4. Risiko Kerusakan Property new

  Mata Kuliah : Manajemen Risiko Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi Unikom Tahun Akademik 2011-2012

Ilustrasi : Ilustrasi :

  Pada hari minggu 26 Desember 2004 jam 8 pagi terjadi bencana gempa berkekuatan 8,9 skala richter dan tsunami melanda Banda Aceh. Korban gempa dan tsunami diperkirakan mencapai 200.000 orang. Indonesia merupakan wilayah yang rawan gempa karena berada di lintasan Pasific ring or fire, yaitu kawasan rawan gempa

dengan keberadaan gunung berapi dan patahan tektonik yang aktif.

Klaim asuransi untuk kerugian di Aceh diperkirakan mencapai

sekitar 3,2 triliun yang meliputi asuransi umum, asuransi jiwa, dan

asuransi jaminan sosial. Rinciannya dari asuransi jaminan sosial 150.350 polis tanggungan risiko kerugian di Aceh yang nilainya mencapai Rp. 100 Milyar. Asuransi jiwa terdapat 145.819 polis dengan estimasi klaim mencapai Rp. 1,2 triliun. Jumlah tersebut hanya polis yang terbagi atas polis Standar

Asuransi Gempa Bumi Indonesia, Polis Standar Asuransi Kebakaran,

brk,20050125,id.html Sumber : http://www.tempointeraktif.com/hg/ekbis/2005/01/25/ Polis Asuransi Kendaraan Bermotor.

Risiko Properti Risiko Properti

  

  Risiko yang mungkin terjadi atas properti (asset) mencakup banyak hal seperti kebakaran, banjir, perusakan, dan lainnya.

  

  Dalam perusahaan asuransi, risiko atas harta benda biasanya masuk dalam kategori asuransi umum, seperti terlihat dari penawaran produk salah satu perusahaan asuransi umum.

  

  Harta benda yang menghadapi risiko mencakup banyak kategori seperti bangunan, perabot rumah tangga, perlengkapan rumah, mesin, barang dagangan, persediaan bahan baku atau

Cakupan Asuransi Umum & Cakupan Asuransi Umum & Properti Properti

   Asuransi harta benda (Property Insurance) Asuransi Rekayasa (Engineering Insurance) Asuransi Pengangkutan (Marine Cargo Insurance) Asuransi Rangka Kapal (Marine Hull Insurance) Asuransi Usaha Gas dan Minyak Bumi (Oil & Gas

  Insurance) Asuransi Pesawat (Aviation Insurance) Asuransi Satelit (Space Insurance) Asuransi Kecelakaan Diri (Personal Accident Insurance) Asuransi Tanggung Gugat (Liability Insurance) Asuransi Uang (Money Insurance) Asuransi Kebakaran (Burglary Insuranse

  )

  Kategori Harta Benda Kategori Harta Benda

  Properti Riil (Real Property) Properti riil bisa didefinisikan sebagai tanah dan apa saja yang tumbuh, berdiri. Contoh : tanah, bangunan atau tanaman

   Properti Personal (Personal Property) Properti personal dapat didefinisikan

sebagai harta benda diluar properti

riil. Contoh : mobil, komputer,

  Sumber-Sumber Risiko Yang Sumber-Sumber Risiko Yang

Berpengaruh Terhadap Harta Benda

Berpengaruh Terhadap Harta Benda 

  

Sumber Fisik : Sumber fisik mencakup antara

lain kekuatan alam, seperti api, badai, ledakan yang bisa menghancurkan harta benda.

  Sumber Sosial : sumber sosial mencakup kejadian yang muncul karena dorongan sosial,

sebagai contoh, kerusuhan yang terjadi yang

berakibat pada perusakan properti Sumber Ekonomi : Sumber ekonomi mencakup kekuatan ekonomi yang mengakibatkan

kerusakan. Sebagai contoh, perubahan model

menyebabkan barang stock lama menjadi kehilangan nilainya

Kerugian Yang Dialami Harta Kerugian Yang Dialami Harta Benda

   Benda

  Kerugian Langsung Terjadi jika kejadian buruk mempunyai dampak langsung terhadap properti, Contoh : kebakaran menghancurkan bangunan merupakan kerugian langsung.

