Laporan Praktikum mikrobiologi Tentang I

Laporan Praktikum mikrobiologi

PEWARNAAN
Nama

: Silatur Rahmi

NIM

: 0805105010019

Kelas / Kelompok

: B / IV

Tgl Percobaan

: 1 Desember 2009

Mengetahui


Darussalam, 8 Desember 2009

Asisten

(

Praktikan

)

( Silatur Rahmi )

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Melihat dan mengamati bakteri dalam keadaan hidup sangat sulit, kerena
selain bakteri itu tidak berwarna juga transparan dan sangat kecil. Untuk
mengatasi hal tersebut maka dikembangkan suatu teknik pewarnaan sel bekteri,
sehingga sel dapat terlihat jelas dan mudah diamati. Olek karena itu teknik
pewarnaan sel bakteri ini merupakan salahsatu cara yang paling utama dalam

penelitian-penelitian mikrobiologi
Kelangsungan hidup dan pertumbuhan mikiroorganisme dipengaruhioleh
adanya nutrisi dan faktor lingkungan. Bahan nuttrisi yang tersdia dapat berupa
bahan alami dapat pula berupa bahan sintetik. Bahan nutrisi yang digunakan
mikrorganisme biasanya berupa senyawa sederhana yang tersedia secara langsung
atau berasal dari senyawa yang kompleks.
Ada beberapa jenis metode pewarnaan diantaranya pewarnaan sederhana,
pewarnaan gram, pewarnaan negative, pewarnaan tahan asam dan pewarnaan
spora.
B. Tujuan Percobaan
Untuk mengelompokkan bakteri dan menilai morfologi mikroba serta
mengetahui metode-metode pewarnaan.

II. TINJAUAN PUSTAKA

Teknik pewarnaan yang paling banyak digunakan yaitu pewarnaan yang
menggunakan pewarnaan sederhana. Kenapa dikatakan sederhana, karena hanya
menggunakan satu jenis zat warna untuk mewarnai organisme tersebut.
Pewarnaan sederhana mempunyai sitoplasmanya bersifat basofilik (Tarigan,
1988).

Bakteri gram negatif banyak yang bersifat patogen, yang memiliki arti
spesies mereka berbahaya bagi organisme inangnya. Pada metode pewarnaan
gram bakteri negatif merupakan bakteri yang tidak bisa mempertahankan zat
warna metil unggu (Buckle, 1987).
Pewarnaan bertujuan untuk lebih memperjelas sel bakteri dengan cara
menempelkan zat warna kepermukaan sel bakteri. Suatu zat warna juga dapat
mengabsorbsi dan membiaskan cahaya, sehingga terjadi kontras sel bakteri
dengan sekelilingnya dapat ditingkatkan (Hadioetomo, 1993).
pertumbuhan suatu mikiroorganisme dipengaruhi oleh nutrisi dan faktor
lingkungan. Bahan nutrisi yang digunakan mikrorganisme biasanya berupa
senyawa sederhana yang tersedia secara langsung atau berasal dari senyawa yang
kompleks yang kemudian dipecah oleh mikrorganisme menjadi senyawa yang
sederhana melalui proses enzimatik (Dwijoseputro, 1990).

III. Metode Percobaan

A. Bahan dan Alat
Bahan yang digunakan antara lain: biakan mikroba A dan B, zat warna
brsifat basa (metilen blue safaranin), minyak imersi, aquadest, larutan karbol
fukhsin, larutan asam alcohol.

Alat yang digunakan antara lain: objek glass, Bunsen, mikroskop.
B. Prosedur Kerja
1. Pewarnaan sederhana
a. Dibuat suspensi dengan menggunakan aguadest pada objek glass dan
keringkan udara
b. Difiksasi dengan melewatkan objek glass diatas lampu spirtus
c. Diteteskan zat warna pada objek glass (1-2 tetes) lalu fiksasi
d. Dibuang zat warna dari objek glass dengan cara mencuci pada air kran
e. Dikeringkan objek glass
f. Ditetesi sidiaan dengan minyak lalu lihat dibawah mikroskop dengan
pembesaran objektif 100x.
2. Pewarnaan tahan asam
a. Dibuat suspensi mikroba dan fiksasi
b. Diteteskan karbol fukhsin sampai tergenang pada sediaan, kemudian
panaskan sediakan selama 5 menit sampai keluar uap (jangan sampai
mendidih) bila karbol fukhsin banyak menguap ditaambah lagi.
c. Dicuci dengan air kran selama 5-10 detik
d. Dilunturkan sediaan dengan larutan asam alkohol sehingga tidak ada
lagi zat warna yang keluar dari sediaan
e. Dicuci dengan air kran secara hati-hati selama 5-10 detik

f. Dituang larutan metilen blue (1-2 tetes), biarkan selama 30 detik
g. Dicuci dengan air kran dan keringkan
h. Diteteskan minyak imersi dan dilihat dibawah mikroskop dengan
pembesaran 100x
IV. DATA HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN

A. Data Hasil Pengamatan
kelompok

I
II

III

IV

pewarnaan sederhana Pewarnaan Tahan Asam
menghasilkan bentuk seperti
menghasilkan bentuk seperti hifa
benang-benang hifa dengan

dengan pembesaran 10x
pembesaran 10x
menghasilkan bentuk seperti
menghasilkan bentuk seperti hifa
hifa dengan pembesaran 10x

dengan pembesaran 10x

menghasilkan bentuk seperti

menghasilkan bentuk seperti hifa

hifa dengan pembesaran 4

dengan pembesaran 4

menghasilkan bentuk struktur

menghasilkan bentukstruktur seperti


seperti benang-benang hifa dan

benang-benang hifa dan spora dengan

spora dengan pembesaran 10x

pembesaran 10x
menghasilkan bentuk seperti benang-

menghasilkan bentuk seperti
benang-benang hifa

V

benang hifa dan spora dengan
pembesaran 10x

B. Pembahasan
Pewarnaan adalah untuk memudahkan melihat bakteri dengan mikroskop,


memperjelas ukuran dan bentuk bakteri, untuk melihat struktur luar dan struktur
dalam bakteri seperti dinding sel dan vakuola, menghasilkan sifat-sifat fisik dan
kimia yang khas daripada bakteri dengan zat warna, serta meningkatkan kontras
mikroorganisme dengan sekitarnya
Pada percobaan ini kami menggunakan media PDA dan NA media ini
dapat ditumbuhi oleh berbagai jenis mikrorganisme baik bakteri maupun jamur.
Pada media PDA mikroba yang tumbuh yaitu bakteri karena pada PDA banyak
mengan dung protein, sedangkan pada media Na mikroba yang tumbuh yaitu
kapang karena pada NA banyak mengandung Karbohidrat.
Pewarnaan sederhana merupakan pewarnaan mikroba dengan satu jenis
warna, ini diperlukan untuk mengamati morfologi, baik bentuk maupun susunan
sel.
Pewarnaan gram merupakan suatu metode empiris untuk membedakan
spesies bakteri menjadi dua kelompok besar, gram positif dan gram negatif,
berdasarkan sifat kimia dan fisik dinding sel mereka. Pewarnaan gram disebut
juga pewarnaan diferensial yang sangat berguna dan paling banyak digunakan
dalam laboratorium mikrobiologi, karena merupakan tahapan penting dalam
langkah awal identifikasi. Pewarnaan ini didasarkan pada tebal atau tipisnya
lapisan peptidoglikan di dinding sel dan banyak sedikitnya lapisan lemak pada
membran sel bakteri.

Pewarnaan negative merupakan suatu pewarnaan yang bukan untuk
mewarnai bakteri tetapi mewarnai latar belakangnya menjadi hitam gelap. Pada
pewarnaan ini mikroorganisme kelihatan transparan (tembus pandang) pewarnaan
ini menggunakan satu pewarna asam, yaitu nigrosin dan tinta cina.
Pewarnaan taham asam merupakan pewarnaan yang dapat mengukur
ketahanan dari sel yang telah diwarnai terhadap pencucian dengan asam.
Tujuannya untuk melihat/mengamati bentuk-bentuk sel-sel bakteri yang tahan
pewarnaan asam, yang dengan pewarnaan-pewarnaan ini berwarna merah
sedangkan bakteri lain berwarna biru.
Pewarnaan spora merupakan pewarnaan yang bertujuan untuk melihat
spora pada mikroba

tersebut.

