STUDI DESKRIPTIF PERILAKU ASERTIF PERAWAT TERHADAP PASIEN DI RUMAH SAKIT Skripsi Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Strata Satu Pada Program Studi Psikologi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  STUDI DESKRIPTIF PERILAKU ASERTIF PERAWAT TERHADAP PASIEN DI RUMAH SAKIT Skripsi Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Strata Satu Pada Program Studi Psikologi Oleh Maria Ina Widianingrum 029114120 PROGRAM STUDI PSIKOLOGI JURUSAN PSIKOLOGI FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  

SKRIPSI

STUDI DESKRIPTIF PERILAKU ASERTIF PERAWAT

TERHADAP PASIEN DI RUMAH SAKIT

  Oleh Maria Ina Widianingrum

  029114120 Telah Disetujui oleh

  Dosen Pembimbing ML. Anantasari, S.Psi, M.Si Tanggal....................

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  Dipersiapkan dan disusun oleh : Maria Ina Widianingrum

  029114120 Telah Dipertahankan di depan Panitia Penguji

  Pada Tanggal 19 April 2007 Dan dinyatakan memenuhi syarat

  Susunan Panitia Penguji Nama Lengkap Tanda Tangan

  Ketua : ML. Anantasari, S.Psi., M.Si. ...…………… Sekretaris : Dra. L. Pratidarmanastiti, MS. ……………… Anggota : MM. Nimas Eki S, S.Psi., Psi. ………………

  Yogyakarta, ……… Fakultas Psikologi

  Universitas Sanata Dharma Dekan

  P. Eddy Suhartanto, S.Psi, M.Si

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  PERSEMBAHAN Kadang aku tahu harus mengucapkan apa Berterimakasih atas semua yang kau lakukan

  Tapi semua kata terbang entah kemana Bagaimana aku bisa cukup berterimakasih Pada orang yang membuat aku lengkap Pada orang yang memberikan anugerah

  Yang membuat jiwaku terbentuk mantap Orang yang menyelimutiku tiap malam Orang yang menghentikan tangisanku Orang yang bersedia berkorban

  U ntuk selalu mendahulukanku Yang membiarkanku menguji sayap patahku Meski menyakitkan bagimu Karena tak pernah putus asa padaku

  Walaupun sudah kehilangan akalmu Karena selalu bangga padaku Karena menjadi sahabatku Cara apa untuk berterimakasih

  Bagi hatimu, keringatmu, airmatamu Bagi sepuluh ribu hal kecil Bagi kerelaanmu berubah bers ama Menerima semua kelemahanku

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  Tidak mencintai karena terpaksa Tapi mencintai dengan setulus hati Dan karena itu aku sadar Satu-satunya cara mengatakan

  Satu-satunya terimakasih yang bukan sekedar Hanya jelas dalam ungkapan Terimakasih atas semua anugerahmu U ntuk semua ynag kau lakukan

  Terimakasih Tuhan Terimakasih Pak… ..Mah… . Karena membuat mimpi jadi kenyataan Karya sederhana ini kupersembahkan kepada :

  Tuhan Yesus Kristus ya ng selalu memberkatiku Bapak dan mamah yang kucintai dan kusayangi Adekku Dessy dan Dian kukasih i Dhanny yang kusayangi

  Serahkanlah perbuatanmu kepada TU HAN, Maka terlaksanalah segala rencanamu (Amsal, 16:3)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  MOTTO

  S e gala ses uat u yang dij umpai t anganmu unt uk diker j akan, Ker j akanlah it u s ekuat t enaga, Kar ena t ak ada peker j aan, per t imbangan, penge t ahuan dan hikmat dalam dunia or ang mat i,

  Ke mana e ngkau akan per gi (Pe ngkot bah, 9: 1 0 )

  Kita tahu sekarang, bahwa Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia, Yaitu bagi mereka yang terpanggil sesuai dengan rencana Allah (Roma, 8:28)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam kutipan dan daftar pustaka sebagaimana layaknya karya ilmiah.

  Yogyakarta 19 Juni 2007 Penulis

  Maria Ina Widianingrum

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  

ABSTRAK

PERILAKU ASERTIF PERAWAT TERHADAP PASIEN

DI RUMAH SAKIT

Maria Ina Widianingrum

029114120

  Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menggambarkan perilaku asertif perawat terhadap pasien di rumah sakit. Subjek dalam penelitian ada lah perawat yang bertugas di ruang rawat inap

  Rumah sakit Panti Rapih dan Panti Nugroho, dengan jumlah subjek keseluruhan adalah 115 perawat. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif kuantitatif yaitu penelitian yang dibuat untuk memperoleh informasi tentang per ilaku asertif pada perawat dengan cara menyebarkan skala perilaku a sertif pada perawat. Data yang diperoleh dari skala perilaku asertif akan diolah secara statistik dengan menggunakan program SPSS for window 12. Uji reliabilitas menggunakan teknik Cronbach Alpha , koefesien reliabilitas yang dihasilkan sebesar 0, 965.

