POMPA AIR ENERGI TERMAL MENGGUNAKAN EVAPORATOR EMPAT PIPA PARALEL
POMPA AIR ENERGI TERMAL MENGGUNAKAN EVAPORATOR EMPAT PIPA PARALEL
TUGAS AKHIR Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Teknik Program Studi Teknik Mesin
Diajukan Oleh: LEO SUKOTO
NIM : 065214015
PROGRAM STUDI TEKNIK MESIN
THERMAL ENERGY WATER PUMP USING
EVAPORATOR FOUR PARALLEL PIPE
FINAL PROJECT Presented as Partial Fulfillment of the Requirement
To Obtain the Sarjana Teknik Degree In Mechanical Engineering Study Program
By : LEO SUKOTO
NIM : 065214015
MECHANICAL ENGINEERING STUDY PROGRAM
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA
Dengan ini kami menyatakan bahwa dalam Tugas Akhir ini tidak terdapat karya yang pernah dibuat dan belum pernah diajukan di perguruan tinggi manapun. Kami dapat mempertanggung jawabkan bahwa Tugas Akhir ini merupakan hasil karya yang otentik serta sepanjang pengetahuan kami juga tidak terdapat karya yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara tertulis diacu dalam naskah ini dan disebutkan dalam daftar pustaka.
Yogyakarta, 11 Juni 2010 Penulis
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI
KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
Yang bertanda tangan dibawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma : Nama : Leo Sukoto Nomor Mahasiswa : 065214015 Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah dengan judul :
POMPA AIR ENERGI TERMAL MENGGUNAKAN EVAPORATOR EMPAT PIPA PARALEL Dengan demikian saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis.
Demikian pernyataan ini yang saya buat dengan sebenarnya. Dibuat di Yogyakarta Pada tanggal : 11 Juni 2010 Yang menyatakan
INTISARI Air sangat penting bagi kehidupan, sedangkan sumber mata air yang lebih rendah dari tempat pemakaian diperlukan pompa untuk mengalirkannya. Pada umumnya pompa air digerakkan oleh energi listrik tetapi tidak semua daerah terdapat jaringan listrik. Alternatif lain yang bisa digunakan sebagai penggerak pompa air adalah menggunakan energi termal berbahan bakar spiritus.
Pada penelitian ini bertujuan melakukan pembuatan pompa air energi termal menggunakan evaporator empat pipa paralel. Beberapa faktor yang mendasari perancangan evaporator tersebut antara lain sebagai upaya pengembangan pompa air energi termal serta bila ditinjau secara teknisi pembuatannya mudah dan praktis dengan memiliki kelebihan bentuk yang sangat sederhana tetapi tetap mampu melakukan pemompaan dengan cukup baik. Beberapa tujuan lain yang dilakukan dalam penelitian yaitu untuk mengetahui debit, daya dan efisiensi pompa air energi termal jenis pulse jet.
Pompa air energi termal yang telah dibuat terdiri dari 3 (tiga) komponen utama, (1) evaporator, (2) kotak spiritus / pembakaran dan (3) tuning pipe (pipa osilasi). Variabel-variabel yang diukur pada pengujian pompa antara lain : Temperatur sisi atas evaporator (T1), temperatur sisi dibawah kotak pembakaran spiritus (T2), temperatur air keluaran (T3), temperatur udara ruang (T4). Variasi yang dilakukan pada pengujian pompa adalah ketinggian head (1,5 m, 1,8 m dan 2,5 m), diameter selang osilasi (3/8 inci dan 1/2 inci). Hasil penelitian yang telah dicapai menunjukkan debit maksimum (Q) 0,461 liter/menit, daya pompa maksimum (Wp) 0,136 Watt, efisiensi pompa maksimum ( ) 0,028 %.
KATA PENGANTAR Puji syukur kepada Tuhan Jesus Kristus dan Bunda Maria atas segala berkah dan anugerah-Nya, sehingga tugas akhir ini dapat terselesaikan. Tugas akhir ini merupakan salah satu persyaratan untuk mencapai derajat sarjana S-1 program studi Teknik Mesin, Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Sanata Dharma.
Penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir dengan judul “ Pompa Air Energi Termal Menggunakan Evaporator Empat Pipa Paralel ” ini karena adanya bantuan dan kerjasama dari berbagai pihak. Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada :
1. Bapak Yosef Agung Cahyanta, S.T., M.T. selaku Dekan Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Sanata Dharma.
2. Bapak Budi Sugiharto S.T., M.T. selaku Ketua Program studi Teknik Mesin.
3. Bapak Ir. FA. Rusdi Sambada, M.T. selaku dosen pembimbing tugas akhir yang telah mendampingi dan memberikan bimbingan dalam menyelesaikan Tugas Akhir ini.
