PERANAN MEDIA TELEVISI DALAM PERKEMBANGAN JIWA ANAK USIA KELAS VI MIS MUHAMMADIYAH PARAMBAMBE KECAMATAN GALESONG KABUPATEN TAKALAR

  

PERANAN MEDIA TELEVISI DALAM PERKEMBANGAN

JIWA ANAK USIA KELAS VI MIS MUHAMMADIYAH

PARAMBAMBE KECAMATAN GALESONG

KABUPATEN TAKALAR SKRIPSI

  Diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan mencapai gelar Sarjana Pendidikan Islam (S.Pd.I) pada Program Peningkatan

  Kualifikasi S1 Guru RA/MI Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Alauddin Makassar

  Oleh :

  SITTI DARMAWATI

  NIM. T. 20100107448

  FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN UIN ALAUDDIN MAKASSAR M A K A S S A

R

  

DAFTAR ISI

  38 A. Subyek Kajian / Penelitian .................................................

  59 D. Pengaruh Media TV Terhadap Perkembangan jiwa anak usia kelas VI MIS Muhammadiyah Parambambe Kecamatan Galesong Kabupaten Takalar ........................

  54 C. Perkembangan Jiwa Anak Usia Kelas VI MIS Muhammadiyah Parambambe ..........................................

  47 B. Peran Media TV Dalam Kehidupan Manusia Saat Ini .......

  47 A. Gambaran tentang MIS Muhammadiyah Parambambe Kecamatan Galesong Kabupaten Takalar ........................

  45 BAB IV HASIL PENELITIAN ................................................................

  43 D. Teknik Analisis Data ..........................................................

  41 C. Prosedur Pengumpulan Data ............................................

  38 B. Instrumen Penelitian ..........................................................

  28 BAB III METODE PENELITIAN ...........................................................

  Halaman HALAMAN JUDUL ................................................................................... i HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI ..................................... ii HALAMAN PENGESAHAN ...................................................................... iii KATA PENGANTAR ................................................................................ iv DAFTAR ISI ............................................................................................. vi DAFTAR TABEL ...................................................................................... viii ABSTRAK ................................................................................................ ix BAB I PENDAHULUAN ....................................................................

  16 B. Perkembangan Jiwa Anak Usia MI ....................................

  16 A. Media TV ...........................................................................

  14 BAB II TINJAUAN PUSTAKA .............................................................

  13 F. Garis Besar Isi Skripsi ......................................................

  11 E. Tujuan dan Kegunaan Penelitian ......................................

  10 D. Definisi Operasional dan Ruang Lingkup Penelitian ..........

  9 C. Hipotesis ...........................................................................

  1 B. Rumusan Masalah ............................................................

  1 A. Latar Belakang Masalah ...................................................

  64

  BAB V PENUTUP ...............................................................................

  71 A. Kesimpulan .........................................................................

  71 B. Implikasi Penelitian .............................................................

  72 DAFTAR PUSTAKA .................................................................................

  73

  

PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI

  Dengan penuh kesadaran, penyusun yang bertanda tangan di bawah ini, menyatakan bahwa skripsi ini benar adalah hasil karya penyusun sendiri. Jika kemudian hari terbukti bahwa ia merupakan duplikat, tiruan, atau dibuat atau dibantu orang lain secara keseluruhan atau sebagian, maka Skripsi dan gelar yang diperoleh karenanya, batal demi hukum.

  Makassar, 19 April 2011 Penyusun,

SITTI DARMAWATI

  NIM. T.20100107448

  ABSTRAK

  Nama : SITTI DARMAWATI NIM : T. 20100107448 Judul : PERANAN MEDIA TELEVISI DALAM PERKEMBANGAN JIWA

  ANAK USIA KELAS VI MIS MUHAMMADIYAH PARAMBAMBE KECAMATAN GALESONG KABUPATEN TAKALAR Pembahasan dalam skripsi ini terfokus pada masalah dampak media televisi terhadap perkembangan jiwa anak usia kelas VI MIS Muhammadiyah

  Parambambe Kecamatan Galesong Kabupaten Takalar. Tujuan penelitian ini adalah: 1) Untuk mengetahui pengaruh media TV terhadap perkembangan jiwa anak usia kelas VI MIS Muhammadiyah Parambambe, 2) Untuk mengetahui peranan orang tua dalam mendampingi anak usia kelas VI MIS Muhammadiyah Parambambe dalam menonton siaran media TV. 3)Untuk mengetahui peranan media TV dalam perkembangan jiwa anak usia kelas VI MIS Muhammadiyah Parambambe.

  Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan subyek penelitian seluruh siswa dan orang tua siswa kelas VI dan guru MIS Muhammadiyah Parambambe. Sampel dari siswa dan orang tua siswa adalah keseluruhan (total sampling) sedangkan dari guru diambil 5 orang guru (purposive sampling). Instrumen yang digunakan adalah pedoman wawancara, catatan dokumentasi dan catatan observasi. Analisis datanya menggunakan teknik analisis deskriptif kualitatif.

  Hasil penelitian menunjukkan bahwa media televisi memiliki peran yang sangat besar dalam kehidupan masyarakat. Besarnya peran media televisi sebagai media massa tersebut tentunya juga memiliki dampak negatif yang sangat besar pula terhadap kehidupan masyarakat khususnya pada kehidupan anak dalam merubah pola pikir dan sifat anak. Untuk itu, pendampingan dari orang tua serta pembinaan dari guru dalam memberikan pendidikan kepada anak didik yang terus menerus dan intens diharapkan dapat mengurangi dampak negatif dari media televisi. Perkembangan jiwa anak dalam semua aspek kehidupan, baik dari aspek jasmani maupun rohani sangat dipengaruhi oleh lingkungan di sekitarnya, baik itu lingkungan keluarga, sekolah maupun masyarakat. Jiwa anak pada masa perkembangannya masih sangat memerlukan tuntunan dan bimbingan dari orang-orang terdekatnya utamanya kedua orang tuanya karena mereka berada pada masa labil dan masih berupaya mencari identitas dirinya. Peran yang ditimbulkan dari siaran media televisi pada anak usia kelas VI MIS Muhammadiyah Parambambe antara lain: 1) Terjadinya kenakalan anak, 2) Merenggangkan hubungan tali silaturahmi. Sedangkan dampak positifnya adalah: 1) Meningkatkan wawasan pengetahuan dan informasi anak, dan 2) Meningkatkan sikap kritis anak terhadap permasalahan yang ada.

