20 FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI EFEKTIFITAS IMPLEMENTASI DIKLAT DAN HASIL DIKLAT PADA BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA PROVINSI KALIMANTAN TIMUR TAHUN 2017 Iwan Heriawan Universitas Mulawarman Samarinda iwanheriawan.s3mpgmail.com Abstrak - FAKTOR
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI EFEKTIFITAS IMPLEMENTASI DIKLAT DAN HASIL DIKLAT PADA BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA PROVINSI KALIMANTAN TIMUR TAHUN 2017
Iwan Heriawan
Universitas Mulawarman Samarinda iwanheriawan.s3mp@gmail.com
Abstrak
Latar belakang penelitian ini adalah diklat salah satu upaya untuk mewujudkan sumber daya aparatur berkualitas melalui diklat kepemimpinan, keberhasilan yang dilakukan lembaga diklat diproyeksikan, yaitu: dapat mencetak ASN yang profesional mewujudkan Kaltim maju 2018, meningkatkan penyelenggaraan diklat aparatur berstandar nasional/internasional, meningkatkan kualitas dan kuantitas tenaga pengajar (widya iswara), meningkatkan fasilitas sapras penunjang proses pembelajaran yang repsentatif dan berteknologi dan mewujudkan kompetensi aparatur sipil negara untuk perubahan dalam manajemen kepemimpinan. Metode penelitian ini bertujuan menjelaskan hipotesis pengaruh dan hubungan berdasarkan teori dan menjelaskan serta membuktikan kebenaran pengaruh dan hubungan yaitu pengaruh anggaran, instruktur, dan sapras (individu dan simultan) terhadap implementasi diklat dan hasil diklat pada Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Provinsi Kalimantan Timur. Berdasarkan intisari permasalahan dan hasil analisis data penelitian dapat disimpulkan bahwa alokasi anggaran APBD memiliki pengaruh yang positif dan signifikan terhadap efektifitas implementasi diklat. Ditinjau segi besaran anggaran berpengaruh terhadap efektifitas implementasi diklat, kompetensi instruktur memiliki pengaruh yang positif dan signifikan terhadap efektifitas implementasi diklat, kondisi sapras memiliki pengaruh yang positif dan signifikan terhadap efektifitas implementasi diklat, alokasi anggaran memiliki pengaruh yang positif dan signifikan terhadap hasil diklat, kompetensi instruktur memiliki pengaruh yang positif dan signifikan terhadap hasil diklat, kondisi sapras memiliki pengaruh yang positif dan signifikan terhadap hasil diklat,, efektifitas implementasi diklat memiliki pengaruh yang positif dan signifikan terhadap hasil diklat, alokasi anggaran APBD, kompetensi instrukur, dan kondisi sapras secara simultan memiliki pengaruh yang positif dan signifikan terhadap efektifitas implementasi diklat, alokasi anggaran APBD, kompetensi instrukur, kondisi sapras, dan efektifitas implementasi diklat secara simultan memiliki pengaruh yang positif dan signifikan terhadap hasil diklat. Kata Kunci : Efektivitas, Kompetensi, Alokasi Anggaran
ABSTRACT
The background of this research is the training of one of the efforts to realize the resources of quality apparatus through leadership training, the success of training institute is projected, that is: can print professional ASN realize East Kalimantan forward 2018, improve the implementation of national / international standard apparatus training, lecturers' quantity (widya iswara), improving the facilities of sapras supporting the repetitive and technological learning process and realizing the competence of civil state apparatus for changes in leadership management. This research method is aimed to explain hypothesis of influence and relationship based on theory and explain and prove the truth of influence and relationship that is influence of budget, instructor, and sapras (individual and simultaneous) to implementation of training and training result at East Kalimantan Provincial Human Resource Development Board. Based on the essence of the problem and the results of data analysis research can be concluded that the budget allocation of APBD has a positive and significant impact on the effectiveness of the implementation of the training. In terms of the size of the budget affects the effectiveness of the implementation of the training, instructor competence has a positive and significant impact on the effectiveness of the implementation of the training, sapras conditions have a positive and significant impact on the effectiveness of the implementation of the training, budget allocation has a positive and significant impact on the results of training, have a positive and significant effect on the results of the training, sapras The background of this research is the training of one of the efforts to realize the resources of quality apparatus through leadership training, the success of training institute is projected, that is: can print professional ASN realize East Kalimantan forward 2018, improve the implementation of national / international standard apparatus training, lecturers' quantity (widya iswara), improving the facilities of sapras supporting the repetitive and technological learning process and realizing the competence of civil state apparatus for changes in leadership management. This research method is aimed to explain hypothesis of influence and relationship based on theory and explain and prove the truth of influence and relationship that is influence of budget, instructor, and sapras (individual and simultaneous) to implementation of training and training result at East Kalimantan Provincial Human Resource Development Board. Based on the essence of the problem and the results of data analysis research can be concluded that the budget allocation of APBD has a positive and significant impact on the effectiveness of the implementation of the training. In terms of the size of the budget affects the effectiveness of the implementation of the training, instructor competence has a positive and significant impact on the effectiveness of the implementation of the training, sapras conditions have a positive and significant impact on the effectiveness of the implementation of the training, budget allocation has a positive and significant impact on the results of training, have a positive and significant effect on the results of the training, sapras
PENDAHULUAN
APBD, (2) kompetensi widyaiswara, dan Latar belakang penelitian ini adalah : (1) kondisi sarana dan prasarana (sapras). diklat salah satu upaya untuk mewujudkan
masalah kuantitatif sumber daya aparatur berkualitas melalui eksplanatif yang akan diteliti, yaitu: diklat kepemimpinan, (2) diklat kepemimpinan
Perumusan
1. Seberapa besar pengaruh alokasi anggaran mewujudkan tujuan menciptakan kesejahteraan
APBD terhadap efektifitas implementasi umum, mencerdaskan kehidupan bangsa bagi
diklat.
aparatur sipil negara, (3) Implementasi diklat
2. Seberapa besar pengaruh kompetensi kepemimpinan sebagai perwujudan kebijakan
terhadap efektifitas pemerintah terutama PP RI Nomor 101 tahun
instruktur
implementasi diklat.
