BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR - 13.11.0046 MAHARANI LINTANG SIWI (9.45).BAB III
3.1 Analisa Pendekatan Arsitektur
3.1.1 Studi Aktifitas
a. Pengelompokan Kegiatan Kegiatan di dalam Hotel Resort ini berdasarkan fungsi dibedakan menjadi 5 diantaranya:
1. Kegiatan Utama Kegiatan yang dilakukan seperti menginap, bersantai menikmati suasana dari kamar, beristirahat.
2. Kegiatan Pendukung Kegiatan yang dilakukan seperti berenang dan berendam di air hangat, menikmati makan di restoran, nongkrong di bar.
3. Kegiatan Penunjang Kegiatan yang dilakukan seperti melakukan aktifitas di luar kamar contohnya, jalan-jalan atau hiking disekitar kawasan hotel resort ini, berkebun bercocok tanam dan memetik hasil kebun, dan berbelanja oleh-oleh di toko yang disediakan.
4. Kegiatan Pengelola Kegiatan yang dilakukan seperti melayani tamu, pelayanan kamar dan restoran, bekerja di ruang kantor keuangan dan pemasaran.
5. Kegiatan Servis Kegiatan yang dilakukan seperti membersihkan taman dan perkebunan, memasak di dapur restoran, mck di toilet umum, mengambil uang di ATM, menukar uang di money changer. Tabel 3. 1 Pengelompokan Kegiatan dengan Pelaku Sumber: Analisis Pribadi
KEGIATAN RUANG AKTIVITAS PELAKU SIFAT
Utama Pondok Kamar:Menginap Bersantai Menikmati panorama
Makan minum
Mandi, BAK,BAB
Ganti baju Nonton TVBerkumpul dan
berbincang Pengunjung Privat Menyiapkan kamar. Membereskan kamar. Mengantarmakan/minuman.
Mengambil/mengantar laundry.- Standard
Room
- - Deluxe Room - Suite Room - Family Suite Room
Pengelola
Pendukung Jacuzzi Berendam air hangat Pengunjung Privat
Restoran Makan dan minum BersantaiPublik Bar and lounge
Minum
Nongnkrong dan
berbincang. Kolam renang air hangat
Berenang di air
hangat. Perkebunan Bercocok tanam dan memetik. Taman terbukaBerswafoto Mengambil gambar Bersantai Merawat kebun dan taman Membersihkan kolam renang dan Jacuzzi Pengelola Privat
Penunjang Toko oleh - oleh Memilih dan membeli makanan/minuman Melihat
- – lihat Pengunjung Publik Pendopo Bersantai
Wedding Meeting Tur wisata Jalan
– jalan
berwisata
Hiking Laundry Mencuci pakaian
Menyetrika pakaian
Dapur Memasak Menyiapkan hidangan
Mencuci peralatan
masak & makan
minum PengelolaBekerja pada bagian dapur restoran Ruang divisi enginering
Membersihkan dan
merawat BAB dan BAK Cuci tangan Rias diri Pengunjung Serviscleaning service Beristirahat Lavatory umum dan difable
Menukar mata uang Gazebo Bersantai Tempat parkir Memarkirkan motor dan mobil Janitor Menyimpan alat
Mushola Ibadah shalat ATM Mengambil uang Money changer
Servis Lobby Duduk menunggu Transit Pengunjung dan pengelola Publik
Bekerja dibidang
pembenahan alat
sarana dan prasarana.Ruang rapat Rapat Pemilik dan
pengelola
Bekerja dibidang
pemasaran. Ruang divisi F & BPengelola Ruang owner Mengamati kinerja karyawan.
Room division Bekerja dibidang pelayanan Ruang divisi marketing
Bekerja dibidang
keungan.
Membuat laporan
Membuat surat menyurat.Mengatur jadwal.
Ruang dept. accountingBekerja
Membuat laporan
Menerima tamu
Ruang sekretaris Bekerja
Menerima tamu
Pengelola Ruang divisi HRD
Menerima tamu
Pemilik Privat Ruang GM BekerjaMembuat laporan
- – kebersihan Pengelola Privat Ruang
- – 09.00 Privat (khusus tamu menginap) 3.
- – 21.00 Publik
- – 22.00 Publik 5.
- – 17.00 Publik 6.
- – 21.00 Publik
- – 01.00 Publik
- – 21.00 Publik
- – 21.00 Privat
- – 01.00 Publik
- Pengunjung yang menginap:
- Pengunjung umum:
Berkebun Setiap hari
Weekend
11. Pertunjukan (band, akustik, kesenian, dll)
06.00
10. Pengelolaan fasilitas Setiap hari
9. Pelayanan kamar Setiap hari 24 jam Privat
06.00
8. Toko souvenir Setiap hari
10.00
7. Bar and lounge Setiap hari
06.00
Berenang dan berendam Setiap hari
08.00
07.00
Mengelompokan
pakaian Gudang Menyimpan peralatan hotel dan mengecek barang Ruang pengelola sampah4. Wedding Setiap hari
11.00
Makan siang/malam Setiap hari
06.00
2. Sarapan Setiap hari
Menginap (check in pukul 14.00 WIB, check out pukul 12.00 WIB) Setiap hari 24 jam Privat
b. Jadwal Kegiatan Tabel 3. 2 Tabel Jadwal Kegiatan Sumber: Analisis pribadi
Security
Mengawasi cctv.