KATA PENGANTAR

  Penulis memanjatkan syukur Alhamdulillah kehadirat Allah swt yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga skripsi ini dapat terselesaikan tepat pada waktu yang diharapkan. Shalawat serta salam selalu menyertai Muhammad Rasulullah beserta keluarganya yang disucikan oleh Allah untuk dijadikan sebagai panutan umat manusia sepanjang masa.

  Penyelesaian skripsi ini karena dukungan dari berbagai pihak, untuk itu ungkapan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya penulis sampaikan kepada berbagai pihak yang turut memberikan andil baik secara langsung maupun tidak langsung dalam penyelesaian skripsi ini sebagai berikut:

  1. Bapak Prof. Dr. H.A. Qadir Gassing HT.,MS. sebagai Rektor UIN Alauddin Makassar beserta Pembantu Rektor I, II, III dan IV yang telah membina dan memimpin UIN Alauddin Makassar.

  2. Bapak DR. H. Salehuddin Yasin, M.Ag., selaku Dekan Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Alauddin Makassar beserta stafnya.

  3. Bapak DR. Susdiyanto, M.Si., selaku Ketua Program Peningkatan Kualifikasi S1 Guru RA/MI Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Alauddin Makassar

  4. Bapak DR. H. Arifuddin Siraj, M.Pd., dan Ulfiani Rahman, S.Ag., M.Si., selaku pembimbing yang dengan ikhlas menyediakan waktu dan tenaga serta pikirannya untuk membimbing penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

  5. Para Dosen / Asisten Dosen yang senantiasa membimbing dan mendidik penulis selama mengikuti pendidikan di Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Alauddin Makassar.

  6. Kepala Perpustakaan UIN Alauddin Makassar beserta staf yang telah banyak membantu penulis dalam mengumpulkan referensi buku-buku yang membantu penulisan skripsi.

  7. Yang terkasih dan tersayang, kedua orang tua penulis atas segala jerih payahnya yang ikhlas telah mengasuh, mendidik dan merawat penulis, sejak buaian sampai penulis bisa mengenyam manisnya dunia pendidikan dari tingkat dasar sampai perguruan tinggi.

  8. Rekan-rekan penulis yang ikhlas membantu dalam penyusunan skripsi ini.

  Penulis hanya bisa berdoa, semoga Allah swt melimpahkan rahmat- Nya dan memberi imbalan yang berlipat ganda sesuai dengan janji-janji-Nya kepada semua pihak yang telah memberikan dorongan dan bantuan. Amin.

  Makassar, 19 April 2011 Penyusun,

SITTI DARMAWATI

  NIM. T.20100107448

PERSETUJUAN PEMBIMBING

  Pembimbing penulisan skripsi saudara SITTI DARMAWATI, NIM: T.20100107448, mahasiswa Program Peningkatan Kualifikasi S1 Guru RA/MI pada Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Alauddin Makassar setelah dengan seksama meneliti dan mengoreksi skripsi yang bersangkutan dengan judul

  “PENGARUH MEDIA TELEVISI TERHADAP PERKEMBANGAN JIWA ANAK USIA KELAS

  VI MIS MUHAMMADIYAH PARAMBAMBE KECAMATAN GALESONG KABUPATEN TAKALAR ” memandang bahwa skripsi tersebut telah memenuhi syarat-syarat ilmiah dan dapat disetujui untuk diajukan ke sidang munaqasyah.

  Demikian persetujuan ini diberikan untuk proses selanjutnya.

  Makassar, 19 April 2011 Pembimbing I, Pembimbing II,

  

DR. H. Arifuddin Siraj, M.Pd. Ulfiani Rahman, S.Ag., M.Si

  NIP. 19531231 198303 1 036 NIP. 19740123 200501 2 004

  

DAFTAR TABEL

  TABEL 1. JUMLAH SISWA MIS MUHAMMADIYAH PARAMBAMBE TAHUN AKADEMIK 2006 - 2011 ............................................

  50 TABEL 2. KEADAAN JUMLAH SISWA MIS MUHAMMADIYAH PARAMBAMBE TAHUN AKADEMIK 2010 - 2011 ..................

  51 TABEL 3. KEADAAN GURU MIS MUHAMMADIYAH PARAMBAMBE TAHUN AKADEMIK 2010 - 2011 ..................

  53

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan televisi pasca perang Dunia ke II semakin pesat

  perkembangan dan perubahannya, baik perubahan dari hitam putih ke berwarna, maupun sistem penyiarannya yang sebelumnya hanya menggunakan sistem darat teresterial baik satelit komunikasi domestik, internasional, dan direct broadcast satellite (DBS), Pemilik pesawat tinggal menggunakan antena parabola guna menangkap siaran dari Negara mana

  1 yang diinginkan.

  Perkembangan tersebut terjadi karena televisi sebagai media massa sangat dirasakan manfaatnya, karena dalam waktu yang relatif singkat TV dapat menjangkau wilayah dan jumlah penonton yang tidak terbatas. Bahkan peristiwa yang terjadi pada saat itu, dapat segera diikuti sepenuhnya oleh penonton dibelahan bumi yang lain, maka pada abad ini banyak yang

  2 menyebutnya sebagai abad komunikasi massa.

