Kedudukan Dokumen RPIJM Bidang Cipta Karya
Pendahuluan
Bab 1
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Untuk dapat mewujudkan bangsa yang mandiri, maju, adil, dan
makmur seperti yang dicita-citakan pada Rencana Pembangunan Jangka
Panjang
Nasional
pembangunan
(RPJPN)
nasional
2005-2025,
yang
mantap,
diperlukan
penyelenggaraan
termasuk
penyelenggaraan
pembangunan Bidang Cipta Karya/Permukiman. Peran pembangunan
Bidang
Cipta
Karya
khususnya
dalam
peningkatan
sosial
ekonomi
masyarakat Indonesia antara lain dengan (i) mewujudkan kota tanpa
permukiman kumuh, (ii) mewujudkan lingkungan perkotaan dan perdesaan
yang sesuai dengan kehidupan yang baik, berkelanjutan, serta mampu
memberikan nilai tambah bagi masyarakat, serta (iii) pembangunan dan
penyediaan air minum dan sanitasi yang diarahkan untuk mewujudkan
terpenuhinya kebutuhan dasar masyarakat serta kebutuhan sektor-sektor
RPIJM Bidang Cipta Karya| 2018 – 2022
DINAS PEKERJAAN UMUM KABUPATEN BIAK NUMFOR
I-1
Pendahuluan
terkait lainnya, seperti industri, perdagangan, transportasi, pariwisata, dan
jasa sebagai upaya mendorong pertumbuhan ekonomi.
Penyelenggaraan infrastruktur Bidang Cipta Karya, sesuai dengan
amanat Undang-Undang No. 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah
dan Peraturan Pemerintah No. 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan
Pemerintahan antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi, dan
Pemerintahan
Daerah
Kabupaten/Kota,
merupakan
tanggung
jawab
bersama, antara Pemerintah Pusat, Pemerintah Provinsi, serta Pemerintah
Kabupaten/Kota, yang diselenggarakan bersama dengan masyarakat dan
dunia usaha. Pemerintah Pusat berperan dalam pengaturan, pembinaan,
dan pengawasan, sedangkan Pemerintah Provinsi dan Kabupaten/Kota
memiliki
peran
yang
lebih
besar
dalam
pelaksanaan
pembangunan
infrastruktur Bidang Cipta Karya. Dengan dengan kerjasama berbagai
stakeholders pembangunan Bidang Cipta Karya, diharapkan 3 (tiga)
strategic goals Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat dapat
tercapai, yaitu (i) meningkatkan pertumbuhan ekonomi kota dan desa, (ii)
meningkatkan kesejahteraan masyarakat, serta (iii) meningkatkan kualitas
lingkungan.
Dalam rangka pengembangan permukiman yang layak huni dan
berkelanjutan, Direktorat Jenderal Cipta Karya, Kementerian Pekerjaan
Umum dan Perumahan Rakyat, mengembangkan konsep perencanaan
pembangunan infrastruktur Bidang Cipta Karya yang terintegrasi berupa
Rencana Terpadu dan Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah
(RPIJM) Bidang Cipta Karya, sebagai upaya mewujudkan keterpaduan
RPIJM Bidang Cipta Karya| 2018 – 2022
DINAS PEKERJAAN UMUM KABUPATEN BIAK NUMFOR
I-2
Pendahuluan
pembangunan di kabupaten/kota. RPIJM Bidang Cipta Karya disusun oleh
Pemerintah Kabupaten/Kota melalui fasilitasi Pemerintah Provinsi yang
mengintegrasikan kebijakan skala nasional, provinsi, dan kabupaten/kota,
baik kebijakan spasial maupun sektoral. Melalui perencanaan yang rasional
dan inklusif, diharapkan keterpaduan pembangunan Bidang Cipta Karya
dapat
terwujud,
dengan
mempertimbangkan
aspek
lingkungan,
kelembagaan, dan kemampuan keuangan daerah.
1.2
Maksud dan Tujuan
Maksud disusunnya RPIJM Bidang Cipta Karya adalah untuk
mewujudkan
kemandirian
kabupaten/kota
dalam
penyelenggaraan
infrastruktur permukiman yang berkelanjutan, baik di perkotaan maupun
perdesaan.
Adapun tujuan dari disusunnya RPIJM Bidang Cipta Karya adalah
sebagai
dokumen
acuan
dalam
perencanaan,
pemrograman,
dan
penganggaran pembangunan infrastruktur Bidang Cipta Karya. RPIJM
memuat rencana program dan investasi dalam jangka waktu lima tahun
yang mencakup multi sektor, multi sumber pendanaan, dan multi
stakeholders.
1.3
Kedudukan Dokumen RPIJM Bidang Cipta Karya
Rencana Terpadu dan Program Investasi Infrastruktur Jangka
Menengah (RPIJM) Bidang Cipta Karya merupakan dokumen perencanaan
dan pemrograman pembangunan infrastruktur Bidang Cipta Karya yang
disusun oleh Pemerintah Kabupaten/Kota dengan jangka waktu 5 (lima)
RPIJM Bidang Cipta Karya| 2018 – 2022
DINAS PEKERJAAN UMUM KABUPATEN BIAK NUMFOR
I-3
Pendahuluan
tahun, dan dilaksanakan oleh Pemerintah Pusat, Pemerintah Provinsi,
Pemerintah
Kabupaten/Kota,
masyarakat,
dan
dunia
usaha
dengan
mengacu kepada Peraturan Pemerintah Nomor 14 Tahun 2016 Tentang
Penyelenggaraan
Perumahan
dan
Kawasan
Permukiman,
dan
memperhatikan rencana tata ruang skala nasional, provinsi, dan kabupaten
kota,
dan
Rencana
Wilayah
Pengembangan
Strategis
(WPS)
untuk
mewujudkan keterpaduan pembangunan permukiman yang layak huni dan
berkelanjutan.
RPIJM Bidang Cipta Karya disusun dengan mengintegrasikan
berbagai dokumen perencanaan spasial maupun sektoral, mulai dari tingkat
pusat, provinsi, hingga kabupaten/kota. RPIJM Bidang Cipta Karya disusun
sebagai dokumen teknis operasional pembangunan infrastruktur Bidang
Cipta Karya sesuai dengan dokumen rencana yang ada, dengan perkuatan
pada rencana investasi sesuai dengan kebutuhan dan kapasitas Daerah.
Gambar 1.1 memaparkan kedudukan
RPIJM Bidang Cipta Karya pada
sistem perencanaan pembangunan infrastruktur Bidang Cipta Karya.
Pada Gambar 1.1 dapat di lihat bahwa RPIJM Bidang Cipta
Karya,selain
mengacu
pada
Rencana
Strategis
Cipta
Karya,
juga
mengintegrasikan rencana sektoral Bidang Cipta Karya, antara lain Rencana
Induk Sistem Penyediaan Air Minum (RISPAM), Strategi Sanitasi Kota (SSK),
serta Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan (RTBL), dalam rangka
mewujudkan keterpaduan pembangunan permukiman yang berkelanjutan.
RPIJM Bidang Cipta Karya| 2018 – 2022
DINAS PEKERJAAN UMUM KABUPATEN BIAK NUMFOR
I-4
Pendahuluan
Gambar 1.1
Kedudukan RPIJM sesuai PP 14/2016, dan
pada Dokumen Perencanaan Bidang Cipta Karya
RPIJM Bidang Cipta Karya| 2018 – 2022
DINAS PEKERJAAN UMUM KABUPATEN BIAK NUMFOR
I-5
Pendahuluan
1.3.1.