4. Budi Setyahandana, S.T., M.T . selaku dosen pembimbing akademik.
5. Seluruh staf pengajar Jurusan Teknik Mesin yang telah memberikan
7. Kedua orang tua yang selalu setia memberi semangat dan dukungan baik secara material ataupun doa-doanya.
8. Rekan kerja Sukmarta Putra dan Alm.Septian Andri Aditya yang saling membantu dalam penyelesaian tugas akhir.
9. Yang terkasih Valentina Dian Indriani yang selalu setia mendampingi dan memberikan motivasi dalam berbagai hal.
10. Seluruh keluarga besar mahasiswa Teknik Mesin yang telah memberikan dukungan selama ini.
11. Teman – teman Kost Patria yang saling berbagi menjadi keluarga selama di Yogyakarta.
12. Semua pihak yang telah membantu atas terselesainya Tugas Akhir ini yang tidak bisa disebutkan satu persatu.
Penulis menyadari bahwa masih ada kekurangan dalam penyusunan laporan ini karena keterbatasan pengetahuan yang belum diperoleh, Oleh karena itu penulis mengharapkan adanya kritik dan saran dari berbagai pihak yang bersifat membangun dalam penyempurnaan tugas ini. Semoga karya ini berguna bagi mahasiswa Teknik Mesin dan pembaca lainnya. Apabila ada kesalahan dalam penulisan naskah ini penulis mohon maaf. Terima kasih.
Yogyakarta, 11 Juni 2010
DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL ..................................................................................... i TITLE PAGE ............................................................................................... ii HALAMAN PERSETUJUAN .................................................................... iii HALAMAN PENGESAHAN ...................................................................... iv HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ................................. v HALAMAN PERNYATAAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH ............... vi
INTISARI .................................................................................................... vii KATA PENGANTAR .................................................................................. viii DAFTAR ISI ................................................................................................. x DAFTAR TABEL ........................................................................................ xiii DAFTAR GAMBAR .................................................................................... xv
BAB I. PENDAHULUAN ............................................................................ 1 1.l Latar Belakang ................................................................................ 1
1.2 Perumusan Masalah ........................................................................ 2
1.3 Tujuan Penelitian ............................................................................ 3
1.4 Manfaat Penelitian .......................................................................... 3
1.5 Batasan Masalah ............................................................................. 4
BAB II. DASAR TEORI ............................................................................... 7
2.1 Penelitian yang Pernah Dialakukan ............................................... 7
2.2 Dasar Teori ..................................................................................... 9
2.3 Penerapan Rumus .......................................................................... .15
BAB III. METODE PENELITIAN ............................................................. 18
3.1 Deskripsi Alat ................................................................................. 18
3.1.1 Komponen Utama Alat .......................................................... 21
3.1.2 Perancangan Evaporator ........................................................ 22
3.2 Prinsip Kerja Alat ........................................................................... 22
3.3 Variabel yang Divariasikan ............................................................. 24
3.4 Variabel Pengukuran ....................................................................... 26
3.5 Metode dan Langkah Pengambilan Data ........................................ 27
3.6 Analisa Data ................................................................................... 28
3.7 Peralatan Pendukung ....................................................................... 29
BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN ..................................................... 31
4.1 Data Penelitian Alat ........................................................................ 31
4.1.1 Variasi Selang Osilasi 3/8 Inci dengan Variasi Head ............ 31
4.1.2 Variasi Selang Osilasi 1/2 Inci dengan Variasi Head ............ 34
4.4.2 Grafik dan Pembahasan Pompa ............................................. 41
4.4.3 Grafik Hubungan Suhu dengan Jenis Variasi ........................ 46
4.4.4 Grafik Hubungan Suhu dengan Waktu.................................. 48
BAB V. PENUTUP ........................................................................................ 54
5.1 Kesimpulan ..................................................................................... 54
5.2 Saran ............................................................................................... 54 DAFTAR PUSTAKA .................................................................................... 56 LAMPIRAN ................................................................................................... 57
1. Gambar Alat .................................................................................... 58
2. Pompa Air Energi Termal Menggunakan Evaporator 3 Pipa ......... 61
2.1 Data Penelitian Alat ..................................................................61
2.2 Hasil Perhitungan Pompa .........................................................70
2.2 Grafik Pompa dan Suhu ...........................................................71
DAFTAR TABEL
4.1 Data I Temperatur Pompa pada Variasi Selang Osilasi 3/8 Inci dan Head 1,5 m ................................................................................... 31
4.2 Data II Temperatur Pompa Pada Variasi Selang Osilasi 3/8 Inci dan Head 1,5 m .................................................................................. 31
4.3 Data III Temperatur Pompa Pada Variasi Selang Osilasi 3/8 Inci dan Head 1,5 m.................................................................................... 32
4.4 Data I Temperatur Pompa Pada Variasi Selang Osilasi 3/8 Inci dan Head 1,8 m.................................................................................... 32
4.5 Data II Temperatur Pompa Pada Variasi Selang Osilasi 3/8 Inci dan Head 1,8 m.................................................................................... 32
4.6 Data III Temperatur Pompa Pada Variasi Selang Osilasi 3/8 Inci dan Head 1,8 m.................................................................................... 32
