PERILAKU PEMBERIAN MAKANAN PENDAMPING AIR SUSU IBU (MPASI) PADA BAYI USIA 6-12 BULAN DI KECAMATAN BUAYAN - Elib Repository

PERILAKU PEMBERIAN MAKANAN PENDAMPING AIR SUSU IBU (MPASI) PADA BAYI USIA 6-12 BULAN DI KECAMATAN BUAYAN

SKRIPSI
Disusun Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Sarjana
Keperawatan Minat Utama Program Studi Ilmu Keperawatan

Diajukan Oleh
Tri Sejati Kartika Dewi
NIM : A11401072

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MUHAMMADIYAH
GOMBONG
TAHUN 2018

i

ii

iii


iv

v

vi

KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa
karenaberkat rahmat, hidayah-Nya, sehingga saya dapat menyelesaikan skripsi ini
dengan judul “Perilaku Pemberian Makanan Pendamping Air Susu Ibu (MP-ASI)
Pada Bayi Usia 6-12 Bulan Di Kecamatan Buayan”. Sholawat serta salam selalu
tercurahkan pada Nabi Besar Muhammad SAW, sehingga penulis mendapatkan
kemudahan dalam menyelesaikan skripsi ini.
Penyusunan skripsi ini merupakan salah satu syarat untuk menyelesaikan
Program Sarjana Keperawatan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Muhammadiyah
Gombong. Penulisan skripsi ini tidak akan berhasil tanpa bimbingan dan bantuan
dari berbagai pihak. Oleh karena itu, saya mengucapkan terima kasih kepada :
1.


Tuhan Yang Maha Esa, yang selalu memberikan kemudahan penulis
dalam menyelesaikan skripsi ini.

2.

Orang

tua

tersayang,

ayah

Muh.Romadhon,M.Pdi

dan

ibu

Sadarningsih yang senantiasa membantu penulis, mendoakan serta

memberikan dukungan kepada penulis.
3.

Kakak Dwi Indah Kusumasari dan Ika Diyah Kurniawati serta adikku
tersayang Catur Nugroho Kuncoro Jati yang senantiasa memberikan
dukungan dan semangat dalam menyelesaikan skripsi ini.

4.

Hj.

Herniyatun, M.Kep, selaku ketua STIKES Muhammadiyah

Gombong
5.

Isma Yuniar, M.Kep selaku Ketua Prodi S1 Keperawatan STIKES
Muhammadiyah Gombong

6.


Nurlaila, M.Kep, selaku pembimbing I yang telah berkenan
memberikan bimbingan dan pengarahan pada penulis.

7.

Ning Iswati, M.Kep, selaku pembimbing II yang telah berkenan
memberikan bimbingan dan pengarahan pada penulis.

8.

Kepala Puskesmas Buayan yang telah membantu memberikan data
untuk kelancaran penelitian.

vii

9.

Camat Kecamatan Buayan yang telah memberikan izin untuk
melakukan penelitian.


10. Kepala Desa Wanayasa yang telah banyak membantu dalam jalannya
uji validitas dan reabilitas.
11. Bidan Desa yang telah banyak membantu dalam jalannya penelitian.
12. Sahabat-sahabatku tercinta dan tersayang, Nindi Sarasati, Siti
Wastingatun dan Novita Indri karina yang telah banyak memberikan
semangat dan bantuan kepada penulis untuk menyelesaikan penelitian
ini.
13. Rizal Mu’alif yang telah memberikan semangat dan berjuta doa
kepada penulis.
14. Teman sekaligus adik Ayu Wulandari yang telah membantu pelaksaan
penelitian.
15. Teman-teman

seperjuangan

S1

Keperawatan


2014

STIKES

Muhammadiyah Gombong yang telah memberikan dukungan kepada
penulis.
16. Responden yang telah meluangkan waktunya untuk membantu penulis
dalam menyelesaikan penelitian.
Dalam penulisan Karya Tulis Ilmiah ini, penulis menyadari masih
banyakkekurangan, oleh karena itu saran dan kritik yang bersifat membangun
sangat diharapkan. Semoga bimbingan, bantuan, dan dorongan yang telah
diberikan mendapat balasan dari Allah SWT. Akhir kata, semoga skripsi ini dapat
bermanfaat bagi kita semua. Amin.

Kebumen, Maret 2018

Penulis

viii


PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN
STIKES MUHAMMADIYAH GOMBONG
Skripsi, Februari 2018
Tri Sejati Kartika Dewi1)Nurlaila2) Ning Iswati3)
PERILAKU PEMBERIAN MAKANAN PENDAMPING AIR SUSU IBU
(MP-ASI) PADA BAYI USIA 6-12 BULAN DI KECAMATAN BUAYAN
ABSTRAK
Latar Belakang: MP-ASI merupakan makanan pendamping ASI yang berguna
untuk memenuhi kebutuhan gizi dan bermanfaat untuk pertumbuhan dan
perkembangan bayi. Orang tua memiliki peran yang sangat penting untuk
menyediakan MP-ASI yang baik dan benar. Dalam penyediaan MP-ASI orang tua
perlu memiliki pengetahuan yang cukup baik tentang ASI. Ketika orang tua sudah
memiliki pengetahuan yang cukup baik tentang pemberian MP-ASI, maka orang
tua memilki perilaku pemberian MP-ASI yang baik pula.
Tujuan: Untuk mengetahui perilaku pemberian makanan pendamping air susu
ibu (mp-asi) pada bayi usia 6 – 12 bulan di Kecamatan Buayan.
Metode: Penelitian ini menggunakan metode deskriptif. Sampel dalam penelitian
ini adalah 225 ibu yang memiliki bayi usia 6-12 bulan. Sampel ini diambil dengan
menggunakan random sampling. Analisa data menggunakan program komputer
yaitu SPSS.

Hasil: Berdasarkan penelitian yang dilakukan didapatkan hasil bahwa mayoritas
ibu berusiaantara 21-30 tahun (65.3%), sedangkan untuk usia bayi paling banyak
usia 11 bulan (16.9%). Mayoritas pendidikan ibu adalah SMP 99 responden
(44%), dan 219 ibu bekerja sebagai ibu rumah tangga (97.3%). Sebanyak 199 ibu
memilki pengetahuan cukup (88.4%) dansebanyak 135 ibu memiliki perilaku
dengan kategori cukup (60.0%).
Rekomendasi:Ibu yang memilki bayi usia 6 – 12 bulan diharapkan bisa
meningkatkan pengetahuantentang pemberian MP-ASI, sedangkan untuk petugas
kesehatan hendaknya memberikan penyuluhan pada ibu-ibu tersebut. Sangat
diharapkan ada penelitian selanjutnya tentang faktor-faktor yang mempengaruhi
perilaku ibu tentang pemberian MP-ASI.
Kata Kunci: perilaku ibu, MP-ASI.