  Berdasarkan hasil analisis data, diperoleh kesimpulan bahwa secara umum perawat memiliki perilaku asertif yang baik. Hal ini tampak dari perolehan mean empirik lebih besar dari mean teoritik (198, 27 > 155). Apabila dilihat dari setiap indikator, pada umumnya termasuk dalam kategori tinggi dengan mean empirik lebi h besar dari mean teoritik.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  

ABSTRACT

NURSES’ ASSERTIVE BEHAVIOR TO PATIENTS IN THERAPEUTIC

COMMUNICATION AT THE HOSPITAL

Maria Ina Widianingrum

  

029114120

  The aim of this research is to describe nurses’ assertive behaviour to patients at the hospital. The subject in the research were 115 nurses in the nursing ward at Panti Rapih and Panti Nugroho hospitals. The technique applied in this research was the descriptive quantitative technique which was made to gain information about nurses’ assertive behavior by distributing assertive behavior scales to the nurses. The data that were collected from the assertive behavior scales were processed using SPSS for window 12 program. Cronbach Alpha technique was used to test the reliability, and the result of reliability coefficient was 0,965.

  Based on the result of the data analysis, it can be concluded that in general, nurses have a good assertive behavior. It can be seen from the empiric mean result which is higher than the theoretic mean (198, 27 > 155). Generally, each indicator has a high category where the empiric mean is higher than the theoretic mean.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  Puji dan syukur kepada Yesus Kristus atas segala kasih, rahmat, lindungan, bimbingan, dan karunianya yang telah diberikan kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul

  “ PERILAKU ASERTIF PADA PERAWAT TERHADAP PASIEN DI RUMAH SAKIT “.

  Tujuan penulisan ini guna memberikan gambaran mengenai perilaku asertif yang dimiliki oleh perawat pada saat sedang memberikan pelayanan kesehatan kepada pasien di rumah sakit yang sesungguhnya. Adapun tujuan lain dari penulisan skripsi ini adal ah sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Psikologi di Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

  Dalam penulisan skripsi ini, penulis menyadari bahwa keberhasilan skripsi ini tidak lepas dari peran serta, keterlibatan, dukungan, bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak. Dengan kerendahan dan ketulusan hati, penulis menyampaikan banyak terimakasih kepada :

  1. Bpk. P. Eddy Suhartanto, S.Psi, M.Si selaku Dekan Fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta yang telah berkenan memberi kan ijin dan membantu selama mel akukan penelitian ini.

  2. Ibu ML. Anantasari, S.Psi, M.Si selaku dosen pembimbing skripsi yang telah banyak memberikan masukan, bimbingan, dukungan, support, dan kesabaran selama penulis menyelesaikan skripsi ini. Ibu makasi h banyak ya….

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  4. Ibu MM. Nimas Eki S, S.Psi., Psi selaku dosen penguji dua

  5. Para dosen di Fakultas Psikologi yang telah banyak membantu, memberikan dorongan, pengetahuan dan bimbingan selama penulis menempuh studi di Fakultas Psikologi.

  6. Dr.Sudharmadji, Sp. Rad, selaku Direktur rumah sakit Bethesda, Pak Ipung selaku ketua Pusmarsa, Bu Lis selaku kepala perawat. Terimakasih atas ijin dan bantuan yang diberikan sehingg a peneliti dapat melakukan penelitian di rumah sakit Beteshda.

  7. Dr. Wibowo Soerahjo, MMR, selaku Direktur rumah sakit Panti Rini, Pak Yoseph selaku personalia, Suster sebagai kepala perawat. Terimakasih atas ijin dan bantuan yang diberikan sehingga penel iti dapat melakukan penelitian di rumah sakit Panti Rini.

  8. Ns.Sr.Constansia CB, Skep, selaku Direktur rumah sakit Panti Rapih, Pak Riszat selaku personalia, Pak Jarwo selaku kepala perawat. Terimakasih atas ijin dan bantuannya yang diberikan sehingga pe neliti dapat melakukan penelitian di rumah sakit Panti Rapih.

  9. Dr. Teddy Jonang, M.Kes, selaku direktur rumah sakit Panti Nugroho, Mba Rici selaku personalia. Terimakasih atas ijin dan bantuannya yang diberikan sehingga peneliti dapat melakukan penel itian di rumah sakit Panti Nugroho.

  10. Seluruh perawat. Terimakasih atas kerjasama dan bantuannya dalam meluangkan waktu untuk mengisi skala yang disebarkan oleh peneliti. Lia, Tri, Mba Lia

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  (walaupun kalian sedang sibuk tapi mau bantuin aku cari bahan..ma kasih banyak ya!)

  11. Mba Nani, Mas Gandung, Mas Muji dan Pak Gi yang telah membantu kelancaran studi penulis dalam kelancaran administrasi maupun praktikum.

  12. Seluruh staf dan karyawan perpustakaan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta di paingan dan mri can. Terimakasih atas bantuan dan pinjaman buku -bukunya.

  13. Bapak dan Mamah. Pak…Mah…makasih atas segala cinta, perhatian, kasih, kesabaran, doanya setiap malam dan jerih payahnya selama ini yang diberikan demi keberhasilanku. Aku sayang Bapak dan Mamah…..

  14. Adekku Dessy dan Dian. De….makasih atas semuanya ya! kebersamaan kita selama ini, semoga kita tetap rukun ya! Belajar yang benar ya…

  15. Mamah Syfa. Mah….makasih atas doanya selama aku mengerjakan skripsi sehingga bisa berjalan dengan lancar dan sup portnya sehingga aku punya kekuatan untuk menyelesaikan skripsi sampai tuntas.

