POMPA AIR ENERGI TERMAL MENGGUNAKAN EVAPORATOR 285 CC DENGAN 2 PIPA HISAP Tugas Akhir - Pompa air energi termal menggunakan evaparator 285 cc dengan dua pipa hisap - USD Repository
POMPA AIR ENERGI TERMAL MENGGUNAKAN EVAPORATOR 285 CC DENGAN 2 PIPA HISAP Tugas Akhir
Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Teknik Program Studi Teknik Mesin
Diajukan Oleh:
LUKITO NIM : 065214046 PROGRAM STUDI TEKNIK MESIN FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2010
THERMAL WATER PUMP USING 285 CC EVAPORATOR WITH 2 SUCTION PIPE Final Project
Presented as partitial fulfilment of the requirement to obtain the Sarjana Teknik degree in Mechanical Engineering by
LUKITO NIM : 065214046 MECHANICAL ENGINEERING STUDY PROGRAM SCIENCE AND TECHNOLOGY FACULTY SANATA DHARMA UNIVERCITY YOGYAKARTA 2010
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA
Dengan ini kami menyatakan bahwa dalam tugas " Tugas Akhir" ini tidak terdapat karya yang pernah diajukan dan dibuat di perguruan tinggi manapun kecuali kami mengambil atau mengutip data dari buku yang tertera pada daftar pustaka. Dan sepengetahuan kami juga tidak terdapat karya tulis yang pernah ditulis atau di terbitkan oleh orang lain. Sehingga karya tulis yang kami buat ini adalah asli karya tim penulis.
Yogyakarta, 18 Juli 2010 Penulis
INTISARI
Air sangat penting bagi kehidupan, namun tempat sumber mata air lebih rendah dari tempat pemakaiannya sehingga diperlukan pompa untuk mengalirkannya. Pada umumnya pompa air digerakkan oleh energi listrik namun tidak semua daerah mampu menikmati jaringan listrik. Alternatif lain yang dapat digunakan untuk penggerak pompa air adalah energi termal menggunakan bahan bakar spirtus. Untuk selanjutnya pompa termal ini akan dikembangkan dengan menggunakan pemanas dengan kolektor surya plat datar jenis CPC (Compound sehingga dilakukan penelitian pula tentang karakteristik
Parabolic Collector)
kolektor surya jenis cpc tersebut. Unjuk kerja pompa air energi surya di Indonesia belum banyak sehingga perlu dilakukan banyak penelitian untuk menjajaki kemungkinan pemanfaatannya. Adapun tujuan yang ingin dicapai oleh peneliti, yaitu dapat mengetahui debit pemompaan, daya pompa dan efsiensi pompa air energi termal jenis pulsajet air (Water Puls Jet).
Pompa air energi termal terdiri dari 3 (tiga) komponen utama, (1) evaporator dengan volume 285 cc terbuat dari 2 pipa tembaga sejajar, (2) pemanas berbentuk kotak 10x15x10 cm dari pelat tembaga, dan (3) tuning pipe (pipa osilasi) dari selang berukuran ½ dan 3/8 inchi. Variabel-variabel yang diukur pada pengujian pompa adalah temperatur sisi atas evaporator (T1), temperatur sisi dibawah pemanas spirtus (T2), temperatur sisi uap (T3), temperatur udara sekitar (T4), debit keluaran dan suhu akhir pemompaan. Variasi yang dilakukan pada pengujian pompa adalah ketinggian head (2,5 m, 1,8 m dan 1,5 m). Diameter pipa osilasi (3/8 inchi dan ½ inchi). Hasil penelitian menunjukkan debit maksimum (Q) 1.14 (liter/menit) pada variasi ketinggian head 1,5 m, daya pompa maksimum (Wp) 0.359 watt pada variasi ketinggian head 2,5 m, dan efisiensi pompa maksimum (
η pompa) 0.082 % pada variasi ketinggian head 2,5 m.
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat dan karuniaNya, sehingga tugas akhir ini dapat terselesaikan. Tugas akhir ini adalah sebagian persyaratan untuk mencapai derajat sarjana S-1 program studi Teknik Mesin, Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Sanata Dharma.
Penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir dengan judul “ Pompa Air ini
Energi Termal Menggunakan Evaporator 285 cc Dengan 2 Pipa Hisap “
karena adanya bantuan dan kerjasama dari berbagai pihak. Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada:
1. Bapak Yosef Agung Cahyanta, S.T, M.T., Dekan Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Sanata Dharma.
2. Bapak Budi Sugiharto, S.T, M.T., Ketua Program studi Teknik Mesin sekaligus Dosen Pembimbing Akademik.
3. Bapak Ir. FA. Rusdi Sambada M.T., Dosen Pembimbing tugas akhir yang telah memberikan bimbingan dalam menyelesaikan Tugas Akhir ini.
4. Segenap Dosen di Jurusan Teknik Mesin, yang telah membimbing penulis selama kuliah di Universitas Sanata Dharma.
5. Laboratorium Jurusan Teknik Mesin Universitas Sanata Dharma yang telah memberikan ijin untuk menggunakan fasilitas yang telah dipergunakan dalam penelitian ini.
6. Serta semua pihak yang telah membantu atas terselesainya Tugas Akhir ini serta yang tidak mungkin disebutkan satu persatu.