2000 tentang Pendidikan dan pelatihan jabatan
3. Seberapa besar pengaruh kondisi sapras PNS dan Peraturan kepala Lembaga
terhadap efektifitas implementasi diklat. Administrasi Negara Nomor. 19 tahun 2015
4. Sebarapa besar pengaruh alokasi anggaran tentang Pedoman penyelenggaraan pendidikan
APBD terhadap hasil diklat. dan pelatihan kepemimpinan tingkat III, (4)
5. Seberapa besar pengaruh kompetensi Pelaksanaan diklat yang efektif dan sukses
instruktur terhadap hasil diklat. yang dilakukan oleh lembaga diklat non formal
6. Seberapa besar pengaruh kondisi sapras perlu ditunjang indikator meliputi: perencanaan
terhadap hasil diklat.
diklat, penyelenggaraan diklat, evaluasi dikat,
7. Seberapa besar pengaruh efektifitas widyaiswara (instruktur),
implementasi diklat terhadap hasil diklat. anggaran, (5) keberhasilan yang dilakukan
sapras dan,
8. Seberapa besar pengaruh alokasi anggaran lembaga diklat diproyeksikan, yaitu: dapat
APBD, kompetensi instruktur. dan kondisi mencetak aparatur sipil negara yang
sapras secara simultan terhadap efektifitas profesional mewujudkan Kaltim maju 2018,
implementasi diklat.
meningkatkan penyelenggaraan diklat aparatur
9. Seberapa besar pengaruh alokasi anggaran berstandar
APBD, kompetensi instruktur. kondisi meningkatkan kualitas dan kuantitas tenaga
nasional/internasional,
sapras, dan efektifitas implementasi diklat pengajar (widyaiswara),
secara simultan terhadap hasil diklat. fasilitas sapras penunjang proses pembelajaran
meningkatkan
yang repsentatif dan berteknologi dan METODE PENELITIAN
mewujudkan kompetensi aparatur sipil negara
digunakan dalam untuk perubahan dalam taktekel manajemen penelitian ini adalah metode kuantitatif dengan kepemimpinan dan, (6) situasi dan kondisi saat jenis metode eksplanatif dan survei, Bungin sekarang ini keuangan atau anggaran Burhan,(2006:35-38), Metode penelitian ini mengalami defisit atau sangat minim sehingga bertujuan menjelaskan hipotesis pengaruh dan program diklat terutama diklat kepemimpinan hubungan berdasarkan teori dan menjelaskan pada badan pengembangan sumber daya serta membuktikan kebenaran pengaruh dan manusia kurang berjalan maksimal dan tidak hubungan yaitu pengaruh anggaran, instruktur, sesuai dengan harapan.
Metode
yang
dan sapras (individu dan simultan) terhadap Faktor-faktor
mempengaruhi implementasi diklat dan hasil diklat pada efektifitas implementasi diklat kepemimpinan Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia dan hasil diklat yaitu: (1) alokasi anggaran Provinsi Kalimantan Timur.
yang
Tempat dan waktu penelitian, yaitu Kartanegara, Teknik pengambilan sampel yaitu Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia purpusive sampling, Uji coba instrumen Provinsi Kalimantan Timur dan waktu kuisioner dilakukan terhadap 30 alumni diklat penelitian dilakukan dari bulan Februari kepemimpinan tingkat III tahun 2010 dan sampai dengan bulan April 2017 (tiga bulan).
diluar populasi dan sampel penelitian, Populasi dan sampel, yaitu sampel
Model analisis jalur atau path analisis, penelitian ini adalah alumni diklat yaitu Y= F (X 1 , (X 2 ),dan (X 3 ) dan Z = F kepemimpinan tingkat III tahun 2011 sampai (X 1, X 2, dan X 3 ) dan Y dan Z, Analisis jalur dengan 2015 sebanyak 111 dari jumlah 154 variabel eksogen X 1 , X 2 , dan X 3 terhadap orang, Responden yang bekerja pada Dinas variabel endogen Y, analisis jalur variabel dan Badan Provinsi Kalimantan Timur, eksogon X 1 , X 2 , dan X 3 terhadap variabel Pemerintah Kota Samarinda, Pemerintah Kota endogen Y ke Z, dapat dilihat pada gambar di Balikpapan, Pemerintah Kabupaten Mahakam bawah ini: Ulu, dan Pemerintah Kabupaten Kutai
Gambar, 1, Diagram Analisa Jalur Pengaruh Kausal Sumber data: Pardede Ratlan dan Renhard Manurung, (2011:58),
Keterangan: (1) X 1 berpengaruh terhadap Y, dibatasi, dan pengembangan variabel bebas
2 (2) X 3 berpengaruh terhadap Y, (3) X eksogen mencakup: alokasi anggaran APBD
1 1 berpengaruh terhadap Y 2 , (4) X berpengaruh X , kompetensi instruktur X , dan kondisi
3 terhadap Z, (5) (6)X 3 berpengaruh terhadap Z
sapras X sedangkan variabel terikat atau dan (7) Y berpengaruh terhadap Z,
endogen mencakup: efektifitas implementasi diklat Y 1 dan hasil diklat Y 2 dapat dilihat pada Mengacu uraian di atas, maka dalam gambar
bawah ini. penelitian ini menggunakan analisis jalur,
di
Gambar, 2, Arah Analisa Jalur Pengaruh Asosiatif Kausal Variabel Bebas dan Terikat
Teknik pengumpulan data menggunakan (data prekuensi terbanyak), standar deviasi kuisioner dengan skala Likert dari posistif (simpangan baku), perhitungan frekuensi, hingga negarif dan sebaliknya negatif hingga persentase dalam bentuk tabel dan grafik positif serta pengembangan pernyataan dan batang, jawaban.
Rangkaian dalam analisis jalur atau path analisis mencakup: (1) uji normalitas, (2) uji
HASIL PENELITIAN
DAN homogenitas (homoskedasitas), dan (3) uji
PEMBAHASAN
linearitas, Riduwan, (2004:177-187), Deskripsi data dimaksudkan sebagai
Hasil dan rangkuman pengujian model 1 pemaparan beberapa statistik deskriptif yang analisis jalur, mencakup:
(1)anggaran, diukur dan diamati dalam penelitian, Deskripsi (2)instruktur, dan (3)sapras secara parsial, data dilakukan sebelum melakukan analisis individu, simultan, dan parsial berpengaruh jalur, Deskripsi data statistik mencakup: terhadap implementasi diklat, lebih jelas dapat mean(rata-rata), median (nilai tengah), modus dilihat pada tabel di halaman berikut.