  16. Michael Dhanny. Makasih atas kesetiaanmu selama ini yang selalu menemaniku dalam suka dan duka. Kamu selalu memberikan aku support, perhatian dan cinta.

  17. Keluarga besar di kuningan. Nenek, Kakek, Om dan Tante semua yang sudah memberikan semangat, doa sehingga aku bisa menyelesaikan skripsi ini.

  18. Sahabat-sahabatku. Mimin (kamu adalah sahabat yang aku paling sayangi, makasih sudah mau menjadi sahabatku. Kamu pasti bisa m elewati itu semua….), Andreas (makasih mau dengerin semua ceritaku dan selalu memberikan aku

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  ceritaku. Kapan traktir makannya?ditunggu loh…..), Imas (kok masalah kita sama ya…jangan sedih ya, pasti kita bisa mengatasinya, ayo semangat kerjain skripsinya).

  19. Sahabat kuliah. Yanti dan Nining (makasih ya kalian sudah mau menjadi sahabatku, kalian selalu memberikan aku support dan mau mendengarkan keluh kesahku. Ayo tetap semangat ngerjain skripsi!)

  20. Anak-anak kost Wisma Goreti. Tita, Shinta, Clare, Vivin, Spadic, Friska (Untuk semuanya makasih ya…kalian selalu memberikan kecerian dikost.).

  21. Teman kost lama. Mba Pipit, Echa, Dewi, Donat, Mba Dora (Tahu ga sih….aku kangen ngobrol dan jalan ma kalian lagi…makasih atas perhatian kalian ma aku selama ini)

  22. Teman-teman seperjuangan. Ajeng, Iput, Ira, Dian, Uchi, Bona, Sutri, Tanti. Ayo semangat terus ngerjain skripsi dan bimbingan sama bu Ari, jangan mudah putus asa!pasti kalian bisa me nyelesaikan skripsi dengan hasil yang memuaskan.

  23. Teman-teman KKN. Bona, Thomas, Andi, Teddy, Arum, Asti, Upi, Yusta, Santi.

  Kebersamaan dan pengalaman kita hidup bersama tidak akan pernah aku lupakan, kalian adalah teman -teman baikku. Kapan kita masak bareng lagi?

  24. Teman-teman angkatan 2002. Nanut, Lia, Lisna, Mita, Ntri, Siska, Dewi Vanlith, Donat, Echa, Dewi Stero, Diah, Ria, Irna, Elvin, Meme, Vincent, Dina, Katherin, Tina, Lita, dan teman-teman lain yang tidak dapat disebutkan satu persatu….makasih atas bantuan, perhatian dan dukungannya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  25. Teman asisten kogn itif. Bona, Mia, Obeth, Sadel, Bolot. Makasih kerjasamanya selama menjadi asisten kognitif, aku senang bisa bekerjasama dengan kalian.

  Sukses ya buat semua…….

  26. Teman-teman asisten P2TKP . Mba Etik, Mas Kobo, Mas Adi, Desta, Lisna, Kathrine, Iput, Tita, Elvin, Otik, Abe, Obeth. Semoga kita tetap kompak ya!

  Penulis menyadari bahwa penelitian dan penulisan skripsi ini masih banyak kekurangan dan masih jauh dari sempurna. Maka dari itu, penul is mengaharpkan kritik dan saran yang bersifat membangun. Semoga dengan selesainya skripsi ini, dapat bermanfaat bagi pembaca pada umumnya.

  Yogyakarta,………… Penulis

  PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR ISI

  Halaman ................................ ............................. i HALAMAN JUDUL ................................

  ................................ ............. ii HALAMAN PERSETUJUAN ................................

  ................................ ............ iii HALAMAN PENGESAHAN ................................ ................................ ............ iv HALAMAN PERSEMBAHAN ................................

  HALAMAN MOTTO ................................ ................................ ............................ vi

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ................................ ............................. vii

  ................................ ................................ .............. viii ABSTRAK ................................

  ................................ ................................ ............. ix ABSTRACT ................................

  ................................ ............................ x KATA PENGANTAR ................................ ................................ ................................ ........... xv DAFTAR ISI ................................

  ................................ ................................ . xx DAFTAR SKEMA ................................ ................................ ................................ ... xxi DAFTAR TABEL ................................

  ................................ .......................... xxii DAFTAR LAMPIRAN ................................

  ................................ ..................... 1 BAB I. PENDAHULUAN ................................

  A. Latar Belakang ................................ ................................ ...................... 1

  B. Rumusan Masal ah ................................ ................................ ................. 7

  C. Tujuan Penelitian ................................ ................................ ................... 7

  D. Manfaat Penelitian ................................ ................................ ................. 7

  1. Manfaat Teoritis ................................ ................................ ............... 7

  PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  ................................ ............... 9 BAB II. LANDASAN TEORI ................................

  A. Perilaku Asertif ................................ ................................ ................... 9 1. Pengertian Perilaku Asertif ................................ ............................

  9 2. Ciri-ciri Perilaku Asertif ................................ ................................

  10

  3. Tujuan Perilaku Asertif ................................ ................................ .. 15

  4. Faktor-faktor yang mempengaruhi Perilaku Asertif .................... 15 B. Perawat dibagian Rawat Inap ................................ ............................

