Modal Saham perusahaan perseroan docx
2.2.1. Modal Saham
Perseroan Terbatas merupakan kesatuan usaha yang dari segi hukum dipisahkan dari
pemiliknya. Untuk mendapatkan modal, PT menerima setoran dari pemilik. Sebagai tanda
bukti setoran dikeluarkan tanda bukti pemilikan yang berbentuk sertifikat saham.
modal saham adalah :
“Jumlah modal yang disetorkan oleh para pemegang saham kepada perseroan
yang digunakan untuk menjalankan bisnis perseroan tersebut”.
Dari definisi tersebut dapat diterangkan bahwa jumlah yang dilaporkan sebagai
capital stock merupakan modal resmi perusahaan. Hal tersebut lebih dikarenakan oleh
posisinya bahwa nilai yang ditanamkan suatu perusahaan dan benar-benar telah ditanamkan
oleh para pemilik dengan bukti yang ditunjukan berupa sertifikat saham. Modal saham
mempunyai karakteristik yang berbeda dengan pembiayaan hutang yang biasanya diharuskan
untuk membayar bunga secara rutin dalam suatu waktu atau jatuh tempo yang tertentu.
Selain itu dalam modal saham juga terdapat persyaratan minimum legal capital yang
mengatur jumlah minimum porsi pembiayaan. Hal tersebut berarti apabila porsi modal
pemegang saham terhadap hutangnya meningkat, maka asset yang dikontribusikan juga akan
meningkat. Persyaratan modal minimum atas modal saham antara lain berupa persyaratan
pengeluaran saham baru dengan nilai nominal yang ditunjukan untuk memastikan bahwa
saham tidak diperjualbelikan dengan diskon atau harga di bawah nilai nominal.
2.2.2. Jenis-Jenis Saham
Penyertaaan merupakan salah satu bentuk penanaman modal pada suatu entitas (badan
usaha) yang dilakukan dengan menyetorkan sejumlah dana tertentu, dengan tujuan untuk
menguasai sebagian hak kepemilikan atas perusahaan tersebut. Badan usaha yang
membutuhkan pendanaan, menerbitkan surat berharga dan dijual kepada pemodal yang
mengakibatkan para pemodal tersebut dapat memiliki sebagian perusahaan sebesar jumlah
surat berharga yang dimilikinya tersebut. Surat berharga semacam ini umumnya disebut
saham.
2.2.2.1.
Saham Menurut Manfaat Yang Diterima Oleh Pemegangnya
Dalam setiap perseroan, saham dibagi hak kepemilikannya sesuai jenis saham yang
dimilikinya. Di salah satu sisi ada yang turut andil dalam mengatur manajemen perusahaan
demi mendapatkan keuntungan yang optimal, di sisi lainya terdapat klaim bahwa pemilik dari
salah satu jenis saham akan selalu diberi keistimewaan dari perusahaan. Menurut Donald E.
Kieso, Jerry J. Weygandt, Terry D.Warfied yang dialihbahasakan oleh Gina Gania dan
Ichsan Setio Budi dalam buku “Akuntansi Intermediate”, menyebutkan bahwa :
“Suatu golongan usaha harus memiliki hak kepemilikan dasar, golongan
tersebut dinamakan saham biasa. Dua atau lebih golongan saham dengan hak
kepemilikan yang berbeda-beda dinamakan saham preferen”.
a. Saham Biasa
Adalah surat berharga sebagai bukti penyertaan atau pemilikan individu maupun institusi
dalam suatu perusahaan. Sedangkan makna surat berharga adalah sesuatu yang mempunyai
nilai dan tentunya dapat diperjualbelikan. Saham biasa merupakan saham yang pelunasannya
dilakukan pada urutan yang paling akhir
Karakteristik saham biasa :
1. Berhak atas pendapatan perusahaan
2. Berhak atas perusahaan
3. Berhak mengeluarkan suara
4. Tanggung jawab terbatas
5. Hak memesan efek terlebih dahulu
Keuntungan berinvestasi di saham biasa :
1. Dividend
Dividen adalah bagian keuntungan perusahaan yang dibagikan kepada pemegang
saham.
