ANALISIS POLIMORFISME A52G DAN C32T GEN KIR3DL2 PADA PREEKLAMPSIA DAN KEHAMILAN NORMAL DI RSUP dr. MOHAMMAD HOESIN PALEMBANG Repository - UNAIR REPOSITORY

  

DISERTASI

ANALISIS POLIMORFISME

A52G DAN C32T GEN KIR3DL2

PADA PREEKLAMPSIA DAN KEHAMILAN NORMAL

DI RSUP dr. MOHAMMAD HOESIN PALEMBANG

  

FERRY YUSRIZAL

PROGRAM STUDI S3 ILMU KEDOKTERAN

FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS AIRLANGGA

SURABAYA

2012

  

DISERTASI

ANALISIS POLIMORFISME

A52G DAN C32T GEN KIR3DL2

PADA PREEKLAMPSIA DAN KEHAMILAN NORMAL

DI RSUP dr. MOHAMMAD HOESIN PALEMBANG

  

FERRY YUSRIZAL

PROGRAM STUDI S3 ILMU KEDOKTERAN

FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS AIRLANGGA

SURABAYA

201

Disertasi ANALISIS POLIMORFISME A52G DAN C32T ...

FERRY YUSRIZAL

  

ANALISIS POLIMORFISME

A52G DAN C32T GEN KIR3DL2

PADA PREEKLAMPSIA DAN KEHAMILAN NORMAL

DI RSUP dr. MOHAMMAD HOESIN PALEMBANG

  

FERRY YUSRIZAL

PROGRAM STUDI S3 ILMU KEDOKTERAN

FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS AIRLANGGA

SURABAYA

2012

Disertasi ANALISIS POLIMORFISME A52G DAN C32T ...

FERRY YUSRIZAL

  

ANALISIS POLIMORFISME

A52G DAN C32T GEN KIR3DL2

PADA PREEKLAMPSIA DAN KEHAMILAN NORMAL

DI RSUP dr. MOHAMMAD HOESIN PALEMBANG

  

DISERTASI

Untuk Memperoleh Gelar Doktor

dalam Program Studi S3 Ilmu Kedokteran

pada Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga

dan Dipertahankan Di hadapan Panitia Ujian Doktor Tahap II (Terbuka)

Pada Hari : Senin

  

Tanggal : 11 Juni 2012

Pukul : 10.00 – 12.00 WIB

OLEH

FERRY YUSRIZAL

NIM. 090515739/D

  

PROGRAM STUDI S3 ILMU KEDOKTERAN

FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS AIRLANGGA

SURABAYA

2012

Disertasi ANALISIS POLIMORFISME A52G DAN C32T ...

FERRY YUSRIZAL

  

LEMBAR PENGESAHAN

DISERTASI INI TELAH DISETUJUI

PADA TANGGAL 29 JUNI 2012

Oleh

Promotor

  

Prof. Dr. H. Agus Abadi, dr, SpOG (K)

NIP. 19470512197402 1.001

Ko Promotor I Ko Promotor II

  

Prof. Retno Handajani, dr, MS, PhD Prof. Dr. Erry Gumilar, dr, SpOG(K)

NIP. 19481012197603 2.001 NIP. 19460813197801 1 001

Disertasi ANALISIS POLIMORFISME A52G DAN C32T ...

FERRY YUSRIZAL

  Disertasi Ini Telah Diuji pada Ujian Tahap I (Tertutup) pada Tanggal 21 Mei 2012 PANITIA PENGUJI DISERTASI Ketua : Prof. Dr. Endang Joewarini, dr., Sp.PA (K) Anggota : 1. Prof. Dr. H. Agus Abadi, dr., Sp.OG(K)

   2. Prof. Retno Handajani, dr., MS., Ph.D

   3. Prof. Dr. Erry Gumilar, dr., Sp.OG(K)

   4. Prof. H. Kuntoro, dr., MPH.,DrPH

   5. Dr. F.M. Judajana, dr., Sp.PK(K)

   6. Dr. I Ketut Sudiana, MS

   7. Prof. Dr. Firman F. Wirakusumah, dr., Sp.OG(K)

Ditetapkan dengan Surat Keputusan

Rektor Universitas Airlangga

  

Nomor : 7275/H3/KR/2012

Tanggal : 29 Mei 2012

Disertasi ANALISIS POLIMORFISME A52G DAN C32T ...

FERRY YUSRIZAL

UCAPAN TERIMA KASIH

  Segala puji dan rasa syukur hamba panjatkan kehadapan Allah SWT, yang maha pengasih , maha penyayang dan maha menguasai ilmu pengetahuan, yang telah memberikan kesehatan, taufik dan hidayahnya sehingga dapat mengikuti pendidikan Doktor di Universitas Airlangga Surabaya. Pada kesempatan yang baik ini, dengan segala kerendahan dan keikhlasan hati penulis mengucapkan terima kasih yang tidak terhingga serta penghargaan yang setinggi- tingginya kepada :

  Prof. Dr. H. Agus Abadi, dr., SpOG(K), sebagai promotor yang selalu memberikan perhatian, pengertian dan semangat serta bimbingan dan saran berharga selama saya menjalankan pendidikan. Beliau sejak awal pendidikan telah membimbing sebagai pembimbing akademik dan selanjutnya sebagai Promotor disertasi ini, bersedia meluangkan waktu untuk konsultasi, sehingga wawasan bertambah dan dapat menyelesaikan pendidikan ini.