  Kerugian Tidak Langsung Terjadi jika kejadian buruk tersebut berdampak secara tidak langsung terhadap kerugian tersebut. Contoh bangunan hancur karena kebakaran mengakibatkan aktivitas operasional perusahaan terhambat sehingga tidak memperoleh pendapatan. Perusahaan terpaksa mengeluarkan biaya ekstra untuk memperbaiki fasilitas kantor.

  Elemen Waktu Jika waktu diperhirtungkan dalam kerugian tersebut. Contoh : karena kebakaran bangunan kantor tidak bisa dipakai/ disewakan dalam masa renovasi. Semakin lama waktu

  Metode Penilaian Kerugian Metode Penilaian Kerugian

  Asset Asset

  Jika Kebakaran menghanguskan bangunan, bagaimana mengestimasi

kerugian atas hangusnya bangunan

tersebut? Beberapa teknik untuk mengestimasi kerugian sebagai berikut :

   Nilai (Harga) Pasar

   Replacement Cost Baru

   Replacement Cost Baru Dikurangi Nilai (Harga) Pasar Nilai (Harga) Pasar

  

  Harga pasar adalah harga yang terbentuk melalui mekanisme pasar. Dalam mekanisme tersebut ada pihak yang ingin menjual ada pihak yang ingin membeli. Kekuatan demand dan supply membentuk harga keseimbangan menjadi harga pasar.

  

  Penilaian properti riil dengan menggunakan harga pasar bisa dilakukan dengan membandingkan harga pasar asset yang mirip yang pernah diperdagangkan.

  

  Harga pasar cukup berfluktuasi maka saat mengestimasi kerugian berdasar harga pasar harus memperhatikan fluktuasi harga pasar tersebut. Ilustrasi : Ilustrasi :

   Seorang investor membeli obligasi atas unjuk

dengan nilai nominal Rp. 1 Juta, kupn bunga

20% untuk jangka waktu 5 tahun. Untuk mengklaim kupon bunga dan nilai nominal pada saat jatuh tempo kita harus bisa

menunjukkan sertifikat obligasi. Misal tahun

pertama sertifikat dicuri. Maka berapa kerugian akibat kehilangan tersebut ? Berarti kerugian sesuai dengan nilai nominal Rp. 1 juta di tambah dengan bunga selama 4 tahun.

   Sebuah bis terbakar maka tidak dapat

dioperasikan. Estimasi kerugian adalah dari harga pasar bis tersebut. Jika kesulitan memperoleh informasi dari harga pasar maka dihitung kerugian kehilangan pendapatan dari Replacement Replacement

   Teknik replacement cost baru dilakukan dengan melihat biaya yang

diperlukan untuk mengganti barang

yang rusak dengan barang baru yang sama.

   Misal kita memiliki komputer yang rusak terkena banjir. Maka estimasi kerugian berdasarkan harga komputer

yang baru yang spesifikasinya sama dengan komputer yang rusak. Replacement cost dikurangi Replacement cost dikurangi depresiasi depresiasi

  

  Nilai suatu properti yang rusak adalah nilai properti yang sebenarnya dikurangi dengan depresiasi selama masa pakai.

  

  Misal sebuah bangunan yang diasuransikan dengan nilai penggantian (replacement cost) Rp.100 juta telah digunakan selama 20 tahun. Jika terjadi kerugian maka perusahaan asuransi tidak akan membayar Rp. 100 juta karena akan Risiko Gugatan (Liability)

Risiko Gugatan (Liability) 

  Eksposure kerugian legal (liability) muncul jika pengadilan memutuskan kita sebagia pihak yang harus membayar ganti rugi kepada pihak lain.

