CONFIDENTIAL AND PROPRIETARY Any use of this material without specific permission of Pertamina is strictly prohibited
CONFIDENTIAL AND PROPRIETARY Any use of this material without specific permission of Pertamina is strictly prohibited Trafo Tenaga
Balikpapan, Juli 2013 Syarif Hidayat, Utilitis RU-V Balikpapan
1. Prinsip Dasar Trafo 2. Bagian-bagian Trafo 3. Relay Proteksi Trafo 4. Konstruksi Trafo 5. Macam-macam Jenis Trafo 6. Penyebab Gangguan Trafo 7. Pengujian Trafo 8. Pemeliharaan Trafo 9. Daftar Pustaka DAFTAR ISI
Prinsip Dasar Trafo
1 Click to buy NOW!
Prinsip Dasar Trafo Pengertian Trafo
Trafo merupakan suatu alat magneto elektrik yang andal dan efisien untuk mengubah tegangan arus bolak balik dari suatu tingkat ke tingkat yang lain.
Trafo tenaga adalah peralatan listrik yang berfungsi sebagai pengkonversi daya listrik dari suatu nilai menjadi nilai yang lainnya Trafo adalah alat yang digunakan untuk memindahkan energi listrik arus bolak-balik dari satu rangkaian ke rangkaian yang lain dengan prinsip kopel magnetik. Tegangan yang dihasilkan dapat lebih besar atau lebih kecil dengan frekuensi yang sama Trafo alat yang beerfungsi mentransformasikan daya (energi listrik) dengan prinsip induksi elektromagnetik (Hukum Faraday), dalam proses ini terjadi perubahan tegangan dan arus
Prinsip Dasar Trafo Prinsip Induksi
Hukum utama trafo adalah Hukum Induksi Faraday, suatu gaya listrik melalui garis lengkung yang tertutup, adalah berbanding lurus dengan perubahan persatuan waktu dari pada arus induksi atau flux yang dilingkari oleh garis lengkung tsb.
Arus Magnitisasi tanpa dan dengan memperhitungkan rugi rugi besi
Prinsip Dasar Trafo
Prinsip Induksi Hukum Lorenz, apabila arus listrik bolak balik mengalir mengelilingi suatu inti besi maka inti besi itu akan berubah menjadi magnet, dan apabila magnet tersebut dikelilingi suatu belitan maka pada kefua ujung belitan tersebut akan terjadi beda tegangan
Hukum Lorenz
Prinsip Dasar Trafo Prinsip Induksi
…. dan apabila magnet tersebut dikelilingi suatu belitan maka pada kefua ujung belitan tersebut akan terjadi beda tegangan
Hukum Lorenz
Prinsip Dasar Trafo Prinsip Induksi
…. dan apabila magnet tersebut dikelilingi suatu belitan maka pada kefua ujung belitan tersebut akan terjadi beda tegangan
Hukum Lorenz
Prinsip Dasar Trafo
E = E = EMF (GGL) atau tegangan induksi yang dibangkitkan oleh belitan primer:
1 p
E1 = Tegangan Primer
- 8
E =E =4,44 x f x N x ø x 10 volt E2 = Tegangan Sekunder
1 p p mm
N1 = Belitan Primer atau N2 = Belitan Sekunder I1 = Arus Primer
E = E = 4,44 x f x N x ø volt I2 = Arus Sekunder
1 p p mv
E1 : E2 = N1 : N2 E1 . N2 = E2 . N1
E2 = (N2 / N1) . E1
Prinsip Dasar Trafo Keterangan rumus
N = N = banyaknya lilitan primer
1 p
N = N = banyaknya lilitan sekunder
2 s
Ø = Fluks maksimum dalam besaran Maxwell
mm
Ø Fluks maksimum dalam besaran Weber
mv =
f = frekuensi arus dan tegangan sistem V = V = tegangan sumber yang masuk di primer
1 p
V = V = tegangan sekunder ke beban
2 s
Prinsip Dasar Trafo
Fluks maksimum dalam besaran Maxwell dan Fluks maksimum dalam besaran Weber akan mengikuti persamaan berikut: ø = ø = B x A
mm mv m dengan:
