2. Berpuasa juga merupakan sarana untuk melatih diri dalam berbagai masalah seperti jihad nafsi, melawan gangguan setan, bersabar atas malapetaka yang menimpa. Bila mencium aroma masakan yang mengundang nafsu atau melihat air segar yang menggiurkan kita h

  KATA PENGANTAR MARHABAN YA.. RAMADHAN 1431 H

  bulan yaitu Bulan Ramadhan, bulan yang suci, bulan untuk membersihkan diri dari segala karatan dosa, dari segala kerak-kerak dosa, dari segala debu-debu dosa dan meningkatkan amal-amal ibadah dari bulan- bulan sebelumnya. Yang berdosa menjadi bersih dan yang bersih menjadi taqwa “la ‘allakum tat taqun”.

  T

  Setiap hari betapa banyak debu yang melekat, tanpa dibersihkan meningkat menjadi kerak dan bila tanpa dibersihkan pula akan menjadi karatan. Karatan sudah sangat susah untuk dibersihkan. Namun dalam bulan ramadhan kita semua dapat membersihkan diri walaupun dosa yang sudah berkerak itu. Karena bulan ini bulan penuh hikmah, bulan ibadah yang melebihi dari bulan lainnya, bulan magfirah dan wa rahmah.

  Setiap muslim yang sadar akan dirinya pasti menanti datangnya bulan Ramadhan tahun ini seperti ia melepasnya dengan air mata pada tahun lalu. Ia akan sangat merindukannya, ini tentu memberikan kesempatan baginya untuk berjumpa lagi.

  Bulan Ramadhan di dalamnya terdapat puasa pada siang hari, sebagaimana firman Allah swt dalam al_Quran surat al_baqarah ayat 183 yang artinya: “hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu, agar kamu bertaqwa”. Dan pada malam hari adanya sembahyang sunat tarawih, dan biasanya dilakukan secara berjamaah di mesjid-mesjid atau surau atau dimanapun. Dilanjutkan dengan tadarus. Ini berbeda pendapat, apakah tadarus itu membaca al-quran sepanjang malam atau belajar membaca quran dan memahami maksud yang terkandung di dalamnya. Tapi yang jelas bahwa kita sering mengisi malam ramadhan itu dengan membaca al-quran sepanjang malam, baik sendiri maupun bersamaan di mesjid-mesjid atau surau, bahkan mencapai tammat

  Juga pada bulan ramadhan terdapat satu malam yang disebut dengan malam lailatul qadar. Malam ini merupakan malam spesial karena barang siapa yang mendapatkannya maka akan lebih baik ibadahnya setara 1000 bulan yang lain. Subhanallah…. Maka sebaiknya kita selalu melewati malam-malam ramadhan dengan tarawih, tadarus dan zikir lainnya sehingga bila Allah swt menghendaki dapat bertemu dengan malam lailatul qadar ini. Dan pasti kita Bulan Ramadhan juga banyak terdapat kelebihan-kelebihan lainnya, tetapi yang terpenting bahwa kita jangan melewatinya begitu saja. Kita berpuasa hanya menahan lapar dan dahaga tanpa mendapatkan manfaat daripadanya. Pada malam harinya kita begadang dengan mainan yang tidak bermanfaat seperti main domino/gapleh dan truff atau joker, dan lain sebagainya.

  Sehingga siang dan malam lewat begitu saja tanpa dapat kita manfaatkan untuk mendekatkan diri kepada Allah swt. Sungguh sia-sia bila demikian adanya dan sangat rugi karena belum tentu tahun depan kita dapat berjumpa lagi dengannya.

  Marhaban Ya Ramadhan pantas kita ucapkan dan semoga kita semua mampu menjalankannya dari awal sampai akhir dengan mengisi dan menikmati segala kelebihannya, dan akhirnya berjumpa dengan Idul Fitri. Kita telah menjadi fitrah kembali dan menjaganya sampai jumpa Bulan Ramadhan berikutnya. Insya Allah…

  Atas dukungan penyusunan buku materi Pesantren Ramadhan, saya ucapkan terima kasih kepada :

  Penyusun

  Bapak. Drs. H. Bambang K. Karnoto, M.Si ( Kepala SMPN 215 SSN Jakarta ) Ibu. Suryanti, M.Pd (Wakil Kepsek Bid. Kesiswaan) Bapak. Nazib, S.Pd (Wakil Kepsek Bid. Kurikulum) Bapak. Syaprudin, S.Pd (Staf Kurikulum) Ibu. Hj. Enung Yani S, S.Pd (Staf Kesiswaan) Bapak. Gunawan Ahmad, M.Pd (Staf Humas & Sanpras) Bapak. Budi Santoso, S.Pd (Staf Keuangan)

  PENGERTIAN PUASA

  Puasa secara bahasa adalah menahan diri dari sesuatu. Sedangkan secara uasa merupakan salah satu rukun Islam yang dilaksanakan oleh kaum terminologi, adalah menahan diri pada siang hari dari berbuka dengan disertai muslimin di seluruh dunia. Allah swt. telah mewajibkannya kepada kaum niat berpuasa bagi orang yang telah diwajibkan sejak terbit fajar hingga

  P

  saw. Puasa merupakan amal ibadah klasik yang telah diwajibkan atas setiap Detailnya, puasa adalah menjaga dari pekerjaan-pekerjaan yang dapat umat-umat terdahulu. membatalkan puasa seperti makan, minum, dan bersenggama pada sepanjang hari tersebut (sejak terbit fajar hingga terbenamnya matahari.

  Ada empat bentuk puasa yang telah dilakukan oleh umat terdahulu, yaitu: Puasa diwajibkan atas seorang muslim yang baligh, berakal, bersih dari haidl

  Puasa merupakan salah satu rukun Islam yang dilaksanakan oleh kaum dan nifas, disertai niat ikhlas semata-mata karena Allah ta'aala. muslimin di seluruh dunia. Allah swt. telah mewajibkannya kepada kaum yang beriman, sebagaimana telah diwajibkan atas kaum sebelum Muhammad saw.

  Adapun rukunnya adalah menahan diri dari makan dan minum, menjaga Puasa merupakan amal ibadah klasik yang telah diwajibkan atas setiap umat- kemaluannya (tidak bersenggama), menahan untuk tidak berbuka, sejak umat terdahulu. terbitnya ufuk kemerah-merahan (fajar subuh) di sebelah timur hingga tenggelamnya matahari. Firman Allah swt : "Dan makan minumlah hingga

  Ada empat bentuk puasa yang telah dilakukan oleh umat terdahulu, yaitu: terang bagimu benang putih dari benang hitam, yaitu fajar". (Al-Baqarah: 187).