  Misal : pasien menuntut ganti rugi kepada dokter yang dianggap malpraktek, Pengemudi menuntut produsen mobil karena desain mobil yang rentan kecelakaan.

  Kewajiban muncul jika bisa dibuktikan adanya pihak yang neglect (ceroboh atau tidak hati- hati).

  Eksposure gugatan lebih kompleks dibandingkan dengan eksposure properti karena melibatkan : pihak yang menuntut, pihak yang dituntut, perusahaan asuransi, dan Hukum Kriminal dan Hukum Kriminal dan perdata perdata

  

  Hukum kriminal diarahkan pada tindakan salah (pelanggaran hukum) terhadap masyarakat. Maka tuntutan hukum kriminal dilakukan oleh lembaga pemerintah yang berwenang (jaksa.

  

  Hukum perdata diarahkan kepada tindakan pelanggaran hak atas individu atau organisasi. Misal pencemaran nama baik, pasien menuntut dokter. Dasar Legal Risiko Dasar Legal Risiko

  Gugatan Gugatan

   Pelanggaran terhadap kewajiban hukum

   Elemen Tindakan Negligence (kecerobohan)

  

Pertahanan Terhadap Tuntutan Kelalaian Pelanggaran Terhadap Kewajiban Pelanggaran Terhadap Kewajiban

  Hukum

Hukum

  

Kewajiban hukum muncul sebagai akibat pelanggaran

hukum. Pelanggaran hukum dikelompokkan dalam 3 kategori : Pelanggaran hukum yang disengaja Contoh : penipuan, penganiayaan, pelanggaran hak cipta.

  Kewajiban Absolut Jika potensi kerugian terhadap individu atau masyarakat sangat besar meskipun aspek negligence tidak terbukti.

Misal: buat pabrik petasan, memelihara binatang buas. Negligence Negligence bisa diartikan sebagai kegagalan untuk

menjalankan peraturan sesuai dengan standar hukum yang berlaku.

Misal : Rem kendaraan blong sehingga mengakibatkan orang tertabrak. Pengemudi dianggap salah karena Pertahanan Terhadap Tuntutan Pertahanan Terhadap Tuntutan kelalaian kelalaian

  Beberapa pertahanan legal terhadap tuntutan kelalaian : 

  Contributory Negligence Dalam sistem hukum yang ketat, seseorang yang berkontribusi terhadap kecelakaan yang dialaminya sendiri tidak bisa menuntut pihak lain.

   Comparative Negligence

   Last Clear Chance Rule Contributory Negligence Contributory Negligence

  

  Dalam sistem hukum yang ketat, seseorang yang berkontribusi terhadap kecelakaan yang dialaminya sendiri tidak bisa menuntut pihak lain.

  

  Misal : seorang pengendara motor melanggar lampu merah dan menabrak pejalan kaki. Namun pejalan kaki ini juga bisa tertabrak karena menyebrang sebelum lampu hijau penyebrang belum menyala. Berarti keduanya melakukan pelanggaran. Penyebrang tidak boleh menuntut ganti rugi kepada pengendara. Comparative Negligence Comparative Negligence

   Seseorang yang berkontribusi terhadap kecelakaan masih dapat menggugat pihak yang mencelakainya sesuai dengan kontribusinya terhadap kecelakaan tersebut.

   Misal : Kecelakaan mengakibatkan kerugian Rp. 10 juta, pihak penggugat berkontribusi sebesar 10% dari kecelakaan tersebut maka bisa

memperoleh penggantian Rp. 1 Juta. Last Clear Chance Rule Last Clear Chance Rule

  

  Jika tergugat punya kesempatan terakhir untuk menghindari perbuatan tertentu tetapi gagal melakukannya, maka ia tetap harus bertanggung jawab terhadap perbuatannya.