B = Kerapatan Fluks maksimum
m
2 A = Luas Penampang dari inti dalam m
Pada Transformator ideal V = E = V = E
1 1 p p
Dan V = E = V = E
2 2 s s
Bagian-Bagian Trafo
2 Click to buy NOW!
Bagian bagian Trafo
C. Peralatan Proteksi
A. Bagian Utama
1. Inti Besi
1. Rele Bucholtz
2. Kumparan Trafo
2. Pengaman Tekanan Lebih
3. Minyak Trafo
3. Rele Sudden Pressure
4. Bushing
4. Rele Pengaman Tanki
5. Tangki konservator
B. Peralatan Bantu
D. Peralatan Tambahan
1. Pendingin
1. Pemadam Kebakaran
2. Tap Changer
3. Alat Pernapasan
4. Indikator indikator
Bagian bagian Trafo Inti Besi
- Berfungsi untuk mempermudah jalan fluksi yang di timbulkan oleh arus listrik yang melalui kumparan.
- Dibuat dari lempengan-lempengan besi tipis yang berisolasi, untuk mengurangi panas (sebagai rugi-rugi besi) yang ditimbulkan oleh Eddy Current
Bagian bagian Trafo Kumparan Trafo • Adalah beberapa lilitan kawat berisolasi yang membentuk suatu kumparan.
- Terdiri dari kumparan primer dan sekunder yang diisolasi baik terhadap inti besi maupun terhadap antar kumparan dengan isolasi padat seperti karton, pertinak dll.
- Kumparan tersebut sebagai alat transformasi tegangan dan arus
Bagian bagian Trafo Minyak Trafo
- Adalah bahan isolasi cair yang dipergunakan sebagai isolasi dan pendingin
Sebagai bahan isolasi harus memiliki kemampuan untuk menahan tegangan • tembus Sebagai pendingin harus mampu meredam panas yang ditimbulkan •
Bagian-bagian Trafo Syarat minyak trafo yang baik
Minyak Trafo
- Dalam penggunaannya minyak trafo dipakai untuk merendam trafo baik kumparan maupun intinya, karena minyak trafo ini berfungsi sebagai media pemindah panas dan (disirkulasi) dan bersifat pula sebagai isolasi (daya tegangan tembus tinggi).
- Kekuatan isolasi tinggi
- Penyalur panas yang baik dan berat jenis kecil, sehingga partikel-partikel dalam minyak dapat mengendap dengan cepat. >Viskositas yang rendah agar lebih mudah bersirkulasi dan punya kemampuan pendinginan lebih
- Titik nyala tinggi, tidak mudah menguap
- Tidak merusak bahan isolasi padat
- Sifat kimia stabil
Bagian bagian Trafo Bushing Trafo
- Adalah sebuah konduktor yang diselubungi oleh isolasi
- Pada bushing dilengkapi dengan fasilitas untuk pengujian kondisi bushing yang sering disebut center
- Berfungsi sebagai penyekat antara konduktor tersebut dengan tanki trafo
Bagian bagian Trafo Tangki Konservator Trafo
- Berfungsi untuk menampung minyak cadangan dan uap/udara akibat pemanasan trafo karena arus beban.
- Diantara tangki dan trafo dipasangkan rele bucholz yang akan menyerap gas akibat kerusakan minyak
Untuk menjaga agar minyak tidak terkontaminasi dengan air, ujung masuk • saluran udara melalui saluran pelepasan dan masuknya udra di lengkapi dengan media penyerap air
Bagian bagian Trafo Peralatan Bantu Pendinginan Trafo
- Untuk mengurangi kenaikan suhu yang berlebihan perlu di lengkapi dengan alat atau sistem pendingin untuk menyalurkan panas keluar trafo
- Pendinginan secara alamiah trafo dilengkapi dengan sirip-sirip (radia
- Media pendingin dapat berupa udara / gas, minyak dan air
- Untuk mempercepat pendinginan dapat juga dilengkapi dengan pompa sirkulasi minyak, udara dan air, cara ini disebut pendingin paksa (Forced)
Bagian bagian Trafo Peralatan Bantu Pendinginan Trafo
Macam-macam sistem pendingin trafo
Bagian bagian Trafo Tap Changer ( On Load Tap Changer )
- Adalah alat untuk mengatur tegangan agar selalu pada kondisi yang diinginkan, konstan dan kontinue pada saat terjadi perubahan tegangan pada sisi input.