  18

  1. Pengertian Perawat ................................ ................................ ......... 18

  2. Tugas dan Tanggung jawab Perawat di bagian Rawat Inap ......... 19

  3. Sifat-sifat yang mendasari dedikasi seorang Perawat .................. 23

  4. Ciri-ciri Kepribadian seorang Perawat ................................ ......... 24

  C. Perilaku Asertif Perawat ................................ ................................ .... 29 ................................ ..... 36 BAB III. METODE PENELITIAN ................................

  A. Jenis Penelitian ................................ ................................ .................... 36

  B. Variabel Penelitian ................................ ................................ .............. 37 C. Definisi Operasional Penelitian ................................ ..........................

  37 D. Subjek ................................ ................................ ................................ ... 39

  E. Alat Pengumpulan Data ................................ ................................ ...... 40 1. Instrumen ................................ ................................ ........................

  40 2. Skala ................................ ................................ ................................

  40 3. Blue Print ................................ ................................ ........................

  42

  4. Pertanggungjawaban Mutu ................................ ............................

  51

  60 1. Rumah Sakit Panti Rapih ................................ ..............................

  57 B. Pelaksanaan Penelitian ................................ ................................ ........ 59 C. Deskripsi Subjek Penelitian ................................ ................................

  5. Estimasi Reliabilitas ................................ ................................ ....... 56 6. Hasil Uji Coba Alat Penelitian ................................ ......................

  4. Estimasi Validitas ................................ ................................ ............. 56

  55

  2. Perijinan Penelitian ................................ ................................ ........ 54 3. Uji Coba Alat Penelitian ................................ ................................

  b. Rumah Sakit Panti Nugroho ................................ ................... 52

  51 a. Rumah Sakit Panti Rapih ................................ .......................

  44 a. Validitas ................................ ................................ .....................

  A. Persiapan Penelitian ................................ ................................ ............ 51 1. Orientasi Kancah Penelitian ................................ ..........................

  50 BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ................................ .. 51

  49 2. Penelitian ................................ ................................ ........................

  48 G. Prosedur Penelitian ................................ ................................ .............. 49 1. Try Out ................................ ................................ ............................

  c. Reliabilitas ................................ ................................ ............... 47 F. Analisis Data ................................ ................................ .......................

  b. Seleksi Item ................................ ................................ .............. 46

  44

  61 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  b. Subjek Berdasarkan Usia ................................ .......................

  61 c. Subjek berdasarkan Tingkat Pendidikan ................................

  61 2. Rumah Sakit Panti Nugroho ................................ .........................

  62

  a. Subjek berdasarkan Lama Bekerja ................................ .......... 62 b. Subjek Berdasarkan Usia ................................ .......................

  62 c. Subjek berdasarkan Tingkat Pendidikan ................................

  62 H. Hasil Penelitian ................................ ................................ .................... 64 1. Deskripsi Data Penelitian ................................ .............................

  64 2. Hasil Penelitian Kategorisasi Perilaku Asertif ............................

  66 I. Pembahasaan Hasil Penelitian ................................ ............................

  69 ................................ ................................ . 75 BAB V. PENUTUP ................................

  A. Kesimpulan ................................ ................................ ......................... 75

  B. Saran ................................ ................................ ................................ .... 75

  1. Rumah Sakit ................................ ................................ ................. 75

  2. Perawat ................................ ................................ .......................... 76

  3. Peneliti Lain ................................ ................................ .................. 76 ................................ .............................

  78 DAFTAR PUSTAKA ................................

  

DAFTAR SKEMA

1. Skema perilaku asertif perawat terhadap pasien di rumah sakit ..........................

  35 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR TABEL

Tabel 1. Skor Berdasarkan Kategori Jawaban ................................ .........................

  42 Tabel 2. Blue Print Skala Perilaku Asertif ................................ ...............................

  43 Tabel 3. Distribusi Item Uji coba skala Perilaku Asertif menurut Indikator dan sifat Favorable dan Unfavorable ................................ ....... 44 Tabel 4. Distribusi Item setelah Uji coba yang Sahih dan Gugur ..........................

  58 Tabel 5. Distribusi item skala yang sahih ................................ ................................

  58 Tabel 6. Distribusi item skala penelitian ................................ ................................ . 59 Tabel 7. Gambaran subjek penelitian ................................ ................................ ....... 61 Tabel 8. Deskripsi data penelitian ................................ ................................ ............ 64 Tabel 9. Tabel kategorisasi norma ................................ ................................ ........... 67 Tabel 10. Kategorisasi perilaku asertif ................................ ................................ .... 67

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pelayanan kesehatan pada masa kini merupakan industri jasa kesehatan

  yang dibutuhkan oleh semua orang. Rumah sakit merupakan salah satu pusat pelayanan kesehatan yang bertanggung jawab memberikan pelayanan jasa kesehatan. Keberadaan dan kualitas pelayanan kesehatan yang diberikan ditentukan oleh nilai -nilai dan harapan dari penerima jasa pelayanan tersebut.

  Kretartho (Gunarsa, 1995) menegaskan bahwa kualitas pela yanan menjadi faktor yang menentukan bagi kelangsungan hidup sebuah rumah sakit karena baik buruknya penilaian masyarakat terhadap sebuah rumah sakit didasarkan pada kualitas pelayanan yang diberikan.