Fiksasi adalah perubahan pada suatu lingkungan gen dari keadaan di mana
terdapat paling tidak dua varian gen tertentu (alel) menjadi keadaan di mana
hanya ada satu alel yang tersisa. Fiksasi pada percobaan ini sama dengan dengan
memanaskan media diatas Bunsen dengan cara mengoyang-goyangkan.
Dinding sel bakteri sangat tipis, tersusun atas peptidoglikan, yakni
polisakarida yang berikatan dengan protein. Fungsi dinding sel untuk memberi

bentuk tertentu pada sel, melindungi protoplasma sel, proses pembelahan sel.
Berdasarkan struktur peptidoglikan bakteri dapat dibedakan

menjadi:.Bakteri

gram positif, peptidoglikan di luar membran plasma dan bila diberi tinta cina akan
menimbulkan

warna.

Contohnya

Clostridium

tetani,

Bacillus

anthracis,


Staphylococcus albus, Staphylococcus aureus. Dan bakteri gram negatif,
peptidoglikan terletak antara membran plasma dan membran luar, bila diberi tinta
cina tidak menimbulkan perubahan warna. Contoh: E. coli, Salmonella typhosa,
Vibrio cholera, Neissiria

gornorrhoe.

Dari hasil praktikum yang kami dapatkan Pada pewarnaan sederhana
menghasilkan struktur benang-benang hifa halus dan kelihatan spora yang
terbentuk. Sedangkan pada pewarnaan tahan asam menghasilkan struktur benangbenang hifa halus. dan kelihatan spora yang terbentuk.

V. KESIMPULAN

1. Pewarnaan adalah untuk memudahkan melihat bakteri dengan mikroskop,
memperjelas ukuran dan bentuk bakteri
2. Pada media PDA mikroba yang tumbuh yaitu bakteri karena pada PDA
banyak mengan dung protein
3. pada media Na mikroba yang tumbuh yaitu kapang karena pada NA
banyak mengandung Karbohidrat
4. Pewarnaan sederhana merupakan pewarnaan mikroba dengan satu jenis
warna, ini diperlukan untuk mengamati morfologi, baik bentuk maupun
susunan sel.
5. Pewarnaan gram merupakan suatu metode empiris untuk membedakan
spesies bakteri menjadi dua kelompok besar, gram positif dan gram
negatif, berdasarkan sifat kimia dan fisik dinding sel mereka
6. Pewarnaan taham asam merupakan pewarnaan yang dapat mengukur
ketahanan dari sel yang telah diwarnai terhadap pencucian dengan asam.
7. Fiksasi adalah perubahan pada suatu lingkungan gen
8. Bakteri gram positif, peptidoglikan di luar membran plasma dan bila diberi
tinta cina akan menimbulkan warna
9. Bakteri gram negatif, peptidoglikan terletak antara membran plasma dan
membran luar,
10. pada pewarnaan sederhana terbentuk benang-benang hifa
11. pada pewarnaan tahan asam terbentuk benang hifa dan spora

DAFTAR PUSTAKA

Buckle, 1987. ILMU PANGAN. Universitas Indonesia, Jakarta.
Hadioetomo, R.S. 1993. MIKROBIOLOGI DASAR DALAM PRAKTEK.
Gramedia, Jakarta.
Dwijoseputro. 1990. DASAR-DASAR MIKROBIOLOGI. Penerbit Djambatan,
Jakarta.
Tarigan. 1988. PENGANTAR MIKROBIOLOGI. Erlangga, Jakarta.

Laporan Praktikum Mikrobiologi

PEWARNAAN
Nama

: Desi Idayanti

NIM

: 0805105010006

Kelas / Kelompok

:B/I

Tgl Percobaan

: 1 Desember 2009

Mengetahui

Darussalam, 8 Desember 2009

Asisten

(

Praktikan

)

( Desi Idayanti )