Penulis menyadari dalam pembahasan masalah ini masih jauh dari sempurna, maka penulis terbuka untuk menerima kritik dan saran yang bersifat membangun.
Semoga naskah ini berguna bagi mahasiswa Teknik Mesin dan pembaca lainnya. Apabila ada kesalahan dalam penulisan naskah ini penulis mohon maaf yang sebesar-besarnya, terima kasih.
Yogyakarta, 22 Juni 2010 Penulis
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ..................................................................................... iTITLE PAGE ................................................................................................ ii HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ......................................... iii HALAMAN PENGESAHAN ....................................................................... iv PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ....................................................... v PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI ....................................... vi
INTISARI ...................................................................................................... vii
KATA PENGANTAR ................................................................................... viii
DAFTAR ISI .................................................................................................. xDAFTAR TABEL ......................................................................................... xii
DAFTAR GAMBAR ..................................................................................... xvBAB I. PENDAHULUAN ............................................................................. 1
1.l Latar Belakang ................................................................................ 1
1.2 Perumusan Masalah ........................................................................ 2
1.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian ....................................................... 2
BAB II. DASAR TEORI ............................................................................... 4 Penelitian yang pernah dilakukan ................................................................... 4
2.1 Dasar Teori ..................................................................................... 5
BAB III. METODE PENELITIAN ............................................................. 11
3.1 Deskripsi Alat ................................................................................. 11
3.2 Prinsip Kerja Alat ........................................................................... 13
3.3 Variabel Yang Divariasikan ............................................................ 13
3.4 Variabel Yang Diukur ..................................................................... 15
3.5 Metode dan Langkah Pengambilan Data ........................................ 16
3.6 Analisa Data .................................................................................... 17
3.7 Peralatan Pendukung ....................................................................... 17
BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN ..................................................... 19
4.1 Data Penelitian ................................................................................ 19
4.2 Perhitungan Pompa ......................................................................... 24
4.3 Grafik dan Pembahasan Pompa ...................................................... 27
BAB V. PENUTUP ........................................................................................ 42
5.1 Kesimpulan ..................................................................................... 42
5.2 Saran ............................................................................................... 42
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................... 43
LAMPIRAN
DAFTAR TABEL
4.1 Data I Temperatur Pompa Pada Variasi Ketinggian Head 1,5 m dengan Pipa Osilasi
⅜ inchi...................................................................................... 19
4.2 Data II Temperatur Pompa Pada Variasi Ketinggian Head 1,5 m dengan Pipa Osilasi
⅜ inchi...................................................................................... 19
4.3 Data III Temperatur Pompa Pada Variasi Ketinggian Head 1,5 m dengan Pipa Osilasi
⅜ inchi...................................................................................... 19
4.4 Data I Temperatur Pompa Pada Variasi Ketinggian Head 1,8 m dengan Pipa Osilasi ..............................................................................................
20 ⅜ inchi
4.5 Data II Temperatur Pompa Pada Variasi Ketinggian Head 1,8 m dengan Pipa Osilasi ..............................................................................................
20 ⅜ inchi
4.6 Data III Temperatur Pompa Pada Variasi Ketinggian Head 1,8 m dengan .............................................................................................. Pipa Osilasi
20 ⅜ inchi
4.7 Data I Temperatur Pompa Pada Variasi Ketinggian Head 2,5 m dengan .............................................................................................. Pipa Osilasi
20 ⅜ inchi
4.8 Data II Temperatur Pompa Pada Variasi Ketinggian Head 2,5 m dengan Pipa Osilasi ..............................................................................................
21 ⅜ inchi
4.9 Data III Temperatur Pompa Pada Variasi Ketinggian Head 2,5 m dengan
4.10 Data I Temperatur Pompa Pada Variasi Ketinggian Head 1,5 m dengan Pipa Osilasi ½ inchi ............................................................................................
21
4.11 Data II Temperatur Pompa Pada Variasi Ketinggian Head 1,5 m dengan Pipa Osilasi ½ inchi ............................................................................................
21
4.12 Data III Temperatur Pompa Pada Variasi Ketinggian Head 1,5 m dengan ............................................................................................ Pipa Osilasi ½ inchi
22
4.13 Data I Temperatur Pompa Pada Variasi Ketinggian Head 1,8 m dengan ............................................................................................ Pipa Osilasi ½ inchi
22
4.14 Data II Temperatur Pompa Pada Variasi Ketinggian Head 1,8 m dengan Pipa Osilasi ½ inchi ............................................................................................
22
4.15 Data III Temperatur Pompa Pada Variasi Ketinggian Head 1,8 m dengan Pipa Osilasi ½ inchi ............................................................................................
23
4.16 Data I Temperatur Pompa Pada Variasi Ketinggian Head 2,5 m dengan ............................................................................................ Pipa Osilasi ½ inchi
23
4.17 Data II Temperatur Pompa Pada Variasi Ketinggian Head 1,5 m dengan ............................................................................................ Pipa Osilasi ½ inchi
23
4.18 Data III Temperatur Pompa Pada Variasi Ketinggian Head 1,5 m dengan Pipa Osilasi ½ inchi ............................................................................................
