RPI2JM BIDANG CIPTA KARYA

BAB X ASPEK KELEMBAGAAN KABUPATEN ACEH BARAT DAYA 10.1. Latar Belakang Tujuan peningkatan kelembagaan daerah yang terkait langsung

  dengan pembangunan prasarana bidang Cipta Karya di Kabupaten Aceh Barat Daya, yaitu agar investasi pembangunan dapat dilaksanakan secara optimal oleh Pemerintah Kabupaten Aceh Barat Daya serta terjamin keterlanjutannya.

  Dalam hal ini kegiatan pembangunan prasarana perkotaan, wilayah kegiatan yang melebihi dari satu wilayah, maka aspek kelembagaan perlu dibahas ditingkat provinsi dan tingkat nasional agar pembahasan tersebut diharapkan dapat diwujudkan fungsi koordinasi dan kerjasama antara Pemerintah Kabupaten Aceh Barat Daya dengan Pemerintah Provinsi Aceh serta dengan Pemerintah Pusat. Melalui pembahasan tersebut diharapkan agar Pemerintah Pusat dan Pemerintah Provinsi Aceh dapat membantu pendanaan untuk pembangunan prasarana dan sarana fisik di Kabupaten Aceh Barat Daya.

  Dari segi aspek kelembagaan diKabupaten Aceh Barat Daya sangat perlu dilakukan optimalisasi dengan cara pembahasan dengan dinas-dinas yang ada di Kabupaten Aceh Barat Daya dengan cara koordinasi dan sinkronisaasi sesuai dengan tugas dan fungsi masing-masing dinas serta perangkatnya yang ada di Kabupaten Aceh Barat Daya.

10.2. Kondisi Kelembagaan

10.2.1 Kondisi Kelembagaan Pemerintah Kabupaten Aceh Barat Daya

  Berdasarkan Qanun Aceh Barat Daya (Perda) Nomor 1 Tahun 2008 tentang Susunan Organisasi dan Tata Kerja Pemerintah Kabupaten Aceh Barat Daya, maka Susunan Organisasi dan Tata Kerja Badan, Dianas dan Kantor Kabupaten Aceh Barat Daya adalah sebagai berikut : 1.

BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH

  Bappeda mempunyai tugas melaksanakan penyusunan dan pelaksanaan kebijakan daerah dibidang perencanaan pembangunan daerah. Untuk melakukan tugas sebagaimana tersebut diatas Bappeda Kabupaten Aceh Barat Daya mempunyai fungsi sebagai berikut : a.

  Perumusan kebijakan teknis Perencanaan; b.

  Pengoordinasikan Penyusunan perencanaan Pembangunan; c. Pembinaan dan pelaksanaan tugas dibidang perencanaan pembangunan daerah dan; d.

  Pelaksanaan tugas lain yang diberikan pada Bupati Aceh Barat Daya.

  Sebagai penjabaran dari Tugas dan Fungsi Bappeda Kabupaten Aceh Barat Daya sebagaimana tersebut diatas, maka pada prinsipnya tugas dan fungsi tersebut dapat dirinci sebagai berikut : a.

  Menyusun dan menyiapkan rancangan awal RPJPD b.

  Melaksanakan Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) RPJPD c. Menyusun Rencana akhir RPJPD berdasarkan hasil Musrenbang

  RPJPD d. Menyiapkan rancangan Qanun Tentang RPJPD e.

  Menyusun rencana akhir RPJMD dengan menggunakan rancangan Renstra

  • – SKPD f.

  Melaksanakan Musrenbang RPJMD g.

  Menyusun rencana akhir RPJMD berdasarkan hasil Musrenbang RPJMD h. Menyiapkan rancangan Qanun Tentang RPJMD i.

  Menyusun dan menyiapkan rancangan awal rencana kerja pemerintah daerah sebagai penjabaran RPJMD j.

  Mengkoordinasikan Penyusunan RKPD dengan menggunakan Renja SKPD k. Melakukan Musrenbang Penyusunan RKPD l. Melakukan Pengendalian dan Evaluasi m.

  Menyusun Dokumen perencanaan lainnya yang menunjang pembangunan daerah. n.