  1. Puasanya orang-orang sufi, yakni praktek puasa setiap hari dengan maksud menambah pahala. Misalnya puasanya para pendeta

  2. Puasa bicara, yakni praktek puasa kaum Yahudi. Sebagaimana yang Ibn 'Abdul Bar dalam hadis Rasulullah saw "Sesungguhnya Bilal biasa azan telah dikisahkan Allah dalam Al-Qur'an, surat Maryam ayat 26 : pada malam hari, maka makan dan minumlah kamu sampai terdengarnya

  "Jika kamu (Maryam) melihat seorang manusia, maka katakanlah, azan Ibn Ummi Maktum", menyatakan bahwa benang putih adalah waktu sesungguhnya aku telah bernadzar berpuasa untuk tuhan yang Maha subuh dan sahur hanya dikerjakan sebelum waktu fajar". Pemurah, maka aku tidak akan berbicara dengan seorang manusiapun pada hari ini" (Q.S. Maryam :26).

  3. Puasa dari seluruh atau sebagian perbuatan (bertapa), seperti puasa yang dilakukan oleh pemeluk agama Budha dan sebagian Yahudi.

  Dan puasa-puasa kaum-kaum lainnya yang mempunyai cara dan

  FAEDAH PUASA kriteria yang telah ditentukan oleh masing-masing kaum tersebut.

  Puasa mempunyai banyak faedah bagi ruhani dan jasmani kita, antara

  4. Sedang kewajiban puasa dalam Islam, orang akan tahu bahwa ia

  lain:

  mempunyai aturan yang tengah-tengah yang berbeda dari puasa

  1. Puasa adalah ketundukan, kepatuhan, dan keta'atan kepada Allah swt., kaum sebelumnya baik dalam tata cara dan waktu pelaksanaan. maka tiada balasan bagi orang yang mengerjakannya kecuali pahala

  Tidak terlalu ketat sehingga memberatkan kaum muslimin, juga tidak yang melimpah-ruah dan baginya hak masuk surga melalui pintu khusus terlalu longgar sehingga mengabaikan aspek kejiwaan. Hal mana bernama 'Ar-Rayyan'. Orang yang berpuasa juga dijauhkan dari azab Allah Swt berarti meyakini dimudahkan dari segala urusannya karena menyelamatkan dari segala aroma keduniaan dalam menahan hawa dengan puasa secara tidak langsung kita dituntun untuk bertakwa, yaitu nafsu. Seperti yang dikatakan Rasulullah Saw,: "Wahai pemuda/i, barang mengerjakan segala perintahnya dan menjauhi larangannya. siapa yang telah memenuhi bekal, bersegeralah kawin, sesungguhnya itu Sebagaimana yang terdapat pada surat Al-Baqarah: 183, yang dapat menahan dari penglihatan dan menjaga kemaluan. Dan barang berbunyi ;"Hai orang-orang yang beriman diwajibkan bagi kamu untuk siapa belum memenuhi maka berpuasalah, sesungguhnya itu adalah berpuasa sebagaimana orang-orang sebelum kamu, supaya kamu penangkalnya". manfaat-manfaat yang tidak bisa kita ukur. Karenanya bersyukurlah

  2. Berpuasa juga merupakan sarana untuk melatih diri dalam berbagai orang-orang yang dapat mengerjakan puasa. Sebagaimana Kamal bin masalah seperti jihad nafsi, melawan gangguan setan, bersabar atas Hammam berkata, "Puasa adalah rukun Islam yang ketiga setelah malapetaka yang menimpa. Bila mencium aroma masakan yang syahadat dan salat, di syariatkan Allah Swt karena keistimewaan dan mengundang nafsu atau melihat air segar yang menggiurkan kita harus manfaatnya seperti: ketenangan jiwa dari menahan hawa nafsu, menahan diri sampai waktu berbuka. Kita juga diajarkan untuk memegang menolong dan menimbulkan sifat menyayangi orang miskin, persamaan teguh amanah Allah swt, lahir dan batin, karena tiada seorangpun yang derajat baik itu faqir atau kaya. sanggup mengawasi kita kecuali Ilahi Rabbi. Adapun puasa melatih menahan dari berbagai gemerlapnya surga duniawi, mengajarkan sifat sabar dalam menghadapi segalaa sesuatu, mengarahkan cara berfikir

KAPAN NIAT PUASA DILAKUKAN

  sehat serta menajamkan pikiran (cerdas) karena secara otomatis mengistirahatkan roda perjalanan anggota tubuh. Lukman berwasiat alam hal niat puasa wajib (jenis apa saja), para ulama berbagai kepada anaknya :"Wahai anakku, apabila lambung penuh, otak akan diam mazhab sepakat bahwa niat harus dilaksanakan pada malam hari. maka seluruh anggota badan akan malas beribadah".

  D

  Pendapat ini didasarkan pada hadis Rasul saw. yang diriwayatkan oleh Sayidah 'Aisyah:

  3. Dengan puasa kita diajarkan untuk hidup teratur, karena menuntun kapan "Barangsiapa yang tidak berniat puasa pada malam hari sebelum terbit fajar, waktu buat menentukan waktu menghidangkan sahur dan berbuka. maka tidak sah puasanya". Bahwa berpuasa hanya dirasakan oleh umat Islam dari munculnya warna kemerah-merahan di ufuk timur hingga lenyapnya di sebelah barat.

  Lain halnya puasa sunnat, waktu berniat tidak harus malam hari, tapi bisa Seluruh umat muslim sahur dan berbuka pada waktu yang telah dilakukan setelah terbit fajar sampai sebelum tergelincirnya matahari (waktu ditentukan karena agama dan Tuhan yang satu.

  Dzuhur) dengan syarat ia belum makan/minum sedikitpun sejak Subuh. Bahkan ulama mazhab Hambali, untuk puasa sunat, membolehkan berniat

  4. Begitupun juga menumbuhkan bagi setiap individu rasa persaudaraan setelah waktu Dzuhur. serta menimbulkan perasaan untuk saling menolong antar sesama. Saling membahu dalam menghadapi rasa lapar, dahaga dan sakit. Disamping itu

  Kembali ke persoalan, seandainya lupa berniat pada malam hari atau tertidur, mengistirahatkan lambung agar terlepas dari bahaya penyakit menular bolehkah melakukan niat setelah terbit fajar atau pagi harinya? misalnya. Rasulullah Saw bersabda, "Berpuasalah kamu supaya sehat".