Keterkaitan RPIJM dengan Dokumen Perencanaan Bidang
Cipta Karya Kabupaten/kota
Rencana Terpadu dan Program Investasi Infrastruktur Jangka
Menengah
(RPIJM)
adalah
rencana
dan
program
pembangunan
infrastruktur tahunan dalam periode tiga hingga lima tahun, yang
mensinkronkan
kegiatan
pembangunan
infrastruktur,
baik
yang
dilaksanakan dan dibiayai pemerintah, pemerintah daerah, maupun oleh
masyarakat/dunia usaha. Khusus untuk Bidang Cipta Karya, rencana dan
program
pembangunan
infrastruktur
yang
terdapat
pada
RPIJM
dioperasionalkan melalui RPIJM Bidang Cipta Karya, untuk selanjutnya
dilaksanakan pembangunannya oleh seluruh pelaku pembangunan Bidang
Cipta Karya. Gambar 1.2 memaparkan Keterkaitan RPIJM Bidang Cipta
Karya dengan RPIJM Bidang Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat dan
dokumen perencanaan pembangunan di daerah (Kabupaten/Kota).
Gambar 1.2
Sinergi Dokumen Perencanaan Program
BidangBidang Cipta Karya
RPIJM Bidang Cipta Karya| 2018 – 2022
DINAS PEKERJAAN UMUM KABUPATEN BIAK NUMFOR
I-6
Pendahuluan
Pembangunan infrastruktur Bidang Cipta Karya dilaksanakan
secara bersama (concurrent) antara pemerintah daerah dan pusat untuk
mewujudkan gerakan nasional 100-0-100.Dalam mendukung perwujudan
permukiman yang layak huni, perlu sinergitas RPJMN, Renstra Bidang
Cipta Karya dan RPJMD sehingga tercipta keterpaduan pembangunan yang
sesuai dengan tujuan amanat pembangunan nasional. Sedangkan di tingkat
Provinsi dan Kabupaten/Kota, Pemerintah Daerah diharapkan menyusun
Rencana Aksi Daerah Gerakan 100-0-100 dan RPIJM Bidang Cipta Karya.
Pada Gambar 1.2 dapat dilihat bahwa arah kebijakan, rencana
dan indikasi program terkait khusus untuk Bidang Cipta Karya yang
tercantum pada Perda RTRWK, Perda Perbup/Perwali RPJMD, RPIJM
Bidang PU, dan Perda Bangunan Gedung merupakan acuan dasar integrasi
rencana pembangunan permukiman.
Integrasi rencana pembangunan
permukiman berisikan arahan kebijakan pengembangan permukiman di
kabupaten/kota tersebut, untuk selanjutnya diterjemahkan pada rencana
induk masing-masing sektor, seperti Rencana Induk Sistem Penyediaan Air
Minum (RISPAM), Strategi Sanitasi Kota (SSK), dan Rencana Tata Bangunan
dan Lingkungan (RTBL).
Khusus untuk Kawasan Strategis Kabupaten/Kota (KSK), yaitu
wilayah
pengaruh
yang
penataan
sangat
ruangnya
penting
dalam
diprioritaskan
lingkup
karena
mempunyai
kabupaten/kota
terhadap
pertumbuhan ekonomi, kesejahteraan sosial masyarakat, budaya, dan/atau
lingkungan,
rencana
pembangunan
infrastruktur
permukiman
dapat
dikembangkan lebih rinci melalui Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan
di Kawasan Strategis Kabupaten/Kota (RTBL KSK). RTBL KSK berisikan
RPIJM Bidang Cipta Karya| 2018 – 2022
DINAS PEKERJAAN UMUM KABUPATEN BIAK NUMFOR
I-7
Pendahuluan
rencana aksi program strategis dalam penanganan kegiatan permukiman
dan pembangunan infrastruktur Bidang Cipta Karya pada kawasan
prioritas
di
perkotaan,
dalam
hal
ini
di
KSK
berdasarkan
RTRW
Kabupaten/Kota.
Seluruh
dokumen
perencanaan
yang
ada
selanjutnya
dioperasionalkan melalui RPIJM Bidang Cipta Karya, memuat rencana
investasi
yang
melibatkan
Pemerintah
Pusat,
Pemerintah
Provinsi,
Pemerintah Kabupaten/Kota, dunia usaha, masyarakat, dan bantuan
pembiayaan
disusun
pembangunan
dengan
lainnya.
Seluruh
mempertimbangkan
rencana
aspek
investasi,
lingkungan
dan
yang
sosial,
kelembagaan, serta kapasitas keuangan daerah, kemudian disusun dalam
matriks program lima tahunan dan untuk selanjutnya dibagi dalam rencana
tahunan.
1.3.2.
Prinsip Penyusunan RPIJM Bidang Cipta Karya
Pengembangan Prinsip dasar RPIJM secara sederhana adalah:
1.
Multi Tahun, yang diwujudkan dalam kerangka waktu 5 (lima)
tahun untuk rencana investasi yang disusun.
2.
Multi Sektor, yaitu mencakup sektor/bidang pengembangan
sistem penyediaan air minum, pengembangan sistem pelayanan
persampahan,
pengembangan
sistem
pelayanan
air
limbah,
pengembangan sistem pematusan kota/drainase, peningkatan
kualitas
kawasan
kumuh
dan
peremajaan
permukiman,
penanganan kawasan kumuh, pengembangan kawasan dan ruang
RPIJM Bidang Cipta Karya| 2018 – 2022
DINAS PEKERJAAN UMUM KABUPATEN BIAK NUMFOR
I-8
Pendahuluan
terbuka hijau, serta penanggulangan kebakaran dan penataan
bangunan gedung.
3.
Multi Sumber Pendanaan, yaitu memadukan sumber pendanaan
pemerintah, sumber pendanaan swasta, dan masyarakat. Sumber
pendanaan pemerintah dapat terdiri dari APBN, APBD Provinsi,
APBD Kabupaten/Kota, sedangkan dana swasta dapat berupa
Kerjasama
Pemerintah
Responsibility
(CSR).
Swasta
(KPS)
Masyarakat
dan
dapat
Coorporate
Social
berkontribusi
dalam
pemberdayaan masyarakat, antara lain dalam bentuk barang dan
jasa.
4.
Multi Stakeholder, yaitu melibatkan masyarakat, pemerintah,
dan
swasta
sebagai
pelaku
pembangunan
dalam
proses
penyusunan RPIJM Bidang Cipta Karya maupun pada saat
pelaksanaan program.
5.
Partisipatif, yaitu memperhatikan kebutuhan dan kemampuan
daerah
(kabupaten/kota
dan
provinsi)
sesuai
karakteristik
setempat (bottom-up).
Dengan 5 (lima) prinsip dasar tersebut, diharapkan kemandirian
daerah dapat terwujud, sehingga pembangunan yang efektif dan efisien
dapat tercapai. RPIJM Bidang Cipta Karya bersifat dinamis dan dapat
dikaji.(review) setiap tahunnya dalam rangka penyesuaian dengan arahan
pembangunan yang ada sesuai dengan kebutuhan daerah.
RPIJM Bidang Cipta Karya| 2018 – 2022
DINAS PEKERJAAN UMUM KABUPATEN BIAK NUMFOR
I-9
Pendahuluan
1.3.3.
