PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA PADA MATERI FISIKA MELALUI KEGIATAN LESSON STUDY DI SMP 17 KOTA JAMBI - Repository Unja
PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA PADA MATERI FISIKA
MELALUI KEGIATAN LESSON STUDY DI SMP 17 KOTA JAMBI
Maison, Asrial, Syaiful M
ABSTRAK
Praktik pembelajaran konvensional pada bidang IPA khususnya materi fisika di berbagai sekolah termasuk di SMP 17 Kota Jambi lebih cenderung menekankan pada bagaimana guru mengajar (an information transmission/ teacher-focused approaches to
teaching ) daripada bagaimana peserta didik belajar (a conceptual change/ student-focused
approaches to teaching ). Dalam perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran guru cenderung
untuk melakukannya sendiri tanpa bantuan dan masukan dari teman seprofesi. Secara keseluruhan hasilnya tidak banyak memberikan kontribusi pada peningkatan aktivitas siswa, peningkatan mutu proses dan hasil pembelajaran. Salah satu upaya penyelesaian masalah yang telah dilakukan adalah dengan melakukan kegiatan Lesson Study yang bertujuan untuk memperbaiki proses pembelajaran dan membantu guru menyelesaikan permasalahan belajar siswa.
Lesson study meliputi serangkaian kegiatan yang diawali dengan (1) Goal, Setting, dan Planning . Pada tahapan ini perencanaan pembelajaran yang didesain untuk mewujudkan
tujuan termasuk research lesson dilakukan secara kolaboratif oleh tim, (2) Research Lesson. Pada tahapan ini salah seorang anggota tim melakukan kegiatan pembelajaran di kelas, sementara anggota lainnya melakukan observasi dan mengumpulkan data (misalnya tentang aktivitas peserta didik) selama proses pembelajaran, (3) Lesson Discussion. Setelah pembelajaran di kelas selesai maka dilakukan kegiatan share dan analisa data yang telah dikumpulkan. Pada tahapan ini dibicarakan perbaikan yang akan dilakukan, dan kegiatan terakhir (4) Consolidation of Learning.
Melalui kegiatan Lesson Study di SMP 17 Kota Jambi terlihat bahwa terjadi peningkatan aktivitas siswa dalam belajar dalam belajar IPA khusunya pada materi Fisika, yang dapat diukur berdasarkan indikator pencapaian kompetensi yang telah ditetapkan.
Kata Kunci : Siswa SMP, Fisika, Lesson Study
PENDAHULUAN untuk meningkatkan profesionalitas guru
SMP 17 Kota Jambi memiliki lima yang pada akhirnya berdampak pada orang guru IPA (Fisika dan Biologi), kualitas pembelajaran serta hasil belajar sarana laboratorium IPA dan pustaka. siswa, khususnya dalam bidang IPA Fisika. Kelemahannya fasilitas laboratorium ini Satu di antara sekian alternatif yang dapat belum termanfaatkan secara maksimal dan dilakukan adalah dengan memberikan kurangnya kolaboratif sesama guru IPA pengalaman langsung kepada guru-guru dalam merencanakan pembelajaran. Hasil
IPA melalui kegiatan Lesson Study tentang wawancara dengan kepala sekolah dan bagaimana berkolaborasi dalam guru mengisyaratkan bahwa RPP hanya merancang, melaksanakan dan melakukan dipersiapkan secara individual oleh refleksi terhadap kegiatan pembelajaran masing-masing guru, Lesson Plan yang yang dilakukan sehingga kualitas dibuat belum maksimal dan belum bisa pembelajaran dan profesionalitas guru mengaktifkan siswa dalam belajar IPA dapat ditingkatkan. khususnya pada materi Fisika. Data yang Peningkatan mutu pendidikan dikumpulkan juga menunjukkan bahwa melalui Lesson Study dimulai dari tahap sebagian siswa memiliki minat yang perencanaan (Plan) yang bertujuan untuk rendah dalam mempelajari IPA. merancang pembelajaran yang dapat
Kondisi yang telah diuraikan di atas mendorong siswa belajar dalam suasana harus diatasi secepatnya sebagai antisipasi yang menyenangkan sehingga tujuan yang diinginkan dapat dicapai secara efektif melalui aktivitas belajar secara aktif dan kreatif. Perencanaan yang baik tidak dilakukan sendirian tetapi dilakukan bersama. Beberapa orang guru dapat berkolaborasi untuk memperkaya ide-ide. Perencanaan diawali dari analisis permasalahan yang dihadapi dalam pembelajaran. Permasalahan dapat berupa materi bidang studi atau bagaimana menjelaskan suatu konsep. Selanjutnya guru secara bersama-sama mencari solusi terhadap permasalahan yang dihadapi yang dituangkan dalam rancangan pembelajaran atau lesson plan.