  Menyusun dan menyiapkan Kebijakan Umum Anggaran (KUA) dan Plafon Prioritas Anggaran Sementara (PPAS) bersama tim anggaran Eksekutif.

  Bappeda sebagai unsur pelaksana Perencanan Daerah, tentunya memerlukan Struktur Organisasi yang dapat mendukung terselenggaranya perumusan-perumusan teknis perencanaan, yang efektif dan efisien serta pembagian tugas yang jelas diantara sesama bidang yang ada pada struktur Organisasi. Struktur Organisasi Bappeda Kabupaten Aceh Barat Daya terdiri dari : a.

  Kepala b.

  Sekretariat c. Bidang Perencanaan Pembangunan Ekonomi dan Ketenaga Kerjaan d.

  Bidang Perencanaan Pembangunan Sarana dan Prasarana e. Bidang Perencanaan Pembangunan Keistimewaan Aceh dan Sumber

  Daya Manusia f. Bidang Penelitian Pengendalian dan Evaluasi Pembangunan.

  Sekretaris dan Bidang-bidang membawahi masing-masing sebagai berikut:

1. Sekretaris membawahi : a.

  Sub bagian Umum ; b. Sub bagian Penyusunan Program c.

  Sub Bagian Keuangan

  

2. Perencanaan Pembangunan Ekonomi &

Bidang Ketenagakerjaan membawahi : a.

  Sub Bidang Pengembangan Produksi dan produktifitas b. Sub Bidang Investasi, Pengembangan Investasi Usaha dan

  Pembiayaan Pembangunan 3.

   Bidang Perencanaan Pembangunan Sarana dan Prasarana membawahi : a.

  Sub Bidang Pengembangan Infrastuktur, IPTEK dan Energi b. Sub Bidang Pengembangan Sumberdaya, Penataan Wilayah dan

  Kerjasama Pembangunan 4.

   Bidang Perencanaan Pembangunan Keistimewaan Aceh & Budaya membawahi: a.

  Sub Bidang Pengembangan Kualitas SDM Keistimewaan Aceh dan Budaya b. Sub Bidang Pengembangan Kelembagaan kependudukan dan kesejahteraan sosial

5. Bidang Penelitian, Pengendalian dan Evaluasi Pembangunan membawahi : a.

  Sub Bidang Penelitian dan Pengembangan b. Sub Bidang Data, Pemantauaan dan Evaluasi Pembangunan 2.

   DINAS PEKERJAAN UMUM A. Susunan Organisasi dan Tata Kerja

  (1) Susunan Organisasi dan Tata Kerja Dinas Pekerjaan Umum

  Kabupaten Aceh Barat Daya terdiri dari : a.

  Kepala Dinas; b.

  Sekretariat; c. Bidang Program dan Pelaporan; d.

  Bidang Bina Marga; e.

  Bidang Cipta Karya; f. Bidang Pengairan; g.

  Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD); h. Kelompok Jabatan Fungsional. (2)

  Sekretariat terdiri dari : a.

  Sub Bagian Umum dan Perlengkapan; b.

  Sub Bagian Kepegawaian dan Tata Laksana; c. Sub Bagian Keuangan. (3)

  Bidang Program dan Pelaporan terdiri dari : a.

  Seksi Perencanaan dan Pengolahan Data; b.

  Seksi Pemantauan, Evaluasi dab Pelaporan; (4)

  Bidang Bina Marga terdiri dari : a.

  Seksi Pembangunan Jalan dan Jembatan; b.

  Seksi Pemeliharaan. (5)

  Bidang Cipta Karya terdiri dari : a.

  Seksi Tata Bangunan dan Jasa Konstruksi; b.

  Seksi Tata Ruang, Perumahan, Permukiman dan Air Bersih. (6)

  Bidang Bina Marga terdiri dari : a.

  Seksi Pembangunan Irigasi; b. Seksi Normalisasi Sungai.

