PERILAKU PEDAGANG MAKANAN TENTANG KEAMANAN JAJANAN DI SD WILAYAH KERJA KECAMATAN KALIBENING KABUPATEN BANJARNEGARA - Elib Repository

  

PERILAKU PEDAGANG MAKANAN TENTANG KEAMANAN JAJANAN

DI SD WILAYAH KERJA KECAMATAN KALIBENING

KABUPATEN BANJARNEGARA

SKRIPSI

Sebagian Persyaratan Untuk Mencapai Derajat Sarjana S1

Minat Utama Program Studi Ilmu Keperawatan

  

Disusun Oleh:

TRI MARLIANA

NIM: A11200838

  

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MUHAMMADIYAH

GOMBONG

2016

  

PERNYATAAN

  Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam skripsi yang saya ajukan tidak terdapat karya yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu Perguruan Tinggi, dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara tertulis diacu dalam naskah ini dan disebutkan dalam daftar pustaka.

  Gombong, April 2016

  TRI MARLIANA

HALAMAN PERSETUJUAN

  Yang Bertanda Tangan Dibawah Ini Menyatakan Bahwa Skripsi Yang Berjudul:

  

PERILAKU PEDAGANG MAKANAN TENTANG KEAMANAN JAJANAN

DI SD WILAYAH KERJA KECAMATAN KALIBENING

KABUPATEN BANJARNEGARA

  Disusun oleh:

  

TRI MARLIANA

NIM: A11200838

  Telah disetujui dan dinyatakan telah memenuhi persyaratan untuk diujikan.

  Pembimbing I Pembimbing II (Marsito, SKp., M.Kep., Sp.Kom) (Ernawati, S.Kep. Ns., M.Kep)

  Mengetahui, Ketua Program Studi S1 Keperawatan

  (Isma Yuniar, S.Kep. Ns., M.Kep)

  

HALAMAN PENGESAHAN

  Skripsi Dengan Judul

  

PERILAKU PEDAGANG MAKANAN TENTANG KEAMANAN JAJANAN

DI SD WILAYAH KERJA KECAMATAN KALIBENING

KABUPATEN BANJARNEGARA

  Disusun oleh:

  

TRI MARLIANA

NIM: A11200838

  Telah dipertahankan di depan Dewan Penguji Pada tanggal 5 Februari 2016

  Susunan Dewan Penguji: 1. Ery Purwanti, M. Sc (Penguji I) ....................................

  2. Marsito, SKp., M.Kep., Sp.Kom (Penguji II) ....................................

  3. Ernawati, S.Kep. Ns., M.Kep (Penguji III) ....................................

  Mengetahui, Ketua Program Studi S1 Keperawatan

  (Isma Yuniar, S.Kep. Ns., M.Kep)

KATA PENGANTAR

  Puji syukur kehadirat Alloh SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan judul “Perilaku pedagang makanan tentang keamanan jajanan di SD Wilayah Kerja Kecamatan Kalibening Kabupaten Banjarnegara

  ”, Sholawat serta salam tetap tercurahkan kepada junjungan Nabi Besar Muhammad SAW sehingga peneliti mendapat kemudahan dalam menyelesaikan skripsi ini.

  Sehubungan dengan itu penulis menyampaikan penghargaan dan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :

  1. M. Madkhan Anis, S.Kep, Ns, selaku Ketua STIKES Muhammadiyah Gombong.

  2. Isma Yuniar, S.Kep. Ns., M.Kep, selaku Ketua Prodi S1 Keperawatan STIKES Muhammadiyah Gombong.

  3. Marsito, SKp., M.Kep., Sp.Kom, selaku pembimbing I yang telah berkenan memberikan bimbingan dan pengarahan.

  4. Ernawati, S.Kep. Ns., M.Kep, selaku pembimbing II yang telah berkenan memberikan bimbingan dan pengarahan.

  5. Semua pihak yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu, penulis ucapkan terimakasih atas bantuan dan dukungannya.

  Semoga bimbingan dan bantuan serta dorongan yang telah diberikan mendapat balasan sesuai dengan amal pengabdiannya dari Alloh SWT. Tiada gading yang tak retak, maka penulis mengharap saran dan kritik yang bersifat membangun dari pembaca dalam rangka perbaikan selanjutnya. Akhir kata semoga skripsi ini bermanfaat bagi kita semua. Amin.

  Kebumen, April 2016 Penulis

  

MOTTO

Jangan pernah mengeluh dalam keadaan apapun, sesulit apapun itu, karena

kita tidak pernah tahu hikmah indah apa yang akan terjadi dibalik keluhan-keluhan kita

(Tri Marliana)

  Orang-orang yang sukses telah belajar membuat diri mereka melakukan hal

yang harus dikerjakan ketika hal itu memang harus dikerjakan, entah mereka menyukai

atau tidak (Aldus Huxley)

  

PERSEMBAHAN

Alhamdulillah atas berkat rahmat Allah SWT, skripsi ini bisa selesai tepat

pada waktunya. Terselesainya skripsi ini tidak lepas dari dukungan semua pihak.