Langkah kedua dalam Lesson Study adalah pelaksanaan pembelajaran atau
research lesson untuk menerapkan
rancangan pembelajaran yang telah dirumuskan bersama. Langkah ini bertujuan untuk mengujicobakan efektivitas model model pembelajaran yang telah dirancang. Guru lain bertindak sebagai pengamat (observer) pembelajaran. Fokus pengamatan ditujukan pada interaksi para peserta didik, peserta didik-bahan ajar, peserta didik-pendidik, dan peserta didik- lingkungan. Keberadaan para pengamat di dalam kelas disamping mengumpulkan informasi juga dimaksudkan untuk belajar dari pembelajaran yang sedang berlangsung.
Langkah ketiga dalam Lesson Study adalah refleksi atau Lesson Discussion. Setelah selesai pembelajaran langsung dilakukan diskusi antara guru dan pengamat yang dipandu oleh kepala sekolah atau pendamping. Guru model mengawali diskusi dengan mengumpulkan kesan-kesan dalam pelaksanaan pembelajaran. Selanjutnya pengamat diminta menyampaikan komentar dan
lesson learnt dari pembelajaran terutama berkenaan dengan aktivitas peserta didik.
Pada kegiatan ini dilakukan perbaikan yang berujung pada peningkatan aktivitas siswa dalam belajar fisika di SMP 17 Kota Jambi.
METODE PELAKSANAAN Strategi dan Mekanisme Pelaksanaan Persiapan, yang meliputi (1) menentukan
kelas dan guru-guru yang akan diikutsertaan, (2) menentukan hari/ waktu diadakannya kegiatan perencanaan dan praktek langsung (real teaching ), (3) menentukan standar kompetensi, kompetensi dasar, dan indikator pencapaian materi untuk fisika dan kimia, (4) menentukan materi pelajaran dan jenis praktikum yang akan dilaksanakan, dan (5) menentukan format evaluasi yang akan digunakan untuk siswa.
Pelaksanaan, yang meliputi (1)
pembukaan, (2) menampilkan model pembelajaran fisika hasil kolaborasi dengan menggunakan alat peraga yang inovatif, hal ini bertujuan untuk memotivasi guru dan siswa serta menunjukkan struktur pembelajaran sains, (3) kegiatan inti pembelajaran yang berbasis laboratorium, jika diperlukan ditunjang dengan alat peraga/ media buatan sendiri, dan (4) pengamatan.
Evaluasi, evaluasi yang dilakukan meliputi
(1) evaluasi awal, yang merupakan umpan balik pertama bagi LPTK dan lembaga mitra tentang prosedur kegiatan, cara komunikasi, pengaruh timbal balik, waktu, kebutuhan, dll, dan (2) evaluasi terakhir, yang meliputi aspek positif, aspek yang perlu diperbaiki, dan saran untuk sequence yang berikutnya kalau ada dan diperlukan.
Strategi yang ditempuh berlandaskan pada
azas kerja sama yang mengutamakan tukar pendapat/ pengalaman (sharing ideas) dengan memberdayakan komponen terkait sehingga mutu proses dan hasil pembelajaran sains dapat ditingkatkan. Selanjutnya menginventarisasi kebutuhan guru dan siswa dalam pembelajaran sains kemudian hasil inventarisasi itu dijadikan dasar dalam penetapan model pembelajaran sains di sekolah tersebut. Kemudian menerapkan model pembelajaran yang dipilih dalam pembelajaran Fisika serta evaluasi pelaksanaan.
Pemantauan dan Evaluasi Kegiatan
Secara internal pemantauan dilaksanakan oleh Tim pengabdian Jurusan PMIPA FKIP Universitas Jambi dan sekolah dengan menggunakan format yang telah ditentukan bersama. Hasil pemantauan berfungsi sebagai balikan bagi pelaksana untuk: (1) melakukan perbaikan dalam perencanaan dan pelaksanaan program; dan (2) menanggulangi masalah/kendala yang dapat menghambat pencapaian tujuan.