1)
2)
3)

Mahasiswa STIKES Muhammadiyah Gombong
Dosen STIKES Muhammadiyah Gombong
Dosen STIKES Muhammadiyah Gombong


ix

BACHELOR OF NURSING PROGRAM
MUHAMMADIYAH HEALTH SCIENCE INSTITUTE OF GOMBONG
Minithesis, February 2018
Tri Sejati Kartika Dewi1)Nurlaila2) Ning Iswati3)
BEHAVIOR IN GIVING BREAST MILK AS SUPPLEMENTARY
FEEDING TO INFANTS IN THE AGEOF 6-12 MONTHS
IN BUAYAN SUB-DISTRICT
ABSTRACT
Background: Breast milk as supplementary feeding is a complementary food of
breast milk that is useful to meet the nutritional needs and beneficial for the
growth and development of aninfant. Parents have a very important role to well
provide good breast milk as supplementary feeding. In providing this kind of
supplementary feeding, parents should have good knowladge that finally they are
expected to have good behavior in giving breast milk as supplementary feeding.
Objective: To find out the behavior ingiving breast milk as supplementaryfeeding
to infants aged 6 - 12 months in Buayan Sub-District.
Method: This study is an analytical descriptive. Samples in this study are 225

mothers having infants in the age of 6-12 months. The samples were taken by
random sampling. Data analysis is done by using computer programm is SPSS.
Result: The findingsbased on the research were that most of mothers having6 –
12 month infants are in the age of 21 – 30 years (65.3%), while the age of
theirinfantsare mostly 11 months (16.9%). There are 99 mothers with junior high
school background (44%), and 219 respondents are housewives (97.3%). There
are 199 mothers having enough knowledge level (88.4%) and 135 mothers have
enough category behavior (60.0%).
Recommendation: Mothers having infants in the age of 6 – 12 months are
suggested to increase their knowledge level about breast milk as supplementary
feeding. Meanwhile, it is really expected that health workers should provide them
health education or consultation. Hopefully there is further research on factors
influencing mother’s behavior in giving breast milk as supplementary feeding.
Keywords: Mother’s behavior, breast milk, supplementary feeding
1) Student of Bachelor of Nursing Program
2) First Consultant
3) Second Consultant

x


MOTTO

1. Nrimo Ing Pandum.
2. Ngunduh Wohing Pakarti.
3. Kahanan donya ora langgeng mula aja ngegungke kesugihan lan drajat.
4. “Janganlah engkau mengucapkan perkataan yang engkau sendiri tak suka
mendengarnya jika orang lain mengucapkannya kepadamu.” – Ali Bin Abi
Tholib.

xi

PERSEMBAHAN

Skripsi ini saya persembahkan untuk :
1. Kedua orang tua, ayah Muh. Romadhon, M.Pdi dan ibu Sadarningsih,
serta kaka dan adik tersayang Dwi Indah Kusumasari, Ika Diyah
Kurniawati dan Catur Nugroho Kuncoro Jati yang telah memberikan
segenap doa dan memberikan semangat.
2. Sahabatku , Nindi Kunti Sarasati, Siti Wastingatu, Novita Indri Karina dan
Rizal Mu’alif yang selalu mendukung dan memberikan semangat.
3. Rizal, yang telah memberikan dukungan, semangat dan amunisinya untuk
menyelesaikan skripsi ini dengan cepat.
4. Teman seperjuangan, sepembimbing yang saling memberikan semangat
dan telah sabar menunggu giliran konsultasi hingga selesai.

xii

DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL...................................................................................... i
HALAMAN PERNYATAAN ....................................................................... ii
HALAMAN PERNYATAAN BEBAS PLAGIASRISME .......................... iii
HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI .................... iv
HALAMAN PERSETUJUAN ....................................................................... v
HALAMAN PENGESAHAN ........................................................................ vi
KATA PENGANTAR ................................................................................... vii
ABSTRAK .................................................................................................... ix
ABSTRACT .................................................................................................. x
MOTTO ........................................................................................................ xi
PERSEMBAHAN ......................................................................................... xii
DAFTAR ISI .................................................................................................. xiii
DAFTAR GAMBAR .................................................................................... xv
DAFTAR TABEL ......................................................................................... xvi
DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................. xvii
BAB I PENDAHULUAN .............................................................................. 1
A.
B.
C.
D.
E.

Latar Belakang ................................................................................... 1
Rumusan Masalah .............................................................................. 7
Tujuan Penelitian ............................................................................... 7
Manfaat Penelitian ............................................................................. 7
Keaslian Penelitian ............................................................................. 8

BAB II TINJAUAN PUSTAKA.................................................................... 12
A. Tinjauan Pustaka ................................................................................ 12
1. MP-ASI ........................................................................................ 12
2. Faktor Pemberian MP-ASI........................................................... 17
B. Kerangka Teori................................................................................... 20
C. Kerangka Konsep ............................................................................... 21

xiii

BAB III METODELOGI PENELITIAN ....................................................... 22
A.
B.
C.
D.
E.
F.
G.
H.
I.
J.

Metode Penelitian............................................................................... 22
Populasi Dan Sampel ......................................................................... 23
Tempat Dan Waktu Penelitian ........................................................... 24
Variabel Penelitian ............................................................................. 24
Definisi Operasional........................................................................... 25
Teknik Pengumpulan Data ................................................................. 27
Teknik Analisa Data ........................................................................... 29
Instrumen Penelitian........................................................................... 31
Uji Coba Instrumen ............................................................................ 33
Etika Penelitian .................................................................................. 35

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ............................... 37
A. Hasil Penelitian .................................................................................. 37
1. Karakteristik Responden ............................................................. 37
2. Karakteristik Pengetahuan .......................................................... 38
3. Karakteristik Perilaku .................................................................. 39
B. Pembahasan ....................................................................................... 39
1. Karakteristik Responden ............................................................. 39
2. Pengetahuan Ibu Tentang MP-ASI ............................................. 43
3. Perilaku Ibu Tentang Pemberian MP-ASI .................................. 46
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ........................................................ 49
A. Kesimpulan ....................................................................................... 49
B. Saran .................................................................................................. 49
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN

xiv

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Kerangka Teori .......................................................................... 20
Gambar 2.2 Kerangka Konsep ...................................................................... 21

xv

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Pola Pemberian MP-ASI .......................................................... 14
Tebel 3.2 Definisi Operasional ................................................................. 25
Tabel 3.3 Kisi-Kisi Kuisioner Pengetahuan ............................................. 32
Tabel 3.4 Kisi-Kisi Kuisioner Perilaku .................................................... 33
Tabel 4.1 Karakteristik Usia Responden .................................................. 37
Tabel 4.2 Karakteristik Pendidikan dan Pekerjaan Responden ................ 38
Tabel 4.3 Tingkat Pengetahuan Ibu ........................................................... 38
Tabel 4.4 Perilaku Ibu .............................................................................. 39

xvi

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Surat Ijin Pendahuluan
Lampiran 2 Surat Ijin Uji Validitas
Lampiran 3 Surat Ijin Penelitian
Lampiran 4 Surat Keterangan Lolos Uji Etik
Lampiran 5 Jadwal Penelitian
Lampiran 6 Lembar Konsultasi Pembimbing
Lampiran 7 Lembar Permohonan Menjadi Responden
Lampiran 8 Lembar Persetujuan Menjadi Responden
Lampiran 9 Lembar Penjelasan Peneliti
Lampiran 10 Lembar Karakteristik Responden
Lampiran 11 Lembar Kuisioner Perilaku
Lampiran 12 Lembar Kuisoner Pengetahuan
Lampiran 13 Kunci Jawaban Perilaku
Lampiran 14 Kunci Jawaban Pengetahuan
Lampiran 15 Hasil Uji Statistik