Penulis ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak

yang telah membantu terselesaikannya skripsi ini. Pada kesempatan ini Penulis ingin

mengucapkan terima kasih kepada: Karya tulis ini saya persembahkan kepada motivasi hidup saya, yang selalu

memberi dukungan yaitu ayahanda Nadirin dan ibunda Umi Barokah tercinta yang

selalu memberikan kasih sayangnya tiada henti, memberi semangat saat anak

perempuannya patah semangat dan berdoa untuk keberhasilan anak perempuannya.

Semoga allah selalu memberikan yang terbaik untuk kalian.

  

1. Marsito, S.Kp., M.Kep., Sp.Kom, selaku pembimbing 1 yang telah meluangkan

waktu, tenaga dan fikiran selama membimbing dalam skripsi ini.

  

2. Ernawati, S.Kep. Ns., M.Kep, selaku pembimbing II yang telah membimbing dan

memberikan banyak saran demi terselesaikannnya skripsi ini.

  

3. Kawan-kawan kost wisma gading, satu angkatan 2012 selalu support tiada

hentinya, dukungan doa, tawa candanya yang selalu berikan warna di sela-sela kejenuhan. Tetap optimis dan semangat dalam melakukan sesuatu.

  

4. Sahabat-sahabatku semua, satu angkatan 2012 S1 keperawatan yang super

kompak, tanpa kalian aku tidak bisa seperti ini, semoga silaturahmi kita selalu terjaga, Aamiin.

  

5. Semua pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan skripsi ini yang tidak saya

sebutkan satu persatu. Semoga skripsi ini bisa bermanfaat untuk kita semua.Aamiin aamiin yarobbal’alamin

PROGRAM STUDY S1 KEPERAWATAN STIKES MUHAMMADIYAH GOMBONG

  Skripsi, April 2016

  

PERILAKU PEDAGANG MAKANAN TENTANG KEAMANAN JAJANAN

DI SD WILAYAH KERJA KECAMATAN KALIBENING

KABUPATEN BANJARNEGARA

1) 2) 3)

  Tri Marliana Marsito Ernawati

  

ABSTRAK

Latar Belakang : Mendapatkan makanan yang aman adalah hak asasi setiap

  orang. Pada kenyataannya, belum semua orang bisa mendapatkan akses terhadap makanan yang aman. Berdasarkan profil kesehatan Jawa Tengah Tahun 2006, Kejadian Luar Biasa Keracunan makanan terjadi di 21 Kabupaten/ Kota dengan frekuensi tertinggi terjadi di Kabupaten Banjarnegara (29 kejadian). Pemerintah sudah menetapkan peraturan mengenai keamanan pangan, masih saja ada penjual makanan atau produsen yang menggunakan bahan tambahan makanan yang dilarang yang dapat membahayakan kesehatan manusia.

  

Tujuan : Mengetahui perilaku pedagang makanan tentang keamanan jajanan di

SD Wilayah Kerja Kecamatan Kalibening Kabupaten Banjarnegara.

Metode : Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan

  survei. Sampel berjumlah 40 pedagang yang diambil secara total sampling. Data dianalisa menggunakan analisa deskriptif.

  

Hasil : Penelitian ini menghasilkan temuan bahwa Sebagian besar pedagang

makanan (72,5%) dengan pengetahuan tentang keamanan jajanan kategori cukup.

  Sebagian besar pedagang makanan (87,5%) dengan sikap tentang keamanan jajanan kategori baik. Sebagian besar pedagang makanan (77,5%) dengan tindakan tentang keamanan jajanan kategori cukup. Sebagian besar pedagang makanan (70,0%) dengan perilaku tentang keamanan jajanan kategori cukup. Kesimpulan dan Saran: Sebagian besar pedagang makanan (70,0%) dengan perilaku tentang keamanan jajanan kategori cukup, maka petugas kesehatan khususnya perawat perlu melakukan pembinaan dan penyuluhan kepada para pedagang makanan jajanan di lingkungan sekolah berkaitan dengan keamanan pangan yang meliputi: cara produksi yang baik, penggunaan bahan tambahan, dan praktek hygiene dan sanitasi.

  Kata Kunci : keamanan jajanan, pedagang makanan, perilaku

  1 Mahasiswa STIKES Muhammadiyah Gombong

  2 Dosen STIKES Muhammadiyah Gombong

  3 Dosen STIKES Muhammadiyah Gombong

BACHELOR OF NURSING PROGRAM MUHAMMADIYAH HEALTH SCIENCE INSTITUTE OF GOMBONG

  Minithesis, April 2016 BEHAVIOR OF TR ADERS FOR FOOD SECURITY SNACKS DISTRICT IN WORK AREA SD KALIBENING DISTRICT BANJARNEGARA

  1) 2) 3)

  Tri Marliana Marsito Ernawati

  

ABSTRACT

Background: Getting safe food is a basic human right. In fact, not everyone can

  get access to safe food. Based on the health profile of Central Java in 2006, Extraordinary Events Food poisoning occurs in 21 District / City with the highest frequency in Banjarnegara (29 events). The government has set regulations on food safety, there are still sellers of food or manufacturers who use banned food additives that may harm human health.

  

Objective: To determine the behavior of the security hawker food vendors in the

Work Area SD Kalibening District of Banjarnegara district.

Methods: This study used a descriptive method with survey approach. Samples

  numbered 40 merchants by total sampling. Data were analyzed using descriptive analysis.

