ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI PADA PEMBELAJARAN TEMATIK KELAS V (STUDI KASUS DI SALAH SATU SD SWASTA KOTA YOGYAKARTA)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI
PADA PEMBELAJARAN TEMATIK KELAS V
(STUDI KASUS DI SALAH SATU SD SWASTA KOTA
YOGYAKARTA)

SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Progran Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Oleh:
Putri Nugraheni Wijayanti
NIM: 151134002

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
JURUSAN ILMU PENDIDIKAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA

2019

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

ii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

iii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PERSEMBAHAN

Skripsi ini saya persembahkan kepada:
1. Tuhan Yang Maha Esa, yang senantiasa melimpahkan berkat setiap hari.
2. Kedua orang tuaku, yang senantiasa memberikan semangat dan motivasi
baik dalam doa ataupun materi.
3. Ketiga kakakku, Mas Por, Mbak Indah dan Mbak Diah yang senantiasa
memberikan dukungan dan semangat.

4. Dosen pembimbing skripsi.
5. Teman-teman payung skripsi Sangsang Lusaiani dan Bernadeta Ika
Melianawati.
6. Untuk almamaterku Universitas Sanata Dharma Yogyakarta

iv

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

MOTTO

“Tidak hanya sekedar urun angan, tapi turun tangan. Mengulurkan bantuan sebisa
yang kita lakukan. Ingat, Tuhan tidak menuntut apa yang tidak kita punya dan
tidak menuntut apa yang tidak kita bisa”.
- Imelda (Spirit Girls ed. Nov 2018) -

v

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI


PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak
memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam
kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.

Yogyakarta, 20 Februari 2019
Peneliti

Putri Nugraheni Wijayanti

vi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN
PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

Yang bertanda tangan dibawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma:
Nama


: Putri Nugraheni Wijayanti

Nomor Mahasiswa

: 151134002

Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan
Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul:

ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI PADA
PEMBELAJARAN TEMATIK KELAS V
(STUDI KASUS DI SALAH SATU SD SWASTA KOTA YOGYAKARTA)

berserta perangkat yang diperlukan. Dengan demikian saya memberikan kepada
Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan
dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data,
mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di internet atau media
lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta izin dari saya maupun
memberikan royaliti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai

peneliti.
Demikian pernyataan ini yang saya buat dengan sebenarnya.

Dibuat di Yogyakarta
Pada tanggal: 20 Februari 2019
Yang menyatakan

Putri Nugraheni Wijayanti

vii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

ABSTRAK

ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI PADA
PEMBELAJARAN TEMATIK KELAS V
(STUDI KASUS DI SALAH SATU SD SWASTA KOTA YOGYAKARTA)
Putri Nugraheni Wijayanti
Universitas Sanata Dharma

2019
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: bagaimana guru membuat perencanaan
pembelajaran yang memuat indikator keterampilan berpikir tingkat tinggi;
bagaimana penerapan berpikir tingkat tinggi dalam pelaksanaan pembelajaran;
bagaimana penilaian berpikir tingkat tinggi. Penelitian ini merupakan penelitian
jenis kualitatif dengan menggunakan desain studi kasus. Subjek dalam penelitian
ini adalah guru yang membuat rencana pelaksanaan pembelajaran dan yang
melaksanakan perencanaan serta guru sebagai narasumber. Data yang
dikumpulkan menggunakan teknik observasi, wawancara, dokumentasi dan
kuesioner.
Hasil penelitian ini menunjukan bahwa: (1) RPP yang dibuat oleh guru kelas
sudah menunjukkan indikator pengunaan kata kerja operasional berikir tingkat
tinggi; (2) Guru mampu menerapkan kegiatan pembelajaran yang memuat
keterampilan berpikir tingkat tinggi; (3) Penilaian berupa PTS (Penilaian Tengah
Semester) sudah mengarah pada keterampilan berpikir tingkat tinggi.

Kata kunci: keterampilan berpikir tingkat tinggi, kurikulum 2013, rencana
pelaksanaan pembelajaran (RPP), pelaksaan pembelajaaran berpikir tingkat tinggi,
pelaksanaan penilaian kelas.


viii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

ABSTRACT

THE ANALYSIS OF HIGHER ORDER THINKING SKILL (HOTS) ON
THEMATIC LEARNING OF FIFTH GRADE STUDENTS: A CASE STUDY
ONE OF THE PRIVATE SCHOOL’S IN THE YOGYAKARTA CITY
Putri Nugraheni Wijayanti
Sanata Dharma University
2019
This study was aimed to examine: how the teacher arranged the lesson plan
which contain the indicator of higher order thinking skill, how the implementation
of higher order thinking skill in the learning process is, and how the
implementation of assessments has lead to the measurement of higher order
thinking skills is. The researcher conducted qualitative research with case study
model in composing this thesis. The subjects of this study was the teacher who
arranged and implemented the lesson plan. In addition, the teacher also became
the interviewee. The data were collected using observation, interviews,

documentation, and questionnaires.
The results showed that: (1) the lesson plans arranged by the teacher
already contained the indicators of higher order thinking skills; (2) In the
teaching-learning processes the teacher could lead the students to higher order
thinking skills; and (3) the assessment which was the midterm exam could lead to
the measurement of higher order thinking skills.
Keywords: a higher order thinking skills (HOTS), 2013 curriculum, lesson plan
(RPP), implementation of HOTS in the learning process, the implementation of
class assessments.

ix

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat
dan kasih-Nya sehingga peneliti dapat menyelesaikan skripsi ini yang berjudul
“Analisis Keterampilan Berpikir Tingkat Tinggi Pada Pembelajaran Tematik
Kelas V (Studi Kasus Di Salah Satu SD Swasta Kota Yogyakarta)”.