xvii

1

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Gizi merupakan sesuatu yang sangat berperan penting dalam
perkembangan dan pertumbuhan anak. Pemberian gizi yang baik bertujuan
untuk mencapai tumbuh kembang anak yang adekuat. Pada anak dan bayi ,
apabila mereka tidak diberikan makanan yang mengandung gizi yang baik
maka akan terjadi gangguan pertumbuhan dan perkembangan, dan akan
semakin parah apabila tidak segera diatasi secara dini dan dapat berlanjut
hingga dewasa (Lestari, 2014).
Banyak balita di Indonesia yang mengalami gangguan pada
pertumbuhan dan perkembanganya, hal ini disebabkan karena status
nutrisi yang buruk. Berdasarkan data yang diperoleh ditemukan sebanyak
26.518 balita gizi buruk secara nasional. Kasus gizi buruk ditentukan
berdasarkan perhitungan berat badan menurut tinggi badan. Sedangkan
menurut hasil (Riskesdas, 2013) pravelensi balita sangat kurus 5,3%. Jika
diestimasikan balita 21.436.940 maka perkiraan jumlah balita yang
mengalami gizi buruk sebesar 1,1 juta jiwa (Profil Kesehatan Indonesia,
2015).
Angka gizi buruk semakin meningkat di Indonesia masih jauh
diatas target RJMN 2014 yaitu 15%. Secara nasional prevalensi pada
tahun 2013 adalah 19,6 persen, terdiri dari 5,7 persen gizi buruk dan 13,9
persen gizi kurang. Jika dibandingkan dengan angka prevalensi nasional
tahun 2007 (18,4 %) dan tahun 2010 (17,9 %) mengalami peningkatan
yang berarti. Untuk mencapai sasaran MDGs tahun 2015 yaitu 15,5%
secara nasional harus diturunkan sebesar 4.1% dalam periode 2013 sampai
2015 (Bappenas, 2012). Provinsi Jawa Tengah menempati urutan ke 12
dengan kasus gizi buruk tertinggi (Riskesdas, 2013).
Kejadian gizi buruk memang harus dideteksi secara dini melalui
pemantauan tumbuh kembang balita. Berdasarkan hasil pengumpulan data

2

selama tahun 2014 jumlah gizi buruk di Provinsi Jawa Tengah sebanyak
3.942 balita atau 0,16% dari jumlah balita yang ada di Jawa Tengah.
Angka ini masih tergolong rendah dari target nasional yaitu 3% (Profil
Kesehatan Jawa Tengah, 2014).
Jumlah kasus gizi buruk pada Kabupaten Kebumen mengalami
penurunan dari tahun ketahun, penurunan ini sangat signifikan dari tahun
2010 hingga tahun 2015. Kabupaten Kebumen

dengan jumlah kasus

sebesar 42 kasus pada tahun 2010 dan menurun menjadi 9 pada tahun
2015. Tingginya kasus gizi buruk pada balita di Kabupaten Kebumen
sehingga diperlukan solusi yang tepat untuk mengatasi masalah tersebut
(Profil Kesehatan Kebumen , 2015).
Dari data yang didapatkan dari Kecamatan untuk status gizi buruk
sesuai dengan BB/TB di Kecamatan Buayan di Bulan September 2017
mencapai 0,025% dari jumlah seluruh bayi yang berada di wilayah
Kecamatan Buayan. Sedangkan untuk jumlah bayi dengan gizi kurang
sesuai dengan BB/TB

mencapai 0,13% dari jumlah keseluruan bayi.

Sedangkan untuk status gizi buruk bayi sesuai dengan BB/U sebanyak
0,04% dan untuk status gizi kurang sesuai dengan BB/U mencapai nilai
0,02% dari jumlah seluruh bayi yang berada di Wilayah Kecamatan
Buayan (UPTD Puskesmas Buayan,2017).
Pemenuhan gizi pada balita merupakan salah satu untuk mengatasi
masalah gizi buruk pada balita. Pemenuhan gizi untuk usia 0-6 bulan
hanya diberikan ASI eksklusif,dan untuk usia 6 – 24 bulan diberikan
makan pendamping ASI.Pemenuhan gizi pada bayi dari ASI setelah usia 6
bulan hanya 65-80%, organ pencernaan bayi mulai berfungsi dengan baik,
maka dikenalkan makanan pendamping ASI yang berguna untuk memenui
nutrisi dan gizi yang baik guna untuk meningkatkan otak dan tumbuh
kembang (Dwi, 2011).
ASI merupakan makanan pertama yang terbaik untuk bayi hingga
usia 6 bulan. Setelah itu bayi akan dikenalkan dengan makanan padat
walaupun ASI tetap diberikan hingga anak berusia 24 bulan atau 2 tahun.

3

Pemenuhan gizi yang baik sejak masa janin hingga 5 tahun. Pemenuhan
gizi pada masa ini akan menentukkan kualitas seseorang jangka pajang
hingga masa reproduksi. ASI ekslusif berdasarkan pada Peraturan
Pemerintah Nomor 33 Tahun 2012 bahwa ASI diberikan kepada bayi sejak
lahir hingga selama 6 bulan, tanpa menambahkan makanan atau minuman
yang lain.
ASI banyak mengandung kolostrum yang kaya akan antibodi
karena banyak mengandung protein untuk daya tahan tubuh dan berguna
untuk membunuh kuman dalam jumlah tinggi sehingga ASI dapat
mengurangi resiko kematian pada bayi. Kolostrum dihasilkan pada hari
pertama hingga hari ketiga. Hari keempat hingga hari kesepuluh, ASI
mengandung immunoglobin, protein, dan laktosa, selain itu ASI juga
mengandung zat penyerap berupa enzim yang tidak akan mengganggu
enzim didalam usus (Profil Kesehatan Indonesia, 2015).
Proses menyusui terbanyak setelah 1-6 jam setelah kelahiran
(35,2%) dan kurang dari 1 jam IMD (34,5%). Sedangkan proses mulai
menyusui terendah terjadi pada 7 – 23 jam setelah kelahiran (3,7%)
(Riskesdas, 2013).
Setelah bayi berusia 6 bulan, bayi mulai dikenalkan dengan MPASI, karena pada usia tersebut ASI tidak lagi mampu mencukupi bagi
perkembangan

dan

pertumbuhan

anak

secara

optimal.

Makanan

pendamping ASI (MPASI) merupakan makanan atau minuman yang
dikenalkan oleh bayi sejak usia 6 – 24 bulan yang berguna untuk
memenuhi kebutuhan gizinya. MPASI merupakan makanan peralihan dari
ASI walaupun tetap diberikan ASI hingga usia 24 bulan. MPASI
dikenalkan secara bertahap kepada bayi baik bentuk maupun jumlahnya
sesuai dengan kemampuan bayi.

Pemberian MPASI yang baik akan

membantu perkembangan dan pertumbuhan bayi dengan baik dan akan
penting untuk perkembangan kecerdasan dan pertumbuhan fisik pada
periode ini(Mufida, 2015).

4

Pemberian MPASI yang tidak tepat akan berdampak pada
gangguan pencernaan pada bayi, seperti diare, muntah, sulit buang air
besar, infeksi , berat badan yang berlebih. Adapun jenis-jenis makanan
pendamping asi yakni pisang, biskuit, bubur, biskuit , susu formula, bubur
beras, dan nasi lumat. Selain itu ada makanan yang diberikan oleh ibu
sejak bayi lahir dikarenakan beberapa faktor diantara ada makanan seperti
susu formula, air putih, air gula, air tajin, nasi/bubur, pisang. Banyak jenis
makanan pedamping ASI yang diberikan kepada bayi yaitu pada bayi usia
6 – 23 bulan terdapat 32% mendapat ASI dengan tambahan makanan yang
difortifikasi, 81% mengkonsumsi makanan yang terbuat dari biji-bijian,
72% mengkonsumsi buah dan sayur, 50% daging dan ikan , 46% telur,
26% ASI dan susu formula, 11% susu formula dan 8% keju (SDKIIndonesia, 2012).
Penelitian yang sebelumnya sudah dilakukan menyebutkan bahwa
ada beberapa faktor yang mempengaruhi pemberian MP-ASI yaitu usia
pemberian MP-ASI paling cepat diberikan pada usia satu bulan setelah
bayi lahir dan paling lambat pada usia 6 bulan. Jenis MP-ASI bervariasi
(bubur buatan pabrik atau buatan sendiri). Frekuensi pemberian makanan,
cara penyajian bervariasi dan konsistensinya ada yang lunak dan ada yang
padat (Oktaviana,2013). Hal sama dengan penelitian Ratnaningsih (2011)
bahwa pada usia 6 bulan akan memproduksi lebih banyak air liur, enzim
amylase, enzim lipase, dan bile salts yang sudah diproduksi oleh pankreas
sehingga bayi lebih siap menerima makanan selain ASI.
Hasil penelitian yang dilakukan oleh Septiana (2010) menyebutkan
bahwa faktor pemberian MP-ASI bisa disebabkan oleh pola makan
komplementer yang diberikan oleh ibu.