2. Capital Gain
Capital gain adalah kelebihan nilai jual dari nilai beli saham.
Risiko berinvestasi di saham biasa :
1. Capital Loss
Capital loss merupakan menjual saham yang dimilik dibawah harga beli saham.
2. Liquidation Risk
Saham delisting dari bursa. Buruknya kinerja dalam emiten secara signifikan
mempengaruhi kelangsungan usaha, sehingga saham kurang diminati oleh para
investor. Dalam hal ini dividen yang diterima oleh pemodal akan turun atau bahkan
nol.
Penerbitan saham
1. Akuntansi untuk sahan dengan nilai pari
2. Akuntansiuntuk saham tanpa nilai pari
Saham tanpa nilai pari, seperti saham dengan nilai pari, dijual untuk
berapapun harganya yang akan diperoleh. Tetapi tidak seperti
saham dengan nilai pari, saham itu diterbitkan tanpa agio dan atau
disagio
Contoh :
Video Electronic co. Didirikan dengan 10.000 lembar saham biasa
yang diotorisasi tanpa nilai pari. Jika 500 lembar saham kemudian
diterbitkan dengan harga $ 10 per saham, maka ayat jurnalnya
adalah
Kas
5.000
Saham Biasa – Tanpa Nilai Pari
5.000
Jika 500 lembar lagi diterbitkan dengan harga $ 11 per saham, maka
ayat jurnalnya adalah sebagai berikut :
Kas
5.500
Saham Biasa – Tanpa Nilai Pari
5.500
Jika saham tanpa nilai pari dengan nilai ditetapkan $ 5 per saham
tetapi dijual $10, jumlah kelebihan nilai sebesar $ 5 dicatat sebagai
tambahan modal disetor.
Contoh :
1.000 lembar saham dengan nilai ditetapkan $ 5 diterbitkan pada
$15 per saham secara tunai, maka ayat jurnalnya sebagai berikut :
Saham yang Diterbitkan dengan Sekuritas Lainnya (Penjualan Lump
Sum)
Dua atau lebih kelompok sekuritas diterbitkan oleh perusahaan
untuk suatu penerbitan tunggal . Masalah akuntansi untuk dalam
penjualan lump sum seperi ini adalah mengalokasikan hasil di
antara beberapa kelompok sekuritas, Perusahaan menggunakan dua
metode alokasi yang tersedia yaitu :
1. Metode Proporsional
Contoh :
Sebuah perusahaan menerbitkan 1000 lembar saham biasa
denagn nilai yang ditetapkan $10 yang memiliki harga pasar $ 20
per saham, dan 1000 lembar saham preferen dengan nilai pari $
10 yang memiliki harga pasar $ 12 per saham diterbitkan dengan
nilai lump sum sebesar $30.000, Adapun alokasi $30.000 ke
dalam dua kelompok saham :
Nilai pasar wajar saham biasa
(1.000 x $20) = $ 20.000
Nilai pasar wajar saham preferen
(1.000 X $12) =
12.000
Nilai pasar agregat
= $ 32.000
Nilai pasar wajar saham biasa
$20.000 X $30.000 = $ 18.000
$32.000
Nilai pasar wajar saham preferen
$12.000 X $30.000 = $ 11.250
$32.000
2. Metode Inkremental
Jika nilai pasar wajar semua kelompok sekuritas tidak dapat
ditentukan, maka metode inkremental dapat dipergunkan. Nilai
pasar sekuritas itu digunakan sebagai dasar kelompok-kelompok
yang telah diketahui dan sisa dari lump sum dialokasikan ke
kelompok dimana nilai pasar tidak diketahui.
