PEMBAHASAN PAKET LATIHAN UAN Paket 1

PEMBAHASAN PAKET LATIHAN UAN

  

Paket 1

  6,72

  1. Mol H 2 SO 4 = = 0,3 mol 22, 4

  Berdasar perbandingan koefisien maka diketahui mol L = 0,2 mol Persamaan menjadi :

  2L + 3H 2 SO 4 Æ L 2 (SO 4 ) 3 + 3H 2 0,2 0,3

  Jika diketahui massa L = 5,4 gram, maka 5, 4

  Massa atom L = Ar L = = 27 0,2

  Diketahui netron L = 14, sehingga : Nomor atom L = Massa atom L – netron L

  = 27 – 14 = 13 Nomor atom = proton = elektron 8 M = 2 6 Î 2– ( non logam ) Konfigurasi elektron : 13 L = 2 8 3 Î 3+ ( logam ) Sehingga L dan M akan membentuk ikatan kimia ionik atau elektrovalen. 3+ 2– Dengan rumus : L + M Æ L 2 M 3 Jawaban : D

  2. Sesuai aturan Aufbau maka orbital dengan tingkat energi lebih rendah akan terisi elektron terlebih dahulu sehingga, Ne yang mempunyai nomor atom 10 akan di tambah dengan elektron sebanyak 7 seperti berikut :

  [Ne] 2 5 3s 3p

  Jawaban : A

  3. Konfigurasi Elektron : 11 A = 1s 2s 2p 3s 2 2 6 1 Unsur A terletak pada periode 3 (kulit terluar) dan golongan IA (elektron valensi = 1)

  Jawaban : E

  4. Konfigurasi Elektron : 2 2 6 1 Š Î A = logam 11 A = 1s 2s 2p 3s 2 2 6 2 5

  Î B = non logam Š 17 B = 1s 2s 2p 3s 3p

  Š Ikatan yang terbentuk adalah ikatan ionik atau elektrovalen ( elektron yang dilepas A akan diikat oleh B )

  Jawaban : A

  5. Š pemutihan gula tebu dan penjernihan air adalah adsorbsi Š penyaringan debu dan pembentukan delta adalah koagulasi Š pencucian darah adalah dialisis

  Jawaban : A

  6. Perhatikan diagram PT antara pelarut dan larutan non elektrolit !

  P

  • –20 –15 5 10 35 40 T

  Dari gambar diketahui bahwa : o ΔTb = 40 – 35 = 5 ΔTb = Kb . m

  5 5 = 1,82 . m Î jadi m = = 2,75 m 1,82

  Jawaban : D

  7. Suatu alat dirangkai sebagai berikut;

  lampu

  X C C

  air suling

  Jika dalam air suling tersebut dimasukkan zat-zat sebagai berikut maka yang menghantar listrik adalah natrium klorida (elektrolit) Š etanol Înon elektrolit ( tidak menghantar listrik ) Š timbalÎlogam/bukan ion ( tidak menghantar listrik ) Š gula Înon elektrolit (tidak menghantar listrik) Š belerangÎnon logam/bukan ion ( tidak menghantar listrik )

  Jawaban : C 8. Suatu zat dengan jumlah ion sama, makin besar Ksp makin besar juga kelarutannya.

  Š Untuk yang dua ion AgCl dan AgI, AgCl mem-punyai kelarutan yang lebih besar yaitu: –10 − 10 –5 Ksp AgC l = 10 Î kelarutannya = 10 = 10 M

  Š Untuk yang tiga ion Ag 2 CrO 4 , Ag 2 S, dan Ag 2 C 2 O 4 , Ag 2 C 2 O 4 mempunyai kelarutan yang paling besar yaitu:

  − 12

  • –11 –4
  • 3

      11.10 Î kelarutannya =

      Ksp Ag 2 C 2 O 4 = 1,1.10 M ≈ 10

      4 Jawaban : E

      9. Uji kertas lakmus

       Sifat Biru Merah

      NaCN BASA Biru Biru K 2 SO 4 NETRAL Biru Merah

      NH Cl ASAM Merah Merah 4 HCOOK BASA Biru Biru KCl NETRAL Biru Merah

      Jawaban : B

      10. Perhatikan gambar, mula-mula pH larutan adalah sekitar 13, – + Æ –1 –1 –1 + KOH K OH

      10 M 10 M 10 M dan pada volume HNO 3 sekitar 25 ml (sama seperti volume KOH) adalah merupakan titik ekivalen yaitu sekitar pH = 7.

      pH

      13

      7 10 20 30 40 50 60 Vol. HNO 3 Jawaban : E

      11. Cara menanggulangi sampah plastik yang paling benar Š didaur ulang Š mengurangi penggunaannya Š menciptakan yang dapat dibiodegradasi

      Jawaban : A

      12. [H+] = Ka x M asam Lemah -5 -1 = 10 x 10 -6 –3

      = 10 = 10 M –3

      pH mula-mula = –log 10 = 3

      Mr NaCH COO = 82 3 0,82 –2

      Mol NaCH 3 COO = = 10 mol

      82 –2 Mol CH 3 COOH = 100 x 0,1= 10 mmol = 10 mol

      Setelah reaksi, kita gunakan rumus Buffer : + mol asam [H ] = Ka . mol garam -2 + –5 –5

      10 [H ] = 10 . = 10 -2

      10 –5

      pH akhir =–log 10 = 5 Jawaban : B

      13. Jika dalam 2 hari = 60 ton silika (SiO ), maka dalam 2 1 hari = 30 ton = 30000 kg Mr SiO 2 = 28 + 2.16 = 60 30000 kg mol SiO 2 = = 500 kmol