Tempat lapor dan
memberikan informasi.Ruang genset Mengecek dan menyalakan genset Ruang security
Pengawasan Staff Enginering
Mengumpulkan
sampah dan limbah Ruang pompa Menyalakan danmengecek pompa
Ruang ME Mengecek panel listrik.20.00
c. Pola Kegiatan
Lavatory Money changer
Diagram 3. 1 Pola Kegiatan Pengunjung yang Menginap Sumber: Analisa Pribadi, 2018
Ruang ganti
Kolam renang Kebun Taman terbuka
Pendopo Ticketing
Restoran Bar and lounge
ATM Lobby Toko oleh- oleh
Receptionis t
Parkir Receptionis t
Ruang ganti Parkir
Bar and lounge Kolam renang Kebun Taman terbuka Pendopo
Deluxe room Suite room Family suite room
Restoran Toko oleh- oleh
ATM Lobby Standar room
Lavatory Money changer
Diagram 3. 2 Pola Kegiatan Pengunjung Umum Sumber: Analisa Pribadi, 2018
- Pengelola Servis
Dapur R. Laundry R. Cleaning Service R. Security
Gudang R. ME R. Pengelola Sampah Parkir
Lavatory Mushola R. Genset R. Pompa
Parkir Receptionis t
ATM Lobby R. Sekretaris R. GM
R. Rapat
R. Div. Enginering
R. Div. F & B R. Div. HRDR. Accounting Lavatory Mushola R. Owner
Diagram 3. 3 Pola Kegiatan Pengelola Sumber: Analisa Pribadi, 2018
Diagram 3. 4 Pola Kegiatan Servis Sumber: Analisa Pribadi, 2018 d. Analisa Jumlah Pelaku
- Pengunjung Jumlah pengunjung pariwasata di Desa Sembungan:
Tabel 3. 3 Jumlah Kunjungan Wisatawan di Desa Sembungan Sumber: Dokumen Laporan Perhutani KPH Kedu Utara
Objek Rata- Rata- Rata- NO. 2013 2014 2015 Wisata rata rata rata
1. Bukit 97.012 8.084/ 102.079 8.506/ 126.700 10.558/
Sikunir bulan bulan bulan dan TelagaCebong
Asumsi presentase kenaikan jumlah wisatawan tahun 2013-2015: 2013-2014: 102.079 – 97.012 = 5.067 : 102.079 x 100% = 0,04% 2014-2015: 126.700
- – 102.079 = 24.621 : 126.700 x 100% = 0,19% Presentase kenaikan pengunjung rata-rata: 5.067 + 24.621 = 29.688
29.688 : 2 = 14.844 : 29.688 x 100% = 0,5%
Rata – rata jumlah pengunjung per hari: 97.012 + 102.079 + 126.700 = 325.791
325.791 : 1095 hari (3 tahun) = 297 orang/hari
Kamar yang direncanakan dapat menampung sebanyak:
a. 50 kamar tipe standar (2 orang/kamar) dapat menampung 100 orang.
b. 10 kamar tipe delux (2 orang/kamar) dapat menampung 20 orang.
c. 5 kamar tipe suite (2 orang/kamar) dapat menampung 10 orang. d. 5 kamar tipe family (4 orang/kamar) dapat menampung 20 orang. Jadi total kamar yang direncanakan dapat menampung 150 orang.
- Pengelola
Owner 1 orang General Manager 1 orang
HRD 1 orang Sekretaris 1 orang
TOTAL 4 orang
a. Accounting
Accounting Manager 1 orang
Accounting Section Head 1 orang
Cost accounting 1 orang
Account payable 1 orang
Account receivable 1 orang
Finance Section Head 1 orang
Kasir 2 orang
TOTAL = 8 orang
b. Marketing
Marketing Director 1 orang
Convention 1 orang
Reservation 1 orang
TOTAL = 3 orang
c. Room Division Supervisor 1 orang House Keeping: Garden 10 orang
Parking Area 5 orang Room 21 orang Laundry 3 orang Bell Captain 3 orang
Bellboy 6 orang Front Office: Receptionist 3 orang Information 3 orang
Kasir 3 orang TOTAL = 58 orang
d. Food and Beverage Food Production: Chef de Cuisin 1 orang Sous Chef 1 orang
Chef de partie (juru masak) 15 orang F & B Service: Bar 4 orang Restoran: Steward 2 orang Waiters 12 orang
Room Service (oder taker) 4 orang
TOTAL = 39 orang
Chief Engineering 1 orang Staff
3 orang TOTAL = 4 orang
- Jumlah total pelaku pengelola: 116 orang
- Total pelaku
Jumlah pengunjung : 297 orang Jumlah pengelola : 116 orang
Total : 413 orang
3.1.2 Studi Fasilitas
a. Kebutuhan Ruang Tabel 3. 4 Kebutuhan Pribadi Sumber: Analisis Pribadi, 2018
SIFAT RUANG NAMA RUANG Standar room Privat Deluxe room Suite room Family suite room Jacuzzi Ruang owner Ruang GM Ruang divisi HRD Ruang sekretaris Ruang dept. accounting Room division Ruang divisi marketing Ruang divisi F & B Ruang divisi engineering Janitor Ruang cleaning service Ruang rapat Restoran Publik Bar and lounge Kolam renang Taman terbuka
Perkebunan Toko oleh
- – oleh
Tur wisata Pendopo Mushola Lobby ATM Money changer Gazebo Lavatory umum
Servis Laundry Gudang Dapur Ruang pengelola sampah Ruang ME Ruang genset Ruang pompa Ruang security
b. Besaran Ruang Fasilitas Utama
Tabel 3. 5 Besaran Ruang Fasilitas Umum Sumber: Analisa Pribadi, 2018
Nama JM Kapa Kebutuhan Luas Sum
Kebutuhan ruangRuang L sitas perabot total ber
Standar
25 2 - tempat tidur SB room orang double size
- lemari pakaian
- meja rias + tv
- meja lampu
- kursi rias
- kloset duduk
- shower 1.575
- wastafel 2gantungan handuk
- meja + kursi teras
2 Luas = 7 m x 4,5 m = 31,5 m
25 2 - tempat tidur SB orang 2 single
- lemari pakaian
- meja rias + tv
- meja lampu
- kursi rias
- kloset duduk
- shower
- wastafel
- gantungan handuk
- meja + kursi teras
Deluxe
10 2 - tempat tidur 500 SB 2 room orang queen size m
- lemari pakaian
- sofa
- meja kursi teras
- meja tv
- meja lampu
- kloset duduk
- shower
- - bath up
- - wastafel
2 Luas = 10 m x 5 m = 50 m
Suite room
5
2 orang
- tempat tidur
king size
- lemari pakaian
- sofa
- meja lampu
- meja tv
- meja kursi teras
- kloset duduk
- shower
- - wastafel
- - Jacuzzi
pribadi Luas = 9 m x 6,5 m = 58,5 m 2 292,5 m 2 SB
Family suite room
5
4 orang
- 2 kamar tidur (2 single bed dan 1 king size).
