang membelah Desa Kebonsari,
Lebakdenok, dan Tamansari di Kecamatan Ciwandan. Waduk ini merupakan
sumber air PDAM yang dialirkan ke industri dan rumah tangga di sebagian
wilayah Kota Cilegon.

Tabel 2.1
Luas Daerah dan Pembagian Wilayah Administrasi di Kota Cilegon
Kecamatan

Luas

JUMLAH

km²

%

Kelurahan

RT

RW

Ciwandan

51.81

29.52

6

119

28

Citangkil

22.98

13.09

7

192

51

Pulomerak

19.86

11.32

4

132

27

Purwakarta

15.29

8.71

6

128

39

Grogol

23.38

13.32

4

102

27

Cilegon

9.15

5.21

5

107

31

Jombang

11.55

6.58

5

172

43

Cibeber

21.49

12.24

6

159

37

175.51

100

43

1111

283

Kota Cilegon

Sumber: Bagian Pemerintahan Setda Kota Cilegon, 2017

Profil Kesehatan Kota Cilegon Tahun 2018

6

Gambar 2.1
Peta Wilayah Adminstratif Kota Cilegon

(Sumber : Bappeda Kota Cilegon, 2016)

Kota Cilegon berada pada ketinggian 0-553 meter di atas permukaan
laut (dpl). Wilayah tertinggi berada pada bagian utara Kecamatan Pulomerak
(Gunung Gede), sedangkan terendah berada pada bagian barat yang
merupakan hamparan pantai. Tingkat kemiringan lahan Kota Cilegon terbagi
atas beberapa kelompok, di bagian barat, tengah hingga timur merupakan
wilayah dengan tingkat kemiringan kecil, berkisar antara 0-2% dan 2-7%.
Wilayah bagian utara didominasi oleh lahan yang mempunyai tingkat
Profil Kesehatan Kota Cilegon Tahun 2018

7

kemiringan

yang

cukup

besar

(curam)

karena

merupakan

wilayah

pegunungan, tetapi terdapat beberapa bagian wilayah yang mempunyai
tingkat kemiringan yang kecil. Wilayah bagian selatan merupakan wilayah
dengan tingkat kemiringan rendah yangberkisar 2-7%.

B. KEPENDUDUKAN
Penduduk Kota Cilegon berdasarkan proyeksi BPS penduduk tahun
2015 sebanyak 412.106yang terdiri atas 210.505 jiwa penduduk laki-laki dan
201.601 jiwa penduduk perempuan.Proyeksi BPS tahun 2015 dijadikan akan
dijadikan acuan capaian evaluasi bidang kesehatan dari tahun 2017 hingga
tahun 2021. Sedangkan berdasarkan surat edaran Walikota Cilegon tentang
data penduduk Kota Cilegon Nomor 470/516/Disdukcapil Tanggal 14 Maret
2018 adalah sebanyak 406.974 Jiwa yang terdiri atas207.333 Jiwa penduduk
Laki-laki dan 199.641 Jiwa Penduduk Perempuan.
Jika di kaitkan dengan Jumlah penduduk (sesuai surat edaran tersebut
diatas) dengan daya dukung dan daya tampung lingkungan di dalam satu
wilayah, maka rasio kepadatan penduduk (density ratio) Kota Cilegon pada
tahun 2017 mencapai 2.386 jiwa/km2 yang artinya tiap kilometer persegi
wilayah kota cilegon di huni oleh 2.386jiwa. Kepadatan penduduk di 8
kecamatan cukup beragam dengan kepadatan penduduk tertinggi di
Kecamatan

Jombangdengan

kepadatan

sebesar

5.786

jiwa/km2,

dan

terendah di Kecamatan Ciwandan sebesar 909 jiwa/Km2.. Hal ini disebabkan
oleh realitas bahwa pusat perkonomian dan aktivitas warga Kota Cilegon
berada

di

wilayah

Kecamatan

Jombang,

dan

merupakan

kawasan

permukiman dan perumahan yang cukup padat.