  Alvin Toffler, sebagaimana dikutif oleh Jalaluddin Rakhmat, mengatakan bahwa manusia sekarang sudah mulai memasuki gelombang peradaban tahap ketiga dimana perkembangan sains dan teknologi telah 1 Darwanto Sastro Subroto, Televisi Sebagai Media Pendidikan, (Cet. III; Jogjakarta:

  Duta Wacana University Press, 1995), h. 18 muncul dengan sangat pesatnya, Toffler menyebutnya sebagai revolusi teknologi, revolusi informasai dan revolusi sosial karena perubahan yang terjadi sangat begitu cepat dibandingkan dengan perubahan kultur umat

  3 manusia selama seratus tahun.

  Perkembangan teknologi tersebut telah mengantarkan umat manusia semakin mudah untuk berhubungan antara satu dengan yang lainnya. Jarak yang selama ini terasa amat jauh, sekarang telah menjadi dekat. Berbagai informasi dan peristiwa yang terjadi dibelahan dunia dengan cepat dapat diketahui oleh manusia pada benua yang lain, sehingga hampir semua informasi dapat diketahui dan dikuasai oleh manusia.

  Di samping jarak yang semakin dekat, masyarakat juga semakin banyak mendapatkan pilihan sarana untuk menyerap informasi. Bila pada awalnya, masyarakat hanya mendapatkan informasi dari media cetak seperti surat kabar dan majalah, sekarang sarana tersebut semakin banyak dengan munculnya media elektronik seperti televisi, bahkan komputer telah menjadi

  4 media komunikasi massa yang cukup ampuh dengan jaringan internetnya.

  Ketua Komisi Inspector General des Finances, Simon Nora bahkan telah menemukan suatu konsep Telematique (telematik). Yakni sejenis alat yang dapat dipakai untuk menggambarkan perkawinan antara komputer dari jaringan komunikasi yang mampu mentransmisikan gambar Images, data dan suara, Sehingga dengan demikian maka masyarakat dapat mengakses dan 3 4 Jalaluddin Rakhmat, Islam Alternatif, (Cet. VII; Bandung : Mizan, 1995), h. 147

  mengetahui perkembangan dunia melalui jaringan internet. Dengan Jaringan internet International Network tersebut, maka masyarakat dapat mendapatkan informasi dengan cepat dan bermacam-macam acara dapat disaksikan. Dengan adanya media elektronik tersebut sehingga masyarakat dunia termasuk umat Islam dewasa ini dapat menikmati acara televisi dengan berbagai tayangan. Siaran televisi tersebut bukan hanya terpancar dari jaringan yang bersifat nasional, tetapi juga dapat mengikuti jaringan internasional berkat adanya satelit yang dihubungkan dengan parabola

  5 dirumah-rumah penduduk.

  Lukman Harun sebagaimana dikutip Mafri Amir mengatakan bahwa, acara televisi yang ditayangkan tiap hari di Negara ini, selain dapat dimanfaatkan untuk pendidikan, mengembangkan kebudayaan dan kesenian, olahraga, pendidikan agama dan dakwah, juga sekaligus merisaukan, karena kebanyakan film-film yang ditayangkan dari luar negeri berupa film anak- anak, seks, kekerasan dan khayalan tidak sesuai lagi dengan budaya bangsa Indonesia.

  Di Indonesia sekarang terdapat banyak pilihan media massa, baik cetak maupun elektronik. Surat kabar dan majallah semakin meningkat, baik kuantitas maupun kualitasnya. Demikian pula media elektronik seperti televisi. Selain milik pemerintah (TVRI) juga ada milik swasta seperti RCTI, SCTV, TPI, ANTV, Indosiar, Metro TV dan Trans TV, Trans7, dan TVOne Untuk masa datang mungkin jumlahnya akan semakin bertambah. Namun yang terlihat dengan nyata adalah dengan semakin meluasnya jaringan siaran televisi swasta sampai kepelosok Desa, sehingga masyarakat tidak perlu lagi mempergunakan antena parabola, cukup dengan mempergunakan

  6 antena UHF atau melalui antena kabel (Digital).

  Televisi memang telah menjadi penomena besar di abad ke 20, harus diakui bahwa perannya sangat besar dalam membentuk pola dan pendapat umum, termasuk pendapat umum untuk menyukai produk-produk industri tertentu, hal ini disebabkan program siaran yang disajikan makin lama makin menarik dan di biayai dengan dana yang cukup tinggi, sehingga tidak mengherangkan dapat memaksa halayak penontonnya untuk betah duduk berjam-jam didepan layar televisi. Apabila pemirsa duduk di depan layar televisi 8 jam pehari maka dapat dipastikan berapa besar pengaruh televisi merasuk kedalam setiap pribadi-pribadi halayak yang jumlahnya jutaan orang, sehingga cepat atau lambat akan mampu membentuk sikap, prilaku

  7 dan cara berfikir.

  Televisi belum lama berada ditengah masyarakat, tetapi para pemirsa nyaris melupakan bagaimana dunia tanpa televisi. Seandainya televisi tidak ada mungkin masyarakat tidak akan pernah kenal dengan Mohammad Ali Simulut besar membantai lawannya George Foreman di Kinshasa Zaire tahun 1973. Atau melihat Rudi Hartono, menjadi raja bulu tangkis dengan

6 Ibid., h. 5

  merebut gelar juara all England untuk kedelapan kalinya, atau sekarang bagaimana dahsyatnya Tsunami di Jepang dan sebagainya.

  Televisi tanpa disadari sebenarnya sudah banyak manusia khususnya remaja telah terjebak dalam suatu bahaya yang ditimbulkannya.

  Sebelum adanya TV ke rumah-rumah, masyarakat bisa menikmati waktu senggang sepuasnya. Menikmati kesenangan berdinamika dan berbudaya, rekreasi keluar rumah, mengunjungi tetangga, ke pantai, berolahraga, bercumbu dengan alam, dan saat ini kesempatan untuk menyadari hakekat alam itu telah berlalu. Sedikit demi sedikit, hak seseorang untuk menikmati

  8 realitas alam itu telah digerogoti oleh TV.