- lemari pakaian
- meja lampu
- sofa
- meja tv
- meja kursi makan
- meja kursi teras
- pantry
- kulkas
- 2 kamar mandi (shower, kloset duduk, wastafel dan bath up) Luas = 13 m x 7 m = 91 m 2 455 m 2 SB Fasilitas Pendukung Tabel 3. 6 Besaran Ruang Fasilitas Pendukung Sumber: Analisa Pribadi, 2018
- wastafel
- meja kasir
- buffet Kebutuhan ruang per meja: 2 1,95 m x 1,7 m = 3,3 m 2 2 25 meja x 3,3 m = 82,5 m
- meja kasir Kebutuhan ruang bartender per orang: 2 0,3 m x 0,6 m = 0,18 m 2 2 10 orang x 0,18 m = 1,8 m Kebutuhan ruang meja + kursi: 2 0,9 m x 0,9 m = 0,81 m 2 2 40 orang x 0,81 m = 32,4 m 2 Total 34,2 m + sirkulasi 20% 2 Kolam
- meja kasir + kursi
- gudang
- rak etalase
- meja display 1 meja: 0,4 m x 1 m = 0,4 m 2 2 kursi: 0,5 m x 0,5 m = 0,25 m 2 3 meja display: 1 m x 1,6 m = 1,6 m 2 6 rak etalase: 0,65 m x 1,2
- 2 karya wan
- ticketin g 1 100 org peng unjun g + 2 petug as Meja informasi Meja tiiket
Standar = 1 m
2 /org 100 x 1 m 2 = 100 m 2 Ukuran meja untuk 2 orang: 2 m x 0,9 m = 1,8 m 2 Total 101,8 m 2 + Sirkulasi 20% 122,1 6 m 2 DA Mus - 4 org peng unjun g Meja Kursi Lemari Brangkas Komputer Mesin penghitung ruang
Luas ruang:
6 m x 3,5 m = 21 m 2 Sirkulasi 20% 25,2 m 2 AS Gazeb o - ruang tamu Cottag
- kamar mandi dalam
- ruang tamu
- ruang santai
- 1 kamar tidur tipe suite
- kamar mandi dalam
- ruang tamu
- ruang santai
- Jacuzzi pribadi 292,5 m 2 SB
- 2 kamar tidur (king size dan single size)
- 2 kamar mandi dalam
- dapur
- ruang tamu
- ruang santai 455 m 2 SB
- Sirkulasi pada perhitungan kebutuhan luas bangunan ditetapkan berdasarkan perhitungan menurut buku: TSS : Time Sever Standar for Building Types 2nd Edition
- Area parkir pengunjung menginap diasumsikan sebagai berikut:
- Pemakai mobil : 70% x 150 = 105 orang
- Pemakai motor : 20% x 150 = 30 orang
- Pemakai angkutan umum : 10% x 150 = 15 orang
- Area parkir pengunjung tidak menginap diasumsikan sebagai berikut
- Pemakai mobil : 40% x 147 = 59 orang Jika 1 mobil diisi 4 orang : 59 org : 4 = 15 mobil
- Pemakai motor : 50% x 174 = 73 orang
- Pemakai angkutan umum : 10% x 147 = 15 orang Parkir sementara (drop off)
- Area parkir pengelola diasumsikan sebagai berikut:
- Pemakai mobil : 30% x 116 = 35 orang Jika 1 mobil diisi 2 orang : 35 org : 2 = 17 mobil
- Pemakai motor : 60% x 116 = 70 orang Jika 1 motor diisi 2 orang : 70 org : 2 = 35 motor
- Pemakai angkutan umum : 10% x 116 = 12 orang Parkir sementara (drop off)
- Besaran ruang parkir pengunjung dan pengelola
- Pengguna mobil : 58 mobil
- Pengguna motor : 86 motor
- Sistem Struktur Utama Struktur Plat Dinding Sejajar Struktur bangunan plat dinding sejajar merupakan konsep ruang dengan beberapa plat dinding yang sejajar (atau memusat) yang menerima beban. Struktur bangunan plat dinding sejajar biasanya dibuat dari batu bata, batako, atau conblock.
- Batang tarik bersilangan pada konstruksi kayu, beton atau baja.
- Papan multipleks, lapisan papan diagonal, atau kuda penopang, pada konstruksi kayu, atau
- Rangka portal beton bertulang dengan titik simpul yang terjepit pada konstruksi beton bertulang.
- Batang tarik bersilangan pada konstruksi kayu, beton, atau baja.
- Papan multipleks sebagai lantai dasar atau lapisan papan lantai diagonal pada konstruksi kayu, atau - Plat beton bertulang pada konstruksi rangka beton bertulang.
- Sub Structure (struktur bawah)
- Diletakkaan di atas tanah yang telah padat atau keras.