  

Results: This study resulted in the finding that the majority of the food trade

  (72.5%) with knowledge of the security snacks category enough. Most of the food trade (87.5%) with the attitude of the security snacks categories. Most of the food trade (77.5%) with the actions of the security snacks category enough. Most of the food trade (70.0%) with the behavior of the security snacks category enough.

  

Conclusions and Recommendations: Most of the food trade (70.0%) with the

  behavior of the security snacks category enough, then health workers, especially nurses need to provide guidance and counseling to street food vendors in the school environment with regard to food safety include: the production method well, the use of additional materials, and hygiene and sanitation practices.

  Keywords: street food security, food vendors, behavior

  1 Mahasiswa STIKES Muhammadiyah Gombong

  2 Dosen STIKES Muhammadiyah Gombong

  3 Dosen STIKES Muhammadiyah Gombong

  

DAFTAR ISI

  HALAMAN JUDUL ....................................................................................... i HALAMAN PERNYATAAN ......................................................................... ii HALAMAN PERSETUJUAN ......................................................................... iii HALAMAN PENGESAHAN ......................................................................... iv KATA PENGANTAR .................................................................................... v MOTTO ........................................................................................................... vi PERSEMBAHAN ........................................................................................... vii ABSTRAK ....................................................................................................... viii ABSTRACT .................................................................................................... ix DAFTAR ISI ................................................................................................... x DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... xii DAFTAR TABEL ........................................................................................... xiii DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................... xiv DAFTAR SINGKATAN ................................................................................. xiv BAB I PENDAHULUAN ............................................................................

  1 A. Latar Belakang ............................................................................

  1 B. Rumusan Masalah........................................................................

  4 C. Tujuan Penelitian ........................................................................

  4 D. Manfaat Penelitian .......................................................................

  4 E. Keaslian Penelitian ......................................................................

  5 BAB II TINJAUAN PUSTAKA ....................................................................

  7 A. Landasan Teori ...........................................................................

  7 1. Perilaku ..................................................................................

  7

  2. Pangan/ Makanan ................................................................... 15

  3. Self Care ................................................................................ 28

  B. Kerangka Teori ........................................................................... 30

  C. Kerangka Konsep ........................................................................ 30

  D. Pertanyaan Penelitian ................................................................ 31

  BAB III METODE PENELITIAN .................................................................. 32 A. Metode Penelitian ....................................................................... 32 B. Populasi dan Sampel ................................................................... 32 C. Variabel Penelitian ...................................................................... 33 D. Definisi Operasional .................................................................... 34 E. Teknik Pengumpulan Data .......................................................... 35 F. Instrumen Penelitian .................................................................... 36 G. Uji Validitas dan Relibilitas Kuesioner ...................................... 37 H. Teknik Analisa Data .................................................................... 38 I. Pengolahan Data ......................................................................... 38 J. Etika Penelitian ........................................................................... 39 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ................................. 41 A. Hasil Penelitian ........................................................................... 41 B. Pembahasan ................................................................................ 43 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN .......................................................... 49 A. Kesimpulan ................................................................................ 49 B. Saran ............................................................................................ 49 DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN-LAMPIRAN

  

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Kerangka Teori .......................................................................... 30Gambar 2.2 Kerangka Konsep ....................................................................... . 30

  

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Definisi Operasional .................................................................. 34Tabel 3.2 Kisi-Kisi Perilaku Pedagang Makanan Tentang Keamanan Jajana35Tabel 4.1 Distribusi Frekuensi Pengetahuan Pedagang Makanan Tentang

  Keamanan Jajanan Di SD wilayah kerja Kecamatan Kalibening Kabupaten Banjarnegara ........................................................... 41

Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi Sikap Pedagang Makanan Tentang Keamanan

  Jajanan Di SD wilayah kerja Kecamatan Kalibening Kabupaten Banjarnegara .............................................................................. 41

Tabel 4.3 Distribusi Frekuensi Tindakan Pedagang Makanan Tentang

  Keamanan Jajanan Di SD wilayah kerja Kecamatan Kalibening Kabupaten Banjarnegara ........................................................... 42

Tabel 4.4 Distribusi Frekuensi Perilaku Pedagang Makanan Tentang

  Keamanan Jajanan Di SD wilayah kerja Kecamatan Kalibening Kabupaten Banjarnegara ........................................................... 42

DAFTAR LAMPIRAN

  Lampiran 1. Surat Responden Lampiran 2. Lembar Kuesioner Lampiran 3. Uji Statistik Deskriptif Lampiran 4. Surat Ijin Penelitian Lampiran 5. Lembar Konsultasi Pembimbing

DAFTAR SINGKATAN

  PBM : Penyakit Bawaan Makanan BPOM : Badan Pengawasan Obat dan Makanan BTP : Bahan Tambahan Pangan BTM : Bahan Tambahan Makanan SD : Sekolah Dasar WHO : World Health Organization UU : Undang-Undang MSG : Monosodium Glutamate

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Mendapatkan makanan yang aman adalah hak azasi setiap orang. Pada

  kenyataannya, belum semua orang bisa mendapatkan akses terhadap makanan yang aman. Hal ini ditandai dengan tingginya angka kematian dan kesakitan yang diakibatkan oleh Penyakit Bawaan Makanan (PBM). Secara umum PBM dapat diakibatkan oleh bahaya biologi dan kimia. Menurut WHO dalam Dadi (2011), laporannya menyebutkan bahwa angka kematian global akibat diare yang disebabkan oleh PBM selama tahun 2010 adalah sebesar 1,8 juta orang. Selain diare, terdapat lebih dari 250 jenis penyakit karena mengkonsumsi makanan yang tidak aman.