Tabel. 4. Rangkuman Hasil Koefisien Analisis Jalur Model 1
Anggaran, Instruktur dan Sapras Terhadap Implementasi Diklat
Pengaruh Antar
Koefisien Variabel
Koefisien
Nilai F
R square
Lain (Sisa) (R 2 Y 1 1 X 1 X 2 Pε
X 1 terhadap Y 1 0,379
Ha diterima
(Individu)
(Berpengaruh)
X 2 terhadap Y 1 0,350
Ha diterima
(individu)
(Berpengaruh)
X 3 terhadap Y 1 0,278
Ha diterima
(Individu)
(Berpengaruh)
X 1 ,X 2 ,X 3 terhadap
Ha diterima
Y 1 (simultan)
(Berpengaruh)
Berdasarkan penjelasan yang tercantum pada dan asumsi analisis jalur dapat tiap-tiap
kolom dalam tabel di atas, dilanjutkan,Riduwan dan Kuncoro,(2011:85- dinyatakan: (1) koefisien Jalur Beta sebesar 144 dan 164-167), (3) koefisien Jalur Beta 0,379 (tabel coefisients kolom Beta SPSS versi sebesar 0,278 (tabel coefisients kolom Beta 22,00), dan alokasi anggaran secara SPSS versi 22,00), dan alokasi anggaran secara individu,parsial, dan signifikan berpengaruh individu,parsial, dan signifikan berpengaruh terhadap efektifitas implementasi dan hasil terhadap efektifitas implementasi dan hasil pengujian hipotesis,yaitu probabilitas atau alfa pengujian hipotesis yaitu probabilitas atau alfa 0,05 lebih besar dari sig berarti Ha diterima 0,05 lebih besar dari sig berarti Ha diterima dan
analisis jalur dapat dilanjutkan,Riduwan dan Kuncoro,(2011:85- dilanjutkan,Riduwan dan Kuncoro,(2011:85- 144 dan 164-167), (2) koefisien Jalur Beta 144 dan 164-167), (4) nilai F (tabel Anova sebesar 0,350 (tabel coefisients kolom Beta kolom F 469,018 SPSS versi 22,00), alokasi SPSS versi 22,00), dan alokasi anggaran secara anggaran, kompetensi instruktur, dan kondisi individu,parsial, dan signifikan berpengaruh sapras secara simultan, parsial, dan signifikan terhadap efektifitas implementasi dan hasil berpengaruh terhadap efektifitas implementasi pengujian hipotesis yaitu probabilitas atau alfa diklat dan, (5) koefisien diterminan R square
asumsi analisis
jalur
dapat dan asumsi
0,05 lebih besar dari sig berarti Ha diterima b sebesar 0,929 (tabel Summmry kolom R 0,05 lebih besar dari sig berarti Ha diterima b sebesar 0,929 (tabel Summmry kolom R
lain (sisa) Pε 1 sebesar 0,266, Riduwan dan Bentuk bagan diagram koefisien jalur Kuncoro,(2011:144) dan sisa di luar dari model 1 dalam persamaan rumusan statistik, variabel alokasi anggaran, kompetensi yaitu: pengaruh struktur X 1 , X 2 , dan X 3
terhadap Y 1 :
Struktur Model 1:
Hasil dan rangkuman pengujian model 2 parsial berpengaruh terhadap hasil diklat dan analisis jalur, mencakup:
(1)anggaran, lebih jelas dapat dilihat pada tabel di halaman (2)instruktur, (3)sapras, dan (4) implementasi berikut: diklat secara parsial, individu, simultan, dan
Tabel. 5. Rangkuman Hasil Koefisien Analisis Jalur Model 2 Anggaran, Instruktur, Sapras, dan Implementasi Diklat terhadap Hasil Diklat ,
Pengaruh Antar
Koefisien Koefisien Variabel
Koefisien
Nilai F
Diterminan R Variabel Lain
(Beta)
(0,05 > Sig)
square (Sisa) (R 2 1 1 2 3 Pε Y 2 X X X
X 1 terhadap Y 1 0,192
Ha diterima
(Individu)
(Berpengaruh)
X 2 terhadap Y 1 0,220
Ha diterima
(individu)
(Berpengaruh)
X 3 terhadap Y 1 0,205
Ha diterima
(Individu)
(Berpengaruh)
Y 1 terhadap Y 2 0,398
Ha diterima (Berpengaruh)
X 1 ,X 2 ,X 3, Y 1 604,374
Ha diterima
terhadap Y 2 (Berpengaruh)
(simultan)
Berdasarkan penjelasan yang tercantum bahwa berpengaruh terhadap hasil diklat dan hasil setiap kolom dalam tabel di atas, dinyatakan: pengujian hipotesis yaitu probabilitas atau alfa (1) koefisien Jalur Beta sebesar 0,192 (tabel 0,05 lebih besar dari sig berarti Ha diterima coefisients kolom Beta SPSS versi 22,00), dan dan
analisis jalur dapat alokasi anggaran secara individu, parsial, dan dilanjutkan,Riduwan dan Kuncoro,(2011:85- signifikan berpengaruh terhadap hasil diklat 144 dan 164-167), (3) Koefisien Jalur Beta dan hasil pengujian hipotesis yaitu probabilitas sebesar 0,205 (tabel coefisients kolom Beta atau alfa 0,05 lebih besar dari sig berarti Ha SPSS versi 22,00), dan kondisi sapras secara diterima dan asumsi analisis jalur dapat individu, parsial, dan signifikan berpengaruh dilanjutkan,Riduwan dan Kuncoro,(2011:85- terhadap hasil diklat dan hasil pengujian 144 dan 164-167), (2) koefisien Jalur Beta hipotesis yaitu probabilitas atau alfa 0,05 lebih sebesar 0,220 (tabel coefisients kolom Beta besar dari sig berarti Ha diterima dan asumsi SPSS versi 22,00), dan kompetensi instruktur analisis jalur dapat dilanjutkan,Riduwan dan secara individu, parsial, dan signifikan Kuncoro,(2011:85-144 dan 164-167),
asumsi
efektifitas implementasi diklat secara individu, b sebesar 0,958 (tabel Summmry kolom R parsial, dan signifikan berpengaruh terhadap square 0,929 SPSS versi 22,00, Riduwan dan
hasil diklat dan hasil pengujian hipotesis yaitu Kuncoro,(2011:164-167), koefisien variabel probabilitas atau alfa 0,05 lebih besar dari sig 2 lain (sisa) Pε sebesar 0,205 Riduwan dan
berarti Ha diterima dan asumsi analisis jalur Kuncoro,(2011:144) dan sisa di luar dari dapat dilanjutkan,Riduwan dan Kuncoro, variabel anggaran, instruktur, dan sapras, dan ,(2011:85-144 dan 164-167), dan (5) nilai F implementasi diklat , (tabel Anova kolom F 604,374 SPSS versi
Bentuk bagan diagram koefisien jalur 22,00),
alokasi anggaran, kompetensi model 2, dalam persamaan rumusan statistik , instruktur, kondisi sapras, dan efektifitas yaitu: pengaruh Struktur X 1 , X 2 , dan X 3
implementasi diklat secara simultan, parsial, terhadap Y 2 :
Struktur Model 2 :
Diagram keseluruhan koefisien jalur model 1 dan 2 dapat dilihat pada gambar di bawah ini:
X = 0,398
Diagram Jalur Pengaruh Kausal Empiris X 1 , X 2 , X 3 terhadap Y 1 dan Implikasinya terhadap Y 2
Penjelasan: P Y2X2 = 0,220 (pengaruh instruktur P Y1X1 = 0,379 (pengaruh anggaran
terhadap implementasi diklat). terhadap implementasi diklat).
P Y2X3 = 0,205 (pengaruh sapras terhadap P Y1X2 = 0,350 (pengaruh instruktur
implementasi diklat). terhadap implementasi diklat).
P Y2Y1 = 0,398 (pengaruh implementasi P Y1X3 = 0,278 (pengaruh sapras terhadap
diklat terhadap hasil diklat). implementasi diklat).
R square = 0,958 (sisa residual). R square = 0,929 (sisa residual).
P Y1 = 0,205 (rumusan hasil residual 2). P Y1 = 0,266 (rumusan hasil residual 1). P Y2X1 = 0,192 (pengaruh anggaran terhadap hasil diklat).