I.
A. Latar Belakang

PENDAHULUAN

Mikroorganisme yang ada dialam ini mempunyai morfologi, struktur dan
sifat-sifat yang khas, begitu pula dengan bakteri. Bakteri yang hidup hampir tidak
berwarna dan kontras dengan air, dimana sel-sel bakteri tersebut disuspensikan.
Salah satu cara untuk mengamati bentuk sel bakteri sehingga mudah untuk
diidentifikasi ialah dengan metode pengecatan atau pewarnaan. Hal tersebut juga
berfungsi untuk mengetahui sifat fisiologisnya yaitu mengetahui reaksi dinding
sel bakteri melalui serangkaian pengecatan
Ada beberapa jenis metode pewarnaan diantaranya pewarnaan sederhana,
pewarnaan gram, pewarnaan negative, pewarnaan tahan asam dan pewarnaan
spora.
Prinsip dasar dari pewarnaan ini adalah adanya ikatan ion antara
komponen selular dari bakteri dengan senyawa aktif dari pewarna yang disebut
kromogen. Terjadi ikatan ion karena adanya muatan listrik baik pada komponen
seluler maupun pada pewarna. Pewarna asam ini disebut pewrna negatif. Contoh
pewarna asam misalnya : tinta cina, larutan Nigrosin, asam pikrat, eosin dan lainlain.
B. Tujuan Percobaan
Untuk mengelompokkan bakteri dan menilai morfologi mikroba serta
mengetahui metode-metode pewarnaan.

II.

TINJAUAN PUSTAKA

Pewarnaan geram menghasilkan dua kelompok besar bakteri garm positif

(+) yang berwarna unggu dan bakteri gram negative (-) yang berwarna merah.
Adanya gram positif dan gram negative disebabkan oleh perbedaan bandingan
dinding sel bakteri (Buckle, 1987).
Pewarnaan sederhana merupakan teknik yang paling banyak digunakan.
Disebut sederhana merupakan satu jenis zat warna untuk mewarnai organisme
tersebut. Kebanyakan bakteri mudah bereaksi dengan pewarnaan-pewarnaan
sederhana (Ardiansyah, 2004).
Metode pewarnaan negatif ini bukan untuk mewarnai bakteri tetapi
mewarnai latar belakangnya menjadi hitam gelap pada pewarnaan ini
mikroorganisme kelihatan transparan, teknik ini berguna untuk menentukan
morfologi dan warna sel (Raymond, 1990).
Suatu prinsip dasar dari pewarnaan ini adalah adanya ikatan ion antara
komponen selular dari bakteri dengan senyawa aktif dari pewarna yang disebut
kromogen. Terjadi ikatan ion karena adanya muatan listrik baik pada komponen
seluler maupun pada pewarna. Berdasarkan adanya muatan ini maka dapat
dibedakan pewarnaan asam dan pewarnaan basa. Pewarna asam dapat tejadi
karena bila senyawa pewarna bermuatan negatif Pewarnaan basa bisa terjadi
biasenyawa pewarna bersifat positif (Girindra, 1993).

III.
A. Bahan dan Alat

Metode Percobaan

Bahan yang digunakan antara lain: biakan mikroba A dan B, zat warna
brsifat basa (metilen blue safaranin), minyak imersi, aquadest, larutan karbol
fukhsin, larutan asam alcohol.
Alat yang digunakan antara lain: objek glass, Bunsen, mikroskop.
B. Prosedur Kerja
1. Pewarnaan sederhana
a. Dibuat suspensi dengan menggunakan aguadest pada objek glass dan
keringkan udara
b. Difiksasi dengan melewatkan objek glass diatas lampu spirtus
c. Diteteskan zat warna pada objek glass (1-2 tetes) lalu fiksasi
d. Dibuang zat warna dari objek glass dengan cara mencuci pada air kran
e. Dikeringkan objek glass
f. Ditetesi sidiaan dengan minyak lalu lihat dibawah mikroskop dengan
pembesaran objektif 100x.
2. Pewarnaan tahan asam
a. Dibuat suspensi mikroba dan fiksasi
b. Diteteskan karbol fukhsin sampai tergenang pada sediaan, kemudian
panaskan sediakan selama 5 menit sampai keluar uap (jangan sampai
mendidih) bila karbol fukhsin banyak menguap ditaambah lagi.
c. Dicuci dengan air kran selama 5-10 detik
d. Dilunturkan sediaan dengan larutan asam alkohol sehingga tidak ada
lagi zat warna yang keluar dari sediaan
e. Dicuci dengan air kran secara hati-hati selama 5-10 detik
f. Dituang larutan metilen blue (1-2 tetes), biarkan selama 30 detik
g. Dicuci dengan air kran dan keringkan
h. Diteteskan minyak imersi dan dilihat dibawah mikroskop dengan
pembesaran 100x
IV.