Profil Kesehatan Kota Cilegon Tahun 2018

8

Tabel 2.2
Luas Wilayah dan Jumlah Penduduk menurut Catatan
AdministrasiKependudukan, Kecamatan, Luas, dan Kepadatan Penduduk
di Kota Cilegon

Luas
Kecamatan
km²

%

Penduduk Proyeksi BPS
Penduduk Dukcapil 2017
2015
Kepadata
Kepadata
Penduduk
Penduduk
n
n
Jumlah
%
%
Pendudu Jumlah
Pendudu

CIWANDAN

51,81

29,52%

46.368

11,25%

895

46.887

11,52%

905

CITANGKIL

22,98

13,09%

73.196

17,76%

3.185

72.825

17,89%

3.169

PULOMERAK

19,86

11,32%

44.491

10,80%

2.240

47.292

11,62%

2.381

PURWAKARTA

15,29

8,71%

39.396

9,56%

2.577

40.226

9,88%

2.631

GROGOL

23,38

13,32%

43.607

10,58%

1.865

40.447

9,94%

1.730

CILEGON

9,15

5,21%

43.549

10,57%

4.759

43.849

10,77%

4.792

JOMBANG

11,55

6,58%

65.775

15,96%

5.695

62.694

15,40%

5.428

CIBEBER

21,49

12,24%

55.724

13,52%

2.593

52.754

12,96%

2.455

175,51

100%

412.106

100%

23.809

406.974

100%

23.491

Kota Cilegon

Gambar 2.2
Piramida Penduduk Berdasarkan Struktur Umur Dan Jenis Kelamin
75+
70 - 74
65 - 69

(1.376)

1.818

(5.144)

55 - 59

(8.609)

50 - 54

2.992

4.656
7.348

(11.630)

45 - 49
35 - 39

1.694

(2.951)

60 - 64

40 - 44

(1.191)

10.352

(14.987)

13.673

(17.141)

16.828

(18.110)

18.117

30 - 34

(18.894)

18.544

25 - 29

(19.005)

18.492

20 - 24

(19.268)

18.079

15 - 19

(18.099)

17.618

10 - 14

(18.273)

17.827

5-9

0-4

(20.591)

19.523

(21.731)

20.542
PEREMPUAN

LAKI-LAKI

Profil Kesehatan Kota Cilegon Tahun 2018

9

Dari Gambar 2.2Piramida Pemduduk diatas terlihat bahwa penduduk
kota Cilegon sebagianbesar merupakan penduduk pada kelompok umur
antara 0- 4 tahun dan antara 5 - 9 Tahun.
Apabila dicermati lebih lanjut, 82.387 jiwa merupakan penduduk usia
dibawah 9 tahun, yang menuntut pemerintah memberi perhatian khusus
terkait penanganan penduduk balita terutama segi kesehatan dan investasi
bidang pendidikan karena kelompok umr ini ditahun mendatang akan
menjadi tenaga kerja baru yang memerlukan skill dan kualitas SDM yang
memadai, baik keterampilan maupun etos kerja dan kepribadian. Bila
dikaitkan dengan umur median penduduk, maka penduduk Kota Cilegon
dikategorikan sebagai penduduk intermediate yaitu transisi dari muda
(Young Population) ke penduduk tua (Old Population).
Karakteristik piramida penduduk di Kota Cilegon pada dasarnya mirip
dengan karakteristik demografi di Indonesia yang memiliki bentuk piramida
dengan sifat ekspansif, yaitu jumlah usia produktif yang cukup besar, dan
juga tingkat fertilitas (kelahiran) yang juga cukup besar. Kondisi demografi ini
dapat berpotensi menjadi keuntungan sekaligus kerugian bagi pertumbuhan
ekonomi. Jumlah usia produktif yang berlimpah dapat menjadi ‘bonus
demografi’ yaitu melimpahnya potensi jumlah tenaga kerja produktif sebagai
penggerak pertumbuhan ekonomi. Di sisi lain, melimpahnya penduduk usia
produktif dapat menyebabkan tingginya tingkat pengangguran jika tidak
diantisipasi dengan baik melalui perluasan lapangan kerja dan peluang
usaha.
Secara umum struktur penduduk menurut kelompok umur dapat
dikelompokan menjadi 3 kelompok, yaitu kelompok usia 0-14 tahun, 15-64
tahun dan 65 tahun keatas atau kelompok usia produktif dan non produktif.
Penduduk non produktif yang merupakan gabungan antara penduduk muda
(0 - 14 tahun) dengan usia tua (65 tahun keatas) pada tahun 2016 mencapai
31.7%, sementara itu penduduk yang termasuk dalam usia produktif (15 - 64
tahun) sebesar 68,3% dengan komposisi terbesar berada pada penduduk
kelompok umur 25-29 tahun. Data ini memperlihatkan bahwa cukup banyak
penduduk Kota Cilegon termasuk usia produktif, sehingga menjadi perhatian
Profil Kesehatan Kota Cilegon Tahun 2018