  

  Misal : Pengendara mobil melanggar lampu merah sehingga menyebabkan penyebrang kecelakaan walaupun sama- sama melanggar lampu merah. Jika pengendara punya kesempatan untuk banting stir tetapi tidak melakukannya maka pengemudi tetap harus Assumption of Risk Assumption of Risk

  

  Seseorang yang tahu dan memahami risiko atau bahaya inheren dari aktivitas tertentu tidak bisa meminta ganti rusi jika terjadi kecelakaan.

  

  Misal : seseorang diajak naik mobil oleh orang mabuk.Kemudian dia bersedia naik mobil dan ternyata menabrak pohon sehingga cedera.

  Dalam hal ini orang tersebut tidak dapat menuntut pengendara karena dia sudah tahu Jenis-jenis Negligence Jenis-jenis Negligence

  Imputed Negligence

  Pertanggungjawaban kelalaian bisa dialihkan kepada pihak lain. Misal : - kontraktor bangunan memberi order kepada kontraktor listrik, ternyata gedung terbakar karena arus pendek maka pertanggungjawaban dialihkan kepada kontraktor listrik. - Sopir perusahaan menabrak kendaraan orang lain maka pertanggungjawaban dilakukan oleh perusahaan tempat sopir bekerja.

  Res Ipsa Loquitor

  Kejadian yang timbul cukup untuk menunjukkan kelalaian. Misal Dokter salah mengoperasi pasien, akuntan memberi opini yang tidak benar tentang kondisi Eksposure Terhadap Gugatan Eksposure Terhadap Gugatan

  Hukum Hukum

  

Wilayah-wilayah gugatan hukum

mencakup :

  1. Kontrak Karyawan-Atasan 2.

  Pemilik Properti dengan pihak luar

  3. Produk 4.

  Profesional 5. Lainnya Kontrak Kayawan-Atasan Kontrak Kayawan-Atasan

  

  Perusahaan dianggap lalai jika terjadi kecelakaan terhadap karyawan

  

  Kewajiban perusahaan : Memberi tempat yang aman untuk

  • bekerja Mempekerjakan karyawan yang
  • mempunyai kompetensi Mengingatkan karyawan akan bahaya
  • yang dihadapi Menyediakan alat-alat keamanan kerja
  • >Menyiapkan dan menegakkan at
Pemilik Properti dengan Pemilik Properti dengan pihak luar pihak luar

   Untuk situasi properti riil, pemilik

properti mempunyai kewajiban

memberikan perhatian kepada

pihak-pihak yang masuk ke properti mereka.

   Misal : Petugas Dunia Fantasi memberikan petunjuk dan

peringatan kepada pengunjung saat akan menaiki berbagai Produk Produk

  

  Produsen, pedagang besar, maupun retail bisa dianggap sebagai pihak yang bertanggung jawab atas kerugian yang berkaitan dengan produk yang mereka jual jika mereka lalai dalam pekerjaannya

  

  Misal : penjual barang elektronik memberikan jaminan kepada konsumen ternyata barang elektronik tersebut tidak dapat digunakan maka penjual itu yang harus bertanggung jawab untuk mengganti kerugian. Profesional.

  Profesional.

   Seorang profesional seperti dokter,

akuntan, pengacara, dll bisa menjadi

pihak yang bertanggung jawab jika terjadi kerugian yang melibatkan mereka. Oleh karena itu biasanya ada standar kerja dan standar profesionalisme .

   Misal : seorang dokter saat akan mengoperasi pasien yang mengalami kecelakaan tidak melakukan x-ray terlebih dahulu maka dokter tersebut Kasus Gugatan Liebeck Terhadap Mc.

  Kasus Gugatan Liebeck Terhadap Mc.

Donald’s  Donald’s

  Seorang wanita bernama Liebeck (70 tahun) dari

Alburqueque Mexico mengajukan tuntutan kepada Mc.