4.7 Data I Temperatur Pompa Pada Variasi Selang Osilasi 3/8 Inci dan Head 2,5 m.................................................................................... 33
4.8 Data II Temperatur Pompa Pada Variasi Selang Osilasi 3/8 Inci dan Head 2,5 m.................................................................................... 33
4.9 Data III Temperatur Pompa Pada Variasi Selang Osilasi 3/8 Inci dan Head 2,5 m.................................................................................... 33
4.12 Data III Temperatur Pompa Pada Variasi Selang Osilasi 1/2 Inci dan Head 1,5 m................................................................................... 34
4.13 Data I Temperatur Pompa Pada Variasi Selang Osilasi 1/2 Inci dan Head 1,8 m................................................................................... 35
4.14 Data II Temperatur Pompa Pada Variasi Selang Osilasi 1/2 Inci dan Head 1,8 m................................................................................... 35
4.15 Data III Temperatur Pompa Pada Variasi Selang Osilasi 1/2 Inci dan Head 1,8 m................................................................................... 35
4.16 Data I Temperatur Pompa Pada Variasi Selang Osilasi 1/2 Inci dan Head 2,5 m................................................................................... 36
4.17 Data II Temperatur Pompa Pada Variasi Selang Osilasi 1/2 Inci dan Head 2,5 m................................................................................... 36
4.18 Data III Temperatur Pompa Pada Variasi Selang Osilasi 1/2 Inci dan Head 2,5 m................................................................................... 36
4.19 Data Hasil Pengujian Variasi Head dengan Variasi Selang Osilasi 3/8 Inci.................................................................................... 37
4.20 Data Hasil Pengujian Variasi Head dengan Variasi Selang Osilasi 1/2 Inci.................................................................................... 37
4.21 Data Pengujian Spirtus........................................................................ 38
4.22 Perhitungan Pompa Variasi Head dengan Selang
DAFTAR GAMBAR
3.2 Dimensi Evaporator .............................................................................. 22
4.2 Grafik Hubungan Variasi Head dan Selang Osilasi dengan Daya Pompa Maksimum ....................................................................... 43
4.1 Grafik Hubungan Variasi Head dan Selang Osilasi dengan Debit Pompa Maksimum ....................................................................... 42
3.6 Posisi Termokopel Pada Pompa ............................................................ 27
3.5 Variasi Ketinggian Head ....................................................................... 26
3.4 Variasi Diameter Selang Osilasi ........................................................... 25
3.3 Satu Siklus Kerja Pompa ...................................................................... 24
3.1 Skema Pompa Air Energi Termal ......................................................... 18
2.1 Pompa Air Energi Termal Jenis Pulse Jet ............................................. 9
2.7 Sistem Kerja Nifte Pump ...................................................................... 15
2.6 Pompa Air Energi Termal Jenis Nifte Pump ........................................ 14
2.5 Sistem Kerja Fluidyn Pump .................................................................. 13
2.4 Pompa Air Energi Termal Jenis Fluidyn Pump ..................................... 12
2.3 Pompa Air Energi Termal Jenis Pulse Jet ............................................. 11
2.2 Dimensi Evaporator ............................................................................... 10
4.3 Grafik Hubungan Variasi Head dan Selang Osilasi dengan
4.5 Grafik Hubungan Variasi Head dan Selang Osilasi dengan Suhu ( T2 ) Maksimum .......................................................................... 47
4.6 Grafik Hubungan t (menit) dengan T (ºC) pada Variasi Selang Osilasi 3/8 inci dengan Head 1,5 m ....................................................... 48
4.7 Grafik Hubungan t (menit) dengan T (ºC) pada Variasi Selang Osilasi 3/8 inci dengan Head 1,8 m ....................................................... 49
4.8 Grafik Hubungan t (menit) dengan T (ºC) pada Variasi Selang Osilasi 3/8 inci dengan Head 2,5 m ....................................................... 50
4.9 Grafik Hubungan t (menit) dengan T (ºC) pada Variasi Selang Osilasi 1/2 inci dengan Head 1,5 m ....................................................... 51
4.10 Grafik Hubungan t (menit) dengan T (ºC) pada Variasi Selang Osilasi 1/2 inci dengan Head 1,8 m ....................................................... 52
4.11 Grafik Hubungan t (menit) dengan T (ºC) pada Variasi Selang Osilasi 1/2 inci dengan Head 2,5 m ....................................................... 53
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Air merupakan kebutuhan penting atau pokok bagi kehidupan manusia. Air selama ini digunakan untuk mandi, memasak, pengairan sawah, serta masih banyak lainnya. Ketersediaan air di Indonesia merupakan salah satu keunggulan yang dimiliki bangsa kita yang belum digali dan dioptimalkan, tapi semua itu akan menjadi sia-sia jika apa yang kita punya tidak manfaatkan dengan sebaik-baiknya. Selama ini kita selalu mempunyai ketergantungan terhadap negara lain padahal potensi yang dimiliki bangsa ini seharusnya mampu untuk memenuhi kebutuhan sehari - hari. Negara kita sebenarnya cukup kaya, karena tidak hanya air yang tersedia dengan melimpah, tapi sarana untuk mengolah atau mengelola pun sudah tersedia.
Selama ini pada umumnya pompa air biasa menggunakan energi listrik (motor listrik), tetapi permasalahannya belum semua wilayah di Indonesia terdapat jaringan listrik, selain itu penggunaan energi listrik yang berlebihan menyebabkan biaya penyediaan air menjadi mahal, sehingga berdampak terjadinya krisis energi serta mengurangi kemampuan teknologi yang semakin maju serta untuk mengatasi berbagai permasalahan dan dampak tersebut, penulis melakukan penelitian dengan membuat pompa air energi termal menggunakan evaporator empat pipa paralel. Beberapa faktor yang mendasari perancangan alat tersebut antara lain sebagai upaya pengembangan pompa air energi termal serta bila ditinjau dari segi teknisi terletak dalam pembuatan bagian evaporator yang cukup mudah dan praktis karena memiliki kelebihan pada bentuknya yang sederhana tetapi tetap bisa bekerja dengan cukup baik dan mampu melakukan pemompaan secara maksimal. Selanjutnya apabila ditinjau dari keseluruhan bentuk alatnya tergolong kedalam jenis pompa pulse jet dengan kelebihan pada sistem kerja yang efektif dan paling sederhana dibandingkan dengan jenis pompa yang lainnya. Sehingga penelitian ini mempunyai peluang dapat diaplikasikan menjadi alat yang berguna bagi masyarakat.