Contoh :
Sebuah perusahaan menerbitkan 1000 lembar saham biasa
denagn nilai yang ditetapkan $10 yang memiliki harga pasar $ 20
per saham, dan 1000 lembar saham preferen dengan nilai pari $
10 yang tidak memiliki harga pasar ditetapkan diterbitkan
dengan nilai lump sum sebesar $30.000, Adapun alokasi $30.000
ke dalam dua kelompok saham :
Penerimaan lump sum
$30.000
Dialokasikan ke saham biasa (1.000 X $ 20)
20.000
Saldo yang dialokasikan ke saham preferen
$ 10.000
Saham yang diterbitkan dalan Transaksi Nonkas
Aturan Umumnya adalah Saham yang diterbitkan untuk jasa atau
properti Selain kas harus dicatat baik pada nilai pasar wajar saham
yang diterbitkan maupun pada nilai pasar wajar pertimbangan non
kas yang diterima,tergantung mana yang dapat ditentukan secara
lebih jelas.
Contoh :
Serangkaian transaksi berikut menggambarkan prosedur pencatatan
penerbitan 10.000 lembar saham biasa dengan nilai pari $ 10 yang
ditukar dengan paten Marlowe company, dalam berbagai keadaan :
1. Nilai pasar wajar paten belum dapat ditentukan oleh Marlowe,
tetapi nilai pasar wajar saham diketahui sebesar $140.000
Paten
140.000
Saham Biasa (10.000 lembar X $ 10 per lembar)
100.000
Agio Saham Biasa
40.000
2. Nilai pasar wajar saham belum dapat ditentukan oleh Marlowe,
tetapi nilai pasar wajar paten ditetapkan sebesar $150.000
Paten
150.000
Saham Biasa (10.000 lembar X $ 10 per lembar)
100.000
Agio Saham Biasa
50.000
3. Nilai pasar wajar saham maupun nilai wajar paten belum
diketahui oleh Marlowe, Konsultan independen menetapkan nilai
paten sebesar $125.000 berdasarkan aliran kas diskonto yang
diharapkan
Paten
125.000
Saham Biasa (10.000 lembar X $ 10 per lembar)
100.000
Agio Saham Biasa
25.000
Reakuisisi Saham
Adalah umum bagi perusahaan untuk membeli kembali saham – sahamnya. Setelah saham
dibeli kembali, saham tersebut dapat dihapuskan atau disimpan di bendahara untuk
diterbitkan kembali. Jika tidak dihapuskan, maka saham – saham itu disebut sebagai saham
treasuri (treasury shares).
Perseroan Terbatas merupakan kesatuan usaha yang dari segi hukum dipisahkan dari
pemiliknya. Untuk mendapatkan modal, PT menerima setoran dari pemilik. Sebagai tanda
bukti setoran dikeluarkan tanda bukti pemilikan yang berbentuk sertifikat saham.
modal saham adalah :
“Jumlah modal yang disetorkan oleh para pemegang saham kepada perseroan
yang digunakan untuk menjalankan bisnis perseroan tersebut”.
Dari definisi tersebut dapat diterangkan bahwa jumlah yang dilaporkan sebagai
capital stock merupakan modal resmi perusahaan. Hal tersebut lebih dikarenakan oleh
posisinya bahwa nilai yang ditanamkan suatu perusahaan dan benar-benar telah ditanamkan
oleh para pemilik dengan bukti yang ditunjukan berupa sertifikat saham. Modal saham
mempunyai karakteristik yang berbeda dengan pembiayaan hutang yang biasanya diharuskan
untuk membayar bunga secara rutin dalam suatu waktu atau jatuh tempo yang tertentu.
Selain itu dalam modal saham juga terdapat persyaratan minimum legal capital yang
mengatur jumlah minimum porsi pembiayaan. Hal tersebut berarti apabila porsi modal
pemegang saham terhadap hutangnya meningkat, maka asset yang dikontribusikan juga akan
meningkat. Persyaratan modal minimum atas modal saham antara lain berupa persyaratan
pengeluaran saham baru dengan nilai nominal yang ditunjukan untuk memastikan bahwa
saham tidak diperjualbelikan dengan diskon atau harga di bawah nilai nominal.
2.2.2. Jenis-Jenis Saham
Penyertaaan merupakan salah satu bentuk penanaman modal pada suatu entitas (badan
usaha) yang dilakukan dengan menyetorkan sejumlah dana tertentu, dengan tujuan untuk
menguasai sebagian hak kepemilikan atas perusahaan tersebut. Badan usaha yang
membutuhkan pendanaan, menerbitkan surat berharga dan dijual kepada pemodal yang
mengakibatkan para pemodal tersebut dapat memiliki sebagian perusahaan sebesar jumlah
surat berharga yang dimilikinya tersebut. Surat berharga semacam ini umumnya disebut
saham.