B. Tugas Pokok, Fungsi dan Kewenangan

  (1) Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Aceh Barat Daya mempunyai tugas melaksanakan tugas umum pemerintahan dan pembangunan di bidang bina marga, cipta karya dan pengairan sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

  (2) Untuk menyelenggarakan tugas yang menyangkut dengan kewenangan yang diberikan, Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten

  Aceh Barat Daya melalui Bidang Cipta Karya mempunyai fungsi : a. perumusan kebijakan teknis di bidang Cipta Karya sesuai dengan peraturan perundang-undangan; b. penerbitan dan rekomendasi izin mendirikan bangunan; c. pelaksanaan ketatausahaan, rumah tangga, pengumpulan, pengolahan, penganalisaan, penyajian data, penyusunan rencana dan program Dinas Cipta Karya; d. pengorganisasian dan penyusunan program kerja tahunan, jangka menengah dan jangka panjang yang berhubungan dengan infrastruktur bidang cipta karya; e. pengendalian pelaksanaan kegiatan bidang cipta karya; f. pelaksanaan, pembinaan, pengevaluasian, pengendalian dan pengawasan bidang tata ruang, perumahan, penyehatan lingkungan dan tata bangunan; g. pendataan, pelaksanaan, pembinaan, monitoring, evaluasi, pengendalian dan pengawasan bidang perumahan kumuh, prasarana dan sarana air minum, air limbah rumah tangga dan air limbah industri serta infrastruktur prasarana dan sarana persampahan; h. pendataan, pelaksanaan, pembinaan, monitoring, evaluasi, pengendalian dan pengawasan bidang perumahan layak huni, rumah kaum Dhuafa, rumah korban konflik serta prasarana dan sarana jalan dan jembatan perdesaan; i. penataan pembangunan perumahan, gedung dan lingkungan; j. pelaksanaan inventarisasi, evaluasi, penelitian pelaksanaan rencana program/proyek pembangunan; k. pendataan kelayakan pembangunan, peningkatan penyehatan lingkungan; l. pembinaan unit pelaksana teknis dinas; dan

m. pelaksanaan tugas-tugas kedinasan lainnya yang diberikan oleh Bupati sesuai tugas dan fungsinya.

  (3) Untuk menyelenggarakan fungsi, Dinas Pekerjaan Umum

  Kabupaten Aceh Barat Daya Bidang Cipta Karya mempunyai kewenangan : a. dukungan/bantuan kerjasama dalam menyiapkan pengembangan kawasan Tata Ruang dan Permukiman; b. melaksanakan pengawasan dan pengendalian teknis di bidang pembangunan gedung; c. melakukan penelitian dan bimbingan pembangunan di bidang perumahan dan permukiman; d. menyusun dan menetapkan kawasan jaringan penyediaan air bersih, air limbah, drainase, perumahan kumuh dan layak huni, rumah Dhuafa, rumah korban konflik, prasarana dan sarana persampahan, pembangunan jalan dan jembatan perdesaan, serta penyehatan lingkungan dan air limbah; e. memberi rekomendasi pembangunan gedung baru dan izin untuk mmengubah atau membongkar bangunan-bangunan yang bersejarah serta mengadakan perubahan dan pembongkaran bangunan yang tidak layak huni; f. melaksanakan penanggulangan akibat bencana alam di bidang perkotaan dan permukiman; g. mengelola gedung-gedung pemerintah, rumah-rumah dinas; dan h. melaksanakan pembangunan, perbaikan prasarana dan sarana permukiman dan jaringan air bersih serta air limbah beserta prasarana dan sarana bangunan pelengkapnya.

  

3. LINGKUNGAN HIDUP, KEBERSIHAN DAN

BADAN PERTAMANAN

  Badan Lingkungan Hidup, Kebersihan dan Pertamanan merupakan unsur pendukung pelaksana tugas Pemerintah Daerah dalam penyusunan dan pelaksanaan kebijakan daerah di bidang pengelolaan lingkungan hidup yang dipimpin oleh seorang Kepala Badan yang berada di bawah dan bertanggungjawab kepada Bupati melalui Sekda. Struktur organisasi Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Aceh Barat Daya dapat diuraikan sebagai berikut:

1. Kepala Badan 2.

  Kelompok Jabatan Fungsional 3. Sub Bagian Tata Usaha 4. Seksi Pengawasan dan Pencegahan Dampak Lingkungan 5. Seksi Pengendalian dan Pemulihan 6. Seksi Kebersihan dan Pertanamanan 4.