      60 SiO 2 (s) + 2 C (s) Æ Si (s) + 2 CO (g)

      1 Sesuai persamaan reaksi maka Silikon yang terbentuk = x 500 kmol = 500 kmol

      1 Jadi massa silikon yang dihasilkan dalam 1 hari adalah: 500 kmol x 28 = 14000 kg = 14 ton

      Jawaban : D

      14. Mol HCl = 100 mL X 1 M = 100 mmol = 0,1 mol 0,54

      Mol Al = = 0,02 mol

      27 Persamaan setaranya :

      6 HCl Æ 2 AlCl 3

    • 2 Al +

      3 H 2

    • 0,02 0,1 - 0,02 0,06 0,02 0,03
    • 0,04 0,02 0,03 Sesuai hukum : Perbandingan koefisien = perbandingan mol, maka diperoleh H 2 = 0,03 mol

      Dalam STP berarti = 0,03 x 22,4 liter = 0,672 liter

      Jawaban : C

      15. Larutan Natrium tiosulfat 100 mL 1 M direaksikan dengan HCl 50 mL 1 M dengan persamaan : Na S O (aq) + 2 HCl (aq) Æ 2 NaCl (aq) + H SO (aq) + S (s) 2 2 3 2 3 mol Na 2 S 2 O 3 = 100 mL x 1 M = 100 mmol = 0,1 mol mol HCl = 50 mL x 1 M = 50 mmol = 0,05 mol

      Na 2 S 2 O 3 (aq) + 2 HCl (aq) Æ 2 NaCl (aq) + H 2 SO 3 (aq) + S (s) 0,1 mol 0,05 mol

      0,025 mol 0,05 mol 0,075 mol -

      Sesuai hukum:

      Perbandingan koefisien = perbandingan mol yang bereaksi, maka diperoleh: sisa Na 2 S 2 O 3 = 0,075 mol

      Jawaban : E

      16. Beberapa kegunaan makanan dalam tubuh di antaranya sebagai berikut : Š sumber energi utama, fungsi karbohidrat Š enzim pengkatalis metabolisme, fungsi protein Š antibodi, fungsi protein Š komponen utama kontrol genetika, fungsi asam nukleat

      Jawaban : B

      17. Asam amino essensial yaitu asam amino yang tidak dapat dibuat oleh tubuh manusia: Š Arginin Š Lisin Š Histidin Š Isoleusin Š Leusin Š Fenilalanin Š Metionin Š Treonin Š Triptofan Š

      Valin

      Asam amino non essensial yaitu asam amino yang dapat dibuat oleh tubuh manusia:

      Š Alanin Š Glutamin Š Serin Š Tirosin Š Asam glutamat

      Š Asam aspartat Š Prolin Š Sistein Š Asparagin Š Glisin

      Jawaban : C

      18. Di bawah ini adalah jenis polimer alami yang berpolimerisasi secara kondensasi maupun adisi: Š karet Î polimerisasi adisi Š protein Î polimerisasi kondensasi Š DNA Î polimerisasi kondensasi Š selulosa Î polimerisasi kondensasi Š amilum Î polimerisasi kondensasi

      Jawaban : A

      19. Ciri alkohol tersier: Š bukan 1-alkanol Š ada unsur “kembar”

      Ciri alkohol sekunder: Š bukan

      1-alkanol Š ada unsur “beda” Š isopropanol

      Ciri alkohol primer: Š 1-alkanol Š semua iso-alkanol kecuali isopropanol Jadi : 3-metil-2-butanol Îalkohol sekunder

      2-metil-1-butanolÎalkohol primer 3-pentanolÎalkohol sekunder 2-pentanolÎalkohol sekunder 2-metil-2-butanolÎalkohol tersier

      Jawaban : E

      20. Dua molekul asam amino akan berikatan yang disebut ikatan peptida dengan melepaskan molekul air (H 2 O)

      Jawaban : A

      21. Isomer fungsional dari butanal adalah senyawa golongan alkanon (keton): Butanal mempunyai jumlah karbon 4 buah maka yang tepat mempunyai 4 buah karbon dari keton adalah metilpropil keton, sehingga:

      Isomer fungsional butanal CH 3 –CH 2 –CH 2 –CHO: O CH 3 – C – CH 2 – CH 3 metil etil keton

      Jawaban : B

      22. Cara membedakan reaksi secara mudah : Š Adisi ikatan rangkap Îikatan tunggal

    • ikatan rangkap tiga Îikatan rangkap dua Š Substitusi Îikatan tunggal
    • ikatan tunggal

      Îikatan rangkap

    • ikatan rangkap

      Š Eliminasi

    • ikatan tunggalÎikatan rangkap

      Dari 3 macam reaksi : (1) CH 3 CH=CHCH 3 + Cl 2 Æ CH 3 –CHCl– CHCl–CH 3 (adisi)

      (2) CH 2 Cl 2 + Cl 2 Æ CHCl 3 + HCl (substitusi) (3) CH 3 CH 2 Cl + KOH Æ CH 2 =CH 2 + KCl + H 2 O (eliminasi)

      Jawaban : D

      23. Nama senyawa yang dihasilkan pada persamaan (1) pada soal di atas: CH 3 –CHCl– CHCl–CH 3

      2,3-dikloro-butana

      Jawaban : C

      24. Perhatikan gambar ! OH NO 2 NO 2

      2,4-dinitro-fenol

      Jawaban : D

      ⇔ CaO(s) + CO

      25. Menurut reaksi : CaCO 3 (s) 2 (g) ; ∆H > 0

      Supaya CaO yang dihasilkan makin banyak dapat dilakukan dengan cara: Menaikkan suhu, dengan menaikkan suhu maka reaksi akan bergeser ke kanan ( dalam hal ini reaksi endoterm =

      ∆H > 0 ) Menurunkan tekanan, dengan menurunkan tekanan maka kesetimbangan bergeser ke kanan, karena koefisien reaksi di kanan lebih besar ( ingat dalam kesetimbangan kita tidak dapat melibatkan solid, jadi koefisien di kanan = 1 )

      Menaikkan volume, dengan menurunkan tekanan maka kesetimbangan bergeser ke kanan, karena koefisien reaksi di kanan lebih kecil.