10

Pemerintah Kota Cilegon untuk terus berusaha meningkatkan kualitas
sumber daya manusia yang ada agar menjadi lebih produktif.
Penduduk berusia kurang dari 15 tahun cukup besar pula yaitu hampir
seperempat penduduk Kota Cilegon (28.8 persen). Hal ini harus menjadi
perhatian pemerintah karena 5 tahun mendatang kelompok ini akan menjadi
tenaga kerja baru yang memerlukan skill dan kualitas SDM yang memadai
baik keterampilan maupun etos kerja dan kepribadian.

C. KEADAANSOSIAL EKONOMI
Kondisi sosial dan perekonomian merupakan salah satu aspek yang
diukur dalam menentukan keberhasilan pembangunan. Berdasarkan data
BPS (KCDA, 2017, Hal. 48), pekerjaan utama masyarakat Kota Cilegon
sebagian besar jenis lapangan usahanya adalah Perdagangan Besar, Eceran,
Rumah Makan dan Hotel (27,97 %). Selanjutnya sektor industri pengolahan
(22,82 %), jasa kemasyarakatan, sosial, dan perorangan (17,32 %), sektor
bangunan (12,04 %), Angkutan, pergudangan dan komunikasi (9,55 %),
Keuangan,

Asuransi,

perusahan

(7,21%),

Usaha

persewaan

Pertanian,

Kehutanan,

Bangunan,Tanah
Perburuan

dan

dan

Jasa

Perikanan

(1,65%), Listrik, Gas dan Air (1,24 %) serta Pertambangan dan Penggalian
(0,20 %).
Dari data BPS Kota Cilegon (KCDA, 2017, Hal. 51), juga menyebutkan
status pekerjaan utama penduduk Kota Cilegon sebagaian besar adalah
Buruh/Karyawan/Pegawai sebesar 67,51%. Kemudian Bekerja Sendiri 15,15
%, Pekerja Bebas 5,91 %, Berusaha dibantu buruh tidak tetap 5,08 %,
Pekerja Keluarga sebesar 4,65% dan Berusaha dibantu buruh tetap sebesar
1,71 %.
Pola

konsumsi

rumah

tangga

merupakan

indikator

yang

dapat

memberikan gambaran kesejahteraan penduduk. Semakin tinggi pendapatan,
maka porsi pendapatan untuk pengeluaran akan bergeser dari pengeluaran
untuk makanan ke pengeluaran bukan makanan. Rata-rata pengeluaran
penduduk Kota Cilegon Dari data BPS Kota Cilegon (KCDA, 2017, Hal. 191193)

adalah

sebesar

1.195.857

rupiah

perkapita

sebulan,

dimana

Profil Kesehatan Kota Cilegon Tahun 2018

11

pengeluaran untuk konsumsi makanan sebesar 555.491,31 rupiah perkapita
sebulan (46,45%) dan konsumsi non makanan sebesar 640.365,69 rupiah
perkapita sebulan (53,55%). Untuk kelompok makanan, besar pengeluaran
rata-rata perkapita sebulan paling tinggi adalah kelompok makanan dan
minuman

jadi

yaitu

sebesar

206.172,75

rupiah

perkapita

sebulan.