2.2.2.1.
Saham Menurut Manfaat Yang Diterima Oleh Pemegangnya
Dalam setiap perseroan, saham dibagi hak kepemilikannya sesuai jenis saham yang
dimilikinya. Di salah satu sisi ada yang turut andil dalam mengatur manajemen perusahaan
demi mendapatkan keuntungan yang optimal, di sisi lainya terdapat klaim bahwa pemilik dari
salah satu jenis saham akan selalu diberi keistimewaan dari perusahaan. Menurut Donald E.
Kieso, Jerry J. Weygandt, Terry D.Warfied yang dialihbahasakan oleh Gina Gania dan
Ichsan Setio Budi dalam buku “Akuntansi Intermediate”, menyebutkan bahwa :
“Suatu golongan usaha harus memiliki hak kepemilikan dasar, golongan
tersebut dinamakan saham biasa. Dua atau lebih golongan saham dengan hak
kepemilikan yang berbeda-beda dinamakan saham preferen”.
a. Saham Biasa
Adalah surat berharga sebagai bukti penyertaan atau pemilikan individu maupun institusi
dalam suatu perusahaan. Sedangkan makna surat berharga adalah sesuatu yang mempunyai
nilai dan tentunya dapat diperjualbelikan. Saham biasa merupakan saham yang pelunasannya
dilakukan pada urutan yang paling akhir
Karakteristik saham biasa :
1. Berhak atas pendapatan perusahaan
2. Berhak atas perusahaan
3. Berhak mengeluarkan suara
4. Tanggung jawab terbatas
5. Hak memesan efek terlebih dahulu
Keuntungan berinvestasi di saham biasa :
1. Dividend
Dividen adalah bagian keuntungan perusahaan yang dibagikan kepada pemegang
saham.
2. Capital Gain
Capital gain adalah kelebihan nilai jual dari nilai beli saham.
Risiko berinvestasi di saham biasa :
1. Capital Loss
Capital loss merupakan menjual saham yang dimilik dibawah harga beli saham.
2. Liquidation Risk
Saham delisting dari bursa. Buruknya kinerja dalam emiten secara signifikan
mempengaruhi kelangsungan usaha, sehingga saham kurang diminati oleh para
investor. Dalam hal ini dividen yang diterima oleh pemodal akan turun atau bahkan
nol.
Penerbitan saham
1. Akuntansi untuk sahan dengan nilai pari
2. Akuntansiuntuk saham tanpa nilai pari
Saham tanpa nilai pari, seperti saham dengan nilai pari, dijual untuk
berapapun harganya yang akan diperoleh. Tetapi tidak seperti
saham dengan nilai pari, saham itu diterbitkan tanpa agio dan atau
disagio
Contoh :
Video Electronic co. Didirikan dengan 10.000 lembar saham biasa
yang diotorisasi tanpa nilai pari. Jika 500 lembar saham kemudian
diterbitkan dengan harga $ 10 per saham, maka ayat jurnalnya
adalah
Kas
5.000
Saham Biasa – Tanpa Nilai Pari
5.000
Jika 500 lembar lagi diterbitkan dengan harga $ 11 per saham, maka
ayat jurnalnya adalah sebagai berikut :
Kas
5.500
Saham Biasa – Tanpa Nilai Pari
5.500
Jika saham tanpa nilai pari dengan nilai ditetapkan $ 5 per saham
tetapi dijual $10, jumlah kelebihan nilai sebesar $ 5 dicatat sebagai
tambahan modal disetor.