Landasan Hukum
Arahan Penyusunan RPIJM bertitik tolak pada Arahan Kebijakan
peraturan perundangan yang mengarah pada Setiap Kabupaten/Kota Wajib
Menyusun Dokumen Perencanaan Bidang Cipta Karyayang mengacu
terhadap referensi hukum, yakni:
•
Undang-undang No. 23 Tahun 2014 tentang Pemerintah Daerah
•
Perpres No. 2 tahun 2015 tentang Rencana Pembangunan Jangka
Menengah (RPJMN) 2015-2019
•
Undang-undang No. 01 Tahun 2011 tentang Perumahan dan Kawasan
Permukiman
•
Peraturan Pemerintah No. 14 tahun 2016 tentang Penyelenggaraan
Perumahan dan Kawasan Permukiman
•
Permen PUPR No. 13/RPT/M/2015 tentang Rencana Strategis (Renstra)
Kementerian Pekerjaan Umum
Dalam Penyusunan RPIJM Kabupaten Biak Numfor mengacu dan
berpedoman pada Peraturan dan Undang-Undang yang telah disusun
sebelumnya yakni:
A.
Undang-Undang :
•
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 22dan 25 tahun 1999
tentang Otonomi Daerah
•
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor21 Tahun 2001 tentang
Ekonomi Khusus Papua;
RPIJM Bidang Cipta Karya| 2018 – 2022
DINAS PEKERJAAN UMUM KABUPATEN BIAK NUMFOR
I-10
Pendahuluan
•
Undang-undang Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2007
tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional;
•
Undang-undang Republik Indonesia Nomor 26 Tahun 2007
tentang Penataan Ruang;
•
Undang-undang Republik IndonesiaNomor 18 Tahun 2008 tentang
Pengelolaan Sampah;
•
Undang-undang Republik IndonesiaNomor 7 Tahun 2004 tentang
Sumber daya Air;
•
Undang-undang Republik IndonesiaNomor 25 Tahun 2004 tentang
Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional;
•
Undang-undang Republik Indonesia Nomor 33 Tahun 2004
tentang Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan
Pemerintah Daerah;
•
Undang-undang Republik IndonesiaNomor 38 Tahun 2004 tentang
Jalan;
•
Undang-undang
Nomor
28
Tahun
2002
tentang
Bangunan
Gedung.
•
Undang-undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan
Negara
•
B.
Undang-undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara;
Peraturan Pemerintah Republik Indonesi (PP RI)
RPIJM Bidang Cipta Karya| 2018 – 2022
DINAS PEKERJAAN UMUM KABUPATEN BIAK NUMFOR
I-11
Pendahuluan
•
PP No. 81 Tahun 2012 tentang Pengelolaan Sampah Rumah
Tangga dan Sampah Sejenis Sampah Rumah Tangga
•
PP No. 10 Tahun 2011 tentang Tata Cara Pengadaan Pinjaman
Luar Negeri dan Penerimaan Hibah
•
PP No. 30 Tahun 2011 tentang Pinjaman Daerah;
•
PP No. 71 Tahun 2010 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan;
•
PP No. 34 Tahun 2009 tentang Pedoman Pengelolaan Kawasan
Perkotaan;
•
PP No. 07 Tahun 2008 tentang Dekonsentrasi dan Tugas
Pembantuan;
•
PP No. 42 Tahun 2008 tentang Pengelolaan Sumber Daya Air;
•
PP No. 26 Tahun 2008 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah
Nasional;
•
PP No. 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan
antara
Pemerintah,
Pemerintahan
Daerah
Provinsi
dan
Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota;
•
PP No. 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah;
•
PP No. 6 Tahun 2006 tentang Pengelolaan Barang Milik Negara
atau Daerah;
•
PP No. 5 Tahun 2005 tentang Dana Perimbangan;
•
PP No. 16 Tahun 2005 tentang Pengembangan SPAM;
RPIJM Bidang Cipta Karya| 2018 – 2022
DINAS PEKERJAAN UMUM KABUPATEN BIAK NUMFOR
I-12
Pendahuluan
•
PP No. 36 tahun 2005 tentang Peraturan Pelaksanaan UUBG
(Undang Undang Bangunan Gedung);
•
PP No. 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah;
•
PP No. 65 Tahun 2005 tentang Pedoman Penyusunan Penerapan
Sistem Penyediaan Air Minum.
C.
Peraturan Presiden (Perpres)
•
Perpres No. 67 Tahun 2005 tentang Kerjasama Pemerintah Dengan
Badan Usaha Dalam Penyediaan Infrastruktur;
•
Perpres No. 05 Tahun 2010 tentang Rencana Pembangunan
Jangka Menengah Nasional 2010-2014;
•
Perpres No. 13 Tahun 2010 tentang Perubahan Atas Peraturan
Presiden Nomor 67 Tahun 2005 tentang Kerjasama Pemerintah
dengan Badan Usaha Dalam Penyediaan Infrastruktur;
•
Perpres No. 81 Tahun 2010 tentang Grand Design Reformasi
Birokrasi 2010-2025;
•
Perpres No. 56 Tahun 2011 tentang Perubahan Kedua Perpres No.
67 Tahun 2005 tentang Kerjasama Pemerintah dengan Badan
Usaha Dalam Penyediaan Infrastruktur;
•
Perpres No. 32 Tahun 2011 tentang Masterplan Percepatan dan
Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI);
•
Perpres No. 61 Tahun 2011 tentang Rencana Aksi Nasional
Penurunan Emisi Gas Rumah Kaca.
RPIJM Bidang Cipta Karya| 2018 – 2022
DINAS PEKERJAAN UMUM KABUPATEN BIAK NUMFOR
I-13
Pendahuluan
D.
Peraturan Menteri Pekerjaan Umum (Permen PU)
•
Permen PU No. 01/PRT/M/2014 tentang Standar Pelayanan
Minimal (SPM) Bidang Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang;
•
Peraturan
Menteri
PU
No.
03/PRT/M/2013
tentang
Penyelenggaraan Prasarana dan Sarana Persampahan Dalam
Penanganan Sampah Rumah Tangga dan Sampah Sejenis Sampah
Rumah Tangga
•
Permen PU No. 14/PRT/M/2011 tentang Pedoman Pelaksanaan
Kegiatan
Kementerian
PU
yang
Merupakan
Kewenangan
Pemerintah dan Dilaksanakan Sendiri;
•
Permen PU No. 02/PRT/M/2010 tentang Rencana Strategis
Kementerian Pekerjaan Umum Tahun 2010-2014;
•
Permen PU No. 12/PRT/M/2010 tentang Pedoman Kerjasama
Pengusahaan Pengembangan SPAM;
•
Permen PU No. 15/PRT/M/2010 tentang Penggunaan DAK Bidang
Infrastruktur;
•
Permen
PU
No.
16/PRT/M/2010
tentang
Pedoman
Teknis
Pemeriksaan Berkala Bangunan Gedung;
•
Permen
PU
No.
01/PRT/M/2009
tentang
Pengembangan SPAM Bukan Jaringan Perpipaan;
RPIJM Bidang Cipta Karya| 2018 – 2022
DINAS PEKERJAAN UMUM KABUPATEN BIAK NUMFOR
Penyelenggaraan
I-14
Pendahuluan
•
Permen PU No. 10/PRT/M/2008 tentang Penetapan Jenis Rencana
Usaha dan/atau Kegiatan Bidang PU yang Wajib Dilengkapi
Dengan UKL dan UPL;
•
Permen PU No. 16/PRT/M/2008 tentang Kebijakan dan Strategi
Nasional
Pengembangan
Sistem
Pengelolaan
Air
Limbah
Permukiman (KSNP-SPALP);
•
Permen
PU
No.