- Disebut juga sebagai sadapan pengatur tegangan tanpa terjadi pemutusan beban atau disebut On Load Tap Changer (O
- Umumnya OLTC tersambung pada sisi primer dan jumlahnya tergantung disain perubahan sistem tegangan yang mungkin terjadi
Bagian bagian Trafo Alat Pernapasan (Dehydrating Breather)
- Sebagai alat pernapasan trafo, untuk mengeluarkan gas / udara dan memasukkan udara >Sebagai media penghisab kelembaban udara yang masuk ke tanki konservator
- Biasanya digunakan silicagel
- Alat ini berfungsi untuk mengukur tingkat panas dari trafo baik panasnya kumparan primer dan sekunder juga minyak. Beberapa thermoneter dikombinasikan dengan panas dari resistor khusus • yang tersambung dengan transformator arus yang terpasang pada salah satu fasa (fasa tengah) dengan demikian penunjukan adalah relatif terhadap kebenaran dari panas yang terjadi
- Alat ini berfungsi untuk menunjukkan tinggi permukaan minyak yang ada pada konservator.
- Penunjukan langsung dengan cara memasang gelas penduga pada salah satu sisi konservator
- Untuk mengamankan gangguan trafo seperti ; arching, partial discharge, over heating yang umumnya menghasilkan gas. Gas gas tersebut dikumpulkan pada ruang rele dan akan mengerjakan kontak • kontak alarm
- Rele sejenis tapi digunakan pada OLTC dengan prinsip kerja yang sama di sebut Rele Jansen.
- Alat ini berfungsi untuk pengaman tekanan lebih (Explosive Membrane) /
- Untuk mengamankan tanki konservator akibat suatu flash over atau hubung singkat di dalam trafo yang mengakibatkan kenaikan tekanan mendadak pada tangki trafo.
- Biasanya di pasang pada trafo yang tidak dilengkapi trafo arus di sisi primer dan biasanya pada trafo dengan kapasitas kecil
- Bekerja sebagai pengaman pengganti rele diiferensial jika terjadi arus bocor ke tangki dari fasa atau instalasi bantu seperti motor kipas, sirkulasi dan motor2 bantu yang lain.
- Adalah tahanan yang dipasang antara titik neutral trafo dengan pentanahan yang berfungsi untuk memperkecil arus gangguan
- Biasanya di pasang pada trafo > 20 KV
- Dengan sistem mengurangi minyak secara otomatis dan digantikan dengan gas pemadam api (pemisah oksigen).
- Pembuangan minyak secara gravitasi atau dengan menggunakan motor pompa DC, dengan demikian dapat meminimalisir dampak kebakaran.
- Digunakan untuk menaikkan tegangan ke tegangan transmisi / tinggi (150/500 KV), dan menurunkan ke tegangan primer / menengah (11,6/20KV)
• Digunakan untuk menurunkan tegangan menengah (11,6/20KV) menjadi
- Trafo ini biasa dicantol di tiang listrik, biasa disebut gardu cantol.
- Trafo yang digunakan untuk mengambil input data masukan berupa besaran tegangan dengan cara perbandingan belitan pada primer dan sekunder.
- Trafo ini biasa digunakan untuk pengukuran pada tegangan tinggi
- Trafo yang digunakan untuk mengambil input data masukan berupa besaran Arus dengan cara perbandingan belitan pada primer dan sekunder.
- Trafo ini biasa digunakan untuk pengukuran arus pada tegangan tinggi
- Gangguan akibat sambaran petir mengenai kawat phasa, sehingga
- Jika tegangan lebih tersebut mengalir ke trafo dan melebihi kemampuan isolasi trafo maka akan merusak kumparan dan mengakibatkan hubungan singkat antar belitan
- Hal ini dapat terjadi karena arrester tidak berfungsi dengan baik
- Pada kondisi normal arrester akan mengalirkan arus bertegangan akibat sambaran petir ke tanah.
- Beban melebihi kapasitas maksimum trafo, arus beban melebihi arus beban penuh (full load).
- Overload menyebabkan trafo menjadi panas yang dapat merusak isolasi lilitan pada kumparan trafo
- Diakibatkan kelonggaran antara hubungan kabel phasa (kabel schoen) dengan terminal bushing.
- Aliran listrik menjadi tidak stabil dan dapat menimbulkan panas yang dapat merusak belitan
- Pengujian Rutin
- Pengujian Jenis
- Pengujian Khusus
- sisi HV - LV
- sisi HV - Ground
- sisi LV- Ground
- X1/X2-X3/X4 (trafo 1 fasa) • X1-X2 dan X3-X4 )trafo 1 fasa yang dilengkapi dengan circuit breaker.
- fasa a - fasa b
- fasa A - fasa B - fasa b - fasa c
- fasa B - fasa C - fasa c - fasa a
- fasa C - fasa A
- terminal X1-X4 dengan X2-X3 dihubung
- terminal H1-H2 untuk trafo double singkat.