  Seorang tabib Arab yang terkenal pada zamannya yaitu Harist bin Kaldah Untuk lebih detailnya, marilah kita ikuti berbagai pendapat berikut ini: mengatakan bahwa lambung merupakan sumber timbulnya penyakit dan

  1. Pendapat mazhab Hanafiyah : Lebih baik bila niat puasa (apa saja) dilakukan bersamaan dengan terbitnya fajar, karena saat terbit fajar merupakan awal ibadah. Jika dilaksanakan setelah terbitnya fajar, untuk semua jenis puasa wajib yang sifatnya menjadi tanggungan/hutang (seperti puasa qadla, puasa kafarat, puasa karena telah melakukan haji tamattu' dan qiran --sebagai gantinya denda/dam, dll) maka tidak sah Karena, menurut mazhab ini, puasa-puasa jenis ini niatnya harus dilakukan pada malam hari. Tapi lain dengan puasa wajib yang hanya dilakukan pada waktu-waktu tertentu, seperti puasa Ramadhan, nadzar, dan pusa-puasa sunnah yang tidak dikerjakan dengan sempurna, maka boleh saja niatnya dilakukan setelah fajar sampai sebelum Dhuhur.

  2. Mazhab Malikiyah : Niat dianggap sah, untuk semua jenis puasa, bila dilakukan pada malam hari atau bersamaan dengan terbitnya fajar.

  Adapun apabila seseorang berniat sebelum terbenamnya matahari pada hari sebelumnya atau berniat sebelum tergelincirnya matahari pada hari ia berpuasa maka puasanya tidak sah walaupun puasa sunnah.

  3. Mazhab Syafi'iyah : Untuk semua jenis puasa wajib (baik yang dilakukan pada waktu-waktu tertentu seperti puasa Ramadlan; yang sifatnya menjadi tanggungan seperti qadla', nazar, kafarat, dll.) niat harus dilakukan pada malam hari. Adapun puasa sunnnah, niat bisa dilakukan sejak malam hari sampai sebelum tergelincirnya matahari. Karena Nabi saw. suatu hari berkata pada 'Aisyah: 'Apakah kamu mempunyai makanan?'. Jawab 'Aisyah: 'Tidak punya'. Terus Nabi bilang: 'Kalau begitu aku puasa'. Lantas 'Aisyah mengisahkan bahwa Nabi pada hari yang lain berkata kepadanya: 'Adakah sesuatu yang bisa dimakan?'. Jawab 'Aisyah: 'Ada'. Lantas Nabi berkata: 'Kalau begitu saya tak berpuasa, meskipun saya telah berniat puasa'.

  4. Mazhab Hambaliyah : Tidak beda dari Syafi'iyah, mazhab ini mengharuskan niat dilakukan pada malam hari, untuk semupa jenis puasa wajib. Adapun puasa sunnah, berbeda dari Syafi'iyah, niat bisa dilakukan walaupun telah lewat waktu Dhuhur (dengan syarat belum makan/minum sedikitpun sejak fajar). Dan pendapat yang terakhir inilah (bolehnya niat puasa sunat walaupun telah lewat Dhuhur) yang paling

  SYARAT SYARAT PUASA SYARAT WAJIB PUASA

  1. Islam

  Dengan demikian orang kafir tidak wajib berpuasa dan tidak wajib mengqadha' (mengganti) begitulah menurut jumhur (mayoritas) ulama, bahkan kalaupun mereka melakukannya tetap dianggap tidak sah. Hanya saja ulama berbeda pendapat dalam menentukan apakah syarat islam ini syarat wajib atau syarat sahnya puasa? Dan yang melatarbelakangi mereka dalam hal ini adalah karena adanya perbedaan mereka dalam memahami ayat kewajiban puasa, mengenai apakah orang kafir termasuk di dalamnya atau tidak. (baca Surat Al Baqarah ayat 183) Menurut Ulama Hanafiyah: orang kafir tidak termasuk dalam ketentuan wajib puasa. Sementara jumhur (mayoritas) ulama berpendapat bahwa mereka tetap termasuk dalam setiap firman Allah. Dengan demikian mereka dibebani untuk melakukan semua syariatNya (dalam hal ini mereka wajib memeluk agama Islam kemudian melakukan puasa). Jadi menurut pendapat pertama (Hanafiyah) mereka hanya menaggung dosa atas kekafirannya sementara menurut pendapat kedua (Jumhur Ulama) mereka menanggung dosa kekafiran dan meninggalkan syariat.

  Maka jika ada seorang kafir masuk Islam pada bulan ramadhan dia wajib melaksanakan puasa sejak saat itu. Sebagaimana firman Allah "Katakanlah pada orang kafir bahwa jika mereka masuk islam akan diampuni dosanya yang telah lalu" (QS. Al Anfal:38).

  2 & 3. Aqil dan Baligh (berakal dan melewati masa pubertas)

  Tidak wajib puasa bagi anak kecil (belum baligh), orang gila (tidak

  6

  7

  (orang yang sudah masuk dalam konstitusi hukum), sebagaimana dalam hadist: "Seseorang tidak termasuk mukallaf pada saat sebelum baligh, hilang ingatan dan dalan keadaan tidur".

  3. Menurut ulama Syafi'iyah ada 4:

  Apakah niat itu termasuk syarat atau rukun?

  Ulama sepakat bahwa, orang yang hendak berpuasa tidak diwajibkan untuk bersuci jinabah pada malam hari, karena tidak menutup kemungkkinan hal-hal yang mewajibkan mandi junub (seperti bersenggama, mimpi basah, haidh dan nifas) terjadi pada pagi hari. Sebagaimana HR. Aisyah dan Ummu Salmah bahwa: Rasulullah saw. mandi junub (karena jima') pada pagi hari kemudian beliau berpuasa. Maka barang siapa mandi junub pada pagi hari atau seseorang wanita belum bersuci dari haid (atau nifas) dipagi harinya tetap boleh berpuasa dan dianggap sah.

  8

  9

  4 & 5, Mampu dan Menetap

SYARAT SAHNYA PUASA

  b. Berakal

  a. Islam

  c. Islam d. Pada waktunya dan juga disyaratkan orang yang berpuasa berakal.