  Apabila program TV mulai disiarkan, maka sekian juta orang terpaku

  9

  menikmati acara yang sama. Dunia menjadi kampung besar. Ternyata TV telah mampu menghentikan kegiatan dan aktifitas manusia, dan hal tersebut tidak disadari. Dengan kebiasaan duduk dan berhayal di depan televisi timbullah sikap mental pasif, malas dan berat mengerjakan pekerjaan.

  Segalanya serba ingin gampang seperti yang disaksikan dalam kebanyakan film-film dilayar TV. Televisi telah mendatangkan kesenangan pasif. Kita lebih senang menonton orang lain di televisi, bekerja, bermain, ketimbang kita

  10 sendiri melalukannya.

  8 Azyumardi Azra, Esei-esei Intelektual Muslim dan Pendidikan Islam, (Cet. I; Jakarta : Logos Wacana Ilmu, 1999), h. 171 9 Ibid., h. 171

  Televisi memang sudah merupakan suatu kebutuhan, sehingga permintaan pesawat meningkat tajam dari tahun ketahun, demikian pula produsen berusaha meningkatkan kualitas produksinya, hal ini dapat dimengerti sebab televisi bisa memuaskan halayak penonton melalui berbagai program yang disiarkan, karena itu perkembangan televisi demikian cepat dan meluas, sehingga kadang-kadang manusia terpesona dan tidak dapat memahami sepenuhnya arah perkembangan yang akan terjadi dimasa

  11 datang.

  Salah satu cara untuk dapat mengikuti arah perkembangan tersebut adalah dengan menelusuri hakikat dan peran televisi itu sendiri sebagai media massa, kemudian mengerti mengenai dasar-dasar dan pekembangan teknik televisi serta memahami pengaruh serta akibatnya dan akhirnya baru mengetahui sistem perencanaan dan teknik produksi program siaran televisi.

  Perkembangan televisi saat sekarang ini dapat dikatakan sudah hampir menjangkau seluruh plosok-plosok desa terpencil, sehingga akibatnya, masyarakat dapat melihat, mendengar dan belajar secara langsung lewat media tersebut. Yang penulis tekankan adalah dengan kehadiran media tersebut, tidak hanya membawa manfaat bagi penonton tetapi yang jauh lebih berbahaya adalah pengaruh negatifnya terutama bagi kalangan remaja, apalagi dengan kehadiran video dan disk dengan blue

  

filmnya, kedua hal ini sudah hampir menjadi sarapan malam bagi remaja

  dikampung. Namun demikian untuk mengidentifikasi maraknya film tersebut sangat sulit, karena filmnya diperoleh secara sembunyi-sembunyi dan akan dijual kepada orang yang sudah dipercaya.

  Di daerah lain telah terbukti di kalangan remaja, di Jakarta misalnya sekitar 4 remaja dari 10 pelajar yang pernah melakukan hubungan seks diluar pernikahan. Kemudian penelitian juga dilakukan di Jawa Timur dan terbukti bahwa 42 remaja nakal yang sudah penah melakukan hubungan seks.

  Sementara didalam sebuah majallah, mahasiswa FISIP Universitas Airlangga memberitakan tentang adanya praktek prostitusi oleh mahasiswi. di Yogyakarta ketika diadakan penelitian dilingkungan SMA Kolese de Brito sekitar 22 % dari 497 siswa yang menyatakan setuju hubungan seksual diluar

  12 nikah.

  Moh. As’ad menyimpulkan bahwa ada peningkatan gejala yang memperihatinkan. Presentase remaja yang menyetujui hubungan seksual diluar nikah pada tahun 1972 hanya mencapai 9,6 % saja. Sementara pada tahun 1978, Sarlito Wirawan memperoleh proporsi 10 % remaja yang menyetujui hubungan seks diluar nikah. Kemudian majallah tempo pada 1981 memperoleh hasil bahwa sekitar 17 % remaja melakukan hubungan seks diluar nikah. Wimpie Pankahila pada tahun 1982 melaporkan 17,02 % reponden setuju berhubungan seks diluar nikah asal dasarnya suka sama

  13 suka. 12 H. Daldjoeni, Penelitian Hubungan seksual di Luar Nikah, Artikel Harian Surya, 9 Mei 1994 13

  Setelah reformasi sekarang ini, para remaja yang melakukan hubungan pra nikah, jumlahnya semakin hari semakin meningkat, dan hal tersebut apabila dibiarkan, maka 10 atau 15 tahun yang akan datang negeri yang mayoritas penduduknya muslim ini, (80 %) dari sekitar 230 Juta penduduk Indonesia, akan mengalami kehancuran aqidah dan kemerosotan moral, dan hal tersebut adalah merupakan sumber malapaetaka dan

  14 penyebab terjadinya Kolosi, Korupsi dan Nepotisme (KKN).

  Setelah media TV merambah sampai ke desa-desa maka suasana kampung yang tadinya sepi menjadi ramai, dalam waktu yang relatif singkat anak remaja menjadi pintar dan mempunyai wawasan yang luas disatu sisi, dan disisi lain banyak remaja yang melakukan prilaku yang menyimpang, seperti terjadinya kejahatan atau kenakalan remaja, seperti perkelahian antar dusun, perkelahian antar pelajar, judi dan mabuk-mabukan, orang tua tidak lagi dihargai atau dihormati oleh anaknya, selalu merasa sok’ pintar, para wanita memperlihatkan auratnya dan yang lebih memprihatinkan adalah terjadinya pergaulan bebas antara laki-laki dan perempuan dan hal tersebut dianggap biasa-biasa saja, sehingga tidak jarang diantara mereka melakukan perbuatan seks diluar nikah, tawuran sering terjadi hampir disetiap dusun, hal tersebut disebabkan adanya fanatisme kelompok, penulis terkesan ketika seo rang pelajar saya tanya “Kenapa sering terjadi perkelahian disekolahnmu? dia menjawab bahwa disekolah ada teman siswi yang menjadi idola buat para pelajar laki-laki, sehingga masing-masing mereka 14 ingin memiliki siswi tersebut, kecemburuan timbul akhirnya terjadilah perkelahian.