DATA HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN

A. Data Hasil Pengamatan

kelompok

pewarnaan sederhana
menghasilkan bentuk seperti
benang-benang hifa dengan

I
II

III

IV

Pewarnaan Tahan Asam
menghasilkan bentuk seperti hifa
dengan pembesaran 10x

pembesaran 10x
menghasilkan bentuk seperti

menghasilkan bentuk seperti hifa

hifa dengan pembesaran 10x

dengan pembesaran 10x

menghasilkan bentuk seperti

menghasilkan bentuk seperti hifa

hifa dengan pembesaran 4

dengan pembesaran 4

menghasilkan bentuk struktur

menghasilkan bentukstruktur seperti

seperti benang-benang hifa dan

benang-benang hifa dan spora dengan

spora dengan pembesaran 10x

pembesaran 10x
menghasilkan bentuk seperti benang-

menghasilkan bentuk seperti
benang-benang hifa

V

benang hifa dan spora dengan
pembesaran 10x

B. Pembahasan
Pewarnaan merupakaan sutu metode untuk memudahkan melihat bakteri
dengan mikroskop, memperjelas ukuran dan bentuk bakteri, untuk melihat
struktur luar dan struktur dalam bakteri seperti dinding sel dan vakuola.

Pewarnaan sederhana merupakan pewarnaan mikroba dengan satu jenis warna,
ini diperlukan untuk mengamati morfologi, baik bentuk maupun susunan sel.
Pewarnaan gram merupakan suatu metode empiris untuk membedakan
spesies bakteri menjadi dua kelompok besar, gram positif dan gram negatif,
berdasarkan sifat kimia dan fisik dinding sel mereka.
Pewarnaan negative merupakan suatu pewarnaan yang bukan untuk
mewarnai bakteri tetapi mewarnai latar belakangnya menjadi hitam gelap. Pada
pewarnaan ini mikroorganisme kelihatan transparan (tembus pandang) pewarnaan
ini menggunakan satu pewarna asam, yaitu nigrosin dan tinta cina.
Pewarnaan taham asam merupakan pewarnaan yang dapat mengukur
ketahanan dari sel yang telah diwarnai terhadap pencucian dengan asam.
Tujuannya untuk melihat/mengamati bentuk-bentuk sel-sel bakteri yang tahan
pewarnaan asam, yang dengan pewarnaan-pewarnaan ini berwarna merah
sedangkan bakteri lain berwarna biru.
Pewarnaan spora merupakan pewarnaan yang bertujuan untuk melihat
spora pada mikroba

tersebut.

fiksasi adalah perubahan pada suatu lingkungan gen dari keadaan di mana
terdapat paling tidak dua varian gen tertentu (alel) menjadi keadaan di mana
hanya ada satu alel yang tersisa.

V.

KESIMPULAN

1. Pewarnaan merupakaan sutu metode untuk memudahkan melihat bakteri
dengan mikroskop, memperjelas ukuran dan bentuk bakteri, untuk

melihat struktur luar dan struktur dalam bakteri seperti dinding sel dan
vakuola
2. Pewarnaan sederhana merupakan pewarnaan mikroba dengan satu jenis
warna, ini diperlukan untuk mengamati morfologi, baik bentuk maupun
susunan sel.
3. Pewarnaan gram merupakan suatu metode empiris untuk membedakan
spesies bakteri menjadi dua kelompok besar, gram positif dan gram
negatif, berdasarkan sifat kimia dan fisik dinding sel mereka
4. Pewarnaan negative merupakan suatu pewarnaan yang bukan untuk
mewarnai bakteri tetapi mewarnai latar belakangnya menjadi hitam gelap
5. Pewarnaan taham asam merupakan pewarnaan yang dapat mengukur
ketahanan dari sel yang telah diwarnai terhadap pencucian dengan asam
6. fiksasi adalah perubahan pada suatu lingkungan gen dari keadaan di mana
terdapat paling tidak dua varian gen tertentu (alel) menjadi keadaan di
mana hanya ada satu alel yang tersisa.

DAFTAR PUSTAKA
Ardiansyah. 2004.PEMUMTUN PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI PANGAN.
Universitas Djuanda, Bogor.

Buckle. 1987. ILMU PANGAN. Ununersitas Indonesia, Jakarta.
Raymond. 1990. KIMIA DASAR EDISI KETIGA JILID 1. ERLANGGA,
Jakarta.
Girindar, A. 1993. BIOKIMIA 1. PT Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.

IV.