  Walaupun pemerintah sudah menetapkan peraturan mengenai keamanan pangan, masih saja ada penjual makanan atau produsen yang menggunakan bahan tambahan makanan yang dilarang yang dapat membahayakan kesehatan manusia, seperti pada hasil uji BPOM yang dilakukan di 18 propinsi pada tahun 2008 diantaranya Jakarta, Surabaya, Semarang, Bandar Lampung, Denpasar, dan Padang terhadap 861 contoh makanan menunjukkan bahwa 39,95% (344 contoh) tidak memenuhi syarat keamanan pangan. Dari total sampel itu, 10,45% mengandung pewarna yang dilarang, yakni rhodamin B,

  methanol yellow dan amaranth (Nurdwiyanti, 2008)

  Makanan jajanan terkadang masih beresiko terhadap kesehatan karena penanganannya sering tidak higienis yang memungkinkan makanan jajanan terkontaminasi oleh mikroba yang dapat menyebabkan keracunan. Berdasarkan profil kesehatan Jawa Tengah Tahun 2006, Kejadian Luar Biasa Keracunan makanan terjadi di 21 Kabupaten/kota dengan frekuensi tertinggi terjadi Kabupaten Banjarnegara (29 kejadian) dan terendah (1 kejadian) terjadi di Kabupaten Sukoharjo dan Kota Magelang. Sedang jumlah penderita terbanyak adalah di Kabupaten Cilacap (427 orang).

  Banyak jajanan yang tidak memenuhi syarat keamanan pangan sehingga membahayakan kesehatan jutaan anak sekolah dasar. Namun demikian kehadiran pedagang makanan jajanan anak di sekolah hendaknya tidak dilarang, karena hal ini juga berperan dalam menopang perekonomian terutama di sektor informal (Rachmawati, 2006).

  Salah satu upaya peningkatan, pencegahan, maupun pemulihan yang dilakukan pemerintah di dalam meningkatkan derajat kesehatan adalah kemanan pangan yang meliputi pengamanan bahan makanan, penyimpanan bahan makanan, pengolahan makanan, pengangkutan makanan, penyimpanan makanan dan penyajiannya. Untuk melindungi konsumen agar tidak dirugikan, pemerintah harus memberikan pengawasan yang serius khususnya dalam usaha sanitasi pengelolaan makanan dan minuman yang dilakukan oleh industri rumah tangga yaitu dengan menurunkan angka kesakitan yang disebabkan oleh makanan dan minuman yang tidak bersih (Suparian, 2008).

  Tanda-tanda umum makanan yang tidak aman bagi kesehatan antara lain berlendir, aroma dan rasa atau warna makanan berubah. Tanda lain dari makanan yang tidak memenuhi syarat aman adalah bila dalam pengolahannya ditambahkan bahan tambahan berbahaya seperti asam borax, formalin dan zat pewarna rhodamin B. Cara mengolah atau meracik makanan yang tidak benar juga dapat mengancam kesehatan dan keselamatan konsumen (Lestari, 2009).

  Menurut hasil penelitian Februhartanti (2014) dari hasil wawancara terhadap pedagang makanan jajanan di daerah Jakarta Timur menunjukkan bahwa mereka tidak mengetahui apakah BTP (Bahan Tambahan Pangan) yang mereka gunakan adalah yang dilarang atau tidak oleh pemerintah. Mereka umumnya menggunakan BTP yang mudah didapat, murah dan dapat memberikan makanan yang menarik tanpa mencari tahu apakah itu dapat membahayakan bagi kesehatan. Lebih jauh lagi, diketahui bahwa makanan jajanan yang dijajakan umumnya tidak dipersiapkan dengan baik dan bersih. Tambahan lagi kebanyakan penjaja makanan tersebut mempunyai pengetahuan yang rendah tentang penanganan pangan yang aman.

  Departemen kesehatan telah memasyarakatkan penggunaan BTP yang diizinkan dalam proses produksi makanan dan minuman, yang tertuang dalam Peraturan Menteri Kesehatan dengan acuan UU No. 23/192 tentang kesehatan yang menekankan aspek keamanan. Sedangkan UU No. 7/1996 tentang Pangan, selain mengatur aspek keamanan dan mutu dan gizi juga mendorong terciptanya perdagangan yang jujur dan bertanggung jawab serta terwujudnya tingkat kecukupan pangan yang terjangkau sesuai kebutuhan masyarakat (Cahyadi, 2008).

  Penggunaan bahan tambahan makanan (BTM), zat pewarna sintetik khususnya yang ilegal seperti rhodamin B (pewarna tekstil), methanol yellow, dapat terakumulasi pada tubuh manusia dan bersifat karsinogenetik yang dalam jangka panjang menyebabkan kelainan-kelainan pada organ tubuh manusia. Rhodamin B bila tertelan dapat mengakibatkan iritasi saluran pencernaan, gangguan fungsi hari, dan kanker hati. Methanil Yellow (pewarna kuning berbahaya) bila tertelan dapat mengakibatkan mual, muntah, sakit perut dan keracunan makanan.