06/PRT/M/2007
tentang
Pedoman
Umum
Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan (RTBL);
•
Permen PU No. 18/PRT/M/2007 tentang Penyelenggaraan SPAM;
•
Permen PU No. 20/PRT/M/2006 tentang Kebijakan dan Strategi
Nasional Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum (KSNPSPAM);
•
Permen PU No. 21/PRT/M/2006 tentang Kebijakan dan Strategi
Nasional Pengembangan Sistem Pengelolaan Persampahan (KSNPSPP);
•
Permen PU No. 494/PRT/M/2005 tentang Kebijakan dan Strategi
Nasional Pengembangan Perkotaan (KSNP Kota).
E.
Peraturan Menteri Lingkungan Hidup (Permen LH)
•
Permen LH No. 05 Tahun 2012 tentang Jenis Rencana Usaha
dan/atau Kegiatan Wajib AMDAL;
•
Permen LH No. 09 Tahun 2011 tentang Pedoman Umum KLHS;
•
Permen LH No. 13 Tahun 2010 tentang UKL – UPL dan SPPLH;
RPIJM Bidang Cipta Karya| 2018 – 2022
DINAS PEKERJAAN UMUM KABUPATEN BIAK NUMFOR
I-15
Pendahuluan
•
Permen LH No. 14 Tahun 2010 tentang Dokumen Lingkungan
Hidup Bagi Usaha dan/atau Kegiatan yang Telah Memiliki Izin
Usaha dan/atau Kegiatan Tetapi Belum Memiliki Dokumen
Lingkungan Hidup.
F.
Peraturan Menteri Dalam Negeri (Permendagri)
•
Permendagri No. 57 Tahun 2010 tentang Standar Pelayanan
Perkotaan;
•
Permendagri No. 33 Tahun 2008 tentang Pedoman Hubungan
Kerja
Organisasi
Perangkat
Daerah
dalam
Penyelenggaraan
Pemerintah Daerah;
•
Permendagri No. 57 Tahun 2007 tentang Petunjuk Teknis
Penataan Organisasi Perangkat Daerah;
•
Permendagri No. 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan
Keuangan Daerah yang direvisi menjadi Permendagri Nomor 59
Tahun 2007.
G.
Peraturan Kementerian Lainnya
•
Peraturan Menteri Bappenas No 3 Tahun 2012 tentang Panduan
Umum Pelaksanaan KPS dalam Pembangunan Infrastruktur;
•
Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 492/Menkes/Per/IV/2010
tentang Persyaratan Kualitas Air Minum;
RPIJM Bidang Cipta Karya| 2018 – 2022
DINAS PEKERJAAN UMUM KABUPATEN BIAK NUMFOR
I-16
Pendahuluan
•
Keputusan Menteri PAN Nomor: KEP/75/M.PAN/7/2004 tentang
Pedoman Perhitungan Kebutuhan Pegawai Berdasarkan Beban
Kerja dalam Rangka Penyusunan Formasi Pegawai Negeri Sipil.
1.4
MUATAN DOKUMEN RPIJM BIDANG CIPTA KARYA
Secara substansi muatan RPIJM Bidang Cipta Karya terdiri dari 8
(delapan) bab yaitu:
Bab 1.
Pendahuluan
Pada
bab
ini
berisikan
penjelasan
mengenai
latar
belakang,maksud dan tujuan RPIJM Bidang Cipta Karya, serta
MuatanRPIJM Bidang Cipta Karya.
Bab 2.
Profil Kabupaten/Kota
Bagian ini
wilayah,
membahas mengenai wilayah administrasi, potensi
demografi
dan
urbanisasi,
serta
isu
strategis
Kabupaten/Kota. Untuk RPIJM ini akan membahas mengenai
profil Kabupaten Biak.
Bab 3.
Arahan Kebijakan dan Rencana Strategis Infrastruktur Bidang
Cipta Karya
Bagian ini berisikan arahan RTRW Nasional (PP No. 26 Tahun
2008), RTRW Pulau, RTRW Provinsi, serta RTRW Kawasan
Strategis Nasional (KSN). Indikasi program Bidang Cipta Karya
pada RTRW Nasional, RTRW Pulau, RTRW Provinsi, maupun
RTRW
KSN
yang
terkait
RPIJM Bidang Cipta Karya| 2018 – 2022
DINAS PEKERJAAN UMUM KABUPATEN BIAK NUMFOR
dengan
kabupaten/kota
setempat
I-17
Pendahuluan
dipaparkan pada bagian ini. Tidak hanya memaparkan arahan
kebijakan spasial, bagian ini juga memaparkan kedudukan kota
pada rencana pengembangan kawasan khusus, antara lain dalam
rangka pengembangan MP3EI dan KEK (jika kabupaten/kota
tersebut
termasuk
dalam
KPI
MP3EI
dan/atau
kawasan
pengembangan KEK).
Bab 4.
Aspek Sosial, Ekonomi dan Lingkungan
Pada bab ini berisikan penjelasan mengenai gambaran umum dan
kondisi eksisting lingkungan, analisis perlindungan lingkungan
dan sosial seperti Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS),
AMDAL, UKL – UPL, dan SPPLH, serta perlindungan sosial pada
tahap perencanaan, pelaksanaan, maupun pasca pelaksanaan
pembangunan bidang Cipta Karya.
Bab 5.
Kerangka Strategi Pendanaan Infrastruktur Bidang Cipta Karya
Bab
ini
berisikan
penjelasan
mengenai
Profil
APBD
Kabupaten/Kota, profil investasi dan proyeksi investasi dalam
pembangunan Bidang Cipta Karya, serta strategi peningkatan
investasi bidang Cipta Karya Keterpaduan Strategi Pengembangan
Kabupaten/Kota.
Bab 6.
Kerangka Kelembagaan dan Regulasi Kabupaten/Kota
Bab ini berisikan penjelasan mengenai aspek kelembagaan Cipta
Karya di daerah yang fokus kepada aspek keorganisasian, aspek
ketatalaksanaan, dan aspek sumber daya manusia. Dari ketiga
RPIJM Bidang Cipta Karya| 2018 – 2022
DINAS PEKERJAAN UMUM KABUPATEN BIAK NUMFOR
I-18
Pendahuluan
aspek tersebut dijelaskan kondisi eksisting, analisis permasalahan
dan rencana pengembangannya.
Bab 7.
Rencana Pembangunan Infrastruktur Cipta Karya
Bagian ini
membahas mengenai rencana program investasi
infrastruktur Bidang Cipta Karya untuk masing-masing sektor,
yaitu sektor Pengembangan Kawasan Permukiman, Penataan
Bangunan
dan
Pengembangan
Lingkungan,
PLP.
Pada
Pengembangan
setiap
sektor
SPAM,
dijelaskan
dan
kondisi
eksisting, analisis kebutuhan, serta usulan kebutuhan program
dan pendanaan masing-masing sektor.
Bab 8.
Matriks Program Jangka Menengah Bidang Cipta Karya
Pada bab ini berisi mengenai matriks rangkuman program
investasi RPIJM Kabupaten dan matriks keterpaduan program
pada kawasan prioritas Kabupaten.