  Prof. Retno Handajani, dr., MS, Ph.D, sebagai Ko-Promotor I, yang selalu meluangkan waktu dan di tengah kesibukannya dengan ikhlas dan sabar memberikan bimbingan dan saran, mengupayakan pemeriksaan berlangsung baik, berkenan membaca dan memperbaiki tulisan kata demi kata, serta dorongan untuk mengatur waktu yang ada dalam menyelesaikan pendidikan ini.

  Prof. Dr. Erry Gumilar D, dr, SpOG(K), sebagai Ko promotor II yang telah memberikan koreksi, pemahaman dan wawasan materi disertasi, serta saran untuk perbaikan disertasi menjadi lebih baik dan terus konsisten untuk mengembangkan ilmu pengetahuan nantinya.

  Dr. F.M. Judajana, dr, SpPK(K), atas bimbingan, saran, semangat dan koreksi agar disertasi dan presentasi menjadi lebih baik.

  Rektor Universitas Airlangga Prof. Dr. H. Fasichul Lisan, Apt., dan mantan Rektor Universitas Airlangga Prof. Dr. Med. Puruhito, dr., SpB-TKV(K), atas perkenan mengikuti pendidikan pada Program Pascasarjana Universitas Airlangga Surabaya.

  Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga, Prof. Dr. Agung Pranoto, dr., MKes., Sp.PD(K.EMD), FINASIM dan Wakil Dekan I Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga, Prof. Dr. Indri Safitri Mukono, dr., MS.

  Ketua Program Studi S3 Ilmu Kedokteran Program Pascasarjana Universitas Airlangga, Prof. Dr. Teddy Ontoseno, dr., SpA(K), SpJP, AKK serta mantan Ketua Program Studi Ilmu Kedokteran Program Pascasarjana Universitas Airlangga, Prof. Dr. Harjanto J.M., dr., A.I.F.M. dan Prof. Dr. Mandojo Rukmo, drg., M.Sc., SpKG atas informasi, arahan serta kemudahan dalam menyelesaikan administrasi pendidikan saya di Program Pascasarjana Universitas Airlangga. Kepada semua staf tata usaha Program Pascasarjana Universitas Airlangga diucapkan terimakasih atas bantuan dan kemudahan yang telah diberikan dalam penyelesaian urusan administrasi dalam menjalani pendidikan selama ini.

  Direktur Program Pascasarjana Universitas Airlangga Prof. Dr. Hj. Sri Hajati, S.H., M.S., Wakil Direktur Bidang Akademik Prof. Dr. Suhariningsih, Ir., dan mantan Wakil Direktur Bidang Akademik Prof. Dr. Eddy Rahardjo, dr, SpAn, KIC, Wakil Direktur Bidang Administrasi Umum, Dr. I. Made Narsa, SE, MSi, Ak, mantan Direktur dan Wakil Direktur Program Pascasarjana Universitas Airlangga Prof. Dr. Muhammad Amin, dr., SpP(K), Prof. Dr. Laba Mahaputra, drh., MSc., dan Dr. Sunarjo, dr., MS., M.Sc., beserta seluruh staf pimpinan Program Pascasarjana atas kesempatan yang diberikan kepada saya menjadi mahasiswa Program Pascasarjana Universitas Airlangga.

  Direktur RSUD dr. Soetomo Surabaya dr. Dodo Anondo, MPH dan mantan Direktur RSUD dr. Soetomo Surabaya Dr. H. Slamet R. Yuwono, dr., DTMH, MARS, seluruh Staf / konsulen di Bagian / Departemen Obstetri dan Ginekologi FK.UNAIR/ RSUD dr. Soetomo serta staf Bagian administrasi yang telah memberikan bantuan, perhatian, keramahan, kemudahan dan penerimaan saat konsultasi serta perkenannya penggunaan fasilitas yang ada.

  Rektor Universitas Sriwijaya Prof. Badiah Patizade, S.E., MBA., Ph.D., mantan Rektor Universitas Sriwijaya Prof. Dr. Zainal Ridho Djafar, Ir., Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Sriwijaya Dr. M. Zulkarnain., dr., M.MedSc., mantan Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Sriwijaya Prof. Zarkasih Anwar., dr., SpA(K), beserta jajaran Pembantu Dekan atas izin dan bantuan yang diberikan sehingga saya dapat mengikuti pendidikan Program Studi S3 Ilmu Kedokteran Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga.

  Direktur Utama RS. dr. Mohammad Hoesin Palembang, Yanuar Hamid, dr., SpPD, MARS, mantan Direktur Utama RS. Dr. Mohammad Hoesin Palembang H.M. Bayu Wahyudi, dr., MPHM., SpOG, beserta jajaran direksi, yang telah memberikan izin untuk mengikuti pendidikan Program Studi S3 Ilmu Kedokteran pada Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga ini.

  Ketua Bagian/Departemen Obstetri dan Ginekologi Fakltas Kedokteran Universitas Sriwtjaya / RSUP dr. Mohammad Hoesin Palembang, H. Azhari, dr, SpOG(K) dan Ketua Subdivisi Obstetri dan Ginekologi Sosial, Prof. Syakroni Daud Rusydi, dr, SpOG(K) atas izin dan kemudahan yang diberikan. Para sejawat Konsulen dan segenap residen PPDS I Obstetri dan Ginekologi yang sedang menjalani pendidikannya, serta semua paramedis dan staf administrasi atas perhatian dan bantuannya.