  Syarat bersuci jinabah (mandi junub)

  b. Suci dari haid dan nifas

  a. Niat

  2. Menurut ulama Malikiyah ada 4:

  c. Tidak ada yang membatalkannya

  b. Tidak ada yang menghalanginya (seperti haid dan nifas)

  a. Niat

  1. Menurut ulama Hanafiyah ada 3:

  Puasa tidak diwajibkan atas orang sakit (tidak mampu) dan sedang bepergian (tidak menetap), tetapi mereka wajib mengqadha'-nya. Syarat-syarat tersebut di atas mendapat tambahan satu syarat lagi dari Ulama Hanafiyah menjadi syarat yang ke-6 yaitu: Mengetahui kewajiban puasa (semisal bagi orang yang memeluk Islam di negara non muslim).

  Pada dasarnya ulama sepakat bahwa, niat wajib dilakukan dalam setiap ibadah, sebagaimana sabda Rasulullah saw.: "Sesungguhnya setiap bahwasanya Rasul Saw. bersabda: "Barang siapa tidak berniat puasa pada malam hari maka puasanya dianggap tidak sah." Menurut mazhab selain Syafi'iyah: "Niat" adalah syarat, karena puasa dan ibadah lainnya merupakan perbuatan yang dilakukan oleh seorang hamba dengan ikhlas hanya karena Allah semata. Keikhalasn disini tidak bisa terwujud kecuali dengan niat. Adapun pelaksanaan "Niat" harus dilakukan di hati tidak cukup mengucapkan di mulut saja.

KEWAJIBAN PUASA RAMADHAN

  c. Suci dari haid dan nifas Keyakinan hati dan kehendak untuk melakukan suatu perbuatan tanpa keragu-raguan.

  Allah Ta’ala berfirman :       

         

  b. Niat

  a. Islam

  5. Menurut ulama Hambaliyah ada 3:

  c. Suci dari haid dan nifas sepanjang hari d. Dilaksanakan pada waktunya. (Sedangkan "niat", menurut Syafi'iyah, dimasukkan ke rukun puasa). Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa

  , ( Al- Baqarah:183)

  Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: berhak diibadahi kecuali Allah dan bahwasanya Muhammad adalah utusan Allah, mendirikan shalat, menunaikan zakat, berpuasa pada bulan Ramadhan dan haji ke Baitullah.” (Muttafaqun ‘alaih dari Ibnu ‘Umar) Sementara itu kaum muslimin bersepakat akan wajibnya puasa Ramadhan.

  Maka barangsiapa yang mengingkari kewajiban puasa Ramadhan, berarti dia telah murtad dan kafir, harus disuruh bertaubat. Kalau mau bertaubat dan mau mengakui kewajiban syari’at tadi maka dia itu muslim kembali. Jika tidak, dia harus dibunuh karena kekafirannya.

  Puasa Ramadhan diwajibkan mulai pada tahun kedua hijriyyah. Ini berarti Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam sempat melakukannya selama sembilan kali.

  Puasa Ramadhan wajib bagi setiap muslim yang telah ‘aqil baligh dan berakal sehat. Maka puasa tidak wajib bagi orang kafir dan tidak akan diterima pahalanya jika ada yang melakukannya sampai dia masuk Islam. Puasa juga tidak wajib bagi anak kecil sampai dia ‘aqil baligh. ‘Aqil balighnya ini diketahui ketika dia telah masuk usia 15 tahun atau tumbuh rambut kemaluannya atau keluar air mani (sperma) ketika bermimpi. Ini bagi anak laki-laki, sementara bagi anak wanita ditandai dengan haidh (menstruasi). Maka jika seorang anak telah mendapati tanda-tanda ini, maka dia telah ‘aqil baligh.

  Akan tetapi dalam rangka sebagai latihan dan pembiasaan, sebaiknya seorang anak (yang belum baligh –pent) disuruh untuk berpuasa, jika kuat dan tidak membahayakannya.

  Puasa juga tidak wajib bagi orang yang kehilangan akal, baik itu karena gila atau penyakit syaraf atau sebab lainnya. Berkenaan dengan inilah jika ada orang yang telah menginjak dewasa namun masih tetap idiot dan tidak berakal sehat, maka tidak wajib baginya berpuasa dan tidak pula menggantinya dengan membayar fidyah.

  Shaum (puasa) yang disyari’atkan dan difardhukan oleh Allah kepada hamba- hamba-Nya mempunyai hikmah dan manfaat yang banyak sekali. Di antara hikmah puasa adalah bahwasanya puasa itu merupakan ibadah yang bisa digunakan seorang hamba untuk bertaqarrub kepada Allah dengan meninggalkan kesenangan-kesenangan dunianya seperti makan, minum dan menggauli istri dalam rangka untuk mendapatkan ridha Rabbnya dan keberuntungan di kampung kemuliaan (yaitu kampung akhirat ). Dengan puasa ini jelas bahwa seorang hamba akan lebih mementingkan kehendak Rabbnya daripada kesenangan-kesenangan pribadinya. Lebih cinta kampung akhirat daripada kehidupan dunia. Hikmah puasa yang lain adalah bahwa puasa adalah sarana untuk menghadapi derajat takwa apabila seseorang melakukannya dengan sesungguhnya (sesuai dengan syari’at). Allah Ta’ala berfirman yang artinya:

  “Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kalian berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kalian agar kalian bertakwa.” (Al-Baqarah:183)

  Orang yang berpuasa berarti diperintahkan untuk bertakwa kepada Allah, yakni dengan mengerjakan perintah-perintah-Nya dan menjauhi larangan- larangan-Nya. Inilah tujuan agung dari disyari’atkannya puasa. Jadi bukan hanya sekedar melatih untuk meninggalkan makan, minum dan menggauli istri. Apabila kita membaca ayat tersebut, maka tentulah kita mengetahui apa hikmah diwajibkannya puasa, yakni takwa dan menghambakan diri kepada

  10

  11 Adapun takwa adalah meninggalkan keharaman-keharaman, dan kata takwa telah memudahkan baginya untuk itu. Maka dengan begitu ia akan bersyukur ini ketika dimutlakkan (penggunaannya) maka mengandung makna kepada Rabbnya atas karunia nikmat ini dan mengingat saudaranya yang mengerjakan perintah-perintah dan meninggalkan larangan-larangan, Nabi miskin, yang ternyata tidak dimudahkan untuk mendapatkannya. Dengan

  12

  shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: begitu ia akan berderma kepadanya dalam bentuk shadaqah dan perbuatan yang baik lainnya.