Hasil dan Rumusan
interval nilai skor dan kriteria atau penafsiran Rumusan dan gambaran pengaruh dan
(kualitatif) dengan menggunakan skala 5 dan perbandingan data kuantitatif dan kriteria
lebih jelas dapat dilihat pada tabel di bawah menyeluruh
variabel penelitian dan perhitungan kuantitatif
Tabel.6. Rumusan Pengaruh dan Perbandingan Data Kuantitatif dan Data Kriteria
Data kuantitatif
No Variabel pengaruh
(Nilai Skor
Data Asumsi
Data Kriteria
Interval Persentasi)
1 Alokasi anggaran 14,36 % Alokasi anggaran secara Sangat lemah secara individu dan
individu dan signifikan signifikan
pengaruh berpengaruh terhadap
memiliki
efektifitas efektifitas
terhadap
implementasi diklat
implementasi
diklat
atau X 1 terhadap Y 1 2 Kompetensi instruktur 12,25 %
instruktur Sangat lemah secara individu dan
Kompetensi
secara individu dan signifikan berpengaruh
memiliki terhadap
terhadap implementasi diklat X 2 efektifitas implementasi terhadap Y 1 diklat
3 Kondisi sapras secara 7,73 % Kondisi sapras secara Sangat lemah individu dan signifikan
individu dan signifikan berpengaruh terhadap
pengaruh efektifitas
memiliki
efektifitas implementasi
terhadap
diklat
implementasi diklat
atau X 3 terhadap Y 1 4 Alokasi
anggaran 34,2 % Alokasi anggaran secara Lemah secara individu dan
individu dan signifikan signifikan berpengaruh
pengaruh terhadap
memiliki
diklat melewati
efektifitas implementasi
implementasi diklat
atau X 1 terhadap Y 2 5 Kompetensi instruktur 35,9 %
instruktur Lemah secara individu dan
Kompetensi
dan signifikan berpengaruh
secara
individu
berpengaruh terhadap
signifikan
langsung terhadap hasil melewati
hasil
efektifitas implementasi
implementasi diklat
atau X 2 terhadap Y 2 6 Kondisi sapras secara 31,5 %
Kondisi sapras secara Lemah individu dan signifikan
individu dan signifikan berpengaruh terhadap
pengaruh hasil diklat melewati
memiliki
diklat efektifitas
terhadap
hasil
efektifitas implementasi
melewati
diklat
implementasi diklat
atau X 3 terhadap Y 2 7 Efektivitas
Efektifitas implementasi Sangat lemah Implementasi
secara individu secara individu
pengaruh terhadap hasil terhadap hasil atau Y 1 diklat
terhadap Y 2 8 Alokasi
anggaran, Sangat lemah kompetensi instruktur,
anggaran, 7,07 %
Alokasi
instruktur, dan kondisi
kompetensi
dan kondisi sapras secara secara simultan dan
sapras
simultan dan signifikan signifikan
pengaruh berpengaruh terhadap
memiliki
efektifitas implementasi
terhadap
diklat
implementasi diklat
atau X 1,
X 2, X 3
terhadap Y 1 9 Alokasi
a nggaran, Sangat lemah kompetensi instruktur,
anggaran, 4,20 %
Alokasi
instruktur, sapras, dan efektifitas
kompetensi
dan implementasi
kondisi
sapras,
efektifitas implementasi secara
diklat
diklat secara simultan berpengaruh terhadap
simultan
dan signifikan memiliki
hasil atau X 1, X 2, X 3,
pengaruh terhadap hasil dan Y 1 terhadap Y 2 diklat,
Berdasarkan penjelasan yang tercantum pada alokasi anggaran dengan besaran koefisien setiap kolom di atas, dinyatakan teknis
pengolahan data dan interval nilai skor Adapun pengaruh alokasi anggaran (Riduwan dan Koncoro.(2011:22 dan 295)
terhadap hasil diklat melalui implementasi yang diperoleh, yaitu:
diklat dengan besaran koefisien yaitu
1. Secara struktur efektifitas implementasi
= 0,379 X 0,398 = 0,150, diklat dipengaruhi oleh alokasi anggaran
Pengaruh total anggaran berpengaruh dengan besaran koefisien
terhadap hasil diklat adalah sebesar 0,192 + Alokasi anggaran
0,150 = 0,342 atau 34,2 %. berpengaruh
secara individu
2 5. Secara struktur hasil diklat dipengaruhi implementasi diklat adalah sebesar (0,379)
terhadap
efektifitas
oleh kompetensi instruktur dengan besaran = 0,143641 atau 14,36 %.
koefisien
2. Secara struktur efektifitas implementasi Adapun pengaruh kompetensi instruktur diklat dipengaruhi oleh
terhadap hasil diklat melalui efektifitas instruktur yaitu dengan besaran koefisien
kompetensi
implementasi diklat dengan besaran = 0,350. Kompetensi instruktur
ρ = 0,350 X secara individu berpengaruh terhadap
koefisien yaitu ρ
0,398 = 0,139. Pengaruh total kompetensi efektifitas implementasi diklat adalah
2 instruktur secara individu dan parsial sebesar (0,350) = 0,1225 atau 12,25 %.
berpengaruh terhadap hasil diklat adalah
3. Secara struktur efektifitas implementasi sebesar 0,220 + 0,139 = 0,359 atau 35,9 %. diklat dipengaruhi oleh kondisi sapras
6. Secara struktur hasil diklat dipengaruhi dengan besaran koefisien
oleh variabel kondisi sapras dengan besaran Kondisi sapras
= 0,205. berpengaruh terhadap implementasi diklat
secara individu
koefisien
2 Adapun pengaruh secara langsung adalah sebesar (0,278) = 0,077284 atau
kondisi sapras terhadap hasil diklat melalui 7,73 %.
implementasi diklat dengan besaran
4. Secara struktur hasil diklat dipengaruhi
X ρ = 0,278 X secara langsung ditentukan oleh variabel
koefisien yaitu ρ
0,398 = 0,110. Pengaruh total anggaran secara individu dan parsial berpengaruh 0,398 = 0,110. Pengaruh total anggaran secara individu dan parsial berpengaruh
2. Kompetensi instruktur memiliki pengaruh 0,110 = 0,315 atau 31,5 %.
yang positif dan signifikan terhadap
7. Secara struktur hasil diklat dipengaruhi efektifitas implementasi diklat. Ditinjau segi oleh efektifitas implementasi diklat dengan
besaran instruktur berpengaruh terhadap besaran koefisien ρ
efektifitas implementasi diklat yaitu 12,25 implementasi
= 0,398. Efektifitas
% sesuai interval skor angka 0%-20% berpengaruh terhadap hasil diklat adalah
diklat secara
total
dengan kriteria sangat lemah. sebesar 0,398 2 = 0,158404 atau 15,84 %.