Penulisan skripsi ini diajukan sebagai salah satu syarat untuk
memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Guru
Sekolah Dasar, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata
Dharma.
Selama proses penulisan skripsi ini peneliti menyadari banyak pihak
yang telah membantu sehingga penulisan skripsi ini dapat diselsaikan dengan
baik. Oleh karena itu pada kesempatan ini peneliti mengucapkan banyak terima
kasih kepada:
1. Bapak Dr. Yohans Harsoyo, S.Pd., M.Si. selaku Dekan Fakultas
Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
2. Ibu Christiyanti Aprinastuti, S.Si., M.Pd. selaku Ketua Program Studi
Pendidikan Guru Sekolah Dasar Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
3. Ibu Kintan Limiansih, S.Pd., M.Pd., selaku Wakil Ketua Program Studi
Pendidikan Guru Sekolah Dasar Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
4. Bapak Apri Damai Sagita Krissandi, S.S., M.Pd. selaku dosen
pembimbing pertama atas segala kebaikan yang penuh kasih dan
kesabaran dalam membimbing peneliti serta mengarahkan dari awal
hingga akhir penyusunan skripsi.
5. Ibu Brigitta Erlita Tri Anggadewi, S.Psi., M.Psi. selaku dosen
pembimbing kedua atas segala kebaikan yang penuh kasih dan kesabaran

dalam membimbing peneliti serta mengarahkan dari awal hingga akhir
penyusunan skripsi
6. Ibu Wahyu Wido Sari, M.Biotech selaku dosen pembimbing akademik
kelas B yang penuh kasih dan kesabaran dalam membimbing kelas kami.

x

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

7. Segenap dosen Pendidikan Guru Sekolah Dasar Universitas Sanata
Dharma.
8. Segenap karyawan kesekretariatan Program Studi Pendidikan Guru
Sekolah Dasar Universitas Sanata Dharma yang telah membantu
kelancaran proses administrasi selama perkuliahan dan penelitian.
9. Seluruh staff perpustakaan Universitas Sanata Dharma yang telah
menyediakan buku dan fasilitas selama mengerjakan skripsi.
10. Seluruh staff Biro Keuangan dan Student Staff Keuangan yang telah
memberikan semangat dalam penyusnan skripsi ini.
11. Ibu Kepala Sekolah di salah satu SD swasta di Kota Yogyakarta yang
telah memberikan izin kepada peneliti untuk melakukan penelitian.

12. Bapak guru kelas V salah satu SD swasta di Kota Yogyakarta yang
bersedia memberikan bantuan dan waktunya untuk peneliti melakukan
penelitian.
13. Siswa kelas V tahun ajaran 2018/2019 yang telah bersedia membantu
dalam proses observasi dan pengisian kuesioner.
14. Kedua orang tuaku Bapak Suwardi dan Ibu Rahayu yang selalu
memberikan dukungan dalam doa, semangat yang penuh cinta kasih,
kesabaran dalam memberikan nasehat kepada peneliti.
15. Ketiga saudara ku, Mas Por, Mbak Indah dan Mbak Diah, yang selalu
memberikan semngat dan dukungan serta doa tulus selama perkuliahan
hingga penulisan skripsi.
16. Saudara iparku, Mbak Mun, Mas Budi dan Bang Jo, yang selalu
memberikan wejangan-wejangan hangat serta motivasi dukungan dan
doa.
17. Kelima ponakan ku yang lucu-lucu dan keaktivannya. Mbak Hallel, mas
Hemya, mas Farel, ucok Esra. Semangat belajar.
18. Teman-teman kos yang baik hati, Weniy, Kitty, Gita, mbak-mbak dan
adik tingkat, yang selalu memberikan semangat serta keceriaan dikala
duka dan suka.

xi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

19. Teman payung seperjuangan Sangsang dan Deta, yang selalu
memberikan semangat hingga lancarnya skripsi ini.
20. Mas Andre, yang selalu memberikan semangat dukungan serta doa dan
motivasi selama perkuliahan hingga selsainya penulisan skripsi ini.
21. Beasiswa Oikumene PGI dan Gereja Kristen Sumatra Bagian Selatan
yang ada di kota kelahiran yang telah memberikan kesempatan kepada
peneliti untuk dapat mendukung lancarnya perkuliahan hingga penulisan
skripsi ini.
Peneliti menyadari bahwa karya tulis ini tidak sempurna dan
memiliki kekurangan. Oleh karena itu dengan kerendahan hati, peneliti
menerima kritik dan saran dengan terbuka. Semoga karya ini dapat
memberikan inspirasi bagi pembaca.

Yogyakarta, 20 Februari 2019
Peneliti

Putri Nugraheni Wjayanti

xii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR ISI

Halaman
HALAMAN JUDUL .............................................................................................. i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ................................................. ii
HALAMAN PENGESAHAN .............................................................................. iii
HALAMAN PERSEMBAHAN .......................................................................... iv
HALAMAN MOTTO ........................................................................................... v
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA .............................................................. vi
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH
UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS .......................................................... vii
ABSTRAK .......................................................................................................... viii
ABSTRACT ........................................................................................................... ix
KATA PENGANTAR ........................................................................................... x
DAFTAR ISI ....................................................................................................... xiii
DAFTAR BAGAN .............................................................................................. xvi
DAFTAR TABEL ............................................................................................. xvii
DAFTAR GAMBAR ........................................................................................ xviii
BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................... 1
1.1.

Latar belakang .......................................................................................... 1

1.2.

Rumusan Masalah .................................................................................... 7

1.3.

Tujuan Penelitian ...................................................................................... 7

1.4.

Manfaat Penelitian .................................................................................... 8

1.5

Asumsi Penelitian ..................................................................................... 8

1.6

Definisi Operasioanal ............................................................................... 9

BAB II TINJAUAN PUSTAKA......................................................................... 11
2.1.

Kajian Pustaka ........................................................................................ 11

2.1.1.

Teori-Teori yang Mendukung ......................................................... 11

2.1.1.1.

Berpikir Tingkat Tinggi ........................................................... 11

2.1.1.2.

High Order Thinking Skils (HOTS) ......................................... 12

2.1.1.3.

Kurikulum ................................................................................ 17
xiii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

2.1.2.
2.2.

Penelitian Yang Relevan ................................................................. 24

Kerangka Berpikir .................................................................................. 27

BAB III METODE PENELITIAN .................................................................... 29
3.1.

Jenis Penelitian ....................................................................................... 29

3.2.

Setting Penelitian .................................................................................... 30

3.2.1.

Tempat dan Waktu Penelitian ......................................................... 30

3.2.2.

Waktu Penelitian ............................................................................. 30

3.2.3.

Subjek dan Objek Penelitian ........................................................... 30

3.2.3.1.

Subjek Penelitian ..................................................................... 31

3.2.3.1.

Objek Penelitian ....................................................................... 31

3.3.

Desain Penelitian .................................................................................... 31

3.4.

Teknik Pengumpulan Data ..................................................................... 32

3.4.1.

Data Primer ..................................................................................... 32

3.4.2.

Data Sekunder ................................................................................. 33

3.5.

Instrumen penelitian ............................................................................... 35

3.5.1.

Tabel Indikator Kuesioner............................................................... 36

3.6.

Kredebilitas dan Transferabilitas ............................................................ 38

3.7.

Teknik Analisis Data .............................................................................. 39

3.7.1.

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) ..................................... 39

3.7.2.