  Bupati Kabupaten Musi Rawas Sumatera Selatan, H. Ridwan Mukti, SE, MM, yang telah memberikan izin sebelumnya untuk mengikuti pendidikan Pascasarjana di Universitas Airlangga Surabaya, Direktur RSUD dr. Sobirin Musi Rawas, Miftah Hulummi, drg., MARS beserta staf atas bantuan dan kemudahan yang diberikan selama ini.

  Para Dosen, pengajar Program Pascasarjana Universitas Airlangga, Prof. Soetjipto, dr., M.S., Ph.D, Prof. Dr. H. Agus Abadi, dr., SpOG(K), Prof. Retno Handajani, dr., M.S, Ph.D., Prof. Dr. Fedik A. Rantam, drh., Prof. Dr. Purnomo Suryohudoyo, dr., Sp.BK, Dr. Yuwono Suroso, dr., SpPD-KR, Prof. H. Kuntoro, dr., MPH, DrPH, Dr. Sunarjo, dr., M.S., M.Sc., Prof. Dr. Lasiyo, MA., MM., Dr.

  Florentina Sustini, dr., M.S., Prof. Dr. Juliati Hood A., dr., MS., SpPA(K), F.I.A.C., Dr. F. M. Judajana, dr., SpPK (K.Im), Prof. Dr. Indro Handojo, dr., SpPK(K) (Alm), Siti Pariani, dr., M.S., M.Sc., Ph.D, Dr. I Ketut Sudiana, MS., Prof. Dr. H. Muhammad Zainudin, Apt., terimakasih atas pendidikan yang diberikan sehingga pengetahuan dan keterampilan bertambah serta bersikap lebih baik dalam menempuh pendidikan pada Program Pascasarjana Universitas Airlangga.

  Dosen penguji usulan penelitian disertasi Prof. Dr. H.Agus Abadi, dr, SpOG (K)., Prof. Retno Handajani, dr, MS, PhD., Prof. Dr. Erry Gumilar, dr, SpOG (K)., Prof Dr. Sumarno, dr, SpMK., Prof. Kuntoro, dr, MPH, Dr.PH., Prof.Dr. Endang Joewarini, dr, SpPA (K)., Dr. I. Ketut Sudiana, drs, M.S., Dr. F.M.. Judayana, dr, SpPK(K) atas segala koreksi dan masukan berharga sehingga isi, bahasa dan sistematika penulisan disertasi menjadi lebih baik .

  Ketua Lembaga Penyakit Tropis (LPT) Universitas Airlangga Prof. Dr. Nasronudin, dr., SpPD, K-PTI, atas izin yang diberikan dalam menggunakan fasilitas LPT untuk pemeriksaan laboratorium penelitian saya. Disampaikan terimakasih juga kepada Ibu Koen Pudjiati dan Mas Amin yang telah berbaik hati meluangkan waktu, membantu dan memberikan informasi sepenuh hati dalam pemeriksaan laboratorium sehingga dapat terlaksana dengan baik,

  Terimakasih kepada Dr. H. Rizani Amran, dr, SpOG(K), yang telah banyak memberikan informasi dan semangat dan Prof. Dr. R,M. Suryadi Tjekyan, dr, DTM&H, MPH selaku Kordinator Program Doktor Fakultas Kedokteran Universitas Sriwijaya Palembang beserta staf Sdri Marlia Barubara dan Sdr. Sri Mulyani atas informasi dan kemudahan yang diberikan.

  Kepada teman-teman seangkatan mahasiswa Program Pascasarjana Universitas Airlangga yang berasal dari Palembang, Dr. Anang Tribowo, dr., SpM., Dr. M. Zulkarnain, dr., M.Med.Sc., Dr. Rosiana A. Marbun, dr., SpA, Dr.

  Yulia Farida Yahya, dr., SpKK., Dr. Tantawi Djauhari, dr., SpKK., Nirawan Putranto, dr., SpM., Dr. Yulia Iriani, dr, SpA., Makson Parulian Purba., dr., MARS., Dr. Libriansyah, dr., SpPD, Dr. Amang Surya Priyanto, dr., SpOG, serta Dr. H. K. Yusuf Effendi, dr., SpOG(K).

  Semua pasien telah bersedia mengikuti penelitian ini, semoga amal baiknya mendapat balasan dari Allah SWT.

  Sembah sujud dan kasih yang tak terhingga disampaikan kepada kedua orang tua, Ayahanda Muhammad Alihanafiah Saleh, Drs (alm) dan Ibunda Halimah Yusuf, yang telah melahirkan, mengasuh, membesarkan dan mendidik serta selalu mendoakan serta mertua, ayahanda H. Hamidin Nadjib (Alm) dan Ibunda Nursyamsiah (Alm) atas segala dukungan dan doanya. Demikian juga kepada saudara-saudaraku terkasih, terima kasih atas doa dan dukungannya.

  Isteriku tercinta Rita Komala Dewi, SPd, SKep, MARS, beserta anak- anak Fella, dr., Indah, S.Ked., Ayik, Eki dan Marsya yang selalu memberikan semangat, mendoakan serta pengertiannya atas waktu kebersamaannya terganggu karena saya harus mencurahkan perhatian kepada pendidikan ini.

  Kepada semua pihak dan para sejawat yang tidak dapat disebutkan namanya satu persatu yang telah memberikan dorongan selama menempuh pendidikan Doktor ini. Untuk itu saya ucapkan terima kasih. Semoga Allah SWT selalu memberikan rahmat, hidayah serta ridho-Nya kepada kita semua.