      Jawaban : B

      26. Reaksi eksoterm adalah reaksi pelepasan panas sehingga ∆H = – dan entalpi lingkungan bertambah, sedangkan entalpi sistem berkurang.

      Jawaban : C

      27. Perhatikan siklus diagram berikut : 1 = –790 kJ

      ∆H

      2S(s) + 3O 2 (g) 2 = –593 kJ ∆H 3 = X kJ

      2SO 3 (g) ∆H

      2SO 2 (g) + O 2 (g)

      Dari diagram tersebut : = + 1 2 3 ∆H ∆H ∆H

    • –790 kJ = –593 kJ + X +

      X = –790 kJ 593 kJ X = –197 kJ

      Jawaban : A

      28. Laju tinggi jika luas permukaan sentuhan semakin besar jadi: serbuk > granula > lempeng Juga bila konsentrasi reaktan besar maka laju juga besar, dari data maka pada percobaan 5 mewakili kondisi yang dimaksud.

      Jawaban : E

      29. Pada reaksi 2A + B ´A 2 B diketahui bahwa reaksi berorde nol terhadap B, maka hubungan reaksi awal dengan berbagai konsentrasi awal zat B itu diperlihatkan oleh grafik.

      v v v [B] [B] [B]

      Orde = 0 Orde = 1 Orde = 2

      Jawaban : A

      30. 2 NO (g) +Cl 2 (g) ´ 2 NOCl (g) Laju reaksi : 0,5 v = k [NO] [Cl 2 ]

      Konsentrasi NO naik 2 x dan Cl 0,5 2 naik 4 x maka : k 2 4 V [ ][ ] 2

      = 0,5

      V 1 k 1 1

      [ ][ ]

      2 2 V [ ][ ] 2

      = Î V = 4 V 2 1 V 1 1 1 [ ][ ]

      Jawaban : A

      22, 4 31. mol H 2 = = 1 mol

      22, 4 Jumlah mol elektron = jumlah muatan listrik yang dipakai +

      Perhatikan persamaan berikut:

      2 H + 2e Æ H 2

      2 F 1 mol

      2+

      Cu + 2e Æ Cu

      2 F 1 mol Jadi massa tembaga yang terbentuk adalah : mol x Ar Cu = 1 x 63,5 = 63,5 gram

      Jawaban : C Gambar berikut digunakan untuk menjawab soal nomor 32 dan 33.

      V Mg Cu Diketahui: 2+ o 2+ Cu / Cu E = +0,34 Volt 2+ Mg / Mg E = –2,37 Volt 2+ o Mg 2– Cu 2– SO 4 SO 4

      32. Yang mempunyai potensial reduksi lebih rendah akan mengalami oksidasi di anoda dan dalam notasi sel ditulis disebelah kiri dengan bilangan oksidasi bertambah besar.

      Sedangkan yang mempunyai potensial reduksi tinggi akan mengalami reduksi di katoda ditulis disebelah kanan dengan bilangan oksidasi berkurang.

      Jawaban : B

    o o

      33. Potensial sel volta rangkaian tersebut = E reduksi – E oksidasi = 0,34 ( –2,37 ) –

      = 2,71 volt

      Jawaban : E

      34. Lemak terhidrolisis menjadi gliserol dan asam alkanoat dengan reaksi : Lemak + H 2 O Æ gliserol + asam alkanoat

    • + Jawaban : D

      35. KClO 3 (s) + S (s) + H (aq) Æ KCl (aq) + SO 2 (g) + H 2 O (l)

    • +5 –1 0 +4 oksidasi reduksi Zat yang merupakan oksidator yang mengalami reduksi. Jawaban : E

      36. kasiterit = SnO 2 ( bijih utama logam timah ) kalkosit = Cu 2 S cinabar = HgS kalkopirit = CuFeS 2 galena = PbS

      Jawaban : A

      37. Beberapa sifat gas mulia:

      a. berwujud gas pada suhu kamar b. oksidator

      c. elektronegatif

      d. molekul monoatomik

      e. sukar bereaksi

      Jawaban : D

      38. Elektrolisis dalam proses pembuatan tembaga adalah untuk memurnikan tembaga hasil pengolahan.

      Jawaban : A

      39. Beberapa sifat unsur transisi: 1. tidak dapat dipakai sebagai katalis

      2. bersifat logam 3. bilangan oksidasi lebih dari satu 4. umumnya membentuk senyawa berwarna

      5. membentuk ion kompleks 6. reduktor yang baik

      Jawaban : C

      40. Unsur halogen yang mempunyai sifat oksidator terkuat yang mempunyai nomor atom paling kecil, seiring dengan bertambahnya nomor atom sifat oksidator berkurang.

      Jawaban : A

      

    Paket 2

      1. Kesadahan sementara air terjadi karena dalam air terdapat senyawa yang mengandung salah – 2+ 2+ satu atau semua ion-ion: Ca , Mg , HCO 3 . Kesadahan tetap air terjadi karena dalam air terdapat senyawa yang mengandung salah satu – – – – 2+ 2+ 2– atau semua ion-ion: Ca , Mg , SO , F , Cl , Br , I . 4 Jawaban : E 2 2 6 2 6 2 10 6 2 10 6 2 14 7 2. 77 Ir = 1s 2s 2p 3s 3p 4s 3d 4p 5s 4d 5p 6s 4f 5d

      Xe

      Jawaban : B 2 2 6 2 6 2 10 6 2 10 3 3. 51 X = 1s 2s 2p 3s 3p 4s 3d 4p 5s 4d 5p

      Elektron valensi = s + p = 2 + 3 = 5 ( golongan VA ), Kulit terluar = 5 ( periode 5 ).