  Topik yang penting dan banyak dibahas dalam perawatan dan pelayanan kesehatan adalah interaksi antara pasien dengan tenaga kesehatan. Sifat hubungan ini sangat penting karena merupakan faktor utama yang menentukkan hasil konsultasi medis, seperti rasa puas pasien, ketaatan aturan medis dan hasil kesehatannya (Smet, 1994). Salah satu faktor yang terpenting dalam memberikan kepuasan terhadap konsultasi medis adalah komunikasi antar tenaga kesehatan dan pasien (Smet, 1994).

  Smet (1994) mengemukakan bahwa para ahli pelayanan medis atau tenaga

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  perawat, paramedis, apoteker, dan psikolog. Masing-masing tenaga kesehatan mempunyai tugas dan bentuk pelayanan yang berbeda -beda. Salah satu profesi atau tenaga kesehatan yang disoroti oleh banyak pihak dalam pelayanan di rumah sakit adalah perawat. Perawat merupakan tulang punggung dan ujung tombak pelayanan yang ikut menentukan kinerja rumah sakit secara keseluruhan. Tugas pokok seorang perawat adalah mempercepat proses penyembuhan (Gunarsa,1995). Berdasarkan intensitas dan durasi waktu, perawat adalah tenaga kesehatan yang paling intens dan lama dalam memberikan pelayanan dan berkomunikasi dengan pasi en. Perhatian perawat tidak saja berpusat pada fungsi biologis pasien, namun meluas pada as pek psikososial pasien sebagai individu (Corbet, dalam Ellis dkk, 1995). Tim Pusat Pengembangan Keperawatan Carolus (Prabowo,2000) menyatakan bahwa dalam keperawatan, komunikasi merupakan pendekatan terencana yang dipakai dengan sadar untuk m empengaruhi pasien dalam mencapai kesejahtera annya atau kesembuhan. Masalah komunikasi yang harus diperhatikan dalam pemberian pelayanan kesehatan (MacLeod Clark dalam Abraham, 1997). Seorang pasein merasa nyaman atau tidak dengan pelayanan yang diberikan, ditentukan oleh kemampuan perawat dalam berinteraksi dan berkomunikasi dengan pasien. Perawat yang mempunyai kemampuan berkomunikasi dapat membantu perawat dalam mengenal kebutuhan pasien dan menentukan rencana tindakan serta kerjasama dalam memenuhi kebu tuhan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  interpersonal yang dimiliki oleh perawat menyebabkan komunikasi kurang efektif. Permasalahan ini yang sering muncul dalam hubungan interpersonal antara perawat dan pasien. Masih banyak keluhan dari pasien maupun keluarga pasien terhadap tenaga kesehatan berkaitan dengan kurangnya informasi yang diberikan dan kurangnya keterbukaan terhadap masalah kesehatan pasien. Para pasien dan keluarganya merasa tidak tahu apa yang boleh atau tidak boleh dilakukan saat menjalani perawatan, pasien pun tidak tahu secara pasti mengenai kondisi kesehatannya dan tidak adanya kesempatan yang diberikan kepada pasien untuk berpartisipasi dalam percakapan yang berhubungan dengan masalah kesehatannya. Perawat cenderung lebih fokus terhadap tugasnya daripada mengenali kecemasan dan pandangan -pandangan pasien (Ellis dkk, 1995). Perawat kurang terbuka dan jujur mengenai perasaan, pikiran maupun ide -idenya terhadap pasien. Adanya ketakutan perawat untuk menolak permintaan pasien dan bersikap tegas terhadap pasien karena takut menyinggung perasaan pasien. Kurangnya keterbukaan perawat terhadap pasien, akan menyebabkan ketidaknyaman antara perawat dan pasien serta dapat menimbulkan ketidakpuasan, kekecewaan dan kepercayaan yang rendah dari para pasien terhadap perawat.

  Permasalahan ini, menuntut perawat untuk dapat melakukan pelayanan yang maksimal terhadap pasiennya dengan meningkatkan kemampuan interpersonalnya dalam berinteraksi. Perawat harus dapat meng ungkapkan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  perasaan pasien. Salah satu kemampuan interpersonal seorang perawat yang harus dikembangkan adalah kemampuan berperilaku asertif (Prabowo, 2002). Perilaku asertif akan muncul pada saat orang melakukan hubungan i nterpersonal dengan orang lain, terutama dalam konteks komunikasi (Sheridan & Radmacher, 1992).

  Kemampuan seseorang dalam berperilaku asertif sangat berguna sekali dalam mengatasi berbagai permasalahan yang lebih menyangkut hubungan interpersonal. Seseorang akan lebih mampu untuk mengatakan tidak untuk hal -hal yang bersifat negatif dan tidak diinginkan, bereaksi secara positif serta mampu mengekspresikan emosinya secara benar tanpa harus menjadi agresif (Heiberg dan Montmogeri dalam Santosa, 1999).

  Orang asertif mempunyai ciri utama yaitu mampu mengekspresikan haknya tanpa mengganggu orang lain. Perilaku asertif yang dimaksud berarti, bahwa orang tersebut mempunyai self-respect, toleran, mampu mempercayai orang lain seperti orang lain mempercayai dan menyukainya, mampu menghormati orang lain, dan bertanggung jawab (Townend, 1993). Adams (1995) menyatakan bahwa bersikap asertif membutuhkan keterbukaan terhadap dir i sendiri secara j ujur sehingga mampu berkomunikasi secara terbuka dan mengekspresikan perasaanya secara langsung tanpa perasaan cemas.