  Amiin.

  RINGKASAN

  Analisis polimorfisme A52G dan C32T gen Killer cell immunoglobuline-like

  receptor 3 domains, long cytoplasmic tail, 2 (KIR3DL2)

  pada Preeklampsia dan Kehamilan normal di RSUP dr. Mohammad Hoesin Palembang Preeklampsia merupakan komplikasi serius pada ibu dalam masa kehamilan, persalinan dan nifas dan merupakan penyebab utama kematian maternal. Adanya kemajuan dalam bidang kedokteran yang dicapai saat ini tidaklah menurunkan kematian maternal karena preeklampsia. Keadaan ini berhubungan dengan etiologi pasti preeklampsia sendiri yang hingga saat ini belum jelas, sehingga penanganan yang tuntas dengan menghilangkan faktor penyebab belum dapat dilakukan. Preeklampsia sering disebut sebagai disease of

  theories . Diagnosis preeklampsia ditegakkan bila didapatkan adanya peningkatan

  tekanan darah ≥ 140 mmHg disertai proteinuria pada usia kehamilan lebih dari 20 minggu.

  Komplikasi klinis serius yang terjadi pada preeklampsia diakibatkan karena penderita datang ke tempat pelayanan kesehatan atau rumah sakit pada saat penyakitnya sudah dalam kondisi preeklampsia berat atau eklampsia sehingga morbiditas dan mortalitas yang terjadi tetap tinggi. Deteksi dini dan penanganan preeklampsia sejak awal merupakan kunci keberhasilan ke depan dalam penanganan preeklampsia, karenanya penelitian guna mengungkap etiopatofisiologi preeklampsia perlu terus dilakukan.

  Faktor genetik berperan penting terhadap kejadian preeklampsia disamping hubungannya dengan faktor imnunologi. Fetus yang bersifat semialograf dimana separuh unsur genetiknya berasal dari paternal merupakan jaringan asing bagi ibu dan ini berakibat timbulnya respon imun. Interaksi yang serasi antara killer immunoglobulin-like receptror (KIR) sel Natural killer (NK) desidua uterus yang merupakan innate immunity dengan molekul fetal

  Human leukocyte antigen (HLA)-C yang diekspresikan oleh sel trofoblas

  memungkinkan kehamilan berlangsung normal, sebaliknya kehamilan akan terganggu atau terjadi abortus spontan bila interaksi KIR dan HLA-C tersebut tidak efektif.

  Molekul KIR dikode oleh gen KIR. Terdapat 15 famili gen KIR diantaranya adalah KIR3DL2 yang terletak pada regio sekitar 150 kb dari

  leukocyte receptor complex (LRC) pada kromosom 19q13.4. Reseptor sel NK

  KIR3DL2 merupakan molekul 70 kD dengan 3 domain extracellular

  immunoglobulin-like dan long intracellular tail dengan dua immunoreceptor- tyrosinebased inhibitory motifs. Reseptor dengan long cytoplasmic domains

  berfungsi inhibitory, sedangkan KIR dengan short cytoplasmic berfungsi sebagai activating receptors.

  Sel NK memiliki reseptor inhibitor dan aktivator pada permukaannya, bila HLA/MHC- klas I dikenal oleh reseptor inhibitor, maka sel target akan diproteksi dari serangan sel NK. Self tolerance diperlukan sel NK dalam perkembangan kehamilan. Dengan kata lain, bila sel target kehilangan antigen MHC klas I yang dikenali atau sel target mengekspresi banyak ligand stimulator pada permukaannya dimana signal aktivasi mengatasi signal inhibitor, keadaan ini akan menyebabkan terjadinya penolakan, rejection toleransi imun. Intoleransi imun berdampak pada invasi trofoblas yang tidak adekuat terhadap arteri spiralis maternal dan selanjutnya mengakibatkan terjadinya insufisiensi aliran darah uteroplasenta dan defek pada plasenta.

  Adanya polimofisme pada gen KIR, dimana terjadi perubahan genetik urutan nukleotida gen penyandi reseptor tersebut berdampak perubahan ekspresi gen tersebut sehingga menyebabkan terganggunya fungsi reseptor, khususnya dalam peran mempertahankan kehamilan normal. Pada penelitian sebelumnya didapatkan polimorfisme sekuens KIR3DL2 terutama terjadi pada exon 3 dan

  exon 4 dan sedikit pada exon 9. Polimorfisme A52G exon 3 gen KIR3DL2 dan C32T exon 9 gen KIR3DL2 menyebabkan penurunan ekspresi gen KIR3DL2.

  Ekspresi gen KIR3DL2 menurun menyebabkan gangguan aktifitas dan interaksi reseptor inhibitor dengan ligand sel target yang berfungsi protective terhadap serangan sel NK maternal. Penelitian ini menganalisis polimorfisme yang terjadi pada gen penyandi KIR, khususnya gen KIR3DL2 terhadap kejadian preeklampsia.

  Subyek penelitian yang dianalisis sesuai jumlah yang diperlukan dengan perhitungan jumlah sampel sebanyak 63 subyek untuk pemeriksaan polimorfisme pada A52G exon 3 gen KIR3DL2 dan C32T exon 9 gen KIR3DL2 masing-masing 33 subyek kelompok preeklampsia (PE) dan 30 subyek kelompok kehamilan normal (KN). Karakteristik umum yang berpengaruh terhadap kejadian preeklampsia meliputi umur, usia gestasi, gravida dan indeks massa tubuh (IMT) pada kelompok preeklampsia (PE) dan kehamilan normal (KN).