- terminal H1-Ground untuk trafo single bushing
- Pengujian ini dimaksudkan untuk menguji kekuatan isolasi antara kumparan dan body tangki.
- Pengujian dilakukan dengan memberi tegangan uji sesuai dengan standar uji dan dilakukan pada:
- sisi tegangan tinggi terhadap sisi tegangan rendah dan body yang di ke tanahkan
- sisi tegangan rendah terhadap sisi tegangan tinggi dan body yang diground
- waktu pengujian 60 detik
- antar lilitan trafo
- antar layer trafo
- antara coil dengan ground
- > = 30 KV/2,5 mm sebelum purifying
- > = 50 KV/2,5 mm setelah purifying
Bagian bagian Trafo Indikator-indikator Thermometer
Bagian bagian Trafo Indikator-indikator Permukaan minyak
Bagian bagian Trafo Peralatan Proteksi Internal Rele Bucholz
Bagian bagian Trafo Peralatan Proteksi Internal Jansen Membran
Bursting Plate yang bekerja karena tekanan lebih akibat gangguan di dalam tranfo.
Karena tekanan melebihi kemampuan membran yang terpasang, maka • membran akan pecah dan minyak akan keluar dari trafo
Bagian bagian Trafo Peralatan Proteksi Internal Rele Tekanan Lebih (sudden Pressure Relay)
Bagian bagian Trafo Peralatan Proteksi Internal Rele Pengaman Tangki
Bagian bagian Trafo Peralatan Proteksi Internal
Neutral Grounding Resistance
Bagian bagian Trafo Peralatan Tambahan untuk Pengaman Trafo
Pemadam Kebakaran (untuk trafo besar)
Relay Proteksi Trafo
3 Click to buy NOW!
Relay Proteksi Trafo
1. Rele Over Current
2. Rele Difrensial
3. Rele Ground Fault
Konstruksi Trafo
4 Click to buy NOW!
Konstruksi Trafo
1. Shell Type (inti melingkari belitan), digunakan pada daya dan tegangan rendah (0-240 V)
A. Konstruksi berdasarkan letak kumparan terhadap inti
Konstruksi Trafo
A. Konstruksi berdasarkan letak kumparan terhadap inti
2. Core Type (lilitan melingkari inti), digunakan pada daya dan tegangan tinggi
Konstruksi Trafo
konstruksi ini didasarkan atas perbandingan jumlah lilitan primer dan lilitan sekunder
bentuk inti trafo ini ada tiga macam yaitu bentuk L, E ,dan F
B. Konstruksi berdasarkan perbandingan transformasi
C. Konstruksi berdasarkan bentuk inti trafo
Konstruksi Trafo
jenis fase tegangannya ada dua yaitu satu fase dan tiga fase
GAMBAR LILITAN DALAM TRAFO
D. Konstruksi berdasarkan jenis fase tegangan
Konstruksi Trafo
E. Symbol Trafo Transformator dengan 2 lilitan dan berinti besi.
Transformator dengan 3 lilitan, tanda titik menunjukkan batasan antar lilitan Transformator step up dan transformator step down, Walau pun perbandingan lilitan tidak sesuai kenyataan Transformator dengan layar elektrostatik, yang mencegah gaya elektrostatik antar lilitan.
Macam-macam Jenis Trafo
5 Click to buy NOW!
Macam-Macam Jenis Trafo
A. Trafo daya • Biasa digunakan di Gardu Induk (GI), memiliki kapasitas daya yang besar.
Macam-Macam Jenis Trafo
B. Trafo Distribusi
tegangan rendah (220/380 Volt)
Macam-Macam Jenis Trafo
C. Trafo Tegangan (Potensial Trafo)
Macam-Macam Jenis Trafo
D. Trafo Arus (Current Trafo)
Penyebab Gangguan Trafo
6 Click to buy NOW!
Penyebab gangguan Trafo
A. Tegangan Lebih Akibat Petir
menimbulkan gelombang berjalan yang merambat melalui kawat phasa dan dapat menimbulkan gangguan pada trafo
Penyebab gangguan Trafo
B. Overload dan Beban Tidak Seimbang
C. Loss Contact Pada Terminal Bushing
Penyebab gangguan Trafo
D. Isolator Bocor / Bushing Pecah
Gangguan akibat isolator bocor / bushing pecah dapat disebabkan oleh : Flash Over, akibat sambaran petir yang melebihi ketahanan impuls isolator 1. maka kemungkinan akan terjadi flash over pada bushing. Bushing Kotor, terbentuknya lapisan penghantar pada permukaan bushing 2. yang dapat mengakibatkan jalannya arus melalui permukaan bushing sehingga mencapai body trafo. Umumnya kotoran ini menjadi penghantar saat basah karena hujan.