  Di samping itu terkadang mereka selalu ingin mendambakan kemewahan, baju- baju yang sedang “in” sandal, sepatu yang lagi keren sekarang seperti yang selalu di iklankan di TV sementara modal tidak ada, akhirnya terjadilah pencurian atau uang temannya dia rampas dengan paksa, penyalahgunaan narkoba sering terjadi di kalangan remaja yang obatnya dibawa oleh temannya yang datang dari kota, sehingga mereka semakin malas untuk berusaha dan berkarya.

  Untuk itu, dalam penelitian ini peneliti tertarik untuk meneliti tentang dampak siaran media TV terhadap perkembangan jiwa anak usia kelas VI MIS Muhammadiyah Parambambe Kecamatan Galesong Kabupaten Takalar sebagai upaya preventif terhadap dampak negatif yang ditimbulkan oleh media massa ini.

B. Rumusan Masalah

  Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan diatas. Maka Penelitian ini difokuskan kepada persoalan “Bagaimana pengaruh siaran media TV terhadap perkembangan jiwa anak usia kelas VI MIS Muhammadiyah Parambambe ”. Dan secara rinci fokus penelitian ini diuraikan dalam bentuk pertanyaan sebagai berikut :

  1. Bagaimana peran media TV dalam kehidupan manusia saat ini?

  2. Bagaimana perkembangan jiwa anak usia kelas VI MIS Muhammadiyah

  3. Bagaimana peranan media TV dalam perkembangan jiwa anak usia kelas

  VI MIS Muhammadiyah Parambambe?

C. Hipotesis

  Adapun jawaban sementara terhadap permasalahan di atas adalah sebagai berikut:

  1. Media TV merupakan salah satu media komunikasi yang berfungsi sebagai media penerangan, pendidikan, hiburan dan juga promosi dalam kehidupan manusia saat ini. Di era reformasi sekarang ini media elektronik inilah yang menjadi bagian terpenting dibandingkan media lainnya. Peran media TV sebagai salah satu sumber informasi sangat mempengaruhi pola pikir, sikap dan ucapan serta budaya pada kehidupan manusia saat ini.

  2. Jiwa anak pada usia kelas VI MIS Muhammadiyah Parambanbe berada pada masa pencarian jatidiri. Mereka akan meniru apa yang mereka lihat, dengar dan mereka rasakan dari lingkungannya. Ini adalah masa paling kritis, di mana lingkungan yang ada di Parambambe, baik lingkungan keluarga, lingkungan sekolah dan masyarakat harus memberikan contoh dan keteladanan yang baik pada anak-anak usia tersebut.

  3. Media TV membawa peran yang sangat besar dalam perkembangan jiwa anak, baik pengaruh negatif maupun positif. Adapun pengaruh negatif media TV tersebut adalah: 1) Terjadinya kenakalan anak, 2) Merenggangkan hubungan tali silaturahmi. Sedangkan dampak positifnya adalah: 1) Meningkatkan wawasan pengetahuan dan informasi anak, dan 2) Meningkatkan sikap kritis anak terhadap permasalahan yang ada.

D. Definisi Operasional dan Ruang Lingkup Penelitian

  Untuk menghindari terjadinya berbagai penafsiran terhadap judul penelitian ini, maka ada beberapa kata yang dianggap penting untuk diberikan pengertian-pengertian agar tidak terjadi interpretasi yang berbeda- beda. Skripsi ini berjudul “PERANAN MEDIA TV DALAM PERKEMBANGAN

  JIWA ANAK USIA KELAS VI MIS MUHAMMADIYAH PARAMBAMBE KECAMATAN GALESONG KABUPATEN TAKALAR ”

  Peranan artinya bagian yang dimainkan seorang pemain (dl film, sandiwara, dan sebagainya), tindakan yg dilakukan oleh seseorang dalam

  15

  suatu peristiwa. Bertolak dari kutipan ini tampak dengan jelas bahwa segala sesuatu yang dapat dilihat, didengar dan dirasakan, dapat memberi peranan yang efektif dalam pertumbuhan dan perkembangan jiwa anak.

  TV atau Televisi diartikan sebagai pesawat sistem penyiaran gambar obyek yang bergerak yang disertai dengan bunyi (suara) melalui kabel atau melalui angkasa dengan menggunakan alat yang mengubah cahaya (gambar) dengan bunyi (suara) menjadi gelombang listrik dan mengubahnya kembali menjadi bekas cahaya yang dapat dilihat dan bunyi yang dapat didengar, digunakan untuk penyiaran pertunjukan, berita dan lain 15

  16

  sebagainya. Oemar Hamalik memberikan devenisi bahwa televisi adalah “an electronic motion picture with conjoined or attendant sound; both picture

  

and sound reach the eye and ear simultaneously from a remote broadcast

point” dari perumusan ini diartikan sebagai suatu perlengkapan elektronis,

  yang pada dasarnya adalah sama dengan gambar hidup yang meliputi

  17 gambar dan suara.

  Perkembangan ialah proses perubahan yang dialami oleh organisme dari sejak permulaan sampai titik akhir, yakni sampai perkembangan itu telah

  18

  selesai. Menurut Crow, perkembangan adalah erat kaitannya dengan jiwa baik pertumbuhan maupun kemampuan pembawaan dari pada tingkah laku

  19 yang peka (sensitif) terhadap rangsangan-rangsangan sekitar.

  Jiwa, adalah roh manusia, keutuhan yang terjadi dan perasaan batin,

  20

  pikiran, angan-angan. Jadi jiwa ialah roh yang ada dalam tubuh manusia yang berfungsi sebagai alat hidup manusia.

  Anak usia kelas VI adalah anak-anak yang berada dalam rentang usia 11 sampai dengan 13 tahun.

  16 17 Ibid., h. 919 Oemar Hamalik, Media Pendidikan, (Cet. VI; Bandung : Citra Aditya Bakti, 1989),

  h. 116 18 19 Ibid., h. 731.