1.2 Perumusan Masalah
Permasalahan yang dapat dirumuskan pada perancangan alat ini adalah sebagai berikut:
1. Indonesia mengandung sumber mata air yang berlimpah.
2. Salah satu jalan alternatif yang bisa dibuat secara sederhana dan mudah adalah menggunakan pompa air energi termal jenis diameter selang osilasi untuk mengetahui debit (Q), daya pompa (Wp) dan efisiensi pompa ( pompa).
4. Variabel pengukuran pada pengujian pompa air energi termal menggunakan empat pipa paralel secara keseluruhan antara lain : a. Suhu ( T1, T2, T3, T4 ).
b. Waktu pemompaan (t out).
c. Volume keluaran yang dihasilkan (V).
1.3 Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian pompa air energi termal menggunakan empat pipa paralel yang telah dilakukan ini antara lain :
1. Menerapkan teori yang sudah ada ke dalam praktek pembuatan dan pengujian alat.
2. Mengetahui debit (Q), daya pompa (Wp) dan efisiensi ( pompa) maksimum.
1.4 Manfaat Penelitian
Manfaat perancangan karya Tugas Akhir yang telah dibuat adalah sebagai berikut :
1.
3. Menambah pengetahuan tentang pompa air energi termal.
1.5 Batasan Masalah
Agar permasalahan yang ada tidak berkembang menjadi luas, maka perlu adanya batasan terhadap permasalahan yang akan dibuat yaitu:
1. Perancangan pompa air energi termal menggunakan evaporator dengan jumlah empat pipa tembaga berukuran inci.
½ 2.
Variasi pengambilan data yang dilakukan mencangkup diameter selang osilasi berukuran dan inci, serta ketinggian head
½ selang air keluaran 1,5 ; 1,8 dan 2,5 m.
3. Pengukuran suhu meliputi temperatur pipa evaporator bagian atas dan bagian bawah tempat pembakaran, temperatur air keluaran serta temperatur udara ruang.
4. Pengambilan keseluruhan data dan volume air keluaran dilakukan saat memulai pembakaran dan setiap selang waktu 3 menit selanjutnya sampai api padam.
5. Rugi – rugi gesekan, belokan, pengecilan atau pembesaran ( head loss ) dan kekentalan fluida dalam pipa diabaikan.
1.6 Perencanaan Perancangan
Bagian utama dari perencanaan pompa air energi termal ialah perancangan pada evaporator yang akan digunakan. Dalam pembuatan evaporator tersebut dilakukan pemilihan bahan memakai pipa tembaga dengan alasan memiliki konduktivitas termal / mampu menghantarkan panas secara baik dan tahan pada suhu yang tinggi. Perakitan evaporator dirangkai secara paralel yang dipasang secara vertikal supaya memperoleh keuntungan dari tekanan fluida didalamnya. Dalam hal ini evaporator juga dilengkapi dengan kotak spirtus yang akan difungsikan sebagai tempat pembakaran dan lubang di bagian head evaporator yang didesain beserta tutup sebagai tempat pengisian fluida agar tidak ada udara yang terjebak di dalam pipa, karena jika itu sampai terjadi akan berakibat mengurangi daya kerja pompa. Pada penyambungan pipa – pipa tersebut diusahakan vakum dan tidak terjadi kebocoran guna menjaga tekanan di dalam evaporator tetap stabil.
1.7 Perawatan Alat Perawatan alat secara berkala perlu dilakukan untuk menjaga kondisi alat supaya kinerja pada sistem dapat mencapai hasil maksimal. Hal-hal yang perlu diterapkan antara lain : a. pada sambungan dan dilakukan pembersihan kerak-kerak sisa hasil pembakaran yang menempel pada pipa tembaga.
b.
Katup Pemeriksaan yang perlu dilakukan apabila katup tersumbat oleh kotoran dalam air serta penggantian karet pada katup jika terjadi kebocoran.
c.
Selang osilasi dan sambungan selang Pada bagian ini kendala yang sering dialami ialah kebocoran, sehingga perlu dilakukan pengecekan dan penyambungan antar selang dilapisi sealer.