      Jawaban : C

      4. ikatan elektrovalen = ikatan ionik 2+ 2+ + + + Ikatan antara logam dengan non logam, dalam hal ini ion logam = Na , Li , K , Ca , Pb 2– – 2– – + Ion non Logam = SO 4 , H , Cl , Br , O

      Jawaban : D

      5. Kelebihan elektrolit dalam suatu dispersi koloid biasanya dihilangkan dengan cara dialisis dengan menggunakan selaput semi permiabel.

      Jawaban : C

      6. = Kf x m ∆Tf

      0,372 = 1,86 x m 0,372 m = = 0,2 molal

      1,86 x m ∆Tb = Kb = 0,52 x 0,2 o = 0,104 C

      Jawaban : B

      7. karbon monoksida = menyebabkan keracunan karena mengikat Hb lebih kuat dari O 2 , nitrogen = zat terbanyak di udara detergen = menyebabkan polusi pada tanah dan air, merupakan pencemar karena zat-zat yang terkandung dapat mengganggu makhluk di tanah dan air. helium = gas mulia dapat, bukan pencemar

      Jawaban : B

      8. Dari suatu eksperimen diperoleh data sebagai berikut;

      Bahan Nyala Lampu

      A + air Terang B + air Tidak menyala C + air Nyala redup

      Kekuatan elektrolit sesuai dengan data di atas adalah A > C, sebab B bukan elektrolit

      Jawaban : E

      9. Perhatikan gambar berikut !

      100

      80

      60

      40

      20 I o

    II III

      IV V P = Xp . P

      mol pelarut o

      P = . P

      mol pelarut + mol zat terlarut Dari formula tersebut maka dapat disimpulkan Tekanan uap larutan terbesar jika mol zat terlarutnya terkecil. Jika sumbu x menunjukkan jenis larutan, dan sumbu y menunjukkan mol zat terlarut. Dan dinyatakan mol partikel pelarutnya sama, maka yang mempunyai tekanan uap paling besar larutan IV.

      Jawaban : D 10.

    • – 2+ Æ

      Mg(OH) 2 Mg + 2 OH s 2s 2 Ksp Mg(OH) –12 2 = s (2s) 3 4 x 10 = 4 s

      − 12 3 4 x 10 –4 s = = 10 Molar

      4 massa Mg(OH) 1000 2 M = x Mr Mg(OH) 500 2 massa Mg(OH)

      − 4 2

      10 = x

      2

      58

      58

      − 4

      massa Mg(OH) = x10 2

      2

      − 4

      = 29 x 10 gram

      Jawaban : C

    • –5

      11. Jika diketahui Kb NH OH = 10 , 4

    • –1 pH larutan garam NH Cl yang mempunyai konsentrasi 0,1 molar ( 10 M ) – +
    • 4 NH 4 Cl Æ NH –1 –1 –1 4 + Cl

        10

        10

        10 Kw + [H ] = x Konsentrasi KATION Garam

        Kb

        − 14 −

      14

      • + 10
        • 10 −
        • 1 [H ] = x Konsentrasi NH = x 10 4

            − 5 −

          5

            10

            10

            − − 10 5

          • –5 =

            10 = 10 pH = – log 10 =

            5 Jawaban : D

            pH

            12. Perubahan pH pada titrasi CH 3 COOH dengan NaOH digambarkan oleh

            7 Vol. NaOH

            Mula-mula pH sedikit di bawah 7 ( CH 3 COOH = asam lemah ), setelah ditambahkan NaOH ( basa kuat ) maka pH naik secara perlahan dan berakhir pada sedikit di bawah 14 .

            Jawaban : D

            13. Diketahui: V = 1 atm n = 0,75 mol R = 0,082 L atm / mol K o

            T =

            27 C + 273 = 300 K

            Gunakan Rumus Gas Ideal:

            n x R x T V =

            P 0,75 x 0,082 x 300

            V =

            1 Jawaban: E

            14. Perhatikan persamaan berikut:

            4 NH + 3 (g) + 5 O 3 2 (g) ´ 3

            4 NO (g)

            6 H 2 O (g) 50 cm 60 cm

            50 amonia = = 12,5

            4

            60 oksigen = = 12 (habis bereaksi / reaktan pembatas, maka dijadikan “patokan” )

            5 Susunan persamaan menjadi:

            4 NH (g) + 5 O + 3 3 2 (g) ´ 3

            4 NO (g)

            6 H 2 O (g) 3 60 cm 3 3 - - Mula : 50 cm 3 Bereaksi: 48 cm 60 cm 48 cm 72 cm

            4

            4

            6 x 60 = 48 x 60 = 48 x 60 = 72

            5

            5

            5 Ingat ! perbandingan volume yang bereaksi = perbandingan koefisien

            Jawaban: C

            15. Pada akhir reaksi didapatkan 8 L gas H 2 S, maka berlaku:

            8 mol H S = x 1 mol = 0,4 mol 2

            20 FeS + 2 HCl ´ FeCl 2 + H 2 S Bereaksi: 0,4 mol 0,4 mol

            Perhatikan!

            Perbandingan mol bereaksi = perbandingan koefisien Massa FeS = mol FeS x Mr FeS

            = 0,4 mol x ( 56 + 32 ) = 35,2 gram

            Jawaban : D

            16. H H CH 3 – C – CH 3 + NaOH ´ CH 3 – C = CH 2 + NaBr + H 2 O

            Br Adanya ikatan tunggal menjadi ikatan ganda mencirikan reaksi eliminasi.