  “Barangsiapa yang tidak bisa meninggalkan perkataan dan perbuatan

makanan dan minumannya.” (HR. Al-Bukhariy no.1903) berdisiplin dalam mengatur jiwanya. Sehingga ia akan mampu memimpin

  jiwanya untuk meraih kebahagiaan dan kebaikannya di dunia dan di akhirat Berdasarkan dalil ini, maka diperintahkan dengan kuat terhadap setiap orang serta menjauhi sifat kebinatangan. yang berpuasa untuk mengerjakan segala kewajiban, demikian juga menjauhi hal-hal yang diharamkan baik berupa perkataan maupun perbuatan, maka Puasa juga mengandung berbagai macam manfaat kesehatan yang tidak boleh mencela, ghibah (menggunjing orang lain), berdusta, mengadu direalisasikan dengan mengurangi makan dan mengistirahatkan alat domba antar mereka, menjual barang dagangan yang haram, mendengarkan pencernaan pada waktu-waktu tertentu serta mengurangi kolesterol yang jika apa saja yang haram untuk didengarkan seperti lagu-lagu, musik ataupun terlalu banyak akan membahayakan tubuh. Juga manfaat lainnya dari puasa nasyid, yang itu semuanya dapat melalaikan dari ketaatan kepada Allah, serta sangat banyak. menjauhi segala bentuk keharaman lainnya.

  Adab-adab Berpuasa

  Apabila seseorang mengerjakan semuanya itu dalam satu bulan penuh dengan penuh keimanan dan mengharap pahala kepada Allah maka itu akan

  1. Bahwasanya wajib bagi seorang muslim untuk berpuasa dengan penuh

  memudahkannya kelak untuk istiqamah di bulan-bulan tersisa lainnya dalam keimanan dan mengharap pahala kepada Allah semata, bukan karena tahun tersebut. riya`, sum’ah, taqlid kepada manusia, mengikuti keluarganya atau penduduk negerinya bahkan wajib baginya bahwa yang membawanya

  Akan tetapi betapa sedihnya, kebanyakan orang yang berpuasa tidak berpuasa adalah keimanannya bahwasanya Allah telah mewajibkan membedakan antara hari puasanya dengan hari berbukanya, mereka tetap puasa tersebut kepadanya dan mengharap pahala di sisi-Nya dalam menjalani kebiasaan yang biasa mereka lakukan yakni meninggalkan melaksanakan puasa tersebut. Demikian juga shalat malam di bulan kewajiban-kewajiban dan mengerjakan keharaman-keharaman, mereka tidak Ramadhan (shalat tarawih -pent), hendaklah bagi seorang muslim untuk merasakan keagungan dan kehormatan puasa. mengerjakannya karena penuh keimanan dan mengharap pahala kepada- Nya, karena inilah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

  Perbuatan ini memang tidak membatalkan puasa tetapi mengurangi “Barangsiapa berpuasa pada bulan Ramadhan karena iman dan pahalanya, bahkan seringkali perbuatan-perbuatan tersebut merusak pahala mengharap pahala kepada Allah maka diampuni dosanya yang telah lalu, dan barangsiapa yang shalat di malam harinya (shalat tarawih) karena puasa sehingga hilanglah pahalanya. iman dan mengharap pahala kepada-Nya maka diampuni dosanya yang

  Hikmah puasa yang lainnya adalah seorang kaya akan mengetahui nilai telah lalu dan barangsiapa yang shalat malam bertepatan dengan nikmat Allah dengan kekayaannya itu di mana Allah telah memudahkan datangnya lailatul qadar karena iman dan mengharap pahala kepada-Nya maka diampuni dosanya yang telah lalu.” baginya untuk mendapatkan apa yang diinginkannya, seperti makan, minum

  2. Termasuk adab terpenting dalam berpuasa adalah membiasakan diri kita

  6. Berbuka puasa dengan ruthab (kurma yang sudah matang), jika tidak

  Zakat fitrah besarnya satu sha' (sekitar 2,5 kg atau 3,5 liter besar). Zakat ini diberikan kepada golongan fakir-miskin, dengan maksud utama agar jangan sampai ada orang yang meminta-minta (kelaparan) pada Hari Raya 'Iedul Fitri (hadits shahih riwayat Baihaqi dan Daruquthni dari Ibnu Umar).

  Sebenarnya, zakat yang berkaitan dengan langsung dengan ibadah puasa pada bulan Ramadhan adalah zakat fitrah, yakni zakat yang harus dikeluarkan oleh setiap muslim laki-laki dan perempuan, baik dewasa maupun anak-anak serta orang yang merdeka maupun hamba sahaya. Hal ini sebagaimana telah dijelaskan Rasulullah Saw. dalam sebuah hadits shahih dari Ibnu Umar yang diriwayatkan oleh Bukhari, Muslim, Ahmad, dan Nasa'i. Kewajiban zakat ini berlaku bagi yang masih memiliki kelebihan pangan di bulan suci Ramadhan.

  Jawaban:

  Keutamaan/Keinstimewaan Zakat, Infaq, Dan Shadaqah Pada Bulan Ramadhan Pak ustadz, apakah keutamaan membayar zakat, infaq, atau shadaqah pada bulan Ramadhan? Bagaimana cara menghitung dan membayarnya, sedangkan kadangkala masih terdapat perbedaan dalam penentuan awal dan akhir bulan Ramadhan. Mohon penjelasannya. Terima Kasih, Hamba Allah, Jawa Tengah.

  “Senantiasa manusia berada dalam kebaikan selagi mereka menyegerakan berbuka puasa.” (Muttafaqun ‘alaih dari Sahl bin Sa’ad As- Sa’idiy)

  didapatkan boleh dengan tamr (kurma yang belum sampai ruthab), jika itupun tidak diperoleh maka dengan air, menyegerakan berbuka tatkala

  5. Makan sahur dan mengakhirkannya, sesuai sabda Nabi: “Makan sahurlah kalian karena di dalam sahur ada barakah.” (HR. Al-Bukhariy no.1923 dan Muslim no.1095)

  bertakwa kepada Allah dengan mengerjakan perintah-perintah-Nya dan menjauhi larangan- larangan-Nya, sesuai dengan firman Allah:

  lain, terutama di bulan Ramadhan. Sungguh Rasulullah adalah orang yang paling dermawan, beliau menjadi lebih dermawan lagi di bulan Ramadhan tatkala Jibril menjumpainya untuk bertadarrus Al-Qur`an. (Lihat HR. Al-Bukhariy no.1902)

  4. Memperbanyak shadaqah, amal kebaikan, berbuat baik kepada orang

  mencaci, menipu, khianat, melihat sesuatu yang haram seperti melihat lawan jenisnya yang bukan mahramnya, mendengarkan hal yang haram seperti musik, nyanyian, mendengarkan ghibah, ucapan dusta dan sejenisnya, serta perbuatan haram lainnya yang harus dijauhi oleh orang yang sedang berpuasa dan selainnya, akan tetapi terhadap orang yang puasa lebih dikuatkan perintahnya.