BAB II DASAR TEORI
2.1 Penelitian yang Pernah Dilakukan Penelitian pada pompa air energi termal memperlihatkan bahwa waktu pengembunan uap dipengaruhi oleh temperatur dan debit air pendingin masuk kondensor ( Sumathy et. al., 1995 ). Penelitian pompa energi termal berbasis motor stirling dapat secara efektif memompa air dengan variasi head antara 2 – 5 m ( Mahkamov, 2003 ). Penelitian pompa air energi termal oleh Smith menunjukkan bahwa ukuran kondenser yang sesuai dapat meningkatkan daya output sampai 56% ( Smith, 2005 ). Penelitian pompa air energi termal memperlihatkan bahwa waktu pengembunan uap dipengaruhi oleh temperatur dan debit air pendingin masuk kondensor ( Sumathy et. al., 1995 ). Penelitian secara teoritis pompa air energi termal dengan dua macam fluida kerja, yaitu n-pentane dan ethyl ether memperlihatkan bahwa efisiensi pompa dengan ethyl ether 17% lebih tinggi dibanding n-pentane untuk tinggi head 6 m ( Wong, 2000 ). Analisa termodinamika untuk memprediksi unjuk kerja pompa air energi termal pada beberapa ketingian head memperlihatkan bahwa jumlah siklus per hari tergantung pada waktu pemanasan fluida kerja dan waktu
Penelitian lain yang pernah dilakukan seperti dalam Tugas Akhir “Karakteristik Kolektor Surya CPC Untuk Pompa Air Energi Termal Menggunakan Pompa Rendam” mampu menghasilkan Efisiensi sensibel kolektor maksimum adalah 12,68 %, daya pemompaan maksimum adalah 0,0893 Watt, Efisiensi sistem maksimum sebesar 0,132 %, faktor efisiensi maksimum adalah 57,218 % ( Yoanita, 2009 ).
Pada penelitian “Pompa Air Energi Termal dengan Evaporator 39 CC dan Pemanas 266 Watt” mampu menghasilkan daya pompa ( Wp ) maksimum adalah 0.139 watt, efisiensi pompa ( pompa ) maksimum 0.060 % pada variasi bukaan kran 30 º, dan debit ( Q ) maksimum 0,697 liter/menit pada variasi ketinggian head 1,75 m dan bukaan kran penuh atau 0 º dengan pendingin udara ( Suhanto, 2009 ).
Selanjutnya dalam penelitian “Pompa Air Energi Termal dengan Evaporator 44 CC dan Pemanas 78 Watt” mampu menghasilkan daya pompa ( Wp ) maksimum adalah 0.167 watt, efisiensi pompa ( pompa ) maksimum 0,213 %, dan debit ( Q ) maksimum 0.584 liter/menit pada variasi ketinggian head 1,75 m dan bukaan kran 0º dengan pendingin udara ( Nugroho, 2009 ).
2.2 Dasar Teori Pompa air energi termal pada umumnya menggunakan jenis pulsa jet air (water pulse jet) seperti pada gambar 2.1 dan gambar 2.2, pompa air energi termal dengan jenis fluidyn pump seperti gambar 2.4, serta pompa air energi termal dengan jenis nifte pump pada gambar 2.6. Pada penelitian ini dibuat pompa energi termal jenis pulsa jet air (water pulse jet) dengan menggunakan fluida kerja spirtus karena merupakan jenis pompa air energi termal yang paling sederhana dibandingkan yang lain.
Gambar 2.1 Pompa Air Energi Termal Jenis Pulse JetGambar 2.2 Dimensi Evaporator
( Sumber : Tugas Akhir Pompa Air Energi Termal dengan Evaporator 44 CC
dan Pemanas 78 Watt oleh Triyono Setiyo Nugroho)
Keterangan Gambar 2.1 : 1.
Tuning pipe 7. Selang keluaran 2. Kran osilasi 8. Evaporator 3. Gelas ukur 9. Pendingin 4. Tangki hisap 10. Kran pengisi fluida 5. Katup hisap satu arah 11. Rangka
Gambar 2.3 Pompa Air Energi Termal Jenis pulse jet
( Sumber : Asymmetric Heat Transfer In Vapour Cycle Liquid-Piston
Engines of Thomas Smith )
Keterangan bagian-bagian pulse jet :
1. Fluida air
5. Tuning pipe
2. Sisi uap
6. Katup hisap
3. Sisi panas
7. Katup buang
4. Sisi dingin
Gambar 2.4 Pompa Air Energi Termal Jenis Fluidyn Pump( Sumber : Asymmetric Heat Transfer In Vapour Cycle Liquid
Piston Engines of Thomas Smith )
Keterangan bagian-bagian Fluidyn Pump :
1. Displacer
6. Katup hisap
2. Penukar panas
7. Katup buang
3. Pemicu regenerasi
8. Sisi volume mati
4. Penukar panas
9. Pengapung
5. Tuning pipe
Gambar 2.5 Sistem Kerja Fluidyn Pump( Sumber : Liquid Piston Stirling Engines of Van Nostrnad Reinhold Publishing )
Prinsip kerja jenis fluidyn pump ialah pada bagian yang dipanasi menghasilkan uap, sehingga fluida di bagian sisi panas turun dan memberikan tekanan pada bagian sisi dingin yang menyebabkan air terdorong keluar. Selanjutnya pada proses penghisapan terjadi karena uap di bagian sisi panas mengalami pengembunan disertai dengan bantuan penukar panas, kemudian fluida pada sisi dingin menggantikan atau mengisi kembali fluida sistem di bagian sisi panas.