  H.M. Arifin, Psikologi dan Beberapa Aspek Kehidupan Rohaniah Manusia (Jakarta: Bulan Bintang, 1997), h. 21. 20 Dari uraian tersebut dapat disimpulkan bahwa maksud judul skripsi ini adalah dampak atau pengaruh yang ditimbulkan oleh siaran atau tayangan televisi terhadap perkembangan perkembangan jiwa anak usia kelas VI MIS Muhammadiyah Parambambe Kecamatan Galesong Kabupaten Takalar.

  Ruang lingkup pembahasan dalam skripsi ini adalah peranan siaran media TV dalam perkembangan jiwa anak usia kelas VI MIS Muhammadiyah Parambambe dan peranan orang tua dalam mendampingi anak usia kelas VI MIS Muhammadiyah Parambambe dalam menonton siaran media TV.

E. Tujuan dan Kegunaan Penelitian

   1. Tujuan Penelitian

  Tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini: a. Untuk mengetahui peran media TV dalam kehidupan manusia saat ini.

  b. Untuk mengetahui perkembangan jiwa anak usia kelas VI MIS Muhammadiyah Parambambe.

  c. Untuk mengetahui peranan media TV dalam perkembangan jiwa anak usia kelas VI MIS Muhammadiyah Parambambe.

   2. Kegunaan Penelitian

  a. Kegunaan Ilmiah; Sebagai suatu karya ilmiah, tesis ini diharapkan dapat memberikan konstribusi pemikiran yang signifikan dikalangan para pemikir dan intelektual sehingga semakin menambah khazanah ilmu pengetahuan kagamaan, di samping itu tulisan ini diharapkan dapat menjadi bahan b. Kegunaan Praktis; Diharapkan penelitian ini dapat menjadi bahan renungan dan bahan masukan kepada pemerintah setempat, para muballigh, masyarakat dan orang tua, tentang dampak negatif yang ditimbulkan oleh media ini khususnya terhadap diri remaja, sehingga mereka dapat bersama-sama menaggulangi pengaruh negatif media tersebut.

F. Garis Besar Isi Skripsi

  Skripsi ini memiliki 5 bab yang dimulai dari pendahuluan dan diakhiri dengan penutup dengan sistematika sebagai berikut: Bab pertama adalah bab pendahuluan yang meliputi latar belakang, dan mengungkapkan hal-hal yang berkaitan masalah yang menjadi pokok pembahasan dalam skripsi, rumusan masalah, hipotesis sebagai jawaban sementara, definisi operasional dan ruang lingkup penelitian, tujuan dan kegunaan penelitian serta garis besar isi skripsi.

  Kedua tinjauan pustaka yang meliputi pembahasan mengenai media TV dan pembahasan mengenai perkembangan jiwa anak usia MI.

  Ketiga metode penelitian yang meliputi populasi dan sampel, instrumen penelitian, prosedur pengumpulan data, dan teknik analisis data.

  Bab keempat hasil penelitian, uraian meliputi selayang pandang lokasi penelitian, peran media TV dalam kehidupan manusia saat ini, perkembangan jiwa anak usia kelas VI MIS Muhammadiyah Parambambe, dan peranan media TV terhadap perkembangan jiwa anak usia kelas VI MIS Muhammadiyah Parambambe.

  Bab kelima merupakan bab penutup yang didalamnya menguraikan tentang kesimpulan, implikasi penelitian serta daftar pustaka.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Media TV

1. Pengertian Media Massa

  Saluran komunikasi merupakan alat melalui sumber komunikasi untuk menyampaikan pesan-pesan (messages) kepada penerima (receiver).

  Saluran ini dapat dianggap sebagai penerus/penyampai pesan, berasal dari sumber informasi kepada tujuan informasi. Komunikasi dari mulut ke mulut yang terjadi dalam interaksi tatap muka antara beberapa pribadi disebut

  1 sebagai komunikasi antar pribadi.

  Dalam komunikasi antar pribadi, yang menjadi saluran maupun sumber komunikasi adalah pemrakarsa komunikasi. Saluran komunikasi melalui media massa adalah semua alat penyampai pesan-pesan yang melibatkan mekanisme untuk mencapai audience yang luas dan tak terbatas.

  Surat kabar, majalah, radio, televisi, film, poster, dan spanduk merupakan alat yang memungkinkan sumber informasi menjangkau audience dalam jumlah yang sangat besar dan tersebar luas.

  Jadi dari definisi di atas, maka media massa mempunyai lima

  2

  komponen variabel, yaitu sumber, khalayak, pesan proses dan konteks, adapun kelima komponen tersebut adalah: 1 Eduard Depari, Peranan Komunikasi Massa dalam Pembangunan (Cet. VII; Bandung: Gadjah Mada University Press, 1998), h. 17. 2

  1. Sumber; Media massa adalah suatu organisasi kompleks yang mengeluarkan biaya besar untuk menyusun dan mengirimkan untuk menyampaikan pesan.

  2. Khalayak; Media massa adalah komunikasi yang ditujukan kepada massa, yaitu khalayak yang jumlahnya besar yang bersifat heterogen dan anonim.

  3. Pesan; Media massa adalah pesan dalam komunikasi massa yang bersifat umum. Setiap orang dapat mengetahui pesan-pesan komunikasi massa melalui media massa.

  4. Proses; Ada dua proses dalam komunikasi massa yaitu: a) komunikasi massa dalam media massa merupakan proses satu arah (proses mengalirnya pesan). Komunikasi ini berjalan dari sumber penyusun ke penerima pesan dan tidak secara lansung dikembalikan kecuali dalam bentuk umpan balik tertunda. b) komunikasi massa dalam media massa merupakan proses dua arah (proses seleksi). Baik media maupun khalayak melakukan seleksi. Media menyeleksi khalayak sasaran dan sasaran atau penerima menyeleksi dari semua media yang ada, pesan manakah yang akan mereka ikuti.