  Pada karakteristik umur distribusi terbanyak pada umur 21-24 tahun, dimana terdapat 21 subyek (63,6%) pada kelompok PE dan 14 subyek (46,7%) pada kelompok KN. Untuk karakteristik usia gestasi, distribusi terbanyak pada usia gestasi > 34 minggu pada kedua kelompok, dimana 28 subyek (84,9%) pada kelompok PE dan 25 subyek (83,3%) pada kelompok KN. Distribusi karakteristik jumlah kehamilan yang pernah terjadi (gravida), terbanyak pada gravida 2- 4 pada kedua kelompok, yaitu 15 subyek (45,5%) pada kelompok PE dan 17 subyek (56,7%) pada kelmpok KN, sedangkan untuk IMT, distribusi terbanyak pada IMT ≤ 29 pada kedua kelompok, dimana 24 subyek (72,7%) pada PE dan 26 subyek (86,7%) pada KN. Dari semua karakteristik umur, usia gestasi, gravida dan IMT pada kedua kelompok subyek PE dan KN secara statistik tidak bermakna (p >0,01).

  Amplifikasi setelah ekstraksi dilakukan dengan menggunakan primer untuk A52G exon 3 dan C32T exon 9 gen KIR3DL2 kemudian dilakukan elektroforesis dengan agarosa 2% dan pewarnaan ethidium bromide untuk divisualisasi dengan kamera digital. Hasil PCR yang positif dilanjutkan dengan

  sequencing DNA dan multiple sequence alignment untuk memastikan adanya perubahan nukleotida pada kedua kelompok subyek PE dan KN.

  Hasil sequencing subyek kelompok PE dan KN untuk pemeriksaan polimorfisme A52G exon 3 gen KIR3DL2 didapatkan perbedaan distribusi frekuensi genotipe AA, AG dan GG pada kelompok PE dan KN dimana didapatkan frekuensi genotipe AA dari A52G exon 3 gen KIR3DL2 lebih rendah secara proporsional pada kelompok PE (3,0%) dibandingkan KN (6,7%) serta genotipe GG pada kelompok PE secara proporsional lebih tinggi (87,9%) dibandingkan kelompok KN (76,6%). Perbedaan frekuensi genotip AA dan genotipe GG pada kedua kelompok PE dan KN secara statistik tidak bermakna (p = 0,058).

  Pada pemeriksaan C32T exon 9 gen KIR3DL2, hasil sequencing pada semua (100%) subyek kelompok PE dan KN tidak ditemukan polimorfisme dimana tidak ditemukan perubahan urutan nukleotida ke 32 dari C menjadi T ( kodon ACG menjadi ATG ), tetapi dari penelitian ini didapatkan polimorfisme lain pada hasil amplifikasi exon 9 gen KIR3DL2 setelah urutan nukleotida ke 32

  exon 9 . Polimorfisme C32T exon 9 gen KIR3DL2 tersebut terjadi pada kedua

  kelompok PE dan KN yang diteliti, yaitu pertama : Polimorfisme yang menyebabkan perubahan asam amino yang dikode yaitu : Polimorfisme nukleotida urutan ke 62, 77, 79, 107, 119, 125, 157 dan 173. Pada polimorfisme nukleotida ke 125 (A125G), secara statistik perbedaan antara kelompok PE dan KN bermakna. Kedua : Polimorfisme yang tidak menyebabkan perubahan asam amino yang dikode, yaitu polimorfisme nukleotida urutan ke 33, 106, 126 dan 174. Pada kelompok ini, polimorfisme nukleotida ke 126 dan ke 174 pada kedua kelompok PE dan KN secara statistik bermakna.

  Kesimpulan hasil penelitian adalah 1. Polimorfisme A52G exon 3 gen KIR3DL2.

  Frekuensi genotipe GG dan alel G A52G exon 3 gen KIR3DL2 pada kelompok preeklampsia secara proporsional lebih tinggi dibandingkan dengan kelompok kehamilan normal, sedangkan frekuensi genotipe AA (wild type) dan alel A pada kelompok preeklampsia proporsinya lebih rendah dibandingkan kelompok kehamilan normal. Perbedaan masing-masing frekuensi genotipe dan alel pada kedua kelompok preeklampsia dan kehamilan normal ini secara statistik tidak bermakna.

  Dapat disimpulkan bahwa polimorfisme A52G exon 3 gen KIR3DL2 bukan merupakan predisposing gene terhadap kejadian preeklampsia pada penderita preeklampsia di RSUP dr. Mohammad Hoesin Palembang.

  2. Polimorfisme C32T exon 9 gen KIR3DL2.

  Tidak ditemukan polimorfisme C32T exon 9 gen KIR3DL2 pada kedua kelompok preeklampsia dan kehamilan normal pada semua subyek (100%) yang diteliti, pada genotipe maupun alel nukleotida urutan ke 32. Dapat dikemukakan pula bahwa polimorfisme C32T exon 9 gen KIR3DL2 juga bukan merupakan predisposing gene untuk penderita preeklampsia di RSUP dr. Mohammad Hoesin Palembang.

  3. Tidak dapat ditentukan hubungan polimorfisme A52G exon 3 gen KIR3DL2 dan polimorfisme C32T exon 9 gen KIR3DL2 terhadap kejadian preeklampsia di RSUP dr, Mohammad Hoesin Palembang, kedua polimorfisme yang diteliti bukan merupakan predisposing gene terjadinya preeklampsia.