  Berdasarkan observasi penulis di SD N 1 Kalibening diketahui bahwa makanan jajanan yang dijajakan oleh pedagang di luar sekolah masih kurang memperhatikan keamanan produk makanan yang berpotensi mengandung pewarna sintetik berbahaya. Produk makanan dan minuman yang paling ditambahkan dengan zat warna makanan jajanan yang disertai dengan saus merah, minuman yang berwarna-warni, seperti sirup yang sangat digemari oleh anak. Berdasarkan wawancara terhadap 3 pedang menunjukkan, 2 pedagang (66,7%) diantaranya menggunakan pewarna makanan yang tidak aman, mereka beranggapan bahan tersebut sudah biasa digunakan oleh masyarakat dan dijual bebas dan tidak mengetahui bahwa tersebut dilarang digunakan untuk makanan sedangkan 1 pedagang (33,3%) tidak menutupi makanan sehingga memungkinkan makanan dihinggapi lalat yang dapat menyebabkan anak terkena diare. Berdasarkan latar belakang tersebut, penulis merasa perlu untuk melakukan penelitian dengan judul “Perilaku pedagang makanan tentang keamanan jajanan di SD Wilayah Kerja Kecamatan Kalibening Kabupaten Banjarnegara

  B. Perumusan Masalah

  Perumusan masalah dalam penelitian ini adalah “Bagaimana perilaku pedagang makanan tentang keamanan jajanan di SD Wilayah Kerja

  Kecamatan Kalibening Kabupaten Banjarnegara ? ” C.

   Tujuan penelitian

  1. Tujuan Umum Mengetahui perilaku pedagang makanan tentang keamanan jajanan di SD Wilayah Kerja Kecamatan Kalibening Kabupaten Banjarnegara

  2. Tujuan Khusus

  a. Mengetahui pengetahuan pedagang makanan tentang keamanan jajanan di SD Wilayah Kerja Kecamatan Kalibening Kabupaten Banjarnegara

  b. Mengetahui sikap pedagang makanan tentang keamanan jajanan di SD Wilayah Kerja Kecamatan Kalibening Kabupaten Banjarnegara.

  c. Mengetahui tindakan pedagang makanan tentang keamanan jajanan di SD Wilayah Kerja Kecamatan Kalibening Kabupaten Banjarnegara.

  D. Manfaat Penelitian

  1. Bagi Pedagang Sebagai bahan informasi pedagang mengenai penggunaan bahan tambahan pangan serta kebersihan penyajian makanan.

  2. Bagi Perawat Komunitas Sebagai bahan masukan guna meningkatkan kegiatan promosi kesehatan mengenai sanitasi makanan pada sekolah-sekolah di wilayah kerjanya.

  3. Bagi Penelitian selanjutnya Sebagai data awal untuk penelitian-penelitian yang berkaitan dengan anaknya dan pedagang terus meningkatkan kualitas jajanan yang dijajakannya.

E. Keaslian Penelitian

  1. Damayanthi (2013) melakukan penelitian dengan judul “Pendidikan Gizi

  Informal Kepada Penjaja Makanan Untuk Peningkatan Keamanan Pangan Jajanan Anak Sekolah Dasar”. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan model sederhana upaya mengatasi masalah keamanan makanan jajanan anak sekolah. Penelitian dilakukan dalam dua tahap.

  Tahap pertama dilakukan di 10 sekolah dasar (SD) untuk menentukan masalah dan upaya yang akan dilakukan. Satu SD dengan masalah keamanan makanan jajanan yang terparah kemudian ditentukan sebagai lokasi. Pada tahap kedua, upaya yang telah dirumuskan, diterapkan pada SD terpilih. Data diolah secara deskriptif dan inferensia. Berdasarkan tinjauan terhadap resiko ketidakamanan makanan jajanan, upaya yang dilakukan adalah penyuluhan gizi dan pendampingan pada SDN “D”. Penjual makanan di SDN "D" sebagian besar laki-laki (88,9%) dengan kisaran usia 18-40 tahun, berpendidikan SD (44,7%) dan tergolong miskin (55,6%). Pengetahuan, sikap, dan praktek sebagian besar penjual makanan setelah dilakukannya pendampingan lebih baik daripada sebelumnya. Uji korelasi Pearson menunjukkan hubungan yang positif nyata antara pengetahuan dan sikap keamanan pangan (p <0,05). Sementara itu. tidak ada hubungan antara pengetahuan dengan sikap gizi (p> 0,05), pengetahuan gizi dan keamanan pangan dengan praktik keamanan pangan (p> 0,05), dan sikap gizi dan keamanan pangan dengan praktik keamanan pangan (p> 0,05). Secara keseluruhan penyuluhan sudah efektif meningkatkan pengetahuan, sikap dan praktek penjual makanan tentang gizi dan keamanan pangan namun diperlukan pendampingan yang lebih intensif dan berkala untuk menjamin keberlanjutan. Persamaan dengan penelitian yang akan dilakukan yaitu membahas tentang keamanan pangan, perbedaannya penelitian dengan penelitian yang akan dilakukan pada jenis penelitian yang merupakan penelitian deskriptif serta perbedaan pada waktu dan tempat penelitian.