- Sloof sebagai pengikat struktur, serta angkur yang masuk ke dalam as umpak kayu atau umpak batu dari bagian bawah umpaknya atau tiangnya.
- Kedalamannya antara 60-80 cm.
- Upper Structure (struktur atas)
- Balok kayu yang digunakan biasanya berdimensi 10/10
- Antara balok dan kolom dihubungkan dengan sambungan.
- Sambungan diperlukan karena terbatasnya panjang bahan material kayu.
- Sambungan antara balok dan kolom yang biasanya menggunakan pasak atau balok.
- Tahan terhadap gaya tarik, gaya tekan, dan gaya geser.
- Mata air
- Sumur artetis
- – tempat wisata yang ada di Kabupaten Wonosobo:
- – batas Kecamatan Kejajar: Timur : Kabupaten Temanggung Barat : Kabupaten Banjarnegara Utara : Kabupaten Kendal dan Kabupaten Batang Selatan : Kecamatan Garung, Watumalang, Mojotengah.
J
Nama Kapa Kebutuhan Luas Sum
M Kebutuhan Ruang Ruang sitas Perabot Total berL 2 Jacuzzi
1
10 Kolam 17 m DA jacuzzi Kebutuhan ruang per orang: 2 1,7 m x 1m = 1,7 m
Restora 1 100 - meja 139,7 DA 2 n makan + 5 m kursi
Kebutuhan ruang meja kasir, wastafel dan buffet: 2
5 m x 5 m = 25 m
2 Total 107,5 m + Sirkulasi 30% Bar and 1 50 - meja + kursi 41,04 DA 2 lounge - bartender m2 renang renang m Taman
1 1000 AS 2 terbuka m Perkebu
1 5000 AS 2 nan m
Kapa sitas Kebutuhan Perabot
6 Meja Kursi Lemari Komputer
1
Luas ruang owner:
5 m x 6 m = 30 m
2 Sirkulasi 20% 36 m 2 AS Ruang general Manager6 Meja Kursi Lemari Komputer Brankas Printer Telepon Dispenser Sofa Kloset duduk Wastafel
1
Owner
Kebutuhan Ruang Luas Total Sum ber R.
Nama Ruang J M L
Fasilitas Penunjang Tabel 3. 7 Besaran Ruang Fasilitas Penunjang Sumber: Analisa Pribadi, 2018
Fasilitas Pengelola Tabel 3. 8 Besaran Ruang Fasilitas Pengelola Sumber: Analisa Pribadi, 2018
Pendo po 2 200 Meja + kursi Luas: 1,1 m x 1,1 m = 1,1 m 2
40 meja x 1,1 m
2 = 44 m 2 Total 88 m 2 + sirkulasi 20% 105,6 m 2 DA0,8m 2 Gudang: 3 m x 3 m = 9 m 2 Total 12,05 m 2 + Sirkulasi 30% 15,66 m 2 DA
10 orang
1
Kebutuhan Ruang Luas Total Sum ber Toko oleh- oleh
Kapa sitas Kebutuhan Perabot
Nama Ruang JM L
Luas ruang GM:
5 m x 6 m = 30 m 2 Sirkulasi 20% 36 m 2 AS Brankas Printer Telepon Dispenser Sofa Kloset duduk Wastafel 2 Ruang
1
2 Meja Luas ruang HRD dan sekretaris: 36 m AS 2 HRD Kursi 5 m x 6 m = 30 m dan Lemari Sirkulasi 20% sekretari Komputer s Brankas
Printer Telepon Dispenser Sofa 2 Luas ruang accounting: R.
1
6 Meja 36 m AS 2 accounti Kursi 5 m x 6 m = 30 m ng Lemari Sirkulasi 20%
Komputer Brankas Printer Telepon Dispenser 2 Room
1
36 Meja Luas room division: 96 m AS 2 Division Kursi 10 m x 8 m = 80 m Lemari Sirkulasi 20% Computer Printer Telepon Loker
R.Marke
1
3 Meja Luas ruang marketing director: 14,7 AS 2 2 ting Kursi 3,5 m x 3,5 m = 12,25 m m director
Lemari Sirkulasi 20% Computer Printer Telepon 2 F & B
1
35 Meja Luas F & B division: 96 m AS 2 Divisio Kursi 10 m x 8 m = 80 m n Lemari Sirkulasi 20%
Computer Printer Telepon Loker
R.
1
20 Meja Luas ruang rapat: 76,8 AS 2 2 Rapat Kursi 8 m x 8 m = 64 m m Papan tulis Sirkulasi 20%
5 orang Closet duduk Wastafel Luas : 5 m x 3,5 m = 17,5 m 2 Sirkulasi 30% 22,75 m 2 AS Lavatory pria
1
Luas : 1 m x 2 m = 2 m 2 Sirkulasi 20% 2,4 m 2 AS Laundry
1 orang Peralatan kebersihan
1
10 orang Meja Kursi Loker Dispenser Televisi Luas : 3 m x 3 m = 9 m 2 Sirkulasi 20% 10,8 m 2 AS Janitor
1
1 orang Closet duduk Wastafel Luas : 2 m x 2,5 m = 5 m 2 Sirkulasi 50% 5,5 m 2 AS R. CS
1
Luas : 5 m x 3,5 m = 17,5 m 2 Sirkulasi 30% 22,75 m 2 AS Toilet difabel
5 orang Urinoir Closet duduk Wastafel
1
1
Fasilitas Servis Tabel 3. 9 Besaran Ruang Fasilitas Servis Sumber: Analisa Pribadi, 2018
4 orang Luas : 3 m x 3 m = 9 m 2 9 m 2 AS Lavatory wanita
4
1 2 org karya wan
6 m 2 DA ATM 1 4 unit Mesin ATM Standar = 1 m 2 / unit
Ada 4 ATM = 1 m
2 x 4 = 4 m 2 Sirkulasi 10% 4,4 m 2 AS Money change rKapasitas 50 orang:
Standar = 1,5 m
2 /org 50 x 1,5 m 2 = 75 m 2 Lemari: 0,6 m x 0,9 m = 0,54 m 2 2 tempat wudlu pria dan wanita: Kapasitas 10 orang/unitStandar = 0,36 m
2 /orang 10 x 0,36 m 2 = 3,6 m 2 3,6 m 2 x 2 = 7,2 m 2 Total 82,74 m 2 + sirkulasi 30% 107,550 orang Lemari Sajadah Tempat wudlu
1
Lobby
Kebutuhan Ruang Luas Total Sum ber
Kapa sitas Kebutuhan Perabot
Nama Ruang J M L
3 orang Mesin cuci Mesin pengering Setrika Rak Luas : 6 m x 5 m = 30 m 2 Sirkulasi 50% 45 m 2 AS
2 2 Gudang
1 Lemari Luas : 5 m x 8 m = 40 m 80 m AS Rak Sirkulasi 100% 2 Dapur
1
2
orang Lemari es Sirkulasi 50% m
Sink Peralatan masak Oven Microwave Freezer 2 R.2 Pengelol Sirkulasi 20% m a sampah 2 R.