Pelaksanaan evaluasi mengacu pada indikator kinerja. Dalam evaluasi perlu juga diungkapkan beberapa hal, yaitu: (1) apakah pertanyaan dan masalah- masalah guru dan siswa dalam pembelajaran dapat dipecahkan?, (2) apakah harapan guru dapat terpenuhi ? (3) apakah guru merasa yakin dapat menyelesaikan tugas-tugas mereka? (4) apakah ada usulan (yang didukung oleh seluruh kelompok) untuk perbaikan kegiatan, dan (5) apakah ada akibat-akibat yang sudah dapat dilihat pada pembelajaran kelas ?
Pelaksanaan kegiatan pengabdian berupa Lesson Study ini diawali dengan melakukan berbagai persiapan. Setelah tim pengabdian medapat surat tugas dari Lembaga Pengabdian Kepada Masyarakat Universitas Jambi dan memperoleh izin dari pihak sekolah, maka dilakukan penyusunan agenda kegiatan bersama guru
IPA dan Kepala Sekolah di SMP 17 Kota Jambi dengan jumlah total Tim Lesson Study 8 (delapan) orang (termasuk anggota Tim Pengabdian). Pola Lesson Study yang digunakan mengikuti siklus yang dikemukakan oleh Lewis (2002) seperti terlihat pada Gambar 4.1 berikut.
Peningkatan Aktivitas Belajar Siswa Pada Materi Fisika Melalui Kegiatan Lesson Study Di SMP 17 Kota Jambi 58
Gambar 4.1 Siklus Lesson StudyKarena belum semua guru IPA memehami dengan baik Kurikulum 2013 yang mulai diberlakukan di sekolah, maka anggota tim juga memberikan tambahan wawasan tentang bagaimana merancang pembelajaran sesuai Kurikulum 2013 (file terlampir).
1. Goal, Setting, and Planning
Setelah guru-guru diberikan gambaran/wawasan tentang kegiatan yang akan dilaksanakan, pada pertemuan berikutnya dilakukan kegiatan pada tahap 1 siklus Lesson Study seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, yaitu mengidentifikasi tujuan pembelajaran siswa dan pengembangan jangka panjang. dan merencanakan kegiatan pembelajaran secara kolaboratif yang melibatkan guru- guru IPA dan dosen-dosen Unja sebagai pembimbing, narsumber, anggota tim Lesson Study, dan sekaligus observer pelaksanaan pembelajaran. Perencanaan pembelajaran didesain untuk mewujudkan tujuan termasuk “research lesson” yang akan diobservasi. Pada kegiatan awal ini juga ditentukan kompetensi dasar, indikator pencapaian kompetensi (IPK), materi, media, jenis praktikum yang akan dilaksanakan serta format evaluasi yang akan digunakan untuk menilai aktivitas atau kinerja siswa. Kegiatan ini dilaksanakan selama setengah hari dan pada kegiatan ini juga ditentukan siapa guru (salah satu anggota tim) yang akan menjadi model atau yang akan melaksanakan kegiatan pembelajaran sesuai dengan rancangan (RPP) yang telah disusun bersama.
2. Research Lesson
Pada kegiatan ini salah seorang anggota grup (tim) melakukan kegiatan pembelajaran di kelas, sementara anggota
1. Goal, Setting, and Planning Identifikasi tujuan pembelajaran siswa dan pengembangan jangka panjang Secara kolaboratif rencanakan pembelajaran yang didesain untuk mewujudkan tujuan termasuk “research lesson” yang akan diobservasi
2. Research Lesson Salah seorang anggota grup (tim) melakukan kegiatan pembelajaran di kelas, sementara anggota lainnya mengumpulkan data tentang pemikiran siswa, aktivitas belajar, keterlibatan (engagement), sikap dsb.
3. Lesson Discussion Share dan analisa data yang telah dikumpulkan pada research lesson.
Apakah tujuan pembelajaran dan pengembangan siswa telah tercapai? Apakah perbaikan terhadap lesson dan instruction yang dapat dilakukan?