3. Kondisi sapras memiliki pengaruh yang
8. Secara struktur dan simultan efektifitas positif dan signifikan terhadap efektifitas implementasi diklat dipengaruhi
implementasi diklat, Ditinjau segi besaran alokasi anggaran, kompetensi instruktur,
oleh
kondisi sapras berpengaruh terhadap dan kondisi sapras
efektifitas implementasi diklat yaitu 7,72 % koefisien yaitu R square = 0,929 sebagai
dengan besaran
sesuai interval skor angka 0%-20 % dengan Residual atau error (ε) 1 = √ 1-0,929 =
kriteria sangat lemah. √0,071=0,266 maka nilai 266 sebagai Py 1 4. Alokasi anggaran memiliki pengaruh yang
sisa pengaruh dari variabel lain di luar positif dan signifikan terhadap hasil diklat, variabel alokasi anggaran, kompetensi
Ditinjau segi besaran alokasi anggaran instruktur, dan kondisi sapras secara
APBD berpengaruh terhadap hasil diklat simultan dan parsial berpengaruh terhadap
yaitu 34,2 % sesuai interval skor angka efektifitas implementasi diklat yaitu sebesar
21%-40 % dengan kriteria lemah. 0,266 2 = 0,070756 atau 7,07 %.
5. Kompetensi instruktur memiliki pengaruh
9. Secara struktur dan simultan hasil diklat yang positif dan signifikan terhadap hasil dipengaruhi
diklat. Ditinjau segi besaran alokasi kompetensi instruktur, kondisi sapras, dan
oleh alokasi
anggaran,
anggaran APBD berpengaruh terhadap hasil efektifitas implementasi diklat
diklat yaitu 35,9 % sesuai interval skor besaran koefisien yaitu R square = 0,958
dengan
angka 21%-40 % dengan kriteria lemah. sebagai Residual atau error (ε) 2= √ 1-
6. Kondisi sapras memiliki pengaruh yang 0,958 = √ 0,042 = 0,205 maka nilai 205
positif dan signifikan terhadap hasil diklat, sebagai Py 2 sisa pengaruh dari variabel lain
Ditinjau segi besaran alokasi anggaran di luar variabel alokasi anggaran,
APBD berpengaruh terhadap hasil diklat kompetensi instruktur, dan kondisi sapras
yaitu 31,5 % sesuai interval skor angka secara simultan dan parsial berpengaruh
21%-40 % dengan kriteria lemah. terhadap hasil diklat yaitu sebesar 0,205 2 =
7. Efektifitas implementasi diklat memiliki 0,042025 atau 4,20 %.
pengaruh yang positif dan signifikan terhadap hasil diklat, Ditinjau segi besaran
KESIMPULAN, IMPLIKASI, dan SARAN
implementasi diklat berpengaruh terhadap
A, Kesimpulan
hasil diklat yaitu 15,84 % sesuai interval Berdasarkan intisari permasalahan dan
skor angka 0%-20 % dengan kriteria sangat hasil analisis data penelitian, Badan
lemah.
Pengembangan Sumber Daya Manusia Provinsi
8. Alokasi anggaran APBD, kompetensi Kalimantan Timur efektifitas implementasi
instrukur, dan kondisi sapras secara diklat
kepemimpinan belum berjalan simultan memiliki pengaruh yang positif maksimal, Hal tersebut, dibuktikan, yaitu:
dan signifikan
terhadap efektifitas
1. Alokasi anggaran APBD memiliki pengaruh implementasi diklat. Ditinjau segi besaran yang positif dan signifikan
alokasi anggaran APBD, komptensi efektifitas implementasi diklat. Ditinjau segi
terhadap
insruktur, dan kondisi sapras berpengaruh besaran anggaran berpengaruh terhadap
langsung terhadap efektifitas implementasi efektifitas implementasi diklat yaitu 14,36
diklat yaitu 7,07 % sesuai interval skor % sesuai interval skor angka 0%-20%
angka 0%-20 % dengan kriteria sangat dengan kriteria sangat lemah.
lemah.
9. Alokasi anggaran APBD, kompetensi pelatihan dan keterampilan pengelolaan instrukur, kondisi sapras, dan efektifitas
keuangan.
implementasi diklat secara simultan
2. Kompetensi instruktur berpengaruh memiliki pengaruh yang positif dan
terhadap efektifitas implementasi diklat signifikan terhadap hasil diklat. Ditinjau
sebesar 12,25 %. Nilai ini dirasakan sangat segi besaran alokasi anggaran APBD,
kecil. Semakin tinggi kompetensi kompetensi instruktur, kondisi sapras, dan
widyaiswara semakin tinggi pula efektifitas efektifitas implementasi diklat berpengaruh
implementasi diklat. Implikasinya adalah terhadap hasil diklat yaitu 4,20 % sesuai
kompetensi widyaiswara perlu ditingkatkan interval skor angka 0%-20 % dengan
agar efektifitas implementasi diklat kriteria sangat lemah.
meningkat pula.
Perwujudan hal itu diperlukan komitmen yang tinggi dari badan
B, Implikasi
pengembangan sumber daya manusia Berdasarkan kesimpulan penelitian yang
Provinsi Kaltim dengan kegiatan, yaitu: (a) telah dipaparkan di atas, maka dikemukakan
mengadakan koordinasi antara Badan beberapa implikasi penelitian, antara lain:
Pengembangan Sumber Daya Manusia
1. Alokasi anggaran APBD berpengaruh
dengan Badan terhadap efektifitas implementasi diklat
Provinsi
Kaltim
Kepegawaian Daerah Provinsi Kaltim untuk sebesar 14,36 %. Nilai ini dirasakan sangat
kebijakan kelonggaran kecil, Semakin besar alokasi anggaran
mengusulkan
persyaratan dan pengangkatan widyaiswara APBD,
melalui Kementerian Aparatur Negara dan implementasi diklat, Implikasinya adalah
Birokrasi dan Lembaga jika alokasi anggaran APBD ditingkatkan
Reformasi
Administrasi Negara di Jakarta; (b) maka efektifitas implementasi diklat
mengadakan sosialisasi dalam jabatan meningkat pula.
fungsional widyaiswara bagi aparatur sipil diperlukan komitmen yang tinggi dengan
Perwujudan hal itu
negara mencakup: peranan widyaiswara, upaya yang dilakukan oleh Badan
tugas widyaiswara, dan menguasasi media pengembangan sumber daya manusia
pendidikan; (c) mengadakan diklat training Provinsi Kaltim,
of trainer (TOT) bagi aparatur sipil negara antara Badan Pengembangan Sumber Daya
yaitu: (a) koordinasi
widyaiswara; (d) Manusia Provinsi Kalimantan Timur
sebagai
calon
mengusulkan kepada pemerintah provinsi dengan DPRD Provinsi Kalimantan Timur
tugas belajar atau ijin belajar bagi untuk memperjuangkan pembagian alokasi
untuk meningkatkan anggaran APBD yang adil dan merata
widyaiswara
kompetensi mengikuti pendidikan formal kepada pemerintah pusat dalam hal ini
S2 dan S3 sesuai kebutuhan; (e) memotivasi Presiden Republik Indonesia melalui
aparatur sipil negara menjadi calon Kementerian Keuangan dan Kementerian
widyaiswara; (f) mengusulkan kepada Dalam Negeri; (b) aktif mengikuti
pemerintah provinsi Kaltim besaran musyawarah
kompensasi yang layak bagi widyasiwara Kalimantan Timur secara priodik; (c) aktif
rencana
pembangunan
sehingga dapat hidup lebih sejahtera; (g) mengikuti rapat kerja dan evaluasi dalam
mengusulkan kepada Badan Kepegawaian bidang anggaran yang dilakukan dalam
Daerah Pemerintah Kaltim untuk skala daerah maupun nasional; (d) usulkan
penambahan jumlah widyaiswara; (h) kepada Pemerintah Provinsi Kalimantan
widyaiswara aktif mengikuti pertemuan dan Timur tentang penetapan alokasi anggaran
rapat kerja kewidyaiswaraan skala daerah, APBD sesuai keperluan, mencakup: biaya
nasional, dan internasional; (i) aktif administrasi, biaya pendidikan, anggaran
mengikuti diklat kewidyaiswaraan tingkat pemeliharaan sapras, dan pengadaan sapras
madya sebagai pengembangan sumber daya yang modern; dan (e) aktif mengikuti
manusia; (j) penetapan jadwal widyaiswara dalam diklat; (k) kompetensi widyaiswara manusia; (j) penetapan jadwal widyaiswara dalam diklat; (k) kompetensi widyaiswara
kepemimpinan; (c) mengusulkan kepada pendidikan formal yang dimiliki; dan (l)
latar belakang
pemerintah provinsi agar alumni diklat mengadakan test potensi akademik secara
kepemimpinan menjadi aset pemerintah priodik bagi widyaiswara.