23
4.19 Hasil Penelitian Variasi Diameter Pipa Osilasi........................................... 24
4.20 Hasil Penelitian Pompa Variasi Ketinggian Head....................................... 24
4.21 Perhitungan Daya Spritus............................................................................. 25
4.22 Perhitungan Pompa Variasi Ketinggian Head.............................................. 26
4.23 Perhitungan Pompa Variasi Diameter Pipa Osilasi...................................... 26
4.24 Perhitungan Debit (rata-rata)/ W spritus…………………………………... 26
DAFTAR GAMBAR
2.1. Gambar Pompa Air Energi Termal Jenis pulsajet air ................................... 5
2.2. Pompa Air Energi Termal Jenis Water Pulse Jet (Suhanto, 2009)................ 6
2.3. Detail Evaporator (Erwan, 2009).................................................................. 6
2.4. Pompa Air Energi Termal Jenis Fluidyne Pump........................................... 7
2.5. Pompa Air Energi Termal Jenis Nifte Pump................................................. 7
2.6. Grafik Hubungan Head VS Flow pada Penelitian Nifte Pump..................... 8
3.1 Gambar Skema Alat Penelitian................................................................... 11
3.2 Gambar Detail Evaporator.......................................................................... 12
3.3 Bukaan keran untuk variasi pipa osilasi 3/8 inchi....................................... 14
3.4 Bukaan keran untuk variasi pipa osilasi 1/2 inchi....................................... 14
3.5 Gambar Variasi Ketinggian Head............................................................... 15
3.6 Posisi Termokopel Pada Pompa….............................................................. 18
4.1.1 Grafik Hubungan Variasi Head vs Daya Pompa menggunakan pipa osilasi ⅜ inchi........................................................................................... 28
4.1.2 Grafik Hubungan Diameter Penampang Pipa Osilasi vs Daya Pompa pada Head 1,5 m....................................................................................... 29
4.2.1 Grafik Hubungan Variasi Head vs Efisiensi Pompa menggunakan pipa osilasi ⅜ inchi.................................................................................. 30
4.2.2 Grafik Hubungan Diameter Pipa Osilasi vs Efisiensi Pompa pada Head 1,5 m.............................................................................................. 31
4.3 Grafik Hubungan t (menit) vs T (ºC) Pada Variasi Head 1,5 m dan Diameter Pipa Osilasi
⅜ inchi..................................................................... 32
4.4 Grafik Hubungan t (menit) vs T (ºC) Pada Variasi Head 1,8 m dan Diameter Pipa Osilasi
⅜ inchi.................................................................... 33
4.5 Grafik Hubungan t (menit) vs T (ºC) Pada Variasi Head 2,5 m dan Diameter Pipa Osilasi
⅜ inchi..................................................................... 34
4.6 Grafik Hubungan t (menit) vs T (ºC) Pada Variasi Head 1,5 m dan Diameter Pipa Osilasi 1/2 inchi................................................................... 35
4.7 Grafik Hubungan t (menit) vs T (ºC) Pada Variasi Head 1,8 m dan Diameter Pipa Osilasi 1/2 inchi.................................................................. 36
4.8 Grafik Hubungan t (menit) vs T (ºC) Pada Variasi Head 2,5 m dan Diameter Pipa Osilasi 1/2 inchi................................................................... 37
4.9 Grafik Hubungan Head (m) dengan T1 (ºC) pada Variasi Diameter Pipa Osilasi 3/8 inchi........................................................................................... 38
4.10 Grafik Hubungan Head (m) dengan T2 (ºC) pada Variasi Diameter Pipa Osilasi 3/8 inchi.......................................................................................... 39
4.11 Grafik Hubungan Head (m) dengan T1 (ºC) pada Variasi Diameter Pipa Osilasi 1/2 inchi.......................................................................................... 40
4.12 Grafik Hubungan Head (m) dengan T2 (ºC) pada Variasi Diameter Pipa Osilasi 1/2 inchi.......................................................................................... 41
4.13 Grafik Hubungan Head (m) dengan Flow (L/kWh) Pada Variasi Head 2,5 m dan Diameter Pipa Osilasi ½ inchi........................................................ 42
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Air merupakan kebutuhan penting atau pokok bagi kehidupan manusia. Air
selama ini digunakan untuk mandi, memasak, pengairan sawah, serta masih banyak lainnya. Ketersediaan air di Indonesia merupakan salah satu keunggulan yang dimiliki bangsa kita yang belum digali dan dioptimalkan. Tapi semua itu akan menjadi sia-sia jika apa yang kita punya tidak kita olah dengan sebaik- baiknya. Selama ini kita selalu mempunyai ketergantungan terhadap bangsa lain, padahal potensi yang dimiliki bangsa ini sangatlah mampu untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Negara kita sebenarnya sangatlah kaya, karena tidak hanya air yang tersedia dengan melimpah, tapi sarana untuk mengolah atau mengelola pun sudah tersedia.
Selama ini pada umumnya pompa air dapat digerakkan energi listrik (motor listrik). Tetapi belum semua daerah di Indonesia dapat menikmati jaringan listrik, selain itu penggunaan energi listrik menyebabkan biaya penyediaan air menjadi mahal, sehingga mengurangi kemampuan masyarakat dalam memenuhi kebutuhan hidup yang lain. Alternatif lain yang dapat di gunakan yaitu pompa air energi termal, jenis pompa air energi termal yaitu pompa air energi termal dengan jenis pulsajet (Water Puls Jet), pompa air energi termal dengan jenis Fluidyn Pump dan pompa air energi termal dengan jenis Nifte Pump.