Sedangkan untuk kelompok non makanan besar pengeluaran rata-rata
perkapita sebulan paling tinggi adalah kelompok perumahan, bahan bakar,
penerangan, air sebesar 298.281,68 rupiah perkapita sebulan.
Hukum

Engel

menyatakan

bahwa

dengan

meningkatnya

tingkat

pendapatan penduduk, maka porsi makanan akan semakin berkurang. Hasil
tersebut menunjukkan masyarakat Kota Cilegon sudah cukup sejahtera,
karena makin sejahtera masyarakat, konsumsi non pangan akan lebih tinggi
dari konsumsi pangan. Pola pembelanjaan yang lebih cenderung untuk
keperluan non pangan mengindikasikan status ekonomi yang sudah baik.
Produk Domestik Regional Bruto (PDRB), merupakan salah satu
indikator

yang

dapat

digunakan

untuk

mengukur

tingkat

kemajuan

perekonomian suatu daerah, tinggi rendahnya nilai PDRB yang dihasilkan
suatu daerah menggambarkan tinggi rendahnya tingkat perekonomian
daerah
Pada tahun 2016 PDRB Kota Cilegon sebesar Rp. 82,42 triliun,
merupakan ketiga terbesar dalam perekonomian provinsi Banten dengan
sumbangan sebesar 15,9 persen. Angka pertumbuhan ekonomi Kota Cilegon
pada tahun 2016 sebesar 5,05 persen, merupakan angka pertumbuhan
terendah di Banten.
Produk Domestik Bruto (PDB) perkapita Kota Cilegon pada tahun 2016
sebesar Rp 196,84 juta

perkapita/tahun, merupakan PDB terbesar di

Banten bila dibandingkan dengan Kabupaten/Kota lain. Hal ini disebabkan
karena nilai PDB Kota Cilegon yang tinggi dan penduduknya relatif sedikit
dibandingkan Kabupaten/Kota lain di provinsi Banten (KCDA, 2017).
Struktur

lapangan

sebagian

masyarakat

Cilegon

didominasi

oleh

kelompok lapangan usaha sekunder yang terlihat dari besarnya pearanan
masing-masing usaha ini terhadap pembentukan PDRB Cilegon. Berdasarkan
Profil Kesehatan Kota Cilegon Tahun 2018

12

data BPS (KCDA, 2017), kelompok lapangan usaha sekunder memberikan
sumbangan PDRB sebesar 70,04 %, kelompok usaha primer dan tersier
memberikan sumbangan masing-masing sebesar 0,36 % dan 29,60 %.
Menurut

lapangan

usahanya

lapangan

usaha

Industri

Pengolahan

memberikan sumbangan PDRB tertinggi sebesar 55,04 %, kemudian disusul
Perdagangan Besar dan Eceran Reparasi Mobil dan Motor sebesar 11,28
%,kontruksi sebesar 7,39 %, Pengadaan Listrik dan gas 7,38 % dan lapangan
usaha Real Estate memberikan sumbangan PDRB sebesar 5,85 %. Peranan
lapangan usaha lainnya secara keseluruhan menyumbang sebesar 13,06 %.
Salah satu kondisi sosial yang menjadi isu

yang cukup menyita

berbagai kalangan termasuk kesehatan adalah kemiskinan.Penduduk miskin
adalah penduduk yang memiliki rata-rata pengeluaran perkapita perbulan
dibawah garis kemiskinan. Kemiskinan juga menjadi hambatan besar dalam
pemenuhan kebutuhan terhadap makanan yang sehat sehingga dapat
melemahkan daya tahantubuh yang dapat berdampak pada kerentanan
untuk terserang penyakit tertentu. Demikian juga pemenuhan dalam
masalah pembiayaan kesehatan dalam Jaminan Kesehatan Nasional.
Berdasarkan data dari BPS Kota Cilegon (KCDA, 2017 Hal. 96), Garis
Kemiskinan dan jumlah Penduduk Miskin Kota Cilegon adalah sebagai
berikut :
Tabel 2.3
Garis Kemiskinan dan Jumlah Penduduk Miskin
Kota Cilegon Tahun 2011-2016
Tahun
(1)
2011
2012
2013
2014
2015
2016

Garis Kemiskinan
(rupiah)

Jumlah Penduduk
Miskin (jiwa)

Persentase (%)