   DINAS PENDAPATAN, PENGELOLAAN KEUANGAN DAN KEKAYAAN DAERAH

  Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Kekayaan Daerah (DPPKD) merupakan unsur pelaksana Pemerintah Daerah yang melaksanakan tugas di bidang pendapatan, pengelolaan keuangan dan asset daerah yang dipimpin oleh seorang Kepala Dinas yang berada di bawah dan bertanggungjawab kepada Bupati melalui Sekda.

  Struktur organisasi Badan Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Kekayaan Daerah Kabupaten Aceh Barat Daya dapat diuraikan sebagai berikut:

1. Kepala 2.

  Kelompok Jabatan Fungsional 3. Sekretariat, terdiri dari: a.

  Subbag Umum dan Perlengkapan b.

  Subbag Keuangan c. Subbag Pegawaian

4. Bidang Pendapatan, terdiri dari: a.

  Seksi Pajak b.

  Seksi Retribusi c. Seksi Pendapatan Lain-lain 5. Bidang Penetapan, Penagihan dan Evaluasi, terdiri dari:

  a. Seksi Penetapan dan Penagihan

  b. Seksi Pertimbangan dan Keberatan

  c. Evaluasi dan Pelaporan 6. Bidang Pembiayaan, terdiri dari:

  a. Seksi Anggaran

  b. Seksi Belanja Pegawai

  c. Seksi Perbendaharaan 7. Bidang Akuntansi, verifikasi dan Kekayaan Daerah, terdiri dari:

  a. Seksi Verifikasi dan Akuntansi Keuangan

  b. Seksi Pelaporan dan Pertanggungjawaban Keuangan

  c. Kakayaan Daerah

10.2.2 Kondisi Kelembagaan Non Pemerintah

  Kondisi kelembagaan non pemerintah dalam mendukung kegiatan RPI2JM ini dimaksudkan sebagai lembaga swasta yang akan menjalankan kegiatan untun mencapai program yang telah dicanangkan dalam Satgas Pendampingan RPI2JM Bidang Cipta Karya Kabupaten Aceh Barat Daya.

  Di Kabupaten Aceh Barat Daya yang baru ada hanya perusahaan- perusahaan yang didirikan berupa Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) yang menjalankan program masih bersifat umum. Adapun Perusahaan Daerah yang ada di Kabupaten Aceh Barat Daya adalah : A.

  Perusahaan Daerah Air Minum

  DiKabupaten Aceh Barat Daya belum ada Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM), saat ini kebutuhan air minum di Kabupaten Aceh Barat Daya ditangani oleh Bidang Cipta Karya pada Dinas ekerjaan Umum. PDAM nantinya mempunyai tugas pokok sebagai perusahaan daerah untuk menyediakan kebutuhan pelayanan air minum bagi masyarakat di Kabupaten Aceh Barat Daya. Dengan didirikan PDAM di Kabupaten Aceh Barat Daya ini diharapkan dapat melayani akan kebutuhan air minum bagi masyarakat di kabupaten ini.

  B.

  Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Rumah Sakit Umum Daerah sangat dibutuhkan oleh masyarakat umum dan khususnya masyarakat yang bertempat tinggal atau berdomisili di Kabupaten Aceh Barat Daya. Dengan adanya RSUD di Kabupaten Aceh Barat Daya, maka akan dapat membantu dan mengobati masyarakat di Kabupaten Aceh Barat Daya yang menderita sakit. Di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) telah ada tenaga dokter spesialis selain dokter umum. Namun jumlah dokter umum dan dokter spesialis di Kabupaten Aceh Barat Daya masih sedikit, sehingga perlu ditambah jumlah dokter umum dan juga dokter spesialis di Kabupaten Aceh Barat Daya ini.

10.3. Masalah dan Analisis Permasalahan

10.3.1 Masalah Yang Dihadapi

  Untuk menjalankan program Satgas RPI2JM di Kabupaten Aceh Barat Daya ini banyak kendala yang dihadapi sehingga dalam menjalankan Satgas Pendampingan RPI2JM di Kabupaten Aceh Barat Daya banyak ditemukan kegiatan yang tidak tepat sasaran. Wilayah Kabupaten Aceh Barat Daya yang terdiri dari 9 Kecamatan, 21 Kemukiman, 152 Gampong perlu dicari solusi untuk memecahkan persoalan dan permasalahan yang dihadapi. Permasalahan yang dihadapi dalam menjalankan Program Satgas Pendampingan RPI2JM Bidang Cipta Karya di Kabupaten Aceh Barat Daya adalah sebagai berikut : 1.