Contoh :
1.000 lembar saham dengan nilai ditetapkan $ 5 diterbitkan pada
$15 per saham secara tunai, maka ayat jurnalnya sebagai berikut :
Saham yang Diterbitkan dengan Sekuritas Lainnya (Penjualan Lump
Sum)
Dua atau lebih kelompok sekuritas diterbitkan oleh perusahaan
untuk suatu penerbitan tunggal . Masalah akuntansi untuk dalam
penjualan lump sum seperi ini adalah mengalokasikan hasil di
antara beberapa kelompok sekuritas, Perusahaan menggunakan dua
metode alokasi yang tersedia yaitu :
1. Metode Proporsional
Contoh :
Sebuah perusahaan menerbitkan 1000 lembar saham biasa
denagn nilai yang ditetapkan $10 yang memiliki harga pasar $ 20
per saham, dan 1000 lembar saham preferen dengan nilai pari $
10 yang memiliki harga pasar $ 12 per saham diterbitkan dengan
nilai lump sum sebesar $30.000, Adapun alokasi $30.000 ke
dalam dua kelompok saham :
Nilai pasar wajar saham biasa
(1.000 x $20) = $ 20.000
Nilai pasar wajar saham preferen
(1.000 X $12) =
12.000
Nilai pasar agregat
= $ 32.000
Nilai pasar wajar saham biasa
$20.000 X $30.000 = $ 18.000
$32.000
Nilai pasar wajar saham preferen
$12.000 X $30.000 = $ 11.250
$32.000
2. Metode Inkremental
Jika nilai pasar wajar semua kelompok sekuritas tidak dapat
ditentukan, maka metode inkremental dapat dipergunkan. Nilai
pasar sekuritas itu digunakan sebagai dasar kelompok-kelompok
yang telah diketahui dan sisa dari lump sum dialokasikan ke
kelompok dimana nilai pasar tidak diketahui.
Contoh :
Sebuah perusahaan menerbitkan 1000 lembar saham biasa
denagn nilai yang ditetapkan $10 yang memiliki harga pasar $ 20
per saham, dan 1000 lembar saham preferen dengan nilai pari $
10 yang tidak memiliki harga pasar ditetapkan diterbitkan
dengan nilai lump sum sebesar $30.000, Adapun alokasi $30.000
ke dalam dua kelompok saham :
Penerimaan lump sum
$30.000
Dialokasikan ke saham biasa (1.000 X $ 20)
20.000
Saldo yang dialokasikan ke saham preferen
$ 10.000
Saham yang diterbitkan dalan Transaksi Nonkas
Aturan Umumnya adalah Saham yang diterbitkan untuk jasa atau
properti Selain kas harus dicatat baik pada nilai pasar wajar saham
yang diterbitkan maupun pada nilai pasar wajar pertimbangan non
kas yang diterima,tergantung mana yang dapat ditentukan secara
lebih jelas.
Contoh :
Serangkaian transaksi berikut menggambarkan prosedur pencatatan
penerbitan 10.000 lembar saham biasa dengan nilai pari $ 10 yang
ditukar dengan paten Marlowe company, dalam berbagai keadaan :
1. Nilai pasar wajar paten belum dapat ditentukan oleh Marlowe,
tetapi nilai pasar wajar saham diketahui sebesar $140.000
Paten
140.000
Saham Biasa (10.000 lembar X $ 10 per lembar)
100.000
Agio Saham Biasa
40.000
2. Nilai pasar wajar saham belum dapat ditentukan oleh Marlowe,
tetapi nilai pasar wajar paten ditetapkan sebesar $150.000
Paten
150.000
Saham Biasa (10.000 lembar X $ 10 per lembar)
100.000
Agio Saham Biasa
50.000
3. Nilai pasar wajar saham maupun nilai wajar paten belum
diketahui oleh Marlowe, Konsultan independen menetapkan nilai
paten sebesar $125.000 berdasarkan aliran kas diskonto yang
diharapkan
Paten
125.000
Saham Biasa (10.000 lembar X $ 10 per lembar)
100.000
Agio Saham Biasa
25.000
Reakuisisi Saham
Adalah umum bagi perusahaan untuk membeli kembali saham – sahamnya. Setelah saham
dibeli kembali, saham tersebut dapat dihapuskan atau disimpan di bendahara untuk
diterbitkan kembali. Jika tidak dihapuskan, maka saham – saham itu disebut sebagai saham
treasuri (treasury shares).