daerah; dan (e) adanya kesesuaian antara
3. Kondisi sapras berpengaruh terhadap alokasi anggaran APBD yang diperlukan efektifitas implementasi diklat sebesar 7,72
dengan hasil diklat.
%. Nilai ini dirasakan sangat kecil. Semakin
5. Kompetensi instruktur berpengaruh tinggi kelayakan kondisi sapras semakin
terhadap hasil diklat sebesar 35,9 %. Nilai tinggi pula efektifitas implementasi diklat.
ini dirasakan lemah. Semakin meningkatnya Implikasinya adalah jika kelayakan kondisi
widyaiswara semakin sapras ditingkatkan maka
kompetensi
hasil diklatnya. implementasi diklat meningkat pula.
Implikasinya adalah jika kompetensi Perwujudan hal itu diperlukan adanya
widyaiswara ditingkatkan maka hasil diklat komitmen yang tinggi oleh Badan
meningkat pula. Perwujudan hal itu Pengembangan Sumber Daya Manusia
diperlukan adanya komitmen yang tinggi Provinsi Kaltim dengan kegiatan, yaitu:(a)
dari Badan Pengembangan Sumber Daya mengusulkan pengadaan sarana prasarana
Manusia Provinsi Kaltim dengan kegiatan baru;
(b) pemeliharan sapras; (c) yang dilakukan, yaitu: (a) kompetensi inventarisasi saparas mencakup: bangunan
widyaiswara diarahkan sesuai dengan hasil diklat, sapras penunjang, peralatan belajar,
diklat dalam arti mewujudkan tujuan diklat fasilitas ruangan diklat, dan fasilitas
terutama ikut mencerdaskan kehidupan pendukung diklat sebagai aset daerah,
(b) kompetensi manfaatkan
bangsa
(aparatur);
widyaiswara dikembangkan sesuai dengan menetetapkan nama tim sebagai pengelola
sapras
yang ada;
(e)
hasil diklat dalam arti mengaplikasikan barang; (f) mengusulkan kepada pemerintah
pengetahuan (kognitif) kepada peserta diklat provinsi untuk membuat surat keputusan
sehingga pengetahuan yang diperoleh dapat nama
diaplikasikan di tempat kerja masing- mengusulkan kepada pemerintah provinsi
tim pengelola
barang;
(g)
masing; (c) kompetensi widyaiswara besaran kompensasi bagi petugas pengelola
dikembangkan sesuai dengan hasil diklat barang; (h) aktif mengikuti pelatihan,
dalam arti mengaplikasikan keterampilan keahlian, dan keterampilan pengelolaan
dan keahlian (efektif) kepada peserta diklat barang; dan (i) memanfaatkan sarana dan
sehingga pengetahuan yang diterima dapat prasarana secara optimal.
dikembangkan di tempat kerja masing-
4. Alokasi anggaran berpengaruh terhadap masing; (d) kompetensi widyaiswara hasil diklat sebesar 34,2 %. Nilai ini
dikembangkan sesuai dengan hasil diklat dirasakan kecil. Semakin besar alokasi
dalam arti mengaplikasikan pengetahuan anggaran APBD sehingga semakin tinggi
(kognitif) kepada peserta diklat sehingga pula hasil diklat. Implikasinya adalah jika
diterima dapat alokasi anggaran APBD ditingkatkan
pengetahuan
yang
menunjang kinerja pegawai; (e) kompetensi sehingga hasil diklat meningkat pula.
widyaiswara dikembangkan sesuai dengan Perwujudan hal tersebut diperlukan adanya
hasil diklat dalam arti membimbing peserta komitmen yang tinggi dari badan
diklat sehingga pengetahuan yang diterima pengembangan sumber daya manusia
dapat meningkatkan disiplin pegawai; dan Provinsi Kaltim dengan kegiatan, yaitu: (a)
(f) kompetensi widyaiswara diidentifikasi adanya keseimbangan alokasi anggaran
proses belajar mengajar dengan hasil diklat APBD dengan hasil diklat terkait dengan
dalam arti melakukan evaluasi proses jumlah kelulusan peserta diklat; (b)
belajar mengajar secara priodik. kesesuaian
6. Kondisi sapras berpengaruh terhadap hasil dengan hasil diklat dalam arti kualitas
alokasi anggaran APBD
diklat sebesar 31,5 %. Nilai ini dirasakan terutama nilai profesional alumni diklat
kecil. Semakin tinggi kelayakan kondisi kecil. Semakin tinggi kelayakan kondisi
berpengaruh terhadap Implikasinya adalah jika ingin hasil diklat
simultan
implementasi diklat sebesar 7,07 %. Nilai berjalan baik maka kelayakan kondisi
ini dirasakan sangat kecil. Semakin besar sapras perlu ditingkatkan pula. Perwujudan
alokasi anggaran APBD, tinggi kompetensi hal itu diperlukan adanya komitmen yang
widyaiswara, dan kelayakan kondisi sapras tinggi dari Badan Pengembangan Sumber
semakin sempurna efektifitas implementasi Daya Manusia Provinsi Kaltim dengan
anggaran APBD, kegiatan yang dilakukan, yaitu: (a)
diklat.