1
1 Pompa Luas : 3 m x 3 m = 9 m 13,5 AS 2 Pompa orang Sirkulasi 50% m 2 2 R.
1
1 Genset Luas : 6 m x 8 m = 48 m 72 m AS Genset orang Sirkulasi 50% 2 2 R. ME
1
1 Panel listrik Luas : 6 m x 6 m = 36 m 54 m AS orang Rak Sirkulasi 50% Lemari 2 R.
1
6 Meja Luas : 3 m x 3 m = 9 m 10,8 AS 2 Security orang Kursi Sirkulasi 20% m Komputer Monitor CCTV Dispenser Studi Ruang Khusus
Cottage:
Tabel 3. 10 Besaran Ruang Studi Ruang Khusus Sumber: Analisa Pribadi, 2018
J
Nama Kapa Kebutuhan Luas Sum
M Kebutuhan Ruang Ruang sitas perabot Total berL Cottag 10 10 - 5 kamar 1.575 SB 2 e type orang tidur tipe m standa standar rt - kamar mandi dalam
5 4 - 2 kamar 500 SB 2 e type orang tidur tipe m deluxe deluxe
5
2 orang
Cottag e type family suite
5
4 orang
Keterangan: DA = Data Arsitek AS = Data Asumsi SB = Studi Banding
5%-10% : Sirkulasi Minimum 20% : Kebutuhan akan keleluasaan sirkulasi 30% : Kenyamanan Fisik 40% : Kenyamanan Psikologis 50% : Sirkulasi sesuai dengan spesifik Kegiatan 70%-100% : Sirkulasi dengan banyak kegiatan
c. Kebutuhan Luas Parkir pengunjung menginap = 150 orang pengunjung tidak menginap = 147 orang pengelola = 116 orang
Jika 1 mobil diisi 4 orang : 105 org : 4 = 26 mobil
Jika 1 motor diisi 2 orang : 30 org : 2 = 15 motor
Parkir sementara (drop off)
Jika 1 motor diisi 2 orang : 73 org : 2 = 36 motor
2 Luas parkir 1 mobil: 2,5 m x 5 m = 12,5 m
2 Luas parkir 1 motor 1 m x 2 m = 2 m
2
2
12,5 m x 58 mobil = 725 m
2 Sirkulasi 100% = 1.450 m
2
2
2 m x 86 motor = 172 m
2 Sirkulasi 100% = 344 m
3.2 Analisa Pendekatan Sistem Bangunan
3.2.1 Studi Sistem Struktur dan Enclosure Area kawasan dataran tinggi Dieng umumnya memiliki kondisi tanah yang berkontur dengan kemiringan sekitar 15%, maka dari itu perlu adanya pemecahan masalah yaitu dengan beberapa kemungkinan sebagai berikut: Tidak dianjurkan membangun dengan sistem cut and fill terlalu banyak, gunakaan sesuai dengan kebutuhan karena dapat mengakibatkan tanah longsor.
Bangunan dibangun dengan menyesuaikan pola kontur. Untuk mengatasi masalah tersebut maka dianjurkan membangun dengan menggunakan sistem split level atau sengkedan, seperti pada gambar dibawah ini:
Gambar 3. 1 Rumah Split Level dan Sengkedan
Sumber:
Diunduh: 10 Januari 2018
Struktur plat dinding sejajar merupakan sistem yang sangan efisien, akan tetapi mengandung kelemahan terhadap gaya horizontal yang melawan arah.
Gambar 3. 2 Pedoman Bangunan Tahan Gempa Sumber: Pedoman Bangunan Tahan Gempa
Permasalahan tersebut dapat diatasi dengan memilih konstruksi portal dengan titik simpul yang terjepit sebagai konstruksi lantai/atap. Kestabilan pada sistem bangunan plat dinding sejajar tidak seragam terhadap gaya horizontal yang searah atau berlawanan arah plat dinding sejajar.