Penyebab gangguan Trafo
E. Kegagalan Isolasi Minyak Trafo / Packing Bocor
Kegagalan isolasi minyak trafo dapat terjadi akibat penurunan kualitas minyak trafo sehingga kekuatan dielektrisnya menurun. Hal ini disebabkan oleh : Packing Bocor, sehingga air masuk dan volume minyak trafo berkurang 1. Umur minyak trafo sudah tua 2.
Pengujian Trafo
7 Click to buy NOW!
Pengujian Trafo
Pengujian Trafo
A. Pengujian Rutin
pengujian tahanan isolasi 1.
2. pengujian tahanan kumparan 3. pengujian perbandingan belitan
Pengujian vector group 4. pengujian rugi besi dan arus beban kosong 5. pengujian rugi tembaga dan impedansi 6.
7. pengujian tegangan terapan (Withstand Test) 8. pengujian tegangan induksi (Induce Test).
Pengujian kebocoran tanki 9.
Pengujian Trafo
Dilakukan pada awal pengujian untuk mengetahui secara dini kondisi isolasi trafo.
Pengukuran dilakukan antara:
1. Pengukuran tahanan isolasi
Pengujian Trafo
2. Pengukuran tahanan kumparan
untuk mengetahui berapa nilai tahanan listrik pada kumparan yang akan menimbulkan panas bila kumparan tersebut dialiri arus.
Untuk terminal tegangan tinggi: Untuk sisi tegangan rendah:
a. Trafo 3 fasa
a. Trafo 3 fasa
b. Trafo 1 fasa
b. Trafo 1 fasa
bushing
Pengujian Trafo
3. Pengukuran perbandingan belitan
Untuk mengetahui perbandingan jumlah kumparan sisi tegangan tinggi dan sisi tegangan rendah pada setiap tapping, sehingga tegangan output yang dihasilkan sesuai dengan toleransi yang diijinkan, yaitu:
a. 0,5 % dari rasio tegangan atau b. 1/10 dari persentase impedansi pada tapping nominal.
Pengukuran perbandingan belitan dilakukan pada saat semi assembling yaitu setelah coil trafo di assembling dengan inti besi dan setelah tap changer terpasang.
Pengujian Trafo 4. Pemeriksaan Vector Group.
Pemeriksaan vector group bertujuan untuk mengetahui apakah polaritas terminal- terminal trafo positif atau negatif. Standar dari notasi yang dipakai adalah ADDITIVE dan SUBTRACTIVE.
5. Pengukuran rugi dan arus beban kosong.
Untuk mengetahui berapa daya yang hilang yang disebabkan oleh rugi histerisis dan eddy current dari inti besi (core) dan besarnya arus yang ditimbulkan oleh kerugian tersebut. Pengukuran dilakukan dengan memberikan tegangan nominal pada salah satu sisi dan sisi lainnya dibiarkan terbuka.
Pengujian Trafo 6. Pengukuran rugi tembaga dan impedansi.
Untuk mengetahui besarnya daya yang hilang pada saat trafo beroperasi akibat dari tembaga (Wcu) dan strey loss (Ws) trafo yang digunakan.
Pengukuran dilakukan dengan memberi arus nominal pada salah satu sisi dan pada sisi yang lain dihubung-singkat, dengan demikian akan terbangkit juga arus nominal pada sisi tersebut, sehingga trafo seolah-olah dibebani penuh.
Pengujian Trafo 7. Pengujian tegangan terapan (Withstand Test).
Pengujian Trafo 8. Pengujian tegangan induksi.
Bertujuan untuk mengetahui kekuatan isolasi antara layer dari tiap-tiap belitan dan kekuatan isolasi antara belitan trafo.
Pengujian dilakukan dengan memberi tegangan supply dua kali tegangan nominal pada salah satu sisi dan sisi lainnya dibiarkan terbuka.
Untuk mengatasi kejenuhan pada inti besi (core) maka frekuensi yang digunakan harus dinaikkan sesuai dengan kebutuhan. waktu pengujian maksimum adalah 60 detik.