Pelaksanaan Penilaian Kelas ........................................................... 39

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN................................... 42
4.1

Hasil Penelitian....................................................................................... 42

4.1.1.

Analisis Keterampilan Berpikir Tingkat Tinggi pada Perencanaan

Pembelajaran ................................................................................................. 42
4.1.2

Penerapan Keterampilan Berpikir Tingkat Tinggi pada Pelaksanaan

Pembelajaran Tematik di SD Ceria Yogyakarta ........................................... 44
4.1.2.1.

Hasil analisis kuesioner siswa kelas V .................................... 44

4.1.2.2.

Hasil analisis kuesioner guru kelas V ...................................... 45

4.1.2.3.

Hasil Wawancara Guru Kelas V .............................................. 47

4.1.2.4.

Hasil Observasi Proses Pembelajaran Di Kelas V ................... 47

xiv

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

4.1.3.

Analisis Keterampilan Berpikir Tingkat Tinggi pada Penilaian

Pembelajaran ................................................................................................. 54
4.2.

Pembahasan ............................................................................................ 70

4.2.1.

Analisis Keterampilan Berpikir Tingkat Tinggi pada Perencanaan

Pembelajaran ................................................................................................. 70
4.2.2.

Penerapan Keterampilan Berpikir Tingkat Tinggi pada Pelaksanaan

Pembelajaran Tematik di SD Ceria Yogyakarta ........................................... 72
4.2.3.

Analisis Keterampilan Berpikir Tingkat Tinggi pada Penilaian

Pembelajaran ................................................................................................. 79
BAB V PENUTUP ............................................................................................... 84
5.1.

Kesimpulan ............................................................................................. 84

5.2.

Keterbatasan Penelitian .......................................................................... 85

5.3.

Saran ....................................................................................................... 85

DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 84
LAMPIRAN ......................................................................................................... 88

xv

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR BAGAN

Bagan 2. 1 Hasil Penelitian yang Relevan ............................................................ 26
Bagan 2. 2 Kerangka Berpikir............................................................................... 28

xvi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR TABEL

Tabel 3. 1 Indikator Kuesioner.............................................................................. 36
Tabel 3. 2 Indikator Pedoman Wawancara Guru Kelas ........................................ 37
Tabel 3. 3 Indikator Analisis Perencanaan dan Pelaksanaan ................................ 37
Tabel 3. 4 Indikator Analisis Pada Soal Evaluasi Pembelajaran .......................... 38
Tabel 3. 5 Hasil Perhitungan Skala Likert ............................................................ 41
Tabel 4. 1 Hasil Analisis Indikator Kognitif pada RPP Tematik Kelas V ............ 43
Tabel 4. 2 Hasil Perhitungan Pernyataan pada Pelaksanaan Pembelajaran 4C .... 44
Tabel 4. 3 Hasil Anlisis Kuesioner 15 siswa......................................................... 45
Tabel 4. 4 Hasil Hitung Interval Pernyataan Penerapan ....................................... 46
Tabel 4. 5 Hasil Analisis Kuesioner Guru ............................................................ 47
Tabel 4. 6 Hasil Observasi Pelaksanaan Pembelajaran ......................................... 49

xvii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR GAMBAR

Gambar 4. 1 Diagram Hasil Analisis Kuesioner 15 Siswa ................................... 44
Gambar 4. 2 Diagram Hasil Analisis Kuesioner Guru .......................................... 46
Gambar 4. 3 Diagram Hasil Analisis Penilaian Tengah Semester pada Pelajaran
PPKn ..................................................................................................................... 55
Gambar 4. 4 Diagram Hasil Analisis soal pilihan ganda

Penilaian Tengah

Semester pada Pelajaran PPKn ............................................................................. 56
Gambar 4. 5 Diagram Hasil Analisis soal uraian Penilaian Tengah Semester pada
Pelajaran PPKn ..................................................................................................... 56
Gambar 4. 6 Diagram Hasil Analisis soal essay Penilaian Tengah Semester pada
Pelajaran PPKn ..................................................................................................... 57
Gambar 4. 7 Diagram Hasil Analisis Penilaian Tengah Semester pada Pelajaran
IPA ........................................................................................................................ 58
Gambar 4. 8 Diagram Hasil Analisis soal pilihan ganda Penilaian Tengah
Semester pada Pelajaran IPA ................................................................................ 58
Gambar 4. 9 Diagram Hasil Analisis soal uraian Penilaian Tengah Semester pada
Pelajaran IPA ........................................................................................................ 59
Gambar 4. 10 Diagram Hasil Analisis soal essay Penilaian Tengah Semester pada
Pelajaran IPA ........................................................................................................ 60
Gambar 4. 11 Diagram Hasil Analisis Penilaian Tengah Semester pada Pelajaran
Bahasa Indonesia ................................................................................................... 60

xviii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Gambar 4. 12 Diagram Hasil Analisis soal uraian 1 Penilaian Tengah Semester
pada Pelajaran Bahasa Indonesia .......................................................................... 61
Gambar 4. 13 Diagram Hasil Analisis Soal Pilihan Ganda Penilaian Tengah
Semester pada Pelajaran Bahasa Indonesia........................................................... 62
Gambar 4. 14 Diagram Hasil Analisis soal uraian 2 Penilaian Tengah Semester
pada Pelajaran Bahasa Indonesia .......................................................................... 62
Gambar 4. 15 Diagram Hasil Analisis soal Essay Penilaian Tengah Semester
pada Pelajaran Bahasa Indonesia .......................................................................... 63
Gambar 4. 16 Diagram Hasil Analisis Penilaian Tengah Semester pada Pelajaran
IPS ......................................................................................................................... 64
Gambar 4. 17 Diagram Hasil Analisis soal pilihan ganda Penilaian Tengah
Semester pada Pelajaran IPS ................................................................................. 64
Gambar 4. 18 Diagram Hasil Analisis soal uraian Penilaian Tengah Semester pada
Pelajaran IPS ......................................................................................................... 65
Gambar 4. 19 Diagram Hasil Analisis Soal Essay Penilaian Tengah Semester pada
Pelajaran IPS ......................................................................................................... 66
Gambar 4. 20 Diagram Hasil Analisis Penilaian Tengah Semester pada Pelajaran
Matematika............................................................................................................ 66
Gambar 4. 21 Diagram Hasil Analisis soal pilihan ganda Penilaian Tengah
Semester pada Pelajaran Matematika.................................................................... 67
Gambar 4. 22 Diagram Hasil Analisis soal uraian Penilaian Tengah Semester pada
Pelajaran Matematika ............................................................................................ 68

xix

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Gambar 4. 23 Diagram Hasil Analisis soal essay Penilaian Tengah Semester pada
Pelajaran Matematika ............................................................................................ 68
Gambar 4. 24 Diagram Hasil Analisis soal pada 5 bidang mata pelajaran Penilaian
Tengah Semester ................................................................................................... 69

xx

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang
PISA (Programme for International Student Assessment) adalah studi yang
dilakukan

oleh

OECD

(Organitation

for

Economic

Co-operation

and

Development) tentang kemampuan membaca, matematika, dan sains, siswa yang
berumur 15 tahun di banyak negara di dunia. PISA pertama kali dilakukan pada
tahun 2002 dan kemudian dilakukan kembali setiap 3 tahun. Hasil PISA banyak
digunakan di negara yang berpartisipasi untuk memperbaiki kualitas dan
kebijakan

dalam

dunia

pendidikan.