Gambar 2.6 Pompa Air Energi Termal Jenis Nifte Pump
( Sumber : Asymmetric Heat Transfer In Vapour Cycle Liquid-Piston
Engines of Thomas Smith )Keterangan bagian-bagian Nifte Pump :
1. Kekuatan piston
6. Katup
2. Beban
7. Saturator
3. Silinder displacer
8. Difusi kolom
4. Evaporator
9. Perpindahan panas
5. Kondenser
Gambar 2.7 Sistem Kerja Nifte Pump
( Sumber : WWW.Wikipedia.co.id )
Nifte pump memiliki dua silinder vertikal (1 dan 2) yang terhubung pada bagian atas (3), Sambungan lain terdapat di bagian bawah menggunakan katup penghambat atau penutup (4). Pada saat tekanan uap yang dihasilkan oleh evaporator meningkat (5), fluida (2) akan menekan beban atau fluida sistem (7) mengalir keluar. Selanjutnya pada proses penghisapan terjadi ketika uap air mengembun dengan bantuan kondenser, hal ini terus terulang secara terus menerus.
2.3 Penerapan Rumus
Dengan: V : volume air keluaran (ml) t : waktu yang diperlukan (detik)
Daya pemompaan yang dihasilkan pompa air dapat dihitung dengan persamaan :
W = ρ . g . Q . H …..................... (2.2) P
Dengan:
3
) ρ : massa jenis air (kg/m
2
g : percepatan gravitasi (m/s )
3
Q : debit pemompaan (m /s)H : head pemompaan (m) Daya spritus yang dihasilkan dapat dihitung dengan persamaan seperti berikut :
m . c . ∆ T p
= W
…..................... (2.3)
spirtus t
Dengan : m : massa air yang dipanasi (kg)
air Efisiensi pompa didefinisikan sebagai perbandingan antara daya pemompaan yang dihasilkan selama waktu tertentu dengan besarnya daya fluida yang dihasilkan. Efisiensi pompa dapat dihitung dengan persamaan :
…..................... (2.4) Dengan :
Wp : daya pemompaan (watt) Wspritus : daya spritus (watt)
Wspritus P W pompa
= η
BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Deskripsi Alat
Bagian – bagian yang berperan pada sistem kerja pompa air energi termal secara keseluruhan dapat ditunjukan pada gambar 3.1, diantaranya sebagai berikut : Keterangan bagian – bagian pompa air energi termal : 1.
Evaporator Merupakan bagian utama penerima sumber panas sebagai pemompa air.
2. Tutup evaporator Berfungsi sebagai penutup lubang pengisian fluida pada evaporator.
3. Seng Digunakan untuk menutup bagian evaporator supaya api dan panas yang dihasilkan tetap terjaga .
4. Kotak spirtus / pembakaran Berbentuk persegi panjang sebagai tempat spirtus pada waktu pembakaran.
5. Katup tekan Merupakan katup penahan dan pendorong air keluaran akibat tekanan uap air pada evaporator. Katup ini bekerja menahan air di dalam selang keluaran agar tidak kembali lagi ke sumber dan
7. Tangki air Tempat yang digunakan sebagai penampung sumber air yang akan dipompa.
8. Selang keluaran Merupakan selang jalan keluarnya fluida yang terhisap dari tangki dan tertekan keluar akibat pemompaan.
9. Corong Corong merupakan alat penerima dan penerus air keluaran sebagai penghubung antara selang keluaran naik dan selang keluaran air yang menuju ke bawah / ke dalam gelas pengukur.
10. Kran pipa osilasi Kran yang berperan untuk membuka dan menutup aliran air antara selang osilasi dengan inci.
½ 11.
Selang osilasi Merupakan selang yang berguna dalam memberikan ruang gerak fluida untuk berosilasi naik turun.
12. Gelas ukur Berfungsi untuk menampung air keluaran secara sementara yang selanjutnya digunakan sebagai alat pengukur volume air yang diperoleh.
13. Rangka Pemakaian rangka terbuat dari besi siku lubang sebagai kerangka penyangga / tempat pemasangan keseluruhan sistem pompa air energi termal.
3.1.1 Komponen Utama Alat
Pada penelitian pompa air energi termal ini terdiri dari tiga komponen utama yaitu :
1. Evaporator menggunakan bahan dari pipa tembaga sebagai bagian yang dipanasi.
2. Kotak pemanas / pembakaran yang terbuat dari plat tembaga sebagai tempat bahan bakar spirtus.
3. Tuning pipe atau pipa osilasi dengan menggunakan selang transparan .
3.1.2 Perancangan Evaporator
Pada pembuatan evaporator digunakan pipa tembaga berukuran inci yang dirancang seperti pada gambar 3.2 :
½
Gambar 3.2 Dimensi Evaporator3.2 Prinsip Kerja Alat
Pompa air yang digunakan adalah pompa air jenis pulsa jet (water
pulse jet pump). Evaporator dan sistem yang berisi air mula-mula keluaran, kemudian uap di dalam evaporator mengalami pengembunan. Pengembunan uap ini menyebabkan tekanan dalam pompa turun (dibawah tekanan atmosfir atau vakum), sehingga air dari sumber tangki penampung terhisap masuk melalui katup hisap yang kembali mengisi sistem, dan proses langkah tekan pompa akan terjadi kembali, karena uap yang baru dari evaporator masuk ke dalam pompa.
Setiap satu langkah tekan pompa (karena uap bertekanan masuk pompa) dan satu langkah hisap (karena uap mengembun akibat pendinginan) disebut satu siklus, seperti pada gambar 3.3. Siklus ini berlangsung secara cepat, sehingga air dalam tangki terhisap masuk dan tertekan keluar menuju saluran buang juga berlangsung seiring berjalannya siklus tersebut. Pompa dilengkapi dengan dua katup satu arah masing- masing pada sisi hisap dan sisi tekan. Fungsi katup adalah agar pada langkah tekan air mengalir ke tujuan dan tidak kembali ke sumber.