  2. Aminah (2012) melakukan penelitian dengan judul “Pengetahuan keamanan pangan penjual makanan jajanan di lingkungan sekolah Kelurahan Wonodri Kecamatan Semarang Selatan Kota Semarang”. Tujuan penelitian adalah mengetahui pengetahuan keamanan pangan penjual makanan jajanan di lingkungan sekolah Kelurahan Wonodri Kecamatan Semarang Selatan Kota Semarang. Penelitian ini dilakukan di 5 Sekolah Dasar dan 2 Taman Kanak-Kanak, 1 Sekolah Menengah Tingkat Pertama, I Sekolah Menengah Umum. Populasi adalah semua penjual makanan jajanan baik dikantin sekolah maupun penjual jajanan kaki lima (berada diluar pasar sekolah), sampel diambil dari total populasi. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan kuesioner berupa pertanyaan tertutup, dengan jenis: best answer multiple choice. Hasil penelitian menunjukkan secara umum tingkat pengetahuan sampel tentang keamanan pangan masih kurang menggembirakan. Tingkat pengetahuan baik 17, 65%, sedang 52,94% dan kurang 29,41%. Pengetahuan tentang bahan tambahan makanan, untuk pewama: 64,70% bila produk pangan memerlukan pewama yang digunakan adalah pewarna makanan dengan dosis yang tidak berlebihan, sedang pengetahuan tentang formalin dan borak sebanyak 52. Praktek hygiene dan sanitasi dari para pedagang masih kurang. Higiene dan sanitasi dengan nilai sedang sebanyak 58,82% dan kurang 41,18%. Persamaan dengan penelitian yang akan dilakukan yaitu membahas tentang keamanan pangan, kesamaan sampel yang merupakan penjaja makanan jajanan, serta persamaan pada jenis penelitian yang merupakan penelitian deskriptif sedangkan perbedaannya penelitian dengan penelitian yang akan dilakukan oleh peneliti yaitu pada tempat dan waktu penelitian.

DAFTAR PUSTAKA

  Aminah (2012). Pengetahuan Keamanan Pangan Penjual Makanan Jajanan

  Di Lingkungan Sekolah Kelurahan Wonodri Kecamatan Semarang Selatan Kota Semarang. Semarang: Jurnal Litbang Universitas

  Muhammadiyah S emarang Arisman. (2009). Identifikasi Perilaku Penjamah Makanan yang Berisiko

  Sebagai Sumber Keracunan Makanan, Laporan Hasil Penelitian Lembaga

  Penelitian Universitas Sriwijaya, Palembang Arikunto, S. (2010). Prosedur Penelitian. Rineka Cipta. Jakarta.

  Aziz Alimul Hidayat, (2009). Ilmu Kesehatan Anak. Jakarta, EGC Alimul Hidayat, Aziz. (2009). Metode Penelitian Keperawatan dan Tekhnik.

  Analisis Data. Jakarta: Salemba Medika

  Cahyadi, Wisnu. (2008). Analisis & aspek Kesehatan Bahan Tambahan Pangan/Ed.2. Jakarta: Bumi Aksara. Cahyadi, W., (2008), Analisis & Aspek Kesehatan Bahan Tambahan Pangan,

  Bumi. Aksara: Jakarta Dadi (2011). Diare Akut Pada Anak. Jakarta: Rajawali Damayanthi (2013). Pendidikan gizi informal kepada penjaja makanan untuk

  peningkatan keamanan pangan jajanan anak sekolah dasar . Bogor: Institut Pertanian.

  Dinas Kesehatan Pemerintah. Provinsi Jawa Tengah. (2006). Profil Kesehatan

  Provinsi Jawa Tengah . Semarang: Dinas Kesehatan Pemerintah. Provinsi Jawa Tengah.

  Februhartanty (2014). Keamanan Jajanan Anak. Jakarta: Rajawali Lestari, (2009), Hygiene Sanitasi Dan Analisa Cemaran Mikroba yang Terdapat

  pada Saus Tomat dan Saus Cabai Isi Ulang yang Digunakan Pada Kantin USU. Medan: Universitas Sumatera Utara.

  Nazir, Moh. (2005). Metode Penelitian. Jakarta: Ghalia Indonesia. Nursalam. (2008). Konsep & Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu

  Keperawatan: Pedoman Skripsi, Tesis, dan Instrumen Penelitian Keperawatan . Jakarta: Salemba Medika Notoatmodjo, Soekidjo. (2010). Pendidikan Dan Perilaku Kesehatan. Rineka Cipta. Jakarta. Nurdwiyanti (2008). Pewarna Makanan. Jakarta: Rajawali Prabu, (2008). Penyehatan Makanan. Staf Pengaja Bagian Kesehatan Lingkungan Politeknik Cipta Jakarta. Rahmawati, S.M,. (2006). Pengaruh Program Makanan Tambahan Anak Sekolah

  (PMT-AS) Terhadap Status Gizi Siswa Sekolah Dasar. Tesis Program

  Pascasarjana . IPB, Bogor Riwidikdo. (2008). Metodelogi Penelitian Kesehatan. Jakarta. Bina Pustaka.