  3. Menjauhi apa yang diharamkan Allah berupa kebohongan, mencela,

  “Barangsiapa yang tidak bisa meninggalkan perkataan dan perbuatan dusta maka Allah tidak butuh terhadap amalan dia meninggalkan makanan dan minumannya.” (HR. Al-Bukhariy no.1903)

  Sesuai pula dengan sabda Nabi:

  “Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kalian berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kalian agar

  Menurut jumhur (mayoritas) ulama berdasarkan sebuah hadits yang diriwayatkan Bukhari-Muslim dari Ibnu Umar dan Ibnu Abbad, zakat fitrah dibayarkan sejak terbenamnya matahari terakhir Ramadhan (malam hari raya) hingga sebeleum shalat 'Ied keesokan harinya. Jika zakat fitrah ini dibayarkan penghidupan atau ekonomi umat Islam. Inilah satu-satunya amalan setelah shalat 'Ied, maka jatuhnya menjadi shadaqah biasa. ibadah yang Allah wajibkan dan tetapkan sebagai rukun Islam.

  Jika terjadi perbedaan dalam penetapan awal dan akhir Ramadhan,

  4. Zakat memiliki kontribusi dan peran besar dalam dakwah dan jihad yang sebaiknya zakat fitrah dikeluarkan dua atau tiga hari sebelum 'Iedul Fitri saja. mutlak membutuhkan harta. Urgensi keterkaitan antara dakwah dan harta, Menurut Imam Ahmad dan Malik, mempercepat pembayaran zakat fitrah dua tercermin secara implisit di dalam Al-Qur`an, tatkala menyebutkan batas Imam Syafi'i, boleh saja dikeluarkan pada awal bulan Ramadhan. (harta) selalu diiringi dengan kata "anfus" (jiwa). “Sesungguhnya Allah telah membeli dari orang-orang mukmin, jiwa dan harta mereka dengan Adapun zakat mal (harta) dan yang lainnya, dikeluarkan bergantung pada memberikan surga untuk mereka....” (QS At-Taubah[9]: 111). Dari sini, waktunya masing-masing. Jadi, bisa dibayarkan pada bulan Ramadhan atau tampaknya tidak berlebihan bila dikatakan bahwa zakat merupakan di luar bulan suci ini. Zakat tanaman dan buah-buahan dikeluarkan pada saat sebuah kewajiban yang memiliki efek peran integral, meliputi pembinaan panen, sebagaimana dijelaskan dalam QS. Al-An'am ayat 141. Zakat pribadi, keluarga, masyarakat, negara dan terwujudnya khilafah sebagai perdagangan bergantung pada perhitungan tutup buku tiap tahun, demikian sasaran akhir dakwah Islam. pula dengan zakat harta lainnya.

  Hikmah Zakat

  Yang sangat dianjurkan dalam bulan Ramadhan, adalah memperbanyak infaq-shadqah, memberi bantuan kepada fakir, miskin, dan orang-orang yang akat merupakan ibadah yang memiliki dimensi ganda, trasendental dan membutuhkan, memberikan bantuan untuk sarana pembangunan agama, horizontal. Oleh sebab itu zakat memiliki banyak arti dalam kehidupan

  Z

  memberikan santunan kepada anak yatim, bahkan juga memberikan ummat manusia, terutama Islam. Zakat memiliki banyak hikmah, baik yng shadaqah untuk berbuka (ifthar). "Seutama-utamanya shadaqah, adalah di berkaitan dengan Sang Khaliq maupun hubungan sosial kemasyarakatan di bulan Ramadhan." Demikian sabda Rasulullah Saw. dalam haditsnya yang antara manusia, antara lain : diriwayatkan oleh Imam Tirmidzi.

  1. Menolong, membantu, membina dan membangun kaum dhuafa yang

  1. Zakat merupakan rukun Islam ketiga setelah shalat, terletak di tengah- lemah papa dengan materi sekedar untuk memenuhi kebutuhan tengah antara lima rukun Islam yang lain, didahului dengan syahadah dan pokok hidupnya.Dengan kondisi tersebut mereka akan mampu shalat, lalu diikuti dengan puasa dan menuaikan haji bagi mereka yang melaksanakan kewajibannya terhadap Allah SWT berkemampuan, sebagai rukun terakhir.

  2. Memberantas penyakit iri hati, rasa benci dan dengki dari diri orang- orang di sekitarnya berkehidupan cukup, apalagi mewah. Sedang ia

  2. Apabila diteliti, kita mendapati bahwa zakat berbeda dari rukun-rukun Islam sendiri tak memiliki apa-apa dan tidak ada uluran tangan dari mereka yang lain. Kesemua rukun Islam merupakan amalan ta’abudiyah kepada (orang kaya) kepadanya. Allah. Akan tetapi, kita lihat, zakat tidak hanya berhubungan dengan Allah

  3. Dapat mensucikan diri (pribadi) dari kotoran dosa, emurnikan jiwa (habluminallah), tetapi juga berhubungan dengan manusia

  (menumbuhkan akhlaq mulia menjadi murah hati, peka terhadap rasa (habluminannaas) secara langsung. kemanusiaan) dan mengikis sifat bakhil (kikir) serta serakah. Dengan begitu akhirnya suasana ketenangan bathin karena terbebas dari

  3. Zakat merupakan rukun istimewa yang Allah turunkan dan tetapkan tuntutan Allah SWT dan kewajiban kemasyarakatan, akan selalu

  4. Dapat menunjang terwujudnya sistem kemasyarakatan Islam yang berdiri atas prinsip-prinsip: Ummatn Wahidan (umat yang satu), Musawah (persamaan derajat, dan dan kewajiban), Ukhuwah Islamiyah (persaudaraan Islam) dan Takaful Ijti'ma (tanggung jawab bersama)

  5. Menjadi unsur penting dalam mewujudakan keseimbanagn dalam distribusi harta (sosial distribution), dan keseimbangan tanggungjawab individu dalam masyarakat

  6. Zakat adalah ibadah maaliyah yang mempunyai dimensi dan fungsi sosial ekonomi atau pemerataan karunia Allah SWT dan juga merupakan perwujudan solidaritas sosial, pernyataan rasa kemanusian dan keadilan, pembuktian persaudaraan Islam, pengikat persatuan ummat dan bangsa, sebagai pengikat bathin antara golongan kaya dengan yang miskin dan sebagai penimbun jurang yang menjadi pemisah antara golongan yang kuat dengan yang lemah

  7. Mewujudkan tatanan masyarakat yang sejahtera dimana hubungan seseorang dengan yang lainnya menjadi rukun, damai dan harmonis yang akhirnya dapat menciptakan situasi yang tentram, aman lahir bathin. Dalam masyarakat seperti itu takkan ada lagi kekhawatiran akan hidupnya kembali bahaya komunisme 9atheis) dan paham atau ajaran yang sesat dan menyesatkan. Sebab dengan dimensi dan fungsi ganda zakat, persoalan yang dihadapi kapitalisme dan sosialisme dengan sendirinya sudah terjawab. Akhirnya sesuai dengan janji Allah SWT, akan terciptalah sebuah masyarakat yang baldatun thoyibun wa Rabbun Ghafur.