PISA

mengukur

pengetahuan

dan

keterampilan penting yang berguna bagi kehidupan modern. Prestasi siswa
Indonesia tidak pernah beranjak jauh dari posisi terbawah. Indonesia berada pada
urutan 64 dari 65 negara di dunia pada tahun 2012. Manfaat penelitian ini
diharapkan dapat membantu guru untuk meningkatkan kualitas dalam pembuatan
soal-soal tes yang diberikan kepada siswa selain itu membantu siswa untuk
terbiasa mengerjakan soal dalam standar yang lebih tinggi atau standar olimpiade
internasional.
Perubahan yang sangat pesat terjadi di abad ke 21 ini, baik dalam kehidupan
masyarakat ataupun di lingkungan pendidikan. Di abad 21 ini merupakan abad
pengetahuan, yaitu berkembang pesatnya ilmu teknologi dan informasi menjadi
sebuah kebutuhan utama dalam kehidupan sehari-hari. Membentuk sumber daya
manusia berkualitas yang mampu bersaing dalam dunia global. Tujuan yang harus

1

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2

dicapai dalam dunia informasi ini yaitu, mewujudkan cita-cita bangsa atau
menjadikan masyarakat yang mandiri, sejahtera dan bahagia. Dalam pembelajaran
yang utama, guru atau sekolah diharapkan mampu mempersiapkan siswa untuk
siap menghadapi abad 21 ini. Empat kompetensi yang harus dikembangkan siswa
di abad 21 dalam pembelajaran yaitu, communication, collaboration, critical
thinking, dan creativity. Keempat kopetensi ini dapat siswa miliki, apabila guru
dapat memberikan kegiatan yang mengajak siswa untuk bertindak kreatif sesuai
dengan rencana pembelajaran yang disusun sebelumnya.
Pengalaman pemecahan masalah yang rumit, dibutuhkan kemampuan
berpikir tingkat tinggi. Keterampilan berpikir tingkat tinggi atau lebih dikenal
dengan Higher Order Thinking Skils (HOTS). Berpikir tingkat tinggi dikenalkan
sejak Sekolah Dasar dan akan membawa dampak yang positif. Siswa dituntut
untuk memiliki imajinasi sebagai bagian dari perkembangan kognitif anak,
pemikiran yang kritis dan dapat menanggapi persoalan yang sederhana hingga
yang rumit terjadi dalam kehidupan sehari-hari. Seperti pada pemecahan masalah
untuk menyelsaikan soal-soal ulangan harian hingga ujian akhir semester.
Selama ini pembelajaran di Sekolah Dasar lebih menekankan pada Lower
Order Thingking Skills (LOTS) atau kemampuan berpikir tingkat rendah yang
hanya

mampu

menjawab

pertanyaan-pertanyaan

faktual

yang

alternatif

jawabannya hanya satu dan biasanya jawaban tersebut berupa sesuatu yang dapat
ditemukan langsung di buku atau hapalan, seperti pertanyaan yang sederhana
seperti, “siapa? kapan? dimana?”. Ketidak mampuan dalam melakukan analisis,
evaluasi, kreasi, logika dan penalaran dengan baik dalam menyelesaikan semua

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3

soal, sehingga tergolong memiliki kemampuan berpikir tingkat tinggi dengan
level rendah. Seperti pada keadaan di Sekolah Dasar yang pernah peneliti ketahui
selama pengalaman praktik di lapangan seperti Bimbingan Belajar (Bimbel) pada
semester 3-4 dan Program Pengakraban Lingkungan (Probaling) pada semester 56, peneliti masih banyak menemukan siswa yang kurang mampu dapat menangani
masalah dalam pengerjaan pembelajaran Tematik. Kemampuan berpikir tingkat
rendah merupakan perantara untuk kemampuan berpikir yang lebih tinggi.
Demi mewujudkan tujuan pendidikan nasional tersebut, telah ditetapkan
Standar

kompetensi

lulusan

yang

mencakup

sikap,

pengetahuan,

dan

keterampilan. Untuk mencapai kompetensi lulusan pada jenjang pendidikan
tertentu, perlu ditetapkan standar isi yang merupakan kriteria mengenai ruang
lingkup materi dan tingkat kompetensi peserta didik. Standar isi merupakan
sebuah tujuan yang mencakup ruang lingkup materi untuk setiap mata pelajaran
dan tingkat kompetensi untuk memenuhi standar kelulusan pada jenjang
pendidikan tertentu. Di dalam standar isi terdapat tingkat kompetensi berdasarkan
tingkat perkembangan peserta didik. Diantaranya adalah Kompetensi Inti (KI)
aspek yang dinilai yaitu aspek sikap, pengetahuan dan keterampilan yang
dipelajari peserta didik untuk materi pelajaran atau jenjang pendidikan tertentu.
Kompetensi Dasar (KD) kemampuan untuk bersikap, berpikir, dan bertindak
sebagai perwujudan pengetahuan. Setelah ditetapkannya KI dan KD oleh
pemerintah, sesuai dengan Permendikbud tahun 2016 nomor 21 tentang standar isi
pendidikan dasar, maka guru membuat rancangan dan pelaksanaan sebuah
pembelajaran atau Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). Di dalam RPP