  Ditemukan polimorfisme lain pada exon 9 gen KIR3DL2, setelah nukleotida urutan ke 32. Polimorfisme lain tersebut adalah : a. Polimorfisme yang menyebabkan

  perubahan asam amino yang dikode

  yaitu : Polimorfisme nukleotida urutan ke 62, 77, 79, 107, 119, 125, 157 dan 173.

  b. Polimorfisme yang tidak menyebabkan perubahan asam amino yang dikode, yaitu polimorfisme nukleotida urutan ke 33, 106, 126 dan 174. Diperlukan eksplorasi lebih lanjut untuk mengetahui peran polimorfime yang ditemukan selain polimorfime nukleotida ke 32 exon 9 atau exon lain gen KIR3DL2 tersebut, khususnya untuk populasi di Palembang dan di Indonesia umumnya yang kemungkinan khas dengan area geografi atau ras di Indonesia terhadap kejadian preeklampsia.

  SUMMARY

  The polymorphism analysis of A52G and C32T KIR3DL2 genes in patients with Preeclampsia and Normal pregnancy in dr. Mohammad Hoesin General Hospital Palembang.

  Preeclampsia (PE) is a serious complication to mother during pregnancy, childbirth and postpartum and, is major cause of maternal death. The progress achieved in the field of medicine today is not lowering maternal death due to preeclampsia. This situation is associated with preeclampsia etiopathology which is yet not so clear, so the complete management by removing the causative factor can not be done. Preeclampsia is often referred as a disease of theories. Diagnosis of preeclampsia is obtained by an increase in blood pressure accompanied by proteinuria at more than 20 weeks age of gestation.

  Serious clinical complications happens due to patients arrival to health centers or hospitals on condition of severe preeclampsia or eclampsia, this is the cause of morbidity and mortality remains high. Early detection and early treatment of preeclampsia is the key to future success in the treatment of preeclampsia, furthermore researches to uncover etiopathology of preeclampsia needs to be done continuously.

  Genetic factors play an important role on the incidence of preeclampsia in addition to its relationship with imnunology factor. Fetus that is semiallograft which is half of the paternal genetic material is a foreign tissue for mother and this led to the emergence of an immune response. Harmonious interaction between killer immunoglobulin-like receptror (KIR) natural killer cells (NK) of uterine decidua is an innate immunity with fetal molecules of human leukocyte antigen (HLA)-C expressed by trophoblast cells allows normal pregnancy, otherwise pregnancy will impaired or become spontaneous abortion if the interaction of KIR and HLA-C is not effective. There are 15 KIR gene families, among them is KIR3DL2 which is located on approximately 150 kb region of the leukocyte

  receptor complex (LRC) on chromosome 19q13.4. KIR3DL2 NK cell receptor is

  a 70 kD molecule with three extracellular Ig-like domain and long intracellular

  tail with two immunoreceptor-tyrosinebased inhibitory motifs. Receptors with

  long cytoplasmic domains have inhibitory function, whereas KIR with short

  cytoplasmic function as activating receptors. Polymorphism on KIR gene

  presence, in which the nucleotide sequence of genetic changes in genes encoding these receptors causes changes in gene expression so that their activities are disrupted, particularly in the role of maintaining normal pregnancy. In a previous study found KIR3DL2 sequence polymorphism primarily occurs in exon 3 and exon 4 and a bit on exon 9.

  Polymorphism of A52G exon 3 KIR3DL2 gene and C32T exon 9 KIR3DL2 gene causes a decrease in gene expression of KIR3DL2. KIR3DL2 gene expression decreased led to disturbance of inhibitory receptor function to protect against maternal NK cell attack. NK cells have inhibitory receptors and activating receptors on the surface, when the HLA / MHC class-I recognized by inhibitory receptors then the target cells will be protected from NK cell attack. On the other hand, when target cells lose their MHC-class I antigens or express many stimulatory ligands on their surface, activation signals overcome the inhibitory signal resulting in rejection. Self tolerance of NK cells is required in the development of pregnancy. The immune intolerance will impact inadequate trophoblast invasion of maternal spiral arteries and subsequently result in insufficient uteroplacental blood flow and will defects in the placenta.

  Subjects were analyzed according to the amount were 63 subjects for the examination of gene A52G and C32T polymorphism in KIR3DL2 which 33 subjects of each group of PE and normal pregnancy (NP) groups of 30 subjects. Investigated the characteristics of the subjects that correlate with the incidence of preeclampsia include age, gestational age, gravid and BMI in the group of PE and NP.

  On the characteristics of the age distribution of the highest at age 21-24 years, inwhich there were 21 subjects (63.6%) in the PE group and 14 subjects (46.7%) in the NP. To the characteristics of gestational age, gestational age distribution of the largest in > 34 weeks in both groups, in which 28 subjects (84.9%) in the PE group and 25 subjects (83.3%)\ in the NP. Distribution characteristics of the number of pregnancies that have occurred (gravid), most at gravid 2-4 in both groups, the 15 subjects (45.5%) in the PE group and 17 subjects (56.7%) in NP group, while body mass index, the largest distribution in the BMI

  ≤ 29 in both groups, in which 24 subjects (72.7%) in PE and 26 subjects (86.7%) in the NP. Of all the characteristics of age, gestational age, gravid and BMI in both PE and NP groups of subjects were not statistically significant (p> 0.01).