RPIJM Bidang Cipta Karya| 2018 – 2022
DINAS PEKERJAAN UMUM KABUPATEN BIAK NUMFOR
I-19
Bab 1
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Untuk dapat mewujudkan bangsa yang mandiri, maju, adil, dan
makmur seperti yang dicita-citakan pada Rencana Pembangunan Jangka
Panjang
Nasional
pembangunan
(RPJPN)
nasional
2005-2025,
yang
mantap,
diperlukan
penyelenggaraan
termasuk
penyelenggaraan
pembangunan Bidang Cipta Karya/Permukiman. Peran pembangunan
Bidang
Cipta
Karya
khususnya
dalam
peningkatan
sosial
ekonomi
masyarakat Indonesia antara lain dengan (i) mewujudkan kota tanpa
permukiman kumuh, (ii) mewujudkan lingkungan perkotaan dan perdesaan
yang sesuai dengan kehidupan yang baik, berkelanjutan, serta mampu
memberikan nilai tambah bagi masyarakat, serta (iii) pembangunan dan
penyediaan air minum dan sanitasi yang diarahkan untuk mewujudkan
terpenuhinya kebutuhan dasar masyarakat serta kebutuhan sektor-sektor
RPIJM Bidang Cipta Karya| 2018 – 2022
DINAS PEKERJAAN UMUM KABUPATEN BIAK NUMFOR
I-1
Pendahuluan
terkait lainnya, seperti industri, perdagangan, transportasi, pariwisata, dan
jasa sebagai upaya mendorong pertumbuhan ekonomi.
Penyelenggaraan infrastruktur Bidang Cipta Karya, sesuai dengan
amanat Undang-Undang No. 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah
dan Peraturan Pemerintah No. 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan
Pemerintahan antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi, dan
Pemerintahan
Daerah
Kabupaten/Kota,
merupakan
tanggung
jawab
bersama, antara Pemerintah Pusat, Pemerintah Provinsi, serta Pemerintah
Kabupaten/Kota, yang diselenggarakan bersama dengan masyarakat dan
dunia usaha. Pemerintah Pusat berperan dalam pengaturan, pembinaan,
dan pengawasan, sedangkan Pemerintah Provinsi dan Kabupaten/Kota
memiliki
peran
yang
lebih
besar
dalam
pelaksanaan
pembangunan
infrastruktur Bidang Cipta Karya. Dengan dengan kerjasama berbagai
stakeholders pembangunan Bidang Cipta Karya, diharapkan 3 (tiga)
strategic goals Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat dapat
tercapai, yaitu (i) meningkatkan pertumbuhan ekonomi kota dan desa, (ii)
meningkatkan kesejahteraan masyarakat, serta (iii) meningkatkan kualitas
lingkungan.
Dalam rangka pengembangan permukiman yang layak huni dan
berkelanjutan, Direktorat Jenderal Cipta Karya, Kementerian Pekerjaan
Umum dan Perumahan Rakyat, mengembangkan konsep perencanaan
pembangunan infrastruktur Bidang Cipta Karya yang terintegrasi berupa
Rencana Terpadu dan Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah
(RPIJM) Bidang Cipta Karya, sebagai upaya mewujudkan keterpaduan
RPIJM Bidang Cipta Karya| 2018 – 2022
DINAS PEKERJAAN UMUM KABUPATEN BIAK NUMFOR
I-2
Pendahuluan
pembangunan di kabupaten/kota. RPIJM Bidang Cipta Karya disusun oleh
Pemerintah Kabupaten/Kota melalui fasilitasi Pemerintah Provinsi yang
mengintegrasikan kebijakan skala nasional, provinsi, dan kabupaten/kota,
baik kebijakan spasial maupun sektoral. Melalui perencanaan yang rasional
dan inklusif, diharapkan keterpaduan pembangunan Bidang Cipta Karya
dapat
terwujud,
dengan
mempertimbangkan
aspek
lingkungan,
kelembagaan, dan kemampuan keuangan daerah.
1.2
Maksud dan Tujuan
Maksud disusunnya RPIJM Bidang Cipta Karya adalah untuk
mewujudkan
kemandirian
kabupaten/kota
dalam
penyelenggaraan
infrastruktur permukiman yang berkelanjutan, baik di perkotaan maupun
perdesaan.
Adapun tujuan dari disusunnya RPIJM Bidang Cipta Karya adalah
sebagai
dokumen
acuan
dalam
perencanaan,
pemrograman,
dan
penganggaran pembangunan infrastruktur Bidang Cipta Karya. RPIJM
memuat rencana program dan investasi dalam jangka waktu lima tahun
yang mencakup multi sektor, multi sumber pendanaan, dan multi
stakeholders.
1.3
Kedudukan Dokumen RPIJM Bidang Cipta Karya
Rencana Terpadu dan Program Investasi Infrastruktur Jangka
Menengah (RPIJM) Bidang Cipta Karya merupakan dokumen perencanaan
dan pemrograman pembangunan infrastruktur Bidang Cipta Karya yang
disusun oleh Pemerintah Kabupaten/Kota dengan jangka waktu 5 (lima)
RPIJM Bidang Cipta Karya| 2018 – 2022
DINAS PEKERJAAN UMUM KABUPATEN BIAK NUMFOR
I-3
Pendahuluan
tahun, dan dilaksanakan oleh Pemerintah Pusat, Pemerintah Provinsi,
Pemerintah
Kabupaten/Kota,
masyarakat,
dan
dunia
usaha
dengan
mengacu kepada Peraturan Pemerintah Nomor 14 Tahun 2016 Tentang
Penyelenggaraan
Perumahan
dan
Kawasan
Permukiman,
dan
memperhatikan rencana tata ruang skala nasional, provinsi, dan kabupaten
kota,
dan
Rencana
Wilayah
Pengembangan
Strategis
(WPS)
untuk
mewujudkan keterpaduan pembangunan permukiman yang layak huni dan
berkelanjutan.
RPIJM Bidang Cipta Karya disusun dengan mengintegrasikan
berbagai dokumen perencanaan spasial maupun sektoral, mulai dari tingkat
pusat, provinsi, hingga kabupaten/kota. RPIJM Bidang Cipta Karya disusun
sebagai dokumen teknis operasional pembangunan infrastruktur Bidang
Cipta Karya sesuai dengan dokumen rencana yang ada, dengan perkuatan
pada rencana investasi sesuai dengan kebutuhan dan kapasitas Daerah.
Gambar 1.1 memaparkan kedudukan
RPIJM Bidang Cipta Karya pada
sistem perencanaan pembangunan infrastruktur Bidang Cipta Karya.
Pada Gambar 1.1 dapat di lihat bahwa RPIJM Bidang Cipta
Karya,selain
mengacu
pada
Rencana
Strategis
Cipta
Karya,
juga
mengintegrasikan rencana sektoral Bidang Cipta Karya, antara lain Rencana
Induk Sistem Penyediaan Air Minum (RISPAM), Strategi Sanitasi Kota (SSK),
serta Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan (RTBL), dalam rangka
mewujudkan keterpaduan pembangunan permukiman yang berkelanjutan.
RPIJM Bidang Cipta Karya| 2018 – 2022
DINAS PEKERJAAN UMUM KABUPATEN BIAK NUMFOR
I-4
Pendahuluan
Gambar 1.1
Kedudukan RPIJM sesuai PP 14/2016, dan
pada Dokumen Perencanaan Bidang Cipta Karya
RPIJM Bidang Cipta Karya| 2018 – 2022
DINAS PEKERJAAN UMUM KABUPATEN BIAK NUMFOR
I-5
Pendahuluan
1.3.1.