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4

disampaikan KI, KD, Indikator beserta tujuan yang akan dicapai siswa. Dengan
implementasi kurikulum 2013 guru memiliki keterampilan yang diharapkan dari
adanya perubahan pelajaran agar dapat membantu siswa untuk memiliki berpikir
kritis, memecahkan masalah, kreatif, berkomunikasi dengan baik dan belajar
untuk menjadi jiwa pemimpin. Aktivitas sedemikian dapat diterapkan dalam
kegiatan pelaksanaan pembelajaran yang telah dibuat guru.
Untuk mengambil keputusan, mengukur tingkat perekembangan serta
kemampuan siswa maka diperlukannya sebuah penilaian atau disebut dengan
standar penilaian. Untuk mengetahui hasil belajar siswa, maka guru memberikan
penilaian proses belajar bagaimana kemajuan siswa yang dilakukan dengan
menggunakan berbagai instrumen yaitu tes ataupun nontes. Tes yang dibuat guru
berupa soal yang merujuk pada berpikir tingkat tinggi. Siswa akan berlatih
melalui soal bagaimana berpikir kritis dan kreatif.
Berpikir tingkat tinggi diimplementasikan pada pembelajaran kurikulum
2013 atau pembelajaran terpadu. Dipertegas dengan diterbitkannya Permendikbud
67 tentang kerangka dasar dan struktur kurikulum yang menyatakn bahwa
“Pelaksanaan Kurikulum 2013 pada SD/MI dilakukan melalui pembelajaran
dengan pendekatan tematik-terpadu dari kelas I sampai kelas VI.” Berdasarkan
penjelasan mengenai latar belakang mengenai pemahaman pelaksanaan tematik
terpadu dalam pembelajaran dapat diimplementasikan dalam pembelajaran dengan
pola HOTS. Keterampilan berpikir tingkat tinggi ini perlu dilatih sejak sekolah
dasar untuk membuat siswa terbiasa dengan cara berpikir yang akan menjadi
modal belajar pada tingkat pendidikan berikutnya. Keterampilan berpikir tingkat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5

tinggi juga membuat siswa mampu menyampaikan ide-ide argumentatif, logis dan
percaya diri, baik tertulis lisan dan tindakan. Pembelajaran kurikulum 2013
menghendaki terciptanya suasana belajar yang ideal dan sesuai dengan kebutuhan
siswa. Pembelajaran diarahkan untuk mendorong siswa mencari tahu dari
berbagai sumber observasi, siswa tidak hanya diberi tahu seperti mampu
merumuskan

masalah

(menanya),

bukan

hanya

menyelsaikan

masalah

(menjawab), melatih berpikir analitis (mengambil keputusan), bukan berpikir
mekanistis (rutin) dan menekankan pentingnya kerjasama dan kolaborasi dalam
menyelsaikan masalah (Kemdikbud, 2014).
Kurikulum 2013 juga memiliki hubungan yang tidak dapat dipisahkan
dengan pendekatan Scientific yaitu mengamati, menanya, mencoba, mengolah,
menyajikan, menyimpulkan dan mencipta. Saat ini menggunakan rumusan
taksonomi yang diklasifikasikan 3 (tiga) ranah, yaitu ranah kognitif, afektif dan
psikomotor. Dengan tiga ranah ini maka cukup membantu siswa untuk memiliki
keterampilan berpikir tingkat tinggi yang terdapat pada ranah kognitif, yaitu
kemampuan berpikir secara intelektual. Kemampuan berpikir kritis dapat
digunakan apabila seseorang dalam menghadapi masalah yang tidak biasa
dihadapinya. Penerapan keterampilan berpikir kritis dapat mengasah keterampilan
intelektual lainnya. Krathwohl (dalam Ayuningtyas dan Budi, 2012: 3),
berpendapat bahwa berpikir tingkat tingkat tinggi dapat diukur menggunakan
ranah dalam Taksonomi Bloom terutama pada ranah kognitif yaitu dari C1 sampai
C6.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6

Berikut tabel Taksonomi Bloom:
Mengingat (C1)
Memahami (C2)
Menerapkan (C3)
Menganalisis (C4)
Mengevaluasi (C5)
Mencipta (C6)

Dalam konteks peningkatan mutu belajar siswa secara umum, penggunaan
taksonomi ini penting karena dapat membantu guru atau tenaga pendidik untuk
mengetahui level kognitif anak didik, bagaimana penguasaan siswa atas materi
pelajaran yang diberikan serta pembelajaran lainnya. Dengan peningkatan kognitif
pada Taksonomi Bloom, guru dan tenaga pendidik lainnya dapat merubah
setrategi pembelajaran, terutama mampu mengarahkan siswa untuk tidak hanya
berhenti pada level kognitif saja seperti hafalan (knowladge), pemahaman
(comperehension) dan pengaplikasian (application) saja, tetapi juga bergerak
lebih kepada level selanjutnya yang mengindikasi tatanan kognitif yang lebih
tinggi, yaitu analisis (analysis), sintesis (synthesis), dan evaluasi (evaluation).
Dalam banyak kasus, pembelajaran di sekolah umumnya, hanya berhenti
bagaimana pada penguasaan tiga tingkatan awal kognitif tersebut. Siswa dianggap
sudah menguasi jika sudah menghafal materi yang diberikan, padahal penguasaan
siswa bisa diarahkan pada tingkat kognitif yang lebih tinggi, bagaimana bisa
menghubungkan berbagai macam informasi, meneliti, memanipulasi, hingga
menstraformasi informasi dengan pengetahuan yang dimiliki kedalam suatu cara

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7

pemecahan masalah dengan kreatif atau bagaimana penerapan pada situasi-situasi
yang baru sebagaimana terdapat pada tingkatan kognitif yang lebih tinggi seperti
tujuan utama dari HOTS.
Maka dari penelitian ini peneliti mencari hasil HOTS yang sudah diterapkan
di Sekolah Dasar. Penelitian dilakukan disalah satu SD swasta Kota Yogyakarta
yaitu SD Ceria, nama SD disamarkan supaya pihak sekolah tidak merasa
dirugikan dengan adanya penelitian ini.

1.2. Rumusan Masalah
1.2.1

Bagaimana perencanaan pembelajaran berpikir tingkat tinggi di SD Ceria
Yogyakarta kelas V?

1.2.2

Bagaimana penerapan keterampilan berpikir tingkat tinggi dalam
pelaksanaan pembelajaran di SD Ceria Yogyakarta kelas V?

1.2.3

Bagaimana penilaian berpikir tingkat tinggi di SD Ceria Yogyakarta kelas
V?

1.3. Tujuan Penelitian
1.3.1

Untuk mendeskripsikan sejauh mana desain Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP) di SD Ceria Yogyakarta kelas V memuat indikator
keterampilan berpikir tingkat tinggi.

1.3.2

Untuk mendeskripsikan sejauh mana kegiatan pembelajaran di SD Ceria
Yogyakarta kelas V mengarah pada keterampilan berpikir tingkat tinggi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8

1.3.3

Untuk mendeskripsikan sejauh mana pelaksanaan penilaian kelas di SD
Ceria Yogyakarta kelas V telah menunjukkan indikator pengukuran
keterampilan berpikir tingkat tinggi.