Alokasi
kompetensi instruktur, dan kelayakan kesesuaian kelayakan kondisi sapras dengan
kondisi sapras merupakan komponen hasil diklat terutama memotivasi aktivitas
penunjang efektifitas proses belajar mengajar; (b) kesesuaian
penting
dan
implementasi diklat. Implikasinya adalah kelayakan kondisi sapras terhadap hasil
sempurna efektifitas diklat terutama untuk menciptakan suasana
jika
ingin
implementasi diklat secara simultan aktivitas belajar mengajar yang kondusif;
meningkat maka besaran alokasi anggaran (c) kesesuaian kelayakan kondisi sapras
APBD, kompetensi widyaiswara, dan terhadap hasil diklat terutama untuk
kelayakan kondisi sapras perlu ditingkatkan menciptakan penerimaan pengetahuan oleh
pula. Pewujudan hal itu, perlu komitmen peserta diklat cepat dipahami; (d)
yang tinggi dan upaya kegiatan, yaitu (a) kesesuaian kelayakan kondisi sapras
penetapan komponen implementasi diklat terhadap hasil diklat terutama media
mencakup: alokasi anggaran APBD, teknologi
kompetensi instruktur, dan kelayakan sehingga menciptakan sistem informasi dan
pendidikan lebih
modern
kondisi sapras, (b) sinergikan komponen komunikasi yang efektif.
implementasi
dikat, (c) aflikasikan
7. Efetifitas implementasi diklat berpengaruh komponen implementasi diklat, dan terhadap hasil diklat sebesar 15,84 %. Nilai
singkron antara komponen implementasi ini dirasakan sangat kecil. Semakin tinggi
diklat.
efektifitas implementasi diklat semakin
9. Alokasi anggaran, kompetensi instruktur, tinggi pula hasil diklat. Efektifitas
kondisi sapras, dan efektifitas implementasi implementasi diklat berjalan dengan baik
diklat secara simultan berpengaruh maka produksi hasil diklat yang didapatkan
terhadap hasil diklat sebesar 4,20 %. Nilai juga semakin baik. Efektifitas implementasi
ini dirasakan sangat kecil. Semakin besar diklat dengan hasil diklat merupakan satu
alokasi anggaran APBD, tinggi kompetensi sistem yang saling berpengaruh satu dangan
widyaiswara, kelayakan kondisi sapras, dan yang lain. Implikasinya adalah jika hasil
tinggi efektifitas implementasi diklat diklat berjalan dengan baik
semakin tinggi kesempurnaan hasil diklat. memantapkan
perlu
efektifitas implementasi Input mencakup: alokasi anggaran APBD, diklat. Perwujudan hal tersebut diperlukan
kompetensi instruktur, dan kondisi sapras, adanya komitmen yang tinggi dari Badan
proses diklat, dan ouput atau hasil diklat. Pengembangan Sumber Daya Manusia
kesemua ini merupakan satu sistem proses Provinsi Kaltim dengan kegiatan yang
implementasi diklat. Implikasinya adalah dilakukan, yaitu: (a) penerapan sistematis
jika ingin kesempurnaan hasil diklat secara implementasi diklat dengan hasil diklat, (b)
simultan perlu besaran alokasi anggaran identifikasi mencakup: perencanaan diklat,
ditingkatkan, kompetensi analisis kebutuhan diklat, dan metode
APBD
ditingkatkan, kelayakan diklat, (c) standar baku komponen
widyaiswara
kondisi sapras ditingkatkan, dan efektifitas implementasi diklat dan komponen hasil
diklat ditingkatkan. diklat, dan (d) sinergikan mekanisme
implementasi
Perwujudan hal tersebut diperlukan adanya implementasi diklat dengan hasil diklat,
komitmen yang tinggi dari Badan
8. Alokasi aggaran APBD, kompetensi Pengembangan Sumber Daya Manusia instruktur, dan kondisi sapras secara
Provinsi Kaltim dengan kegiatan, yaitu: (a) Provinsi Kaltim dengan kegiatan, yaitu: (a)
dan berwibawa.
Berdasarkan uraian implikasi di atas Ada komitmen yang tinggi dan konsisten dapat dikemukakan dalil bahwa kemampuan pihak badan pengembangan sumber daya manajemen
implementasi diklat implementasi diklat dan hasil diklat ditunjang kepemimpinan harus dilaksanakan sesuai oleh alokasi anggaran APBD yang tinggi amanat Peraturan Pemerintah Nomor 101 tahun (besar), kompetensi instruktur yang tinggi, dan 2001 dan Peraturan LAN Nomor 19 tahun kelayakan kondisi sapras sehingga akan 2015. Badan pengembangan sumber daya menyempurnakan efektifitas implementasi manusia mempunyai kewenangan mengelola diklat dan hasil diklat berjalan dengan baik. implementasi diklat kepemimpinan satu pintu Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia sesuai Peraturan Gubernur Kalimantan Timur Provinsi Kalimantan Timur mampu mencetak Nomor. 17 tahun 2004. kuantitas dan kualitas kelulusan peserta diklat
dalam hal ini efektifitas manusia
bahwa
Badan pengembangan sumber daya dan menjadikan lembaga diklat dimaksud manusia perlu mengadakan tes untuk bertaraf nasional dan internasional sejalan mengikuti diklat kepemimpinan tingkat IV, III, dengan otonomi daerah dan pasar bebas dan II. ASEAN.
Dalam rangka peningkatan efektifitas implementasi diklat kepemimpinan diharapkan
C. Saran kepala badan pengembangan sumber daya Saran yang dapat diajukan dalam manusia,
mensosialisasikan penelitian ini sebagai berikut.
yaitu:(1)
pengangkatan jabatan fungsional widyaiswara;
1. Pihak Badan Pengembangan Sumber (2) libatkan secara baik seluruh stakeholder dan Daya Manusia Provinsi Kalimantan staf dalam penyusunan visi, misi, dan
melakukan evaluasi sesuai perkembangan dan Hasil analisis yang dilakukan oleh kebutuhan program diklat secara berkala; (3) peneliti bahwa pengaruh alokasi anggaran kepala badan pengembangan sumber daya APBD, kompetensi instruktur, dan kondisi manusia dapat menjaga iklim kerja yang baik; sarana prasarana berpengaruh terhadap (4) mengutamakan kepentingan organisasi efektifitas implementasi diklat dan hasil diklat. dalam pengambilan keputusan dan melakukan Realitas dalam implementasi
Timur
diklat ada analisis mendalam dalam pengambilan stagnasi atau berjalan kurang maksimal. Hal ini keputusan; dan (5) kepala badan selalu disebabkan oleh faktor kekurangan alokasi mendukung, memotivasi pegawai untuk anggaran APBD, jumlah widyaiswara kurang, berinovasi, kreatif, dan aktif dalam mencari sarana prasarana kurang layak dan kurang solusi dari permasalahan yang dihadapi di lengkap terjadi pada Badan Pengembangan badan pengembangan sumber daya manusia. Sumber Daya Manusia Provinsi Kalimantan Timur dan persoalan ini menjadi tantangan
2. Pihak Widyaiswara
dan segera ditanggulangi. Widyaiswara adalah ikut perperan dalam Hasil penelitian ini sebagai bahan lembaga diklat, keterlibatan widyaiswara, tutor, rekomendasi kepada badan pengembangan dan mediator di semua kegiatan diklat terutama sumber daya manusia provinsi supaya pemecahan
persoalan yang terjadi, diharapkan
dimasa mendatang tiap-tiap Widyaiswara berupaya mencari jalan tengah variabel ditingkat nilai skor 100 % sehingga dan mencari nilai positif.