  Kemampuan perilaku asertif seseorang dapat membantu dalam menyelesaikan perma salahan yang sedang dihadapinya, karena kemampuan berperilaku asertif memungkinkan seseorang untuk mengemukakan apa yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  penilaian positif (Alberti & Emmons, 2002). Perilaku asertif dapat membuat seseorang lebih mampu mengekspresikan ide -ide yang ada dalam pikiranya sehingga jika mengalami suatu hambatan dalam pekerjaan dapat menyelesaikannya. Ide -ide tersebut yang membantu dalam menemukan jalan keluar dari permasalahan yang dihadapi.

  Dengan sikap asertif membuat orang lain mendapat gambaran jelas mengenai perasaan dan keinginan kita serta tetap merasa dihormati dan dihargai (Adams, 1995). Seorang perawat yang mempunyai kemampuan berperilaku asertif, ditunjukkan dengan sikap tegas, tidak ragu-ragu dalam melaksanakan dan memenuhi kebutuhan pasien (Gunarsa, 1995). Perawat secara terbuka mengemukakan ide -ide maupun pikirannya kepada pasien berkaitan dengan masalah kesehatan pasien serta tidak ada kecemasan ketika menegur pasien yang tidak mau mengikuti prosedur dari dokter. Sikap perawat yang terbuka akan mendapat respon yang positif dari pasien , karena semakin positif dan asertif pendekatan seseorang terhadap orang lain maka akan semakin positif dan asertif pula respon yang mungkin diterimanya (Alberti & Emmons, 2002). Hal ini akan menciptakan kondisi kerja atau lingkungan yang men dukung dalam pelaksanaan tugas perawat.

  Seorang perawat yang terbuka selama menjalankan tugasnya di ruang rawat inap dapat memberikan keuntungan terhadap pasien maupun terhadap perawat sendiri, untuk menunjukkan seberapa b anyak perawat memahami

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  pasien untuk jujur, terus terang, tidak khawatir ataupun memahami tentang tujuan terapinya. Pasien yang terdorong melalui komunikas i yang terbuka tidak akan kehilangan kebebasannya, pasien akan merasa bebas untuk mengekspresikan perasaannya dan menghargai perawat sehingga menjadikan perawat sebagai nara sumber yang dapat dipercaya oleh pasiennya (Abraham, 1997). Dalam hubungan ini, maka pihak yang satu merasa nyaman dan pihak lain juga merasa nyaman (Townend, 1993). Hal ini menciptakan komunikasi yang asertif akan efektif karena adanya kenyamanan bagi pihak perawat maupun pasien selama melakukan interaksi.

  Sebaliknya, seseorang yang t idak asertif berarti tidak mampu menyatakan pikiran, perasaan, kebutuhan, keinginan, pendapat kepada orang lain dan tidak mampu bertanggung jawab terhadap diri sendiri dan kurang menghargai pribadi lain (Adams, 1995). Hal ini akan menyebabkan pasien menjad i bingung karena tidak tahu apa yang harus dilakukan dan pasien menjadi tidak percaya terhadap pelayanan yang diberikan oleh perawat. Kurangnya keterbukaan perawat menyebabkan p asien menjadi tidak nyaman ketika menjalani perawatan dan secara psikis pasien menjadi tertekan. Perawat pun merasa tidak nyaman dengan sikap yang ditunjukkan pasien sehingga komunikasi antara perawat dan pasien tidak efektif.

  Berdasarkan penjelasan di atas, peneliti melihat bahwa keterbukaan, ketegasan, kejujuran, ketulusan, self respect, mempertahankan hak tanpa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  seseorang dalam berinteraksi dan berkomunikasi dengan orang lain, teruta ma pasien. Kemampuan asertif perawat dapat membantu dalam menyelesaikan permasalahan yang sedang dihadapinya dan dapat memberikan kenyamanan bagi pihak pasien maupun perawat sendiri. Melalui penelitian ini, peneliti ingin mencari gambaran lebih lanjut mengenai perilaku asertif yang dimiliki oleh perawat pada saat menjalankan tugasnya di bagian rawat inap rumah sakit.

  B. Rumusan Masalah

  Pada penelitian ini, ingin menggambarkan “ Bagaimana perilaku asertif perawat terhadap pasien di rumah sakit ? ”

  C. Tujuan Penelitian

  Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini yaitu untuk menggambarkan perilaku asertif perawat terhadap pasien di rumah sakit.

  D. Manfaat Penelitian 1. Manfaat teoritis

  Penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan ilmiah bagi ilmu psikologi mengenai perilaku ase rtif. Selain itu, hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan literatur untuk penelitian yang relevan di masa yang akan datang.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  2 . Manfaat praktis

  Bagi pihak rumah sakit, penelitian ini bermanfaat untuk memberikan informasi mengenai perilaku asertif perawat dalam memberikan pelayanan kesehatan terhadap pasien sehingga diharapkan dapat dijadikan sebagai bahan refleksi bagi piha k rumah sakit untuk meningkatkan mutu pelayanan rumah sakit.

  Bagi para perawat, penelitian ini bermanfaat untuk memberikan gambaran mengenai pentingnya perilaku asertif perawat terhadap pasien sehingga dapat digunakan sebagai wacana untuk refleksi bagi p erawat dalam melakukan komunikasi dengan pasien dan mampu memberikan pelayanan kesehatan yang baik.