1.4. Manfaat Penelitian
1.4.1

Untuk sekolah, meningkatkan mutu pembelajaran di sekolah

1.4.2

Untuk guru, diharapkan dapat membantu meningkatkan kualitas dalam
pembuatan RPP, penilaian kelas, pembuatan soal-soal tes Tematik yang
dapat

meningkatkan

kemampuan

berpikir

siswa

tersebut,

maka

digunakanlah kriteria pengembangan soal HOTS (High Order Thinking
Skills) agar siswa terbiasa mengerjakan soal dalam standar yang lebih
tinggi
1.4.3

Untuk siswa harus berperan aktif dalam kegiatan belajar, atau dengan kata
lain keterlibatannya dalam proses belajar haruslah nampak. Siswa dapat
memecahkan permaslahan yang baru saja ditemui.

1.4.4

Untuk peneliti, menambah informasi dan pengalaman baru mengenai
HOTS di Sekolah Dasar dan menerapkan wawasan yang diperoleh selama
perkuliahan.

1.5 Asumsi Penelitian
1.5.1

Keterampilan berpikir tingkat tinggi sudah diterapkan pada perencanaan
pelaksanaan pembelajaran Tematik kelas V di SD Ceria Yogyakarta.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9

1.5.2

Keterampilan berpikir tingkat tinggi sudah diterapkan dalam proses
pelaksanaan pembelajaran Tematik kelas V di SD Ceria Yogyakarta,
melalui penerapan kemampuan 4C yaitu critical thinking, collaborative,
creativity dan communication.

1.5.3

Pada evaluasi penilaian Tematik dalam penerapannya sudah menggunakan
kata kerja operasional tingkat tinggi yaitu C4-C6 pada Taksonomi Bloom.

1.6 Definisi Operasioanal
1.6.1 Berpikir tingkat tinggi adalah suatu proses berpikir siswa untuk menuju ke
level kognitif yang lebih tinggi sebagai pemecahan masalah yang terjadi
dalam kehidupan sehari-hari. Keterampilan yang dipersiapkan dalam
berpikir

tingkat

tinggi

yaitu

4C

(Creativity,

Critical

thinking,

Communication and Collaboration) penting bagi siswa di masa depan.
Melalui pembelajaran dapat membantu dan mendorong siswa dalam
memahami materi yang telah dipelajari.
1.6.2 High Order Thinking Skills (HOTS) adalah kegiatan berpikir yang
melibatkan level kognitif hirarki tinggi dari taksonomi berpikir Bloom.
Secara hirarkikal Taksonomi Bloom terdiri dari enam level, yaitu
Mengingat (C1), Memahami (C2), Menerapkan (C3), Menganalisis (C4),
Mengevaluasi (C5, Mencipta (C6)
1.6.3 Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan,
isi, dan bahan pelajaran, serta cara yang digunakan untuk menjadi acuan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10

pembelajaran kegiatan mengajar untuk mencapai tujuan pendidikan
tertentu.
1.6.4 Standar isi merupakan sebuah tujuan yang mencakup ruang lingkup materi
untuk setiap mata pelajaran dan tingkat kompetensi untuk memenuhi
standar kelulusan pada jenjang pendidikan tertentu.
1.6.5 Rencana Perencanaan Pembelajaran atau yang disebut juga RPP
merupakan rencana kegiatan yang dibuat oleh pengajar atau guru sebelum
melakukan kegiatan belajar. Di dalam RPP terdapat tujuan pembelajaran,
kompetensi inti, kompetensi dasar, indikator dan kegiatan pembelajaran.
1.6.6 Standar Proses merupakan standar nasional pendidikan pada setiap
lembaga pendidikan pendidikan formal secara nasional. Standar proses
berkaitan dengan kegiatan pembelajaran dan seharusnya standar proses
dapat berlangsung dan dijadikan pedoman guru dalam melaksanakan
pembelajaran.
1.6.7 Kegiatan pembelajaran adalah pelaksanaan aktivitas pembelajaran yang
dilakukan guru dan siswa, sesuai dengan apa yang dibuat guru sebelumnya
yaitu RPP.
1.6.8 Penilaian kelas adalah suatu hasil atau pengukuran dan pencapaian hasil
belajar siswa. Tujuan khusus penilaian adalah mengidentifikasi bagianbagian yang belum dapat terlaksana sesuai dengan tujuan. Penilaian ini
berbentuk soal tes dan nontes.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Kajian Pustaka
2.1.1. Teori-Teori yang Mendukung
2.1.1.1. Berpikir Tingkat Tinggi
Di abad ke 21 guru, lembaga pendidikan menjadi peran penting untuk
membentuk siswa memiliki keterampilan belajar utuk dapat berinovasi,
keterampilan berkomunikasi, bekerja, dan mampu mempertahankan hidup dengan
kemampuan yang dimilikinya atau disebut juga dengan soft skills. Doringin
(2017: 1) mengatakan bahwa, Keterampilan di abad 21 yang dianggap bisa
memperkuat modal social (social capital) dan modal intelektual (intellectual
capital), dapat disebut dengan 4C: Communication, Collaboration, Critical
Thinking and Problem Solving, dan Creativity and Innovation. Secara operasional,
4C ini dijabarkan dalam empat kategori langkah, yakni; (1) alat untuk
mengembangkan keterampilan abad 21, yakni teknologi informasi, jaringan
digital, dan literasi; (2) cara bekerja, termasuk berkomunikasi, berkolaborasi,
bekerja dalam tim; (3) cara hidup sebagai warga global sekaligus lokal, cara
berpikir; dan (4) termasuk berkreasi, berinovasi, bersikap kritis, memecahkan
masalah, membuat keputusan, dan belajar pro-aktif.
Berpikir tingkat tinggi atau sering disebut dengan dengan 4C
(Communication, Collaboration, Critical Thinking and Problem Solving, dan
Creativity and Innovation). Di berbagai kesempatan, sudah sering mendengar

11

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12

beberapa pakar menjelaskan pentingnya penguasaan 4C sebagai sarana meraih
kesuksesan, khususnya di abad 21, abad di mana dunia berkembang dengan
sangat cepat dan dinamis. Penguasaan keterampilan abad 21 sangat penting, 4C
adalah jenis softskill yang pada implementasi keseharian, jauh lebih bermanfaat
ketimbang sekadar pengusaan hardskill. Dengan demikian penjelasan berpikir
tingkat tinggi merupakan menjadi sarana penting bagi siswa, tidak hanya sekedar
menerima materi menghapal saja dari guru tetapi proses berpikir untuk
memanipulasi informasi dan ide-ide tertentu memberi cara dalam impilkasi baru.
Gunawan (2003: 171) mengatakan bahwa saat murid menggabungkan fakta dan
ide dalam proses mensintesis, melakukan generalisasi, menjelaskan, melakukan
hipotesis dan analisis, sehingga akhirnya murid mendapatkan suatu kesimpulan.
Ada tiga alasan utama mengapa harus melatih kemampuan berpikir siswa: (1)
untuk mengerti komunikasi; (2) untuk proses berpikir yang berkualitas; (3) untuk
hasil akhir yang berkualitas. Dari ketiga alasan ini sudah melibatkan proses
berpikir yang bersifat kreatif dan kritis.