4. Consolidation of Learning Jika diperlukan, perbaiki dan ulangi kegiatan pembelajaran. Buat laporan yang meliputi lesson plan, data siswa, dan refleksi terhadap apa yang telah dilakukan/dipelajari.
Peningkatan Aktivitas Belajar Siswa Pada Materi Fisika Melalui Kegiatan Lesson Study Di SMP 17 Kota Jambi 59
lainnya mengamati/mengumpulkan data tentang pemikiran siswa, aktivitas belajar, keterlibatan (engagement), dan sikap yang dibelajarkan. Oleh sebab itu semua pengamat ikut berada di ruang pembelajaran dengan mengambil posisi di bagian belakang atau di samping siswa (dekat dinding sebelah kiri dan kanan). Untuk memaksimalkan pengumpulan data, juga dilakukan perekaman (audio
recording ) pembelajaran sehingga anggota
Tim dapat mengulang mendengarkan audio saat KBM berlangsung dan melakukan transcribe data secara lebih lengkap.
Guru membuka pembelajaran dengan mengucapkan salam dan mengajak siswa berdoa, mengecek kehadiran siswa, memperkenalkan pengamat secara singkat, dan melakukan kegiatan awal dengan menanyakan rasa jeruk dan buah-buah lain yang rasanya asam. Siswa memberikan jawaban terhadap pertanyaan guru. Selanjutnya guru menjelaskan tentang indikator buatan (lakmus dan indikator universal) dan indikator alami (kunyit, kulit manggis, dan kembang sepatu). Kemudian guru meminta siswa duduk sesuai kelompok yang telah ditentukan. Setiap kelompok diberi LKS dan berbagai macam larutan (air jeruk, air sabun, air kapur sirih, dan air garam). Siswa diminta untuk membaca LKS dan melakukan percobaan untuk menemukan ciri-ciri atau karakteristik larutan dengan menggunakan indikator.
Selama kegiatan berlangsung terlihat bahwa siswa juga aktif bertanya baik kepada guru dan kepada temannya serta aktif dalam menanggapi atau memberikan respon terhadap pertanyaan temannya. Setelah semua siswa selesai melakukan percobaan pada kelompok masing-masing, guru meminta perwakilan kelompok untuk mempresentasikan / mengkomunikasikan hasil percobaan dan interpretasi kelompoknya di depan kelas. Seluruh rangkaian kegiatan pembelajaran diamati oleh anggota tim yang bertindak sebagai pengamat untuk mengumpulkan informasi yang diperlukan yang akan dibahas pada tahap berikutnya pada Lesson Study.
3. Lesson Discussion
Pada tahapan ini dilakukan share dan analisa data yang telah dikumpulkan pada research lesson. Beberapa pertanyaan mendasar yang perlu dijawab dan didiskusikan adalah (1) Apakah tujuan pembelajaran dan pengembangan siswa telah tercapai? (2) Apakah perbaikan terhadap lesson dan instruction yang dapat dilakukan? Secara umum tujuan pembelajaran telah tercapai, namun ada beberapa masukan yang berkaitan dengan aktivitas siswa, misalnya ketika menggunakan kunyit sebagai indikator, pengaduk tidak disediakan sehingga siswa sedikit bingung da nada siswa yang minta izin ke luar untuk mencari lidi atau alat yang bisa digunakan untuk pengaduk larutan. Saran lain berkaitan dengan model pembelajaran yang digunakan guru yaitu model discovery, proses discovery dapat ditingkatkan dengan tidak menjelaskan fungsi indikator secara detail (pH, perubahan warna, dan sebagainya), tetapi dengan merancang kegiatan pembelajaran sehingga dari hasil percobaan siswa dapat mengelompokkan, membandingkan, dan akhirnya menemukan perubahan apa yang tejadi pada lakmus/indikator jika dicelupkan pada larutan tertentu.
4. Consolidation of Learning
Pada tahapan ini dilakukan konsolidasi pembelajaran. Jika diperlukan, dapat dilakukan perbaikan pada rancangan pembelajaran berdasarkan data dan Lesson Discussion dan mengulangi kegiatan pembelajaran tersebut. Kemudian membuat laporan yang meliputi lesson plan, data siswa, dan refleksi terhadap apa yang telah dilakukan/dipelajari.