Hasil penelitian Suwarsih &

Zubaidah (2016) bahwa ada hubungan antara budaya pemenuhan dengan
waktu pemberian makanan tambahan. Selain itu penelitian yang dilakukan
oleh Kusmiyai,Adam Syuul,Pakaya Sandra (2014) menyebutkan bahwa
ada hubungan antara pengetahuan dan pekerjaan dengan pemberian
makanan pendamping ASI ( MP-ASI ) pada bayi usia 6 – 24 bulan.

5

Studi yang dilakukan oleh Chairani (2013) di Puskesmas
Pesanggrahan yang dilakukan dengan cara pendekatan kualitatif pada ibuibu yang melahirkan pada Rumah Bersalin Puskesmas yang merupakan
sampel dari peneliti lain yang bertujuan untuk menemukan alasan
pemeberian MP-ASI

yang dilakukan menggunakan pendekatan teori

Health Belief Model yang menunjukan bahwa ibu memberikan makanan
pendamping ASI diantaranya : ASI tidak keluar, ASI tidak mampu
mencukupi kebutuhan gizi bayi, meningkatkan BB, agar anak tidak rewel
dan menangis, puting susu sakit, adanya pengalaman sebelumnya adanya
dukungan suami atau keluarga terdekat dan menjadi adat atau tradisi
turun temurun dari keluarga.
Hasil penelitian yang dilakukan oleh Ratna Kartika Dewi (2010) di
Desa Kaliori Kecamatan Kalibagor Kabupaten Banyumas menunjukan
bahwa pola pemberian MP-ASI baik dengan proporsi 100,0% balita dalam
status gizi baik, pola pemberian MP-ASI sedang dengan proporsi 96,0 %
balita dalam status gizi baik dan 4,0% dalam status gizi kurang, pola
pemberian MP-ASI kurang baik dengan proporsi 25,0% balita dalam
status gizi baik dan 75,0% dalam status gizi kurang, sisanya pola
pemberian MP-ASI defisit dengan proporsi 50,0% balita dalam status gizi
kurang dan 50,0% lainnya dalam status gizi buruk.
Hasil yang dilakukan oleh Umul Faizah (2011) berat badan bayi
yang mendapat MPASI pada bayi usia 4-6 bulan di Wilayah Kerja
Puskesmas Bonorowo Kabupaten Kebumen sebagian besar responden
mempunyai kenaikan BB 400 gram dan 700 gram yaitu sebanyak 6
responden (20,0%).
Dari beberapa penelitian yang dibuktikan oleh peneliti bahwa
terdapat fenomena yang berlaku dimasyarakat bahwa banyak masyarakat
yang belum mengetahui bagaimana cara pemberian makanan pendamping
ASI , dari jumlah dan konsistensi makanan serta pengolahan yang benar
dalam menyajikan makanan pendamping ASI untuk bayi . Disamping itu
masyarakat belum mengetahui betul makanan yang seperti apa yang

6

mengandung banyak gizi yang baik diberikan kepada bayi dengan usia 6 24 bulan untuk pertumbuhan dan perkembangan bayi usia 6 – 24 bulan.
Selain pengetahuan yang kurang pada ibu, ada fenomena yang unik
dimana setiap daerah memiliki etnik yang berbeda. Hal itu merupakan
bagian dari fenomena pemberian makanan pendamping ASI dimana suatu
masyarakat masih mengkaitkan dengan etnik atau peraturan adat yang
masih berlaku dimasyarakat tanpa mengetahui bagaimana cara pengolahan
dan usia yang tepat untuk memberikan makanan pendamping ASI yang
baik dan benar.
Berdasarkan hasil observasi dan wawancara dengan 5 ibu di Desa
Mergosono Kecamatan Buayan pada bulan November 2017 menyatakan
bahwa dalam memberikan MP-ASI lebih senang melihat anak kenyang
dan tidak rewel, keterbatasan dalam pemberian MP-ASI yang tepat adalah
kurangnya ekonomi keluarga dan pengetahuan ibu tentang bagaimana cara
mengolah makanan tersebut. Sebagian besar dalam pemberian MP-ASI
tidak sesuai dengan kondisi,usia bayi , komposisi makanan yang meliputi
nasi dicampur dengan mie instan, nasi dicampur dengan ceker , bahkan
hanya nasi dengan gorengan. Perilaku pemberian MP-ASI yang kurang
tepat dibuktikan dengan anak makan sambil jalan-jalan, berlarian, sambil
bermain dan digendong. Sebagian besar ibu memberikan makanan
menggunakan tangan dengan alasan agar lebih mudah.
Dari beberapa penelitian

menggambarkan bahwa banyak yang

memberikan MP-ASI pada bayi dengan usia kurang dari 6 bulan baik itu
karena alasan ibu yang sibuk bekerja ataupun karena tradisi yang ada di
masyarakat. Akhirnya peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan
judul “Perilaku Pemberian Makanan Pendamping Air Susu Ibu (MP-ASI)
pada bayi usia 6 – 12 Bulan”.

7

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang diatas,maka akar masalah yang
dapat dirumuskan adalah “Bagaimana Perilaku

Pemberian

Makanan

Pendamping Air Susu Ibu (MP-ASI) pada bayi usia 6 – 12 Bulan”.

C. Tujuan
1. Tujuan Umum
Mengetahui Perilaku Pemberian Makanan Pendamping Air
Susu Ibu (MP-ASI) pada bayi usia 6 – 12 Bulan
2. Tujuan Khusus
a. Mengetahui karakteristik responden dalam pemberian MP-ASI
pada bayi usia 6 – 12 buan
b. Mengetahui tingkat pengetahuan responden tentang pemberian
MP-ASI pada bayi usia 6 – 12 bulan.
c. Mengetahui perilaku responden dalam pemberian MP-ASI pada
bayi usia 6 – 12 bulan.

D. Manfaat
1. Perkembangan ilmu
Menjadi tambahan wawasan ilmu pengetahuan khususnya dalam
keperawatan anak komunitas.
2. Bagi Praktisi Kesehatan
Menjadikan perhatian

khusus terhadap masyarakat, khususnya Ibu

agar lebi mampu dan memahami dan mengetahui informasi dalam
pemberian MP-ASI yang baik pada bayi dengan usia 6 – 12 bulan.