2.1.1.2. High Order Thinking Skills (HOTS)
Keterampilan berpikir tingkat tinggi yang diterjemahkan dari Higher
Order Thinking Skills (HOTS) adalah kegiatan berpikir yang melibatkan level
kognitif hirarki tinggi dari taksonomi berpikir Bloom. Secara hirarkikal
Taksonomi Bloom terdiri dari enam level, yaitu knowledge (Recall or locate
information), comprehension (Understand learned facts), application (Apply what
has been learned to new situations), analysis (“Take apart” information to

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13

examine different parts), synthesis (Create or invent something; bring together
more than one idea) dan evaluation (Consider evidence to support conclusions).
Anderson, L., and Krathwohl, D. (eds.) (2001) dalam bukunya yang berjudul
Assessing: A Revision of Bloom’s Taxonomy yang dipublikasi oleh Publishing
Co, New York, US merevisi level taxonomi ini menjadi remembering,
understanding, applying, analysing, evaluating, creating.
Gunawan Adi (2003: 171) dalam bukunya Genius Learning Strategi
mendeifinisikan High Order Thinking (HOT) sebagai strategi dengan proses
berpikir tinggi, dimana siswa didorong untuk memanipulasi informasi dan ide-ide
dalam cara tertentu yang dapat memberikan mereka pengertian dan implikasi
baru.
Menurut Brookhart (dalam Setyowati dan Kurniawati, 2017: 4),
mengatakan bahwa High Order Thinking (HOT) dibagi menjadi tiga kategori
diantaranya adalah, (1) those define higher-order thinking in term of transfer
(berpikir tingkat tinggi untuk mentransfer), (2) those define of critical thinking
(berpikir tingkat tinggi berarti berpikir kritis), dan (3) those that define it in terms
of problem solving (berpikir tingkat tinggi digunakan dalam memecahkan suatu
masalah). Jadi kemampuan berpikir kritis digunakan seseorang dalam menghadapi
permasalahan dan dapat menerapkan keterampilan berpikirnya agar dapat
mengasah intelektual.
Berdasarkan beberapa pendapat, dapat ditarik kesimpulan High Order
Thinking Skils atau (HOTS) adalah setrategi menggunakan proses berpikir siswa
untuk mengeksplorasi informasi secara mandiri, menggunakan fakta-fakta untuk

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14

memecahkan sebuah masalah. Higher Order of Thinking Skill (HOTS) adalah
kemampuan berpikir kritis, logis, reflektif, dan berpikir kreatif yang merupakan
kemampuan berpikir tingkat tinggi. Kurikulum 2013 juga menuntut materi
pembelajarannya sampai kepada level berpikir tingkat tinggi yang diharapkan
peserta didik mampu untuk memprediksi, mengevaluasi, dan mencipta. Sejalan
dengan itu, ranah dari HOTS yaitu menganalisis yang merupakan kemampuan
berpikir dalam bagian dari pengetahuan, pemahaman dan penerapan. Dapat
berupa mengelompokkan, menghubungkan informasi satu dengan lainnya,
menentukan informasi mana yang sesuai dan memberi pengaruh, menemukan inti
dari cerita atau bacaan, dan lain sebagainya; mengevaluasi yaitu kemampuan
berpikir dalam membandingkan informasi, mampu menyimpulkan, dapat
memberi

kritik

pada

sebuah

bahasan,

dan

lain

sebagainya;

dan

membuat/mencipta merupakan kemampuan berpikir dalam menciptakan sebuah
karya atau hal yang baru baik dalam bentuk tulisan, gambar atau sebuah benda,
mengkreasikan, mengembangkan kretivitas yang lain..
Untuk

mengetahui

indikator

dalam

setiap

penjelasan

tingkatan

Taksonomi Bloom menurut Anderson, dkk (dalam Mulyasa dkk, 2016: 216-18)
yaitu C1-C6 diantaranya adalah sebagai berikut: C1 kemampuan berpikir yaitu
“mengingat”, yaitu mengemukakan kembali apa yang sudah dipelajari dari guru,
buku, sumber lainnya sebagaimana aslinya tanpa melakukan perubahan. Dengan
deskripsi, pengetahuan hafalan: ketepatan, kecepatan, kebenaran pengetahuan
yang diingat dan digunakan ketika menjawab pertanyaan tentang fakta, definisi
konsep, prosedur, hukum, teori dari apa yang sudah dipelajari di kelas tanpa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15

diubah/berubah. Taksonomi Bloom yang kedua yairu C2 “memahami”, yaitu
sudah ada proses pengolahan dari bentuk aslinya tetapi arti dari kata, istilah,
tulisan, grafik, tabel, gambar, foto tidak berubah. Dengan deskripsi, kemampuan
mengolah pengetahuan yang dipelajari menjadi sesuatu yang baru seperti
menggantikan suatu kata/istlah dengan kata/istilah lain yang sama maknanya;
menulis kembali suatu kalimat/paragaraf/tulisan dengan kalimat/paragaraf/tulisan
sendiri dengan tanpa mengubah arti informasi asli; mengubah bentuk komunikasi
dari bentuk kalimat kebentuk grafik/tabel/visual atau sebaliknya; memberi tafsir
atau kalimat/paragaraf/tulisan/data sesuai dengan kemampuan peserta didik;
memperkirakan kemungkinan yang terjadi dari suatu informasi yang terkandung
dalam suatu kalimat/paragraf/tulisan/data. Pada tingkatan yang ketiga yaitu C3
“menerapkan”, menggunakan informasi, konsep, prosedur, prinsip, hukum, teori
yang sudah dipelajari untuk sesuatu yang menggali/menambah/mengurangi/membaru/belum dipelajari. Dengan deskripsi, kemampuan menggunakan pengetahuan
seperti konsep massa, cahaya, suara, listrik, hukum penawaran dan permintaan,
hukum Boyle, hukum Archimedes, membagi/menambah/mengurangi/menjumlah/
menghitung modal dan harga, hukum persamaan kuadrat, menentukan arah kiblat,
menggunakan jangka, menghitung jarak tempat di peta, menerapkan prinsip
kronologi dalam menentukan waktu suatu benda/peristiwa, dan sebagainya dalam
mempelajari sesuatu yang belum pernah dipelajari sebelumnya. Pada tingkatan
yang keempat yaitu C4 “menganalisis”, menggunakan keterampilan yang telah
dipelajarinya terhadap suatu informasi yang belum diketahuinya dalam
mengelompokkan