  Saparinto C., Hidayati D., (2006). Bahan Tambahan Pangan. Yogyakarta: Kanisius

  Soekidjo Notoatmodjo. (2010). Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta. Suparian, (2008). Pedoman Pengawasan Sanitasi Tempat-Tempat Umum,

  Surabaya Sugiyono. (2009). Statistika Untuk Penelitian. Bandung. Penerbit: CV. Alfabeta

  

FORMULIR PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN

Assalamu’alaikum Wr. Wb.

  Saya yang bertanda tangan di bawah ini adalah Mahasiswa Program Studi S1 Keperawatan STIKES Muhammadiyah Gombong :

  Nama : Tri Marliana NIM : A11200838 Saat ini sedang mengadakan penelitian. Penelitian ini dilaksanakan sebagai salah satu kegiatan dalam menyelesaikan tugas akhir di Program Studi S1

  Keperawatan STIKES Muhammadiyah Gombong. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perilaku pedagang makanan tentang keamanan jajanan di SD Wilayah Kerja Kecamatan Kalibening Kabupaten Banjarnegara.

  Saya mengharapkan partisipasi Anda yang menjadi subjek dalam penelitian ini dengan menjawab pertanyaan-pertanyaan yang ada di kuesioner. Identitas dan jawaban Anda akan dijamin kerahasiannya dan hanya digunakan untuk pengembangan ilmu keperawatan. Anda dapat memilih untuk menghentikan atau menolak berpartisipasi dalam penelitian ini kapan pun tanpa ada tekanan. Jika Anda bersedia menjadi peserta penelitian ini, tolong perhatikan petunjuk pengisian kuesioner dalam pernyataan-pernyataan yang ada dan menandatangani formulir persetujuan ini. Terimakasih atas perhatian dan partisipasi yang Anda berikan.

  Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

  Banjarnegara, ..........2016 Peneliti

  Responden Tri Marliana (......................................)

  

PERILAKU PEDAGANG MAKANAN TENTANG KEAMANAN JAJANAN DI

SD WILAYAH KERJA KECAMATAN KALIBENING KABUPATEN

BANJARNEGARA

A.

   Data Demografi

  Nama : ……………………

  Jenis Kelamin : ……………………

  Umur : ……………………

  Alamat : ……………………

  Lama Berdagang : ……………………

  Pendidikan : ……………………

B. Pengetahuan Petunjuk Umum Pengisian Kuesioner

  1. Segala sesuatu yang berasal dari alam yang diperuntukkan sebagai makanan disebut ....? a. Pangan

   Menjawab pertanyaan yang tersedia dengan memberika tanda cheklist (X) pada setiap tempat yang disediakan.  Semua pertanyaan diisi dengan satu jawaban

  c. Masakan

  2. Pangan yang belum mengalami pengolahan disebut ....?

  a. Makanan pembuka

  b. Pangan Segar

  c. Bahan makanan

  3. Pangan atau minuman yang diolah dengan cara tertentu disebut ....?

  a. Sumber pangan

  b. Panganan jajanan

  b. Minuman

  4. Makanan atau minuman yang sudah diolah dan siap disajikan disebut ....?

  a. Pangan olahan siap saji

  b. Panganan jajanan

  c. Pangan Olahan

  5. Makanan atau minuman yang sudah mengalami proses pengolahan, tetapi masih memerlukan tahapan pengolahan lanjutan untuk dapat dikonsumsi disebut …..

  a. Pangan olahan siap saji

  b. Pangan olahan yang tidak siap saji

  c. Pangan Olahan

  Makanan yang Aman

  6. Makanan dinyatakan aman apabila ....?

  a. Berada dalam derajat kematangan yang dikehendaki

  b. Setengah matang

  c. Sesuai keinginan

  7. Makanan yang sehat seharusnya tahap produksi dan penanganan harus terbebas dari ....? a. Pencemaran

  b. Pengeringan

  c. Pelayuan

  8. Makanan yang sehat seharusnya tidak mengalami ....?

  a. Perubahan bentuk, warna yang tidak dikehendaki

  b. Perubahan rasa

  c. Berbau

  9. Makanan yang sehat seharusnya terbebas dari ....?

  a. Bebas dari kuman pengganggu

  b. Bebas dari pajak

  c. Bebas dari pengawasan

  10. Saran untuk makanan mentah yang mudah tercemar adalah ...?

  a. Dimasak secara menyeluruh

  b. Dipanaskan

  c. Didinginkan

C. Sikap Petunjuk Umum Pengisian

  Saudara dimohon untuk memberi tanggapan pernyataan di bawah ini sesuai pendapat saudara dengan cara memberikan tanda (√) S : Bila setuju TS : Tidak setuju