  Amplification performed using primers for the A52G gene KIR3DL2 and KIR3DL2 gene C32T then made 2% agarose electrophoresis with ethidium bromide for staining and visualized with a digital camera. Positive results of PCR would be followed by DNA sequencing and multiple sequence alignment to ensure the existence of nucleotide changes in both the PE and NP subjects.

  Sequencing results of exon 3 polymorphism A52G KIR3DL2 gene found that the prevalence of AA genotype frequencies of KIR3DL2 gene A52G exon 3 was lower in the PE group (3,0%) compared to NP (6,7%) and GG genotype in PE group proportionately higher (87,9%) than the NP group (76,6%). The frequency of these genotype AA and genotype GG between two groups PE and NP was not statistically different.

  On examination of KIR3DL2 gene C32T exon 9, the results of sequencing in all (100%) subjects the PE and NP are not found the polymorphism. There are no changes in nucleotide sequence to 32 from C to T (codon ACG to ATG), but there are others on C32T gene polymorphism KIR3DL2 in both groups of subjects studied after the 32 nucleotides sequence. The conclusions of the research results are: 1. The polymorphisms of A52G exon 3 KIR3DL2 genes.

  Frequency of polymorphisms : the GG genotype and G alleles A52G exon 3 KIR3DL2 gene was the proportionally higher in pre-eclamptic group compared with normal pregnancy group and the frequency of AA genotype (wild type) and A alleles in the preeclamptic group was lower than normal pregnancy group, but the difference genotypes and alleles between two groups PE and NP were not statistically significant. It is concluded that the exon 3 polymorphism A52G KIR3DL2 gene is not a predisposing gene against the occurrence of preeclampsia in preeclamptic patients in Mohammad Hoesin General Hospital Palembang.

  2. The polymorphisms of C32T exon 9 KIR3DL2 genes.

  No polymorphisms was found in C32T exon 9 KIR3DL2 genes in pre- eclamptic and normal pregnancy group in all subjects (100%), but there are others polymorphisms after nucleotide sequence 32 in all subjects studied. The conclusion of this study shows that the C32T exon 9 KIR3DL2 genes polymorphism is not predisposing gene for the occurrence of preeclampsia in preeclamptic patients in Mohammad Hoesin General Hospital Palembang.

  3. It could not be evaluated the polymorphism correlation between A52G exon 3 and C32T exon 9 KIR3DL2 genes. The mutation of these two sites was not the predisposing gene for the occurance of preeclampsia in preeclamptic patients in dr. Mohammad Hoesin Hospital Palembang.

  The polymorphisms after nucleotide sequence 32 in all subjects studied were : a. The polymorphisms of exon 9 KIR3DL2 gene that change the amino acids to be coded, such as : nucleotide sequence in 62, 77, 79, 107, 125,

  157 and 173.

  b. The polymorphisms exon 9 KIR3DL2 gene that do not change the amino acids to be coded, such as : nucleotide sequence in 33, 106, 126 and 174.

  The further exploration of these other polymorphisms after nucleotide sequence 32 exon 9 or other exon KIR3DL2 are needed to gain more information and specific genetic mutation, especially in Palembang or Indonesian population.

  ABSTRACT

  The polymorphism analysis of A52G and C32T Killer cell immunoglobuline-like receptor 3 domains, long cytoplasmic tail, 2 (KIR3DL2) genes in patients with Preeclampsia and Normal pregnancy in dr. Mohammad Hoesin General Hospital Palembang.

  Background : Preeclampsia is usually called as a disease of theories where the real etiology still unclear. Preeclampsia is a medical complication of pregnancy

  which is characterized by hypertension and proteinuria after 20 week pregnancy.

  Polymorphism of the KIR genes might be associated with the genetic predisposition of preeclampsia. It is found that the KIR3DL2 gene expression was

  obviously decreased in preeclampsia and assumed that decreased KIR3DL2 gene expression weakened the protection of trophoblasts from being attacked by maternal immunological cell. It causes insufficient utero-placental blood flow and the defective placentation.

  Objectives : To analyze the polymorphisms of A52G exon 3 and C32T exon 9 Killer cell immunoglobuline-like receptor 3 domains, long cytoplasmic tail, 2 (KIR3DL2) gene in preeclampsia and normal pregnancy in Mohammad Hoesin General Hospital Palembang.

  Methods : The research used cross sectional study design. There are 63 pregnant women were enrolled. The samples were divided into two groups. The 33 subjecs with preeclampsia and 30 subjects normal pregnancy where their A52G in exon 3 and C32T in exon 9 polymorphism of the KIR3DL2 gene were determined by polymerase chain reaction (PCR) from venous blood samples and the positive result of PCR would be continued to sequencing and multiple sequence alignment. Results : No significant difference statistically among the characteristics of the subjects preeclampsia and normal pregnancy, such as age, gestation, parity and body mass index (p >0,05). The polymorphism of A52G exon 3 KIR3DL2 genes in preeclampsia group are more frequent than the normal pregnancy group where genotype frequency GG (87,9%) in PE is higher than NP (76,6%) and also the alleles G proportionately higher in PE (92,4%) than NP (85,0%), but there is no significant difference statistically between two group PE and NP for genotypes and alleles frequencies. No polymorphism was found in C32T exon 9 KIR3DL2 genes in all subjects of two groups PE and NP. But, there were discovered other polymorphisms after the nucleotide 32 exon 9 in all subjecs of PE and NP. The polymorphisms are in nucleotide sequences 62, 77, 79,1 06/107, 119, 125/126 and 173/174.