            Jawaban : C

            17. Perhatikan senyawa karbohidrat di bawah ini : Î glukosa monosakarida galaktosa monosakarida selulosa Î polisakarida fruktosa Î monosakarida sukrosa Î disakarida

            Jawaban : E

            18. Beberapa polimer yang terbentuk melalui proses kondensasi:

            Nilon, dakron(poliester), protein, amilum, selulosa, DNA

            Beberapa polimer yang terbentuk melalui proses adisi:

            Karet, PVC, polipropilen, poliisoprena

          • + Jawaban : A

            19. [H ] = Ka x Konsentrasi Asam Lemah

            − + 5 − 1

            [H ] = 2 x 10 x 2 x 10

            − 6 − 3 +

            [H ] = 4 x 10 = 2 x 10 –3 pH = –log 2 x 10 = 3 – log 2

            Jawaban : A

            20. Campuran 100 mL asam lemah HA 0,2 M dengan 100 mL basa kuat LOH 0,1 M –5 ( Ka = 1,75 x 10 ).

          • HA LOH ´ LA + H O
          • 2<

            • Mula: 20 mmol 10 mmol - Bereaksi:

            10 mmol 10 mmol 10 mmol 10 mmol

          • 10 mmol 10 mmol 10 mmol

            buffer asam

            Untuk mencari pH gunakan rumus: Konsentrasi sisa Asam Lemah

            [H+] = Ka x Konsentrasi Garam –5 10 mmol

            [H+] = 1,75 x 10 x –5 10 mmol [H+] = 1,75 x 10 pH = 5 – log 1,75

            Jawaban : E

            2,8

            21. Pada STP = 2,8 liter Î x 1 mol = 0,125 mol 22, 4

            4,25 Maka Mr gas = = 34

            0,125

            Jawaban : E

            22. Perhatikan persamaan berikut: Æ

            2 N 2 O 3

            2 N 2 + 3 O 2 2 mol 2 mol 3 mol Æ 4 mol 2 mol 2 mol

            Mol N 2 = 2 mol + 2 mol = 4 mol Mol O 2 = 3 mol + 2 mol = 5 mol perbandingan gas nitrogen dan oksigen = 4 : 5

            Jawaban : C

            23. Perhatikan reaksi berikut: Æ

          • 2 S

            3 O 2

            2 SO 3 0,1 mol 0,1 mol

            8 SO 3 = = 0,1 mol

            80 Maka mol S = 0,1 mol ( perbandingan koefisien = perbandingan mol yang bereaksi ) Massa S = 0,1 mol x 32 = 3,2 gram massa cuplikan 100%

            = massa S 80% 100% massa cuplikan = x 3,2

            80% = 4 gram

            24. Protein berdasarkan bentuknya: Kolagen (fiber) Albumin (globular)

            Keratin (fiber) Protamin (globular)

            Jawaban : B

            25. Diketahui :

            6 C + 3 H 2 ´ C 6 H 6 ; ∆H = + 83 kJ/mol

          • C O ´ CO ;
          • 2 2 ∆H = –394 kJ/mol

              H 2 + ½ O 2 ´ H 2 O ; ∆H = –286 kJ/mol

              Perubahan entalpi pembakaran C 6 H 6 : C 6 H 6 ´

              6 C + 3 H 2 ∆H = – 83 kJ/mol

              6 C

              6 O 2 ´ + 6 CO 2 ∆H = –394 kJ/mol

              3 H 2 + 1,5 O 2 ´

              3 H 2 O ∆H = –286 kJ/mol

              C 6 H 6 + 7,5 O 2 ´

              6 CO 2 + 3 H 2 O ∆H =–3305 kJ/mol

              Jawaban : B

              26. Jika energi ikatan rata-rata dari: C=C 146 kkal/mol C–C 83 kkal/mol C–H 99 kkal/mol C–Cl 79 kkal/mol H–Cl 103 kkal/mol

              Maka perubahan entalpi pada adisi etena dengan asam klorida: H H H H

            • – C = C + H Cl Æ H – C – C – Cl H H H H ∆H = Σ energi ikatan pemutusan – Σ energi ikatan pembentukan ∆H = [(C = C + 4 . C – H + H – Cl) – (C – C + 5 . C – H + C – Cl)]

              ∆H = [(146 + 4 . 99 + 103) – (83 + 5 . 99 + 79)] ∆H = [(146 + 396 + 103) – (83 + 495 + 79)] ∆H = 645 – 657 ∆H = – 12 kkal/mol

              Jawaban : C

              27. Dari data percobaan berikut : [NO] [H 2 ] Laju reaksi

              0,6 M 0,1 M 3,2 M/s 0,6 M 0,3 M 9,6 M/s 0,2 M 0,5 M 1,0 M/s 0,4 M 0,5 M 4,0 M/s

              Orde reaksi terhadap NO untuk : 2 NO(g) + 2 H 2 (g) ´ N 2 (g) + 2 H 2 O(l) H 2 yang bernilai sama ada pada persamaan 3 dan 4, maka: m n 2 m n 2 m n m n m n m n

              k [NO] [H ]

              [SO ] [O ] Kc =

              O

              1 1 2X = 2

              X 1 2X = 2X

              1 X =

              4 −

              − Sehingga SO 3 = 0,5 mol; SO 2 = 0,5 mol; dan O 2 = 0,25 mol 2 2 2 2 3 2

              2

              [SO ]

              2X X Dalam keadaan setimbang : 3 2 SO

              1

              1

              2

              4 Kc =

              1

              2 Kc = 0,25 ⎡ ⎤ ⎡ ⎤ ⎢ ⎥ ⎢ ⎥ ⎣ ⎦ ⎣ ⎦

              ⎡ ⎤ ⎢ ⎥ ⎣ ⎦

              Kc

              2 =

              2X 2X X Setimbang: 1 – 2X

              V4 =

              Δn

              V3 k [NO] [H ] 4 k [0,4] [0,5]

              = 1 k [0,2] [0,5] 4 [0,4] [0,5]

              =

              1 [0,2] [0,5]

              2 m = 4 Î m = 2

              Jawaban : C

              28. Kp = Kc ( R . T )

              ∆n = jumlah koefisien kanan – jumlah koefisien kiri Perhatikan! Kp dan Kc sama, jika nilai

              Mula: 1 mol - - Bereaksi:

              ∆n = 0 ( koefisien yang dihitung yang berfase aqueous dan gas )

              Jawaban : D

              29. Bensin dengan bilangan oktan 92, ini berarti bensin mengandung 92% isooktana dan sisanya n-heptana.

              Jawaban : E

              30. Mol SO 3 = 80 gram = 1 mol

              80 Pada suhu tertentu dalam ruang 1 liter terdapat kesetimbangan:

              2 SO 3 (g) ⇔

              2 SO 2 (g) + O 2 (g)

              Jawaban : B

              31. Sepotong logam seng dicelupkan dalam larutan CuSO yang berwarna biru. Ternyata warna 4 biru semakin luntur dan seng semakin mengecil.