Pada penelitian ini memilih pompa air energi termal jenis pulsajet air karena merupakan jenis pompa air yang paling sederhana serta mempunyai komponen yang mudah dibuat. Untuk memanfaatkan pompa air energi thermal tersebut akan . digunakan pemanas berupa kompor sederhana Karakteristik dari pompa jenis pulsajet ini merupakan teknologi sederhana sehingga mempunyai peluang dimanfaatkan masyarakat untuk diaplikasikan dalam keperluan sehari-hari. Unjuk kerja energi thermal untuk memompa air, atau yang lebih sering disebut pompa air energi thermal di Indonesia belum banyak, sehingga perlu dilakukan penelitian agar dapat diaplikasikan menjadi alat yang berguna bagi masyarakat.
1.2. Perumusan Masalah
Pada penelitian ini adalah model pompa air energi termal dengan variasi diameter penampang selang oksilasi dan ketinggian head dan untuk mengetahui debit (Q), daya pompa (Wp) dan efisiensi pompa ( η pompa) yang dihasilkan. Pada pengujian pompa, beberapa variabel yang diukur saat pengujian yaitu suhu T1, T2, T3, T4, waktu pemompaan (t out) dan besarnya volume keluaran yang dihasilkan (V).
1.3. Tujuan dan Manfaat Penelitian
Tujuan penelitian :
- Mengetahui debit (Q), daya pompa (Wp) dan efisiensi (
η pompa) maksimum pompa air energi termal jenis pulsajet air (Water Puls Jet). Manfaat penelitian : 1. Menambah kepustakaan tentang pompa air energi termal.
2. Dapat diaplikasikan dimasyarakat luas khususnya masyarakat Indonesia pada umumnya.
3. Menambah pengetahuan tentang pompa air energi termal.
BAB II DASAR TEORI Penelitian yang pernah dilakukan Penelitian pada pompa air energi surya memperlihatkan bahwa waktu
pengembunan uap dipengaruhi oleh temperatur dan debit air pendingin masuk kondensor (Sumathy et. al., 1995). Penelitian pompa energi panas berbasis motor dapat secara efektif memompa air dengan variasi head antara 2 – 5 m
stirling
(Mahkamov, 2003), Penelitian pompa air energi panas oleh Smith menunjukkan bahwa ukuran kondenser yang sesuai dapat meningkatkan daya output sampai 56% (Smith, 2005). Penelitian pompa air energi surya memperlihatkan bahwa waktu pengembunan uap dipengaruhi oleh temperatur dan debit air pendingin masuk kondensor (Sumathy et. al., 1995). Penelitian secara teoritis pompa air energi panas surya dengan dua macam fluida kerja, yaitu n-pentane dan ethyl
ether memperlihatkan bahwa efisiensi pompa dengan ethyl ether 17% lebih tinggi
dibanding n-pentane untuk tinggi head 6 m (Wong, 2000). Analisa termodinamika untuk memprediksi unjuk kerja pompa air energi panas surya pada beberapa head ketingian memperlihatkan bahwa jumlah siklus / hari tergantung pada waktu pemanasan fluida kerja dan waktu yang diperlukan untuk pengembunan uap.
Waktu pemanasan tergantung pada jumlah fluida awal dalam sistem. Waktu pengembunan tergantung pada luasan optimum koil pendingin (Wong, 2001).
Penelitian dengan pompa air energi termal dengan pipa tunggal yang pernah dilakukan terdapat data sebagai berikut:
1. Volume evaporator 39 cc menghasilkan daya pemompaan 0,114 watt dan efisiensi 0.043 % untuk head 1 m (Suhanto, 2009).
2. Volume evaporator 44 cc menghasilkan daya pemompaan 0.050 watt dan efisiensi 0.064 % untuk head 1 m (Triyono, 2009)
3. Volume evaporator 69 cc menghasilkan daya pemompaan 0,034 watt dan efisiensi 0.044 % untuk head 1 m (Erwan, 2009)
2.1. Dasar Teori
Pompa air energi termal umumnya adalah pompa dengan jenis pulsajet air (water puls jet), jenis fluidyn pump dan jenis nifte pump. Pada penelitian ini dibuat pompa energi termal jenis pulsajet air (water puls jet) dengan menggunakan fluida kerja spirtus karena merupakan jenis pompa air energi termal yang paling sederhana dibandingkan yang lain.
Keterangan : 1. Fluida air
2. Sisi uap
3. Sisi panas
4. Sisi dingin
5. Tuning pipe
6. Katup hisap
7. Katup buang
Gambar 2.1 Pompa Air Energi Termal Jenis pulsajet Air (Water Pulse Jet)Gambar 2.2 Pompa Air Energi Termal Jenis Water Pulse Jet (Suhanto, 2009), menggunakan evaporator tunggal 39 cc. ( Pompa Air Energi Thermal denganEvaporator 39 cc dan Pemanas 280 Watt)
Gambar 2.3 Detail Evaporator (Erwan, 2009) pada penelitian Pompa Air EnergiThermal dengan Evaporator 39 cc dan Pemanas 280 Watt
Keterangan :
1. Displacer
2. Penukar panas
3. Pemicu regenerasi
4. Penukar panas
5. Tuning pipe
6. Katup hisap
7. Katup buang
8. Sisi volume mati
9. Pengapung
Gambar 2.4 Pompa Air Energi Termal Jenis Fluidyne PumpKeterangan :
1. Kekuatan piston
2. Beban
3. Silinder displacer
4. Evaporator
5. Kondenser
6. Katup
7. Saturator
8. Difusi kolom
9. Perpindahan panas
Gambar 2.5 Pompa Air Energi Termal Jenis Nifte PumpGambar 2.6 Grafik Hubungan Head dengan Flow (Q (rata-rata)/ Ws)(L/kWh) pada penelitian Nifte Pump (Markides, C.N, 2003) Kinerja Nifte Pump dapat dilihat dari grafik hubungan head dengan laju aliran, semakin tinggi head maka semakin rendah debit untuk daya pemompaan yang tetap. Tiga kurva ditampilkan untuk Nifte Pump, kurva Initial menunjukan hasil penelitian sebelumnya, kurva Current menunjukan hasil penelitian sampai saat ini, dan kurva Project adalah kurva yang diinginkan untuk hasil penelitian selanjutnya. Nifte pump dapat dirancang untuk memberikan laju aliran yang diinginkan sesuai dengan kalor yang didapat dari kolektor surya serta ruang yang memadai untuk menampung energi surya.