  Dana Dalam menjalankan program Satgas Pendampingan RPI2JM

  Bidang Cipta Karya di Kabupaten Aceh Barat Daya agar memperoleh hasil yang tepat sasaran dan tepat guna, sangat membutuhkan dana dalam menjalankan kegiatan tersebut. Untuk wilayah Kabupaten Aceh Barat Daya yang luas dengan dana yang diperoleh dari Pendapatan Asli Daerah (PAD) sangat terbatas, sehingga sangat sulit untuk menjalankan kegiatan tersebut sehingga diperlukan dukungan dana baik dari Pemerintah Provinsi Aceh, bantuan dana Pemerintah Pusat melalui Departemen Pekerjaan Umum Direktorat Jenderal Cipta Karya serta dari donatur serta dari investor yang mau menanamkan modalnya untuk pengembangan pembangunan di Kabupaten Aceh Barat Daya.

2. Sumber Daya Manusia

  Satuan tugas RPI2JM Bidang Cipta Karya dalam menjalankan program kerja harus didukung oleh kesiapan Sumber Daya Manusia (SDM), sehingga diperoleh hasil yang berhasil guna dan tepat sasaran. Untuk memperoleh hasil yang diharapkan maka di Kabupaten Aceh Barat Daya menempatkan tenaga yang memiliki SDM yang handal. Disamping Tupoksi yang harus dianut dan dijalankan dalam roda pemerintahan, perlu didukung oleh aspek pendukung lainnya. Hal yang akan ditempuh oleh Satuan Tugas Pendampingan RPI2JM Kabupaten Aceh Barat Daya adalah : a.

  Melakukan kunjungan ke Departemen Pekerjaan Umum Direktorat Jenderal Cipta Karya guna mendapatkan peraturan perundang- undangan dan atau peraturan lain yang berkenaan dengan pelaksanaan RPI2JM yang khususnya menjalankan Satgas Pendampingan RPI2JM Bidang Cipta Karya di Kabupaten Aceh Barat Daya.

  b.

  Melakukan Pendidikan dan Pelatihan pada unit kerja yang terlibat langsung dalam pelaksanaan Satgas Pendampingan RPI2JM Bidang Cipta Karya di Kabupaten Aceh Barat Daya.

  c.

  Melakukan studi banding ke daerah-daerah lain yang juga menjalankan Satgas Pendampingan RPI2JM Bidang Cipta Karya.

  Dengan studi banding ini nantinya akan diperoleh bahan yang akan dijadikan tolok ukur yang berguna sebagai bahan pembanding dalam pelaksanaan Satgas Pendampingan RPI2JM Bidang Cipta Karya Kabupaten Aceh Barat Daya.

10.3.2 Analisis Permasalahan

  Untuk menjalankan program Satuan Tugas Pendampingan Rencana Program Investasi Jangka Menengah (Satgas RPI2JM) Bidang Cipta Karya di Kabupaten Aceh Barat Daya sangat diperlukan solusi dari permasalahan atau kendala yang dihadapi sehingga Satgas RPI2JM Bidang Cipta Karya Kabupaten Aceh Barat Daya dapat berjalan sesuai harapan dan hasil yang diperoleh akan tepat sasaran serta tepat guna.

  Permasalahan-permasalahan yang dihadapi dan perlu mendapat solusi sehingga Satgas RPI2JM Bidang Cipta Karya Kabupaten Aceh Barat Daya adalah sebagai berikut : 1.

  Dana yang tersedia untuk menjalankan Program Satgas RPI2JM Bidang Cipta Karya Kabupaten Aceh Barat Daya sangat minim, sehingga banyak hambatan yang dihadapi. Dengan demikian banyak program dan kegiatan Satgas RPI2JM Bidang Cipta Karya Kabupaten belum maksimal. Agar kegiatan program Satgas RPI2JM Bidang Cipta Karya Kabupaten Aceh Barat Daya berjalan dengan maksimal dan sesuai dengan harapan diharapkan mendapat dukungan dana. Dukungan dana dalam menjalankan Satgas RPI2JM Bidang Cipta Karya Kabupaten Aceh Barat Daya ini dapat bersumber dari : a.