8

E. Keaslian Penelitian
1. Suwarsih Ning, Zubaidah (2016) pada penelitiannya yang berjudul
“Hubungan Antara Kepatuhan Budaya Dengan Waktu Pemberian
Makanan Pendamping Asi Di Desa Peniron Kecamatan Pejagoan
Kabupaten Kebumen”. Tujuan penelitian yaitu untuk menentukan
hubungan antara budaya kepatuhan dengan waktu memberi Pemberian
makanan pendamping ASI di Desa Peniron Pejagoan Kabupaten
Kebumen. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian
kuantitatif

dengan

menggunakan

rancangan

kuesioner

sebagai

korelasional
instrumen.

deskriptif
Penelitian

dan
ini

menggunakan teknik sampling total dengan a sampel dari 116 ibu
dengan anak usia 6 sampai 24 bulan. Sebanyak (90,5%) dari
Responden memberikan makanan pelengkap saat bayi berusia kurang
dari 6 bulan (82,8%) responden mematuhi budaya. Hasil analisisnya
Dengan menggunakan uji coba alternatif diperoleh p value = 0,000
z tabel 0,281, sehingga Ha diterima, artinya ada hubungan
yang cukup kuat antara Pola Pemberian Makanan Pendamping ASI
Dengan Status Gizi Pada Balita Usia 6 – 24 Bulan. Hal ini sama
dengan Ririn Probowati,dkk dalam penelitiannya yang berjudul Role
Attainment Dalam Pemberian Makanan Pendamping ASI Dengan
Peningkatan Berat Badan Bayi Usia 6 – 24 Bulan. Perbedaan peneliti
lain dengan peneliti ini yaitu pada penelitian ini menggunakan Desain
penelitian retrospektif dan dengan tehnik simple random sampling.
Persamaan penelitian yang akan dilakukan dengan penelitian ini yaitu
persamaan pada variabel bebas yang diteliti

adalah tentang pola

pemberian Makanan Pendamping ASI pada Bayi Usia 6 – 24 Bulan.
3.

Olivia

Mangkat

(2016)

telah

melakukan

penelitian

dengan

mengangkat tema “Gambaran Pemberian Makanan Pendamping ASI
Anak Usia 6-24 Bulan Di Desa Mopusi Kecamatan Lolayan
Kabupaten Bolaang Mongondow Induk”. Penelitian ini bertujuan
untuk Mengetahui Gambaran Pemberian MP-ASI di Desa Mopusi,
Kecamatan Lolayan, Kabupaten Bolaang Mongondow

Induk.

Penelitian ini menggunakan metode deskritif dengan potong lintang .
Berdasarkan sampel tersebut yang didapatkan melalui kuesioner dan
kemudian dianalisis dengan SPSS mendapatkan hasil bahwa sebanyak
32 bayi (35,6%) mendapat MP-ASI pabrikan, yang paling banyak
diberikan ialah susu formula (37,5%) dan paling sedikit diberikan
ialah bubur Sun (15,6%). Dari jumlah bayi 58 bayi (64,4%)

10

mengonsumsi MP-ASI lokal, yang paling banyak diberikan ialah nasi
(25,9%) dan yang paling sedikit diberikan ialah daging (3,4%).
4. Ida Hayati,dkk (2012) dengan jul penelitian “Pola Pemberian
Makanan Pendamping ASI Anak Usia 6 – 24 Bulan Pada Etnis Banjar
Di Kelurahan Teluk Lerong Ilir”. Penelitian ini bertujuan

untuk

menganalisis tentang pola pemberian MP-ASI pada bayi usia 6-12
bulan pada kalangan orang Banjar di Kelurahan Teluk Lerong Ilir
Kecamatan Samarinda Ulu. Penelitian ini menggunakan metode
penelitian kualitatif dengan sampel ibu yang beretnis Banjar yang
memiliki bayi 6-12 bulan. Pengambilan sampel dalam penelitian ini
dengan metode Snowball Sampling. Data dikumpulkan melalui
wawancara mendalam (indeph interview) dan observasi partisipasi.
Tehnik analisis data menggunakan desain studi kasus. Hasil dari
penelitian tersebut menyatakan bahwa perilaku pemberian MP-ASI
adalah usia pemberian MP-ASI paling cepat diberikan pada usia 3 hari
setelah bayi lahir dan paling lambat pada usia 6 bulan. Adapun jenis
MP-ASI yang diberikan yakni

bubur nasi, kentang, biskuit, sayur,

lauk. Frekuensi pemberian makanan pokok 3 kali sehari, Porsi
pemberian MP-ASI 1-1/2 mangkok bubur nasi yang dicampur dengan
sayur dan lauk sekali makan, jenis dari makanan pendamping asi ada
yang lunak dan padat.

Jadi dapat disimpulkan bahwa pemberian

makanan pendampingASI kurang tepat dan semua dipengaruhi oleh
pengetahuan ibu dalam pemberian makanan pendamping ASI.
5. Ayudani Terang, (2012) melakukan penelitian

dengan tema “

Gambaran Pengetahuan Ibu Tentang MP-ASI Dengan Ketepatan
Waktu Pemberian MP-ASI dengan Status Gizi Balita Usia 6 – 24
Bulan Di Posyandu Permata Desa Baki Padeyan Kabupaten
Sukoharjo”. Peneliti melakukan ini bertujuan untuk mengetahui
hubungan pengetahuan ibu tentang pemberian MP-ASI dengan
ketepatan waktu pemberian MP-ASI dan status gizi balita usia 6-24
bulan di Posyandu Permata Desa Baki Pandeyan Kabupaten

11

Sukoharjo. Penelitian ini merupakan jenis penelitian observasional
dengan metode rancangan crossectional. Jumlah responden sebanyak
57 ibu. Teknik pengambilan data dengan menggunakan kuesioner
selanjutnya

data

dianalisis

dengan

uji

korelasi

chi-square.

Hasilmenunjukkan bahwa ada hubungan pengetahuan ibu tentang MPASI dengan ketepatan waktu pemberian MP-ASI, tidak ada hubungan
ketepatan waktu pemberian MP-ASI dengan status gizi balita dan
tidak ada hubungan pengetahuan ibu tentang MP-ASI dengan status
gizi balita
6. Kusmiyai , Adam Syuul, Pakaya Sandra (2014) melakukan penelitian
dengan tema “Hubungan Pengetahuan, Pendidikan, Dan Pekerjaan Ibu
Dengan Pemberian Makanan Pendamping ASI (MP-ASI) Pada Bayi
Di Puskesmas Bahu Kecamatan Malalayang Kota Manado”.
Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui hubungan
pengetahuan, Pendidikan Dan Pekerjaan Ibu Dengan Pemberian
Makanan Pendamping ASI (MP-ASI) Pada Bayi Di Puskesmas
Bahukecamatan Malalayang Kota Manado. Penelitian ini bersifat
deskriptif analitik dengan rancangan Cross Sectionl. Pengumpulan
data dilakukan dengan menggunakan kuesioner. Selanjutnya data yang
sudah didapatkan akan di Analisis dengan uji Chi Kuadrat. Hasil
penelitian

inimenunjukkan

bahwa

terdapat

hubungan

antara

pengetahuan dengan pemberian MP-ASIdengan p-value 0,005. Tidak
terdapat hubungan antara pekerjaan dengan pemberian MP-ASI, pvalue 0,052. Hasil menunjukan bahawa dengan jumlah p-value 0,444
berarti bahwa tidak ada hubungan antara pendidikan dengan perilaku
dalam pemberian MP-ASI. Dari data diatas bahwa dapat disimpulkan
ada hubungan signifikan antara pengetahuan dan pekerjaan dengan
pemberian makanan pendamping ASI (MP-ASI) pada bayi usia 6 – 24
bulan.

12

DAFTAR PUSTAKA

Agus, R. (2011). Buku Ajar Metodologi Penelitian. Jakarta: EGC.
Arikunto, & Suharsimi. (2014). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta:
Rhineka Cipta.
Arikunto, & Suharsimi. (2006). Prosedur Penelitian . Jakarta : Rhineka Cipta.
Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kementerian Kesehatan RI. (2013). Riset
Kesehatan Dasar.
Danarsi, S. C., & Noer, R. E. (2016). Pengaruh Lama Penyimpanan Terhadap Mutu
Mikrobiologi Makanan Pendamping Air Susu Ibu (MPASI) Bubur Instan Dengan
Substitusi Tepung Ikan Gabus Dan Tepung Labu Kuning. Journal of Nutrition
College, Volume 5, Nomor 2 , 58 - 63.
Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah. (2014).
Semarang.