Kemudian dilakukan penelitian serta perhitungan untuk mendapatkan: Debit pemompaan, yaitu jumlah volume yang dihasilkan tiap satuan waktu (detik) dapat dihitung dengan persamaan:
V Q = (2.1) t
dengan: V : volume air tiap satuan waktu (ml) t : waktu yang diperlukan (detik)
Daya pemompaan yang dihasilkan dapat dihitung dengan persamaan:
W = ρ . g . Q . H (2.2) P
dengan:
3
ρ : massa jenis air (kg/m )
2
g : percepatan gravitasi (m/s )
3 Q : debit pemompaan (m /s)
H : head pemompaan (m) Daya spritus yang dihasilkan dapat dihitung dengan persamaan :
. . Δ m c T p
W =
(2.3)
spirtus t dengan : m
air
: massa air (kg) C
p
: panas jenis air (J/K) Δ T : kenaikan temperatur (
o
C) t : waktu yang diperlukan untuk pemanasan (detik) Efisiensi pompa didefinisikan sebagai perbandingan antara daya pemompaan yang dihasilkan selama waktu tertentu dengan besarnya daya fluida yang dihasilkan .
Efisiensi pompa dapat dihitung dengan persamaan : (2.4) dengan :
Wp : daya pemompaan (watt) Wspritus : daya spritus (watt)
Wspritus W P pompa
= η
BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Deskripsi Alat
Pompa Thermal
1
2
8
3
7
5
4
9
10
11
6
12
13 Gambar 3.1 Skema Alat Penelitian Keterangan pompa :
75 cm 80 cm 10 cm
10 cm
15 cmGambar 3.2 Detail EvaporatorPompa termal pada penelitian ini terdiri dari 4 komponen utama yaitu:
1. Evaporator menggunakan bahan dari pipa tembaga sebagai bagian yang dipanasi.
2. Kotak pemanas / pembakar dengan bahan bakar spirtus
3. Pendingin yaitu terdiri dari udara alami
4. Tuning pipe atau pipa osilasi
3.2 Prinsip Kerja Alat
Prisip kerja pompa dapat dijelaskan sebagai berikut : Pompa air yang digunakan adalah pompa air jenis pulsa jet (water puls jet
pump). Kondenser yang digunakan berbahan dasar pipa pvc. Pada penelitian ini
menggunakan satu macam pendingin yaitu pendingin udara (bersirkulasi secara alami).
Evaporator dan sistem yang berisi air mula mula dipanaskan dengan pemanas bahan bakar spritus. Evaporator berfungsi untuk menguapkan fluida kerja air sehingga terjadi osilasi. Pada saat menerima uap bertekanan yang cukup air dalam sistem terdorong keluar melalui saluran buang, kemudian uap mengalami pengembunan. Pengembunan uap ini menyebabkan tekanan dalam pompa turun (dibawah tekanan atmosfir atau vakum) sehingga air dari sumber masuk / terhisap mengisi sistem, dan proses langkah tekan pompa akan terjadi kembali, karena uap yang baru dari evaporator masuk ke dalam pompa. Setiap satu langkah tekan pompa (karena uap bertekanan masuk pompa) dan satu langkah hisap (karena uap mengembun karena pendinginan) disebut satu siklus namun siklus ini berlangsung cepat. Pompa dilengkapi dengan dua katup satu arah masing-masing pada sisi hisap dan sisi tekan. Fungsi katup adalah agar pada langkah tekan air mengalir ke tujuan dan tidak kembali ke sumber.
3.3 Variabel Yang Divariasikan
Variabel yang divariasikan dalam pengujian yaitu:
1. Variasi ketinggian head yaitu 1 m, 1,80 m, dan 2,5 m 2. Variasi pipa osilasi yaitu pipa ukuran 3/8 inchi dan ½ inchi.
Pipa 3/8 inch Pipa ½ inch Posisi keran Posisi keran terbuka tertutup
Gambar 3.3 Bukaan keran untuk variasi pipa osilasi 3/8 inchiPipa ½ inch Pipa 3/8 inch Posisi keran terbuka
Posisi keran tertutup
Gambar 3.4 Bukaan keran untuk variasi pipa osilasi 1/2 inchiGambar 3.5 Variasi Ketinggian Head3.4 Variabel yang Diukur
Variabel-variabel yang diukur yaitu temperatur sisi atas evaporator (T1), temperatur sisi dibawah pemanas spirtus (T2), temperatur keluaran air (T3) temperatur udara sekitar (T4). Untuk selanjutnya dari variabel-variabel tersebut dilakukan perhitungan debit (Q), daya pompa (Wp) dan efisiensi pompa (
η pompa) serta daya spirtus (W spirtus) T 1 T4
T 3 Gambar 3.6 Posisi Termokopel Pada Pompa
2 T
3.5 Metode dan Langkah Pengambilan Data
Metode pengumpulan data yaitu cara-cara memperoleh data. Metode yang digunakan untuk mengumpulkan data yaitu menggunakan metode langsung.