Karena perbaikan yang dilakukan terhadap perencanaan berdasarkan hasil siklus pertama tidak terlalu banyak, maka tidak perlu diulang pembelajaran untuk materi yang sama. Namun demikian RPP yang telah disempurnakan dapat digunakan untuk pembelajaran berikutnya di kelas parallel yang belum mendapatkan materi tersebut.
Selanjutnya tahap 1 (satu) sampai dengan 4 (empat) dilakukan untuk materi fisika lainnya di kelas yang berbeda dengan adanya akibat-akibat yang sudah dengan guru model yang berbeda pula, dapat dilihat pada pembelajaran IPA tetapi perencanaan dan pelaksanaan tetap khususnya Fisika di kelas yang dijadikan dilakukan secara bersama (kolaborasi) target binaan kegiatan lesson study. Selain anggota tim lesson study. itu adanya dukungan oleh seluruh anggota
Kegiatan lesson study yang telah tim terhadap usulan yang diajukan untuk dilakukan telah memberikan hasil berupa perbaikan kegiatan semakin menambah adanya peningkatan aktivitas siswa dalam keyakinan bahwa Lesson Study merupakan belajar IPA khususnya fisika. Hail ini salah satu solusi dari beberapa terlihat dari hasil observasi yang dilakukan permasalahan yang sering dihadapi guru oleh semua pengamat yang hadir di kelas dalam membelajarkan siswa. ketika pembelajaran berlangsung. Siswa terlihat lebih aktif dan antusias dalam DAFTAR PUSTAKA melakukan percobaan, bertanya, Departemen Pendidikan Nasional. 2003. menjawab, menyimpulkan, dan Kurikulum 2004 Pedoman Khusus mengkomunikasikan temuannya. Hal ini Pengembangan Silabus dan tentu saja membuat kegiatan pembelajaran Penilaian Mata Pelajaran Fisika. menjadi lebih bermakna bagi siswa. Puskur, Jakarta Selanjutnya berdasarkan kegiatan Departemen Pendidikan Nasional. 2003. yang telah dilakukan, beberapa Kurikulum 2004 Pedoman Khusus pertanyaan/masalah siswa dan guru telah Pengembangan Silabus dan dapat dipecahkan melalui kegiatan tahap 1 Penilaian Mata Pelajaran Kimia. (goal, setting, and planning) dan tahap 3 Puskur, Jakarta (Lesson Discussion ). Hal ini dapat Lewis, C. C. (2002). Lesson study: A dimengerti, karena bekerja sebagai team handbook of teacher-led teaching tentu lebih baik daripada bekerja instructional change . Philadelphia, sendirian. Perencanaan akan lebih matang, PA: Research for Better Schools, Inc. saran dan masukan yang berharga akan Maslakhah, Siti, dkk. 2008. Laporan diakomodasi dengan baik dalam tim dan Lesson study.UNY langsung diimplementasikan dalam bentuk Puchner, L.D. 2004. Lesson study, perbaikan pembelajaran. collaboration and teacher efficacy:
Disisi lain rasa optimisme guru Stories from two school-based math juga meningkat, karena masalah yang lesson study groups. dapat dicarikan solusinya lebih banyak, SEQIP. Petunjuk Perakitan, pemeliharaan, harapan guru dapat terpenuhi, sehingga perbaikan Kit Murid. keyakinan guru bahwa ia dapat SEQIP. Petunjuk Perakitan, pemeliharaan, menyelesaikan tugas-tugasnya menjadi perbaikan Kit Guru. lebih tinggi. Hanya saja guru masih sedikit Tim Lesson Study. 2007. Rambu-rambu terbebani dengan jumlah jam mengajar Pelaksanaan Lesson Study. MIPA yang banyak (sesuai tuntutan serifikasi UNY guru yaitu sebanyak 24 jam perminggu). Hal ini mngurangi kesempatan guru untuk berkolaborasi seperti yang telah dilakukan pada kegiatan Lesson Study ini.
KESIMPULAN
Kegiatan Leson Study yang telah dilakukan di SMP 17 Kota Jambi bisa meningkatkan kualitas proses pembelajaran. Kegiatan ini juga mampu meningkatkan aktivitas siswa dan guru dalam proses pembelajaran yang ditandai
Peningkatan Aktivitas Belajar Siswa Pada Materi Fisika Melalui Kegiatan Lesson Study Di SMP 17 Kota Jambi 60