TK 5201 TEKNIK REAKSI KIMIA LANJUT TUGAS

Hans Kristian Irawan (23016041)

TK 5201 TEKNIK REAKSI KIMIA LANJUT
TUGAS 1

“BATCH REACTOR (FLEX-PDE)”

Nama dan NIM:
Hans Kristian Irawan
(23016041)

Program Studi Teknik Kimia
Fakultas Teknologi Industri
Institut Teknologi Bandung
Januari 2017

Hans Kristian Irawan (23016041)
PR (Batch Reactor : Reaksi Kompleks, Volume Berubah)
Tinjau sebuah reaksi 2A  B, yang diselenggarakan dalam fasa gas pada tekanan tetap dan isothermal.
Jika gas-gas tersebut dianggap berkelakuan sebagai gas ideal, turunkan persamaan rancangan reaktor
batch yang menggambarkan perubahan mol A sebagai fungsi dari waktu. Alurkan kurva nA dan nB sebagai

fungsi dari waktu (0-10 s). Persamaan laju reaksi adalah: -rA = 2kCA2. Sistem mengandung sejumlah gas
inert ni = 1 mol/m3, nAo = 1 mol/m3, nBo = 0 mol/m3, k = 0.01 m3/mol/s, P= 1 atm, T= 200 oC, R= 0,0821 L
atm/ (mol.K)= 0,0821 x10-3 m3 atm/ (mol.K).

Pertanyaan lanjutan:



Tentukan tekanan operasi supaya XA = 90%
Desain volume reaktor

Jawaban:
Penurunan persamaan rancangan reaktor batch yang menggambarkan perubahan mol A sebagai
fungsi dari waktu
Gas ideal:

PV= ntotal RT
PV= (nA+nB+ni)RT

Berdasarkan persamaan stoikiometri:


n A−n Ao
−2

nB −nB o
+1

=

sehingga nB = nBo -

Dengan demikian, PV = (nA + (nBo Sehingga: V = (

n A +n Ao
2

n A−n Ao
2

+ nBo + ni)


n A−n Ao
2
) +ni) RT= (

n A +n Ao
2

+ nBo + ni) RT

RT
P

Sementara itu,
-rA.V = -

d nA
dt

n A2

))= V

; dengan: -rA = 2kCA2 = 2k (

nA 2
nA 2
) sehingga: (2k (
))V=V
V

d nA
dt

(2k (

d nA
dt

Dengan memasukkan nilai V yang diperoelh dari penurunan persamaan gas ideal di atas, maka
diperoleh:


Hans Kristian Irawan (23016041)

2 k nA

2

n +n
RT
( A Ao +n Bo+ ni)
2
P

=-

d nA
dt

k nA2
Sementara itu, untuk senyawa B, diperoleh persamaan:


n +n
RT
( A Ao +n Bo+ ni)
2
P

Persamaan di atas diselesaikan secara numerik dengan bantuan software Flex-PDE
Pada Flex-PDE,



Variabel yang disimulasikan adalah nA dan nB.
Data yang di-input di bagian definition, adalah sebagai berikut:
nAo = 1 mol/m3 ; nBo =0 mol/m3 ; ni = 1 mol/m3
P = 1 atm; Temp= 473,15K; R= 0,0821*0.001 m 3 atm/ (mol.K)
k = 0,01 ; rA = 2knA2
waktu reaksi= 10 detik
Konversi dihitung dari XA = (1- (nA/nAo))*100%




Initial value: nA = nAo dan nB = nBo

Hasil pengaluran kurva nA dan nB sebagai fungsi dari waktu (0-10 s)

=

d nB
dt

Hans Kristian Irawan (23016041)

dimana pada waktu 10 detik, nilai XA = 74,82%

Dari pertanyaan lanjutan diminta menentukan P agar XA =90% saat waktu reaksi= 10 s
Dari trial and error dengan menebak P agar XA = 90% menggunakan Flex-PDE,
diperoleh: P = 2,87 atm (XA = 90,08%)
Untuk melakukan hal tersebut, diperlukan volume reaktor sebesar 0,02097 m 3


Sementara itu, design volume reaktor dihitung sebagai berikut.
Karena reaksi adalah reaksi fasa gas maka volume reaktor= volume reaksi karena gas bersifat memenuhi
ruangan. Asumsi reaktor berbentuk silinder dengan L/D dari rule of thumb ditetapkan sebesar 1,5 maka:
Vreaktor = 0,25

π

D2 L = 0,25

π

D2 (1,5D) = 0,02097 m3

diperoleh: D = 0,2611 m dan L (tinggi reaktor)= 0,3916 m