   Apakah sedekah itu?

  Sebetulnya konsep sedekah itu seperti kata Nabi, ''Setiap amal yang baik adalah sedekah.'' Bahkan, kata Rasulullah, ''Senyummu kepada saudaramu dalam Alquran, ''... berjuanglah (bersedekahlah) dengan hartamu dan jiwamu.''

  Mengapa sedekah itu jadi penting? Kalau manusia tahu, sesungguhnya kitalah yang butuh akan sedekah.

  Mengapa? Sebab, sedekah merupakan bagian dari upaya tazkiyatun nafs (membersihkan diri, lahir-batin). Kita butuh sedekah, sebab sedekah itu akan kembali kepada kita dalam beragam bentuk. Posisi sedekah itu sangat istimewa. Sedekah merupakan ibadah yang utama.

  Firman Allah, ''Wahai orang-orang yang beriman, (sebagai syarat keimanan mereka), maka dirikanlah shalat dan sedekahkanlah sebagian dari rezeki yang datangnya dari Allah SWT.'' Kedua prsayarat itu ibarat baju dan celana. Baju saja, tanpa celana, tidak pantas. Begitu pula, celana saja, tanpa baju, juga tidak sempurna.

  Berapa ayat Alquran dan hadis Rasulullah yang memerintahkan soal sedekah ini?

  Salah satu ayat utama yang sering dibacakan adalah Al Baqarah 2:261 : 261. Perumpamaan (nafkah yang dikeluarkan oleh) orang-orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah [166] adalah serupa dengan sebutir benih yang menumbuhkan tujuh bulir, pada tiap-tiap bulir seratus biji. Allah melipat gandakan (ganjaran) bagi siapa yang Dia kehendaki. Dan Allah Maha Luas (karunia-Nya) lagi Maha Mengetahui.

  Hadis lainnya, ''Tidak akan berkurang rezeki orang yang bersedekah, kecuali bertambah, bertambah, dan bertambah.''

  Apa saja keutamaan sedekah ? Paling tidak, ada empat keutamaan sedekah.

  18 `19

  Pertama, mengundang datangnya rezeki. Kedua, menolak bala. Ketiga, menyembuhkan penyakit.

  tidak mungkin tidak dibayar. Seperti menanam di kebun Allah, pasti berbuah. Menanam di kebun sendiri saja berbuah, apalagi di kebun Allah. Kalaupun buahnya tidak lebat, paling tidak pasti berkembang. Kalaupun Allah tidak menurunkan hujan lebat, paling tidak hujan gerimis.

  Diceritakan, ketika Nabi Ayub AS sedang mandi tiba−tiba Allah SWT mendatangkan seekor belalang emas dan hinggap di lengannya. Baginda menepis−nepis lengan bajunya agar belalang jatuh. Lantas Allah SWT berfirman, ''Bukankah Aku lakukan begitu supaya kamu menjadi lebih kaya?'' Nabi Ayub AS menjawab, ''Ya benar, wahai Sang Pencipta! Demi keagungan−Mu apalah makna kekayaan tanpa keberkahan−Mu.'' Kisah di atas menegaskan betapa pentingnya keberkahan dalam rezeki yang dikurniakan oleh Allah SWT. Kekayaan tidak akan membawa arti tanpa ada keberkahan. Dengan adanya keberkahan, harta dan rezeki yang sedikit akan bisa terasakan mencukupi. Sebaliknya, tanpa keberkahan rezeki yang meskipun banyak akan terasakan sempit dan menyusahkan. Agar rezeki yang Allah SWT berikan kepada kita menjadi berkah, Rasulullah SAW menganjurkan kepada umatnya untuk memperbanyak sedekah. Kata Rasulullah SAW, ''Belilah semua kesulitanmu dengan sedekah.'' Dalam hadis lain, Rasulullah SAW menjelaskan, ''Setiap awal pagi, semasa terbit matahari, ada dua malaikat menyeru kepada manusia di bumi. Yang satu menyeru, 'Ya Tuhanku, karuniakanlah pengganti kepada orang yang membelanjakan hartanya kerena Allah'. Yang satu lagi menyeru, 'Musnahkanlah orang yang menahan hartanya'.'' Sedekah walaupun kecil tetapi amat berharga di sisi Allah SWT. Orang yang bakhil dan kikir dengan tidak menyedekahkan sebagian hartanya akan merugi bersedekah adalah untuk kepentingan dirinya. Sebab, menginfakkan (belanjakan) harta akan memperoleh berkah, dan sebaliknya menahannya adalah celaka. Sedekah memiliki beberapa keutamaan bagi orang yang mengamalkannya.

  Pertama, mengundang datangnya rezeki. Allah SWT berfirman dalam salah

  hamba−hamba−Nya dengan 10 kebaikan. Bahkan, di ayat yang lain dinyatakan 700 kebaikan. Khalifah Ali bin Abi Thalib menyatakan, ''Pancinglah rezeki dengan sedekah.''

  Kedua, sedekah dapat menolak bala. Rasulullah SAW bersabda,

  ''Bersegeralah bersedekah, sebab yang namanya bala tidak pernah bisa mendahului sedekah.''