Keterkaitan RPIJM dengan Dokumen Perencanaan Bidang
Cipta Karya Kabupaten/kota
Rencana Terpadu dan Program Investasi Infrastruktur Jangka
Menengah
(RPIJM)
adalah
rencana
dan
program
pembangunan
infrastruktur tahunan dalam periode tiga hingga lima tahun, yang
mensinkronkan
kegiatan
pembangunan
infrastruktur,
baik
yang
dilaksanakan dan dibiayai pemerintah, pemerintah daerah, maupun oleh
masyarakat/dunia usaha. Khusus untuk Bidang Cipta Karya, rencana dan
program
pembangunan
infrastruktur
yang
terdapat
pada
RPIJM
dioperasionalkan melalui RPIJM Bidang Cipta Karya, untuk selanjutnya
dilaksanakan pembangunannya oleh seluruh pelaku pembangunan Bidang
Cipta Karya. Gambar 1.2 memaparkan Keterkaitan RPIJM Bidang Cipta
Karya dengan RPIJM Bidang Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat dan
dokumen perencanaan pembangunan di daerah (Kabupaten/Kota).
Gambar 1.2
Sinergi Dokumen Perencanaan Program
BidangBidang Cipta Karya
RPIJM Bidang Cipta Karya| 2018 – 2022
DINAS PEKERJAAN UMUM KABUPATEN BIAK NUMFOR
I-6
Pendahuluan
Pembangunan infrastruktur Bidang Cipta Karya dilaksanakan
secara bersama (concurrent) antara pemerintah daerah dan pusat untuk
mewujudkan gerakan nasional 100-0-100.Dalam mendukung perwujudan
permukiman yang layak huni, perlu sinergitas RPJMN, Renstra Bidang
Cipta Karya dan RPJMD sehingga tercipta keterpaduan pembangunan yang
sesuai dengan tujuan amanat pembangunan nasional. Sedangkan di tingkat
Provinsi dan Kabupaten/Kota, Pemerintah Daerah diharapkan menyusun
Rencana Aksi Daerah Gerakan 100-0-100 dan RPIJM Bidang Cipta Karya.
Pada Gambar 1.2 dapat dilihat bahwa arah kebijakan, rencana
dan indikasi program terkait khusus untuk Bidang Cipta Karya yang
tercantum pada Perda RTRWK, Perda Perbup/Perwali RPJMD, RPIJM
Bidang PU, dan Perda Bangunan Gedung merupakan acuan dasar integrasi
rencana pembangunan permukiman.
Integrasi rencana pembangunan
permukiman berisikan arahan kebijakan pengembangan permukiman di
kabupaten/kota tersebut, untuk selanjutnya diterjemahkan pada rencana
induk masing-masing sektor, seperti Rencana Induk Sistem Penyediaan Air
Minum (RISPAM), Strategi Sanitasi Kota (SSK), dan Rencana Tata Bangunan
dan Lingkungan (RTBL).
Khusus untuk Kawasan Strategis Kabupaten/Kota (KSK), yaitu
wilayah
pengaruh
yang
penataan
sangat
ruangnya
penting
dalam
diprioritaskan
lingkup
karena
mempunyai
kabupaten/kota
terhadap
pertumbuhan ekonomi, kesejahteraan sosial masyarakat, budaya, dan/atau
lingkungan,
rencana
pembangunan
infrastruktur
permukiman
dapat
dikembangkan lebih rinci melalui Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan
di Kawasan Strategis Kabupaten/Kota (RTBL KSK). RTBL KSK berisikan
RPIJM Bidang Cipta Karya| 2018 – 2022
DINAS PEKERJAAN UMUM KABUPATEN BIAK NUMFOR
I-7
Pendahuluan
rencana aksi program strategis dalam penanganan kegiatan permukiman
dan pembangunan infrastruktur Bidang Cipta Karya pada kawasan
prioritas
di
perkotaan,
dalam
hal
ini
di
KSK
berdasarkan
RTRW
Kabupaten/Kota.
Seluruh
dokumen
perencanaan
yang
ada
selanjutnya
dioperasionalkan melalui RPIJM Bidang Cipta Karya, memuat rencana
investasi
yang
melibatkan
Pemerintah
Pusat,
Pemerintah
Provinsi,
Pemerintah Kabupaten/Kota, dunia usaha, masyarakat, dan bantuan
pembiayaan
disusun
pembangunan
dengan
lainnya.
Seluruh
mempertimbangkan
rencana
aspek
investasi,
lingkungan
dan
yang
sosial,
kelembagaan, serta kapasitas keuangan daerah, kemudian disusun dalam
matriks program lima tahunan dan untuk selanjutnya dibagi dalam rencana
tahunan.
1.3.2.
Prinsip Penyusunan RPIJM Bidang Cipta Karya
Pengembangan Prinsip dasar RPIJM secara sederhana adalah:
1.
Multi Tahun, yang diwujudkan dalam kerangka waktu 5 (lima)
tahun untuk rencana investasi yang disusun.
2.
Multi Sektor, yaitu mencakup sektor/bidang pengembangan
sistem penyediaan air minum, pengembangan sistem pelayanan
persampahan,
pengembangan
sistem
pelayanan
air
limbah,
pengembangan sistem pematusan kota/drainase, peningkatan
kualitas
kawasan
kumuh
dan
peremajaan
permukiman,
penanganan kawasan kumuh, pengembangan kawasan dan ruang
RPIJM Bidang Cipta Karya| 2018 – 2022
DINAS PEKERJAAN UMUM KABUPATEN BIAK NUMFOR
I-8
Pendahuluan
terbuka hijau, serta penanggulangan kebakaran dan penataan
bangunan gedung.
3.
Multi Sumber Pendanaan, yaitu memadukan sumber pendanaan
pemerintah, sumber pendanaan swasta, dan masyarakat. Sumber
pendanaan pemerintah dapat terdiri dari APBN, APBD Provinsi,
APBD Kabupaten/Kota, sedangkan dana swasta dapat berupa
Kerjasama
Pemerintah
Responsibility
(CSR).
Swasta
(KPS)
Masyarakat
dan
dapat
Coorporate
Social
berkontribusi
dalam
pemberdayaan masyarakat, antara lain dalam bentuk barang dan
jasa.
4.
Multi Stakeholder, yaitu melibatkan masyarakat, pemerintah,
dan
swasta
sebagai
pelaku
pembangunan
dalam
proses
penyusunan RPIJM Bidang Cipta Karya maupun pada saat
pelaksanaan program.
5.
Partisipatif, yaitu memperhatikan kebutuhan dan kemampuan
daerah
(kabupaten/kota
dan
provinsi)
sesuai
karakteristik
setempat (bottom-up).
Dengan 5 (lima) prinsip dasar tersebut, diharapkan kemandirian
daerah dapat terwujud, sehingga pembangunan yang efektif dan efisien
dapat tercapai. RPIJM Bidang Cipta Karya bersifat dinamis dan dapat
dikaji.(review) setiap tahunnya dalam rangka penyesuaian dengan arahan
pembangunan yang ada sesuai dengan kebutuhan daerah.
RPIJM Bidang Cipta Karya| 2018 – 2022
DINAS PEKERJAAN UMUM KABUPATEN BIAK NUMFOR
I-9
Pendahuluan
1.3.3.