Engkoswara dan Aan Komariah, 2010,Administrasi
3. Pihak Para Peneliti
pendidikan , Jakarta:Alfabeta,
Pihak peneliti hasil penelitian ini sebagai Fattah, Nanang, 2013,Landasan manajemen bahan kontribusi yang positif, bahan
pendidikan , Bandung:Remaja Rosdakarya,
pembanding antara teoritis dan kenyataan ----------, 2002,Ekonomi & pembiayaan pendidikan,
Bandung:Remaja rosdakarya,
dilapangan, dan bahan rekomendasi bagi Badan ----------, 2012,Standar pembiayaan pendidikan, pengembangan sumber daya manusia.
Bandung:Remaja Rosdakarya, Ghazali, Imam,2005,Aplikasi analisis multivariate
SPSS ,Semarang:Badan Agus
DAFTAR PUSTAKA
dengan
program
penerbit Universitas Diponegoro, 2007,Metode
Erwan Purwanto
Gintings, Abdurrakhman, 2011,Esensi praktis kuantitatif ,Yogjakarta:Gava Media,
penelitian
manajemen pendidikan dan pelatihan buku Ahmadi dan Sofan, 2010,Strategi pembelajaran
ini memberikan berbagai contoh praktis sekolah berstandar internasional &
dokumen yang diperluas yaitu TOR (Term of nasional,
reference) atau kerangka acuan, profosal, publisher,
laporan diklat, Anggara,Sahya, 2016,Administrasi kepegawaian
panduan,
dan
Bandung:Humaniora, negara ,Bandung:CV,Pustaka Setia,
Gomes Faustino Cardoso, 2003,Manajemen sumber Anwar, Mohd, Idoch, H, 2004,Administrasi
daya manusia, Jogjakarta: Andi, pendidikan
Gunawan, Imam dan Djum Djum Noor Benty, Pendidikan, Jakarta:Alfa Beta,
Arikunto, Suharsimi, 1988,Penilaian program pendidikan ,Bandung:Alfabeta, pendidikan , Jakarta:PT Bina Aksara,
1991,Perencanaan dan Arikunto,
Hamalik,
Oemar,
pendidikan ,Bandung:Mandar 2008,Manajemen pendidikan, Jogjakarta :
2007,Pengelolaan pembiayaan Atmodiwirio, Soebagia, 1993,Manajemen training
Universitas Negeri,
Harsono,
Jakarta : Pustaka book pedoman
dan Mumuh Muhsin, -----------,2000,Manajemen Pendidikan Indonesia,
training, Jakarta : Balai pustaka,
Heryati,
Yeti,Hj,
2014,Manajemen sumber daya pendidikan, Jakarta:Ardadizya Jaya,
Bandung:Pustaka Setia, Ardianto, Elvinardo, 2010,Metode penelitian untuk
Nugroho, 2009,Pemikiran public relations kuatitatif dan kualitatif
Hidayanto,
Dwi
Kependidikan , Jakarta:Artha karya Indonesia, pengantar
Anato Irawan Prasetya, 1999,Logika dan prosedur Presiden of international public relation
Elizabeth
Goenawan
penelitian pengantar teori dan panduan association (IPRA) , Jakarta:Balai pustaka,
praktis penelitian social bagi mahasiswa dan Arsmstrong, Michael, 1995,The personil & training
peneliti pemula, Jakarta : STIA-LAN, databook , London:Kogan page,
Jogiyanto, 2008,Metodologi penelitian sistem Basri,
informasi , Jogjakarta : Andi,2008, 2015,Manajemen
Hasan,H dan
Rusdiana,
H,A,
& Kadir, M, Sarjan, 1982,Perencanaan pendidikan pelatihan,Bandung:CV, Pustaka Setia,
pendidikan
non formal , Surabaya, Jakarta : Usaha Bungin,
Komunikasi, ekonomi,dan kebijakan publik Kadir, M, Statistika untuk penelitian ilmu sosial serta ilmu-ilmu sosial lainnya , Jakarta :
(dilengkapi dengan output program SPSS), Prenada media,
Bandung : Rosemata sampurna, 2010, Darmawan,
Kamil, Mustofa, 2010,Model pendidikan dan Bandung:Remaja rosdakarya,
2013,Teknologi
pembelajaran ,
pelatihan (Konsep dan aplikasi), Bandung, Daryanto, 2014,Manajemen diklat, Jakarta:Gava
Alfabeta,
Media, -----------,2009, Pendidikan non formal, Bandung : Djamarah,
Jakarta:Rineka Cipta, Kaswan, 2011,Pelatihan dan pengembangan untu Dwiyogo, Wasis, D, 2013,Media pembelajaran,
meningkatkan kinerja SDM, Bandung : Malang:Universitas Negeri Malang,
Alfabeta,
Maisah,2013,
Pardede Ratlan dan Rehanhard Manurung, 2014, pendidikan ,Jakarta:Gaung Persada,
Manajemen
Analisis jalur path analysis teori dan aplikasi Malayu, Hasibuan, 1994,Manajemen sumber daya
dalam riset bisnis,Jakarta : PT,Rineka Cipta, manusia, Jakarta : Haji Masagung,
Prasetyo dan Bambang, 2007,Metode penelitian Mangkunegara, Anwar Prabu, 2003,Perencanaan
kuantitatif teori dan aplikasi, Jakarta: Raja dan pengembangan sumber daya manusia,
Grafindo,
Bandung : Refika Aditama, 2003, Prihatin, 2011,Teori Administrasi pendidikan, Marzuki, H,M, Salah, 2010,Pendidikan non formal,
Bandung:Alfabeta,
Bandung : Rosdakarya, Priyatno, Duwi, 2014,SPSS 22 pengolah data Maryono, 2010,Konsep Pembiayaan Pendidikan,
terpraktis , Jogjakarta : Andi, Jakarta : Ar-Ruzz Media,
--------- ,2016,Belajar analisis data dan cara Mahdi dan Mujahidin, 2010,Panduan penelitian
dengan praktis untuk menyusun
pengolahannya
SPSS, Yogjakarta:Gava Media, disertasi , Bandung : Alfabeta,
skripsi, tesis, &
Rachim, Abd, H, 2012,Pembiayaan pendidikan Miarsa, Yusufhadi, 2011,Menyemai benih teknologi
pemerintah masyarakat dan orang tua, pendidikan , Jakarta : Kencana Prerana media
Samarinda:LPPM,
group, Rachmawati, Kusdyah, 2008,Manajemen sumber Moleong, Lexy J, Metode penelitian kualitatif,
daya manusia , Jogjakarta: Andi, Bandung:Remaja Rosdakarya,2013,
Riduwan, 2013,Metode & Teknik Menyusun Mohd
Proposal Penelitian , Bandung: Alfabeta, pendidikan
Anwar Idoch, H,
2004,Administrasi
Riduwan dan Akdon, 2009,Rumus dan data Pendidikan, Jakarta:Alfa Beta,
dalam analisis statistika untuk Mohammad,Mustari,2014,Manajemen pendidikan,
penelitian admiministrasi pendidikan bisnis Jakarta:Raja grafika persada,
pemerintahan sosial kebijakan ekonomi Mulyasa H,E,2013,Manajemen & kepemimpinan