              Berarti terjadi peristiwa kimia sebagai berikut, Î Seng teroksidasi karena mempunyai potensial reduksi lebih kecil dari pada tembaga, terjadi 2+ perpindahan elektron dari Zn ke Cu (Zn melepaskan elektron)

              Î Ion tembaga akan tereduksi Î Terjadi reaksi redoks

              Jawaban : A

              32. H C O dapat dioksidasi dengan KMnO menurut persamaan : 2 2 2– 2+ + – 4 4 C 2 O 4 + MnO 4 + H ´ Mn + H 2 O + CO + – 2 2+ 4 Æ 2–

              8 H + 5 e Mn + + Reduksi : MnO

              4 H 2 O x

              2 Æ

              Oksidasi : C 2 O 4 – 2– 2+ +

              2 CO 2 + 2 e x 5 Persamaan menjadi : 5 C 2 O 4 + 2 MnO 4 + 16 H ´ 2 Mn + 8 H 2– – 2 O + 10 CO 2 Jadi untuk mengoksidasi 1 mol ion C 2 O 4 diperlukan ion MnO 4 sebanyak =

              2 x 1 mol = 0,4 mol

              5 Jawaban : D i . t . me 33. massa =

              96500 108 5 A . 7200 sekon .

              1 massa = 96500

              38880 massa = gram ≈ 40,29 gram

              96500

              Jawaban = C

            • 34. Elektrolisis Larutan Na SO
            • 2 4 Di Katoda yang tereduksi adalah air dengan persamaan :

                2H 2 O(l) + 2e ´ 2OH (aq) + H 2 (g) Karena potensial reduksi air lebih besar jika dibandingkan dengan natrium.

                Jawaban : A

                35. Perhatikan skema di bawah ini:

                5

                4

                1

                2

              3 Zn

                Al Pt Mn Fe Fe Mg Fe Fe Fe

                Besi akan mengalami korosi paling cepat jika dihubungkan dengan logam yang berpotensial reduksi lebih tinggi dari potensial reduksi besi dalam hal ini Pt (platinum).

                Jawaban : C

                36. Beberapa sifat logam alkali: Î mudah bereaksi dengan air Î berwarna putih mengkilap Î bereaksi dengan udara membentuk oksida basa

                Î lunak dan mudah diiris dengan pisau Î di alam dalam bentuk senyawa

                Jawaban : E

                37. Pasangan unsur gas mulia, yang senyawanya paling dapat disintesis, dibanding dengan gas mulia lain adalah Ksenon dan Kripton.

                Jawaban : E Wacana berikut digunakan untuk menjawab soal nomor 38 - 40.

                Reaksi bertahap reduksi bijih besi sebagai berikut :

                3 Fe 2 O 3 + CO Æ 2 Fe 3 O 4 + CO 2 Fe 3 O 4 + COÆ 3 FeO + CO 2 FeO + COÆ Fe + CO 2

                38. Fe 3 O 4 = magnetit Hematit = Fe 2 O 3 Magnesit = MgCO 3 Pirit = FeS 2 Silvit = KCl

                Jawaban : B

                112 39. 112 kg besi murni = = 2 kmol

                56 Berdasar perbandingan mol = perbandingan koefisien maka: FeO + CO Æ Fe + CO 2 2 kmol 2 kmol 3 O 4 + CO Æ

                3 FeO CO + Fe 2 0,67 kmol 2 kmol

              • 3 Fe
              • 2 O 3 CO Æ

                  2 Fe 3 O 4 + CO 2

                  1 kmol 0,67 kmol

                  Fe 2 O 3 yang dibutuhkan = mol Fe 2 O 3 x Mr Fe 2 O 3 = 1 kmol x ( 112 + 48 )

                  = 160 kg

                  Jawaban : E

                  40. Kegunaan besi yang dipadu dengan karbon kurang dari 2 %, kromium 14% - 18%, nikel ± 8 % adalah untuk membuat baja tahan karat untuk perkakas dapur.

                  Jawaban : D

                  

                Paket 3

                  1. Kesadahan sementara air terjadi karena dalam air terdapat senyawa yang mengandung salah – 2+ 2+ satu atau semua ion-ion: Ca , Mg , HCO 3 . Kesadahan tetap air terjadi karena dalam air terdapat senyawa yang mengandung salah satu 2+ – 2+ – – – 2– atau semua ion-ion: Ca , Mg , SO 4 , F , Cl , Br , I .

                  Jawaban : B 2 2 6 2 6 2 10

                6

                2 10 6 2 14 2 2. 72 Hf = 1s 2s 2p 3s 3p 4s 3d 4p 5s 4d 5p 6s 4f 5d

                  Xe

                  Jawaban : E 2 2 6 2 6 2 10

                1

                3. 31 X = 1s 2s 2p 3s 3p 4s 3d 4p

                  Elektron valensi = s + p = 2 + 1 = 3 ( golongan IIIA ), Kulit terluar = 4 ( periode 4 ).

                  Jawaban : C

                  4. Ikatan kovalen koordinat terjadi antara non logam dengan non logam, salah satu unsur katakan unsur A memakai elektron unsur lain (B), tetapi unsur B tidak memakai elektron unsur A.