Satu langkah tekan Satu langkah hisap
Gambar 3.3 Satu Siklus Kerja Pompa3.3 Variabel yang Divariasikan
Variabel yang divariasikan dalam pengujian pompa air energi termal yaitu :
1. Variasi diameter selang osilasi ( 1/2 dan 3/8 inci ) seperti pada gambar 3.4 .
Gambar 3.4 Variasi Diameter Selang Osilasi3/8 Inci 1/2 Inci
Variabel-variabel pengukuran pada pengujian pompa air energi termal seperti gambar 3.6 antara lain :
Gambar 3.5 Variasi Ketinggian Head3.4 Variabel Pengukuran
- Temperatur pipa sisi bagian atas evaporator (T1) , >Temperatur pipa sisi bagian bawah kotak pemanas spirtus (T2) ,
Untuk selanjutnya dari variabel-variabel tersebut akan dilakukan perhitungan untuk mendapatkan debit (Q), daya pompa (Wp) dan efisiensi pompa ( pompa) serta daya spirtus (W spirtus). mengumpulkan data ialah menggunakan metode langsung. Penulis mengumpulkan data dengan menguji langsung alat yang telah dibuat.
Langkah – langkah pengambilan data pompa tersebut antara lain : 1. Alat diatur pada ketinggian head 1,50 m.
2. Mengatur penggantian selang osilasi dengan diameter 3/8 inci.
3. Mengisi fluida kerja evaporator dan sistem.
4. Memasang termokopel dan alat ukur yang digunakan.
5. Mengisi bahan bakar spirtus.
6. Mulai penyalaan pemanas evaporator.
7. Mencatat suhu T1, T2, T3, T4 dan waktu serta volume air yang dihasilkan pompa.
8. Ulangi no 2 – 7 pada pengujian selanjutnya dengan diameter selang osilasi ½ inci.
9. Ulangi no.2 – 8 pada pengujian selanjutnya menggunakan head 1,8 m kemudian dilanjutkan kembali dengan head 2,5 m.
3.6 Analisa Data
Data yang diambil dan dihitung dalam penelitian pompa yaitu : temperatur sisi atas evaporator (T1), temperatur sisi dibawah pemanas spirtus (T2), temperatur air keluaran (T3), temperatur udara sekitar (T4), debit aliran (Q) untuk menghitung daya pompa (W
p
) dan efisiensi pompa (
pompa ).
Analisa akan lebih mudah dilakukan melalui pembuatan grafik hubungan : waktu dengan daya pemompaan dan efisiensi pompa.
3.7 Peralatan Pendukung
Macam-macam peralatan pendukung yang digunakan dalam penelitian pompa air energi termal ini adalah : a. Stopwatch
Alat ini digunakan untuk mengukur waktu pada saat memulai pengujian disetiap selang waktu 3 menit sampai api padam.
b.
Gelas Ukur Gelas ukur dipakai untuk mengukur volume air yang keluar dari pompa air setelah jangka waktu yang telah ditentukan.
c. Ember Ember dimanfaatkan sebagai tangki untuk menampung air yang akan dihisap. Air didalam ember ini juga dijaga ketinggiannya agar sama dari waktu ke waktu dengan cara diisi secara terus menerus.
f. Thermo Logger g. Termokopel Digunakan untuk mendeteksi suhu pada pemasangan yang dibutuhkan dengan menghubungkan ke layar yang terdapat pada Thermo Logger .
h. Adaptor Alat ini dipakai sebagai power untuk menghidupkan Thermo Logger.
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
41 27 1280 09:00 188
32
62
00:00 110
Inci dan Head 1,5 m Waktu (menit) T1 T2 T3 T4 V keluaran (ml)
Tabel 4.2 Data II Temperatur Pompa pada Variasi Selang Osilasi 3/842 27 500
83
41 27 1180 12:00 155
70
68
4.1 Data Penelitian Alat Pengambilan data pada penelitian pompa air energi termal menggunakan evaporator 4 pipa paralel dengan volume spirtus 340 ml diperoleh data-data pompa seperti berikut ini :
43 27 820 06:00 200
69
27 03:00 172
28
67
00:00 117
Inci dan Head 1,5 m Waktu (menit) T1 T2 T3 T4 V keluaran (ml)
Tabel 4.1 Data I Temperatur Pompa pada Variasi Selang Osilasi 3/8Head 1,5 meter
4.1.1 Variasi Selang Osilasi 3/8 Inci dengan Variasi Head Data pada variasi selang osilasi 3/8 inci dengan dengan variasi head dapat dilihat pada Tabel 4.1 sampai dengan Tabel 4.9 : a)
27
00:00 149
69
32