  5. Konteks; Biasanya konteks komunikasi massa pada media massa berlangsung dalam suatu konteks sosial. Media mempengaruhi konteks sosial masyarakat, dan konteks sosial masyarakat mempengaruhi media massa. Konteks yang dimaksud adalah situasi yang ada hubungannya dengan kejadian.

  Dengan demikian berangkat dari kelima komponen variabel di atas maka media massa adalah proses untuk menyampaikan pesan atau informasi melalui sumber berupa koran, majalah, radio, televisi, film, poster, spanduk dan internet, kepada khalayak untuk mempengaruhi masyarakat.

2. Karakteristik Media Massa

  Media massa modern terdiri dari media cetak dan media elektronik. Ia merupakan media komunikasi informasi sekaligus menjadi konsumsi penting bagi masyarakat. Ini dapat dilihat pada pertumbuhan dan perkembangan media massa, baik dalam kuantitas maupun kualitasnya. Meningkatnya jumlah stasiun televisi pada beberapa tahun terakhir ini, suatu pertanda bahwa masyarakat sangat butuh informasi, di samping itu media cetak pun terus berkembang.

  Adapun karakteristik media massa antara lain:

  a. Publisitas, yakni bahwa media massa diperuntukkan bagi masyarakat umum. Tidak ada batasan siapa saja boleh membaca, melihat atau menonton karena itu, berita, artikel, tajuk rencana, dan rubrik-rubrik lainnya harus bersifat umum dan menyangkut kepentingan umum. Jika sewaktu-waktu anda menemukan suatu tulisan atau berita menyangkut perorangan, hal itu dapat dimuat oleh perusahaan surat kabar atau televisi karena diasumsikan bahwa secara umum berita itu dianggap mengandung unsur human interest sekaligus berisi message yang dapat memberikan manfaat bagi umum.

  b. Universalitas, yakni bahwa media massa harus memuat aneka informasi dunia tentang segala aspek hidup dan kehidupan umat manusia. Karena itu, media yang tidak mencerminkan universalitas tidak termasuk media massa.

  c. Aktualitas, yakni media massa harus mampu menyampaikan informasi secara cepat kepada khalayak. Dewasa ini, media massa dituntut untuk

  3 mampu bersaing dengan media jurnalistik lainnya.

  Ketika sebuah rumah telah dilengkapi pesawat televisi dan radio bahkan dengan memasang antena parabola sekalipun, telah banyak menyajikan berita-berita yang hampir sama, koran masih tetap datang dalam kapasitas dan kredibilitasnya yang khas. Semua media massa yang menyajikan berita tentang peristiwa-peristiwa tersebut laris secara bersama- sama. Karena setiap bentuk dan jenis media berusaha tampil beda dan menunjukkan cara dan ciri khasnya sendiri.

  Kasus seperti ini setidaknya mengilustrasikan dua hal, yaitu: 1) bahwa setiap bentuk media massa memiliki karakteristik masing-masing dalam menyiasati publik dalam menyajikan sebuah berita, 2) melalui karakteristik itu pula, setiap media dapat bekerjasama saling melengkapi, tetapi juga sekaligus berkompetisi dalam meraih minat masyarakat sebagai sasaran utamanya.

3. Jenis-jenis Media Massa

  Media massa terdiri dari dua bentuk, yaitu media cetak dan media elektronik yang dideskripsikan sebagai berikut: a. Media Cetak Pertumbuhan dan perkembangan media cetak sejalan dengan perubahan masyarakat dan kemajuan ilmu dan teknologi. Perkembangan dapat kita lihat dari sisi perwajahannya, spesifikasi bahasanya, kualitas pesan-pesannya, dan lain sebagainya. Jenis-jenis media cetak antara lain adalah: 1) Surat kabar; atau biasa juga disebut koran merupakan salah satu kekuatan sosial dan ekonomi yang cukup penting dalam masyarakat.

  Sebagai suatu perusahaan, pers terus berupaya melakukan perubahan- perubahan. Sehingga dapat ditemukan cara serta gaya baru khususnya dalam sistem pengelolaan pers, terlebih lagi setelah munculnya satelit komunikasi, pers semakin memiliki peluang besar untuk maju dan bekerja

  4

  secara cepat. Melalui satelit komunikasi, misalnya telah memungkinkan dunia pers untuk bisa mengirimkan berita-berita lewat facsimile atau internet, sehingga berita-berita yang datang dari berbagai daerah kejadian dapat sampai dengan cepat ke kantor redaksi. Dengan demikian, prinsip aktualitas pers tetap dapat dipertahankan dan terpelihara utuh. 2) Majalah; mulai berkembang sejak akhir abad ke-19. Ketika media tersebut hadir sebagai media hiburan utama, karena saat itu, baik radio maupun televisi belum banyak dikenal orang. Karena perkembangannya yang begitu cepat pesat, baik dalam bentuk, ukuran, maupun popularitasnya, sirkulasi majalah terbukti meningkat cepat. Implikasinya, lebih banyak majalah itu terjual, lebih banyak juga perusahaan tertarik untuk mengiklankan produknya lewat majalah itu. Sehingga pada gilirannya hal itu dapat berpengaruh pada upaya penyediaan halaman-halaman khusus

  5

  untuk iklan. Pada era selanjutnya, majalah terus berkembang dan memiliki metode serta strategi masing-masing khususnya dalam menyiasati masyarakat pembacanya. Majalah Time misalnya, terbit untuk mengunjungi kelas masyarakat terpelajar dan orang-orang bisnis.

  3) Buku; ketika koran dan majalah sudah maju kemudian radio dan televisi secara berturut-turut juga muncul sebagai media massa, maka kelompok pesianistis meramalkan akan suramnya masa depan dunia perbukuan. Buku akan tergeser oleh perkembangan media cetak dan media elektronik lainnya. Kecenderungan masyarakat berubah bersamaan dengan semakin kuatnya efek media elektronik. Menurutnya, "kita bakal menjadi masyarakat visual dan meninggalkan lembaran-lembaran yang tercetak".