Pengujian Trafo 9. Pengujian kebocoran tangki.
Pengujian dilakukan untuk mengetahui kekuatan dan kondisi paking dan las trafo.
Pengujian dilakukan dengan memberikan tekanan nitrogen (N2) sebesar kurang lebih 5 psi dan dilakukan pengamatan pada bagian-bagian las dan paking dengan memberikan cairan sabun pada bagian tersebut.
Pengujian dilakukan sekitar 3 jam apakah terjadi penurunan tekanan.
Pengujian Trafo
Pengujian kenaikan suhu 2. Pengujian tegangan impulse
B. Pengujian Jenis (Type Test) 1.
3. Pengujian tegangan tembus oli
Pengujian Trafo
1. Pengujian kenaikan suhu
untuk mengetahui berapa kenaikan suhu oli dan kumparan trafo yang disebabkan oleh rugi-rugi trafo apabila trafo dibebani bertujuan untuk melihat apakah penyebab panas trafo sudah cukup effisien atau belum.
Pengujian kenaikan suhu sama dengan pengujian beban penuh, pengujian dilakukan dengan memberikan arus trafo sedemikian hingga membangkitkan rugi-rugi trafo, yaitu rugi beban penuh dan rugi beban kosong.
Pengujian Trafo
2. Pengujian tegangan impulse
Untuk mengetahui kemampuan dielektrik dari sistem isolasi trafo terhadap tegangan surja petir.
Digunakan memberi tegangan lebih sesaat dengan bentuk gelombang tertentu.
Bila trafo mengalami tegangan lebih, maka tegangan tersebut hampir didistribusikan melalui effek kapasitansi yang terdapat pada :
Pengujian Trafo
3. Pengujian tegangan tembus oli
untuk mengetahui kemampuan dielektrik oli. Hal ini dilakukan karena selain berfungsi sebagai pendingin dari trafo, oli juga berfungsi sebagai isolasi.
Persyaratan yang ditentukan adalah sesuai denga standart SPLN 49 - 1 : 1982, IEC 158 dan IEC 296 yaitu:
Pemeliharaan Trafo
8 Click to buy NOW!
Pemeliharaan Trafo
A. Pemeriksaan Nameplate Trafo
Sebelum pekerjaan pemeliharaan trafo dilaksanakan, prosedur pelaksanaan pekerjaan yangpertama dilakukan adalah mendata spesifikasi teknis dari trafo tersebut dengan mengamati nameplate
Pemeliharaan Trafo
B. Pemeriksaan Secara Visual
Pemeriksaan secara visual meliputi :
1. Pemeriksaan kondisi tanki dari kebocoran
2. Pemeriksaan kondisi baut pengikat bushing
3. Pemeriksaan kondisi bushing primer dan sekundeer
4. Pemeriksaan valve tekanan udara
5. Pemeriksaan thermometer
6. Pemeriksaan kondisi tap changer / sadapan
Pemeliharaan Trafo
C. Pengukuran Nilai Tahanan Isolasi
Pengukuran tahanan isolasi menggunakan megger (primer – body, sekunder – body dan primer – sekunder).
Contoh hasil megger dengan megger 5000 Volt
Primer - Body Sekunder - Body Primer - Sekunder
Dari data dapat disimpulkan terjadi kerusakan pada kumparan primer-body yang menunjukkan rendahnya tahanan isolasi
Pemeliharaan Trafo
D. Pembongkaran Trafo
Selanjutnya adalah pembongkaran kumparan trafo dari tangki / casing trafo, dengan memperhatikan :
1. Arah lilitan kumparan
2. Ukuran diameter penampang
3. Hitung jumlah lilitan
E. Pengujian Ohm Meter
Pengujian untuk mengetahui apakah ada sambungan belitan yang putus pada kumparan primer / sekunder.
Pengujian bisa menggunakan ohm meter
Pemeliharaan Trafo
F. Pengukuran Tegangan Tembus Minyak Trafo
Sangat penting untuk mengukur kemampuan menahan listrik tanpa mengalami kerusakan.
Tegangan tembus yang di izinkan adalah > 120 KV/cm
Daftar Pustaka
9 Click to buy NOW!
Daftar Pustaka
PT PLN (PERSERO) APJ SEMARANG, Perencanaan Jaringan Distribusi.
Boggas L. Tobing. 2003. Peralatan Tegangan Tinggi. Jakarta PT Gramedia Abdul Kadir, Transformator, PT Pradnya Paramita, Jakarta 1979