DATA HASIL PENGAMATAN DAN
PEMBAHASAN

A. Data Hasil Pengamatan

kelompok

pewarnaan sederhana
menghasilkan bentuk seperti
benang-benang hifa dengan

I
II

III

IV

Pewarnaan Tahan Asam
menghasilkan bentuk seperti hifa
dengan pembesaran 10x

pembesaran 10x
menghasilkan bentuk seperti

menghasilkan bentuk seperti hifa

hifa dengan pembesaran 10x

dengan pembesaran 10x

menghasilkan bentuk seperti

menghasilkan bentuk seperti hifa

hifa dengan pembesaran 4

dengan pembesaran 4

menghasilkan bentuk struktur

menghasilkan bentukstruktur seperti

seperti benang-benang hifa dan

benang-benang hifa dan spora dengan

spora dengan pembesaran 10x

pembesaran 10x
menghasilkan bentuk seperti benang-

menghasilkan bentuk seperti
benang-benang hifa

V

benang hifa dan spora dengan
pembesaran 10x

B. Pembahasan
Pewarnaan merupakaan suatu metode untuk memudahkan melihat bakteri
dengan mikroskop, memperjelas ukuran dan bentuk bakteri, untuk melihat
struktur luar dan struktur dalam bakteri seperti dinding sel dan vakuola,
Pewarnaan sederhana merupakan pewarnaan mikroba dengan satu jenis

warna, ini diperlukan untuk mengamati morfologi, baik bentuk maupun susunan
sel.
Pewarnaan gram merupakan suatu metode empiris untuk membedakan
spesies bakteri menjadi dua kelompok besar, gram positif dan gram negatif,
berdasarkan sifat kimia dan fisik dinding sel mereka.
Pewarnaan negative merupakan suatu pewarnaan yang bukan untuk
mewarnai bakteri tetapi mewarnai latar belakangnya menjadi hitam gelap. Pada
pewarnaan ini mikroorganisme kelihatan transparan (tembus pandang) pewarnaan
ini menggunakan satu pewarna asam, yaitu nigrosin dan tinta cina.
Pewarnaan taham asam merupakan pewarnaan yang dapat mengukur
ketahanan dari sel yang telah diwarnai terhadap pencucian dengan asam.
Tujuannya untuk melihat/mengamati bentuk-bentuk sel-sel bakteri yang tahan
pewarnaan asam, yang dengan pewarnaan-pewarnaan ini berwarna merah
sedangkan bakteri lain berwarna biru.
Pewarnaan spora merupakan pewarnaan yang bertujuan untuk melihat
spora pada mikroba

tersebut.

fiksasi adalah perubahan pada suatu lingkungan gen dari keadaan di mana
terdapat paling tidak dua varian gen tertentu (alel) menjadi keadaan di mana
hanya ada satu alel yang tersisa.
Dari hasil praktikum yang kami dapatkan Pada pewarnaan sederhana
menghasilkan struktur benang-benang hifa kecil. Sedangkan pada pewarnaan
tahan asam menghasilkan struktur benang-benang hifa kecil.

V.

KESIMPULAN

1. Pewarnaan merupakaan sutu metode untuk memudahkan melihat bakteri
dengan mikroskop, memperjelas ukuran dan bentuk bakteri, untuk melihat
struktur luar dan struktur dalam bakteri seperti dinding sel dan vakuola

2. Pewarnaan sederhana merupakan pewarnaan mikroba dengan satu jenis
warna,

ini diperlukan untuk mengamati morfologi, baik bentuk maupun

susunan sel.
3. Pewarnaan gram merupakan suatu metode empiris untuk membedakan
spesies bakteri menjadi dua kelompok besar, gram positif dan gram negatif,
berdasarkan sifat kimia dan fisik dinding sel mereka
4.Pewarnaan negative merupakan suatu pewarnaan yang bukan untuk
mewarnai bakteri tetapi mewarnai latar belakangnya menjadi hitam gelap
5.Pewarnaan taham asam merupakan pewarnaan yang dapat mengukur
ketahanan dari sel yang telah diwarnai terhadap pencucian dengan asam
6. fiksasi adalah perubahan pada suatu lingkungan gen dari keadaan di mana
terdapat paling tidak dua varian gen tertentu (alel) menjadi keadaan di mana
hanya ada satu alel yang tersisa.
8.

pada pewarnaan sederhana terbentuk benang-benang hifa, pada
pewarnaan tahan asam terbentuk benang hifa

IV.