Penulis mengumpulkan data dengan menguji langsung alat yang telah dibuat. Langkah – langkah pengambilan data pompa :
1. Alat diatur pada ketinggian head 1,5 m, dengan membuka kran pada selang ukuran ⅜ inchi dan ½ inchi.
2. Mengisi fluida kerja evaporator dan sistem.
3. Memasang alat ukur yang digunakan.
5. Mulai penyalaan pemanas evaporator.
6. Setelah terjadi osilasi tutup kran selang ukuran ⅜ inchi untuk mengambil data kran dengan selang osilasi ½ inchi, dikarenakan untuk pengambilan data variasi osialsi pada kran osilasi. Apabila pengambilan data untuk kran selang ½ inchi selesai dilakukan, maka dengan sebaliknya pipa kran selang ⅜ inchi dibuka dan untuk kran selang ½ inchi ditutup.
7. Mencatat suhu T1, T2, T3, T4, dan volume air yang dihasilkan pompa 8. Ulangi no 1 – 7 pada variasi yang selanjutnya.
3.6 Analisa Data
Data yang diambil dan dihitung dalam penelitian pompa yaitu : temperatur sisi atas evaporator (T1), temperatur sisi dibawah pemanas spirtus (T2), temperatur keluaran air (T3), temperatur udara sekitar (T4), volume output air (V) dan waktu pemompaan (s) untuk menghitung debit aliran air (Q) pada variasi tertentu. Tinggi head (H) dan hasil perhitungan debit aliran (Q) untuk menghitung daya pompa (W ) dan efisiensi pompa ( )
p pompa
η Analisa akan lebih mudah dilakukan dengan membuat grafik hubungan : waktu vs daya pemompaan dan efisiensi pompa.
3.7 Peralatan Pendukung
Adapun peralatan yang digunakan dalam penelitian tersebut adalah :
a. Botol ukur Botol ukur ini digunakan untuk mengisi spritus yang akan dimasukan didalam kotak api. Botol ukur ini berguna agar spritus yang dimasukan b. Corong Corong ini berguna untuk memasukan spritus kedalam botol ukur dan kotak api dimaksudkan agar tidak ada spritus yang terbuang sia-sia.
c. Kayu Kayu ini digunakan untuk menyalakan api untuk kemudian digunakan untuk menghidupkan spritus di dalam kotak api. Kayu ini dimaksudkan juga untuk kemudahan dan keselamatan kerja.
d. Korek api Korek api ini bermanfaat untuk menciptakan api untuk kayu.
e.
Stopwatch Alat ini digunakan untuk mengukur waktu air mengalir .
f. Gelas Ukur Gelas ukur dipakai untuk mengukur banyaknya air yang keluar dari pompa air setelah jangka waktu tertentu.
g. Ember Ember digunakan untuk menampung air yang akan dihisap. Air didalam ember ini juga dijaga ketinggiannya agar sama dari waktu ke waktu dengan cara diisi secara terus menerus.
h. Adapter Adapter ini digunakan untuk menghidupkan termokopel. i. Termokopel Digunakan untuk mendeteksi suhu dan menghubungkan ke display .