Profil Kesehatan Provinsi Jawa Tengah.

Dinas Kesehatan Kabupaten Kebumen. (2015). Profil Kesehatan Kabupaten Kebumen.
Kebumen.
Direktorat Jenderal Bina Kesehatan Masyarakat Departemen Kesehatan R I. (2008). Bantuan
Sosial (Bansos) Program Perbaikan Gizi Masyarakat.
Fitriana, I. E., & Anzar, J. (2013). Dampak Usia Pertama ASI Terhadap Satus Gizi Bayi Usia
8-12 Bulan Di Kecamatan Seberang Hulu I Palembang. Sari Pediatri, Vol. 15, No. 4 ,
249-253.
Hayati, I., Suriah, & Jafar, H. N. (2013). Pola Pemberian Makanan Pendamping ASI Bayi 612 Bulan Pada Etnis Banjar Di Kelurahan Teluk Lerong Ilir. 1-11.
Hurlock, E. B. (2009). Psikologi perkembangan: suatu pendekatan sepanjang rentang
kehidupan. Jakarta: Erlangga.
Hidayat, Aziz. Alimul. (2007). Metode Penelitian Keperawatan dan Teknik Analisa Data.
Jakarta : Salemba Medika.
Hidayat, Aziz. Alimul. (2008). Pengantar Ilmu Kesehatan Anak. Jakarta: Salemba Medika.
Ishak, A., & Suprayogi, U. (2012). Penelitian Tindakan Dalam Pendidikan Non Formal.
Jakarta: PT Raja Grafindo Pustaka.
Kementrian Kesehatan Republik Indonesia. (2013). Profil Kesehatan Indonesia. Indonesia
Kementrian Kesehatan Republik Indonesia. (2015). Profil Kesehatan Indonesia. Indonesia
Kementrian Kesehatan Republik Indonesia. (2011). Kinerja Dua Tahun Kementerian
Kesehatan Indonesia Menuju Masyarakat Sehat yang Mandiri dan Berkeadilan.
Indonesia.

Kementrian Kesehatan Republik Indonesia. (2014). Pedoman Gizi Seimbang. Indonesia
Keputusan Menteri Kesehatan RI. (2007). Spesifikasi Teknis Makanan Pendamping Air Susu
Ibu (MP-ASI). Indonesia.
Kristianto, Y., & Sulistyarini, T. (2013). Faktor Yang Mempengaruhi Perilaku Ibu Dalam
Pemberian Makanan Pendamping ASI Pada Bayi Usia 6-36 Bulan. Jurnal STIKES ,
Volume 6, No. 1 , 99-108.
Laraeni, Y., Sofiyatin, R., & Rahayu, Y. ( Februari 2015). Hubungan Tingkat Pengetauan,
Sikap, dan Perilaku Ibu Terhadap Konsumsi Zat GiziPada Balita Gizi Kurang Di Desa
Labuhan Lombok. Media Bina Ilmiah , Volume 9, No. 1.
Lestari, U. M., Lubis, G., & Pertiwi, D. (2014). Hubungan Pemberian Makanan Pendamping
ASI (MP-ASI) dengan Status Gizi Anak Usia 1-3 Tahun di Kota Padang Tahun 2010.
Jurnak Kesehatan Andalas, 3(2) , 188-190.
Lubis, R. (2008). Hubungan Pola Asuh Ibu Dengan Status Gizi Anak Balita Di Wilayah
Kerja Puskemas Pantai Cermin Kecamatan Tanjung Pura Kabupaten Langkat.
Mufida, L., Widyaningsih, D. T., & Maligan, M. J. (2015 ). Prinsip Dasar Makanan
Pendamping Air Susu Ibu (MP-ASI) Untuk Bayi 6-24 Bulan. Jurnal Pangan dan
Agroindustri Vol. 3 No 4 , 1646-1651.
MYRNAWATI, & ANITA. (November 2016). Pengaruh Pengetahuan Gizi, Status Sosial,
Ekonomi, Gaya Hidup dan Pola Makan Terhadap Status Gizi Anak Di Pos PAUD
Kota Semarang. JURNAL PENDIDIKAN USIA DINI , Volume 10 Edisi 2.
Notoatmodjo & Soekidjo. (2010). Metode Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rhineka Cipta.
Nursalam. (2008). Konsep dan Penerapan Metodologi Penelitian Keperawatan. Jakarta:
Salemba Medika.
Oktaviana, N. M., & Nuzula, F. (2015). Pola Pemberian Makanan Pendamping ASI (MPASI) Pada Bayi Kurang Gizi Usia 6-12 Bulan Di Wilayah Puskesmas Kalibaru Kulon
Kabupaten Banyuwangi. 415-423.
Olivia, M., Mayulu, N., & Kawengian, E. S. (2014). Gambaran pemberian makanan
pendamping ASi anak usia 6-24 bulan di Desa Mopusi Kecamatan Lolayan Kabupaten
Bolaang Mongondow Induk. Jurnal e-Biomedik (eBm), Volume 4, Nomor 2 .
Persaulia, B., Aimon, H., & Anis, A. (2013). Analisis Konsumsi Masyarakat Indonesia.
Jurnal Ekonomi , Vol. I, No. 02
Probowati, R., Wibowo, H., Ningtyas, F. S., Ratnawati, M., & Nursalam. (2016). Role
Attainment Ibu Dalam Pemberian MP-ASI Dengan Peningkatan Berat Badan Bayi
Usia 6 - 12 Bulan. Jurnal Ners Vol 11 No 2. , 170-175.
Ratnaingsih, E. (2011). Hubungan Pemberian ASI Eksklusif dan Makanan pendamping ASI
Terhadap Status Gizi Bayi 6-12 Bulan. Jurnal Kebidanan Panti Wilasa , Vol.1 No.1 ,
1-7.
Riwidikdo. (2007). Metodelogi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Bina Pustaka.

Saryono. (2008). Metodologi Penelitian Kesehatan. Jogjakarta: Mitra Cendikia Press.
SDKI. (2012). Jenis Makanan Pendamping ASI . 164-166.
Septiana, R., Djannah, N. S., & Djamil, M. D. (2010). Hubungan Antara Pola Pemberian
Makanan Pendamping ASI (MP-ASI) Dan Status Gizi Balita Usia 6-24 Bulan Di
Wilayah Kerja Puskesmas Gedong Tengen Yogyakarta. KES MAS Vol. 4.No. 2 , 76143.
Sitepu, G. M., Punuh, M., & Kawengia, S. (2017). hubungan antra sosial ekonomi dengan
usia pertama pemberian makanan pendamping ( MP-ASI) pada bayi usia 6-12 bulan
di Puskemas Tuminting Kota Manado.
Sugiyono. (2013). Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan
R&D . Bandung: Alfabeta.
Sugiyono. (2007). Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan
R&D. Bandung: Alfabeta.
UPTD Puskesmas Buayan Kecamatan Buayan. (2017). Laporan Gizi Buruk BB/TB dan Gizi
Kurang BB/TB. Buayan Kebumen.
UPTD Puskesmas Buayan Kecamatan Buayan. (2017). Laporan Gizi Buruk BB/U dan Gizi
Kurang BB/U. Buayan Kebumen .
UPTD Puskesmas Buayan Kecamatan Buayan. (2017). Laporan Bulanan Kegiatan UPGK Di
Posyandu. Buayan Kebumen.
WHO. (2009). Infan And Young Child Feeding: Model Chapter for textbooks for medical
student and allied healt Professionals. Geneva: WHO Press.