Gambar 3. 3 Konstruksi Portal Sumber: Pedoman Bangunan Tahan Gempa
Struktur Rangka Struktur bangunan rangka merupakan konsep ruang terbuka dimana hanya kolom dalam aturan tertentu (rigid) yang menerima beban. Struktur bangunan rangka biasanya dibuat dari beton bertulang, kayu, atau baja. Kestabilan pada struktur rangka harus dijaga secara vertikal maupun horizontal. Kestabilan vertikal dapat dicapai dengan menggunakan plat dinding yang menerima beban horizontal dan menyalurkannya ke bagian pondasi. Plat dinding tersebut harus diatur pada setiap sumbu struktural (modul) di kedua arah denah dengan menggunakan:
Gambar 3. 4 Struktur Rangka Sumber: Pedoman Bangunan Tahan Gempa Kestabilan secara horizontal dapat tercapai dalam konstruksi plat lantai (dan kemudian juga dibagian konstruksi atap) dengan:
Gambar 3. 5 Kestabilan Horizontal Sumber: Pedoman Bangunan Tahan Gempa
Kestabilan horizontal dapat dicapai dengan plat lantai beton bertulang yang mampu menerima dan menyalurkan gaya horizontal. Atau dapat dicapai oleh balok kayu dengan menggunakan plat multipleks, papan diagonal, atau batang baja diagonal.
Sub structure (struktur bawah) yang dimaksud adalah
pondasi dan struktur bangunan yang berada di bawah permukaan tanah. Pondasi merupakan bagian struktur dari bangunan yang sangat penting karena fungsinya untuk menopang bangunan diatasnya. Pemilihan pondasi dipengaruhi oleh karakteristik tanah dan jenis bangunan. Bangunan pada proyek ini hanya terdiri 1 lantai, maka penggunaan pondasi menggunakan jenis pondasi dangkal.
Tabel 3. 11 Sub Structure Sumber: Analisa Pribadi, 2018
Pondasi Umpak
Gambar 3. 6 Pondasi Umpak Sumber:
Kelebihan Kekurangan Pelaksanaanya mudah Kurang kuat untuk konstruksi beban berat Waktu pengerjaan cepat
Batu belah mudah didapat Pondasi Tapak (Footplat) Biasa digunakan bangunan bertingkat atau bangunan di atas tanah lembek.
Bisa untuk bangunan 1 lantai dengan melihat kondisi tanah. Terbuat dari beton bertulang dan kedalamannya sampai pada tanah keras. Bisa dikombinasikan dengan Gambar 3. 7 Pondasi Footplat pondasi batu belah/kali. Sumber:
Pondasi dibuat dengan daripada kolom diatasnya.
Kelebihan Kekurangan Pondasi ini lebih murah dari Harus dipersiapkan bekisting segi biaya. atau cetakan terlebih dahulu Galian tanah lebih sedikit (persiapan lebih lama).
(hanya pada kolom struktur Waktu pengerjaan lebih lama saja). (harus menunggu beton kering/sesuai umur beton). Tahan pada getaran gempa.
Tidak semua tukang bisa mengerjakannya Pondasi Batu Kali
Ukuran lebar pondasi yaitu
70 – 120 cm. Terbuat dari pasangan batu kalli yang disusun sehingga berdiri kokoh.
Biasanya berbentuk trapesium dengan lebar atasnya min 25 cm.
Gambar 3. 8 Pondasi Batu Kali Sumber:
Kelebihan Kekurangan Lebih kuat Pekerjaan rangka besi dibuat dari awal Tidak mudah pecah
Harus dipersiapkan bekisting Pondasi lebih murah atau cetakan terlebih dulu Galian tanah lebih sedikit
Dalam pelaksanaan batu harus dibelah terlebih dahulu
Upper Structure (struktur atas) yang dimaksud adalah struktur bangunan yang berada di atas permukaan tanah seperti kolom, balok, plat lantai. Beban-beban yang bekerja pada struktur seperti beban mati (dead load), beban hidup (live load), beban gempa (earthquake), dan beban angin (wind load). Struktur atas ini menyalurkan beban struktur penutup atap dan beban lateral menuju struktur bawah secara vertikal. Tabel 3. 12 Upper Structure Sumber: Analisa Pribadi, 2018
Kolom Kayu Bambu
Gambar 3. 9 Kolom Kayu Sumber:
Gambar 3. 10 Kolom Bambu Sumber:
Menurut penelitian, bambu lebih kuat dalam struktur Mudah dibelah, dipotong, dan dibentuk Rupanya artistik, ringan, relatif murah Mampu mencegah longsor, erosi, serta banjir Rentan lapuk, reyot, tidak tahan air hujan dana pi Umurnya relatif pendek Rawan terkena jamur, lumut, rayap, bubuk, dan sejenisnya.
Dalam pengerjaan beberapa hal sulit, teknik penyambungan antar bamboo atau dengan material lain.
Balok Kayu Bambu
Gambar 3. 11 Balok Kayu Sumber:
Gambar 3. 12 Balok Bambu Sumber:
Plat Lantai Kayu Beton
Gambar 3. 13 Plat Lantai Kayu Gambar 3. 14 Plat Lantai Beton
Sumber: Sumber:
Harganya relatif murah Umumnya dicor ditempat
Mudah dikerjakan bersama dengan balok Beratnya ringan penumpu, dan kolom Hanya boleh untuk pendukungnya bangunan sederhana
Plat lantai harus mempunyai Bukan peredam suara yang tebal min 12cm, untuk plat baik atap 7 cm Mudah rusak oleh pengaruh
Harus diberi tulangan silang cuaca yang berubah-ubah dengan diameter min 8 mm Sifat rembes air, mudah dari baja lunak atau baja terbakar, dapat dimakan sedang bubuk/serangga
Plat yang lebih dari 25cm harus dipasang tulangan rangkap atas bawah. Struktur Atap
Kayu Baja ringan Gambar 3. 15 Kuda-Kuda Kayu Gambar 3. 16 Kuda-Kuda Baja Sumber: Ringan
Mudah dikerjakan oleh tukang lokal Memiliki kekuatan tarik yang tinggi namun ringan Dapat dibentuk, dipotong,
Sifatnya tangguh digunakan fleksibel Menampilkan kesan alami Tahan dari serangan rayap saat diekspos
Tahan terhadap karat Mudah terbakar dan rentan
Pemasangan cepat terserang rayap Perlu perhitungan yang teliti
Mengalami proses Kurang indah dipandang mengembang dan menyusut Materialnya termasuk mahal
Bentang yang terbatas dan mulai langka yg ukuran 4m Enclosure Bangunan Sistem enclosure bangunan adalah suatu sistem pelingkup bangunan ataupun pembatas antar ruang yang terdapat di dalam bangunan, sehingga keberadaan jelas sesuai dengan fungsinya. Pemilihan sistem enclosure pada fungsi bangunan Hotel Resort ini adalah sebagai berikut: Tabel 3. 13 Enclosure Bangunan Sumber: Analisa Pribadi, 2018
PENUTUP LANTAI Parket
Gambar 3. 17 Lantai Parket Sumber:
Solid Wood/Parket Solid Biasanya terbuat dari kayu keras seperti jati, ulin.