DATA HASIL PENGAMATAN DAN
PEMBAHASAN

A. Data Hasil Pengamatan
kelompok

pewarnaan sederhana

Pewarnaan Tahan Asam

menghasilkan bentuk seperti
benang-benang hifa dengan
I
II

III

IV

menghasilkan bentuk seperti hifa
dengan pembesaran 10x

pembesaran 10x
menghasilkan bentuk seperti

menghasilkan bentuk seperti hifa

hifa dengan pembesaran 10x

dengan pembesaran 10x

menghasilkan bentuk seperti

menghasilkan bentuk seperti hifa

hifa dengan pembesaran 4

dengan pembesaran 4

menghasilkan bentuk struktur

menghasilkan bentukstruktur seperti

seperti benang-benang hifa dan

benang-benang hifa dan spora dengan

spora dengan pembesaran 10x

pembesaran 10x
menghasilkan bentuk seperti benang-

menghasilkan bentuk seperti
benang-benang hifa

V

benang hifa dan spora dengan
pembesaran 10x

B. Pembahasan
Pewarnaan adalah untuk memudahkan melihat bakteri dengan mikroskop,
memperjelas ukuran dan bentuk bakteri, untuk melihat struktur luar dan struktur
dalam bakteri seperti dinding sel dan vakuola. Pewarnaan sederhana merupakan
pewarnaan mikroba dengan satu jenis warna, ini diperlukan untuk mengamati
morfologi, baik bentuk maupun susunan sel.

Pewarnaan gram merupakan suatu metode empiris untuk membedakan
spesies bakteri menjadi dua kelompok besar, gram positif dan gram negatif,
berdasarkan sifat kimia dan fisik dinding sel mereka.
Pewarnaan negative merupakan suatu pewarnaan yang bukan untuk
mewarnai bakteri tetapi mewarnai latar belakangnya menjadi hitam gelap. Pada
pewarnaan ini mikroorganisme kelihatan transparan (tembus pandang) pewarnaan
ini menggunakan satu pewarna asam, yaitu nigrosin dan tinta cina.
Pewarnaan taham asam merupakan pewarnaan yang dapat mengukur
ketahanan dari sel yang telah diwarnai terhadap pencucian dengan asam.
Pewarnaan spora merupakan pewarnaan yang bertujuan untuk melihat spora pada
mikroba

tersebut.

fiksasi adalah perubahan pada suatu lingkungan gen dari keadaan di mana
terdapat paling tidak dua varian gen tertentu (alel) menjadi keadaan di mana
hanya ada satu alel yang tersisa.
Dari hasil praktikum yang kami dapatkan Pada pewarnaan sederhana
menghasilkan struktur benang-benang hifa kecil. Sedangkan pada pewarnaan
tahan asam menghasilkan struktur benang-benang hifa kecil dan kelihatan spora
yang terbentuk

V.

KESIMPULAN

1. Pewarnaan merupakaan sutu metode untuk memudahkan melihat bakteri
dengan mikroskop, memperjelas ukuran dan bentuk bakteri, untuk melihat
struktur luar dan struktur dalam bakteri seperti dinding sel dan vakuola
2. Pewarnaan sederhana merupakan pewarnaan mikroba dengan satu jenis warna,

ini diperlukan untuk mengamati morfologi, baik bentuk maupun susunan sel.
3. Pewarnaan gram merupakan

suatu metode empiris untuk membedakan

spesies bakteri menjadi dua kelompok besar, gram positif dan gram negatif,
berdasarkan sifat kimia dan fisik dinding sel mereka
4. Pewarnaan negative merupakan suatu pewarnaan yang bukan untuk mewarnai
bakteri tetapi mewarnai latar belakangnya menjadi hitam gelap
5. Pewarnaan taham asam merupakan pewarnaan yang dapat mengukur
ketahanan dari sel yang telah diwarnai terhadap pencucian dengan asam
6. fiksasi adalah perubahan pada suatu lingkungan gen dari keadaan di mana
terdapat paling tidak dua varian gen tertentu (alel) menjadi keadaan di mana
hanya ada satu alel yang tersisa.
7. pada pewarnaan sederhana terbentuk benang-benang hifa, pada pewarnaan
tahan asam terbentuk benang hifa dan spora