  APBD Kabupaten Aceh Barat Daya; b.

  Bantuan dan dukungan dari Pemerintah Provinsi Aceh; c. Bantuan dan dukungan dari Pemerintah Pusat (Departemen Pekerjaan Umum Dirjen Cipta Karya).

  2. Perlu diadakan peningkatan SDM bagi semua unsur yang terlibat aktif dalam pelaksanaan Program Satgas RPI2JM Bidang Cipta Karya Kabupaten Aceh Barat Daya. Adapun kegiatan yang dapat dilaksanakan untuk peningkatan SDM adalah sebagai berikut : a.

  Diadakan pelatihan yang meliputi bimbingan dan arahan bagi seluruh staf yang terlibat dalam program kegiatan Satgas RPI2JM Bidang Cipta Karya Kabupaten Aceh Barat Daya.

  b.

  Diadakan koordinasi antar dinas teknis terkait dalam menjalankan Program Satgas RPI2JM Bidang Cipta Karya Kabupaten Aceh Barat Daya.

  c.

  Diadakan pertemuan berkala untuk memecahkan persoalan dan kendala yang dihadapi dilapangan dalam pelaksanaan Program Satgas RPI2JM Bidang Cipta Karya Kabupaten Aceh Barat Daya.

  3. Diadakan studi banding. Dengan studi banding ini akan dapat dijadikan tolok ukur kemajuan dan kekurangan dari program kegiatan Satgas RPI2JM Bidang Cipta Karya Kabupaten Aceh Barat Daya.

10.4. Kedudukan, Fungsi, Tugas Dalam Pelaksanaan RPI2JM

  Berdasarkan Keputusan Bupati Aceh Barat Daya tentang Pembentukan Satuan Tugas (Satgas) Pendampingan Penyusunan Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPI2JM) Bidang Cipta Karya Kabupaten Aceh Barat Daya. Dalam Keputusan Buptai Aceh Barat Daya tersebut uraian tugas yang diuraikan adalah tugas Tim Pengarah, Tim

  

Pelaksana dan Tim Sekretariat. Adapun tugas-tugas Tim sebagaimana

  yang disebutkan dalam Keputusan Bupati tersebut adalah sebagai berikut : A.

   Tim Pengarah, mempunyai tugas : 1.

  Memberikan arahan kebijakan untuk kegiatan Pendampingan Penyusunan Rencana Program Investasi Jangka Menengah Bidang Cipta Karya Kabupaten Aceh Barat Daya; 2. Memberikan dukungan dalam kaitan hubungan dengan pimpinan instansi mitra kerja sama di dalam dan di luar Kabupaten Aceh

  Barat Daya; 3. Memberikan dukungan dalam kaitan hubungan pada Daerah

  Kabupaten Aceh Barat Daya dan Pemerintah Aceh; 4. Menetapkan kebijakan program dan pendanaan dalam Anggaran

  Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) yang layak untuk mendukung RPI2JM Kabupaten Aceh Barat Daya.

B. Tim Pelaksana, mempunyai tugas : 1.

  Melaksanakan tugas Pendampingan RPI2JM Kabupaten Aceh Barat Daya; 2. Melaksanakan tugas pembangunan kelembagaan dan dan sumber daya manusia di tingkat Kabupaten Aceh Barat Daya;

3. Melaksanakan tugas evaluasi dan usulan RPI2JM Kabupaten Aceh

  Barat Daya yang akan dihasilkan dari proses pendampingan RPI2JM; 4. Melaksanakan evaluasi guna perbaikan dan penyempurnaan terus menerus pendampingan RPI2JM Kabupaten Aceh Barat Daya.

C. Tim Sekretariat, mempunyai tugas :

  1. Melaksanakan tugas memberikan dukungan teknis, administrasi dan logistik pada Tim Pengarah dan Tim Pelaksana RPI2JM Kabupaten Aceh Barat Daya;

  2. sistem informasi manajemen untuk Menyelenggarakan pengendalian dan evaluasi pelaksanaan RPI2JM Kabupaten Aceh

  Barat Daya; 3. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Tim Pengarah dan Tim Pelaksana RPI2JM Kabupaten Aceh Barat Daya.