  Ketiga, sedekah dapat menyembuhkan penyakit. Rasulullah SAW

  menganjurkan, ''Obatilah penyakitmu dengan sedekah.'' Keempat, sedekah dapat menunda kematian dan memperpanjang umur. Kata Rasulullah SAW, ''Perbanyaklah sedekah. Sebab, sedekah bisa memanjangkan umur.'' Dikisahkan Suatu ketika rasulullah sedang duduk bersama para sahabat. Lalu melintaslah seseorang yang memanggul kayu bakar. Tiba-tiba Rasulullah berkata kepada para sahabat, “Orang ini akan meninggal nanti siang.” Sorenya ketika Rasulullah duduk bersama para sahabat, melintaslah orang tersebut. Maka dipanggillah orang tersebut oleh rasul dan ditanya, “Aku diberitahu (malaikat) tadi pagi bahwa kamu akan menemui ajal siang tadi. Tapi kulihat kamu masih segar bugar. Apa yang telah kamu lakukan?” Kemudian orang itu berkisah bahwa tadi pagi dia membawa bekal makan siang. Lalu di tengah jalan bekal itu dia sedekahkan kepada orang yang membutuhkan. Selanjutnya, kata orang itu, saat kayu-kayu bakar diletakkan tiba-tiba seekor ular hitam keluar dari dalamnya. Rasulullah kemudian menjelaskan bahwa ular itulah yang sedianya akan mematuk orang tersebut, namun dia berpindah takdir karena sedekahnya menghindarkan dia dari bahaya tersebut.

  20 lebih riang. Memberi dengan berat hati akan memberi asosiasi buruk ke alam bawah sadar.

  2. Bersedekahlah kepada sesuatu yang disukai sehingga hati Anda tergetar karenanya. Mungkin suatu ketika Anda ingin menyumbang yatim

  piatu, di waktu lain mungkin menyumbang perbaikan jembatan, mungkin

  22

  23

  modal usaha bagi seorang pemula. Intinya adalah Anda sebaiknya menyedekahkan pada hal yang membuat perasaan Anda tergetar. Setiap

  Mengapa semua keutamaan itu bisa terjadi?

  orang akan berbeda. Seringkali seseorang menyumbang ke tempat ibadah, tapi hatinya tidak sejalan, hanya karena kebiasaan. Menyumbang Sebab, Allah SWT mencintai orang−orang yang bersedekah. Kalau Allah yang tak bisa dihayati tak akan menggetarkan kalbu. SWT sudah mencintai seorang hambanya, maka tidak ada persoalan yang tidak bisa diselesaikan, tidak ada permintaan dan doa yang Allah tidak

  3. Bersedekahlah dengan sesuatu yang bernilai bagi Anda. Kebanyakan

  kabulkan, serta tidak ada dosa yang Allah tidak ampuni, dan hamba tersebut wujudnya adalah uang, namun lebih luas lagi adalah benda yang juga akan meninggal dunia dalam keadaan husnul khatimah (baik). anda suka, pikiran, tenaga, ilmu yang anda suka. Dengan menyumbang sesuatu yang anda sukai, membuat anda juga merasa berharga karena memberikan sesuatu yang berharga.

  Tips/Bagaimana Cara Bersedekah....? 4. Bersedekahlah dalam kuantitas yang terasa oleh perasaan.

  Seorang penulis Spiritual Marketing bernama Joe Vitale. Juga pendapat Bagaimana rasanya memberi sedekah 25 rupiah? Bagi kebanyakan banyak penulis lain yang dari pengalamannya mendapati bahwa semakin dia orang nilai ini sudah tidak lagi terasa. Untuk seseorang dengan gaji 1 juta, rela memberi (bersedekah) semakin banyak apa yang dia sumbangan itu maka 50 ribu akan terasa. Bagi yang perpenghasilan 20 juta, mungkin 1 kembali kepada dirinya dengan berlipat-lipat. Kalu dia nyumbang uang, maka juta baru terasa. Setiap orang memiliki kadar kuantitas berbeda agar

  (biasanya) akan datang uang. Kalau tenaga, maka akan kembali banyak hatinya tergetar ketika menyumbang. Nilai 10 persen biasanya menjadi bantuan. Kalau ilmu, maka akan kembali lebih banyak ilmu. Mereka anjuran dalam sedekah (bukan wajib), mungkin karena sejumlah nilai menemukan bahwa “to give in order to get” adalah suatu hukum universal. itulah kita akan merasakan ‘beratnya’ melepas kenikmatan. Berikut ini cara bersedekah (menyumbang) yang mereka rasakan mampu

  5. Menyumbang dg anonym/tanpa menyebut nama akan memberi

  menggetarkan spiritualitas mereka :

  dampak lebih kuat. Ini erat kaitannya dengan ketulusan, walaupun tidak

  anonim juga tak apa-apa. Dengan anonim lebih terjamin bahwa kita hanya

1. Bersedekahlah saat merasa ingin bersedekah, jangan sampai merasa mengharap balasan dari Allah (ikhlas).

  terpaksa. Bila saat bersedekah kita justru merasa kesal, maka akan

  tertanam di bawah sadar bahwa bersedekah itu tidak enak, bahkan

  6. Bersedekah tanpa pernah mengharap balasan dari orang yang anda

  mengesalkan. Mungkin seperti kalau kita bayar parkir kepada preman di

  beri. Yakinlah bahwa Tuhan akan membalas, tapi tidak lewat jalan orang pinggir jalan. Ada perasaan terpaksa, tak berdaya, bahkan dirampok.

  yang anda beri. Pengalaman para pelaku kebanyakan menunjukkan Bukan karena besar kecilnya nilai uang, tapi rela tidaknya perasaan saat

7. Bersedekahlah tanpa mengira bentuk balasan Allah atas sedekah itu. Rasulullah SAW bersabda, "Setiap awal pagi, semasa terbit matahari, 

  Walaupun banyak pengalaman menunjukkan bahwa kalau bersedekah ada dua malaikat menyeru kepada manusia di bumi. Yang satu uang akan dibalas dengan uang yang lebih banyak, namun kita tak layak menyeru, "Ya Tuhan, karuniakanlah ganti kepada orang yang mengharap seperti itu. Siapa tahu sedekah itu dibalas Tuhan dengan membelanjakan hartanya kepada Allah". Yang satu lagi menyeru kesehatan, keselamatan, rasa tenang, dll, yang nilainya jauh lebih besar "Musnahkanlah orang yang menahan hartanya". dari nilai uang yang disedekahkan.

  25

  24 Kekuatan dan kekuasaan Allah jauh lebih besar dari persoalan hidup yang

  dihadapi manusia. Lalu, kalau manfaat sedekah begitu dahsyatnya, masihkah Orang-orang yang berfirman sangat sadar dengan kekuatan sedekah untuk kita belum juga tergerak untuk mencintai dan mengamalkan sedekah? menolak bala, kesulitan dan berbagai macam penyakit, sebagaimana sabda Rasulullah SAW, sbb:

  Semoga kita semua diringankan dan dimudahkan agar dapat bersedekah untuk mendapatkan pahala sebagaimana telah Allah janjikan "Bersegeralah bersedakah, sebab yang namanya bala tidak pernah