  Akan tetapi, kenyataan menunjukkan sebaliknya, buku tetap survive dan bahkan merupakan media yang amat penting dalam kehidupan

  6

  masyarakat. Buku menawarkan informasi penting tentang ilmu pengetahuan. Buku menjadi guru yang paling setia bagi masyarakat terpelajar; buku menyajikan hiburan dan menjadi teman yang paling dekat bagi para penggemarnya. Buku dapat dinikmati ulang dan berulang-ulang.

  Karenanya, ia mampu melakukan reformasi peradaban manusia di 5 Lihat Asep Saeful Muhtadi, Jurnalistik Pendekatan Teori dan Praktek (Cet. I; Jakarta: Logos Wacana Ilmu, 1999), h. 91. manapun ia berada. Jurnalistik buku kini telah menempati posisi penting sebagai sumber segala informasi, dari yang bersifat hiburan, keterampilan praktis, hingga yang lebih bersifat ilmiah. Dari sisi bentuk dan penampilannya, buku menyajikan yang terbaik buat pembaca. Bahkan untuk meningkatkan daya tarik pembaca, kini buku dilengkapi dengan ilustrasi gambar dan foto, sehingga sepintas tampak seperti majalah berukuran tebal.

  b. Media Elektronik Penemuan baru di bidang teknologi komunikasi dan informasi telah mendorong terus berkembangnya media elektronik. Berbagai kemajuan dan perubahan terjadi dalam percepatan yang semakin meningkat. Dalam kemajuan dan perkembangannya sebagai media massa elektronik, berikut ini penulis akan memaparkan perkembangan radio dan televisi, yaitu: 1) Radio; Kehadiran radio sebagai media massa elektronik memasuki setiap sudut kehidupan masyarakat, menawarkan hiburan musik bagi para pendengarnya. Siaran radio bisa tetap mendatangi pendengar setianya di setiap saat dan di mana saja ia berada, karena ia mudah dibawa ke

  7 mana-mana, ia tak terhalangi sebesar apapun dan lain sebagainya.

  Radio memang memiliki banyak kelebihan. Ia memiliki kesederhanaan bentuk (portability), ia bisa dinikmati secara bersamaan di saat menikmati media massa lain, seperti surat kabar, majalah, atau buku. Alunan musik dalam suara yang menyejukkan menambah kegairahan suasana di saat kita membaca buku atau majalah, dan lain sebagainya.

  2) Televisi; televisi boleh dikata telah mendominasi semua waktu luang

  8

  setiap orang. Dari hasil penelitian yang pernah dilakukan pada masyarakat Amerika Serikat ditemukan bahwa hampir setiap orang di benua itu menghabiskan waktunya antara 6

  • – 7 jam perminggu untuk menonton TV. Di Australia, anak-anak rata-rata terlambat bangun pagi ke sekolah karena banyak menonton TV di malam hari, sementara di Indonesia, pemakaian TV di kalangan anak-anak meningkat pada waktu

  9

  libur, bahkan bisa melebih 8 jam perhari. Televisi mulai diperkenalkan kepada publik pada acara pameran dunia tahun 1939. Perjalanannya terus melaju, sehingga tahun 1950-an, dikenal sebagai "Televisi's Golden

  10 Era", sejalan dengan sebutan zaman keemasan. Pada tahun 1960-an,

  TV sudah memasuki berbagai sektor kehidupan, termasuk kehidupan politik. TV mulai dimanfaatkan untuk kepentingan-kepentingan politik praktis. Perdebatan politik antara Kennedy dan Nixon menjelang pemilihan Presiden Amerika tahun 1960 dan terpilihnya Jimmy Carter 8 Sejumlah pakar komunikasi menyatakan bahwa gejala dominasi kebudayaan pada

beberapa negara terlihat melalui sarana teknologi televisi, pengaruhnya sungguh luar biasa.

  

Pada era televisi sekarang sudah mulai menyimpang, tak hanya demokratisasi terancam,

tapi juga ada kecenderungan homogenisasi global. Dengan demikian, TV berubah menjadi

alat imperialisme baru. Lihat Marwah Daud Ibrahim, TV Sudah Mendominasi Kita, dalam

Dedy Mulyana (ed.), op. cit., h. 221 9 – 223.

  Lihat Hafied Cangara, op. cit., h. 134 10 – 135.

  Televisi disebut demikian karena ia terus berkembang pesat dan semakin populer

di masyarakat. Ada beberepa programnya yang sangat menarik perhatian publik ketika itu, disiarkan secara terbuka lewat televisi. Carter bahkan mendapat julukan "The President of Media", karena keberhasilannya menduduki kursi

  11 kepresidenan lebih ditentukan oleh media massa khususnya televisi.

3. Media TV dan Pengaruhnya dalam Kehidupan Manusia

  Komunikasi berasal dari bahasa latin communis yang artinya membuat kebersamaan atau membangun kebersamaan antara dua orang atau lebih sedangkan communico berarti membagi, jadi komunikasi diartikan sebagai proses memberitahukan dengan maksud membentuk persamaan persepsi terhadap suatu pesan. Proses ini menunjukkan kepada pihak yang memberitahukan (komunikator) dan pihak yang diberitahu (komunikasi) serta isi pemberitahuan (informasi).

  Massa diartikan sejumlah orang mengikuti peristiwa atau kejadian secara tidak terikat waktu atau tempat tertentu dan serentak yang mengikuti massa adalah persamaan minat dan persamaan perhatian serta persamaan kepentingan tentang minat dan persamaan perhatian serta persamaan kepentingan tentang suatu kejadian yang menyangkut umum intensitas massa bertambah jumlahnya apabila peristiwa yang mengikat disalurkan melalui media modern seperti radio, surat kabar, majalah, televisi, film atau media-media lainnya.

  Komunikasi massa (mass communication), ditinjau dari penggunaan

  12 kata, communication berarti merujuk pada komunikasi itu sendiri. 11 Lihat ibid. Sedangkan kata communication, berarti proses komunikasi yang mengarah kepada penggunaan media massa secara periodic seperti radio, majalah, televisi, film dan media-media lainnya.