PENGARUH KENAIKAN HARGA BAHAN POKOK (BERAS) TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI Lilik Indrawati (100231100071) Hindun (100231100077) R. Hajar Sutrisno (100231100079) ABSTRAK - Pengaruh Kenaikan

  

PENGARUH KENAIKAN HARGA BAHAN POKOK (BERAS)

TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI

  Lilik Indrawati (100231100071) Hindun (100231100077)

  R. Hajar Sutrisno (100231100079)

  

ABSTRAK

  Kenaikan harga merupakan salah satu faktor dalam mempengaruhi laju pertumbuhan ekonomi. Kenaikan harga terjadi karena faktor musim atau cuaca yang tidak mendukung sehingga berakibat pada gagalnya panen padi. Kenaikan harga akan mengurangi tingkat konsumsi masyarakat karena pendapatan masyarakat lebih kecil daripada tingkat konsumsi sehingga berakibat pada meningkatnya jumlah kemiskinan. Kemiskinan dan tingkat pola konsumsi yang cenderung turun akan berpengaruh pada pertumbuhan ekononi suatu negara menjadi negatif. Sebagai akibat dari kenaikan harga bahan pokok, pemerintah melakukan kebijakan dengan cara menstabilkan harga bahan pangan dan melindungi kepentingan petani sebagai produsen yang rentan terhadap fluktuasi harga melalui upaya pengaktifan peran bulog.

  Kata-kata kunci: Kenaikan harga, pertumbuhan ekonomi.

I. PENDAHULUAN

  Beras merupakan makanan pokok bagi masyarakat dan hampir di seluruh Indonesia, kecuali daerah papua. Walaupun beras bisa diganti dengan makanan lain, namun tidak semua masyarakat dapat mengkonsumsi makanan pengganti beras. Oleh karena itu, beras sangat dibutuhkan. Beras merupakan kebutuhan pokok untuk memenuhi kebutuhan hidup manusia. Tingginya harga beras membuat masyarakat sedikit lebih hemat untuk membeli barang sekunder. Apalagi harga beras yang mengalami kenaikan cukup tinggi pada beberapa bulan terakhir. Akibat kenaikan harga bahan pokok, pertumbuhan ekonomi menjadi

  Hal inilah yang melatarbelakangi membuat makalah yang berjudul Pengaruh Kenaikan Harga Bahan Pokok (Beras) Terhadap Pertumbuhan Ekonomi.

  Rumusan masalah makalah ini sebagai berikut. 1) Bagaimana pengaruh kenaikan harga bahan pokok yang secara terus-menerus terhadap pertumbuhan ekonomi? 2) Bagaimana pula cara mengatasi peristiwa tersebut?

  Pembuatan makalah ini bertujuan untuk mengetahui banyaknya pengaruh kenaikan harga bahan pokok terhadap pertumbuhan ekonomi suatu negara dan untuk mengetahui bagaimana cara mengatasi kenaikan harga bahan pokok.

  Manfaat yang dapat diperoleh yaitu dapat mengetahui pengaruh kenaikan mengatasinya jika sewaktu-waktu terjadi kembali.

  II. PEMBAHASAN

  II.1 Kenaikan Harga bahan Pokok

  Dalam jangka waktu tertentu bahan pokok akan mengalami suatu kenaikan atau penurunan harga. Kenaikan harga bahan pokok merupakan salah satu pengaruh terhadap perekonomian masyarakat. ”Harga beras yang melonjak dalam beberapa hari ini diperkirakan bakal mempengaruhi laju inflasi” 2010: 1). Hal ini dikarenakan tingginya kenaikan harga beras. Sehingga banyak masyarakat mengeluh karena tidak dapat membeli beras seperti sebelum harga beras naik. Kenaikan harga beras sangat dirasakan oleh rakyat menengah kebawah, sedangkan untuk rakyat menengah keatas tidak begitu merasakan karena mereka masih mampu untuk membelinya. ”Di sisi lain, kenaikan harga tak sebanding dengan kenaikan pendapatan masyarakat. Pegawai negeri sipil dan TNI/Polri lebih baik karena menerima kenaikan gaji” 1).

  ”Biasanya, kenaikan harga beras akan diikuti oleh kenaikan harga bahan pokok lainnya sehingga bakal mendongkrak angka inflasi” (Fathoni, 2010: 1). Kenaikan harga-harga yang terjadi disebabkan oleh banyak faktor, yaitu.

  1) Para buruh yang menginginkan upahnya dinaikkan

2) Harga naik terjadi karena ulah pedagang yang selalu ingin mendapatkan

3) Faktor musim yang berkepanjangan seperti kemarau yang sangat panjang

  dapat mengakibatkan harga naik secara drastis karena padi yang ditanam mereka kering bahkan mati. Begitu pula hujan yang berkepanjangan yang mengakibatkan banjir sehingga petani gagal panen

  4) Pemberitaan akan kenaikan harga di media informasi

5) Selain itu kenaikan harga-harga mempunyai dampak positif dan negatif

  terhadap masyarakat antara lain.

  a) Bila harga bahan pokok secara umum naik secara terus-menerus, maka masyarakat panik, sehingga perekonomian tidak berjalan normal, karena disatu sisi ada masyarakat yang berlebihan untuk membeli barang. Akibatnya negara rentan terhadap segala macam kekacauan yang ditimbulkannya.

  b) Produsen cenderung memanfaatkan kesempatan kenaikan harga untuk memperbesar keuntungan dengan cara mempermainkanharga dipasaran, sehingga harga akan terus- menerus naik.

  c) Bila kenaikan harga-harga berkepanjangan, maka produsen banyak yang bangkrut karena produknya akan relatif semakin mahal sehingga tidak dapat membelinya.

  d) Kenaikan harga yang berkepanjangan dapat menumbuhkan industri kecil dalam negeri menjadi semakin dipercaya dan tangguh e) Tingkat pengangguran cenderung turun karena masyarakat akan bergerak melakukan kegiatan produksi dengan cara mendirikan atau membuka usaha (Putong, 2003: 252).

II.2 Pertumbuhan Ekonomi Pertumbuhan ekonomi adalah proses kenaikan output atau pendapatan perkapita.

  Perekonomian dikatakan tumbuh atau berkembang bila terjadi pertumbuhan outputriil. Pertumbuhan ekonomi menggambarkan kenaikan taraf hidup diukur dengan output riil per orang. Jika pendapatan perkapita naik maka ekonomi akan tumbuh. ”Angka pertumbuhan ekonomi umumnya dalam bentuk persentase dan bernilai positif, tetapi juga mungkin saja bernilai negatif....Negatifnya pertumbuhan ekonomi tentu saja disebabkan adanya penurunan yang lebih besar dari pendapatan nasional tahun berikutnya dibandingkan dengan tahun sebelumnya” (Putong, 2003: 252).

  Adanya pertumbuhan ekonomi bertujuan menyarankan bagaimana mengelola sumber daya agar perekonomian tetap stabil sesuai keinginan masyarakat.

  Fenomena penting mengenai pertumbuhan diberbagai negara, yaitu terdapatnya perbedaan dalam taraf kemajuan ekonomi dan kemakmuran ekonomi yang dicapai berbagai negara dan pertumbuhan ekonomi suatu negaratetap mengalami perubahan yang relatif besar dan tingkat pertumbuhannya tidak selalu teguh (Sukirno, 2005: 444).

  Ekonomi

  Pengaruh akibat kenaikan harga bahan pokok terhadap pertumbuhan ekonomi, yaitu ketika harga-harga bahan pokok naik, maka secara riil pendapatan seseorang menjadi turun. Pendapatan secara riil yang turun akan berakibat pada tingkat pertumbuhan ekonomi yang negatif. Secara matematis, sebagai berikut. Y = C+I+G+X-M dimana: Y = Pendapatan Nasional

  C = Tingkat Konsumsi I = Tingkat Investasi G = Pengeluaran pemerintah X = Ekspor M = Impor

  Dimana kenaikan harga bahan pokok akan mempengaruhi tingkat konsumsi yang semakin menurun. Tingkat konsumsi yang semakin turun akan mempengaruhi pendapatan secara nasional. Pendapatan nasional tersebut akan berpengaruh terhadap Pertumbuhan ekonomi. Karena pertumbuhan ekonomi turun, maka Pertumbuhan ekonomi yang akan terjadi adalah pertumbuhan ekonomi yang negatif (pertumbuhan ekonomi turun). Selain itu, kenaikan harga bahan pokok akan mengakibatkan kenaikan harga terhadap barang lainnya yang akhirnya juga akan menurunkan tingkat pertumbuhan ekonomi.

  Kenaikan harga pangan ini perlu mendapat perhatian dan fokus utama dalam agenda kerja pemerintah. Karena ini sangat berhubungan dengan hajat hidup orang banyak dan sangat urgen bagi kelangsungan kehidupan rakyat kecil. Untuk mengatasi kenaikan harga pangan, ada beberapa hal tindakan yang dapat dilakukan, diantaranya melalui upaya jangka pendek dan jangka menengah.

  Salah satu upaya mengatasi kenaikan harga pangan dalam jangka pendek adalah melalui upaya pengaktifan peran Bulog. Hal ini sangat penting untuk menstabilkan harga bahan pangan dan melindungi kepentingan petani sebagai produsen yang rentan terhadap fluktuasi harga. Kebijakan strategis dalam jangka dan kedelai. Pemerintah pusat dan pemerintah daerah harus lebih fokus dalam meningkatkan produksi pangan. Program ekstensifikasi maupun intensifikasi melalui penyediaan bibit unggul, kredit, dan penyuluhan juga sangat penting untuk ditingkatkan. Tentu untuk meningkatkan produksi domestik tidak bisa dilakukan dalam sekejap. Berbagai tahapan perlu dikaji dan dilakukan. Bibit unggul harus disediakan, lahan pertanian di luar Jawa harus dibuka lebih luas, dan petani di Jawa terpaksa harus ditransmigrasikan. Pembangunan sektor pertanian pun sebaiknya dilakukan melalui pendekatan agrobisnis agar produksi pertanian mempunyai value added dan nilai jual yang tinggi. ”Selain itu, penciptaan lapangan kerja bidang perpanganan juga merupakan cara yang tepat untuk mengatasi dampak kenaikan harga pangan”1).

  Kebijakan lain yang dapat mengatasi kenaikan harga bahan pokok, yaitu dengan mengimpor beras dari luar negeri yang berpotensi menghasilkan beras yang banyak. Antara lain, Thailand, Vietnam, Filifina, dan lain-lain.

  III. PENUTUP

  III.1 Simpulan

  Berdasarkan data diatas dapat disimpulkan bahwa kenaikan harga ditimbulkan oleh beberapa faktor salah satunya faktor cuaca dimana jika terjadi hujan berkepanjangan, maka sawah-sawah akan terendam air akibatnya petani gagal yang mengalami kenaikan akan menyebabkan pertumbuhan ekonomi suatu negara turun. Dimana pendapatan suatu negara semakin kecil daripada tahun sebelumnya. Jika harga barang pokok naik, masyarakat akan mengurangi tingkat konsumsinya. Untuk itu, agar tidak terjadi kenaikan harga yang berkepanjangan, maka pemerintah mengeluarkan kebijakan untuk mengatasi hal tersebut, yaitu dengan cara meningkatkan produksi bahan pangan terutama beras.

III.2 Saran

  Saran yang dapat disampaikan berdasarkan masalah kenaikan harga tersebut pemerintah telah mengetahui sebelumnya bahwa akan terjadi kenaikan harga bahan pokok dan pemerintah sudah melakukan tindakan untuk mengatasi masalah kenaikan harga beras. Saran yang kedua, jika masyarakat mengetahui bahwa akan terjadi kenaikan harga, sebaiknya jauh-jauh hari masyarakat bersikap lebih hemat agar dapat mengatasi kenaikan harga jika terjadi sewaktu-waktu.

DAFTAR PUSTAKA

  Epsdin. 2008. ”Mengatasi Kenaikan Harga Pangan”, (Online), (http://epsdin.wordpress.com/2008/02/23/mengatasi-kenaikan-harga- pangan/ ).

  Fathoni, Riza. 2010. ”Kenaikan Harga Beras Diramal Dongkrak Inflasi Bulan Ini”, (Online),

  Prabowo, Hermas E. 2010. ”Mencari Solusi Kenaikan Harga Beras”, (Online),

  Putong, Iskandar. 2003. Pengantar Ekonomi Mikro & Makro. Jakarta: Ghalia Indonesia. Sukirno, Sadono. 2005. Makroekonomi Modern. Jakarta: PT. RajaGrafindo