Landasan Hukum
Arahan Penyusunan RPIJM bertitik tolak pada Arahan Kebijakan
peraturan perundangan yang mengarah pada Setiap Kabupaten/Kota Wajib
Menyusun Dokumen Perencanaan Bidang Cipta Karyayang mengacu
terhadap referensi hukum, yakni:
•
Undang-undang No. 23 Tahun 2014 tentang Pemerintah Daerah
•
Perpres No. 2 tahun 2015 tentang Rencana Pembangunan Jangka
Menengah (RPJMN) 2015-2019
•
Undang-undang No. 01 Tahun 2011 tentang Perumahan dan Kawasan
Permukiman
•
Peraturan Pemerintah No. 14 tahun 2016 tentang Penyelenggaraan
Perumahan dan Kawasan Permukiman
•
Permen PUPR No. 13/RPT/M/2015 tentang Rencana Strategis (Renstra)
Kementerian Pekerjaan Umum
Dalam Penyusunan RPIJM Kabupaten Biak Numfor mengacu dan
berpedoman pada Peraturan dan Undang-Undang yang telah disusun
sebelumnya yakni:
A.
Undang-Undang :
•
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 22dan 25 tahun 1999
tentang Otonomi Daerah
•
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor21 Tahun 2001 tentang
Ekonomi Khusus Papua;
RPIJM Bidang Cipta Karya| 2018 – 2022
DINAS PEKERJAAN UMUM KABUPATEN BIAK NUMFOR
I-10
Pendahuluan
•
Undang-undang Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2007
tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional;
•
Undang-undang Republik Indonesia Nomor 26 Tahun 2007
tentang Penataan Ruang;
•
Undang-undang Republik IndonesiaNomor 18 Tahun 2008 tentang
Pengelolaan Sampah;
•
Undang-undang Republik IndonesiaNomor 7 Tahun 2004 tentang
Sumber daya Air;
•
Undang-undang Republik IndonesiaNomor 25 Tahun 2004 tentang
Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional;
•
Undang-undang Republik Indonesia Nomor 33 Tahun 2004
tentang Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan
Pemerintah Daerah;
•
Undang-undang Republik IndonesiaNomor 38 Tahun 2004 tentang
Jalan;
•
Undang-undang
Nomor
28
Tahun
2002
tentang
Bangunan
Gedung.
•
Undang-undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan
Negara
•
B.
Undang-undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara;
Peraturan Pemerintah Republik Indonesi (PP RI)
RPIJM Bidang Cipta Karya| 2018 – 2022
DINAS PEKERJAAN UMUM KABUPATEN BIAK NUMFOR
I-11
Pendahuluan
•
PP No. 81 Tahun 2012 tentang Pengelolaan Sampah Rumah
Tangga dan Sampah Sejenis Sampah Rumah Tangga
•
PP No. 10 Tahun 2011 tentang Tata Cara Pengadaan Pinjaman
Luar Negeri dan Penerimaan Hibah
•
PP No. 30 Tahun 2011 tentang Pinjaman Daerah;
•
PP No. 71 Tahun 2010 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan;
•
PP No. 34 Tahun 2009 tentang Pedoman Pengelolaan Kawasan
Perkotaan;
•
PP No. 07 Tahun 2008 tentang Dekonsentrasi dan Tugas
Pembantuan;
•
PP No. 42 Tahun 2008 tentang Pengelolaan Sumber Daya Air;
•
PP No. 26 Tahun 2008 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah
Nasional;
•
PP No. 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan
antara
Pemerintah,
Pemerintahan
Daerah
Provinsi
dan
Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota;
•
PP No. 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah;
•
PP No. 6 Tahun 2006 tentang Pengelolaan Barang Milik Negara
atau Daerah;
•
PP No. 5 Tahun 2005 tentang Dana Perimbangan;
•
PP No. 16 Tahun 2005 tentang Pengembangan SPAM;
RPIJM Bidang Cipta Karya| 2018 – 2022
DINAS PEKERJAAN UMUM KABUPATEN BIAK NUMFOR
I-12
Pendahuluan
•
PP No. 36 tahun 2005 tentang Peraturan Pelaksanaan UUBG
(Undang Undang Bangunan Gedung);
•
PP No. 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah;
•
PP No. 65 Tahun 2005 tentang Pedoman Penyusunan Penerapan
Sistem Penyediaan Air Minum.
C.
Peraturan Presiden (Perpres)
•
Perpres No. 67 Tahun 2005 tentang Kerjasama Pemerintah Dengan
Badan Usaha Dalam Penyediaan Infrastruktur;
•
Perpres No. 05 Tahun 2010 tentang Rencana Pembangunan
Jangka Menengah Nasional 2010-2014;
•
Perpres No. 13 Tahun 2010 tentang Perubahan Atas Peraturan
Presiden Nomor 67 Tahun 2005 tentang Kerjasama Pemerintah
dengan Badan Usaha Dalam Penyediaan Infrastruktur;
•
Perpres No. 81 Tahun 2010 tentang Grand Design Reformasi
Birokrasi 2010-2025;
•
Perpres No. 56 Tahun 2011 tentang Perubahan Kedua Perpres No.
67 Tahun 2005 tentang Kerjasama Pemerintah dengan Badan
Usaha Dalam Penyediaan Infrastruktur;
•
Perpres No. 32 Tahun 2011 tentang Masterplan Percepatan dan
Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI);
•
Perpres No. 61 Tahun 2011 tentang Rencana Aksi Nasional
Penurunan Emisi Gas Rumah Kaca.
RPIJM Bidang Cipta Karya| 2018 – 2022
DINAS PEKERJAAN UMUM KABUPATEN BIAK NUMFOR
I-13
Pendahuluan
D.
Peraturan Menteri Pekerjaan Umum (Permen PU)
•
Permen PU No. 01/PRT/M/2014 tentang Standar Pelayanan
Minimal (SPM) Bidang Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang;
•
Peraturan
Menteri
PU
No.
03/PRT/M/2013
tentang
Penyelenggaraan Prasarana dan Sarana Persampahan Dalam
Penanganan Sampah Rumah Tangga dan Sampah Sejenis Sampah
Rumah Tangga
•
Permen PU No. 14/PRT/M/2011 tentang Pedoman Pelaksanaan
Kegiatan
Kementerian
PU
yang
Merupakan
Kewenangan
Pemerintah dan Dilaksanakan Sendiri;
•
Permen PU No. 02/PRT/M/2010 tentang Rencana Strategis
Kementerian Pekerjaan Umum Tahun 2010-2014;
•
Permen PU No. 12/PRT/M/2010 tentang Pedoman Kerjasama
Pengusahaan Pengembangan SPAM;
•
Permen PU No. 15/PRT/M/2010 tentang Penggunaan DAK Bidang
Infrastruktur;
•
Permen
PU
No.
16/PRT/M/2010
tentang
Pedoman
Teknis
Pemeriksaan Berkala Bangunan Gedung;
•
Permen
PU
No.
01/PRT/M/2009
tentang
Pengembangan SPAM Bukan Jaringan Perpipaan;
RPIJM Bidang Cipta Karya| 2018 – 2022
DINAS PEKERJAAN UMUM KABUPATEN BIAK NUMFOR
Penyelenggaraan
I-14
Pendahuluan
•
Permen PU No. 10/PRT/M/2008 tentang Penetapan Jenis Rencana
Usaha dan/atau Kegiatan Bidang PU yang Wajib Dilengkapi
Dengan UKL dan UPL;
•
Permen PU No. 16/PRT/M/2008 tentang Kebijakan dan Strategi
Nasional
Pengembangan
Sistem
Pengelolaan
Air
Limbah
Permukiman (KSNP-SPALP);
•
Permen
PU
No.