LAMPIRAN

Lampiran 7
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MUHAMMADIYAH
GOMBONG
LEMBAR PERMOHONAN MENJADI RESPONDEN
Kepada Yth :
Ibu Calon Responden
Di Tempat
Assalamu’alaikum Wr.Wb
Dengan Hormat,
Saya yang bertanda tangan dibawah ini adalah mahasiswa Program Studi
S1 Keperawatan Stikes Muhammadiyah Gombong
Nama : Tri Sejati Kartika Dewi
NIM

: A11401072

Akan mengadakan penelitian tentang “ PERILAKU PEMBERIAN
MAKANAN PENDAMPING AIR SUSU IBU (MP-ASI) PADA BAYI USIA 6 –
12 BULAN DI KECAMATAN BUAYAN “.
Penelitian ini tidak akan menimbulkan akibat buruk bagi Ibu/ Bayi sebagai
responden. Kerahasiaan semua informasi yang diberikan akan dijaga dan hanya
digunakan untuk penelitian. Apabila Ibu menyetujui maka dengan ini saya mohon
kesediaan responden untuk menandatangani lembaran persetujuan dan menjawab
pertanyaan-pertanyaan yang saya ajukan dalam lembaran kuisioner, dan apabila
Ibu menolak untuk menjadi responden, Ibu bisa mengundurkan diri dan menolak
penandatanganan surat pernyataan yang diberikan oleh peneliti.
Atas bantuan dan kerja samanya saya ucapakan terima kasih.
Buayan,

2018
Peneliti

Lampiran 8
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MUHAMMADIYAH
GOMBONG
LEMBAR PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN
Saya yang bertanda tangan dibawah ini orang tua/ wali :
Nama

:

Umur

:

Jenis Kelamin

:

Hubungan dengan anak

:

Alamat

:
Saya menyatakan bersedia untuk berpartisipasi menjadi responden dan

sudah mendapatkan penjelasan terkait prosedur penelitian yang akan dilakukan
oleh Mahasiswa Program Studi S1 Keperawatan STIKES Muhammadiyah
Gombong, tentang “PERILAKU PEMBERIAN MAKANAN PENDAMPING
AIR SUSU IBU (MP-ASI) PADA BAYI USIA 6 – 12 BULAN DI
KECAMATAN BUAYAN “.
Saya menyadari bahwa penelitian ini tidak akan berakibat negatif terhadap
saya, sehingga jawaban yang saya berikan adalah yang sebenarnya dan data yang
mengenai saya dalam penelitian ini akan dijaga kerahasiaannya oleh peneliti.
Semua berkas yang mencantumkan identitas saya hanya akan digunakan untuk
keperluan pengolahan data dan bila sudah tidak digunakan lagi akan
dimusnahkan. Demikian persetujuan ini saya tanda tangani dengan sukarela tanpa
ada paksaan dari pihak manapun.
Buayan,
(......................................)
Saksi

2018

(...............................................)
Responden

Lampiran 9
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MUHAMMADIYAH
GOMBONG
LEMBAR PENJELASAN PENELITI
Kepada Yth :
Ibu Calon Responden
Di Tempat
Assalamu’alaikum Wr.Wb
Dengan Hormat,
Saya yang bertanda tangan dibawah ini adalah mahasiswa Program Studi
S1 Keperawatan Stikes Muhammadiyah Gombong
Nama : Tri Sejati Kartika Dewi
NIM

: A11401072

Akan mengadakan penelitian tentang “ PERILAKU PEMBERIAN MAKANAN
PENDAMPING AIR SUSU IBU (MP-ASI) PADA BAYI USIA 6 – 12 BULAN
DI KECAMATAN BUAYAN “. MP-Asi merupakan makanan yang diberikan
pada bayi mulai usia 6 - 24 bulan, MP-ASI diberikan berdampingan dengan
pemberian ASI. MP-ASI diberikan sesuai dengan usia bayi. Usia 6 bulan
diberikan bubur kental, bayi usia 6 sampai 9 bulan diberikan makanan yang
dilumatkan, bayi usia 9 sampai 12 bulan diberikan makanan yang dicindan dan
bayi usia 12 sampai 24 diberikan makanan yang diiris. Pemberian porsi pun
berbeda sesuai dengan usia bayi masing-masing. Penelitian ini akan memberikan
manfaat supaya ibu yang memiliki bayi usia 6 – 12 bulan lebih memahami dalam
pemberian MP-ASI yang tepat sesuai dengan usia dan kondisi bayi, serta
mengetahui dampak buruk bagi kesehatan apabila MP-ASI diberikan pada bayi
tidak sesuai dengan kondisi dan usia bayi seperti gagal dalam tumbuh kembang.
Apabila Ibu masih ada yang bingung atau perlu ditanyakan ibu dapat
menghubungi peneliti di nomor 089672586670. Atas bantuan dan kerja samanya
saya ucapakan terima kasih.
Buayan,

2018
Penelit

Lampiran 10
KUISIONER KARAKTERISTIK
PERILAKU PEMBERIAN MAKANAN PENDAMPING AIR SUSU IBU
(MP-ASI)
DI KECAMATAN BUAYAN

IDENTITAS RESPONDEN
1. Nama inisial responden

:

2. Alamat responden

:

3. Usia responden

: ................... tahun

4. Usia bayi responden

: ................... bulan

5. Pendidikan terakhir

:

a. Tidak sekolah
b. SD
c. SMP
d.

SMA

e. Perguruan Tinggi
6. Pekerjaan responden
a.

PNS

b.

TNI, POLRI

c.

Swasta

d.

Wiraswasta

e.

Petani

f.

Pensiunan

g.

Mahasiswa

h.

Ibu Rumah Tangga

:

Lampiran 11

KUISIONER PERILAKU MP-ASI
Nama

:

Alamat

:

No. Responden

:

Pilihlah jawaban dari pernyataan di bawah ini dengan memberikan tanda
checklist ( ) pada kolom jawaban yang sesuai menurut anda benar !
No
1.

Pertanyaan
Apakah ibu memberikan MP-ASI?

Apakah ibu memberikan MP-ASI mulai usia
2. 6 bulan?
Apakah ibu memberikan MP-ASI sebelum
3. usia 6 bulan?

4.

Apakah ASI tetap diberikan ?

Apakah bayi diberikan bubur instan buatan
5. sendiri ?

6.

Apakah bayi diberikan bubur instan ?

Apakah bayi diberikan kombinasi bubur
7. buatan sendiri dan bubur instan ?
Apakah bayi diberikan makanan dengan
komposisi legkap yaitu karbohirat, protein
8.
hewani, protein nabati?
Apakah makanan pertama yang diberikan
9. adalah pisang ?

Jawaban
Ya
Tidak

Skor

Apakah tekstur yang diberikan kepada bayi
10. tekstur semi kental?

11.

Apakah ibu menyajikan makanan dengan
cara disaring ?

12.

Apakah ibu menyajikan makanan dengan
cara diblender ?

13. Apakah anak didudukan saat diberi makan ?

14.

Apakah ibu selalu memaksa bayi jika tidak
mau makan ?

Apakah ibu selalu cuci tangan sebelum dan
15. sesudah memberikan makan pada bayi?
Apakah ibu selalu cuci sesudah memberikan
16. makan pada bayi?

Bayi usia 6 – 9 bulan
Apakah ibu memberikan makanan sebanyak
17. 2 – 3 kali sehari ?
Apakah ibu memberikan makanan selingan
18. sebanyak 1 -2 kali sehari ?
Apakah porsi makanan sebanyak 2 – 3
19. sendok sekali makan ?
Apakah tekstur makanan yang diberikan
20. berupa bubur kental ?
Apakah pengolahan makanan dengan cara
21. disaring?

Apakah ibu memberikan buah sebagai
22. makanan selingan ?

23.

Apakah ibu memberikan makanan dengan
komposisi yang lengkap ?