                  Jawaban : A

                  5. Partikel koloid bermuatan listrik karena penyerapan ion-ion pada permukaan koloid oleh koloid lain. Penyerapan pada permukaan inilah yang disebut adsorbsi.

                  Jawaban : A o

                  6. 0,40 C ΔTf = massa = 5 gram pelarut = 250 gram Kf molal air = 1,8

                  Δ Tf = Kf . m massa 1000 Δ Tf = Kf . .

                  Mr pelarut(gr) 5 1000 0, 4 = 1,8 . .

                  Mr 250 5 1000 Mr = 1,8 . .

                  0,4 250 Mr = 90

                  Jawaban : E

                  7. Diketahui: Massa NaCl = 2,34 gram (Mr = 58,5) Vol. Larutan = 200 mL o

                  Suhu =

                  27 C + 273 = 300 K R = 0,082 L atm / mol K + – NaCl Æ Na + Cl ( jumlah koefisien = n = 2 ) Î i = 1 + ( n – 1 )

                  α 1 ( 2 – + i = 1 )

                  1 i = 2 π = M . R . T . i massa 1000 π = . . R . T . i

                  Mr vol. lar (mL) 2,34 1000

                  π = . . 0,082 . 300 . 2 58,5 200

                  π = 0,04. 5 . 49,2 π = 9,84

                  Jawaban : E 8. 2+ 3 ) 2 Pb

                  Æ

                • Pb(NO

                  2 NO 3

                • 0,01 M 0,01 M 0,02 M 2+

                  Æ Mn(NO + 3 ) 2 Mn

                  2 NO 3

                  0,01 M 0,01 M 0,02 M

                • – 2+

                  Æ Zn(NO ) Zn + 3 2

                  2 NO 3

                • + 0,01 M 0,01 M 0,02 M
                  • Æ

                    NaOH Na + OH –6 –6 –6

                    10

                     10

                  10 Jika Q < Ksp Î elektrolit belum mengendap / masih melarut

                    Jika Q = Ksp Î larutan akan tepat jenuh Jika Q &gt; Ksp Î elektrolit mengendap –16 2+ 2 – Ksp Pb(OH) 2 = 2,8 x 10 Î Q Pb(OH) 2 = [Pb ][OH ] –2 –6 2

                    = 10 x [10 ] –14 = 10

                    Q Pb(OH) 2 &gt; Ksp Pb(OH) 2 ( mengendap ) 2+ – –14 2 Ksp Mn(OH) = 4,5 x 10 Î Q Mn(OH) = [Mn ][OH ] 2 2 –2 –6 2 = 10 x [10 ] –14 = 10

                    Q Mn(OH) 2 &lt; Ksp Mn(OH) 2 ( melarut ) 2+ – –17 2 Ksp Zn(OH) 2 = 4,5 x 10 Î Q Zn(OH) 2 = [Zn ][OH ] –2 –6 2 = 10 x [10 ] –14 = 10

                    Q Zn(OH) 2 &gt; Ksp Zn(OH) 2 ( mengendap )

                    Jawaban : E

                    9. Merubah lakmus merah menjadi biru ( larutan Basa ) Garam-garam:

                    (NH 4 ) 2 SO 4 = asam (hidrolisis) (CH 3 COO) 2 Ba = basa (hidrolisis)

                    Ca(NO 3 ) 2 = netral FeCl 3 = asam (hidrolisis) K 2 CO 3 = basa (hidrolisis)

                    Jawaban : D

                    10. Titrasi larutan HCl dengan larutan NaOH 0,2 M menggunakan indikator PP didapatkan data:

                    No Volume Volume

                  NaOH 0,2 M HCl

                  3 3

                    1 25 cm 3 41 cm 3 2 25 cm 39,5 cm 3 3 3 25 cm 39,5 cm

                  • 41 39,5 39,5 Volume rata-rata HCl = = 40

                    3 Konsentrasi larutan HCl : M . V = M . V asam asam basa basa M asam . 40 = 0,2 . 25 M asam = 0,125 M

                    Jawaban : A 11. Penambahan sedikit air dalam larutan buffer tidak menyebabkan terjadinya perubahan pH. Jawaban : C

                    12. Polutan udara yang dihasilkan dari reaksi pembakaran tidak sempurna pada kendaraan bermotor adalah CO.

                    Jawaban : E

                    13. massa Mg = 2,4 gram 2, 4 mol Mg = = 0,1 mol

                    24 Perhatikan reaksi berikut: Æ

                    Mg +

                    2 HCl MgCl 2 + H 2 0,1 mol 0,2 mol 0,1 mol 0,1 mol

                    Dalam STP 1 mol gas = 22,4 liter maka volume gas hidrogen adalah: 0,1 x 22,4 liter = 2,24 liter

                    Jawaban : C

                    50

                    14. Mol KClO 3 = mol 122,5

                    2

                    50

                    50 Mol KCl yang terbentuk = . = mol 2 122,5 122,5

                    3

                    50

                    75 Mol O 2 yang terbentuk = . = mol 2 122,5 122,5

                    50 Massa KCl = x 74,5 = 30,41 gram 122,5

                    75 Massa O 2 = x 32 = 19,59 gram 122,5

                    Massa zat yang dihasilkan = Massa KCl + Massa O 2 = 30,41 gr + 19,59 gr

                    = 50 gr Hal ini sesuai dengan hukum Lavoisier di mana zat sebelum dan setelah reaksi mempunyai massa sama.

                    Jawaban : C

                    15. Pembakaran sempurna 0,2 gram senyawa hidrokarbon dihasilkan 0,66 gram CO 2 dan 0,18 gram H 2 O.

                    12 C dalam CO 2 = x 0,66 = 0,18 gram

                    44

                    2 H dalam H O = 2 x 0,18 = 0,02 gram

                    18 Rumus empiris senyawa tersebut: = mol C : mol H

                    0,18 gram 0,02 gram = :

                    12

                    1 0,18 gram 0,02 gram

                    = :

                    12

                    1 = 0,015 : 0,02 = 3 : 4

                    Jawaban : D 16. Di antara senyawa di bawah ini yang disebut asam benzoat adalah....