06/PRT/M/2007
tentang
Pedoman
Umum
Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan (RTBL);
•
Permen PU No. 18/PRT/M/2007 tentang Penyelenggaraan SPAM;
•
Permen PU No. 20/PRT/M/2006 tentang Kebijakan dan Strategi
Nasional Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum (KSNPSPAM);
•
Permen PU No. 21/PRT/M/2006 tentang Kebijakan dan Strategi
Nasional Pengembangan Sistem Pengelolaan Persampahan (KSNPSPP);
•
Permen PU No. 494/PRT/M/2005 tentang Kebijakan dan Strategi
Nasional Pengembangan Perkotaan (KSNP Kota).
E.
Peraturan Menteri Lingkungan Hidup (Permen LH)
•
Permen LH No. 05 Tahun 2012 tentang Jenis Rencana Usaha
dan/atau Kegiatan Wajib AMDAL;
•
Permen LH No. 09 Tahun 2011 tentang Pedoman Umum KLHS;
•
Permen LH No. 13 Tahun 2010 tentang UKL – UPL dan SPPLH;
RPIJM Bidang Cipta Karya| 2018 – 2022
DINAS PEKERJAAN UMUM KABUPATEN BIAK NUMFOR
I-15
Pendahuluan
•
Permen LH No. 14 Tahun 2010 tentang Dokumen Lingkungan
Hidup Bagi Usaha dan/atau Kegiatan yang Telah Memiliki Izin
Usaha dan/atau Kegiatan Tetapi Belum Memiliki Dokumen
Lingkungan Hidup.
F.
Peraturan Menteri Dalam Negeri (Permendagri)
•
Permendagri No. 57 Tahun 2010 tentang Standar Pelayanan
Perkotaan;
•
Permendagri No. 33 Tahun 2008 tentang Pedoman Hubungan
Kerja
Organisasi
Perangkat
Daerah
dalam
Penyelenggaraan
Pemerintah Daerah;
•
Permendagri No. 57 Tahun 2007 tentang Petunjuk Teknis
Penataan Organisasi Perangkat Daerah;
•
Permendagri No. 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan
Keuangan Daerah yang direvisi menjadi Permendagri Nomor 59
Tahun 2007.
G.
Peraturan Kementerian Lainnya
•
Peraturan Menteri Bappenas No 3 Tahun 2012 tentang Panduan
Umum Pelaksanaan KPS dalam Pembangunan Infrastruktur;
•
Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 492/Menkes/Per/IV/2010
tentang Persyaratan Kualitas Air Minum;
RPIJM Bidang Cipta Karya| 2018 – 2022
DINAS PEKERJAAN UMUM KABUPATEN BIAK NUMFOR
I-16
Pendahuluan
•
Keputusan Menteri PAN Nomor: KEP/75/M.PAN/7/2004 tentang
Pedoman Perhitungan Kebutuhan Pegawai Berdasarkan Beban
Kerja dalam Rangka Penyusunan Formasi Pegawai Negeri Sipil.
1.4
MUATAN DOKUMEN RPIJM BIDANG CIPTA KARYA
Secara substansi muatan RPIJM Bidang Cipta Karya terdiri dari 8
(delapan) bab yaitu:
Bab 1.
Pendahuluan
Pada
bab
ini
berisikan
penjelasan
mengenai
latar
belakang,maksud dan tujuan RPIJM Bidang Cipta Karya, serta
MuatanRPIJM Bidang Cipta Karya.
Bab 2.
Profil Kabupaten/Kota
Bagian ini
wilayah,
membahas mengenai wilayah administrasi, potensi
demografi
dan
urbanisasi,
serta
isu
strategis
Kabupaten/Kota. Untuk RPIJM ini akan membahas mengenai
profil Kabupaten Biak.
Bab 3.
Arahan Kebijakan dan Rencana Strategis Infrastruktur Bidang
Cipta Karya
Bagian ini berisikan arahan RTRW Nasional (PP No. 26 Tahun
2008), RTRW Pulau, RTRW Provinsi, serta RTRW Kawasan
Strategis Nasional (KSN). Indikasi program Bidang Cipta Karya
pada RTRW Nasional, RTRW Pulau, RTRW Provinsi, maupun
RTRW
KSN
yang
terkait
RPIJM Bidang Cipta Karya| 2018 – 2022
DINAS PEKERJAAN UMUM KABUPATEN BIAK NUMFOR
dengan
kabupaten/kota
setempat
I-17
Pendahuluan
dipaparkan pada bagian ini. Tidak hanya memaparkan arahan
kebijakan spasial, bagian ini juga memaparkan kedudukan kota
pada rencana pengembangan kawasan khusus, antara lain dalam
rangka pengembangan MP3EI dan KEK (jika kabupaten/kota
tersebut
termasuk
dalam
KPI
MP3EI
dan/atau
kawasan
pengembangan KEK).
Bab 4.
Aspek Sosial, Ekonomi dan Lingkungan
Pada bab ini berisikan penjelasan mengenai gambaran umum dan
kondisi eksisting lingkungan, analisis perlindungan lingkungan
dan sosial seperti Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS),
AMDAL, UKL – UPL, dan SPPLH, serta perlindungan sosial pada
tahap perencanaan, pelaksanaan, maupun pasca pelaksanaan
pembangunan bidang Cipta Karya.
Bab 5.
Kerangka Strategi Pendanaan Infrastruktur Bidang Cipta Karya
Bab
ini
berisikan
penjelasan
mengenai
Profil
APBD
Kabupaten/Kota, profil investasi dan proyeksi investasi dalam
pembangunan Bidang Cipta Karya, serta strategi peningkatan
investasi bidang Cipta Karya Keterpaduan Strategi Pengembangan
Kabupaten/Kota.
Bab 6.
Kerangka Kelembagaan dan Regulasi Kabupaten/Kota
Bab ini berisikan penjelasan mengenai aspek kelembagaan Cipta
Karya di daerah yang fokus kepada aspek keorganisasian, aspek
ketatalaksanaan, dan aspek sumber daya manusia. Dari ketiga
RPIJM Bidang Cipta Karya| 2018 – 2022
DINAS PEKERJAAN UMUM KABUPATEN BIAK NUMFOR
I-18
Pendahuluan
aspek tersebut dijelaskan kondisi eksisting, analisis permasalahan
dan rencana pengembangannya.
Bab 7.
Rencana Pembangunan Infrastruktur Cipta Karya
Bagian ini
membahas mengenai rencana program investasi
infrastruktur Bidang Cipta Karya untuk masing-masing sektor,
yaitu sektor Pengembangan Kawasan Permukiman, Penataan
Bangunan
dan
Pengembangan
Lingkungan,
PLP.
Pada
Pengembangan
setiap
sektor
SPAM,
dijelaskan
dan
kondisi
eksisting, analisis kebutuhan, serta usulan kebutuhan program
dan pendanaan masing-masing sektor.
Bab 8.
Matriks Program Jangka Menengah Bidang Cipta Karya
Pada bab ini berisi mengenai matriks rangkuman program
investasi RPIJM Kabupaten dan matriks keterpaduan program
pada kawasan prioritas Kabupaten.
RPIJM Bidang Cipta Karya| 2018 – 2022
DINAS PEKERJAAN UMUM KABUPATEN BIAK NUMFOR
I-19