Berbentuk keping-keping kecil berukuran sedang dengan tebal 5-10 mm. Berumur panjang. Semakin tua usia kayu semakin bagus. Terkesan mewah. Perlu perawatan yang tepat untuk menjaga kualitas dan rayap. Keramik
Gambar 3. 18 Keramik Sumber:
Lebih kuat dan tahan lama.
Daya serap airnya rendah. Perawatan relatif paling mudah.
Keramik menghantarkan dingin. Sambungan keramik terkadang sulit dibersihkan. Mudah retak dan pecah. Karpet Gambar 3. 19 Karpet Sumber:
Karpet dapat mempertahankan panas. Nyaman untuk duduk, bermain. Sebagai peredam suara. Pemeliharaan yang ekstra. Sensitive pada noda. Umur pakainya lebih pendek.
DINDING Batu bata
Dari segi struktur mempunyai kekuatan yang tinggi. Mudah memasangnya.
Tahan terhadap api. Dari segi estetika untuk pemasangannya kurang rapi.
Waktu pemasangan lebih lama. Saat akan pemasangan harus direndam/dibasahi
Gambar 3. 20 Batu Bata dahulu supaya rekat Sumber: dengan spesi.
Kayu Serat kayu unik.
Mampu menahan panas secara alami. Mudah memodifikasi bentuk rumah tanpa merobohkan rumah.
Rentan terhadap rayap. Kekuatan kayu semakin berkurang ketika terkena
Gambar 3. 21 Rumah Kayu panas dam hujan.
Sumber: Rentan terhadap
kebakaran.
Batu alam Memiliki tekstur bitnik atau bercorak.
Batu yang keras sehingga tingkat porositasya paling kecil karena berpori-pori kecil.
Tidak mudah kotor. Tahan lama selama Gambar 3. 22 Batu Alam tertempel dengan erat.
Andesit Nilai estetika tinggi, indah Sumber: dan alami.
Mudah berlumut dan
berjamur.
Kaca
Memaksimalkan view dan pencahayaan alami Mudah dibersihkan Kedap suara Mampu menahan udara panas dari luar Memberikan kesan artistic Pemasangan rumit dibutuhkan yang
Gambar 3. 23 Dinding Kaca professional Sumber:
Tidak tahan dengan
getaran
Jika tergores sulit
diperbaiki
Jika retak harus diganti ATAP Sirap
Bentuknya unik Harganya murah dan mudah didapat Rentan terhadap rayap kurang kuat terhadap terpaan angin Terkadang berlumut Gambar 3. 24 Sirap Kayu Serat-serat kayunya sering
Sumber: dimakan burung
Pemasangan dibutuhkan
waktu yang lama.
Genteng Aspal Tahan terhadap suhu dingin Kuat terhadap terpaan angin Tahan rayap Pemasangan lebih cepat Jika kurang perawatannya akan mudah lapuk
Gambar 3. 25 Genteng Aspal Harganya mahal Sumber:
Atap Onduvilla
Gambar 3. 26 Atap Onduvilla Sumber:
Fleksibel dengan kedap air Berventilasi Berbobot ringan Instalasi yang mudah Overlapping yang aman.
3.2.2 Studi Sistem Utilitas
A. Jaringan air bersih Air bersih yang digunakan didalam resort berasal dari:
B. Jaringan air kotor dan air limbah
Grey Water berasal dari limbah cucian, kamar mandi,
wastafel, dan dapur. Grey water disalurkan melalui bak penampung kemudian ditreatment sehingga hasilnya dapat digunakan kembali untuk keperluan tertentu.
SUMBER AIR GROUND RESERVOIR POMPA TANDON DISTRIBUSI Diagram 3. 5 Jaringan Air Bersih
Sumber: Analisa Pribadi, 2018 Sumber Air BAK
Limbah (dapur dan LAVATORY PENAMPUNG kamar mandi)
DISTRIBUSI PENYARINGAN FILTER Diagram 3. 6 Grey Water
Sumber: Analisa Pribadi, 2018
Black Water adalah limbah yang berasal dari kotoran manusia, baik
cair maupun padat, kemudian limbah tersebut ditreatment dan dibuang ke saluran air kotor.
Sumber Air SEPTICTANK/
LAVATORY (Limbah Manusia)
STP SUMUR PENGOLAHAN FILTER RESAPAN Diagram 3. 7 Black Water
Sumber: Analisa Pribadi, 2018
C. Jaringan listrik Sumber jaringan listrik yang digunakan bersumber dari PLN dan juga genset. Genset digunakan sebagai cadangan ketika listrik padam.
PLN Main Sub
TRAFO Distributio Distributio
RUANGAN n Panel n Panel GENSE
(MDP) (SDP) T D. Manajemen Sampah Dalam manajemen sampah, terdapat beberapa metode dalam pembuangannya, sebelumnya sudah dipisahkan antara sampah organik dan anorganik, antara lain:
1. Pengumpulan sampah dari bak sampah Pada metode ini untuk sampah anorganik yang sudah terkumpul kemudian langsung diangkut oleh truk untuk dibuang ke TPA.