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Data Penelitian Pada penelitian ini diperoleh data pompa seperti pada tabel 4.1 sampai dengan tabel 4.24. Tabel 4.1 Data I Temperatur Pompa Pada Variasi Ketinggian Head 1,5 m dengan Pipa Osilasi⅜ inchi
Waktu (menit) T1(ºC) T2(ºC) T3(ºC) T4(ºC) Volume(ml)
0,00
46
30
27
27 3,00 189 45 27 27 400 6,00 205 56 27 27 2800 9,00 246 61 28 27 4400
12,00 269 57 28 27 3800 15,00 133 57 28 27 3250 15,13 105 51 27 27
50 Tabel 4.2 Data II Temperatur Pompa Pada Variasi Ketinggian Head 1,5 m dengan Pipa Osilasi
⅜ inchi
Waktu (menit) T1(ºC) T2(ºC) T3(ºC) T4(ºC) Volume(ml)
0,00
77
44
27
27 3,00 173 56 30 27 600 6,00 200 42 31 27 4300 9,00 277 64 30 27 4500
12,00 283 65 32 27 4000 14,37 103 67 32 27 2000
Tabel 4.3 Data III Temperatur Pompa Pada Variasi Ketinggian Head 1,5 m denganPipa Osilasi ⅜ inchi
Waktu (menit) T1(ºC) T2(ºC) T3(ºC) T4(ºC) Volume(ml)
0,00
43
50
33
27 3,00 190 61 33 27 1200 6,00 236 62 33 27 4500 9,00 273 61 33 27 4200
12,00 251 66 33 27 3800 14,20 103 68 33 27 2500
Tabel 4.4 Data I Temperatur Pompa Pada Variasi Ketinggian Head 1,8 m denganPipa Osilasi ⅜ inchi
Waktu (menit) T1(ºC) T2(ºC) T3(ºC) T4(ºC) Volume(ml)
0,00
27
27
26
27 3,00 156
67
26 27 150 6,00 199
60
35 27 1600 9,00 137
62
35 27 2780 12,00 128
58
35 27 3880 15,00 147
57
35 27 3800 15,53 107
65
35 27 420
Tabel 4.5 Data II Temperatur Pompa Pada Variasi Ketinggian Head 1,8 m denganPipa Osilasi ⅜ inchi
Waktu (menit) T1(ºC) T2(ºC) T3(ºC) T4(ºC) Volume(ml)
0,00
40
51
28
27 3,00 168
54
34 27 1150 6,00 173
59
35 27 3250 9,00 130
62
35 27 4200 12,00 142
62
35 27 4100 15,00 116
61
35 27 3280 15,21
87
58
30 27 100
Tabel 4.6 Data III Temperatur Pompa Pada Variasi Ketinggian Head 1,8 m denganPipa Osilasi ⅜ inchi
Waktu (menit) T1(ºC) T2(ºC) T3(ºC) T4(ºC) Volume(ml)
0,00
41
54
27
27 3,00 172 57 33 27 900 6,00 164 60 36 27 3500 9,00 230 56 36 27 4000
12,00 203 60 36 27 3600 15,00 120 60 36 27 3180 15,27
72
69
35 27 200
Tabel 4.7 Data I Temperatur Pompa Pada Variasi Ketinggian Head 2,5 m denganPipa Osilasi ⅜ inchi
Waktu (menit) T1(ºC) T2(ºC) T3(ºC) T4(ºC) Volume(ml)
0,00
40
29
26
27 3,00
65
78
26
27
50 6,00 240 67 36 27 1400 9,00 245 66 37 27 3400
12,00 355 62 37 27 3400
Tabel 4.7 (Lanjutan). Data I Temperatur Pompa Pada Variasi Ketinggian Head 2,5 m dengan Pipa Osilasi⅜ inchi
Waktu (menit) T1(ºC) T2(ºC) T3(ºC) T4(ºC) Volume(ml)
14,51 122
67
36 27 3200
Tabel 4.8 Data II Temperatur Pompa Pada Variasi Ketinggian Head 2,5 m denganPipa Osilasi ⅜ inchi
Waktu (menit) T1(ºC) T2(ºC) T3(ºC) T4(ºC) Volume(ml)
0,00
57
52
27
27 3,00 134
64
35 27 500 6,00 301 64 38 26 3000 9,00 329 66 39 27 3500
12,00 324 64 41 27 3500 14,50 110 65 41 27 2300
Tabel 4.9 Data III Temperatur Pompa Pada Variasi Ketinggian Head 2,5 m denganPipa Osilasi ⅜ inchi
Waktu (menit) T1(ºC) T2(ºC) T3(ºC) T4(ºC) Volume(ml)
0,00 125
62
36
27 3,00 187 67 40 27 1900 6,00 169 66 38 27 2700 9,00 195 66 40 27 2950
12,00 124 70 40 27 2800 15,00 123 76 38 27 2200 15,12
89
78
35
27
50 Tabel 4.10 Data I Temperatur Pompa Pada Variasi Ketinggian Head 1,5 m dengan Pipa Osilasi 1/2 inchi
Waktu (menit) T1(ºC) T2(ºC) T3(ºC) T4(ºC) Volume(ml)
0,00
50
51
27
27 3,00 211 64 32 27 520 6,00 225 65 35 27 2820 9,00 205 64 35 27 2900
12,00 176 67 35 27 2780 14,44 102 72 35 27 1800
Tabel 4.11 Data II Temperatur Pompa Pada Variasi Ketinggian Head 1,5 m denganPipa Osilasi 1/2 inchi
Waktu (menit) T1(ºC) T2(ºC) T3(ºC) T4(ºC) Volume(ml)
0,00
57
61
29
27
Tabel 4.11 (Lanjutan). Data II Temperatur Pompa Pada Variasi Ketinggian Head 1,5 m dengan Pipa Osilasi 1/2 inchi
Waktu (menit) T1(ºC) T2(ºC) T3(ºC) T4(ºC) Volume(ml)
9,00 142 64 37 27 2750 12,00 107 66 36 27 2300 15,00
94
67
35 27 1800 15,30
66
67
34
27