informasi,

menentukan

keterhubungan

antara

satu

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16

kelompok/informasi dengan kelompok/informasi lainnya, antara fakta dengan
keterkaitan antara fakta dengan konsep, antara argumentasi dengan kesimpulan,
benang merah antara satu karya dengan karya lainnya. Dengan deskripsi,
kemampuan mengelompokkan benda berdasarkan persamaan dan perbedaan ciricirinya, memberi nama bagi kelompok jajar/lebih tinggi/lebih luas dari yang lain,
menentukan mana yang lebih dulu dan mana yang belakangan muncul,
menentukan mana yang memberikan pengaruh dan mana yang menerima
pengaruh, menemukan keterkaitan antara fakta dengan kesimpulan, menentukan
konsistensi antara apa yang dikemukakan di bagian awal dengan bagian
berikutnya,

menemukan

pikiran

pokok

penulis/pembicara/narasumber,

menemukan kesamaan dalam alur berpikir antara satu karya dengan karya lainnya,
dan sebagainya. Pada tingkatan kelima yaitu C5 “mengevaluasi”, menentukan
nilai suatu benda atau informasi berdasarkan suatu kriteria. Dengan deskripsi,
kemampuan

menilai

informasi

yang

diberikan

berguna,

apakah

suatu

informasi/benda menarik/menyenangkan bagi dirinya, adakah penyimpangan dari
kriteria suatu pekerjaan/keputusan/peraturan, memberikan pertimbangan alternatif
mana yang harus dipilih berdasarkan kriteria, menilai benar/salah/bagus/jelek dan
sebagainya suatu hasil kerja berdasarkan kriteria. Pada tingkatan keenam C6
“mencipta”, membuat sesuatu yang baru dari apa yang sudah ada sehingga hasil
tersebut merupakan satu kesatuan utuh dan berbeda dari komponen yang
digunakan untuk membentuknya. Dengan deskripsi, kemampuan membuat suatu
cerita/tulisan dari berbagai sumber yang dibacanya, membuat suatu benda dari

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17

bahan

yang tersedia,

mengembangkan fungsi

baru dari suatu

benda,

mengembangkan berbagai bentuk kreativitas lainnya.

2.1.1.3. Kurikulum
Pada zaman Yunani kuno kurikulum merupakan kumpulan mata
pelajaran yang harus disampaiakan guru kepada siswa atau yang dipelajari oleh
siswa. Pendapat-pendapat yang muncul telah beralih dari penekanan terhadap isi
menjadi lebih menekankan kepada pengalaman belajar siswa (Sukmadinata, 2005:
4). Pandangan lain mengenai kurikulum merupakan program pendidikan yang
disediakan oleh lembaga pendidikan (sekolah). Berdasarkan program pendidikan,
siswa melakukan kegiatan belajar sehingga mendorong perkembangan dan
pertumbuhannya sesuai dengan tujuan pendidikan yang ditetapkan.
UU No. 20 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional pada pasal 1
Butir 1 menyatakan bahwa “Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk
mewujudkan suasana belajar dan pembelajaran agar peserta didik secara aktif
mengembangkan potensi dirinya untuk memliki kekuatan spritual keagamaan,
pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, dan keterampilan yang
diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara”. Undang-undang ini
berlandaskan pada falsafah negara yaitu Pancasila. Nilai-nilai yang terkandung
dalam Pancasila harus tumbuh dan berkembang dalam diri peserta didik.
Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional menyebutkan bahwa kurikulum adalah seperangkat rencana dan
pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18

sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan
pendidikan tertentu. Berdasarkan pengertian tersebut,

Dokumen yang terkait

ANALISIS KETERAMPILAN DAN PROSES BERPIKIR TINGKAT TINGGI SISWA DALAM PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING BERBANTUAN LKS INTERAKTIF

4 37 336

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA POWER POINT DAN MEDIA VIDEO PEMBELAJARAN TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI DAN RITENSI MEMORI SISWA PADA MATA PELAJARAN IPA DI KELAS V SD SWASTA RK NO.3 KOTA SIBOLGA.

0 3 30

KETERAMPILAN MENGEKSPLORASI LINGKUNGAN SISWA TUNANETRA DI SLB YPDP BANDUNG (STUDI KASUS TERHADAP ‘RG’ SALAH SATU SISWA TUNANETRA DI SLB YPDP BANDUNG).

0 4 39

STUDI KASUS TENTANG KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS SISWA KELAS V DI SALAH SATU SD SWASTA KOTA BANDUNG.

0 0 44

ANALISIS KESULITAN GURU DALAM PENGEMBANGAN KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI PADA PEMBELAJARAN BIOLOGI DI SMA NEGERI KOTA YOGYAKARTA.

0 0 2

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERDASARKAN MASALAH PADA PEMBELAJARAN BIOLOGI TERHADAP HASIL BELAJAR DAN KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI DI SMA

0 0 8

ANALISIS KEPUASAN MAHASISWA TERHADAP PELAYANAN PERGURUAN TINGGI SWASTA DI KOTA MEDAN (STUDI KASUS : STIM SUKMA MEDAN)

0 0 13

ANALISIS BIAYA JAMINAN PERSALINAN (JAMPERSAL) (STUDI KASUS PADA SALAH SATU BIDAN PRAKTEK SWASTA KOTA PADANG)

0 0 7

ANALISIS MODEL TARIKAN PERGERAKAN PADA RUMAH SAKIT (STUDI KASUS DI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA)

0 1 8

ANALISIS PELAPORAN INSIDEN KESELAMATAN PASIEN KASUS OBSTETRI DAN GINEKOLOGI DI SALAH SATU RUMAH SAKIT UMUM SWASTA DI YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI - ANALISIS PELAPORAN INSIDEN KESELAMATAN PASIEN KASUS OBSTETRI DAN GINEKOLOGI DI SALAH SATU RUMAH SAKIT UMUM S

0 0 14