  Bagi peneliti, penelitian ini bermanfaat untuk menambah wawasan dan pengetahuan teoritis yang dapat dipergunakan di kemudian hari dengan mencoba menghub ungkan teori yang ada dengan kehidupan sehari -hari.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB II LANDASAN TEORI A. Perilaku Asertif

1. Pengertian Perilaku Asertif

  Cawood ( 1997) menyatakan bahwa perilaku asertif adalah ekspresi yang langsung, jujur, dan pada tempatnya dari pikiran, perasaan, kebutuhan atau hak-hak tanpa kecemasan yang tidak beralasan. Ekspresi yang langsung dimaksudkan sebagai perilaku yang tidak berputar -putar, pesan jelas dan terfokus serta tidak menghakimi. Ekspresi jujur dim aksudkan sebagai perilaku yang selaras, isyarat-isyaratnya cocok, kata-kata, gerak-gerik, dan perasaan yang semuanya mengatakan hal yang sama.

  Llyod (1991) mendefinisikan perilaku asertif bersikap langsung, jujur, dan penuh respect ketika berinteraksi dengan orang lain. Keasertifan diperlukan untuk hubungan yang jujur dan sehat.

  Berperilaku asertif berarti mengerti apa yang diperlukan dan inginkan, menjelaskan ini pada orang lain, bekerjasama untuk memenuhi kebutuhan sendiri dan tetap menunjukkan hormat pada orang lain (Adams, 1995). Bersikap asertif membutuhkan keterbukaan terhadap diri sendiri secara jujur, bergaul dengan jujur dan langsung menyatakan perasaan, kebutuhan - kebutuhan, ide -ide, serta mempertahankan hak mereka tetapi dengan cara

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  Adams ( 1995) menyatakan bahwa perilaku asertif merupakan sikap jujur, jelas, mengkomunikasikan yang benar tentang diri sendiri dan tetap mampu menghormati orang lain. Perilaku asertif merupakan p erilaku yang mampu menerima kenyataan bahwa menyatakan atau menegaskan diri adalah tindakan yang layak atau benar (Corey, 1988).

  Sumintardja (Prabowo, 2000) mengemukakan bahwa perilaku asertif merupakan perilaku yang menampilkan keberanian untuk secara ju jur dan terbuka menyatakan kebutuhan, perasaan, dan pikiran -pikiran apa adanya tanpa menyakiti orang lain.

  Berdasarkan beberapa pengertian tersebut maka dapat disimpulkan bahwa perilaku asertif merupakan sikap terbuka, jujur dalam mengkomunikasikan tentan g diri sendiri , menghargai ketika berinteraksi dengan orang lain dan mampu menyatakan secara langsung pikiran, perasaan, kebutuhan serta mempertahankan haknya tanpa melanggar hak dan kebutuhan orang lain.

2. Ciri-ciri perilaku asertif

  Lazarus (Rakos, 1991) mengemukakan empat komponen dalam perilaku asertif, yaitu : a. Kemampuan berkata “tidak”.

  b. Kemampuan untuk meminta pertolongan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  c. Kemampuan untuk mengekspresikan perasaan -perasaan yang positif maupun negatif secara wajar.

  d. Kemampuan untuk memulai percakapan secara langsung dan berhasil menyelesaikan percakapan tersebut.

  Kanfer dan Goldstain (Santoso, 1999) menjelaskan bahwa ciri -ciri perilaku asertif, yaitu : a. Dapat menguasai diri sesuai dengan situasi yang ada.

  b. Dapat memberikan respon dengan wajar pada hal -hal yang sangat disukainya.

  c. Dapat menyatakan kasih sayang dan cintanya kepada seseorang secara terus terang dan wajar.

  Selanjutnya Alberti dan Emmons (1987) menjelaskan ciri -ciri perilaku asertif lebih terperinci yaitu : a. Mengembangkan keseteraan dalam hubungan interpersonal dimana kedua belah pihak berdiri diatas dasar yang sama, dengan menyeimbangkan kekuatan sehingga tidak ada pihak yang menang atau kalah.

  b. Berbuat menurut kepentingan yang dianggap baik, s eperti : 1) Meyakini penilaian 2) Membuat keputusan pribadi mengenai jabatan, hubungan, gaya hidup dan jadwal kerja.

  3) Mengambil inisiatif untuk memulai percakapan dan menyusun

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  4) Meminta bantuan orang lain 5) Berpartisipasi dalam kegiatan sosial.

  c. Mempertahankan hak pribadi 1) Berani berkata tidak 2) Menetapkan batasan-batasan waktu 3) Merespon terhadap kritikan 4) Mengekspresikan dukungan atau bantahan terhadap suatu pendapat.

  d. Mengekspresikan perasaan secara terbuka dan dengan perasaan senang.

  1) Menunjukkan ketidaksetujuan, amarah, afeksi, atau rasa bersahabat. 2) Mengakui ketakutan atau kecemasan. 3) Mengekspresikan kesetujuan atau dukungan. 4) Spontan tanpa merasa cemas.

  e. Menggunakan hak-hak pribadi sebagai warganegara, konsumen, anggota organisasi, sekolah, kelompok kerja, partisipan dalam even public untuk menyampaikan pendapat, perubahan kerja tanpa memungkiri bahwa orang lain juga mempunyai hak -hak yang sama.

  f. Tidak menyangkal kebenaran dari orang lain.