                    CHO OH

                  NH

                  2 Fenol

                    Benzaldehida

                    CH 3 COOH

                    Anilin Toluena

                    Asam Benzoat

                    Jawaban : E

                    17. Pereaksi Tollens adalah pereaksi yang digunakan untuk membedakan alkanal ( R – CHO ) dengan alkanon ( R – CO – R )

                    Jawaban : B

                    18. Diketahui beberapa polimer berdasar jenis monomernya:

                    1. PVC Î monomernya vinil klorida 2. teflon Î monomernya tetra fluoro etena 3. polietilen Î monomernya etena

                    4. nilon 66 Î monomernya asam adipat dan heksa metilen diamina 5. dakron Î monomernya asam tereftalat dan etilen glikol 6. amilum Î monomernya glukosa Yang merupakan polimer yang terdiri lebih dari satu jenis monomer:

                    Jawaban : D

                    19. Pereaksi yang digunakan untuk menunjukkan adanya protein yang mengandung belerang adalah Timbal asetat.

                    Jawaban : D

                    20. Reaksi yang dimaksud dalam soal adalah ESTERIFIKASI : Alkanol + Asam Alkanoat Æ Alkil Alkanoat + H 2 O

                    (Ester) Alkanol (alkohol) bergugus fungsi – OH

                    Jawaban : E 21. Nyala lampu redup bila larutan elektrolitnya berasal dari asam atau basa lemah. Jawaban : A

                    22. Diketahui : + –5 pH larutan = 5 Î H = 10

                  • –5 Kb NH = 10
                  • 3 Mr NH 4 Cl = 53,5 Volume air = 250 mL

                      Kw + [H ] = x Konsentrasi KATION Garam

                      Kb

                      − 14

                    • –5 massa NH Cl 10 1000
                    • 4 10 = x x − 5 Mr NH Cl 250

                        10 4 (dikuadratkan), menjadi:

                        − 14

                      • –10 10 massa NH Cl 1000
                      • 4 10 = x x − 5

                          10 53,5 250 massa NH Cl

                          − 10 − 9 4

                          10 = 10 x x 4 53,5

                          − 10

                          53,5 x 10 massa NH Cl = 4

                          − 9

                          4 x 10

                          − 1

                          massa NH Cl = 13,375 x 10 4 massa NH Cl = 1,3375 gram 4 Jawaban : C

                          12

                          23. Jika diketahui massa 1 atom A = X gram, massa 1 atom C = Y gram massa satu atom unsur A Ar unsur A = 1 12 12 massa satu atom C

                          X Ar unsur A = 1 12 Y

                          12 X Ar unsur A =

                          Y

                          Jawaban : E

                        • + 24. Larutan asam asetat 100 mL 0,1 M mempunyai pH = 3 [H ] = Ka x Konsentrasi Asam Lemah –3 −
                        • 1 10 = Ka x 10 ( dikuadratkan ), menjadi:
                          • –6 –1 10 = Ka x 10

                            − 6

                            10 Ka =

                            − 1

                            10 –5 Ka = 10 –2

                            Mol CH 3 COOH = 100 mL x 0,1 M = 10 mmol = 10 mol 0,1 − 3 Mol NaOH = = 2,5 x 10 mol

                            40 Perhatikan reaksi berikut: CH 3 COOH + NaOH Æ CH –2 –3 3 COONa + H 2 O 10 mol 2,5.10 mol - -

                          • –3 –3 –3 –3 2,5.10 mol 2,5.10 mol 2,5.10 mol 2,5.10 mol –3 –3 –3

                          • 7,5.10 mol 2,5.10 mol 2,5.10 mol Buffer Asam Konsentrasi sisa Asam Lemah [H+] = Ka x

                            Konsentrasi Garam

                            − 3

                          • –5 7,5 x 10

                            [H+] = 10 x

                            − 3

                          • –5 2,5 x 10 +

                            [H+] = 3.10 pH = – log H

                          • –5 pH = – log 3.10 = 5 – log 3

                            Jawaban : B

                            3,25

                            25. Sebanyak 3,25 gram seng ( Zn = 65 ) mempunyai mol = = 0,05 mol

                            65 Berdasarkan reaksi :

                            Zn (s) + 2 HCl (aq) ´ ZnCl 2 (aq) + H 2 (g)

                            1 Maka H 2 = x 0,05 mol = 0,05 mol

                            1 Dalam STP volumenya = 0,05 x 22, 4 liter = 1,12 liter

                            Jawaban : D

                            26. Diketahui persamaan reaksi sebagai berikut; a Cl 2 + b KOH Æ c KCl + d KClO 3 + 3 H 2 O reaksi akan setara jika harga koefisien a = 3, b = 6, c = 5, dan d = 1.

                            30. Reaksi : N 2 O 4

                            X Y E C + O 2

                            Reaktan

                            3 Hasil reaksi

                            1 x 0,75 = 0,25

                            3 P NO 2 =

                            2 x 0,75 = 0,50

                            Maka P N 2 O 4 =

                            2 : 1

                            Perbandingannya:

                            2 NO 2 1 - 0,2 0,4 0,8 0,4

                            ⇔

                            Jawaban : C

                            Jawaban : B

                            Š reaksi dapat berlangsung jika X &gt;Y atau sebaliknya Š reaksi tersebut adalah reaksi eksoterm ( melepas energi ) Š perubahan entalpi = Y Š energi aktivasi = X

                            Jawaban : B 29. Diagram di bawah ini menyatakan bahwa....

                            2 H 2 (g) ; ∆H = +341 kJ ( tanda “ + “ berarti reaksi endoterm )

                            3

                            2 N 2 (g) +

                            1