  Pembelian

  S TS

  1 Bahan baku berkualitas dapat meningkatkan kualitas makanan jajanan yang dihasilkan

  2 Bahan baku harus dipilih dengan hati-hati guna memastikan kualitasnya

  3 Bahan baku yang dibuat oleh pabrik harus memiliki sertifikasi dan tanggal kadaluarsa

  Penyimpanan

  4 Bahan baku yang mudah layu atau busuk harus dibekukan guna mepermanjang waktu penyimpanan.

  5 Bahan baku sebaiknya disimpan di tempat sejuk dan kering dan menghindari panas atau dingin berlebih

  6 Bahan baku yang mudah layu atau busuk disimpan ke dalam wadah dan masukkan ke dalam kulkas.

  Penyiapan

  7 Bila tidak memakai alat bantu, diharuskan selalu mencuci tangan sebelum dan setelah mengolah makanan jajanan

  8 Hindari kontak antara pangan mentah dengan makanan yang

  9 Peralatan yang digunakan dalam proses pembuatan makanan jajanan harus bersih dan selalu dibersihkan setelah digunakan

  Memasak

  10 Sayuran yang dimasak dalam kondisi baik dan tidak rusak

  11 Semua masakan matang sempurna dan tidak ada masakan setengah masak

  12 Makanan yang dimasak menggunakan penyedap rasa alami

  13 Makanan yang dimasak menggunakan pewarna makanan alami

  Penyajian

  14 Sisa makanan yang tidak habis disimpan

  15 Makanan yang sudah matang langsung segera dikonsumsi

  16 Makanan mentah dan matang tidak disajikan dalam wadah yang sama

  Penanganan makanan berlebihan

  17 Masakan berlebihan yang tidak dapat dihabiskan dipanaskan kembali

  18 Tempat pembuangan sampah di tempat penyediaan makanan dibersihkan apabila sudah berbau busuk.

  19 Masakan berlebihan yang tidak dapat dihabiskan disimpan dalam lemari pendingin

  20 Makanan berlebih tidak dijual lagi

D. Tindakan (Diisi oleh peneliti) Petunjuk Umum Pengisian

  Diisi dengan cara memberikan tanda (√) No Pertanyaan

  Ya Tidak

  Penyiapan

  1 Pedagang menggunakan pewarna makanan alami

  2 Pedagang menggunakan pewarna makanan pengganti

  3 Pedagang mengawetkan makanan dengan menyimpan di lemari pendingin

  4 Pedagang menggunakan bahan pengawet pengganti

  5 Pedagang menggunakan gula guna memaniskan makanan

  6 Pedagang menggunakan pemanis buatan

  Memasak

  7 Pedagang menggunakan penyedap rasa alami

  8 Pedagang menggunakan penyedap rasa hasil pabrik

  9 Pedagang menggunakan air matang

  10 Pedagang mesak bahan makanan hingga matang

  Penyajian

  11 Pedagang mengemas makanan dalam kondisi tertutup sehingga tidak dihinggapi lalat

  12 Pedagang menyajikan makanan menggunakan sarung tangan

  13 Pedagang menyajikan makanan menggunakan sendok, garpu atau alat pencepit untuk menyajikan makanan

  Penanganan makanan berlebihan

  14 Pedagang menyiapkan tempat sampah

  15 Pedagang tidak menjual kembali makanan sisa

  Frequencies Statistics Lama Umur Berdagang Pendidikan Pengetahuan Sikap Tindakan

  N Valid

  40

  40

  40

  40

  40

  40 Missing Frequency Table Umur

  Cumulativ e Frequency Percent Valid Percent Percent Valid Remaja Akhir

  9

  

22.5

  22.5

  22.5 (17-25 Tahun) Dewasa Awal

  15

  

37.5

  37.5

  60.0 (26-35 Tahun) Dewasa Akhir

  5

  

12.5

  12.5

  72.5 (36-45 Tahun) Lansia Awal

  6

  

15.0

  15.0

  87.5 (46-55 Tahun) Lansia Akhir

  5

  

12.5

12.5 100.0 (56-65 Tahun) Total 40 100.0 100.0

  Lama Berdagang Cumulat iv e Frequency Percent Valid Percent Percent

  Valid <10 Tahun

  26

  65.0

  65.0

  65.0 10-20 Tahun

  8

  20.0

  20.0

  85.0 >20 Tahun

  6

  15.0 15.0 100.0 Total

40 100.0 100.0

  Pendidi kan Cumulat iv e Frequency Percent Valid Percent Percent

  Valid SD

  30

  75.0

  75.0

  75.0 SMP

  10

  25.0 25.0 100.0 Total 40 100.0 100.0

  Pengetahuan Cumulat iv e

Frequency Percent Valid Percent Percent

  Valid Kurang

  4

  10.0

  10.0

  10.0 Cukup

  29

  72.5

  72.5

  82.5 Baik

  7

  17.5 17.5 100.0 Total 40 100.0 100.0

  Si kap Cumulat iv e Frequency Percent Valid Percent Percent

  Valid Cukup

  5

  12.5

  12.5

  12.5 Baik

  35

  87.5 87.5 100.0 Total 40 100.0 100.0

  Tindakan Cumulat iv e

Frequency Percent Valid Percent Percent

  Valid Kurang

  8

  20.0

  20.0

  20.0 Cukup

  31

  77.5

  77.5

  97.5 Baik

  1

  2.5 2.5 100.0 Total 40 100.0 100.0

  

LEMBAR KONSUL

Nama : Tri Marliana NIM : A11200838 Pembimbing I : Marsito, SKp., M.Kep., Sp.Kom

  Paraf No Tanggal Materi kegiatan

  1

  2

  3

  4

  5

  6

  7

  8

  9

  10 LEMBAR KONSUL

  Nama : Tri Marliana NIM : A11200838 Pembimbing II : Ernawati, S.Kep.

   Ns

  Paraf No Tanggal Materi kegiatan

  1

  2

  3

  4

  5

  6

  7

  8

  9

  10