Donald’s karena kopi yang dibelinya melalui fasilitas

Drive-Trhue dari Mc. Donald’s tumpah dan mencederai

kulitnya. Ia menuntut ganti rugi melalui pengadilan setempat. Jaksa menetapkan tuntutan ganti rugi

sebesar US $ 2,9 juta. Oleh hakim diputuskan menjadi

US$ 640 ribu . Keduanya mengajukan banding dan akhirnya menyelesaikan masalah di luar pengadilan.

  Kronologis Kecelakaan Yang mengendarai mobil adalah cucu Liebeck yaitu Chris yang sempat memarkirkan kendaraan agar Liebeck bisa menaruh krim dan gula ke kopinya. Liebeck menaruh gelas kertas kopi di antara kedua pahanya dan berusaha membuka lubang pada penutup

cangkir kopi. Pada proses itulah kopi akhirnya tumpah

ke kakinya padahal Liebeck hanya memakai celana berbahan katun yang tipis. Dia berusaha melindungi

   Cedera yang dialami

Liebeck dibawa kerumah sakit, dimana dia

dinyatakan menderita luka bakar tingkat 2

pada 16% dari kulitnya (ada yang mengatakan Cuma 6%). Dia berada dirumah sakit selama 8 hari dimana dia menjalani bedah plastik dan perawatan selama 2 tahun

   Tuntutan dan Upaya Penyelesaian Liebeck menuntut Mc. Donald’s sebesar US$ 10,000 untuk mengganti biaya perawatan tetapi Mc. Donald’s hanya

bersedia bayar US$ 800. Akhirnya Liebeck

marah dan menuntut ganti rugi sebesar US$ 2.9 juta dan menuduh perusahaan lalai (negligence) karena menjual kopi yang

  

  Dalam persidangan Selama persidangan ditemukan bahwa Mc. D mensyaratkan Frenchise menyajikan kopi pada suhu 180-190 derajat Fahrenheit sesuai dengan rekomendasi Asosiasi Kopi Nasional AS (standar suhu 195-205 derajat) untuk mempertahankan standar kenikmatan meminum kopi. Pada suhu ini dapat membuat kulit melepuh dalam 2-7 detik. Pengacara Liebeck berargumen kopi tidak boleh lebih dari 140 derajat karena restoran lain juga ada yang lebih rendah dari 140 derajat. Data yang diperoleh dari Mc. Donald’s selama kurun waktu 10 tahun ada sekitar 700 keluhan pelanggan tentang panasnya kopi dimana dalam sehari Mc. D membuat 1,3 juta cangkir kopi atau 474.500.000 cangkir/tahun. Berarti 1 keluhan pelanggan per 6.778.571 cangkir kopi. Beberapa keluhan diselesaikan oleh Mc. Donald’s terutama tumpahan yang cukup kuat buktinya Penyelesaian Mc. D bertanggung jawab sebesar 80% terhadap kejadian tersebut sedangkan Liebeck berkontribusi sebesar 20%.

  Meskipun ada peringatan tertulis pada cangkir kopi dianggap jaksa tulisannya kecil. Maka jaksa menetapkan $200 ribu untuk kompensasi cedera dan $2,7 juta denda hukuman (punitive

damages). Akhirnya hakim memutuskan ganti rugi $640ribu.

Keduanya banding dan menyelesaikan permasalahan di luar

  Tugas Tugas

  

  Menurut anda siapa yang benar dan siapa yang salah. Berikan argumentasi anda!

  

  Jika melihat kronologis kecelakaan menurut anda pertahanan legal terhadap tuntutan kelalaian ini berdasarkan kategori yang mana? Jelaskan argumentasi anda!

  

  Menurut anda apakah keputusan hakim sudah adil untuk keduanya mengingat baik Liebck maupun Mc. Donald’s mengajukan banding. Jelaskan argumentasi anda.