27 Tabel 4.5 Data II Temperatur Pompa pada Variasi Selang Osilasi 3/8 Inci dan Head 1,8 m
Waktu (menit) T1 T2 T3 T4 V keluaran (ml) 00:00 185
68
33
26 03:00 259
73
43 27 1110 06:00 336
67
42 27 2020 09:00 338
43 27 1700 11:32 255
42 27 930 12:05 219
72
41 26 490
Tabel 4.6 Data III Temperatur Pompa pada Variasi Selang Osilasi 3/8Inci dan Head 1,8 m Waktu (menit) T1 T2 T3 T4 V keluaran (ml)
00:00 144
99
30
27 03:00 252
68
43 27 1100 06:00 366 116
36 27 1810 09:00 275 112
93
98
68
Tabel 4.4 Data I Temperatur Pompa pada Variasi Selang Osilasi 3/829
26 03:00 213
69
42 26 920 06:00 214
70
43 27 1440 09:00 200
75
43 27 1300 12:00 170
86
37 27 400
b) Head 1,8 meter
Inci dan Head 1,8 m Waktu (menit) T1 T2 T3 T4 V keluaran (ml)
41 27 1580 12:00 240
00:00
32
32
27
27 03:00
96
47
36 26 270 06:00 257
99
46 27 1300 09:00 251
99
41 27 1740 a) Head 2,5 meter
Tabel 4.7 Data I Temperatur Pompa pada Variasi Selang Osilasi 3/8 inci dan Head 2,5 m27 03:00 233
40 27 100 10:02 184
83
35
27
50 Tabel 4.9 Data III Temperatur Pompa pada Variasi Selang Osilasi 3/8 Inci dan Head 2,5 m
Waktu (menit) T1 T2 T3 T4 V keluaran (ml) 00:00 133
61
29
73
43 27 280 09:00 204
37 27 240 06:00 240
73
43 27 300 09:00 209
82
42 27 120 10:03 179
84
33
27
81
75
Waktu (menit) T1 T2 T3 T4 V keluaran (ml) 00:00 171
37 27 140 10:18 188
71
35
28 03:00 213
78
40 28 140 06:00 181
76
36 28 280 09:00 205
77
82
41 28 240 06:00 240
34
28
50 Tabel 4.8 Data II Temperatur Pompa pada Variasi Selang Osilasi 3/8 Inci dan Head 2,5 m
Waktu (menit) T1 T2 T3 T4 V keluaran (ml) 00:00 171
69
34
28 03:00 230
73
50
4.1.2 Variasi Selang Osilasi 1/2 Inci dengan Variasi Head Data pada variasi selang osilasi 1/2 inci dengan dengan variasi head dapat dilihat pada Tabel 4.10 sampai dengan Tabel 4.18 : a)
00:00 147
67
41 27 1240 09:00 267
60
40 27 1380 11:53 163
76
40 27 720
Tabel 4.12 Data III Temperatur Pompa pada Variasi Selang Osilasi 1/2Inci dan Head 1,5 m Waktu (menit) T1 T2 T3 T4 V keluaran (ml)
66
67
29
27 03:00 198
67
42 26 980 06:00 204
68
42 27 1400 09:00 189
72
41 27 1180 12:16 118
72
41 26 800 06:00 196
26 03:00 195
Head 1,5 meter
34 26 220 06:00 192
Tabel 4.10 Data I Temperatur Pompa pada Variasi Selang Osilasi 1/2Inci dan Head 1,5 m Waktu (menit) T1 T2 T3 T4 V keluaran (ml)
00:00
45
29
27
27 03:00 163
59
67
37
41 26 1240 09:00 198
74
40 26 1300 12:22 154
84
38 27 700
Tabel 4.11 Data II Temperatur Pompa pada Variasi Selang Osilasi 1/2Inci dan Head 1,5 m Waktu (menit) T1 T2 T3 T4 V keluaran (ml)
00:00 124
53
42 27 520 b) Head 1,8 meter
Tabel 4.13 Data I Temperatur Pompa pada Variasi Selang Osilasi 1/229 27 430
27 03:00
82
61
37 27 220 06:00 169
97
52 27 600 09:00 174 108
44 27 1110 12:00 169 110
43 27 1300 15:00 166 105
43 27 1210 18:00 172 109
43 27 1110 20:48 133 110
Tabel 4.15 Data III Temperatur Pompa pada Variasi Selang Osilasi 1/232
Inci dan Head 1,8 m Waktu (menit) T1 T2 T3 T4 V keluaran (ml)
00:00 109
74
28
27 03:00 140
94
44 27 610 06:00 155
94
45 27 1300 09:00 187 105
45 27 1110 11:36 138 110
26
33
Inci dan Head 1,8 m Waktu (menit) T1 T2 T3 T4 V keluaran (ml)
50 26 340 09:00 185
00:00
26
25
22
26 03:00
67
60
29 26 300 06:00
71
73
72
Waktu (menit) T1 T2 T3 T4 V keluaran (ml) 00:00
44 27 970 12:00
78
73
42 27 900 15:00
63
81
42 26 590 15:02 158
81
42
27 Tabel 4.14 Data II Temperatur Pompa pada Variasi Selang Osilasi 1/2 Inci dan Head 1,8 m
44 27 420 c) Head 2,5 meter
Tabel 4.16 Data I Temperatur Pompa pada Variasi Selang Osilasi 1/2Waktu (menit) T1 T2 T3 T4 V keluaran (ml) 00:00 162
72
37 28 320 09:00 201
77
36 27 220 10:02 178
82
35
27
50 Tabel 4.18 Data III Temperatur Pompa pada Variasi Selang Osilasi 1/2 Inci dan Head 2,5 m
75
72
37
27 03:00 203
72
41 27 240 06:00 214
74
46 28 340 09:00 168
82