50 Tabel 4.12 Data III Temperatur Pompa Pada Variasi Ketinggian Head 1,5 m dengan Pipa Osilasi 1/2 inchi
Waktu (menit) T1(ºC) T2(ºC) T3(ºC) T4(ºC) Volume(ml)
0,00
41
59
29
27 3,00 115 66 34 28 380 6,00 121 64 34 27 2200 9,00 140 64 37 27 2400
12,00 131
60
37 27 2500 14,48
97
58
37 27 1400
Tabel 4.13 Data I Temperatur Pompa Pada Variasi Ketinggian Head 1,8 m denganPipa Osilasi 1/2 inchi
Waktu (menit) T1(ºC) T2(ºC) T3(ºC) T4(ºC) Volume(ml)
0,00
37
38
25
27 3,00 243 69 30 27 280 6,00 134 65 36 27 220 9,00 120 64 38 27 2000
12,00 144 62 38 27 2200 15,00 195 58 38 27 1700 16,18
66
69
38 27 450
Tabel 4.14 Data II Temperatur Pompa Pada Variasi Ketinggian Head 1,8 m denganPipa Osilasi 1/2 inchi
Waktu (menit) T1(ºC) T2(ºC) T3(ºC) T4(ºC) Volume(ml)
0,00
54
43
27
27 3,00 139 75 27 27
50 6,00 263 62 40 27 1400 9,00 251 60 41 27 1600
12,00 117 64 40 27 1750 15,00 109 65 41 27 1790 17,13
87
62
40 27 800
Tabel 4.15 Data III Temperatur Pompa Pada Variasi Ketinggian Head 1,8 m denganPipa Osilasi 1/2 inchi
Waktu (menit) T1(ºC) T2(ºC) T3(ºC) T4(ºC) Volume(ml)
0,00
50
54
28
27 3,00 74 67 36 27 400 6,00 83 68 42 27 1220 9,00 90 67 42 27 1450
12,00 80 68 42 27 1500 15,00 87 76 42 27 1280 15,21 83
69
42 27 100
Tabel 4.16 Data I Temperatur Pompa Pada Variasi Ketinggian Head 2,5 m denganPipa Osilasi 1/2 inchi
Waktu (menit) T1(ºC) T2(ºC) T3(ºC) T4(ºC) Volume(ml)
0,00
54
43
28
27 3,00 117 74 37 27 800 6,00 123 76 38 27 2200 9,00 115 74 42 27 1900
12,00 110 75 42 27 2100 15,00
92
85
42 27 1600
Tabel 4.17 Data II Temperatur Pompa Pada Variasi Ketinggian Head 2,5 m denganPipa Osilasi 1/2 inchi
Waktu (menit) T1(ºC) T2(ºC) T3(ºC) T4(ºC) Volume(ml)
0,00
74
67
33
27 3,00
93
80
36 27 200 6,00 112 78 41 27 900 9,00 102 78 44 27 1150
12,00 78 77 44 27 1200 14,06 66 83 43 27 400
Tabel 4.18 Data III Temperatur Pompa Pada Variasi Ketinggian Head 2,5 m denganPipa Osilasi 1/2 inchi
Waktu (menit) T1(ºC) T2(ºC) T3(ºC) T4(ºC) Volume(ml)
0,00
54
67
32
26 3,00
89
73
40 27 300 6,00
82
72
43 27 700 9,00
73
77
46 27 1100 12,00 107 75 45 27 1400 15,00
92
81
44 27 1280
Tabel 4.19 Hasil Penelitian Pompa Variasi Diameter Pipa OsilasiIII 1.8 ⅜ inchi 100 15,27 15380
= 0,9608 liter / menit
14
15 7 .
3 .
menit liter
Q =
Berikut ini adalah contoh perhitungan pada pengambilan data Tabel 4.1 pada percobaan I, variasi penampang pipa osilasi : Perhitungan nilai Q ( debit ) Dimana besarnya volume keluaran sebesar 14700 ml , dan waktu yang diperlukan selama 15,3 menit,sehingga debit yang dihasilkan :
III 1.5 ⅜ inchi 100 14,20 16200
II 1.5 ⅜ inchi 100 14,37 15400
I 1.5 ⅜ inchi 100 15,13 14700
II 1.8 ⅜ inchi 100 15,21 16080
Data Head (m) Pipa Osilasi Vol Spirtus (ml) Waktu (menit) V out (mililiter)
I 1.8 ⅜ inchi 100 15,53 12630
III 2.5 ⅜ inchi 100 15,12 12600
II 2.5 ⅜ inchi 100 14,50 12800
I 2.5 ⅜ inchi 100 14,51 11450
Data Head (m) Pipa Osilasi Vol Spirtus (ml) Waktu (menit) V out (mililiter)
Tabel 4.20 Hasil Penelitian Pompa Variasi Ketinggian HeadII 1.5 ½ inchi 100 15,30 9800
I 1.5 ½ inchi 100 14,44 10820
III 1.5 ⅜ inchi 100 14,20 16200
II 1.5 ⅜ inchi 100 14,37 15400
I 1.5 ⅜ inchi 100 15,13 14700
4.2 Perhitungan Pompa
Daya pemompaan yang dihasilkan dapat dihitung dengan persamaan: Wp = 1000 .
9 , 8 . 0,000016 m3/s .1,5 m
= 0.235 Watt
Tabel 4.21 Perhitungan Daya SpritusWaktu (detik) Suhu (ºC) W spritus (watt)
25
60 27 210 120 30 210 180 34 420 240 40 630 300 45 525 360 51 630
1 , 5 . 4200 .
2
kg
W spirtus = 60 det ik
= 210 Watt 2630watt
W spirtus rata-rata =
6 = 438 Watt
Efisiensi pompa dapat dihitung dengan persamaan : 0.258
= x 100
η pompa 438Watt
= 0.059 %
Untuk perhitungan selanjutnya terdapat dalam tabel berikut :
1.14 0.279 0.064
1.5 ⅜ inchi
0.97 0.238 0.054
II
1.5 ⅜ inchi
1.07 0.262 0.059
III
1.5 ⅜ inchi
I 1.5 ½ inchi