Bayi usia 9 – 12 bulan
Apakah ibu makanan diberikan sebanyak 3 –
24. 4 kali sehari ?
Apakah ibu memberikan makanan selingan
25. sebanyak 1 -2 kali sehari ?

26.

Apakah ibu memberikan makanan sebanyak
setengah mangkuk?

Apakah pengolahan makanan untuk usia 9 –
27. 12 bulan dicincang ?

28.

Apakah ibu memberikan makanan berupa
bubur padat?

Apakah ibu memberikan buah sebagai
29. makanan selingan?

30.

Apakah ibu memberikan makanan dengan
komposisi yang lengkap ?

Lampiran 12

KUISIONER PENGETAHUAN MP-ASI
Nama

:

Alamat

:

No. Responden

:

Pilihlah salah satu jawaban A, B, C atau D dengan memberikan tanda
silang (X) pada jawaban yang menurut anda benar !

1. Apakah pengertian makanan pendamping ASI?
a.

Makanan peralihan dari ASI ke makanan keluarga

b.

Makanan pengganti ASI

c.

Makanan yang diberikan pada bayi usia < 6 bulan

d.

Makanan yang diberikan pada bayi usia 3 bulan.

2. Apakah tujuan dari pemberian makanan pendamping ASI ?
a. Memberikan gizi pada bayi
b. Melatih bayi untuk makan
c. Meningkatkan kekebalan tubuh
d. Mengenalkan pada makanan
3. Pada umur berapa sebaiknya diberikan makanan tambahan?
a. 6 bulan
b. 7 bulan
c. 4 bulan
d. 3 bulan
4. Menurut ibu, bagaimana langkah yang benar dalam pemberian makanan
pendamping ASI ?
a. Makanan berat
b. Tekstur cair
c. Bahan makanan yang bermutu baik
d. Porsi yang banyak

5. Apa saja yang menjadi syarat makanan pendamping ASI ?
a. Makanan rendah serat
b. Makanan berkuah
c. Makanan yang mengandung gizi
d. Makanan berat yang membuat bayi cepat kenyang
6. Apa jenis makanan yang diberikan untuk bayi usia 6 bulan ?
a. Bubur kental
b. Bubur cair
c. Bubur semi kental
d. Bubur padat
7. Sebutkan jenis makanan yang pertama kali diberikan kepada bayi usia > 6
bulan
a. Makanan lunak
b. Mie
c. Makanan padat
d. Pisang
8. Berapa kalikah makanan tambahan itu diberikan dalam sehari
kepada bayi yang berusia 6-8 bulan?
a. 1-3 kali
b. 4-6 kali
c. 7-10 kali
d. Tidak tentu, tergantung bayi menangis
9. Berapa kali sehari makanan selingan diberikan ?
a. 3 kali
b. 2 kali
c. 4 kali
d. 5 kali

10. Berapa banyak porsi makanan pendamping yang diberikan pada bayi usia
6 bulan?
a. Setengah piring
b. Seperempat piring
c. 2 - 3 sendok makan
d. 5 – 6 sendok makan
11. Berapa porsi makanan pendamping yang diberikan pada bayi dengan usia
9-12 bulan?
a. Setengah mangkuk
b. Seperempat mangkuk
c. 3 sendok makan
d. Satu mangkuk penuh
12. Mana yang bukan jenis sajian makanan pendamping ASI untuk usia 6 – 9
bulan ?
a. Bubur ketal
b. Makan lumat (nasi tim)
c. Cincang daging
d. Digoreng
13. Jenis makanan pendamping apa yang diberikan pada bayi usia 9 – 12
bulan ?
a. Nasi lumat
b. Bubur
c. Makanan keluarga
d. Makanan cincang
14. Makanan apa yang perlu diberikan sebagai makanan selingan pada usia 6
bulan ?
a. Puding
b. Gorengan
c. Buah
d. Biskuit

15. Makanan apa yang perlu diberikan sebagai makanan pendamping untuk
usia 8 bulan ?
a. Buah
b. Biskuit
c. Puding
d. Gorengan
16. Usia berapa bayi diberikan daging ?
a. Kurang dari 6 bulan
b. 6 bulan
c. Lebih dari 6 bulan
d. Kalau sudah tumbuh gigi
17. Kapan bayi boleh mendapatkan makanan kasar atau makanan yang diiris ?
a. Apabila sudah ada gigi
b. 6 -9 bulan
c. 9 – 12 bulan
d. 12 – 24 bulan
18. Mengapa bayi perlu diberi makanan tambahan?
a. Agar anak tidak rewel dan canggung
b. Agar anak terhindar dari penyakit
c. Agar kebutuhan bayi akan zat gizi bertambah sesuai dengan
pertambahan umurnya
d. Agar cepat dalam pertumbuhan
19. Apa dampak bagi bayi jika diberi makanan tidak sesuai dengan usianya ?
a. Tidak ada pengaruh
b. Menjadi lebih sehat
c. Gan

Dokumen yang terkait

PERBEDAAN PEMBERIAN AIR SUSU IBU (ASI) DAN SUSU FORMULA TERHADAP BERAT BADAN BAYI USIA 1-3 BULAN DI POSYANDU WILAYAH KERJA PUSKESMAS KENDALKEREP

1 50 18

Keywords: pury, complementary food, growth, infant, undernourished PENDAHULUAN - PENGEMBANGAN MAKANAN PENDAMPING AIR SUSU IBU (MPASI) BERBASIS PUPA MULBERRY (PURY)

0 0 8

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU TENTANG PEMBERIAN SUSU FORMULA DENGAN PRAKTEK PEMBERIAN SUSU FORMULA PADA BAYI USIA 7-12 BULAN DI PUSKESMAS NGEMPLAK SIMONGAN

0 1 11

PENGETAHUAN IBU TENTANG MAKANAN PENDAMPING ASI BAGI BAYI UMUR 6-12 BULAN DITINJAU DARI KARAKTERISTIK IBU

0 1 9

View of HUBUNGAN WAKTU PEMBERIAN MAKANAN PENDAMPING AIR SUSU IBU (MP-ASI) DENGAN STATUS GIZI PADA BAYI USIA 6 – 24 BULAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KALIBAGOR KABUPATEN BANYUMAS

0 0 8

Lampiran 1 PENELITIAN HUBUNGAN PEMBERIAN MAKANAN PENDAMPING AIR SUSU IBU (MPASI) DINI PADA BAYI USIA 0-6 BULAN DENGAN KEJADIAN DIARE DI DESA KWALA PESILAM KECAMATAN PADANG TUALANG KABUPATEN LANGKAT TAHUN 2014

0 0 17

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU TENTANG MENYUSUI DENGAN PEMBERIAN MAKANAN PENDAMPING ASI PADA BAYI 6-12 BULAN DI TLOGOMAS KOTA MALANG

0 0 10

PENGARUH PROMOSI KESEHATAN TERHADAP SIKAP IBU DALAM PEMBERIAN MAKANAN PENDAMPING PADA BAYI USIA 6-12 BULAN di Posyandu, Desa Pandanwangi, Kecamatan Diwek, Kabupaten Jombang - STIKES Insan Cendekia Medika Repository

0 1 129

HUBUNGAN KETEPATAN PEMBERIAN MAKANAN PENDAMPING AIR SUSU IBU (MP-ASI) DENGAN KEJADIAN DIARE PADA BAYI USIA 0-12 BULAN DI PUSKESMAS UMBULHARJO I

0 0 10

HUBUNGAN PEMBERIAN AIR SUSU IBU EKSKLUSIF, MAKANAN PENDAMPING DAN RIWAYAT BERAT BADAN LAHIR RENDAH DENGAN KEJADIAN STUNTING PADA ANAK USIA 12 - 24 BULAN TESIS

0 1 14