(2)
261.962
277.875
295.100
306.253
323.935
347.949

(3)
15.453
15.000
15.900
15.530
16.960
14.900

(4)
3,98
3,82
3,99
3,81
4,10
3,57

Sumber/Source: Survei Sosial Ekonomi Nasional/National Socio Economic Survey

Profil Kesehatan Kota Cilegon Tahun 2018

13

D. PENDIDIKAN DAN AGAMA
Komponen pengukuran tingkat pembangunan manusia yang cukup
berpengaruh yaitu komponen pendidikan. Perubahan yang terjadi secara
terus

menerus

pada

perilaku

masyarakat

disebabkan

oleh

semakin

meningkatnya tingkat pendidikan. Pengetahuan yang dipengaruhi oleh
tingkat Pendidikan merupakan salah satu faktor pencetus yang berperan
dalam

mempengaruhi

keputusan

seseorang

untuk

berperilaku

sehat.Pendidikan juga merupakan salah satu syarat mutlak pencapaian
tujuan

pembangunanmanusia,

dan

merupakan

target

pembangunan

sekaligus sarana pembangunan nasional. Pendidikan masyarakat dapat
diukur dengan berbagai indikator, salah satu indikator yang secara sensitif
dapat mengukur tingkat pendidikan masyarakat yaitu rata-rata lama
sekolah.
Berdasarkan data BPS (KCDA, 2017) rata-rata lama sekolah penduduk
Kota Cilegon selama 9,68 tahun. Berdasarkan data dari Dinas Pendidikan,
Kota Cilegon memiliki Sekolah Dasar sejumlah 178, Sekolah Menengah
Tingkat Pertama sebanyak 42 dan Sekolah Menegah Atas sebanyak 43.
Sementara data dari Kantor Kementrian Agama Kota Cilegon mencatat
sebanyak 14 Madrasah Ibtidaiyah, 41 Madrasah Tsanawiyah dan 23
Madrasah Aliyah.
Tabel 2.4
Jumlah Sekolah Dasar (SD), Madrasah Ibtidaiyah (MI), Sekolah
Menengah Pertama, Madrasah Tsanawiyah (MTs), Sekolah Menengah
Atas, Madrasah Aliyah, Menurut Kecamatan di Kota Cilegon Tahun 2017

Kecamatan

Sekolah
Dasar
(SD)

Madrasah
Ibtidaiyah
(MI)

Sekolah
Menengah
Pertama

Madrasah
Tsanawiyah
(MTs)

Sekolah
Menengah
Atas

Madrasah
Aliyah

(1)

(2)

(3)

(4)

(5)

(6)

(7)

1
Ciwandan
20
1
2
Citangkil
25
3
3
Pulomerak
24
2
4
Purwakarta
22
2
5
Grogol
15
1
6
Cilegon
15
2
7
Jombang
32
2
8
Cibeber
25
1
Kota Cilegon
178
14
Sumber : Kota Cilegon Dalam Angka 2017

5
5
5
4
2
3
11
7
42

12
8
2
4
5
2
2
6
41

7
8
3
7
2
1
12
7
47

6
6
0
2
3
2
1
3
23

Profil Kesehatan Kota Cilegon Tahun 2018

14

Berdasarkan Agama yang dianut, berdasarkan data BPS (KCDA,
2017)penduduk Kota Cilegon mayoritas beragama islam (97,37%), Kristen
(1,73%), Katolik (0,44%), Hindu (0,06%), dan Budha (0,41%). Terdapat pula
fasilitas peribadatan berupa masjid sebanyak 378 dan Mushola 373 buah.

E. INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA
Menurut

United

Nations

Development

Programme

(UNDP),

Indeks

PembangunanManusia (IPM) mengukur capaian pembangunan manusia
berbasis sejumlah komponen dasar kualitas hidup. IPM dibangun melalui
pendekatan tiga dimensi dasar, sebagai ukuran kualitas hidup, yaitu umur
panjang dan sehat (Angka Harapan Hidup), pengetahuan dan standar hidup
layak.
Indeks Indeks PembangunanManusia (IPM) menjelaskan bagaimana
penduduk

dapat

mengakses

hasil

pembangunan

dalam

memperoleh

pendapatan, kesehatan, pendidikan dan sebagainya.
Untuk melihat capaian IPM dapat dilihat melalui pengelompokan IPM ke
dalam beberapa kategori, yaitu:
• IPM < 60

: IPM rendah

• 60 ≤ IPM < 70

: IPM sedang

• 70 ≤ IPM