  Selain itu, Alberti dan Emmons (1987) menyebutkan sepuluh kunci tentang perilaku asertif, yaitu : a) pengekspresian diri, b) hormat terhadap hak- hak orang lain, c) jujur, d) langsung, e) kesejajaran yang menguntungkan kedua belah pihak dalam satu hubungan, f) secara verbal, meliputi isi pesan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  meliputi gaya dalam penyampaian pesan seperti kontak mata, suara, ekspresi wajah, jarak, h) sesuai untuk orang–orang tertentu dalam situasi-situasi tertentu pula, i) dapat diterima masyarakat, j) dipelajari dan bukan sifat bawaan.

  Adams (1995) menyatakan mengenai ciri -ciri perilaku asertif terdiri dari : b. Bergaul dengan jujur dan langsung.

  c. Mampu menyatakan perasaan, kebutuhan -kebutuhan dan ide -ide d. Terbuka dan apa adanya.

  e. Mampu bertindak demi kepentingan sendiri dan mengambil inisiatif demi memenuhi kebutuhannya.

  f. Mampu meminta informasi dan bantuan dari orang lain bilamana membutuhkannya .

  g. Jika berkonflik dengan orang lain maka mereka bersedia mencari penyelesaian yang dapat memuaskan kedua belah pihak.

  Dari berbagai ciri yang telah dijelaskan diatas, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa yang menjadi ciri -ciri perilaku asertif adalah : a. Kemampuan untuk berkata “tidak”. Ada keberanian dalam diri untuk mengatakan “tidak” jika tidak sesuai dengan pikiran dan perasaannya tanpa menyinggung perasaan orang lain. Mereka mampu menolak permintaan orang lain tanpa menyinggung perasaan orang lain dan tanpa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  b. Kemampuan untuk meminta pertolongan atau bantuan kepada orang lain jika sedang membutuhkannya. Adanya keterbukaan, apa adanya atau langsung dan kejujuran terhadap orang lain untuk meminta pertolongan ketika sedang terjadi konflik dengan orang lain sehingga mereka bersedia untuk mencari penyelesaian yang dapat memuaskan kedua belah pihak.

  c. Kemampuan untuk menyatakan atau mengekspresikan perasaan dan ide- ide baik yang positif maupun negatif secara wajar kepada orang lain.

  Mereka mau mengungkapkan semua yang ada dalam pikirannya maupun yang sedang dirasakannya, dengan menunjukkan ketidaksetujuan atau kesetujuan secara terbuka dan langsung tanpa menyakiti perasaan orang lain.

  d. Kemampuan mengambil inisiatif unt uk memulai percakapan dan mengakhiri percakapan secara langsung tanpa disertai rasa cemas atau keragu-raguan sehingga dapat memenuhi kebutuhannya.

  e. Kemampuan mempertahankan hak -hak pribadi sebagai warganegara untuk menyampaikan pendapat tanpa memungkiri bahwa orang lain juga mempunyai hak -hak yang sama dan tetap hormat terhadap hak-hak orang lain.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  3. Tujuan perilaku asertif

  Cawood (1997) menjelaskan bahwa ada dua tujuan utama perilaku asertif, yaitu : a. Menjaga proses komunikasi agar tetap lancar

  Dengan menggunakan keterampilan asertif, dapat menjaga dialog tetap terbuka, membiarkan informasi baru dan pikiran -pikiran serta perasaan-perasaan yang jujur mengalir.

  b. Membangun sikap saling menghormati Dengan bersikap asertif diharapkan semakin perca ya diri, harga dirinya bertambah dan mempunyai rasa hormat terhadap diri sendiri sehingga orang juga bisa menghormati orang lain.

  4. Faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku asertif

  Santosa (1999), menjelaskan bahwa perilaku asertif pada seseorang dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu : a. Pola asuh orang tua Ada tiga macam pola asuh orang tua, yaitu :

  1) Pola asuh otoriter Orang tua mendidik anak secara keras, penuh dengan disiplin yang tidak dapat diterima anak tetapi dipaksakan, penuh dengan aturan dan larangan yang membatasi ruang kehidupan anak sehingga menjadi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  remaja yang permisif, inferior, bergantung pada orang lain dan mudah mengalami kekecewaan.

  2) Pola asuh demokratis Orang tua mengasuh anak dengan penuh kasih sayang tanpa memanjakan mereka. Hal ini akan menjadikan anak yang mempunyai kepercayaan diri yang besar, mempunyai pengertian yang benar tentang apa yang menjadi hak mereka, dapat mengkomunikasikan segala keingina nnya secara wajar dan tidak memaksakan kehendak mereka dengan cara menindas hak orang lain.

  3) Pola asuh permisif Orang tua mendidik anak tanpa adanya batasan atau aturan yang bersifat mengikat, bahkan terkesan bebas. Orang tua lebih memperbolehkan seg ala keinginan anak tanpa adanya persyaratan atau tuntutan tertentu sehingga anak dapat dengan cepat dan mudah dalam mendapatkan segala sesuatu. Namun, apabila tidak mendapatkan yang diinginkannya maka akan mudah kecewa dan menjadi marah sehingga menjadi su lit dikendalikan.

  b. Kebudayaan Kebudayaan mempunyai peran yang besar dalam mendidik perilaku asertif

  (Rakos,1991). Hal ini disesuaikan dengan norma masyarakat atau lingkungan sekitar dimana individu tinggal.