  Conclution : The A52G exon 3 KIR3DL2 genes polymorphism and the C32T exon 9 KIR3DL2 genes were not genetic predisposition for the development of preeclampsia. The mutation of these two sites is not associated with the risk of preeclampsia in preeclamptic patients in Mohammad Hoesin General Hospital Palembang. It looked like that polymorphisms in certain area have the genetic variations in different geographic area or ethnic.

  Keyword : preeclampsia, A52G exon 3 and C32T exon 9 KIR3DL2 genes, polymorphism.

DAFTAR ISI

  Halaman Sampul Depan Sampul Dalam i Persetujuan iii Ucapan Terimakasih vi Ringkasan xii

  Summary xix Abstract xxiv

  Daftar Isi xxvi Daftar Tabel xxxi Daftar Gambar xxxiii Daftar Lampiran xxxvi Daftar Singkatan xxxvii

  BAB 1 PENDAHULUAN 1

  1.1. Latar Belakang 1

  1.2. Rumusan Masalah 7

  1.3. Tujuan Penelitian 7

  1.3.1. Tujuan Umum 7

  1.3.2. Tujuan Khusus 7

  1.4. Manfaat Penelitian 8

  1.4.1. Manfaat Teoritis 8

  1.4.2. Manfaat Terapan 8

  Halaman

  BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 10

  2.1. Awal Kehamilan 10

  2.1.1 Implantasi, Plasenta dan Adaptasi Maternal 10

  2.1.2. Semialograft dan Imunologi Kehamilan 11

  2.2. Preeklampsia 16

  2.2.1. Early Onset- Late onset Preeclampsia 16

  2.2.2. Gambaran Klinis 19

  2.2.3. Klasifikasi 20

  2.2.4. Etiologi dan Patofisiologi Preeklampsia 21

  2.2.5. Pencegahan Preeklampsia 25

  2.2.6. Faktor Risiko 26

  2.3. Sel Endotel dan Disfungsi Endotel 27

  2.4. Sel NK, KIR dan KIR3DL2 30

  2.4.1. Natural Killer Cell (Sel NK) 30

  2.4.2. Killer Cell Immunoglobulin-like Receptor (KIR) 32

  2.4.3. Killer Immunoglobulin-like receptor 3 domains

  long cytoplasmic tail 2 (KIR3DL2) 35

  2.4.4. Gen KIR 37

  2.4.5. Nomenklatur KIR 40

  2.4.6. Struktur Exon-Intron Gen KIR 42

  2.4.7. Ligand KIR 44

  2.4.8. Ekspresi KIR 46

  2.5. Kode Genetik 47

  Halaman

  2.6 Kelainan Genetik 49

  2.7. Polimorfisme pada Preeklampsia 51

  2.8. Ras Deutero Melayu 52

  BAB 3 KERANGKA KONSEPTUAL DAN HIPOTESIS PENELITIAN 53

  3.1. Kerangka Konseptual 53

  3.2. Hipotesis Penelitian 55

BAB 4 MATERI DAN METODE PENELITIAN 58

4.1 Rancangan Penelitian 58

  4.2. Populasi, Sampel, Besar Sampel dan Tehnik Pengambilan Sampel 58

  4.2.1. Populasi Penelitian 58

  4.2.2. Sampel Penelitian 58

  4.2.3. Besar Sampel 57

  4.2.4. Tehnik Pengambilan Sampel 60

  4.3. Tempat dan Waktu Penelitian 60

  4.4. Variabel Penelitian 60

  4.4.1. Klasifikasi Variabel 60

  4.5 Definisi Operasional Penelitian 61

  4.6. Peralatan dan Bahan Penelitian 64

  4.6.1. Peralatan dan Bahan untuk Pengambilan Sampel Darah 64

  4.6.2. Peralatan dan Bahan yang Digunakan untuk Ekstraksi DNA 64

  4.6.3. Peralatan dan Bahan yang Digunakan untuk Amplifikasi A52G dan C32T gen KIR3DL2 dan PCR 65

  Halaman

  4.6.4. Peralatan dan Bahan untuk Elektroforesis 66

  4.6.5. Peralatan dan Bahan untuk Purifikasi Produk DNA untuk Sequencing 67

  4.6.6. Peralatan dan Bahan untuk pemeriksaan PCR pro Sequencing 67

  4.6.7. Peralatan dan Bahan untuk sequencing DNA 67

  4.6.8. Peralatan Analisis Mutasi 68

  4.7. Prosedur Pengumpulan Data 68

  4.7.1. Operasional Pengambilan Sampel 68

  4.7.2. Pemeriksaan Laboratorium 69

  4.7.2.1. Darah Vena 69

  4.7.2.2. Urine 69

  4.7.3. Pemeriksaan PCR dan Squencing 69

  4.7.3.1. Ekstraksi DNA 69

  4.7.3.2. Pemeriksaan Polimorfisme A52G pada gen KIR3DL2 70

  4.7.3.3. Pemeriksaan Polimorfisme C32T pada gen KIR3DL2 71

  4.8. Skema Operasional Penelitian 73

  4.9. Pengolahan dan Analisis Data 73

  4.10. Kelayakan Etik 73

  BAB 5 HASIL DAN ANALISIS PENELITIAN 74

  5.1. Karakteristik Umum Subjek Penelitian 74

  Halaman

  5.2. Hasil PCR exon 3 dan exon 9 gen KIR3DL2 77

  5.3. Hasil Sequencing 79