2. Dibusukkan melalui lubang biopori Pada metode ini untuk sampah organik yang sudah terkumpul langsung dimasukan pada lubang biopori. Selain itu bisa juga diolah untuk pupuk pada perkebunan.
E. Sistem Pemadam Kebakaran Berdasarkan penggunaannya, penanggulangan terhadap bahaya kebakaran dibedakan menjadi dua yakni :
1. Sprinkler Ketika alat ini mulai mendeteksi asap, secara otomatis akan mengirimkan perintah kepada sprinkler untuk menyalakan pemindaian pemadaman kebakaran. Selain itu alat ini juga dapat dimodifikasi dengan perangkat alarm untuk memberikan notifikasi kepada pengguna bangunan. Sprinkler bekerja bila suhu udara di
o
ruangan mencapai 60-70
C. Penutup kaca pada sprinkler akan pecah dan mengeluarkan / menyemburkan air. Setiap sprinkler head
2 dapat menjangkau sekitar 10-20 m dengan ketinggian ruang 3 m. Gambar 3. 27 Sprinkler
Sumber:
2. APAR (Alat Pemadam Api Ringan) Merupakan alat pemadam kebakaran yang berisi gas
bentuk tabung vakum dengan warna merah dan biasanya diletakkan di dekat kebakaran. Alat pemadam berupa tabung yang berisi zat kimia penempatan setiap 20-25 m.
Gambar 3. 28 APAR Sumber:
3. Hydrant Box
Perletakannya pada jarak 30 meter yang diperuntukan
2
dengan luas ruang 800m , pipa penyiraman biasanya ditempatkan dalam wadah kotak kaca di tanam di dinding bangunan di tempat yang mudah dicapai.
Gambar 3. 29 Hydrant Box Sumber:
3.2.3 Sistem Pemanfaatan Teknologi
A. Metode Rain Harvesting Di dataran tinggi Dieng curah hujan yang tinggi maka air hujan ditampung kemudian diolah supaya menjadi sumber air bersih. Air hujan yang telah ditampungdapat disimpan di tangka-tangki air yang dapat disimpan di bawah tanah (underground) maupun di atas tanah (on ground). Hal yang perlu diperhatikan dalam penyimpanan air hujan ialah kerentanan terhadap bakteri dan alga. Oleh sebab itu, penyimpanan tangka sebaiknya dihindarkan dari cahaya matahari langsung.
Gambar 3. 30 Rain Harvesting Method Sumber:
B. Sistem Water Heater Gas Karena cuaca di Dieng yang dingin, maka di setiap kamar mandi di kamar tamu menggunakan water heater untuk kebutuhan mandi dll.
Gambar 3. 31 Gas Water Heater Sumber:
C. CCTV Keamanan di dalam Hotel Resort di Dieng menggunakan
CCTV untuk mempermudah kinerja security mengawasi keseluruhan area.
Gambar 3. 32 CCTV Sumber:
3.3 Analisa Konteks LIngkungan
Gambar 3.16 Peta Kabupaten WonosoboSumber: Bappeda Wonosobo Batas – batas Kabupaten Wonosoobo Timur : Kabupaten Temanggung, Kabupaten Magelang Barat : Kabupaten Banjarnegara dan Kabupaten Kebumen Utara : Kabupaten Banjarnegara, Kabupaten Kendal, dan Kabupaten Batang
Selatan : Kabupaten Purworejo dan Kabupaten Kebumen Kabupaten Wonosobo merupakan salah satu kabupaten di
Jawa Tengah yang memiliki beragam potensi alam, buatan serta budaya, banyak dari semua potensi tersebut dapat menjadi daya tarik para wisatawan untuk datang berkunjung. Beberapa potensi yang dihadirkan misalnya yaitu potensi kawah, telaga, sejarah candi, air terjun, dan juga potensi budaya berupa fenomena rambut gimbal anal-anak Dieng. Berikut adalah tempa
1. Telaga Warna
2. Telaga Cebong
3. Telaga Menjer
4. Telaga Pengilon
5. Kalianget
6. Gelanggang Mangli
7. Wadaslintang
8. Tuk Bimo Lukar (mata air purba)
9. Gua Jaran
10. Gua Sumur
11. Gardu Pandang Tieng
12. Agrowisata Tambi
13. Curug Sikarim
14. Curug Winong
15. Bukit Sikunir
16. Rafting Serayu
17. Gua Maria
18. Pendakian gunung, Sumbing, Sindoro, Prau Sumber: Disparbud dan analisis pribadi
Dari semua tempat wisata tersebut yang paling potensial dan merupakan wisata unggulan berada di kawasan dataran tinggi Dieng yang termasuk dalam Kecamatan Kejajar, Kabupaten Wonosoobo, Jawa Tengah.
Batas
Kecamatan Kejajar dibagi 15 desa yaitu meliputi, desa Buntu, Sigedang, Tambi, Kreo, Serang, Igimranak, Surengede, Tieng, Parikesit, Sembungan, Jojogan, Patakbanteng, Dieng, Sikunang, dan Campursari. Setelah melakukan wawancara dengan pihak Bappeda, dari sekian banyak desa proyek ini direkomendasikan agar lokasinya berada di Desa Sembungan, karena sesuai dengan program pemerintah yang sedang berupaya mengembangkan di sektor Pariwisata. Di Desa Sembungan ada 2 jenis wisata yang sering dikunjungi, yaitu bukit sikunir dan telaga cebong.
3.3.1 Analisa Pemilihan Tapak Kriteria pemilihan tapak: