BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - Pengaruh Corporate Social Performance Terhadap Corporate Financial PerformanceStudi Empiris Pada perusahaanyang terdaftar di National Center forSustainability Reporting 2010-2013

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

  Dewasa ini topik kinerja sosial terhadap stakeholders menjadi topik yang sangat menarik dan semakin banyak dibahas di dunia maupun Indonesia, baik di media cetak dan elektronik, seminar atau konferensi. Hal ini berkaitan dengan adanya kesadaran suatu perusahaan atau institusi untuk tidak hanya menghasilkan laba setinggi-tingginya, tetapi juga bagaimana laba tersebut dapat memberikan manfaat kepada masyarakat untuk meningkatkan kehidupan mereka menjadi lebih baik. Perubahan pada tingkat kesadaran masyarakat inilah yang memunculkan kesadararan baru tentang pentingnya melaksanakan apa yang dikenal sebagai

  Corporate Social Performance (CSP).

  Wood mendefenisikan kinerja sosial perusahaan (Corporate Social

  

Performance -CSP) sebagai “sebuah konfigurasi prinsip-prinsip organisasi bisnis

  dari tanggung jawab sosial, proses tanggapan sosial, dan kebijakan-kebijakan, program, dan hasil yang dapat diamati sebagai hubungan-hubungan tersebut kepada hubungan perusahaan dalam bermasyarakat. (Orlitzky et al,. 2003)

  Program tanggung jawab sosial merupakan investasi bagi perusahaan yang berkaitan erat dengan keberlanjutan atau sustainability perusahaaan dan bukan lagi dilihat sebagai sarana biaya melainkan sebagai sarana meraih keuntungan. Terjaminnya keberlanjutan perusahaan apabila perusahaan melakukan pemenuhan tanggung jawabnya tidak hanya terbatas kepada pemegang saham

  

(shareholders) tetapi perusahaan juga wajib memperhatikan dimensi sosial dan

lingkungan yang menjadi tempat pendukung dari operasi perusahaan tersebut.

  Penerapan CSP dipercaya dapat meningkatkan kinerja perusahaan, dimana para investor cenderung menanamkan modal kepada perusahaan yang melakukan kegiatan CSP serta dapat meningkatkan citra perusahaan tersebut di mata masyarakat apabila dapat menunjukkan tanggung jawab dan kepeduliannya terhadap lingkungan eksternal.

  Di Indonesia tanggung jawab sosial didukung oleh sejumlah aturan terkait seperti Undang-undang No. 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas yang disahkan DPR tanggal 20 Juli 2007 menandai babak baru pengaturan CSR di negeri ini. Keempat ayat dalam pasal 74 UU tersebut menetapkan kewajiban semua perusahaan di bidang sumber daya alam untuk melaksanakan tanggung jawab sosial dan lingkungan. Substansi dalam ketentuan pasal 74 Undang-undang No. 40 tentang Perseroan Terbatas mengandung makna, mewajibkan tanggung jawab sosial dan lingkungan mencakup pemenuhan peraturan perundangan terkait, penyediaan anggaran tanggung jawab sosial dan lingkungan, dan kewajiban melaporkannya.

  Pengungkapan terhadap aspek social, ethical, environmental dan

  

sustainability (SEES) sekarang ini menjadi suatu cara bagi perusahaan untuk

mengkomunikasikan bentuk akuntabilitasnya kepada para stakeholder.

  

Sustainabilityreporting sebagaimana yang direkomendasikan oleh Global

Reporting Initiative (GRI) terfokus pada tiga aspek kinerja yaitu ekonomi

  (economic), lingkungan (environmental), dan sosial (social). Ketiga aspek ini dikenal dengan Triple Bottom Line (Media Akuntansi, 2005). Bentuk pelaporan ini diharapkan mempunyai hubungan yang positif pada Corporate Financial

  Performance (CFP).

  Pengambilan keputusan ekonomi hanya dengan melihat kinerja keuangan suatu perusahaan, saat ini sudah tidak relevan lagi. Eipstein dan Freedman (1994), dalam Anggraini (2006), menemukan bahwa investor individual tertarik terhadap informasi sosial yang dilaporkan dalam laporan tahunan. Untuk itu dibutuhkan suatu sarana yang dapat memberikan informasi mengenai aspek sosial, lingkungan dan keuangan secara sekaligus. Sarana tersebut dikenal dengan nama laporan keberlanjutan (sustainability report).

  Sebelum melakukan investasi, investor perlu memastikan apakah modal yang ditanamkan mampu memberikan tingkat pengembalian (rate of return) yang diharapkan atau tidak, yaitu dengan cara mengetahui kinerja perusahaan. Perusahaan yang berkinerja baik akan dapat memberikan tingkat pengembalian yang lebih diharapkan dari pada berinvestasi pada perusahaan yang berkinerja tidak baik. Untuk itu diperlukan suatu penilaian kinerja pada perusahaan yang akan dijadikan sebagai tempat investasi.

  Kinerja keuangan perusahaan merupakan faktor penting untuk menilai keseluruhan kinerja perusahaan itu sendiri. Tingkat profitabilitas digunakan sebagai dasar untuk mengukur kinerja keuangan perusahaan. Indikator daya tarik bisnis dapat diukur dari profitabilitas usaha, yaitu Return on Asset (ROA), Return

  on Equity (ROE), dan Net Profit Margin (NPM) (Hartman, 2011:169).

  Size perusahaan merupakan variabel yang banyak digunakan untuk menjelaskan pengungkapan sosial yang dilakukan perusahaan dalam laporan tahunan yang dibuat. Secara umum perusahaan besar akan mengungkapkan informasi lebih banyak daripada perusahaan kecil. Secara teoritis perusahaan besar tidak akan lepas dari tekanan politis, yaitu tekanan untuk melakukan pertanggungjawaban sosial. Pengungkapan sosial yang lebih besar merupakan pengurangan biaya politis bagi perusahaan (Hasibuan, 2001) dalam (Purnasiwi, 2011). Dengan mengungkapkan kepedulian pada lingkungan melalui pelaporan keuangan, maka perusahaan dalam jangka waktu panjang bisa terhindar dari biaya yang sangat besar akibat dari tuntutan masyarakat.

  Sebuah studi penting yang dilakukan oleh Profesor Stephen Erfle dan Michael Frantantuono menemukan bahwa perusahaan-perusahaan yang memiliki peringkat tertinggi dalam hal riwayat mereka pada berbagai isu sosial (termaksuk kegiatan amal, program bakti sosial, pemeliharaan lingkungan hidup, pemberdayaan perempuan, dan advokasi kelompok minoritas) juga memiliki kinerja keuangan yang lebih besar. Kinerja keuangan yang lebih baik dalam hal pertumbuhan laba operasi, rasio penjualan terhadap aset, pertumbuhan penjualan, pengembalian atas ekuitas (ROE), pertumbuhan laba terhadap aset, pengembalian atas investasi (ROI), pengembalian atas aset (ROA) dan pertumbuhan aset.

  (Hartman dan Desjardins, 2008:170) Di Indonesia organisasi penggiat CSR itu masih dapat dihitung dengan jari, diantaranya adalah IBL (Indonesia Bussiness Link), Corporate Forum for

  Community Development (CFCD), Indonesian Center for Sustainable

  Development (ICSD), Yayasan Pembangunan Berkelanjutan, dan KEHATI, dan belakangan muncul NCSR yang sejak empat tahun yang lalu memfokuskan kegiatan pada sistem pelaporannya, yakni sustainability Reporting atau Laporan Keberlanjutan, atau disebut juga Laporan CSR dengan merujuk pada standar pelaporan internasional (Akuntansi Indonesia, 2008).

  Sehingga penelitian menggunakan perusahaan yang terdaftar di National

Center For Sustainability Reporting (NCSR)sebagai sampel dalam penelitian ini.

  Tahun penelitian yang digunakan adalah tahun 2010, 2011, 2012 dan 2013 dengan mengambil dan menghitung 3 (tiga) data perusahaan dari10 sampel yang digunakan.Adapun datanya sebagai berikut:

Tabel 1.1 Data CSP, ROA, ROE dan SIZE

  Tahun CSP Kinerja Keuangan

  SIZE ROA ROE ANEKA TAMBANG 2010 0,90 13,71 17,48 10,09 2011 0,91 12,68 17,90 10,18 2012 0,92 15,19 23,32 10,29 2013 0,53 1,87 3,20 10,34

  TAMBANG BATU BARA BUKIT ASAM 2010 0,87 22,92 31,40 10,06 2011 0,91 26,84 37,82 9,94 2012 0,91 22,86 34,21 10,10 2013 0,52 15,88 24,55 10,07

  WIJAYA KARYA 2010 0,77 4,95 17,28 9,80 2011 0,92 4,70 17,62 9,92 2012 0,91 4,62 17,95 10,04 2013 0,23 4,96 19,35 10,10

  Dari Tabel 1.1 dapat dilihat bahwa tingkat CSP perusahaan Aneka Tambang mengalami penurunan dari tahun 2010, 2011,2012 dan 2013 begitu juga drastis namun SIZE mengalami kenaikan walaupun tidak terlalu besar. Pada perusahaan Tambang Batu Bara Bukit Asam CSP, ROA, ROE dan Size. Pada perusahaan Wijaya Karya CSP juga mengalami penurunan namun ROA dan ROE mengalami peningkatan diukuti dengan SIZE.

  Tanggung jawab sosial perusahaan yang tinggi sangat diperlukan karena dengan mewajibkan perusahaan menyisihkan sebagian keuntungannya untuk usaha sosial kemasyarakatan diharapkan dapat ikut memberdayakan masyarakat secara sosial dan ekonomi. Dengan adanya peraturan ini membuat kinerja jangka panjang perusahaan menjadi tidak hanya kinerja keuangan tetapi juga kinerja sosial dan lingkungan. Dengan adanya tambahan dari dua dimensi tersebut menunjukkan bahwa tanggung jawab perusahaan tidak hanya aspek keuangan tetapi juga aspek sosial dan lingkungan..

  Berdasarkan uraian di atas, maka peneliti tertarik melakukan penelitian dengan Judul “Pengaruh Corporate Social Performance Terhadap Corporate

  

Financial PerformanceStudi Empiris Pada perusahaanyang terdaftar di

National Center forSustainability Reporting 2010-2013”

1.2 Perumusan Masalah

  Berdasarkan latar belakang yang ada, maka rumusan masalah yang diajukan adalah :

1. Apakah Corporate Social Performance berpengaruh terhadap Corporate

  Financial Performance yang diproxi dengan ROA ? 2.

  Apakah Corporate Social Performance berpengaruh terhadap Corporate

  Financial Performance yang diproxi dengan ROE ?

3. Apakah Size berpengaruh terhadap hubungan antara Corporate Social

  Performance dan Corporate Financial Performance yang diproxi dengan

  ROA ? 4. Apakah Size berpengaruh terhadap hubungan antara Corporate Social

  Performance dan Corporate Financial Performance yang diproxi dengan

  ROE ?

1.3 Tujuan Penelitian

  Sesuai dengan perumusan masalah, maka tujuan yang hendak dicapai dari penelitian ini adalah menganalisis dan mendapatkan bukti empiris tentang :

  1. Pengaruh Corporate Social Performance terhadap Corporate Financial Performance yang diproxi dengan ROA.

  2. Pengaruh Corporate Social Performance terhadap Corporate Financial Performance yang diproxi dengan ROE.

  3. Pengaruh Size terhadap hubungan antara Corporate Social Performance dan Corporate Financial Performance yang diproxi dengan ROA.

  4. Pengaruh Size terhadap hubungan antara Corporate Social Performance dan Corporate Financial Performance yang diproxi dengan ROE.

1.4 Manfaat Penelitian 1.

  Bagi Akademis, penelitian ini diharapkan untuk menambah wawasan dan sebagai referensi untuk penelitian terkait social performance selanjutnya.

  2. Bagi Perusahaan, dapat memberikan sumbangan pemikiran tentang pentingnya tanggung jawab sosial perusahaan yang diungkapkan di dalam laporan yang disebut sustainability report dan dapat memberikan kontribusi pemikiran akan pentingnya kewajiban untuk menjaga lingkungan dan dampak sosial yang ditimbulkan oleh perusahaan, sebagai pertimbangan dalam pembuatan kebijaksanaan perusahaan untuk lebih meningkatkan kepedulian para stakeholder.

  3. Bagi Investor, penelitian ini diharapkan dapat membantu investor untuk melihat lebih dalam tentang penerapan corporate social performance yang telah di implementasikan oleh manajemen perusahaan.

  4. Bagi masyarakat, penelitian ini memberikan stimulus secara proaktif sebagai pengontrol atas perilaku-perilaku perusahaan dan penelitian ini juga diharapkan dapat melihat sampai sejauh mana tanggung jawab sosial perusahaan terhadap stakeholders, sehingga semakin meningkat kesadaran masyarakat atas hak-hak yang harus diperoleh.

Dokumen yang terkait

Program Informasi Televisi dan Pemenuhan Kebutuhan Informasi Masyarakat (Studi Korelasional Mengenai Program “Metro Kini” di Metro TV dan Pemenuhan Kebutuhan Informasi Masyarakat Kelurahan Parhorasan Nauli Kota Pematangsiantar)

0 0 12

BAB II URAIAN TEORITIS 2.1 Komunikasi 2.1.1 Pengertian Komunikasi - Program Informasi Televisi dan Pemenuhan Kebutuhan Informasi Masyarakat (Studi Korelasional Mengenai Program “Metro Kini” di Metro TV dan Pemenuhan Kebutuhan Informasi Masyarakat Keluraha

0 0 22

Universitas Sumatera Utara BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - Program Informasi Televisi dan Pemenuhan Kebutuhan Informasi Masyarakat (Studi Korelasional Mengenai Program “Metro Kini” di Metro TV dan Pemenuhan Kebutuhan Informasi Masyarakat Kelurahan

0 0 9

BAB II KAJIAN TEORI 2.1 Strategi - Strategi Pemasaran Kopi Bubuk Tanpak Sidikalang dengan Analisis SWOT

0 0 30

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang - Strategi Pemasaran Kopi Bubuk Tanpak Sidikalang dengan Analisis SWOT

1 1 11

BAB II KAJIAN TEORI - Analisis Manajemen Risiko (Studi Kasus pada Gudang Obat Rumah Sakit Tentara Pematangsiantar )

0 1 27

Pemanfaatan Berbagai Jenis Fungi untuk Meningkatkan Pertumbuhan Rhizophora apiculata di Desa Nelayan Indah Kecamatan Medan Labuhan

0 0 9

BAB II GAMBARAN UMUM OBJEK LOKASI PRAKTIK KERJA LAPANGAN MANDIRI A. Sejarah Singkat Berdirinya Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Timur - Tinjauan Atas Peranan Pelaksanaan Pemeriksaan Pajak Pada Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Medan Timur

0 0 12

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Praktik Kerja Lapangan Mandiri - Tinjauan Atas Peranan Pelaksanaan Pemeriksaan Pajak Pada Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Medan Timur

0 0 13

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori - Pengaruh Corporate Social Performance Terhadap Corporate Financial PerformanceStudi Empiris Pada perusahaanyang terdaftar di National Center forSustainability Reporting 2010-2013

0 0 31